Anda di halaman 1dari 273

P R O S P E K T U S Tanggal Efektif

Masa Penawaran Umum


Tanggal Penjatahan
:

:
29 Januari 2016 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik
: 2 – 4 Februari 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
9 Februari 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN
:
:
:
10 Februari 2016
10 Februari 2016
11 Februari 2016

KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK(“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB
SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG
TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS AWAL INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK
INDONESIA (“BEI”)

PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK.


Kegiatan Usaha
Investasi, Jasa Konsultasi, dan Digital Media dengan Entitas Anak di bidang Radio

Kantor Pusat
Menara Imperium Lt. P11
Metropolitan Kuningan Superblok Kav. No. 1
Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12980, Indonesia
Tel.: (021) 8370 7171 Fax.: (021) 8370 7172
E-mail: corsec@mari.co.id, corsec@mahakaradiointegra.com
Website: www.mahakaradiointegra.com

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM


Sejumlah 105.052.900 (seratus lima juta lima puluh dua ribu sembilan ratus) saham biasa atas nama, atau sebesar 20% (dua puluh persen)
dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
setiap saham, yang terdiri dari Saham Baru sejumlah 68.284.400 (enam puluh delapan juta dua ratus delapan puluh empat ribu empat
ratus) saham biasa atas nama dan sejumlah 36.768.500 (tiga puluh enam juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu lima ratus) saham biasa
atas nama milik PT Fajar Mentari, sebagai Pemegang Saham Penjual (Saham Divestasi), yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan
Harga Penawaran sebesar Rp750,- (tujuh ratus lima puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar Rp78.789.675.000,- (tujuh puluh delapan
miliar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah) yang terdiri dari Rp51.213.300.000,- (lima puluh
satu miliar dua ratus tiga belas juta tiga ratus ribu Rupiah) dari penawaran Saham Baru dan Rp27.576.375.000,- (dua puluh tujuh miliar
lima ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah) dari Saham Divestasi.
Seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk
antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KERUSAKAN FASILITAS SIARAN RADIO.
KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA BAB V PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN
PADA PENAWARAN UMUM PERDANA INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN
TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID
KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU
YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT
MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN
TERJAGA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA INI DALAM BENTUK SURAT
KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG
DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Trimegah Securities Tbk

Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum.

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga
Penyiaran Swasta diatur bahwa lembaga penyiaran swasta (termasuk perusahaan penyiaran radio)
dapat melakukan penambahan dalam rangka pemenuhan modal yang berasal dari pihak asing yang
jumlahnya tidak lebih dari 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Pembatasan kepemilikan
saham oleh pihak asing tersebut dilakukan baik langsung maupun tidak langsung

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2016


PT Mahaka Radio Integra Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta
dengan surat No. 014/PTMARI/IX/2015 tanggal 18 September 2015 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).

Saham-saham yang ditawarkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan BEI No. tanggal 11 September 2015, apabila
memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Jika syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak
terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham ini batal demi hukum dan uang pemesanan pembelian saham
yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Lembaga serta profesi Penunjang Pasar
Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab
sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi masing-masing, sesuai dengan peraturan yang berlaku
di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, semua pihak, termasuk setiap Pihak Terafiliasi
dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa
persetujuan tertulis dari dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Hubungan afiliasi antara Lembaga
dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab XV Lembaga dan Profesi Penunjang Dalam Rangka
Penawaran Umum Perdana Saham.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan
pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi
dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XIV tentang Penjaminan
Emisi Efek.

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG
SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK
DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM INI, KECUALI BILA PENAWARAN
DAN PEMBELIAN SAHAM INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN
TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK
YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH


PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK
MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI i
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN iii
RINGKASAN ix
I. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM 4
III. PERNYATAAN UTANG 6
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 9
1. UMUM 9
2. DASAR PENYAJIAN ANALISA 10
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN HASIL OPERASIONAL PERSEROAN DAN
ENTITAS ANAK 10
4. KOMPONEN- KOMPONEN UTAMA LAPORAN LABA-RUGI 11
5. HASIL KEGIATAN OPERASIONAL 14
6. PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS 16
7. LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL 24
8. BELANJA MODAL 25
9. RASIO KEUANGAN 26
10. PERPAJAKAN 26
11. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27
12. PERATURAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN TERBARU 28
V. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 29
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 33
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 34
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 34
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 34
3. PROSES RESTRUKTURISASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 36
4. STRUKTUR OPERASIONAL PERSEROAN 38
5. PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN 38
6. SUMBER DAYA MANUSIA 42
7. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM 43
8. KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK 46
9. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 60
10. STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 61
11. ASURANSI 61
12. PERJANJIAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI 62
13. TRANSAKSI DAN PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 64
14. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI
PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 73

i
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 74
1. UMUM 74
2. KEUNGGULAN KOMPETITIF 74
3. STRATEGI USAHA 75
4. LATAR BELAKANG DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN 76
5. JARINGAN RADIO 76
6. PROGRAM RADIO DAN PERENCANAAN PROGRAM 77
7. PERIKLANAN, PENJUALAN, DISTRIBUSI, PEMASARAN, DAN PROMOSI 80
8. PROGRAM PENGEMBANGAN PERSEROAN 82
9. PELANGGAN 82
10. PERALATAN PENYIARAN DAN TEKNOLOGI TRANSMISI 84
11. MANAJEMEN TALENT 85
12. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) 86
13. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR) 86
14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL 87
15. PERSAINGAN 88
IX. INDUSTRI RADIO DI INDONESIA 90
1. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN RADIO DI INDONESIA 90
2. PENYIARAN RADIO DIBANDINGKAN MEDIA LAINNYA 90
3. LISTENERSHIP RADIO DI JAKARTA 91
X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 94
XI. EKUITAS 97
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN 98
XIII. PERPAJAKAN 99
XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK 100
XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 101
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 105
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 131
XVIII. ANGGARAN DASAR 227
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN EFEK 252
XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMBELIAN EFEK 257

ii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Kecuali ditentukan lain dalam Prospektus, istilah-istilah yang tercantum di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut:

“Adlibs” berarti salah satu bentuk dari penjualan iklan dimana iklan dari pihak pengiklan akan
secara spesial dibacakan secara langsung oleh pembawa acara di radio Perseroan
selama acara/program radio berlangsung.

“Afiliasi” berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM yaitu :
a. hubungan antara 2 (dua) Perseroan dimana terdapat satu atau lebih anggota
Direksi atau Komisaris yang sama;
b. hubungan antara 2 (dua) Perseroan yang dikendalikan baik langsung maupun
tidak langsung oleh pihak yang sama; atau
c. hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama.
d. hubungan antara Perseroan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak
langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh Perseroan tersebut;
e. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari
pihak tersebut;
f. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua,
baik secara horisontal maupun vertikal;

”Agen Penjualan” berarti pihak yang membantu menjual saham dalam Penawaran Umum baik yang
dilakukan di dalam atau di luar negeri.

“Airtime” berarti waktu yang digunakan radio untuk siaran.

“Bank Kustodian” berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa
penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

”BAPEPAM” berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
Undang-Undang Pasar Modal.

”BAPEPAM dan LK” berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan merupakan penerus
Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal (sebagaimana didefinisikan di bawah ini),
dengan struktur organisasi terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia tertanggal tiga puluh Desember dua ribu lima (30-12-2005) nomor
606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan, yang bertalian dengan perubahan terakhir dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal sebelas Oktober dua ribu sepuluh
(11-10-2010), nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan, yang pada saat ini fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan
dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dan
dilaksanakan oleh OJK (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) berdasarkan
Undang-Undang nomor 21 tahun 2011 (dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa
Keuangan.

”Biro Administrasi Efek” atau “BAE” berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham
dalam Penawaran Umum.

“BM” berarti PT Beyond Media.

“BNRI” berarti Berita Negara Republik Indonesia.

“Bursa Efek” atau “BEI” berarti Bursa Efek Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka
4 Undang-Undang Pasar Modal, yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek
Indonesia, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta, tempat saham
Perseroan akan dicatatkan.

”Daftar Pemegang Saham” berarti Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan Tentang
kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan
data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

iii
”Efektif” berarti efektifnya Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum,
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM DAN LK tertanggal dua puluh sembilan Mei
dua ribu sembilan (29-5-2009), nomor Kep-122/BL/2009 (untuk selanjutnya disebut
“Peraturan Nomor IX.A.2”), yaitu :
1. atas dasar lewatnya waktu, yakni :
a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima
OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang
ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan
Penawaran Umum; atau
b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan EMITEN atau yang diminta OJK dipenuhi; atau
2. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan
dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

“Efek” berarti Surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan, Kontrak Investasi Kolektif,
Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek.

”Entitas Anak” berarti Perusahaan dimana (i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak
suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung atau (ii) apabila
Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perseroan memiliki
kemampuan untuk mengendalikan perusahaan tersebut atau (iii) yang laporan
keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku di Indonesia yang per tanggal Prospektus ini diterbitkan
terdiri dari (i) PT Radio Attahiriyah, (ii) PT Suara Irama Indah, dan (iii) PT Radio
Camar.

“FM” berarti PT Fajar Mentari.

“Hari Bank” berarti hari dimana Bank Indonesia menyelenggarakan kliring antar bank.

”Hari Bursa” berarti setiap hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu Senin
sampai dengan Jumat kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau
dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

”Hari Kalender” berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorian Calender tanpa
kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu
oleh Pemerintah.

”Hari Kerja” berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

“Iklan build-in” berarti iklan yang dibuat secara khusus untuk menjawab kebutuhan klien dalam
mempromosikan produk yang mereka miliki di radio Perseroan.

”KSEI” berarti singkatan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas
mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek
pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
Indonesia, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta.

“Manajer Penjatahan” berarti Perseroan Terbatas PT. TRIMEGAH SECURITIES Tbk yang bertanggung
jawab atas penjatahan sahamsesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam
Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam
PenawaranUmum, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM DAN LK, tertanggal tiga
puluh Desember dua ribu sebelas (30-12-2011), nomor Kep-691/BL/2011.

”Masyarakat” berarti Perorangan baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing
dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing,
baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia ataupun di luar
negeri.

“Menkumham” berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

“MM” berarti PT Mahaka Media Tbk.

iv
“Otoritas Jasa Keuangan” atau “OJK” berarti lembaga independen yang menjadi penerus BAPEPAM dan LK, dalam
melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan
jasa keuangan di sektor Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang nomor 21 tahun
2011 (dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“Paket bundling” berarti paket kerja sama iklan antara radio milik Perseroan dengan media lain.

“Pasar Perdana” berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada
Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek.

”Pemegang Rekening” berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang
meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui
oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan Peraturan KSEI.

“Pemegang Saham Penjual” berarti PT Fajar Mentari yang merupakan pemegang saham Perseroan yang akan
menjual Saham Divestasi.

“Penawaran Awal” berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
Prospektus Awal yang didistribusikan segera setelah diumumkannya Prospektus
Ringkas di surat kabar yang bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas
Saham Yang Ditawarkan dan/atau perkiraan Harga Penawaran atas Saham Yang
Ditawarkan sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.8 tentang Prospektus Awal dan Info
Memo, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM tertanggal dua puluh tujuh Oktober
dua ribu (27-10-2000), nomor Kep-41/PM/2000.

“Penawaran Umum Perdana Saham” berarti kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual
saham kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang
Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, dalam hal ini terkait dengan Saham
Baru.

“Penitipan Kolektif” berarti Jasa penitipan kolektif atas sejumlah efek yang dimiliki oleh lebih dari satu
pihak yang kepentingannya diwakili oleh kustodian sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Pasar Modal.

“Penjamin Emisi Efek” berarti pihak-pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Sahamatas nama Perseroan dan melakukan
pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada Perseroan
berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, melalui Penjamin Pelaksana Emisi
Efek.

“Penjamin Pelaksana Emisi Efek” berarti pihak yang bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan dan
penyelenggaraan Penawaran Umum Perdana Sahamyang dalam hal ini adalah PT
Trimegah Securities Tbk.

“Peraturan Nomor IX.A.2” berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No.KEP-122/BL/2009 tanggal29 Mei 2009, tentang tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan Nomor IX.A.6” berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-06/PM/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Pembatasan Atas Saham
Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.

“Peraturan Nomor IX.A.7” berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011, tentang Pemesanan dan
Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

“Peraturan Nomor IX.C.1” berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan Nomor IX.E.1” berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

v
“Peraturan Nomor IX.E.2” berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

“Peraturan Nomor X.K.4” berarti Peratuan Bapepam dan LK No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham.

“Perjanjian Pendaftaran Efek” berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Yang Bersifat Ekuitas dengan KSEI yang
bermaterai cukup dan dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan
KSEI No. SP-0019/PE/KSEI/0915 tanggal 10 September 2015, berikut perubahan-
perubahan dan/atau penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-
pembaharuan yang dibuat oleh para pihak di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek” berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 9 tanggal 14 September 2015 dan
Akta Perubahan Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT. Mahaka Radio Integra
Tbk No. 11 tanggal 16 Oktober 2015 serta Akta Perubahan Atas Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek PT Mahaka Radio Integra Tbk No. 14 tanggal 27 Januari
2016, yang ketiganya dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta,
beserta segenap pengubahan dan/atau penambahan dan/atau pembaharuan yang
dibuat dikemudian hari.

“Pernyataan Efektif” berarti surat pernyataan yang dikeluarkan oleh OJK mengenai terpenuhinya seluruh
persyaratan Pernyataan Pendaftaransesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan
Nomor: IX.A.2, yang isinya sesuai Formulir No.IX.A.2-1 dalam Peraturan Nomor:
IX.A.2.

“Pernyataan Pendaftaran” berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan bersama-sama
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran
dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
angka 19 UUPM juncto Peraturan No. IX.C.1, dan dengan memperhatikan ketentuan
dalam Peraturan No. IX.A.2.

”Perseroan” berarti PT Mahaka Radio Integra Tbk, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan
berkedudukan di Jakarta Selatan,Jakarta, Indonesia.

”Perusahaan Efek” berarti Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara
pedagang efek dan/atau manajer investasi sebagaimana yang ditentukan dalam
Undang-Undang Pasar Modal.

“POJK No. 33” berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau perusahaan Publik.

“POJK No. 34” berarti Peraturan OJK No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

“POJK No. 35“ berarti Peraturan OJK No. 35/POJK..04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik

“PP No. 50 Tahun 2005” berarti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta.

“PPU” berarti PT Pratama Prima Utama.

”Prospektus” berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Saham dengan tujuan agar
Masyarakat membeli saham sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 26 Undang-
Undang Pasar Modal, juncto Peraturan Nomor: IX.C.2 Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM tanggal 17 Januari 1996 No. KEP 51/PM/1996.

vi
“Prospektus Awal” berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh
informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan serta Saham
Yang Ditawarkan, kecuali informasi yang berkaitan dengan jumlah Saham Yang
Ditawarkan, Harga Penawaran, penjaminan emisi atau hal-hal lain yang berhubungan
dengan persyaratan penawaran yang belum dapat diberlakukan, yang merupakan
bagian dari Pernyataan Pendaftaran dalam bentuk dan isi yang sesuai dengan
Peraturan Nomor IX.A.8 tentang Prospektus Awal dan Info Memo Lampiran
Keputusan Ketua BAPEPAM, tertanggal dua puluh tujuh Oktober dua ribu (27-10-
2000), Nomor Kep-41/PM/2000.

“Prospektus Ringkas” berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-
sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan diumumkan dalam sekurang-
kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional.

“RA” berarti PT Radio Attahiriyah.

“RC” berarti PT Radio Camar.

“Rekening Efek” berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang
saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan
kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan
perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian.

“Rp” berarti Rupiah, mata uang resmi Negara Republik Indonesia.

“RUPS” berarti Rapat Umum Pemegang Saham.

“RUPSLB” berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

“Saham” berarti seluruh saham-saham atas nama Perseroan baik yang telah dikeluarkan,
dan akan dikeluarkan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, serta diambil
bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham.

“Saham Baru” berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel)
Perseroan dalam jumlah 68.284.400 (enam puluh delapan juta dua ratus delapan
puluh empat ribu empat ratus) saham untuk ditawarkan dan dijual kepada
Masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana Saham dan akan dicatatkan pada
Bursa Efek.

“Saham Divestasi” berarti saham-saham atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap
saham milik Pemegang Saham Penjual yang akan dijual, yaitu sejumlah 36.768.500
(tiga puluh enam juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu lima ratus) saham biasa
atas nama milik PT Fajar Mentari.

“Saham Yang Ditawarkan” berarti saham biasa atas nama, yang akan ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat
dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, dengan jumlah 68.284.400 (enam
puluh delapan juta dua ratus delapan puluh empat ribu empat ratus) Saham Baru dan
36.768.500 (tiga puluh enam juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu lima ratus)
Saham Divestasi, yang dilakukan menurut Perjanjian Penjamin Emisi Efek dan akan
dicatatkan pada Bursa Efek.

“Sertifikat Jumbo” berarti sertifikat saham jumbo yang dikeluarkan Perseroan atas nama KSEI untuk
kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang
Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

“SII” berarti PT Suara Irama Indah.

“Surat Kolektif Saham” berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar Perseroan.

“Surat Konfirmasi Pencatatan Saham” berarti bukti konfirmasi pencatatan Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan atas
nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

vii
“Tanggal Distribusi” berarti tanggal penyerahan Saham yang Ditawarkan, kepada para pembeli Saham
Yang Ditawarkan yang harus didistribusikan secara elektronik paling lambat 2 (dua)
Hari Kerja sejak Tanggal Penjatahan.

“Tanggal Pembayaran” berarti tanggal pada saat hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada Pasar
Perdana harus dibayar dan disetorkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada
Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 12 Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek.

“Tanggal Pencatatan” berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek dalam
waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penyerahan Efek.

“Tanggal Pengembalian” berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan
oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 13 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

“Tanggal Penjatahan” berarti tanggal penjatahan sesuai Peraturan Nomor IX.A.7, yaitu selambat-lambatnya
2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penutupan Masa Penawaran.

“Tanggal Penyerahan Efek” berarti tanggal dilakukannya distribusi Saham Yang Ditawarkan, yang telah dipenuhi
pembayarannya oleh masing-masing pemesan, dan telah diterima di dalam Rekening
Penerima, secara elektronik ke dalam rekening efek Pemesan.

“Tanggal Penyerahan Formulir berarti tanggal penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham yang merupakan
Konfirmasi Penjatahan” pula Tanggal Penyerahan efek

“USD” berarti Dollar Amerika Serikat, mata uang resmi Negara Amerika Serikat.

“UUPM” berarti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10


November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64
Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya atau
segala perubahan dan/atau penambahannya di kemudian hari.

viii
RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci
dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan
pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah
dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

Perseroan didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 4 Juli 2006, dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pada waktu itu pengganti
dari Sutjipto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta. Pada awalnya Perseroan bernama “PT. Genta Sabda Nusantara”. Nama Perseroan
diubah menjadi “PT. Mahaka Radio Integra” berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 9 Juli 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H.,
Notaris di Jakarta yang mendapatkan persetujuan dari Menkumham pada tanggal 9 Juli 2015. Selanjutnya, dalam rangka Penawaran
Umum Perdana Saham, nama Perseroan diubah menjadi “PT Mahaka Radio Integra Tbk.” berdasarkan Akta Notaris No. 19 tanggal 20
Agustus 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta yang mendapatkan persetujuan dari Menkumham pada tanggal
24 Agustus 2015.

Perseroan memperoleh status sebagai badan hukum ketika akta pendiriannya memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, yakni pada tanggal 1 Agustus 2006.

Sejak tahun 2006, anggaran dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan yang terakhir kali dimuat dalam Akta
Notaris No. 19 tanggal 20 Agustus 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan, antara lain,
perubahan status Perseroan dari Perseroan terbatas tertutup menjadi Perseroan terbatas terbuka, perubahan nilai nominal saham, dan
perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan yakni antara lain untuk disesuaikan dengan persyaratan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Perubahan Anggaran Dasar yang terakhir ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Keputusannya No. AHU-0940991.AH.01.02.Tahun
2015 tanggal 24 Agustus 2015.

Kegiatan usaha utama Perseroan meliputi investasi, jasa konsultasi, dan digital media dengan Entitas Anak di bidang Radio. Saat ini
Perseroan memiliki 3 entitas anak yang semuanya memiliki kegiatan usaha dalam bidang penyiaran radio yaitu PT Radio Attahiriyah yang
berdiri sejak tahun 1988, PT Suara Irama Indah yang berdiri sejak 1974, dan PT Radio Camar yang berdiri sejak tahun 1971 yang
sebelumnya merupakan anak perusahaan PT Radio Attahiriyah sejak 2009 sampai sebelum proses restrukturisasi.

Penyertaan Perseroan pada PT Radio Attahiriyah dilakukan sejak tahun 2007 dan saat ini Perseroan telah memiliki 99,68% saham
PT Radio Attahiriyah. Perseroan mulai menyertakan modal di PT Suara Irama Indah pada tahun 2007 hingga saat ini Perseroan merupakan
pemegang saham PT Suara Irama Indah sebesar 99,99%. Sementara itu, Perseroan mulai melakukan penyertaan secara langsung pada
PT Radio Camar pada tahun 2015 dan saat ini mempunyai kepemilikan sebesar 99,60%.

2. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :

Nilai Nominal Rp100per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 1.800.000.000 180.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Beyond Media 274.188.000 27.418.800.000 60,00
2. PT Mahaka Media Tbk 91.396.000 9.139.600.000 20,00
3. PT Fajar Mentari 90.482.040 9.048.204.000 19.80
4. PT Pratama Prima Utama 913.960 91.396.000 0,20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 456.980.000 45.698.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 1.343.020.000 134.302.000.000

3. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Berikut adalah ringkasan mengenai Penawaran Umum Perdana Saham:


a. Jumlah saham yang ditawarkan : Sejumlah 105.052.900 (seratus lima juta lima puluh dua ribu sembilan ratus) saham biasa
atas nama yang terdiri dari 68.284.400 (enam puluh delapan juta dua ratus delapan puluh
empat ribu empat ratus) Saham Baru dan 36.768.500 (tiga puluh enam juta tujuh ratus
enam puluh delapan ribu lima ratus) Saham Divestasi
b. Persentase saham yang ditawarkan : Sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
Penawaran Umum Perdana Saham
c. Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham
d. Harga Penawaran : Rp750,- (tujuh ratus lima puluh Rupiah)

ix
e. Nilai Emisi : Sebesar Rp78.789.675.000,- (tujuh puluh delapan miliar tujuh ratus delapan puluh
sembilan juta enam ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah) yang terdiri dari Rp51.213.300.000,-
(lima puluh satu miliar dua ratus tiga belas juta tiga ratus ribu Rupiah) dari penawaran
Saham Baru dan Rp27.576.375.000,- (dua puluh tujuh miliar lima ratus tujuh puluh enam
juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah) dari Saham Divestasi.

Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini yang terdiri dari Saham Baru yang berasal dari portepel
Perseroan dan Saham Divestasi. Semua saham ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas
pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.

Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum ini dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

4. RISIKO USAHA

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi
dengan baik. Risiko yang dihadapi oleh Perseroan secara keseluruhan dapat disusun berdasarkan eksposur risiko (yaitu kombinasi dampak
dan probabilitas) dari yang tertinggi sampai terendah.

Berikut adalah risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan yang telah diurutkan berdasarkan peringkat risiko tertinggi sampai terendah:

1. Risiko Kerusakan Fasilitas Siaran Radio


2. Risiko Keterbatasan Airtime Siaran Radio untuk Iklan
3. Risiko Ketergantungan Program Pada Sambutan Pendengar
4. Risiko Ketidakpastian Terhadap Penafsiran dan Penerapan Peraturan di Bidang Penyiaran di Indonesia
5. Risiko Ketergantungan Perseroan Pada Pentingnya Radio Sebagai Media Periklanan
6. Risiko Perubahan Teknologi, Jasa dan Berbagai Standar
7. Risiko Persaingan Usaha
8. Risiko Penurunan Belanja Iklan
9. Risiko Ketergantungan Pendapatan Iklan pada Suatu Sektor Tertentu
10. Risiko Variasi yang Bersifat Musiman dan Periodik
11. Risiko Ketergantungan pada Hubungan dengan Biro Periklanan
12. Risiko Kegagalan Program yang Telah Diproduksi atau Penurunan Popularitas Program Perseroan
13. Risiko Ketergantungan pada Kekayaan Intelektual Pihak Ketiga
14. Risiko Kenaikan Biaya Program dan Konten
15. Risiko Kegagalan Strategi Usaha

Penjelasan atas risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab V Prospektus ini.

5. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham yang akan diterima oleh Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi yang
berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, yang dihitung secara proporsional dengan biaya emisi Saham Divestasi,
seluruhnya akan dipergunakan sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Sekitar 40% (empat puluh persen) akan digunakan untuk pembayaran atas sebagian utang Entitas Anak kepada Bank UOB
Indonesia.

Jumlah utang Entitas Anak kepada Bank UOB Indonesia berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 2 pada tanggal 3 Juni 2013, dibuat
dihadapan Sri Rahayuningsih, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Perubahan II terhadap
Perjanjian Kredit tanggal 15 Juni 2015, antara Entitas Anak dan UOB adalah sebesar Rp80.000.000.000. Sampai pada saat
prospektus ini diterbitkan, saldo utang pokok Entitas Anak adalah sebesar Rp40.000.000.000. Utang tersebut digunakan untuk
kebutuhan restrukturisasi kepemilikan dalam Perseroan.

b. Sekitar 60% (enam puluh persen) akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau untuk investasi baru Perseroan.

Untuk menjadi perusahaan publik yang akan menjadi sumber investasi masyarakat, Perseroan gencar untuk melakukan ekspansi
bisnis untuk mengikuti tren terkini, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan juga perkembangan teknologi. Perseroan akan
menggunakan dana yang diperoleh untuk pengembangan usaha melalui usaha-usaha berikut ini:

1. Digital
Perseroan melihat bahwa perkembangan media digital yang sangat pesat akhir-akhir ini sebagai suatu alternatif sumber
pendapatan baru bagi Perseroan yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang. Oleh karena itu Perseroan berencana
untuk masuk ke dalam bisnis ini, dan memainkan peranannya untuk memenuhi kebutuhan para penikmat musik akan musik
yang baik, informasi yang terpercaya, hiburan dan gaya hidup.

x
2. Pengembangan stasiun radio baru
Pengembangan usaha melalui pembentukan unit usaha baru akan dilakukan oleh Perseroan untuk mengoptimalkan penggunaan aset yang
dimiliki Perseroan melalui Entitas Anaknya sehingga unit baru tersebut dapat bersinergi dengan aset yang telah dimiliki Perseroan.

Rencana penggunaan dana selengkapnya dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini mengenai Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum.

6. RINGKASAN DATA KEUANGAN PENTING

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015
dan 2014, serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011, dan 2010 berdasarkan laporan
keuangan Perseroan.

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 telah
diaudit oleh KAP Aria Kanaka & Rekan berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan terkait penyajian kembali laporan keuangan, penyajian informasi
keuangan entitas induk, laporan keuangan Perseroan tahun 2013 dan 2012 yang diaudit oleh auditor independen lain dan tujuan penerbitan
laporan untuk prospektus.

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2014 telah
direviu oleh KAP Aria Kanaka & Rekan berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410, “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang
Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria
Kanaka & Rekan berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian dengan paragraf penjelasan terkait penyajian informasi keuangan entitas induk dan laporan keuangan Perseroan tahun 2013
yang diaudit oleh auditor independen lain.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, dan 2010 telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelas tentang audit atas laporan keuangan entitas induk.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN


(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012* 2011* 2010*
Jumlah Aset 170.797 165.662 186.425 128.741 96.493 64.540
Jumlah Liabilitas 94.603 111.956 122.808 41.441 33.082 28.113
Jumlah Ekuitas 76.194 53.706 63.617 87.300 63.411 36.247
* disajikan kembali

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN


(dalam jutaan Rupiah)
Periode tujuh bulan yang
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Komprehensif Lain Konsolidasian Juli
2015 2014* 2014** 2013** 2012** 2011** 2010**

Pendapatan Bersih 57.602 49.068 95.052 80.419 64.917 60.524 47.436


Laba Operasi 33.843 21.924 38.966 36.238 32.946 34.255 23.994
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 33.986 22.194 39.256 37.931 32.355 34.771 24.443
Laba Periode/Tahun Berjalan
SetelahPenyesuaian Proforma 27.443 16.995 29.343 28.890 24.340 26.984 18.765
Laba Periode/Tahun Berjalan 20.177 6.726 16.117 17.232 15.503 18.475 13.316
Jumlah Penghasilan Komprehensif
Periode/Tahun Berjalan 20.070 9.726 16.118 17.233 15.503 18.475 13.316
*disajikan kembali dan tidak diaudit
**disajikan kembali

xi
7. KEBIJAKAN DIVIDEN PERSEROAN

Manajemen Perseroan merencanakan kebijakan pembagian dividen kas maksimum 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan
untuk setiap tahunnya dimulai dari tahun buku 2016 dengan dasar perhitungan bahwa Perseroan akan memberikan keuntungan yang
proporsional antara Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan adanya pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
Perseroan berencana untuk membagikan dividen setidaknya sekali setahun kecuali diputuskan lain dalam RUPS. Direksi Perseroan akan
membayarkan dividen, dengan persetujuan para pemegang saham dalam RUPS. Pembagian dividen akan dilaksanakan dengan
memperhatikan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan Perseroan.

Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat
dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) dalam hal Perseroan
mengumumkan dan membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan dalam perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan para
krediturnya.

xii
I. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebesar 105.052.900 (seratus lima juta lima puluh dua ribu
sembilan ratus) saham biasa atas nama atau sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah
Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang terdiri dari Saham Baru sejumlah
68.284.400 (enam puluh delapan juta dua ratus delapan puluh empat ribu empat ratus) saham biasa atas nama serta sejumlah
36.768.500 (tiga puluh enam juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu lima ratus) saham biasa atas nama milik PT Fajar Mentari sebagai
Pemegang Saham Penjual (Saham Divestasi), yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp750,- (tujuh ratus lima
puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah
Penawaran Umum adalah sebesar Rp78.789.675.000,- (tujuh puluh delapan miliar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta enam ratus
tujuh puluh lima ribu Rupiah) yang terdiri dari Rp51.213.300.000,- (lima puluh satu miliar dua ratus tiga belas juta tiga ratus ribu Rupiah)
dari penawaran Saham Baru dan Rp27.576.375.000,- (dua puluh tujuh miliar lima ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh lima
ribu Rupiah) dari Saham Divestasi.

Seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk
antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK.


Kegiatan Usaha
Investasi, Jasa Konsultasi, dan Digital Media dengan Entitas Anak di bidang Radio

Kantor Pusat
Menara Imperium Lt. P11
Metropolitan Kuningan Superblok Kav. No. 1
Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12980, Indonesia
Tel.: (021) 8370 7171 Fax.: (021) 8370 7172
E-mail: corsec@mari.co.id, corsec@mahakaradiointegra.com
Website: www.mahakaradiointegra.com

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KERUSAKAN FASILITAS SIARAN RADIO.
KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA BAB V PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG
DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI
BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU
LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK
TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN
TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM
PERSEROAN AKAN TERJAGA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF
SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG
DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 50 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA
PENYIARAN SWASTA DIATUR BAHWA LEMBAGA PENYIARAN SWASTA (TERMASUK PERUSAHAAN PENYIARAN RADIO)
DAPAT MELAKUKAN PENAMBAHAN DALAM RANGKA PEMENUHAN MODAL YANG BERASAL DARI PIHAK ASING YANG
JUMLAHNYA TIDAK LEBIH DARI 20% DARI TOTAL MODAL YANG DITEMPATKAN DAN DISETOR. PEMBATASAN
KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PIHAK ASING TERSEBUT DILAKUKAN BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG

1
Dalam rangka Penawaran Umum Saham ini, Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor
IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik
berdasarkan Akta Notaris No. 19, tanggal 20 Agustus 2015, yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah
memperoleh persetujuan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-0940991.AH.01.02.Tahun 2015, tanggal 24 Agustus 2015,
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3544637.AH.01.11.Tahun 2015, tanggal 24 Agustus 2015.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 1.800.000.000 180.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Beyond Media 274.188.000 27.418.800.000 60,00
2. PT Mahaka Media Tbk. 91.396.000 9.139.600.000 20,00
3. PT Fajar Mentari 90.482.040 9.048.204.000 19.80
4. PT Pratama Prima Utama 913.960 91.396.000 0,20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 456.980.000 45.698.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 1.343.020.000 134.302.000.000

Saham Biasa yang ditawarkan terdiri dari 36.768.500 saham yang merupakan Saham Divestasi dan 68.284.400 saham yang merupakan
Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan yang memberikan pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan Saham Biasa lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Apabila seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini terjual, maka secara proforma struktur permodalan
dan susunan para pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini menjadi Efektif adalah
sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100 per saham


Sesudah Penawaran Umum Perdana
Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham
Keterangan Saham
Jumlah Jumlah Nominal Jumlah Jumlah Nominal
(%) (%)
Saham (Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 1.800.000.000 180.000.000.000 1.800.000.000 180.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:
1. PT Beyond Media 274.188.000 27.418.800.000 60,00 274.188.000 27.418.800.000 52,20
2. PT Mahaka Media Tbk. 91.396.000 9.139.600.000 20,00 91.396.000 9.139.600.000 17,40
3. PT Fajar Mentari 90.482.040 9.048.204.000 19.80 53.713.540 5.371.354.000 10,23
4. PT Pratama Prima Utama 913.960 91.396.000 0,20 913.960 91.396.000 0,17
5. Masyarakat - - - 105.052.900 10.505.290.000 20,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
456.980.000 45.698.000.000 100,00 525.264.400 52.526.440.000 100,00
Disetor Penuh
Jumlah Saham dalam Portepel 1.343.020.000 134.302.000.000 1.274.735.600 127.473.560.000

Pada tanggal 9 Juli 2015, BM dan MM memperoleh saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

Nama Tanggal
Jumlah Nilai Perolehan
No. Pemegang Bentuk Pembayaran Perolehan Keterangan Lain
Saham (Rp)
Saham Saham
1 PT Beyond 27.418.800 120.643.537.000 Inbreng atas: 9 Juli 2015 Metode penilaian:
Media (Rp4.400 per a) 375 saham dalam Pendekatan
saham)** PT RA; Pendapatan dan
b) 26.801 saham Pendekatan Pasar
dalam PT SII
2 PT Mahaka 9.139.600 40.426.676.000* Inbreng atas: 9 Juli 2015 Metode penilaian:
Media Tbk (Rp4.423 per a) 126 saham dalam Pendekatan
saham) PT RA; Pendapatan dan
b) 8.935 saham Pendekatan Pasar
dalam PT SII
*Nilai Perolehan diperoleh berdasarkan Laporan Penilaian Saham No. 013/SBS-PN/FAST/VI/15 dan 014/SBS-PN/FAST/VI/15 yang keduanya tertanggal 29 Juni 2015 dengan tanggal efektif penilaian
tertanggal 31 Maret 2015 diberikan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Firman Suryantoro Sugeng Suzy Hartomo & Rekan yang memberikan Nilai Pasar Wajar 20% saham PT Radio Attahiriyah dan 20% saham
PT Suara Irama Indah masing-masing sebesar Rp24.369.396.000 dan Rp13.762.782.000,-.
**Nilai Perolehan untuk PT Beyond Media menggunakan asumsi bahwa harga saham per lembar PT RA dan PT SII saham yang dimiliki sama dengan harga saham per lembar mengacu kepada dan
mengikuti nilai pasar wajar dari saham milik PT Mahaka Media Tbk. dalam PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama Indah. Terhadap saham-saham milik PT Beyond Media dalam PT Radio Attahiriyah dan
PT Suara Irama Indah telah dilakukan penilaian oleh KantorJasa Penilai Publik Budi, Edy, Saptono & Rekan dengan Laporan Penilaian Saham No. 121/Best-Bs/lap.SV/XI/2015 dan No. 122/Best-
Bs/lap.SV/XI/2015 yang keduanya tertanggal 6 November 2015 dengan tanggal efektif penilaian adalah tanggal 31 Maret 2015.

2
PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk menjadi pemegang saham Perseroan pada 9 Juli 2015, yang mana berada dalam jangka
waktu 6 bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan serta dilakukan pada harga
perolehan sebagaimana disebutkan di atas. Setelah PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk menjadi pemegang saham Perseroan,
telah dilakukan perubahan nilai nominal saham Perseroan sesuai dengan Akta No. 19 tanggal 20 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan
Notaris Zulkifli Harahap S.H. yaitu perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp1.000 per saham menjadi Rp100 per lembar saham
yang mengakibatkan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk menjadi bertambah
dimana untuk setiap 1 saham (dengan nilai nominal Rp.1.000) menjadi 10 saham (dengan nilai nominal Rp.100). Hal tersebut memiliki
implikasi pada perhitungan harga perolehan untuk per lembar saham setelah terjadinya perubahan nilai nominal saham Perseroan
tersebut dimana semula Rp.4.400 per saham (dengan nilai nominal Rp.1.000) untuk PT Beyond Media dan Rp.4.423 per saham (dengan
nilai nominal Rp.1.000) untuk PT Mahaka Media Tbk. menjadi Rp440 per saham (dengan nilai nominal Rp.100) untuk PT Beyond Media
dan Rp.442 per saham (dengan nilai nominal Rp.100) untuk PT Mahaka Media Tbk.

Harga perolehan tersebut di bawah harga Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, maka masing-masing PT Beyond Media dan
PT Mahaka Media Tbk dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 8
bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.A.6.

Pencatatan Saham di BEI

Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini sejumlah 105.052.900 (seratus lima juta
lima puluh dua ribu sembilan ratus) saham biasa atau sebesar 20% (dua puluh persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
setelah Penawaran Umum Perdana Saham yang terdiri dari sejumlah 68.284.400 (enam puluh delapan juta dua ratus delapan puluh
empat ribu empat ratus) Saham Baru dan sejumlah 36.768.500 (tiga puluh enam juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu lima ratus)
Saham Divestasi, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula sejumlah 420.211.500 (empat ratus dua
puluh juta dua ratus sebelas ribu lima ratus) saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar 80% (delapan puluh persen)
dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang terdiri dari saham milik PT Beyond Media
sejumlah 274.188.000 (dua ratus tujuh puluh empat juta seratus delapan puluh delapan ribu) saham, saham milik PT Mahaka Media Tbk
sejumlah 91.396.000 (sembilan puluh satu juta tiga ratus sembilan puluh enam ribu) saham, saham milik PT Fajar Mentari sejumlah
53.713.540 (lima puluh tiga juta tujuh ratus tiga belas ribu lima ratus empat puluh) saham dan saham milik PT Pratama Prima Utama
sejumlah 913.960 (sembilan ratus tiga belas ribu sembilan ratus enam puluh) saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan
dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sejumlah 525.264.400 (lima ratus dua puluh lima juta dua ratus enam puluh empat ribu empat
ratus) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana
ini.

PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENGELUARKAN DAN/ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN ATAU EFEK LAINNYA
YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL
PERNYATAAN PENDAFTARAN MENJADI EFEKTIF.

PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK ADA EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM
PERSEROAN.

3
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM
PERDANA SAHAM

Dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham yang akan diterima oleh Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi yang
berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, yang dihitung secara proporsional dengan biaya emisi Saham Divestasi,
seluruhnya akan dipergunakan sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Sekitar 40% (empat puluh persen) akan digunakan untuk pembayaran atas sebagian utang RA dan SII kepada Bank UOB
Indonesia.

Jumlah utang Entitas Anak kepada Bank UOB Indonesia berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 2 tanggal 3 Juni 2013, dibuat
dihadapan Sri Rahayuningsih, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Perubahan II terhadap
Perjanjian Kredit tanggal 15 Juni 2015, antara Entitas Anak dan UOB adalah sebesar Rp80.000.000.000 yang terdiri dari
Rp55.000.000.000 kepada PT Radio Attahiriyah dan Rp25.000.000.000 kepada PT Suara Irama Indah.

Utang tersebut digunakan untuk kebutuhan restrukturisasi kepemilikan dalam Entitas Anak. Restrukturisasi kepemilikan Entitas Anak
terjadi ketika PT Beyond Media membeli 60% kepemilikan atas saham pada PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama Indah dari
PT Genta Sabda Nusantara (Perseroan) berdasarkan Akta Jual Beli Saham dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 13 dan 14,
keduanya tanggal 14 Juni 2013 dan dibuat di hadapan Notaris Zulkifli Harahap S.H.. Untuk keperluan tersebut, PT Beyond Media
menggunakan dana dari saldo kas operasionalnya ditambah dengan pinjaman dari PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama Indah
yang berasal dari utang kepada Bank UOB Indonesia.

Sampai pada saat prospektus ini diterbitkan, saldo utang pokok Entitas Anak adalah sebesar Rp40.000.000.000 yang terdiri dari
Rp27.500.000.000 merupakan saldo utang pokok PT Radio Attahiriyah dan Rp12.500.000.000 merupakan saldo utang pokok
PT Suara Irama Indah.

Perseroan bertujuan untuk menggunakan 40% dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham
sebagai penyertaan modal ke PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama Indah, dimana penyertaan modal tersebut akan digunakan
oleh PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama Indah untuk melunasi sebagian utang kepada Bank UOB Indonesia. Sisa kekurangan
pembayaran utang tersebut akan diperoleh dari hasil operasional RA dan SII sesuai dengan jadwal yang ada saat ini.

Adapun jadwal pembayaran pokok utang PT Beyond Media kepada PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama Indah, akan mengacu
kepada Addendum atas Perjanjian Hutang tertanggal 29 Oktober 2015, dimana pada tanggal 23 Maret 2016 PT Beyond Media akan
membayar sebesar Rp2.750.000.000 ke RA dan sebesar Rp1.250.000.000 ke SII, serta pada tanggal 23 Juni 2016 akan membayar
sebesar Rp24.750.000.000 ke RA dan Rp11.250.000.000 ke SII. Hasil pembayaran pokok utang kepada RA dan SII tersebut akan
digunakan oleh Entitas Anak untuk dibagikan kepada Perseroan dalam bentuk dividen sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang belaku. Dividen yang diterima Perseroan tersebut kemudian akan digunakan oleh Perseroan untuk
mendukung ekspansi usahanya yaitu untuk pengembangan usaha di bidang digital dan potensi akuisisi stasiun radio lainnya.

Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Bank UOB.

b. Sekitar 60% (enam puluh persen) akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau untuk investasi baru Perseroan.

Untuk menjadi perusahaan publik yang akan menjadi sumber investasi masyarakat, Perseroan gencar untuk melakukan ekspansi
bisnis untuk mengikuti tren terkini, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan juga perkembangan teknologi. Perseroan akan
menggunakan dana yang diperoleh untuk pengembangan usaha sebagai berikut ini:

1. Digital
Perseroan melihat bahwa perkembangan media digital yang sangat pesat akhir-akhir ini sebagai suatu alternatif sumber
pendapatan baru bagi Perseroan yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang. Oleh karena itu Perseroan berencana
untuk masuk ke dalam bisnis ini, dan memainkan peranannya untuk memenuhi kebutuhan para penikmat musik akan musik
yang baik, informasi yang terpercaya, hiburan dan gaya hidup. Seluruh rencana tersebut akan dilakukan oleh Perseroan
dalam tahap awal dengan cara membuat sebuah mega portal radio digital. Untuk keperluan ini, dalam tahap awal perseroan
tidak akan membentuk unit usaha yang baru sebagai entitas anaknya, melainkan akan mengembangkan sumber daya yang
tersedia di dalam Perseroan untuk mengembangkan mega portal radio digital tersebut. Sedangkan untuk mengembangkan
bisnis digital dari Gen dan Jak FM yang sekarang sudah ada maka entitas anak perseroan akan menggunakan dana
operasionalnya.

2. Pengembangan stasiun radio baru


Pengembangan stasiun radio baru akan dilakukan Perseroan dengan cara mengakuisisi stasiun-stasiun radio yang ada
dimana stasiun-stasiun radio tersebut akan menjadi Entitas Anak Perseroan setelah di akuisisi. Proses akuisisi ini akan
dilakukan secara langsung oleh Perseroan.

4
Pengembangan usaha melalui akuisisi ini akan dilakukan Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
i. Kebutuhan dari pendengar radio di daerah tujuan investasi
ii. Tingkat pendapatan perkapita di daerah tujuan investasi
iii. Tingkat pertumbuhan penduduk di daerah tujuan investasi
iv. Tingkat penetrasi radio di daerah tujuan investasi
v. Ketersedian radio yang dapat diakuisisi oleh Perseroan
vi. Besaran dari investasi yang dibutuhkan dan tingkat pengembaliannya.

Salah satu pengembangan stasiun radio baru ini akan dilakukan dengan mengembangkan konsep yang berbeda dengan
stasiun-stasiun radio yang saat ini telah dimiliki oleh Perseroan, yaitu dengan mengembangkan radio dengan konsep konten
dangdut. Selain itu Perseroan berencana untuk mengembangkan brand radio Gen FM baru di 2 kota besar lainnya di
Indonesia melalui akuisisi stasiun-stasiun radio yang telah ada kemudian dikembangkan dengan mengadopsi konten-konten
dari Gen FM.

Hasil penjualan Saham Divestasi yang ditawarkan oleh Pemegang Saham Penjual sejumlah 36.768.500 (tiga puluh enam juta tujuh ratus
enam puluh delapan ribu lima ratus) saham biasa atas nama milik PT Fajar Mentari dalam Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya
emisi yang dihitung secara proporsional dengan biaya emisi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel, akan dibayarkan kepada
Pemegang Saham Penjual. Biaya emisi saham atas penawaran saham atas nama pemegang saham yaitu PT Fajar Mentari (divestasi)
akan dihitung secara proporsional dengan biaya emisi atas penawaran saham baru Perseroan. Seluruh biaya emisi saham hasil divestasi
saham tersebut, akan ditanggung oleh PT Fajar Mentari selaku pemegang saham penjual (divestasi).

Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada pemegang
saham dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara berkala kepada OJK, sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30 Tahun 2015 setelah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut berlaku.

Dalam hal penggunaan dana hasil penawaran umum perdana yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi
tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau
Peraturan No. IX.E.2

Pelaksanaan penggunaan dana hasil penawaran umum akan memenuhi ketentuan peraturan di bidang pasar modal

Apabila Perseroan berencana akan mengubah penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana yang mencakup perubahan yang
material dan perubahan lokasi yang memiliki dampak yang ekonomis, maka Perseroan akan melaporkan terlebih dahulu kepada OJK
dengan mengemukakan alasan berserta pertimbangannya dan selanjutnya meminta persetujuan para pemegang saham Perseroan
dalam RUPS sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30 Tahun 2015 setelah Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan tersebut berlaku.

Sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana, perkiraan jumlah biaya yang
dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 10,23% (sepuluh koma dua tiga persen) dari jumlah dana yang diperoleh dari Penawaran
Umum Perdana ini, yang meliputi:

1. Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebesar 3,00% yang terdiri dari biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar
1,00%, biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 1,00%, dan baya jasa penjualan (selling fee) sebesar 1,00%.
2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 2,64% yang terdiri dari biaya jasa akuntan publik sebesar 1,33%, biaya jasa konsultan
hukum sebesar 0,91%, dan biaya jasa notaris sebesar 0,40%.
3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,15% yaitu biaya jasa Biro Administrasi Efek
4. Biaya Lain-lain sebesar 1,79% yang terdiri dari biaya pendaftaran OJK sebesar 0,05%, BEI dan KSEI sebesar 0,05%,
penyelenggaraan Public Expose, biaya percetakan prospektus dan sertifikat, biaya iklan koran Prospektus Ringkas dan biaya-biaya
yang berhubungan dengan hal-hal tersebut, sebesar 1,69%.

5
III. PERNYATAAN UTANG

Pernyataan utang berikut diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015
yang telah diaudit oleh KAP Aria Kanaka dan Rekan (Mazars), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan
terkait penyajian kembali laporan keuangan, penyajian informasi keuangan entitas induk, laporan keuangan Perseroan tahun 2013 dan
2012 yang diaudit oleh auditor independen lain dan tujuan penerbitan laporan untuk prospektus berdasarkan laporan No. 3127/MARI/M-
AKR/XI/2015 tanggal 18 November 2015. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan standar akuntasi yang berlaku di
Indonesia.

Pada tanggal 31 Juli 2015, Perseroan mempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlah Rp94.603 juta, terdiri dari liabilitas jangka pendek
sebesar Rp83.409 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp11.194 juta, dengan perincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


Uraian Jumlah
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank 48.000
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.880
Biaya masih harus dibayar 860
Utang pajak 16.140
Pendapatan diterima di muka 4.344
Utang dividen 12.184
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 83.409
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan pasca masa kerja 4.531
Utang pihak berelasi 6.663
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.194
Jumlah Liabilitas 94.603

Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

LIABILITAS JANGKA PENDEK

1. Utang Bank

Saldo utang bank Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 sebesar Rp48.000 juta merupakan saldo utang ke Bank UOB Indonesia
berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit No. 13/CPB/0122 pada tanggal 24 Mei 2013 antara Entitas Anak dan UOB sebesar Rp80.000 juta.

Fasilitas kredit ini berjangka waktu satu tahun dan akan diperpanjang sesuai dengan surat dari PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama
Indah, Entitas Anak. Utang bank ini dikenakan bunga sebesar cost of funding ditambah 5% per tahun. Pada tanggal 23 Maret 2015,
Entitas Anak telah mengajukan permohonan perpanjangan satu tahun setelah jatuh tempo. Utang bank ini dijamin dengan saham-saham
PT Beyond Media, pemegang saham, rekening escrow Entitas Anak dan peralatan siaran radio-radio milik Perseroan.

Rasio keuangan Perusahaan yang harus dipenuhi dalam pemberian fasilitas kredit ini adalah sebagai berikut:
a. Rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih besar dari 2,5.
b. Rasio utang terhadap EBITDA tidak lebih besar dari 3,5.
c. Rasio penutupan pelunasan hutang tidak lebih kecil dari 1.

Per tanggal 30 November 2015, saldo utang bank Perseroan adalah sebesar Rp44.000 juta.

2. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya

Saldo liabilitas keuangan jangka pendek lainnya pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp1.880 juta. Liabilitas ini sebagian besar
merupakan kewajiban jangka pendek Perseroan yang muncul sebagai akibat dari transaksi pemberian hadiah dari klien kepada
pendengar stasiun radio yang dikelola oleh Perseroan.

Pada tanggal 30 November 2015, saldo liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Perseroan adalah sebesar Rp958 juta.

6
3. Biaya Masih Harus Dibayar

Saldo biaya masih harus dibayar pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp860 juta yang terdiri dari:

(dalam juta Rupiah)


Keterangan Jumlah
Sewa 726
Lain-Lain 134
Jumlah 860

Per tanggal 30 November 2015, biaya masih harus dibayar Perseroan adalah sebesar Rp116 juta.

4. Utang Pajak

Saldo utang pajak pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp16.140 juta yang terdiri dari:

(dalam juta Rupiah)


Keterangan Jumlah
Pajak penghasilan
Pasal 21 499
Pasal 23 392
Pasal 25 635
Pasal 29 12.405
Pajak Pertambahan Nilai 2.209
Jumlah 16.140

Pada tanggal 30 November 2015, utang pajak Perseroan adalah sebesar Rp19.845 juta.

5. Pendapatan Diterima Di Muka

Saldo pendapatan diterima di muka pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp4.345 juta, yang sebagian besar merupakan
pembayaran yang diterima di muka atas iklan yang belum ditayangkan di radio yang dikelola oleh Perseroan.

Pada tanggal 30 November 2015, saldo pendapatan diterima di muka Perseroan adalah sebesar Rp5.234 juta.

6. Utang Dividen

Saldo utang dividen pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp12.184 juta yang terdiri dari:

(dalam juta Rupiah)


Keterangan Jumlah
PT Beyond Media 8.063
PT Mahaka Media Tbk 4.122
Jumlah 12.185

Pada tanggal 30 November 2015, saldo utang dividen Perseroan adalah Rp4.122 juta.

LIABILITAS JANGKA PANJANG

1. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Pada tanggal 31 Juli 2015 Entitas Anak mencatat estimasi utang imbalan pasca masa kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen
yang dilakukan oleh PT Sigma Prima Solusindo yang dalam laporannya tanggal 5 Agustus 2015 menggunakan metode “Projected Unit
Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Keterangan Jumlah
Tingkat diskonto 8,37% - 8,45%
Tingkat kenaikan gaji tahunan 10.00%
Tingkat mortalitas TMI-III tahun 2011
Usia pensiun (tahun) 55

7
Liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp4.531 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam juta Rupiah)


Keterangan Jumlah
Nilai kini utang imbalan pasca masa kerja 4.531
Biaya jasa lalu yang belum diakui – non vested -
Jumlah 4.531

Pada tanggal 30 November 2015, saldo liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebesar Rp3.676 juta.

2. Utang Pihak Berelasi

Saldo utang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp6.663 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam juta Rupiah)


Keterangan Jumlah
PT Beyond Media 5.832
PT Fajar Mentari 516
PT Avabanindo Perkasa 274
PT Media Cipta Mahardhika 24
PT Danapati Abinaya Investama 17
Jumlah 6.663

Per tanggal 30 November 2015 saldo utang pihak berelasi Perseroan adalah sebesar Rp8.399 juta.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA PER TANGGAL 31 JULI 2015, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS
DAN IKATAN LAIN KECUALI YANG TELAH DINYATAKAN DIATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

SETELAH TANGGAL 31 JULI 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN
TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN SELAIN UTANG USAHA DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI
KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM
PROSPEKTUS INI DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI
PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS
DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI
KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM
PROSPEKTUS INI.

SEHUBUNGAN DENGAN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN TERSEBUT DI ATAS, MANAJEMEN


PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK
PEMEGANG SAHAM PUBLIK

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG
PERSEROAN

8
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisa dan pembahasan ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk
Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 yang telah diaudit oleh KAP Aria Kanaka dan Rekan dan Periode tujuh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2014 yang telah direviu oleh KAP Aria Kanaka & Rekan berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410,
“Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia, serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh KAP Aria Kanaka & Rekan.
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, dan 2012 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan, yang juga disajikan dalam Prospektus ini.

Menurut pendapat KAP Aria Kanaka & Rekan, laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan terkait penyajian
kembali laporan keuangan, penyajian informasi keuangan entitas induk, laporan keuangan Perseroan tahun 2013 dan 2012 yang diaudit
oleh auditor independen lain dan tujuan penerbitan laporan untuk prospektus. Dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Perseroan tanggal 31 Juli 2015 dan 2014, 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, serta hasil usaha dan arus kas yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit
berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

1. UMUM

Perseroan didirikan dengan nama PT Genta Sabda Nusantara berdasarkan Akta yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pada waktu
itu pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., No. 11 tanggal 4 Juli 2006. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 1 Agustus 2006 dalam Surat Keputusan No. C-22427 HT.01.01.TH.2006. Anggaran Dasar
Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir berdasarkan Akta Notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 19 tanggal
20 Agustus 2015, sehubungan dengan, antara lain, perubahan status Perseroan dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan
terbatas terbuka, perubahan nilai nominal saham, dan perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan yakni antara lain untuk
disesuaikan dengan persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Perubahan Anggaran Dasar yang
terakhir ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari
Surat Keputusannya No. AHU-0940991.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 24 Agustus 2015.

Saat ini Perseroan memiliki 3 entitas anak yaitu PT Radio Attahiriyah, PT Radio Camar, dan PT Suara Irama Indah yang masing-masing
mengoperasikan stasiun radio komersial. PT Radio Attahiriyah berdiri sejak 1988 dan mengoperasikan stasiun radio 98.7 Gen FM di
Jakarta yang memiliki target pasar anak muda. Sejak berdiri, 98.7 Gen FM berhasil mendapat beberapa penghargaan di antaranya The
Phenomenal Radio Station (2008) dari majalah Rolling Stone Indonesia;The Best in Experiental Marketing (2009) dari Marketing Award;
Pelopor Program Unik dan Fenomenal (2010) dari Indonesia Radio Award; Radio Lokal (Jakarta) Favorit (2012), Favourite Radio Online
(2012), Radio Favourite (2013), dan satu-satunya stasiun radio anak muda yang mendapat penghargaan Brand Radio Favorit (2013) dari
Marketeers Netizen Award; dan Favourite Radio Show (2013) dari Yahoo!OMG Award. Gen FM Jakarta juga merupakan stasiun radio
pertama yang mengudara dengan aplikasi radio streaming untuk telepon seluler. Sejak 2011, Gen FM Jakarta merupakan radio nomor
1 di Jakarta berdasarkan pangsa pasar pendengar yang hingga saat ini pangsa pasar pendengar 98.7 Gen FM adalah sebesar 22%.

PT Radio Camar memiliki stasiun radio 103.1 Gen FM yang mulai beroperasi sejak 2011 di Surabaya dan saat itu masih merupakan anak
perusahaan PT Radio Attahiriyah. 103.1 Gen FM merupakan salah satu radio di Surabaya dengan jumlah pertumbuhan pendengar yang
tertinggi dengan target pasar anak muda. Saat ini Gen FM Surabaya menguasai 10% pangsa pasar pendengar radio di Surabaya.
PT Suara Irama Indah yang berdiri sejak 2007 mengoperasikan radio 101 Jak FM di Jakarta. 101 Jak FM memiliki target pendengar yang
berbeda dari 98.7 Gen FM yaitu segmen profesional dan anak muda pada rentang usia 25-35 tahun. Pada segmen tersebut saat ini, 101
Jak FM memiliki pendengar 6% dari pangsa pasar yang ada.

Sebagai perusahaan yang pada saat ini bergerak di bidang radio dan digital media, Perseroan mendapatkan hampir seluruh
pendapatannya dari pendapatan iklan, yang berjenis spot, program, adlibs dan barter. Perseroan berkeyakinan bahwa program
101 Jak FM, 98.7 Gen FM dan 103.1 Gen FM saling melengkapi satu sama lain dan tim penjualan dan pemasaran Perseroan yang
terpadu dapat menciptakan sinergi atas penjualan paket iklan dan promosi antar platform Perseroan. Pada periode 2012 – 2014,
pendapatan bersih Perseroan tumbuh dengan CAGR 21,00%. Sementara itu, pertumbuhan laba tahun berjalan Perseroan pada tahun
yang sama adalah pada CAGR 30,48%. Sebagai pemain utama dalam industri radio di Indonesia, Perseroan masih mampu untuk
meningkatkan pendapatan bersih tersebut untuk tahun-tahun mendatang melalui proses pengembangan usahanya.

Sampai dengan saat ini Perseroan senantiasa membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan dalam bentuk dividen tunai,
walaupun demikian tidak menutup kemungkinan bagi Perseroan untuk membagikan dividennya dalam bentuk dividen saham. Apabila
Perseroan dikemudian hari berencana untuk membagikan dividennya dalam bentuk dividen saham maka Perseroan akan mengikuti
segala ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Pada tahun 2012 – 2014, pertumbuhan CAGR aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan konsolidasian masing-masing adalah 14,14%, 8,94%,
dan 22,36%. Sementara itu, sejak 31 Desember 2014, jumlah aset, jumlah liabilitas dan jumlah ekuitas Perseroan masing-masing turun
sebesar 6,55%, 9,29%, dan 2,91%.

9
2. DASAR PENYAJIAN ANALISA

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, untuk entitas yang berada
dibawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di pasar modal.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Pengukurannya
disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.

Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK Indonesia memerlukan penggunaan estimasi tertentu. Penyusunan laporan
keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya dalam menerapkan akuntansi Perseroan. Area-area
yang memerlukan pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan
keuangan, disajikan dalam Catatan 3 pada Laporan Auditor Independen.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Perusahaan.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian periode berjalan adalah konsisten dengan
kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2015.

Efektif tanggal 9 Juli 2015, Perusahaan mengakuisisi 375 saham RA dan 26.801 saham SII yang dimiliki oleh PT Beyond Media (BM),
serta 126 saham RA dan 935 saham SII milik PT Mahaka Media Tbk. (MM), dengan menerbitkan 27.418.800 saham atau sejumlah
27.418.800 saham atau sebesar Rp 27.418.800.000 ke BM dan 9.139.600 saham atau sebesar Rp 9.139.600.000 ke MM (MM dan BM
memiliki pemegang saham terakhir yang sama). Dengan transaksi tersebut, BM menguasai 80,00% secara langsung dan tidak langsung
kepemilikan saham Perusahaan, sehingga BM memperoleh pengendalian atas Perusahaan. Akuisisi ini diperlakukan sebagai akuisisi
terbalik dimana RA diidentifikasikan sebagai pengakuisisi untuk tujuan akuntansi dan Perusahaan diidentifikasi sebagai pihak yang
diakuisisi untuk tujuan akuntansi.

Laporan keuangan konsolidasian yang disusun mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan menggunakan nama entitas induk secara
hukum, yaitu Perusahaan, tetapi sebagai pemberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum. Dengan demikian, laporan
keuangan konsolidasian untuk tujuan komparatif pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
dan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah laporan
keuangan konsolidasian historis RA dan entitas anaknya.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN HASIL OPERASIONAL PERSEROAN DAN ENTITAS
ANAK

Kegiatan usaha, kondisi keuangan historis dan hasil usaha Perseroan sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting, dan beberapa
faktor di antaranya akan terus mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha di masa depan.

Pendapatan Iklan

Pendapatan iklan yang merupakan sumber pendapatan utama Entitas Anak sangat dipengaruhi oleh efektifitas iklan yang ditawarkan
kepada pengiklan. Efektifitas tersebut dipengaruhi dari jangkauan dan ketepatan profil pendengar, serta jumlah pendengar dan kreatifitas
program yang ditawarkan stasiun-stasiun radio milik Perseroan. Faktor lain yang mempengaruhi pendapatan iklan Perseroan adalah
kondisi pasar di Indonesia, khususnya Jakarta dan Surabaya yang merupakan kota-kota di mana Entitas Anak beroperasi. Penurunan
daya beli masyarakat dan naiknya biaya produksi pengiklan cenderung menekan biaya promosi yang pada gilirannya akan mengurangi
atau menambah iklan di Perseroan, selain itu jumlah pengiklan yang bersaing untuk waktu yang tersedia, besaran dan komposisi
demografis dari masing-masing slot waktu iklan yang diinginkan dan ketersediaan media iklan alternatif di pasar.

Pendapatan iklan didorong oIeh tariff slot iklan, occupancy rate (tingkat utilisasi Perseroan), atau proporsi slot iklan yang tersedia yang
diambil oleh pengiklan, dan besaran diskon dan bonus yang ditawarkan kepada biro iklan dan pengiklan. Sejalan dengan peningkatan
penerimaan pendengar atas konten program stasiun radio milik Perseroan dan pangsa pasar pendengar, Perseroan telah berhasil
meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan pendapatan iklan dengan meningkatkan tarif dan menurunkan diskon dan bonus namun
tetap dapat mempertahankan occupancy rate yang tinggi.

10
Perseroan percaya bahwa popularitas program seperti Semangat Pagi, Salah Sambung, Ganas (Gen 40 Lagu Terpanas), Gen 48,
Breakfast 101, Joki 3 in 1, 10 in A Row dan Tawco, telah meningkatkan profil Perseroan di mata pendengar, biro iklan dan pengiklan.
Kemampuan Perseroan untuk meningkatkan pendapatan iklan sangat bergantung pada kemampuan Perseroan untuk terus berinovasi
dalam kreatifitas program unggulan yang saat ini ada dan terus berinovasi dalam menciptakan produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan target pendengar dan pengiklan yang berdasarkan riset pasar yang tepat dan akurat.

Beban Umum dan Administrasi

Biaya yang paling signifikan dalam kegiatan operasional Perseroan adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan sumber daya manusia
(SDM), mengingat bisnis Perseroan adalah bisnis yang sangat mengandalkan kreatifitas. Keberhasilan Perseroan untuk mempertahankan
talen-talent yang berkualitas dengan kontrak jangka panjang serta menekan turn-over karyawan akan menjamin kelangsungan usaha
Perseroan sekaligus menekan risiko penurunan performance dan hilangnya potensi pendapatan dan menurunnya jumlah pendengar.

Target Pendengar

Perseroan percaya bahwa mempertahankan dan peningkatan jumlah pendengar sangat bergantung pada program-program inovatif yang
berhasil menarik target pendengar. Perseroan telah menarik minat pendengar dengan terus melakukan penyegaran pada program
unggulan serta menciptakan program baru yang sesuai dengan perkembangan dan keinginan target pendengar. Dengan menyasar target
pendengar usia muda dan pekerja muda yang dinamis, inovatif dan mengikuti perkembangan jaman menuntut Perseroan terus
menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan target pendengar.

Belanja Modal dan Rencana Pembelian Radio Baru

Di masa mendatang, Perseroan akan menggunakan sebagian dari belanja modal untuk mengembangkan kegiatan operasi dan cakupan
bisnis yang akan meningkatkan profitabilitas Perseroan. Sebagai bagian dari pengembangan yang direncanakan meliputi penambahan
stasiun radio baru dan pengembangan media digital baik yang bersifat musik, radio streaming dan pengembangan aplikasi digital untuk
games, dan ritel yang berikatan dengan musik dan anak muda. Untuk pengembangan tersebut Perseroan sedang melakukan proses
akuisisi perusahaan berlisensi lokal dan pengajuan ijin lokal baru. Di sisi digital, Perseroan telah meluncurkan aplikasi games “genero
taptap” yang dapat diunduh secara gratis di Google Playstore serta uji coba radio streaming dengan format musik dangdut yang
kedepannya akan dikembangkan menjadi stasiun radio yang baru.

Perubahan Kondisi Ekonomi Indonesia

Perseroan melakukan kegiatan operasional dan memiliki aset yang seluruhnya berada di Indonesia sehingga kinerja Perseroan
bergantung pada keadaan ekonomi Indonesia, khususnya keadaan ekonomi lokal dimana Perseroan mengoperasikan stasiun-stasiun
radionya. Pertumbuhan ekonomi perusahaan-perusahaan Indonesia yang dipengaruhi oleh keadaan pasar secara tidak langsung
berdampak pada pendapatan iklan Perseroan. Pada saat pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat tajam, maka anggaran biaya iklan
perusahaan-perusahaan pelanggan Perseroan akan bertambah untuk meningkatkan penjualan seiring dengan tingginya daya beli
konsumen di Indonesia. Kenaikan anggaran biaya ini nantinya merupakan kenaikan pendapatan bagi Perseroan. Sebaliknya juga,
dengan memburuknya perekonomian Indonesia, maka daya beli masyarakat akan berkurang sehingga perusahaan-perusahaan akan
mengurangi anggaran biaya iklan yang berarti menurunkan pendapatan iklan Perseroan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil
operasional Perseroan khususnya pendapatan iklan dipengaruhi oleh keadaan perekonomian Indonesia.

Perubahan Teknologi

Perseroan bersaing dengan stasiun radio lainnya untuk mendapatkan pendengar baru. Dengan perkembangan teknologi radio digital saat
ini, dimana pendengar radio dapat mendengarkan siaran radio kapanpun dan dimanapun tanpa batasan waktu dan ruang, maka
Perseroan percaya bahwa perubahan teknologi tersebut akan mendorong Perseroan untuk memperluas dan memperbanyak pendengar
dari radio yang dikelola oleh Perseroan. Hal ini pada akhirnya akan mendorong tingkat pertumbuhan pendapatan Perseroan.

4. KOMPONEN- KOMPONEN UTAMA LAPORAN LABA-RUGI

Pendapatan Bersih

Tabel berikut merupakan pendapatan bersih Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Juli 2015 dan
2014 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012.

11
(dalam jutaan Rupiah)
Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Pendapatan Bersih berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
2015 2014* 2014** 2013** 2012**
Iklan Radio
Program 40.043 33.434 63.122 58.323 40.421
Spot 27.370 23.727 46.978 40.310 42.225
Adlibs 6.044 4.307 8.790 5.147 4.418
Event off-air 1.419 691 1.771 1.763 1.462
Lain-lain 741 178 367 259 348
Jumlah pendapatan 75.617 62.337 121.028 105.802 88.874
Potongan pendapatan (18.015) (13.269) (25.976) (25.383) (23.957)
Jumlah 57.602 49.068 95.052 80.419 64.917
*Tidak diaudit
**Disajikan kembali

Beban Usaha

Beban usaha terdiri dari beban program dan siaran serta beban umum dan administrasi. Tabel berikut merupakan beban usaha
Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Juli 2015 dan 31 Juli 2014, serta untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)


Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Beban Usaha berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
2015 2014* 2014** 2013** 2012**

Program & Siaran


Musik 198 95 173 198 106
Teknik 32 35 88 83 166
Operasional Produksi 8 1 9 25 10
Siaran 2 59 317 114 71
Jumlah program dan siaran 240 190 587 420 353
Umum & Administrasi
Gaji karyawan dan tunjangan 14.849 11.504 19.396 15.458 10.996
Promosi dan penjualan 5.875 4.565 15.632 10.586 9.235
Sewa 1.640 833 2.343 1.775 1.657
Jasa manajemen 1.915 5.495 9.420 6.198 189
Penyusutan 932 1.043 1.921 1.789 1.617
Jasa profesional 452 - - - 484
Penyisihan imbalan pasca masa kerja 583 320 773 628 473
Utilitas 467 352 627 566 491
Penelitian dan pengembangan 400 385 1.650 1.896 1.445
Telekomunikasi 373 234 435 460 424
Transportasi 281 164 283 306 208
Asuransi 247 155 340 337 330
Rumah tangga kantor 235 203 308 271 210
Perjalanan dinas 220 223 332 139 177
Bandwidth radio active 164 157 330 518 184
Sumbangan 121 95 273 201 143
Seminar dan pelatihan 115 54 97 34 89
Perlengkapan dan alat tulis kantor 27 19 36 43 32
Perbaikan dan pemeliharaan 24 39 55 25 16
Administrasi bank 14 21 17 138 125
Pajak dan perijinan 6 39 174 46 374
Lain-lain 463 564 386 486 444
Jumlah umum dan administrasi 29.403 26.464 54.828 41.900 29.343
Jumlah Beban Usaha 29.643 26.654 55.415 42.320 29.696
*Tidak diaudit
**Disajikan kembali

12
Beban Program dan Siaran

Beban program dan siaran adalah beban-beban yang berkaitan langsung dengan aktivitas Perseroan untuk memastikan kelangsungan
radio milik Perseroan dapat mengudara. Beban musik merupakan komponen terbesar dari beban program dan siaran yang dibayarkan
Perseroan. Beban ini merupakan biaya royalti atas penggunaan software penyiaran yang digunakan di radio Perseroan. Selain itu, beban
program dan siaran Perseroan juga mencakup biaya-biaya yang dikeluarkan Perseroan untuk pemeliharaan peralatan teknis program dan
siaran.

Beban Umum dan Administrasi

Beban umum dan administrasi merupakan biaya yang dibayarkan oleh Perseroan dalam rangka pelaksanaan aktivitas operasionalnya.
Biaya yang paling signifikan dalam kegiatan operasional Perseroan adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan sumber daya manusia
(SDM). Termasuk di dalamnya, beban promosi dan penjualan yang ditujukan untuk memperkuat brand image dari program-program radio
yang dimiliki oleh Perseroan.

Pendapatan (Beban) Keuangan

Tabel berikut merupakan pendapatan (beban) lain-lain Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Juli
2015 dan 31 Juli 2014, serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)


Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Pendapatan (Beban) Keuangan berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
2015 2014* 2014** 2013** 2012**
Pendapatan keuangan 3.875 4.985 9.286 6.705 1.278
Beban keuangan (3.733) (4.715) (8.996) (5.012) (1.869)
Jumlah pendapatan (beban) keuangan
bersih 142 270 290 1.693 (591)
*Tidak diaudit
**Disajikan kembali

Laba Bersih Periode (Tahun) Berjalan Setelah Penyesuaian Proforma

Perseroan menerapkan secara prospektif PSAK No. 38 (Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali" yang menggantikan
PSAK No. 38 (Revisi 2004) mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", kecuali atas saldo transaksi kombinasi bisnis
entitas sepengendali yang diakui sebelumnya, disajikan sebagai bagian dari "Tambahan Modal Disetor" dalam bagian ekuitas. PSAK No.
38 mengatur tentang akuntansi kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun untuk entitas
yang melepas bisnis.

Dalam PSAK No. 38, pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas
bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas
individual dalam kelompok usaha tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan
substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan
kepemilikan.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain
yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi
sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan
Modal Disetor - Neto”.

Sebagai akibat dari penerapan PSAK No. 38, Perseroan telah menyajikan kembali laporan keuangan nya, dengan asumsi bahwa
restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode, penyesuaian proforma merupakan efek atas asumsi ini.

13
5. HASIL KEGIATAN OPERASIONAL

(dalam jutaan Rupiah)


Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
Komprehensif Lain Konsolidasian
2015 2014* 2014** 2013** 2012**

PENDAPATAN BERSIH 57.602 49.068 95.052 80.419 64.917


Beban program dan siaran (240) (190) (587) (420) (353)
Beban umum dan administrasi (29.403) (26.464) (54.828) (41.900) (29.343)
Laba restrukturisasi 6.509 - - - -
Laba (rugi) selisih kurs bersih 48 (27) 17 120 29
Beban penyisihan penurunan nilai atas
piutang (444) (176) (249) (697) (878)
Rugi atas penjualan aset tetap - - - - (151)
Beban lain-lain bersih (229) (286) (439) (1.284) (1.275)
LABA OPERASI 33.843 21.925 38.966 36.238 32.946

Pendapatan Keuangan 3.875 4.985 9.286 6.705 1.278


Beban Keuangan (3.733) (4.715) (8.996) (5.012) (1.869)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 33.986 22.195 39.256 37.931 32.355
PAJAK PENGHASILAN (6.543) (5.199) (9.913) (9.042) (8.014)
LABA PERIODE (TAHUN) BERJALAN 27.443 16.995 29.343 28.890 24.340
PENYESUAIAN PROFORMA (7.266) (7.225) (13.102) (11.506) (8.387)
LABA SETELAH PENYESUAIAN
PROFORMA 20.177 9.771 16.241 17.384 15.954
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan (beban) komprehensif
lainnya (107) (45) (124) (151) (451)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
PERIODE (TAHUN) BERJALAN 20.070 9.726 16.117 17.233 15.502
*Tidak diaudit
**Disajikan Kembali

a. Pendapatan Bersih

Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dibandingkan dengan Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2014
Pendapatan bersih Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp8.534 juta atau sebesar
17,39% menjadi Rp57.602 juta dari Rp49.068 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Peningkatan pendapatan
bersih Perseroan didorong oleh kenaikan tarif iklan radio program, spot dan adlibs serta keberhasilan Perseroan dalam memaksimalkan
slot iklan yang tersedia. Pada periode tersebut, iklan radio program meningkat sebesar Rp6.609 juta atau sebesar 19,77%, iklan radio
spot naik sebesar Rp3.643 juta atau 15,35%, dan iklan radio adlibs mengalami peningkatan Rp1.737 juta atau 40,33%. Selain itu,
peningkatan penjualan ini dicapai karena keberhasilan survei yang dilakukan secara periodik kepada pendengarnya untuk mengetahui
tren yang akan terjadi dan juga untuk mengukur efektifitas dari iklan dan program yang ditayangkan dalam radio Perseroan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Pendapatan bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp95.052 juta, meningkat
sebesar Rp14.633 juta atau 18,20% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 yang adalah sebesar Rp80,419
juta. Peningkatan pendapatan bersih Perseroan didorong oleh kenaikan tarif iklan radio program, spot dan adlibs serta keberhasilan
Perseroan dalam memaksimalkan slot iklan yang tersedia. Pada tahun 2014, iklan radio program meningkat sebesar Rp4.799 juta atau
sebesar 8,23%, iklan radio spot naik sebesar Rp6.668 juta atau 16,54%, dan iklan radio adlibs mengalami peningkatan Rp3.643 juta atau
70,78%.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Pendapatan bersih Perseroan untuk tahun 2013 naik sebesar Rp15.502 juta atau sebesar 23,88% menjadi Rp80.419 juta dari Rp64.917
juta pada tahun 2012. Peningkatan pendapatan bersih Perseroan didorong oleh kenaikan tarif iklan radio program, spot dan adlibs serta
keberhasilan Perseroan dalam memaksimalkan slot iklan yang tersedia.

14
b. Beban Usaha

Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dibandingkan dengan Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2014

Jumlah beban usaha Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp2.989 juta atau sebesar
11,21% menjadi Rp29.643 juta dari Rp26.654 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan beban umum dan administrasi, khususnya meningkatnya beban gaji karyawan dan tunjangan sebesar
Rp3.345 juta atau 29,08%, sejalan dengan meningkatnya jumlah dan kesejahteraan karyawan di stasiun-stasiun radio milik Perseroan.
Kenaikan tunjangan ini merupakan salah satu strategi Perseroan untuk terus berinvestasi terhadap talenta-talenta yang dimilikinya untuk
terus bisa menghasilkan program-program yang mampu menarik pendengar dan meningkatkan pendapatan radio-radio milik Perseroan.

Selain itu beban promosi dan penjualan juga naik sebesar Rp1.310 juta atau 28,70%. Kenaikan beban promosi dan penjualan tersebut
merupakan usaha Perseroan untuk memperkuat brand image radio-radio Perseroan di mata pendengar sehingga dapat terus menjadi
yang terdepan. Sementara itu, beban jasa manajemen Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp3.580 juta pada periode tujuh bulan
yang berakhir pada 31 Juli 2014.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp13.095 juta atau
sekitar 30,94% menjadi Rp55.415 juta dari Rp42.320 juta pada tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban
promosi dan penjualan sebesar Rp5.046 juta yang digunakan Perseroan untuk memperkuat brand image radio, peningkatan beban gaji
karyawan dan tunjangan Perseroan sebesar Rp3.938 juta yang disebabkan dari meningkatnya jumlah pegawai Perseroan, serta kenaikan
jasa manajemen sebesar Rp3.222 juta. Selain itu, beban program dan siaran Perseroan untuk tahun 2014 meningkat sebesar Rp167 juta
atau 39,76% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp420 juta, karena Perseroan mengeluarkan biaya siaran untuk honor tamu
selama tahun 2014.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Beban usaha Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp12.625 juta atau sebesar 42,51% menjadi RpRp42.320 juta dari
Rp29.696 juta pada tahun 2012. Peningkatan itu disebabkan antara lain oleh meningkatnya biaya jasa manajemen sebesar Rp6.009 juta,
kenaikan biaya gaji karyawan dan tunjangan sebesar Rp4.462 juta, serta beban promosi dan penjualan yang naik sebesar Rp1.351 juta.

c. Laba Operasi

Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dibandingkan dengan Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2014

Pada periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015, laba operasi Perseroan naik sebesar Rp11.918 juta atau 54,35%
menjadi Rp33.843 juta dari Rp21.925 juta yang merupakan laba usaha Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2014. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bersih Perseroan sebesar Rp8.534 juta yang lebih besar dari kenaikan
beban usaha yang sebesar Rp2.988 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Perseroan mengalami kenaikan laba operasi sebesar Rp2.728 juta atau 7,53% pada tahun 2014 menjadi Rp38.966 juta dari Rp36.238
juta pada tahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan pendapatan bersih sebesar Rp14.633 juta yang lebih besar dari
kenaikan beban usaha sebesar Rp13.094 juta. Selain itu beban lain-lain Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp845 juta dari
Rp1.284 juta pada tahun 2013 menjadi Rp439 juta pada tahun 2014.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Laba operasi Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp3.292 juta atau 9,99% menjadi Rp36.238 juta dari Rp32.946 juta pada
tahun 2012. Hal tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bersih Perseroan yang melebihi peningkatan beban usaha Perseroan.

d. Laba Periode (Tahun) Berjalan

Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dibandingkan dengan Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2014

Pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015, Perseroan berhasil meningkatkan laba periode berjalan sebesar Rp10.448 juta
atau 61,48% menjadi Rp27.443 juta dari Rp16.995 juta yang merupakan laba periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2014. Faktor utama kenaikan tersebut merupakan hasil kenaikan laba usaha Perseroan. Kenaikan laba usaha Perseroan tersebut disertai
dengan menurunnya pendapatan keuangan – bersih Perseroan sebesar Rp1.110 juta.

15
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Laba bersih tahun berjalan Perseroan pada tahun 2014 meningkat sebesar Rp454 juta atau 1,57% menjadi Rp29.343 juta dari Rp28.899
juta pada tahun 2013. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan laba operasi sebesar Rp2.728 juta yang disertai
peningkatan beban keuangan sebesar Rp3.984 juta dan meningkatnya beban pajak penghasilan sebesar Rp872 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Laba bersih tahun berjalan Perseroan pada tahun 2013 naik sebesar Rp4.550 juta atau 18,69% menjadi Rp28.890 juta dari Rp24.340 juta
pada tahun 2012. Peningkatan laba bersih tahun berjalan tersebut selain karena pertumbuhan laba usaha, juga didorong oleh kenaikan
pendapatan keuangan Perseroan yang disertai dengan penurunan beban keuangan seiring dengan pelunasan sebagian utang bank.

e. Jumlah Laba Komprehensif Periode (Tahun) Berjalan

Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dibandingkan dengan Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2014

Jumlah laba komprehensif periode berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 mengalami kenaikan sebesar
Rp10.344 juta atau 106,35% menjadi Rp20.070 juta dari Rp9.726 untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Hal ini
hampir seluruhnya diperoleh dari peningkatan laba periode berjalan Perseroan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Pada tahun 2014, Perseroan membukukan jumlah laba komprehensif sebesar Rp16.241 juta yang merupakan penurunan sebesar
Rp1.143 juta atau 6,57% dibandingkan dengan jumlah laba komprehensif tahun 2013 sebesar Rp17.384 juta. Faktor utama penurunan ini
adalah kenaikan dari penyesuaian proforma yang merupakan laba tahun berjalan milik PT Radio Camar dan PT Suara Irama Indah.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, Perseroan membukukan jumlah laba komprehensif sebesar Rp17.383 juta, naik Rp1.430 juta atau 8,97% dibandingkan
dengan jumlah laba komprehensif tahun 2012 sebesar Rp15.954 juta. Hal ini hampir seluruhnya disebabkan oleh kenaikan laba periode
berjalan pada 2013.

6. PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

Posisi Keuangan Perseroan


(miliar Rupiah)
186
200 166 171
129 123 112
87 95
100 64 76
41 54

0
31 Des 2012 31 Des 2013 31 Des 2014 31 Jul 2015

Aset Liabilitas Ekuitas

16
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012*
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank 14.434 16.194 19.437 55.596
Piutang usaha
Pihak berelasi 13.887 15.062 10.667 6.655
Pihak ketiga 53.363 49.277 53.372 50.159
Aset keuangan lancar lainnya 1.131 1.536 1.219 254
Biaya dibayar di muka 3.569 2.648 459 1.387
Uang muka 2.329 6.362 1.415 -
Piutang pihak berelasi 57.034 49.562 84.996 -
Jumlah Aset Lancar 145.747 140.641 171.565 114.051
ASET TIDAK LANCAR
Biaya dibayar di muka 6.150 7.200 - -
Piutang pihak berelasi 13.866 13.011 9.050 7.877
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan 3.373 3.807 4.862 5.892
Aset pajak tangguhan 1.133 872 844 822
Aset lain-lain 528 131 104 98
Jumlah Aset Tidak Lancar 25.050 25.021 14.860 14.690
JUMLAH ASET 170.797 165.662 186.425 128.741

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank 48.000 56.000 72.000 -
Utang usaha - 1.382 - 17
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.880 1.907 1.948 1.897
Biaya masih harus dibayar 860 976 1.372 645
Utang pajak 16.140 19.738 33.424 24.074
Pendapatan diterima di muka 4.344 2.251 1.451 2.431
Utang dividen 12.185 15.652 - -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 83.409 97.906 110.195 29.064
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan pasca masa kerja 4.531 3.488 2.550 1.721
Utang pihak berelasi 6.663 10.562 10.063 10.656
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.194 14.050 12.613 12.377
Jumlah Liabilitas 94.603 111.956 122.808 41.441
EKUITAS
Modal saham 45.698 9.140 9.140 9.140
Tambahan modal disetor (20.067) (12.762) (12.762) (12.762)
Selisih nilai transaksi dengan kepentingan
nonpengendali 9.701 -
Modal proforma - 23.102 27.619 29.920
Saldo laba 40.859 34.226 39.620 61.002
Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 76.191 53.706 63.617 87.300
Kepentingan Nonpengendali 3 - - -
Jumlah Ekuitas 76.194 53.706 63.617 87.300
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 170.797 165.662 186.425 128.741
* Disajikan kembali

17
a. Aset

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp5.135 juta atau 3,10% menjadi Rp170.797 juta
dari Rp165.662 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini terutama karena peningkatan piutang pihak berelasi sebesar Rp8.356
juta dan kenaikan piutang usaha pihak pihak ketiga sebesar Rp4.086 juta atau 8,29% sejalan dengan peningkatan penjualan
Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 berkurang sebesar Rp20.763 juta atau 11,14% menjadi Rp165.662 juta
dari Rp186.425 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini terutama disebabkan pelunasan sebagian piutang pihak berelasi –
aset lancar sebesar Rp35.434 juta dalam rangka penyelesaian utang dividen.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp57.684 juta atau 44,81% menjadi Rp186.425 juta
dari Rp128.741 juta pada 31 Desember 2012. Peningkatan ini terutama diperoleh dari kenaikan piutang pihak berelasi – aset lancar
sebesar Rp84.996 juta dibandingkan dengan tahun 2012. Kenaikan tersebut terutama berasal dari utang bank yang diperoleh
Entitas Anak Perseroan, yaitu sebesar Rp72.000 juta pada tahun 2013, yang kemudian dipinjamkan kepada PT Beyond Media
untuk keperluan restrukturisasi kepemilikan. Sementara itu kas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp36.159 juta yang
terutama digunakan untuk pembagian dividen Perseroan selama tahun berjalan.

Kas dan bank

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Kas dan bank Perseroan pada 31 Juli 2015 menurun sebesar Rp1.760 juta atau 10,87% menjadi Rp14.434 juta dari Rp16.194 juta
pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan tersebut disebabkan kas dan bank milik Perseroan digunakan untuk keperluan
operasional Perseroan dan Entitas Anak.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Kas dan bank Perseroan pada 31 Desember 2014 menurun sebesar Rp3.243 juta atau 16,68% menjadi Rp16.194 juta dari
Rp19.437 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Pada tahun 2014, kas dan bank Perseroan terutama digunakan untuk keperluan
operasional Perseroan dan Entitas Anak.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Saldo kas dan bank Perseroan pada 31 Desember 2013 menurun sebesar Rp36.159 juta atau 65,04% menjadi Rp19.437 juta dari
Rp55.596 juta pada 31 Desember 2012. Penurunan saldo kas dan bank Perseroan secara signifikan tersebut terutama digunakan
untuk pembagian dividen.

Aset keuangan lancar lainnya

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Saldo aset keuangan lancar lainnya pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami penurunan sebesar Rp405 juta atau 26,36% menjadi
Rp1.131 juta dari Rp1.536 juta pada 31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan karena pelunasan sebagian piutang
karyawan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo aset keuangan lancar lainnya Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp317 juta atau
26,03% menjadi Rp1.536 juta dari Rp1.219 juta pada 31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan karena penambahan piutang
karyawan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Saldo aset keuangan lancar lainnya milik Perseroan pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp965 juta atau 379,92% menjadi
Rp1.219 juta dari Rp254 juta pada 31 Desember 2012. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh tambahan pinjaman karyawan
kepada Perseroan.

18
Biaya dibayar di muka – aset lancar

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Biaya dibayar di muka yang merupakan aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp921 juta atau
34,78% menjadi Rp3.569 juta dari Rp2.648 juta pada 31 Desember 2014. Peningkatan ini merupakan hasil dari transaksi sewa
ruangan kantor dibayar di muka.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Saldo biaya dibayar di muka yang merupakan aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 naik sebesar Rp2.189 juta
atau 476,91% menjadi Rp2.648 juta dari Rp459 juta pada 31 Desember 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh transaksi jasa
manajemen yang dibayar dimuka oleh Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Biaya dibayar di muka yang merupakan aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 menurun sebesar Rp928 juta atau
66,90% menjadi Rp459 juta dari Rp1.387 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh amortisasi
biaya sewa di bayar dimuka selama periode berjalan.

Uang muka

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Saldo uang muka yang telah dibayarkan Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 berkurang sebesar Rp4.033 juta atau 63,39% menjadi
Rp2.329 juta dari Rp6.362 juta pada 31 Desember 2014. Hal ini terutama berasal dari transaksi penyelesaian uang muka oleh
pihak-pihak terkait kepada perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada 31 Desember 2014, uang muka Perseroan meningkat sebanyak Rp4.947 juta atau 349,66% menjadi Rp6.362 juta dari
Rp1.415 juta pada 31 Desember 2013. Peningkatan uang muka ini terjadi sehubungan dengan aktivitas operasional dan promosi
yang dilakukan oleh perseroan selama periode berjalan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Per 31 Desember 2013, Perseroan memiliki aset uang muka sebesar Rp1.415 juta yang merupakan uang muka yang timbul
sehubungan dengan aktivitas operasional dan promosi yang dilakukan oleh Perseroan selama periode berjalan. Pada tahun 2012
Perseroan tidak memiliki saldo uang muka.

Piutang pihak berelasi – aset lancar

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Piutang pihak berelasi yang menjadi aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp7.472 juta
atau 15,08% menjadi Rp57.034 juta dari Rp49.562 juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan karena
pemberian piutang kepada PT. Beyond Media sehubungan dengan transaksi restrukturisasi kepemilikan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Saldo piutang pihak berelasi porsi aset lancar milik Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 berkurang sebesar Rp35.434 juta
atau 41,69% menjadi Rp49.562 juta dari Rp84.996 juta pada 31 Desember 2013. Penurunan ini terutama merupakan akibat dari
pembayaran deviden entitas anak melalui transaksi pelunasan piutang pihak berelasi.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Per 31 Desember 2013, saldo piutang pihak berelasi yang merupakan porsi aset lancar Perseroan adalah sebesar Rp84.996 juta
hal ini muncul sebagai akibat dari pemberian piutang kepada PT. Beyond Media sehubungan dengan transaksi restrukturisasi
kepemilikan. Perseroan tidak memiliki piutang pihak berelasi yang menjadi aset lancar pada tahun 2012.

Biaya dibayar di muka – aset tidak lancar

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Saldo biaya dibayar di muka porsi aset tidak lancar milik Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 menurun sebesar Rp1.050 juta atau
14,58% menjadi Rp6.150 juta dari Rp7.200 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini muncul karena transaksi amortisasi jasa
manajemen selama periode berjalan.

19
Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, biaya dibayar di muka porsi aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp7.200 juta hal ini
muncul sebagai akibat dari transaksi jasa manajemen yang dibayar dimuka oleh Perseroan. Perseroan tidak memiliki biaya dibayar
di muka porsi aset tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2013.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Perseroan tidak memiliki biaya dibayar di muka porsi aset tidak lancar pada 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012.

Piutang pihak berelasi – aset tidak lancar

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Saldo piutang pihak berelasi yang merupakan porsi aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 meningkat sebesar
Rp855 juta atau 6,58% menjadi Rp13.866 juta dari Rp13.011 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini disebabkan oleh
meningkatnya piutang kepada PT Avabanindo Perkasa dan PT Media Cipta Mahardhika.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Per 31 Desember 2014, piutang pihak berelasi Perseroan yang merupakan porsi aset tidak lancar meningkat sebesar Rp3.961 juta
atau 43,76% menjadi Rp13.011 juta dari Rp9.050 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penyebab peningkatan ini terutama berasal
dari transaksi pemberian pinjaman yang dilakukan oleh Perseroan kepada PT. Mahaka Media Tbk.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Piutang pihak berelasi porsi aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 berkurang sebesar Rp1.173 juta atau
14,90% menjadi Rp9.050 juta dari Rp7.877 juta. Hal ini disebabkan oleh penyelesaian sebagian dari piutang pihak berelasi kepada
Perseroan.

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Pada 31 Juli 2015, aset tetap milik Perseroan setelah dikurangi akumulasi penyusutan menurun sebesar Rp434 juta atau 11,39%
menjadi Rp3.373 juta dari Rp3.807 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini sejalan dengan penurunan usia ekonomis dari aset
tetap yang dimiliki oleh Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Aset tetap milik Perseroan setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada 31 Desember 2014 menurun sebesar Rp1.055 juta atau
21,69% menjadi Rp3.807 juta dari Rp4.862 juta. Penurunan ini sejalan dengan penurunan usia ekonomis dari aset tetap yang
dimiliki oleh Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Aset tetap milik Perseroan setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada 31 Desember 2013 menurun sebesar Rp1.030 juta atau
17,48% menjadi Rp4.862 juta dari Rp5.892 juta. Penurunan ini sejalan dengan penurunan usia ekonomis dari aset tetap yang
dimiliki oleh Perseroan.

Aset pajak tangguhan

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp261 juta atau 29.93% menjadi Rp1.133 juta dari
Rp872 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini berasal dari perhitungan aset pajak tangguhan tahun berjalan yang
dilakukan oleh perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada 31 Desember 2014, aset pajak tangguhan milik Perseroan naik sebesar Rp28 juta atau 3,32% menjadi Rp872 juta dari Rp844
juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh perhitungan aset pajak tangguhan tahun berjalan yang
dilakukan perseroan.

20
Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Aset pajak tangguhan Perseoan per 31 Desember 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp22 juta atau 2,67% menjadi Rp844 juta
dari Rp822 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh perhitungan aset pajak tangguhan
tahun berjalan yang dilakukan Perseroan.

Aset lain-lain

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Juli 2015, aset lain-lain Perseroan meningkat sebesar Rp398 juta atau 303,05% menjadi Rp528 juta dari Rp131
juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini merupakan taksiran tagihan pajak penghasilan Perseroan atas pajak tahunan 2014.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset lain-lain Perseroan naik sebesar Rp26 juta atau 25,96% menjadi Rp131 juta dari Rp104 juta
pada 31 Desember 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh karena taksiran pajak penghasilan lebih bayar milik Perseroan
untuk masa tahun pajak berjalan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Saldo aset lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 naik sebesar Rp6 juta atau 6,63% menjadi Rp104 juta dari Rp98
juta pada 31 Desember 2012.

b. Liabilitas

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 menurun sebesar Rp17.353 juta atau 15,50% menjadi Rp94.603 juta dari
Rp111.956 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penyebab utama menurunnya liabilitas Perseroan adalah pembayaran utang bank
sebesar Rp8.000 juta ke Bank UOB Indonesia. Selain itu utang pihak berelasi pada tanggal 31 Juli 2015 berkurang sebesar
Rp3.899 juta atau 36,92%. Penurunan liabilitas juga disebabkan utang pajak Perseroan yang berkurang sebesar Rp3.598 juta atau
18,23% dan penurunan utang dividen sebesar Rp3.467 juta atau 22,15%. Penurunan liabilitas-liabilitas tersebut disertai dengan
kenaikan pada akun pendapatan diterima di muka sebesar Rp2.093 juta, dan kenaikan pada akun liabilitas imbalan pasca masa
kerja sebesar Rp1.043 juta pada 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2014.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo liabilitas Perseroan berkurang sebesar Rp10.852 juta atau 8,84% menjadi Rp111.956 juta
dari Rp122.808 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penyebab utama penurunan tersebut berasal dari penurunan utang pajak
Perseroan sebesar Rp13.686 juta atau 40,95% dari saldo pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini ditambah dengan pelunasan
untuk sebagian utang bank yang dimilikinya, yaitu sebesar Rp16.000 juta atau mengurangi saldo utang bank Perseroan sebesar
22,22%.

Penurunan lainnya adalah penurunan biaya masih harus dibayar sebesar Rp396 juta atau 28,86% per tanggal 31 Desember 2014
dibandingkan dengan saldo 31 Desember 2013. Liabilitas Perseroan yang meningkat signifikan pada tanggal 31 Desember 2014
adalah utang dividen sebesar Rp15.652 juta.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp81.367 atau 196,35% menjadi Rp122.808 juta dari
Rp41.441 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan ini terutama berasal dari utang bank yang diperoleh Perseroan, yang
pada akhir tahun 2013 memiliki saldo sebesar Rp72.000 juta, dan kenaikan utang pajak sebesar Rp9.350 juta atau 38,84%.

Utang bank

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Saldo utang bank Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami penurunan sebesar Rp8.000 juta atau 14,29% menjadi Rp48.000
juta dari Rp56.000 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini seluruhnya berasal dari pembayaran sebagian pokok utang ke Bank
UOB Indonesia.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada 31 Desember 2014, utang bank Perseroan berkurang sebesar Rp16.000 juta atau 22,22% menjadi Rp56.000 juta dari
Rp72.000 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini seluruhnya berasal dari pembayaran sebagian pokok utang ke Bank UOB
Indonesia.

21
Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo utang bank Perseroan adalah sebesar Rp72.000 juta yang merupakan utang yang diperoleh
dari Bank UOB Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan tidak memiliki utang bank.

Biaya masih harus dibayar

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Juli 2015, biaya masih harus dibayar milik Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp116 juta atau 11,88%
menjadi Rp860 juta dari Rp976 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran biaya
riset yang masih harus dibayar.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Saldo biaya masih harus dibayar Perseroan pada 31 Desember 2014 berkurang sebesar Rp396 juta atau 28,86% menjadi Rp976
juta dari Rp1.372 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penyebab utama menurunnya saldo biaya masih harus dibayar tersebut
adalah pembayaran yang dilakukan Perseroan kepada salah satu pemasoknya.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Biaya masih harus dibayar Perseroan per 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp727 juta atau 112,71% menjadi Rp1.372 juta
dari Rp645 juta pada 31 Desember 2012. Kenaikan tersebut terutama berasal dari pembayaran yang belum dilakukan Perseroan
kepada salah satu pemasoknya.

Utang pajak

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Utang pajak Perseroan pada 31 Juli 2015 turun sebesar Rp3.598 juta atau 18,23% menjadi Rp16.140 juta dari Rp19.738 juta pada
31 Desember 2014. Penurunan ini disebabkan adanya pembayaran utang pajak yang dilakukan oleh Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang pajak Perseroan berkurang sebesar Rp13.686 juta atau 40,95% menjadi Rp19.738
juta dari Rp33.424 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penyebab dari penurunan ini adalah pembayaran utang pajak yang
dilakukan oleh Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 naik sebesar Rp9.350 juta atau 38,84% menjadi Rp33.424 juta dari
Rp24.074 pada 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pajak yang belum dibayar Perseroan.

Pendapatan diterima di muka

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Saldo pendapatan diterima di muka Perseroan pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp2.093 juta atau 92,03% menjadi Rp4.344
juta dari Rp2.251 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran yang diterima di
muka atas iklan yang belum ditayangkan di radio yang dikelola oleh Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, pendapatan diterima di muka mencatat kenaikan sebesar Rp800 juta atau 55,13% menjadi
Rp2.251 juta dari Rp1.451 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut diperoleh dari peningkatan pembayaran
yang diterima di muka atas iklan yang belum ditayangkan di radio yang dikelola oleh Perseroan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Pendapatan diterima di muka Perseroan turun sebesar Rp980 juta atau 40,31% menjadi Rp1.451 juta dari Rp2.431 juta pada
tanggal 31 Desember 2012. Penurunan tersebut disebabkan oleh realisasi atas pendapatan yang diterima di muka dalam bentuk
penayangan iklan.

22
Utang dividen

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Juli 2015 utang dividen Perseroan turun sebesar Rp3.467 juta atau 22,15% menjadi Rp12.185 juta dari Rp15.652
juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan utang dividen tersebut merupakan efek eliminasi dari akuisisi Radio Attahiriyah
atas Perseroan secara akuntansi.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Utang dividen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 tercatat sebesar Rp15.652 juta sedangkan pada tanggal 31 Desember
2013 tidak terdapat utang dividen pada posisi keuangan Perseroan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Perseroan dalam pembagian
dividen.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 tidak terdapat utang dividen dalam posisi keuangan Perseroan.

Liabilitas imbalan pasca masa kerja

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Per tanggal 31 Juli 2015, saldo liabilitas imbalan pasca masa kerja Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.043 juta atau
29,90% menjadi Rp4.531 juta dari Rp3.488 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya
usia masa kerja dan peningkatan jumlah karyawan.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Liabilitas imbalan pasca masa kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 naik sebesar Rp938 juta atau 36,78% menjadi
Rp3.488 juta dari Rp2.550 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya usia masa kerja
dan peningkatan jumlah karyawan.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Saldo liabilitias imbalan pasca masa kerja pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp829 juta atau 48,17% menjadi
Rp2.550 juta dari Rp1.721 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya usia masa kerja
dan peningkatan jumlah karyawan.

Utang pihak berelasi

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Utang pihak berelasi Perseroan per tanggal 31 Juli 2015 turun sebesar Rp3.687 juta atau 35,62% menjadi Rp6.663 juta dari
Rp10.350 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan tersebut terutama berasal dari pembayaran utang pihak berelasi.

Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, utang pihak berelasi Perseroan meningkat sebesar Rp499 juta atau 4,96% menjadi Rp10.562 juta
dari Rp10.063 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan utang dari PT Beyond
Media.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Saldo utang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 menurun sebesar Rp593 juta atau 5,57% menjadi Rp10.063
juta dari Rp10.656 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Penurunan tersebut terutama berasal dari pembayaran utang pihak
berelasi.

c. Ekuitas

Posisi keuangan 31 Juli 2015 dibandingkan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Juli 2015, jumlah ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp22.488 juta atau 41,87% menjadi Rp76.194
juta dari Rp53.706 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan modal
saham sebesar Rp36.558 juta dan juga meningkatnya saldo laba sebesar Rp6.633 juta. Hal ini disertai dengan penurunan modal
proforma sebesar yaitu Rp23.103 juta. Penurunan modal proforma tersebut merupakan hasil dari penerapan PSAK No. 38 dan
restrukturisasi Perseroan dalam mengakuisisi PT Suara Irama Indah dan PT Radio Camar.

23
Posisi keuangan 31 Desember 2014 dibandingkan 31 Desember 2013

Jumlah ekuitas Perseroan berkurang sebesar Rp9.911 juta atau 15,58% menjadi Rp53.706 juta dari Rp63.617 juta pada tanggal
31 Desember 2013. Penurunan tersebut terutama berasal dari saldo laba Perseroan yang berkurang sebesar Rp5.394 juta atau
13,61% yang disebabkan Perseroan membagikan dividen sebesar Rp21.512 juta. Di samping itu, modal proforma Perseroan turun
sebesar Rp4.517 juta atau 16,35% yang terutama berasal dari penyesuaian proforma tahun berjalan dan pembagian dividen entitas
anak.

Posisi keuangan 31 Desember 2013 dibandingkan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah ekuitas Perseroan menurun sebesar Rp23.683 juta atau 27,13% menjadi Rp63.617 juta
dari Rp87.300 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan saldo laba Perseroan
sebesar Rp21.382 juta yang digunakan untuk pembagian dividen tahun berjalan sebesar Rp38.616 juta. Sementara itu modal
proforma berkurang sebesar Rp2.301 juta yang disebabkan oleh pembagian dividen oleh PT Suara Irama Indah pada tahun 2013.

7. LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL

Penggunaan kas Perseroan secara historis banyak digunakan untuk pembayaran dividen, pembayaran pajak, dan pembayaran kas
kepada pemasok dan karyawan. Sumber likuiditas ini didapatkan dari penerimaan kas dari pelanggan, utang bank, dan dari kegiatan
operasional lainnya.

Laporan arus kas Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Juli 2015 dan 2014 serta 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah
sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
2015 2014* 2014** 2013** 2012**
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 57.606 55.030 52.690 72.409 61.276
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (25.003) (29.381) (41.357) (39.479) (27.002)
Kas yang digunakan operasi 32.603 25.650 11.333 32.930 34.276
Penerimaan pendapatan bunga 3.875 4.985 6.292 6.705 1.278
Pembayaran bunga (3.733) (4.716) (6.184) (5.012) (1.869)
Pembayaran pajak (10.670) (15.557) (16.498) (3.145) -
Kegiatan operasional lainnya (3.144) (2.366) (2.916) 458 (2.442)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan
untuk) Aktivitas Operasi 18.931 7.996 (7.974) 31.936 31.243

Arus Kas dari aktivitas investasi


Arus kas masuk dari akuisisi 33 - - - -
Pembelian aset tetap (498) (530) (865) (759) (2.394)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan
untuk) Aktivitas Investasi (465) (530) (865) (759) (2.394)

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Pembayaran piutang pihak berelasi 3.092 6.498 68.133 3.243 1.575
Penerimaan dari utang pihak berelasi 7.186 35.328 61.757 - 280
Penambahan piutang pihak berelasi (11.419) (7.246) (15.731) (109.596) (1.365)
Pembayaran atas utang pihak berelasi (11.085) (33.679) (61.258) (1.500) (50)
Pembayaran utang bank (8.000) (8.000) (16.000) (8.000) -
Pembayaran deviden entitas anak - - (31.304) (31.483) -
Pencairan utang bank - - - 80.000
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan
untuk) Aktivitas Pendanaan (20.227) (7.095)) (5.596) (67.336) 440

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara


Kas (1.761) 368 (3.243) (36.159) 29.289
Kas dan Setara Kas Awal Periode (Tahun) 16.194 19.437 19.437 55.596 26.307
Kas dan Setara Kas Akhir Periode (Tahun) 14.434 19.805 16.194 19.437 55.596
*Tidak diaudit
**Disajikan kembali

24
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 berjumlah Rp18.931 juta.
Arus kas tersebut diperoleh dari penerimaan kas pelanggan sebesar Rp57.606 juta serta sebagian kecil berasal dari pendapatan bunga.
Untuk aktivitas operasi, Perseroan banyak membayarkan kas kepada pemasok dan karyawan, yaitu sebesar Rp25.003 juta. Selain itu
Perseroan juga melunasi utang pajaknya dengan menggunakan kas yang ada. Pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015,
Perseroan membayar pajak dari kas sebesar Rp10.670 juta.

Pada 2014, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi berjumlah Rp7.974 juta. Hal ini terutama disebabkan Perseroan
membayarkan pajak sebesar Rp16.498 juta yang melebihi kas yang tersedia untuk operasi yang berasal dari penerimaan pelanggan
setelah dipotong pembayaran kepada pemasok dan pegawai.
Pada 2013, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi berjumlah Rp31.936 juta. Perseroan berhasil mengumpulkan kas dari
pelanggan sebesar Rp72.409 juta dan membayar pemasok dan karyawan dengan kas sebesar Rp39.479 juta. Selain itu Perseroan juga
mengumpulkan kas dari pendapatan bunga sebesar Rp6.705 juta

Pada tahun 2012, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi berjumlah Rp31.243 juta. Sumber utama kas tersebut berasal dari
kas yang diterima Perseroan dari pelanggan sebesar Rp61.276 juta dan membayar pemasok dan karyawan dengan kas sebesar
Rp27.002 juta.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015, Perseroan menggunakan kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp465 juta
yang merupakan pembelian aset tetap sebesar Rp498 juta dan disertai dengan arus kas masuk dari akuisisi sebesar Rp33 juta.

Pada tahun 2014, Perseroan menggunakan kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp865 juta yang seluruhnya digunakan untuk pembelian
aset tetap.

Pada tahun 2013, Perseroan menggunakan arus kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp759 juta yang seluruhnya digunakan untuk
pembelian aset tetap.

Pada tahun 2012, Perseroan menggunakan kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp2.394 juta yang seluruhnya digunakan untuk
pembelian aset tetap.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Pada periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015, Perseroan menggunakan kas bersih untuk aktivitas pendanaan
sebesar Rp20.227 juta. Kas tersebut digunakan Perseroan sebagian besar untuk membayarkan sebagaian utang pihak berelasi dan juga
untuk penambahan piutang pihak berelasi. Selain itu Perseroan menggunakan kas untuk melakukan pembayaran atas utang bank.

Pada tahun 2014, Perseroan menerima kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp5.596 juta. Kas tersebut diperoleh dari pembayaran
piutang pihak berelasi dan penerimaan dari utang pihak berelasi yang masing-masing sebesar Rp68.133 juta dan Rp61.757 juta.
Penerimaan tersebut disertai dengan arus kas keluar yang sebagaian besar digunakan untuk pembayaran atas utang pihak berelasi
sebesar Rp61.258 juta dan pembayaran dividen entitas anak sebesar Rp31.304 juta.

Pada tahun 2013, arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan oleh Perseroan adalah sebesar Rp67.336 juta. Kas tersebut
sebagian besar digunakan untuk memberikan piutang ke PT Beyond Media untuk kepentingan restrukturisasi kepemilikan Perseroan.
Selain itu Perseroan juga membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya. Perseroan memperoleh pendanaan sebesar Rp80.000
juta dari utang bank pada tahun 2013.

Pada tahun 2012, Perseroan memiliki kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar Rp440 juta yang sebagian besar berasal dari
pembayaran piutang pihak berelasi sebesar Rp1.575 juta dan disertai dengan penambahan piutang pihak berelasi sebesar Rp1.365 juta.

8. BELANJA MODAL

Secara historis, belanja modal Perseroan seluruhnya digunakan untuk pembelian aset tetap Perseroan. Sumber dana yang digunakan
untuk belanja modal untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014, 2013 dan 2012 berasal dari kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi. Berikut adalah tabel pembagian belanja modal
Perseroan:

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014 2013 2012
Peralatan siaran 92 112 591 1,220
Peralatan dan perabot kantor 406 419 168 599
Kendaraan - 334 - 575
Jumlah belanja modal 498 865 759 2,394

25
9. RASIO KEUANGAN

31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014 2013 2012
Current Ratio 1,75x 1,44x 1,56x 3,92x
Debt-to-Assets Ratio 0,55x 0,68x 0,66x 0,32x
Debt-to-Equity Ratio 1,24x 2,08x 1,93x 0,47x
Return on Assets (ROA) 19,82% 17,71% 15,50% 18,91%
Return on Equity (ROE) 36,02% 54,64% 45,41% 27,88%

Likuiditas

Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar
yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan Current Ratio (Rasio Lancar) yaitu perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka
pendek pada waktu tertentu dan merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan
menggunakan aset lancar yang dimiliki. Rasio lancar Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 serta per tanggal 31 Desember 2014, 2013
dan 2012 masing-masing dan berturut-turut adalah 1,75x, 1,44x, 1,56x, dan 3,92x.

Solvabilltas

Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendekdan jangka panjangnya dan
tercermin dari perbandingan antara jumlah liabilitas dengan modal sendiri dan juga perbandingan antara jumlah liabilitas dengan jumlah
aset. Debt-to-assets ratio yang merupakan perbandingan antara jumlah liabilitas Perseroan terhadap jumlah aset pada periode yang
berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing dan berturut-turut sebesar 0,55x, 0,68x,
0,66x, dan 0,32x. Sedangkan debt-to-equity ratio yang merupakan perbandingan antara jumlah liabilitas terhadap jumlah ekuitas pada
tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing dan berturut-turut sebesar 1,24x, 2,08x, 1,93x, dan 0,47x.
Tren penurunan solvabilitas ekuitas terutama disebabkan karena Perseroan melakukan restrukturisasi dengan mengurangi jumlah
liabilitas yang dimilikinya dan melakukan konversi utang pihak berelasi menjadi modal saham.

Imbal Hasil Aset

Imbal hasil aset atau return-on-assets (ROA) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki, yang
dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah aset. ROA Perseroan untuk Periode tujuh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2015 serta untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 masing-masing dan
berturut-turut adalah sebesar 19,82%, 17,71%, 15,50%, dan 18,91%. Imbal hasil aset Perseroan dalam 3 tahun terakhir relatif fluktuatif
yang disebabkan oleh fluktuasi pada laba (rugi) selisih kurs, pendapatan keuangan dan beban keuangan.

Imbal Hasil Ekuitas

Imbal hasil ekuitas atau return-on-equity (ROE) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang
ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan ekuitas. ROE Perseroan untuk Periode tujuh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 serta untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 masing-
masing dan berturut-turut adalah sebesar 36,02%, 54,64%, 45,41%, dan 27,88%. Tren imbal hasil ekuitas Perseroan yang cenderung
fluktuatif dalam 3 tahun terakhir dipengaruhi oleh fluktuasi laba (rugi) selisih kurs, pendapatan keuangan dan beban keuangan.

10. PERPAJAKAN

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan
diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan
rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk
mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar saling hapus (offset), kecuali aset dan
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini masing-masing entitas tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan
posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan
pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Perseroan dan entitas anaknya
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

Aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Juli 2015 serta tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing
adalah sebesar Rp1.133 juta, Rp872 juta, Rp844 juta, dan Rp822 juta. Penyisihan aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal-tanggal
31 Juli 2015 serta tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp261 juta, Rp28 juta, Rp22 juta, dan
(Rp173 juta).

26
Utang Pajak Perseroan terdiri dari:
(dalam juta Rupiah)
31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012*
Pajak Penghasilan
Pasal 21 499 467 1.133 16
Pasal 23 392 565 2.177 6
Pasal 25 635 505 - -
Pasal 29 12.405 16.814 28.135 22.267
Pajak Pertambahan Nilai 2.209 1.387 1.980 1.785
Jumlah 16.140 19.738 33.425 24.074
* Disajikan kembali

Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas
Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya liabilitas
pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

11. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Strategi manajemen risiko Perseroan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja
keuangan Perseroan. Perseroan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, likuiditas
dan risiko operasional. Kebijakan Perseroan adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

Risiko Mata Uang

Mata uang pelaporan Perseroan adalah Rupiah. Saat ini, Perseroan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata
uang asing.

Analisa sensitivitas

Pada tanggal 31 Juli 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah melemah/menguat
10%, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015
lebih tinggi/lebih rendah sebesar Rp55.722.662 terutama akibat dari keuntungan/kerugian selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas
dalam Dolar Amerika Serikat.

Risiko Suku Bunga Atas Nilai Wajar dan Arus Kas

Risiko suku bunga Perseroan terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku
bunga atas nilai wajar kepada Perseroan. Tidak terdapat utang bank Perseroan yang dikenakan suku bunga tetap. Saat ini, Perseroan
tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan
perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga mengambang sebagai berikut:

Analisa sensitivitas

Pada tanggal 31 Juli 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga utang bank jangka panjang lebih tinggi/lebih
rendah 100 basis poin dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2015 lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp 373.845.382 terutama akibat biaya utang bank dengan tingkat bunga
mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.

Risiko Kredit

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan counterparty atas kewajiban kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada
Perseroan. Perseroan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perseroan memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa
perdagangan hanya dilakukan dengan pelanggan yang mempunyai catatan kredit yang baik.

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia
dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk
Perseroan.

27
Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan karena Perseroan tidak mampu memenuhi liabilitasnya yang jatuh tempo.
Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai dan dukungan dari pemegang saham dengan
terus memantau realisasi arus kas dengan mencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Perseroan secara
teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi
kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.

12. PERATURAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN TERBARU

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”):
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
- PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
- PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.
- PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”.
- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.
- PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.
- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan:

• PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015. Revisi PSAK ini
mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan telah
disesuaikan berdasarkan standar ini.

• PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku efektif 1 Januari 2015. Revisi PSAK ini
hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.
Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65. Penerapan standar ini tidak memberikan
pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal.

• PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015. Revisi PSAK ini, antara lain,
menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan
pengungkapan. Perubahan ini berlaku retrospektif.

• PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian", yang diadopsi dari IAS 32, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar dalam PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar", yaitu harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara neto atau
bersamaan. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal.

• PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang diadopsi dari IAS 39, berlaku efektif tanggal
1 Januari 2015. Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan
sesuai PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar". Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian
nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap
laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal.

• PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", yang diadopsi dari IFRS 7, berlaku efektif tanggal
1 Januari 2015. Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68 "Pengukuran
Nilai Wajar". Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50
atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau
perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan
keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal.
• PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasi", yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK No. 65
menggantikan sebagian dari PSAK No. 4, "Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisah", yang mengatur akuntansi bagi laporan
keuangan konsolidasian. PSAK No. 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas bertujuan khusus.
Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam
menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan
yang sebelumnya disyaratkan dalam PSAK No. 4. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan
konsolidasian pada saat penerapan awal.

28
V. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Investasi pada saham Perseroan mengandung berbagai risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam Saham Yang Ditawarkan
oleh Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, calon investor diperingatkan bahwa risiko ini mungkin melibatkan
Perseroan, lingkungan di mana Perseroan beroperasi, saham Perseroan dan kondisi Indonesia. Oleh karena itu, calon investor
diharapkan untuk membaca, memahami, dan mempertimbangkan seluruh informasi yang disajikan dalam Prospektus ini, termasuk
informasi yang berkaitan dengan risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, sebelum membuat
keputusan investasi yang menyangkut saham Perseroan. Seluruh risiko yang disajikan dalam Prospektus ini mungkin memiliki dampak
negatif dan material terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan, termasuk kinerja operasional dan keuangan, dan mungkin memiliki
dampak langsung terhadap harga perdagangan saham Perseroan, sehingga dapat mengakibatkan calon investor mungkin kehilangan
seluruh atau sebagian dari investasinya. Risiko-risiko yang belum diketahui Perseroan dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus
kas, kinerja operasi, kinerja keuangan, atau prospek usaha Perseroan.

Penjelasan mengenai risiko usaha ini berisi pernyataan perkiraan ke depan (“forward looking statements”) yang berhubungan dengan
kejadian yang mengandung unsur kejadian dan kinerja keuangan di masa yang akan datang.

Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Sementara seluruh
risiko ini disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling kecil terhadap kinerja
usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material
terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan atau prospektus usaha Perseroan.

A. RISIKO USAHA YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak ntara lain:

1. Risiko Kerusakan Fasilitas Siaran Radio

Sebagai media penyiaran, Perseroan memiliki risiko gagalnya konten siaran dipancarkan dan diterima oleh pendengar yang
disebabkan oleh kerusakan pada pemancar dan menara pemancar yang digunakan. Risiko kegagalan ini sangat besar dampaknya
pada keberlangsungan usaha Perseroan dalam menyiarkan konten dan iklan yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi keuangan
dan keberlangsungan usaha Perseroan. Untuk memitigasi risiko kerugian yang mungkin muncul berkaitan dengan hal ini Perseroan
sudah mempersiapkan jaringan pemancar dan menara pemancar cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila jaringan
utamanya mengalami permasalahan.

2. Risiko Keterbatasan Airtime Siaran Radio untuk Iklan

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang membatasi airtime sebesar 20% dari total airtime siaran, Perseroan dituntut
untuk kreatif mencipatakan produk iklan yang efektif dan menjadi sisipan dalam setiap informasi yang disampaikan ke pendengar.
Cara ini sangat memungkinkan mengingat fleksibilitas media radio yang sangat tinggi dalam mengolah konten siaran. Jika
Perseroan tidak mampu memaksimalkan keterbatasan waktu tersebut untuk memberikan iklan yang efektif, kepercayaan pengiklan
pada stasiun-stasiun radio milik Perseroan dapat berkurang yang berdampak pada menurunnya pendapatan Perseroan dan
pengiklan. Untuk mengekstensifkan space iklan yang disebabkan oleh keterbatasan airtime ini, Perseroan melakukan paket
bundling dengan media lain milik Perseroan seperti website, sosial media dan aplikasi digital lainnya.

3. Risiko Ketergantungan Program Pada Sambutan Pendengar

Sampai saat ini keunggulan Perseroan sebagai radio dengan jumlah pendengar terbesar didorong oleh adanya konten musik dan
program yang disiarkan dengan format yang menghibur pendengar. Dengan demikian akan selalu ada risiko kejenuhan pendengar
akan program dan konten tertentu, terutama untuk program yang sudah cukup lama disiarkan oleh radio Perseroan. Oleh karena itu
untuk mengikuti perkembangan dan tren dari target pendengar maka Perseroan selalu melakukan riset pasar secara reguler, untuk
mengetahui kebutuhan dan tren dari target pendengar, adapun semuanya itu akan meliputi riset musik serta tren yang sedang dan
akan disukai pendengar dan riset kompetisi antar radio.

4. Risiko Ketidakpastian Terhadap Penafsiran dan Penerapan Peraturan di Bidang Penyiaran di Indonesia

Perubahan-perubahan peraturan pemerintah yang kurang menguntungkan bagi Perseroan baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat berpengaruh terhadap aktivitas usaha Perseroan yang pada akhirnya akan menurunkan kemampuan Perseroan
untuk memperoleh laba.

29
5. Risiko Ketergantungan Perseroan Pada Pentingnya Radio Sebagai Media Periklanan

Perseroan yang fokus pada usaha radio mempunyai risiko dengan hadirnya teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat.
Berkurangnya masyarakat yang mendengarkan radio di rumah menimbulkan risiko menurunnya minat pengiklan untuk
menggunakan radio sebagai media periklanan. Untuk memitigasi hal tersebut, Perseroan mengkonversi penurunan tersebut dengan
menggarap pasar pendengar radio dalam kendaraan/perjalanan dan internet radio sehingga minat pengiklan akan tetap tinggi pada
stasiun-stasiun radio milik Perseroan serta Perseroan mampu mempertahankan pendapatan iklan sebagai sumber utama
pendapatan.

6. Risiko Perubahan Teknologi, Jasa dan Berbagai Standar

Perkembangan teknologi informasi dan lanskap kota membuat Perseroan harus melakukan penyesuaian terhadap perubahan
tersebut. Perkembangan teknologi yang cukup dinamis dan cepat, menuntut Perseroan untuk terus memperbarui fasilitas siaran dan
operasional miliknya agar tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pangsa pasar pendengar. Kegagalan adaptasi
terhadap perubahan teknologi dan lanskap kota akan menurunkan daya saing Perseroan dan dapat berakibat pada menurunnya
minat pengiklan pada stasiun-stasiun radio Perseroan.

7. Risiko Persaingan Usaha

Persaingan yang semakin kompetitif menunjukan industri penyiaran dalam hal ini radio masih dipandang menjanjikan, fenomena
ketatnya persaingan usaha dalam usaha media saat ini terlihat dengan banyaknya perusahaan holding berskala nasional dalam
bentuk perusahaan media terpadu dengan mensinergikan unit-unit usahanya dengan melengkapi portofolionya dengan media radio.
Besarnya potensi persaingan tersebut memaksa Perseroan untuk tampil lebih kreatif, inovatif dan fokus dalam usaha penyiaran
radio dengan ekstensifikasi digital dalam mengantisipasi segala perubahan sehingga risiko penurunan pendapatan Perseroan
karena persaingan usaha dapat diminimalkan.

8. Risiko Penurunan Belanja Iklan

Belanja iklan berkaitan erat dengan kondisi ekonomi lokal, biaya produksi pengiklan dan daya beli konsumen. Memburuknya
ekonomi yang diikuti meningkatnya biaya produksi pengiklan akan mendorong pengiklan mengurangi biaya promosi dalam hal ini
belanja iklan akan menekan pendapatan Perseroan. Sifat usaha Perseroan yang relatif mempunyai harga jual iklan yang lebih
rendah dengan media lain diharapkan masih akan menarik minat pengiklan ketika belanja iklan menurun. Stasiun radio, khususnya
milik Perseroan, akan menawarkan efektifitas iklan kepada pengiklan ketika berada pada kondisi tersebut.

9. Risiko Ketergantungan Pendapatan Iklan pada Suatu Sektor Tertentu

Media radio yang bersifat lokal mempunyai sektor-sektor unggulan seperti sektor toiletries, makanan dan minuman, otomotif,
telekomunikasi dan even. Ketergantungan pada suatu sektor tertentu dapat mengakibatkan daya tawar tarif iklan Perseroan dengan
pengiklan semakin lemah dan dapat mengurangi marjin laba Perseroan. Namun, risiko ketergantungan pada sektor unggulan
tersebut semakin menurun dengan semakin banyaknya kreatif-kreatif iklan dan program radio yang memungkinkan iklan build-in
dalam program unggulan dan adlibs penyiar. Hal ini memungkinkan sektor iklan lainnya seperti perbankan, obat-obatan, rumah
sakit, properti, dan travel untuk menggunakan sebagai media iklan dan promosi.

10. Risiko Variasi yang Bersifat Musiman dan Periodik

Perkembangan gaya hidup dan tren di target pendengar mempengaruhi kinerja Perseroan. Tuntutan untuk tanggap terhadap
perubahan tren dalam masyarakat yang bersifat musiman dan periodik, membuat Perseroan mengandalkan riset dan terus
berinovasi dalam meluncurkan program-program yang selalu diminati pendengar. Keterlambatan mengantisipasi hal tersebut dapat
berakibat stasiun-stasiun radio milik Perseroan kehilangan jumlah pendengarnya.

11. Risiko Ketergantungan pada Hubungan dengan Biro Periklanan

Biro periklanan sebagai perpanjangan tangan pemilik merek memegang peranan penting dalam terpilih tidaknya unit usaha
Perseroan dalam kampanye suatu produk. Sama halnya dengan ketergantungan pada suatu sektor tertentu, ketergantungan pada
hubungan dengan biro periklanan juga dapat berakibat pada berkurangnya daya tawar tariff iklan di stasiun radio milik Perseroan.
Hubungan baik, pelayanan dan manfaat yang ditawarkan Perseroan sangat memegang peranan penting untuk menjaga kerja sama
dengan biro periklanan.

12. Risiko Kegagalan Program yang Telah Diproduksi atau Penurunan Popularitas Program Perseroan

Sebagian besar program yang disiarkan oleh Perseroan adalah produk sendiri dan merupakan hasil kreatifitas internal radio
Perseroan melalui berbagai proses. Progam yang dihasilkan untuk disiarkan tersebut dapat mendapat sambutan yang rendah dari
pendengar yang bisa mengakibatkan turunnya minat pengiklan untuk memakai slot waktu program tersebut. Untuk memitigasi
dampak negatif terhadap Perseroan, dan untuk mencegah dampak gagalnya program yang dibuat, Perseroan terus menerus
menjalankan sistem tes dan review program sebelum peluncuran dan pada saat program sedang berjalan. Di samping itu, stasiun
radio milik Perseroan tidak membutuhkan biaya yang signifikan dalam proses produksi.

30
13. Risiko Ketergantungan pada Kekayaan Intelektual Pihak Ketiga

Perseroan sangat bergantung pada produk yang dilindungi oleh hak paten/hak cipta atas lagu dan konten lainnya yang digunakan
oleh Perseroan dalam aktivitasnya sehari-hari. Penghargaan atas hak kekayaan intelektual ini diikat secara bersama-sama dengan
asosiasi yang berkaitan. Kegagalan untuk mendapatkan hal tersebut bisa berakibat pada menurunnya jumlah pendengar di radio
Perseroan.

14. Risiko Kenaikan Biaya Program dan Konten

Kenaikan biaya program dan konten khususnya yang diproduksi diluar produksi Persoran sendiri akan mengurangi laba dan kondisi
keuntungan Perseroan. Perseroan sampai dengan saat ini masih memproduksi seluruh konten dan programnya secara internal agar
Perseroan memiliki kontrol atas biaya konten dan program yang dikeluarkannya,

15. Risiko Kegagalan Strategi Usaha

Terdapat risiko tidak tepat waktu implementasi strategi usaha Perseroan untuk mengembangkan radio baru di wilayah lain karena
terkendala ijin, akuisisi dan faktor lain yang tidak terantisipasi dengan baik yang pada akhirnya akan menghambat pengembangan
usaha Perseroan. Perseroan akan mendasari seluruh keputusan bisnisnya berdasarkan pertimbangan yang matang yang
dilandaskan pada data yang akurat untuk menghindari kerugian yang timbul dari risiko ini.

B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

1. Risiko fluktuasi harga saham

Harga saham setelah Penawaran Umum Perdana Saham dapat berfluktuasi cukup besar dan dapat diperdagangkan pada harga
yang cukup rendah di bawah Harga Penawaran, tergantung pada berbagai faktor, diantaranya:

- Perbedaan realisasi kinerja keuangan dan operasional aktual dengan yang diharapkan oleh para pembeli, pemodal dan analis;
- Perubahan rekomendasi atau persepsi analis terhadap Perseroan atau Indonesia;
- Perubahan pada kondisi ekonomi, politik atau kondisi pasar di Indonesia;
- Keterlibatan Perseroan dalam perkara litigasi;
- Perubahan harga-harga saham perusahaan-perusahaan asing (terutama di Asia) dan di negara-negara berkembang; dan
- Fluktuasi harga saham yang terjadi secara global

Penjualan saham Perseroan dalam jumlah substansial di masa mendatang di pasar publik, atau persepsi bahwa penjualan tersebut
dapat terjadi, dapat berdampak negatif terhadap harga pasar yang berlaku atas sahamnya atau terhadap kemampuannya untuk
mengumpulkan modal melalui penawaran umum ekuitas tambahan atau efek yang terkait ekuitas.

Harga Penawaran dapat secara substansial lebih tinggi daripada nilai aset bersih per saham dari saham yang beredar yang
diterbitkan ke para pemegang saham Perseroan yang telah ada,sehingga investor dapat mengalami penurunan nilai yang
substansial.

2. Risiko tidak likuidnya Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham

Meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa sahamPerseroan yang diperdagangkan
tersebut akan aktif atau likuid karena terdapat kemungkinan bahwasaham Perseroan akan dimiliki satu atau beberapa pihak tertentu
yang tidak memperdagangkansahamnya di pasar sekunder. Selain itu berdasarkan PP No.50 tahun 2005 diatur bahwa lembaga
penyiaran swasta (termasuk perusahaan penyiaran radio) dapat melakukan penambahan dalam rangka pemenuhan modal yang
berasal dari pihak asing yang jumlahnya tidak lebih dari 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Pembatasan
kepemilikan saham oleh pihak asing tersebut dilakukan baik langsung maupun tidak langsung.

3. Risiko pembagian dividen

Kemampuan Perseroan untuk mengumumkan pembagian dividen sehubungan dengan saham Perseroan yang ditawarkan akan
bergantung pada kinerja keuangan Perseroan di masa depan,yang juga bergantung pada keberhasilan implementasi strategi
pertumbuhan Perseroan; pada faktor kompetisi, peraturan, teknis, lingkungan dan faktor-faktor lainnya; pada kondisi ekonomi
secara umum; serta pada faktor-faktor tertentu yang terdapat pada industri penyiaran radio atau proyek-proyek tertentu yang telah
dilakukan oleh Perseroan, yang sebagian besar berada di luar kendali Perseroan. Apabila Perseroan membukukan kerugian atas
hasil kinerja operasionalnya dalam laporan keuangan Perseroan, maka hal ini dapat menjadi alasan untuk tidak membagikan
dividen.

31
4. Nilai aset bersih dari saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini lebih rendah dibandingkan
dengan Harga Penawaran

Harga Penawaran per saham lebih tinggi dari nilai aset bersih per saham untuk jumlah saham yang beredar yang diterbitkan kepada
pemegang saham Perseroan saat ini. Oleh karena itu, pembeli saham yang ditawarkan akan segera mengalami dilusi yang
substansial dan pemegang saham Perseroan saat ini akan mengalami peningkatan yang material dari nilai aset bersih per saham
dari setiap saham yang mereka miliki.

5. Ketidaktersediaan beberapa dokumen pengalihan saham dalam Entitas Anak pada arsip dokumentasi Entitas Anak

Pada arsip dokumentasi Entitas Anak tidak tersedia dokumen pengalihan saham untuk beberapa transaksi pengalihan saham-
saham yang terjadi pada Entitas Anak tersebut. Dalam hal ini, untuk mengantisipasi potensi masalah di masa mendatang,
Perseroan dan Entitas Anak akan berupaya melengkapi arsip dokumentasi Entitas Anak dengan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM
MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK
MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS

32
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang material dan relevan yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini setelah tanggal Laporan Auditor
Independen atas laporan keuangan untuk Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Aria Kanaka dan Rekan, akuntan publik independen, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia berdasarkan
laporan No. 3127/MARI/M-AKR/XI/2015 tanggal 18 November 2015 memberikan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf
penjelasan terkait penyajian kembali laporan keuangan, penyajian informasi keuangan entitas induk, laporan keuangan Perseroan tahun
2013 dan 2012 yang diaudit oleh auditor independen lain dan tujuan penerbitan laporan untuk prospektus.

33
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 4 Juli 2006, dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pada waktu itu pengganti
dari Sutjipto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta. Pada awalnya Perseroan bernama “PT. Genta Sabda Nusantara”. Nama Perseroan
diubah menjadi “PT. Mahaka Radio Integra” berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 9 Juli 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap,
S.H., Notaris di Jakarta yang mendapatkan persetujuan dari Menkumham pada tanggal 9 Juli 2015. Selanjutnya, dalam rangka
Penawaran Umum Perdana Saham, nama Perseroan diubah menjadi “PT Mahaka Radio Integra Tbk.” berdasarkan Akta Notaris No. 19
tanggal 20 Agustus 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta yang mendapatkan persetujuan dari Menkumham
pada tanggal 24 Agustus 2015.

Perseroan memperoleh status sebagai badan hukum ketika akta pendiriannya memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, yakni pada tanggal 1 Agustus 2006.

Sejak tahun 2006, anggaran dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan yang terakhir kali dimuat dalam Akta
Notaris No. 19 tanggal 20 Agustus 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan, antara lain,
perubahan status Perseroan dari Perseroan terbatas tertutup menjadi Perseroan terbatas terbuka, perubahan nilai nominal saham, dan
perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan yakni antara lain untuk disesuaikan dengan persyaratan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Perubahan Anggaran Dasar yang terakhir ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Keputusannya No. AHU-0940991.AH.01.02.Tahun
2015 tanggal 24 Agustus 2015.

Saat ini Perseroan memiliki 3 entitas anak yaitu PT Radio Attahiriyah yang berdiri sejak tahun 1988, PT Suara Irama Indah yang berdiri
sejak 1974, dan PT Radio Camar yang berdiri sejak tahun 1971 yang sebelumnya merupakan anak perusahaan PT Radio Attahiriyah
sejak 2009 sampai sebelum proses restrukturisasi.

Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha di bidang investasi dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
a. Melakukan investasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung pada perusahaan-perusahaan lain, terutama yang
bergerak dalam bidang jasa penyiaran (media komunikasi masa);
b. Melakukan kegiatan di bidang jasa digital media (termasuk di dalamnya adalah kegiatan internet content dan e-commerce);
c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa konsultasi manajemen dan jasa konsultasi investasi, kecuali jasa dalam bidang hukum dan
pajak.

Ijin yang wajib dimiliki oleh Perseroan adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar yang telah diperoleh Perseroan yaitu SIUP
Besar No. 5962/24.1PB.7/31.74/-1.824.27/2015 yang dikeluarkan tanggal 8 Desember 2015 oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Administrasi Jakarta.

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, struktur modal, para pemegang saham, dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan
adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000 per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Fajar Mentari 247.500 247.500.000 99,00
2. PT Pratama Prima Utama 2.500 2.500.000 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 250.000 250.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 750.000 750.000.000

Terhadap struktur modal, susunan pemegang saham, dan komposisi kepemilikan saham tersebut di atas kemudian diadakan dan terjadi
perubahan sebagaimana tercantum di dalam akta-akta sebagai berikut:

1. Berdasarkan Akta Notaris No. 13 tanggal 11 April 2007, dibuat di hadapan Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., Notaris di Kabupaten
Daerah Tingkat II Bekasi, para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar
Rp1.000.000.000,- menjadi sebesar Rp10.000.000.000,- dan sekaligus peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor
Perseroan dari semula sebesar Rp250.000.000,- menjadi sebesar Rp10.000.000.000,-, sehingga struktur permodalan Perseroan
menjadi sebagai berikut:

34
Nilai Nominal Rp1.000 per saham
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 10.000.000 10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Fajar Mentari 9.900.000 9.900.000.000 99,00
2. PT Pratama Prima Utama 100.000 100.000.000 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000.000 10.000.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel - -

2. Berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Juni 2007, dibuat di hadapan Nur Azizah, S.H., Notaris di Bekasi, para pemegang saham
Perseroan menyetujui penurunan modal disetor Perseroan menjadi sebesar Rp9.139.600.000,-.

Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000 per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 10.000.000 10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Fajar Mentari 8.225.640 8.225.640.000 90,00
2. PT Pratama Prima Utama 913.960 913.960.000 10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.139.600 9.139.600.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 860.400 860.400.000

Pengurangan modal dilakukan dengan cara penarikan kembali saham. Jumlah yang merupakan selisih modal karena adanya
pengurangan modal itu merupakan jumlah yang harus dibayarkan kembali oleh Perseroan kepada para pemegang saham, dan
pembayaran kembali tersebut dilakukan dengan cara perjumpaan utang (set-off) dengan kewajiban pembayaran pemegang saham
kepada Perseroan.

3. Berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 18 Mei 2012, dibuat di hadapan Catherina Situmorang, S.H., Notaris di Jakarta, para
pemegang saham Perseroan menyetujui, antara lain, pengalihan sebagian saham yang dimiliki oleh PT. Pratama Prima Utama
dalam Perseroan, yakni sebanyak 822.564 saham, kepada PT. Fajar Mentari Utama.

Dengan dan setelah dilaksanakannya pengalihan saham tersebut di atas, komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan menjadi
sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000 per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 10.000.000 10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Fajar Mentari 9.048.204 9.048.204.000 99,00
2. PT Pratama Prima Utama 91.396 91.396.000 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.139.600 9.139.600.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 860.400 860.400.000

4. Berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 9 Juli 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham Perseroan menyetujui, antara lain, peningkatan modal dasar Perseroan menjadi sebesar Rp90.000.000.000,-, peningkatan
modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan menjadi sebesar Rp45.698.000.000,-, serta pengeluaran sebanyak 36.558.400
saham baru dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp36.558.400.000,-.

Dari 36.558.400 saham baru tersebut di atas:

(i) Sebanyak 27.418.800 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp27.418.800.000,-, diambil bagian oleh PT Beyond
Media, dimana penyetoran atas 27.418.800 saham baru tersebut dilakukan dengan cara pemasukan bersama (inbreng)
saham-saham sebagai berikut oleh PT Beyond Media ke dalam Perseroan:
(a) 375 saham dalam RA yang dimiliki oleh PT Beyond Media; dan
(b) 26.801 saham dalam SII yang dimiliki oleh PT. Beyond Media; dan

(ii) Sebanyak 9.139.600 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp9.139.600.000,-, diambil bagian oleh PT Mahaka
Media Tbk., dimana penyetoran atas 9.139.600 saham baru tersebut dilakukan dengan cara pemasukan bersama (inbreng)
saham-saham sebagai berikut oleh PT Mahaka Media Tbk. ke dalam Perseroan:
(a) 126 saham dalam RA yang dimiliki oleh PT Mahaka Media Tbk.; dan
(b) 8.935 saham dalam SII yang dimiliki oleh PT. Mahaka Media Tbk.

Dengan dilaksanakannya peningkatan modal serta pengeluaran saham baru dan pengambilan bagian saham baru sebagaimana
tersebut di atas, struktur permodalan, para pemegang saham, dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan menjadi sebagai
berikut:

35
Nilai Nominal Rp1.000 per saham
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 90.000.000 90.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Beyond Media 27.418.800 27.418.800.000 60,00
2. PT Mahaka Media Tbk 9.139.600 9.139.600.000 20,00
3. PT Fajar Mentari 9.048.204 9.048.204.000 19.80
4. PT Pratama Prima Utama 91.396 91.396.000 0,20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 45.698.000 45.698.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 44.302.000 44.302.000.000

5. Berdasarkan Akta Notaris No. 19 tanggal 20 Agustus 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, para
pemegang saham Perseroan menyetujui, antara lain, peningkatan modal dasar Perseroan menjadi sebesar Rp180.000.000.000,-
dan perubahan nilai nominal per saham dari semula sebesar Rp1.000,- menjadi sebesar Rp100,-.

Dengan dilaksanakannya peningkatan modal dasar serta perubahan nilai nominal per saham sebagaimana tersebut di atas, struktur
permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan menjadi sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100 per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 1.800.000.000 180.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Beyond Media 274.188.000 27.418.800.000 60,00
2. PT Mahaka Media Tbk 91.396.000 9.139.600.000 20,00
3. PT Fajar Mentari 90.482.040 9.048.204.000 19.80
4. PT Pratama Prima Utama 913.960 91.396.000 0,20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 456.980.000 45.698.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 1.343.020.000 134.302.000.000

3. PROSES RESTRUKTURISASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Pada tanggal 9 Juli 2015, Perseroan dan Entitas Anak melakukan restrukturisasi kepemilikan sebagai upaya untuk memiliki struktur
organisasi dan pengendalian yang lebih baik untuk radio-radio yang tergabung dalam grup Perseroan.

Sebelum tanggal 9 Juli 2015, struktur kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 9 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap S.H., Notaris di Jakarta Perseroan
melakukan proses restrukturisasi dimana PT Beyond Media melakukan penyetoran atas 27.418.800 saham baru Perseroan yang
dilakukan dengan cara pemasukan (inbreng) atas saham-saham yang dimiliki oleh PT Beyond Media, yaitu 375 saham dalam RA dan
26.801 saham dalam SII, ke dalam Perseroan; serta penyetoran atas 9.139.600 saham baru Perseroan yang dilakukan oleh PT Mahaka
Media Tbk dengan cara pemasukan (inbreng) atas saham-saham milik PT Mahaka Media Tbk, yaitu 126 saham dalam RA dan 8.935
saham dalam SII, ke dalam Perseroan.

36
Pada tanggal 9 Juli 2015, BM dan MM memperoleh saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

Nama Tanggal
Jumlah Nilai Perolehan
No. Pemegang Bentuk Pembayaran Perolehan Keterangan Lain
Saham (Rp)
Saham Saham
1 PT Beyond 27.418.800 120.643.537.000 Inbreng atas: 9 Juli 2015 Metode penilaian:
Media (Rp4.400 per a) 375 saham dalam Pendekatan
saham)** PT RA; Pendapatan dan
b) 26.801 saham Pendekatan Pasar
dalam PT SII
2 PT Mahaka 9.139.600 40.426.676.000* Inbreng atas: 9 Juli 2015 Metode penilaian:
Media Tbk (Rp4.423 per a) 126 saham dalam Pendekatan
saham) PT RA; Pendapatan dan
b) 8.935 saham Pendekatan Pasar
dalam PT SII
*Nilai Perolehan diperoleh berdasarkan Laporan Penilaian Saham No. 013/SBS-PN/FAST/VI/15 dan 014/SBS-PN/FAST/VI/15 yang keduanya tertanggal 29 Juni 2015 dengan tanggal efektif penilaian
tertanggal 31 Maret 2015 diberikan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Firman Suryantoro Sugeng Suzy Hartomo & Rekan yang memberikan Nilai Pasar Wajar 20% saham PT Radio Attahiriyah dan 20% saham
PT Suara Irama Indah masing-masing sebesar Rp24.369.396.000 dan Rp13.762.782.000,-.
**Nilai Perolehan untuk PT Beyond Media menggunakan asumsi bahwa harga saham per lembar PT RA dan PT SII saham yang dimiliki sama dengan harga saham per lembar mengacu kepada dan
mengikuti nilai pasar wajar dari saham milik PT Mahaka Media Tbk. dalam PT Radio Attahiriyah dan PT Suara Irama Indah. Terhadap saham-saham milik PT Beyond Media dalam PT Radio Attahiriyah dan
PT Suara Irama Indah telah dilakukan penilaian oleh KantorJasa Penilai Publik Budi, Edy, Saptono & Rekan dengan Laporan Penilaian Saham No. 121/Best-Bs/lap.SV/XI/2015 dan No. 122/Best-
Bs/lap.SV/XI/2015 yang keduanya tertanggal 6 November 2015 dengan tanggal efektif penilaian adalah tanggal 31 Maret 2015.

PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk menjadi pemegang saham Perseroan pada 9 Juli 2015, yang mana berada dalam jangka
waktu 6 bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan serta dilakukan pada harga
perolehan sebagaimana disebutkan di atas. Setelah PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk menjadi pemegang saham Perseroan,
telah dilakukan perubahan nilai nominal saham Perseroan sesuai dengan Akta No. 19 tanggal 20 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan
Notaris Zulkifli Harahap S.H. yaitu perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp1.000 per saham menjadi Rp100 per lembar saham
yang mengakibatkan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk menjadi bertambah
dimana untuk setiap 1 saham (dengan nilai nominal Rp.1.000) menjadi 10 saham (dengan nilai nominal Rp.100). Hal tersebut memiliki
implikasi pada perhitungan harga perolehan untuk per lembar saham setelah terjadinya perubahan nilai nominal saham Perseroan
tersebut dimana semula Rp.4.400 per saham (dengan nilai nominal Rp.1.000) untuk PT Beyond Media dan Rp.4.423 per saham (dengan
nilai nominal Rp.1.000) untuk PT Mahaka Media Tbk. menjadi Rp440 per saham (dengan nilai nominal Rp.100) untuk PT Beyond Media
dan Rp.442 per saham (dengan nilai nominal Rp.100) untuk PT Mahaka Media Tbk.

Sementara itu perubahan kepemilikan di PT Radio Camar dilakukan melalui jual beli saham pada nilai nominal saham PT Radio Camar,
Rp1.000.000 per lembar, yaitu antara:
a. PT Media Cipta Mahardhika dengan PT Beyond Media sebanyak 1 saham berdasarkan Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak
Atas Saham No. 21 tanggal 9 Juli 2015 dibuat di hadapan Notaris Zulkifli Harahap S.H.
b. PT Media Cipta Mahardhika dengan Perseroan sebanyak 24 saham berdasarkan Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas
Saham No. 19 tanggal 9 Juli 2015 dibuat di hadapan Notaris Zulkifli Harahap S.H.
c. PT Radio Attahiriyah dengan Perseroan sebanyak 225 saham berdasarkan Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham
No. 20 tanggal 9 Juli 2015 dibuat di hadapan Notaris Zulkifli Harahap S.H.

Setelah proses restrukturisasi tersebut, maka struktur kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak sampai saat ini adalah sebagai berikut:

37
4. STRUKTUR OPERASIONAL PERSEROAN

Struktur organisasi Perseroan adalah sebagai berikut:

5. PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN

Berdasarkan Akta Notaris No. 19 tanggal 20 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap S.H., Notaris di Jakarta, susunan
terkini anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai benkut:

Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Erick Thohir
Komisaris (Independen) : Isenta
Komisaris : Handy Purnomo Soetedjo

Direksi:
Direktur Utama : Adrian Syarkawie
Direktur (Independen) : Maria Natalina Sindhikara

Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:

KOMISARIS
Erick Thohir, Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 45 tahun.
Meraih gelar Associate of Arts dari Glendale College, California, USA pada tahun 1990; Bachelor of
Arts dari Glendale College, California, USA pada tahun 1991; dan meraih gelar Master of Business
Administration dari National University, California, USA pada tahun 1993.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2015 sampai saat ini. Sebelum menjabat
sebagai Komisaris Utama Perseroan, jabatan lainnya adalah Pemilik dan President di F.C.
Internazionale (Inter Milan Football Club) (2013 – sekarang), Direktur Utama di PT Intermedia
Capital Tbk (2013 – sekarang), Pemilik DC United (2012 – sekarang), Dewan Komisaris di PT
Mahaka Media Tbk (2010 – sekarang), Pemilik The Philadelphia 76ers (2011 – 2013), Direktur
Utama di PT Visi Media Asia (VIVA), Direktur Utama PT Lativi Media Karya (2007 – 2012), dan
Direktur Utama di PT Mahaka Media Tbk (2000 – 2008).
Isenta, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 45 tahun.
Meraih gelar Bachelor of Science in Finance dari Oklahoma City University pada tahun 1992, dan
meraih gelar Master of Business Administration dari Oklahoma City University pada tahun 1994.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2015 sampai saat ini. Sebelum
menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, jabatan lainnya adalah Komisaris Utama di
PT Equator Investments (2011 – sekarang), Direktur di PT Equator Capital Partners (2011 –
sekarang), Komisaris di PT Northstar Pacific Capital (2003 – sekarang), Direktur di PR Surya Esa
Perkasa Tbk (2006 – sekarang), Direktur di PT Northstar Pacific Investasi (2006 – Juli 2011), Senior
Manager, Corporate Finance & Investment Banking di PT Pricewaterhouse Coopers Indonesia
(2001 – 2003), Associate Director, Investment Banking diPT Bahana Securities (1996 – 2001), dan
Analyst di Deutsche Morgan Grenfell Securities (1994 – 1996).

38
Handy Purnomo Soetedjo, Komisaris
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 45 tahun.
Meraih gelar Bachelor of Science - Biology dari University of California, Los Angeles, California,
USA pada tahun 1991, dan meraih gelar MBA – Finance & Marketing dari University of Pittsburgh,
Pennsylvania, USA pada tahun 1994.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2015 sampai saat ini. Sebelum menjabat
sebagai Komisaris Perseroan, jabatan lainnya adalah Direktur di FC Internazionale Milano (2013 –
sekarang), Komisaris di PT Ariahills Sejahtera (2011 – sekarang), Presiden Direktur di PT Midasia
Capital (2010 – sekarang), Direktur di PT Risjadson (2005 – sekarang), Wakil Presiden Direktur di
PT Berau Coal (2006 – 2009), Direktur di PT Armadian Tri Tunggal (2006 – 2009), dan Senior
Manager Corporate Banking di Standard Chartered Bank, Jakarta (1995 – 1998).

DIREKSI

Adrian Syarkawie, Direktur Utama


Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 45 tahun.
Meraih gelar Sajana Ekonomi dari Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1994.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, sejak tahun 2015 sampai saat ini, membawahi bidang
Human Resources dan Business Development. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan,
jabatan lainnya adalah Direktur Utama di PT Mahaka Media Tbk (2011 – sekarang), Direktur Utama di
PT Radio Attahiriyah (GEN FM, Jakarta) (2013 – sekarang), Direktur Utama di PT Suara Irama Indah
(JAK FM, Jakarta) (2013 – sekarang), Direktur Utama di PT Raja Karcis (rajakarcis.com) (2013 –
sekarang), Direktur Utama di PT Dhanapa Nusa Visual (2013 – sekarang), Direktur PT Avabanindo
Perkasa (Mahaka Advertising) (2014 – sekarang), Komisaris PT Radionet Cipta Karya (Masima
Network) (2013 – sekarang), Komisaris PT Radio Madinatussalam (MQ FM Bandung) (2013 –
sekarang), Komisaris di PT Media Golfinndo (Majalah Golf Digest Indonesia) (2012 – sekarang),
Komisaris di PT Metromakmur Sejahtera (Majalah Parents Indonesia) (2012 – sekarang), Komisaris di
PT Pustaka Abdi Bangsa (Penerbit Republika) (2012 – sekarang), Komisaris di PT Adhara Dhanapa
Mahardhika (2012 – sekarang), Komisaris di PT Republika Media Visial (alivtv) (2011 – sekarang),
Direktur di PT Strategi Inisiatif Media (sportku.com) (2011 – sekarang), Direktur di Media Cipta
Mahardhika (2010 – sekarang), Direktur di PT Radio Camar (GEN FM Surabaya) (2009 – sekarang),
COO di Brodcasting Mahaka Media (2009 – 2011), Direktur Utama di Radio One FM Jakarta (2003 –
2007), Direktur Operasional Radio One FM Jakarta (2002 – 2003), Asisten Direktur Operasional Radio
One Jakarta (2000 – 2001), Manager di Radio One FM Radio (2000 – 2001), Manager di Radio 5 A
Sec / Music City FM CIbubur (1999 – 2000), Program Director di Radio 5 A Sec / Music City FM
CIbubur (1999), Production Director di Radio 5 A Sec / Music City FM CIbubur (1999), Planning &
Production Director PT JIG Production Jakarta (1998 – 1999), Production Director di PT Radio
Prambors Jakarta (1994 – 1995), Engineering & Production Supervisor PT Radio Prambors Jakarta
(1994 – 1995), Operation & Production Supervisor di PT Radio Prambors Jakarta (1993 – 1994),
Production Operator PT Radio Prambors Jakarta (1992 – 1993), Broadcast Operator PT Prambors
Jakarta (1991 – 1992), dan Duty Manager di PT Radio Prambors Jakarta (1990 – 1991).

Maria Natalina Sindhikara, Direktur Independen


Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 44 tahun.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1994.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2015 sampai saat ini, membawahi bidang Keuangan
dan Legal. Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan. Jabatan lainnya adalah Business &
Financial Controller di PT Asuransi Allianz Life Indonesia (2013 – 2015), Assistant Director, Advisory
Services di PT Ernst & Young Indonesia (2011 – 2012), Financial Controller of Retail & Lifestyle
Division di PT Mugi Rekso Abadi (2005 – 2011), Finance & Accounting Manager di PT Mogems Putri
International – ‘BVLGARI’ (1997 – 2005), Senior Internal Auditor for Salim Group, PT Inti Salim
Corporation (1995 – 1997), dan Internal Auditor for Sinar Mas Real Estate Division, PT Duta Pertiwi
(1994 – 1995).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu
5 (lima) tahun kecuali ditentukan lain oleh RUPS atau ditentukan lain berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan III.1.9
Peraturan BEI Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat

39
Sesuai dengan Peraturan POJK No. 33 Pasal 6, anggota Direksi hanya dapat merangkap jabatan sebagai:
a. anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik lain
b. anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) Emiten atau Perusahaan Publik lain dan/atau
c. anggota komite paling banyak pada 5 komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat
sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.

Sementara itu berdasarkan Peraturan POJK No. 33 Pasal 24, anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai:
a. anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan
b. anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain.

Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan
dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 Perusahaan Publik lain. Sementara itu Anggota
Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada 5 komite di Emiten dimana yang bersangkutan juga
menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.

Pengangkatan Komisaris dan Direksi Perseroan telah mengacu dan sesuai dengan POJK No. 33.

Remunerasi

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menerima gaji dan/atau tunjangan yang jumlah/besarnya ditetapkan oleh RUPS. Khusus untuk
gaji dan/atau tunjangan yang diterima Direksi Perseroan, kewenangan tersebut dapat didelegasikan atau dilimpahkan oleh RUPS kepada
Dewan Komisaris.

Total gaji dan tunjangan seluruh Dewan Komisaris Perseroan per 31 Juli 2015 adalah sebesar Rp 175 juta, sedangkan untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 Dewan Komisaris Perseroan tidak menerima gaji dan tunjangan dari Perseroan.
Sementara itu total gaji dan tunjangan yang diterima oleh Direksi Perseroan periode 7 bulan yang berakhir sampai dengan 1 Juli 2015
dan 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 adalah Rp599 juta, Rp484 juta, Rp849 juta, Rp748
juta dan Rp591 juta.

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Sehubungan pemenuhan POJK No. 35 juncto Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20
Januari 2014 tentang Perubahan Peraturan No. I-A, dimana berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.007/PT MARI/VIII/2015
tanggal 24 Agustus 2015, Perseroan telah menunjuk Maria Natalina Sindhikara sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan mengacu pada POJK No. 35, yaitu:
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal;
c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik;
2. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
4. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
5. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas
Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam menjalankan tugasnya, Komisaris dibantu oleh komite-komite yaitu:

Komite Audit

Dalam rangka memenuhi ketentuan Surat Edaran Bapepam No.SE-03/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 juncto Peraturan Bapepam No.IX.I.5
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-643/BL/2012 tanggal
7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan telah memenuhi ketentuan tersebut
dengan telah dibentuk suatu komite audit berdasarkan Surat Dewan Komisaris No. 027/PTMARI/X/2015 tanggal 12 Oktober 2015 tentang
Penunjukan dan Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Mahaka Radio IntegraTbk.

Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:


Ketua : Isenta
Anggota : Zaki Zulfikar
Anggota : Adi Pamungkas Daskian

40
Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komite Audit :

Zaki Zulfikar
Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 46 tahun.


Meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntansi di STIE Perbanas pada tahun 1994.

Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:
- Anggota Komite Audit Perseroan sejak 12 Oktober 2015.
- Head of Operation Support Director di PT Axa Financial Indonesia sejak 2011 sampai saat ini
- Bekerja di Citibank, N.A. Indonesia sejak 1992 sampai 2011 dengan jabatan terakhir Assistant Vice President Unit Head FCY FT &
CFU, Operation & Technology Department
- Business Development Unit Officer di Lippobank, Indonesia sejak 1991 sampai 1992.

Adi Pamungkas Daskian


Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 34 tahun.


Meraih gelar Bachelor of Engineering di Nanyang Technological University, Singapura pada tahun 2003 dan memperoleh gelar Master of
Business Administration di Nyenrode Busines Universiteit, Belanda pada tahun 2008.

Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:
- Anggota Komite Audit Perseroan sejak 12 Oktober 2015.
- Investment Consultant di Lynx Asia Partners Pte Ltd sejak 2015 sampai saat ini.
- Direktur di PT Meranti Putra Indonesia sejak 2010 sampai 2015.
- Business Development Manager di PT Rizki Kacida Reana sejak 2009 sampai 2015.
- Sales Manager di Wavelength Technology Pte Ltd, Singapura sejak 2006 sampai 2007
- Financial Analyst di PT Delta Advisory sejak 2004 sampai 2006.

Unit Audit Internal

Sesuai dengan Peraturan No. IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, maka Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku berdasarkan Surat Keputusan PT Mahaka Radio Integra Tbk No.
010/PTMARI/IX/2015 tanggal 1 September 2015 dan telah mengangkat Farida Sunarjati sebagai Kepala Uint Audit Internal.

Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Unit Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi pada tanggal 31 Agustus 2015 dan
telah mengangkat Farida Sunarjati sebagai Auditor Internal.

Tugas dan tanggung jawab unit Audit Intenal:


1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan.
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan system manajemen resiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,akuntansi, operasional, sumber daya
manusia, pemasaran, tekhnologi informasi, dan kegiatan lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektiftentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
7. Bekerja sama dengan Komite Audit.
8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan
9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Berdasarkan surat Dewan Komisaris No. 028/PTMARI/X/2015 tanggal 12 Oktober 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Anggota
Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mahaka Radio Integra Tbk, Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi dengan
susunan sebagai berikut:
Ketua : Isenta
Anggota : Erick Thohir
Anggota : Handy Purnomo Soetedjo

Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah mengacu pada ketentuan POJK No. 34.

41
6. SUMBER DAYA MANUSIA

Saat ini Perseroan memiliki 1 orang pegawai dan kegiatan operasional Perseroan untuk sementara dibantu pelaksanaannya oleh
personil-personil dari grup pemegang saham Perseroan yang diberbantukan untuk menangani kegiatan operasional Perseroan beserta
direksi Perseroan. Perseroan berencana untuk melengkapi jumlah pegawai sesuai dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya di masa
mendatang.

Di dalam Perseroan tidak terdapat serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan ataupun Kesepakatan Kerja Bersama yang
dibuat oleh Perseroan dan karyawannya.

Pada tanggal 31 Juli 2015, jumlah pegawai Perseroan dan Entitas Anak adalah 166 orang, tidak termasuk Direksi dan Komisaris
Perseroan. Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak tidak mempekerjakan tenaga kerja asing.

Tabel-tabel berikut dibawah ini menggambarkan komposisi pegawai tetap Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan masing-masing
segmen per tanggal 31 Juli 2015, dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012.

Komposisi Karyawan Menurut Status Kerja

31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014 2013 2012
Karyawan Tetap 45 46 46 42
Karyawan Kontrak 121 89 79 56
Jumlah 167 135 125 98

Komposisi Karyawan Menurut Jabatan

31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014 2013 2012
Managerial 12 10 10 8
Staff 154 125 115 90
Jumlah 167 135 125 98
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014 2013 2012
Pasca Sarjana 2 1 1 1
Sarjana 96 82 78 65
Diploma 22 16 13 10
SLTA 45 35 32 21
SLTP 1 1 1 1
Jumlah 167 135 125 98

Komposisi Karyawan Menurut Kelompok Usia

31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014 2013 2012
> 51 – 55 tahun 3 2 2 1
> 46 – 50 tahun 8 5 3 4
> 41 – 45 tahun 22 14 13 6
> 36 – 40 tahun 26 12 17 17
> 31 – 35 tahun 31 32 34 31
> 26 – 30 tahun 44 40 27 23
> 21 – 25 tahun 32 30 29 16
Jumlah 167 135 125 98

Tunjangan, Fasilitas dan Kesejahteraan Bagi Karyawan

Pegawai Perseroan menerima paket kompensasi yang mencakup gaji pokok, bonus, cuti tahunan, dan transportasi. Skema bonus yang
diberikan Perseroan terdiri atas 3 komponen: (i) bonus untuk karyawan dengan kinerja terbaik, (ii) bonus dengan persentase tertentu
berdasarkan keuntungan/laba. Fasilitas kesehatan untuk seluruh pegawai Perseroan dan Entitas Anak saat ini ditanggung oleh asuransi.
Di samping jaminan kesehatan, Perseroan juga memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) yang ditentukan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal fasilitas sosial yang diterima karyawan Perseroan, upah yang diterima karyawan
Perseroan telah sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) yang berlaku.

42
Pelatihan dan Pengembangan

Perseroan menawarkan berbagai macam program pelatihan bagi karyawan baru maupun karyawan lama, yang disesuaikan dengan
kebutuhan karyawan (training need analysis). Misalnya, Perseroan menawarkan pelatihan manajemen, pelatihan atas keahlian teknis
dasar, pelatihan tentang produk, operasional, marketing dan pelatihan pengembangan pribadi yang dimaksudkan untuk mengembangkan
efektivitas individu.

Tabel dibawah ini menggambarkan program-program pelatihan yang diberikan oleh Perseroan dan jumlah peserta untuk setiap program
per tanggal 31 Juli 2015 serta per tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012.

31 Desember
Keterangan 31 Juli 2015
2014 2013 2012
Pendidikan Karir 1 - - -
Pendidikan Teknis 4 8 7 5
Pendidikan yang Berhubungan dengan Bisnis - 1 - 1
Pendidikan Akademis - - - -
Lainnya 1 1 1 1
Total 6 10 8 7

7. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM

7.1. PT Beyond Media (”BM”)

A. Riwayat Singkat

BM didirikan dengan nama PT Metropolis Media Nusantara berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 3 Agustus 2004 dan Akta
Notaris No. 167 tanggal 29 Oktober 2004, keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Akta Pendirian ini telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 14 April 2005 dalam Surat Keputusan No. C-
09986 HT.01.01.TH.2005. Anggaran Dasar BM telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan yang terakhir dimuat
dalam Akta Notaris No. 11 tanggal 24 September 2012 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah
memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-
04943.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 8 Februari 2013, dan juga telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dan pemberitahuan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.10-14776 tanggal 19 April 2013.

B. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar BM, BM menjalankan usahanya dalam bidang pembangunan, perdagangan,
industri, pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak.

C. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 24 September 2012 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris, susunan
permodalan dan kepemilikan saham BM adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)


Modal Dasar 3.500.000 350.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Kubu Capital 2.615.250 261.525.000.000 99,952%
2. Garibaldi Thohir 1.250 125.000.000 0,048%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.616.500 261.650.000.000 100,000%
Jumlah Saham dalam Portepel 883.500 88.350.000.000 -

D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 25 November 2013, yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta,
susunan Dewan Komisaris dan Direksi BM adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Erick Thohir
Komisaris : Garibaldi Thohir
Komisaris : Handy Purnomo Soetedjo
Komisaris : Raden Harry Zulnardy

43
Direksi
Direktur Utama : Rudi Setia Laksmana
Direktur : Susie Hatadji
Direktur : Otto Eduard Sitorus

E. Alamat dan Informasi Lainnya

Alamat : Gedung Plaza Asia Lt. 23


Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190.
No. Telepon : (021) 5140 2300
Faks. : (021) 54023232

7.2. PT Mahaka Media Tbk (”MM”)

A. Riwayat Singkat

MM didirikan dengan nama PT Abdi Bangsa. berdasarkan Akta Notaris No. 229 tanggal 28 November 1992 yang diubah dengan
Akta Notaris No. 157 tanggal 17 Desember 1992, keduanya yang dibuat di hadapan Ny. Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H. Akta
Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 19 Desember 1992 dalam Surat Keputusan
No. C2-10310.HT.01.01.TH.92 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 564 dari Berita Negara Republik
Indonesia No. 9 tanggal 29 Januari 1993. Anggaran Dasar MM telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan yang
terakhir dimuat dalam Akta Notaris No. 26 tanggal 17 Juni 2015 yang dibuat oleh Zulkifli Harahap, S.H., dan telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, pemberitahuan mana telah diterima dan dicatat oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Suratnya No. AHU-AH.01.03-0943130 tanggal
18 Juni 2015 sehubungan dengan perubahan ketentuan terkait dengan rencana dan penyelenggaraan RUPS.

B. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar MM, MM menjalankan usahanya dalam bidang penerbitan dan percetakan pers dan non
pers, termasuk perfilman, periklanan dan informasi multimedia.

C. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Rincian pemegang saham MM dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Juli 2015:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)

Modal Dasar 5.000.000.000 500.000.000.000


Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Beyond Media 1.660.834.118 166.083.411.800 60,28%
2. Masyarakat/ Perorangan 811.403.682 81.140.368.200 29,45%
3. Abbey Communications 282.887.200 28.288.720.000 10,27%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.755.125.000 275.512.500.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 2.244.875.000 224.487.500.000 -

D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 17 Juni 2015 yang dibuat oleh Zulkifli Harahap, S.H., susunan dewan komisaris dan direksi
MM pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama dan Independen : Drs. Abdulgani MA
Wakil Komisaris Utama : Erick Thohir
Komisaris : Harry Zulnardy
Komisaris Independen : Pradjoto

Direksi
Direktur Utama : Adrian Syarkawie
Direktur : Harry Danui
Direktur : Agoosh Yoosran
Direktur : Ahmad Aditya

44
E. Alamat dan Informasi Lainnya

Alamat : Sahid Office Boutique, Blok G


Jl. Jend. Sudirman Kav.86
Jakarta 10220
No. Telepon : (021) 573 9203
Faks : (021) 573 9210
E-mail : corsec@mahakamedia.com
Website : www.mahakamedia.com

7.3. PT Fajar Mentari (”FM”)

A. Riwayat Singkat

FM didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 23 September 2005, dibuat di hadapan Surjadi, S.H., Notaris. Akta Pendirian
ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 29 September 2005 dalam Surat
Keputusan No. C-26963 HT.01.01.TH.2005. Anggaran Dasar FM telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan
Akta Notaris No. 42 tanggal 13 Agustus 2009 oleh Iswando Poerwodinoto, S.H., Notaris, dan telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-63656.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 31 Desember
2009 sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan UU Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007.

FM beralamat di Wisma GKBI Lt. 39, Jl. Jenderal Sudirman No. 28, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta
Pusat 10210.

B. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar FM, FM menjalankan usahanya dalam bidang perdagangan umum,
pemborongan, pengangkutan, industri, perbengkelan, pertamanan, dan jasa.

C. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Rincian pemegang saham FM dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Juli 2015:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)

Modal Dasar 258.720 25.872.000.000


Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Tara Agus Sosrowardoyo 62.093 6.209.300.000 96,00
2. Meilihanny Sosrowardoyo 2.587 258.700.000 4,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 64.680 6.468.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 194.040 19.404.000.000

D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Notaris No. 22 dibuat di hadapan Adrian Djuani, SH, Notaris, tanggal 18 Nopember 2014, susunan dewan
komisaris dan direksi FM pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris : Meilihanny Sosrowardoyo

Direksi
Direktur : Tara Agus Sosrowardoyo

E. Alamat dan Informasi Lainnya

Alamat : Wisma GKBI Lt. 39


Jl. Jend. Sudirman Kav. 28
Jakarta 12710
No. Telepon : (021) 5799 8140
Faks : (021) 5799 8080

45
7.4. PT Pratama Prima Utama (”PPU”)

A. Riwayat Singkat

PPU didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 23 September 2005 dibuat di hadapan Surjadi, SH, Notaris. Akta Pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 28 September 2005 dalam Surat Keputusan No. .C-26876
HT.01.01.TH.2005. Anggaran Dasar PPU telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Notaris No. 41
tanggal 13 Agustus 2009 oleh Iswando Poerwodinoto, SH, Notaris dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-63659.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009 sehubungan
dengan perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan UU Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007.

B. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar PPU, PPU menjalankan usahanya dalam bidang perdagangan umum,
pemborongan, pengangkutan, industri, perbengkelan, pertamanan, dan jasa.

C. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Rincian pemegang saham PPU dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Juli 2015:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)

Modal Dasar 258.720 25.872.000.000


Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Tara Agus Sosrowardoyo 62.093 6.209.300.000 96.00%
2. MeilihannySosrowardoyo 2.587 258.700.000 4.00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 64.680 6.468.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 194.040 19.404.000

D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Notaris No. 23 dibuat di hadapan Adrian Djuani, S.H., Notaris, tanggal 18 Nopember 2014, susunan dewan
komisaris dan direksi PPU pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris : Meilihanny Sosrowardoyo

Direksi
Direktur : Tara Agus Sosrowardoyo

E. Alamat dan Informasi Lainnya

Alamat : Wisma GKBI Lt. 39


Jl. Jend. Sudirman Kav. 28
Jakarta 12710
No. Telepon : (021) 5799 8173
Faks : (021) 5799 8080

8. KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK

8.1. PT Radio Attahiriyah (“RA”)

A. Riwayat Singkat

RA didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 4 April 1988, dibuat di hadapan Abdoellah Hamidy, S.H., Notaris di Jakarta.
Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 10 Mei 1989 dalam Surat Keputusan No. C2-
4313 HT.01.01.TH.89 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 1061 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 48
tanggal 16 Juni 1989. Anggaran Dasar RA telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan yang terakhir dimuat dalam
Akta Notaris No. 9 tanggal 9 Juli 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan mana telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-0939079.AH.01.02.
Tahun 2015 tanggal 9 Juli 2015 sehubungan dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor perusahaan.

B. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar RA, RA menjalankan usahanya dalam bidang radio siaran swasta.

46
C. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Rincian pemegang saham RA dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Juli 2015:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)


Modal Dasar 2.400 1.200.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 627 313.500.000 99,682
2. BM 2 1.000.000 0,318
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 629 314.500.000 100,000
Jumlah Saham dalam Portepel 1.771 885.500.000 -

D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 11 Desember 2013 juncto Akta Notaris No. 13 tanggal 18 Agustus 2015, keduanya dibuat di
hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, susunan dewan komisaris dan direksi RA adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Erick Thohir
Komisaris : Dewi Fadjar
Komisaris : Rudi Setia Laksmana

Direksi
Direktur Utama : Adrian Syarkawie
Direktur : Susie Kurniasih

E. Alamat dan Informasi Lainnya

Alamat : Menara Imperium Lantai P.7


Metropolitan Kuningan Superblok Kav. 1
Jl. HR Rasuna Said
Jakarta 12980
No. Telepon : (021) 8370 7171
Faks : (021) 8370 7172
Website : http://www.987genfm.com

F. Ikhtisar Data Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Laporan Posisi Keuangan 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012*
Total Aset 118.765 115.188 123.297 88.419
Total Liabilitas 78.088 82.669 85.425 29.165
Total Ekuitas 40.677 32.519 37.872 59.255
Sumber: Laporan Keuangan Audit RA
* Disajikan kembali

(dalam jutaan Rupiah)


Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
Komprehensif Lain
2015 2014* 2014** 2013** 2012**
PENDAPATAN BERSIH 28.685 26.337 52.784 44.278 34.558
Bagian laba bersih entitas anak 194 177 33 325 65
Laba (rugi) selisih kurs - bersih 41 (23) 11 107 25
Penjualan tiket off-air 5 - 21 - -
Beban umum dan administrasi (14.367) (13.490) (30.727) (21.345) (13.393)
Beban program dan siaran (78) (75) (140) (187) (152)
Penyisihan penurunan nilai (586) (250) (360) (304) (428)
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih (184) 75 139 (731) (796)
LABA USAHA 13.710 12.751 21.763 22.143 19.879
Pendapatan keuangan 2.630 3.387 6.292 4.564 871
Beban keuangan (2.568) (3.246) (6.184) (3.451) (36)

47
Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
Komprehensif Lain
2015 2014* 2014** 2013** 2012**
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 13.771 12.892 21.870 23.256 20.715
PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (2.359) (2.945) (5.584) (5.449) (4.928)
LABA PERIODE (TAHUN)
BERJALAN 11.412 9.947 16.286 17.807 15.786
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
- Kerugian aktuaria dari program
imbalan pasti (220) (27) (110) (332) (292)
- Pajak penghasilan 55 7 27 83 73
Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain 165) (21) (82) (249) (219)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


PERIODE (TAHUN) BERJALAN 11.247 9.927 16.204 17.558 15.567
Sumber: Laporan Keuangan Audit RA
*tidak diaudit
**disajikan kembali

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Posisi Keuangan

Aset

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Total aset RA pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp3.577 juta atau sebesar 3,11% menjadi Rp118.765 juta
dari Rp115.188 juta. Peningkatan total aset terutama disebabkan peningkatan piutang pihak berelasi – aset lancar sebesar Rp8.046
juta atau sekitar 23,60% pada 31 Juli 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014, yang diimbangi dengan penurunan uang muka
sebesar Rp3.497 juta atau sebesar 82,20% dan penurunan biaya dibayar di muka jangka panjang sebesar Rp1.050 juta atau sekitar
14,58% pada periode yang sama.

Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Total aset pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp8.110 juta atau sebesar 6,58% menjadi Rp115.188
juta dari Rp123.297 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh pembayaran dividen melalui pelunasan
piutang pihak berelasi.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Total aset pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp34.878 juta atau sebesar 39,45% menjadi Rp123.297 juta dari
Rp88.419 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh piutang dari PT Beyond Media sebesar yang pada
akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp58.435 juta.

Liabilitas

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Total liabilitas RA pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami penurunan sebesar Rp4.580 juta atau sebesar 5,54% menjadi Rp78.088
juta dari Rp82.669 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang bank sebesar Rp5.500 juta dan konversi utang pihak
berelasi ke modal yang menurunkan utang pihak berelasi. Selain itu RA melakukan pembayaran utang pajak sebesar Rp2.909 atau
menurunkan utang pajak 20,13% pada 31 Juli 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014. Penurunan-penurunan tersebut
disertai dengan meningkatnya utang dividen sebesar Rp7.635 juta atau 88,72% lebih tinggi pada 31 Juli 2015 dibandingkan dengan
31 Desember 2014.

48
Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 menurun sebesar Rp2.757 juta atau sebesar 3,23% menjadi Rp82.669 juta dari
Rp85.425 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penyebab utama penurunan liabilitas ini adalah pembayaran utang bank sebesar
Rp11.000 juta dan pembayaran utang pajak RA sebesar Rp6.444 juta. Liabilitas RA yang meningkat terutama adalah utang dividen
yang naik sebesar Rp8.605 juta dan peningkatan utang pihak berelasi sebesar Rp4.856 juta.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp56.260 juta atau sebesar 192,90% menjadi Rp85.425 juta dari
Rp29.165 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh utang RA ke Bank UOB Indonesia yang pada
tanggal 31 Desember 2013 memiliki saldo sebesar Rp49.500 juta.

Ekuitas

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Total ekuitas RA pada tanggal 31 Juli 2015 meningkat Rp8.157 juta atau 25,09% menjadi Rp40.677 juta dari Rp32.519 juta pada
31 Desember 2014. Kenaikan jumlah ekuitas ini terutama disebabkan oleh konversi utang pihak berelasi RA menjadi modal yang
tercermin dari konversi utang ke modal saham sebesar sebesar Rp10.560 juta. Saldo laba RA menurun sebesar Rp1.808 juta
karena RA membagikan dividen sebesar Rp13.437 juta yang disertai penambahan dari laba komprehensif tahun berjalan sebesar
Rp11.247 juta.

Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp5.353 juta atau sebesar 14,13% menjadi Rp32.519
juta dari Rp37.872 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini disebabkan oleh pembayaran dividen kepada pemegang saham RA
sebesar Rp21.512 juta yang disertai penambahan dari laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp16.159 juta.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan sebesar Rp21.382 juta atau sebesar 36,09% menjadi
Rp37.872 juta dari Rp59.255 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini disebabkan oleh pembayaran dividen kepada pemegang
saham RA sebesar Rp38.615 juta yang disertai penambahan dari laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp17.233 juta.

Kinerja Keuangan

Pendapatan Bersih

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Pendapatan bersih RA pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp2.348 juta atau 8,91%
menjadi Rp28.685 juta dari Rp26.337 juta pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Faktor utama kenaikan
pendapatan bersih RA berasal dari pendapatan program yang meningkat sebesar Rp3.409 juta atau 20,03%. Peningkatan
pendapatan bersih RA didorong oleh kenaikan tarif iklan program, radio spot dan adlibs serta keberhasilan RA dalam
memaksimalkan slot iklan yang tersedia.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Pendapatan bersih RA pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp8.506 juta atau sebesar 16,81% menjadi Rp52.784
juta dari Rp44.278 juta pada tahun 2013. Persentase peningkatan pendapatan bersih terutama disebabkan oleh kenaikan
pendapatan pada adlibs sebesar 77,55%, program sebesar 12,00% dan spot sebesar 11,10%. Peningkatan pendapatan bersih RA
didorong oleh kenaikan tarif iklan program, radio spot dan adlibs serta keberhasilan RA dalam memaksimalkan slot iklan yang
tersedia.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pendapatan bersih RA pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp9.721 juta atau sebesar 28,13% menjadi Rp44.278 juta
dari Rp34.558 juta pada tahun 2012. Peningkatan pendapatan bersih terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan program RA
pada tahun 2014 sebesar Rp10.396 juta atau sebesar 45,71%. Peningkatan pendapatan bersih RA didorong oleh kenaikan tarif
iklan program, radio spot dan adlibs serta keberhasilan RA dalam memaksimalkan slot iklan yang tersedia.

49
Beban Usaha

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Beban usaha RA untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp880 juta atau 6,49% menjadi
Rp14.445 juta dari beban usaha untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014 sebesar Rp13.565 juta. Peningkatan
beban usaha ini disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp1.249 juta atau 25,61%
yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai RA dan kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Di samping itu, beban
usaha RA yang meningkat adalah beban promosi dan penjualan yang naik sebesar Rp974 juta dan biaya sewa yang naik Rp223
juta. Kenaikan beban usaha tersebut dapat diimbangi dengan berkurangnya biaya jasa manajemen sebesar Rp2.328 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Beban usaha RA pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp9.334 juta atau sebesar 43.35% menjadi Rp30.866 juta dari
Rp21.532 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini hampir seluruhnya diakibatkan dari kenaikan beban umum dan administrasi yaitu
sebesar Rp9.382 juta, khususnya karena meningkatnya beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp1.779 juta atau
29,50% yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai RA dan kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Di samping itu,
beban promosi dan penjualan naik sebesar Rp3.854 juta dan biaya jasa manajemen juga meningkat sebesar Rp3.197 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Beban usaha RA pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp7.988 juta atau sebesar 58,97% menjadi Rp21.532 juta dari
Rp13.544 juta pada tahun 2012. Peningkatan beban usaha ini terutama disebabkan oleh biaya jasa manajemen sebesar Rp3.838
juta dan kenaikan biaya promosi dan penjualan sebesar Rp1.851 juta. Selain itu, kenaikan beban usaha ini disebabkan oleh
meningkatnya beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp1.022 juta yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah
pegawai RA dan kompensasi yang diberikan kepada karyawan.

Laba Usaha

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Laba usaha RA pada periode yang berakhir pada 31 Juli 2015 naik sebesar Rp958 juta atau 7,52% menjadi Rp13.710 juta dari
Rp12.751 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Faktor utama peningkatan laba usaha ini adalah
pertumbuhan pendapatan bersih RA yang lebih tinggi dari kenaikan beban usahanya.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Laba usaha RA pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp381 juta atau sebesar 1.72% menjadi Rp21.763 juta dari
Rp22.143 juta pada tahun 2013. Penurunan ini utamanya disebabkan pertumbuhan pendapatan bersih RA pada tahun 2014
sebesar 19,21% lebih kecil dibandingkan beban usaha yang meningkat 43,35% dibanding 2013.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, laba usaha RA mengalami kenaikan sebesar 11,39% atau Rp2.264 juta menjadi Rp22.143 juta dari Rp19.879 juta
pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan RA mampu meningkatkan pendapatan bersihnya sebesar Rp9.721 juta
walaupun beban usaha juga naik sebesar Rp7.988 juta dibandingkan tahun 2012.

Laba Periode (Tahun) Berjalan

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Laba periode berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp1.464 juta atau 14,72%
menjadi Rp11.412 juta dari Rp9.947 juta yang merupakan laba periode berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31
Juli 2014. Kenaikan tersebut disebabkan karena RA mampu meningkatkan laba usahanya. Hal ini ditambah dengan beban pajak
penghasilan RA yang lebih kecil 19,89% atau Rp677 juta dibandingkan dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Laba tahun berjalan RA pada tahun 2014 berkurang sebesar Rp1.728 juta atau sebesar 8.54% menjadi Rp16.286 juta dari
Rp17.807 juta pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan beban usaha sebesar 43,35% yang lebih tinggi dari
kenaikan pendapatan bersih RA sebesar 19,21%.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Laba tahun berjalan RA pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp2.021 juta atau sebesar 12.80% menjadi Rp17.807 juta dari
Rp15.786 juta pada tahun 2012. Kenaikan tersebut dikarenakan RA mampu meningkatkan pendapatan bersihnya sebesar Rp9.721
juta walaupun beban usaha juga naik sebesar Rp7.988 juta dibandingkan tahun 2012.

50
Jumlah Laba Komprehensif Periode (Tahun) Berjalan

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Jumlah laba komprehensif periode berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp1.320
juta atau 13,30% menjadi Rp11.247 juta dari Rp9.927 juta yang merupakan jumlah laba komprehensif periode berjalan untuk
periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Kenaikan jumlah laba komprehensif periode tahun berjalan tersebut meningkat
dari kenaikan laba bersih periode berjalan RA yang disertai oleh kenaikan kerugian aktuaria dari program imbalan pasti sebesar
Rp193 juta yang disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan bertambahnya jumlah periode masa kerja.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Pada tahun 2014, jumlah laba komprehensif tahun berjalan turun sebesar Rp1.354 juta atau 7,71% menjadi Rp16.204 juta dari
Rp17.558 juta pada tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh penurunan laba tahun berjalan 2014 sebesar Rp1.522 juta yang disertai
dengan peningkatan pendapatan komprehensif lain sebesar Rp167 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, jumlah laba komprehensif tahun berjalan naik sebesar Rp1.191 juta atau 12,79% menjadi Rp17.558 juta dari
Rp15.567 juta pada tahun 2012. Peningkatan tersebut diperoleh dari kenaikan laba tahun berjalan 2013 sebesar Rp2.021 juta yang
disertai dengan kenaikan kerugian aktuaria dari program imbalan pasti RA sebesar Rp292 juta yang disebabkan oleh peningkatan
jumlah karyawan dan bertambahnya jumlah periode masa kerja.

8.2. PT Suara Irama Indah (“SII”)

A. Riwayat Singkat

SII didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 37 tanggal 12 Februari 1974, yang kemudian diperbaiki dengan Akta Perubahan No. 104
tanggal 23 Februari 1982, keduanya dibuat di hadapan Drs. Anwar Makarim. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia tanggal 2 April 1982 dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/209/3 dan telah diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara No. 411 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 31 tanggal 17 April 1984. Anggaran Dasar SII telah
mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta Notaris No. 10 tanggal 9 Juli 2015, dibuat di
hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan mana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusannya No. 0939083.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 9 Juli 2015 sehubungan
dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor perusahaan.

B. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar SII, SII menjalankan usahanya dalam bidang radio siaran swasta.

C. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Rincian pemegang saham SII dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Juli 2015:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)


Modal Dasar 160.000 40.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 44.671 11.167.750.000 99,991
2. BM 4 1.000.000 0,009
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 44.675 11.168.750.000 100,000
Jumlah Saham dalam Portepel 115.325 28.831.250.000 -

D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 11 Desember 2013 juncto Akta Notaris No. 14 tanggal 18 Agustus 2015, keduanya dibuat di
hadapan Zulkifli Harahap S.H., Notaris di Jakarta, susunan dewan komisaris dan direksi SII adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Erick Thohir
Komisaris : Dewi Fadjar
Komisaris : Rudy Setia Laksmana

Direksi
Direktur Utama : Adrian Syarkawie
Direktur : Susie Kurniasih

51
E. Alamat dan Informasi Lainnya

Alamat : Menara Imperium Lantai P.7


Metropolitan Kuningan Superblok Kav. 1
Jl. HR Rasuna Said
Jakarta 12980
No. Telepon : (021) 8370 7171
Faks : (021) 8370 7172
Website : http://www.101jakfm.com

F. Ikhtisar Data Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Laporan Posisi Keuangan 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012*
Total Aset 60.600 58.985 67.283 41.572
Total Liabilitas 32.817 36.443 40.146 11.770
Total Ekuitas 27.783 22.542 27.137 29.803
Sumber: Laporan Keuangan Audit SII
* Disajikan kembali

(dalam jutaan Rupiah)


Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
Komprehensif Lain
2015 2014* 2014** 2013** 2012**
PENDAPATAN BERSIH 25.293 19.676 36.903 30.637 26.089
Laba (rugi) selisih kurs 7 (4) 6 14 4
Beban umum dan administrasi (11.780) (10.356) (19.088) (15.828) (12.094)
Beban program dan siaran (67) (66) (336) (128) (129)
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih 145 (265) (427) (773) (2.716)
LABA USAHA 13.598 8.985 17.058 13.922 11.154
Pendapatan keuangan 1.228 1.567 2.951 2.107 384
Beban keuangan (1.164) (1.470) (2.812) (1.561) -
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN 13.662 9.082 17.198 14.468 11.538
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (3.097) (2.059) (4.142) (3.422) (2.991)
LABA BERSIH PERIODE/TAHUN
BERJALAN 10.565 7.023 13.056 11.046 8.547
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
- Keuntungan (Kerugian) aktuaria
dari program imbalan pasti (248) (25) (44) 127 (309)
- Pajak penghasilan 62 6 11 (32) 77
Jumlah Pendapatan Komprehensif
Lain (186) (19) (33) 95 (232)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 10.379 7.004 13.023 11.141 8.315
Sumber: Laporan Keuangan Audit SII
* Tidak Diaudit
** Disajikan kembali

52
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Posisi Keuangan

Aset

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Total aset SII pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp1.615 juta atau 2,74% menjadi Rp60.600 dari Rp58.985
juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan aset SII terutama disebabkan oleh kenaikan piutang usaha pihak ketiga yang meningkat
sebesar Rp4.553 juta dan juga kenaikan piutang pihak berelasi – aset tidak lancar sebesar Rp2.177 juta yang disertai penurunan
kas dan bank sebesar Rp2.739 juta.
Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Total aset pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp8.298 juta atau sebesar 12,33% menjadi Rp58.985
juta dari Rp67.283 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh pembayaran dividen melalui pelunasan
piutang pihak berelasi.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Total aset pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp25.711 juta atau sebesar 61,85% menjadi Rp67.283 juta dari
Rp41.572 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh piutang dari PT Beyond Media yang pada akhir
tahun 2013 memiliki saldo adalah sebesar Rp26.561 juta.

Liabilitas

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Liabilitas SII pada tanggal 31 Juli 2015 mengalami penurunan sebesar Rp3.626 juta atau sebesar 9,95% menjadi Rp32.817 juta dari
Rp36.443 juta. Penyebab utama penurunan total liabilitas SII adalah pembayaran utang bank sebesar Rp2.500 juta. Faktor utama
lainnya dari penurunan liabilitas tersebut adalah SII membayar seluruh utang usaha miliknya per 31 Desember 2014 atau sebesar
Rp1.382 juta dan juga membayar utang pajak senilai Rp1.483 juta yang menurunkan utang pajak sebesar 28,76%. Di samping itu,
SII meningkatkan modal sahamnya melalui pelunasan utang pihak berelasi.

Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 berkurang sebesar Rp3.703 juta atau sebesar 9,22% menjadi Rp36.443 juta dari
Rp40.146 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan liabilitas SII disebabkan karena pembayaran utang bank sebesar
Rp5.000 juta yang disertai pembayaran utang pajak sebesar Rp7.082 juta pada tahun 2014. Selain itu, utang dividen SII juga
meningkat sebesar Rp7.047 juta dibandingkan per tanggal 31 Desember 2013.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp28.376 juta atau sebesar 241,09% menjadi
Rp40.146 juta dari Rp11.770 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan utang bank sebesar
Rp22.500 juta dan juga kenaikan utang pajak sebesar Rp4.255 juta dibandingkan per tanggal 31 Desember 2012.

Ekuitas

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Total ekuitas SII per 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp5.241 juta atau sebesar 23,25% menjadi Rp27.783 juta dari Rp22.542 juta
pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini disebabkan karena meningkatnya saldo laba sebesar Rp4.271 juta atau 37,05% dan juga
konversi utang pihak berelasi ke modal saham SII sebesar Rp970 juta.

Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Ekuitas SII pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp4.595 juta atau sebesar 16,93% menjadi Rp22.542
juta dari Rp27.137 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini disebabkan karena adanya pembagian dividen.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Ekuitas SII pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan sebesar Rp2.665 juta atau sebesar 8,94% menjadi Rp27.137
juta dari Rp29.802 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini disebabkan karena adanya pembagian dividen.

53
Kinerja Keuangan

Pendapatan Bersih

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Pendapatan bersih SII untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp5.617 juta atau 28,55%
menjadi Rp25.293 juta dari Rp19.676 untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Kenaikan pendapatan bersih
terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan spot SII yang naik sebesar Rp3.776 juta atau 54,71%. Di samping hal tersebut,
pendapatan-pendapatan lainnya memiliki pertumbuhan yang signifikan di antaranya pendapatan adlibs SII meningkat sebesar
68,74% atau Rp1.080 juta. Peningkatan pendapatan bersih SII didorong oleh kenaikan tarif iklan program, radio spot dan adlibs
serta keberhasilan SII dalam memaksimalkan slot iklan yang tersedia.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, pendapatan bersih SII mengalami kenaikan sebesar Rp6.266 juta atau 20,45%
menjadi Rp36.903 juta dari Rp30.637 juta pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Kenaikan pendapatan paling
signifikan diperoleh dari pendapatan adlibs yang meningkat sebesar Rp1.271 juta atau 60,85% dan juga kenaikan pendapatan spot
yang meningkat sebesar Rp3.516 juta atau 29,53% dibandingkan tahun 2013. Peningkatan pendapatan bersih SII didorong oleh
kenaikan tarif iklan program, radio spot dan adlibs serta keberhasilan SII dalam memaksimalkan slot iklan yang tersedia.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pendapatan bersih SII untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp4.548 juta atau 17,43%
menjadi Rp30.637 juta dari Rp26.089 juta pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Kenaikan pendapatan
program meningkat signifikan sebesar Rp7.506 juta atau 42,46% dibandingkan pendapatan program pada tahun 2012. Peningkatan
pendapatan bersih SII didorong oleh kenaikan tarif iklan program, radio spot dan adlibs serta keberhasilan SII dalam
memaksimalkan slot iklan yang tersedia.

Beban Usaha

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Beban usaha SII untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp1.425 juta atau 13,68%
menjadi Rp11.847 juta dari Rp10.422 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Peningkatan beban usaha ini
disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp1.291 juta atau 25,84% yang disebabkan
oleh bertambahnya jumlah pegawai SII dan kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Di samping itu, beban usaha SII yang
meningkat adalah beban promosi dan penjualan yang naik sebesar Rp464 juta dan biaya sewa yang naik Rp196 juta. Kenaikan
beban usaha tersebut dapat diimbangi dengan berkurangnya biaya jasa manajemen sebesar Rp1.253 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Beban usaha SII untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar Rp3.468 juta atau 21,73% menjadi
Rp19.424 juta dari Rp15.956 juta pada tahun 2013. Peningkatan beban usaha ini disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, upah
dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp1.698 juta atau 27,17% yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai SII dan
kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Di samping itu, beban usaha SII yang meningkat adalah beban promosi dan
penjualan yang naik sebesar Rp1.249 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Beban usaha SII untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp3.733 juta atau 30,54% menjadi
Rp15.956 juta dari Rp12.223 juta pada tahun 2012. Peningkatan beban usaha ini disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, upah
dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp1.379 juta atau 28,47% yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai SII dan
kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Di samping itu, beban usaha SII yang meningkat adalah beban jasa manajemen yang
naik sebesar Rp2.168 juta.

Laba Usaha

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Laba usaha SII untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 naik sebesar Rp4.613 juta atau 51,34% menjadi
Rp13.598 juta dari Rp8.985 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2014. Kenaikan tersebut terutama
diperoleh karena pertumbuhan pendapatan bersih SII sebesar 28,55% melampaui peningkatan beban usaha SII yang adalah
sebesar 13,67%.

54
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Laba usaha SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 meningkat sebesar Rp3.136 juta atau sebesar 22,52%
menjadi Rp17.058 juta dari laba usaha SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp13.922 juta.
Kenaikan laba usaha ini karena SII mampu meningkatkan pendapatan bersih dan beban usaha dengan pertumbuhan yang relatif
hampir sama selama tahun 2014 yaitu masing-masing sebesar 20,45% dan 21,73%.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Laba usaha SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp2.768 juta atau sebesar 24,82%
menjadi Rp13.922 juta dari laba usaha SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp11.154 juta. Pada
tahun 2013, SII mampu meningkatkan pendapatan bersih sebesar 17,43% yang disertai dengan penurunan beban lain-lain sebesar
71,54% atau sebesar Rp1.943 juta dibandingkan beban lain-lain SII pada tahun 2012 yang mendorong pertumbuhan laba usaha
tersebut.

Laba Bersih Periode (Tahun) Berjalan

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Laba bersih periode berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat Rp3.541 juta atau sebesar
50,41% menjadi Rp10.565 juta dari Rp7.024 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Peningkatan laba
bersih periode berjalan SII ini terutama disebabkan pertumbuhan laba usaha SII sebesar 51,34%.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Laba tahun berjalan SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 meningkat sebesar Rp2.010 juta atau sebesar
18,19% menjadi Rp13.056 juta dari laba tahun berjalan SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar
Rp11.046 juta. Kenaikan laba tahun berjalan SII terutama karena kemampuan SII untuk mengatur peningkatan pendapatan bersih
dan beban usaha dengan pertumbuhan yang relatif hampir sama selama tahun 2014 yaitu masing-masing sebesar 20,45% dan
20,66%.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Laba tahun berjalan SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat sebesar Rp2.499 juta atau sebesar
29,24% menjadi Rp11.046 juta dari laba tahun berjalan SII untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp8.547 juta. Kenaikan laba tahun berjalan SII terutama karena kemampuan SII untuk meningkatkan laba usaha sebesar 24,82%
dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.

Jumlah Laba Komprehensif Periode (Tahun) Berjalan

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Jumlah laba komprehensif periode berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp3.375
juta atau 48,19% menjadi Rp10.379 juta dari Rp7.004 juta yang merupakan jumlah laba komprehensif periode berjalan untuk
periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Kenaikan laba komprehensif periode berjalan SII berkurang oleh kenaikan
kerugian aktuaria dari program imbalan pasti sebesar Rp222 juta

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Pada tahun 2014, jumlah laba komprehensif tahun berjalan SII meningkat sebesar Rp1.882 juta atau 16,89% menjadi Rp13.023 juta
dari Rp11.141 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut diperoleh dari kenaikan laba bersih sebesar Rp2.010 juta
yang disertai dengan peningkatan kerugian aktuaria dari program imbalan pasti sebesar Rp171 juta yang disebabkan karena
meningkatnya jumlah karyawan dan bertambahnya rata-rata periode masa kerja pegawai.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, jumlah laba komprehensif tahun berjalan SII meningkat sebesar Rp2.826 juta atau 33,99% menjadi Rp11.141 juta
dari Rp8.315 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut diperoleh dari kenaikan laba bersih sebesar Rp2.499 juta
yang disertai dengan peningkatan keuntungan aktuaria dari program imbalan pasti sebesar Rp436 juta.

55
8.3. PT Radio Camar (“RC”)

A. Riwayat Singkat

RC didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 55 tanggal 31 Juli 1971, yang kemudian diperbaiki dengan Akta Pembetulan No. 113
tanggal 22 Juni 1978, keduaya dibuat di hadapan Goesti Djohan, S.H. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia tanggal 14 Juli 1978 dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/223/18 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara No. 1516 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 5 Desember 1986. Anggaran Dasar RC telah mengalami
beberapa kali perubahan, dan perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta Notaris No. 17 tanggal 13 November 2009, dibuat di
hadapan Topan Dwi Susanto, S.H., Notaris di Surabaya, perubahan mana telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU.62628.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 23 Desember 2009
sehubungan dengan peningkatan modal dan perubahan nama perusahaan.

B. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Sesuai dengan pasal ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar RC, RC menjalankan usahanya dalam bidang radio siaran swasta

C. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Rincian pemegang saham RC dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Juli 2015:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)


Modal Dasar 1.000 1.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan 249 249.000.000 99,600
2. BM 1 1.000.000 0,400
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 250 250.000.000 100,000
Jumlah Saham dalam Portepel 750 750.000.000 -

D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 18 Agustus 2015, dibuat di hadapan Zulkifli Harahap S.H., Notaris di Jakarta, ditegaskan
dan dikukuhkan susunan dewan komisaris dan direksi RC, yang mana sehubungan dengan hal tersebut susunan dewan komisaris
dan
direksi RC adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris : Erick Thohir

Direksi
Direktur : Adrian Syarkawie

E. Alamat dan Informasi Lainnya

Alamat : Graha Pena, Lt.7 Unit 709


Jl. A Yani No. 88
Surabaya 60234
No. Telepon : (031) 827 3889
Faks : (031) 827 3899
Website : http://1031gen.fm

F. Ikhtisar Data Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Laporan Posisi Keuangan 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012*
Total Aset 7.082 6.810 9.410 9.075
Total Liabilitas 7.939 7.941 10.578 10.607
Total Ekuitas (856) (1.131) (1.168) (1.532)
Sumber: Laporan Keuangan Audit RC
* Disajikan kembali

56
(dalam jutaan Rupiah)
Periode tujuh bulan yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Juli Desember
Komprehensif Lain
2015 2014* 2014** 2013** 2012**
PENDAPATAN BERSIH 3.623 3.054 5.364 5.503 4.270
Penjualan tiket off air 1 - 2 1 4
Beban umum dan administrasi (3.256) (2.619) (5.013) (4.727) (3.856)
Beban program dan siaran (94) (49) (111) (105) (72)
Lain-lain - bersih (54) (22) (53) (174) (202)
LABA USAHA 220 364 189 498 144
Pendapatan keuangan 17 32 43 33 23
LABA SEBELUM MANFAAT
(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 237 396 233 531 167
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN 14 (195) (187) (171) (95)
LABA TAHUN BERJALAN 251 201 46 361 72
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
- Keuntungan (kerugian) aktuaria
dari program imbalan pasti 32 (7) (11) 5 -
- Pajak penghasilan terkait (8) 2 3 (1) -
Jumlah Pendapatan Komprehensif
Lain 24 (5) (8) 4 -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 275 196 37 364 72
Sumber: Laporan Keuangan Audit RC
*Tidak Diaudit
** Disajikan kembali

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Posisi Keuangan

Aset

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Jumlah aset RC pada tanggal 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp272 juta atau 4,00% menjadi Rp7.082 juta dari Rp6.810 juta
pada tanggal 31 Desember 2014. Faktor utama peningkatan tersebut berasal dari kenaikan biaya dibayar di muka sebesar
Rp251 juta dan juga meningkatnya piutang usaha pihak ketiga RC sebesar Rp189 juta.

Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Jumlah aset RC pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan Rp2.600 juta atau sebesar 27,63% menjadi Rp6.810
juta dari Rp9.410 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan aset tersebut terutama disebabkan oleh berkurangnya kas
dan bank RC sebesar Rp1.553 juta atau sebesar 50,77% dan juga menurunnya piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp919
juta atau sebesar 21,56% serta menurunnya piutang usaha pihak berelasi sebesar Rp148 juta atau 39,95%. Perseroan
menggunakan aset-aset tersebut untuk membayar kas kepada pemasok dan juga untuk membayar sebagian utang pihak
berelasi yaitu kepada RA dan SII.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Total Aset RC pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami kenaikan Rp335 juta atau sebesar 3,69% menjadi Rp9.410 juta
dari Rp9.075 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Kenaikan aset tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan bank
RC sebesar Rp1.156 juta atau sebesar 60,75%. Namun kenaikan kas tersebut diimbangi dengan menurunnya beberapa aset
RC seperti penurunan piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp567 juta atau sebesar 11,74% dan juga penurunan aset tetap
sebesar Rp229 juta atau sebesar 15,90% dibandingkan per tanggal 31 Desember 2012.

57
Liabilitas

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Total liabilitas RC pada tanggal 31 Juli 2015 berkurang sebanyak Rp3 juta atau 0,03% menjadi sebesar Rp7.938 juta dari
Rp7.941 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Liabilitas RC yang berubah pada periode tersebut terutama berasal dari uang
muka penjualan yang naik sebesar Rp197 juta dan juga pelunasan sebagian utang pihak berelasi sebesar Rp199 juta
dibandingkan per 31 Desember 2014.

Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Liabilitas RC pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp2.637 juta atau sebesar 24,93% menjadi
Rp7.941 juta dari Rp10.578 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Hal ini terutama disebabkan pembayaran sebagian utang
pihak berelasi sebesar Rp2.230 juta dan berkurangnya uang muka penjualan sebesar Rp344 juta.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Jumlah liabilitas RC pada tanggal 31 Desember 2013 menurun sebesar Rp29 juta atau sebesar 0,28% menjadi Rp10.578 juta
dari Rp10.607 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan karena berkurangnya uang muka penjualan
sebesar Rp1.074 juta diimbangi oleh peningkatan utang pihak berelasi sebesar Rp796 juta dan juga meningkatnya utang pajak
sebesar Rp188 juta.

Ekuitas

Per 31 Juli 2015 dibandingkan dengan per 31 Desember 2014

Jumlah defisiensi ekuitas RC pada tanggal 31 Juli 2015 berkurang sebesar Rp275 juta atau sebesar 24,31% menjadi defisiensi
sebesar Rp856 juta dari defisiensi sebesar Rp1.131 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini seluruhnya merupakan efek
penambahan laba komprehensif periode berjalan.

Per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per 31 Desember 2013

Jumlah ekuitas RC pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp37 juta atau sebesar 3.18% menjadi
defisiensi sebesar Rp1.131 juta dari defisiensi sebesar Rp1.168 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Kenaikan tersebut
berasal seluruhnya dari jumlah laba komprehensif tahun berjalan 2014 RC.

Per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per 31 Desember 2012

Jumlah ekuitas RC pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp364 juta atau sebesar 23,77% menjadi
defisiensi sebesar Rp1.168 juta dari defisiensi sebesar Rp1.532 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Kenaikan tersebut
berasal seluruhnya dari jumlah laba komprehensif tahun berjalan 2013 RC.

Kinerja Keuangan

Pendapatan Bersih

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Pendapatan bersih RC untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 naik Rp569 juta atau sekitar 18,62% menjadi
Rp3.623 juta dari Rp3.054 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Kenaikan tersebut paling signifikan
diperoleh dari pendapatan program sebesar Rp2.403 juta atau 78,58% dan peningkatan pendapatan off air sebesar Rp333 juta
atau 209,05%. Peningkatan pendapatan bersih RC didorong oleh kenaikan tarif iklan program, radio spot dan adlibs serta
keberhasilan Perseroan dalam memaksimalkan slot iklan yang tersedia.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Pendapatan bersih RC pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 menurun sebesar Rp138 juta atau sebesar 2,52%
menjadi sebesar Rp5.365 juta dari Rp5.503 juta pada tahun 2013. Faktor utama yang menyebabkan penurunan pendapatan
RC adalah pendapatan spot yang berkurang Rp678 juta atau sebesar 13,79% dibandingkan pendapatan spot RC pada tahun
2013. Namun demikian, RC mampu meningkatkan pendapatan adlibs sebesar Rp275 juta atau sebesar 50,46% dibandingkan
dengan pendapatan serupa di tahun 2013.

58
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pendapatan bersih RC pada tahun yang berakhir pada tahun 2013 naik sebesar Rp1.233 juta atau sebesar 28,89% menjadi
sebesar Rp5.503 juta dari Rp4.270 juta pada tahun 2012. Penyebab utama kenaikan pendapatan RC berasal dari kenaikan
pendapatan spot yang tumbuh sebesar Rp1.328 juta atau sebesar 36,97% sepanjang tahun 2013. Di samping itu, pendapatan
program dan pendapatan adlibs Perseroan juga meningkat masing-masing sebesar Rp231 juta dan Rp221 juta atau masing-
masing tumbuh sebesar 8,69% dan 68,53% sepanjang tahun 2013. Peningkatan pendapatan bersih RC didorong oleh
kenaikan tarif iklan program, radio spot dan adlibs serta keberhasilan Perseroan dalam memaksimalkan slot iklan yang
tersedia.

Beban Usaha

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Beban usaha RC untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp682 juta atau
25,59% menjadi Rp3.350 juta dari Rp2.668 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Peningkatan beban
usaha ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp452 juta atau
36,99% yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai RC dan kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Di
samping itu, beban usaha RC yang meningkat adalah beban sewa yang naik sebesar Rp173 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Beban usaha RC pada tahun 2014 meningkat sebesar Rp292 juta atau 6,04% menjadi Rp5.124 juta dari Rp4.832 juta pada
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Peningkatan beban usaha ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban
gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp236 juta atau 12,84% yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai
RC dan kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Di samping itu, beban usaha RC yang meningkat adalah beban sewa
yang naik sebesar Rp152 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, beban usaha RC mengalami peningkatan sebesar Rp904 juta atau sebesar 23,01% menjadi Rp4.832 juta
dari Rp3.928 juta pada tahun 2012. Peningkatan beban usaha ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, upah
dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp799 juta yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai RC dan kompensasi
yang diberikan kepada karyawan.

Laba Usaha

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Laba usaha RC pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 menurun sebesar Rp144 juta atau 39,59%.
Penurunan laba usaha ini disebabkan karena kenaikan beban umum dan administrasi RC yaitu sebesar 24,34% atau Rp637
juta lebih tinggi pendapatan bersih tumbuh pada 18,62% atau Rp569 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Laba usaha RC pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp309 juta atau sebesar 61,97% menjadi Rp189 juta dari
Rp498 juta pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan bersih RC sebesar Rp138 juta yang
disertai kenaikan beban usaha sebesar Rp292 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, RC berhasil mencetak kenaikan laba usaha sebesar Rp354 juta atau sebesar 245,45% menjadi Rp498 juta
dari Rp144 juta pada tahun 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan pendapatan bersih RC yang sebesar Rp1.233
juta atau 28,89% jauh melebihi kenaikan beban usaha yang pada periode yang sama meningkat sebesar Rp904 juta atau
23,01%.

Laba Bersih Periode (Tahun) Berjalan

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Laba bersih periode berjalan untuk tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar Rp50 juta atau 24,80%
menjadi Rp251 juta dari Rp201 juta untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Kenaikan ini terutama
disebabkan manfaat pajak penghasilan sebesar Rp14 juta yang diperoleh RC dibandingkan beban pajak penghasilan sebesar
Rp195 juta pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014.

59
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Laba tahun berjalan RC untuk tahun yang berkahir pada 31 Desember 2013 mengalami penurunan sebesar Rp316 juta atau
sebesar 87,35% menjadi Rp45 juta dari Rp361 juta pada tahun 2013. Faktor-faktor utama yang menyebabkan penurunan laba
tahun berjalan RC adalah berkurangnya pendapatan bersih RC dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp139 juta atau
2,52% yang disertai meningkatnya beban usaha RC sebesar 6,05% atau sebesar Rp292 juta.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, laba tahun berjalan RC naik sebesar Rp289 juta atau sebesar 402,52% menjadi Rp361 juta dari Rp72 juta
pada tahun 2012. Kenaikan laba tahun berjalan RC pada tahun 2013 disebabkan oleh kenaikan pendapatan bersih RC pada
tahun 2013 yang melebihi kenaikan beban usaha.

Jumlah Laba Komprehensif Periode (Tahun) Berjalan

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014

Jumlah laba komprehensif periode berjalan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2015 meningkat sebesar
Rp79 juta atau 40,31% menjadi Rp275 juta dari Rp196 juta yang merupakan jumlah laba komprehensif periode berjalan untuk
periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2014. Kenaikan laba komprehensif periode berjalan RC diperoleh dari kenaikan
laba bersih periode berjalan yang disertai kenaikan keuntungan aktuaria dari program imbalan pasti.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah laba komprehensif tahun berjalan turun sebesar Rp327 juta atau 89,84% menjadi
Rp37 juta dari Rp364 juta pada akhir tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan laba bersih sebesar Rp327 juta
yang disertai dengan peningkatan kerugian aktuaria dari program imbalan pasti.

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012

Pada tahun 2013, jumlah laba komprehensif tahun berjalan naik sebesar Rp292 juta atau 407,26% menjadi Rp364 juta dari
Rp72 juta pada tahun 2012. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp289 juta
yang disertai dengan naiknya kerugian aktuaria dari program imbalan pasti.

9. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Perseroan dan Entitas Anak mempunyai dan/atau menguasai beberapa aset tetap. Per tanggal 31 Juli 2015, aset tetap tersebut antara
lain:

Keterangan Nilai (juta Rupiah)


Peralatan siaran 1,746
Peralatan dan perabot kantor 1,396
Kendaraan 231
Jumlah belanja modal 3,373

Per 31 Juli 2015, aset-aset Perseroan dan Entitas Anak yang sedang dijaminkan adalah sebegai berikut:
1. Oleh PT RA:
a. Peralatan penyiaran beserta suku cadang, aksesoris, dan peralatan lain menjadi bagian daripadanya;
b. Hak tagih piutang usaha;
c. Gadai atas dana yang ada di rekening RA.

2. Oleh PT SII:
a. Peralatan penyiaran beserta suku cadang, aksesoris, dan peralatan lain menjadi bagian daripadanya;
b. Hak tagih piutang usaha;
c. Gadai atas dana yang ada di rekening SII.

Nilai seluruh jumlah aset-aset Perseroan dan Entitas Anak yang sedang dijaminkan per tanggal 31 Juli 2015 adalah Rp69.154 juta.

60
10. STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Perseroan dikendalikan secara tidak langsung oleh Erick Thohir.

Berikut adalah struktur kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak:

Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan antara Perseroan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum dan Entitas
Anak

Pemegang Saham Entitas Anak


Nama Perseroan
BM MM FM PPU RA SII RC
Erick Thohir KU KU WKU - - KU KU K
Isenta KI - - - - - - -
Handy Purnomo Soetedjo K K - - - - - -
Adrian Syarkawie DU - DU - - DU DU DI
Maria Natalina Sindhikara DI - - - - - - -
Keterangan : KU = Komisaris Utama, K = Komisaris, KI = Komisaris Independen, WKU = Wakil Komisaris Utama, DI = Direktur, DU
= Direktur Utama

11. ASURANSI

Untuk mencegah kerugian yang timbul akibat terjadinya kebakaran dan bencana alam lainnya, maka bangunan-bangunan, serta seluruh
inventaris kantor milik Perseroan dan Entitas Anak telah diberikan perlindungan asuransi.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan sebagai peserta asuransi, yang seluruhnya dibuat dengan penanggung PT
Tugu Prama Indonesia, dengan perincian sebagai berikut:

Jumlah
Nama Nilai
No Nomor Polis Tanggal Polis Jenis Asuransi Premi Objek Pertanggungan Periode
Tertanggung Pertanggungan
Tahunan
PT Suara Irama
23 Desember Indah Property all risk 3 Desember 2015 –
1 PVF1500640 Rp2.345.932.- a. Jak FM
2015 QQ PT Radio insurance 3 Desember 2016
- Mebel & Peralatan Kantor Rp307.094.933,-
Attahiriyah
- Peralatan Penyiaran Rp688.547.556,-
Earthquake,
PT Suara Irama b. Gen FM
volcanic eruption
23 Desember Indah - Mebel & Peralatan Kantor Rp531.627.302,- 3 Desember 2015–
2 PVF1500640/I and tsunami per Rp2.873.720.-
2015 QQ PT Radio - Peralatan Penyiaran Rp350.951.753,- 3 Desember 2016
Indonesia Standard
Attahiriyah
Earthquake Pool
PT Radio
23 Desember Camar Property all risk Rp1.327.226,- 3 Desember 2015 –
3 PVF1500641
2015 QQ PT Mahaka insurance .- 3 Desember 2016
Media Gen FM Surabaya
Earthquake, - Mebel dan Peralatan Kantor Rp449.276.886,-
PT Radio - Peralatan Penyiaran Rp613.353.994,-
volcanic eruption
23 Desember Camar Rp1.296.410,- 3 Desember 2015 –
4 PVF1500641/I and tsunami per
2015 QQ PT Mahaka .- 3 Desember 2016
Indonesia Standard
Media
Earthquake Pool

61
Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PT Tugu Pratama Indonesia.

Seluruh asuransi yang saat ini dimiliki oleh Perseroan cukup untuk menanggung kerugian yang mungkin terjadi pada aset tetap yang
dimiliki Perseroan.

12. PERJANJIAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI

Perjanjian-Perjanjian yang melibatkan Perseroan dengan Pihak Terafiliasinya adalah sebagai berikut:

No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Nilai Perjanjian Keterangan Lain
1 Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal - SII; Pemberian sewa dari BM kepada Rp. 3.168.000.000 BM merupakan pemegang
27 Agustus 2015 - RA; SII dan RA ruang kantor seluas saham SII dan RA
- BM 300m2 yang terletak di Menara
Imperium Lt. P7, Metropolitan
Kuningan Superblok Kav.1, Jl. HR.
Rasuna Said, Jakarta Selatan

Jangka waktu:1 Januari 2016 s.d.


31 Desember 2018.

Uang sewa: Rp.88.000.000/bulan,


yang dibayarkan setiap bulan
2. Perjanjian Hutang tanggal 24 Juni - SII; Pemberian pinjaman oleh SII Rp15.000.000.000,- Dana pinjaman terkait
2015 - BM kepada BM dengan fasilitas yang
diberikan oleh Bank UOB
Jangka waktu: s/d 23 Juni 2016 Indonesia kepada SII dan RA

Bunga: Bunga pinjaman yang


berlaku di Bank UOB+ 5%

Pembayaran:
(a) Termin I: 5% dari pinjaman
pokok + bunga, dibayarkan
pada 3 bulan setelah
menerima pinjaman;
(b) Termin II: 5% dari
pinjaman pokok + bunga,
dibayarkan pada 6 bulan
setelah menerima
pinjaman;
(c) Termin III: 5% dari
pinjaman pokok + bunga,
dibayarkan pada 9 bulan
setelah menerima
pinjaman;
(d) Termin IV: 85% dari
pinjaman pokok + bunga,
dibayarkan pada 12 bulan
setelah menerima
pinjaman.

Tempat penyelesaian sengketa:


PN Jakarta Selatan.
Addendum atas Perjanjian Hutang - SII Bunga: Bunga yang dikenakan
tertanggal 29 Oktober 2015 - BM oleh UOB atas pinjaman kepada
SII

Pembayaran:
(a) 23 Desember 2015:
Rp.1.250.000.000 +
Bunga;
(b) 23 Maret 2016:
Rp.1.250.000.000 +
Bunga;
(c) 23 Juni 2016:
Rp.11.250.000.000 +
Bunga.
3 Perjanjian Hutang tanggal 24 Juni - RA; Pemberian pinjaman oleh RA Rp33.000.000.000,- Dana pinjaman terkait
2015 - BM kepada BM sebesar dengan fasilitas yang
Rp.33.000.000.000,- diberikan oleh Bank UOB
Indonesia kepada SII dan RA
Jangka waktu: s/d 23 Juni 2016

Bunga: Bunga pinjaman yang


berlaku di Bank UOB+ 5%

Pembayaran:
(a) Termin I: 5% dari pinjaman

62
No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Nilai Perjanjian Keterangan Lain
pokok + bunga, dibayarkan
pada 3 bulan setelah
menerima pinjaman;
(b) Termin II: 5% dari
pinjaman pokok + bunga,
dibayarkan pada 6 bulan
setelah menerima
pinjaman;
(c) Termin III: 5% dari
pinjaman pokok + bunga,
dibayarkan pada 9 bulan
setelah menerima
pinjaman;
(d) Termin IV: 85% dari
pinjaman pokok + bunga,
dibayarkan pada 12 bulan
setelah menerima
pinjaman.

Tempat penyelesaian sengketa:


PN Jakarta Selatan.
Addendum atas Perjanjian Hutang Bunga: Bunga yang dikenakan
tertanggal 29 Oktober 2015 oleh UOB atas pinjaman kepada
RA

Pembayaran:
(a) 23 Desember 2015:
Rp.2.750.000.000 +
Bunga;
(b) 23 Maret 2016:
Rp.2.750.000.000 +
Bunga;
(c) 23 Juni 2016:
Rp.24.750.000.000 +
Bunga.
4 Perjanjian Hutang BM dan RA BM memberikan pinjaman Rp10.349.642.431 - BM adalah pemegang
No.11/SPH/RA/XII/2014 tanggal 31 sebesar Rp10.349.642.431 saham RA.
Desember 2014, dan Addendum kepada RA. - Perjanjian hutang ini tidak
Perjanjian Hutang No. 006/SPK- dikenakan bunga dan bukan
DIR/PT.RA/I/2016 tanggal 30 Jangka waktu pinjaman: 31 termasuk dalam kategori
Desember 2015 Desember 2014 – 30 Desember arm’s length transaction.
2016.

Jatuh tempo: 30 Desember 2016


5 Perjanjian Hutang PT. PT Avabanindo Perkasa Rp274.050.000 - MM merupakan pemegang
No.06/SPH/RA/VII/2014 tanggal 31 Avabanindo memberikan pinjaman sebesar saham di PT Avabanindo
Juli 2014, dan Addendum Perjanjian Perkasa dan Rp274.050.000 kepada RA. Perkasa dan juga pemegang
Hutang No. 007/SPK- RA saham di RA
DIR/PT.RA/I/2016 tanggal 30 Jangka waktu pinjaman: 31 Juli - Perjanjian hutang ini tidak
Desember 2015 2014 – 30 Desember 2016. dikenakan bunga dan bukan
termasuk dalam kategori
Jatuh tempo: 30 Desember 2016 arm’s length transaction.
6 Perjanjian Hutang PT. Media PT Media Cipta Mahardika Rp.24.000.000 - Erick Thohir adalah
No.01/SPH/RA/VII/2015 tanggal 31 Cipta memberikan pinjaman sebesar pemegang saham di PT
Juli 2015 Mahardhika Rp.24.000.000 kepada RA. Media Cipta Mahardhika dan
dan RA juga pemegang saham di BM
Jangka waktu pinjaman: 31 Juli (salah satu pemegang saham
2015 – 30 Juli 2016. di RA). Selain itu Pak Erick
Thohir merupakan komisaris
Jatuh tempo: 30 Juli 2016 utama di RA.
- Perjanjian hutang ini tidak
dikenakan bunga dan bukan
termasuk dalam kategori
arm’s length transaction.
7 Perjanjian Hutang PT. Danapati PT Danapati Abinaya Investama Rp16.500.000 - MM merupakan pemegang
No.02/SPH/RA/VII/2015 tanggal 31 Abinaya memberikan pinjaman sebesar saham di PT Danapati
Juli 2015 Investama Rp16.500.000 kepada RA. Abinaya Investama dan juga
dan RA pemegang saham di RA
Jangka waktu pinjaman: 31 Juli - Perjanjian hutang ini tidak
2015 – 30 Juli 2016. dikenakan bunga dan bukan
termasuk dalam kategori
Jatuh tempo: 30 Juli 2016 arm’s length transaction.
8 Perjanjian Pengelolaan Manajemen BM dan RA Obyek Perjanjian: Rp9.000.000.000,- Para Pihak juga telah
Perusahaan tanggal 5 Januari 2015 PT BM memberikan jasa belum termasuk PPN menandatangani
konsultasi pengembangan Pengakhiran Perjanjian
manajemen perusahaan dan Pengelolaan Manajemen
bantuan-bantuan untuk No.160/BM/IX/2015 tanggal 4
menunjang usaha PT RA yang September 2015, dimana

63
No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Nilai Perjanjian Keterangan Lain
meliputi bidang finansial, hukum, Para Pihak sepakat untuk
perpajakan, research and mengakhiri Perjanjian
development, sumber daya Pengelolaan Manajemen
manusia, dan teknologi informasi. Perusahaan tanggal 5
Januari 2015, dengan tanggal
Jangka Waktu Perjanjian: efektif pengakhiran pada saat
5 Januari 2015 s/d 5 Januari 2019. tanggal pencatatan saham
perdana Perseroan.
9 Perjanjian Pengelolaan Manajemen MM dan RA Obyek Perjanjian: Rp3.000.000.000,-, Para Pihak juga telah
Perusahaan tanggal 5 Januari 2015 PT MM memberikan jasa belum termasuk PPN. menandatangani
konsultasi pengembangan Pengakhiran Perjanjian
manajemen perusahaan dan Pengelolaan Manajemen
bantuan-bantuan untuk No.102/PTM/IX/2015 tanggal
menunjang usaha PT RA yang 4 September 2015, dimana
meliputi bidang finansial, hukum, Para Pihak sepakat untuk
perpajakan, research and mengakhiri Perjanjian
development, sumber daya Pengelolaan Manajemen
manusia, dan teknologi informasi. Perusahaan tanggal 5
Januari 2015, dengan tanggal
Jangka Waktu Perjanjian: efektif pengakhiran pada saat
5 Januari 2015 s/d 5 Januari 2019. tanggal pencatatan saham
perdana Perseroan.

13. TRANSAKSI DAN PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA

a. Perjanjian Pendanaan:

No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Dokumen Jaminan Nilai Perjanjian
1 Perjanjian Kredit Kreditur: Bank UOB Pemberian fasilitas kredit dengan total limit (i) Akta Perjanjian Rp80.000.000.000,-
No. 2 tanggal 3 Debitur: RA dan SII fasilitas sampai dengan Rp.80.000.000.000 Pemberian Jaminan
Juni 2013 (delapan puluh miliar Rupiah) untuk pelunasan Fidusia Atas Peralatan
sebagaimana utang BM kepada Bank UOB. No. 29 tanggal 11 Juni
diubah beberapa 2013, yang dibuat antara
kali, terakhir Jadwal pembayaran: RA dan Bank UOB;
dengan Perubahan (a) 35% telah dibayarkan sebelumnya; (ii) Akta Perjanjian
Kedua tanggal 15 (b) 5%: 24 Juni 2014; Pemberian Jaminan
Juni 2015 (c) 5%: 25 September 2015; Fidusia Atas Tagihan No.
(d) 5%: 24 Desember 2015; 31 tanggal 11 Juni 2013,
(e) 5%: 24 Maret 2016; yang dibuat antara RA
(f) 45%: 24 Juni 2016. dan Bank UOB;
(iii) Akta Perjanjian Gadai
Bunga: cost of funding + 5% per tahun yang Atas Rekening No. 33
dibayarkan setiap triwulan. tanggal 11 Juni 2013,
yang dibuat antara RA
Denda keterlambatan: 2% di atas suku bunga dan Bank UOB;
yang berlaku. (iv) Akta Perjanjian
Gadai Atas Saham No. 94
Kewajiban-kewajiban Debitur: tanggal 20 Juni 2013,
yang dibuat antara BM
(1) Mematuhi segala ketentuan yang dan Bank UOB;
terdapat dalam Perjanjian Kredit ini (v) Akta Perjanjian
beserta segala perubahan-perubahan, Pemberian Jaminan
pembaharuan-pembaharuan, Fidusia Atas Peralatan
tambahan-tambahan serta lampiran- No. 30 tanggal 11 Juni
lampiranya 2013, yang dibuat antara
(2) Mempergunakan Fasilitas Kredit sesuai SII dan Bank UOB;
dengan maksud dan tujuan pemberian (vi) Akta Perjanjian
Fasilitas Kredit. Pemberian Jaminan
(3) Menjaga, memelihara dan memastikan Fidusia Atas Tagihan No.
barang jaminan sebagaimana 32 tanggal 11 Juni 2013,
ditentukan dalam Perjanjian Kredit ini yang dibuat antara SII
agar selalu berada dalam kondisi baik. dan Bank UOB;
(4) Mendahulukan pembayaran- (vii) Akta Perjanjian Gadai
pembayaran apapun yang terhutang Atas Rekening No. 35
dan telah jatuh tempo kepada Kreditur tanggal 11 Juni 2013,
sesuai dengan ketentuan dan syarat yang dibuat antara SII
yang diatur dalam dokumen-dokumen dan Bank UOB;
pembiayaan. (viii) Akta Perjanjian
(5) Membayar semua kewajiban pajak dan Gadai Atas Saham No. 97
beban-beban lainnya yang ditetapkan tanggal 20 Juni 2013,
oleh Pemerintah. yang dibuat antara BM
(6) Mengijinkan, atau mendapatkan izin dan Bank UOB;
dari pemilik barang jaminan dan/atau (xi) Akta Pemberian
penjamin, bagi pegawai atau wakil-wakil JaminanPerorangan No.3
Kreditur pada waktu yang layak untuk tanggal 3 Juni 2013, yang
masuk ke dalam: dibuat antara Erick Thohir
a. Bangunan milik masing-masing Debitur, dan Bank UOB;

64
No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Dokumen Jaminan Nilai Perjanjian
pemilik barang jaminan dan/atau (x) Akta Pemberian
penjamin dalam rangka memeriksa Jaminan Perorangan No.4
barang jaminan sebagaimana tanggal 3 Juni 2013, yang
ditentukan dalam Perjanjian Kredit ini dibuat antara Garibaldi
untuk mengetahui keadaan dan Thohir dan Bank UOB;
keberadaannya, serta memperoleh
keterangan yang diperlukan tentang
keadaan perusahaan masing-masing
Debitur; dan
b. Bangunan milik masing-masing Debitur,
pemilik barang jaminan dan/atau
penjamin, dan/atau tempat masing-
masing Debitur melaksanakan kegiatan
operasionalnya, dalam rangka
memeriksa keadaan usaha
masing-masing Debitur sebagaimana
ditentukan dalam Perjanjian Kredit ini
untuk mengetahui keadaan usaha
masing-masing Debitur serta
mengambil, memperoleh dan membuat
catatan-catatan, sebagaimana
diperlukan tentang keadaan
perusahaan masing-masing Debitur:

(7) Memberitahukan kepada Kreditur


dengan segera dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari kerja apabila terjadi
perselisihan atau perkara apapun di
mana setiap Debitur menjadi pihak atau
terlibat, yang menyangkut sejumlah
uang yang berdampak terhadap
kemampuan setiap Debitur dalam
melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Kredit ini dan
dokumen lain yang berkaitan dengan
Perjanjian Kredit ini.
(8) Memberitahukan kepada Kreditur
dengan segera dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari kerja sejak terjadinya :

a. Cidera janji sebagaimana ditentukan


dalam Perjanjian Kredit ini;
b. Keadaan yang diketahui atau patut
diketahui oleh masing-masing Debitur
dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk melunasi seluruh kewajibannya
kepada Kredit berdasarkan Perjanjian
Kredit ini; dan
c. Kejadian lainnya yang diatur dalam
Perjanjian Kredit ini, yang dengan suatu
pemberitahuan, lewatnya jangka waktu
atau keduanya merupakan suatu
peristiwa cidera janji.
(9) Memenuhi, memiliki dan
memperbaharui, dan melakukan semua
kewajibannya berdasarkan, setiap dan
segala perizinan yang dipersyaratkan
oleh ketentuan perundang-undangan
yang berlaku untuk melaksanakan
kegiatan usaha masing-masing Debitur
dan untuk melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Kredit ini, serta
menyerahkan kepada Kreditur salinan
dari setiap perizinan tersebut bila
dipersyaratkan/diminta oleh Kreditur.
(10) Mengizinkan Kreditur untuk melakukan
penilaian barang jaminan dalam periode
waktu yang ditentukan dalam Perjanjian
Kredit ini serta pada saat-saat lain yang
ditentukan oleh Kreditur, baik penilaian
yang dilakukan sendiri oleh Kreditur
maupun dengan menggunakan
konsultan penilai independen
(independent appraisal) yang disetujui
oleh Kreditur.
(11) Menyerahkan pemberitahuan kepada
Kreditur yang menyertakan suatu surat
keterangan dari notaris mengenai
perubahan apapun atas anggaran

65
No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Dokumen Jaminan Nilai Perjanjian
dasar, susunan direksi, dewan
komisaris dan/atau pemegang saham
masing-masing Debitur dalam jangka
waktu 3 (tiga) hari kerja setelah
terjadinya perubahan tersebut, dan
menyerahkan kepada Kreditur salinan
akta notaris berikut bukti
pelaporan/persetujuan dari instansi
yang berwenang dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari kalender setelah
terjadinya perubahan tersebut atau
dalam jangka waktu lain yang disetujui
oleh Kreditur.
(12) Menjamin dan memastikan bahwa
segala kewajiban yang terdapat dalam
Perjanjian Kredit ini memiliki peringkat
sekurang-kurangnya setara dengan
segala kewajiban masing-masing
Debitur yang tidak dijamin (unsecured),
baik yang telah ada maupun yang akan
ada di kemudian hari.
(13) Memastikan bahwa rasio keuangan
masing-masing Debitur sesuai dengan
ketentuan-ketentuan di bawah ini.
a. rasio hutang terhadap ekuitas tidak
lebih besar dari 2,5 (dua koma lima)
berbanding 1 (satu).
b. rasio hutang terhadap EBITDA tidak
lebih besar dari 3,5 (tiga koma lima)
berbanding 1 (satu).
c. rasio penutupan pelunasan hutang tidak
lebih kecil dari 1 (satu) berbanding 1
(satu) untuk masing-masing periode
bersangkutan.
(14) Memastikan tidak dilakukan perubahan
kegiatan usaha yang akan membawa
pengaruh bagi kegiatan usaha masing-
masing Debitur.
(15) Memastikan bahwa Tuan Erick Thohir
dan Tuan Garibaldi Thohir secara
bersama-sama (baik secara langsung
ataupun tidak langsung) akan selalu
menjadi pemegang sekurang-
kurangnya 51% (lima puluh satu
persen) saham dari masing-masing
Debitur.
(16) Menyerahkan pemberitahuan kepada
Kreditur sehubungan dengan tindakan
Debitur untuk menjual, menghibahkan,
melepaskan hak, mewakafkan,
menggadaikan, membebani atau
dengan cara apapun melakukan
tindakan pengalihan hak atau
kepentingan, membebani dengan
jaminan fidusia, membebani dengan
hak tanggungan atau dengan cara
apapun melakukan tindakan pengikatan
jaminan atau menyewakan kepada
pihak ketiga manapun juga, harta
kekayaan Debitur dengan jumlah nilai
buku keseluruhan (bagi setiap Debitur)
melebihi Rp.1.500.000.000 (satu milyar
lima ratus juta Rupiah) namun kurang
dari atau sama dengan Rp.
5.000.000.000 (lima milyar Rupiah)
(atau ekuivalennya dalam mata uang
lain) dalam satu transaksi atau lebih,
baik yang berkaitan satu sama lain
maupun tidak, di dalam satu tahun
buku.
(17) Para Debitur dan PT. Beyond Media
wajib menyampaikan laporan keuangan
tahunan audit dalam jangka waktu 180
(seratus delapun puluh) hari sejak
berkahirnya tahun buku.
(18) Para Debitur wajib menyampaikan
laporan keuangan tengah tahunan
dalam jangka waktu 90 (sembilan
puluh) hari sejak tanggal laporan.

66
No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Dokumen Jaminan Nilai Perjanjian

Pembatasan-pembatasan Debitur:

(1) Menjual, menghibahkan, melepaskan


hak, mewakafkan, menggadaikan,
membebani atau dengan cara apapun
melakukan tindakan pengalihan hak
atau kepentingan, membebani dengan
jaminan fidusia, membebani dengan
hak tanggungan atau dengan cara
apapun melakukan tindakan pengikatan
jaminan, atau menyewakan kepada
pihak ketiga manapun juga, harta
kekayaan Debitur dengan jumlah nilai
buku keseluruhan (bagi setiap Debitur)
melebihi Rp.5.000.000.000 (lima milyar
Rupiah) (atau ekuivalennya dalam mata
uang lain) dalam satu transaksi atau
lebih, baik yang berkaitan satu sama
lain maupun tidak, di dalam satu tahun
buku, kecuali sebagai jaminan untuk
Fasilitas Kredit berdasarkan Perjanjian
Kredit ini dan untuk Fasilitas Kredit
Beyond Media.
(2) Likuidasi, penggabungan, akuisisi,
peleburan dan pemisahan, pailit dan
penundaan pembayaran hutang
mengajukan permohonan kepailitan
atau penundaan kewajiban pembayaran
hutang, membubarkan, atau melakukan
atau menyetujui untuk dilakukannya
penggabungan usaha (merger),
akuisisi, peleburan usaha (konsolidasi)
atau pemisahan usaha (spin off),
kecuali pengambilalihan saham-saham.
(3) Memberikan pinjaman kepada pihak
lain (termasuk pemberian pinjaman
kepada pemegang saham, anak
perusahaan dan perusahaan
afiliasinya), kecuali pinjaman kepada
karyawan, pengusaha kecil dan
koperasi yang ditentukan oleh
Pemerintah, atau pinjaman yang
memang biasa dan/atau wajib dilakukan
dalam rangka kegiatan Debitur sehari-
hari yang wajar.
(4) Melakukan penyertaan modal,
pengambilalihan saham (termasuk
melakukan akuisisi), investasi baru di
dalam perusahaan lain, atau mendirikan
anak perusahaan.
(5) Menggadaikan saham dalam
perusahaan Debitur (kecuali
berdasarkan gadai saham), atau
melakukan penerbitan saham atau efek
bersifat hutang baik di dalam maupun di
luar pasar modal.
(6) Mengalihkan hak dan kewajiban
berdasarkan Perjanjian Kredit kepada
pihak manapun.
(7) Mengikatkan diri sebagai
penjamin/penanggung (corporate
guarantee/personal guarantee) kepada
pihak lain manapun.
(8) Menerima pinjaman dalam bentuk
apapun juga dari pihak lain manapun
juga.

Pengakhiran:
(1) Kreditur berhak mengakhiri pemberian
Fasilitas Kredit sebelum tanggal
pembayaran kembali dengan
memberikan pemberitahuan terlebih
dahulu kepada Debitur dalam hal terjadi
peristiwa cidera janji, perubahan dalam
undang-undang dan/atau peraturan
yang berlaku, perintah, instruksi,
penetapan baik yang dikeluarkan, oleh
pemerintah, otoritas moneter, lembaga

67
No. Perjanjian Para Pihak Isi Perjanjian Dokumen Jaminan Nilai Perjanjian
peradilan dan/atau perubahan moneter
baik di dalam maupun di luar negeri
atau sebab-sebab lainnya yang
menurut pendapat Kreditur: (i) tidak
memungkinkannya Kreditur
memberikan atau meneruskan Fasilitas
Kredit; (ii) tidak sah atau melawan
hukum bagi Kreditur untuk
mempertahankan dan/atau
melaksanakan kewajibannya
sebagaimana ditetapkan dalam
Perjanjian Kredit; (iii) tidak
menguntungkan dan dapat
mengganggu pembayaran segala
sesuatu yang terhutang dan wajib
dibayar oleh para Debitur kepada
Kreditur dan/atau pelaksanaan usaha
para Debitur.
(2) Dalam hal pengakhiran Fasilitas Kredit
terjadi, maka dalam jangka waktu yang
ditentukan oleh Kreditur, para Debitur
wajib membayar kembali kepada
Kreditur seluruh jumlah terhutang.

Pembayaran Dipercepat:
Debitur diperkenankan melakukan
pelunasan kembali dipercepat atau
pembayaran dipercepat dengan
memberikan pemberitahuan tertulis terlebih
dahulu 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal
pelunasan kembali lebih dahulu atau
pembayaran dipercepat tersebut dengan
ketentuan pembayaran dipercepat tersebut
dilakukan pada tanggal pembayaran bunga
atau tanggal pembayaran kembali.apabila
Debitur melakukan pembayaran dipercepat
pada tanggal yang bukan merupakan
tanggal pembayaran bunga atau tanggal
pembayaran kembali maka pembayaran
dipercepat tersebut akan dikenakan denda
sebesar 1% dari jumlah yang dibayarkan.

Penyelesaian sengketa: Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat.

b. Perjanjian Dengan Pelanggan

(i) RA

(1) Perjanjian dengan Mekanisme Kerjasama

Program Jangka Waktu


No. Kontrak Kontribusi PT RA Kontribusi Vendor Nilai Kontrak*
Kerjasama Kerjasama
1. Perjanjian Kerjasama PT Full barter - produksi spot - voucher Snowbay Rp.52.500.000,- Bulan Desember
RA dengan SnowBay sebanyak 1 versi senilai Rp.250.000,- 2015 – Januari
Waterpark tanggal 14 senilai sebanyak 210 lembar. 2016
Desember 2015 @Rp.3.000.000,-;
-Spot (ROS) senilai
@Rp.1.600.000,-
sebanyak 20x
dengan durasi 60
menit;
- phone interview di
program Gen FM
senilai
@Rp.2.500.000,-
dengan durasi 3
menit dan total
penayangan
sebanyak 1x;
-promosi di media
social Gen FM
senilai
@Rp.3.000.000,-

68
Program Jangka Waktu
No. Kontrak Kontribusi PT RA Kontribusi Vendor Nilai Kontrak*
Kerjasama Kerjasama
sebanyak 5x;
-memberikan bukti
siar selambatnya 1
bulan setelah
disiarkan.
2. Perjanjian Kerjasama PT Acara Christmas - produksi spot -pencatuman logo Gen - Bulan Desember
RA dengan Pejaten Village Moment sebanyak 1 versi FM pada materi 2015 – Januari
senilai promosi acara 2016
(full barter)
@Rp.3.000.000,-; Christmas Moment;
-Spot (ROS) senilai - Mention MC Gen FM
@Rp.1.600.000,- sebagai media partner
sebanyak 15x acara
dengan durasi 60
menit;
--Adlibs (ROS)
senilai
@Rp.2.100.000,-
sebanyak 20x
dengan durasi 60
menit;
- phone interview di
program Gen FM
senilai
@Rp.2.500.000,-
dengan durasi 3
menit dan total
penayangan
sebanyak 1x;
-promosi di media
social Gen FM
senilai
@Rp.3.000.000,-
sebanyak 5x;
-memberikan bukti
siar selambatnya 1
bulan seteah
disiarkan.
3. Kesepakatan Kerjasama PT Acara Super - memutar spot -memberikan 5 tiket - Bulan Januari
RA dengan Mecima Pro Junior K.R.Y Asia sebanyak 10x acara Super Hunior; 2016
Tour Phonograph selama 10 hari; -memberikan 2 ID
in Jakarta -melakukan promosi untuk liputan saat
(kerjasama acara di media acara;
promosi) social Gen FM; -penempatan logo
-memberikan slot media partner pada
interview melalui poster, umbul-umbul
telepon dengan dan wall of fame.
pihak promotor
sebanyak 1x;
-memberikan
laporan media
pelaksanaan
kerjasama
selambatnya 7 hari
setelah acara.
*Perlakuan Perjanjian dengan Mekanisme Kerja Sama pada laporan keuangan akan dicatat Rp0. Beberapa perjanjian di atas memilik nilai kontrak karena nilai Rupiah barang
yang dibarterkan tertera pada perjanjian, sementara untuk perjanjian lainnya hanya jasa yang akan diberikan saya yang disebutkan tanpa menyebutkan nilainya secara rupiah.

69
(2) Perjanjian dengan Mekanisme Pembayaran

Pihak yang bertransaksi


No. Dokumen Nilai Isi
dengan RA
1. Surat Order No.201600034/GEN/FRE PT. Dian Media Nusantara Rp.137.940.000,- Penempatan iklan spot pada Gen FM
tanggal 1 Januari 2016 Abadi
2. Media Order PT. Artek & Partner Rp.183.150.000,- Penempatan iklan spot pada Gen FM
No.MR.ART.15120013/R.01/000 tanggal 30
Desember 2015
3. Media Placement Order No.621-MNI-10- PT. Media Network Wahana Rp.412.896.000,- Penempatan iklan adlibs pada Gen
2015-01 tanggal 30 November 2015 FM
4. Media Order No.DKA-MO.R/XII/15 tanggal PT. Daun Kencana Abadi Rp.147.840.000,- Penempatan iklan spot pada Gen FM
31 Desember 2015
5. Media Order No.MAC20151000141-02 PT. Medianet Adi Cipta Rp.115.500.000,- Penempatan iklan spot pada Gen FM
tanggal 21 Desember 2015
6. Media Order PT. Artek & Partner Rp.186.474.750,- Penempatan iklan spot (Kopiko
No.MR.ART.15120003/R.01/000 tanggal 4 Candy) dan adlibs pada Gen FM
Desember 2015
7. Media Order PT. Artek & Partner Rp.186.474.750,- Penempatan iklan spot (Kopiko
No.MR.ART.15120004/R.01/001 4 Candy) dan adlibs pada Gen FM
Desember 2015
8. Media Order PT. Artek & Partner Rp.175.835.000,- Penempatan iklan spot (Kopiko
No.MR.ART.15120005/R.01/002 4 Candy), quiz dan media sosial pada
Desember 2015 Gen FM
9. Media Order PT. Artek & Partner Rp.186.474.750,- Penempatan iklan spot (Kiss Candy)
No.MR.ART.15120006/R.01/000 7 dan adlibs pada Gen FM
Desember 2015
10. Media Order PT. Artek & Partner Rp.186.474.750,- Penempatan iklan spot (Kiss Candy)
No.MR.ART.15120007/R.01/001 7 dan adlibs pada Gen FM
Desember 2015
11. Media Order PT. Artek & Partner Rp.175.835.000,- Penempatan iklan spot (Kiss Candy),
No.MR.ART.15120008/R.01/002 7 quiz dan media sosial pada Gen FM
Desember 2015
12. Media Order PT. Gema Insiprasi Gemilang Rp.83.248.000,- Penempatan iklan adlib, twitter dan
No.GIG/MO/UVIZZ/R/1512/0357 30 live report pada Gen FM
Desember 2015

(ii) SII

(1) Perjanjian dengan Mekanisme Kerjasama

Program Jangka Waktu


No. Kontrak Kontribusi PT SII Kontribusi Vendor Nilai Kontrak
Kerjasama Kerjasama
1. Perjanjian Kerjasama PT SII Acara campaign - produksi spot - voucher menginap Rp.35.120.000,- Bulan Desember
dengan PT. Oasis Hotel “Event Desember sebanyak 1 versi untuk 2 orang senilai 2015 – Februari
Bogor Jak FM” dengan durasi @Rp.1.400.000,- 2016
(full barter) selama 60 detik; sebanyak 25 voucher
-Spot (ROS) senilai
@Rp.1.097.500,-
sebanyak 32x
dengan durasi 60
detik;
-memberikan bukti
siar selambatnya 1
bulan setelah
disiarkan.

(2) Perjanjian dengan Mekanisme Pembayaran

Pihak yang bertransaksi


No. Dokumen Nilai Isi
dengan SII
1. Media Order No.MAC201501000142 REV PT. Medianet Adi Cipta Rp.203.280.000,- Penempatan iklan spot pada Jak FM
tanggal 26 Oktober 2015
2. Purchase Order tanggal 24 November 2015 PT. Duamitra Karya Gemilang Rp.41.844.000,- Penempatan iklan spot, talkshow dan
livereport pada Jak FM
3. Placement Order No.02/0419/MED- PT. Media Network Atlas Rp.110.880.000,- Penempatan iklan spot pada Jak FM
MNAI/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015 Indonesia
4. Purchase Order tanggal 11 Desember 2015 Astra Otoparts Rp.904.781.500,- Penempatan iklan on air dan on line
pada Jak FM

70
5. Purchase Order tanggal 22 Desember 2015 Mindshare Rp.99.700.000,- Penempatan iklan adlibs pada Jak
FM
6. Media Order PT. Artek & Partner Rp.130.680.000,- Penempatan iklan spot dan media
No.MR.ART.151200013/R.01/000 tanggal social (Le Minerale) pada Jak FM
30 Desember 2015
7. Media Order PT. Artek & Partner Rp.242.000.000,- Penempatan iklan news flash, spot
No.MR.ART.151200012/R.02/000 tanggal dan media social (Kopiko 78C) pada
30 Desember 2015 Jak FM

8. Media Order No.001-1/PO/Ricola-Jak PT. Media Setara Indonesia Rp.138.336.000,- Penempatan iklan spot pada Jak FM
Fm/I/16 tanggal 29 Desember 2015
9. Media Order No.001-2/PO/Ricola-Jak PT. Media Setara Indonesia Rp.198.580.800,- Penempatan iklan spot pada Jak FM
Fm/II/16 16 tanggal 29 Desember 2015
10. Purchase Order Maxus Rp.247.737.600,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0020.001/WPP/HELIXC/0116 tanggal pada Jak FM
13 November 2015

11. Purchase Order Maxus Rp.247.737.600,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0005.002/WPP/HELIXC/0216 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
12. Purchase Order Maxus Rp.260.124.480,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0003.001/WPP/HELIXC/0316 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
13. Purchase Order Maxus Rp.260.124.480,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0002.001/WPP/HELIXC/0416 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
14. Purchase Order Maxus Rp.247.737.600,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0001.001/WPP/HELIXC/0516 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
15. Purchase Order Maxus Rp.272.511.360,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0003.001/WPP/HELIXC/0616 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
16. Purchase Order Maxus Rp.235.350.720,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0002.001/WPP/HELIXC/0716 tanggal pada Jak FM
13 November 2015
17. Purchase Order Maxus Rp.272.511.360,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0002.001/WPP/HELIXC/0816 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
18. Purchase Order Maxus Rp.260.124.480,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0001.001/WPP/HELIXC/0916 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
19. Purchase Order Maxus Rp.260.124.480,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0003.001/WPP/HELIXC/1016 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
20. Purchase Order Maxus Rp.272.511.360,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0002.001/WPP/HELIXC/1116 pada Jak FM
tanggal 13 November 2015
21. Purchase Order Maxus Rp.260.124.480,- Penempatan info traffic (Shell Helix)
No.0001.001/WPP/HELIXC/1216 tanggal pada Jak FM
13 November 2015

(iii) RC

(1) Perjanjian dengan Mekanisme Kerjasama

Program Jangka Waktu


No. Kontrak Kontribusi PT RC Kontribusi Vendor Nilai Kontrak*
Kerjasama Kerjasama
1. Surat Konfirmasi Kerjasama Program - memberikan slot - memberikan space - 1 Desember
Ref. No.382/GLP/MKT/XI/2015 kerjasama spot ROS sebanyak untuk penempatan 2015 – 30
tanggal 30 November 2015 dari promosi barter 660 slot selama materi promo dalam November
PT. Graha Layar Prima Tbk. tahunan periode kerjasama; bentuk screen ad di 2016
kepada PT RC CGV Blitz Marvell City
- memberikan slot
adlips RT ROS Surabaya, dengan
sebanyak 240 kali durasi selama 30 detik,
selama periode dengan jangka waktu

71
Program Jangka Waktu
No. Kontrak Kontribusi PT RC Kontribusi Vendor Nilai Kontrak*
Kerjasama Kerjasama
kerjasama; pemasangan selama
-memberikan insert 10 minggu;
kuis sebanyak 60 kali -memberikan 30
selama periode voucher nonton regular
kerjasama; setiap bulan;
-memberikan -memberikan space
reportasi sebanyak 3 nonton bareng dan
kali selama periode kegiatan off air di
kerjasama, termasuk auditorium CGV Blitz
opening tune dan Marvell City Surabaya,
closing tune; dengan kapasitas 128
-memberikan spot tempat duduk,
produksi sebanyak 4 sebanyak 1x;
kali selama periode -memberikan space
kerjasama. untuk memasang TVC
durasi 30 detik pada
lobi CGV Blitz Cinema
Marvel City selama 12
bulan

2. Surat Perjanjian tanggal 11 Full barter - menyiarkan spot - memberikan jaringan Rp.290.000.000,- 2 tahun (Bulan
Februari 2015 antara PT RC sebanyak 645 spot wifi ke GenFM Februari 2015
dan PT. Hipernet Indodata ROS dan 4 kali Surabaya dengan – Januari 2017)
produksi spot; dedicate 1.1 10 Mbps
per bulan;
- memberikan materi
iklan.

3 Surat Kesepakatan Kerjasama Kerja sama - memberikan spot 37 - memberikan 1 Rp.35.538.000,- spot dapat
No.157/SKK-MP/PT.RC/X/2015 barter layanan kali ROS voucher deluxe room – digunakan
tanggal 7 Oktober 2015 antara - memberikan King (complimentary untuk periode
PT RC dengan Hotel Ciputra produksi spot upgrade) untuk tanggal Oktober 2015 –
World Surabaya sebanyak 2 kali 12 Oktober 2015 Januari 2016
- keduanya dengan - memberikan 1
nilai sebesar voucher deluxe room –
Rp.17.738.000,- King untuk tanggal 12
Oktober 2015
- memberikan 6
voucher deluxe room –
Twin untuk tanggal 12
Oktober 2015
- memberikan 1
voucher deluxe room –
Twin untuk tanggal 12-
15 Oktober 2015
- memberikan 16
meeting package
fullday meeting +
dinner untuk tanggal
12 dan 13 Oktober
2015
4. Perjanjian Kerjasama Barter Kerja sama - menyiarkan spot memberikan jaringan Rp.264.000.000,- Maret 2015 –
No.031/SPK- barter layanan atas Hypernet untuk WIFI dengan dedicate untuk masing- Pebruari 2017
ITSLS/PT.RC/II/2015 tangga; periode Maret 2015 – 1.1 10 Mbps per bulan masing pemberian
23 Pebruari 2015 antara PT RC Pebruari 2017 dengan nilai nominal layanan terkait
dan PT Hipernet Indodata sebanyak 645 spot Rp.11.000.000,- per
(27 spot per bulan) bulan selama 24 bulan
dengan nilai
Rp.258.000.000,-
- memberikan 4 kali
produksi spot dengan
nilai Rp.6.000.000,-
*Perlakuan Perjanjian dengan Mekanisme Kerja Sama pada laporan keuangan akan dicatat Rp0. Beberapa perjanjian di atas memilik nilai kontrak karena nilai Rupiah barang
yang dibarterkan tertera pada perjanjian, sementara untuk perjanjian lainnya hanya jasa yang akan diberikan saya yang disebutkan tanpa menyebutkan nilainya secara rupiah.

72
(2) Perjanjian dengan Mekanisme Pembayaran

Pihak yang bertransaksi


No. Dokumen Nilai Isi
dengan RC
1. Purchase Order Mindshare Rp.8.662.500,- Penempatan iklan spot pada Gen FM
No.0225.009/WPP/AAI/0116 tanggal 19 Surabaya
Desember 2015
2. Sales Order tanggal 9 Desember 2015 PT. Wiko Mobile Indonesia Rp.32.411.500,- Penempatan iklan spot dan media
sosial pada Gen FM Surabaya
3. Sales Order tanggal 28 Desember 2015 Sweet Singapore Rp.7.700.000,- Penempatan iklan spot dan media
sosial pada Gen FM Surabaya
4. Sales Order tanggal 28 Desember 2015 Marvell City Rp.18.975.000,- Penempatan iklan spot, produksi
spot, media social dan talkshow pada
Gen FM Surabaya

14. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI
PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perkara hukum, baik perdata, pidana, tata usaha negara, niaga, kepailitan,
pajak, hubungan industrial/ketenagakerjaan, persaingan usaha, hak asasi manusia atau lainnya, baik di dalam maupun di luar instansi,
badan peradilan, arbitrase atau forum penyelesaian sengketa/perselisihan lainnya, yang sedang dihadapi Perseroan, Entitas Anak,
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan dan Entitas Anak.

73
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. UMUM

Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 11 tanggal 4 Juli 2006, dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pada waktu itu pengganti dari
Sutjipto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta. Pada awalnya Perseroan bernama “PT. Genta Sabda Nusantara” dan pada tanggal
9 Juli 2015 berubah menjadi “PT Mahaka Radio Integra”, dan selanjutnya pada tanggal 24 Agustus 2015 berubah menjadi “PT Mahaka
Radio Integra Tbk.”. Saat ini Perseroan berkantor di Menara Imperium Lt. P11, Metropolitan Kuningan Superblok Kav. No. 1, Jl. HR.
Rasuna Said, Jakarta 12980, Jakarta Selatan.

Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha di bidang investasi dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
a. Melakukan investasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung pada perusahaan-perusahaan lain, terutama yang
bergerak dalam bidang jasa penyiaran (media komunikasi masa);
b. Melakukan kegiatan di bidang jasa digital media (termasuk di dalamnya adalah kegiatan internet content dan e-commerce);
c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa konsultasi manajemen dan jasa konsultasi investasi, kecuali jasa dalam bidang hukum dan
pajak.

Ijin yang wajib dimiliki oleh Perseroan adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah yang telah diperoleh Perseroan yaitu
SIUP Besar No. 5962/24.1PB.7/31.74/-1.824.27/2015 yang dikeluarkan tanggal 8 Desember 2015 oleh Kepala Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Saat ini Perseroan melakukan kegiatan usaha dengan melakukan investasi secara langsung pada Perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa penyiaran radio komersial. Perseroan memiliki 3 entitas anak yaitu PT Radio Attahiriyah, PT Radio Camar, dan PT Suara
Irama Indah yang masing-masing mengoperasikan stasiun radio komersial masing-masing.

PT Radio Attahiriyah berdiri sejak tahun 1988 dan mengoperasikan stasiun radio 98.7 Gen FM di Jakarta yang memiliki target pasar anak
muda. Sejak berdiri, 98.7 Gen FM berhasil mendapat beberapa penghargaan di antaranya The Phenomenal Radio Station (2008) dari
majalah Rolling Stone Indonesia;The Best in Experiental Marketing (2009) dari Marketing Award; Pelopor Program Unik dan Fenomenal
(2010) dari Indonesia Radio Award; Radio Lokal (Jakarta) Favorit (2012), Favourite Radio Online (2012), Radio Favourite (2013), dan
satu-satunya stasiun radio anak muda yang mendapat penghargaan Brand Radio Favorit (2013) dari Marketeers Netizen Award; dan
Favourite Radio Show (2013) dari Yahoo!OMG Award. Gen FM Jakarta juga merupakan stasiun radio pertama yang mengudara dengan
aplikasi radio streaming untuk telepon seluler. Berdasarkan data Nielsen, sejak 2011 Gen FM Jakarta merupakan radio nomor 1 di
Jakarta berdasarkan pangsa pasar pendengar yang hingga saat ini pangsa pasar pendengar 98.7 Gen FM adalah sebesar 22%.

PT Radio Camar memiliki stasiun radio 103.1 Gen FM yang mulai beroperasi sejak 2011 di Surabaya dan saat itu masih merupakan anak
perusahaan PT Radio Attahiriyah. 103.1 Gen FM merupakan salah satu radio di Surabaya dengan jumlah pertumbuhan pendengar yang
tertinggi dengan target pasar anak muda. Saat ini Gen FM Surabaya menguasai 10% pangsa pasar pendengar radio di Surabaya
(Nielsen, September 2015). PT Suara Irama Indah yang berdiri sejak 2007 mengoperasikan radio 101 Jak FM di Jakarta. 101 Jak FM
memiliki target pendengar yang berbeda dari 98.7 Gen FM yaitu segmen profesional dan anak muda pada rentang usia 25-35 tahun.
Pada segmen tersebut saat ini, 101 Jak FM memiliki pendengar 6% dari pangsa pasar yang ada (Nielsen, September 2015).

Kantor radio Gen FM Jakarta dan Jak FM saat ini berada di Menara Imperium Lt. P7, Metropolitan Kuningan Superblok Kav. No. 1, Jl. HR
Rasuna Said, Jakarta 12980. Sementara itu Gen FM Surabaya memiliki kantor radio yang beroperasi di Graha Pena, Lt.7 Unit 709, Jl. A.
Yani No. 88, Surabaya 60234.

2. KEUNGGULAN KOMPETITIF

Perseroan dipercaya memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang dapat meningkatkan daya saingdan nilai jual dalam menjalankan
usaha-usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Pemain Utama di Industri Radio Indonesia

Stasiun radio Gen FM (Jakarta dan Surabaya) dan Jak FM yang dikendalikan oleh Entitas Anak merupakan pemimpin pasar untuk
penyiaran radio berdasarkan pangsa pasar pendengar. Audiens pasar ketiga radio tersebut merupakan jumlah pendengar yang paling
besar di Indonesia jika dibandingkan dengan grup-grup yang memiki beberapa stasiun radio lainnya di Indonesia. Di samping itu,
Perseroan dan Entitas Anak merupakan trend setter di dunia penyiaran radio Indonesia dalam hal bisnis model dan kreatifitas sumber
daya manusia. Inovasi dan terobosan yang dibawa oleh radio-radio di bawah kendali Perseroan memaksa kompetitor-kompetitor radio
lainnya untuk mengikuti format siaran dan program radio Perseroan untuk dapat mengikuti tren pasar di Indonesia.

74
b. Brand Radio yang Kuat untuk Ekspansi Bisnis

Stasiun radio Gen FM telah hadir di Jakarta dan Surabaya yang merupakan kota-kota terbesar di Indonesia dan berhasil menarik pangsa
pendengar yang signifikan dengan program-program yang dimilikinya. Hal ini tercermin dari besarnya pangsa pasar Gen FM dan
penghargaan-penghargaan yang telah diterima sampai saat ini. Berdasarkan respon positif yang diterima tersebut. Perseroan bertujuan
untuk mengembangkan stasiun radio lain dengan brand Gen FM di kota-kota besar lain di Indonesia. Hasil tersebut akan dicapai dengan
melakukan replikasi model yang saat ini dimiliki oleh Gen FM Jakarta dan Gen FM Surabaya dan disesuaikan dengan selera pendengar
lokal di daerah tersebut. Dengan demikian, stasiun-stasiun radio tersebut akan menjadi perpanjangan merek stasiun radio Perseroan,
Gen FM, yang ada saat ini.Selain stasiun radio, Gen FM juga akan digunakan pada berbagai platform lainnya seperti internet radio, portal
hiburan, mobile application, dan e-commerce.

c. Bisnis Model dengan Profitabilitas yang Tinggi

Sebagai stasiun radio komersial di Indonesia dengan pangsa pasar terbesar, radio-radio yang dimiliki oleh Perseroan mampu untuk terus
mempertahankan serta meningkatkan pertumbuhan pendapatan. Pangsa pasar yang tinggi menarik minat para pengiklan untuk
menggunakan jasa Gen FM dan Jak FM untuk mempromosikan produk-produk mereka. Di lain pihak, biaya operasional radio-radio yang
dimiliki Perseroan cenderung lumayan stabil. Untuk rata-rata tiga tahun terakhir Perseroan memiliki marjin laba bersih sebesar 30,4%,
Return on Asset (ROA) 12,1% dan Return on Equity (ROE) 30,3%

d. Dukungan Pemegang Saham dan Grup yang Kuat

Perseroan didukung oleh grup media terintegrasi yang mengoperasikan penyiaran TV, koran, outdoor media, dan media online. Sinergi
stasiun radio Perseroan dengan media lain yang dimiliki oleh grup pemegang saham Perseroan menciptakan keunggulan yang unik
dibanding dengan stasiun radio lainnya di Indonesia. Hal ini akan menarik calon-calon pengiklan untuk memakai jasa stasiun radio
Perseroan.

e. Tim Manajemen yang Berpengalaman

Operasional Perseroan didukung oleh tim Manajemen yang sangat berpengalaman dimana diantaranya merupakan para karyawan yang
telah bergabung dengan Perseroan sejak periode awal pendirian dan telah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas atas industri
penyiaran radio. Keterlibatan para pemegang saham pendiri yang juga menduduki posisi penting sebagai Komisaris dan Direksi
menjadikan gaya kepemimpinan direct stewardship yang dijalankan mampu memberikan arahan bagi operasional Perusahaan dan
proses alih pengetahuan yang lebih efektif dan efisien.

Sebagai upaya peningkatan kemampuan manajemen dan teknikal yang dimiliki Manajemen dan karyawan kunci, Perseroan senantiasa
mempertimbangkan untuk memberikan pembekalan dan program peningkatan keterampilan kerja dengan cara pengadaan training dan
attachment pada instansi.

3. STRATEGI USAHA

Dalam rangka pengembangan usaha baik dari sisi peningkatan pangsa pasar dan kinerja keuangan, Perseroan memiliki program kerja
sebagai berikut yang dianggap sebagai strategi usaha:

3.1. Fokus Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D)

Tren yang ada di masyarakat terus-menerus berubah yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Radio-radio milik Perseroan diharapkan dapat
mengikuti tren tersebut dengan tujuan menjaga pangsa pasar pendengear sebagai pemimpin di industri siaran radio di Indonesia. Untuk
menemukan segmen dan target pasar pendengar yang tepat, Perseroan akan mengutamakan research dan pemetaan pendengar radio
berdasarkan kebutuhan dan keinginan target pedengar. Selain pendengar, pengembangan program yang akan dilakukan radio-radio milik
Perseroan akan berfokus pada penelitian pengiklan-pengiklan yang merupakan mitra-mitra bisnis radio. Dengan R&D yang terus menerus
dilakukan, Perseroan bertujuan untuk menjaga kepuasan pendengar dan di saat yang bersamaan mengakomodasi kebutuhan pengiklan.

3.2. Memperbaiki Pelayanan & Memperkuat Hubungan dengan Pengiklan

Perseroan berencana untuk menambah daya tariknya kepada para pengiklan dengan memberikan pelayanan yang sempurna dan
konsisten secara terus menerus. Untuk mencapai hal tersebut, radio-radio milik Perseroan akan menjaga efektifitasnya dengan menjaga
komposisi iklan yang disiarkan. Komposisi iklan dalam penyiaran iklan merupakan faktor yang penting karena dapat mempengaruhi hasil
yang dapat dicapai oleh pengiklan dalam mempromosikan produk mereka. Di samping itu, Perseroan terus menjaga akuntabilitas dan
melakukan verifikasi terhadap iklan-iklan yang disiarkan.

3.3. Memperkuat Sumber Daya Manusia

Modal utama Perseroan dalam melakukan usaha terletak pada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Oleh sebab itu, Perseroan
berusaha untuk terus memperkuat sumber daya manusia yang dimilikinya dengan cara meningkatkan kemampuan manajerial, kreatifitas,
dan kesejahteraan karyawan. Perseroan juga menjaga perputaran karyawan (employee turn over) serendah mungkin dengan cara
menyediakan program loyalitas karyawan (employee loyalty program).

75
4. LATAR BELAKANG DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Perseroan adalah sebuah induk dari beberapa perusahaan media, yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia, dimana 60% kepemilikan
Perseroan dikuasai oleh PT Beyond Media, 20% kepemilikan dikuasai oleh PT Mahaka Media Tbk, sementara 20% sisanya dimiliki oleh
PT Fajar Mentari dan PT Pratama Prima Utama.

Pada tahun 2007 Perseroan melalui entitas anaknya PT Radio Attahiriyah mendirikan dan mengoperasikan sebuah stasiun radio baru
yang bernama Gen FM di Jakarta. Pada tahun yang sama Perseroan kembali mendirikan dan mengoperasikan sebuah stasiun radio baru
lainnya yang bernama Jak FM di Jakarta, melalui entitas anaknya yang bernama PT Suara Irama Indah.

Pada tahun 2011 Perseroan melalui entitas anaknya PT Radio Attahiriyah mengakuisisi PT Radio Camar, dan menandai beroperasinya
stasiun radio baru yang bernama Gen FM di Surabaya. Pada tahun yang sama Gen FM Jakarta menjadi radio dengan pendengar
terbesar di Jakarta, mengalahkan dominasi radio dangdut yang selama ini secara historis merajai pangsa pasar pendengar radio di
Jakarta.

Pada tahun 2013, Gen FM Jakarta kembali mengukir prestasi dengan berhasil menjadi stasiun radio pertama yang mengudara dengan
aplikasi radio streaming untuk telepon seluler.

Untuk mendorong sinergi antar stasiun radio yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan, di tahun 2015 dilakukan restrukturisasi
perusahaan-perusahan radio miliknya dengan menggabungkan PT Radio Attahiriyah, PT Radio Camar, dan PT Suara Irama Indah
sebagai Entitas Anak di bawah Perseroan. Di tahun-tahun mendatang Perseroan bertujuan untuk mengembangkan usaha stasiun radio
miliknya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di bawah kendali Perseroan.

5. JARINGAN RADIO

Perseroan memiliki dan mengoperasikan 3 jaringan radio swasta berlisensi, yaitu 98.7 Gen FM, 101 Jak FM, dan 103.1 Gen FM. Produksi
dengan konten lokal menguasai sebagian besar program yang rnengudara di jaringan radio tersebut, sesuai kecenderungan ketertarikan
pendengar radio Iokal dengan program-program dalam negeri. Program Perseroan sebagian besar disiarkan dalam Bahasa Indonesia.

5.1. 98.7 Gen FM

Gen FM Jakarta yang berada di bawah salah satu Entitas Anak, PT Radio Attahiriyah, berdiri pada tahun 2007, dan mengudara pada
frekuensi 98.7 FM. Pada tahun 2011 Gen FM telah menjadi radio nomor satu di Jabodetabek dengan total jumlah pendengar mencapai
4,148 juta pendengar. Saat ini Gen FM berfokus pada anak muda dengan target utama pendengar laki-laki dan wanita pada rentang usia
15-34 tahun. Segmen yang dipilih oleh 98.7 Gen FM tersebut merupakan persentase terbesar populasi di Jakarta. Dengan mengusung
tagline suara musik terkini dan dengan semangat mengusung nilai-nilai fun, local and young Gen FM dikenal sebagai radio anak muda.

Untuk mencapai target pasar tersebut, 98.7 Gen FM memutar lagu-lagu tahun 2000-an dengan komposisi 70% adalah lagu-lagu
Indonesia dan 30% lagu-lagu mancanegara. Program musik tersebut disiarkan dengan format yang ringan dan menghibur. Selain itu, Gen
FM Jakarta juga memiliki program-program populer lainnya seperti Semangat Pagi, Ganas (Gen40 Lagu Terpanas), Gen 48, dan Tulalit.

5.2. 101 Jak FM

Radio Jak FM berdiri sejak tahun 2007 pada frekuensi 101.1 FM dan berfokus pada profesional muda laki-laki dan perempuan dengan
rentang usia 25-35 tahun. Segmen tersebut memiliki populasi yang cukup signifikan di Jakarta dan juga memiliki kualitas belanja
konsumen yang kuat. Jak FM mengutamakan musik tahun 90-an dan juga lagu-lagu hits terbaru untuk menarik minat segmen tersebut.
Program-program populer Jak FM lainnya antara lain adalah Breakfast 101, Joki 3 in 1, 10 in A Row, Jak 40 Vote, dan Musik Terbaik
2013.

5.3. 103.1 Gen FM

103.1 Gen FM memiliki model bisnis yang sama dengan Gen FM Jakarta dan merupakan ekspansi bisnis dengan mengusung brand Gen
FM. Gen FM Surabaya dengan brand dan format siaran sama seperti Gen FM Jakarta menjadi satu-satunya radio sindikasi dari Jakarta
yang sukses di Surabya dengan fokus menyajikan musik Indonesia yang hits namun tetap menampilkan karakter dan kebutuhan
pendengar Surabaya yang mempunyai karakter kuat. Strategi Gen FM Surabaya dengan tata kelola perusahaan yang profesional dengan
pendekatan konten lokal dan terus menerus mengikuti trend dan kebutuhan pendengar membuat Gen FM mudah diterima oleh pasar
pendengar radio di Surabaya.

Berdasarkan survey Nielsen Media, sejak diakuisi pada tahun 2009 Gen FM Surabaya telah mempunyai 98.000 pendengar dalam kurun
waktu satu tahun. Pangsa pasar pendengar Gen FM Surabaya terus bertambah sampai pada akhir 2014 Gen FM Surabaya menempati
peringkat 7 radio di Surabaya. Gen FM Surabaya berfokus pada memainkan lagu hits lokal dari tahun 2000-an dengan target pendengar
laki-laki dan wanita berusia 15 – 34 tahun. Program-program andalan 103.1 Gen FM semuanya mengikuti konsep yang sama dari 98.7
Gen FM dengan tambahan program unik andalan lainnya adalah Karjo (Karaoke Jowo).

76
6. PROGRAM RADIO DAN PERENCANAAN PROGRAM

Setiap program yang tampil di stasiun radio milik Perseoran telah melewati proses survey pendengar dan penelitian untuk mengetahui
respon dari pendengar terhadap program tersebut. Selain itu, secara berkala Perseroan juga melakukan survey dan penelitian untuk
mengetahui efektifitas dari setiap iklan yang ditayangkan pada setiap program radio milik Perseroan.

6.1. 98.7 Gen FM

Gen FM Jakarta sebagai pemimpin pasar radio berdasarkan jumlah pendengar, telah menjadi role model untuk format siaran dan
program sukses stasiun radio lainnya. Kompetitor dari stasiun radio lainnya berusaha menyiarkan konsep program yang sama dengan
program-program yang saat ini disiarkan di 98.7 Gen FM. Kondisi ini menuntut Gen FM Jakarta untuk terus berinovasi dan memperkuat
program unggulannya agar bisa terus berada di depan kompetitor. Dengan tetap mempertahankan program unggulan seperti Semangat
Pagi dengan duo penyiar Kemal – TJ yang disiarkan setiap Senin sampai Jumat pukul 06.00 – 10.00 WIB, Gen FM Jakarta masih terus
melakukan pengembangan di program tersebut dengan kreatifitas dan pendekatan baru untuk tetap menjadikan program Semangat Pagi
sebagai lokomotif program Gen FM.

Untuk terus tampil sebagai pemimpin pasar, Gen FM Jakarta meluncurkan program-program baru di jam siaran yang lain dengan harapan
program-program tersebut akan menjadi unggulan lainnya. Program-program tersebut diantaranya adalah :

6.1.1. Geng Lumayan

Geng Lumayan adalah program prime time sore di Gen FM Jakarta yang berlangsung dari pukul 16.00 sampai 20.00 WIB sepanjang hari
kerja. Acara ini dipandu oleh Sammy Bramantyo dan Diaz Danar.

Dalam acara ini mengedepankan komedi yang dikemas dalam fitur-fitur yang terdiri dari:

a. Puskismas: Pusat Konsultasi Masyarakat, yaitu program menjawab pertanyaan pendengar yang disampaikan lewat twitter
atau telepon, jawabannya tidak mengikuti pola logika yang benar, penuh plesetan dan unsur komedi lain.

b. Berita Lumayan, yaitu berita komedi yang dikemas dengan kesan yang khas hard news. Tiap berita yang disampaikan selalu
diawali dengan fakta, namun diakhiri dengan kebodohan

c. Jali-Jali, yaitu program yang memutarkan lima lagu tematik berturut-turut

d. Iklan Parodi, yaitu iklan parodi yang menyatu dengan Jali-Jali. Iklan yang diparodikan adalah iklan-iklan produk fiktif, yang akan
selalu diputarkan selama Jali-Jali belum mendapatkan sponsor.

e. Talkshow, yaitu program khusus hari Rabu, mendatangkan tamu-tamu yang membahas produk-produk.

f. TBT Gen Lumayan, yaitu program khusus hari Kamis ini yang bertemakan siaran dengan suasana nostalgia tergantung
temanya. Tema-tema yang pernah digunakan antara lain memutarkan lagu kanak-kanak dari Trio Kwek-Kwek, atau
memutarkan iklan-iklan tahun 90-an, maupun membahas tren-tren yang telah lewat.

g. Dicegat, yaitu program khusus hari Jumat yang berkonsep nongkrong bareng cewek cantik yang terkenal dengan gaya yang
sangat kasual dan permainan-permainan seru.

6.1.2. #DIKAMAR

#DIKAMAR merupakan program malam yang mengudara di 98.7 Gen FM mulai pukul 22.00 – 01.00 WIB. Dengan formasi 3 penyiar yang
dikenal dengan #KOPAJA (KOngko bareng PAtra Joey Anka) ini, diharapkan program #DIKAMAR ini dapat menjadi program malam
dengan obrolan ringan, muda, kasual dan menghibur. Program ini memiliki sasaran pendengar pelajar SMA dan mahasiswa. #DIKAMAR
sendiri memiliki beberapa segmen di dalam program nya, yaitu:

a. #CEMACEM (CErita MAlemnya Ceru aMat)


Dalam segmen ini #KOPAJA mengangkat topik-topik yang berkaitan dengan kejadian sekitar atau emosi yang kerap dirasakan
oleh Sobat Gen, sebutan untuk pendengar Gen FM. Contoh topik yang di bahas di segmen ini seperti “Ada ga sih nama
panggilan lo yang lo dapet dari pas jaman OSPEK tapi sampe sekarang masih dipake?”

b. #ZONG (ZOdiak lo nih tONG!)


Segmen ini membahas zodiak seseorang dengan mengambil sudut pandang dari gosip atau berita yang sedang hangat
diperbincangkan. Interaksi dengan Sobat Gen juga terjadi dalam segmen ini ketika penyiar melemparkan pertanyaan yang
nantinya akan diperbincangkan oleh pendengar.

c. #GOKIL (GOsip KILat)


#KOPAJA juga melengkapi program #DIKAMAR dengan segmen ini, dimana gosip-gosip yang sedang beredar disampaikan
secara kilat dan dengan gaya bercanda yang khas ala #KOPAJA.

77
6.1.3. Tulalit

#TULALIT (TUjuh Lagu Asik paling kompLIT) merupakan program request yang mengudara dari Senin sampai Minggu mulai pukul 10.00
sampai 16.00 WIB. Penyiar untuk program #TULALIT ini adalah Radhini, Leo Utomo, Rarisa, Rozy Aldilasa dan Veve Adeline. Dalam
program ini beragam informasi dan isu masa kini disampaikan selama program berlangsung. Selain itu Sobat Gen bisa request di
program #TULALIT.

6.2. 101 Jak FM

Jak FM sebagai radio yang menargetkan profesional muda atau pekerja muda yang mayoritas mendengarkan radio dalam perjalanan di
mobil menawarkan program yang menghibur dan seru untuk menemani dalam perjalanan dan macet. Program unggulan Jak FM adalah
Sarapan Seru yang disiarkan pukul 06.00 – 10.00 WIB dengan duo penyiar Ronal – Tike akan tetap menjadi fokus utama pengembangan
program dengan cara terus menerus melakiukan penyegaran kreatif. Program unggulan lainya yang menjadi fokus adalah Joki 3 in 1
yang disiarkan pada pukul 16.00 – 20.00 dengan penyiar Jodi – Vecky yang kocak akan terus dikembangkan menjadi lokomotif siaran
unggulan di sore hari.

Program-program unggulan Jak FM secara detail antara lain adalah:

6.2.1. Sarapan Seru

Sarapan Seru adalah salah satu program andalan yang dimiliki oleh JAK FM, yang dibawakan oleh Ronal dan Tike. Program ini
mengudara setiap pagi dan memberikan keseruan yang cerdas dan menghibur kepada seluruh pendengarnya dengan Ronal dan Tike
sebagai pembawa acara dari program tersebut.

Fitur-fitur program Sarapan Seru adalah:

a. Tawco (Tawaran Ngaco) – Phone Prank

Tawco adalah salah satu fitur program yang paling dikenal di program pagi Sarapan Seru Jak FM. Fitur ini disiarkan pada
pukul 06.20, 07.20, dan 9.40 WIB. Dalam fitur program ini Ronal – Tike sebagai pembawa acara dari program tersebut akan
memberikan tawaran paling ngaco yg bisa kamu denger di JAKARTA! Dan akibatnya akan membuat para pendengar Jak FM
menjadi terhibur.

b. Cociks (Cowok Cewek Mana yang Lebih Asiks) – Battle of the Gender

Dalam fitur program yang disiarkan setiap pukul 08.10 WIB ini setiap peserta akan diberikan pertanyaan-pertanyaan tentang
pengetahuan umum yang bersifat cross gender. Fitur program ini akan membangkitkan semangat kompetisi dari para
pendengar Jak FM untuk membela gendernya masing-masing.

c. ROTI COLENAK – Ronal Tike & Celoteh ANAK

Fitur ini disiarkan setiap puku; 06.40 dan 08.40 WIB. Dalam fitur program ini Jak FM berupaya untuk membangkitkan memori
pendengarnya akan masa kecil mereka dengan cara menanyakan suatu pertanyaan yang umum bagi orang dewasa kepada
anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.

d. CEKIPO/ Cek Kita Punya Ipod (pukul 09.05 WIB)

Fitur program ini akan mengupas lagu-lagu yang menjadi inspirasi dari para selebritis di Indonesia dan alasan atau cerita yang
ada dibalik semuanya itu.

6.2.2. Jak FM Music Marathon

Jak FM Music Marathon adalah program yang menyiarkan lagu-lagu yang ditargetkan untuk menemani para pekerja di kantor. Program
ini memainkan musik terbanyak di Jakarta pada pukul 10.00 sampai 16.00 WIB di hari Senin sampai Jumat dan pukul 12.00 sampai
20.00 WIB di hari Sabtu dan Minggu. Selain musik, setiap penyiar akan membawa spesialisasinya masing-masing kedalam Jak FM Music
Marathon. Quotes akan dibawakan bersama Mita Hapsari, RekomenJAKsi bersama Nastasha Abigail, info olahraga bersama Caesar
Gunawan, healthy living bersama Hendi Supangat, Music Update bersama Ricky Rahim sampai info terbaru dari Egard Dewo.

Fitur-fitur lain program ini adalah Jak FM Lunch Box (pukul 10.00 – 16.00 WIB pada hari kerja) yaitu program yang melakukan interaksi
dengan pendengar melalui SMS, dan melalui SMS yang masuk nantinya akan dipilih pendengar yang akan mendapatkan kiriman makan
siang dari Jak FM. Setelah itu pada sore hari pendengar yang mendapat makanan kiriman akan memberikan komentar melalui
rekomenJAKsi mengenai makanan yang dikirim.

78
6.2.3. JOKI 3IN1

JOKI 3IN1 ini adalah program andalan dari Jak FM di sore hari. Selama program ini, Jody dan Vecky sebagai pembawa acara serta Ichan
sebagai produser dari acara ini akan berusaha untuk menghibur dan menemai perjalanan serta aktivitas dari pendengar Jak FM di sore
hari dengan obrolan santai dan candaan super konyol yang sangat kental dengan kehidupan Jakarta.

Fitur-fitur program Joki 3IN1 adalah:

a. THT (Tiga Hal yang Tidak Boleh Dilakukan)

Fitur ini disiarkan pukul 05.35 dan 07.35 WIB dan melalui program ini, Jak FM berusaha untuk menciptakan suatu karakter
imajiner yang lucu, bodoh tapi bersahabat yang bernama Nina Sungkono. Kedua tokoh imajiner ini akan mengajukan berbagai
celoteh asal yang lucu dan tidak nyambung, yang akan membuat pendengar menjadi merasa gemas dengan kepolosan
mereka.

b. KTK (Kak Tau Nggak Kak)

Dalam fitur program yang disiarkan pukul 04.35 WIB ini, Jak FM berusaha untuk memuaskan kebutuhan pendengarnya akan
gossip dan informasi seputar selebritis, yang kesemuanya dikemas dengan gaya bahasa yang ringan, lucu dan mudah dicerna
sesuai dengan kepribadian dari pembawa acara sore di Jak FM.

c. Asal Muasal

Dalam fitur program tiap pukul 06.35 WIB ini Jak FM berusaha untuk memberikan informasi mengenai sejarah ditemukannya
kata-kata sederhana yang biasa kita dengar dalam keseharian kita, melalui pelesetan dari kata tersebut yang sama sekali asal
dan tidak ada hubungannya untuk menghibur dari pendengarnya. Fitur ini tidar disiarkan pada hari Rabu jika ada program
talkshow.

d. CEMILAN with Deborah Dewi (Ceritain Masalah Lewat Tulisan)

Dalam fitur program setiap hari Jumat ini, Jak FM akan memberikan gambaran mengenai kepribadian seseorang dan juga
mencoba untuk memberikan solusi dari berbagai permasalahan sosial yang dihadapi oleh pendengarnya hanya dengan
menggunakan media tulisan tangan. Dan fitur program ini Jak FM dibantu oleh salah seorang ahli gramatologi yang bernama
Deborah Dewi.

6.2.4. JAKARTA NIGHT MIX

Program JAKARTA NIGHT MIX merupakan program yang dipandu oleh Rievien setiap hari Senin sampai Jumat pukul 20.00 sampai
24.00 WIB dengan memainkan musik terbaik di Jakarta. Dalam program malam ini Jak FM berupaya untuk menemani waktu istirahat dari
pendengarnya dengan berbagai bahasan dari isu-isu yang menggelitik, ringan, dan menghibur dari dunia hiburan manca negara.

6.2.5. SPARTA

Program ini adalah program radio yang hanya ditayangkan pada hari Sabtu dan Minggu setiap pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan
dibawakan oleh Iwan Purwanto. Program ini muncul untuk menemani aktivitas dari para pendengar Jak FM di hari Sabtu dan Minggu pagi
dengan menjadi media untuk saling berbagi informasi dari berbagai komunitas unik yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

6.2.6. SARAPAN SERU BEST OF THE WEEK

Program ini adalah siaran ulangan kompilasi terbaik dari program Sarapan Seru yang ditayangkan setiap pagi di Jak FM. Dengan
demikian para pendengar Jak FM dapat kembali terhibur dengan program yang sebelumnya sudah ditayangkan, dan juga memberikan
kesempatan untuk menghibur para pendengar Jak FM yang mungkin terlewat atau tidak sempat mendengarkan program tersebut ketika
disiarkan.

6.2.7. JAK 40 VOTE

Dalam program acara ini Jak FM memberi kesempatan kepada pendengarnya untuk memilih lagu kesukaannya yang akan dipasang di
Jak FM. Pendengar Jak FM dapat memilih lagu tersebut dalam website Jak FM, www.101jakfm.com/vote. Berdasarkan hasil voting dari
pendengarnya itu, Jak FM akan memutarkan 40 lagu yang paling banyak dipilih oleh pendengarnya.

6.3. 103.1 Gen FM

Gen FM Surabaya mempunyai program-program yang akan terus dikembangkan menjadi program radio unggulan di Surabaya sebagai
berikut:

79
6.3.1. Semangat Pagi

Semangat Pagi merupakan program yang dikemas untuk menambah semangat, sekaligus menghibur Sobat Gen di pagi hari. Program ini
mengudara di Gen FM Surabaya pada pukul 06.00 – 10.00 WIB setiap hari Senin sampai Jumat, dan dibawakan oleh Rudi – Zeya.
Hiburan utama program Semangat Pagi berupa musik Indonesia terbaik, informasi yang sarat dengan konten lokal, canda segar dan
ringan, serta interaksi langsung dengan pendengar untuk menambah warna, wawasan serta kedekatan dalam kegiatan sehari-hari Sobat
Gen.

Fitur-fitur yang disuguhkan dalam Semangat Pagi adalah:

a. Rudi Zeya Dalam Berita, yaitu hiburan yang dikemas dalam bentuk siaran berita oleh Rudi Zeya, yang memiliki konten yang
tidak serius.

b. KarJo (Karaoke Jowo) Artis, yaitu fitur yang menantang artis dan musisi untuk menyanyikan lagu hitsnya dalam bahasa jawa
Surabayaan.

6.3.2. Gen Z

Program Gen Z yang dibawakan oleh Nessa, disiarkan pada pukul 10.00 sampai 14.00 WIB pada hari Senin sampai Jumat. Program ini
menghadirkan musik-musik terbaik pilihan 103.1 Gen FM dan diselingi informasi ringan seputar musik. Program ini diharapkan dapat
menjadi hiburan santai yang dapat tetap didengar di tengah kesibukan pendengarnya.

Fitur-fitur yang dihadirkan oleh Gen Z adalah:

a. TULALIT (Tujuh Lagu Hits Paling Komplit), yaitu fitur yang memanjakan pendengar dengan memutarkan tujuh lagu hits
terbaik tanpa jeda iklan.

b. MUPENG (Musik Yang Kamu Pengen), yaitu fitur yang memutarkan lagu favorit pendengar yang terlebih dahulu berinteraksi
ringan tentang topik yang dilempar oleh penyiar. Fitur ini disiarkan dengan karakterisktik eksekusi yang khas dari penyiar.

6.3.3. GenErator

Program ini dibawakan oleh Danin dan Brian (Duo Gambreng) setiap hari Senin sampai Jumat pukul 15.00 sampai 19.00 WIB. Konsep
utama program ini adalah untuk menemani pendengar yang berada dalam perjalanan pulang usai beraktifitas. Karakter kedua penyiarnya
yang gokil dan representasi anak muda Surabaya yang aktif, enerjik dan suka main musik. Program ini disertai dengan lagu-lagu terbaik,
fitur yang seru dan musikal serta informasi ringan yang dihadirkan dengan kemasan yang singkat, padat, namun menghibur dan
informatif.

Fitur dari acara ini adalah GULALI (Lagu Kilat Seru Sekali) yaitu fitur musik dimana Danin dan Brian menciptakan lagu singkat yang
menceritakan soal isu-isu dari kehidupan sehari-hari sampai dengan momen penting dengan gaya khas mereka dan menghibur.

6.3.4. GANAS

GANAS disiarkan setiap hari Senin sampai Jumat pada pukul 19.00 sampai 21.00 WIB oleh Vee. Ganas merupakan program chart harian
atau tangga lagu di Gen FM Surabaya yang setiap minggunya menghadirkan lagu baru, dengan posisi lagu yang berubah setiap
minggunya, tergantung dari masa trennya. Program ini menjadi semacam referensi bagi Sobat Gen untuk mengetahui perkembangan
musik Indonesia. Dalam waktu siarannya, GANAS sesekali diselingi dengan interview dengan para musisi nasional.

Fitur lainnya dari GANAS adalah GANASKUSTIK (GANAS Akustik). Fitur ini merupakan sisipan 30 menit dimana penyiar berbincang-
bincang dengan musisi-musisi papan atas Indonesia dan musisi-musisi ini memainkan lagu-lagu hits mereka dalam versi akustik.
Terkadang musisi-musisi tersebut juga membawakan lagu orang lain sehingga performance ini spesial hanya ada di GANAS Gen FM
Surabaya

7. PERIKLANAN, PENJUALAN, DISTRIBUSI, PEMASARAN, DAN PROMOSI

Radio-radio milik Perseroan memperoleh hampir seluruh pendapatan bersih dari penjualan iklan program, spot dan adlibs. Pendapatan
kotor periklanan Perseroan adalah sebesar Rp73.457 atau 97,1% dari total pendapatan kotor untuk periode tujuh bulan yang berakhir
pada 31 Juli 2015, Rp118.890 juta atau 98,2% di tahun 2014, Rp103.780 juta atau 98,1% dari total pendapatan Perseroan di tahun 2013
dan Rp87.064 juta atau 98,0% dari total pendapatan Perseroan di tahun 2012. Perseroan berkeyakinan bahwa program 101 Jak FM, 98.7
Gen FM dan 103.1 Gen FM saling melengkapi satu sama lain dan tim penjualan dan pemasaran Perseroan yang terpadu dapat
menciptakan sinergi atas penjualan paket iklan dan promosi antar platform Perseroan. Tim penjualan dan pemasaran terpadu Perseroan
juga meningkatkan efektifitas cross-promotion program dan produk Perseroan.

80
31 Juli 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Rp Rp
Rp juta % Rp juta % Rp juta % Rp juta % % %
juta juta
Pendapatan Iklan 73.457 97,1 118.890 98,2 103.780 98,1 87.064 98,0 95.969 99,5 75.437 98,4
Pendapatan Non-Iklan 2.160 2,9 2.138 1,8 2.022 1,9 1.810 2,0 528 0,5 1.201 1,6
Jumlah Pendapatan
sebelum potongan 75.617 100,0 121.028 100.0 105.802 100,0 88.874 100,0 96.498 100,0 76.638 100,0
Sumber: Data Internal Perseroan

7.1. Penjualan Iklan

Sumber utama pendapatan Perseroan berasal dari penjualan iklan, kemudian disusul dengan penjualan event atau acara luar ruang dan
penjualan lainnya.

Penjualan iklan Perseroan pada umumnya terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
1. Penjualan Program adalah salah satu bentuk dari penjualan iklan perusahaan yang dilakukan dengan cara menjual acara/program
radio yang dimiliki dan disiarkan di radio milik Perseroan kepada pihak pengiklan. Dengan membeli acara/program radio tersebut
maka pihak pengiklan akan mendapatkan beberapa hak istimewa seperti penyebutan nama produk/merek dagang dari pengiklan
sebagai credit title dari acara/program radio tersebut. Dengan demikian setiap kali nama acara/program radio itu disebutkan maka
nama produk/merek dagang dari pengiklan juga akan ikut disebutkan.
2. Penjualan Spot adalah salah satu bentuk dari penjualan iklan yang paling dikenal di media elektronik. Dalam penjualan Spot ini
pihak pengiklan sudah memiliki suatu rekaman iklan yang mewakili produk/merek dagang yang mereka miliki dan pihak radio hanya
menayangkan rekaman iklan tersebut selama jam tayang radio sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya dengan
pihak pengiklan.
3. Penjualan Adlibs adalah salah satu bentuk dari penjualan iklan yang secara spesifik hanya dapat ditemui di industri radio. Dalam
penjualan adlibs ini iklan dari pihak pengiklan akan secara spesial dibacakan secara langsung oleh pembawa acara di radio
Perseroan selama acara/program radio berlangsung.
4. Penjualan Barter adalah penjualan iklan yang pembayarannya diterima oleh Perseroan dalam bentuk non tunai. Pembayaran dari
jenis iklan ini dapat berupa slot pemasangan iklan di media lain, barang, jasa dan lain sejenisnya.

Penjualan event/acara luar ruang adalah pendapatan yang diperoleh stasiun radio milik Perseroan sehubungan dengan penyelenggaraan
event/acara luar ruang yang diadakan oleh Perseroan, baik dalam rangka kegiatan usahanya maupun yang diadakan untuk kepentingan
dari pengiklan.

Untuk pendapatan iklan yang diterima, Perseroan juga memberikan potongan pendapatan untuk beberapa pendapatan iklan yang
diterima. Potongan pendapatan berupa discount 10-15% diberikan kepada pemasang iklan langsung sedangkan untuk agen iklan
mendapatkan potongan sampai dengan 20% untuk iklan program, spot dan adlibs. Selain itu, potongan pendapatan Perseroan juga
memuat potongan yang sejumlah seluruh transaksi penjualan barter.

Perseroan saat ini memiliki kapasitas waktu untuk iklan jauh di bawah peraturan perundangan yang membatasai airtime siaran radio
untuk iklan sebesar 20% dari total airtime siaran. Hal ini didasari oleh strategi radio-radio yang dimiliki oleh Perseroan yang saat ini masih
selektif dalam memilih jumlah pengiklan dalam tiap sektor industri sehingga iklan yang disiarkan lebih efektif dalam menjangkau
pendengar. Perseroan percaya bahwa radio-radio yang dimilikinya masih mampu meningkatkan jumlah pengiklan dengan
memaksimalkan kapasitas waktu yang diperbolehkan sesuai dengan perundang-undangan dan tetap mempertahankan dan/atau
meningkatkan efektifitas iklan yang disampaikan untuk meningkatkan pendapatan Entitas Anak di masa depan.

7.2. Strategi Pemasaran dan Penjualan

Di dalam industri radio, pendengar adalah segalanya. Radio yang memiliki jumlah dan kualitas pendengar yang baik, tentu akan memiliki
peluang untuk menciptakan keuntungan bisnis yang cukup tinggi dari kondisi tersebut. Berdasarkan kondisi ini maka Perseroan selalu
memusatkan perhatiannya pada pertumbuhan dari jumlah dan kualitas pendengarnya.

Selama ini Perseroan melakukan aktivitas promosi melalui tiga aktivitas/media utama, yaitu melalui media luar ruang, media
konvensional, dan aktivitas luar ruang. Promosi melalui media luar ruang mencakup pemasangan iklan radio Perseroan pada berbagai
media luar ruang yang antara lain adalah billboard dan moda transportasi umum. Promosi melalui melalui media konvensional adalah
pemasangan iklan Perseroan pada berbagai media antara lain seperti koran, majalah, tv, dan radio. Perseroan juga melakukan promosi
melalui aktivitas luar ruang yang berupa event-event seperti konser musik, festival makanan, dan kegiatan anak muda lainnya.

Selain itu Perseroan juga melihat pertumbuhan dari industri media digital yang sangat pesat bukan sebagai ancaman, melainkan potensi
untuk suatu kolaborasi yang saling menguntungkan bagi industri radio. Hal ini terbukti dengan kemunculan dari teknologi radio streaming
yang memberikan peluang kepada Perseroan untuk menjangkau pendengar radio yang menggunakan media digital sebagai sarana untuk
mendengarkan radio tanpa batasan wilayah. Dengan perkembangan dari teknologi media digital saat ini, masyarakat dari belahan dunia
manapun dapat mendengarkan siaran stasiun radio milik Perseroan tanpa menemui hambatan yang berarti.

Berdasarkan dua pemikiran di atas maka Perseroan berupaya untuk dapat meningkatkan jumlah dan kualitas dari pendengarnya dengan
menggunakan seluruh media yang Perseroan miliki, termasuk diantaranya dengan menggunakan media digital yang dimiliki oleh
Perseroan. Pada saat ini Perseroan melalui Entitas Anak sudah memiliki berbagai media digital yang antara lain adalah sebagai berikut:
website, facebook, twitter, line official account, instagram, dan radio streaming.

81
Kemudian Perseroan berupaya untuk mengkapitalisasi dan memoneterisasi asset pendengarnya, baik pendengarnya di media
konvensional maupun pendengarnya di media digital untuk dapat memperoleh pertumbuhan penjualan yang berkesinambungan.

8. PROGRAM PENGEMBANGAN PERSEROAN

Perseroan berencana meluncurkan produk baru berupa satu stasiun radio baru di Jakarta yang mempunyai konsep yang berbeda dengan
unit radio yang saat ini telah dimiliki oleh Perseroan, yaitu radio dengan format dangdut. Rencana ini didasarkan pada suatu survei pasar
dan analisa yang dilakukan oleh Perseroan yang hasilnya menunjukkan bahwa musik dangdut memiliki pangsa pasar pendengar yang
sangat besar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Besarnya pendengar musik dangdut tentunya akan membuka kesempatan bagi
Perseroan untuk masuk ke dalamnya dan memainkan peranannya sebagai penghubung antara kebutuhan dari pendengar musik dangdut
dengan kebutuhan dari pengiklan.

Gen FM Jakarta muncul pertama kali pada tahun 2007 dan hanya dalam jangka waktu kurang dari 3 tahun Gen FM Jakarta telah berhasil
menjadi radio dengan pendengar terbesar di Jakarta, mengalahkan dominasi dari radio-radio lain yang sudah terlebih dahulu muncul.
Demikian pula dengan radio Gen FM Surabaya yang dalam jangka waktu yang kurang lebih sama telah menjelma menjadi radio terbesar
kedua di segmennya di wilayah Surabaya. Berdasarkan keberhasilan Perseroan dalam mengembangkan Radio Gen FM di Jakarta dan
Surabaya itulah maka Perseroan berkeyakinan bahwa konsep radio Gen FM dapat diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat
di berbagai daerah lain di Indonesia. Melalui strategi yang sama, Perseroan berencana untuk membuka radio Gen FM baru di beberapa
kota besar di Indonesia.

Untuk menjawab kebutuhan dari pengguna media digital akan musik yang baik dan hiburan yang menarik maka Perseroan juga
berencana untuk meluncurkan mega portal. Di dalam mega portal ini Perseroan berusaha untuk mengembangkan suatu komunitas
pencinta musik yang sebesar-besarnya, dan berupaya untuk memenuhi segala kebutuhan gaya hidup mereka.

9. PELANGGAN

Perseroan memiliki basis pelanggan pengiklan yang sangat beragam. Hal ini merupakan keunggulan bagi Perseroan karena akan
memberikan daya tahan yang prima dalam menghadapi segala gejolak yang mungkin terjadi di pasar. Pengiklan Perseroan sekilas dapat
dilihat dari data berikut: selama tahun 2012 terdapat 405 merek dagang yang beriklan di grup radio milik Perseroan, sedangkan selama
tahun 2013 jumlahnya meningkat menjadi 423 merek dagang, dan selama tahun 2014 jumlahnya kembali meningkat menjadi 466 merek
dagang. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan tidak menggantungkan pendapatan penjualannya dari beberapa klien besar saja,
melainkan pendapatannya benar-benar disokong oleh penjualan dari begitu banyak brand merek dagang.

Tabel berikut ini menunjukkan 10 pelanggan terbesar untuk Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya dan Jak FM untuk periode tujuh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 serta tahun 2014, 2013, 2012, 2011, dan 2010.

10 Pelanggan Terbesar untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015
98.7 Gen FM 103.1 Gen FM 101 Jak FM
XL KFC Shell
Pertamina Pizza Hut Delivery Standard Chartered bank
Telkomsel Indomaret Aspira
Luwak White Koffie Paramex Nissan
Astra Metro Department Store Aqua
Samsung BRI Citibank
Alfamart Indosat Pizza Hut Delivery
Bank Bukopin Evalube The Kotak
Vicks Air Asia Indonesia Canon
Pepsi Alfamart System Nano
Sumber: internal Perseroan

10 Pelanggan Terbesar 2014


98.7 Gen FM 103.1 Gen FM 101 Jak FM
Aspira XL Aspira
Kratingdaeng Metro Department Store Standard Chartered Bank
Alfamart Air Asia Indonesia Shell
BRI Taring Toyota
Pertamina Honda CIMB Niaga
Panasonic Yamaha Motor BCA
Samsung Telkomsel Nissan
Hoka-Hoka Bento Daihatsu BRI
CIMB Niaga Indomaret Samsung
Bank Syariah Mandiri BRI Citibank
Sumber: internal Perseroan

82
10 Pelanggan Terbesar 2013
98.7 Gen FM 103.1 Gen FM 101 Jak FM
Alfamart XL CIMB Niaga
Philips Paramex Telkomsel
Fresh Care Yamaha Nissan
Fatigon Metro Department Store Standard Chartered Bank
XL Pizza Hut Delivery Castrol
Nexmedia Alfamart Pizza Hut Delivery
CIMB Niaga Exergy Shell
Ancol Kapal Api Philips
Kratingdaeng tokobagus.com Walls
Pentel BRI Aspira
Sumber: internal Perseroan

10 Pelanggan Terbesar 2012


98.7 Gen FM 103.1 Gen FM 101 Jak FM
Nexmedia Fruit Tea Telkomsel
Alfamart Yamaha Pizza Hut Delivery
XL Axis CIMB Niaga
Fatigon Paramex Axis
Electronic Solution Kratingdaeng Sari Roti
BKKBN Merpati Nusantara Nexmedia
Telkomsel Metro Department Store Bank Permata
BCA Alfamart Bear Brand
Fresh Care Telkom Electronic Solution
Honda Indosat BRI
Sumber: internal Perseroan

10 Pelanggan Terbesar 2011


98.7 Gen FM 103.1 Gen FM 101 Jak FM
Kompilasi Album Yamaha Daihatsu
Alfamidi Telkom Nissan
BCA Esia Fatigon
Axis Alfamidi Bukopin
Langit Musik Kratingdaeng Telkomsel
Honda Promag BCA
Alfamart Paramex Axis
Nexian Alfamart Telkom
Pome Nexian XL
Bukopin PT Gudang GaramTbk BRI
Sumber: internal Perseroan

10 Pelanggan Terbesar 2010


98.7 Gen FM 103.1 Gen FM 101 Jak FM
Telkomsel Surabaya Mediatama Toyota
XL XL XL
Alfamart Alfamart Telkomsel
Honda Boehringer Ingelheim Indosat
Bank Mandiri Procold BCA
Kompilasi Album Indosat Bukopin
BCA PT. Djarum Telkom
Fatigon Smart Axis
BRI Alfamidi Neozep
Nagaswara Indomaret BRI
Sumber: internal Perseroan

Tabel berikut ini menunjukkan perincian pendapatan iklan 98.7 Gen FM, 103.1 Gen FM, dan 101 Jak FMberdasarkan jenis industri yang
diiklankan untuk penode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014, 2013, 2012, 2011, dan 2010.

83
Jenis Industri yang Diiklankan 98.7 Gen FM

Industri Jan - Jul 2015 2014 2013 2012 2011 2010


Makanan dan minuman 19,3% 19,0% 21,1% 15,2% 13,5% 12,7%
Alat kantor, komputer & komunikasi 16,4% 10,7% 8,6% 13,4% 21,0% 19,9%
Otomotif & aksesoris 14,9% 18,9% 10,0% 8,2% 4,6% 6,3%
Jasa - retail 12,8% 12,3% 9,9% 13,3% 12,4% 10,5%
Obatan-obatan 7,6% 4,5% 8,5% 7,9% 6,6% 8,0%
Jasa keuangan 7,3% 13,2% 14,7% 14,5% 13,6% 14,3%
Lainnya* 21,7% 21,4% 27,2% 27,5% 28,3% 28,3%
Total 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber: internal Perseroan
*Antara lain media dan promosi (album dan film); jasa transportasi, travel dan rekreasi; jasa pendidikan; peralatan dan produk rumah tangga; rokok; apparel/aksesoris personal;
kosmetik; jasa korporasi dan layanan publik; properti; jasa pelayanan pribadi; produk kehamilan dan bayi; dan produk industri .

Jenis Industri yang Diiklankan 103.1 Gen FM

Industri Jan - Jul 2015 2014 2013 2012 2011 2010


Jasa - retail 24,5% 7,5% 7,9% 7,2% 6,8% 8,6%
Obat-obatan 13,5% 6,4% 18,4% 5,2% 18,3% 17,7%
Jasa keuangan 6,8% 6,3% 5,5% 2,3% 5,5% 5,9%
Makanan dan minuman 6,7% 19,6% 13,3% 26,6% 10,3% 9,6%
Peralatan rumah tangga 5,2% 2,1% 1,0% 2,1% 1,0% 1,2%
Produk dan pasokan rumah tangga 5,2% 2,3% 0,7% 0,4% 0,4% 0,4%
Lainnya 38,1% 55,8% 53,2% 56,2% 57,7% 56,6%
Total 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber: internal Perseroan
*Antara lain media dan promosi (album dan film); jasa transportasi; otomotif dan aksesoris; peralatan kantor, komputer, dan komunikasi; apparel/aksesoris personal; jasa
pendidikan; travel dan rekreasi; kosmetik; rokok; jasa korporasi dan layanan publik; rokok; jasa pelayanan pribadi; produk industri; dan properti; .

Jenis Industri yang Diiklankan 101 Jak FM

Industri Jan - Jul 2015 2014 2013 2012 2011 2010


Otomotif dan aksesoris 22,7% 28,4% 20,8% 13,8% 19,3% 10,4%
Makanan dan minuman 18,7% 12,1% 13,2% 16,7% 12,6% 13,4%
Jasa keuangan 17,8% 21,2% 22,9% 21,6% 15,3% 18,0%
Obat-obatan 9,2% 3,8% 4,5% 3,8% 10,3% 14,1%
Kosmetik 7,3% 4,3% 1,0% 1,3% 4,1% 1,8%
Jasa - retail 5,8% 8,2% 8,9% 10,2% 5,3% 4,7%
Lainnya 18,5% 22,0% 28,7% 32,6% 33,1% 37,6%
Total 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber: internal Perseroan
*Antara lainjasa media dan promosi (album dan film); peralatan kantor, komputer dan komunikasi;apparel/aksesoris personal;produk dan alat-alat rumah tangga;jasa
transportasi, travel dan rekreasi;jasa pendidikan; jasa korporasi dan iklan layanan umum; produk kehamilan dan bayi; jasa pribadi; rokok; dan produk industri

10. PERALATAN PENYIARAN DAN TEKNOLOGI TRANSMISI

Radio

Proses penyiaran radio dimulai dari proses perekaman suara di studio siar dengan menggunakan perangkat-perangkat seperti
microphone, mixer dan komputer. Kombinasi dari ketiga peralatan ini akan menghasilkan suara audio yang sudah disesuaikan untuk
kenyamanan dari pendengar.

Suara yang sudah direkam dan disesuaikan ini kemudian akan dikirim ke sebuah perangkat yang dinamakan exciter, dimana perangkat
ini berfungsi untuk mengatur frekuensi dari sinyal radio yang akan dipancarkan. Setelah melalui proses ini maka suara yang sudah
direkam dan disesuaikan tersebut akan kembali dikirim ke transmitter untuk penguatan daya. Tujuan dari penguatan daya adalah untuk
memperluas jangkauan dari gelombang radio FM yang akan dipancarkan melalui antena pemancar radio. Pada umumnya antena
pemancar radio ini akan diletakkan pada suatu menara pemancar dengan ketinggian antara 150 – 400 meter dari permukaan tanah untuk
dapat memberikan jangkauan yang luas dan baik.

Gelombang radio FM yang dipancarkan oleh antena pemancar radio inilah yang kemudian akan diterima oleh perangkat radio dari para
pendengar.

Pada saat ini teknologi penyiaran radio sudah memasuki era digitalisasi dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan digital
melalui koneksi internet, sehingga memungkinkan para pengguna dari peralatan telekomunikasi selular dan komputer untuk
mendengarkan siaran radio melalui perangkat yang mereka miliki.

84
Pada dasarnya proses penyiaran radio digital ini sama dengan proses penyiaran radio analog yang sudah dijelaskan sebelumnya, hanya
saja media penyiarannya yang berbeda setelah proses produksi suara di studio siar. Untuk penyiaran radio digital ini stasiun radio akan
menggunakan sebuah encoder atau alat yang dapat merubah gelombang analog menjadi gelombang digital. Gelombang analog yang
sudah dirubah menjadi gelombang digital inilah yang kemudian akan dikirimkan oleh stasiun radio ke server data centre melalui koneksi
data internet. Para pendengar yang terhubung dengan koneksi internet dapat mengakses server data centre radio digital ini melalui
perangkat digital yang mereka miliki untuk menerima siaran radio.

Peralatan yang biasa kami gunakan dalam aktivitas penyiaran di radio adalah:
1. Komputer siaran, perangkat ini digunakan untuk mengolah lagu, suara dan jadwal siar selama program radio berlangsung
2. Mixer, perangkat ini digunakan untuk mengatur input output dari perangkat audio lain yang digunakan dalam proses produksi siaran.
3. Telepon Hybrid, merupakan perangkat telepon yang terhubung dengan mixer untuk berinteraksi dengan pendengar
4. Voice Processor, perangkat ini merupakan perangkat yang dapat mengatur suara penyiar agar dapat menghasilkan karakter suara
audio yang optimal.
5. Audio processor, perangkat ini merupakan perangkat yang memprosess audio dari berbagai macam sumber audio agar dapat stabil
dan nyaman di telinga pendengar.
6. CD Player, merupakan back up audio jika terjadi sesuatu kendala pada komputer siaran.
7. Exciter, merupakan sebuah perangkat yang akan mengatur sinyal frekuensi dan modulasi yang akan disiarkan.
8. Transmitter, merupakan penguat daya atau amplifire yang digunakan untuk menambah kekuatan dan jangkauan sinyal yang
diterima dari exciter untuk kemudian disiarkan melalui antena kepada pendengar.
9. Antena, adalah sebuah alat transmisi yang akan mengirimkan gelombang FM radio kepada pendegar

11. MANAJEMEN TALENT

Menyadari kebutuhan radio-radio Perseroan atas talent yang tidak hanya berkualitas namun juga enerjik, sesuai dengan bidang usaha
Perseroan, maka Perseroan senantiasa mengadakan perekrutan atas talent-talent baru guna mengisi kekosongan dan/atau kebutuhan
dari Perseroan. Dalam melakukan perekrutan terhadap talent-talent baru yang dibutuhkan oleh Perseroan, Perseroan akan menggunakan
berbagai media yang tersedia, diantaranya melalui iklan lowongan pekerjaan di media masa, bekerjasama dengan universitas atau
lembaga pendidikan tertentu, dan juga menggunakan agensi penyalur pekerjaan untuk kebutuhan yang lebih spesifik.

Menyadari keunikan dari bisnis dan bidang usaha yang digeluti, maka Perseroan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kemampuan
dari talent yang dimilikinya, yang dilakukan melalui berbagai teknik pelatihan yang diberikan kepada talent-talent-nya, mulai dari pelatihan
dan pengenalan terhadap industri radio, pelatihan khusus mengenai teknik-teknik penyiaran, dan lain sebagainya. Pelaksanaan dari
pelatihan ini tentunya akan dibuat sejalan dengan kebutuhan pengembangan Perseroan.

Dengan mengelola talent-talent-nya sendiri maka Perseroan dapat mengendalikan biaya produksi dengan memberikan remunerasi yang
sesuai dengan praktek industri untuk para talent tersebut. Selain itu dengan pengelolaan talent ini, Perseroan memperoleh keuntungan
dan semua potensi pendapatan yang berasal dari aktivitas komersial di bawah kelolaan Perseroan. Talent-talent yang dipekerjakan oleh
Perseroan wajib menandatangani kontrak kerja dengan Perseroan.

85
12. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Dalam rangka menjaga kepentingan seluruh stakeholder dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham, selama ini Perseroan telah
menetapkan tata kelola perusahaan yang baik dalam kegiatan usahanya. Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa berperilaku
dengan memperlihatkan etika bisnis dan transparansi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Perseroan berupaya untuk
tetap terus mempertahankan dan menumbuhkan kepercayaan para investor kepada Perseroan melalui penyediaan informasi berbentuk
laporan keuangan yang akan dipublikasikan secara periodik melalui media masa, laporan berkala kepada instansi terkait, public expose,
dan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS), serta membuka diri untuk melakukan korespondensi secara langsung
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan menganut prinsip keterbukaan, keakuratan dan akuntabilitas.

Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance, Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit Internal serta
telah menunjuk Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi yang akan efektif pada saat saham Perseroan tercatat di BEI.

13. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)

Berbeda dengan perusahaan-perusahaan dalam industri Iain, Perseroan dengan berbagai platform yang dimilikinya mempunyai
keuntungan berupa akses yang lebih Iuas ke masyarakat. Dengan keunggulan ini, Perseroan dapat menjalankan CSR-nya dengan lebih
efisien dan efektif. Saat ini Perseroan dengan kemampuan akses yang dimilikinya, lebih berfokus pada mekanisme penghubung atau
mediasi, berupa penggalangan dana masyarakat untuk selanjutnya disalurkan ke berbagai daerah/lokasi/target-target yang
membutuhkan.

Perseroan secara aktif rnempromosikan program CSR untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan dan ekonomi kesejahteraan
masyarakat dimana program radio Perseroan disiarkan. Setiap stasiun radio Perseroan telah menyiapkan program yang memungkinkan
pendengar dan masyarakat umum untuk turut berperan serta memberikan donasi kepada masyarakat di daerah tertinggal serta korban
bencana alam. Salah satu proyek tanggung jawab sosial yang baru-baru ini dilakukan adalah buka puasa bersama dengan anak
yatim/dhuafa serta program donor danah. Perseroan juga secara teratur menyediakan kebutuhan dasar, seperti makanan, obat-obatan
dan tempat penampungan sementara untuk korban bencana alam dan bantuan keuangan dan medis kepada masyarakat di daerah
tertinggal. Dalam menjalankan program CSR ini, Perseroan bertindak sebagal mediator dalam penggalangan dana untuk kemudian
disalurkan ke daerah-daerah bencana.

Berikut adalah program-program CSR yang pernah dijalankan Perseroan dan Entitas Anak sejak tahun 2010:

Jan – Jul 2015 2014 2013 2012 2011 2010


Buka puasa bersama Buka puasa Buka puasa Buka puasa Buka puasa Buka puasa
Karyawan (101 Jak bersama Karyawan bersama Karyawan bersama Karyawan bersama Karyawan bersama Karyawan
FM, Gen FM Jakarta, (101 Jak FM, Gen (101 Jak FM, Gen (101 Jak FM, Gen (101 Jak FM, Gen (101 Jak FM, Gen
Gen FM Surabaya) FM Jakarta, Gen FM Jakarta, Gen FM Jakarta, Gen FM Jakarta, Gen FM Jakarta, Gen
dengan anak FM Surabaya) FM Surabaya) FM Surabaya) FM Surabaya) FM Surabaya)
yatim/dhuafa dengan anak dengan anak dengan anak dengan anak dengan anak
yatim/dhuafa yatim/dhuafa yatim/dhuafa yatim/dhuafa yatim/dhuafa
Donor darah Jak FM, 101 Jak FM Cinta Donor darah Jak Buka puasa Student Visit (101 Student Visit (101
Gen FM Jakarta dan Jakarta (Bantuan FM, Gen FM bersama anak Jak FM, Gen FM Jak FM, Gen FM
Gen FM Surabaya untuk korban Jakarta dan Gen yatim/dhuafa dan Jakarta, Gen FM Jakarta, Gen FM
banjir) FM Surabaya bermain di Surabaya) dalam Surabaya) dalam
KidZania bentuk bentuk
workshop/kunjunga workshop/kunjunga
n studi yang n studi yang
diadakan tiap bulan diadakan tiap bulan
Student Visit (101 Gen Peduli 101 Jak FM Cinta Student Visit (101 Berbagi di HUT Berbagi di HUT
Jak FM, Gen FM (Bantuan untuk Jakarta (Bantuan Jak FM, Gen FM Gen FM Surabaya Gen FM Surabaya
Jakarta, Gen FM korban banjir di untuk korban Jakarta, Gen FM bersama anak bersama anak
Surabaya) dalam Jakarta) banjir) Surabaya) dalam yatim yatim
bentuk bentuk
workshop/kunjunga workshop/kunjunga
n studi yang n studi yang
diadakan tiap bulan diadakan tiap bulan
Program Wajur 101 Jak FM Ice Gen Peduli Hari Donor Darah
Gen FM Surabaya Bucket Challenge (Bantuan untuk Sedunia Bareng
untuk Penderita korban banjir di Gen Sby
ALS Jakarta)

86
Jan – Jul 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Berbagi di HUT Student Visit (101 Student Visit (101 Berbagi di HUT
Gen FM Surabaya Jak FM, Gen FM Jak FM, Gen FM Gen FM Surabaya
bersama anak Jakarta, Gen FM Jakarta, Gen FM bersama anak
yatim Surabaya) dalam Surabaya) dalam yatim
bentuk bentuk
workshop/kunjunga workshop/kunjunga
n studi yang n studi yang
diadakan tiap bulan diadakan tiap bulan
Bekas jadi Berkah Gen FM Surabaya Berbagi di HUT
Gen FM Surabaya peduli Gunung Gen FM Surabaya
bersama Djarum Kelud bersama anak
Foundation yatim
Gen FM Surabaya
Peduli Taman
Bungkul
Berbagi di HUT
Gen FM Surabaya
bersama anak
yatim

14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Merek

PT Radio Attahiriyah

Arti
Kelas Jangka Waktu
No. Sertifikat Tanggal Tanggal Bahasa/Huruf/Angka
No. No. Permohonan Barang Perlindungan
Merek Pengajuan Pendaftaran Asing Dalam Contoh
dan Jasa Merek
Merek
10 (sepuluh)
23 Januari 21 Agustus SALAH SAMBUNG =
1. IDM000215488 J002008002523 NCL9 41 tahun sejak 23
2008 2009 Suatu penamaan
Januari 2008*
10 (sepuluh)
15 Agustus 11 Pebruari GEN FM = Suatu
2. IDM000192902 J002007026891 38 tahun sejak 15
2007 2009 Penamaan
Agustus 2007*
GANAS yang artinnya 10 (sepuluh)
17 Pebruari
3. IDM000237073 22 April 2008 J002008014261 adalah Gen 30 Lagu NCL9 41 tahun sejak 22
2010
Terpanas April 2008*

PT Suara Irama Indah

Arti
Kelas Jangka Waktu
No. Sertifikat Tanggal Tanggal Bahasa/Huruf/Angka
No. No. Permohonan Barang Perlindungan
Merek Pengajuan Pendaftaran Asing Dalam Contoh
dan Jasa Merek
Merek
10 (sepuluh)
28 Desember THT = Tiga Hal yang
1. IDM000380186 8 Juni 2011 J002011022542 41 (NCL 9) tahun sejak 8 Juni
2012 Tidak Boleh
2011*
10 (sepuluh)
28 Desember
2. IDM000380194 8 Juni 2011 J002011022543 EMAN = Efeknya Mana 41 (NCL 9) tahun sejak 8 Juni
2011
2011*
10 (sepuluh)
28 Desember Lagu Parodi Suatu
3. J002011022547 41 (NCL 9) tahun sejak 8 Juni
IDM000380181 8 Juni 2011 2011 Penamaan
2011*
10 (sepuluh)
28 Desember J002011022545 TAWCO : Tawaran
4 IDM000380180 8 Juni 2011 41 (NCL 9) tahun sejak 8 Juni
2011 Ngaco
2011*
10 (sepuluh)
RAP SELEBRITA =
5. IDM000302801 31 Juli 2009 2 Mei 2011 J002009025265 NCL 9 41 tahun sejak 31 Juli
Suatu Penamaan
2009*
10 (sepuluh)
TANYA-TANYA = Suatu
6. IDM000302800 31 Juli 2009 2 Mei 2011 J002009025264 NCL 9 41 tahun sejak 31 Juli
Penamaan
2009*

87
*Jangka waktu perlindungan merek tersebut dapat dimohonkan untuk diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dengan ketentuan:
a. permohonan perpanjangan diajukan dalam jangka waktu 12 bulan sebelumnya berakhirnya jangka waktu perlindungan;
b. merek yang bersangkutan masih digunakan pada barang/jasa yang diuraikan dalam sertifikat merek; dan
c. barang/jasa tersebut masih diproduksi dan diperdagangkan.

2. Hak Cipta

Jangka Waktu
No. Surat Tanggal Tanggal Judul
No. No. Permohonan Jenis Ciptaan Perlindungan
Pendaftaran Hak Pengumuman Pendaftaran Ciptaan
Ciptaan

PT Radio Attahiriyah
50 (lima puluh)
22 Pebruari 19 September 98,7 GEN
1. 053185 C00200704778 Seni Logo tahun sejak 22
2007 2011 FM
Pebruari 2007

Perseroan ataupun Entitas Anak tidak terikat pada suatu perjanjian ataupun kesepakatan terkait dengan pemberian lisensi, franchise,
konsesi utama, dan Hak Kekayaan Intelektual dari pihak lain.

15. PERSAINGAN

Bisnis penyiaran radio di Indonesia merupakan industri yang sangat kompetitif. Di tengah kompetitifnya persaingan bisnis tersebut, Gen
FM sebagai radio nomor satu di Jakarta menjadi contoh sukses bagi stasiun radio lain dalam pengembangan radio maupun program
acaranya. Kesuksesan Gen FM menyebabkan radio lain mengikuti strategi musik dan program yang mirip untuk dapat bersaing dalam
merebut pendengar yang lebih banyak. Pesaing utama 98.7 Gen FM antara lain adalah I-radio, Mustang, Prambors dan Global Radio.
Sementara pesaing utama dari 101 Jak FM adalah Delta FM, Indika, Motion FM, Hard Rock FM dan Kis FM dan pesaing utama dari 103.1
Gen FM adalah EBS, Istara, M Radio, dan DJFM.

Peringkat Radio di Jakarta per Q2-2015 berdasarkan Jumlah Pendengar (dalam ribuan)

Sumber: Nielsen Media

Peringkat Radio di Surabaya per Q2- 2015 berdasarkan Jumlah Pendengar (dalam ribuan)

Sumber: Nielsen Media

Persaingan yang semakin kompetitif menunjukan industri penyiaran dalam hal ini radio masih dipandang menjanjikan. Fenomena
ketatnya persaingan usaha dalam usaha media saat ini terlihat dengan banyaknya perusahaan holding berskala nasional dalam bentuk
perusahaan media terpadu dengan mensinergikan unit-unit usahanya dengan melengkapi portofolionya dengan media radio.

88
Grup media nasional menambah portofolio secara besar-besaran sesuai dengan grafik berikut ini

Sumber: Nielsen Media & Internal

Perseroan akan tetap berupaya menjadi radio terdepan di segmennya dengan mengandalkan pada data hasil research pendengar radio
Perseroan yang dilakukan secara berkala, untuk mengetahui tren dan kebutuhan dari pendengarnya. Berdasarkan hasil research
tersebut, Perseroan akan mengimplementasikannya ke dalam bentuk program-program radio yang digemari oleh target pendengarnya.
Untuk mendukung program tersebut dapat diketahui oleh target pendengarnya, Perseroan akan terus mempromosikan program-program
tersebut ke target pendengar. Perseroan juga akan terus memantau sambutan dan masukan pendengar untuk program yang sudah
diluncurkan. Perseroan percaya bahwa cara tersebut mampu untuk menjaga dan/atau meningkatkan standar dan mutu program
Perseroan sehingga jumlah pendengar radio-radio milik Perseroan terus bertumbuh.

89
IX. INDUSTRI RADIO DI INDONESIA

Radio merupakan salah satu media yang memiliki peranan cukup besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini siaran radio
merupakan salah satu sarana hiburan masyarakat yang masih banyak digemari. Hal ini disebabkan karena radio menyediakan jangkauan
yang luas serta dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. Selain sebagai media hiburan, radio juga digunakan untuk
menyampaikan informasi dan berita kepada pendengarnya.

1. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN RADIO DI INDONESIA

Penyiaran radio di Indonesia saat ini memiliki fungsi yang berbeda dengan pertama kali siaran radio mengudara di Indonesia. Badan
siaran radio pertama di Indonesia ialah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia pada tanggal 16 Juni 1925, yang didirikan oleh
penyiar-penyiar amatir dan memiliki status swasta. Siaran BRV masih dilakukan dalam bahasa Belanda dan memiliki konten yang lebih
berupa propaganda perusahaan dan perdagangan karena dukungan dari wartawan dan pengusaha Belanda.

Sejak munculnya BRV, badan-badan siaran radio lainnya berdiri di kota-kota lain di Indonesia, di antaranya: Nederlandsch Indische Radio
Omroep Masstchapyj (NIROM) di Jakarta, Bandung dan Medan; Solossche Radio Vereniging (SRV) di Solo; Mataramse Verniging Voor
Radio Omroep (MAVRO) di Jogjakarta; Verniging Oosterse Radio Luisteraars (VORO) di Bandung; Vereniging Voor Oosterse Radio
Omroep (VORO) di Surakarta; Chineese en Inheemse Radio Luisteraars Vereniging Oost Java (CIRVO) di Surabaya; Eerste Madiunse
Radio Omroep (EMRO) di Madiun; dan Radio Semarang di Semarang.

Undang-undang radio yang pertama kali di Indonesia atau pada waktu itu dikenal dengan “Radiowet” diresmikan tahun 1934, bersamaan
dengan didirikannya NIROM, yang merupakan cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI). Pemerintah Hindia Belanda memberikan
lisensi untuk menyelenggarakan penyiaran radio dengan program yang lengkap. Seperti BRV, awalnya NIROM juga melakukan siaran
dalam bahasa Belanda sampai satu tahun pertama. NIROM memperoleh keuntungan finansial melalui pajak radio yaitu biaya yang ditarik
oleh Kantor Pos dan Telegraf dari setiap pemilik pesawat radio. Konten siaran NIROM saat itu diisi oleh orkes dan lagu-lagu serta
diselingi oleh pidato, uraian dan ceramah yang merupakan usaha propaganda pemerintah kolonial untuk mengimbangi peningkatan
pergerakan kebangsaan di Indonesia.

Pada 8 Maret 1942, militer Jepang resmi menduduki Indonesia setelah Belanda menyatakan menyerah. Pada masa penjajahan Jepang
ini, semua stasiun radio swasta dimatikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku yang dibentuk pemerintahan
Jepang. Pusat jawatan ini berkedudukan di Jakarta dan memiliki cabang di berbagai kota dan kabupaten.

Seperti halnya radio-radio yang dibentuk oleh pemerintah kolonial pada masa penjajahan Belanda dan menyiarkan propaganda untuk
pemerintahan kolonial, stasiun radio di masa penjajahan Jepang banyak menyiarkan program propaganda, yaitu bahwa tentara Jepang
datang untuk membawa kemerdekaan bagi Indonesia. Siaran radio hanya dilakukan menggunakan dua bahasa: bahasa Jepang dan
Indonesia. Kebudayaan dan kesenian Indonesia mendapat perhatian yang jauh lebih baik dan radio menyiarkan kebudayaan dan
kesenian dalam porsi yang jauh lebih besar. Pada era ini, muncul juga berbagai pencipta lagu Indonesia. Bagi masyarakat terutama di
kalangan pemimpin dan angkatan muda Indonesia, fungsi radio sebagai sumber informasi menjadi sangat penting, yaitu untuk mencari
berita mengenai situasi Perang Dunia II.

Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, RRI kemudian berdiri, yaitu pada 11 September 1945. Pendirian RRI dilandasi
komitmen untuk menjadi lembaga penyiaran publik yang independen, netral, mandiri dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Sebagai stasiun radio milik negara, sekaligus stasiun radio siaran pertama, RRI memonopoli siaran radio di Indonesia hingga perubahan
situasi politik tahun 1965. Pada era 1960-an, radio amatir kembali berkembang di Indonesia. Kemunculan radio-radio amatir ini nantinya
akan menjadi radio-radio siaran swasta komersial di Indonesia.

Pada era orde baru, radio menjadi semakin diminati. Kehadiran Radio Siaran Swasta disahkan melalui Peraturan Pemerintah RI No. 55
Tahun 1970, tentang Radio Siaran Non Pemerintah. Melalui aturan ini, pemerintah meminta radio memiliki kelembagaan sebagai
Perseroan Terbatas (PT). Para tokoh asosiasi dan radio siaran swasta di Indonesia menggagas Kongres Radio Siaran Swasta Indonesia
pertama pada tanggal 16-17 Desember 1974. Kongres ini secara resmi melahirkan Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia
(PRSSNI). Pada 1983, organisasi ini mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia.

Radio siaran swasta terus berkembang hingga kini. Menurut data PRSSNI 2011, terdapat sekitar 2590 lembaga penyiaran radio di
Indonesia. Selain menyiarkan program berbahasa Indonesia, beberapa stasiun radio terkadang menyiarkan program atau siaran berita
dari luar negeri.

Kemunculan teknologi digital membuat banyak stasiun radio Indonesia menyediakan fasilitas penyiaran streaming audio bagi para
pendengar. Dengan fasilitas ini, siaran mereka tak hanya didengarkan oleh para pendengar di wilayah jangkauan frekuensi mereka, tapi
juga kepada pendengar di seluruh dunia yang terkoneksi internet.

2. PENYIARAN RADIO DIBANDINGKAN MEDIA LAINNYA

Tren penyiaran radio tidak setinggi pada era 1970-an karena munculnya media-media lainnya terutama dengan kehadiran televisi dan
internet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Namun, radio masih memiliki peran dalam kehidupan masyarakat, khususnya
sebagai sarana hiburan dan dan sumber informasi.

90
Konsumsi Media di Indonesia
95%
100%
80%
60%
40% 33%
20%
20% 12%
6% 5%
0%
Televisi Internet Radio Surat Kabar Tabloid Majalah
sumber : Nielsen, 2014

Dari data Nielsen di tahun 2014, televisi menjadi pilihan pertama bagi masyarakat Indonesia yang ditandai dengan tingginya tingkat
konsumsi terhadap televisi yaitu 95%. Internet sebagai media masih berkembang dan cukup baru bagi masyarakat Indonesia merupakan
pilihan berikutnya bagi penduduk Indonesia. Sementara itu radio merupakan media terpopuler ketiga di Indonesia dengan jumlah
konsumsi terhadap radio adalah 20%.

Konsumsi Media di Luar Pulau Jawa


120%
97%
100%
80%
60%
37% 32%
40% 26%
20% 11% 9% 5%
0%
Televisi Radio Internet Surat Kabar Bioskop Tabloid Majalah
sumber : Nielsen, 2014

Televisi masih menjadi media pilihan utama penduduk di luar Jawa, yaitu dengan konsumsi media sebesar 97% sementara radio menjadi
pilihan kedua dengan tingkat konsumsi untuk media ini sebesar 37%. Konsumsi internet cenderung masih tinggi walaupun untuk
penduduk di luat Jawa lebih rendah yaitu tingkat konsumsi sebesar 32%. Media lain yang dikonsumsi oleh penduduk di luar Pulau Jawa
adalah koran (26%), bioskop (11%), tabloid (9%) dan majalah (5%).

Media penyiaran radio terlihat lebih populer bagi konsumen di luar Pulau Jawa. Hal ini terlihat dari persentase banyaknya konsumsi untuk
radio (37%) dibandingkan dengan konsumen di Jawa (18%). Namun terdapat perbedaan metode yang digunakan pendengar di Jawa dan
di luar Jawa. Konsumen di luar Jawa rata-rata masih mendengarkan radio melalui pesawat radio, namun konsumen di Jawa sudah mulai
lebih banyak mendengarkan radio melalui telepon genggam. Sementara itu, genre jenis musik yang disukai dalam penyiaran radio
secara umum adalah lagu-lagu pop Indonesia dan dangdut. Penduduk di luar Pulau Jawa lebih banyak mendengarkan radio di sore hari,
sementara masyarakat di Jawa lebih banyak mendengarkan siaran radio pada pagi hari.

Berdasarkan kedua data dari Nielsen di atas, konsumsi media masih tidak merata untuk tiap-tiap daerah di Indonesia, khususnya untuk
media internet. Konsumsi internet di luar Pulau Jawa lebih kecil dibandingkan dengan persentase konsumsi internet untuk keseluruhan
Indonesia karena akses internet lebih mudah didapatkan serta lebih baiknya infrastruktur telekomunikasi yang ada, terutama di kota-kota
besar di Pulau Jawa. Namun demikian penggunaan media ini mengalami pertumbuhan tertinggi dalam 4 tahun terakhir, hingga mencapai
dua kali lipat baik di Jawa maupun luar Jawa.

Di sisi lain, peningkatan penggunaan internet memiliki peran dalam peningkatan konsumsi radio. Hal ini disebabkan karena pendengar
dapat menikmati siaran radio di daerah lain karena tidak dibatasi oleh frekuensi. Tren mendengarkan radio melalui internet atau media
digital ini diperkirakan masih akan terus meningkat seiring dengan tingginya minat masyarakat pada internet dan juga peningkatan
infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa.

3. LISTENERSHIP RADIO DI JAKARTA

Penyiaran radio konvensional memiliki lingkup jangkauan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan televisi. Oleh sebab itu industri dapat
berbeda bergantung dari wilayah geografisnya. Tingkat partisipasi masyarakat lokal ini juga yang akan mempengaruhi ekspansi dan
strategi bisnis perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang penyiaran radio.

91
Jakarta memiliki tren penurunan jumlah pendengar siaran radio. Berdasarkan data Nielsen pada kuartal II tahun 2015, jumlah pendengar
radio di Jakarta adalah 9,5 juta orang dengan rata-rata tiap orang menghabiskan waktu 2 jam 37 menit dalam seminggu. Sejak awal
tahun 2012, di mana saat itu jumlah pendengar radio di Jakarta dalam seminggu berkisar pada 13.3 juta orang, jumlah pendengar radio
telah mengalami penurunan sebesar 28,60%. Sementara waktu yang dihabiskan oleh para pendengar radio cukup stabil.

Jumlah Pendengar
Tren Listenership Siaran Radio di Jakarta dalam Seminggu Lama Waktu
(dalam Juta) (Jam:Menit)

16 10:48
13.9
13.3 13.5 9:36
14 12.8 12.9 12.8
12.3
11.6 11.4 8:24
12 10.8
10.1
9.7 9.6 9.5 7:12
10
6:00
8
4:48
6
2:37 2:45 2:48 2:35 2:34 2:34 2:34 2:37 3:36
2:28 2:21 2:19 2:27 2:19 2:29
4 2:24
2 1:12
0 0:00
Q1 2012 Q2 2012 Q3 2012 Q4 2012 Q1 2013 Q2 2013 Q3 2013 Q4 2013 Q1 2014 Q2 2014 Q3 2014 Q4 2014 Q1 2015 Q2 2015

Jumlah Pendengar Waktu Untuk Mendengarkan Radio

Sumber : Nielsen Media, Q2 2015

Faktor utama penurunan jumlah pendengar ini adalah karena makin berkembangnya internet menjadi media komunikasi dan informasi
masyarakat Jakarta. Selain itu infrastruktur untuk media digital atau internet juga semakin baik yang semakin mendorong penggunaan
internet yang lebih tinggi.

Berdasarkan demografis usia, pendengar radio di Jakarta didominasi oleh pendengar berusia 20 - 29 tahun, yaitu 29% dari total
pendengar radio di Jakarta. Sementara itu pendengar radio pada rentang usia 30 - 39 tahun merupakan pangsa pasar terbesar kedua,
yaitu 24%. Hal ini menandakan bahwa pengguna radio masih didominasi oleh kaum muda dan dewasa. 91% pendengar radio di Jakarta
adalah berusia di atas 14 tahun.

Pendengar Radio Q2-2015 di Jakarta Berdasarkan Usia Pendengar


Pendengar Radio
Radio di Jakarta
Q2-2015 Berdasarkan
di Jakarta Pekerjaan
Berdasarkan
lebih dari 50
10 - 14 tahun,
Pekerjaan Pekerja Kantor,
tahun, 12% Lainnya, 6% 7%
9% Pekerja Kantor,
Lainnya, 6% 7%
40 - 49 tahun,
14% 15 - 19 tahun,
12% Istri Ibu
di Rumah,
Rumah
25% 25%
Tangga,
Pekerja Manual,
31%Buruh, 31%

30 - 39 tahun,
24% 20 - 29 tahun,
29% Pelajar, 18%
Wiraswasta, 13%
Pelajar, 18%
Wiraswasta, 13%
Sumber : Nielsen Media

Sementara itu, berdasarkan latar belakang pekerjaan pendengar, pekerja manual (blue collar worker) merupakan kelompok pendengar
terbesar untuk pendengar radio di Jakarta. Kelompok ini merupakan 31% dari total pendengar radio di Jakarta. Selain itu, ibu rumah
tangga dan kaum pelajar merupakan kelompok pendengar radio yang cukup signifikan untuk total audiens stasiun-stasiun radio di
Jakarta. Radio merupakan media yang cocok bagi kelompok pendengar tersebut karena radio masih bisa diakses di tengah aktivitas
sehari-hari mereka.

92
Pendengar Radio di Jakarta Q2-2015 Berdasarkan Kalangan Ekonomi

Bawah, 8%

Menengah, 59%
Atas, 33%

Sumber : Nielsen Media

Pendengar radio di Jakarta juga masih identik dengan masyarakat dengan ekonomi menengah. Hal ini disebabkan karena radio
merupakan hiburan yang relatif terjangkau dan bisa dinikmati oleh beberapa orang. Selain itu, untuk beberapa orang di kalangan
menengah, konsumsi internet masih dianggap mahal jika dibandingkan dengan radio.

Persaingan stasiun-stasiun radio di Jakarta cukup tinggi didorong oleh tingginya tingkat belanja iklan di daerah ini. Faktor yang
mempengaruhi tingginya tingkat belanja iklan ini adalah banyaknya populasi penduduk Jakarta, dan radio masih dipandang efektif
sebagai media iklan bagi produsen. Persaingan ini dapat terlihat dari sudah digunakannya seluruhnya frekuensi radio FM komersial di
Jakarta, pada rentang frekuensi 88.0 sampai 108 MHz. Berdasarkan data Nielsen, hanya 12 dari 47 stasiun radio di Jakarta yang memiliki
jumlah pendengar lebih dari 500 ribu pendengar.

Peringkat Radio di Jakarta per Q2-2015 berdasarkan Jumlah Pendengar (dalam ribuan)

Sumber: Nielsen Media

93
X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2015 dan 2014, serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011, dan 2010
berdasarkan laporan keuangan Perseroan.

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 telah
diaudit oleh KAP Aria Kanaka & Rekan berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan terkait penyajian kembali laporan keuangan, penyajian informasi
keuangan entitas induk, laporan keuangan Perseroan tahun 2013 dan 2012 yang diaudit oleh auditor independen lain dan tujuan
penerbitan laporan untuk prospektus.

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2014 telah
direviu oleh KAP Aria Kanaka & Rekan berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410, “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang
Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria
Kanaka & Rekan berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan pendapat wajar dengan
paragraf penjelasan terkait penyajian informasi keuangan entitas induk dan laporan keuangan Perseroan tahun 2013 yang diaudit oleh
auditor independen lain.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, dan 2010 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan tentang audit atas laporan keuangan entitas induk.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012* 2011* 2010*
ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 14.434 16.194 19.437 55.596 26.307 13.335
Piutang usaha
Pihak berelasi 13.887 15.062 10.667 6.655 6.412 3.766
Pihak ketiga 53.363 49.277 53.372 50.159 46.573 39.095
Aset keuangan lancar lainnya 1.131 1.536 1.219 254 210 315
Biaya dibayar di muka 3.569 2.648 459 1.387 2.104 293
Uang muka 2.329 6.362 1.415 - 800 44
Piutang pihak berelasi 57.034 49.562 84.996 - - -
Jumlah Aset Lancar 145.747 140.641 171.565 114.051 82.406 56.856
ASET TIDAK LANCAR
Biaya dibayar di muka 6.150 7.200 - - - -
Piutang pihak berelasi 13.866 13.011 9.050 7.877 8.087 2.171
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan 3.373 3.807 4.862 5.892 5.267 5.328
Aset pajak tangguhan 1.133 872 844 822 649 117
Aset lain-lain 528 131 104 98 84 75
Jumlah Aset Tidak Lancar 25.050 25.021 14.860 14.689 14.087 7.691
JUMLAH ASET 170.797 165.662 186.425 128.741 96.493 64.539

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang bank 48.000 56.000 72.000 - - -
Utang usaha - 1.382 - 17 653 693
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 1.880 1.907 1.948 1.897 1.560 3.223
Biaya masih harus dibayar 860 976 1.372 645 1.521 1.227
Utang pajak 16.140 19.738 33.424 24.074 15.605 9.977
Pendapatan diterima di muka 4.344 2.251 1.451 2.431 2.668 1.181
Utang dividen 12.185 15.652 - - - -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 83.409 97.906 110.195 29.064 22.008 16.301

94
31 Desember
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012* 2011* 2010*
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan pasca masa kerja 4.531 3.488 2.550 1.721 647 462
Utang pihak berelasi 6.663 10.562 10.063 10.656 10.427 11.349
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.194 14.050 12.613 12.377 11.074 11.811

Jumlah Liabilitas 94.603 111.956 122.808 41.441 33.082 28.112

EKUITAS
Modal saham 45.698 9.140 9.140 9.140 9.140 9.140
Tambahan modal disetor (20.067) (12.762) (12.762) (12.762) (12.762) (12.762)
Selisih nilai transaksi dengan kepentingan
nonpengendali 9.701 - - - - -
Modal proforma - 23.102 27.619 29.920 21.533 13.024
Saldo laba 40.858 34.226 39.620 61.002 45.500 27.025
Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 76.191 53.706 63.617 87.300 63.411 36.427
Kepentingan Nonpengendali 3 - - - - -
Jumlah Ekuitas 76.194 53.706 63.617 87.300 63.411 36.427

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 170.797 165.662 186.425 128.741 96.493 64.539
*disajikan kembali

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN


(dalam jutaan Rupiah)
Periode tujuh bulan yang
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Komprehensif Lain Konsolidasian Juli
2015 2014* 2014** 2013** 2012** 2011** 2010**

PENDAPATAN BERSIH 57.602 49.068 95.052 80.419 64.917 60.524 47.436

Beban program dan siaran (240) (190) (587) (420) (353) (449) (492)
Beban umum dan administrasi (29.403) (26.464) (54.828) (41.900) (29.343) (24.683) (21.009)
Laba restrukturisasi 6.509 - - - -
Laba (rugi) selisih kurs bersih 48 (27) 17 120 29 (30) (27)
Rugi penurunan nilai atas piutang (444) (176) (249) (697) (878) (15) (230)
Rugi atas penjualan aset tetap - - - - (151) 59 6
Lain-lain bersih (229) (286) (439) (1.284) (1.275) (1.151) (1.752)
LABA OPERASI 33.843 21.925 38.966 36.238 32.946 34.255 23.994

Pendapatan Keuangan 3.875 4.985 9.286 6.705 1.278 516 450


Beban Keuangan (3.733) (4.716) (8.996) (5.012) (1.869) - -
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 33.986 22.194 39.256 37.931 32.355 34.771 24.443

PAJAK PENGHASILAN (6.543) (5.199) (9.913) (9.042) (8.015) (7.787) (5.678)


LABA PERIODE (TAHUN)
BERJALAN SETELAH
PENYESUAIAN PROFORMA 27.443 16.995 29.343 28.890 24.340 26.984 18.765

PENYESUAIAN PROFORMA (7.266) (7.225) (13.102) (11.506) (8.387) (8.509) (5.449)


LABA PERIODE (TAHUN)
BERJALAN 20.177 9.771 16.241 17.384 15.953 18.475 13.316

PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi - - - - - - -
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
- Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti (143) (60) (165) (201) (601) - -
- Pajak penghasilan terkait 36 15 41 50 150 - -
Jumlah penghasilan komprehensif
lain (107) (45) (124) (151) (451) - -

95
Periode tujuh bulan yang
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan berakhir pada tanggal 31 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Komprehensif Lain Konsolidasian Juli
2015 2014* 2014** 2013** 2012** 2011** 2010**
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN
BERJALAN 20.070 9.726 16.117 17.233 15.503 18.475 13.316

LABA PER SAHAM DASAR 1.404,87 1.069,06 1.777,04 1.902,05 1.745,53 2.021,37 1.456,99
*Tidak diaudit
** Disajikan kembali

RASIO-RASIO PERTUMBUHAN, MARJIN PROFITABILITAS DAN RASIO KEUANGAN


(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)
Periode tujuh bulan
yang berakhir pada Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember
tanggal 31 Juli
2015 2014* 2014 2013 2012 2011 2010
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan Bersih 17,39 - 18,20 23,88 7,26 27,59 49,85
Beban Usaha 11,21 - 30,94 42,51 18,43 16,89 68,31
Laba Operasi 54,35 - 7,53 9,99 (3,17) 36,47 5,67
Laba Periode (Tahun) Berjalan 61,48 - 1,57 18,69 (37,50) 38,70 11,72
Jumlah Aset** 3,10 - (11,14) 44,81 33,00 49,51 (17,75)
Jumlah Liabilitas** (15,50) - (8,84) 196,35 26,72 17,68 0,35
Jumlah Ekuitas** 41,87 - (15,58) (27,13) 45,04 74,08 (62,92)

Marjin Profitabilitas
Laba Operasi / Pendapatan Bersih 58,76 44,68 40,99 45,06 50,75 58,48 67,00
Laba Periode (Tahun) Berjalan / Pendapatan Bersih 47,64 34,64 30,87 35,92 37,49 30,52 28,07
Laba Operasi / Jumlah Aset 19,82 - 23,52 19,44 25,59 36,68 40,19
Laba Periode (Tahun) Berjalan / Jumlah Aset 16,07 - 17,71 15,50 18,91 19,15 20,63
Laba Operasi / Jumlah Ekuitas 44,42 - 72,55 59,96 37,74 55,81 71,20
Laba Periode (Tahun) Berjalan / Jumlah Ekuitas 36,02 - 54,64 45,41 27,88 29,13 36,56

Rasio Keuangan
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 1,24 x - 2,08 x 1,93 x 0,47 x 0,52 x 0,77 x
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 0,55 x - 0,68 x 0,66 x 0,32 x 0,34 x 0,44 x
Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Jangka
Pendek 1,75 x - 1,44 x 1,56 x 3,92 x 3,74 x 3,49 x

Loan Covenant Ratio***


Utang Bank / Jumlah Ekuitas 0,63 x - 1,06 x 1,13 x n.a. n.a. n.a.
Utang Bank / EBITDA 1,56 x - 1,37 x 1,89 x n.a. n.a. n.a.
Rasio Penutupan Pelunasan Utang (Debt Service
Coverage Ratio) 1,20 x - 1,70 x 1,13 x n.a. n.a. n.a.
*Berdasarkan laporan keuangan yang disajikan kembali dan tidak diaudit
**Pertumbuhan jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan per tanggal 31 Juli 2015 dihitung terhadap jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan per
tanggal 31 Desember 2014.
*** Rasio keuangan entitas anak yang harus dipenuhi dalam utang bank adalah: rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih besar dari 2,5; rasio utang
terhadap EBITDA tidak lebih besar dari 3,5; rasio penutupan pelunasan hutang tidak lebih kecil dari 1.

96
XI. EKUITAS

Tabel di bawah ini menunjukkan perkembangan posisi ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dan
2014 serta tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 berdasarkan laporan keuangan Perseroan.

Laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dan 2014 serta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka & Rekan berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, masing-masing dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan
paragraf penjelasan terkait penyajian kembali laporan keuangan, penyajian informasi keuangan entitas induk, laporan keuangan
Perseroan tahun 2013 dan 2012 yang diaudit oleh auditor independen lain dan tujuan penerbitan laporan untuk prospektus.

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Juli 2015
2014* 2013* 2012*

EKUITAS
Modal saham 45.698 9.140 9.140 9.140
Tambahan modal disetor (20.067) (12.762) (12.762) (12.762)
Selisih nilai transaksi dengan kepentingan
nonpengendali 9.701 - - -
Modal proforma - 23.102 27.619 29.920
Saldo laba 40.858 34.226 39.620 61.002
Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 76.191 53.706 63.617 87.300
Kepentingan Nonpengendali 3 - - -
Jumlah Ekuitas 76.194 53.706 63.617 87.300
*disajikan kembali

Modal proforma timbul atas transaksi restrukturisasi yang dilakukan Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015, dimana Perseroan mengakuisisi
entitas anak. Modal proforma timbul dengan perhitungan seandainya laporan keuangan Perseroan sudah mengkonsolidasi entitas anak
dari awal periode.

Tabel Proforma Ekuitas

Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 31 Juli 2015 setelah memperhitungkan dampak dari dilakukannya
Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi biaya emisi:

(dalam jutaan Rupiah)


Modal Ditempatkan Tambahan Modal Kepentingan
Uraian Saldo Laba Jumlah Ekuitas
dan Disetor Penuh Disetor/Agio Saham Nonpengendali
Posisi Ekuitas menurut
Laporan Keuangan pada
tanggal 31 Juli 2015
dengan jumlah saham
sebesar 456.980.000 yang 45.698 6.582 23.910 3 76.194
ditempatkan dan disetor
penuh dengan nilai
nominal Rp100,- per
saham.
Penawaran Umum Perdana
Saham sebanyak
105.052.900 saham dengan
10.505 36.823 - - 47.328
harga penawaran Rp750 per
saham setelah dikurangi
biaya emisi
Proforma Ekuitas setelah
Penawaran Umum Perdana 56.203 43.675 23.910 3 123.791
Saham

97
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan laba bersih Perseroan dapat dibagikan
kepada Pemegang Saham sebagai dividen setelah penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan undang-undang. Pembagian
dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham melalui keputusan RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi Perseroan.

Manajemen Perseroan merencanakan kebijakan pembagian dividen kas maksimum 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan
untuk setiap tahunnya dimulai dari tahun buku 2016 dengan dasar perhitungan bahwa Perseroan akan memberikan keuntungan yang
proporsional antara Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan adanya pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
Perseroan berencana untuk membagikan dividen setidaknya sekali setahun kecuali diputuskan lain dalam RUPS. Direksi Perseroan akan
membayarkan dividen, dengan persetujuan para pemegang saham dalam RUPS. Pembagian dividen akan dilaksanakan dengan
memperhatikan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan Perseroan.

Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan
sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) dalam hal Perseroan
mengumumkan dan membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan dalam perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan para
krediturnya.

98
XIII. PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas
Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan
Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal
pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang
seluruh syarat-syarat dibawah ini terpenuhi :
1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan ; dan
2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham
pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari modal yang disetor.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi
Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Republik No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas
Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal :
Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut
Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara
pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada
saat Penawaran Umum Perdana Saham.
3. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas, maka pemilik
saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan
tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang “Bidang-Bidang Penanaman
Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, Dana
Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, atas dividen yang diterimanya dari saham pada Perseroan terbatas
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan.

Sesuai dengan pasal 17 ayat 2 (c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang
dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri adalah paling tinggi sebesar 10% dan bersifat final.

Dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) akan dipotong Pajak Penghasilan sesuai dengan Pasal
26 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 dengan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima
oleh pemegang saham yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B), dengan Indonesia. Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah, wajib pajak harus memenuhi ketentuan
dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tanggal 05 November 2009, juncto Peraturan Direktur Jenderal Pajak
NO. PER-24/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan
ketentuan harus menyerahkan Surat Keterangan Domisili (SKD). Dokumen SKD adalah formulir yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Pajak (Form DGT 2) yang wajib diisi dan ditandatangani oleh WPLN, serta telah disahkan dan ditandatangan oleh pejabat pajak yang
berwenang di Negara mitra P3B.

Kewajiban Perpajakan Perseroan

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta
Pajak Bumi dan Bangunan (PPB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan
peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan
pajak penghasilan badan untuk tahun terakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat
berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN
PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN
PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA INI.

99
XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK

A. Keterangan tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek
yang namanya disebut di bawah ini, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan Ditawarkan Perseroan
kepada Masyarakat seluruhnya dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan
ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.

Perjanjian Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan
ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek.

Selanjutnya Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya
sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.A.7.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dalam Penawaran Umum Perdana Perseroan adalah sebagai berikut:

Porsi Penjaminan
No. Nama Penjamin Emisi Efek
Jumlah Saham Nilai (Rupiah) Persentase
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
1 PT Trimegah Securities Tbk 105.052.900 78.789.675.000 100,00%
TOTAL 105.052.900 78.789.675.000 100,00%

PT Trimegah Securities Tbk. selaku penjamin pelaksana emisi efek tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana
dimaksud dalam UU Pasar Modal.

B. Penentuan Harga Penawaran Saham

Harga Saham dalam Penawaran Umum Perdana ini ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara Perseroan dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain minat dari pasar yang tercermin dari hasil penawaran awal.
Penawaran Awal dilakukan sejak tanggal 3 Desember 2015 sampai dengan tanggal 26 Januari 2016. Dalam masa bookbuilding, kisaran
harga terendah yang digunakan adalah sebesar Rp750,- (tujuh ratus lima puluh Rupiah) per saham sedangkan harga tertinggi yang
digunakan adalah sebesar Rp1.100,- (seribu seratus Rupiah) per saham. Jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek adalah pada harga Rp750 (tujuh ratus lima puluh Rupiah) per saham. Berdasarkan hal tersebut, Perseroan dan
Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyepakati harga penawaran Saham Perseroan pada Penawaran Umum Perdana ini sebesar
Rp750 setiap saham.

Harga Saham Perseroan setelah pencatatan di Bursa dapat mengalami kenaikan atau penurunan dibandingkan dengan harga
penawaran yang telah ditetapkan tersebut. Fluktuasi harga tersebut dapat terjadi akibat mekanisme pasar.

100
XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

1. Akuntan Publik : KAP Aria Kanaka & Rekan (Mazars)

Nama Rekan: Dudi Hadi Santoso

Sona Topas Tower, 7th floor


Jl. Jend. Sudirman Kav.26
Jakarta Selatan12920
Telp. : (+62-21) 2902 6677
Fax. : (+62-21) 2902 6667

No. STTD : 16/PM.2.3/STTD-AP/2013


No. Institut Akuntan Publik Indonesia : 2136
Pedoman Kerja : Standar Audit dan Standar Reviu yang ditetapkan Intitut Akuntan
Publik Indonesia

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 1040/GSN/M-AKR-V/2015 tanggal 25 Mei 2015.

Tugas dan kewajiban pokok Akuntan Publik di dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah untuk melaksanakan audit dengan
berpedoman pada standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Menurut standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan
untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
yang material. Dalam hal ini, Akuntan Publik bertanggung jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang
diauditnya.

Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan dan juga penilaian atas dasar prinsip akuntansi yang dipergunakan dan estimasi yang signifikan
yang dibuat oleh manajemen tentang penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Pengalaman kerja KAP Aria Kanaka & Rekan di bidang pasar modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah

1) Proses Right Issue

Nama Emiten Tanggal Periode Keterangan


PT Jaya Kontruksi Tbk. Desember 2013 PUT I

2) Proses IPO

Nama Emiten Tanggal Pencatatan


PT Bank Nationalnobu Tbk. 20 Mei 2013
PT Nusa Raya Cipta Tbk. 27 Juni 2013

3) Proses Obligasi

Nama Emiten Tanggal Periode Keterangan


PT Pupuk Indonesia Holding Company Desember 2013 -

101
2. Konsultan Hukum : NKNLegal
Nurhadian Kartohadiprodjo Noorcahyo

Nama Rekan: Aji Nurhadian, S.H. dan Chandra Bima Prakasa, S.H.

Plaza Bisnis Kemang II


Jalan Kemang Raya 2 No. 2
Jakarta Selatan 12730
Telp. : (+62-21) 7179 1973, 7179 1978
Fax. : (62-21) 7179 3478

No. STTD : 509/PM/STTD-KH/2003 dan No.05/PM.2.5/STTD-KH/2013


Keanggotaan Asosiasi : HKHPM No.200410 dan No.201227

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 003/PTMARI/VII/2015 tanggal 15 Juli 2015..

Tugas dan kewajiban pokok Konsultan Hukum selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah
melakukan pemeriksaan dan penelitian atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berkaitan seagaimana yang
disampaikan oleh Perseroan ditinjau dari segi hukum. Hasil pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut dimuat dalam Laporan
Pemeriksaan Segi Hukum, yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri, dengan berpedoman
pada kode etik, standar profesi (Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang diatur dalam Keputusan Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No. Kep.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah dengan Keputusan
HKHPM No. Kep.04/HKHPM/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan Keputusan HKHPM No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal
4 Februari 2014) dan peraturan pasar modal yang berlaku.

Pengalaman kerja NKNLegal di bidang pasar modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah

1) Proses Right Issue

Nama Emiten Tanggal Periode Keterangan


PT MNC Land Tbk Januari 2014 PUT III
PT MNC Land Tbk Mei 2013 PUT II

3. Notaris : Kantor Notaris Zulkifli Harahap, S.H.

Nama Profesi Penunjang Pasar Modal: Zulkifli Harahap, S.H.

Jl RS. Fatmawati No 15 L
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12140
Telp. : (+62-21)727 97124, 727 96436, 707 73332
Fax. : (+62-21) 727 96436

No. STTD : 159/BL/STTD-N/2008 Tanggal 16 April 2008


No. Ikatan Notaris Indonesia : 011.003.262.250664
Pedoman Kerja : Undang-Undang Jabatan Notaris

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 002/PTMARI/VIII/2015 tanggal 21 Agustus 2015

Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini antara lain menyiapkan dan
membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Perdana, antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris dan Kode
Etik Notaris.

Pengalaman kerja Kantor Notaris Zulkifli Harahap, S.H. di bidang pasar modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah

1) Proses Obligasi / Sukuk

Nama Emiten Tanggal Periode Keterangan


PT Elang Peradaban Mulia 2015 Sukuk Ijarah
PT PLN Persero 2012 Sukuk Ijarah

102
4. Biro Adminitrasi : PT Adimitra Jasa Korpora
Efek
Plaza Properti Lantai 2
Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1
Jl. Perintis Kemerdekaan
Jakarta 13210
Telp : (+62-21) 4744 1515
Fax : (+62-21) 4709697
No. STTD : KEP-41/D.04/2014 tanggal 19 September 2014
Pedoman Kerja : Peraturan Bapepam-LK dan Peraturan OJK
Anggota Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI) Jakarta No. ABI/II/2015-012
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. PW-036/MRI/07-2015 Tanggal 24 Juli 2015
Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek (“BAE”) dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, sesuai dengan Standar Profesi
dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan dan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham
(DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam
pemesanan saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan
saham.
Melakukan administrasi pemesanan Saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE
melakukan proses penjatahan berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, mencetak
konfirmasi penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Formulir Konfirmasi Penjatahan
(FKP) atas nama pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana dengan berpedoman
pada peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.
Pengalaman kerja PT Adimitra Jasa Korpora di bidang pasar modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah
1) Proses Right Issue
Nama Emiten Tanggal Periode Keterangan
PT Bank Mayapada Internasional Tbk Oktober 2015 PUT VIII
PT Indonesian Paradise Property Tbk September 2015 PUT I
PT Radana Bhaskara Finance Tbk Juli 2015 PUT I
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk Juli 2015 PUT V
PT Indonesian Paradise Property Tbk Juni 2015 PUT I
PT Bank Mayapada Internasional Tbk Januari 2015 PUT VII
PT Bank of India Indonesia Tbk Januari 2015 PUT II
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Desember 2014 PUT I
PT Bank QNB Kesawan, Tbk Juni 2014 PUT IV
PT Tribanyan Tirta Tbk Desember 2013 PUT I
PT ATPK REsources Tbk Desember 2013 PUT II
PT Bank Mayapada Internasional Tbk Oktober 2013 PUT VI
PT Jaya Konstruksi Manggala P, Tbk Juli 2013 PUT I
PT Bank QNB Kesawan, Tbk Juni 2013 PUT III
PT Bhuawanatala Indah Permai Tbk Februari 2013 PUT IV
PT Samindo Resources, Tbk Januari 2013 PUT II
2) Proses IPO
Nama Emiten Tanggal Pencatatan
PT Mitra Keluarga Karyasehat, Tbk Maret 2015
PT Bank Agris, Tbk Desember 2014
PT Batavia Prosperindo International, Tbk Juli 2014
PT Ekasari Lorena Transport, Tbk April 2014
PT Capitol Nusantara Indonesia, Tbk Januari 2014
PT Bank Ina Perdana, Tbk Januari 2014
PT Asuransi Mitra Maparya, Tbk Januari 2014
PT Bank Maspion, Tbk Juli 2013
PT Sri Rejeki Isman, Tbk Juni 2013
PT Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Februari 2013
PT Saraswati Griya Lestari, Tbk Januari 2013

PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI
MENYATAKAN DENGAN TEGAS TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN AFILIASI BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK
LANGSUNG DENGAN PERSEROAN SEBAGAIMANA DIDEFINISIKAN DALAM UUPM.

103
Halaman ini sengaja dikosongkan

104
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka
Penawaran Umum Perdana Saham melalui Prospektus ini, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Nurhadian Kartohadiprodjo
Noorcahyo.

105
Halaman ini sengaja dikosongkan

106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Perseroan untuk Periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 serta tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka dan
Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan terkait penyajian kembali laporan keuangan, penyajian
informasi keuangan entitas induk, laporan keuangan Perseroan tahun 2013 dan 2012 yang diaudit oleh auditor independen lain dan
tujuan penerbitan laporan untuk prospektus.

131
Halaman ini sengaja dikosongkan

132
133

133
Halaman ini sengaja dikosongkan

134
135
136
137
138
139
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015 SERTA 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2012/
31 Juli 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2e,2h,2m,5,26 14.433.641.574 16.194.388.758 19.437.308.705 55.596.248.660 26.306.950.607
Piutang usaha 2f,2h,6,26
Pihak berelasi 2g,22 13.887.333.717 15.062.055.402 10.666.515.436 6.654.444.772 6.411.612.695
Pihak ketiga setelah dikurangi
penyisihan penurunan
nilai 53.363.101.264 49.277.443.877 53.371.842.079 50.159.263.550 46.572.930.173
Aset keuangan
lancar lainnya 2f,2h,26 1.130.683.595 1.535.975.763 1.218.736.177 253.870.689 209.829.589
Biaya dibayar di muka 2i,7 3.569.213.749 2.647.873.936 459.131.253 1.387.283.961 2.103.839.002
Uang muka 2.328.787.836 6.361.896.049 1.414.814.635 - 800.000.000
Piutang pihak berelasi 2g,2h,22,26 57.033.782.435 49.562.008.891 84.995.755.555 - -

Jumlah Aset Lancar 145.746.544.170 140.641.642.676 171.564.103.840 114.051.111.632 82.405.162.066

ASET TIDAK LANCAR


Biaya dibayar di muka jangka panjang 2i,7 6.150.000.000 7.200.000.000 - - -
Piutang pihak berelasi 2g,2h,22,26 13.866.436.060 13.010.595.940 9.050.296.440 7.876.885.998 8.087.368.309
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan 2j,8 3.373.053.118 3.806.669.247 4.862.293.189 5.892.289.536 5.266.825.481
Aset pajak tangguhan 2n,21 1.132.697.453 871.887.035 843.533.726 822.390.953 648.796.296
Aset lain-lain 26 528.427.548 130.764.000 104.409.000 97.920.000 84.445.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 25.050.614.179 25.019.916.222 14.860.532.355 14.689.486.487 14.087.435.086

JUMLAH ASET 170.797.158.349 165.661.558.898 186.424.636.195 128.740.598.119 96.492.597.152

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan.

140 1
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015 SERTA 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2012/
31 Juli 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang bank 2h,9,26 48.000.000.000 56.000.000.000 72.000.000.000 - -
Utang usaha 2g,2h,22,26 - 1.382.247.900 - 16.500.000 652.960.000
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 2h,26 1.880.305.262 1.907.080.069 1.948.446.856 1.897.149.570 1.559.721.220
Biaya masih harus dibayar 2h,2o,10,26 860.212.838 975.747.756 1.371.661.977 644.788.685 1.521.333.252
Utang pajak 2n,11 16.140.111.930 19.737.804.816 33.424.456.783 24.073.652.433 15.605.313.292
Pendapatan diterima di muka 2l 4.344.558.634 2.250.758.010 1.450.654.041 2.430.722.329 2.668.446.336
Utang dividen 12 12.184.649.336 15.652.246.296 - - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 83.409.838.000 97.905.884.847 110.195.219.657 29.062.813.017 22.007.774.100

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas imbalan
pasca masa kerja 2k,20 4.530.789.808 3.487.548.136 2.549.801.250 1.721.379.274 647.379.793
Utang pihak berelasi 2g,2h,22,26 6.662.838.252 10.562.288.252 10.062.841.446 10.656.338.252 10.426.838.252

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.193.628.060 14.049.836.388 12.612.642.696 12.377.717.526 11.074.218.045

Jumlah Liabilitas 94.603.466.060 111.955.721.235 122.807.862.353 41.440.530.543 33.081.992.145

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 1.000 per saham
Modal dasar - 90.000.000 saham
pada tahun 2015 dan
10.000.000 saham
pada tahun 2014,
2013, 2012 dan 2011
Modal ditempatkan dan
disetor penuh -
45.698.000 saham pada
tahun 2015 dan 9.139.600
saham pada tahun 2014,
2013, 2012 dan 2011 13 45.698.000.000 9.139.600.000 9.139.600.000 9.139.600.000 9.139.600.000
Tambahan modal disetor 2d,14 (20.067.184.351 ) (12.762.183.333 ) (12.762.183.333 ) (12.762.183.333 ) (12.762.183.333 )
Selisih nilai transaksi dengan
kepentingan nonpengendali 9.700.908.821 - - - -
Modal proforma 2d - 23.102.502.365 27.619.132.085 29.920.084.637 21.533.393.291
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya - - - - -
Belum ditentukan penggunaannya 40.858.967.819 34.225.918.631 39.620.225.090 61.002.566.272 45.499.795.049

Jumlah ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 76.190.692.289 53.705.837.663 63.616.773.842 87.300.067.576 63.410.605.007
Kepentingan nonpengendali 2d,15 3.000.000 - - - -

Jumlah Ekuitas 76.193.692.289 53.705.837.663 63.616.773.842 87.300.067.576 63.410.605.007

JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS 170.797.158.349 165.661.558.898 186.424.636.195 128.740.598.119 96.492.597.152

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan.

141 2
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015 DAN 2014
(TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Juli 2015 31 Juli 2014 **) 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)
Catatan (Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) (Satu Tahun) (Satu Tahun) (Satu Tahun)

PENDAPATAN BERSIH 2l,18 57.601.761.900 49.067.741.220 95.051.801.555 80.419.086.263 64.917.018.134

Beban program dan siaran 2l,19 (240.032.495 ) (190.098.617 ) (586.888.057 ) (420.470.302 ) (352.749.251 )
Beban umum dan administrasi 2j,2k,2l,8,19,20 (29.402.621.756 ) (26.464.470.968 ) (54.827.697.568 ) (41.900.040.451 ) (29.343.492.118 )
Laba atas restrukturisasi 2d,4 6.509.549.192 - - - -
Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2m 47.733.055 (26.666.750 ) 16.630.394 120.188.292 29.093.700
Beban penyisihan penurunan
nilai atas piutang 2f (443.621.112 ) (175.716.784 ) (248.914.035 ) (696.903.158 ) (877.928.561 )
Rugi atas penjualan aset tetap 2j,8 - - - - (151.341.667 )
Beban lain-lain - bersih (228.782.923 ) (286.358.318 ) (439.243.108 ) (1.283.576.066 ) (1.274.976.880 )

LABA OPERASI 33.843.985.861 21.924.429.783 38.965.689.181 36.238.284.578 32.945.623.357


Pendapatan keuangan 3.875.066.898 4.985.294.151 9.286.409.972 6.705.173.720 1.277.957.835
Beban keuangan (3.732.725.453 ) (4.715.580.479 ) (8.995.756.099 ) (5.012.205.187 ) (1.869.004.160 )

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN 33.986.327.306 22.194.143.455 39.256.343.054 37.931.253.111 32.354.577.032

PAJAK PENGHASILAN 2n,21 (6.543.326.218 ) (5.198.778.389 ) (9.913.212.776 ) (9.041.702.180 ) (8.014.461.492 )

LABA PERIODE/TAHUN
BERJALAN SETELAH
PENYESUAIAN PROFORMA 27.443.001.088 16.995.365.066 29.343.130.278 28.889.550.931 24.340.115.540

PENYESUAIAN PROFORMA 2d (7.265.879.554 ) (7.224.614.403 ) (13.101.687.693 ) (11.505.549.279 ) (8.386.691.346 )

LABA PERIODE/TAHUN
BERJALAN 20.177.121.534 9.770.750.663 16.241.442.585 17.384.001.652 15.953.424.194

PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang yang akan direklasifikasi
ke laba rugi - - - - -
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
- Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti (142.553.868 ) (59.501.980 ) (164.600.965 ) (200.730.353 ) (600.870.628 )
- Pajak penghasilan terkait 35.638.467 14.875.495 41.150.240 50.182.588 150.217.657

Jumlah penghasilan komprehensif lain (106.915.401 ) (44.626.485 ) (123.450.725 ) (150.547.765 ) (450.652.971 )

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF


PERIODE/TAHUN BERJALAN 20.070.206.133 9.726.124.178 16.117.991.860 17.233.453.887 15.502.771.223

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan.

142 3
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN LABA RUGI dan PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015 DAN 2014
(TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Juli 2015 31 Juli 2014 **) 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)
Catatan (Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) (Satu Tahun) (Satu Tahun) (Satu Tahun)

Laba periode/tahun berjalan


yang dapat diatribusikan
kepada
Pemilik entitas induk 20.177.121.534 9.770.750.663 16.241.442.585 17.384.001.652 15.953.424.194
Kepentingan nonpengendali 2d,15 - - - - -

LABA PERIODE/TAHUN
BERJALAN 20.177.121.534 9.770.750.663 16.241.442.585 17.384.001.652 15.953.424.194

Jumlah penghasilan komprehensif


periode/tahun berjalan
yang dapat diatribusikan
kepada
Pemilik entitas induk 20.070.206.133 9.726.124.178 16.117.991.860 17.233.453.887 15.502.771.223
Kepentingan nonpengendali 2d,15 - - - - -

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF


PERIODE/TAHUN BERJALAN 20.070.206.133 9.726.124.178 16.117.991.860 17.233.453.887 15.502.771.223

LABA PER SAHAM DASAR


DARI LABA YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK 2p,17 1.404,87 1.069,06 1.777,04 1.902,05 1.745,53

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan.

143 4
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba Jumlah Ekuitas


Yang Dapat
Tambahan Telah Belum Diatribusikan
Modal Ditentukan Ditentukan Kepada Pemilik Kepentingan
Modal Saham Disetor - Bersih Modal Proforma Penggunaannya Penggunaannya Entitas Induk Nonpengendali Jumlah Ekuitas

Saldo, 1 Januari 2012/


31 Desember 2011 *) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) 21.533.393.291 - 45.499.795.049 63.410.605.007 - 63.410.605.007

Jumlah penghasilan komprehensif


tahun berjalan *) - - - - 15.502.771.223 15.502.771.223 - 15.502.771.223

Dampak penyesuaian proforma atas


laba tahun berjalan dan
penghasilan komprehensif lain - - 8.386.691.346 - - 8.386.691.346 - 8.386.691.346

144
Saldo, 31 Desember 2012 *) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) 29.920.084.637 - 61.002.566.272 87.300.067.576 - 87.300.067.576

Dividen entitas anak - - (13.806.501.831 ) - - (13.806.501.831 ) - (13.806.501.831 )

Dividen (Catatan 16) - - - - (38.615.795.069 ) (38.615.795.069 ) - (38.615.795.069 )


Jumlah penghasilan komprehensif
tahun berjalan *) - - - - 17.233.453.887 17.233.453.887 - 17.233.453.887

Dampak penyesuaian proforma atas


laba tahun berjalan dan
penghasilan komprehensif lain - - 11.505.549.279 - - 11.505.549.279 - 11.505.549.279
Saldo, 31 Desember 2013 *) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) 27.619.132.085 - 39.620.225.090 63.616.773.842 - 63.616.773.842

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

5
144
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba Jumlah Ekuitas


Yang Dapat
Tambahan Telah Belum Diatribusikan
Modal Ditentukan Ditentukan Kepada Pemilik Kepentingan
Modal Saham Disetor - Bersih Modal Proforma Penggunaannya Penggunaannya Entitas Induk Nonpengendali Jumlah Ekuitas

Saldo, 31 Desember 2013 *) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) 27.619.132.085 - 39.620.225.090 63.616.773.842 - 63.616.773.842

Jumlah penghasilan komprehensif


periode berjalan **) - - - - 9.726.124.178 9.726.124.178 - 9.726.124.178

Dampak penyesuaian proforma atas


laba tahun berjalan dan
penghasilan komprehensif lain - - 7.224.614.403 - - 7.224.614.403 - 7.224.614.403

145
Saldo, 31 Juli 2014 **) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) 34.843.746.488 - 49.346.349.268 80.567.512.423 - 80.567.512.423

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

6
145
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba Jumlah Ekuitas


Selisih Nilai Yang Dapat
Tambahan Transaksi dengan Telah Belum Diatribusikan
Modal Kepentingan Ditentukan Ditentukan Kepada Pemilik Kepentingan
Modal Saham Disetor - Bersih Nonpengendali Modal Proforma Penggunaannya Penggunaannya Entitas Induk Nonpengendali Jumlah Ekuitas
Saldo,
31 Desember 2013 *) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) - 27.619.132.085 - 39.620.225.090 63.616.773.842 - 63.616.773.842

Dividen entitas anak - - (17.618.317.413 ) - - (17.618.317.413 ) - (17.618.317.413 )

Dividen (Catatan 16) - - - - - (21.512.298.319 ) (21.512.298.319 ) - (21.512.298.319 )


Jumlah penghasilan
komprehensif
tahun berjalan *) - - - - - 16.117.991.860 16.117.991.860 - 16.117.991.860

146
Dampak penyesuaian
proforma atas laba
tahun berjalan dan
penghasilan
komprehensif lain - - - 13.101.687.693 - - 13.101.687.693 - 13.101.687.693

Saldo,
31 Desember 2014 *) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) - 23.102.502.365 - 34.225.918.631 53.705.837.663 - 53.705.837.663

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

7
146
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba Jumlah Ekuitas


Selisih Nilai Yang Dapat
Tambahan Transaksi dengan Telah Belum Diatribusikan
Modal Kepentingan Ditentukan Ditentukan Kepada Pemilik Kepentingan
Modal Saham Disetor - Bersih Nonpengendali Modal Proforma Penggunaannya Penggunaannya Entitas Induk Nonpengendali Jumlah Ekuitas
Saldo,
31 Desember 2014 *) 9.139.600.000 (12.762.183.333 ) - 23.102.502.365 - 34.225.918.631 53.705.837.663 - 53.705.837.663

Jumlah penghasilan
komprehensif
periode berjalan - - - - - 20.070.206.133 20.070.206.133 - 20.070.206.133

Dividen (Catatan 16) - - - - - (13.437.156.945 ) (13.437.156.945 ) - (13.437.156.945 )

Dampak penyesuaian

147
proforma atas laba
periode berjalan dan
penghasilan
komprehensif lain - - - 7.265.879.554 - - 7.265.879.554 - 7.265.879.554

Tambahan modal
melalui akuisisi
entitas anak dengan
cara pemasukan
bersama (inbreng)
(Catatan 4) 36.558.400.000 (7.305.001.018 ) 9.700.908.821 (30.368.381.918 ) - - 8.585.925.884 3.000.000 8.588.925.884

Saldo, 31 Juli 2015 45.698.000.000 (20.067.184.351 ) 9.700.908.821 - - 40.858.967.819 76.190.692.289 3.000.000 76.193.692.289

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

8
147
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015 DAN 2014
(TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Juli 2015 31 Juli 2014 **) 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) (Satu Tahun) (Satu Tahun) (Satu Tahun)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 57.606.222.136 55.030.371.601 52.690.301.514 72.408.984.676 61.277.542.864
Pembayaran kas kepada
pemasok dan karyawan (25.003.321.391 ) (29.380.847.307 ) (41.357.188.397 ) (39.478.964.385 ) (27.001.817.080 )

Kas yang diperoleh dari operasi 32.602.900.745 25.649.524.294 11.333.113.117 32.930.020.291 34.275.725.784
Penerimaan bunga 3.875.066.898 4.985.294.151 6.291.897.230 6.705.173.720 1.277.957.835
Pembayaran bunga (3.732.725.453 ) (4.715.580.479 ) (6.184.248.567 ) (5.012.205.187 ) (1.869.004.160 )
Pembayaran pajak penghasilan (10.670.090.890 ) (15.557.166.111 ) (16.498.210.419 ) (3.145.061.870 ) -
Penerimaan dari (pembayaran untuk)
kegiatan operasional lainnya (3.143.995.343 ) (2.366.177.266 ) (2.916.289.374 ) 458.057.236 (2.441.683.391 )

Kas Bersih yang Diperoleh


dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 18.931.155.957 7.995.894.589 (7.973.738.013 ) 31.935.984.190 31.242.996.068

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI
Arus kas masuk dari restrukturisasi 33.650.000 - - - -
Pembelian aset tetap (498.489.478 ) (530.046.609 ) (865.394.159 ) (759.416.680 ) (2.393.680.056 )

Kas Bersih yang Digunakan untuk


Aktivitas Investasi (464.839.478 ) (530.046.609 ) (865.394.159 ) (759.416.680 ) (2.393.680.056 )

ARUS KAS DARI


AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari piutang pihak
berelasi (Catatan 22) 3.091.645.821 6.498.311.110 68.132.940.816 3.243.031.013 1.575.402.672
Penerimaan dari utang pihak
berelasi (Catatan 22) 7.185.728.579 35.328.109.172 61.757.272.914 - 279.550.000
Penambahan piutang pihak
berelasi (Catatan 22) (11.419.259.484 ) (7.245.985.734 ) (15.731.379.805 ) (109.595.549.081 ) (1.364.920.631 )
Pembayaran atas utang
pihak berelasi (Catatan 22) (11.085.178.579 ) (33.678.612.366 ) (61.258.129.108 ) (1.500.066.627 ) (50.050.000 )
Pembayaran utang bank (Catatan 9) (8.000.000.000 ) (8.000.000.000 ) (16.000.000.000 ) (8.000.000.000 ) -
Pembayaran dividen entitas anak - - (31.304.492.592 ) (31.482.922.770 ) -
Pencairan utang bank (Catatan 9) - - - 80.000.000.000 -

Kas Bersih yang Diperoleh


dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan (20.227.063.663 ) (7.098.177.818 ) 5.596.212.225 (67.335.507.465 ) 439.982.041

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH


KAS DAN SETARA KAS (1.760.747.184 ) 367.670.162 (3.242.919.947 ) (36.158.939.955 ) 29.289.298.053

KAS DAN SETARA KAS PADA


AWAL PERIODE/TAHUN 16.194.388.758 19.437.308.705 19.437.308.705 55.596.248.660 26.306.950.607

KAS DAN SETARA KAS PADA


AKHIR PERIODE/TAHUN 14.433.641.574 19.804.978.867 16.194.388.758 19.437.308.705 55.596.248.660

Informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasian interim.

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

148 9
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Mahaka Radio Integra Tbk. didirikan dengan nama PT Genta Sabda Nusantara (Perusahaan)
berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.,
No. 11 tanggal 4 Juli 2006. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 1 Agustus 2006 dalam Surat Keputusan No. C-22427
HT.01.01.TH.2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan
terakhir berdasarkan Akta Notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 19 tanggal 20 Agustus 2015,
sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan. Akta perubahan ini telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 24 Agustus 2015 dalam Surat
Keputusan No. AHU-0940991.AH.01.02.Tahun 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, Perusahaan menjalankan usaha dalam bidang
investasi. Kegiatan utama Perusahaan saat ini adalah investasi di bidang penyiaran radio melalui
entitas anak.

Kantor Perusahaan terletak di Gedung Menara Imperium Lantai P11, Jl. HR Rasuna Said Kav. 1,
Jakarta Selatan.

Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2006.

Perusahaan memiliki beberapa entitas anak dan tergabung dalam kelompok usaha milik
PT Beyond Media dengan PT Kubu Capital sebagai entitas induk terakhir.

b. Entitas anak

Laporan keuangan konsolidasian tahun 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011 meliputi laporan
keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup”) dimana
Perusahaan memiliki kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%:
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Tahun 31 Juli 31 Juli 31 Juli 31 Juli
Kegiatan Operasi 2015 2014 2015 2014
Pokok Domisili Komersial % % Rp Rp

Kepemilikan langsung
PT Suara Irama Penyiaran
Indah (SII) Radio Jakarta 1974 99,99 99,99 *) 58.985.152.701 68.089.860.836

PT Radio Penyiaran
Attahiriyah (RA) Radio Jakarta 2007 99,96 99,96 *) 115.187.737.301 130.151.374.745

Penyiaran
PT Radio Camar (RC) Radio Surabaya 1971 99,99 99,99 *) 6.810.426.518 8.176.792.364

Persentase Kepemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi


Tahun 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des
Kegiatan Operasi 2014 2013 2014 2013
Pokok Domisili Komersial % % Rp Rp

Kepemilikan langsung
PT Suara Irama Penyiaran
Indah (SII) Radio Jakarta 1974 99,99 *) 99,99 *) 58.985.152.701 67.283.219.427

PT Radio Penyiaran
Attahiriyah (RA) Radio Jakarta 2007 99,96 *) 99,96 *) 115.187.737.301 123.297.433.760

Penyiaran
PT Radio Camar (RC) Radio Surabaya 1971 99,99 *) 99,99 *) 6.810.426.518 9.409.975.770

10
149
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Tahun 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des
Kegiatan Operasi 2012 2011 2012 2011
Pokok Domisili Komersial % % Rp Rp

Kepemilikan langsung
PT Suara Irama Penyiaran
Indah (SII) Radio Jakarta 1974 99,99 *) 99,99 *) 41.572.065.415 31.721.331.254

PT Radio Penyiaran
Attahiriyah (RA) Radio Jakarta 2007 99,96 *) 99,96 *) 88.419.487.556 67.560.560.696

Penyiaran
PT Radio Camar (RC) Radio Surabaya 1971 99,99 *) 99,99 *) 9.075.143.983 7.295.687.918

*) Efek penerapan PSAK No. 38, "Kombinasi Bisnis”

Kombinasi Bisnis

Berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 9 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap,
S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan proses restrukturisasi dimana PT Beyond Media
melakukan penyetoran atas 27.418.800 saham baru Perseroan yang dilakukan dengan cara
pemasukan bersama (inbreng) saham-saham yang dimiliki oleh PT Beyond Media, yaitu 375
saham RA dan 26.801 saham SII, ke dalam Perseroan, serta penyetoran atas 9.139.600 saham
baru Perseroan yang dilakukan oleh PT Mahaka Media Tbk dengan cara pemasukan bersama
(inbreng) saham-saham milik PT Mahaka Media Tbk, yaitu 126 saham RA dan 935 saham SII, ke
dalam Perseroan (Catatan 4).

PT Suara Irama Indah (SII)

PT Suara Irama Indah (SII) didirikan berdasarkan Akta Notaris Drs. Anwar Makarim, S.H., No. 37,
tanggal 12 Februari 1974 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 104 tanggal 23 Februari 1982
oleh Notaris Drs. Anwar Makarim, S.H. Akta Pendirian beserta perubahannya ini telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/209/3 tanggal
2 April 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 Tambahan No. 411
tanggal 17 April 1984. Anggaran Dasar SII telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir
berdasarkan Akta Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 8 tanggal 11 Desember 2013. Akta tersebut
telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU.AH.01.1013884 tanggal 2 April 2014.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, SII menjalankan usaha dalam bidang radio siaran
swasta dengan nama “Jak FM”.

Pada tahun 2015, Perusahaan memiliki 99,99% kepemilikan saham pada SII berdasarkan
transaksi inbreng dengan PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk. (Catatan 4).
Sebelumnya pada tahun 2007, Perusahaan memiliki 80% kepemilikan saham pada SII, di mana
pada tahun 2013 Perusahaan melepas 60% kepemilikan saham atas SII kepada PT Beyond
Media.

11
150
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)

PT Radio Attahiriyah (RA)

PT Radio Attahiriyah (RA) didirikan berdasarkan Akta Notaris Abdoellah Hamidy, S.H., No. 2
tanggal 4 April 1988. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4313 HT.01.01.Th.89 tanggal 10 Mei 1989 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 Tambahan No. 1061 tanggal 16 Juni
1989. Anggaran Dasar RA telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir dengan Akta
Zulkifli Harahap, S.H., No. 9 tanggal 11 Desember 2013. Akta tersebut telah disahkan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU.AH.01.10.13696 tanggal 1 April 2014.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, RA menjalankan usaha dalam bidang radio siaran
swasta dengan nama “Gen FM".

Pada tahun 2015, Perusahaan memiliki 99,96% kepemilikan saham pada RA berdasarkan
transaksi inbreng dengan PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk. (Catatan 4).
Sebelumnya pada tahun 2007, Perusahaan memiliki 80% kepemilikan saham pada RA, di mana
pada tahun 2013 Perusahaan melepas 60% kepemilikan saham atas RA kepada PT Beyond
Media.

PT Radio Camar (RC)

PT Radio Camar (RC) didirikan berdasarkan Akta Notaris Goesti Djohan, S.H., No. 55 tanggal
31 Juli 1971. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. Y.A.5/23/18 tanggal 14 Juli 1978. Anggaran Dasar RC telah mengalami
beberapa perubahan dan terakhir dengan Akta Notaris Topan Dwi Susanto, S.H., No. 17 tanggal
13 November 2009.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, RC menjalankan usaha dalam bidang radio siaran
swasta dengan nama “Gen FM Surabaya”.

Pada tahun 2015, Perusahaan memiliki 99,99% kepemilikan saham pada RC berdasarkan
transaksi kombinasi bisnis dengan RA dan PT Media Cipta Mahadhika (Catatan 4). Sebelumnya
pada tahun 2009, RA memiliki 90% kepemilikan saham pada RC.

c. Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2015, 31 Desember
2014, 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

31 Juli 2015
Dewan Komisaris Direksi
Komisaris Utama - Erick Thohir Direktur Utama - Adrian Syarkawie
Komisaris - Handy Purnomo Soetedjo Direktur - Maria Natalina Sindhikara
Komisaris - Isenta

12
151
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)

31 Juli 2014 serta 31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011

Komisaris Direksi
Komisaris - Meiliany Sasrowardoyo Direktur - Tara Agus Sasrowardoyo

Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Grup pada
31 Juli 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 2013 2012

Dewan Komisaris 175.000.000 - - -


Direksi 599.498.375 849.967.500 748.537.500 591.300.000

Pada tanggal 31 Juli 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 Grup
memiliki 45, 49, 46 dan 46 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Interim

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian interim yang telah diotorisasi untuk terbit pada tanggal 18 November 2015.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan No. VIII.G.7, untuk entitas yang berada dibawah
pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di pasar modal.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian, adalah dasar akrual. Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan,
kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK Indonesia memerlukan penggunaan
estimasi tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk
menggunakan pertimbangannya dalam menerapkan akuntansi Perusahaan. Area-area yang
memerlukan pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi
adalah signifikan terhadap laporan keuangan, disajikan dalam Catatan 3.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

13
152
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian periode
berjalan adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014,
kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2015.

c. Standar Akuntansi Yang Telah Disahkan

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (“DSAK”):
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
- PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
- PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.
- PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”.
- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.
- PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.
- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang dipandang relevan terhadap pelaporan
keuangan Grup:

 PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku
efektif 1 Januari 2015. Revisi PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam
Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan
terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Laporan keuangan
konsolidasian Grup telah disesuaikan berdasarkan standar ini.

 PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku
efektif 1 Januari 2015. Revisi PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas
induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan
akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65. Penerapan
standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada saat
penerapan awal.

 PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif
1 Januari 2015. Revisi PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan
pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan
pengungkapan. Perubahan ini berlaku retrospektif dan efek perubahan dari PSAK ini
dijelaskan pada Catatan 4.

14
153
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

 PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian", yang diadopsi dari IAS 32,
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar dalam
PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar", yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu
aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan
pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksakan secara hukum untuk
melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
secara neto atau bersamaan. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap
laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal.

 PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang
diadopsi dari IAS 39, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. Revisi PSAK ini menetapkan
pengungkapan atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai
PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar". Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan
pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada
PSAK No. 68. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan
konsolidasian pada saat penerapan awal.

 PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", yang diadopsi dari IFRS
7, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan dan
hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68 "Pengukuran Nilai Wajar". Revisi PSAK ini
juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam
PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto
(enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan
informasi kuantitatif. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan
keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal.

 PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasi", yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2015. PSAK No. 65 menggantikan sebagian dari PSAK No. 4, "Laporan
Keuangan Konsolidasi dan Terpisah", yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan
konsolidasian. PSAK No. 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk
entitas bertujuan khusus. Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan
manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang
dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan
persyaratan yang sebelumnya disyaratkan dalam PSAK No. 4. Penerapan standar ini tidak
memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal.
d. Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup yang dimiliki oleh Perusahaan
(secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan
dikendalikan oleh Perusahaan.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang
belum direalisasi) telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan konsolidasian dan hasil
operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.

15
154
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang hak
suara suatu entitas jika terdapat:
• Kekuasaan yang melebihi 50% hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
• Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian;
• Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris
atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut;
• Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara
dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas
anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan,
yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam
ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali
bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba
rugi; dan
• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan
komprehensif sebagai laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur
pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi
bisnis, Perusahaan memilih apakah mengukur kepentingan nonpengendali pada entitas yang
diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan nonpengendali atas aset neto
yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat
terjadinya dan disertakan dalam beban-beban administrasi.

Ketika mengakuisisi sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan
yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan
kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

16
155
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan total setiap kepentingan nonpengendali atas
selisih total dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan
tersebut lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui
sebagai laba rugi.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi
bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari
Perusahaan yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas
apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditempatkan dalam UPK tersebut.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut
dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk
dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari
pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang
dihentikan dan bagian UPK yang ditahan.

Kombinasi Bisnis antara Entitas Sepengendali

Sejak 1 Januari 2013, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 38 (Revisi 2012),
"Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali" yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004)
mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", kecuali atas saldo transaksi
kombinasi bisnis entitas sepengendali yang diakui sebelumnya, disajikan sebagai bagian dari
"Tambahan Modal Disetor" dalam bagian ekuitas. PSAK No. 38 (Revisi 2012), mengatur tentang
akuntansi kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis
maupun untuk entitas yang melepas bisnis.

Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2012), pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak
mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak
dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas
individual dalam kelompok usaha tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali
tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai
buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi
kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan
sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi
sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang
dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”.

Akuisisi Terbalik

Akuisisi terbalik terjadi jika entitas yang menerbitkan efek (pihak pengakuisisi secara hukum)
diidentifikasi sebagai pihak yang diakuisisi untuk tujuan akuntansi. Entitas yang kepentingan
ekuitasnya diperoleh (pihak yang diakuisisi secara hukum) harus menjadi pihak pengakuisisi
untuk tujuan akuntansi dalam transaksi yang merupakan akuisisi terbalik.

17
156
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Kondisi berikut dipertimbangkan dalam mengidentifikasi pihak pengakuisisi dalam kombinasi


bisnis, termasuk:
 Bagian hak suara dalam entitas hasil penggabungan setelah kombinasi bisnis;
 Keberadaan kepentingan suara minoritas yang besar dalam entitas hasil penggabungan jika
tidak ada pemilik lain yang mempunyai kepentingan suara signifikan;
 Komposisi organ pengatur entitas hasil penggabungan;
 Komposisi manajemen senior entitas hasil penggabungan;
 Ketentuan pertukaran kepentingan ekuitas.

Nilai wajar tanggal akuisisi dari imbalan yang secara efektif dialihkan oleh pihak pengakuisisi
secara akuntansi untuk kepentingannya pada pihak yang diakuisisi secara akuntansi didasarkan
pada ukuran yang paling andal antara nilai wajar saham entitas induk secara hukum dengan nilai
wajar saham entitas anak secara hukum.

Goodwill diukur sebagai kelebihan nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan oleh pihak
pengakuisisi secara akuntansi atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi pihak yang
diakuisisi secara akuntansi yang diakui.

Laporan keuangan konsolidasi yang disusun mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan
menggunakan nama entitas induk secara hukum, tetapi sebagai pemberlanjutan laporan
keuangan entitas anak secara hukum, dengan satu penyesuaian untuk menyesuaikan secara
retroaktif atas modal menurut hukum dari pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk
mencerminkan modal dari pihak yang diakuisisi secara akuntansi. Penyesuaian tersebut
disyaratkan untuk mencerminkan modal dari entitas induk secara hukum. Informasi komparatif
yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian tersebut juga disesuaikan secara retroaktif
untuk mencerminkan modal menurut hukum dari entitas induk secara hukum.

Jumlah yang diakui sebagai kepentingan ekuitas yang diterbitkan dalam laporan keuangan
konsolidasian ditentukan dengan menambahkan ekuitas yang diterbitkan oleh entitas anak
secara hukum sesaat sebelum kombinasi bisnis dan nilai wajar dari imbalan secara efektif
dialihkan. Struktur ekuitas yang muncul dalam laporan keuangan konsolidasian (jumlah dan jenis
kepentingan ekuitas yang diterbitkan) menggambarkan struktur ekuitas dari entitas induk secara
hukum, termasuk kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh entitas induk secara hukum dalam
rangka kombinasi bisnis.

KNP merupakan reklasifikasi bagian KNP atas saldo laba pihak pengakuisisi secara akuntansi
sesaat sebelum akuisisi dan atas ekuitas yang diterbitkan pihak pengakuisisi secara akuntansi.

Adopsi akuisisi terbalik ini memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan
pengungkapan Perusahaan seperti dijelaskan di Catatan 4a.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dibatasi penggunaannya.

18
157
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

f. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang

Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan kebijakan yang dijabarkan di Catatan 2h mengenai
penurunan nilai aset keuangan.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi
ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan
konsolidasian secara individual.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:

a) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak
(i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama
dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan
atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
b) suatu pihak yang berelasi dengan Grup;
c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai ventura;
d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a)
atau (d);
f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung
maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau
entitas lain yang terkait dengan Grup.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian Grup.

h. Instrumen Keuangan

Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”,
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK
No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan
mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap
klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan
dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan
keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.

PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK
ini, antara lain, menyediakan definisi dan karateristik derivatif, kategori instrumen keuangan,
pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

19
158
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk
posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan
Perusahaan yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan
bagaimana entitas mengelola risiko mereka.

Aset Keuangan

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset
keuangan yang tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas aset
keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi
ulang atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.

Pengakuan dan pengukuran

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan
atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak berelasi, aset
keuangan lancar lainnya dan aset lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan
pengakuannya pada tanggal perdagangan, seperti contohnya tanggal pada saat Grup
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah
pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun
waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal,
aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai dan melalui proses amortisasi.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset
keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

20
159
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan menentukan klasifikasi
atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.

Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank, utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek
lainnya, biaya masih harus dibayar dan utang pihak berelasi yang diklasifikasikan liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada
nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali
jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui
dalam “Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan
melalui proses amortisasi.

Saling Hapus dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.

Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada
penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki
pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian
tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang
mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini
dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto; atau model
penilaian lain.

21
160
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat
ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan
dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi
arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara
individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke
dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai
diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya
dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun penyisihan,
jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang pemulihan tersebut tidak
mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan dilakukan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan
diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

22
161
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode
berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penyisihan, sedangkan jika setelah tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Penghentian Pengakuan

Aset Keuangan

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer
hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk
membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada
pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Grup telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak
mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset,
namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas
ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan
selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

i. Biaya Dibayar Di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus.

j. Aset Tetap

Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 “Hak Atas Tanah”.
PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya
penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut.

Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya.
Aset tetap kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam
jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat
terjadinya.

23
162
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun
Peralatan siaran 4-8
Peralatan dan perabot kantor 4-8
Kendaraan 4

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu dan jika
sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Grup melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset
sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset”. Perusahaan diharuskan untuk
menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai semua
asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan
nilai aset dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.

k. Liabilitas Imbalan Kerja

Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK
revisi ini, antara lain, menghapus metode koridor dalam menghitung keuntungan dan kerugian
aktuarial yang diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laba atau rugi. Keuntungan dan
kerugian aktuarial diakui secara langsung melalui penghasilan komprehensif lain. Oleh karena itu,
laporan keuangan konsolidasian interim Grup tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012
disajikan kembali (Catatan 4).

Grup mengakui liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan
Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam
PSAK 24, nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan
dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”.

Sebelum diterbitkannya PSAK 24 (Revisi 2013), Grup menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010) di
mana keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi
neto keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aset program
pada tanggal aset tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui
dengan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa
lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau perubahan-
perubahan dalam liabilitas imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan
tersebut telah menjadi hak karyawan. Grup memilih “10% corridor method” untuk mengakui
keuntungan dan kerugian aktuaria.

24
163
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur
perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta
memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

Pendapatan iklan diakui pada saat iklan yang bersangkutan disiarkan. Beban diakui pada saat
terjadinya (accrual basis). Pendapatan iklan yang belum disiarkan diklasifikasi dan disajikan di
liabilitas jangka pendek ”Pendapatan diterima di muka”.

Pendapatan barter merupakan pendapatan Grup terkait dengan pertukaran jasa iklan dengan
pihak lain. Pertukaran iklan ini merupakan pertukaran jasa dengan sifat dan nilai yang serupa,
sehingga pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan.

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang
mengatur bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri
dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan konsolidasian ke dalam
mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam
menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang
fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang
fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan
kondisi yang mendasarinya.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia.
Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Juli 2015 dan 2014 serta 31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011 kurs yang
digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah jual-beli uang kertas asing dan/atau kurs tengah
transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, yaitu:
31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 31 Juli 2014 2014 2013 2012 2011

$AS 1 13.481 11.591 12.440 12.189 9.670 9.068

n. Perpajakan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian
dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena
pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan
rugi fiskal.

25
164
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar saling hapus
(offset).

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset
dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada
tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan
atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak
atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

o. Provisi

Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan
pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan
informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut.

Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan
estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.

p. Laba Per Saham

Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, yang mengharuskan adanya
perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode yang sama dan antara periode
pelaporan yang berbeda.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-
rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama
tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sejumlah
14.362.229 saham pada tahun 2015 dan 9.139.600 saham pada tahun 2014, 2013 dan 2012.

q. Informasi Segmen

Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, PSAK revisi ini mengatur
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.

Segmen adalah bagian khusus yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen
operasi), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu
(segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

26
165
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai
kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup,
dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi
untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual,
maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (“UPK”) yang di
dalamnya aset digunakan.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset
tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai
menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai biaya “Rugi
Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto
didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan
oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-
asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya
maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai
diakui sebagai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah
tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa
umur manfaatnya.

s. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

Peristiwa setelah akhir periode yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi
tambahan tentang posisi Grup pada tanggal pelaporan (adjusting event) tercermin dalam laporan
keuangan konsolidasian.

27
166
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Peristiwa setelah akhir periode yang tidak memerlukan penyesuaian diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian apabila material.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN

Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan
konsolidasian dievaluasi secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya,
termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Hasil aktual dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di


Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Sehubungan
dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang
dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

Estimasi dan asumsi yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat atas aset dan
liabilitas diungkapkan dibawah ini. Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

Pertimbangan

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2h.

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha

Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi
liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status
kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang
telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.

Alokasi harga beli dan penurunan goodwill

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam


pengalokasian harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset
takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan
diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya.

28
167
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai,
manajemen menggunakan pertimbangkan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan
adanya indikasi penurunan nilai. Estimasi atas nilai terpulihkan diuraikan pada bagian “Estimasi dan
Asumsi” pada Catatan ini.

Estimasi dan Asumsi

Imbalan Pasca Masa Kerja

Penentuan liabilitas imbalan kerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan
beban imbalan kerja bersih.

Penyusutan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 4 sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan industri dalam
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa
depan mungkin direvisi.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Instrumen Keuangan

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat
berbeda bila menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi.

Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer
tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total
aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena
pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.

29
168
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011

a. Kombinasi Bisnis

Inbreng PT Radio Attahiriyah (RA) dan PT Suara Irama Indah (SII)

Berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 9 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap
S.H., Notaris di Jakarta Perseroan melakukan proses restrukturisasi dimana PT Beyond Media
melakukan penyetoran atas 27.418.800 saham baru Perseroan yang dilakukan dengan cara
pemasukan bersama (inbreng) saham-saham yang dimiliki oleh PT Beyond Media, yaitu 375
saham dalam RA dan 26.801 saham dalam SII, ke dalam Perseroan; serta penyetoran atas
9.139.600 saham baru Perseroan yang dilakukan oleh PT Mahaka Media Tbk dengan cara
pemasukan bersama (inbreng) saham-saham milik PT Mahaka Media Tbk, yaitu 126 saham
dalam RA dan 935 saham dalam SII, ke dalam Perseroan.
Perhitungan tambahan modal disetor atas transaksi penerbitan saham baru Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Nilai wajar investasi SII 55.051.128.000
Nilai wajar investasi RA 97.477.584.000
Penerbitan saham baru Perusahaan (36.558.400.000 )
Tambahan Modal Disetor 115.970.312.000

Akuisisi Terbalik
Efektif tanggal 9 Juli 2015, Perusahaan mengakuisisi 375 saham RA dan 26.801 saham SII yang
dimiliki oleh PT Beyond Media, serta 126 saham RA dan 935 saham SII milik PT Mahaka Media
Tbk., dengan menerbitkan 27.418.800 saham atau sejumlah 27.418.800 saham atau sebesar
Rp 27.418.800.000 ke PT Beyond Media (BM) dan 9.139.600 saham atau sebesar
Rp 9.139.600.000 ke PT Mahaka Media Tbk. (MM) (MM dan BM memiliki pemegang saham
terakhir yang sama). Dengan transaksi tersebut, BM menguasai 80,00% secara langsung dan
tidak langsung kepemilikan saham Perusahaan, sehingga BM memperoleh pengendalian atas
Perusahaan. Akuisisi ini diperlakukan sebagai akuisisi terbalik dimana RA diidentifikasikan
sebagai pengakuisisi untuk tujuan akuntansi dan Perusahaan diidentifikasi sebagai pihak yang
diakuisisi untuk tujuan akuntansi.
Mengingat bahwa Perusahaan dianggap sebagai yang diakuisisi, goodwillI atas kombinasi bisnis
yang terjadi atas selisih antara nilai wajar aset neto Perusahaan dan nilai wajar saham yang
diterbitkan Perusahaan sesaat sebelum kombinasi bisnis yang merupakan ukuran yang paling
andal, sehubungan dengan transaksi akuisisi ini dihitung sebagai berikut:
Nilai neto aset dan liabilitas teridentifikasi Perusahaan yang diakui 55.331.213.616
Imbalan yang secara efektif dialihkan (24.369.396.000 )
Keuntungan 30.961.817.616
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali tanpa
hilangnya pengendalian (nilai wajar 20% SII) (9.700.908.821)
Keuntungan setelah dikurangi selisih dengan kepentingan nonpengendali 21.260.908.795
Dikurangi selisih antara nilai buku 20% dengan nilai wajar 20%
kepemilikan Perusahaan pada RA dan SII (14.751.359.603 )
Keuntungan bersih yang diakui di laporan laba rugi 6.509.549.192

30
169
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Keuntungan yang timbul atas transaksi akuisisi ini langsung dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada tahun 2015.

Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi terbalik ini adalah sebagai berikut:

Kas dan setara kas yang diperoleh dari Perusahaan


yang diakuisisi secara akuntansi 33.650.000

Laporan keuangan konsolidasian yang disusun mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan
menggunakan nama entitas induk secara hukum, yaitu Perusahaan, tetapi sebagai
pemberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum. Dengan demikian, laporan
keuangan konsolidasian untuk tujuan komparatif pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012
dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah laporan keuangan
konsolidasian historis RA dan entitas anaknya.

Struktur modal dalam jumlah saham yang disajikan adalah jumlah saham Perusahaan, tetapi
jumlah dalam nilai dari saham yang diterbitkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah jumlah saham RA sesaat sebelum akuisisi, ditambah imbalan yang secara efektif dialihkan
dari RA dan nilai saham yang diterbitkan oleh Perusahaan untuk mengakuisisi RA, ditambah
setiap penerbitan saham Perusahaan setelah transaksi akuisisi ini. Atas jumlah modal yang
diterbitkan tersebut, dilakukan satu penyesuaian untuk menyesuaikan secara retroaktif atas
modal menurut hukum, dari pihak pengakuisisi secara akuntansi, yaitu RA, untuk mencerminkan
modal dari pihak diakuisisi secara akuntansi, yaitu Perusahaan. Informasi komparatif yang
disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini juga disesuaikan secara retroaktif untuk
mencerminkan modal menurut hukum dari entitas induk secara hukum, yaitu Perusahaan,
dengan rincian sebagai berikut:

 Jumlah saham yang diterbitkan

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 2013 2012 2011

Modal saham RA
Sesaat sebelum
kombinasi bisnis 314.500.000 289.500.000 289.500.000 289.500.000 289.500.000
Imbalan yang secara
efektif dialihkan 24.369.396.000 - - - -
Penerbitan saham oleh
Perusahaan untuk
mengakuisisi RA 36.558.400.000 - - - -

61.242.296.000 289.500.000 289.500.000 289.500.000 289.500.000


Penyesuaian ke
modal saham
Perusahaan (15.544.296.000 ) 8.850.100.000 8.850.100.000 8.850.100.000 8.850.100.000

Jumlah 45.698.000.000 9.139.600.000 9.139.600.000 9.139.600.000 9.139.600.000

31
170
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Penyesuaian ke modal saham Perusahaan dicatat sebagai tambahan modal disetor pada laporan
posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014,
2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011.

 Lembar saham

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 2013 2012 2011

Jumlah lembar
modal dasar 90.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Jumlah lembar modal
ditempatkan 45.696.000 9.139.000 9.139.000 9.139.000 9.139.000

Akuisisi PT Suara Iraman Indah

Perhitungan transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali atas penyesuaian nilai wajar SII
adalah sebagai berikut:

Nilai wajar PT Suara Irama Indah (80% kepemilikan) 55.051.128.000


Nilai buku PT Suara Irama Indah (80% kepemilikan) (21.013.095.151 )

Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 34.038.032.849

Akuisisi PT Radio Camar

Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 9 Juli 2015 oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H., Perusahaan
memperoleh 225 saham RC (90,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh
pada RC) dari PT Radio Attahiriyah, entitas anak. Sesuai dengan PSAK No. 38 mengenai
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” maka selisih antara harga perolehan dan nilai buku
penyertaan sebesar Rp 3.520.874.998 disajikan sebagai tambahan modal disetor dalam
kelompok “Ekuitas” di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Perhitungan transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali atas pembelian RC adalah sebagai
berikut:

Harga perolehan 225.000.000


Nilai buku investasi RC (3.745.874.998 )

Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (3.520.874.998 )

32
171
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 9 Juli 2015 oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H., Perusahaan
memperoleh 24 saham RC (9,60% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada
RC) dari PT Media Cipta Mahardhika, pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 38 mengenai
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” maka selisih antara harga perolehan dan nilai buku
penyertaan sebesar Rp 391.208.333 disajikan sebagai tambahan modal disetor dalam kelompok
“Ekuitas” di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Perhitungan transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali atas pembelian RC adalah sebagai
berikut:

Harga perolehan 24.000.000


Nilai buku investasi RC (415.208.334 )

Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (391.208.334 )

b. Penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2014, 2013, 2012 dan 2011

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011, telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja“,
sehubungan perubahan terkait pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan
pasca masa kerja, dan terkait dengan transaksi akuisisi terbalik atas Perusahaan sesuai dengan
PSAK No. 22 mengenai “Kombinasi Bisnis”, sehingga terdapat transaksi restrukturisasi RA,
terkait akuisisi SII dan RC berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali” maka laporan keuangan konsolidasian tahun 2014, 2013, 2012 dan 2011 disajikan
kembali untuk mencerminkan investasi entitas anak seolah-olah terjadi pada tahun 2014, 2013,
2012 dan 2011, penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) dan penerapan PSAK No. 22 dengan
perubahan-perubahan sebagai berikut:

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2014 Sebelumnya Kembali
ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 10.245.253.594 16.194.388.758
Piutang usaha
Pihak berelasi - 15.062.055.402
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai - 49.277.443.877
Aset keuangan lancar lainnya 7.833.553.993 1.535.975.763
Biaya dibayar di muka - 2.647.873.936
Uang muka - 6.361.896.049
Piutang pihak berelasi - 49.562.008.891

Jumlah Aset Lancar 18.078.807.587 140.641.642.676

33
172
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2014 Sebelumnya Kembali

ASET TIDAK LANCAR


Penyertaan saham 19.670.269.905 -
Biaya dibayar di muka - 7.200.000.000
Aset pajak tangguhan 297.692.583 871.887.035
Piutang pihak berelasi 12.249.118.837 13.010.595.940
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan - 3.806.669.247
Aset lain-lain 390.410.800 130.764.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 32.607.492.125 25.019.916.222

JUMLAH ASET 50.686.299.712 165.661.558.898

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha - 1.382.247.900
Utang bank - 56.000.000.000
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 1.907.080.069
Biaya masih harus dibayar 196.684.831 975.747.756
Utang pajak 183.200.000 19.737.804.816
Pendapatan diterima di muka - 2.250.758.010
Utang dividen - 15.652.246.296

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 379.884.831 97.905.884.847

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas imbalan pasca masa kerja - 3.487.548.136
Utang pihak berelasi 5.832.288.252 10.562.288.252

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 5.832.288.252 14.049.836.388

Jumlah Liabilitas 6.212.173.083 111.955.721.235

EKUITAS
Modal saham 9.139.600.000 9.139.600.000
Modal proforma - 23.102.502.365
Tambahan modal disetor 579.314.092 (12.762.183.333 )
Saldo laba 34.755.212.537 34.225.918.631

Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


Pemilik Entitas Induk 44.474.126.629 53.705.837.663
Kepentingan Nonpengendali - -

Jumlah Ekuitas 44.474.126.629 53.705.837.663

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 50.686.299.712 165.661.558.898

34
173
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2014 Sebelumnya Kembali

PENDAPATAN BERSIH 1.832.000.000 95.051.801.555


Bagian laba bersih entitas asosiasi 5.868.574.918 -
Laba selisih kurs - bersih (2.528.143.447 ) 16.630.394
Beban umum dan administrasi (333.986.963 ) (54.827.697.568 )
Beban penyisihan penurunan nilai atas piutang - (248.914.035 )
Beban program dan siaran - (586.888.057 )
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih (744.002.195 ) (439.243.108 )

LABA OPERASI 4.094.442.313 38.965.689.181


Pendapatan keuangan 613.353.802 9.286.409.972
Beban keuangan - (8.995.756.099 )

LABA SEBELUM MANFAAT


(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 4.707.796.115 39.256.343.054

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 297.692.583 (9.913.212.776 )

LABA TAHUN BERJALAN SETELAH


PENYESUAIAN PROFORMA 5.005.488.698 29.343.130.278

PENYESUAIAN PROFORMA - (13.101.687.693 )

LABA TAHUN BERJALAN 5.005.488.698 16.241.442.585

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - (123.450.725 )

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 5.005.488.698 16.117.991.860

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2013 Sebelumnya Kembali
ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 139.064.959.301 19.437.308.705
Piutang usaha
Pihak berelasi 1.200.000.000 10.666.515.436
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai - 53.371.842.079
Aset keuangan lancar lainnya 378.010.800 1.218.736.177
Biaya dibayar di muka - 459.131.253
Uang muka - 1.414.814.635
Piutang pihak berelasi - 84.995.755.555

Jumlah Aset Lancar 140.642.970.101 171.564.103.840

35
174
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2013 Sebelumnya Kembali
ASET TIDAK LANCAR
Penyertaan saham 21.635.248.981 -
Aset pajak tangguhan - 843.533.726
Piutang pihak berelasi 14.721.888.252 9.050.296.440
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan - 4.862.293.189
Aset lain-lain 2.000.000 104.409.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 36.359.137.233 14.860.532.355

JUMLAH ASET 177.002.107.334 186.424.636.195

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang bank - 72.000.000.000
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 1.948.446.856
Biaya masih harus dibayar 12.833.994.101 1.371.661.977
Utang pajak 24.424.555.050 33.424.456.783
Pendapatan diterima di muka - 1.450.654.041

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 37.258.549.151 110.195.219.657

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Pinjaman jangka panjang 37.785.900.000 -
Liabilitas imbalan pasca masa kerja - 2.549.801.250
Utang pihak berelasi 16.802.388.252 10.062.841.446

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 54.588.288.252 12.612.642.696

Jumlah Liabilitas 91.846.837.403 122.807.862.353

EKUITAS
Modal saham 9.139.600.000 9.139.600.000
Modal proforma - 27.619.132.085
Tambahan modal disetor 579.314.092 (12.762.183.333 )
Saldo laba 75.436.355.839 39.620.225.090

Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


Pemilik Entitas Induk 85.155.269.931 63.616.773.842
Kepentingan Nonpengendali - -

Jumlah Ekuitas 85.155.269.931 63.616.773.842

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 177.002.107.334 186.424.636.195

36
175
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2013 Sebelumnya Kembali
PENDAPATAN BERSIH 1.200.000.000 80.419.086.263
Bagian laba bersih entitas asosiasi 12.976.670.996 -
Laba atas pelepasan entitas anak 54.137.174.847 -
Laba selisih kurs - bersih 7.159.229.414 120.188.292
Beban umum dan administrasi (233.135.953 ) (41.900.040.451 )
Beban penyisihan penurunan nilai atas piutang (1.290.959.329 ) (696.903.158 )
Beban program dan siaran - (420.470.302 )
Beban lain-lain - bersih - (1.283.576.066 )

LABA OPERASI 73.948.979.975 36.238.284.578


Pendapatan keuangan 304.474.192 6.705.173.720
Beban keuangan (4.529.375.042 ) (5.012.205.187 )

LABA SEBELUM MANFAAT


(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 69.724.079.125 37.931.253.111

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (27.644.053.333 ) (9.041.702.180 )

LABA TAHUN BERJALAN SETELAH


PENYESUAIAN PROFORMA 42.080.025.792 28.889.550.931

PENYESUAIAN PROFORMA - (11.505.549.279 )

LABA TAHUN BERJALAN 42.080.025.792 17.384.001.652

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - (150.547.765 )

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 42.080.025.792 17.233.453.887

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2012 Sebelumnya Kembali

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 55.601.579.441 55.596.248.660
Piutang usaha
Pihak berelasi 6.597.464.773 6.654.444.772
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai 50.216.243.550 50.159.263.550
Aset keuangan lancar lainnya 253.870.689 253.870.689
Biaya dibayar di muka 1.387.283.959 1.387.283.961

Jumlah Aset Lancar 114.056.442.412 114.051.111.632

37
176
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2012 Sebelumnya Kembali

ASET TIDAK LANCAR


Aset pajak tangguhan 3.306.455.543 822.390.953
Piutang pihak berelasi 16.766.485.998 7.876.885.998
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 5.892.289.536 5.892.289.536
Goodwill 35.899.233.767 -
Aset lain-lain 97.920.000 97.920.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 61.962.384.844 14.689.486.487

JUMLAH ASET 176.018.827.256 128.740.598.119


LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha 16.500.000 16.500.000
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 4.327.871.901 1.897.149.570
Biaya masih harus dibayar 8.386.330.698 644.788.685
Utang pajak 24.073.652.433 24.073.652.433
Pendapatan diterima di muka - 2.430.722.329

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 36.804.355.032 29.062.813.017

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Pinjaman jangka panjang 29.977.000.000 -
Liabilitas imbalan pasca masa kerja 987.721.304 1.721.379.274
Utang pihak berelasi 19.359.338.251 10.656.338.252

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 50.324.059.555 12.377.717.526

Jumlah Liabilitas 87.128.414.587 41.440.530.543

EKUITAS
Modal saham 9.139.600.000 9.139.600.000
Modal proforma - 29.920.084.637
Tambahan modal disetor 579.314.092 (12.762.183.333 )
Saldo laba 60.755.398.527 61.002.566.272

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


Pemilik entitas induk 70.474.312.619 87.300.067.576
Kepentingan Nonpengendali 18.416.100.050 -

Jumlah Ekuitas 88.890.412.669 87.300.067.576

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 176.018.827.256 128.740.598.119

38
177
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Dilaporkan Disajikan
31 Desember 2012 Sebelumnya Kembali

PENDAPATAN BERSIH 64.917.018.134 64.917.018.134


Laba selisih kurs - bersih 29.472.388 29.093.700
Beban program dan penyiaran (352.749.251 ) (352.749.251 )
Beban umum dan administrasi (29.279.357.101 ) (29.343.492.118 )
Lain-lain - bersih (2.304.247.110 ) (2.304.247.108 )

LABA OPERASI 33.010.137.060 32.945.623.357


Pendapatan keuangan 1.278.001.843 1.277.957.835
Beban keuangan (11.951.348.143 ) (1.869.004.160 )

LABA SEBELUM MANFAAT


(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 22.336.790.760 32.354.577.032

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (5.510.003.922 ) (8.014.461.492 )

LABA TAHUN BERJALAN SETELAH


PENYESUAIAN PROFORMA 16.826.786.838 24.340.115.540

PENYESUAIAN PROFORMA - (8.386.691.346 )

LABA TAHUN BERJALAN 16.826.786.838 15.953.424.194

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - (450.652.971 )

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 16.826.786.838 15.502.771.223

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada


Pemilik entitas induk 11.927.652.220 15.953.424.194
Kepentingan Nonpengendali 4.899.134.618 -

LABA TAHUN BERJALAN 16.826.786.838 15.953.424.194

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan


yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 11.927.652.220 15.502.771.223
Kepentingan Nonpengendali 4.899.134.618 -

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 16.826.786.838 15.502.771.223

39
178
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Dilaporkan Disajikan
1 Januari 2012/31 Desember 2011 Sebelumnya Kembali
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 26.313.312.988 26.306.950.607
Piutang usaha
Pihak berelasi 6.411.612.695 6.411.612.695
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai 46.572.930.174 46.572.930.173
Aset keuangan lancar lainnya 209.829.589 209.829.589
Biaya dibayar di muka 2.103.839.000 2.103.839.002
Uang muka 800.000.000 800.000.000

Jumlah Aset Lancar 82.411.524.446 82.405.162.066

ASET TIDAK LANCAR


Aset pajak tangguhan 778.620.973 648.796.296
Piutang pihak berelasi 17.217.151.218 8.087.368.309
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 5.266.825.481 5.266.825.481
Goodwill 35.899.233.767 -
Aset lain-lain 84.445.000 84.445.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 59.246.276.439 14.087.435.086

JUMLAH ASET 141.657.800.885 96.492.597.152

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha 652.960.000 652.960.000
Liabilitas jangka pendek lainnya 1.559.721.220 1.559.721.220
Biaya masih harus dibayar 1.521.333.252 1.521.333.252
Utang pajak 15.605.313.292 15.605.313.292
Pendapatan diterima di muka 2.668.446.335 2.668.446.336

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 22.007.774.099 22.007.774.100

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Pinjaman jangka panjang 28.110.800.000 -
Liabilitas imbalan pasca masa kerja 647.379.793 647.379.793
Utang pihak berelasi 18.828.221.162 10.426.838.252

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 47.586.400.955 11.074.218.045

Jumlah Liabilitas 69.594.175.054 33.081.992.145

40
179
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KOMBINASI BISNIS DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


TAHUN 2014, 2013, 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Dilaporkan Disajikan
1 Januari 2012/31 Desember 2011 Sebelumnya Kembali
EKUITAS
Modal saham 9.139.600.000 9.139.600.000
Modal proforma - 21.533.393.291
Tambahan modal disetor 579.314.092 (12.762.183.333 )
Saldo laba 48.827.746.307 45.499.795.049

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


Pemilik Entitas Induk 58.546.660.399 63.410.605.007
Kepentingan Nonpengendali 13.516.965.432 -

Jumlah Ekuitas 72.063.625.831 63.410.605.007

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 141.657.800.885 96.492.597.152

5. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Kas 25.000.000 30.000.000 206.089.839 1.176.356.868 495.069.182


Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Permata Tbk. 7.171.897.891 3.206.670.873 2.047.490.694 11.439.027.391 12.023.807.847
PT Bank UOB
Indonesia 4.359.187.736 6.113.603.509 4.030.722.312 111.338.665 -
PT Bank Pan
Indonesia Tbk. 746.588.297 483.412.619 358.018.218 17.190.695 278.178.465
PT Bank CIMB
Niaga Tbk. 643.768.146 5.164.968.182 4.693.204.413 13.264.834.500 6.657.998.734
PT Bank Rakyat
Indonesia
(Persero) Tbk. 511.549.602 569.351.591 1.945.475.555 652.500.076 22.495.365
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. 412.401.990 5.396.912 41.226.004 4.775.347.864 -
PT Bank DKI 6.021.291 6.196.291 - - -
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. - - - 76.172.652 -
Citibank, NA. - - 502.931.441 501.325.704 -

Rekening Dolar Amerika


Serikat
PT Bank CIMB
Niaga Tbk. 557.226.621 529.245.618 516.996.435 - 382.320.120
PT Bank Pan
Indonesia Tbk. - 85.543.163 80.623.020 67.623.470 64.315.697

Jumlah bank 14.408.641.574 16.164.388.758 14.216.688.092 30.905.361.017 19.429.116.228

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

41
180
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Deposito
PT Bank CIMB Niaga Tbk. - - 5.014.530.774 7.514.530.775 2.382.765.197
PT Bank Permata Tbk. - - - 9.500.000.000 2.500.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. - - - 3.500.000.000 1.500.000.000
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. - - - 3.000.000.000 -

Jumlah deposito - - 5.014.530.774 23.514.530.775 6.382.765.197

Jumlah 14.433.641.574 16.194.388.758 19.437.308.705 55.596.248.660 26.306.950.607

Rincian jangka waktu dan tingkat suku bunga untuk deposito adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Jangka waktu - - 1 bulan 1 bulan 1 bulan


Tingkat suku bunga per tahun - - 6,25% 5,5% - 8,75% 5,5% - 8,75%

6. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Pihak berelasi (Catatan 22): 13.887.333.717 15.062.055.402 10.666.515.436 6.654.444.772 6.411.612.695

Pihak ketiga:
PT Wira Pamungkas
Pariwara 7.038.631.814 4.879.805.271 3.652.184.799 1.746.538.062 1.986.139.530
PT Media Network Wahana 4.972.221.643 6.370.903.671 4.651.262.867 4.119.838.590 2.735.986.077
PT Media Network
Atlas Indonesia 3.053.564.063 2.223.450.793 1.935.014.218 3.264.655.613 1.880.977.190
PT Dian Media Nusantara 2.899.525.495 2.643.015.775 4.955.472.544 5.153.420.787 2.680.017.976
PT Inter Pariwara Global 2.216.407.752 1.297.447.848 1.102.203.007 816.038.941 834.165.323
PT Dentsu Inter Admark
Media Group Indonesia 1.860.212.848 854.108.483 808.851.998 1.183.753.251 1.764.682.078
PT Mahardika Karya
Indonesia 1.411.114.628 1.139.940.900 - - -
PT Bintang Mediathama
Indonesia 789.945.532 605.235.064 338.146.483 455.576.395 1.206.353.870
PT Pertamina Lubricants 646.450.500 1.154.473.600 - - -
PT Optima Kaswall 347.961.213 2.949.016.888 5.253.491.625 2.663.734.554 1.871.000.120
PT XL Axiata Tbk. 182.574.591 265.812.803 163.165.091 3.971.899.268 4.227.809.026
PT Auvikomunikasi
Media Prima 6.534.000 63.728.043 500.856.290 1.600.336.540 207.024.716
Lain-lain 30.180.073.481 27.066.371.201 31.998.145.584 26.234.131.785 27.998.350.702

Jumlah pihak ketiga 55.605.217.560 51.513.310.340 55.358.794.506 51.209.923.786 47.392.506.608


Dikurang penyisihan
penurunan nilai (2.242.116.296 ) (2.235.866.463 ) (1.986.952.427 ) (1.050.660.236 ) (819.576.435 )

Jumlah pihak ketiga - bersih 53.363.101.264 49.277.443.877 53.371.842.079 50.159.263.550 46.572.930.173

Jumlah 67.250.434.981 64.339.499.279 64.038.357.515 56.813.708.322 52.984.542.868

42
181
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Pihak berelasi:
Belum jatuh tempo:
Sampai dengan 30 hari 1.927.110.900 3.823.868.400 309.445.125 369.839.250 291.315.860
31 hari - 60 hari 487.091.000 264.988.763 178.110.075 373.644.150 382.115.470
61 hari - 90 hari 497.042.661 218.845.000 117.590.000 254.248.500 291.488.890
Telah jatuh tempo:
91 hari - 365 hari 3.802.887.253 1.654.399.235 884.971.450 2.764.046.188 2.387.706.048
Lebih dari 365 hari 7.173.201.903 9.099.954.004 9.176.398.786 2.892.666.684 3.058.986.427

Jumlah pihak berelasi 13.887.333.717 15.062.055.402 10.666.515.436 6.654.444.772 6.411.612.695

Pihak ketiga:
Belum jatuh tempo:
Sampai dengan 30 hari 8.752.249.069 8.498.122.763 7.124.696.293 5.659.727.673 5.200.919.784
31 hari - 60 hari 11.325.772.434 6.694.801.139 6.924.827.344 5.001.752.857 4.894.824.552
61 hari - 90 hari 7.497.178.803 6.436.341.662 6.482.009.563 4.391.602.861 4.569.144.641
Telah jatuh tempo:
91 hari - 365 hari 19.013.557.322 20.252.869.894 26.458.443.165 21.431.464.357 21.549.877.926
Lebih dari 365 hari 9.016.459.932 9.631.174.882 8.368.818.141 14.725.376.038 11.177.739.705

Jumlah pihak ketiga 55.605.217.560 51.513.310.340 55.358.794.506 51.209.923.786 47.392.506.608


Dikurang penyisihan
penurunan nilai (2.242.116.296 ) (2.235.866.463 ) (1.986.952.427 ) (1.050.660.236 ) (819.576.435 )

Jumlah pihak ketiga - bersih 53.363.101.264 49.277.443.877 53.371.842.079 50.159.263.550 46.572.930.173

Jumlah 67.250.434.981 64.339.499.279 64.038.357.515 56.813.708.322 52.984.542.868

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari.

Hak tagih piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank yang diperoleh entitas anak dari
PT Bank UOB Indonesia (Catatan 9).

7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Jangka panjang:
Jasa manajemen
(Catatan 28) 6.150.000.000 7.200.000.000 - - -

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

43
182
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA (Lanjutan)

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Jangka pendek:
Jasa manajemen
(Catatan 28) 1.800.000.000 1.800.000.000 - - -
Sewa 727.767.361 132.157.243 110.936.093 923.117.292 1.841.291.668
Iklan 375.833.333 460.833.333 190.000.000 464.166.669 260.625.000
Asuransi 235.556.795 118.358.038 16.250.000 - 1.922.334
Lain-lain 430.056.260 136.525.322 141.945.160 - -

Jumlah jangka pendek 3.569.213.749 2.647.873.936 459.131.253 1.387.283.961 2.103.839.002

Jumlah 9.719.213.749 9.847.873.936 459.131.253 1.387.283.961 2.103.839.002

8. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
31 Juli 2015

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Peralatan siaran 8.941.350.264 92.170.000 - - 9.033.520.264
Peralatan dan
perabot kantor 6.603.290.159 406.319.478 - - 7.009.609.637
Kendaraan 1.027.876.229 - - - 1.027.876.229

Jumlah 16.572.516.652 498.489.478 - - 17.071.006.130

Akumulasi Penyusutan
Peralatan siaran 6.775.674.829 511.819.598 - - 7.287.494.427
Peralatan dan
perabot kantor 5.325.857.685 287.668.641 - - 5.613.526.326
Kendaraan 664.314.891 132.617.368 - - 796.932.259

Jumlah 12.765.847.405 932.105.607 - - 13.697.953.012

Nilai buku 3.806.669.247 3.373.053.118

31 Desember 2014 *)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Peralatan siaran 8.828.985.264 112.365.000 - - 8.941.350.264
Peralatan dan
perabot kantor 6.184.637.229 418.652.930 - - 6.603.290.159
Kendaraan 693.500.000 334.376.229 - - 1.027.876.229

Jumlah 15.707.122.493 865.394.159 - - 16.572.516.652

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

44
183
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (Lanjutan)


31 Desember 2014 *)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan
Peralatan siaran 5.739.226.282 1.036.448.547 - - 6.775.674.829
Peralatan dan
perabot kantor 4.711.582.189 614.275.496 - - 5.325.857.685
Kendaraan 394.020.833 270.294.058 - - 664.314.891

Jumlah 10.844.829.304 1.921.018.101 - - 12.765.847.405

Nilai buku 4.862.293.189 3.806.669.247

31 Desember 2013 *)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Peralatan siaran 8.237.506.584 591.478.680 - - 8.828.985.264
Peralatan dan
perabot kantor 6.016.699.229 167.938.000 - - 6.184.637.229
Kendaraan 693.500.000 - - - 693.500.000

Jumlah 14.947.705.813 759.416.680 - - 15.707.122.493

Akumulasi Penyusutan
Peralatan siaran 4.738.251.085 1.000.975.197 - - 5.739.226.282
Peralatan dan
perabot kantor 4.066.894.359 644.687.830 - - 4.711.582.189
Kendaraan 250.270.833 143.750.000 - - 394.020.833

Jumlah 9.055.416.277 1.789.413.027 - - 10.844.829.304

Nilai buku 5.892.289.536 4.862.293.189

31 Desember 2012 *)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Peralatan siaran 7.017.383.334 1.220.123.250 - - 8.237.506.584
Peralatan dan
perabot kantor 5.418.142.423 598.556.806 - - 6.016.699.229
Kendaraan 448.700.000 575.000.000 330.200.000 - 693.500.000

Jumlah 12.884.225.757 2.393.680.056 330.200.000 - 14.947.705.813

Akumulasi Penyusutan
Peralatan siaran 3.896.944.970 841.306.115 - - 4.738.251.085
Peralatan dan
perabot kantor 3.457.492.806 609.401.553 - - 4.066.894.359
Kendaraan 262.962.500 166.166.666 178.858.333 - 250.270.833

Jumlah 7.617.400.276 1.616.874.334 178.858.333 - 9.055.416.277

Nilai buku 5.266.825.481 5.892.289.536

45
184
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (Lanjutan)


31 Desember 2011 *)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Peralatan siaran 6.132.538.006 884.845.328 - - 7.017.383.334
Peralatan dan
perabot kantor 4.848.708.973 569.433.450 - - 5.418.142.423
Kendaraan 530.700.000 - 82.000.000 - 448.700.000

Jumlah 11.511.946.979 1.454.278.778 82.000.000 - 12.884.225.757

Akumulasi Penyusutan
Peralatan siaran 3.148.292.968 748.652.002 - - 3.896.944.970
Peralatan dan
perabot kantor 2.773.597.389 683.895.417 - - 3.457.492.806
Kendaraan 262.412.500 82.550.000 82.000.000 - 262.962.500

Jumlah 6.184.302.857 1.515.097.419 82.000.000 - 7.617.400.276

Nilai buku 5.327.644.122 5.266.825.481

Beban penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Juli 2015 dan 2014 serta
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 dibebankan
pada operasi periode berjalan sebesar Rp 932.105.607, Rp 1.042.778.567, Rp 1.921.018.101,
Rp 1.789.413.027, Rp 1.616.874.334 (Catatan 19).

Berikut ringkasan harga jual dan nilai buku atas pelepasan aset tetap Grup:

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Harga jual - - - - -
Nilai buku - - - (151.341.667 ) -

Rugi pelepasan aset tetap - - - (151.341.667 ) -

Pada tahun 2015, aset tetap Grup diasuransikan kepada PT Tugu Pratama Indonesia dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 3.164.400.894. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya.

Aset tetap berupa peralatan penyiaran digunakan sebagai jaminan utang bank yang diperoleh entitas
anak dari PT Bank UOB Indonesia (Catatan 9).

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang


mengidentifikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

46
185
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. UTANG BANK

Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh entitas anak dari PT Bank UOB Indonesia, dengan
rincian sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

PT Radio Attahiriyah 33.000.000.000 38.500.000.000 49.500.000.000 - -


PT Suara Irama Indah 15.000.000.000 17.500.000.000 22.500.000.000 - -

Jumlah 48.000.000.000 56.000.000.000 72.000.000.000 - -

Pada tanggal 24 Mei 2013, RA dan SII, entitas anak, menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit
No. 13/CPB/0122 dengan PT Bank UOB Indonesia dengan plafon sebesar Rp 80.000.000.000 yang
kemudian dibagi sesuai proporsi sebagai berikut:
a. 68,75% dari total pokok pinjaman atau senilai Rp 55.000.000.000 ditarik oleh RA.
b. 31,25% dari total pokok pinjaman atau senilai Rp 25.000.000.000 ditarik oleh SII.

Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan akan diperpanjang sesuai dengan surat dari RA
dan SII, serta dikenakan bunga sebesar cost of funding ditambah 5% per tahun. Pada tanggal
23 Maret 2015, RA dan SII telah mengajukan permohonan perpanjangan 1 (satu) tahun setelah jatuh
tempo. Pinjaman ini dijamin dengan saham-saham PT Beyond Media, pemegang saham, rekening
escrow RA dan SII serta peralatan siaran milik RA dan SII.

Rasio keuangan entitas anak yang harus dipenuhi dalam pemberian fasilitas kredit ini adalah sebagai
berikut:
a. Rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih besar dari 2,5.
b. Rasio utang terhadap EBITDA tidak lebih besar dari 3,5.
c. Rasio penutupan pelunasan hutang tidak lebih kecil dari 1.

Pada tanggal 31 Juli 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, entitas anak telah memenuhi persyaratan
fasilitas kredit di atas.

10. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Sewa 726.000.000 110.000.000 - - 116.750.000


Riset - 363.607.028 - - 199.631.930
Promosi - 330.000.000 332.522.410 420.000.000 60.000.000
Utilitas - 75.000.000 326.636.789 - -
Event off air - 8.000.000 - 190.074.885 80.074.885
Bandwith radio active - - 547.002.778 - 40.641.000
Honorarium tenaga ahli - - 43.500.000 34.500.000 682.455.230
Lain-lain 134.212.838 89.140.728 122.000.000 213.800 341.780.207

Jumlah 860.212.838 975.747.756 1.371.661.977 644.788.685 1.521.333.252

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

47
186
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. UTANG PAJAK

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Pajak Penghasilan:
Pasal 21 498.740.060 466.564.856 1.133.371.511 15.600.056 9.221.774
Pasal 23 392.493.598 565.157.048 2.176.619.345 5.802.844 9.094.664
Pasal 25 635.228.697 504.610.020 - -
Pasal 29 12.405.060.756 16.814.479.389 28.134.506.328 22.266.905.833 14.229.067.340
Pajak Pertambahan Nilai 2.208.588.819 1.386.993.503 1.979.959.599 1.785.343.700 1.357.929.514

Jumlah 16.140.111.930 19.737.804.816 33.424.456.783 24.073.652.433 15.605.313.292

12. UTANG DIVIDEN

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

PT Beyond Media 8.062.294.167 - - - -


PT Mahaka Media Tbk. 4.122.355.169 7.826.123.148 - - -
PT Mahaka Radio
Integra Tbk.
(d/h PT Genta
Sabda Nusantara) - 7.826.123.148 - - -

Jumlah 12.184.649.336 15.652.246.296 - - -

PT Radio Attahiriyah

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 6 April 2015, telah disetujui pembagian dividen sebesar
Rp 6.789.062.503 yang dibagikan dari laba bersih periode 1 Januari 2015 sampai dengan
31 Maret 2015, sampai dengan tanggal 31 Juli 2015, dividen ini masih belum dibayarkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 8 Juli 2015, telah disetujui pembagian dividen sebesar
Rp 6.648.094.444 yang dibagikan dari laba bersih periode 1 April 2015 sampai dengan
30 Juni 2015, sampai dengan tanggal 31 Juli 2015, dividen ini masih belum dibayarkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 17 November 2014, telah disetujui pembagian dividen
sebesar Rp 7.890.969.907 yang dibagikan dari laba bersih periode Juli sampai dengan Desember
2013. Berdasarkan surat perjanjian tanggal 31 Desember 2014 antara RA dengan PT Beyond Media,
disepakati pembayaran dividen ke PT Beyond Media dilakukan dengan cara pelunasan piutang yang
dimiliki sebesar Rp 4.734.581.944.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 10 Desember 2014, telah disetujui pembagian dividen
2014 sebesar Rp 13.621.328.414. Berdasarkan surat perjanjian tanggal 31 Desember 2014 antara
Perusahaan dengan PT Beyond Media, disepakati pembayaran dividen ke PT Beyond Media
dilakukan dengan cara pelunasan piutang yang dimiliki sebesar Rp 8.172.797.049.

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

48
187
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG DIVIDEN (Lanjutan)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat No. 8 tanggal
21 Januari 2013 oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian
dividen sebesar Rp 16.215.155.069 yang dibagikan dari laba bersih tahun 2010 dan telah dibayarkan
seluruhnya.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H.,
No. 23 tanggal 31 Oktober 2013, telah disetujui pembagian dividen sebesar Rp 15.452.800.000 yang
dibagikan dari laba bersih tahun 2012 dan 2011 dan telah dibayarkan seluruhnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 2 Oktober 2013, telah disetujui pembagian interim
dividen sebesar Rp 6.947.840.000 yang dibagikan dari laba bersih periode Juli sampai dengan
September 2013 dan telah dibayarkan seluruhnya.

Pada tanggal 31 Juli 2015 dan 31 Desember 2014, RA belum melakukan pembayaran dividen
kepada Perusahaan, PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk. secara keseluruhan sebesar
Rp 16.239.616.609 dan Rp 8.604.919.328.

PT Suara Irama Indah

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 6 April 2015, telah disetujui pembagian interim dividen
sebesar Rp 3.085.937.499 yang dibagikan dari laba bersih periode 1 Januari 2015 sampai dengan
31 Maret 2015, sampai dengan tanggal 31 Juli 2015, dividen ini masih belum dibayarkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 8 Juli 2015, telah disetujui pembagian interim dividen
sebesar Rp 3.021.861.111 yang dibagikan dari laba bersih periode 1 April 2015 sampai dengan
30 Juni 2015, sampai dengan tanggal 31 Juli 2015, dividen ini masih belum dibayarkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 17 November 2014, telah disetujui pembagian interim
dividen sebesar Rp 4.608.622.685 yang dibagikan dari laba bersih periode Juli sampai dengan
Desember 2013.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 10 Desember 2014, telah disetujui pembagian interim
dividen sebesar Rp 13.009.694.734 yang dibagikan dari laba bersih tahun 2014.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 2 Oktober 2013, telah disetujui pembagian interim
dividen sebesar Rp 3.908.160.000 yang dibagikan dari laba bersih periode Juli sampai dengan
September 2013 dan telah dibayarkan seluruhnya.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H.,
No. 22 tanggal 31 Oktober 2013, telah disetujui pembagian dividen sebesar Rp 8.692.200.000 yang
dibagikan dari laba bersih tahun 2012 dan 2011 dan telah dibayarkan seluruhnya.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat No. 7 tanggal
21 Januari 2013 oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian
dividen sebesar Rp 1.206.141.832 yang dibagikan dari laba bersih tahun 2010 dan telah dibayarkan
seluruhnya.

Pada tanggal 31 Juli 2015 dan 31 Desember 2014, SII belum melakukan pembayaran dividen kepada
Perusahaan dan PT Mahaka Media Tbk. secara keseluruhan sebesar Rp 7.486.146.986 dan
Rp 7.047.326.968.

49
188
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. MODAL DISETOR

Rincian pemegang saham Perusahaan beserta persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Juli 2015
serta 31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
31 Juli 2015

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah Modal

PT Beyond Media 27.418.800 60,00% 27.418.800.000


PT Mahaka Media Tbk. 9.139.600 20,00% 9.139.600.000
PT Fajar Mentari 9.048.204 19,80% 9.048.204.000
PT Pratama Prima Utama 91.396 0,20% 91.396.000

Jumlah 45.698.000 100,00% 45.698.000.000

31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah Modal

PT Fajar Mentari 9.048.204 99,00% 9.048.204.000


PT Pratama Prima Utama 91.396 1,00% 91.396.000

Jumlah 9.139.600 100,00% 9.139.600.000

Berdasarkan Akta Notaris Zulkifli Harahap, S.H., No.11 tanggal 9 Juli 2015, para pemegang saham
telah menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 90.000.000.000 dan
menyetujui transaksi peningkatan modal disetor secara non-tunai di mana Perusahaan menerbitkan
36.558.400 saham baru yang masing-masing diambil bagian oleh PT Beyond Media dan PT Mahaka
Media Tbk. masing-masing sejumlah 27.418.800 saham dan 9.139.600 saham. Atas penerbitan
saham ini, Perusahaan memperoleh kepemilikan atas PT Suara Irama Indah (SII) dan
PT Radio Attahiriyah (RA) dari PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk. sehingga kepemilikan
Perusahaan atas SII dan RA menjadi 99,99% dan 99,96%.

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan belum membentuk cadangan
sebagaimana dimaksud dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perusahaan akan
segera membentuk cadangan saldo laba tersebut.

Manajemen Permodalan

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan
rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimakan nilai pemegang saham.
Grup tidak mewajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

Grup mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan
kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Grup
dan menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
*) Disajikan kembali, Catatan 4.

50
189
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. MODAL DISETOR (Lanjutan)

Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(terdiri dari modal saham, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya) dan pinjaman dan utang bersih
(terdiri dari utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, dan
utang kepada kepada pihak berelasi). Perusahaan atau entitas anak tidak diharuskan untuk
memenuhi persyaratan permodalan tertentu.

14. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini terdiri dari selisih kurs atas modal, selisih perubahan ekuitas entitas anak dan transaksi
kombinasi bisnis entitas sepengendali, yang terdiri dari:

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)
Tambahan modal disetor
(Catatan 4) 115.970.312.000 - - - -
Selisih kurs atas modal *) 27.050.000 27.050.000 27.050.000 27.050.000 27.050.000
Selisih perubahan ekuitas
entitas anak **) 552.264.092 552.264.092 552.264.092 552.264.092 552.264.092
Penyesuaian ke modal
saham menurut hukum
dari Perusahaan
sebagai akibat dari
akuisisi terbalik (98.666.694.261 ) (9.429.414.092 ) (9.429.414.092 ) (9.429.414.092 ) (9.429.414.092 )
Transaksi kombinasi bisnis
entitas sepengendali
Penyesuaian nilai
wajar SII
(Catatan 4) (34.038.032.849 ) - - - -
Akuisisi RC
(Catatan 4) (3.912.083.333 ) (3.912.083.333 ) (3.912.083.333 ) (3.912.083.333 ) (3.912.083.333 )

Jumlah (20.067.184.351 ) (12.762.183.333 ) (12.762.183.333 ) (12.762.183.333 ) (12.762.183.333 )

*) Pada tanggal 19 Juli 2006, Perusahaan menerima setoran modal sebesar $AS 300 dan
$AS 29.700 dari PT Pratama Prima Utama dan PT Fajar Mentari untuk penerbitan saham
pendirian Perusahaan masing-masing sejumlah 2.500 lembar dan 247.500 lembar dengan nilai
nominal masing-masing Rp 2.500.000 dan Rp 247.500.000.
**) Pada tahun 2008, RA dan SII meningkatkan setoran modal dimana Perusahaan tidak mengambil
bagian.

15. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

Akun ini terdiri dari:


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

PT Suara Irama Indah 1.000.000 - - - -


PT Radio Camar 1.000.000 - - - -
PT Radio Attahiriyah 1.000.000 - - - -

Jumlah 3.000.000 - - - -

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

51
190
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. DIVIDEN

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 6 April 2015, telah disetujui pembagian dividen sebesar
Rp 6.789.062.501 yang dibagikan dari laba bersih periode 1 Januari 2015 sampai dengan
31 Maret 2015, sampai dengan tanggal 31 Juli 2015, dividen ini masih belum dibayarkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 8 Juli 2015, telah disetujui pembagian dividen sebesar
Rp 6.648.094.444 yang dibagikan dari laba bersih periode 1 April 2015 sampai dengan
30 Juni 2015, sampai dengan tanggal 31 Juli 2015, dividen ini masih belum dibayarkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 17 November 2014, telah disetujui pembagian dividen
sebesar Rp 7.890.969.905 yang dibagikan dari laba bersih periode Juli sampai dengan Desember
2013. Berdasarkan surat perjanjian tanggal 31 Desember 2014 antara RA dengan PT Beyond Media,
disepakati pembayaran dividen ke PT Beyond Media dilakukan dengan cara pelunasan piutang yang
dimiliki sebesar Rp 4.734.581.944.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 10 Desember 2014, telah disetujui pembagian dividen
2014 sebesar Rp 13.621.328.414. Berdasarkan surat perjanjian tanggal 31 Desember 2014 antara
Perusahaan dengan PT Beyond Media, disepakati pembayaran dividen ke PT Beyond Media
dilakukan dengan cara pelunasan piutang yang dimiliki sebesar Rp 8.172.797.049.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat No. 8 tanggal
21 Januari 2013 oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian
dividen sebesar Rp 16.215.155.069 yang dibagikan dari laba bersih tahun 2010 dan telah dibayarkan
seluruhnya.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap, S.H.,
No. 23 tanggal 31 Oktober 2013, telah disetujui pembagian dividen sebesar Rp 15.452.800.000 yang
dibagikan dari laba bersih tahun 2012 dan 2011 dan telah dibayarkan seluruhnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 2 Oktober 2013, telah disetujui pembagian interim
dividen sebesar Rp 6.947.840.000 yang dibagikan dari laba bersih periode Juli sampai dengan
September 2013 dan telah dibayarkan seluruhnya.

Pada tanggal 31 Juli 2015 dan 31 Desember 2014, RA belum melakukan pembayaran dividen
kepada Perusahaan, PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk. secara keseluruhan sebesar
Rp 16.239.616.609 dan Rp 8.604.919.328.

17. LABA PER SAHAM DASAR

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham:

31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Laba neto untuk periode


berjalan 20.177.121.535 9.770.750.663 16.241.442.585 17.384.001.652 15.953.424.194

Jumlah rata-rata tertimbang


per saham dasar
(angka penuh) 14.362.229 9.139.600 9.139.600 9.139.600 9.139.600
Laba per saham dasar 1.404,87 1.069,06 1.777,04 1.902,05 1.745,53

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

52
191
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. PENDAPATAN BERSIH

Akun ini terdiri dari:


31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Iklan radio
Program 40.043.233.886 33.434.493.045 63.122.203.747 58.323.482.468 40.421.313.924
Spot 27.369.733.772 23.727.368.183 46.977.865.798 40.309.653.918 42.224.543.419
Adlibs 6.044.250.000 4.307.124.000 8.790.224.000 5.147.216.000 4.417.937.500
Event off-air 1.419.143.551 690.514.402 1.771.134.403 1.762.726.633 1.462.408.788
Lain-lain 740.896.100 176.900.000 366.800.000 259.081.819 347.677.273

Jumlah pendapatan 75.617.257.309 62.336.399.630 121.028.227.948 105.802.160.838 88.873.880.904


Potongan pendapatan (18.015.495.409 ) (13.268.658.410 ) (25.976.426.393 ) (25.383.074.575 ) (23.956.862.770 )
Jumlah 57.601.761.900 49.067.741.220 95.051.801.555 80.419.086.263 64.917.018.134

Tidak terdapat transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan jumlah kumulatifnya di atas 10%
dari jumlah pendapatan bersih konsolidasian pada periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Juli 2015 dan 2014, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2014, 2013 dan 2012.

19. BEBAN OPERASI

Akun ini terdiri dari:


31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Beban program dan siaran:


Musik 198.111.409 95.255.438 172.482.725 197.732.749 106.225.625
Teknik 32.213.500 34.606.800 87.938.781 83.238.640 166.208.303
Operasional produksi 7.707.586 823.000 9.301.309 25.168.492 9.532.473
Siaran 2.000.000 59.413.379 317.165.242 114.330.421 70.782.850

Jumlah beban program


dan siaran 240.032.495 190.098.617 586.888.057 420.470.302 352.749.251

Beban Umum
dan Administrasi:
Gaji karyawan
dan tunjangan 14.848.845.413 11.504.272.177 19.395.834.703 15.457.720.843 10.996.297.450
Promosi dan penjualan 5.874.708.804 4.564.724.516 15.632.495.446 10.586.132.828 9.234.978.323
Sewa 1.640.411.664 833.375.616 2.343.226.410 1.774.753.566 1.657.462.186
Jasa manajemen 1.915.000.000 5.495.265.152 9.420.454.546 6.197.975.453 189.272.724
Penyusutan (Catatan 8) 932.105.607 1.042.778.567 1.921.018.101 1.789.413.027 1.616.874.334
Jasa profesional 451.903.000 - - - 484.000.000
Penyisihan imbalan pasca
masa kerja (Catatan 20) 582.629.195 319.818.198 773.145.920 627.691.623 473.128.854
Utilitas 467.204.186 352.265.249 626.936.328 566.372.730 491.045.877
Penelitian dan pengembangan 400.103.630 385.139.447 1.650.340.133 1.896.169.717 1.445.055.700
Telekomunikasi 372.129.229 234.426.208 434.734.674 460.312.619 423.838.414
Transportasi 281.082.646 164.175.773 283.385.717 305.860.071 208.144.668
Asuransi 247.184.856 154.872.348 339.705.864 337.070.407 330.337.564
Rumah tangga kantor 234.989.094 203.129.969 308.461.370 271.049.193 209.746.332
Perjalanan dinas 220.453.602 223.447.382 332.124.499 139.436.477 177.164.035
Bandwidth radio active 164.493.537 156.708.960 330.242.173 517.778.362 183.842.093
Sumbangan 121.169.600 94.503.403 272.853.403 201.285.000 142.746.000
Seminar dan pelatihan 114.912.357 54.035.671 96.804.506 34.286.886 88.884.418

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

53
192
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. BEBAN OPERASI (Lanjutan)


31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Perlengkapan dan
alat tulis kantor 27.099.220 19.411.800 36.405.456 42.683.200 31.571.300
Perbaikan dan pemeliharaan 24.376.500 39.225.000 54.375.000 25.062.500 15.550.000
Administrasi Bank 14.294.490 20.745.425 17.124.867 138.448.664 125.347.929
Pajak dan perijinan 5.513.837 38.703.241 172.555.057 45.907.404 373.712.486
Lain-lain 462.011.289 563.446.866 385.473.395 484.629.881 444.491.431
Jumlah beban umum
dan administrasi 29.402.621.756 26.464.470.968 54.827.697.568 41.900.040.451 29.343.492.118

20. PENYISIHAN IMBALAN PASCA MASA KERJA

Pada tanggal 31 Juli 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012, entitas
anak mencatat estimasi utang imbalan pasca masa kerja berdasarkan perhitungan aktuaris
independen yang dilakukan oleh PT Sigma Prima Solusindo yang dalam laporannya tanggal
5 Agustus 2015, 6 Januari 2015, 31 Januari 2014 dan 31 Januari 2013 menggunakan metode
“Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012

Tingkat diskonto 8,37%-8,45% 8,19%-8,29% 8,19%-8,29% 7,66%-8,21% 7,00%-8,28%


Tingkat kenaikan gaji
tahunan 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00%
Tingkat mortalitas TMI-III tahun 2011 TMI-II tahun 1999 TMI-II tahun 1999 TMI-II tahun 1999 TMI-II tahun 1999
Usia pensiun (tahun) 55 55 55 55 55

Liabilitas imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut:

31 Juli 2015 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)

Nilai kini liabilitas imbalan


pasca masa kerja 4.530.789.808 3.487.548.136 2.549.801.250 1.721.379.274
Biaya jasa lalu yang belum
diakui - non vested - - - -
Nilai bersih liabilitas dalam
laporan posisi keuangan 4.530.789.808 3.487.548.136 2.549.801.250 1.721.379.274

Mutasi liabilitas imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut:


31 Juli 2015 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)

Saldo awal tahun 3.487.548.136 2.549.801.250 1.721.379.274 647.379.793


Beban penyisihan imbalan
pasca masa kerja 582.629.195 773.145.920 627.691.623 473.128.854
Beban komprehensif lain 460.612.477 164.600.966 200.730.353 600.870.627

Saldo akhir tahun 4.530.789.808 3.487.548.136 2.549.801.250 1.721.379.274

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

54
193
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. PENYISIHAN IMBALAN PASCA MASA KERJA (Lanjutan)

Beban penyisihan imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut:

31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Beban jasa kini 411.594.093 197.199.711 562.942.800 482.010.033 233.388.436


Beban bunga 171.035.102 122.618.487 210.203.120 145.681.590 86.736.800
Pengakuan segera
dari biaya jasa lalu - - - - 153.003.618
Jumlah beban penyisihan
imbalan pasca kerja 582.629.195 319.818.198 773.145.920 627.691.623 473.128.854

Rekonsiliasi penghasilan komprehensif lain setelah pajak adalah sebagai berikut:

31 Juli 2015 31 Juli 2014 **) 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)

Saldo awal tahun (966.201.946 ) (801.600.980 ) (801.600.980 ) (600.870.627 ) -


Penghasilan komprehensif
lain tahun berjalan (460.612.477 ) (59.501.980 ) (164.600.966 ) (200.730.353 ) (600.870.627 )
Saldo akhir tahun (1.426.814.423 ) (861.102.960 ) (966.201.946 ) (801.600.980 ) (600.870.627 )

Perbandingan nilai kini dari liabilitas imbalan pasca masa kerja dan penyesuaian liabilitas program
(efek selisih perbedaan antara asumsi aktuaria yang digunakan pada tahun sebelumnya dengan yang
terjadi pada tahun berjalan) yang muncul untuk 5 tahun ke belakang adalah sebagai berikut:

Nilai kini liabilitas Penyesuaian liabilitas


imbalan pasti program
31 Juli 2015 4.530.789.808 264.102.915
31 Desember 2014 3.487.548.136 (333.738.699 )
31 Desember 2013 2.549.801.250 205.280.325
31 Desember 2012 1.721.379.274 162.156.896
31 Desember 2011 647.379.793 276.140.022

Perubahan satu poin persentase asumsi tingkat diskonto akan memiliki dampak terhadap liabilitas
imbalan kerja sebagai berikut:
31 Juli 2015 31 Desember 2014

Kenaikan (412.543.466 ) (383.100.365 )


Penurunan 471.260.000 466.294.364

21. PERPAJAKAN

Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai berikut:

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

55
194
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (Lanjutan)


31 Juli 2015
(Tujuh Bulan)

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan


penghasilan komprehensif lain Perusahaan 7.651.087.593
Beda tetap:
Pendapatan dividen 3.908.991.111
Bagian laba entitas anak (6.946.092.639 )
Pendapatan keuangan (28.762.180 )
Lain-lain (183.200.000 )

Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan 4.402.023.885


Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya (1.190.770.331 )

Taksiran penghasilan kena pajak 3.211.253.554

Perusahaan belum menggunakan laba kena pajak hasil rekonsiliasi sebagai dasar dalam pengisian
SPT Tahunan PPh Badan. Hal ini disebabkan karena pada periode-periode sebelumnya, laporan
keuangan yang telah diaudit selalu selesai setelah batas waktu penyampaian laporan SPT Tahunan
PPh Badan. Perusahaan baru menggunakan laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam
pengisian SPT Tahunan Perusahaan setelah menerima laporan auditor yang akan dilakukan oleh
Perusahaan dengan cara pembetulan laporan SPT Tahunan PPH Badan-nya. Pada periode
selanjutnya, Perusahaan akan menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit sebagai dasar
penyusunan laporan SPT Tahunan.
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal)
pengakuisisi secara akuntansi (RA, entitas anak) untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Juli 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Laba sebelum beban


(manfaat) pajak
menurut laporan laba
rugi dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian 29.924.454.127 22.194.143.455 39.256.343.054 37.931.253.111 32.354.577.032
Penyesuaian efek
akuisisi terbalik (16.153.462.191 ) (9.082.098.385 ) (17.197.751.354 ) (14.468.111.633 ) (11.537.968.078 )

Laba sebelum beban


(manfaat) pajak
menurut laporan laba
rugi dan penghasilan
komprehensif lain RA 13.770.991.936 13.112.045.070 22.058.591.700 23.463.141.478 20.816.608.954
Ditambah:
Laba entitas anak
sebelum beban
(manfaat) pajak
tangguhan - (396.090.027 ) (232.743.306 ) (531.717.409 ) (166.694.096 )
Bagian atas laba
bersih entitas anak - 180.967.797 41.071.351 324.675.853 64.609.995

Laba sebelum beban


(manfaat) pajak 13.770.991.936 12.896.922.840 21.866.919.745 23.256.099.922 20.714.524.853
Beda waktu:
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja 290.648.183 98.387.692 393.550.766 909.103.384 166.431.225
*) Disajikan kembali, Catatan 4.
**) Tidak diaudit

56
195
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (Lanjutan)


31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Beda tetap:
Penurunan nilai piutang 585.604.582 249.932.800 359.705.430 303.788.951 428.164.115
Jamuan dan sumbangan 133.470.501 75.320.452 199.295.013 158.120.108 128.085.628
Rugi atas penjualan
entitas anak (5.500.000.000 ) - - - -
Bagian atas laba bersih
entitas anak (193.576.683 ) (180.967.797 ) (41.071.351 ) (324.675.853 ) (64.609.995 )
Pendapatan keuangan (67.219.784 ) (141.235.988 ) (119.100.181 ) (1.129.356.017 ) (871.089.320 )
Lain-lain 707.956.736 71.875.000 71.875.005 182.517.370 861.529.085

Taksiran penghasilan
kena pajak 9.727.875.471 13.070.234.999 22.731.174.427 23.355.597.865 21.363.035.591

Perhitungan beban (manfaat) pajak adalah sebagai berikut:

31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Pajak kini
Perusahaan 802.813.250 - - - -
Entitas anak 5.588.477.684 4.981.532.202 9.900.415.841 9.012.662.366 8.037.838.492

Jumlah beban pajak kini 6.391.290.934 4.981.532.202 9.900.415.841 9.012.662.366 8.037.838.492

Pajak tangguhan
(Pengaruh beda
temporer pada tarif
pajak maksimum 25%)
Perusahaan
Rugi fiskal 297.692.583 - - - -
Entitas anak
Rugi fiskal - 297.200.737 206.083.414 185.962.720 94.905.213
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja (145.657.299 ) (79.954.550 ) (193.286.479 ) (156.922.906 ) (118.282.213 )

Jumlah beban (manfaat)


pajak tangguhan 152.035.284 217.246.187 12.796.935 29.039.814 (23.377.000 )

Jumlah beban
pajak - bersih 6.543.326.218 5.198.778.389 9.913.212.776 9.041.702.180 8.014.461.492

Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Pajak kini
Perusahaan 802.813.250 - - - -
Entitas anak 5.588.477.684 9.900.415.841 9.012.662.366 8.037.838.493 8.319.465.448
Dikurangi pajak dibayar
di muka
Entitas anak (4.046.124.486 ) (3.748.415.658 ) (383.119.898 ) - -

Taksiran utang
pajak penghasilan 2.345.166.448 6.152.000.183 8.629.542.468 8.037.838.493 8.319.465.448

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

57
196
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (Lanjutan)


Mutasi taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Saldo awal 16.814.479.389 28.134.506.328 22.266.905.833 14.229.067.340 8.267.320.417


Penambahan
periode berjalan 2.345.166.448 6.152.000.183 8.629.542.468 8.037.838.493 8.319.465.448

Jumlah utang pajak 19.159.645.837 34.286.506.511 30.896.448.301 22.266.905.833 16.586.785.865


Pembayaran utang pajak
periode berjalan (6.754.585.081 ) (17.472.027.122 ) (2.761.941.973 ) - (2.357.718.525 )

Utang pajak penghasilan 12.405.060.756 16.814.479.389 28.134.506.328 22.266.905.833 14.229.067.340

Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Juli 2015, 31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut:
31 Juli 2015

Diakui pada
Diakui Pendapatan
pada Periode Komprehensif
Saldo Awal Berjalan Lain Saldo Akhir

Entitas anak
Penyisihan imbalan pasca
masa kerja 871.887.035 145.657.299 115.153.119 1.132.697.453

31 Desember 2014 *)
Diakui pada
Diakui Pendapatan
pada Periode Komprehensif
Saldo Awal Berjalan Lain Saldo Akhir

Entitas anak
Rugi fiskal 206.083.414 (206.083.414 ) - -
Penyisihan imbalan pasca
masa kerja 637.450.312 193.286.479 41.150.244 871.887.035
Jumlah 843.533.726 (12.796.935 ) 41.150.244 871.887.035

31 Desember 2013 *)

Diakui pada
Diakui Pendapatan
pada Periode Komprehensif
Saldo Awal Berjalan Lain Saldo Akhir
Entitas anak
Rugi fiskal 392.046.134 (185.962.720 ) - 206.083.414
Penyisihan imbalan pasca
masa kerja 430.344.819 156.922.906 50.182.587 637.450.312
Jumlah 822.390.953 (29.039.814 ) 50.182.587 843.533.726

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

58
197
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (Lanjutan)


31 Desember 2012 *)

Diakui pada
Diakui Pendapatan
pada Periode Komprehensif
Saldo Awal Berjalan Lain Saldo Akhir
Entitas anak
Rugi fiskal 486.951.347 (94.905.213 ) - 392.046.134
Penyisihan imbalan pasca
masa kerja 161.844.949 118.282.214 150.217.656 430.344.819
Jumlah 648.796.296 23.377.001 150.217.656 822.390.953

31 Desember 2011 *)
Diakui pada
Diakui Pendapatan
pada Periode Komprehensif
Saldo Awal Berjalan Lain Saldo Akhir

Entitas anak
Rugi fiskal - 486.951.347 - 486.951.347
Penyisihan imbalan pasca
masa kerja 117.239.770 44.605.179 - 161.844.949
Jumlah 117.239.770 531.556.526 - 648.796.296

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak penghasilan yang tercermin di dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
dengan tarif pajak yang berlaku untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Juli 2015 dan
2014 serta 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Laba sebelum pajak penghasilan


menurut laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif
lain konsolidasian 28.181.564.383 13.112.045.070 22.058.591.700 23.463.141.478 20.816.608.954

Penambahan
Laba entitas anak sebelum
pajak penghasilan (27.670.146.112 ) (396.090.027 ) (232.743.306 ) (531.717.409 ) (166.694.096 )
Bagian laba entitas anak 7.139.669.322 180.967.797 41.071.351 324.675.853 64.609.995

Laba sebelum pajak penghasilan


menurut laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain 7.651.087.593 12.896.922.840 21.866.919.745 23.256.099.922 20.714.524.853

Beban pajak dihitung


dengan tarif 25% 1.912.771.898 3.224.230.710 5.466.729.936 5.814.024.981 5.178.631.213

Beda tetap:
Pendapatan dividen 977.247.778 - - - -
Bagian laba entitas anak (1.736.523.160 ) (45.241.949 ) (10.267.838 ) (81.168.963 ) (16.152.499 )
Pendapatan keuangan (7.190.683 ) (35.308.997 ) (29.775.045 ) (282.339.004 ) (217.772.330 )
Penurunan nilai piutang - 62.483.200 89.926.358 75.947.238 107.041.029
Jamuan dan sumbangan - 18.830.113 49.823.753 39.530.027 32.021.407
Lain-lain (45.800.000 ) 17.968.750 17.968.751 45.629.341 215.382.271

Beban (manfaat) pajak


penghasilan - Perusahaan 1.100.505.833 3.242.961.827 5.584.405.915 5.611.623.620 5.299.151.091

59
198
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (Lanjutan)


31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) **) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *) (Satu Tahun) *)

Beban (manfaat) pajak


penghasilan - Perusahaan 1.100.505.833 3.242.961.827 5.584.405.915 5.611.623.620 5.299.151.091
Beban pajak penghasilan
- entitas anak 5.442.820.385 1.955.816.562 4.328.806.861 3.430.078.560 2.715.310.401

Jumlah beban
pajak - bersih 6.543.326.218 5.198.778.389 9.913.212.776 9.041.702.180 8.014.461.492

Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan 2014, 2013 dan 2012 berdasarkan perhitungan sendiri (self-
assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan
pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya liabilitas pajak dalam
waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Rincian pihak berelasi, hubungan dengan Perusahaan dan sifat saldo akun/transaksi, adalah sebagai
berikut:

No. Pihak-pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi

1. PT Beyond Media Pemegang Saham Pengendali Pemberian piutang dan utang


2. PT Mahaka Media Tbk. Entitas sepengendali Pemberian piutang
3. PT Fajar Mentari Pemegang saham Pemberian piutang dan utang
4. PT Avabanindo Perkasa Entitas sepengendali Pemberian piutang dan utang
5. PT Potrait Cipta Karya Talenta Entitas sepengendali Pemberian piutang
6. PT Radionet Cipta Karya Entitas sepengendali Pemberian piutang
7. PT Republika Media Mandiri Entitas sepengendali Pemberian piutang
8. PT Republika Media Visual Entitas sepengendali Pemberian piutang
9. PT Danapati Abinaya Investama Entitas sepengendali Pemberian piutang dan utang
10. PT Metromakmur Sejahtera Entitas sepengendali Pemberian piutang
11. PT Entertainment Live Indonesia Entitas sepengendali Pemberian piutang
12. PT Mahaka Industri Perdana Entitas sepengendali Pemberian piutang
13. PT Lemon Production Entitas sepengendali Pemberian piutang
14. PT Raja Karcis.com Entitas sepengendali Pemberian piutang
15. PT Media Suara Global Perusahaan afiliasi Pemberian piutang
16. PT Bina Mahasiswa Indonesia Entitas sepengendali Pemberian piutang
17. PT Media Cipta Mahardhika Entitas sepengendali Pemberian piutang dan utang
18. PT Mahaka Visual Indonesia Perusahaan afiliasi Pemberian piutang
19. PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika Entitas sepengendali Pemberian piutang
Entitas anak PT Mahaka
20. PT Praisindo Teknologi Media Tbk. pada tahun 2012 Pemberian utang

Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

a. Piutang usaha pihak berelasi


Saldo piutang usaha kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014,
2013, 2012 dan 2011 terdiri dari:

*) Disajikan kembali, Catatan 4.


**) Tidak diaudit

60
199
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)


31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

PT Beyond Media 5.499.653.310 6.463.613.110 6.558.831.060 5.183.355.310 3.552.719.000


PT Mahaka Media Tbk. 4.379.740.088 2.423.644.829 - 56.980.000 -
PT Avabanindo
Perkasa 3.703.263.745 5.606.160.565 2.923.786.164 - -
PT Radionet Cipta
Karya 237.893.774 502.636.898 1.117.898.212 1.325.028.662 2.578.604.896
PT Republika Media
Mandiri 66.597.600 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000
PT Bina Mahasiswa
Indonesia 185.200 - - - -
PT Danapati Abinaya
Investama - - - 8.758.800 12.388.800
PT Metromakmur
Sejahtera - - - 7.722.000 -
PT Mahaka Visual
Indonesia - - - 6.600.000 116.899.999
PT Kalyanamitra
Adhara Mahardhika - - - - 55.000.000
PT Potrait Cipta
Karya Talenta - - - - 30.000.000

Jumlah 13.887.333.717 15.062.055.402 10.666.515.436 6.654.444.772 6.411.612.695

b. Piutang pihak berelasi

Saldo piutang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014, 2013,
2012 dan 2011 terdiri dari:
31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

Jangka Pendek
PT Beyond Media 57.033.782.435 49.562.008.891 84.995.755.555 - -

Jangka Panjang
PT Mahaka Media Tbk. 5.132.318.884 6.319.337.973 2.631.337.973 3.465.597.352 3.518.164.261
PT Avabanindo
Perkasa 3.567.079.265 1.525.823.500 - - 427.791.338
PT Media Cipta
Mahardhika 2.402.358.646 920.949.245 920.949.245 920.949.245 2.115.871.106
PT Entertainment Live
Indonesia 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.088.359.904
PT Mahaka Industri
Perdana 525.000.000 625.000.000 625.000.000 625.000.000 633.001.700
PT Danapati Abinaya
Investama 500.000.000 483.500.000 - - -
PT Lemon Production 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 -
PT Republika
Media Visual 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000
PT Raja Karcis.com 81.679.265 - - - -
PT Media Suara Global 58.000.000 1.323.339.401 1.323.339.401 1.265.339.401 -
PT Beyond Media - 212.645.821 1.949.669.821 - -
PT Republika
Media Mandiri - - - - 4.180.000

Jumlah jangka panjang 13.866.436.060 13.010.595.940 9.050.296.440 7.876.885.998 8.087.368.309

Jumlah 70.900.218.495 62.572.604.831 94.046.051.995 7.876.885.998 8.087.368.309

61
200
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011, piutang kepada pihak
berelasi, selain piutang pihak berelasi jangka pendek kepada PT Beyond Media, tidak memiliki
jangka waktu pembayaran pasti dan tidak dikenakan bunga.

Pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014 dan 2013, piutang kepada
pihak berelasi jangka pendek kepada PT Beyond Media, tidak memiliki jangka waktu pembayaran
pasti dan dikenakan bunga masing-masing sebesar Rp 3.726.973.335, Rp 8.984.304.581 dan
Rp 4.995.755.555.

c. Utang usaha pihak berelasi

Saldo utang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014, 2013,
2012 dan 2011 terdiri dari:

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

PT Avabanindo Perkasa - 1.382.247.900 - - 602.910.000


PT Danapati Abinaya
Investama - - - 16.500.000 -
PT Praisindo Teknologi - - - - 50.050.000

Jumlah - 1.382.247.900 - 16.500.000 652.960.000

d. Utang pihak berelasi

Saldo utang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014, 2013,
2012 dan 2011 terdiri dari:
31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

PT Beyond Media 5.832.288.252 4.730.000.000 2.740.003.194 4.550.000.000 4.550.000.000


PT Mahaka Radio
Integra Tbk.
(d/h PT Genta
Sabda Nusantara) - 5.832.288.252 7.032.288.252 5.832.288.252 5.832.288.252
PT Fajar Mentari 516.000.000 - - - -
PT Avabanindo Perkasa 274.050.000 - 274.050.000 274.050.000 -
PT Media Cipta
Mahardhika 24.000.000 - - - -
PT Danapati Abinaya
Investama 16.500.000 - 16.500.000 - -
PT Praisindo Teknologi - - - - 44.550.000

Jumlah 6.662.838.252 10.562.288.252 10.062.841.446 10.656.338.252 10.426.838.252

Pada tanggal 31 Juli 2015 serta 31 Desember 2014, 2013, 2012 dan 2011, utang kepada pihak
berelasi tidak memiliki jangka waktu pembayaran pasti dan tidak dikenakan bunga.

*) Disajikan kembali, Catatan 4.

62
201
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. INFORMASI SEGMEN OPERASI

Informasi segmen primer adalah berdasarkan segmen geografis yaitu Jakarta dan Surabaya.

Daerah geografis Grup adalah sebagai berikut:

31 Juli 2015 dan 2014 serta 31 Desember 2014, 2013 dan 2012
Daerah geografis Perusahaan
Jakarta PT Mahaka Radio Integra Tbk.
PT Radio Attahiriyah
PT Suara Irama Indah
Surabaya PT Radio Camar

31 Juli 2015

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah

POS-POS LAPORAN POSISI


KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Aset Lancar 152.022.308.016 5.824.194.080 (12.099.957.926 ) 145.746.544.170
Aset Tidak Lancar 113.814.902.129 1.319.467.983 (90.083.755.933 ) 25.050.614.179

Jumlah Aset 265.837.210.145 7.143.662.063 (102.183.713.859 ) 170.797.158.349

Liabilitas Jangka Pendek 94.713.264.464 446.531.462 (11.749.957.926 ) 83.409.838.000


Liabilitas Jangka Panjang 23.591.782.810 7.552.804.402 (19.950.959.152 ) 11.193.628.060
Ekuitas (Defisiensi Ekuitas) 147.532.162.871 (855.673.801 ) (70.482.796.781 ) 76.193.692.289

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas


(Defisiensi Ekuitas) 265.837.210.145 7.143.662.063 (102.183.713.859 ) 170.797.158.349

POS-POS LABA RUGI DAN


PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN KONSOLIDASIAN
Pendapatan Bersih 54.328.392.077 3.623.369.823 (350.000.000 ) 57.601.761.900
Beban Operasi (26.465.745.926 ) (3.350.199.499 ) 173.291.174 (29.642.654.251 )
Pendapatan (Beban) Lain-Lain 7.221.518.282 (36.101.053 ) (5.220.070.751 ) 1.965.346.478

Laba (Rugi) Sebelum


Pajak Penghasilan 35.084.164.433 237.069.271 (5.396.779.577 ) 29.924.454.127

Pajak Penghasilan (6.557.189.684 ) 13.863.466 - (6.543.326.218 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan Setelah


Penyesuaian Proforma 28.526.974.749 250.932.737 (5.396.779.577 ) 23.381.127.909

Penyesuaian Proforma - - (7.265.879.553 ) (7.265.879.554 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan 28.526.974.749 250.932.737 (12.662.659.130 ) 16.115.248.355

Penghasilan Komprehensif Lain (457.866.568 ) 24.026.665 326.924.502 (106.915.401 )

Jumlah Penghasilan Komprehensif


Tahun Berjalan 28.069.108.181 274.959.402 (12.335.734.628 ) 16.008.332.954

63
202
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

31 Juli 2014

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah

POS-POS LABA RUGI DAN


PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN KONSOLIDASIAN
Pendapatan Bersih 46.013.209.490 3.054.531.730 - 49.067.741.220
Beban Operasi (23.986.927.464 ) (2.667.642.121 ) - (26.654.569.585 )
Pendapatan (Beban) Lain-Lain (51.699.771 ) 9.200.419 (176.528.828 ) (219.028.180 )

Laba (Rugi) Sebelum


Pajak Penghasilan 21.974.582.255 396.090.028 (176.528.828 ) 22.194.143.455

Pajak Penghasilan (5.003.763.691 ) (195.014.698 ) - (5.198.778.389 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan


Setelah Penyesuaian Proforma 16.970.818.564 201.075.330 (176.528.828 ) 16.995.365.066

Penyesuaian Proforma (176.528.829 ) - (7.048.085.574 ) (7.224.614.403 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan 16.794.289.735 201.075.330 (7.224.614.402 ) 9.770.750.663

Penghasilan Komprehensif Lain (39.694.298 ) (4.932.187 ) - (44.626.485 )

Jumlah Penghasilan Komprehensif


Tahun Berjalan 16.754.595.437 196.143.143 (7.224.614.402 ) 9.726.124.178

31 Desember 2014

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah


POS-POS LAPORAN POSISI
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Aset Lancar 135.395.640.483 5.454.845.861 (208.843.668 ) 140.641.642.676
Aset Tidak Lancar 38.777.249.520 1.355.580.656 (15.112.913.954 ) 25.019.916.222

Jumlah Aset 174.172.890.003 6.810.426.517 (15.321.757.622 ) 165.661.558.898

Liabilitas Jangka Pendek 97.841.025.574 273.702.941 (208.843.668 ) 97.905.884.847


Liabilitas Jangka Panjang 21.270.393.562 7.667.356.780 (14.887.913.954 ) 14.049.836.388
Ekuitas (Defisiensi Ekuitas) 55.061.470.867 (1.130.633.204 ) (225.000.000 ) 53.705.837.663

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas


(Defisiensi Ekuitas) 174.172.890.003 6.810.426.517 (15.321.757.622 ) 165.661.558.898

64
203
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

31 Desember 2014

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah


POS-POS LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN KONSOLIDASIAN
Pendapatan Bersih 89.686.940.256 5.364.861.299 - 95.051.801.555
Beban Operasi (50.289.927.164 ) (5.124.658.461 ) - (55.414.585.625 )
Pendapatan (Beban) Lain-Lain (339.951.653 ) (7.459.532 ) (33.461.691 ) (380.872.876 )

Laba (Rugi) Sebelum


Pajak Penghasilan 39.057.061.439 232.743.306 (33.461.691 ) 39.256.343.054

Pajak Penghasilan (9.726.104.304 ) (187.108.472 ) - (9.913.212.776 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan Setelah


Penyesuaian Proforma 29.330.957.135 45.634.834 (33.461.691 ) 29.343.130.278

Penyesuaian Proforma (33.461.690 ) - (13.068.226.003 ) (13.101.687.693 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan 29.297.495.445 45.634.834 (13.101.687.694 ) 16.241.442.585

Penghasilan Komprehensif Lain (114.995.546 ) (8.455.178 ) - (123.450.725 )

Jumlah Penghasilan Komprehensif


Tahun Berjalan 29.182.499.899 37.179.656 (13.101.687.694 ) 16.117.991.860

31 Desember 2013

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah

POS-POS LAPORAN POSISI


KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Aset Lancar 163.852.541.543 7.859.588.865 (148.026.568 ) 171.564.103.840
Aset Tidak Lancar 26.728.111.646 1.550.386.905 (13.417.966.196 ) 14.860.532.355

Jumlah Aset 190.580.653.189 9.409.975.770 (13.565.992.764 ) 186.424.636.195

Liabilitas Jangka Pendek 109.575.663.273 767.582.953 (148.026.569 ) 110.195.219.657


Liabilitas Jangka Panjang 15.995.403.213 9.810.205.678 (13.192.966.195 ) 12.612.642.696
Ekuitas (Defisiensi Ekuitas) 65.009.586.703 (1.167.812.861 ) (225.000.000 ) 63.616.773.842

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas


(Defisiensi Ekuitas) 190.580.653.189 9.409.975.770 (13.565.992.764 ) 186.424.636.195

65
204
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

31 Desember 2013

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah

POS-POS LABA RUGI DAN


PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN KONSOLIDASIAN
Pendapatan Bersih 74.915.283.957 5.503.802.306 - 80.419.086.263
Beban Operasi (37.488.125.897 ) (4.832.384.856 ) - (42.320.510.753 )
Pendapatan (Beban) Lain-Lain 297.053.495 (139.700.041 ) (324.675.853 ) (167.322.399 )

Laba (Rugi) Sebelum


Pajak Penghasilan 37.724.211.555 531.717.409 (324.675.853 ) 37.931.253.111

Pajak Penghasilan (8.870.735.719 ) (170.966.461 ) - (9.041.702.180 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan Setelah


Penyesuaian Proforma 28.853.475.836 360.750.948 (324.675.853 ) 28.889.550.931

Penyesuaian Proforma (324.675.853 ) - (11.180.873.426 ) (11.505.549.279 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan 28.528.799.983 360.750.948 (11.505.549.279 ) 17.384.001.652

Penghasilan Komprehensif Lain (153.960.244 ) 3.412.479 - (150.547.765 )

Jumlah Penghasilan Komprehensif


Tahun Berjalan 28.374.839.739 364.163.427 (11.505.549.279 ) 17.233.453.887

31 Desember 2012

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah

POS-POS LAPORAN POSISI


KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Aset Lancar 107.068.641.774 7.130.496.427 (148.026.569 ) 114.051.111.632
Aset Tidak Lancar 22.922.911.198 1.944.647.556 (10.178.072.267 ) 14.689.486.487

Jumlah Aset 129.991.552.972 9.075.143.983 (10.326.098.836 ) 128.740.598.119

Liabilitas Jangka Pendek 27.562.773.557 1.648.066.029 (148.026.569 ) 29.062.813.017


Liabilitas Jangka Panjang 13.371.735.549 8.959.054.244 (9.953.072.267 ) 12.377.717.526
Ekuitas (Defisiensi Ekuitas) 89.057.043.866 (1.531.976.290 ) (225.000.000 ) 87.300.067.576

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas


(Defisiensi Ekuitas) 129.991.552.972 9.075.143.983 (10.326.098.836 ) 128.740.598.119

66
205
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

31 Desember 2012

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah

POS-POS LABA RUGI DAN


PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN KONSOLIDASIAN
Pendapatan Bersih 60.646.712.148 4.270.305.986 - 64.917.018.134
Beban Operasi (25.767.944.301 ) (3.928.297.068 ) - (29.696.241.369 )
Pendapatan (Beban) Lain-Lain (2.626.274.916 ) (175.314.822 ) (64.609.995 ) (2.866.199.733 )

Laba (Rugi) Sebelum


Pajak Penghasilan 32.252.492.931 166.694.096 (64.609.995 ) 32.354.577.032

Pajak Penghasilan (7.919.556.279 ) (94.905.213 ) - (8.014.461.492 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan Setelah


Penyesuaian Proforma 24.332.936.652 71.788.883 (64.609.995 ) 24.340.115.540

Penyesuaian Proforma (64.609.996 ) - (8.322.081.350 ) (8.386.691.346 )

Jumlah Laba Tahun Berjalan 24.268.326.656 71.788.883 (8.386.691.345 ) 15.953.424.194

Penghasilan Komprehensif Lain (450.652.971 ) - - (450.652.971 )

Jumlah Penghasilan Komprehensif


Tahun Berjalan 23.817.673.685 71.788.883 (8.386.691.345 ) 15.502.771.223

31 Desember 2011

Jakarta Surabaya Eliminasi Jumlah

POS-POS LAPORAN POSISI


KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Aset Lancar 77.358.964.764 5.046.197.302 - 82.405.162.066
Aset Tidak Lancar 19.005.837.365 2.249.490.615 (7.167.892.894 ) 14.087.435.086

Jumlah Aset 96.364.802.129 7.295.687.917 (7.167.892.894 ) 96.492.597.152

Liabilitas Jangka Pendek 20.984.402.832 1.023.371.268 - 22.007.774.100


Liabilitas Jangka Panjang 6.453.945.783 7.876.081.823 (3.255.809.561 ) 11.074.218.045
Ekuitas (Defisiensi Ekuitas) 68.926.453.514 (1.603.765.174 ) (3.912.083.333 ) 63.410.605.007

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas


(Defisiensi Ekuitas) 96.364.802.129 7.295.687.917 (7.167.892.894 ) 96.492.597.152

24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING


31 Juli 2015
Mata Uang Asing Setara Rupiah

Aset
Kas dan setara kas $AS 41.334 557.226.621

Nilai Aset Moneter Bersih


Dalam Mata Uang Asing $AS 41.334 557.226.621

67
206
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

31 Desember 2014
Mata Uang Asing Setara Rupiah

Aset
Kas dan setara kas $AS 49.420 614.788.781

Nilai Aset Moneter Bersih


Dalam Mata Uang Asing $AS 49.420 614.788.781

31 Desember 2013
Mata Uang Asing Setara Rupiah

Aset
Kas dan setara kas $AS 49.029 597.619.455

Nilai Aset Moneter Bersih


Dalam Mata Uang Asing $AS 49.029 597.619.455

31 Desember 2012
Mata Uang Asing Setara Rupiah

Aset
Kas dan setara kas $AS 6.993 67.623.470

Nilai Aset Moneter Bersih


Dalam Mata Uang Asing $AS 6.993 67.623.470

31 Desember 2011
Mata Uang Asing Setara Rupiah

Aset
Kas dan setara kas $AS 49.254 446.635.817

Nilai Aset Moneter Bersih


Dalam Mata Uang Asing $AS 49.254 446.635.817

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Strategi manajemen risiko Grup ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang
dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Grup.

Grup beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit,
likuiditas dan risiko operasional. Kebijakan Grup adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas
instrumen keuangannya.

Risiko Mata Uang

Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah.

68
207
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.

Analisa sensitivitas

Pada tanggal 31 Juli 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, nilai tukar Dolar Amerika Serikat
terhadap Rupiah melemah/menguat 10%, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka
laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 lebih tinggi/lebih rendah
sebesar Rp 55.722.662 terutama akibat dari keuntungan/kerugian selisih kurs atas penjabaran kas
dan setara kas dalam Dolar Amerika Serikat.

Risiko Suku Bunga Atas Nilai Wajar dan Arus Kas

Risiko suku bunga Grup terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku bunga
mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Grup. Tidak terdapat utang
bank Grup yang dikenakan suku bunga tetap.

Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga.

Berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan
asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
mengambang sebagai berikut:

Analisa sensitivitas

Pada tanggal 31 Juli 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga utang bank
jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 100 basis poin dengan seluruh variabel-variabel lain tidak
berubah, maka laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 lebih
rendah/lebih tinggi sebesar Rp 373.845.382 terutama akibat biaya utang bank dengan tingkat bunga
mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.

Risiko Kredit

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan counterparty atas kewajiban kontraktual yang
mengakibatkan kerugian keuangan kepada Grup. Grup tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang
signifikan. Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan hanya dilakukan dengan
pelanggan yang mempunyai catatan kredit yang baik.

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan
dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini
melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Grup.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan karena Grup tidak mampu memenuhi
liabilitasnya yang jatuh tempo. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan
yang memadai dan dukungan dari pemegang saham dengan terus memantau realisasi arus kas
dengan mencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.

69
208
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Grup secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus-menerus memantau kondisi
pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.

Manajemen Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi
ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
31 Desember 31 Desember 31 Desember
31 Juli 2015 2014 2013 2012

Jumlah 48.000.000.000 56.000.000.000 72.000.000.000 -


Dikurangi: kas dan setara kas (14.433.641.574 ) (16.194.388.758 ) (19.437.308.705 ) -

Utang bersih 33.566.358.426 39.805.611.242 52.562.691.295 -


Jumlah ekuitas yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 76.190.692.289 53.705.837.663 63.616.773.842 -

Jumlah 0,44 0,74 0,83 -

Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk periode
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Juli 2015, 31 Desember 2014, 2013 dan 2012.

Kualitas Aset dan Liabilitas Keuangan

Kualitas aset keuangan sebagai berikut:


31 Juli 15
Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Penurunan Penurunan
Nilai Nilai Nilai Jumlah

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 14.433.641.574 - - 14.433.641.574
Piutang usaha 67.250.434.981 - - 67.250.434.981
Aset keuangan lancar lainnya 1.130.683.595 - - 1.130.683.595
Piutang pihak berelasi 70.900.218.495 - - 70.900.218.495
Aset lain-lain 528.427.548 - - 528.427.548

Jumlah 154.243.406.193 - - 154.243.406.193

70
209
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


31 Desember 2014
Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Penurunan Penurunan
Nilai Nilai Nilai Jumlah

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 16.194.388.758 - - 16.194.388.758
Piutang usaha 64.339.499.279 - - 64.339.499.279
Aset keuangan lancar lainnya 1.535.975.763 - - 1.535.975.763
Piutang pihak berelasi 62.572.604.831 - - 62.572.604.831
Aset lain-lain 130.764.000 - - 130.764.000

Jumlah 144.773.232.631 - - 144.773.232.631

31 Desember 2013
Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Penurunan Penurunan
Nilai Nilai Nilai Jumlah

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 19.437.308.705 - - 19.437.308.705
Piutang usaha 64.038.357.515 - - 64.038.357.515
Aset keuangan lancar lainnya 1.218.736.177 - - 1.218.736.177
Piutang pihak berelasi 94.046.051.995 - - 94.046.051.995
Aset lain-lain 104.409.000 - - 104.409.000

Jumlah 178.844.863.392 - - 178.844.863.392

31 Desember 2012
Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Penurunan Penurunan
Nilai Nilai Nilai Jumlah

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 55.596.248.660 - - 55.596.248.660
Piutang usaha 56.813.708.322 - - 56.813.708.322
Aset keuangan lancar lainnya 253.870.689 - - 253.870.689
Piutang pihak berelasi 7.876.885.998 - - 7.876.885.998
Aset lain-lain 97.920.000 - - 97.920.000

Jumlah 120.638.633.669 - - 120.638.633.669

31 Desember 2011
Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Penurunan Penurunan
Nilai Nilai Nilai Jumlah

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 26.306.950.607 - - 26.306.950.607
Piutang usaha 52.984.542.868 - - 52.984.542.868
Aset keuangan lancar lainnya 209.829.589 - - 209.829.589
Piutang pihak berelasi 8.087.368.309 - - 8.087.368.309
Aset lain-lain 84.445.000 - - 84.445.000

Jumlah 87.673.136.373 - - 87.673.136.373

71
210
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Manajemen risiko likuiditas

Grup mengelola risiko likuiditas yang pruden dan aktif dengan:


 Memelihara kecukupan dana untuk membiayai liabilitas yang jatuh tempo, kebutuhan modal kerja
dan kebutuhan pembiayaan modal.
 Memonitor forecast dan aktual arus kas secara terus menerus atas kebutuhan likuiditas.
 Mencocokan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
 Menjaga risiko likuiditas

Berikut adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan:

31 Juli 2015
Enam Bulan
Satu sampai sampai Lebih dari
Nilai Tercatat Enam Bulan Satu Tahun Satu Tahun

Liabilitas Keuangan
Utang bank 48.000.000.000 8.000.000.000 40.000.000.000 -
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya 1.880.305.262 1.880.305.262 - -
Biaya masih harus dibayar 860.212.838 860.212.838 - -
Utang pihak berelasi 6.662.838.252 - - 6.662.838.252

Jumlah 57.403.356.352 10.740.518.100 40.000.000.000 6.662.838.252

31 Desember 2014
Enam Bulan
Satu sampai sampai Lebih dari
Nilai Tercatat Enam Bulan Satu Tahun Satu Tahun

Liabilitas Keuangan
Utang bank 56.000.000.000 4.000.000.000 52.000.000.000 -
Utang usaha 1.382.247.900 1.382.247.900 - -
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya 1.907.080.069 1.907.080.069 - -
Biaya masih harus dibayar 975.747.756 975.747.756 - -
Utang pihak berelasi 10.562.288.252 - - 10.562.288.252

Jumlah 70.827.363.977 8.265.075.725 52.000.000.000 10.562.288.252

31 Desember 2013
Enam Bulan
Satu sampai sampai Lebih dari
Nilai Tercatat Enam Bulan Satu Tahun Satu Tahun

Liabilitas Keuangan
Utang bank 72.000.000.000 4.000.000.000 68.000.000.000 -
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya 1.948.446.856 1.948.446.856 - -
Biaya masih harus dibayar 1.371.661.977 1.371.661.977 - -
Utang pihak berelasi 10.062.841.446 - - 10.062.841.446

Jumlah 85.382.950.279 7.320.108.833 68.000.000.000 10.062.841.446

72
211
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

31 Desember 2012
Enam Bulan
Satu sampai sampai Lebih dari
Nilai Tercatat Enam Bulan Satu Tahun Satu Tahun

Liabilitas Keuangan
Utang usaha 16.500.000 16.500.000 - -
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya 1.897.149.570 1.897.149.570 - -
Biaya masih harus dibayar 644.788.685 644.788.685 - -
Utang pihak berelasi 10.656.338.252 - - 10.656.338.252

Jumlah 13.214.776.507 2.558.438.255 - 10.656.338.252

31 Desember 2011
Enam Bulan
Satu sampai sampai Lebih dari
Nilai Tercatat Enam Bulan Satu Tahun Satu Tahun

Liabilitas Keuangan
Utang usaha 652.960.000 652.960.000 - -
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 1.559.721.220 1.559.721.220 - -
Biaya masih harus dibayar 1.521.333.252 1.521.333.252 - -
Utang pihak berelasi 10.426.838.252 - - 10.426.838.252

Jumlah 14.160.852.724 3.734.014.472 - 10.426.838.252

Pengukuran nilai wajar

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan
transaksi arm’s length.

Grup menentukan pengukuran nilai wajar untuk tujuan pelaporan dari tiap kelas aset dan liabilitas
keuangan berdasarkan metode dan asumsi sebagai berikut:

(i) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau
kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, utang usaha, liabilitas
keuangan jangka pendek lainnya, biaya yang masih harus dibayar dan utang bank jangka
pendek) dipertimbangkan mendekati nilai bukunya sebagai hasil dari pendiskontoan yang tidak
signifikan.

(ii) Aset tersedia untuk dijual terutama terdiri dari saham, reksadana dan obligasi korporasi dan
pemerintah. Saham dan reksadana yang aktif diperdagangkan di pasar yang tersedia dinyatakan
pada nilai wajarnya dengan menggunakan kuotasi harga pasar atau jika tidak dikuotasi,
ditentukan menggunakan teknik valuasi. Obligasi korporasi dan Pemerintah dinyatakan pada nilai
wajar dengan referensi harga dari surat berharga yang sejenis pada tanggal pelaporan.

(iii) Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang diestimasikan dengan mendiskontokan arus kas
kontraktual masa depan dari tiap liabilitas pada tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada Grup
untuk liabilitas sejenis yang jatuh temponya bisa diperbandingkan oleh para pelaku bank Grup,
kecuali untuk obligasi yang didasarkan pada harga pasar.

73
212
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Estimasi nilai wajar bersifat judgemental dan melibatkan batasan-batasan yang beragam, termasuk:
a. Nilai wajar disajikan tidak mempertimbangkan dampak fluktuasi mata uang di masa depan.
b. Estimasi nilai wajar tidak selalu mengindikasikan nilai yang Grup akan catat pada saat
pelepasan/penghentian aset dan liabilitas keuangan.

Klasifikasi nilai wajar

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
Grup berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:
31 Juli 2015

Pinjaman Tersedia Jumlah


Diperdagangkan dan piutang untuk dijual nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan
Kas dan setara kas - 14.433.641.574 - 14.433.641.574 14.433.641.574
Piutang usaha - 67.250.434.981 - 67.250.434.981 67.250.434.981
Aset keuangan lancar lainnya - 1.130.683.595 - 1.130.683.595 1.130.683.595
Piutang pihak berelasi - 70.900.218.495 - 70.900.218.495 70.900.218.495
Aset lain-lain - 528.427.548 - 528.427.548 528.427.548

Jumlah - 154.243.406.193 - 154.243.406.193 154.243.406.193

31 Juli 2015

Biaya perolehan Jumlah


diamortisasi nilai tercatat Nilai wajar

Liabilitas Keuangan
Utang bank 48.000.000.000 48.000.000.000 48.000.000.000
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya 1.880.305.262 1.880.305.262 1.880.305.262
Biaya masih harus dibayar 860.212.838 860.212.838 860.212.838
Utang pihak berelasi 6.662.838.252 6.662.838.252 6.662.838.252

Jumlah 57.403.356.352 57.403.356.352 57.403.356.352

31 Desember 2014

Pinjaman Tersedia Jumlah


Diperdagangkan dan piutang untuk dijual nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan
Kas dan setara kas - 16.194.388.758 - 16.194.388.758 16.194.388.758
Piutang usaha - 64.339.499.279 - 64.339.499.279 64.339.499.279
Aset keuangan lancar lainnya - 1.535.975.763 - 1.535.975.763 1.535.975.763
Piutang pihak berelasi - 62.572.604.831 - 62.572.604.831 62.572.604.831
Aset lain-lain - 130.764.000 - 130.764.000 130.764.000

Jumlah - 144.773.232.631 - 144.773.232.631 144.773.232.631

74
213
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


31 Desember 2014

Biaya perolehan Jumlah


diamortisasi nilai tercatat Nilai wajar

Liabilitas Keuangan
Utang bank 56.000.000.000 56.000.000.000 56.000.000.000
Utang usaha 1.382.247.900 1.382.247.900 1.382.247.900
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.907.080.069 1.907.080.069 1.907.080.069
Biaya masih harus dibayar 975.747.756 975.747.756 975.747.756
Utang pihak berelasi 10.562.288.252 10.562.288.252 10.562.288.252

Jumlah 70.827.363.977 70.827.363.977 70.827.363.977

31 Desember 2013

Pinjaman Tersedia Jumlah


Diperdagangkan dan piutang untuk dijual nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan
Kas dan setara kas - 19.437.308.705 - 19.437.308.705 19.437.308.705
Piutang usaha - 64.038.357.515 - 64.038.357.515 64.038.357.515
Aset keuangan lancar lainnya - 1.218.736.177 - 1.218.736.177 1.218.736.177
Piutang pihak berelasi - 94.046.051.995 - 94.046.051.995 94.046.051.995
Aset lain-lain - 104.409.000 - 104.409.000 104.409.000

Jumlah - 178.844.863.392 - 178.844.863.392 178.844.863.392

31 Desember 2013

Biaya perolehan Jumlah


diamortisasi nilai tercatat Nilai wajar

Liabilitas Keuangan
Utang bank 72.000.000.000 72.000.000.000 72.000.000.000
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.948.446.856 1.948.446.856 1.948.446.856
Biaya masih harus dibayar 1.371.661.977 1.371.661.977 1.371.661.977
Utang pihak berelasi 10.062.841.446 10.062.841.446 10.062.841.446

Jumlah 85.382.950.279 85.382.950.279 85.382.950.279

31 Desember 2012

Pinjaman Tersedia Jumlah


Diperdagangkan dan piutang untuk dijual nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan
Kas dan setara kas - 55.596.248.660 - 55.596.248.660 55.596.248.660
Piutang usaha - 56.813.708.322 - 56.813.708.322 56.813.708.322
Aset keuangan lancar lainnya - 253.870.689 - 253.870.689 253.870.689
Piutang pihak berelasi - 7.876.885.998 - 7.876.885.998 7.876.885.998
Aset lain-lain - 97.920.000 - 97.920.000 97.920.000

Jumlah - 120.638.633.669 - 120.638.633.669 120.638.633.669

75
214
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


31 Desember 2012

Biaya perolehan Jumlah


diamortisasi nilai tercatat Nilai wajar

Liabilitas Keuangan
Utang usaha 16.500.000 16.500.000 16.500.000
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.897.149.570 1.897.149.570 1.897.149.570
Biaya masih harus dibayar 644.788.685 644.788.685 644.788.685
Utang pihak berelasi 10.656.338.252 10.656.338.252 10.656.338.252

Jumlah 13.214.776.507 13.214.776.507 13.214.776.507

31 Desember 2011

Pinjaman Tersedia Jumlah


Diperdagangkan dan piutang untuk dijual nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan
Kas dan setara kas - 26.306.950.607 - 26.306.950.607 26.306.950.607
Piutang usaha - 52.984.542.868 - 52.984.542.868 52.984.542.868
Aset keuangan lancar lainnya - 209.829.589 - 209.829.589 209.829.589
Piutang pihak berelasi - 8.087.368.309 - 8.087.368.309 8.087.368.309
Aset lain-lain - 84.445.000 - 84.445.000 84.445.000

Jumlah - 87.673.136.373 - 87.673.136.373 87.673.136.373

31 Desember 2011

Biaya perolehan Jumlah


diamortisasi nilai tercatat Nilai wajar

Liabilitas Keuangan
Utang usaha 652.960.000 652.960.000 652.960.000
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.559.721.220 1.559.721.220 1.559.721.220
Biaya masih harus dibayar 1.521.333.252 1.521.333.252 1.521.333.252
Utang pihak berelasi 10.426.838.252 10.426.838.252 10.426.838.252

Jumlah 14.160.852.724 14.160.852.724 14.160.852.724

26. INSTRUMEN KEUANGAN

PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas


pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

a. Tingkat 1 : Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar
aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.
b. Tingkat 2 : Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dalam hal seluruh input yang
mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun
tidak langsung.
c. Tingkat 3 : Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dalam hal seluruh input yang
mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.

76
215
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Klasifikasi dari instrumen keuangan:


31 Juli 2015
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan
menggunakan

Harga pasar Input Input


aset atau signifikan signifikan
liabilitas yang yang
sejenis dapat tidak dapat
pada pasar diobservasi diobservasi
Saldo aktif (level 1) (level 2) (level 3)

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 14.433.641.574 - 14.433.641.574 -
Piutang usaha 67.250.434.981 - 67.250.434.981 -
Aset keuangan lancar lainnya 1.130.683.595 - 1.130.683.595 -
Piutang pihak berelasi 70.900.218.495 - 70.900.218.495 -
Aset lain-lain 528.427.548 - 528.427.548 -

Jumlah 154.243.406.193 - 154.243.406.193 -

Liabilitas Keuangan
Utang bank 48.000.000.000 - 48.000.000.000 -
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 1.880.305.262 - 1.880.305.262 -
Biaya masih harus dibayar 860.212.838 - 860.212.838 -
Utang pihak berelasi 6.662.838.252 - 6.662.838.252 -

Jumlah 57.403.356.352 - 57.403.356.352 -

31 Desember 2014
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan
menggunakan

Harga pasar Input Input


aset atau signifikan signifikan
liabilitas yang yang
sejenis dapat tidak dapat
pada pasar diobservasi diobservasi
Saldo aktif (level 1) (level 2) (level 3)
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 16.194.388.758 - 16.194.388.758 -
Piutang usaha 64.339.499.279 - 64.339.499.279 -
Aset keuangan lancar lainnya 1.535.975.763 - 1.535.975.763 -
Piutang pihak berelasi 62.572.604.831 - 62.572.604.831 -
Aset lain-lain 130.764.000 - 130.764.000 -
Jumlah 144.773.232.631 - 144.773.232.631 -

Liabilitas Keuangan
Utang bank 56.000.000.000 - 56.000.000.000 -
Utang usaha 1.382.247.900 - 1.382.247.900 -
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 1.907.080.069 - 1.907.080.069 -
Biaya masih harus dibayar 975.747.756 - 975.747.756 -
Utang pihak berelasi 10.562.288.252 - 10.562.288.252 -
Jumlah 70.827.363.977 - 70.827.363.977 -

77
216
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)


31 Desember 2013
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan
menggunakan

Harga pasar Input Input


aset atau signifikan signifikan
liabilitas yang yang
sejenis dapat tidak dapat
pada pasar diobservasi diobservasi
Saldo aktif (level 1) (level 2) (level 3)

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 19.437.308.705 - 19.437.308.705 -
Piutang usaha 64.038.357.515 - 64.038.357.515 -
Aset keuangan lancar lainnya 1.218.736.177 - 1.218.736.177 -
Piutang pihak berelasi 94.046.051.995 - 94.046.051.995 -
Aset lain-lain 104.409.000 - 104.409.000 -

Jumlah 178.844.863.392 - 178.844.863.392 -

Liabilitas Keuangan
Utang bank 72.000.000.000 - 72.000.000.000 -
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 1.948.446.856 - 1.948.446.856 -
Biaya masih harus dibayar 1.371.661.977 - 1.371.661.977 -
Utang pihak berelasi 10.062.841.446 - 10.062.841.446 -

Jumlah 85.382.950.279 - 85.382.950.279 -

31 Desember 2012
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan
menggunakan

Harga pasar Input Input


aset atau signifikan signifikan
liabilitas yang yang
sejenis dapat tidak dapat
pada pasar diobservasi diobservasi
Saldo aktif (level 1) (level 2) (level 3)

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 55.596.248.660 - 55.596.248.660 -
Piutang usaha 56.813.708.322 - 56.813.708.322 -
Aset keuangan lancar lainnya 253.870.689 - 253.870.689 -
Piutang pihak berelasi 7.876.885.998 - 7.876.885.998 -
Aset lain-lain 97.920.000 - 97.920.000 -

Jumlah 120.638.633.669 - 120.638.633.669 -

Liabilitas Keuangan
Utang usaha 16.500.000 - 16.500.000 -
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 1.897.149.570 - 1.897.149.570 -
Biaya masih harus dibayar 644.788.685 - 644.788.685 -
Utang pihak berelasi 10.656.338.252 - 10.656.338.252 -

Jumlah 13.214.776.507 - 13.214.776.507 -

78
217
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

31 Desember 2011
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan
menggunakan

Harga pasar Input Input


aset atau signifikan signifikan
liabilitas yang yang
sejenis dapat tidak dapat
pada pasar diobservasi diobservasi
Saldo aktif (level 1) (level 2) (level 3)

Aset Keuangan
Kas dan setara kas 26.306.950.607 - 26.306.950.607 -
Piutang usaha 52.984.542.868 - 52.984.542.868 -
Aset keuangan lancar lainnya 209.829.589 - 209.829.589 -
Piutang pihak berelasi 8.087.368.309 - 8.087.368.309 -
Aset lain-lain 84.445.000 - 84.445.000 -

Jumlah 87.673.136.373 - 87.673.136.373 -

Liabilitas Keuangan
Utang usaha 652.960.000 - 652.960.000 -
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya 1.559.721.220 - 1.559.721.220 -
Biaya masih harus dibayar 1.521.333.252 - 1.521.333.252 -
Utang pihak berelasi 10.426.838.252 - 10.426.838.252 -

Jumlah 14.160.852.724 - 14.160.852.724 -

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan manajemen dalam mengestimasi nilai wajar
dari setiap golongan instrumen keuangan Perusahaan:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya.
Untuk aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, nilai tercatat
aset keuangan tersebut dianggap telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.
2. Nilai wajar dari setoran jaminan ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang
menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen
dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Setoran jaminan dalam bentuk
deposito berjangka menghasilkan bunga dengan tingkat bunga pasar, sehingga nilai tercatatnya
dianggap mencerminkan nilai wajar.
3. Utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya dan biaya masih harus dibayar.
Untuk liabilitas keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, nilai
tercatat liabilitas keuangan tersebut dianggap telah mencerminkan nilai wajar dari liabilitas
keuangan tersebut.
4. Pinjaman jangka panjang
Pinjaman jangka panjang memiliki suku bunga variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku
bunga pasar sehingga jumlah terutang liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.

79
218
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS

Transaksi non-kas yang signifikan:

31 Juli 2015 31 Juli 2014 31 Des 2014 31 Des 2013 31 Des 2012
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) (Satu Tahun) (Satu Tahun) (Satu Tahun)

Penambahan setoran modal


dengan penambahan
investasi pada
entitas anak 36.558.400.000 - - - -

Pembayaran dividen entitas


anak masih terutang 4.358.526.188 - 15.652.246.296 - -

Pembayaran dividen entitas


anak melalui pelunasan
piutang pihak berelasi 3.664.679.167 - - 20.939.374.130 -

Konversi piutang pihak


berelasi menjadi
investasi entitas anak 2.306.000.000 - - - -

Peningkatan biaya
dibayar di muka
melalui pelunasan
piutang pihak berelasi - - 9.000.000.000 - -

Penambahan aset tetap


melalui pelunasan
piutang - - 334.376.229 - -

28. PERJANJIAN PENTING

PT Radio Attahiriyah, entitas anak, mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Beyond
Media dan PT Mahaka Media Tbk. untuk periode 2015 sampai dengan 2019 dengan jumlah masing-
masing Rp 9.000.000.000 dan Rp 3.000.000.000.

29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN

a. Pada tanggal 20 Agustus 2015, Perusahaan telah mengubah anggaran dasarnya berdasarkan
Akta Notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 19 tanggal 20 Agustus 2015 dengan perubahan sebagai
berikut:
 Perubahan nama Perusahaan dari PT Mahaka Radio Integra menjadi PT Mahaka Radio
Integra Tbk.
 Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 90.000.000.000 menjadi
Rp 180.000.000.000.
 Perubahan nilai nominal setiap saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
 Perubahan anggaran dasar untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang pasar modal.
 Susunan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi


Komisaris Utama - Erick Thohir Direktur Utama - Adrian Syarkawie
Komisaris - Handy Purnomo Soetedjo Direktur Independen - Maria Natalina Sindhikara
Komisaris Independen - Isenta

80
219
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
31 JULI 2015, 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012
DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (Lanjutan)

b. Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan
No. 007/PTMARI/VIII/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan
Sekretaris Perusahaan Perseroan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tersebut,
yang diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah Maria Natalina Sindhikara.

c. Berdasarkan Pengakhiran Perjanjian Pengelolaan Manajemen No. 060/BM/IX/2015 antara


PT Beyond Media dengan PT Radio Attahiriyah, entitas anak, tanggal 4 September 2015 dan
Pengakhiran Perjanjian Pengelolaan Manajemen No. 102/PTMM/IX/2015, antara PT Mahaka
Media Tbk. dengan PT Radio Attahiriyah, entitas anak, tanggal 4 September 2015, PT Radio
Attahiriyah, PT Beyond Media dan PT Mahaka Media Tbk. sepakat untuk mengakhiri pengelolaan
manajemen, pengakhiran kerjasama ini dibuat karena Perusahaan berkeyakinan bahwa setelah
Perusahaan berhasil mencatatkan sahamnya di bursa maka Perusahaan mempunyai cukup
kemampuan untuk mengadakan seluruh jasa-jasa tersebut secara mandiri.

d. Berdasarkan Surat keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 027/PTMARI/X/2015 tanggal


12 Oktober 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan,
telah ditetapkan susunan anggota komite audit adalah sebagai berikut:

Ketua : Isenta
Anggota : Zaki Zulfikar
Anggota : Adi Pamungkas Daskian

e. Berdasarkan Surat keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 028/PTMARI/X/2015 tanggal


12 Oktober 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi Perusahaan, telah ditetapkan susunan anggota komite audit adalah sebagai berikut:

Ketua : Isenta
Anggota : Erick Thohir
Anggota : Handy Purnomo Soetedjo

30. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan Penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran
dari Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan telah menerbitkan kembali Laporan Keuangan
Konsolidasian untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dan untuk tahun-
tahun yang berakhir 31 Desember 2014, 2013, 2012 and 2011 dengan perubahan pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian,
laporan perubahan ekuitas konsolidasian, laporan perubahan arus kas konsolidasian serta tambahan
lampiran laporan keuangan tersendiri entitas induk dan tambahan penyajian dan pengungkapan pada
semua Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terdahulu.

81
220
LAMPIRAN I
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. (ENTITAS INDUK)
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 JULI 2015 SERTA 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012 DAN 2011
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 *) 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 9.681.330.065 8.604.468.491 12.502.543.885 38.784.886.363 18.237.198.588
Piutang usaha
Pihak berelasi 9.410.711.615 9.404.049.227 6.669.810.716 6.464.269.406 3.741.360.460
Pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan
penurunan nilai 27.816.615.790 28.472.478.406 29.288.959.260 25.271.604.910 27.829.976.955
Aset keuangan lancar lainnya 450.438.528 902.743.806 805.776.556 58.000.000 73.000.000
Biaya dibayar di muka 2.717.846.192 2.466.549.545 126.792.782 770.338.543 1.040.625.001
Uang muka 757.204.688 4.254.695.113 385.120.000 - 800.000.000
Piutang pihak berelasi 42.142.538.836 34.096.411.113 58.434.581.944 - -

Jumlah Aset Lancar 92.976.685.714 88.201.395.701 108.213.585.143 71.349.099.222 51.722.161.004

ASET TIDAK LANCAR


Biaya dibayar di muka 6.150.000.000 7.200.000.000 - - -
Aset pajak tangguhan 625.982.985 492.152.517 366.378.387 209.513.734 94.937.759
Piutang pihak berelasi 17.932.476.895 17.835.936.940 12.442.130.595 13.975.240.346 14.669.620.378
Penyertaan saham - 5.725.000.000 5.725.000.000 5.725.000.000 5.725.000.000
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan 1.071.035.173 1.224.502.143 2.041.589.635 2.651.884.255 1.305.775.255
Aset lain-lain 8.750.000 8.750.000 8.750.000 8.750.000 3.000.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 25.788.245.053 32.486.341.600 20.583.848.617 22.570.388.335 21.798.333.392

JUMLAH ASET 118.764.930.767 120.687.737.301 128.797.433.760 93.919.487.557 73.520.494.396

*) Laporan keuangan entitas induk merupakan pemberlanjutan laporan keuangan RA terkait dengan penerapan akuisisi terbalik.

221 82
LAMPIRAN I
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. (ENTITAS INDUK)
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 JULI 2015 SERTA 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012 DAN 2011
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


31 Juli 2015 *) 2014 *) 2013 *) 2012 *) 2011 *)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang bank 33.000.000.000 38.500.000.000 49.500.000.000 - -
Utang usaha 208.843.668 208.843.668 148.026.569 164.526.568 474.186.877
Liabilitas jangka pendek lainnya 166.538.867 204.476.292 326.873.123 327.347.390 36.070.973
Biaya masih harus dibayar 513.842.050 591.975.764 246.000.002 436.213.800 336.912.083
Utang pajak 11.542.096.535 14.451.374.873 20.894.931.064 15.987.285.570 10.865.054.253
Uang muka penjualan 1.283.727.564 1.130.068.323 692.022.219 755.209.078 1.559.556.482
Utang dividen 16.239.616.609 8.604.919.328 - - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 62.954.665.293 63.691.658.248 71.807.852.977 17.670.582.406 13.271.780.668

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang pihak berelasi 12.629.731.466 17.008.313.255 12.151.896.453 10.656.338.252 10.382.288.252
Liabilitas imbalan pasca masa kerja 2.503.931.938 1.968.610.062 1.465.513.546 838.054.933 614.684.734

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 15.133.663.404 18.976.923.317 13.617.409.999 11.494.393.185 10.996.972.986

Jumlah Liabilitas 78.088.328.697 82.668.581.565 85.425.262.976 29.164.975.591 24.268.753.654

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 1.000 per saham
Modal dasar - 90.000.000
Saham pada tahun
2015 dan 10.000.000
saham pada tahun 2014,
2013, 2012 dan 2011
Modal ditempatkan dan
disetor penuh -
45.698.000 saham pada
tahun 2015 dan 9.139.600
saham pada tahun 2014,
2013, 2012 dan 2011 45.698.000.000 9.139.600.000 9.139.600.000 9.139.600.000 9.139.600.000
Tambahan modal disetor (34.848.500.000 ) (8.850.100.000 ) (8.850.100.000 ) (8.850.100.000 ) (8.850.100.000 )
Saldo laba 29.827.102.070 37.729.655.736 43.082.670.785 64.465.011.966 48.962.240.742

Jumlah Ekuitas 40.676.602.070 38.019.155.736 43.372.170.785 64.754.511.966 49.251.740.742

JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS 118.764.930.767 120.687.737.301 128.797.433.761 93.919.487.557 73.520.494.396

*) Laporan keuangan entitas induk merupakan pemberlanjutan laporan keuangan RA terkait dengan penerapan akuisisi terbalik.

222 83
LAMPIRAN II
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. (ENTITAS INDUK)
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015
DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Juli 2015 *) 31 Juli 2014 *) **) 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) (Satu Tahun) (Satu Tahun) (Satu Tahun)

PENDAPATAN BERSIH 28.685.132.642 26.337.366.118 52.784.305.402 44.278.484.891 34.557.596.926

Laba (rugi) selisih kurs - bersih 40.588.961 (22.896.681 ) 10.911.795 106.637.012 25.413.728
Beban umum dan administrasi (14.366.832.629) (13.490.083.120) (30.726.822.930) (21.344.637.726) (13.392.939.014 )
Beban program dan siaran (78.299.086 ) (74.857.719 ) (139.640.036 ) (187.482.901 ) (151.548.901 )
Beban penyisihan penurunan
nilai atas piutang (585.604.582 ) (249.932.800 ) (359.705.430 ) (303.788.951 ) (428.164.115 )
Pendapatan (beban)
lain-lain – bersih (5.679.037.718 ) 75.123.254 149.150.930 (730.694.641 ) (795.643.669 )

LABA (RUGI) OPERASI 8.015.947.588 12.574.719.052 21.718.199.731 21.818.517.684 19.814.714.955


Pendapatan keuangan 2.629.513.952 3.386.767.856 6.291.897.230 4.563.937.961 871.089.320
Beban keuangan (2.568.046.286 ) (3.245.531.868 ) (6.184.248.567 ) (3.451.031.576 ) (35.889.417 )

LABA (RUGI) SEBELUM


PAJAK PENGHASILAN 8.077.415.254 12.715.955.040 21.825.848.394 22.931.424.069 20.649.914.858

MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN (2.175.801.435 ) (2.945.204.377 ) (5.502.246.496 ) (5.448.656.743 ) (4.928.239.129 )

LABA (RUGI) PERIODE/TAHUN


BERJALAN 5.901.613.819 9.770.750.663 16.323.601.898 17.482.767.326 15.721.675.729

PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang yang akan
direklasifikasi ke laba rugi - - - - -
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi (183.505.270 ) (20.539.828 ) (82.159.313 ) (249.313.439 ) (218.904.506 )

Jumlah penghasilan
komprehensif lain (183.505.270 ) (20.539.828 ) (82.159.313 ) (249.313.439 ) (218.904.506 )

JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
PERIODE/TAHUN
BERJALAN 5.718.108.549 9.750.210.835 16.241.442.585 17.233.453.887 15.502.771.223

*) Laporan keuangan entitas induk merupakan pemberlanjutan laporan keuangan RA terkait dengan penerapan akuisisi terbalik.
**) Tidak diaudit

223 84
LAMPIRAN III
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. (ENTITAS INDUK)
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015
DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tambahan
Modal
Modal Saham Disetor Saldo laba Jumlah Ekuitas

Saldo, 31 Desember 2011 *) 289.500.000 - 48.962.240.742 49.251.740.742

Jumlah penghasilan komprehensif


tahun berjalan *) - - 15.502.771.224 15.502.771.224

Saldo, 31 Desember 2012 *) 289.500.000 - 64.465.011.966 64.754.511.966

Jumlah penghasilan komprehensif


tahun berjalan *) - - 17.233.453.887 17.233.453.887

Dividen *) - - (38.615.795.068 ) (38.615.795.068 )

Saldo, 31 Desember 2013 *) 289.500.000 - 43.082.670.785 43.372.170.785

Jumlah penghasilan komprehensif


periode berjalan *) **) - - 9.750.210.835 9.750.210.835

Saldo, 31 Juli 2014 *) **) 289.500.000 - 52.832.881.620 53.122.381.620

Saldo, 31 Desember 2013 *) 289.500.000 - 43.082.670.785 43.372.170.785

Jumlah penghasilan komprehensif


tahun berjalan *) - 16.241.442.585 16.241.442.585

Dividen *) - (21.594.457.634 ) (21.594.457.634 )

Saldo, 31 Desember 2014 *) 289.500.000 - 37.729.655.736 38.019.155.736

Tambahan modal melalui akuisisi


entitas anak dengan cara
pemasukan bersama (inbreng) 25.000.000 10.535.000.000 - 10.560.000.000

Jumlah penghasilan komprehensif


periode berjalan *) - - 5.718.108.549 5.718.108.549

Dividen *) - - (13.620.662.215 ) (13.620.662.215 )

Saldo, 31 Juli 2015 *) 314.500.000 10.535.000.000 29.827.102.070 40.676.602.070

*) Laporan keuangan entitas induk merupakan pemberlanjutan laporan keuangan RA terkait dengan penerapan akuisisi terbalik.
**) Tidak diaudit

224 85
LAMPIRAN IV
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. (ENTITAS INDUK)
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
LAPORAN LABA RUGI dan PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 JULI 2015
DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 2012
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Juli 2015 *) 31 Juli 2014 *) **) 31 Des 2014 *) 31 Des 2013 *) 31 Des 2012 *)
(Tujuh Bulan) (Tujuh Bulan) (Satu Tahun) (Satu Tahun) (Satu Tahun)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 30.132.529.625 28.279.531.887 50.903.777.699 40.102.048.437 33.740.787.913
Pembayaran kas kepada
pemasok dan karyawan (9.206.928.326 ) (14.287.117.518 ) (33.470.318.123 ) (20.173.687.648 ) (11.683.322.556 )

Kas yang digunakan untuk operasi 20.925.601.299 13.992.414.369 17.433.459.576 19.928.360.789 22.057.465.357
Penerimaan pendapatan bunga 2.629.513.952 3.386.767.856 6.291.897.230 4.563.937.961 871.089.320
Pembayaran pajak (6.024.995.210 ) (6.331.830.766 ) (10.268.372.513 ) (2.586.529.741 ) -
Penerimaan dari (pembayaran untuk)
kegiatan operasional lainnya (3.083.194.858 ) (5.082.750.133 ) (8.060.416.385 ) (3.265.016.727 ) (1.282.357.966 )

Kas Bersih yang Diperoleh


dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 14.446.925.183 5.964.601.326 5.396.567.908 18.640.752.282 21.646.196.711

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI
Pembelian aset tetap (331.354.478 ) (71.762.600 ) (188.045.600 ) (401.385.700 ) (1.832.005.268 )

ARUS KAS DARI


AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan utang dividen 7.634.697.281 - - - -
Pembayaran dividen - - (38.615.795.068 ) -
Pembayaran utang bank (5.500.000.000 ) (5.500.000.000 ) (11.000.000.000 ) (5.500.000.000 ) -
Pencairan utang bank - 55.000.000.000 -
Penurunan (penambahan) piutang
pihak berelasi (7.917.667.678 ) (3.456.918.646 ) 23.300.364.488 (56.901.472.193 ) 459.446.332
Penambahan (pelunasan) utang
pihak berelasi (7.255.738.734 ) 4.175.625.679 (21.406.962.190 ) 1.495.558.201 274.050.000

Kas Bersih yang Diperoleh


dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan (13.038.709.131 ) (4.781.292.967 ) (9.106.597.702 ) (44.521.709.060 ) 733.496.332

KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.076.861.574 1.111.545.759 (3.898.075.394 ) (26.282.342.478 ) 20.547.687.775

KAS DAN SETARA KAS


PADA AWAL PERIODE/TAHUN 8.604.468.491 12.502.543.885 12.502.543.885 38.784.886.363 18.237.198.588

KAS DAN SETARA KAS


PADA AKHIR PERIODE/TAHUN 9.681.330.065 13.614.089.644 8.604.468.491 12.502.543.885 38.784.886.363

*) Laporan keuangan entitas induk merupakan pemberlanjutan laporan keuangan RA terkait dengan penerapan akuisisi terbalik.
**) Tidak diaudit

225 86
LAMPIRAN V
PT MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk. (ENTITAS INDUK)
(d/h PT GENTA SABDA NUSANTARA)
INFORMASI TAMBAHAN
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012 DAN 2011
SERTA UNTUK PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 JULI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014, 2013, 2012 DAN 2011
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi tambahan adalah informasi keuangan PT Mahaka Radio Integra Tbk. yang merupakan
pemberlanjutan laporan keuangan RA yang menyajikan investasi RA pada entitas anak berdasarkan
metode biaya.

31 Juli 2015

Persentase Saldo awal


Kepemilikan biaya perolehan Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Entitas anak
PT Radio Camar 90,00% 5.725.000.000 - 5.725.000.000 -

31 Desember 2014

Persentase Saldo awal


Kepemilikan biaya perolehan Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Entitas anak
PT Radio Camar 90,00% 5.725.000.000 - - 5.725.000.000

31 Desember 2013

Persentase Saldo awal


Kepemilikan biaya perolehan Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Entitas anak
PT Radio Camar 90,00% 5.725.000.000 - - 5.725.000.000

31 Desember 2012

Persentase Saldo awal


Kepemilikan biaya perolehan Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Entitas anak
PT Radio Camar 90,00% 5.725.000.000 - - 5.725.000.000

31 Desember 2011

Persentase Saldo awal


Kepemilikan biaya perolehan Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Entitas anak
PT Radio Camar 90,00% 5.725.000.000 - - 5.725.000.000

226 87
XVIII. ANGGARAN DASAR
Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku saat ini adalah Anggaran Dasar yang termuat dalam Akta Notaris No. 19 tanggal
20 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, S.H., Notaris di Jakarta seperti disebutkan di bawah ini. Anggaran Dasar
Perseroan tersebut adalah ketentuan anggaran dasar yang terakhir/berlaku saat ini dan Anggaran Dasar tersebut telah sesuai dengan
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama ”PT. MAHAKA RADIO INTEGRA Tbk.” (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat
dengan ”Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Selatan.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang, kantor perwakilan atau jaringan kantor lainnya di tempat lain, baik di dalam maupun di
luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN


Pasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas dan dimulai sejak tanggal 01-08-2006 (satu Agustus dua ribu enam) sebagaimana
tertuang di dalam akta pendirian yang telah memperoleh pengesahan dari pihak yang berwenang berdasarkan keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 01-08-2006 (satu Agustus dua ribu enarn) Nomor C-22427 HT.01.0I.TH.2006.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA


Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ini ialah melakukan usaha di bidang investasi dan Jasa.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Kegiatan usaha utama :
1) Melakukan investasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung pada perusahaan perusahaan lain, terutama
yang bergerak dalam bidang Jasa penyiaran (media komunikasi massa); dan
2) Melakukan kegiatan di bidang Jasa Digital Media (termasuk di dalamnya adalah kegiatan Internet Content dan E-
Comerce
3) Melakukan usaha dalam bidang jasa konsultasi manajemen dan jasa konsultasi investasi, kecuali jasa dalam bidang
hukum dan pajak.
b. Kegiatan usaha penunjang :
1) Melakukan penyusunan clan pengembangan strategi bisnis; --melakukan penelitiaIl atas potensi pasar; melakukan
penelitian atas kebiasaan, tingkah laku, permintaan (demand), clan opini masyarakat clan pelaku usaha; melakukan studi
mengenai berbagai aspek (antara lain aspek keuangan, aspek komersial (bisnis), aspek sumber daya) untuk keperluan
pengembang usaha;
2) Memberikan pandangan maupun saran, menyusun studi kelayakan, serta melakukan perencanaan, pengawasan,
penelitian, maupun bimbingan mengenai berbagai aspek yang berkenaan dengan operasional usaha, manajemen
perusahaan, clan berbagai permasalahan organisasi dan manajemen, seperti antara lain perencanaan strategi dan
organisasi; keputusan yang berkaitan dengan aspek keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik,
dan kebijakan sumber claya manusia; rancangan dari metode dan prosedur akuntansi; dan prosedur pengawasan
anggaran belanja;
3) Melakukan kegiatan usaha penunjang lainnya di bidang investasi dan di bidang jasa yang menunjang kegiatan usaha
utama Perseroan.

MODAL
Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp.180.000.000.000,- (seratus delapan puluh miliar Rupiah), terbagi atas 1.800.000.000 (satu
miliar delapan ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp.100,- (seratus Rupiah)

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh dengan uang tunai dan dalam bentuk lain selain uang sejumlah
456.980.000 (empat ratus lima puluh enam juta sembilan ratus delapan puluh ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp.45.698.000.000,- (empat puluh lima milyar enam ratus sembilan puluh delapan juta rupiah) oleh para pemegang saham yang
telah mengambil bagian saham dengan rincian serta nominal saham sebagaimana yang disebutkan pada akhir sebelum penutup
dari akta ini.

227
3. Setiap pengeluaran saham lebih lanjut hany dapat dilakukan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan
mengindahkan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar
Modal serta peraturan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

4. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud wajib memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a. Benda yang akan dijadikan setoran modal wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham mengenai penyetoran tersebut;
b. Benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau
penggantinya dan tidak dijaminkan dengan cara apapun;
c. Penyetoran tersebut harus memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan kuorum kehadiran dan kuorum
keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 1 dan ayat 8.
d. Dalam hal benda yang dimasukkan/ dijadikan sebagai setoran modal adalah saham Perseroan lain yang tercatat di Bursa
Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan
e. Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri,
maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam
Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.

5. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan menyetujui Penawaran Umum harus diputuskan mengenai jumlah
maksimal saham yang akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan
realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut.

6. a. Penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah saham, atau efek yang dapat
ditukar dengan saham, atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dari Perseroan selaku penerbit, antara lain
obligasi konversi dan waran) harus dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan dengan
memperhatikan dan mengindahkan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan,
termasuk peraturan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
b. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan wajib dilakukan
dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut "HMETD") kepada pemegang saham yang
namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut.
c. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal
pengeluaran saham :
1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan;
2) Ditujukan kepada pemegang Obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan
dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham;
3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restukturisasi yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham ;
dan/atau
4) Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD
d. HMETD harus dapat dialihkall dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan di bidang
Pasar Modal.
e. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan
kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek
Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak
diambil tersebut
wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang
memesan
tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang undangan termasuk peraturan di
bidang Pasar Modal.
f. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud
pada huruf e diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak
tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
g. Penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut pada Pasal
4 ayat 6 huruf a sampai dengan huruf f tersebut di atas apabila letentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan ketentuan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya.
h. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam bentuk portepel (simpanan) untuk memegang Efek yang dapat dikonversi menjadi
saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan tetap mengindahkan ketentuan-
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek
di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
i. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak
yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi
kewajiban. Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

228
7. a. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, satu
dan lain dengan tetap mengindahkan ketentuan Anggaran Dasa Perseroan dan peraturan perundang-undangan. Perubahan
Anggaran Dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
b. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan modal disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh
lima persen) dari modal dasar dapat dilakukan sepanjang :
1) Telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal dasar;
2) Telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
3) Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal
dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir 2) diatas;
4) Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud pada butir 3) di atas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka
Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasar Perseroan, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi
ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah akhir dari jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 3) diatas.
5) Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada butir 1) di atas termasuk juga persetujuan
untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada butir 4) di atas.
c. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang
mengakibatkan besarnya modal yang disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan
mempunyai hak-hak yang sarna dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban
Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

SAHAM
Pasal 5

1. Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama yang dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan, demikian dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan

2. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari suatu saham, yaitu orang atau badan hukum yang
namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham, demikian dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Jika 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa pihak, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu wajib
menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang
diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan yang diberi kuasa atau yang ditunjuk
tersebut dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang bersangkutan serta berhak menjalankan dan mempergunakan hak-
hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

4. Selama ketentuan ayat 3 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara
dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

5. Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan perundang-undangan mengenai
perseroan terbatas.

6. a. Setiap pemilik satu saham atau lebih menurut hukum harus tunduk pada Anggaran Dasar Perseroan dan pada semua
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta pada ketentuan hukum dan peraturan
perundang undangan.
b. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku juga peraturan Bursa Efek di mana saham tersebut dicatatkan.

SURAT SAHAM
Pasal 6

1. a. Untuk saham Perseroan yang tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan diberikan
bukti pemilikan saham oleh Perseroan berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya
b. Surat saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas dikeluarkan sebagai bukti kepemilikan satu saham, sedangkan surat
kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti kepemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh satu pemegang saham
c. Pada surat saham dicantumkan sekurang-kurangnya :
i) Nama dan alamat pemegang saham;
ii) Nomor surat saham;
iii) Nominal saham;
iv) Tanggal pengeluaran surat saham.

229
d. Pada surat kolektif saham dicantumkan sekurang-kurangnya :
i) Nama dan alamat pemegang saham;
ii) Nomor surat kolektif saham;
iii) Nomor saham dan jumlah saham;
iv) Nominal saham;
v) Tanggal pengeluaran surat kolektif saham.
e. 1) Surat saham dan surat kolektif saham dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
ditandatangani oleh 2 (dua) orang anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi.
2) Tanda tangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat sah dan surat kolektif saham yang bersangkutan.

2. a. Untuk saham Perseroan yang masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada
Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), Perseroan menerbitkan sertifikat atau konfmnasi tertulis
kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau kepada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi
kolektif) sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
b. Sertifikat atau konfirmasi tertulis yang dikeluarkan untuk saham yang masuk dalam Penitipan Kolektif mencantumkan
sekurang-kurangnya :
1) Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian yang melaksanakan Penitipan Kolektif
yang bersangkutan;
2) Tanggal pengeluaran sertifikat atau konfirmasi tertulis;
3) Jumlah saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis;
4) Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis;
5) Ketentuan bahwa saham-saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat
dipertukarkan antara satu dengan yang lain;
6) Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan sertifikat atau konfirmasi tertulis.

PENGGANTIAN SURAT SAHAM


Pasal 7

1. a. Dalam hal surat saham rusak atau tidak dapat dipakai lagi, surat –saham tersebut dapat diganti dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
1) Pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham tersebut;
2) Permohonan penggantian surat saham dilakukan secara tertulis; dan
3) Surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai lagi harus diserahkan kembali kepada Perseroan, dan Perseroan telah
menerima kembali surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai lagi tersebut.
b. Perseroan memusnahkan surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai lagi setelah memberikan surat saham pengganti.
Nomor surat saham pengganti dapat sarna dengan nomor surat saham yang digantikannya.

2. Dalam hal surat saham hilang, surat saham tersebut dapat diganti dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham tersebut;
b. Permohonan penggantian surat saham dilakukan secara tertulis;
c. Perseroan telah menerima atau mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas hilangnya surat
saham tersebut;
d. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham telah memberikan jarninan yang dipandang cukup oleh
Direksi; dan
e. Rencana pengeluaran surat saham pengganti bagi surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham
Perseroan dicatatkan dalam waktu sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran surat saham pengganti.

3. Untuk pengeluaran surat saham pengganti dari saham yang dicatatkan di Bursa Efek berlaku peraturan Bursa Efek di mana saham
tersebut dicatatkan, dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan.

4. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, maka asli surat saham yang digantikan tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.

5. Semua biaya untuk dan yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham pengganti ditanggung oleh pemilik saham yang
berkepentingan

6. Ketentuan pada ayat 1 sarnpai dengan ayat 5 dari Pasal 7 ini mutatis mutandis berlaku bagi surat kolektif saham dan pengeluaran
surat kolektif saham pengganti dan juga bagi sertifIkat atau konfirmasi tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 dan
pengeluaran sertifikat atau konfirmasi tertulis pengganti.

230
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 8

1. Direksi mengadakan, menyimpan, dan memelihara dengan sebaik-baiknya Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat
kedudukan Perseroan.

2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :


a. Nama dan alamat para pemegang saham;
b. Jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki oleh pemegang saham, dan klasifikasinya dalam hal dikeluarkan
lebih dari satu klasifikasi saham;
c. Jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan
fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; dan
f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan.

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya
dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.

4. a. Pemegang saham hams memberitahukan setiap perubahan alamat dengan surat kepada Direksi Perseroan
b. Selama tidak ada pemberitahuan yang diterirna oleh Direksi mengenai perubahan alamat, maka setiap pemanggilan atau
pemberitahuan kepada pemegang saham maupun surat menyurat lain, termasuk mengenai dividen bagi pemegang saham
serta mengenai hak-hak lain yang dapat dilakukan oleh pemegang

5. Direksi dapat menunjuk dan memberi kewenangan kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan dan tata usaha
saham Perseroan dalam Daftar Pemegang Saham.

6. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus, yang berkaitan
dengan diri pemegang saham yang bersangkutan, di tempat dan pada waktu jam kerja kantor Perseroan atau kantor Biro
Administrasi Efek yang ditunjuk dan diberi kewenangan oleh Direksi.

7. a. Pencatatan dan/atau perubahan terhadap apa yang dimuat di dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan ditandatangani oleh
2 (dua) orang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Rapat Direksi, kecuali apabila Direksi menunjuk dan memberi kewenangan
kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan dan tata usaha saham Perseroan.
b. Pencatatan dan/atau perubahan terhadap apa yang dimuat di dalam Daftar Khusus ditandatangani oleh 2 (dua) orang anggota
Direksi yang ditunjuk oleh Rapat Direksi.

8. a. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham, termasuk pencatatan mengenai penjualan,
pemindahtanganan, gadai, jaminan fidusia, atau cessie yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham,
dilakukan atas permohonan tertulis yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan kepada Direksi dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan-undangan, termasuk
peraturan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan.
b. Untuk saham yang dicatatkan pada Bursa Efek berlaku peraturan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan, dengan
tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan.
c. Gadai saham atau jaminan fidusia atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dan, sebagaimana relevan,
dalam Daftar Khusus sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan cara yang ditetapkan oleh Direksi, berdasarkan bukti
yang dapat diterima baik oleh Direksi mengenai gadai saham atau fidusia atas saham yang bersangkutan.
d. Telah dilakukannya pemberitahuan kepada Perseroan mengenai gadai saham atau jaminan fidusia atas saham hanya dapat
dibuktikan dengan adanya pencatatan mengenai gadai atau jaminan fidusia itu dalam Daftar Pemegang Saham yang
ditandatangani sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 9

1. Saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian yang bersangkutan.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif dalam Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang
rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang bersangkutan.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak
investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan
mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit
Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang bersangkutan.

231
4. Perseroan menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian
sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Perseroan wajib memutasikan saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian atau Bank Kustodian (untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif) dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud.
Permohonan mutase disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian ke Perseroan atau Biro
Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi tertulis kepada
pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek dalam Penitipan Kolektif.

7. Dalam Penitipan Kolektif, saham-saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan adalah sepadan dan
dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah,
kecuali apabila pihak yang meminta mutasi dimaksud memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup dan dapat diterima baik oleh
Perseroan bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau
musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan atau
berada dalam sitaan berdasarkan penetapan pengadilan, atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.

11. a. Pemegang rekening Efek yang berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan
adalah pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang rekening Efek 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat
Umum Pemegang Saham atau, dalam hal terjadi ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat 3 huruf d angka 1), pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang rekening Efek 1 (satu) hari kerja
sebelum ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan
yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari sebelum tanggal
pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham Perseroan yang
termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak
investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan
bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan selambat-lambatnya 1
(satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Perseroan wajib menyerahkan deviden, saham bonus, dan hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham atas saham dalam
Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang
bersangkutan dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-
hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank
Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut, untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang rekening pada Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek yang bersangkutan.

14. Perseroan wajib menyerahkan deviden, saham bonus, dan hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham atas saham kepada
Bank Kustodian atas saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek
Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya
sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan
bahwa Bank Kustodian dan Perusabaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlab saham
Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak memperoleh dividen, saham bonus, atau
hak-hak lainnya, dan selanjutnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menyampaikan daftar nama pemegang rekening Efek
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang telah dikonsolidasikan dengan nama pemegang rekening Efek pada Bank
Kustodian dan Perusahaan Efek kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan
pemegang saham yang berhak memperoleh deviden, saham bonus, atau hak-hak lainnya tersebut.

232
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10

1. Jika terjadi perubahan pemilikan atas suatu saham dalam Perseroan, pemilik saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan tetap dianggap sebagai pemegang saham Perseroan sampai nama dari pemegang saham yang baru dicatat
dengan betul dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta ketentuan Bursa Efek di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan.

2. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan dan harus dibuktikan dengan suatu dokumen pemindahan hak yang
ditandatangani oleh atau atas nama pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama pihak yang menerima pemindahan ha
katas saham yang bersangkutan.

3. Dokumen pemindahan hak atas saham sebagaimana dimaksud pada ayat 2 di atas harus berbentuk sebagaimana yang ditentukan
atau yang disetujui oleh Direksi, dan salinannya disampaikan kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan
hak atas saham yang dicatatkan pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di mana saham
tersebut dicatatkan.

4. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari suatu rekening Efek
ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek.

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan jika semua ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dipenuhi, dan dengan
ketentuan bahwa bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal harus memenuhi
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

6. Pemindahan hak atas saham dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan maupun,sebagaimana relevan, pada surat
saham atau surat kolektif saham yang bersangkutan, dan catatan itu ditandatangani sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat 7 huruf
a.

7. a. Direksi dengan memberikan alasan untuk itu dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan apabila cara yang ditentukan oleh Direksi tidak dipenuhi danlatau apabila satu atau lebih dari
persyaratan untuk pemindahan hak atas saham itu tidak terpenuhi
b. Jika Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan
penolakan kepada pihak yang bermaksud memindahkan haknya dalam waktu 30 (tigapuluh) hari setelah tanggal permohonan
untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi
c. Mengenai atau sehubungan dengan saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat
pemindahan hak atas saham hams sesuai dengan peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di mana saham tersebut
dicatatkan

8. Jual beli saham Perseroan dapat berlangsung walaupun dilakukan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham, dengan
ketentuan bahwa pencatatan pemindahan hak atas saham Perseroan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tidak dapat
dilakukan sejak 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut sampai dengan
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan.

9. Daftar Pemegang Saham ditutup 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, untuk
menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud.

10. a. Pihak yang mendapatkan hak atas saham sebagai akibat dari suatu atau karena wafatnya seorang pemegang saham atau
karena alasan lain yang menyebabkan pemilikan suatu saham beralih menurut hokum, dengan mengajukan bukti hak
sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan dan/atau diminta oleh Direksi, dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk
didaftar sebagai pemegang saham.
b. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak, dengan tetap mengindahkan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan serta memperhatikan peraturan Bursa Efek di mana saham itu dicatatkan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

11. Semua pembatasan, larangan, dan ketentuan dalam Anggaran Dasar Peseroan yang mengatur mengenai hak untuk memindahkan
hak atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap peralihan hak
menurut ketentuan ayat 10 dari Pasal 10 ini.

233
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 11

1. Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdiri dari :


a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan;
b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang dalam Anggaran Dasar Perseroan disebut juga Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa, yang diadakan menurut atau berdasarkan kebutuhan.

2. Istilah Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar Perseroan berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN


Pasal 12

1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan setiap tahun, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah tahun buku
Perseroan berakhir.

2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan :


a. Direksi menyampaikan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris, untuk mendapatkan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham;
b. Direksi menyampaikan laporan keuangan, untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham;
c. Ditetapkan penggunaan laba Perseroan, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif
d. Diputuskan penunjukan akuntan publik;
e. Diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan dan dengan memperhatikan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.

3. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan oleh mereka selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut
tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan, dan tindakan pidana lainnya.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA


Pasal 13

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan
dan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud dalam Pasal 12 ayat 2 huruf a, b,
dan c, demikian dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.

TEMPAT, PANGGILAN, DAN PIMPINAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal 14

1. a. Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan di :


1) tempat kedudukan Perseroan; atau
2) tempat di mana Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; atau
3) ibukota provinsi di mana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Persewan berada; atau
4) provinsi tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan;
Demikian dengan ketentuan bahwa tempat penye1enggaraan Rapat Umum Pemegang Saham adalah di wilayah Negara
Republik Indonesia.
b. Perseroan menentukan tempat dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.

2. a. Perseroan terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham kepada Otoritas Jasa
Keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Mata acara Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas diungkapkan secara jelas dan rinci
c. Dalam hal terdapat perubahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas,
Perseroan menyampaikan perubahan mata acara dimaksud kepada Otoritas

3. a. Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan dengan terlebih dahulu dilakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang
Saham dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.
b. 1) Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal
pemanggilan

234
2) Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham. Memuat sedikitnya :
a) Ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
b) Ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat;
c) Tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.; dan
d) Tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.
3) Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan atas permintaan pemegang saham, pengumuman Rapat
Umum Pemegang Saham juga memuat informasi bahwa Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
karena adanya permintaan dari pemilik saham.
4) Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dilakukan paling kurang melalui :
a) 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang ---berperedaran nasional dalam wilayah Negara Republik
Indonesia;
b) Situs web Bursa Efek; dan
c) Situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan
paling kurang adalah Bahasa Inggris. Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham yang menggunakan bahasa
asing memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham yang
menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam
bahasa asing dengan yang diumumkan dalam Bahasa Indonesia, maka informasi yang digunakan sebagai acuan
adalah informasi dalam Bahasa Indonesia
5) (a) Bukti pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada angka 4) a) di atas
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Rapat Umum Pemegang
Saham
(b) Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan atas permintaan pemegang saham, penyampaian
bukti pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana pada butir (a) di atas juga disertai dengan
salinansurat permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
c. 1) Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal Rapat
Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang
Saham.
2) Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham memuat sedikitnya informasi :
(a) Tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham;
(b) Waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham;
(c) Tempat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham;
(d) Ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
(e) Mata acara Rapat Umum Pemegang Saham termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut
(f) Informasi yang menyatakan bahwa bahan yang terkait dengan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham
tersedia bagi pemegang saham sejak tanggal dilakukannya pemangila n Rapat Umum Pemegang Saham sampai
dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham
3) Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dilakukan paling kurang melalui :
a) 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang ---berperedaran nasional dalam wilayah Negara Republik
Indonesia;
b) Situs web Bursa Efek; dan
c) Situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan
paling kurang adalah Bahasa Inggris. Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham yang menggunakan bahasa
asing memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham yang
menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam
bahasa asing dengan yang diumumkan dalam Bahasa Indonesia, maka informasi yang digunakan sebagai acuan
adalah informasi dalam Bahasa Indonesia
4) Bukti pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebgaimana dimaksud pada angka 3) a) di atas disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari setelah pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham
d. 1) Perseroan wajib melakukan ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham jika terdapat perubahan informasi
dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud pada huruf c angka
2) di atas.
2) Dalam hal ralat peroanggilan Rapat Umum Pemegang Saham memuat informasi atas perubahan tanggal
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau penambahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham,
Perseroan wajib melakukan pemanggilan ulang Rapat Umum Pemegang Saham dengan tata cara peroanggilan
sebagimana diatur pada huruf c di atas.
3) Ketentuan wajib melakukan pemanggilan ulang Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada angka 2)
di atas tidak berlaku apabila ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai perubahan atas tanggal
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau penambahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham
dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan.
4) Bukti ralat pemanggilan yang bukan merupakan kesalahan Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 3) di atas
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada hari yang sama saat dilakukan ralat pemanggilan.
5) Ketentuan media dan penyampaian bukti pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada
ayat 3 huruf c angka 3) dan 4) dari Pasal 14 mutatis mutandis berlaku untuk media ralat pemaggilan Rapat Umum
Pemegang Saham dan penyampaian bukti ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
pada ayat 1) di atas

235
e. 1) Apabila kuorum Rapat Umum Pemegang Saham tidak tercapai, dapat dilakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham kedua, dengan ketentuan :
(a) Pemanggiilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham kedua dilangsungkan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat;
(b) Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua disebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham
pertama telah dilangsungkan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran;
(c) Pemanggiilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10
(sepuluh) hari dan paling lambat21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama
dilangsungkan
2) Ketentuan media pemanggilan dan ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat 3 huruf c.3) dan c.4) serta ayat 4 mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham kedua.
f. Apabila kuorum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, dapat dilakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham ketiga, dengan ketentuan :
1) Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga, atas permohonan Perseroan, clitetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan; dan
2) Dalam pemanggilan Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketigadisebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang
Saham kedua telah dilangsungkannamun tidak mencapai kuorum kehadiran
g. 1) Salah satu atau lebih pemegang saham yang mewakili sedikitnya 1/20 (satu per dua puluh) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara dapat mengusulkan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan :
(a) Usulan yang bersangkutan diajukan secara tertulis kepada Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan; dan
(b) Usulan mata acara yang bersangkutan merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham
2) Usulan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham sebagaimana di maksud di atas harus :
(a) Dilakukan dengan itikad baik;
(b) Mempertimbangkan kepentinga Perseroan;
(c) Menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; dan
(d) Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3) Usulan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham sebagaimana dimaksud di atas dicantumkan
oleh Perseroan dalam mata acara Rapat Umum Pemegang Saham yang dimuat dalam pemanggilan Rapat Umum
Pemegang Saham yang bersangkutan.

4. a. Tanpa mengesampingkan ketetuan-ketentuan lain dalam Anggaran Dasar Perseroan, 1 (satu) pemegang saham atau lebih
yang (bersama-sama) mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dapat
meminta diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham.
b. 1) Permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimwa climaksuel pacla huruf a di atas diajukan
kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasarmya.
2) Permintaan penyelengaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimwa dimaksud pada huruf a di atas harus :
(a) Dilakukan dengan itikad baik;
(b) Mempertimbangkan kepentingan Perseroan;
(c) Merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ;
(d) Disertai dengan alasan dan bahan yang terkait dengan hal yang harus diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham ;
(e) Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan
c. 1) Direksi wajib melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dalam jangka waktu
15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana
dimaksud pada hurufa di atas diterima oleh Direksi.
2) Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf c
angka 1) di atas, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham kepada Dewan Komisaris
d. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dalam jangka
waktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Sahamsebagaimana
dimaksud pada huruf c angka 2) diterima oleh Dewan Komisaris
e. 1) Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud pada huruf c angka 1)dan huruf d di atas, Direksi dan Dewan Komisaris wajib
mengumumkan :
(a) Terdapat permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham sebagaimana
dimaksud pada huruf a di atas; dan
(b) Alasan tidak diselenggarakannya Rapat Umum PemegangSaham
2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada angka 1) di atas dilakukan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari sejak
diterimanya permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham sebagaimana
dimaksud pada huruf c angka 1) dan huruf d di atas.
3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada angka 1) di atas dilakukan paling kurang melalui :
a) 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam wilayah Negara Republik
Indonesia;
b) Situs web Bursa Efek; dan

236
c) Situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan
paling kurang adalah Bahasa Inggris. Pengumuman yang menggunakan bahasa asing memuat informasi yang
sama dengan informasi dalam pengumuman yang menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam hal terdapat perbedaan
penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dalam Bahasa Indonesia,
maka informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.
4) Bukti pengurnurnan sebagaimana dimaksud pada angka 3)(a) di atas beserta Salinan surat permintaan penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf b.1) di atas disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman.
f. 1) Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengurnurnan Rapat Umurn Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
pada huruf d di atas, pemegang saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas dapat mengajukan permintaan
diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham.
2) Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham sebagaimana dimaksud pada huruf f angka 1) di atas wajib :
(a) Melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham, pengumuman
ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham, atas Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan
sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan;
(b) Melakukan pemberitahuan akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham dan menyampaikan bukti
pengumuman, bukti pemanggilan, risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan bukti pengumuman ringkasan
risalah Rapat Umum Pemegang Saham atas Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan kepada
Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan;
(c) Melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan
yag telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan
penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada butir (b) di atas kepada Otoritas Jasa
Keuangan terkait dengan akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.
g. Pemegang saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak diperkenankan mengalihkan kepemilikan sahamnya
dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham bilamana permintaan
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh
pengadilan.
h. Ketentuan ayat 2 Pasal 14 mutatis mutandis berlaku untuk pemberitahuan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham sebagaimana dimaksud pada huruf f angka 2) di atas.
i. Ketentuan ayat 3 huruf c dari Pasal 14 mutatis mutandis berlaku untuk pengumuman penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf f angka 2) di atas.
j. Ketentuan ayat 3 huruf c dari Pasal 14 mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf f angka 2) di atas.

5. a. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham bagi pemegang saham
b. Bahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf adi atas harus tersedia sejak tanggal
dilakukannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham
c. Dalam hak ketentuan peraturan perundang-undangan ngatur kewajiban ketersediaan bahan mata acara Rapat Umum
Pemegang Sahamlebih awal dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas, penyediaan bahan mata acara
Rapat Umum Pemegang Saham dimaksud mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut.
d. Bahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham yang tersedia sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas dapat berupa
Salinan dokumen fisik danlatau salinan dokumen elektronik.
e. 1) Salinan dokumen fisik sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas diberikan secara cuma-cuma di kantor Perseroan jika
diminta secara tertulis oleh pemegang saham
2) Salinan dokumen elektronik sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas dapat diakses atau diunduh melalui situs web
Perseroan
f. Dalam hal mata acara Rapat Umum Pemegang Saham adalah mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang akan diangkat harus
tersedia :
1) Di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham; atau
2) Pada waktu lain selain waktu sebagaimana dimaksud pada angka 1) di atas narnun paling lambat pada saat
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan

6. a. Kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar Perseroan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan :
1) Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris;
2) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak lain, atau dalam hal Dewan Komisaris karena alasan apapun tidak menunjuk seorang anggota
Dewan Komisaris untuk memimpin Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi;

237
3) Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak lain, atau dalam hal Direksi tidak menunjuk seorang anggota Direksi untuk memimpin Rapat Umum
Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh pemegang saham atau kuasa pemegang
saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang ditunjuk oleh dan di antara para pemegang saham dan
kuasa para pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
b. 1) Dalam hal anggotaDewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin Rapat Umum Pemegang
Saham mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya tidak
mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris;
2) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan mat acara yang akan diputuskan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota
Direksi yang ditunjuk oleh Direksi;
3) Dalam hal anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin Rapat Umum Pemegang Saham mempunyai
benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat
Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi
4) Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan mat acara yang akan diputuskan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham
bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham yang hadir dalam Rapat Dmum Pemegang Saham

7. Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan kewenangannya untuk hadir dalam Rapat, yaitu
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan Rapat, dengan ketentuan
untuk saham yang tercatat di Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan, dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan dari
Bursa Efek yang bersangkuta serta peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal 15

1. Kecuali ditentukan lain di dalam Anggaran Dasar Perseroan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan :
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan dan adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika pemegang
saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir dan/atau diwakili
dalam Rapat Umum Pemegang Saham
b. Dalam hal kuorum Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak tercapai, maka dapat
diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (duapuluh satu)
hari dari Rapat Umtun Pemegang Saham yang pertama, dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dapat diadakan
dan adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika pemegang sahamyang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
c. Dalam hal kuorum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil
keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Peseroan.

2. a. Pemegang saham baik sendiri atau diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri Rapat Umtun Pemegang Saham
b. 1) Pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham
2) Dalam hal terjadi ralat pemanggilan Rapat Umtun Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3
huruf d angka 1), pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umtun Pemegang Saham adalah pemegang saham
yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum ralat pemanggilan Rapat
Umum Pemegang Saham.
c. 1) Dalam hal pemegang saham diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan surat kuasa, surat kuasa harus
dibuat dan ditandatangani dalam format dan dengan isi yang ditentukan atau yang dapat diterima oleh Direksi, dengan
tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bukti perdata.
2) Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya pada waktu
Rapat diadakan.

3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

4. a. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya, dan
pemegang saham tidak berhak dan tidak dapat memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari
jumlah saham yang dimilikinya dengan suara berbeda.
b. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas dikecualikan bagi :
1) Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya yang merupakan pemilik
saham dalam Perseroan;
2) Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.

238
5. Dalam pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan
Perseroa dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.

6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup yang tidak ditandatangani atau dengan mengangkat
atau tidak mengangkat tangan, dan pemungutan suara mengenai hal lain dilakukan secara lisan atau dengan mengangkat atau
tidak mengangkat tangan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1(satu) pemegang saham atau
lebih yang (bersama-sama) mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh jumlah saham dengan hak suara
yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

7. a. Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun abstain
(tidak mengeluarkan atau tidak memberikan suara) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas
pemegang saham yang mengeluarkan suara.
b. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.

8. a. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
b. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali apabila ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan/atau di dalam
Anggaran Dasar Perseroan.
c. Dalam hal diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c dari Pasal 15,
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika memenuhi kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

9. a. Rapat Umum Pemegang Saham dalam mata acara tambahan atau mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan,
kecuali apabila semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan menyetujui
penambahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Keputusan atas mata acara Rapat Umum Pemegang Saham yang ditambahkan harus disetujui oleh semua pemegang saham
dengan suara bulat.

10. Transaksi atau hal di mana terdapat benturan kepentingan memerlukan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan berkenaan dengan dan untuk menyetujui transaksi atau hal di mana terdapat
benturan kepentingan dapat dilangsungkan jika dihadiri oleh pemegang -----saham independen yang mewakili 1ebih dari 1/2
(satu per dua) ----bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham
independen, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen
yang mewakili 1ebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh
pemegang saham independen;
b. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari dari Rapat Umum Pemegang Saham pertama, dimana Rapat Umum Pemegang Saham kedua
tersebut adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari
½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham
independen, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua)
bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
yang bersangkutan;
c. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen dari
saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham
independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
d. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan
keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

11. Pada saat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, pemegang saham berhak memperoleh informasi tentang mata acara
Rapat Umum Pemegang Saham dan bahan yang terkait dengan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham sepanjang tidak
bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

12. a. 1) Mengenai segala hal yang dibiicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuatlah risalah Rapat
Umum Pemegang Saham dan ringkasan Rapat Umum Pemegang Saham
2) Risalah Rapat Umum Pemegang Saham dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham dan
paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat Umum Pemegang Saham
3) Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada angka 2) di atas tidak disyaratkan apabila risalah Rapat Umum Pemegang
Saham dibuat dalam bentuk akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham yang dibuat oleh Notaris

239
b. 1) Risalah Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1) di atas disampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan.
2) Dalam hal waktu penyampaian risalah Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada angka 1) di atas
jatuh pada hari libur, risalah Rapat Umum Pemegang Saham tersebut disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
paling lambat pada hari kerja berikutnya.
c. 1) Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas memuat informasi
sedikitnya:
(a) Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, tempat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, waktu
pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, dan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham;
(b) Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat Rapat Umum Pemegang Saham;
(c) Jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat Rapat Umum Pemegang Saham dan
persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah;
(d) Ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau
memberikan pendapat terkait dengan mata acara Rapat;
(e) Jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait dengan mata acara
Rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan;
(f) Mekanisme pengambilan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
(g) Hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak memberikan suara)
untuk setiap mata acara Rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara;
(h) Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; dan
(i) Pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham yang terkait dengan pembagian dividen tunai.
2) Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada angka 1) di atas diumumkan kepada
masyarakat paling kurang melalui :
(a) 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam wilayah Negara Republik
Indonesia;
(b) Situs web Bursa Efek;
(c) Situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan
paling kurang adalah Bahasa Inggris. Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang menggunakan
bahasa asing memuat informasi yang sama dengan informasi dalam ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang
Saham yang menggunakan Bahasa --Indonesia. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada
ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham dalam bahasa asing dengan informasi
3) Pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada
angka 2) di atas dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan.
4) Bukti pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada angka 2)(a) di atas
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diumumkan.
d. Ketentuan huruf b dan huruf c angka 2), 3), dan 4) di atas mutatis mutandis berlaku untuk :
1) Penyampaian kepada Otoritas Jasa Keuangan atas risalah Rapat Umum Pemegang Saham dan ringkasan risalah Rapat
Umum Pemegang Saham yang diumumkan; dan
2) Pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham;
Dari penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan
untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal14 ayat 4 huruf f angka 2).

DIREKSI
Pasal 16

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri darisedikitnya 2 (dua) orang anggota Direksi, yang salah satu di antatanya
diangkat sebagai Direktur Utama.
Jika terjadi Iowongan dalam Direksi, Direksi Perseroan terdiri dari sisa menyebabkan terjadinya lowongan tersebut diangkat sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan

2. a. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kecuali ditentukan lain oleh
Rapat Umum Pemegang Saham atau ditentukan lain berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dan dengan tidak
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya dan/atau mengangkatnya kembali
b. Anggota Direksi yang masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan atau berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
c. Kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham, masa jabatan anggota Direksi yang diberhentikan atau untuk
mengisi jabatan yang lowong atau yang diangkat sebagai tambahan bagi anggota –Direksi yang telah ada adalah periode atau
jangka waktu yang tersisa dari masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat.

3. Ketentuan tentang kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengangkatan dan/atau
pemberhentian dan/atau perubahan anggota Direksi adalah sebagaimana yang diatur dalam Pasal 15 ayat 1 dan ayat 8.

4. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.

240
5. a. Rapat Umum Pemegang Saham berhak memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya
dan setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham
b. Pemberian kesempatan untuk membela diri sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak diperlukan apabila yang
bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.
c. Pemberhentian anggota Direksi berlaku sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentian
itu, kecuali apabila Rapat Umum Pemegang Saham menentukan tanggal lain sebagai tanggal berlakunya pemberhentian itu.

6. a. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya;
b. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi
yang bersangkutan.
c. 1) Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu tidak berwenang :
(a) Menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
dan
(b) Mewakili Perserpan di dalam maupun di 1uar pengadilan.
2) Pembatasan kewenangan sebagaimana dimaksud pada angka 1) di atas berlaku sejak keputusan pemberhentian
sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan :
(a) Terdapat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian
sementara anggota Direksi yang bersangkutan;
(b) Lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf d di bawah apbila dalam jangka waktu tersebut tidak
diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham.
d. Dewan Komisaris hams menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari
setelah tanggal pemberhentian sementara itu, untuk memutuskan mencabut dan menguatkan keputusan pemberhentian
sementara. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham itu, anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela
diri.
e. 1) Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham menguatkan keputusan pemberhentian sementara, anggota Direksi yang
bersangkutan diberhentikan untuk sementara.
2) Apabila Rapat Umum Pemegang Saham tidak dapat atau tidak mengambil keputusan, atau apabila setelah lewatnya
jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas tidak diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham, maka pemberhentian sementara anggota Direksi yang bersangkutan menjadi batal.
f. Peseroan melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
mengenai:
1) Keputusan pemberhentian sementara; dan
2) Hasil penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas atau informasi
mengenai batalnya pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya Rapat Umum
Pemegang Saham sampai dengan lampaunyajangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf e angka 2) di atas;
paling lambat 2 (dua) hari keIja setelah terjadinya peristiwa tersebut

7. Ketentuan tentang jumlah/besamya gaji dan/atau tunjangan bagi anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham,
dan kewenangan tersebut dapat didelegasikan atau dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris.

8. a. Pembagian tugas dan wewenang diantara para anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham
b. Dalam hal pembagian tugas dan wewenang di antara para anggota Direksi tidak ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham, pembagian tugas dan wewenang di antara para anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi, demikian
dengan tetap mengindahkan dan tanpa mengesampingkan peraturan perundang-undangan.

9. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak terjadinya lowongan
tersebut dilakukan pengumuman tentang akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan pengisian
lowongan itu.

10. Jika oleh sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak terjadinya
lowongan tersebut dilakukan pengumuman tentang akan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat anggota-
anggota Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak
memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara anggota-anggota Dewan Komisaris untuk mengurus
Perseroan.

11. a. Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyampaikan
permohonan pengunduran diri secara tertulis kepada Perseroan.
b. Perseroan wajib menyelengarakan Rapat Umum Pemegan Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota
Direksi dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat permohonan pengunduran diri.
c. Perseroan melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling
lambat 2(dua) hari kerja seteIah :
1) Diterimanya surat permohonan pengunduran diri anggota Direksi; dan
2) Hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas.
d. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada huruf b di atas, maka dengan lewatnya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan
menjadi sah tanpa memerlukan Rapat Umum Pemegang Saham

241
e. Dalam hal pengunduran diri anggota Direksi mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka
pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota
Direksi yang baru sehingga jumlah anggota Direksi memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi.
f. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban melaksanakan tugas dan
tanggung jawab-nya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri tetap dapat dimintakan pertanggungjawaban tentang tugasnya selama kurun
waktu sejak pengangkatan yang besangkutan sampai dengan tanggal efektif pengunduran dirinya dalam Rapat Umum
Pemegang Saham.

12. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila yang bersangkutan :


a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 11 di atas; atau
b. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengarnpuan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mendapat kekuatan pasti;
atau
c. Dilarang menjadi anggota Direksi karena ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tidak lagi memenuhi
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau
e. Meninggal dunia.

TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG DIREKSI


Pasal 17

1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, Direksi
wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.

3. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggungjawab-nya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan penuh
kehati-hatian.

4. Direksi berwenang mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik mengenai
kepengurusan maupun mengenai kepemilikan, dengan pembatasan bahwa untuk :
a. Meminjam uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang dari kredit-kredit yang telah dibuka dan mengambil
uang Perseroan dalam rangka dan/atau sehubungan dengan Perseroan menjalankan kegiatan usaha Perseroan);
b. Membeli atau memperoleh, atau menjual atau melepaskan, hak atas barang tidak bergerak;
c. Mengagunkan/meminjamkan barang tidak bergerak milik Perseroan, dengan tetap memperhatikan ketentuan ayat 5 tersebut di
bawah ini;

5. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, atau menjadikanjarninan utang, kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50%
(limapuluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sarna lain maupun
tidak, harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan;
b. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak tercapai,
maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua
puluh satu) hari dari Rapat Umum Pemegang Saham yang pertarna, dimana Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut
adalah sah dan berhak mengarnbil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham kedua
adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
c. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebgaimana dimaksud pada huruf lJ di atas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika memenuhi kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan

6. Untuk melakukan perbuatan hukum di mana terdapat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, disyaratkan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 10

242
7. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal Direktur Utama
tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka salah seorang anggota
Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

8. a. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila :


1) Terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau
2) Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan Perseroan.
b. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, maka yang berhak mewakili Perseroan adalah :
1) Anggota Direksi lain yang tidak terlibat perkara di pengadilan dengan Perseroan dan tidak mempunyai benturan
kepentingan dengan Perseroan;
2) Dewan Komisaris, dalam hal seluruh anggota Direksi terlibat perkara di pengadilan dengan Perseroan dan/atau
mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; atau
3) Pihak lain yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dalam hal seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota
Dewan Komisaris terlibat perkaradi pengadilan dengan Perseroan dan/atau mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan.

9. a. Tanpa mengurangi tanggungjawab Direksi, Direksi berhak untuk perbuatan tertentu mengangkat seorang atau lebih kuasa dan
memberikan kewenangan kepadanya untuk melakukan perbuatan tertentu dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Direksi
dalam suatu surat kuasa khusus.
b. Kewenangan yang diberikan itu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku

RAPAT DIREKSI
Pasal 18

1. a. Rapat Direksi :
1) Diadakan secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan; dan
2) Dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan
tertulis dari Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu)
pemegang saham atau lebih yang (bersama-sama) mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
b. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama dengan Dewan Komisaris secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam 4
(empat) bulan.
c. Kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada huruf a.1) dan b di atas diungkapkan dalam
laporan tahunan Perseroan.

2. a. Direksi menjadwalkan Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a.1) dan b di atas untuk tahun berikutnya
sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan.
b. 1) Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, bahan rapat disampaikan kepada
peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.
2) Dalam hal terdapat rapat yang di selenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada huruf adi
atas, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Direksi
menurut ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

4. a. Pemanggilan Rapat Direksi kepada setiap anggota Direksi (dan kepada setiap anggota Dewan Komisaris dalam hal akan
diselenggarakan Rapat Direksi bersama dengan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b di atas)
dengan surat tercatat (yakni surat yang dialamatkan dan dikirimkan kepada anggota Direksi (maupun kepada anggota Dewan
Komisaris dalam hal akan diselenggarakan Rapat Direksi bersama dengan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 huruf b di atas) dan sebagai tanda penerimanya terdapat tanda terima yang ditandatangani oleh yang menerima di
pihak anggota Direksi (maupun di pihak anggota Dewan Komisaris), atau dengan surat yang disampaikan secara langsung
dengan mendapat tanda terima, atau dengan faksimili yang segera dikonfirmasikan dengan surat tercatat, sedikitnya 7 (tujuh)
hari sebelum tanggal diselenggarakannya Rapat Direksi, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal
rapat yang bersangkutan.
b. Jika hal-hal yang hendak dibicarakan dalam Rapat Direksi perlu segera diputuskan, jangka waktu pemanggilan Rapat Direksi
dapat dipersingkat menjadi sekurangnya 3 (tiga) hari, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat
yang bersangkutan

5. Di dalam pemanggilan Rapat Direksi dicantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat Direksi.

6. a. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.
b. Jika semua anggota Direksi hadir dan/atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu untuk Rapat Direksi tidak disyaratkan dan
Rapat Direksi dapat diadakan di manapun juga dan Rapat tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

243
7. a. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama.
b. Apabila Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain,
maka Rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan di antara para anggota Direksi yang
hadir pada Rapat Direksi yang bersangkutan.

8. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.

9. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh anggota Direksi yang sedang menjabat hadir danlatau diwakili dalam Rapat Direksi.

10. a. Keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat di antara anggota-anggota Direksi yang hadir
dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi.
b. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara,
dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara
sah oleh anggota-anggota Direksi yang hadir danlatau diwakili dalam Rapat Direksi yang bersangkutan.

11. Jika suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak.

12. a. Setiap anggota Direksi yang hadir pada Rapat Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk
setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan
suara mengenai hal-hal dilakukan secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat Direksi menentukan lain tanpa adanya keberatan
berdasarkan suara terbanyak anggota Direksi dari anggota-anggota Direksi yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi.
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dapat dikeluarkan secara sah dan diangap tidak ada serta tidak dihitung
dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan

13. a. 1) Hasil dari Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat 1 huruf a dituangkan dalam Risalah Rapat Direksi,
yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dan/atau diwakili, dan disampaikan kepada seluruh anggota
Direksi.
2) Hasil dari Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat I huruf b dituangkan dalam Risalah Rapat Direksi,
yang ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir danlatau diwakili, dan disampaikan
kepada.seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
3) Dalam hal terdapat anggota Direksi danlatau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat
sebagaimana dimaksud pada angka I) dan 2) di atas, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis
b. Risalah Rapat Direksi harus didokumentasikan oleh Perseroan.

14. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa menadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi
memberikan persetujuan secara tertulis mengenai usul yang diajukan dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan
yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat
Direksi.

DEWAN KOMISARIS
Pasal 19

1. Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan -Komisaris, yang salah satunya diangkat sebagai Komisaris
Utama. Jika terjadi lowongan dalam Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari sisa anggota Dewan Komisaris
hingga pengganti dari anggota Dewan Komisaris yang menyebabkan terjadinya lowongan tersebut diangkat sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan.

2. a. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kecuali
ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau ditentukan lain berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan,
dan dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya dan/atau mengangkatnya
kembali sewaktu-waktu.
b. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali
c. Kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham, masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk
menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan atau untuk mengisi jabatan yang lowong atau yang diangkat
sebagai tambahan bagi anggota Dewan Komisaris

3. Ketentuan tentang kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengangkatan dan/atau
pemberhentian dan/atau perubahan anggota Dewan Komisaris adalah sebagaimana yang diatur dalam Pasal 15 ayat I dan ayat 8.

4. a. Rapat Umum Pemegang Saham berhak memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dengan menyebutkan
alasannya dan setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
b. Pemberian kesempatan untuk membela diri sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak diperlukan apabila yang
bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.

244
c. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris berlaku sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan
pemberhentian itu, kecuali apabila Rapat Umum Pemegang Saham menentukan tanggal lain sebagai tanggal berlakunya
pemberhentian itu.

5. Ketentuan tentang jumlah/besarnya gaji atau honorarium dan/atau tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham

6. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah terjadinya
lowongan tersebut dilakukan pengumuman tentang akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan
pengisian lowongan itu.

7. a. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir; dengan
menyampaikan permohonan pengunduran diri secara tertulis kepada Perseroan.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat permohonan pengunduran
diri.
c. Perseroan melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling
lambat 2 (dua) hari setelah :
1) Diterimanya surat permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris; dan
2) Hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas.
d. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada huruf b di atas, maka dengan lewatnya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
e. Dalam hal pengunduran diri anggota Dewan Komisaris mengakibatkan jumlah anggota DewanKomisaris menjadi kurang dari 2
(dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah
diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga jumlah anggota Dewan Komisaris memenuhi persyaratan minimal
jumlah anggota Dewan Komisaris
f. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban melaksanakan
tugas dan tanggung jawab-nya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
g. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri tetap dapat dimintakan pertanggungjawaban tentang tugasnya
selama kurun waktu sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal efektif pengunduran dirinya dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.

8. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila yang bersangkutan :


a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 7 di atas; atau
b. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampunan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mendapat kekuatan pasti;
atau
c. Dilarang menjadi anggota Dewan Komisaris karena ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tidak lagi
memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau
e. Meninggal dunia.

TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS


Pasal 20

1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggngjawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,
jalarmya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi,
serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakanRapat Umum Pemegang Saham Tahunan maupun Rapat Umum
Pemegang Saham lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan
Anggaran Dasar Perseroan.

3. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan mgas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan
kehati-hatian.

4. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak
memasuki bangunan dan halaman maupun tempat lain yang digunakan dan/atau dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa
semua pembukuan, surat, dokumen, dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan liang kas dan lain-lain, serta
berhak mengetahui segala tindakan yang telall dijalankan oleh Direksi.

5. Dewan Komisaris dan/atau anggota Dewan Komisaris berhak meminta dan memperoleh penjelasan dari Direksi dan/atau anggota
Direksi tentang segala hal mengenai dan/atul terkait dengan Perseroan, dan Direksi maupun setiap anggota Direksi wajib
memberikan penjelasanyang bersangkutan.

245
6. a. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat 6.
b. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara, maka untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan
Komisaris. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di
antara anggota-anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris untuk mengurus Perseroan.

RAPAT DEWAN KOMISARIS


Pasal 21

1. a Rapat Dewan Komisaris :


1) Diadakan secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan; dan
2) Dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh 2 (dua) orang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas
permintaan tertulis dari Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu)
pemegang saham atau lebih yang (bersama-sama) mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
b. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
c. Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a.1) dan b di atas diungkapkan dalam
laporan tahunan Perseroan.

2. a. Dewan Komisaris menjadwalkan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a.1) dan b di atas untuk
tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan.
b. 1) Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana yang dimaksud pada huruf a di atas, bahan rapat disampaikan kepada
peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.
2) Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada huruf a di
atas, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. Jika Komisaris Utama tidak ada karena sebab apapun juga,
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh salah seorang
anggota Dewan Komisaris lainnya.

4. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris (dan kepada setiap anggota Direksi
dalam hal akan diselenggarakan rapat bersama dengan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b di atas) dengan surat
tercatat (yakni surat yang dialamatkan dan dikirirnkan kepada anggota Dewan Komisaris (maupun kepada anggota Direksi dalam
hal akan diselenggarakan rapat bersama dengan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b di atas) dan sebagai tanda
penerimaannya terdapat tanda terima yang ditandatangani oleh yang menerima di pihak anggota Dewan Komisaris (maupun di
pihak anggota Direksi yang bersangkutan), atau dengan surat yang disampaikan secara langsung dengan mendapat tanda terima,
atau dengan faksimili yang segera dikonfirmasikan dengan surat tercatat, sedikitnya 7 (tujuh) hari, atau dalam hal mendesak
sekurangnya 3 (tiga) hari, sebelum tanggal diselenggarakannya Rapat Dewan Komisaris dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal rapat yang bersangkutan.

5. Di dalam pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dicantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat Dewan Komisaris.

6. a. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia.
b. Jika semua anggota Dewan Komisaris hadir dan/atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu untuk Rapat Dewan Komisaris
tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di manapun juga dan Rapat tersebut berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.

7. a. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama.


b. Apabila Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
lain, maka Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan di antara para
anggota Dewan Komisaris yang hadir pada Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan.

8. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh seorang anggota Dewan Komisaris
lainnya berdasarkan surat kuasa.

9. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris.

10. a. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat di antara anggota-anggota Dewan
Komisaris yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris.
b. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara,
dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah
oleh anggota-anggota Dewan Komisaris yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan

246
11. Jika suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak

12. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir pada Rapat Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan
suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat Dewan Komisaris menentukan lain tanpa
adanya keberatan berdasarkan suara terbanyak anggota Dewan Komisaris dari anggota-anggota Dewan Komisaris yang hadir
dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris.
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung
dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

13. a. 1) Hasil dari Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 1 huruf a dituangkan dalam Risalah
Rapat Dewan Komisaris, yang ditandatangani oleh seluruh anggot Dewan Komisaris yang hadir dan/atau diwakili, dan
disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.
2) Hasil dari rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 1 huruf b dituangkan dalam Risalah
Rapat Dewan Komisaris, yang ditandatangani oleh anggota Dewan komisaris dan anggota Direksi yang hadir dan/atau
diwakili, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Direksi.
3) Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi yang tidak menandatangani hasil rapat
sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan 2) di atas, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis
dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah rapat.
b. Risalah Rapat Dewan harus didokumentasikan oleh Perseroan.

14. DewanKomisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua
anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan secara tertulis mengenai usul yang diajukan dengan menandatangani
persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU, DAN LAPORAN TAHUNAN


Pasal 22

1. a. Direksi menyusun Rencana Kerja tahunan untuk tahun buku yang akan datang.
b. Rencana Kerja tahunan memuat juga anggaran tahunan Perseroan untuk tahun buku yang akan datang

2. Rencana Kerja tahunan disampaikan kepada Dewan Komisaris sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, untuk
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.

3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember pada tahun yang sama
pada tanggal 31 (tiga puluh satu) setiap tahun, buku-buku Perseroan ditutup.

4. a. Direksi menyusun laporan tahunan, yang kemudian ditelaah oleh Dewan Komisaris.
b. Direksi menyampaikan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham
dalan jangka waktu 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir.
c. Laporan tahunan memuat sekurang-urangnya :
1) Laporan keuangan, yang terdiri dari sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan laporan laba
rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan
keuangan tersebut;
2) Neraca gabungan dari perseroan-perseroan yang tergabung dalam satu grup (jika demikian halnya);
3) Laporan mengenai kegiatan Perseroan;
4) Rinician masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan;
5) Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang barn
lampau;
6) Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; dan
7) Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris untuk
tahun yang baru lampau.

5. a. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 di atas ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan semua anggota
Dewan Komisaris.
b. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang
bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis, atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam surat
tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan, demikian dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak
memberikan alasan secara tertulis, yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan.

247
6. Laporan keuangan dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Perseroan.

7. a. Direksi wajib menyerahkan laporan atau perhitungan keuangan Perseroan kepada akuntan public untuk diperiksa (diaudit).
b. Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak dipenuhi, laporan atau perhitungan keuangan tidak
disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
c. Laporan atas hasil pemeriksaan (audit) akuntan publik disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham
melalui Direksi.

8. Perseroan wajib mengumumkan neraca dan laporan laba rugi dari laporan keuangan dalam surat kabar berbahasa Indonesia dan
berperedaran nasional menurut tata cara yang ditentukan atau diatur dalam peraturan perundang-undangan.

9. a. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris,
serta keputusan penggunaan laba, ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
b. Keputusan tentang persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan diambil sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan

10. Laporan tahunan disediakan di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk dapat
diperiksa oleh pemegang saham Perseroan.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN


Pasal 23

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku, seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara dan tujuan penggunaannya
yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

2. Jika Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan
cadangan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan dibagikan sebagai dividen.

3. a. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam
Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga ditentukan mengenai waktu pembayaran (demikian dengan
tetap memperhatikan ketentuan huruf c di bawah) dan bentuk dividen, dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Dividen untuk satu saham dibayarkan kepada pihak atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada hari kerja yang ditentukan oleh atau atas wewenang Rapat Umum Pemegang Saham.
c. Hari pembayaran diumumkan oleh Direksi kepada pemegang saham, demikian dengan ketentuan bahwa dalam hal terdapat
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham terkait dengan pembagian dividen tunai, maka pembayaran dividen tunai kepada
pemegang saham yang berhak dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diumumkannya ringkasan risalah
Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pembagian dividen tunai.

4. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dan dengan persetujuan Dewan Komisaris dapat membagikan dividen interim
sebelum tahun buku Perseroan berakhir jika keadaan atau kemampuan keuangan Perseroan memungkinkan dan dengan tetap
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut diperhitungkan
dengan dividen yang akan dibagikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.

5. Dalam hal perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan,
maka kerugian itu tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap
tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya,
demikian dengan tidak mengurangi dan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. a. Dividen yang tidak diambil setelah lampaunya jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan untuk
pembayaran dividen dimasukkan ke dalam cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu.
b. Dividen dalam cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum lewatnyajangka waktu 5
(lima) tahun setelah dimasukkannya dividen yang bersangkutan ke dalam cadangan khusus, dengan menyampaikan bukti
haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima baik oleh Direksi Perseroan.
c. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak diambil setelah lewat jangka waktu 5 (lima) tahun
sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas menjadi hak Perseroan.
d. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan
dicatatkan.

248
PENGGUNAAN CADANGAN
Pasal 24

1. Perseroan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan, apabila Perseroan mempunyai saldo
laba yang positif.

2. Bagian dari laba bersih yang disisihkan untuk cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah memperhatikan
usulan dari Direksi dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai cadangan mencapai jumlah paling sedikit senilai 20% (dua puluh persen)
dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

4. Cadangan yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat 3 di atas hanya dapat digunakan untuk menutup
kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh atau ditutup dengan cadangan lain.

5. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah senilai 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan modal disetor,
Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan.

6. a. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 di atas yang belum digunakan untuk menutup kerugian dan kelebihan
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 di atas yan penggunaannya belum ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham dikelola dengan cara yang tepat menurut pertimbangan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris
serta dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
b. Keuntungan yang diterima atau diperoleh dari pengelolaan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas
dimasukkan dalam perhitungan laba rugi Perseroan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 25

1. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan selain dari perubahan dalam rangka
perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan ketentuan sebagai berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan;
b. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak tercapai,
maka dapat diselengarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lama
21 (dua puluh satu) hari setelah rapat Umum Pemegang Saham yang pertama, dimana Rapat Umum Pemegang Saham
kedua tersebut adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit
2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengar hak suara
yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
c. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf b diatas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika memenuhi kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

3. Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka perpanjangan jangka waktu
berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan;
b. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak tercapai,
maka dapat diselengarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lama
21 (dua puluh satu) hari setelah rapat Umum Pemegang Saham yang pertama, dimana Rapat Umum Pemegang Saham
kedua tersebut adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit
2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengar hak suara
yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;

249
c. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf b diatas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika memenuhi kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

4. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan yang menyangkut perubahan nama dan/atau tempat kedudukan Perseroan,
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, jangka waktu berdirinya Perseroan, besar modal dasar, pengurangan modal
ditempatkan dan disetor, dan/atau perubahan status Perseroan dari perseroan terbuka menjadi perseroan tertutup atau sebaliknya
harus mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

5. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan yang menyangkut hal-hal selain dari yang dimaksud pada ayat 4 di atas cukup
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan tetap memperhatikan dan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dimuat atau dinyatakan dalam akta notaris dan dalam Bahasa Indonesia.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN


Pasal 26

Dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan
Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan;
b. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak tercapai,
maka dapat diselengarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lama 21 (dua
puluh satu) hari setelah rapat Umum Pemegang Saham yang pertama, dimana Rapat Umum Pemegang Saham kedua
tersebut adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3
(dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengar hak suara yang
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
c. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf b diatas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika memenuhi kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

KEPAILITAN
Pasal 27

Dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui pengajuan
permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan;
b. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak tercapai,
maka dapat diselengarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lama 21 (dua
puluh satu) hari setelah rapat Umum Pemegang Saham yang pertama, dimana Rapat Umum Pemegang Saham kedua
tersebut adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3
(dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengar hak suara yang
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
c. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf b diatas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika memenuhi kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

250
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
Pasal 28

1. Dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang ber1aku, pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan
keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan;
b. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas tidak tercapai,
maka dapat diselengarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lama 21 (dua
puluh satu) hari setelah rapat Umum Pemegang Saham yang pertama, dimana Rapat Umum Pemegang Saham kedua
tersebut adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3
(dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengar hak suara yang
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
c. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak
tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dengan ketentuan bahwa Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika memenuhi kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

2. Anggaran Dasar Perseroan tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang
Saham berdasarkan persetujuan dari suara terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan pembebasan
tanggungjawab

3. Sisa bersih kekayaan hasil likuidasi dibagikan kepada para pemegang saham, yang masing-masing berhak menerima bagian
menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham-saham yang dimilikinya.

PERATURAN PENUTUP
Pasal 29

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham,
demikian dengan tetap memperhatikan dan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
1. Saham-saham yang merupakan modal ditempatkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar PT. Mahaka
Radio Integra Tbk. yang dimuat dalam akta ini telah diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham PT. Mahaka
Radio Integra Tbk. sebagai berikut :
a. PT. BEYOND MEDIA, sebanyak 274.188.000 (dua ratus tujuh puluh empat juta seratus delapan puluh delapan ribu) saham,
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 27.418.800.000,- (dua puluh tujuh miliar empat ratus delapan belas juta delapan
ratus ribu rupiah);
b. PT. MAHAKA MEDIA Tbk. sebanyak 91.396.000 (sembilan puluh satu juta tiga ratus sembilan puluh enam ribu) saham,
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 9.139.600.000,- (sembilan milyar seratus tiga puluh sembilan juta enam ratus
ribu rupiah);
c. PT. FAJAR MENTARI, sebanyak 90.482.040 (Sembilan puluh juta empat ratus delapan puluh dua ribu empat puluh) saham,
dengan nilai nominal seluruhnya Rp.9.048.204.000,- (Sembilan milyar empat puluh delapan juta dua ratus empat ribu rupiah);
d. PT. PRATAMA PRIMA UTAMA, sebanyak 913.960 (Sembilan ratus tiga belas Sembilan ratus enam puluh) saham, dengan
nominal seluruhnya Rp.91.396.000 (Sembilan puluh satu juta tiga ratus enam puluh Sembilan ribu rupiah).

2. Anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT. Mahaka Radio Integra Tbk. yang menjabat pada saat ini adalah sebagai berikut
:
DEWAN KOMISARIS :
Komisaris Utarna : Tuan Erick Thohir;
Komisaris : Tuan Handy Pumomo Soetedjo;
Komisaris Independen : Tuan Isenta;
DIREKSI :
Direktur Utama : Tuan Adrian Syarkawie;
Direktur Independen : Nyonya Maria Natalina Sindhikara;

251
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN EFEK

1. Pemesan Yang Berhak


a. Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan
Nomor: IX.A.7.
b. Setiap pemesan saham harus telah memiliki Rekening Efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi
Pemegang Rekening di KSEI.

2. Jumlah Pesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam
jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

3. Persyaratan Pengajuan Pemesanan Pembelian


a. Pemesanan pembelian saham dilakukan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek, Prospektus dan FPPS.
b. Selama Masa Penawaran, Pemesan yang Berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham dengan menggunakan
FFPS asli dan harus disampaikan kepada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XXI dalam Prospektus ini.
c. Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir dan wajib diajukan oleh Pemesan yang bersangkutan dengan
melampirkan :
i. Fotocopy jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) dan melakukan pembayaran
sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan badan usaha asing, di samping melampirkan fotocopy paspor/KIMS, AOA
dan POA, wajib mencantumkan pada FPPS, nama dan alamat tempat domisili hukum yang sah secara lengkap dan
jelas.
ii. bukti kepemilikan rekening efek atas nama pemesan
iii. Serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.
d. Penjamin Emisi Efek yang menerima FPPS wajib menyerahkan kembali kepada pemesan 1 (satu) tembusan yaitu tembusan
ke 5 (lima) dari FPPS yang telah ditandatangani Penjamin Emisi Efek, sebagai bukti tanda terima pemesanan Saham Yang
Ditawarkan.
e. Bukti tanda terima pemesanan bukan merupakan bukti dipenuhinya pesanan.
f. Setiap Penjamin Emisi Efek harus menyerahkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek setiap FPPS yang sah dan diisi
lengkap sebagaimana mestinya berikut DPPS serta seluruh uang pemesanan sudah tersedia dalam Rekening IPO (in good
funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah diterimanya FPPS dari pemesan kecuali pada hari penutupan Masa
Penawaran dimana mereka harus menyerahkan selambat-lambatnya pada hari itu juga pukul 15.00 WIB.

4. Masa Penawaran Umum


Masa Penawaran Umum akan berlangsung selama 3 hari kerja pada tanggal 2 Februari 2016 dan ditutup pada tanggal
4 Februari 2016. Jam penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

5. Pembayaran
a. Seluruh uang pemesanan sudah tersedia dalam Rekening IPO (in good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
diterimanya Formulir Pemesanan Pembelian Saham dari Pemesan kecuali pada hari penutupan Masa Penawaran dimana
mereka harus menyerahkan selambat-lambatnya pada hari itu juga pukul 15.00 WIB.
b. Penjamin Emisi Efek wajib membayar dan menyetor seluruh dana sesuai dengan pesanan yang masuk (in good funds) ke
dalam Rekening IPO selambat-lambatnya pada pukul 15.00 WIB pada tanggal terakhir Masa Penawaran.
c. Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, RTGS, pemindahbukuan (PB), cek atau wesel bank dalam mata uang
Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri dan FPPS
yang sudah diisi lengkap dan benar pada Penjamin Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus
dimasukan kedalam rekening IPO pada :
Nama Bank : Bank Central Asia
Atas nama : PT. Trimegah Securities, Tbk.
Nomor Rekening : 1793030707
d. Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama / milik pihak yang mengajukan
(menandatangani) FPPS, (cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran) dan sudah harus
diterima secara efektif (in good funds) pada tanggal 4 Februari 2016 pada pukul 15.00 WIB. Apabila pembayaran tersebut tidak
diterima pada tanggal dan waktu serta rekening di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas
penjatahan. Pembayaran dengan menggunakan cek atau transfer atau pemindahbukuan bilyet giro hanya berlaku pada hari
pertama.
e. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab Pemesan. Semua
cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak
oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal.

f. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk
pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy Lalu Lintas Giro
(LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya. Pembayaran melalui ATM tidak berlaku.

252
Dalam 1 (satu) Slip Setoran tidak diperkenankan untuk diisi dengan campuran jenis pembayaran misalnya tunai tidak dapat
digabung dengan bilyet giro.

6. Penjatahan
a. Penjatahan ditentukan oleh Manajer Penjatahan dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Nomor IX.A.7.
b. Manajer Penjatahan tidak akan mempertimbangkan untuk menerima maupun memberikan penjatahan atas Pemesanan
Saham yang:
i. FPPSnya tidak diisi dengan sebagaimana mestinya, atau
ii. Jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan kurang dari jumlah minimum yang ditentukan dalam Prospektus, atau
iii. FPPSnya belum diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada pukul 15.00 WIB pada tanggal penutupan Masa
Penawaran, atau
iv. uang pemesanan Saham Yang Ditawarkan tidak diterima dengan cukup oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau
tidak tersedia dalam Rekening IPO selambatnya pada pukul 15.00 WIB pada tanggal penutupan Masa Penawaran.
c. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan terbukti bahwa terdapat pihak tertentu mengajukan
pemesanan Saham Yang Ditawarkan melalui lebih dari 1 (satu) formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik
secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan
1 (satu) formulir pemesanan Saham Yang Ditawarkan yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.
d. Penjatahan dilakukan oleh Manajer Penjatahan berdasarkan urutan pesanan dan/atau secara undian dan/atau cara lain yang
lazim dilakukan.
e. Penjatahan harus sudah selesai selambat-lambatnya pada Tanggal Penjatahan, yaitu 9 Februari 2016.

Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti dalam
Penawaran Umum. Dalam Penawaran Umum ini, penjatahan pasti (fixed allotment) dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 98%
(sembilan puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dan sisanya sebesar 2% (dua persen) akan dilakukan
penjatahan terpusat (pooling).

a. Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”)


Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Efek berupa saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1) Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti dalam
Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan
perorangan;
2) Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir 1) termasuk pula jatah bagi pegawai Emiten yang
melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari
jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan
3) Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek, agen penjualan efek atau
pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak
penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa saham tersebut akan
dicatatkan di Bursa Efek.
Adapun untuk penjatahan pasti, Manajer Penjatahan telah mengalokasikan sebanyak 102.951.800 saham, atau sebesar 98%
dari jumlah Penawaran Umum yang sebesar Rp77.213.881.500 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus tiga belas juta delapan
ratus delapan puluh satu ribu lima ratus Rupiah) yang, dialokasikan kepada investor, dana pensiun, asuransi, dan lain-lain.

b. Penjatahan Terpusat (“Pooling”)


Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlah Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum, maka Manajer
Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti
sebagai berikut:
1) dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.A.7 angka 2 huruf a angka
3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka:
a) pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan; dan
b) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa
Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan IX.A.7 angka 2 huruf a angka 3) menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
2) dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.A.7 angka 2 huruf a angka
3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang
tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) dalam hal tidak akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan secara proporsional menurut
jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau
b) dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi persyaratan berikut
ini:
(1) para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek, jika
terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan
perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Efek yang termasuk dalam satuan
perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana Efek
tersebut akan tercatat; dan

253
(2) apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang
tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah
yang dipesan oleh para pemesan.

Manajer penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dan pelaksanaan
penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan Atas
Pemesanan dan Penjatahan efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Nomor: IX.A.7, paling lambat 30 hari setelah
berakhirnya masa Penawaran Umum.

7. Pengembalian Uang Pemesanan


a. Apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka setiap Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang
pemesanan kepada para Pemesan yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian sesegera mungkin namun
bagaimanapun juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.
b. Pengembalian uang tersebut dapat dilakukan dalam bentuk uang tunai, cek atau bilyet giro atau instruksi surat pembayaran
atas nama Pemesan atau disetor ke rekening atas nama pemesan melalui instrumen pembayaran lainnya.
c. Pengembalian uang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti
tanda terima pemesanan Saham pada Penjamin Emisi Efek dimana Formulir PemesananPembelian Saham semula diajukan,
dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya pemindahan dana. Jika terjadi keterlambatan
dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, maka Penjamin Emisi Efek tersebut wajib membayar denda kepada para
pemesan yang bersangkutan prorata untuk setiap hari keterlambatan, sebesar Suku Bunga yang berlaku pada bank tempat
rekening penampungan dana hasil Penawaran Umum.
d. Apabila Perseroan menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum dan karenanya mengakhiri
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini sesuai ketentuan Pasal 19 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka pengembalian uang
pemesanan Saham Yang Ditawarkan harus dilakukan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau
pembatalan tersebut.
e. Pengembalian uang pemesanan (termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian) sehubungan dengan penundaan
atau pembatalan Penawaran Umum, menjadi tanggung jawab paraPenjamin Emisi; dengan demikian Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek membebaskan Perseroan dari segala tuntutan dan/atau tanggung jawab sehubungan
dengan hal tersebut.
f. Apabila uang pemesanan yang akan dikembalikan telah tersedia, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambil dalam
waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pengakhiran Perjanjian, maka Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dan/atau Penjamin Emisi Efek tidak memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran denda kepada para pemesan
sehubungan dengan adanya keterlambatan pengambilan uang pemesanan oleh para pemesan yang bersangkutan.

8. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif


Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas
Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI.
Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas Saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan tidak menerbitkan saham dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS), tetapi saham tersebut akan didistribusikan
dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan
dikreditkan ke dalam rekening efek selambat-lambatnya pada tanggal 9 Februari 2016 setelah menerima konfirmasi registrasi
saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE.
b. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh
bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”).
c. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat
konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat
dalam rekening efek.
d. Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI.
e. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan
memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada Saham.
f. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada Pemegang Saham dilaksanakan
oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada
pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
g. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, Pemegang Saham yang menghendaki sertifikat saham
dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum
didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk.
h. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank
Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.
i. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Saham selambat-lambatnya 5 (lima)
hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan
Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.

254
j. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek
atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.
k. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat
dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh
pada Penjamin Emisi di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

9. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana


Sesuai dengan ketentuan Pasal 19.3 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, dalam jangka waktu sejak tanggal Efektif sampai dengan
berakhirnya Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat :
1. menunda Masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran; atau
2. membatalkan Penawaran Umum dan karenanya mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini;

dengan ketentuan :
a. terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :
i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa
berturut-turut;
ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh
OJK; dan
b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
i. mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1
(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari
Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar,
Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; menyampaikan informasi
penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama
dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);
ii. menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari
Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
iii. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan,
dalam hal pesanan Saham Yang Ditawarkan telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan
Saham Yang Ditawarkan kepada pemesan sesuai dengan ketentuan Pasal 13 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Dalam hal Perseroan akan memulai kembali masa Penawaran Umum Perdana Saham setelah melakukan penundaan sebagaimana
dimaksud dalam keadaan di atas, maka Perseroan akan memenuhi Peraturan IX.A.2 angka 6 huruf b.

10. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan dan Surat Konfirmasi Pencatatan Saham
a. Saham Yang Ditawarkan akan dikreditkan ke dalam rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang
ditunjuk oleh para pemesan pada Tanggal Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan atau Tanggal Penyerahan Efek.
Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Penyerahan Formulir Konfirmasi
Penjatahan atau Tanggal Penyerahan Efek akan mengeluarkan instruksi, yang telah ditandatangani oleh Perseroan
bersama-sama dengan Manajer Penjatahan, ke KSEI untuk mendistribusikan secara elektronik Saham Yang Ditawarkan
kepada pemesan atau pihak yang ditunjuk oleh pemesan di tempat pemesanan semula dilaksanakan.
b. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada pemesan dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek di tempat
Formulir Pemesanan Pembelian Saham diajukan oleh para pemesan dan pemberitahuan sebagaimana mestinya dikirimkan
kepada para pemesan oleh Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan, bahwa Formulir Konfirmasi Penjatahan telah tersedia
untuk diambil. Konfirmasi Penjatahan Saham hanya dapat diambil dengan mengajukan dan menyerahkan bukti tanda terima
pemesanan disertai dengan bukti jati diri.
c. Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Tanggal Pembayaran, menyerahkan Surat Konfirmasi Pencatatan
Saham atas seluruh Saham Yang Ditawarkan kepada KSEI. Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada
masing-masing rekening efek pemesan saham pada Penjamin Emisi Efek dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akan
dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan. FKP atas pemesanan pembelian saham
tersebut dapat diambil di BAE dengan menunjukkan tanda jati diri pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan
pembelian saham.

255
11. Lain-lain
a. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Saham secara
keseluruhan atau sebagian.
b. Sesuai dengan ketentuan dalam angka 2.c. Peraturan No. IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan efek dan terbukti
bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan efek melalui lebih dari 1 (satu) formulir pemesanan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir
pemesanan efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.
c. Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham
untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafililasi hanya diperkenankan untuk membeli
dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak terafiliasi baik asing maupun lokal.
d. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Perdana, Penjamin Emisi Efek atau pihak-pihak
terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek.

256
XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMBELIAN EFEK

Prospektus dan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang ditunjuk,
yaitu Perantara Pedagang Efek yang menjadi anggota Bursa Efek berikut ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT TRIMEGAH SECURITIES TBK


Gedung Artha Graha Lantai 18 & 19
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190 - Indonesia
Tel. : (021) 2924-9088
Fax. : (021) 2924-9150
E-Mail: investment.banking@trimegah.com
Website: www.trimegah.com

257
Halaman ini sengaja dikosongkan

258

Anda mungkin juga menyukai