TUGAS Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tata Kelola Perusahaan yang dengan dosen pengampu Annisa Nadiyah Rahmani, S.E., M.Ak.
Oleh FRIANTO 17221044
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA BANDUNG 2019 1.1. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan multinasional yang melakukan kegiatan di suatu negara harus menjalani dan menerapkan peraturan – peraturan yang ada dan telah ditetapkan oleh pasar modal itu sendiri. Hal ini diperlukan demi terciptanya suasana ketentraman dna kerjasama yang saling menguntungkan. Dasar dan sumber hukum utama yang berkaitan dengan perusahaan multinasional di Indonesia ditemukan di dua tempat, yakni Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang – Undang Penanaman Modal Asing Nomor 1 Tahun 1967 dengan segala pelaksanaannya. Oleh karena sifat dan aktivitas perusahaan multinasional yang melintasi batas – batas negara, maka hukum perusahaan multinasional ini juga dipengaruhi oleh hukum internasional dan hukum perusahaan multinasional yang berlaku di negara masing – masing, dimana perusahaan multinasional tersebut beroperasi. Dan juga berdasarkan ketentuan – ketentuan hukum perusahaan multinasional yang diatur dalam Code of Conduct on Transnasional Corporation (ECOSOC – PBB) dan Deklarasi Tata Ekonomi Internasional baru yang menyatakan bahwa pendelegasian hukum dari masyarakat internasional kepada setiap Negara untuk memiliki wewenang mengatur kegiatan perusahaan transnasional di wilayah yang menjadi yuridiksinya maka, UU PMA Nomor 1 Tahun 1967 dijadikan sumber hukum perusahaan multinasional di Indonesia. Salah satu penyebab lemahnya perusahaan – perusahaan di Indonesia terhadap gejolak perekonomian adalah kurangnya penerapan Good Corporate Gevornance. Good Corporate Gevornance merupakan konsep yang menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas, pembagian kewenangan, pembagian beban tanggung jawab masing – masing unsur dari struktur perseroan. Prinsip – prinsip Good Corporate Gevornance menurut Peraturan Bank Indonesia No. 08/014/PBI/2006 yaitu Transparacy, Accountability, Responsibility dan Fairness. Terjadinya kejahatan dan pelanggaran perusahaan multinasional di Indonesia diasumsikan kedalam beberapa alasan yaitu kesalahan pelaku, kelemahan aparat dalam mencangkup integritas dan profesionalisme serta kelamahan peraturan. Undang – Undang Penanaman Modal Asing memberikan sanksi administratif terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Investor Asing yang melakukan pelanggaran kontrak. Ketentuan sanksi lainnya terdapat dalam Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2007 pasal 34 tentang Penanaman Modal terkait pelanggaran dari Investor Asing yang bersangkutan, misalnya Investor Asing melanggar hal – hal yang dilarang dalam pertambangan, maka secara otomatis Investor tersebut akan diberikan sanksi berdasarkan Undang – Undang dan Peraturan Perundang – Undangan terkait pertambangan. Sehingga pelanggar tersebut dapar dikenakan sanksi administrasi, pidana dan perdata sesuaai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan. Dari Latar Belakang diatas penulis tertarik untuk membahas kasus pelanggaran prinsip Good Corporate Gevornance oleh perushaan multinasional dengan menuangkannya kedalam bentuk artikel dengan judul ANALISIS KASUS PELANGGARAN GOOD CORPORATE GEVORNANCE (STUDI KASUS PT. FREEPORT).