Soal :
1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan Hukum Telematika yang anda ketahui ?
Jawaban :
- Definisi Hukum Telematika, atau yang dikenal dengan cyber law, adalah keseluruhan
asas-asas, norma atau kaidah lembaga-lembaga, institusi-institusi dan proses yang
mengatur kegiatan virtual yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi
informasi, memanfaatkan multimedia dan infrastruktur telekomunikasi
- Cyber Law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari Cyberspace Law, yang
ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan
atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang
dimulai pada saat mulai "online" dan memasuki dunia cyber atau maya.
Jawaban :
Kemudian setelah lahirnya UU ITE, khusus kasus carding dapat dijerat dengan
menggunakan pasal 31 ayat 1 dan 2 yang membahas tentang hacking. Karena dalam salah
satu langkah untuk mendapatkan nomor kartu kredit carder sering melakukan hacking ke
situs-situs resmi lembaga penyedia kartu kredit untuk menembus sistem pengamannya
dan mencuri nomor-nomor kartu tersebut.
a) Bunyi pasal 31 yang menerangkan tentang perbuatan yang dianggap melawan hukum
menurut UU ITE berupa illegal access:
b) Pasal 31 ayat 1: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronika dan atau dokumen
elektronik dalam suatu komputer dan atau sistem elektronik secara tertentu milik
orang lain.”
c) Pasal 31 ayat 2: “Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak atau melawan hukum
melakukan intersepsi atau transmisi elktronik dan atau dokumen elektronik yang tidak
bersidat publik dari, ke dan di dalam suatu komputer dan atau sistem elektronik
tertentu milik orang lain, baik yang tidak menyebabkan perubahan, penghilangan dan
atau penghentian informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang
ditransmisikan.”
Sanksi yang dapat diberikan kepada carder (pelaku cyber crime carding) yaitu :
Pasal 30 UU ITE. Pasal itu berisi tiga varian delik yang membuat peretas bisa dikenai
hukum pidana, yakni dengan sengaja dan tanpa hak:
Mengakses komputer atau sistem elektronik,
Jadi sejauh ini kasus carding di Indonesia baru bisa diatasi dengan regulasi lama yaitu
pasal 362 dalam KUHP dan pasal 31 ayat 1 dan 2 dalam UU ITE. Penanggulangan kasus
carding memerlukan regulasi yang khusus mengatur tentang kejahatan carding agar
kasus-kasus seperti ini bisa berkurang dan bahkan tidak ada lagi. Tetapi selain regulasi
khusus juga harus didukung dengan pengamanan sistem baik software maupun hardware,
guidelines untuk pembuat kebijakan yang berhubungan dengan computer-related crime
dan dukungan dari lembaga khusus.