Anda di halaman 1dari 13

Fungsi dan Kedudukan Bahasa

Disusun oleh:
Hasya Fayiatha 1542035
Hersti Ningsih 1542067
Ilma Yunida 1542053

Program Studi S-1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Internasional Batam
Batam
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Fungsi dan Kedudukan Bahasa”. Tanpa pertolongan-
Nya mungkin penyusun tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini kami sajikan berdasarkan
referensi dari berbagai sumber di internet. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia, program studi akuntansi di
Universitas Internasional Batam.
Proses penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai macam
kesulitan. Dalam menyusun makalah ini penyusun banyak memperoleh bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu penulis sampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, terutama
kepada yang terhormat Dosen Pengampu, Ibu Susilawati M.Pd. dan rekan-rekan
kelompok penyusun makalah ini. Semoga kontribusinya mendapat balasan dari
Allah SWT.
Penyusun telah berusaha menyajikan makalah ini dengan semaksimal
mungkin agar dapat menjadi makalah yang baik dan benar. Namun tim penyusun
menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca
umumnya. Penyusun mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan
bagi para pembaca.
Batam, 12 Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
BAB II Pembahasan ...................................................................................... 2
A. Fungsi Bahasa Secara Umum ...................................................... 2
1. Fungsi ekspresi diri ................................................................ 2
2. Fungsi komunikasi ................................................................. 3
3. Fungsi integrasi dan adaptasi diri .......................................... 3
4. Fungsi kontrol sosial .............................................................. 4
B. Fungsi Bahasa Secara Khusus ...................................................... 4
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari ............ 4
2. Mewujudkan seni (sastra) ...................................................... 5
3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno .......................................... 5
4. Mengeksploitasi IPTEK ........................................................ 5
C. Kedudukan Bahasa Indonesia...................................................... 5
1. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional ................................................................................. 5
a. Lambang kebanggan nasional ........................................... 6
b. Lambang identitas nasional ............................................... 6
c. Sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda 7
d. Sebagai penghubung antar budaya antar daerah ............... 7
2. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara .................................................................................... 7
a. Bahasa resmi kenegaraan ................................................ 7
b. Bahasa pengantar resmi di dunia pendidikan .................. 8
c. Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat
nasional ........................................................................... 8
d. Bahasa resmi dalam pengembangan ............................... 8
BAB III Penutup ........................................................................................... 9
A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................. 9
Daftar pustaka ............................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tertulis. Bahasa juga merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk
berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan
gerakan. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan
status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di
dalam hati. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk
menghubungkan isyarat dengan makna tertentu.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga dapat
mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat beragam. Bahasa digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu bahasa juga digunakan sebagai alat
untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. Dari bahasa kita dapat
menduga apakah seseorang sedang sedih, marah, atau gembira. Bahasa yang di
ungkapkan biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa atau
menanyakan keadaan, ungkapan ini biasanya disertai dengan senyuman, gelengan
kepala, gerak gerik tangan, atau kedipan mata. Bahasa dapat digunakan untuk
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan, baik sebenarnya maupun yang
hanya imajinasi saja. Fungsi bahasa dari imajinasi adalah untuk kesenangan
penutur maupun para pendengarnya berupa karya seni seperti puisi, cerita,
dongeng, dan sebagainya.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Fungsi Bahasa Secara Umum


Bahasa Indonesia merupakan bahasa kenegaraan yang kita pakai di negara
Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sebenarnya Bahasa Indonesia
tidak semudah yang terlihat. Bahasa ini memiliki aturan yang cukup detail dalam
pengaturan tata bahasa yang digunakan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
formal yang ditetapkan di negara kita. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu
dengan kehidupan manusia sebagai alat komunikasi sosial. Melalui bahasa yang
digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar
belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.
Dalam literatur bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara umum
ada empat, yaitu:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2. Sebagai sarana komunikasi.
3. Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat.
4. Sebagai alat kontrol sosial.

Secara rinci fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fungsi ekspresi diri


Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang
tersirat di dalam hati dan pikiran kita, dengan kata lain sebagai sarana ekspresi
diri dalam arti media yang dapat kita gunakan untuk mencurahkan isi pikiran
kita kepada orang lain, sebagai contoh berupa karya ilmiah, kreatifitas,
ataupun curahan isi hati kita, sehingga kita dapat mempublikasikan pendapat
kita mengenai suatu hal.
Ada dua unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri,
yaitu:
1. Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
2. Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi

2
2. Fungsi komunikasi
Sebagai sarana komunikasi dalam arti media yang anda gunakan
sebagai penghubung antara anda dengan orang lain. Dalam berkomunikasi
anda tentu saja mengharapkan timbal balik dari lawan bicara anda. Jika anda
tidak memiliki bahasa (dalam kasus ini Bahasa Indonesia) yang baik maka
lawan bicara anda tidak akan mengerti apa yang anda maksudkan, sehingga
mereka tidak bisa memberikan timbal balik kepada anda, bila hal ini terjadi
maka komunikasi tidak dapat berjalan. Dengan kata lain bahasa merupakan
saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan
masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih
jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,
berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran
utama perhatian seseorang, bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat
umum.

Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra


berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan
non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media
bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan
menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti
tanda lalu lintas, sirene setelah itu diterjemahkan ke dalam bahasa
manusia. Contoh dari penerapan fungsi ini yang paling sederhana adalah saat
anda mengobrol dengan teman, orang tua, guru, dan lain-lain.

3. Fungsi integrasi dan adaptasi diri


Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih
bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Fungsi
integrasi dan adaptasi diri ini untuk menyesuaikan dan membaurkan diri
dengan anggota masyarakat. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non
standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan menggunakan bahasa
standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan
menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa. Bahasa sebagai alat integrasi digunakan

3
untuk menyatukan berbagai ragam manusia yang memiliki sifat dan karakter
berbeda-beda. Bahasa memungkinkan seseorang untuk merasa dirinya terikat
dengan kelompok sosial yang dimasukinya.
Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat,
fungsi kali ini memiliki makna bila kita ingin mempelajari suatu kebudayaan,
lingkungan sosial, ataupun tinggal pada suatu negara tertentu kita harus
mempelajari bahasa yang digunakan di negara tersebut. Agar kita dapat
mengetahui kapan kita menggunakan suatu kata dalam bentuk formal ataupun
bahasa sehari-hari. Karena bahasa merupakan media yang kita gunakan untuk
berhubungan dengan orang lain jadi kita harus menguasai bahasa tersebut agar
bisa beradaptasi pada suatu lingkungan.

4. Fungsi kontrol sosial.


Sebagai alat kontrol sosial memiliki arti sebagai suatu media yang
dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku, maupun kepribadian seseorang.
Dengan Bahasa Indonesia kita dapat mengubah sifat ataupun kepribadian
seseorang hanya dengan kata-kata. Misalkan, anda ingin merokok di suatu
tempat namun pada saat itu anda membaca suatu pemberitahuan yang
menyatakan bahwa di tempat ini dilarang merokok, maka anda akan mencari
tempat lain ataupun tidak jadi merokok di tempat itu. Contoh sederhana
seperti ini suda bisa membuktikan bahwa Bahasa Indonesia memiliki fungsi
sebagai alat kontrol sosial yang dapat mengubah sifat, tingkah laku, maupun
kepribadian suatu individu ataupun kelompok. Apabila fungsi ini berlaku
dengan baik maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik juga.
Dengan bahasa, seseorang bisa mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai
sosial kepada tingkat yang lebih berkualitas.

B. Fungsi Bahasa Secara Khusus


1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan
komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat
menggunakan bahasa formal dan non formal.

4
2. Mewujudkan seni (sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan
yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini,
diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang
ingin disampaikan.

3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno.


Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa
atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin
atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar
memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya
untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah
kuno atau penemuan prasasti-prasasti.

4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal
dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan
selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan
supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya
demi kebaikan manusia itu sendiri.

C. Kedudukan Bahasa Indonesia


Sesuai yang tercantum pada Bab XV pasal 36 UUD 1945 dan pada ikrar
sumpah pemuda bahwa Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa
negara dan Sebagai bahasa nasional serta Bahasa Indonesia merupakan alat yang
dapat mempersatukan Bangsa Indonesia.

1. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional


Bahasa Indonesia digunakan sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini
merupakan suatu terobosan yang sangat besar yang dilakukan oleh persatuan
pemuda-pemuda Indonesia, mereka menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa
nasional bangsa Indonesia. Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya sumpah

5
pemuda, bahasa melayu dipakai sebagi lingua franca di seluruh kawasan tanah air
kita. Hal itu sudah terjadi berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi
semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya
disaingi. Sebalikanya, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak
mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak
komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu
yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa
daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap
berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khususnya pemuda-
pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi tersebut. "Hasil Perumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional" yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal
25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya bahasa
nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

a. Lambang kebanggaan nasional


Sebagai lambang kebanggan nasional, Bahasa Indonesia memancarkan
nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya, kita harus
menjunjungnya, kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi
kebanggaan kita terhadap Bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa
ada rasa rendah diri melainkan kita harus berbangga hati menggunakan dan
memelihara Bahasa Indonesia.

b. Lambang identitas nasional


Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia merupakan
lambang bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan Bahasa Indonesia akan dapat
diketahui siapa kita, yaitu sifat, peringai, dan watak kita sebagai bangsa
Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya
jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercemin di dalamnya. Jangan
sampai Bahasa Indonesia tidak menunjukan gambaran bangsa Indonesia yang
sebenarnya.

6
c. Sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda
Dengan adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dari
berbagai suku bisa bersatu padu. Dengan Bahasa Indonesia akan merasa
serasi dan aman hidupnya karena mereka tidak merasa dijajah oleh suku
bangsa lain. Ditambah lagi adanya fakta bahwa identitas dan nilai-nilai
budaya dari suku lain masih tercemin pada bahasa daerah masing-masing,
bahkan diharapkan dapat memperkaya khazanah Bahasa Indonesia.

d. Sebagai penghubung antar budaya antar daerah


Warga Indonesia terkenal dengan keragaman penduduknya yang
berasal dari berbagai suku bangsa yang memiliki adat berbeda. Dengan
adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dapat bersatu walupun
berasal dari suku bangsa yang berbeda. Kita dapat mempelajari ataupun
mengetahui kebudayaan dari daerah lain karena sudah ada media komunikasi
formal yang menjebatani kita sehingga kita bisa berkomunikasi dengan baik.

2. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara


Pada awalnya yaitu pada zaman penjajahan Belanda, bahasa yang
digunakan untuk bahasa negara adalah bahasa melayu. Selain itu, bahasa melayu
merupakan bahasa negara (resmi) kedua yang dipakai untuk golongan-golongan
rendah. Bahasa Indonesia belum bisa tersebar bebas pada saat itu, hanya segelintir
orang yang berjiwa nasionalis yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia diangkat pula
Bahasa Indonesia menjadi bahasa negara. Hal ini tercantum dalam UUD 1945,
Bab XV, pasal 36. Pengangkatan Bahasa Indonesia menjadi bahasa negara
bukanlah hal mudah, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Karena bila terjadi
kesalahan dapat berakbat ketidakstabilan suatu negara. Dalam "Hasil Perumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional" yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 25
sampai dengan 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya
sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia sebagai berikut:

a. Bahasa resmi kenegaraan


Pembuktian bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan ialah digunakannya Bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
7
kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Mulai saat itu dipakailah Bahasa
Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik
dalam bentuk lisan maupun tulisan.

b. Bahasa pengantar resmi di dunia pendidikan


Bahasa Indonesia digunakan dalam penyampaian pendidikan di
Indonesia dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, walaupun ada
beberapa lembaga pendidikan dengan dasar kepraktisan menggunakan bahasa
daerah untuk penyampaiannya. Hal itu pun hanya sampai kelas tiga sekolah
dasar. Oleh karena itu sebaiknya buku-buku yang digunakan juga
menggunakan Bahasa Indonesia sehingga membantu pelajar dalam proses
pembelajaran Bahasa Indonesia.

c. Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional


Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah
dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu
hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media
komunikasi masa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar
isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh
masyarakat.

d. Bahasa resmi dalam pengembangan


Sebagai fungsi pengembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi,
Bahasa Indonesia sangat terasa sekali manfaatnya. Karena Bahasa Indonesia
digunakan dalam penyebarannya di negara kita, misalkan seorang pengajar
tari Bali tidak mungkin mengajarkan tari Bali kepada orang Jawa, Aceh,
ataupun orang suku lain menggunakan bahasa Bali. Karena mereka belum
tentu mengerti bahasa Bali. Oleh karena itu digunakan Bahasa Indonesia untuk
menjebatani hal tersebut. Sehingga informasi yang berisi ilmu, kebudayaan,
ataupun teknologi bisa dimengerti oleh orang lain. Hal ini juga berlaku dalam
penyebaran ilmu modern.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa kenegaraan yang kita pakai di negara
Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa pada dasarnya sudah
menyatu dengan kehidupan manusia. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan
sebagai bahasa negara dan sebagai bahasa nasional serta Bahasa Indonesia
merupakan alat yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia. Dengan menguasai
bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri
dengan bangsa. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem
simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk
sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di
masyarakat. Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu
wahana komunikasi yang disebut bahasa.
Dari uraian diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebagai bahasa
resmi, Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Hanya
saja untuk kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan rendah yang anak didiknya
hanya menguasai bahasa ibunya (bahasa daerah) menggunakan bahasa pengantar
bahasa daerah anak didik yang bersangkutan, hal ini dilakukan sampai kelas tiga
sekolah dasar. Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan
maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat
ditinggalkan. Setiap masyarakat tentu memiliki bahasa dalam komunikasi sehari-
hari. Bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi, dan
sarana untuk kontrol sosial.

B. Saran
Setelah mengetahui fungsi bahasa Indonesia dalam pembahasan diatas
maka kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari apalagi
dilingkungan yang berbeda kita harus pandai menyesuaikan diri, agar kita dapat
dipandang baik oleh orang lain.
9
DAFTAR PUSTKA

Forester, A. “Pengertian dan Fungsi Bahasa”. 27 Januari 2018.


https://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
Hulwah, A. F. “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia”. 27 Januari 2018.
https://widhiieaprilia.blogspot.co.id/p/blog-page_17.html
Kurnia, K. “Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara”. 29
Januari 2018. https://kokokurnia.wordpress.com/2011/11/05/fungsi-bahasa-
indonesia-sebagai-bahasa-nasional-dan-bahasa-negara/
Rahman, A. “Peranan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari”. 27 Januari 2018.
http://adheetrahman.blogspot.co.id/2014/10/peranan-bahasa-indonesia-dalam.html
Setiono, E. “Peran Bahasa Indonesia dalam Mencerdaskan Anak Bangsa”. 28 Januari
2018. http://eddysetiono.blogspot.co.id/2010/06/peran-bahasa-indonesia-
dalam.html

10

Anda mungkin juga menyukai