SIKLUS APBN
Menganalisis dan Menjelaskan Kebijakan
Perencanaan APBN
Kelompok 3
KELOMPOK 3
Kelas 5-01 D3 Akuntansi (Alih Program)
2 Budget
Hak
3 Berbasis Kinerja
Penganggaran
4 Function
Money Follow
5 Siklus APBN
6 Postur APBN
01
LANDASAN HUKUM
PERENCANAAN
ANGGARAN
Landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari
atau titik tolak.
Hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut
ditaati.
Sehingga Perencanaan :
Dimulai dengan informasi tentang
ketersediaan sumberdaya dan
arah pembangunan nasional
Platform Presiden
APBN RKA-K/L
Rencana Kerja dan Anggaran
Pagu Alokasi
Kementerian Negara/ Lembaga
HAK BUDGET
Pasal 23 Ayat (1) UUD 1945 :
"Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan
tiap-tiap tahun dengan Undang-Undang."
HAK BUDGET
melakukan pengawasan umum terhadap anggaran
dan pendapatan perbelanjaan negara. (Prof. Jimly
Asshiddiqie)
Pembahasan Selanjutnya :
1. Kedudukan Presiden dan DPR dalam RAPBN;
2. Hak Budget DPR dalam Pengelolaan Keuangan Negara;
3. Kedudukan DPD dalam Pembahasan RAPBN.
? Sudah tepatkah DPR > Presiden ?
PEMBAHASAN 1
HAK BUDGET
APBN hingga penerimaan LPJ
pembahasan anggaran
pelaksanaan APBN.
PENGELOLAAN
dalam Rencana Kerja
meliputi aspek makro dan mikro
Pemerintah yang
teknis.
merupakan dokumen
KEUANGAN perencanaan K/L untuk
periode 1 tahun (Badan
Aspek Mikro Teknis meliputi
NEGARA
oembahasan s.d. unit organisasi,
Anggaran)
fungsi, program, kegiatan, dan
2. Membahas kerangka
jenis belanja yang diatur dalam
Reformasi Pengelolaan Keuangan ekonomi makro dan pokok-
Pasal 15 Ayat (5) UU KN
Negara --> 3 Paket UU Keuangan pokok kebijakan fiskal yang
Negara : digunakan sebagai acuan
Membuat DPR memiliki
a. UU No. 17 / 2003 tentang bagi K/L dalam menyusun
Unrestricted Power => Budget
Keuangan Negara anggaran (Badan Anggaran)
Making + Budget Influence
b. UU No. 1 / 2004 tentang 3. Membahas dan menetapkan
Perbendaharaan Negara alokasi anggaran untuk
Putusan MK No.35/PUU-XI/2013 ->
c. UU No. 15 / 2004 tentang fungsi, programm dan
Reposisi Hak Budget DPR : unit
Pemeriksaan Pengelolaan dan kegiatan K/L (di Komisi)
organisasi, fungsi, dan program.
Tanggung Jawab Keuangan Negara
Peran Penting DPD dalam
pembahasan RAPBN
DPD DALAM
memberikan pertimbangan
(budget influencing), dimana
Pasal 23E Ayat (2) UUD 1945:
hasil dari pertimbangan APBN
PEMBAHASAN "rancangan undang-undang
anggaran pendapatan dan
dan pengawasan pelaksanaan
APBN akan disampaikan
Fungsi APBN/D :
1. Fungsi Otorisasi : Anggaran Negara menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan
2. Fungsi Perencanaan : Anggaran negara menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun
bersangkutan
3. Fungsi Pengawasan : Anggaran Negara menjadi pedoman untuk
menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara
sesuai dengan kepentingan yang sah
4. Fungsi Alokasi : Anggaran Negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan SD, meningkatkan
efisiensi, dan efektivitas perekonomian
Pasal 3 Ayat (4) UU 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara 5. Fungsi Distribusi : Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan
6. Fungsi Stabilisasi : Anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian
Innovative Solution
REFORMASI
ANGGARAN
Mengacu pada amanat yang telah ditetapkan dalam
pengelolaan keuangan negara baik UU No.17/2003, PP
No.20/2004, dan PP No.90/2010, maka sistem penganggaran di
Indonesia mengimplementasikan hal-hal sebagai berikut :
PENDEKATAN
Digunakan untuk menjelaskan kejelasan hubungan
antara alokasi anggaran dengan keluaran dari
kegiatan/program dan kejelasan penanggung jawab
pencapaian inerja sesuai dengan struktur organisasi
PENGANGGARAN
dalam rangka meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan efektivitas penggunaan anggaran
secara terukur
TERPADU
Penganggaran terpadu adalah penyusunan rencana
keuangan tahunan yang dilakukan secara terintergrasi
untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan
kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip
pencapaian efisiensi alokasi dana.
PILAR KERANGKA
PENYUSUNAN ANGGARAN
REFORMASI ANGGARAN
PENDEKATAN
Digunakan untuk mencapai disiplin fiskal anggaran secara
berkesinambungan
KPJM*
Dimensi waktu perencanaan anggaran yang semula berbasis
tahunan diubah menjadi multi tahun (satu tahun yang
direncanakan ditambah tiga tahun rencana ke depan)
*Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
Orientasi penyusunannya juga berubah dari orientasi berdimensi
KPJM adalah pendekatan penganggaran berdasarkan selesai satu tahun menjadi berdimensi pengguliran ke beberapa
kebijakan dengan pengambilan keputusan yang tahun selama kebijakan masih berjalan dengan memanfaatkan
menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka prakiraan maju sebagai angka dasar bagi penyusunan anggaran
waktu lebih dari satu tahun anggaran. tahun anggaran berikutnya yang bersarannya dapat disesuaikan
dengan menggunakan parameter.
REFORMASI ANGGARAN
PENDEKATAN
PENGANGGARAN
BERBASIS KINERJA
Penyusunan anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran hasil yang
diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan
keluaran tersebut.
Sebelum UU 17/2003
Input -> Besarnya jumlah alokasi sumber daya
UU 17/2003
Outcome -> hasil yang dicapai dari
penggunaan sumber daya
PRINSIP PENGANGGARAN
BERBASIS KINERJA
1. Money follow function (didasarkan pada tugas-
organisasi)
2. output and outcome oriented (berorientasi pada
kinerja)
3. let the manager manages (Fleksibilitas, menjaga
prinsip akuntabilitas)
KLASIFIKASI
ANGGARAN
Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. (Pasal 11 ayat)
APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis
belanja. (Pasal 15 ayat 5)
Belanja daerah dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. (Pasal 16 ayat 4)
APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis
belanja. (Pasal 20 ayat 5)
RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi anggaran, yang meliputi:
a. klasifikasi organisasi
b. klasifikasi fungsi (11)
c. klasifikasi jenis belanja (8)
BAGAN ARSITEKTUR PROGRAM DAN
KEGIATAN
PP NOMOR 17 TAHUN 2017
tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Nasional
FISCAL RULE
Defisit
Maksimal 3%
(Konsolidasi APBN dan APBD)
UU 17 tahun 2003
*Dapat melampaui 3% s.d. 2022
UU 2 Tahun 2020
Outstanding Utang
60% PDB
UU 17 Tahun 2003
Pendapatan negara dan hibah
3 Bagian :
adalah semua pendapatan dalam
Penerimaan Perpajakan
satu (1) tahun anggaran yang
Penerimaan Negara
menambah ekuitas dana lancar dan
Bukan Pajak
tidak perlu dibayar Kembali oleh
Penerimaan Hibah.
negara.
Belanja negara
2 Komponen :
adalah Pengeluaran dalam satu (1)
Belanja Pemerintah
tahun anggaran yang mengurangi
Pusat (Berperan sebagai
ekuitas dana lancar dan merupakan
Stabilisator)
kewajiban negara, dan tidak akan
Transfer ke Daerah dan
diperoleh pembayarannya Kembali
Dana Desa
oleh negara.
Pembiayaan Anggaran