PERDATA
Disusun oleh kelompok 1:
1. Lutfi hakim
2. Tri haryanto
3. Oky dwi kuncoro
4. Desi giandini
5. Oky budi kusuma
6. Adjie irfanto
PENGERTIAN:
Perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengikat untuk
memasukkan sesuatu (inbreng) kedalam persekutuan dengan
maksud membagi keuntungan yang diperoleh karenanya.
Dasar hukum : pasal 1618-1652 KUHPerdata
UNSUR:
dasar pembentukkannya adalah perjanjian timbal balik
Adanya pemasukan inbreng
Bertujuan membagi keuntungan diantara orang-orang yang
terlibat
JENIS:
1. Persekutuan Perdata Umum: tidak secara tegas (tanpa
perincian) dalam menentukan jenis barang dan besarnya
uang dimasukkan dalam persekutuan
2. Persekutuan Perdata Khusus: secara tegas ditentukan jenis
barang dan besarnya uang yang dimasukkan kedalam
persekutuan
CIRI-CIRI
1. Perjanjian antara 2 orang atau lebih
2. Memasukkan sesuatu inbreng
3. Tujuannya membagi keuntungan atau kemanfaatan
BENTUK
1. Persekutuan perdata dapat terjadi antara pribadi-pribadi yang
melakukan suatu pekerjaan bebas (profesi). Contoh: asosiasi
akuntan, dokter, pengacara. Dalam bentuk ini, asosiasinya tidak
menjalankan perusahaan, tapi mengutamakn anggotanya dan tidak
menjadikan elemen modal sebagai unsur utama
2. Persekutuan bertindak ke luar kepada pihak ke 3 secara terang-
terangan dan terus menerus untuk mencari laba, maka persekutuan
perdata tersebut dikatakan menjalankan perusahaan
3. Perjanjian kerjasama dari suatu transaksi sekali segera setempat.
SIFAT :
1. Komersial: bertujuan mencari keuntungan
2. Non komersial: bertujuan untuk membantu kelancaran
kepentingan bersama anggota
SYARAT-SYARAT
1. Perjanjian harus memenuhi pasal 1320 KUHPerdata
2. Tidak dilarang oleh hukum
3. Tidak bertentangan dena kesusilaan dan ketertiban umum
4. Harus merupakan kepentingan bersama yang dikejar
(keuntungan)
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Prinsip utama: keuntungan harus dibagi, kerugian tidak harus
dibagi. Pasal 1633-1635 KUHPerdata
1. Diperjanjikan diantara mereka
2. Tidak diperjanjikan diantara mereka
PENGURUS PERSEKUTUAN PERDATA :
1. Pengurus dr Sekutu:
a. Statuter: sekutu yang mengurus persekutuan pedata yang diatur sekaligus
bersama-sana akta pendirian persekutuan perdata. Tidak dapat diberhentikan
kecuali dengan alasan-alaan yang berdasarkan hukum
b. Mandater: sekutu yang mengurus persekutuan perdata yang diatur dengan
akta tersendiri (akta khusus) sesudah persekutuan perdata berdiri.
Kekuasaanya sama dengan pemegang luas, sehingga sewaktu-waktu dapat
dicabut
2. Pengurus Bukan Sekutu: orang luar yang dianggap cakap dan dianggap sebagai
pengurus persekutuan perdata yang ditetapkan dengan akta perjanjian khusus
(pemberi kuasa) atau ditetapkan dalam akta pendirian persekutuan perdata