Anda di halaman 1dari 12

UAS (Ujian Akhir semester)

Aspek Hukum dan Bisnis


Nama : Zepri Ramadani

NIM : BAA 118 021

Kelas :B

Matkul : Aspek Hukum dalam bisnis

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

1. Jelaskan yang Dimaksud badan usaha dan jenis badan Usaha yang di akui Indonesia ?
2. Apa Fungsi Lembaga Pembiyaaan dan jenis jenis lembaga pembiyaan yang ada ?
3. Jelaskan salah satu kerja sama bisnis yang anda pahami ?
4. Pentingnya pesan pajak dalam dunia bisnis, fungsi pajak, sistem pemungutan pajak yang
berlaku di Indonesia seperti apa ?
5. Apa saja hal yang diangap Melegalkan Perusahaan, Jelaskan Bagaimana tata cara dan prosesnya,
serta manfaat dari legalitas itu apa ?
6. Hak dan kewajiban Perusahaan kewajiban Konsumen Tugas dan kedudukan BPSK dalam
mewujudnkan sengketa konsumen ?
7. Hak dan keajaiban Interkdai dalam dunia bisnis apa saja jenisnya an bagaimana Prosedur
pendaftaranya,
8. Jelaskan bagaimana model penyelesaian sengeketa yang biasa diaktifkan oleh pelaku usaha
dalam menyelesaikan sengekta ?

Jawaban

JAWABAN NO 1
1. Secara eksplisit pengertian perusahaan terdapat dalam pasal 1 UU No. 3 Tahun 1982
tertanggal Wajib Daftra Perusahaan yang menyatakan sebagai berikut "perusahaan
adalch setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang diaktifkan
dan terus menerus, diaktifkan, bekerja, serta berkedudukan di dalam negara" Indonesia
dengan tujuan memperoleh laba dan atau laba "
A. TIDAK BERBADAN HUKUM
1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan dalam bentuk ini merupakan perusahaan yang tidak diatur dalam
peraturan perundang undangan manapun, perusahaan perseorangan ada karena
"kebiasaan Perusahaan perseorangan hanya dimiliki oleh satu orang pengusaha
sajz termasuk kepimilikan modal dan pelaksana perusahaan dan menanggung
resiko secara pribadi baik itu kerugian, termasuk pengambilan kebijakan dan
keputusan perusahaan Tanggung jawab yang dipikul tidak hanya terbatas
terhadap seluruh utang perusahaan akan tetapi harta pribadi dapat digunakan
untuk membayar utang jika harta perusahaan tidak mencukupi

2. PERSEKUTUAN PERDATA (MAATSCHAP)


Diatur dalam KUHPPerdata Bulu III, Bab VIII, pasal 1618 sampai 1652 dan
KUHPerdata merupakan lex generalis dari KUHDagang Persekutuan perdata
merupakan perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu (inbereng) ke dalam persekutuan dengan maksud membagi
keuntungan yang diperoleh karenanya,
3. FIRMA
Diatur dalam pasal 16 hingga 22 KUHDagang (KUHD), merupakan perusahaan
yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang dijalankan dengan nama bersama
dapat menggunakan nama salah satu anggota atau gabungan dari nama-nama
anggota firma. Pendirian firma tidak disetujui pada bentuk tertentu, firma dapat
dibuat secara lisan atau tertulis dengan akta terpercaya atau dengan akta bawah
tangan.

B. BERBADAN HUKUM

1. PERSEROAN TERBATAS
Dianggap sebagai badan usaha yang berbadan hukum, pada awalnya dikenal
dengan nama Naamlo0ze venootschap (NV), istilah terbatas pada perusahaan
terbatas pada bantuan terbatas denngan perusahaan adalah badan hukum yang
terdiri dari modal persekutuan, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi ahar memnuhi
persyaratan yang ditetapkan undang-undang dan peraturan pelaksananya
(pasal 1 angka1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas).
2. KOPERASI
Berasal dari istilah kerjasama asing (Inggris), cooperatie (Belanda) yang
mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, secara umum
Wirjono Prodjodikoro mengumumkan koperasi yang terkait dengan orang-
orang yang termasuk dalam golongan yang kurang mampu memasok , yang
ingin bersama meringankan beban hidup atau beban kerja "Secara
keseluruhan koperasi yang berbatasan dengan dua pengertian ekonomi dan
pemahaman.
3. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
Adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh
negara melaui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan, BUMN diatur didalam Undang-undang No. 19 Tahun 2003
Tentang Badan Usaha Milik Negara.
Modal yang merupakan kekayaan negara yang dikeluarkan oleh BUMN yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, termasuk pula
proyek-proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dikelola oleh
BUMN dan / atau kekayaan negara pada BUMN yang dibuat sebagai
penyertaan modal negara; 2 Kapitalisasi cadangan, yaitu penggantian modal
yang disetor beraal dari cadangan 3. Sumber lain, antara lain revaluasi aset
sesuai maksud dan tujuan BUMN berdasarkan Undang-undang No. 19 Tahun
2003
JAWABAN NO 2
2. Fungsi lembaga pembiayaan dalam dunia bisnis berfungsi sebagai pembiayaan aktivitas
produksi yang memiliki peran sebagai penggerak perekonomian yang membantu pelaku
usaha dalam melakukan aktivitas produksi

A. JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN

1. LEASING

Istilah lain dari Sewa Guna Usaha yaitu "leasing", dimana leasing itu berasai dari kata
lease (inggris) yang berarti menyewakan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha
(Leasing), leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pemba Scdangkan Barang modal adalah setiap aktiva tetap
berwujud, termasuk tanah sepanjang di atas tanah tersebut melekat aktiva tetap berupa
bangunan (plant), dan tanah serta aktiva dimaksud merupakan satu kesatuan kepemilikan,
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dan digunakan secara langsung
untuk menghasilkan atau meningkatkan, atau memperlancar produksi dan distribusi
barang atau jasa oleh Lessee.

2. ANJAK PIUTANG
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah Anjak kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan
berikut pengurusan. atas piutang tersebut perusahaan (klien). Anjak piutang menurut
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 125/KM.013/1988 tanggal 20 Desember 1988
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan
atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan
dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.

3. MODAL VENTURA
Tahun 2009, Menurut Peraturan Presiden Nomor Perusahaan Modal Ventura (Venture
Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/ penyertaan
modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee
usahanya untuk jangka waktu tertentu Company)/Sebagai pasang dalam bentuk
penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan
berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
JAWABAN NO 3
3. KONSOLIDASI
yang berarti Konsolidasi yang berasal dari kata "consolidation" "melebur", adalah
perbuatan hukum yang dilakukan oleh 2 (dua) perseroan atau lebih untuk meleburkan
diri dengan cara mendirikan satu perseroan baru yang karena hukum memperoleh
aktiva dan pasiva dari perseroan yang meleburkan diri, selain status badan hukum
perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum. Konsolidasi atau yang
disebut juga sebagai peleburan perusahaan, merupakan perbuatan hukum yang
dilakukan oleh satu atau lebih perseroan untuk meleburkan diri dengan perseroan lain
dengan membentuk satu perseroan baru, yang masing-masing perseroan yang
meleburkan diri menjadi bubar (tanpa proses likuidasi), sehingga perseroan-perseroan
yang telah membubarkan diri membentuk perusahaan baru Singkat kata, konsolidasi
merupakan penggabungan perusahaan yang bergabung menjadi satu dan membentuk
perusahaan baru. Antara konsolidasi dan merger sering kali dipersamakan sehingga
dalam praktik kedua istilah ini sering di pertukarkan dan dianggap sama
artinya,namun sebenarnya terdapat perbedaan pengertian antara konsolidasi dan
merger. Dalam merger penggabungan antara dua atau lebih badan usaha tidak
membuat badan usaha yang bergabung menjadi lenyap, sedangkan konsolidasi adalah
penggabungan antara dua atau lebih badan usaha yang menggabungkan diri saling
melebur menjadi satu dan membentuk satu badan usaha yang baru, oleh kerena itu,
konsolidasi ini sering kali di sebut dengan peleburan. Menurut Abdulkadir
Muhammad sebagaimana halnya dengan penggabungan, maka peleburan juga
bertujuan untuk mencapai hal-hal berikut:
1. Memperbesar jumlah modal,
2. Memperbesar sinergi perseroan
3. Menyelamatkan kelangsungan produksi;
4. Mengamankan jalur distribusi; dan
5. Mengurangi pesaing dan mampu bersaing secara monopolistic
JAWABAN NO 4
4. pentingnya peran pajak dalam dunia bisnis dalam dunia bisnis pajak dapat berpengaruh dalam
hal :
1.mendorong perusahaan menjadi besar dan profesional jika perusahaan kena pajak dan kelasnya
selayaknya usaha normal maka perusahaan anda dapat mengurus ke perbankan langkah tersebut
akan memudahkan bisnis yang dijalankan
2. perusahaan dapat menentukan nilai akhir laba perusahaan
3. Perushaqn mendapatkan pinjaman lebih mudah dari bank karena memiliki NPWP
Sistem Pemungutan Pajak
a. Offcial Assessment System yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang
kepada fiskus pajak (pemungut pajak) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang (yang
harus dibayar) oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Wewenang untuk
menentukan besarnya pajak ada pada fiskus 1) 2) Wajib pajak bersifat pasif, 3) Utang pajak
(besarnya pajak) akan tampak setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
b. Self Assessment System yaitu sistem yang memberikan wewenang penuh kepada wajib pajak
untuk menentukan atau menghitung sendiri besarnya pajak yang akan dibayar. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut.
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak ada pada wajib pajak Sendiri,
2) Wajib pajak aktif dalam menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya,
3). Fiskus tidak ikut campur namum tetap mengawasi With holding system yaitu sistem yang
memberikan wewenang penuh kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan wajib pajak) untuk
menentukan atau menghitung besarnya pajak yang akan dibayar oleh wajib pajak 3 Tarif Pajak
Ada empat macam tarif pajak, yaitu sebagai berikut: Tarif sepadan 3 Tarif tetap Tarif progresif
JAWABAN NO 5
5. Bentuk-Bentuk Legalitas Perusahaan Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan
usaha, diantaranya yaitu: Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Izin
Usaha Industri (IUI)
Tata Cara dan poses melegalkan perusahaan
A. Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan
usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut, dikenal oleh
masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat membedakan
perusabaan itu dengan perusahaan yang lain Nama perusahaan dapat diberi dengan cara
sebagai berikut :
a Berdasarkan nama pribadi pengusaha,
b. Berdasarkan jenis usaha yang dilakukannya
c Berdasarakan tujuan didirikannya Di Indonesia menganut beberapa asas tentang
pemberian nama suatu perusahaan Asas-asas tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut a
Pembauran nama perusahaan dengan nama pribadi, b. Pembauran bentuk perusahaan
dengan nama pribadi, Larangan memakai nama perusahaan orang lain
d. Larangan memakai merek orang lain
e. Larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan Setiap nama perusahaan harus
disahkan, dimulai sejak dibuatnya akta pendirian di depan notaris, diumumkan di Berita
Negara dan didaftarkan dalam daflar perusahaan Apabila tidak ada keberatan dari pihak
lain, maka nama tersebut telah legal untuk digunakan oleh perusahaan tersebut.
Sedangkan bila ada pihak yang menyangkal, lalu pihak tersebut mengajukan keberatan
tertulis kepada Menteri Perdagangan yang kemudian akan diberitahukan kepada
perusahaan vang bersangkutan Jika alasan keberatan pihak lain tadi dapat diterioa maka
menteri akan membatalkan pendaftaran yang berate tidak mengesahkan nama perusahaan
tersebut

B. Syarat dan Tata Cara Permohonan Merk Menurut Pasal 7 UU No 15 Tahun 2001
a. Permohonan diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia, untuk merek bahasa asing atau
dalamnya terdapat hunuf selain huruf Latin wajib disertai terjemahannya dalam bahasa
Indonesia
b. Permohonan ditandatangani pemohon atau kuasanya dengan dilampiri bukti
pembayaran biaya Permohonan untuk dua kelas barang atau lebih dan / atau jasa
c dapat diajukan dalam satu permohonan yang diatur dengan peraturan pemerintal Dalam
surat permohonan harus dicantumkan: Tanggal, bulan, dan tahun, Nama lengkap,
kewarganegaraan, dan alamat pemohon, Nama lengkap dan alamat kuasa apabila
permohonan mengajukan merek melalui kuasa, Warma-warna apabila merek yang
dimobonkan pendaftarannya menggunakna unsur-unsur warna, Nama negara dan tanggal
permintaan merek yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan Hak
Prioritas Pemeriksaan, Kelengkapan persyaratan permohonan akan diperiksa oleh
Direktur Jeuderal. Jika ada kekurangan persyaratan, akan diberikan waktu dua bulan
untuk melengkapinya sejak tanggal pengiriman Bila sudah lengkap, akan diberikan
tanggal penerimaan pada surat permohonan Selanjutnya, dalam jangka waktu paling lama
tiga puluh hari sejak tanggal penerimaan, surat akan kepada pemeriksa untuk dilakukan
pemeriksaan substantif, yaitu sutau pemeriksaan yang menyangkut apakah permohonan
pendaflaran merek tersebut termasuk merek yang tidak dapat didaftar dan termasuk
permohonan yang harus ditolak 2001, pengumumam dilakukan dengan mencantumkan;
a. Nama dan alamat lengkap pemilik merek dan kuasanya,
b. Kelas dan jenis barang dan/atau jasa bagi merek yang dimohonkan pendaftarannya,
c. Tanggal penerimaan
d. Nama negara dan tanggal penerimaan pendaflaran merek yang pertama kali dalam hal
permohonan diajukan dengan hak prioritas
e. Contoh merek Pengumuman harus berlangsung selama tiga bulan dan dilakukani
dengan Menempatkannya dalam Berta Resmi Merek yang diterbitka secara berkala oleh
Direktorat Jenderal

c. Tata Cara dan Prosedur Mengajukan SIUP Pemilik/penanggung jawab perusahaan


harus mengisi dan menandatangani SPI dan melampiriaya dengan dokumcn- dokumen
sebagai berikut:
a. Salinan/copy Surat Pendirian Perusahaan / Akte Notaris dan pengesahan dari
Departemen Kehakiman atau instansi yang berwenang bagi perusahaan berbadan hukum,
b. Salinan/copy Surat Pendirian Perusahaan / Akte Notaris yang terdaftar pada
Pengadilan Negeri bagi perusahaan yang berbentuk persekutuan,
c. Salinan/copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah Gangguan/Hinder
Daerah bila diwajibkan oleh UL Ordonnantie (HO) dan bagi yang tidak disyaratkan
cukup dengan Surat Keterangan Tempat Usaha dari pejabat setempat;
d. Copy KTP pemilik pemilik/penanggung jawab perusahaan; Pas foto dua lembar ukuran
3 x4 dari pemilik/pengurus perusahaan; Copy bukti pembayaran Uang Jaminan dan
Administrasi Biaya

Manfaat Legalitas Perusahaan

Mamfaat nya izin sebagai bentuk legalitas Dengan dimilikinya surat-surat perusahaan,
maka akan diperoleh beberapa manfaat diantaranya
1. Sarana perlindungan hukum, Seorang pengusaha yang telah melegalkan
perusahaannya akan terhidar dari tindakan pembokaran atau penertiban dari pihak
berwajib, sehingga memberikan rasa amandan nyaman akan keberlangsungan usahanya;
2. Sarana Promosi, Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak
langsung pengusaha telah melakukan serangkaian promosi;
3. Bukti kepatuhan terhadap hukum, Dengan memiliki unsur legalitas tersebut
menandakan bahwa pengusaha telah mematuhi aturan hukum yang berlaku, secara tidak
langsung ia telah menegakkan budaya disiplin pada dirinya
4. Mempermudah mendapatkan suatu proyek, Dalam suatu tender, selalu mensyaratkan
bahwa perusahaan harus memiliki dokumen-dokumen hukum yang menyatakan
pelegalan perusahaan tersebut. Sehingga hal ini sangat penting nantinya untuk sarana
pengembangan usaha;
5. Mempermudah pengembangan usaha, Untuk pengembangan usaha pasti diperlukan
dana yang cukup besar untuk merealisasikannya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh
dengan proses peminjaman kepada pihak bank, dan dokumen-dokumen legalitas ini akan
menjadi salah satu persyaratan yang diajukan pihak bank.

JAWABAN NO 6
6. Hak dan Kewajiban Konsumen Hak Konsumen diatur didalam Pasal 4 UU No 8 Tahun 1999,
yakni;
1. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkunisumsi barang dan/atau
jasa,
2. hak untuk memilih barang dan'atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
3. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa
4 hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
5 hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut
6 hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
7. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif S. hak
untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya
8 hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya
Sedangkan kewajiban Konsumen diatur dalam Pasal 5, yakni:
1 membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut G.Hak
dan Kewajiban Pelaku Usaha Hak pelaku usaha adalah :
1.hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai
tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
2 hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
Hak dan Kewajiban Konsumen Hak Konsumen diatur didalam Pasal 4 UU No 8 Tahun 1999,
yakni;
1. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkunisumsi barang dan/atau
jasa,
2. hak untuk memilih barang dan'atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
3. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa
4. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
5 hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut
6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
7. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif S. hak
untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya 9 hak-hak yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya
Sedangkan kewajiban Konsumen diatur dalam Pasal 5, yakni:
1 membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut G.Hak
dan Kewajiban Pelaku Usaha Hak pelaku usaha adalah :
1.hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai
tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
2 hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
3 hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa
konsumen;
4 hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen
tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan
5. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya Kewajiban
pelaku usaha adalah:
1. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya,
2 memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
4. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku
5. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mercoba barang dan/atau
jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang
diperdagangkan;
6 memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan
7. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian
Badan Penyelesaian Sengketa konsumen (BPSK) Teas dan wewenang badan penyelesaian
sengketa konsumen meliputi
1 melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen, dengan cara melalui mediasi
atau arbitrase atau konsiliasi,
2 memberikan konsultasi perlindungan koasumen
3 melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku
4 melaporkan kepada penvidil umum apabila terjadi pelanggaran. ketentuan dalam Undang-
undang ini
5 menerima pengaduan daik tertulis maupun tidak tertulis, dari konsumen tentang terjadinya
pelanggaran terhadap perlindungan konsumen melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa
perlindungan koesumen
6 memangsil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap pertindungan
konsumen S memangsil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan'atau setiap orang yang dianggap
mengetahui pelanggaran terhadap Undang-undang ini,
7. meminta bantuan penvidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi salsi ahli ata setiap orang
sehagaimana dimaksud pada hanuf dan yang tidak bersedia memenuhi panggilan badan
penyelesaian baruf sengketa konsumen
8. mendapatkan meneliti danatau menilai surat, dokumen atau alat bukti lain guna penyelidikan
dan'atau pemeriksaan,
9. memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak konsumen
10. memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap
perlindungan konsumen;
11, menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-
undang ini.
1 Hak Cipta Sejarah Hak Cipta Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunant.
bernama Peh Riad menemukan
2 tanda baca vaitu titik dan koma . Anaknya bernama Apullus menjadi pewarisnya dan pindah ke
Romawi. Pemerintah Romawi memberikan Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan terhadap
karya cipta ayah nya itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan pengumuman ats
penemuan Pel: Riad itu, Apullus memperoleh penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan
pengakuan hak tersebut. Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh
honorarium yang diterimany. Honor titik () digunakan untuk keperluan sendiri sebagai ahli
waris, sedangkan honor koma (,) dikembalikan ke pemerintah Romawi sebagai tanda terima
kasih atas penghargaan dan pengakuan terhadap hak cipta tersebut. Pengertian Hak Cipta, Hak
cipta (lambang internasional: O) 1.Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19
Tahun Hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau 2002 atau memperbartyak untuk
mengumumkan hak penerima ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak peraturan
menurut pembatasan-pembatasan mengurangi perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir
1).
2 Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC: Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta
maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi
ijin untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku .
JAWABAN NO 7
7. Hak Kekayaan Industri
1.) Hak yang mengatur segala sesuatu tentang milik perindustrian, terutama yang mengatur
perlindungan hukum. Hak kekayaan industri ( industrial property right ) berdasarkan
pasal 1 Konvensi Paris mengenai perlindungan Hak Kekayaan Industri Tahun 1883 yang
telah di amandemen pada tanggal 2 Oktober 1979, meliputi: >Paten, yakni hak eksklusif
yang diberikan negara bagi per di bidang teknologi. Hak ini memiliki jangka waktu (usia
sekitar 20 tahun sejak dikeluarkan), setelah itu habis masa berlaku patennya. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten Merk dagang, hasil karya, atau
sekumpulan huruf, angka, atau gambar sebagai daya pembeda yang digunakan oleh
individu atau badan hukum dari keluaran pihak lain. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2001Tentang Merk Dagang

Syarat dan Tata cara Permohonan Pendaftaran Merek menurut Undang-Undang No. 15 Tahun
2001 tentang Merek terdapat pada pasal 7 yaitu
1. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat Jenderal
dengan mencantumkan: o Tanggal, bulan, dan tahun o Nama lengkap, kewarganegaraan,
dan alamat Pemohon o Nama lengkap dan alamat Kuasa apabila Permohonan diajukan
melalui Kuasa; o Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya
menggunakan unsur-unsur warma o Nama negara dan tanggal permintaan Merek yang
pertama kali dalam hal Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas
2. Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya.
3. Pemohon sebagaimana dinmaksud pada ayat (2) dapat terdiri dari satu orang atau
beberapa orang secara bersama, atau badan hukum
4. Permohonan dilampiri dengan bukti pembayaran biaya SDalam hal Permohonan diajukan
olch lebih dari satu Pemohon yang ama bethak atas Merek tersebut, semua nama secara
bersauna Pemohon dicantumkan dengan memilih salah satu alamat sebagai alamat
mereka 6 Dalam halPermohonan sebagaimana dimaksud pada ayat
5. Permolionan tersebut ditandatangani oleh salah satu dari Pemoon yang berhak atas
Merek tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para Pemohon yang
mewakilkan
6. Dalam hal Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diajukan melalui
Kuasanya, surat kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak yang berhak atas Merek
tersebut. SK Kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) adalah Konsultan Hak
Kekayaan Intelektual
7. Ketentuan mengenai syarat-syarat untuk dapat diangkat sebagai Konsultan Hak kekayaan
Intelektual diatur dengan Peraturan Pemerintah, sedangkan tata cara pengangkatannya
diatur dengan Keputusan Presiden.

8. Model-model Alternatif Peuyelesaian Seueet Pertumbuhan ekonomi yang pesat dan


kompleks melahirkan berbagai macam bentuk kerjasama bisnis, yang meningkat dari hari
ke hari Semakin meningkatnya kerjasama bisnis, menyebabkan semakin tinggi pula
tingkat sengketa diantara para pihak yang terlibat disdalamnya Sebab-sebab terjadinya
sengketa diantaranya

JAWABAN NO 8
1.Wanprestasi
2.Perbuatan melawan hukum
3. Kerugian salah satu pihak.
Berikut ini beberapa model penyelesaian sengketa selain pengadilan, yaitu sebagai berikut:
1. Sistem Mediation Mediasi berarti menengahi atau penyelesaian sengketa melalui penengah
(mediator). Dengan demikian sistem mediasi, mencari penyelesaian sengketa melalui mediator
(penengah). Dari pengertian di atas, mediasi menupakan salah satu alternatif penyelesaian
sengketa sebagai terobosan cara-cara tas penyelesaian tradisional melalui litigation (berperkara
di pengadilan). Pada mediasi, para pihak yang bersengketa, datang bersama secara pribadi.
Saling berhadapan antara yang satu dengan yang lain Para pihak berhadapan dengan mediator
sebagai pihak ketiga yang netral Peran dan fungsi mediator, membantu para pihak mencari jalan
keluar atas penyelesaian yang mereka sengketakan. Penyelesaian yang hendak diwujudkan
dalam mediasi adalah compromise atau kompromi di antara para pihak. Dalam mencari
kompromi, mediator memperingatkan, jangan sampai salah satu pihak cenderung untuk mencari
kemenangan. Sebab kalau timbul gejala yang seperti itu, para pihak akan terjebak pada yang
dikemukakan Joe Macroni Kalau salah satu pihak ingin mencari kemenangan akan mendorong
masing-masing pihak menempuh jalan sendiri (I have may way and you have your way
Akibatnya akan terjadi jalan buntu (there is no the way). Cara dan sikap yang seperti itu,
bertentangan dengan asas mediasi: bertujuan mencapai kompromi yang maksimal; a b. pada
kompromi, para pihak sama-sama menang atau win-win; oleh karena itu tidak ada pihak yang
kalah atau losing dan tidak ada yang menang mutlak
2 Sistem Minitrial Sistem yang lain hampir dengan mediasi ialah minitrial Sistem ini muncul di
Amerika pada tahun 1977 Jadi kalau terjadi sengketa antara dua pihak, terutama di bidang bisnis,
masing masing pihak mengajak dan sepakat untuk saling mendengar dan menerima persoalan
yang diajukan pihak lain setelah itu baru mereka mengadakan perundingan (negotiation) h
sekiranya dari masalah yang diajukan masing-masing ada hal- hal yang dapat diselesaikan,
mereka tuangkan dalam satu resolusi (resolution). Sistem Concilition Konsolidasi (conciliation),
diartikan sebagai dapat pendamai atau lembaga pendamai. Bentuk ini sebenarnya mirip dengan
apa yang diatur dalam Pasal 131 HIR. Oleh karena itu, pa hakikatnya sistem peradilan Indonesia
dapat disebut mirip dengan mix arbitration, yang berarti: pada tahap pertama proses pemeriksaan
perkara, majelis hakim bertindak sebagai conciliator atau majelis pendamai b setelah gagal
mendamaikan, baru terbuka kewenangan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara
dengan jalan menjatuhkan putusan Akan tetapi, dalam kenyataan praktek, terutama pada saat
sekarang; upaya mendamaikan yang digariskan pasal 131 HIR hanya dianggap dan diterapkan
sebagai formalitas saja. Jarang ditemukan pada saat sekarang penyelesaian sengketa melalui
perdamaian di muka hakim.
3.Sistem Adjudication
Sistem Adjudication merupakan salah satu alternatif penyelesaian sengketa bisnis yang baru
berkembang di beberapa negara. Sistem ini sudah mulai populer di Amerika dan Hongkong
Secara harafiah, pengertian "ajuddication" adalah putusan Dan memang demikian halnya, Para
pihak yang bersengketa sepakat meminta kepada seseorang untuk menjatuhkan putusan atas
sengketa yang timbul diantara mereka: inta bertindak dalam adjudication disebut a. orang yang
adjudicator dan dia berperan dan berfungsi seolah-olah sebagai HAIM (act as judge); oleh karena
itu, dia diberi hak mengambil putusan (give C decision). Pada prinsipnya, sengketa yang
diselesaikan melalui sistem adjudication adalah sengketa yang sangat khusus dan kompleks
(complicated). Tidak sembarangan orang dapat menyelesaiakan, karena untuk itu diperlukan
keahlian yang khusus oleh seorang spesialis profesional. Sengketa konstruksi misalnya. Tidak
semua orang dapat menyelesaikan. Diperlukan scorang insinyur Hongkong misalnya. Sengketa
mengenai Di profesional pembangunan lapangan terbang ditempuh melalui lembaga adjudication
oleh seorang adjudicator yang benar-benar ahli mengenai kontruksi lapangan terbang
4.Sistem Arbitrase
Mengenai arbitrase, sudah lama dikenal. Semula dikenal oleh Inggris dan Amerika pada tahun
1779 melaui Jay Treaty Berdasar data ini, perkembangan arbitrase sebagai salah satu sistem
alternatif tempat penyelesaian sengketa, sudah berjalan selam adua abad.Sckarang semua negara
di dunia telah memiliki Undang- undang arbitrase Di Indonesia ketentuan arbitrase diatur dalam
Buku Ketiga RV. Dengan demikian, umurnya sudah terlampau tua, karena RV dikodifikasi pada
tahun 1884. Oleh karena itu, aturan yang terdapat didalamnya sudah ketinggalan, jika
dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan. Memang banyak persamaan prinsip antara
arbitrase dengan sistem alternatif yang lain tadi, seperti: sederhana dan cepat (informal dan
quick) b. prinsip konfidensial; diselesaikan oleh pihak ketiga netral yang memiliki C
pengetahuan khusus secara profesional.

Anda mungkin juga menyukai