Anda di halaman 1dari 17

MENENGOK KOPERASI BERAMUNISI

DIGITAL
DIGITALISASI KOPERASI

KELOMPOK 7

M.Kelby Zufar Ramdani C1190287


Andini Mentari Gunawan C1190201
Syifaa Nuurul Rifda C1190170
Alvita Arnisa C1190200
Ricky Ananda C1190207

DOSEN PENGAMPU:

Mohammad Fahreza SE. MBA


MENENGOK KOPERASI BERAMUNISI DIGITAL

PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
METODOLOGI ....................................................................................................................................4
Jenis Penulisan ............................................................................................................................4
Fokus penulisan ..........................................................................................................................4
Sumber data ................................................................................................................................4
Teknik pengumpulan data .........................................................................................................4
Analisis data ................................................................................................................................4
Teori .............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................6
VISUAL DATA ................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 17

2
PENDAHULUAN
https://investor.id/finance/260273/menengok-koperasi-beramunisi-layanan-digital

Dengan segala kekurangan serta aral yang merintanginya, bukannya tak ada lembaga
koperasi yang telah mengecap keuntungan di jalur digitalisasi. Memang jika mengacu
pada data dari Kementerian Koperasi dan UKM per November 2020, seperti yang
sempat disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, ekosistem digital
koperasi masih sangat rendah. Dari 123.000-an koperasi yang aktif, baru 906 di
antaranya atau 0,73% yang menggunakan sistem digital.

3
METODOLOGI

Jenis Penulisan
Penulisan makalah ini bersifat deskriptif analisis.metode deskriptif analisis adalah
metode atau cara kerja dalam suatu pemecahan masalah dengan cara mendeskripsikan,
menggambarkan, menjelaskan dan menganalisis situasi dan kondisi suatu obyek
permasalahan dari sudut pandang penulisan berdasrkan hasil telaah pustaka yang
menunjang (studi literatur).

Fokus Penulisan
Obyek pembahasan adalah menengok koperasi beramunisi layanan digital. Ekosistem
digital koperasi masih sangat rendah dari 123.000 an koperasi yang aktif baru 906
diantaranya atau 0,73% yang menggunakan sistem digital, misalnya ksp Nasari
merupakan aplikasi koperasi digital yang diluncurkan pada september 2020. Penulis
mencoba memberikan solusi dari dari permasalahan tersebut dengan memberikan
solusi pada koperasi. Penulisan fokus pada seberapa efektif dan efesien penggunaan
layanan digital pada koperasi, apa yang membedakan semua koperasi melakukan
digitalisasi dengan tidak, apa yang menyebabkan koperasi masih sedikit melakukan
digitalisasi, salah satu contoh koperasi yang sukses, dan apakah koperasi digital bisa
menyaingi beberapa perusahaan besar yang telah sukses.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada studi ini adalah sumber data sekunder. Data
sekunder dapat diperoleh dari pustaka terkait dan sumber-sumber yang mendukung.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data melalui pengumpuan data-data berupa data sekunder
yang berupa data yang berhubungan dengan topik dan maslah yang terkait yaitu
menengok koperasi beramunisi layanan digital.

Analisis Data
Proses penganalisisan data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Analisis
data dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menelaah dan membandingkan
berbagai sumber-sumber yang terpercaya serta menginterpretasikan hasil analisis,
sehingga dapat menjawab semua permasalahan. Tahap terakhir adalah menarik
kesimpulan yang telah terjawab.

4
Teori
Digitalisasi ( bahasa inggris : digitizing) merupakan sebuah terminologi untuk
menjelaskan proses alih media dari bentuk tercetak, audio maupun vidio menjadi bentuk digital.
Digitalisasi dilakukan untuk membuat arsip dokumen bentuk digital, untuk fungsi fotocopy dan
untuk membuat koleksi perpusatakaan digital. Digitalisasi memerlukan peralatan seperti
komputer,scaner, operator media sumber dan sofware yang mendukung. Maka dari itu koperasi
memerlukan digitaisasi untuk mewujudkan koperasi yang modern melalui pengembangan
digitalisasi koperasi, salah satu merealisasikannya bekerja sama dengan kemkominfo.
Komitmen untuk menjadikan koperasi digital untuk memudahkan akses dan tidak gagap
teknologi, terutama menyasar kaum muda bahwa koperasi juga peduli dengan
pengembangan digitalisasi, dan kemudahan bertransaksi, kecepatan layanan,
kenyamanan dan juga keamanan. Tetapi sayangnya koperasi digitalisasi hanyalah
sebuah nama karena terbukti masih sangat rendah sekali penggunaan sistem
digitalisasi koperasi dan karena banyaknya koperasi yang belum begitu mahir
melakukan segala sesuatunya melalui digital sehingga koperasi sangat susah untuk
bersaing dengan perusahan-perusahaan yang sudah mahir menggunakan teknologi.

5
PEMBAHASAN
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha dengan tujuan utama
mensejahterakan anggota – anggotanya, serta masyarakat yang berjumlah 127.000
koperasi pada tahun 2020. Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas
asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut
kehidupan koperasi. Berdasarkan pengertian koperasi secara umum dan para ahli,
pembentukan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dari para
anggotanya.

Adanya digitalisasi dalam dunia perkoperasian merupakan salah satu usaha


dalam mengembangkan koperasi agar mudah diakses dan tidak gagap teknologi,
dimana hal ini akan memudahkan operasional bisnis koperasi dalam memberikan
pelayanan bagi para anggotanya serta dapat menghubungkan produsen dengan
pembeli melalui aplikasi berbasis digitalisasi. Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) juga
menilai koperasi membutuhkan revolusi mindset dan strategi bisnis menyongsong masa
depan. Aset digital bisa menjadi salah satu yang harus dibangun melalui gerakan
koperasi.

Sementara itu, CEO NHC Teknologi Indonesia Irvan Tisnabudi menambahkan,


terobosan yang harus dilakukan koperasi dengan mengubah model bisnis. Saat ini
koperasi berbisnis di zona nyaman, dengan tantangan yang kecil, jauh dari kerja sama
dan kolaborasi. Menurutnya trust dan interoperabilitas sesama koperasi dan koperasi ke
pelaku bisnis lain sangat rendah, dan yang mendasar belum menggunakan teknologi
digital secara optimal, sehingga menjadikan koperasi tidak pernah mencapai skala bisnis
yang besar atau konglomerasi. Jadi, itu salah satu pentingnya digitalisasi koperasi untuk
transparansi bisnis bahkan banyak lagi.

Digitalisasi koperasi mendorong pengembangan dan modernisasi koperasi.


Pengembangan koperasi pun memiliki tantangan sendiri, sehingga perlu dilakukan
upaya penguatan peran koperasi. Terkait dengan pengelolaan manajemen
kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM koperasi, penggunaan teknologi dan sistem
informasi baik dalam manajemen koperasi maupun dalam menjalankan usahanya, perlu
dilakukan pembinaan dan pendampingan serta kemitraan. Salah satu upaya yang dapat

6
dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi adalah melalui modernisasi
koperasi.

Sementara itu, Pemerintah telah mendorong pengembangan koperasi melalui


regulasi dengan terbitnya UU Cipta Kerja pada tahun 2020 untuk memberi kemudahan
koperasi dalam berkembang dan berdaya saing.

Dipaparkan oleh Mohammad Anharulfikri, bahwa tantangan yang dihadapi


koperasi selama pandemi adalah berupa kesulitan dalam operasional, meliputi
penagihan hingga pelaporan. Tidak dapatnya berkoordinasi secara langsung dengan
anggota atau pengurus membuat koperasi mau tidak mau harus ikut beradaptasi. Di
sinilah dianggap perlu dilakukannya digitalisasi terhadap tubuh koperasi sendiri.
Pandemi bisa jadi gerbang awal untuk mulainya koperasi menjamah digitalisasi, agar
dapat menghindari masalah seperti likuiditas. Kurangnya infrastruktur penunjang serta
tidak jarang terjadinya kendala finansial, sangat menjadi tantangan koperasi di
Indonesia.

Kehadiran teknologi sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.


Karena kehadirannya, banyak sektor yang bisa mengefisiensikan kerja para anggotanya.
Bisa dilihat bahwa semakin banyak bermunculan start up sebagai perusahaan yang
memanfaatkan kemudahan teknologi. Akan tetapi, di sini koperasi masih banyak yang
tertinggal. Bagaimana koperasi masih menggunakan pencatatan manual, menemui
kesulitan pengembangan usaha karena terbatasnya akses, dan juga terkait sumber
pendanaan atau pendapatan yang sering kali masih kurang.

Satu hal yang tidak kalah penting yaitu bagaimana para anggota dapat
beradaptasi dengan penggunaan layanan digital yang lebih lanjut, apakah para anggota
dapat merasa nyaman saat menggunakannya. Tidak dapat dibenarkan jika ternyata
digitalisasi koperasi ini ditujukan untuk merubah suatu sistem koperasi. Dikarenakan
sebenarnya digitalisasi koperasi itu digunakan sebagai salah satu alat suatu koperasi
untuk mempermudah segala aktivitas perkoperasian yang dapat dapat membantu
mengoptimalkan kinerja suatu koperasi dengan tujuan mensejahterakan anggota –
anggota koperasi.

Sangat terlihat berbeda terutama dari segi pendaftaran anggota dan transaksi
peminjaman. Jika dalam koperasi digital proses pendaftaran dan peminjaman kepada
koperasi bisa dilakukan secara online yaitu lewat HP genggam dan cukup berdiam diri di
rumah tidak perlu jauh-jauh dating ke koperasi tersebut. Sedangkan dalam koperasi
yang belum menjadi digital semua aktivitas mau itu pendaftaran anggota, peminjaman
kepada koperasi ataupun lainya harus dilakukan dengan transaksi face to face yaitu jika

7
anggota ada keperluan dengan transaksi koperasi anggota harus langsung datang ke
koperasi tersebut.

Sangat terlihat berbeda terutama dari segi pendaftaran anggota dan transaksi
peminjaman. Jika dalam koperasi digital proses pendaftaran dan peminjaman kepada
koperasi bisa dilakukan secara online yaitu lewat HP genggam dan cukup berdiam diri di
rumah tidak perlu jauh-jauh dating ke koperasi tersebut. Sedangkan dalam koperasi
yang belum menjadi digital semua aktivitas mau itu pendaftaran anggota, peminjaman
kepada koperasi ataupun lainya harus dilakukan dengan transaksi face to face yaitu jika
anggota ada keperluan dengan transaksi koperasi anggota harus langsung datang ke
koperasi tersebut.

1. Koperasi Rangkul Teman.

KSP Rangkul Teman adalah koperasi yang didirikan berdasarkan akta pendirian
Koperasi Simpan Pinjam Rangkul Teman Jakarta nomor 04 tanggal 18 Januari
2017 ( Anggaran Dasar) dan telah mendapatkan pengesahan Badan Hukum
melalui Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. KSP Rangkul Teman
juga telah mendapatkan Award dalam kategori “Highly Recommended
Cooperative 2021” dari Indonesia Award Magazine. Koperasi Rangkul Teman
merupakan komunitas yang percaya bahwa semangat kebersamaan dan gotong
royong adalah pusat dari Gerakan Koperasi dan kunci dari pertumbuhan
ekonomi, serta mengusung keragaman dan pemberdayaan bagi tiap anggotanya.
Kami menawarkan simpanan, pinjaman, dan diskon, sebagai fokus dari strategi
kami. Anggota dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai koperasi
lewat Rangkul Teman. Kami juga berkomitmen membawa dampak positif yang
akan mendorong cara orang bertransaksi dalam menyimpan dan
meminjam.Rangkul Teman akan membawa perubahan terhadap kebutuhan
transaksi komunitas-komunitas yang akan memberikan pengalaman unik
bertransaksi melalui berbagai produknya.

2. Nasari Digital (NADI)


Nadi adalah aplikasi digital yang akan melayani kebutuhan transaksi keuangan
dan mendukung usaha para anggota Koperasi Nasari dengan memberikan akses
pelatihan serta akses pasar melalui ponsel pintar Anda kapan saja dan di mana
saja. Kami menyebutnya “Cara Mudah Mengatur Keuangan dan Usaha Kamu
dalam Satu Genggaman”. Cara berkoperasi masa kini. Seluruh transaksi dan
layanan sebagai anggota Koperasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja
hanya dengan mengakses aplikasi Nadi di ponsel pintar.

8
Koperasi digital bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainya jika
koperasi itu memang punya keyakinan yang kuat di industry yang dijalaninya tentu
dibantu dengan skill dan cara koperasi itu dalam bersaing tetapi tetap tidak melupakan
tujuan utama koperasi yaitu mensejahterakan anggota. Seperti yang dikemukakan
Peterson (2005), mengatakan bahwa koperasi harus memiliki keunggulan-keunggulan
kompetitif dibandingkan organisasi-organisasi bisnis lainnya untuk bisa menang dalam
persaingan di dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini. Keunggulan
kompetitif disini didefinisikan sebagai suatu kekuatan organisasional yang secara jelas
menempatkan suatu perusahaan di posisi terdepan dibandingkan pesaing-pesaingnya.

9
VISUAL DATA

10
11
12
13
14
15
16
KESIMPULAN

Di era modern ini koperasi harus berevolusi melakukan trobosan baru dengan
mengubah model bisnis, Adanya digitalisasi dalam dunia perkoperasian merupakan
salah satu usaha dalam mengembangkan koperasi agar mudah diakses dan tidak gagap
teknologi, hal ini akan memudahkan operasional bisnis koperasi dalam memberikan
pelayanan bagi para anggotanya serta dapat menghubungkan produsen dengan
pembeli melalui aplikasi berbasis digitalisasi, Sangat terlihat berbeda terutama dari segi
pendaftaran anggota dan transaksi peminjaman. Jika dalam koperasi digital proses
pendaftaran dan peminjaman kepada koperasi bisa dilakukan secara online yaitu lewat
HP genggam tanpa perlu mengunjungi koperasi tersebut secara face to face, Koperasi
digital bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainya jika koperasi itu
memang punya keyakinan yang kuat di industry yang dijalaninya tentu dibantu dengan
skill dan cara koperasi itu dalam bersaing tetapi tetap tidak melupakan tujuan utama
koperasi yaitu mensejahterakan anggota.

17

Anda mungkin juga menyukai