Anda di halaman 1dari 330

JADWAL

Tanggal Efektif : 3 Mei 2016 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 11 Mei 2016

PROSPEKTUS Masa Penawaran


Tanggal Penjatahan
:
:
4 – 9 Mei 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
10 Mei 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS
EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN
YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT BANK GANESHA Tbk (“PERSEROAN“) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB
SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT
:
:
11 Mei 2016
12 Mei 2016

YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS.


SAHAM YANG DITAWARKAN SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

PT Bank Ganesha Tbk


Kegiatan Usaha:
Bergerak dalam bidang usaha Perbankan
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Jaringan Pelayanan
1 Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang Utama, 6 Kantor Cabang, 6 Kantor Cabang Pembantu, dan 3 Kantor Kas
Kantor Pusat:
Graha Ganesha, Jalan Hayam Wuruk Nomor 28, Jakarta Pusat 10120
Tel: +62 21 3855345, Fax : +62 21 3454880
Email: corpsect@bankganesha.co.id
Website: www.bankganesha.co.id
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus dua puluh ribu) saham atau 60,4419%
(enam puluh koma empat empat satu sembilan persen) dari total modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran
Umum Perdana Saham yang merupakan Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham
yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp103,- (seratus tiga Rupiah) setiap Saham, yang harus
dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS), sehingga seluruhnya berjumlah
sebesar Rp553.348.960.000,- (lima ratus lima puluh tiga miliar tiga ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus enam
puluh ribu Rupiah).
Dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan juga melaksanakan Program Alokasi Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation atau “ESA”) sebanyak 0,0114% (nol koma nol satu satu empat persen) dari jumlah saham
yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 614.000 (enam ratus empat belas ribu) saham pada Harga
Penawaran. Informasi lebih lengkap mengenai program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus.
Perseroan telah menyetujui menerbitkan saham baru pada Harga Penawaran kepada PT Equity Development Investment
Tbk pada tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sebanyak 2.286.650.000 (dua miliar dua ratus
delapan puluh enam juta enam ratus lima puluh ribu) saham atau 20,4621% (dua puluh koma empat enam dua satu
persen) dari total modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham serta penerbitan saham
baru kepada PT Equity Development Investment Tbk tersebut, dengan demikian setelah penerbitan saham tersebut porsi
kepemilikan saham masyarakat menjadi sebesar 48,0742% (empat puluh delapan koma nol tujuh empat dua persen).
Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya
dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tanggal
16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment)
terhadap penawaran saham Perseroan.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Indo Premier Securities


PENJAMIN EMISI EFEK
PT UOB KAY HIAN SECURITIES ● PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA ● PT EQUITY SECURITIES INDONESIA
SAHAM INI BUKAN MERUPAKAN PRODUK PERBANKAN DAN TIDAK DIJAMIN OLEH PEMERINTAH
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KREDIT YANG TIMBUL SEBAGAI AKIBAT DARI
KETIDAKMAMPUAN DEBITUR DALAM MEMENUHI KEWAJIBANNYA KEPADA PERSEROAN. KEGAGALAN
PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DAPAT BERDAMPAK
MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP HASIL KEGIATAN USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN
SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM
YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN
PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM
PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN
TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF
ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI. SAHAM-SAHAM
TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM
PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 4 Mei 2016


Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran
Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) di Jakarta dengan
surat No. 001/DIR/I/16 pada tanggal 6 Januari 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang - Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608
dan peraturan pelaksanaannya.

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada
PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah
dibuat antara Perseroan dengan BEI tanggal 23 Desember 2015, apabila memenuhi persyaratan
pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Jika syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi,
maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan
kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan dalam UUPM.

Bersamaan dengan pencatatan Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana
sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus dua puluh ribu) saham
biasa atas nama dan sebanyak 2.286.650.000 (dua miliar dua ratus delapan puluh enam juta enam
ratus lima puluh ribu) Saham Baru kepada PT Equity Development Investment Tbk, Perseroan atas
nama pemegang saham lama juga akan mencatatkan sejumlah 3.404.339.400 (tiga miliar empat ratus
empat juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus) saham, sehingga jumlah seluruh saham
yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah 11.063.309.400 (sebelas miliar enam puluh tiga juta tiga ratus
sembilan ribu empat ratus) saham atau 99,00% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh modal
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Sedangkan
sejumlah 111.750.600 (seratus sebelas juta tujuh ratus lima puluh ribu enam ratus) saham milik
PT Equity Development Investment Tbk atau 1,00% (satu persen) dari seluruh modal ditempatkan dan
disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham tidak dicatatkan pada BEI sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank
Umum (“PP No. 29”) dan Pengumuman BEI No. Peng-10/BEJ-DAG/U/05 1999 tanggal 20 Mei 1999
perihal Porsi Kepemilikan Saham Perbankan oleh Pemodal Asing.

Semua Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana
Saham bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran pendapat, keterangan,
dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah negara Republik Indonesia dan kode etik, norma
serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan
dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa
memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal dalam Penawaran Umum ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana
dimaksud dalam UUPM, kecuali (i) PT Equity Securities Indonesia selaku Penjamin Emisi Efek; dan
(ii) PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan merupakan entitas
anak dari PT Equity Development Investment Tbk yang merupakan pemegang saham utama Perseroan
dengan kepemilikan 29,85% (dua puluh sembilan koma delapan lima persen).

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/


PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR
INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN
SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN
DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN
PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN SERTA KETENTUAN BURSA
EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH


PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA
TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i
I. PENAWARAN UMUM...................................................................................................................1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM................................................6
III. PERNYATAAN UTANG.................................................................................................................7
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN...............................................................12
V. RISIKO USAHA...........................................................................................................................39
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN...................42
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN..................................................................................43
A. Riwayat Singkat Perseroan..................................................................................................43
B. Perizinan dan Persetujuan Sehubungan Kegiatan Usaha Perseroan.................................45
C. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan..................................................................53
D. Struktur Organisasi Perseroan.............................................................................................65
E. Pengurusan dan Pengawasan.............................................................................................66
F. Sumber Daya Manusia.........................................................................................................72
G. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Antara Perseroan dengan Pemegang Saham
Berbentuk Badan Hukum.....................................................................................................73
H. Struktur Kelompok Usaha Perseroan...................................................................................74
I. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum................74
J. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Afiliasi.................................................................................77
K. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga............................................................84
L. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).........................................................................................90
M. Aset Tetap............................................................................................................................90
N. Asuransi...............................................................................................................................91
O. Perkara-Perkara yang Dihadapi Perseroan, Direksi dan Komisaris....................................92
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN...................................................................96
1. Umum...................................................................................................................................96
2. Unit Bisnis Utama.................................................................................................................99
3. Pangsa Pasar Perseroan...................................................................................................103
4. Persaingan usaha..............................................................................................................104
5. Prospek usaha...................................................................................................................104
6. Teknologi Sistem Informasi................................................................................................106
7. Komunikasi Pemasaran.....................................................................................................106
8. Prinsip-Prinsip Perbankan Yang Sehat..............................................................................107
9. Penerapan APU & PPT Bagi Bank Umum.........................................................................108
10. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)...................................................108
11. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.................................................................................109
IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................. 110
X. EKUITAS................................................................................................................................... 114
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN............................................................................................................... 116
XII. PERPAJAKAN........................................................................................................................... 117
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK......................................................................................................120
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA
PENAWARAN UMUM...............................................................................................................122
XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM..............................................................................................125
XVI. LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN...............................157
XVII. ANGGARAN DASAR................................................................................................................271
XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM.............................................................301
XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM....307

i
DEFINISI DAN SINGKATAN

Di dalam Prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya
menyatakan lain:

Afiliasi : berarti pihak-pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka


1 UUPM dan peraturan pelaksanaannya, yaitu:
- hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
- hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris
dari pihak tersebut;
- hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu)
atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
- hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
- hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
- hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Aset Produktif : berarti penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan,
dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank,
tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali (reverse repurchase agreement), dan tagihan
derivative.
Aset Non Produktif : berarti aset bank selain Aset Produktif yang memiliki potensi kerugian,
antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, rekening antar
kantor dan suspense account.
ALCO : berarti Assets and Liabilities Committee yaitu komite yang merupakan
kumpulan dari para pengambil keputusan di bidang pengelolaan
aset dan liabilitas yang diketuai oleh Presiden Direktur, bertugas
menyusun strategi pengelolaan aset dan liabilitas.
ATM : berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu
mesin elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller seperti
penarikan uang tunai, pemeriksaan saldo dan pemindahbukuan.
ATMR : berarti Aset Tertimbang Menurut Risiko yaitu jumlah aset yang telah
dibobot sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, untuk digunakan
sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung CAR.
Agen Penjualan : berarti pihak yang membantu menjual Saham Yang Ditawarkan
dalam Penawaran Umum Perdana baik untuk penawaran-
penawaran yang bersifat domestik atau internasional, selain para
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek.
Anggota Bursa : berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal
1 ayat 2 UUPM.
BAE : berarti Biro Administrasi Efek yaitu PT Datindo Entrycom,
berkedudukan di Jakarta.
Bank Kustodian : berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa
kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

ii
Bapepam dan LK : berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat
Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 606/KMK.01/2005
tanggal 30-12-2005 (tiga puluh Desember dua ribu lima) Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia nomor 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas
Oktober dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan
kewajibannya.
BEI atau Bursa Efek : berarti Bursa Efek Indonesia, bursa efek sebagaimana dimaksud
dalam pasal 1 angka 4 UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa
Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta,
tempat saham Perseroan akan dicatatkan.
BI Rate : berarti suku bunga dengan tenor 1 (satu) bulan yang diumumkan
oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu
yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter yang di
implementasikan melalui operasi pasar terbuka untuk SBI tenor
1 (satu) bulan.
BMPK : berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit, yaitu persentase
maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal
Perseroan yang diberikan kepada nasabah perorangan atau grupnya
sesuai ketentuan Bank Indonesia.
BNRI : berarti Berita Negara Republik Indonesia.
BOPO : berarti Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, yaitu
rasio total beban operasional dibagi total pendapatan operasional.
CAR : berarti Capital Adequacy Ratio yaitu rasio tingkat kecukupan modal
Perseroan yang dihitung dari jumlah modal Perseroan, yang terdiri
dari modal inti dan modal pelengkap dibagi jumlah ATMR.
CAGR : berarti Compounded Annual Growth Rate, atau tingkat pertumbuhan
majemuk per tahun.
CKPN : berarti Cadangan Kerugian Penurunan Nilai, yaitu penyisihan yang
dibentuk apabila nilai tercatat aset keuangan setelah penurunan nilai
kurang dari nilai tercatat awal.
Daftar Pemegang Saham : berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan
(DPS) tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan
Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang
rekening di KSEI.
Daftar Permohonan : berarti daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang
Pemesanan Saham (DPPS) Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan dan
disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang
dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.
DPK : berarti Dana Pihak Ketiga, yaitu dana yang dihimpun oleh Perseroan
yang berasal dari masyarakat dimana nasabah menempatkan
dananya dalam bentuk giro, deposito dan tabungan.

iii
Efektif : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran
sesuai dengan ketentuan Peraturan nomor IX.A.2 angka 4 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-122/BL/2009
tanggal 29 Mei 2009, (selanjutnya disebut Peraturan No.IX.A.2)
yaitu:
- Atas dasar lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak
tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima Bapepam dan LK
secara lengkap yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang
ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan
yang terkait dengan Penawaran Umum; atau 45 (empat puluh
lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan
Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta
Bapepam dan LK dipenuhi; atau
- Atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa
tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih
lanjut yang diperlukan.
Formulir Konfirmasi Penjatahan : berarti formulir yang merupakan konfirmasi hasil penjatahan atas
Saham (FKPS) nama pemesan atau pembeli Saham Yang Ditawarkan, yang
merupakan tanda bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan
pada Pasar Perdana.
Formulir Pemesanan : berarti formulir asli yang disediakan Perseroan bersama-sama
Pembelian Saham (FPPS) dengan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi,
ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon
pembeli kepada Penjamin Emisi Efek.
GWM : berarti Giro Wajib Minimum, yaitu jumlah dana minimum yang wajib
dipelihara oleh Perseroan yang besarnya ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Harga Penawaran : berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran
Umum ini, yaitu sebesar Rp103,- (seratus tiga Rupiah) per saham.
Hari Bank : berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia
menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.
Hari Bursa : berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktifitas transaksi
perdagangan efek menurut peraturan perundang-undangan di
Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan
Bursa Efek tersebut.
Hari Kalender : berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender
Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah.
Hari Kerja : berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau
Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh
Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.
KSEI : berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di
Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.
LDR : berarti singkatan dari Loan to Deposit Ratio, yaitu rasio jumlah kredit
yang diberikan terhadap DPK berdasarkan formula yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.

iv
Manajer Penjatahan : berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham
menurut syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No.IX.A.7
tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No.Kep-691/BL/2011
tanggal 30-12-2011 (tiga puluh Desember dua ribu sebelas), dalam
hal ini PT Indo Premier Securities.
Masa Penawaran Umum : berarti jangka waktu untuk pemesanan saham yang dapat dilakukan
Perdana oleh masyarakat dengan mengajukan FPPS kepada Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan
sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, kecuali jika
Masa Penawaran itu ditutup lebih dini yang dilakukan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Masyarakat : berarti perorangan dan/atau badan-badan dan/atau badan hukum,
baik warga negara Indonesia dan/atau badan-badan Indonesia dan/
atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan/atau
badan-badan asing dan/atau badan hukum asing, baik bertempat
tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat
tinggal atau berkedudukan hukum di luar negeri yang diperkenankan
untuk memiliki Saham Yang Ditawarkan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menkumham : berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
NIM : berarti Net Interest Margin yaitu marjin pendapatan bunga bersih
yang merupakan pendapatan bunga bersih dibagi rata-rata Aset
Produktif.
NPL : berarti Non-Performing Loan, yaitu kredit yang bermasalah, meliputi
kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) : berarti lembaga yang independen sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan yang tugas dan wewenangnya meliputi pengaturan dan
pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar
modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan
lembaga keuangan lainnya, dimana OJK merupakan lembaga yang
menggantikan dan menerima hak dan kewajiban untuk melakukan
fungsi pengaturan dan pengawasan dari Bapepam dan/atau
Bapepam dan LK dan/atau Bank Indonesia sesuai ketentuan pasal
55 Undang-Undang OJK.
Pemegang Rekening : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek
di KSEI, yaitu Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek beserta
nama pihak yang tercantum sebagai pemegang sub rekening
tersebut.
Pemegang Saham : berarti perorangan dan/atau badan hukum yang tercantum dalam
Daftar Pemegang Saham sebagai Pemegang Saham Perseroan.
Pemerintah : berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

v
Penawaran Awal : berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya
Prospektus Ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui
minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi
jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan Harga Penawaran,
tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan
sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 dan dengan memperhatikan
Peraturan No. IX.A.2.
Penawaran Umum : berarti penawaran umum saham perdana Perseroan kepada
Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM
dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut
ketentuan-ketentuan lain yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek.
Penitipan Kolektif : berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Anggota Bursa dan/
atau Bank Kustodian.
Penjamin Emisi Efek : berarti Perseroan Terbatas yang menandatangani perjanjian
dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum yang akan
menjamin penjualan saham yang akan ditawarkan, dan melakukan
pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Perseroan melalui
Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan Porsi penjaminan,
dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam PPEE.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek : berarti Penjamin Emisi Efek yang bertanggung jawab atas
pengelolaan dan penyelenggaraan, pengendalian dan penjatahan
emisi saham dalam Penawaran Umum, dalam hal ini adalah PT Indo
Premier Securities.
Peraturan KSEI : berarti Peraturan KSEI No. Kep-015/DIR/KSEI/0500 tanggal 15
Mei 2000 tentang Jasa Kustodian Sentral sebagaimana telah
disetujui oleh OJK sesuai dengan surat Keputusan Ketua Bapepam
No. S-1053/PM/2000 tanggal 15 Mei 2000 perihal Persetujuan
Rancangan Peraturan Jasa Kustodian Sentral PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia, berikut perubahan-perubahan dan/atau
penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan
dikemudian hari.
Peraturan No.IX.A.2 : berarti Peraturan No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29-05-2009 (dua puluh
sembilan Mei dua ribu sembilan) tentang Tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan No.IX.A.7 : berarti Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30-12-2011 (tiga puluh
Desember dua ribu sebelas) tentang Pemesanan dan Penjatahan
Efek dalam Penawaran Umum.
Peraturan No.IX.A.8 : berarti Peraturan No. IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus
Awal dan Info Memo.
Peraturan No.IX.C.1 : berarti Peraturan No. IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman
Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum.

vi
Peraturan No.IX.C.2 : berarti Peraturan No. IX.C.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman
Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran
Umum.
Peraturan No.VIII.G.12 : berarti Peraturan No. VIII.G.12 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No.Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman
Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan.
Peraturan OJK No. 35/ 2014 : berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 55/2015 : berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015
tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Peraturan OJK No. 56/2015 : berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015
tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Peraturan No.30/POJK.04/2015 : Berarti Peraturan OJK Nomor 30/POJK/04/2015 tentang Laporan
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Perjanjian Pendaftaran Efek : berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Yang Bersifat Ekuitas dengan
KSEI No. SP-0028/PE/KSEI/1215 tanggal 11 Desember 2015 yang
bermaterai cukup dan dibuat dibawah tangan oleh dan antara
Perseroan dengan KSEI, berikut perubahan-perubahan dan/atau
penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan
yang dibuat oleh pihak dikemudian hari.
Perjanjian Penjaminan Emisi : berarti perjanjian antara Perseroan dengan Para Penjamin Emisi
Efek atau PPEE Efek sesuai dengan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Dalam
Rangka Penawaran Umum Perdana PT Bank Ganesha Tbk. No. 29
tanggal 4 Maret 2016 dan No. 17 tanggal 25 April 2016, beserta
perubahan-perubahannya, yang dibuat di hadapan Dr. Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo SH, MH, Notaris di Jakarta.
Pernyataan Pendaftaran : berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan
Nomor: IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor:
Kep-42/PM/2000 tanggal 27-10-2000 (dua puluh tujuh Oktober
dua ribu) tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum berikut dokumen-
dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Eksekutif
Pengawas Pasar Modal sebelum melakukan Penawaran Umum
kepada Masyarakat termasuk perubahaan-perubahaan, tambahan-
tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi
persyaratan Otoritas Jasa Keuangan.
Perseroan : berarti badan hukum yang melakukan Penawaran Umum yang dalam
hal ini adalah PT Bank Ganesha Tbk, berkedudukan di Jakarta.
Perusahaan Afiliasi : berarti perusahaan yang mempunyai hubungan Afiliasi dengan
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya.
PP No. 29 : berarti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999
tentang Pembelian Saham Bank Umum.

vii
PPAP : berarti singkatan dari Penyisihan Penghapusan Aset Produktif,
yaitu cadangan yang harus dihitung sebesar persentase tertentu
berdasarkan kualitas Aset Produktif.
Prinsip Akuntansi : berarti prinsip yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI Revisi 2001), dan bila sesuai, dengan praktek-praktek industri
perbankan dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di
Indonesia.
Prospektus : berarti setiap informasi tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan
bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan memuat
seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai
Perseroan serta Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran
Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 UU Pasar
Modal dan Peraturan Bapepam Nomor IX.C.2 Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 tanggal 17 (tujuh belas)
Januari 1996 (seribu sembilan ratus sembilan puluh enam) tentang
Pedoman dam Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.
Prospektus Awal : berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam
Prospektus yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan,
sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi
mengenai Harga Penawaran, Penjaminan Emisi Efek, atau hal-hal
lain yang berhubungan dengan pernyataan penawaran yang belum
dapat ditentukan.
Prospektus Ringkas : berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan
dari Prospektus Awal, yang diumumkan dalam sekurang-kurangnya
1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki
peredaran nasional dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari
Kerja setelah diterimanya pernyataan Otoritas Jasa Keuangan
sesuai Formulir No.IX.A.2-9 lampiran 9.
Rekening Efek : berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana
milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Anggota
Bursa atau Bank Kustodian berdasarkan kontrak pembukaan
rekening efek yang ditandatangani pemegang saham.
Rekening Penawaran Umum : berarti rekening yang dibuka atas nama PPEE untuk menampung
dana yang diterima dari investor.
Rupiah atau Rp : berarti mata uang resmi negara Republik Indonesia.
ROA : berarti Return on Assets atau Imbal Hasil Investasi yang merupakan
perbandingan antara jumlah laba sebelum pajak dalam kurun waktu
12 (dua belas) bulan berturut-turut dengan jumlah rata-rata aset
dalam periode yang sama.
ROE : berarti Return on Equity atau Imbal Hasil Ekuitas yang merupakan
perbandingan antara jumlah laba setelah pajak dalam kurun waktu
12 (dua belas) bulan berturut-turut dengan jumlah rata-rata ekuitas
dalam periode yang sama.
RUPS : berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.
RUPSLB : berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
Perseroan.

viii
Saham Baru : berarti saham-saham baru yang dikeluarkan dari portepel oleh
Perseroan sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus tujuh
puluh dua juta tiga ratus dua puluh ribu) saham dalam rangka
Penawaran Umum, dan sebanyak 2.286.650.000 (dua miliar dua
ratus delapan puluh enam juta enam ratus lima puluh ribu) saham
yang akan diterbitkan Perseroan atas nama PT Equity Development
Investment Tbk pada tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa
Efek Indonesia, keduanya berdasarkan akta Risalah Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 12 tanggal 22 Oktober
2015 dibuat dihadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H.,
M.H., Notaris di Jakarta.
Saham Yang Ditawarkan : berarti saham biasa atas nama yang ditawarkan dan dijual kepada
Masyarakat oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum
dalam jumlah sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus
tujuh puluh dua juta tiga ratus dua puluh ribu) saham atas nama
masing-masing dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) yang
selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.
SBI : berarti Sertifikat Bank Indonesia yaitu surat berharga dalam
mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai
pengakuan utang berjangka waktu pendek.
SKS : berarti Surat Kolektif Saham.
Tanggal Emisi : berarti tanggal distribusi saham ke dalam rekening efek Penjamin
Pelaksana Emisi Efek berdasarkan penyerahan sertifikat jumbo
yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan
Tanggal Pembayaran hasil emisi saham dari Penjamin Pelaksana
Emisi Efek kepada Perseroan.
Tanggal Pembayaran : berarti tanggal pembayaran dana hasil emisi saham kepada
Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Efek melalui
Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan berdasarkan
PPEE kepada Perseroan.
Tanggal Pencatatan : berarti tanggal pencatatan dari seluruh Saham di BEI, tanggal mana
tidak boleh lebih dari 3 (tiga) Hari Bursa setelah Tanggal Penjatahan.
Tanggal Penjatahan : berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal
penutupan Masa Penawaran, pada saat mana Manajer Penjatahan
menetapkan penjatahan Saham Yang Ditawarkan dan Saham yang
Dipinjam (apabila ada) bagi setiap pemesan melalui Pemegang
Rekening.
Tanggal Pengembalian Uang : berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham
Pemesanan Baru oleh Manajer Penjatahan kepada pemesan dalam hal suatu
pemesanan Saham ditolak sebagian atau seluruhnya, atau dalam
hal terjadi pembatalan Penawaran Umum Perdana paling lambat
2 (dua) Hari Kerja sesudah Tanggal Penjatahan atau sesudah
tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.
UKM : berarti Usaha Kecil dan Menengah.
UMKM : berarti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Undang-Undang Pasar Modal : berarti Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995
atau UUPM tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No.64
Tahun 1995, Tambahan No.3608 serta peraturan pelaksanaannya.

ix
UU Perbankan : berarti Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang
Perbankan.
UUPT : berarti Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus
2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik
Indonesia No.106 Tahun 2007, Tambahan No.4756 serta peraturan
pelaksanaannya.

x
RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi
Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan
informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait,
serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang
tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam
mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus
ini dilakukan pada tingkat Perseroan. Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo, jumlah, persentase,
yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh
karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan
dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan
dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut.

1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan yang berkedudukan di Jakarta adalah suatu bank umum berbentuk perseroan terbatas
yang menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Republik Indonesia. Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Ganesha berdasarkan
Akta Perseroan Terbatas PT Bank Ganesha No. 47 tanggal 15 Mei 1990 junctis Akta Perubahan
No. 151 tanggal 31 Desember 1990 dan Akta Perubahan No. 39 tanggal 11 Juli 1991, yang kesemuanya
dibuat di hadapan Esther Daniar Iskandar, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-4331.HT.01.01.
TH.91 tanggal 30 Agustus 1991, serta telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di
bawah No. 1892/1991, No. 1893/1991, No. 1894/1991 tanggal 19 September 1991 dan telah diumumkan
dalam Tambahan No. 5296, Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992 (“Akta
Pendirian”).

Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan anggaran dasar
dalam rangka penyesuaian dengan UUPT adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara
PT Bank Ganesha No. 97 tanggal 24 Juni 2008 dibuat oleh Fenny Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta yang
telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-46402.
AH.01.02-Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah
No. AHU-0065324.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Tambahan
Nomor 16117, Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 26 Agustus 2008.

Perubahan anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Ganesha No. 13 tanggal 22 Oktober 2015 yang
dibuat di hadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H,, dimana para pemegang saham
menyetujui antara lain untuk meningkatkan modal dasar Perseroan menjadi Rp1.400.000.000.000,-
(satu trilliun empat ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari 14.000.000.000 (empat belas miliar) saham
serta pemecahan nilai nominal saham menjadi Rp100,- per saham. Perubahan anggaran dasar tesebut
telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-0946383.
AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 20 November 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di
bawah No. AHU-3582481.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 20 November 2015. (“Akta No. 13/2015”)

Adapun perubahan terakhir anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Ganesha No. 21
tanggal 26 November 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H.,
Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka
penyesuaian dengan (i) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal)
Nomor IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat

xi
Ekuitas Dan Perusahaan Publik, (ii) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal
8 Desember 2014 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka, (iii) Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Anggaran Dasar tesebut telah memperoleh (i) persetujuan
Menkumham berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-0946865.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal
27 November 2015 dan (ii) telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
masing-masing No. AHU-AH.01.03-0983708 (untuk perubahan anggaran dasar Perseroan) dan
No. AHU-AH.01.03-0983709 (untuk perubahan data Perseroan), keduanya tanggal 27 November
2015 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-3585733.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal
27 November 2015. (“Akta No. 21/2015”)

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang
bank umum.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai
berikut:

I. Kegiatan Usaha Utama, yang dilakukan untuk merealisasikan usaha pokok yaitu sebagai berikut:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertipikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu baik
dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing;
b. memberi kredit/pinjaman, baik jangka panjang, jangka menengah atau jangka pendek dan
pinjaman dalam bentuk lainnya yang lazim diberikan dalam dunia perbankan, dengan tetap
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
d. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain,
baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel untuk cek
atau sarana lainnya; dan
e. melakukan kegiatan dalam valuta asing, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.
II. Kegiatan Usaha Penunjang, yang mendukung kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada
butir I di atas adalah sebagai berikut:
a. menerbitkan instrumen surat berharga seperti PN, MTN, Obligasi, Obligasi Subordinasi;
b. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya:
1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya, yang masa berlakunya tidak lebih
lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
3. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan Pemerintah;
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5. Obligasi;
6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; dan
7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
c. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antar pihak ketiga;
d. menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat berharga;
e. melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
f. melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
g. melakukan tindakan dalam rangka penyelamatan kredit antara lain membeli agunan baik
seluruhnya maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajiban
kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;
h. melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;

xii
i. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan,
seperti sewa guna usaha, modal ventura, usaha kartu kredit, pembiayaan konsumen,
perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring dan penjamin, dan lembaga penyelesaian
dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Bank Indonesia;
j. melakukan kegiatan usaha penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas yang berwenang;
k. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan dan pensiun yang berlaku; dan
l. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh dunia perbankan.

2. Izin-izin

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin-izin sebagai berikut:

- Izin sebagai bank umum sebagaimana termaktub dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank
Ganesha di Jakarta;
- Izin sebagai bank devisa sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No. 26/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995 tentang Penunjukan PT Bank Ganesha menjadi
Bank Devisa.

3. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah
sebagaimana disebutkan dalam Akta No. 21/2015 sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 29,85
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 54,22
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 15,93
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.516.090.000 351.609.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 10.483.910.000 1.048.391.000.000

4. Penawaran Umum

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus tujuh
puluh dua juta tiga ratus dua puluh ribu) saham atau 60,4419% (enam puluh koma empat empat satu
sembilan persen) dari total modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum yang merupakan
Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada
Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp103,- (seratus tiga Rupiah) setiap Saham, yang harus dibayar
penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS), sehingga seluruhnya
berjumlah sebesar Rp553.348.960.000,- (lima ratus lima puluh tiga miliar tiga ratus empat puluh delapan
juta sembilan ratus enam puluh ribu Rupiah). Saham-saham tersebut seluruhnya akan memberikan
kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham lainnya dari
Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.

xiii
Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Perseroan:

• Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus tujuh puluh dua
juta tiga ratus dua puluh ribu) saham biasa atas nama
• Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah)
• Harga Penawaran : Rp103,- (seratus tiga Rupiah) untuk setiap Saham Yang
Ditawarkan yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
FPPS
• Nilai Penawaran Umum : Sebesar Rp553.348.960.000,- (lima ratus lima puluh tiga miliar
tiga ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus enam puluh
ribu Rupiah)

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya merupakan Saham Baru yang
berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan saham Perseroan lainnya yang telah diterbitkan dan disetor penuh, termasuk hak
atas dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak
atas pembagian saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu dan hak-hak lainnya yang melekat
pada saham.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, maka
susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini,
secara proforma menjadi sebagai berikut:

Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum


Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 29,85 1.049.760.000 104.976.000.000 11,8104
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 54,22 1.906.330.000 190.633.000.000 21.4474
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 15,93 560.000.000 56.000.000.000 6,3003
4. Masyarakat - - - 5.372.320.000 537.232.000.000 60,4419
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 3.516.090.000 351.609.000.000 100,00 8.888.410.000 888.841.000.000 100,0000
Saham dalam Portepel 10.483.910.000 1.048.391.000.000 - 5.111.590.000 511.159.000.000

5. Program Kepemilikan Saham Karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA)

Bersamaan dengan dilaksanakannya Penawaran Umum, Perseroan akan melaksanakan Program


ESA yang akan dialokasikan sebanyak 0,0114% (nol koma nol satu satu empat persen) dari jumlah
saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 614.000 (enam ratus empat belas
ribu) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan Perseroan, maka
sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat.

Program ESA diperuntukkan hanya kepada karyawan Perseroan dan tidak diperuntukkan bagi direksi
dan komisaris Perseroan. Pelaksanaan program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam
Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7.

Program ESA ini merupakan program pemberian jatah pasti saham yang merupakan bagian dari
Penawaran Umum Perseroan kepada Karyawan Perseroan yang telah memenuhi kualifikasi dari
Perseroan (“Peserta ESA”).

Tujuan utama Program Kepemilikan Saham ESA adalah untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap
Perseroan oleh karyawan Perseroan sehingga mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dari masing-masing karyawan yang pada akhirnya
akan meningkatkan pula kinerja korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai
perusahaan yang dapat dinikmati oleh stakeholders Perseroan.

xiv
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, dan dengan
asumsi diimplementasikannya seluruh rencana program ESA seperti dijelaskan di atas, maka susunan
modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara
proforma menjadi sebagai berikut:

Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum


Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 29,85 1.049.760.000 104.976.000.000 11,8104
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 54,22 1.906.330.000 190.633.000.000 21.4474
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 15,93 560.000.000 56.000.000.000 6,3003
4. Masyarakat - - - 5.371.706.000 537.170.600.000 60,4350
5. Karyawan melalui program ESA - - - 614.000 61.400.000 0,0069
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 3.516.090.000 351.609.000.000 100,00 8.888.410.000 888.841.000.000 100,0000
Saham dalam Portepel 10.483.910.000 1.048.391.000.000 - 5.111.590.000 511.159.000.000

6. Penerbitan Saham Baru Kepada PT Equity Development Investment Tbk

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan
pada tanggal 22 Oktober 2015 sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank Ganesha No. 12 Tanggal 22 Oktober 2015 yang dibuat dihadapan
Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, telah disetujui penerbitan saham
baru kepada PT Equity Development Investment Tbk sebanyak-banyaknya sebesar 2.400.000.000
(dua miliar empat ratus juta) Saham Baru atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
per saham pada tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Harga Penawaran
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut
Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 2.286.650.000 (dua miliar dua ratus delapan puluh
enam juta enam ratus lima puluh ribu) saham, dengan demikian susunan modal saham dan pemegang
saham Perseroan sebelum dan setelah penerbitan saham ini, secara proforma menjadi sebagai
berikut :

Setelah Penawaran Umum Setelah Penerbitan Saham Baru Kepada


PT Equity Development Investment Tbk
Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Jumlah Jumlah Nilai Jumlah Jumlah Nilai
% %
Saham Nominal (Rp) Saham Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 11,8104 3.336.410.000 333.641.000.000 29,8559
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 21.4474 1.906.330.000 190.633.000.000 17,0588
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 6,3003 560.000.000 56.000.000.000 5,0111
4. Masyarakat 5.371.706.000 537.170.600.000 60,4350 5.371.706.000 537.170.600.000 48,0687
5. Karyawan melalui program ESA 614.000 61.400.000 0,0069 614.000 61.400.000 0,0055
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 8.888.410.000 888.841.000.000 100,0000 11.175.060.000 1.117.506.000.000 100,0000
Saham dalam Portepel 5.111.590.000 511.159.000.000 2.824.940.000 282.494.000.000

Sisa dana hasil Penawaran Umum Terbatas PT Equity Development Investment Tbk akan ditempatkan
pada Perseroan dan dicatat sebagai deposito pihak berelasi.

7. Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Dana hasil dari Penawaran Umum yang akan diterima oleh Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-
biaya emisi dan pengeluaran tertentu yang berhubungan dengan Penawaran Umum akan digunakan
seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang guna mendukung ekspansi kredit
dalam rangka pengembangan usaha.

xv
8. Keunggulan Kompetitif

Perseroan meyakini memiliki sejumlah keunggulan kompetitif, antara lain:

a. Dukungan Pemegang saham dalam kelompok usaha Perseroan.


b. Manajemen yang profesional dan berpengalaman di bidangnya.
c. Memiliki basis nasabah yang loyal.

9. Prospek dan Strategi Usaha Perseroan

Prospek Makroekonomi

Pertumbuhan ekonomi global tahun 2015 mengalami perlambatan dari perkiraan semula, dimana
perlambatan tersebut terutama diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi AS yang tidak sesuai dengan
perkiraan dan ekonomi Tiongkok yang masih melambat. Disisi domestik, pertumbuhan ekonomi nasional
juga melambat pada triwulan I 2015 dimana tercatat sebesar 4,7% (yoy), melambat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya sebesar 5,0% (yoy). Perlambatan ini dipicu oleh melemahnya pertumbuhan
investasi dan konsumsi pemerintah. Nilai tukar Rupiah mengalami tekanan seiring dengan penguatan
Dollar AS terhadap hampir semua mata uang, inflasi pada triwulan III 2015 tercatat sebesar 6,83%
angka tersebut menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,18%. Kondisi ekonomi global dan
pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
inflasi.

Asumsi ekonomi makro tahun 2016 memperhitungkan perkembangan perekonomian terkini, baik global
maupun domestik. Tingkat inflasi tahun 2016 diperkirakan berada dikisaran 4,5% - 5,5%. Pertumbuhan
ekonomi diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun 2015, perkiraan pertumbuhan berkisar 5,3% -
5,5%. Perbaikan ini ditopang baik dari faktor eksternal dan internal. Dimana dari sisi ekternal, perkiraan
membaiknya kinerja ekonomi global diharapkan menjadi faktor kondusif mendorong penguatan ekonomi
nasional. Dari sisi internal, terjaganya laju inflasi serta berbagai kebijakan yang telah diluncurkan
diharapkan dapat menjadi faktor positif yang dapat mendorong penguatan permintaan domestik.

Prospek Industri

Sepanjang 2015, stabilitas sistem keuangan tetap solid ditopang oleh ketahanan sistem perbankan
dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dimana hal
tersebut dibuktikan dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan
permodalan yang juga masih kuat untuk memelihara industri perbankan secara keseluruhan. Pada
semester II 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat, jauh diatas
ketentuan minimal 8% yaitu sebesar 20,1%. Sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/
NPL) masih cukup rendah berada dikisaran 2.6% (gross) atau 1,4% (nett). Dari sisi fungsi intermediasi,
kondisi likuiditas cukup memadai dimana pertumbuhan DPK tercatat sebesar 12,7% (yoy), sedangkan
pertumbuhan kredit tercatat sebesar 10,4% (yoy).

Melihat perkembangan situasi global dan sektor rill Nasional kedepan, diyakini pergerakan industri
perbankan Nasional dalam mengoleksi pendanaan dan penyaluran kredit kepada masyarakat akan
meningkat dibandingkan dengan tahun 2015. Tahun 2016 perolehan Dana Pihak Ketiga perbankan
diproyeksikan tumbuh dikisaran 13%-15%, sementara penyaluran kredit diproyeksikan tumbuh dikisaran
12%-14%.

Meskipun pada tahun 2015 terjadi penurunan kinerja pada Industri Perbankan, namun secara
keseluruhan kinerja industri perbankan selama 4 tahun terakhir memperlihatkan kinerja yang cukup
baik, sehingga Perseroan berharap prospek usahanya akan semakin membaik di tahun 2016.

xvi
Strategi Perseroan

Dalam mengembangkan kegiatan usaha sebagai Bank Umum, berikut adalah strategi yang dijalankan
oleh Perseroan:

a. Meningkatkan upaya untuk mendapatkan dan membentuk SDM Perseroan yang berkualitas
agar mampu mengelola proses bisnis internal secara efektif dan efisien selaras dengan tujuan
perusahaan;
b. Meningkatkan kualitas dan kecukupan sistem informasi dan teknologi yang mendukung peningkatan
kualitas pengelolaan proses bisnis internal, serta ketersediaan produk dan aktivitas perbankan bagi
nasabah;
c. Mengembangkan organisasi Perseroan menjadi lebih efektif dan efisien yang selaras dengan Visi
dan Misi Perseroan;
d. Mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan risiko dan operasional Perseroan dengan tetap
menerapkan prinsip kehati-hatian.
e. Meningkatkan aktivitas Research & Development agar menghasilkan ketersediaan dan kualitas
produk/ layanan terbaik sesuai kebutuhan dan selera nasabah;
f. Meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih prima kepada nasabah dengan mengacu pada standar
MRI;
g. Meningkatkan kecukupan dan efektivitas kebijakan dan pedoman di Perseroan;
h. Meningkatkan kualitas strategi komunikasi dan tanggung jawab sosial perusahaan yang selaras
dengan strategi pengembangan bisnis Perseroan;
i. Meningkatkan kualitas pengelolaan Customer Relationships Management guna mendapatkan
customer value proposition;
j. Meningkatkan kinerja keuangan melalui peningkatan pendapatan dan utilisasi aset, serta perbaikan
struktur biaya guna meningkatkan shareholders value.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan dapat dilihat pada bab VIII
dalam Prospektus ini.

10. Risiko Usaha

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha
Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko utama yang
dihadapi oleh Perseroan adalah risiko kredit mengingat sebagian besar aset Perseroan adalah berupa
kredit yang diberikan kepada nasabah. Berikut semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan
yang telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan
Perseroan:

1. Risiko Kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Operasional
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Stratejik
8. Risiko Kepatuhan

Penjelasan lebih lengkap mengenai Risiko Usaha dapat dilihat pada bab V dalam Prospektus ini.

xvii
11. Kinerja Keuangan

Berikut adalah ikhtisar informasi keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari
Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 dan
2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny serta tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio &
Rekan dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja
keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dalam laporannya
masing-masing tertanggal 22 Maret 2016, 23 Maret 2015, 20 Maret 2014, 26 Maret 2013 dan 14 Maret
2012. Laporan auditor independen atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 tertanggal 22 Maret 2016 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan PSAK 24
(revisi 2013), yang berlaku efektif sejak tahun 2015 secara retrospektif dan saldo untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 telah disajikan
kembali. Laporan auditor independen atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan ketentuan transisi penurunan
nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan
Bank Indonesia, sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal
8 Desember 2009.

Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 * 2012 * 2011
Jumlah Aset 1.974.416 2.135.887 1.991.876 1.984.264 1.839.778
Jumlah Liabilitas 1.763.954 1.930.364 1.786.123 1.796.003 1.655.837
Jumlah Ekuitas 210.462 205.523 205.753 188.261 183.941
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo aset pajak tangguhan, liabilitas
imbalan pasca kerja, komponen ekuitas dan saldo laba.

Ikhtisar Laporan Laba Rugi

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 * 2012 * 2011
Pendapatan Bunga 204.345 185.697 178.621 172.643 147.452
Beban Bunga 112.531 107.645 86.293 87.695 84.502
Pendapatan Bunga - bersih 91.814 78.052 92.328 84.948 62.950
Laba Operasional 5.546 4.463 18.566 9.824 6.497
Laba Sebelum Pajak 7.396 4.134 18.896 12.304 12.118
Laba Bersih Tahun Berjalan 5.451 2.992 14.054 9.130 8.894

* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali beban imbalan pasca kerja, beban
pajak, laba bersih tahun berjalan, pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti dan pajak penghasilan terkait.

xviii
Rasio Keuangan Penting

31 Desember
Keterangan
2015 2014* 2013* 2012* 2011
Permodalan (%)
KPMM (memperhitungkan risiko kredit, pasar dan
operasional) 14,40 14,18 13,81 13,67 15,29
Kualitas Aset (%)
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif
bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non
produktif 2,87 3,23 2,29 1,37 0,80
Non Performing Loans – Bersih 1,80 4,16 1,45 0,95 0,79
Non Performing Loans – Kotor 3,14 4,55 2,33 1,95 1,05
Rentabilitas (%)
Return on Asset (ROA) 0,36 0,21 0,99 0,65 0,78
Return on Equity (ROE) 3,02 1,62 7,85 5,16 5,74
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) 97,51 97,39 90,82 94,36 96,34
Net Interest Margin (NIM) 5,44 4,89 5,97 5,48 4,86
GWM (%)
a. Primer - Rupiah 9,25 10,17 8,65 8,68 9,18
b. Sekunder 17,69 16,37 8,68 9,70 7,34
LDR (%) 72,98 62,03 72,88 68,92 65,59
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo aset pajak tangguhan, liabilitas
imbalan pasca kerja, komponen ekuitas dan saldo laba.

12. Kebijakan Dividen Perseroan

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen kas
dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS).

Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan
oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih
Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan.
Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari
Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim
Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan
oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab
secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh
pemegang saham.

Setelah Penawaran Umum ini, dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor meliputi keberhasilan
dalam mengimplementasikan strategi bisnis, keuangan, persaingan dan peraturan otoritas perbankan
yang berlaku khususnya faktor kecukupan modal (CAR), kondisi perekonomian secara umum dan
faktor-faktor lain yang spesifik terkait industri perbankan, maka direksi Perseroan dapat memberikan
usulan pembagian dividen kas sebanyak-banyaknya 30% dari laba tahun berjalan, dimulai tahun 2017
berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2016.

xix
Keputusan dalam penetapan rasio pembayaran dividen kas akan tetap memperhatikan persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain
pada:

- laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis
di masa yang akan datang, kebutuhan kas, peluang bisnis; serta
- kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan
oleh Direksi.

xx
I. PENAWARAN UMUM

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus
tujuh puluh dua juta tiga ratus dua puluh ribu) saham atau 60,4419% (enam puluh koma empat empat
satu sembilan persen) dari total modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana
Saham yang merupakan Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham
yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp103,- (seratus tiga Rupiah) setiap
Saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham
(FPPS), sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp553.348.960.000,- (lima ratus lima puluh tiga miliar
tiga ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus enam puluh ribu Rupiah). Saham-saham tersebut
seluruhnya akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
dengan Saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas
pembagian dividen.

Bersamaan dengan dilaksanakannya Penawaran Umum, Perseroan akan melaksanakan Program


ESA yang akan dialokasikan sebanyak 0,0114% (nol koma nol satu satu empat persen) dari jumlah
saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 614.000 (enam ratus empat belas
ribu) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan Perseroan, maka
sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat.

Perseroan telah menyetujui menerbitkan saham baru pada Harga Penawaran kepada PT Equity
Development Investment Tbk pada tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 2.286.650.000 (dua miliar dua ratus delapan puluh enam juta enam ratus lima puluh ribu)
saham atau 20,4621% (dua puluh koma empat enam dua satu persen) dari total modal ditempatkan
dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham serta penerbitan saham baru kepada
PT Equity Development Investment Tbk tersebut, dengan demikian setelah penerbitan saham tersebut
porsi kepemilikan saham masyarakat menjadi sebesar 48,0742% (empat puluh delapan koma nol tujuh
empat dua persen).

Saham-saham tersebut seluruhnya akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal dengan Saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor
penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.

PT Bank Ganesha Tbk


Kegiatan Usaha:
Bergerak dalam bidang usaha Perbankan
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Jaringan Pelayanan
1 Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang Utama, 6 Kantor Cabang, 6 Kantor Cabang Pembantu, dan 3 Kantor Kas

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KREDIT. RISIKO USAHA
PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK


LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH
SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT
KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN
MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI
APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF ATAU
LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

1
Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya merupakan Saham Baru yang
berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan saham Perseroan lainnya yang telah diterbitkan dan disetor penuh, termasuk hak
atas dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak
atas pembagian saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu dan hak-hak lainnya yang melekat
pada saham.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, maka
susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini,
secara proforma menjadi sebagai berikut:

Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum


Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 29,85 1.049.760.000 104.976.000.000 11,8104
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 54,22 1.906.330.000 190.633.000.000 21.4474
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 15,93 560.000.000 56.000.000.000 6,3003
4. Masyarakat - - - 5.372.320.000 537.232.000.000 60,4419
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 3.516.090.000 351.609.000.000 100,00 8.888.410.000 888.841.000.000 100,0000
Saham dalam Portepel 10.483.910.000 1.048.391.000.000 - 5.111.590.000 511.159.000.000

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN PERSEROAN (EMPLOYEE STOCK ALLOCATION/


ESA)

Bersamaan dengan dilaksanakannya Penawaran Umum, Perseroan akan melaksanakan Program


ESA yang akan dialokasikan sebanyak 0,0114% (nol koma nol satu satu empat persen) dari jumlah
saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 614.000 (enam ratus empat belas
ribu) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan Perseroan, maka
sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat.

Program ESA diperuntukkan hanya kepada karyawan Perseroan dan tidak diperuntukkan bagi direksi
dan komisaris Perseroan. Pelaksanaan program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam
Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7.

Program ESA ini merupakan program pemberian jatah pasti saham yang merupakan bagian dari
Penawaran Umum Perseroan kepada Karyawan Perseroan yang telah memenuhi kualifikasi dari
Perseroan (“Peserta ESA”).

Tujuan utama Program Kepemilikan Saham ESA adalah untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap
Perseroan oleh karyawan Perseroan sehingga mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dari masing-masing karyawan yang pada akhirnya
akan meningkatkan pula kinerja korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai
perusahaan yang dapat dinikmati oleh stakeholders Perseroan.

Mekanisme Pelaksanaan Program ESA

Karyawan yang dapat berpartisipasi dalam program ESA adalah karyawan Perseroan yang memenuhi
ketentuan sebagai berikut:

• Karyawan tercatat pada tanggal 31 Januari 2016 dengan masa kerja 1 (satu) tahun.
• Karyawan dalam status aktif bekerja pada 31 Januari 2016 dan tidak sedang dalam proses
pengunduran diri.
• Karyawan yang tidak dalam status terkena sanksi administratrif pada saat implementasi Program
ESA.

2
Seluruh saham yang dikeluarkan sehubungan dengan Program ESA adalah Saham Penghargaan yaitu
saham yang diberikan secara cuma-cuma oleh Perseroan kepada seluruh Peserta Program ESA yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Perseroan. Saham Penghargaan memiliki lock-up period
selama 24 bulan terhitung sejak Tanggal Pencatatan saham Perseroan, dimana selama masa lock-up
pemegang Saham Penghargaan tidak diperbolehkan untuk menjual atau melakukan segala bentuk
komitmen untuk menjual Saham Penghargaan kepada pihak ketiga.

Peserta tidak dikenakan biaya atas kepemilikan Saham Penghargaan. Biaya yang timbul atas pemberian
Saham Penghargaan menjadi beban Perseroan dan ditanggung oleh Perseroan yang sumber dananya
berasal dari kas Perseroan. Dalam hal Peserta Program ESA mengundurkan diri atau terkena sanksi
jabatan sebelum tanggal distribusi Saham Penghargaan, hak untuk berpartisipasi dalam program
ESA menjadi gugur. Bagi Peserta Program ESA yang mengundurkan diri atau terkena sanksi jabatan
dalam masa lock-up, maka Peserta Program ESA yang bersangkutan wajib mengalihkan saham-
saham tersebut kepada Peserta Program Esa lainnya dengan difasilitasi oleh Perseroan melalui bagian
Sumber Daya Manusia.

Perseroan akan menerbitkan konfirmasi alokasi Saham Penghargaan kepada Peserta Program ESA
14 hari sebelum tanggal distribusi saham. Alokasi saham Program ESA dilakukan berdasarkan peringkat
jabatan, prestasi kerja dan masa kerja peserta.

Perseroan akan menyampaikan daftar Peserta Program ESA serta jumlah saham dalam Program ESA
kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta melakukan pembayaran dengan jumlah penuh seluruh
saham dalam Program ESA dengan harga yang sama dengan harga Penawaran Umum selambat-
lambatnya pada akhir Masa Penawaran Umum. Pembayaran dilakukan pada rekening bank yang
ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima pembayaran pemesanan saham dalam
rangka Penawaran Umum ini, dengan jumlah penuh.

Aspek Perpajakan Program ESA

Biaya Program ESA merupakan remunerasi yang diterima oleh Peserta dengan demikian termasuk
PPh pasal 21 yang akan diperhitungkan kepada Peserta.

Selanjutnya setelah periode lock-up dalam Program ESA berakhir, Peserta dapat melakukan transaksi
penjualan saham melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, atas pelaksanaan penjualan berlaku
ketentuan perpajakan sebagai berikut:

a. Untuk pelaksanaan penjualan melalui Bursa Efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang
besarnya 0,1% dari nilai transaksi.
b. Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar Bursa Efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan
dari capital gain yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif
yang berlaku.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, dan dengan
asumsi diimplementasikannya seluruh rencana program ESA seperti dijelaskan di atas, maka susunan
modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara
proforma menjadi sebagai berikut:

Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum


Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 29,85 1.049.760.000 104.976.000.000 11,8104
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 54,22 1.906.330.000 190.633.000.000 21.4474
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 15,93 560.000.000 56.000.000.000 6,3003
4. Masyarakat - - - 5.371.706.000 537.170.600.000 60,4350
5. Karyawan melalui program ESA - - - 614.000 61.400.000 0,0069
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 3.516.090.000 351.609.000.000 100,00 8.888.410.000 888.841.000.000 100,0000
Saham dalam Portepel 10.483.910.000 1.048.391.000.000 - 5.111.590.000 511.159.000.000

3
PENERBITAN SAHAM BARU KEPADA PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan
pada tanggal 22 Oktober 2015 sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank Ganesha No. 12 Tanggal 22 Oktober 2015 yang dibuat dihadapan Dr. Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, telah disetujui penerbitan saham baru kepada
PT Equity Development Investment Tbk sebagai pemegang saham Perseroan sebanyak-banyaknya
sebesar 2.400.000.000 (dua miliar empat ratus juta) Saham Baru atas nama dengan nilai nominal Rp100,-
(seratus Rupiah) per saham pada tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada
Harga Penawaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan
dengan hal tersebut Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 2.286.650.000 (dua miliar dua
ratus delapan puluh enam juta enam ratus lima puluh ribu) saham, dengan demikian susunan modal
saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah penerbitan saham ini, secara proforma
menjadi sebagai berikut :

Setelah Penawaran Umum Setelah Penerbitan Saham Baru Kepada


PT Equity Development Investment Tbk
Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 11,8104 3.336.410.000 333.641.000.000 29,8559
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 21.4474 1.906.330.000 190.633.000.000 17,0588
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 6,3003 560.000.000 56.000.000.000 5,0111
4. Masyarakat 5.371.706.000 537.170.600.000 60,4350 5.371.706.000 537.170.600.000 48,0687
5. Karyawan melalui program ESA 614.000 61.400.000 0,0069 614.000 61.400.000 0,0055
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 8.888.410.000 888.841.000.000 100,0000 11.175.060.000 1.117.506.000.000 100,0000
Saham dalam Portepel 5.111.590.000 511.159.000.000 2.824.940.000 282.494.000.000

Sisa dana hasil Penawaran Umum Terbatas PT Equity Development Investment Tbk akan ditempatkan
pada Perseroan dan dicatat sebagai deposito pihak berelasi.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian
Saham Bank Umum (“PP No. 29”) ditetapkan bahwa:

a. Jumlah kepemilikan saham bank oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing yang
diperoleh melalui pembelian secara langsung maupun melalui Bursa Efek sebanyak-banyaknya
adalah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan
(Pasal 3);
b. Pembelian oleh Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum Asing melalui Bursa Efek dapat
mencapai 100% (seratus persen) dari jumlah saham bank yang tercatat di Bursa Efek (Pasal 4
ayat 1);
c. Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan
puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 4 ayat 2);
d. Sekurang-kurangnya 1% (satu persen) dari saham bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat 2 yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan
atau Badan Hukum Indonesia (Pasal 4 ayat 3).

Bersamaan dengan pencatatan Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana
sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus dua puluh ribu) saham
biasa atas nama dan sebanyak 2.286.650.000 (dua miliar dua ratus delapan puluh enam juta enam
ratus lima puluh ribu) Saham Baru kepada PT Equity Development Investment Tbk, Perseroan atas
nama pemegang saham lama juga akan mencatatkan sejumlah 3.404.339.400 (tiga miliar empat ratus
empat juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus) saham, sehingga jumlah seluruh saham
yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah 11.063.309.400 (sebelas miliar enam puluh tiga juta tiga ratus
sembilan ribu empat ratus) saham atau 99,00% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh modal
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Sedangkan

4
sejumlah 111.750.600 (seratus sebelas juta tujuh ratus lima puluh ribu enam ratus) saham milik
PT Equity Development Investment Tbk atau 1,00% (satu persen) dari seluruh modal ditempatkan dan
disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham tidak dicatatkan pada BEI sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank
Umum (“PP No. 29”) dan Pengumuman BEI No. Peng-10/BEJ-DAG/U/05 1999 tanggal 20 Mei 1999
perihal Porsi Kepemilikan Saham Perbankan oleh Pemodal Asing.

SAAT INI TIDAK ADA EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM
PERSEROAN DAN TIDAK ADA PIHAK YANG MEMPEROLEH SAHAM DAN ATAU EFEK
BERSIFAT EKUITAS LAIN DARI PERSEROAN DENGAN HARGA DAN ATAU NILAI KONVERSI
DAN ATAU HARGA PELAKSANAAN DIBAWAH HARGA PENAWARAN DALAM KURUN WAKTU
6 (ENAM) BULAN SEBELUM PENYAMPAIAN PERNYATAAN PENDAFTARAN KEPADA OJK.

PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN SAMPAI DENGAN JANGKA WAKTU 12 (DUA
BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN MENJADI EFEKTIF, PERSEROAN
MEMILIKI RENCANA UNTUK MENGELUARKAN SAHAM BARU ATAU EFEK EKUITAS YANG
DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM.

5
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi dan
pengeluaran tertentu yang berhubungan dengan Penawaran Umum, seluruhnya akan digunakan
untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka
pengembangan usaha.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa setiap penggunaan dana yang diperoleh dari hasil
Penawaran Umum akan mengikuti ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Apabila dalam pelaksanaan dari penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum
merupakan Transaksi Material, maka pelaksanaannya akan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Nomor IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-614/BL/2011
tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan apabila merupakan Transaksi
Afiliasi atau Transaksi yang mengandung unsur benturan kepentingan, maka akan mengikuti ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor: KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan
dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dan mempertanggungjawabkan realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini dalam RUPS Tahunan Perseroan.
Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap
6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham
Perdana ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya
tanggal 15 bulan berikutnya.

Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam
Prospektus ini, maka Perseroan wajib menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan
dana hasil Penawaran Umum Obligasi kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum penyelenggaraan RUPS dan memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu.

Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor SE-05/BL/2006 tanggal 29 September
2006 tentang Keterbukaan Informasi mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran
Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 0,8873% dari nilai Penawaran
Umum, yang meliputi:

- Biaya jasa untuk Para Penjamin Emisi Efek sekitar 0,3976% yang terdiri dari biaya jasa
penyelenggaraan (management fee) sekitar 0,3426%, biaya jasa penjaminan (underwriting fee)
sekitar 0,0275% dan biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,0275%;
- Biaya jasa konsultan sekitar 0,3390% yang terdiri dari biaya:
• Jasa Kantor Akuntan Publik sekitar 0,1392%
• Jasa Konsultan Hukum sekitar 0,1634%
• Jasa Notaris sekitar 0,0364%;
- Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,0298%;
- Biaya Pernyataan Pendaftaran OJK sekitar 0,0500%;
- Biaya Pencatatan BEI sekitar 0,0298%;
- Biaya Pendaftaran KSEI sekitar 0,0050%;
- Biaya lain-lain yang meliputi biaya penyelenggaraan public expose, biaya penyelenggaraan
roadshow, biaya pencetakan Prospektus dan formulir, biaya advisor, biaya konsultan industri dan
biaya-biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut sekitar 0,0361%.

Dalam rangka pelaksanaan Program ESA, biaya-biaya yang akan timbul sehubungan dengan program
ESA tersebut akan ditanggung oleh Perseroan.

6
III. PERNYATAAN UTANG

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki liabilitas sebesar Rp1.763.954 juta, yang angka-
angkanya diambil dari laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, yang tercantum
dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, akuntan
publik independen, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan serta
kinerja keuangan dan arus kas, sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dengan paragraf
tambahan mengenai penerapan PSAK 24 (revisi 2013) yang berlaku efektif sejak tahun 2015 secara
retrospektif dan saldo untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1
Januari 2013/31 Desember 2012 telah disajikan kembali.

Perincian liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 disajikan di bawah ini.

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Liabilitas Segera 2.225
Simpanan
a. Pihak Berelasi 132.044
b. Pihak Ketiga 1.516.531
1.648.575
Simpanan dari Bank Lain
a. Pihak Berelasi 2
b. Pihak Ketiga 73.650
73.652

Utang Pajak 4.412


Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 26.444
Liabilitas Lain-Lain 8.646
JUMLAH LIABILITAS 1.763.954

Penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing liabilitas adalah sebagai berikut:

1. Simpanan

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo simpanan sebesar Rp1.648.575 juta
dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Giro 357.825
Tabungan 199.330
Deposito Berjangka 1.091.420
JUMLAH 1.648.575

7
1.1 Giro

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo giro sebesar Rp357.825 juta yang
terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Pihak Berelasi
a. Rupiah 38.366
b. Dollar Amerika Serikat 16.898
Sub Jumlah 55.264

Pihak Ketiga
a. Rupiah 163.684
b. Dollar Amerika Serikat 138.877
Sub Jumlah 302.561
JUMLAH 357.825

- Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun atas jasa giro dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar 2,20% dan sebesar 0,24% untuk mata uang Dollar Amerika Serikat.
- Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak ada giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.

1.2 Tabungan

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo tabungan sebesar Rp199.330 juta
yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Pihak Berelasi 9.226
Pihak Ketiga 190.104
JUMLAH 199.330

- Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun atas tabungan dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar 2,90%.
- Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak ada tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.

1.3 Deposito Berjangka

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo deposito berjangka sebesar
Rp1.091.420 juta yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Pihak Berelasi
a. Rupiah 66.575
b. Dollar Amerika Serikat 979
Sub Jumlah 67.554

Pihak Ketiga
a. Rupiah 944.544
b. Dollar Amerika Serikat 79.322
Sub Jumlah 1.023.866
JUMLAH 1.091.420

8
Berdasarkan periode deposito berjangka:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 604.414
1 – 3 bulan 261.512
3 – 6 bulan 85.166
6 – 12 bulan 56.920
Lebih dari 12 bulan 3.107
Sub Jumlah 1.011.119

Dollar Amerika Serikat


Kurang dari 1 bulan 80.045
1 – 3 bulan 29
3 – 6 bulan 138
6 – 12 bulan 89
Lebih dari 12 bulan -
Sub Jumlah 80.301
JUMLAH 1.091.420

- Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun atas deposito berjangka pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar 8,85% untuk mata uang Rupiah dan sebesar 1,41% untuk mata uang Dollar
Amerika Serikat.
- Pada tanggal 31 Desember 2015, deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit
sebesar Rp79.666 juta dan USD168.935 atau setara dengan Rp2.329 juta.

2. Simpanan dari Bank Lain

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo simpanan dari bank lain yang
seluruhnya dalam Rupiah sebesar Rp73.652 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Pihak Berelasi
Giro 2
Pihak Ketiga
Call money 45.000
Deposito Berjangka 26.095
Giro 2.541
Tabungan 14
Sub Jumlah 73.650
JUMLAH 73.652

- Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar 5,71%
untuk call money, 8,92% untuk deposito berjangka, 1,77% untuk giro dan 2,05% untuk tabungan.
- Pada tanggal 31 Desember 2015, deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit
sebesar Rp6.503 juta.

9
3. Utang Pajak

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo utang pajak sebesar Rp4.412 juta
dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Pajak Penghasilan Badan 2.411
Pajak Penghasilan
Pasal 21 401
Pasal 23/26 1.558
Pajak Pertambahan Nilai – Bersih 42
JUMLAH 4.412

4. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo liabilitas imbalan pasca kerja sebesar
Rp26.444 juta.

Perseroan telah melakukan pencadangan imbalan pasca kerja atas pemutusan hubungan kerja dan
penetapan uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian terhadap karyawan apabila
terjadi pemutusan hubungan kerja.

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pasca kerja adalah
sebagai berikut:

Tingkat Diskonto : 9,01%


Tingkat Kenaikan Gaji Per-Tahun : 6,50%
Tingkat Kematian : TMI–III–2011
Tingkat pengunduran diri : 5% (usia 20-39 tahun)
3% (usia 40-44 tahun)
2% (usia 45-49 tahun)
1% (usia 50-54 tahun)
Usia Pensiun Normal : 55 tahun
Tingkat kecacatan : 5,00%

5. Liabilitas Lain-lain

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatatkan saldo liabilitas lain-lain sebesar Rp8.646 juta
dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Bunga Yang Masih Harus Dibayar 5.329
Pendapatan Diterima Dimuka 1.472
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 1.172
Setoran Jaminan 673
JUMLAH 8.646

Bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan
simpanan dari bank lain.

Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dimuka dan belum
diamortisasi dan pendapatan bunga diterima dimuka.

Setoran jaminan merupakan setoran jaminan bank garansi dan sewa safe deposit.

10
KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah tercatat tagihan kontinjensi lainnya adalah sebesar Rp88.811
juta merupakan tagihan kepada Bank Beku Operasi (BBO) dengan perincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 2015
Bank Dewa Rutji (BDR)
Call Money 48.756
Giro 2.692
Sub Jumlah 51.448
Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP)
Call Money 37.363
JUMLAH 88.811

Dalam jumlah liabilitas kontinjensi lainnya termasuk liabilitas kepada BDR dalam bentuk giro sebesar
Rp5.842 juta.

KECUALI SEBAGAIMANA DINYATAKAN DALAM KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN, SEJAK TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SAMPAI DENGAN
TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN,
PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN LAIN YANG
JUMLAHNYA MATERIAL SELAIN YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH
DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
PERSEROAN.

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS


YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS
YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DISAJIKAN DALAM BAB XVII PROSPEKTUS.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA
SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN
INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI LIABILITAS-LIABILITASNYA YANG
TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN SERTA DISAJIKAN
DALAM PROSPEKTUS INI.

SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-


PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG
SAHAM PUBLIK.

PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO. TIDAK
TERDAPAT LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO DAN BELUM DILUNASI.

11
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Keterangan yang diberikan dalam bab ini, harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 beserta catatan atas laporan keuangan di
dalamnya, yang terdapat pada bab XVI dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014
dan 2013 yang didasarkan pada:

(a) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny, dan ditandatangani oleh Merliyana Syamsul, melalui laporannya
tertanggal 22 Maret 2016 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, dengan paragraf tambahan mengenai penerapan PSAK 24 (revisi 2013) yang berlaku
efektif sejak tahun 2015 secara retrospektif dan saldo untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 telah disajikan kembali.
(b) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 23 Maret 2015 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
(c) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 20 Maret 2014, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.

1. Umum

Perseroan merupakan Bank Umum Swasta yang berkantor pusat di Jakarta Pusat. Sampai dengan
Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang Utama, 6 Kantor Cabang,
6 Kantor Cabang Pembantu, dan 3 Kantor Kas yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, seperti
Jakarta dan Tangerang (12 KP/KCU/Cabang/Capem/Kantor Kas), Surabaya (4 Cabang), Semarang
(1 Cabang). Fokus usaha Perseroan adalah di sektor komersial dan ritel. Di dalam strategi pengembangan
jaringan kantornya, Perseroan memprioritaskan perluasan pangsa pasar pada segmen UMKM dan
komersial.

1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha dan hasil usaha Perseroan

Perseroan menghadapi faktor-faktor eksternal dan internal dalam menjalankan kegiatan sehari-hari
yang dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Manajemen beranggapan bahwa faktor-faktor eksternal yang paling berpengaruh terhadap hasil dari
kegiatan usaha Perseroan adalah kondisi perekonomian Indonesia dan kondisi industri perbankan
nasional itu sendiri.

• Kondisi Perekonomian Indonesia dan Global

Penyaluran kredit perbankan, sangat bergantung pada kondisi ekonomi, dan iklim usaha di Indonesia
secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi dan kondusifitas iklim usaha merupakan faktor yang
sangat menentukan permintaan atas kredit dari pelaku usaha maupun penyaluran kredit dari bank.

Dalam kondisi ekonomi yang sedang menurun dan iklim usaha yang tidak kondusif, baik
permintaan dan penyaluran kredit perbankan disinyalir akan menurun. Hal ini disebabkan pada
kondisi tersebut, pelaku usaha umumnya tidak mampu melakukan ekspansi usaha, sehingga pada

12
akhirnya menurunkan permintaan atas kredit perbankan. Sedangkan penurunan penyaluran kredit
perbankan pada kondisi tersebut, utamanya disebabkan oleh semakin tingginya kehati-hatian bank
dalam menyalurkan kredit untuk menghindari risiko gagal bayar dari debiturnya.

Kinerja Perseroan utamanya akan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan atas permintaan kredit
maupun kemampuan Perseroan dalam menyalurkan kredit. Turunnya permintaan kredit dan
kemampuan Perseroan dalam menyalurkan kredit akan berdampak pada turunnya pendapatan
dan profitabilitas Perseroan.

• Kondisi Industri Perbankan Nasional

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan mengikuti berbagai peraturan dan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia dan OJK. Perubahan peraturan dan kebijakan dari otoritas inilah yang
menjadi dasar atas perkembangan dari kondisi industri perbankan nasional. Ketentuan-ketentuan
seperti aturan dalam menjaga tingkat kecukupan modal, penyisihan atas aset-aset produktif dan
non produktif, tingkat likuiditas dan tingkat rentabilitas, serta kebijakan BI rate, akan menentukan
arah perkembangan kegiatan usaha Perseroan. Sebagai contoh, dengan aturan likuiditas yang
diperketat, Perseroan harus sangat memperhatikan jumlah kredit yang disalurkan, sehingga akan
mempengaruhi ekspansi dari penyaluran kreditnya. Selain itu penentuan nilai BI rate juga sangat
menentukan penentuan suku bunga pinjaman, maupun net interest margin Perseroan, dimana
Perseroan juga harus tetap menjaga suku bunga produknya agar tetap kompetitif. Tingkat suku
bunga yang tinggi akan berisiko meningkatnya kredit macet, melambatnya pertumbuhan kredit dan
naiknya cost of fund bagi Perseroan.

• Kemampuan untuk Mendapatkan Pendanaan

Strategi usaha Perseroan untuk mendapatkan pendanaan didukung oleh kekuatan sumber daya
manusia Perseroan dalam memahami kebutuhan nasabah dan kemampuan untuk memberikan
pelayanan secara lebih dekat. Menyadari akan kondisi masih terbatasnya jumlah jaringan kantor
dan terbatasnya variasi produk simpanan dana nasabah serta terbatasnya jaringan delivery
channel, maka Perseroan mengembangkan kompetensi para individu karyawan yang secara
langsung memasarkan produk simpanan dana nasabah dalam memahami kebutuhan spesifik
masing-masing individu nasabah penyimpan dana. Disadari bahwa kedekatan karyawan Perseroan
dengan para nasabahnya serta kecepatan dalam menanggapi setiap kebutuhan nasabah akan
mampu mengatasi kendala keterbatasan jaringan kantor dan variasi produk.

• Perubahan Perilaku Konsumen

Secara umum, Perseroan melihat penekanan pelayanan nasabahnya sebagai berikut:

a. Kebutuhan akan pelayanan


Perseroan memahami bahwa nasabah peka terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
sehingga upaya untuk senantiasa menjaga kualitas pelayanan kepada nasabah menjadi
prioritas utama. Bagi nasabah yang mengutamakan pelayanan, maka hal terpenting yang
diberikan kepada para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan sehari-hari adalah
kenyamanan, keamanan dan kemudahan. Kenyamanan layanan perbankan Perseroan
diwujudkan dalam bentuk kondisi dan suasana kantor yang nyaman, petugas yang ramah dan
bersahabat. Sedangkan dalam hal keamanan dana nasabah, Perseroan memberikan jaminan
keamanan simpanan nasabah melalui program penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS). Lokasi kantor yang strategis juga memudahkan nasabah untuk mendapatkan layanan
perbankan.

b. Kebutuhan akan imbal hasil


Selain kebutuhan akan pelayanan, nasabah juga mengharapkan adanya imbal hasil yang
bersaing atas penempatan dananya pada Perseroan sehingga penetapan tingkat suku bunga
yang kompetitif juga menjadi prioritas. Perseroan meyakini bahwa produk-produk simpanan
yang disediakan Perseroan dapat bersaing dan sejauh ini terus bertumbuh sehingga

13
menunjukkan adanya kepuasan dan kepercayaan nasabah yang tinggi kepada Perseroan dan
produk-produknya.

• Pengembangan produk baru

Pengembangan dan penambahan produk baru baik dari sisi pendanaan, perkreditan maupun jasa-
jasa bank lainnya, akan terus dilakukan oleh Perseroan guna mendorong pertumbuhan usaha
dan pendapatan. Pengembangan produk-produk serta jasa tersebut tentunya juga harus sejalan
dengan tren kebutuhan nasabah serta diimbangi dengan peningkatan delivery-system baik yang
bersifat konvensional berupa penambahan kantor-kantor cabang, maupun penambahan dan
pengembangan Electronic Delivery System Channel.

• Perubahan Nilai Efek

Perseroan memiliki efek-efek yang dikategorikan dalam 2 (dua) kategori; dimiliki hingga jatuh
tempo dan tersedia untuk dijual. Efek-efek tersebut dimiliki dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia,
Obligasi Pemerintah Indonesia dan obligasi lainnya. Menurunnya nilai efek yang tersedia untuk
dijual dapat mengurangi pendapatan Perseroan. Langkah yang dilakukan Perseroan dalam
meminimalisir faktor ini adalah dengan menerapkan kebijakan cut loss pada besaran tertentu.
Meskipun demikian, nilai pendapatan yang diperoleh dari transaksi penjualan efek masih relatif
kecil (dibawah 5%) dari total pendapatan Perseroan.

Manajemen beranggapan bahwa faktor Internal yang paling berpengaruh terhadap hasil dari
kegiatan usaha Perseroan adalah kualitas sumber daya manusia dan sistem informasi Perbankan
yang dimilikinya.

• Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi Perbankan

Perseroan secara terencana dan berkesinambungan selalu memusatkan perhatian dalam


pengembangan kualitas sumber daya manusia dan sistem informasi perbankannya. Melalui
peningkatan kemampuan teknis dan manajerial karyawan, serta pengkinian sistem informasi
perbankan, Perseroan berkeyakinan dapat meningkatan kualitas pelayanan, kompetensi produk
yang diberikan, serta mampu melakukan ekspansi produk dan layanannya, sehingga Perseroan
dapat mengantisipasi persaingan dan perkembangan usaha di masa depan.

1.2. Langkah-langkah yang Dilakukan Perseroan untuk Memperbaiki dan Meningkatkan Kinerja

Sesuai dengan rencana bisnis yang disusun oleh Bank, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh
oleh Perseroan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kinerja keuangan melalui peningkatan permodalan, pendapatan dan utilisasi aset,
serta perbaikan struktur biaya dana, guna meningkatkan shareholders value;
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan Customer Relationships Management guna mendapatkan
customer value proposition;
3. Mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan risiko dan operasional Perseroan dengan tetap
menerapkan prinsip kehati-hatian;
4. Meningkatkan aktivitas Research & Development agar menghasilkan produk-produk yang
berkualitas sesuai kebutuhan dan selera nasabah;
5. Meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih prima kepada nasabah dengan mengacu kepada
strandar MRI;
6. Meningkatkan kualitas strategi komunikasi dan tanggung jawab sosial perusahaan yang selaras
dengan strategi pengembangan bisnis Perseroan;
7. Meningkatkan kecukupan dan efektivitas kebijakan dan pedoman di Perseroan;
8. Meningkatkan upaya untuk mendapatkan dan membentuk SDM Perseroan yang berkualitas
agar mampu mengelola proses bisnis internal secara efektif dan efisien, selaras dengan tujuan
perusahaan;

14
9. Meningkatkan kualitas dan kecukupan sistem informasi dan teknologi yang mendukung peningkatan
kualitas pengelolaan proses bisnis internal, serta ketersediaan produk dan aktivitas perbankan bagi
nasabah; dan
10. Mengembangkan organisasi Perseroan menjadi lebih efektif dan efisien yang selaras dengan Visi
dan Misi.

2. Analisa Keuangan

2.1 Analisa Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Tabel berikut merupakan ikhtisar laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 *
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan bunga 204.345 185.697 178.621
Beban bunga 112.531 107.645 86.293
Pendapatan Bunga - bersih 91.814 78.052 92.328

Pendapatan Operasional Lainnya


Provisi dan komisi selain kredit – bersih 11.216 9.972 7.252
Pendapatan jasa administrasi dan penalti 3.163 4.264 3.183
Keuntungan transaksi valuta asing – bersih 2.187 1.781 5.372
Keuntungan bersih penjualan efek 304 200 370
Keuntungan yang belum direalisasi dari efek yang
diperdagangkan - 134 419
Lainnya 366 237 258
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 17.236 16.588 16.854

Beban Kerugian Penurunan Nilai


Kredit 12.680 3.291 460
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 28.103 27.357 29.228
Tenaga kerja 60.571 57.178 58.491
Lainnya 2.150 2.351 2.437
Jumlah Beban Operasional Lainnya 90.824 86.886 90.156

Beban Operasional Lainnya - Bersih 86.268 73.589 73.762

Laba Operasional 5.546 4.463 18.566

Pendapatan (Beban) Non Operasional


Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih 962 206 500
Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap – bersih 861 659 (10)
Beban administrasi agunan yang diambil alih (292) (2.006) (1.202)
Lainnya – bersih 319 812 1.042
Pendapatan (Beban) Non Operasional – Bersih 1.850 (329) 330

Laba Sebelum Pajak 7.396 4.134 18.896

Beban Pajak 1.945 1.142 4.842

Laba Bersih Tahun Berjalan 5.451 2.992 14.054


Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Tahun
Berjalan Setelah Pajak (512) (3.222) 3.438
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 4.939 (230) 17.492
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali beban imbalan pasca kerja, beban
pajak, laba bersih tahun berjalan, pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti dan pajak penghasilan terkait.

15
Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga terutama diperoleh dari kegiatan penempatan dana Perseroan dalam bentuk kredit.
Perseroan juga menerima pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek dan
giro pada Bank Indonesia dan bank lain.

Tabel berikut merupakan pendapatan bunga Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Efek-efek
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 19.310 19.325 13.491
Tersedia Untuk Dijual 2.857 512 -
Diperdagangkan 58 988 2.284
Sub Jumlah Efek-efek 22.225 20.825 15.775
Giro 98 66 36
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 1.771 2.933 4.742
Kredit 179.506 161.180 157.339
Lainnya 745 693 729
Total 204.345 185.697 178.621

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014

Pendapatan bunga 2015 meningkat sebesar Rp18.648 juta atau 10,04% menjadi Rp204.345 juta
dari Rp185.697 juta pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan pada
pendapatan efek-efek yang dimiliki Perseroan sebesar Rp1.400 juta atau sebesar 6,72% sebagai akibat
dari rata-rata portofolio efek-efek naik dari tahun sebelumnya, serta peningkatan pada pendapatan dari
kredit yang disalurkan sebesar Rp18.326 juta atau sebesar 11,37% sebagai akibat dari kenaikan jumlah
eksposur kredit.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013

Pendapatan bunga pada tahun 2014 meningkat sebesar Rp7.076 juta atau 3,96% menjadi Rp185.697
juta dari Rp178.621 juta pada tahun 2013. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan pada
pendapatan dari efek-efek yang dimiliki Perseroan sebesar Rp5.050 juta atau sebesar 32,01% sebagai
akibat dari kenaikan jumlah efek pada periode tersebut, serta peningkatan pada pendapatan dari
kredit yang disalurkan sebesar Rp3.841 juta atau sebesar 2,44% sebagai akibat dari kenaikan jumlah
eksposur kredit.

Beban Bunga

Beban bunga terutama timbul dari bunga atas deposito berjangka di samping beban bunga yang berasal
dari simpanan nasabah, premi penjaminan Pemerintah, dan simpanan dari bank lain.

16
Tabel berikut merupakan beban bunga Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Deposito 97.100 92.515 72.215
Giro 5.852 5.636 5.150
Tabungan 5.648 5.028 4.858
Premi Program Penjaminan Simpanan 3.707 3.336 3.226
Call Money 224 1.113 844
Efek-efek - 17 -
Jumlah 112.531 107.645 86.293

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014

Beban bunga 2015 meningkat sebesar Rp4.886 juta atau sebesar 4,54% menjadi Rp112.531 juta dari
Rp107.645 juta pada tahun sebelumnya. Peningkatan pada beban bunga terutama disebabkan oleh
peningkatan pada beban bunga deposito berjangka Perseroan sebesar Rp4.585 juta atau sebesar
4,96% dari Rp92.515 juta pada tahun 2014 menjadi Rp97.100 juta pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan
kenaikan rata-rata jumlah penempatan dana nasabah pada produk deposito berjangka.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013

Beban bunga pada tahun 2014 meningkat sebesar Rp21.352 juta atau sebesar 24,74% menjadi
Rp107.645 juta dari Rp86.293 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan
beban bunga deposito berjangka Perseroan sebesar Rp20.300 juta atau sebesar 28,11% dari Rp72.215
juta pada tahun 2013 menjadi Rp92.515 juta pada tahun 2014 sebagai akibat dari kenaikan jumlah
penempatan dana nasabah pada produk deposito berjangka.

Pendapatan Bunga - bersih

Pendapatan bunga bersih adalah selisih antara pendapatan bunga dan beban bunga.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014

Kenaikan pendapatan bunga melebihi kenaikan pada beban bunga, sehingga pendapatan bunga
bersih selama 2015 meningkat sebesar Rp13.762 juta atau 17,63% menjadi sebesar Rp91.814 juta
dari sebesar Rp78.052 juta pada tahun sebelumnya, dan rasio marjin bunga bersih meningkat dari
4,89% pada tahun 2014 menjadi 5,44% pada tahun 2015 sebagai akibat dari kenaikan pendapatan
bunga kredit.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013

Kenaikan beban bunga melebihi kenaikan pada pendapatan bunga, sehingga pendapatan bunga
bersih selama tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp14.276 juta atau 15,46% menjadi sebesar
Rp78.052 juta dari sebesar Rp92.328 juta pada tahun 2013. Sejalan dengan hal tersebut, rasio marjin
bunga bersih menurun dari 5,97% pada tahun 2013 menjadi 4,89% pada tahun 2014 sebagai akibat
dari penurunan eksposur kredit yang cukup signifikan pada periode 2014 dibandingkan dengan tahun
2013.

17
Grafik Pertumbuhan Pendapatan Bunga, Beban Bunga dan Pendapatan Bunga Bersih untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih

204.345
185.697 178.621

112.531 107.645
86.293

91.814 92.328
78.052

2015 2014 2013

Pendapatan Operasional Lainnya

Tabel berikut merupakan pendapatan operasional lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Provisi dan komisi selain kredit – bersih 11.216 9.972 7.252
Pendapatan jasa administrasi dan penalti 3.163 4.264 3.183
Keuntungan transaksi valuta asing – bersih 2.187 1.781 5.372
Keuntungan bersih penjualan efek 304 200 370
Keuntungan yang belum direalisasi dari efek yang
diperdagangkan - 134 419
Lainnya 366 237 258
Jumlah 17.236 16.588 16.854

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014

Pendapatan operasional lainnya Perseroan pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp648 juta atau
3,91% menjadi sebesar Rp17.236 juta dari Rp16.588 juta pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan provisi dan komisi selain kredit sebesar Rp1.244 juta
atau sebesar 12,47% menjadi sebesar Rp11.216 juta pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya sebesar
Rp9.972 juta sebagai akibat dari pendapatan provisi non kredit.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013

Pendapatan operasional lainnya Perseroan pada tahun 2014 menurun sebesar Rp266 juta atau sebesar
1,58% menjadi sebesar Rp16.588 juta pada tahun 2014 dari Rp16.854 juta pada tahun 2013. Penurunan
ini disebabkan oleh penurunan keuntungan transaksi valuta asing sebesar Rp3.591 juta atau sebesar
66,85% menjadi Rp1.781 juta pada tahun 2014 dari Rp5.372 juta pada tahun 2013 sebagai akibat dari
menurunnya volume transaksi valuta asing.

18
Beban Operasional Lainnya

Tabel berikut merupakan beban operasional lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 *
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 28.103 27.357 29.228
Tenaga kerja 60.571 57.178 58.491
Lainnya 2.150 2.351 2.437
Jumlah 90.824 86.886 90.156
* ) Disajikan kembali sehubungan dengan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali beban imbalan pasca kerja.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014

Beban operasional lainnya secara relatif tidak mengalami banyak perubahan dan meningkat sebesar
Rp3.938 juta atau 4,53% dari Rp86.886 juta pada tahun 2014 menjadi Rp90.824 juta pada tahun 2015.
Beban operasional terbesar pada tahun 2015 berasal dari beban tenaga kerja sebesar Rp60.571 juta
atau 66,69% dari total beban operasional.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013

Beban operasional lainnya menurun sebesar Rp3.270 juta atau 3,63% dari Rp90.156 juta pada tahun
2013 menjadi Rp86.886 juta pada tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan
beban tenaga kerja sebagai hasil dari kebijakan efisiensi Perseroan. Selain itu beban umum dan
administrasi juga mengalami penurunan sebesar Rp1.871 juta atau 6,40% dari Rp29.228 juta pada
tahun 2013 menjadi Rp27.357 juta pada tahun 2014.

Pendapatan (Beban) Non Operasional

Tabel berikut merupakan pendapatan (beban) non operasional Perseroan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih 962 206 500
Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap – bersih 861 659 (10)
Beban administrasi agunan yang diambil alih (292) (2.006) (1.202)
Lainnya – bersih 319 812 1.042
Jumlah 1.850 (329) 330

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun 2015 Perseroan membukukan pendapatan non operasional Perseroan sebesar Rp1.850 juta
dari sebelumnya mengalami rugi sebesar Rp329 juta untuk tahun 2014. Pendapatan non operasional
tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari keuntungan penjualan agunan yang diambil
alih dalam bentuk tanah dan bangunan sebesar Rp756 juta. Selain itu terdapat penurunan pada beban
administrasi agunan yang diambil alih sebesar Rp1.714 juta atau 85,44% dari Rp2.006 juta pada tahun
2014 menjadi Rp292 juta pada tahun 2015 yang berasal dari penurunan jumlah agunan yang diambil
alih Perseroan akibat dari penjualan selama tahun 2015.

19
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013

Beban non operasional Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp329 juta dari sebelumnya
membukukan pendapatan sebesar Rp330 juta pada tahun 2013. Penurunan pendapatan non operasional
ini disebabkan adanya peningkatan pada beban administrasi agunan yang diambil alih dalam bentuk
biaya perawatan dan pemeliharaan agunan tersebut. Hal ini seiring dengan peningkatan nilai agunan
yang diambil alih Perseroan pada tahun 2014.

Laba Bersih Tahun Berjalan Setelah Pajak

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014

Laba bersih tahun berjalan meningkat sebesar Rp2.459 juta atau sebesar 82,19% dari Rp2.992 juta pada
tahun 2014 menjadi Rp5.451 juta pada tahun 2015. Peningkatan laba bersih tahun berjalan terutama
disebabkan adanya peningkatan pada pendapatan bunga bersih sebesar Rp13.762 juta. Rasio laba
tahun berjalan terhadap pendapatan bunga-bersih mengalami mengalami peningkatan dari 3,83% pada
tanggal 31 Desember 2014 menjadi 5,94% pada tanggal 31 Desember 2015.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013

Laba bersih tahun berjalan menurun sebesar Rp11.062 juta atau sebesar 78,71% dari Rp14.054 juta
pada tahun 2013 menjadi Rp2.992 juta pada tahun 2014. Penurunan laba tahun berjalan disebabkan
adanya penurunan pendapatan bunga-bersih sebesar Rp14.276 juta dan peningkatan pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp2.831 juta serta menurunnya keuntungan
transaksi mata uang asing bersih sebesar Rp3.591 juta.

Grafik Pertumbuhan Laba Operasional dan Laba Bersih Tahun Berjalan Setelah Pajak untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(dalam jutaan Rupiah)
Laba Operasional Laba Bersih Tahun Berjalan

18.566

14.054

5.546 5.451
4.463
2.992

2015 2014 2013

20
2.2 Analisa Laporan Posisi Keuangan

Tabel berikut merupakan ikhtisar laporan posisi keuangan Perseroan untuk tanggal 31 Desember 2015,
2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 *
Jumlah Aset 1.974.416 2.135.887 1.991.876
Jumlah Liabilitas 1.763.954 1.930.364 1.786.123
Jumlah Ekuitas 210.462 205.523 205.753
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo aset pajak tangguhan, liabilitas
imbalan pasca kerja, komponen ekuitas dan saldo laba.

Grafik Pertumbuhan Jumlah Aset, Liabilitas dan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015, 2014
dan 2013 (dalam jutaan Rupiah)
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas

2.135.887
1.974.416 1.930.364 1.991.876
1.763.954 1.786.123

210.462 205.523 205.753

2015 2014 2013

2.2.1 Perkembangan Pengelolaan Aset

Tabel berikut menunjukkan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 *
Kas 36.493 42.046 44.195
Giro pada Bank Indonesia 168.993 186.919 203.116
Giro pada bank lain – pihak ketiga 70.085 194.825 97.903
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 68.925 91.987 120.331
Efek-efek – pihak ketiga 320.081 329.436 196.690
Kredit – bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972
Tagihan akseptasi - - 2.281
Aset tetap – bersih 18.105 19.922 18.612
Aset pajak tangguhan 906 130 114
Pajak dibayar dimuka 420 420 -
Aset lain-lain 57.402 59.700 49.662
Jumlah 1.974.416 2.135.887 1.991.876
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo aset pajak tangguhan.

21
Jumlah Aset

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 menurun sebesar Rp161.471 juta atau 7,56% menjadi
Rp1.974.416 juta dari Rp2.135.887 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama
disebabkan karena adanya penurunan jumlah giro pada bank lain dan efek-efek.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 meningkat sebesar Rp144.011 juta atau 7,23% menjadi
Rp2.135.887 juta dari Rp1.991.876 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini disebabkan
karena adanya kenaikan pada efek-efek serta adanya pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan.

Giro pada bank lain

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Giro pada bank lain menurun sebesar Rp124.740 juta atau sebesar 64,03% menjadi Rp70.085 juta
pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp194.825 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan
ini disebabkan kebijakan Perseroan untuk menempatkan dana tersebut pada pos yang lebih produktif
seperti term deposit Bank Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Giro pada bank lain meningkat sebesar Rp96.922 juta atau sebesar 99,00% menjadi Rp194.825 juta
pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp97.903 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini
disebabkan oleh meningkatnya volume transaksi dalam mata uang asing.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain menurun sebesar Rp23.062 juta atau sebesar 25,07%
menjadi Rp68.925 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp91.987 juta pada tanggal 31 Desember
2014. Hal ini terutama disebabkan karena kebijakan Perseroan untuk mengurangi penempatan deposito
pada Bank Indonesia dan bank lain untuk mendapatkan bunga yang lebih menarik.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain menurun sebesar Rp28.344 juta atau sebesar 23,56%
menjadi Rp91.987 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp120.331 juta pada tanggal 31 Desember
2013. Penurunan ini disebabkan oleh pengurangan penempatan pada dalam bentuk call money mata
uang asing.

22
Kredit yang diberikan

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Pihak berelasi
Rupiah
Kredit modal kerja 4.484 9.107 13.058
Kredit konsumsi 1.436 645 698
Kredit investasi 17 65 106
Jumlah pihak berelasi 5.937 9.817 13.862

Pihak ketiga
Rupiah
Kredit modal kerja 638.147 663.254 618.941
Kredit konsumsi 326.189 283.678 245.245
Kredit investasi 209.434 176.070 298.617
Sub Jumlah Rupiah 1.173.770 1.123.002 1.162.803
Valuta Asing
Kredit modal kerja 50.853 58.309 60.115
Kredit investasi 21.252 25.816 33.773
Sub Jumlah Valuta Asing 72.105 84.125 93.888
Jumlah pihak ketiga 1.245.875 1.207.127 1.256.691

Jumlah Kredit 1.251.812 1.216.944 1.270.553

Cadangan kerugian penurunan nilai (18.806) (6.442) (11.581)

Jumlah Kredit - Bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Kredit yang diberikan-bersih meningkat sebesar Rp22.504 juta atau sebesar 1,86% menjadi
Rp1.233.006 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp1.210.502 juta pada tanggal 31 Desember
2014. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan volume pada kredit konsumsi
dan kredit investasi.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Kredit yang diberikan-bersih menurun sebesar Rp48.470 juta atau sebesar 3,85% menjadi Rp1.210.502
juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp1.258.972 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan
ini disebabkan oleh penurunan debitur kredit investasi yang cukup signifikan.

2.2.2 Perkembangan Pengelolaan Liabilitas

Komponen liabilitas terbesar Perseroan berasal dari simpanan nasabah pihak ketiga yang terus
menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun, baik dari jumlah dana maupun jumlah nasabah.
Hal ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dananya pada
Perseroan dan juga merupakan refleksi dari keberhasilan Perseroan dalam memasarkan produk serta
meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

23
Tabel berikut menunjukkan komposisi liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan
2013.

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 *
Liabilitas segera 2.225 2.028 3.864
Simpanan
Pihak berelasi 132.044 345.330 269.244
Pihak ketiga 1.516.531 1.444.509 1.334.502
Jumlah simpanan 1.648.575 1.789.839 1.603.746

Simpanan dari bank lain


Pihak berelasi 2 1 2
Pihak ketiga 73.650 102.768 145.106
Jumlah simpanan dari bank lain 73.652 102.769 145.108

Liabilitas akseptasi - - 2.281


Utang pajak 4.412 2.093 5.156
Liabilitas imbalan pasca kerja 26.444 24.441 18.106
Liabilitas lain-lain 8.646 9.194 7.862
Jumlah 1.763.954 1.930.364 1.786.123
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo liabilitas imbalan pasca kerja.

Jumlah Liabilitas

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 menurun sebesar Rp166.410 juta atau 8,62% menjadi
Rp1.763.954 juta dari Rp1.930.364 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan
karena adanya penurunan jumlah simpanan dana pihak ketiga dan simpanan dari bank lain.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 meningkat sebesar Rp144.241 juta atau 8,08%
menjadi Rp1.930.364 juta dari Rp1.786.123 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini
terutama disebabkan karena adanya peningkatan volume simpanan dana pihak ketiga yang cukup
signifikan.

Simpanan

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Simpanan menurun sebesar Rp141.264 juta atau sebesar 7,89% menjadi Rp1.648.575 juta pada
tanggal 31 Desember 2015 dari Rp1.789.839 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan ini
terutama disebabkan karena adanya penurunan suku bunga yang mengakibatkan kurang menariknya
investasi pada produk perbankan bagi nasabah.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Simpanan meningkat sebesar Rp186.093 juta atau sebesar 11,60% menjadi Rp1.789.839 juta pada
tanggal 31 Desember 2014 dari Rp1.603.746 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini
terutama disebabkan karena adanya peningkatan pada volume simpanan produk deposito berjangka.

24
Simpanan dari bank lain

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Simpanan pada bank lain menurun sebesar Rp29.117 juta atau sebesar 28,33% menjadi Rp73.652 juta
pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp102.769 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan ini
terutama disebabkan karena pencairan simpanan bank lain berupa call money.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Simpanan pada bank lain menurun sebesar Rp42.339 juta atau sebesar 29,18% menjadi Rp102.769
juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp145.108 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan
ini terutama disebabkan karena pencairan sebagian simpanan dari bank lain dalam bentuk call money.

2.2.3 Perkembangan Pengelolaan Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014* 2013*
Modal saham 351.609 351.609 351.609
Penghasilan komprehensif lain (5.106) (4.594) (1.372)
Saldo laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya 100 100 100
Belum ditentukan penggunaannya (136.141) (141.592) (144.584)
Jumlah 210.462 205.523 205.753
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo komponen ekuitas dan saldo laba.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah ekuitas pada 31 Desember 2015 meningkat sebesar Rp4.939 juta atau 2,40% menjadi
Rp210.462 juta dari Rp205.523 juta pada 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan
karena adanya pergerakan laba pada periode tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 menurun sebesar Rp230 juta atau 0,11% menjadi
Rp205.523 juta dari Rp205.753 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan Ini terutama
disebabkan karena pengaruh dari laba rugi.

2.3 Rasio-rasio Penting Perseroan

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tanggal
29 Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri
dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan) dan modal pelengkap dimana Perseroan
wajib menyediakan modal ini paling rendah 6% dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR) baik secara
individual maupun konsolidasi. Perseroan juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga
yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/18/PBI/2012 dimana modal terdiri dari modal inti, modal
pelengkap dan modal pelengkap tambahan dimana Perseroan wajib menyediakan modal inti paling
rendah 5% dari ATMR baik secara individual maupun konsolidasi.

Berdasarkan profil risiko Perseroan per tanggal 30 Juni 2015, 2014 dan 2013 Perseroan mendapatkan
peringkat komposit 2 (PK2) sehingga Perseroan wajib menyediakan modal minimum antara 9% sampai
dengan 10%.

25
Berikut tabel yang menunjukkan rasio keuangan Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan ketentuan Bank Indonesia:

31 Desember
Keterangan
2015 2014* 2013*
Rasio kecukupan modal (CAR) 14,40% 14,18% 13,81%
ROA 0,36% 0,21% 0,99%
ROE 3,02% 1,62% 7,85%
NIM 5,44% 4,89% 5,97%
NPL – kotor 3,14% 4,55% 2,33%
NPL – bersih 1,80% 4,16% 1,45%
BOPO 97,51% 97,39% 90,82%
LDR 72,98% 62,03% 72,88%
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah
terhadap total aset produktif dan aset non produktif 2,87% 3,23% 2,29%
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2,30% 2,89% 1,67%
PPAP terhadap Aset Produktif/CKPN terhadap Aset Produktif 1,15% 0,37% 0,71%
GWM Utama Rupiah 9,25% 10,17% 8,65%
GWM Sekunder Rupiah 17,69% 16,37% 8,68%
GWM valuta asing 10,01% 10,44% 30,79%
Posisi Devisa Neto (PDN) 1,82% 2,67% 0,53%
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo aset pajak tangguhan, liabilitas
imbalan pasca kerja, komponen ekuitas dan saldo laba.

2.3.1 Permodalan

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tanggal
29 Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri
dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan) dan modal pelengkap dimana Perseroan
wajib menyediakan modal ini paling rendah 6% dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR) baik secara
individual maupun konsolidasi. Perseroan juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga
yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/18/PBI/2012 dimana modal terdiri dari modal inti, modal
pelengkap dan modal pelengkap tambahan dimana Perseroan wajib menyediakan modal inti paling
rendah 5% dari ATMR baik secara individual maupun konsolidasi.

Berdasarkan profil risiko Perseroan per tanggal 30 Juni 2015, 2014 dan 2013 Perseroan mendapatkan
peringkat komposit 2 (PK2) sehingga Perseroan wajib menyediakan modal minimum antara 9% sampai
dengan 10%.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan berhasil mencapai rasio CAR melebihi ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

26
Tabel berikut menggambarkan CAR Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Modal Inti (Tier 1)
Modal Inti Utama (CET 1) 185.748 - -
Modal Inti Tambahan (AT-1) - - -
Total Modal Inti 185.748 178.344 175.074
Modal Pelengkap (Tier 2) 12.020 15.432 15.680
Total modal 197.768 193.776 190.754
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
ATMR untuk risiko kredit *) 1.177.297 1.174.949 1.189.088
ATMR untuk risiko pasar **) 3.056 8.555 24.186
ATMR untuk risiko operasional ***) 193.509 183.220 167.878
Total ATMR 1.373.862 1.366.724 1.381.152
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum
Rasio CET 1 13,52% - -
Rasio Tier 1 13,52% 13,05% 12,68%
Rasio Tier 2 0,87% 1,13% 1,14%
Rasio Total 14,40% 14,18% 13,81%

Rasio Minimum Tier 1 6,00% 5,00% 5,00%


Rasio Minimum CET 1 4,50% - -
CAR minimum berdasarkan profil risiko 9,00% 9,00% 9,00%
*) Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari
2011.
**) Rasio ATMR untuk risiko pasar dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012.
***) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari
2009.

2.3.2 Kualitas Aset Produktif

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, kredit, tagihan
akseptasi dan termasuk komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif. BI telah menetapkan
ketentuan mengenai klasifikasi atas kualitas aset produktif yang mengharuskan bank-bank
mengkategorikan setiap aset produktif menjadi salah satu dari 5 (lima) kategori dan menetapkan jumlah
minimum persentase penyisihan penghapusan yang wajib dibentuk. Sementara aset non-produktif
yang dinilai kualitasnya terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA) dan properti terbengkalai sesuai
dengan ketentuan BI.

Dalam penentuan kualitas aset dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada PBI No. 7/2/
PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang diubah dengan
PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta
PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima
kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian.

27
Tabel berikut menggambarkan kualitas kredit yang diberikan Perseroan pada tanggal 31 Desember
2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Lancar 1.139.535 1.127.663 1.206.187
Dalam perhatian khusus 74.451 38.750 37.151
Kurang lancar 907 1.864 1.305
Diragukan 5.368 39.962 2.227
Macet 31.551 8.705 23.683
Jumlah – kotor 1.251.812 1.216.944 1.270.553

Cadangan kerugian penurunan nilai (18.806) (6.442) (11.581)

Jumlah – Bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972

2.3.3 Rentabilitas

Rentabilitas merupakan kemampuan Perseroan dalam meraih laba. Untuk melihat kemampuan tersebut,
rasio yang secara umum digunakan adalah ROA (rasio laba terhadap rata-rata aset), ROE (rasio laba
terhadap rata-rata ekuitas), NIM (rasio pendapatan bunga - bersih terhadap aset produktif) serta BOPO
(rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional), sebagai berikut:

a. ROA Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013,
masing-masing sebesar 0,36%, 0,21% dan 0,99%. Rasio ini mengalami penurunan diakibatkan
naiknya rata-rata aset perseroan yang diiringi dengan penurunan keuntungan Perseroan. Untuk
tahun 2013 kontribusi laba berasal dari peningkatan pendapatan bunga pinjaman, pendapatan
transaksi valas dan penurunan beban CKPN. Sementara untuk tahun 2014 penurunan laba
Perseroan dikarenakan beban bunga deposito yang meningkat, untuk tahun 2015 penurunan laba
Perseroan diakibatkan oleh pencadangan CKPN cukup besar. Rasio ROA mengalami peningkatan
pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dikarenakan keuntungan Perseroan meningkat
dengan kontribusi laba dari peningkatan bunga pinjaman.
b. ROE Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
masing - masing sebesar 3,02%, 1,62% dan 7,85%. Rasio ini mengalami penurunan diakibatkan
naiknya rata-rata modal perseroan tetapi keuntungan Perseroan cenderung turun. Untuk tahun
2013 kontribusi laba berasal dari peningkatan pendapatan bunga pinjaman, pendapatan transaksi
valas dan penurunan beban CKPN. Sementara untuk tahun 2014 penurunan laba Perseroan
dikarenakan beban bunga deposito yang meningkat, untuk tahun 2015 penurunan laba Perseroan
diakibatkan oleh pencadangan CKPN cukup besar. Rasio ROE mengalami peningkatan pada tahun
2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dikarenakan keuntungan Perseroan meningkat dengan
kontribusi laba dari peningkatan bunga pinjaman.
c. NIM Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013,
masing - masing sebesar 5,44%, 4,89% dan 5,97%. Rasio ini mulai menunjukkan peningkatan
seiring dengan pertumbuhan volume bisnis Perseroan.
d. Rasio BOPO Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014
dan 2013, masing-masing sebesar 97,51%, 97,39% dan 90,82%. Rasio ini mengalami peningkatan
diakibatkan peningkatan beban operasional yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan
pendapatan operasional yang menunjukkan bahwa belum tercapainya skala ekonomi Perseroan
akibat cenderung naiknya beban bunga dan pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit.

2.3.4 Likuiditas

Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang dihimpun atau LDR pada tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebesar 72,98%, 62,03% dan 72,88%. Rasio
LDR selalu dijaga oleh Perseroan sebagai upaya Perseroan untuk menjalankan fungsinya sebagai
lembaga perantara keuangan. Perseroan berkomitmen untuk memelihara LDR - nya pada kondisi sehat
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, sehingga Perseroan dapat menjalankan kegiatan usahanya
dalam kondisi yang efektif dan efisien.

28
Tabel berikut menggambarkan LDR Perseroan per tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Jumlah kredit yang diberikan * 1.203.061 1.110.257 1.168.860
DPK ** 1.648.575 1.789.839 1.603.746
LDR 72,98% 62,03% 72,88%
Batas minimum LDR menurut ketentuan Bank Indonesia 78% - 92%
* ) tidak termasuk kredit pada bank lain
**) tidak termasuk simpanan pada bank lain

2.3.5 Giro Wajib Minimum (“GWM”)

Bank Indonesia menentukan bahwa bank - bank di Indonesia diwajibkan menjaga posisi GWM yang
ditempatkan pada rekening di Bank Indonesia dari jumlah dana masyarakat yang dihimpun dari liabilitas
kepada pihak ketiga lainnya baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Berdasarkan PBI No. 15/15/
PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta
asing, GWM primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam Rupiah dan GWM sekunder
dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari DPK dalam Rupiah serta GWM valuta asing ditetapkan
sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2013.

Berdasarkan PBI No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 yang berlaku efektif sejak 1 Desember
2015, tentang Perubahan Kedua atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum
dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, setiap bank di Indonesia diwajibkan
mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. GWM dalam Rupiah terdiri
dari GWM Primer ditetapkan sebesar 7,5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM
terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disensitif bawah atau
parameter disensitif atas dengan selisih antara LDR Perseroan dan LDR target dengan memperhatikan
selisih antara KPMM Perseroan dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan
sebesar 8%.

Giro pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp168.993 juta sedangkan
pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp186.919 juta dan Rp203.116 juta.

Selama ini Perseroan selalu memenuhi Giro Wajib Minimum atas DPK yang berhasil dihimpun oleh
Perseroan. Berikut adalah tingkat GWM Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:

31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
GWM Utama Rupiah 9,25% 10,17% 8,65%
GWM Sekunder Rupiah 17,69% 16,37% 8,68%
GWM Valuta Asing 10,01% 10,44% 30,79%

Sedangkan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, rasio GWM yang wajib dibentuk adalah:

31 Desember
Keterangan
2015 2013 2012
GWM Utama Rupiah 7,50% 8,00% 8,00%
GWM Sekunder Rupiah 4,00% 4,00% 4,00%
GWM Valuta Asing 8,00% 8,00% 8,00%

29
2.4 Analisa Laporan Arus Kas

Tabel berikut memuat ikhtisar laporan arus kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan
2013:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi (180.221) 180.286 (16.502)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi 8.940 (130.054) 13.774
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (171.281) 50.232 (2.728)
Kas dan setara kas awal tahun 515.777 465.545 468.273
Kas dan setara kas akhir tahun 344.496 515.777 465.545

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, arus kas bersih yang digunakan untuk
kegiatan operasional sebesar Rp180.221 juta yang utamanya digunakan untuk pembayaran pencairan
simpanan dana pihak ketiga dan bunga simpanan dana pihak ketiga.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, arus kas yang diperoleh dari aktivitas
investasi sebesar Rp8.940 juta terutama berasal dari pelepasan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, arus kas bersih yang diperoleh dari
kegiatan operasional sebesar Rp180.286 juta yang utamanya berasal dari bunga, provisi dan komisi
kredit.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi sebesar Rp130.054 juta yang digunakan untuk penempatan efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, arus kas bersih yang digunakan dalam
kegiatan operasional sebesar Rp16.502 juta, terutama digunakan untuk pembayaran simpanan nasabah
dan pembayaran biaya tenaga kerja.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, arus kas yang diperoleh untuk aktivitas
investasi sebesar Rp13.774 juta yang terutama digunakan untuk pelepasan efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo.

2.5 Kepatuhan (Compliance)

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas
Maksimal Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah dirubah oleh PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal
5 Oktober 2006, BMPK merupakan persentase batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan
terhadap modal bank. Penyediaan dana tersebut dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan,
surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, dan bentuk penyediaan lainnya yang dapat
dipersamakan. BMPK untuk pihak terkait ditetapkan paling tinggi 10% dari modal bank, sedangkan
untuk BMPK pihak tidak terkait ditetapkan sebesar 20% dari modal bank, penyediaan dana kepada
satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 25%, sedangkan
untuk penyediaan dana bank kepada BUMN untuk tujuan pembangunan dan mempengaruhi hajat
hidup orang banyak ditetapkan paling tinggi sebesar 30% dari modal bank.

30
Perseroan senantiasa menjaga posisi BMPK agar tidak melampaui ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2015, kredit yang dimiliki Perseroan tidak melampaui
ketentuan maksimum BMPK yang ditetapkan.

3. Manajemen Risiko

Ditengah dinamika kondisi perekonomian dan persaingan bisnis perbankan yang semakin kompetitif,
untuk mampu bersaing dan bertahan diperlukan upaya-upaya untuk mengimbangi semakin kompleksnya
produk dan aktifitas dalam industri perbankan.

Seiring dengan hal tersebut, Perseroan juga dihadapkan pada risiko bisnis yang selalu dinamis.
Sehingga penerapan manajemen risiko perlu dilakukan guna penciptaan nilai perusahaan sesuai
tingkat risiko yang diambil.

Proses Manajemen Risiko diterapkan secara konsisten dalam setiap proses aktivitas bisnis maupun
operasional perbankan sehari-hari karena merupakan faktor penting dalam pencapaian target kinerja
yang telah ditetapkan, yaitu menjadi bank yang sehat dan bertumbuh secara berkesinambungan.

Manajemen Risiko memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pengelolaan Perseroan melalui dua
aspek, yaitu melindungi modal dan mengoptimalkan return terhadap risiko. Pengelolaan risiko dilakukan
secara terpadu untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan eksposur risiko di
seluruh lini organisasi.

Manajemen Risiko dalam organisasi Perseroan merupakan suatu fungsi yang bersifat independen
terhadap fungsi bisnis dan terhadap fungsi audit.

Ketiga fungsi terebut berperan aktif dalam menerapkan manajemen risiko dengan kewenangan yang
berbeda sebagai first line, second line dan third line of defense. Penerapan konsep tersebut dilaksanakan
secara konsisten sehingga menjaga independensi dalam proses pengambilan keputusan, agar tidak
memihak, menguntungkan unit kerja operasional tertentu, atau mengabaikan unit kerja operasional
lainnya.

Pelaksanaan kegiatan pengelolaan risiko Perseroan dilakukan berdasarkan pada ketentuan Bank
Indonesia, antara lain :

1. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum, dengan perubahannya dalam PBI No. 11/25/PBI/2009 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
2. Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum, dengan perubahannya dalam SE BI No. 13/23/DPNP.

ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO

Organisasi manajemen risiko Perseroan melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direksi.
Perseroan telah membentuk Komite Pemantauan Risiko sebagai pengawas tertinggi di tingkat
Komisaris. Di tingkat Direksi telah dibentuk Komite Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang
sangat penting dalam pengendalian risiko, unit kontrol yang memantau seluruh risiko yang terdapat
pada kegiatan operasional Perseroan.

Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan Komisaris dan Pihak
Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan/atau keuangan. Komite ini membantu
Dewan Komisaris dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko
dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan melakukan evaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko
dengan pelaksanaannya.

31
Komite Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko di Perseroan dievaluasi oleh Komite Manajemen Risiko yang bertanggungjawab
atas penerapan kerangka manajemen risiko secara keseluruhan.

Komite ini diketuai oleh Direktur yang membidangi Satuan Kerja Manajemen Risiko, beranggotakan
mayoritas Direksi dan Pejabat eksekutif unit bisnis dan/atau unit support, Direktur Kepatuhan dan
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Satuan Kerja Manajemen Risiko

Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan fungsi koordinasi dan sosialisasi seluruh proses manajemen
risiko Perseroan untuk meminimalisir potensi maupun dampak dari berbagai jenis risiko yang dihadapi
oleh Perseroan. Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yang komprehensif dalam
mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas
tingkat risiko serta membangun sistem pengendalian internal yang handal.

KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

Kerangka manajemen risiko Perseroan diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan, prosedur,


limit-limit transaksi dan kewenangan, toleransi risiko serta perangkat manajemen risiko. Perseroan
melakukan pengembangan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan meningkatnya
perkembangan dan kompleksitas bisnis, strategi dan sistem informasi manajemen.
Penerapan manajemen risiko mencakup:
• Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
• Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem
informasi manajemen risiko
• Pengendalian internal yang menyeluruh Perseroan melakukan kaji ulang atas kebijakan dan
prosedur secara periodik terutama jika terdapat perubahan kondisi perekonomian, perubahan
peraturan dan/atau pendekatan bisnis.

Perseroan terus melanjutkan untuk mengelola dan mengawasi secara aktif penerapan manajemen
risiko dengan cara meningkatkan kebijakan manajemen risiko secara efektif, penyempurnaan prosedur
dan pengembangan sistem.

RISK APPETITE DAN RISK TOLERANCE

Perseroan mendefinisikan risk appetite sebagai jumlah dan tipe risiko yang dapat diterima oleh
Perseroan dalam rangka mencapai tujuan strategisnya melalui sistem manajemen risiko yang efektif.
Risk appetite juga mendefinisikan batasan untuk aktivitas risk taking dan eksposur yang dapat diterima
dalam kaitannya dengan tujuan strategis Perseroan.

Penetapan risk appetite dilakukan sejalan dengan strategi bisnis dan permodalan Perseroan yang
kemudian diterjemahkan dalam bentuk metode pengambilan keputusan bisnis sehari-hari.

Perseroan melakukan aktifitas bisnis dimana ekspektasi tingkat pengembalian dapat meng-cover risiko
yang ada. Diversifikasi portofolio untuk meminimalisir risiko. Perseroan hanya akan menjalankan bisnis
dimana Perseroan mempunyai keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang memadai di bidang
tersebut.

KEBIJAKAN UMUM MANAJEMEN RISIKO

Dalam rangka pengendalian risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur harus didasarkan pada strategi
manajemen risiko dan dilengkapi dengan toleransi risiko.

32
Kebijakan Manajemen Risiko merupakan petunjuk tertulis atas pelaksanaan manajemen risiko.
Kebijakan Manajemen Risiko dibentuk untuk memastikan Perseroan dalam memelihara eksposur risiko
konsisten dengan kebijakan dan prosedur internal serta peraturan eksternal, hukum dan regulasi.

Dalam menyusun kebijakan Manajemen Risiko, Direksi memberikan pengarahan yang jelas mengenai
tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko Perseroan.

Sistem Pengendalian Internal

Kerangka kerja pengendalian internal Perseroan menerapkan pendekatan pertahanan berlapis (three
lines of defense) yang masing-masing bekerja secara independen.

• Lini pertama, adalah peran dari pada pemilik risiko (unit bisnis) sebagai first line of defense dalam
fungsinya mengelola aspek internal control di unit kerjanya.
• Lini kedua, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama Satuan Kerja Kepatuhan melakukan
pendefinisian, pernyempurnaan dan pemeliharaan metodologi pengelolaan risiko, memastikan
kecukupan mitigasi risiko, kebijakan dan prosedur, serta melakukan koordinasi/fasilitasi dari
aktivitas pengelolaan risiko operasional secara menyeluruh.
• Lini ketiga, Auditor Internal akan memastikan secara independen bahwa semua risiko residual telah
dikelola sesuai dengan toleransi risiko yang telah disetujui.

Secara berkala Perseroan membuat dan menilai Profil Risiko yang dapat mencerminkan tingkat risiko
yang dimiliki Perseroan berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan oleh regulator. Perseroan
menjalankan strategi bisnisnya sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang menghasilkan penilaian
internal (self assessment) untuk peringkat risiko inheren berada pada posisi “low to moderate” dan
peringkat kualitas penerapan manajemen risiko berada pada posisi “satisfactory” untuk semester 1 tahun
2015. Risiko komposit Perseroan sampai dengan semester kedua tahun 2015 dapat dipertahankan
pada Peringkat Komposit 2 (PK2) yang berarti risiko inheren secara komposit tergolong rendah dan
kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit tergolong memadai.

Penerapan manajemen risiko Perseroan dilakukan secara menyeluruh pada berbagai aktivitas Perseroan
seperti perkreditan, treasury dan investasi, pendanaan, SDM, IT & MIS, operasional dan jasa. Dimana
aktivitas tersebut mencakup 8 risiko yaitu risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, reputasi,
stratejik, dan kepatuhan sebagai berikut :

a. Risiko Kredit

Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi liabilitasnya.
Perseroan melakukan pengelolaan risiko kredit dengan menyusun strategi dan kerangka kerja
serta menjalankan upaya mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan, UMKM, komersial, maupun
konsumsi, penempatan antar bank serta pembelian surat berharga.

Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan melalui desain struktur organisasi yang
menggambarkan keterlibatan seluruh pihak yang terkait manajemen risiko kredit (Komisaris,
Direksi, Komite Kredit, Bisnis Unit, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan, serta
Audit Intern). Perseroan memiliki Komite Kebijakan Perkreditan untuk membahas permasalahan
yang berkaitan dengan Kebijakan Perkreditan, penetapan eksposur risiko kredit dan penerapan
manajemen risiko kredit.

Dalam rangka mengelola risiko kredit, Perseroan telah menetapkan beberapa prinsip prudential
banking yang tercermin dalam kebijakan perkreditan, tata cara penilaian kualitas kredit, pengelolaan,
dan proses putusan kredit. Beberapa contohnya antara lain, penerapan Four Eyes Principle,
penerapan Credit Scoring System, pemisahan pengelolaan kredit bermasalah, serta penetapan
limit konsentrasi pembiayaan pada sektor ekonomi tertentu.

33
Selain itu Perseroan menerapkan proses uji kepatuhan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Kepatuhan
guna memastikan prinsip kehati-hatian untuk putusan kredit diatas nilai tertentu. Perseroan juga
melakukan kajian terhadap portofolio kredit, guna mengurangi risiko kredit akibat konsentrasi
penyaluran pinjaman.

Perseroan juga telah melakukan analisa Stress Testing secara berkala menggunakan data makro
ekonomi dan data internal dalam berbagai skenario. Pengendalian Risiko Kredit dilakukan melalui
berbagai risk control yang telah built-in dalam prosedur pemberian kredit yang diatur sejak proses
prakarsa atau permohonan kredit, pembinaan dan monitoring, restrukturisasi, sampai dengan
penyelesaian untuk kredit bermasalah.

b. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian dalam nilai buku atau arus kas yang diakibatkan
oleh perubahan suku bunga atau nilai tukar.

Kebijakan yang dijalankan Perseroan dalam pengendalian terhadap risiko suku bunga dibuat untuk
melakukan pemantauan risiko suku bunga yang mempengaruhi nilai buku surat berharga dengan
menggunakan harga pasar secara harian, melakukan simulasi perhitungan Net Interest Income
terhadap semua kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, melakukan pemantauan terhadap
Repricing Gap Profil Asset & Liability secara keseluruhan dalam mengantisipasi pergerakan tren
suku bunga pasar yang dapat menyebabkan kerugian.

Pengelolaan risiko pasar dilakukan mengacu kepada strategi, kebijakan dan prosedur Perseroan
yang berkaitan dengan produk, jasa dan aktivitas yang terekspos risiko pasar.

Identifikasi dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis posisi aset, kewajiban maupun rekening
administratif yang sensitif terhadap perubahan harga pasar.

Khusus untuk risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in Banking Book/IRRBB),
proses identifikasi mencakup identifikasi terhadap faktor- faktor risiko IRRBB seperti repricing risk,
yield curve risk dan basis risk yang dapat mempengaruhi pendapatan bunga Perseroan dan nilai
ekonomis dari posisi keuangan Perseroan serta modal Perseroan.

Pengukuran risiko pasar dihitung berdasarkan eksposur risiko pasar dan potensi perubahan nilai
maupun pendapatan yang disebabkan oleh perubahan faktor risiko pasar.

Pengukuran risiko pasar dilakukan antara lain dengan mengacu kepada harga pasar (mark to
market), repricing profile dan proyeksi terhadap perubahan faktor-faktor risiko pasar, serta dilakukan
untuk melihat ketahanan terhadap kerugian pada kondisi pasar stress.

Pemantauan terhadap harga pasar (mark to market) dilakukan secara harian.

Sistem informasi dapat memfasilitasi proses dan perhitungan hasil mark to market atas surat
berharga secara harian dalam kategori trading maupun available for sale berdasarkan kompleksitas
produk tersebut.

Sistem pengendalian internal dilakukan melalui penyesuaian kebijakan dan strategi yang terkait
dengan Asset Liability Management (ALMA).

c. Risiko Operasional

Perseroan telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk mengelola risiko operasional, antara
lain Kebijakan Pengelolaan Risiko Operasional, Kebijakan Pengelolaan Kelangsungan Usaha,
Kebijakan Operasi, Kebijakan SDM, dan Kebijakan IT, serta prosedur turunannya.

34
Kebijakan dan prosedur tersebut mengatur alur proses aktivitas operasional yang harus dijalan
oleh setiap unit kerja dan memberikan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat di dalamnya.

Penetapan limit risiko operasional sebagai batasan potensi kerugian maksimal yang dapat diserap
Perseroan, dilakukan dengan mengacu kepada eksposur risiko operasional, kerugian masa
lalu, toleransi risiko operasional,serta analisa kemungkinan kejadian risiko operasional beserta
perluasan dampaknya di masa mendatang (future looking risks).

Kebijakan, prosedur dan limit ditetapkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Perseroan.

Pelaksanaan kerangka kerja Manajemen Risiko Operasional Perseroan dilakukan dalam


tahapan proses yang terpadu dan terdiri dari proses Identfikasi, Pengukuran, Pemantauan serta
Pengendalian/Mitigasi risiko.

Proses identifikasi risiko kajian terhadap karakteristik risiko operasional yang melekat pada
seluruh aktivitas bisnis dan fungsi pendukung. Identifikasi risiko dilakukan melalui proses registrasi
seluruh potensi risiko operasional berdasarkan proses, produk, kejadian risiko dan aset informasi
yang dimiliki oleh Perseroan. Selain itu identifikasi risiko dijalankan melalui proses kajian risiko
operasional terhadap usulan produk/proses yang diusulkan oleh unit bisnis dan fungsi pendukung.

Proses pengukuran risiko dijalankan dengan aktivitas self assessment berkala, pengelolaan risk/
loss event database dan perhitungan kecukupan permodalan untuk risiko operasional.

Satuan kerja operasional dan Satuan Kerja Manajemen Risiko secara berkala melakukan
pemantauan limit risiko operasional, agar dapat dengan segera menetapkan tindak lanjut untuk
melakukan mitigasi risiko.

Proses pengendalian risiko dilakukan oleh satuan kerja operasional dan Satuan Kerja Manajemen
Risiko dengan menambah mekanisme kontrol yang efektif dan/atau menyediakan asuransi yang
mencukupi untuk meminimalkan risiko bagi Perseroan.

Sistem informasi manajemen risiko dilakukan untuk menyajikan kebutuhan informasi secara
akurat, tepat waktu dan terkini dan mendukung fungsi manajemen untuk memudahkan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan.

Sistem pengendalian internal dilakukan dengan melakukan kaji ulang berkala terhadap prosedur,
dokumentasi, sistem pemrosesan data, contingency plan, serta kontrak dan perjanjian antara
Perseroan dengan pihak lain, melakukan proses assurance terhadap seluruh aktivitas fungsional
dan melakukan tindak lanjut atas hasil audit internal/eksternal.

Pada tingkatan operasional dibentuk sistem pengendalian secara berlapis (three lines of defense).

Perseroan telah menyusun pedoman bagi Pengelolaan Kelangsungan Usaha (Business Continuity
Management) yang komprehensif dengan tujuan untuk mengantisipasi risiko operasional yang
mungkin terjadi dari situasi ekstrim/kritikal karena bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan
juga faktor lainnya seperti kebakaran, gangguan sistem/pasokan listrik, hingga lingkungan bisnis
yang kurang baik, sehingga kelangsungan layanan kepada nasabah dapat terjamin.

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas muncul sebagai akibat dari mismatch struktur aset dan liabilitas Perseroan.
Perseroan mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi liabilitas
kepada nasabah atau counterpart yang jatuh tempo. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan
mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan Utama (Primary Reserve), Cadangan
Sekunder (Secondary Reserve), dan Cadangan Tersier (Tertiary Reserve) sesuai dengan kriteria
dan limit yang ditetapkan.

35
Kebijakan yang dijalankan Perseroan dalam mengendalikan risiko likuiditas adalah menetapkan
kebijakan pengendalian risiko likuiditas yang telah disesuaikan dengan misi, strategi bisnis,
kecukupan permodalan, sumber daya manusia dan risk appetite Perseroan.

Kebijakan dan prosedur penetapan limit risiko likuiditas secara tertulis, lengkap, memadai dan
cukup mudah ditelusuri.

Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam
usaha meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu.

Pengelolaan portofolio pendanaan untuk menghindari ketergantungan pada sumber pendanaan


tertentu yang dimonitor secara berkala oleh ALCO dan Komite Manajemen Risiko.

Identifikasi terhadap risiko likuiditas untuk menilai arus kas dan posisi likuiditas.

Melakukan analisa terhadap eksposur risiko lainnya yang dapat meningkatkan risiko likuiditas,
antara lain risiko suku bunga, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum dan risiko karena adanya
peraturan baru dari Bank Indonesia.

Pengukuran atas risiko likuiditas minimum meliputi rasio likuiditas, profil maturitas, proyeksi arus
kas dan stress testing.

Perseroan telah melakukan uji coba perhitungan rasio likuiditas Basel III seperti Liquidity Coverage
Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) dengan mengacu kepada consultative paper
yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga Perseroan akan siap pada saat
implementasinya.

Pemantauan posisi likuiditas dilakukan secara berkala dan memperhatikan indikator peringatan
dini atas indikator internal dan eksternal.

Sistem informasi dapat menyajikan informasi kondisi likuiditas secara harian. Sebagai antisipasi
timbulnya risiko likuiditas, Perseroan memiliki kebijakan contingency funding plan, yang
memperlihatkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi
kondisi kesulitan likuiditas, guna senantiasa dapat tetap memenuhi liabilitas keuangan yang
sudah diperjanjikan secara tepat waktu, menjaga kelangsungan proses bisnis dalam kondisi yang
terburuk, serta turut menjaga stabilitas dunia perbankan.

Sistem pengendalian internal dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan risiko likuiditas
yang dapat mengganggu operasional maupun kelangsungan usaha Perseroan serta mengaktifkan
Contingency Funding Plan untuk mengelola kondisi likuiditas pada saat krisis.

e. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara
lain berupa tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau
kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat sah kontrak dan pengikatan agunan yang
tidak sempurna.

Perseroan memastikan kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian


risiko, serta informasi manajemen risiko untuk menghindari kemungkinan gugatan hukum.

Perseroan mengidentifikasi dan mengendalikan risiko hukum yang melekat pada produk dan
aktivitas baru sebelum diperkenalkan kepada nasabah dan mengidentifikasi risiko hukum yang
terdapat pada setiap aktivitas fungsional. Pengukuran risiko hukum dilakukan secara kuantitatif.

Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko hukum dilakukan oleh unit
kerja khusus yang membidangi hukum.

36
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh pada proses manajemen risiko hukum dilakukan
melalui proses kaji ulang secara berkala.

f. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait
dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan.

Perseroan telah menetapkan kebijakan komunikasi dalam rangka menghadapi publikasi negatif
atau pencegahannya.

Perseroan terus menerus menanamkan pentingnya manajemen risiko reputasi di semua lapisan
karyawan, melalui sosialisasi visi dan nilai-nilai perusahaan.

Identifikasi risiko reputasi dilakukan atas setiap aktivitas fungsional dan pengukuran risiko reputasi
dilakukan secara kuantitatif.

Untuk memantau dan mengendalikan risiko reputasi Perseroan telah membentuk satuan kerja
yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk memberikan informasi yang komprehensif
kepada nasabah dan stakeholders.

Terkait dengan pemantauan dan pengendalian risiko reputasi, Perseroan telah melakukan
pengawasan atas jumlah keluhan nasabah.

Perseroan telah memiliki sistem pengendalian internal untuk manajemen risiko reputasi dengan
melakukan pengelolaan keluhan nasabah, menjalankan prinsip kehati-hatian dan transparansi.

g. Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan
strategi Perseroan yang tidak tepat, pengambilan keputusan rencana bisnis yang tidak tepat atau
kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal.

Perseroan telah memiliki kebijakan dan prosedur yang mengatur proses perumusan dan penyusunan
Rencana Bisnis Perseroan yang termasuk kajian mengenai arahan strategi dan aktivitas kunci
untuk mendukung pelaksanaan strategi yang telah dicanangkan.

Perseroan telah memastikan kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan


pengendalian risiko stratejik dengan melakukan kajian risiko stratejik secara triwulanan termasuk
didalamnya kinerja keuangan.

Kinerja Perseroan dibandingkan kinerja industri perbankan dan rencana bisnis yang sedang
berjalan. Kajian risiko stratejik tersebut merupakan bagian dari proses kajian profil risiko Perseroan
secara menyeluruh. Selain itu, pemantauan pencapaian rencana bisnis dan kinerja Perseroan juga
dituangkan dalam laporan realisasi rencana bisnis yang dilakukan setiap triwulan.

Perseroan telah memiliki sistem pengendalian internal untuk manajemen risiko stratejik dengan
melakukan monitoring secara berkala atas kinerja Perseroan baik dari sisi kuantitatif maupun
kualitatif.

h. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan akibat Perseroan tidak mematuhi ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan telah memiliki Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan, termasuk Kebijakan dan Prosedur
APU & PPT yang merupakan infrastruktur dasar dalam pelaksanaan tata kelola fungsi kepatuhan

37
yang digunakan sebagai pedoman dalam penerapan fungsi kepatuhan Perseroan. Secara
berkelanjutan dilakukan kaji ulang dan penyempurnaan terhadap kebijakan dan prosedur dimaksud
guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Perseroan melakukan proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan secara terus menerus
melalui antara lain uji kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan produk program yang
diterbitkan oleh unit kerja, termasuk terhadap rencana penerbitan produk/aktivitas baru maupun
pengembangannya.

Satuan kerja kepatuhan telah melaksanakan pengkajian dalam rangka mencegah penyimpangan
terhadap peraturan perundangan-undangan dan ketentuan lain yang berlaku meliputi tindakan:

- Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan
usaha Perseroan;
- Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap komitmen yang dibuat oleh Perseroan kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

38
V. RISIKO USAHA

Investasi pada saham Perseroan memiliki risiko. Calon investor harus memperhatikan informasi yang
ada di dalam penjelasan mengenai risiko usaha, beserta informasi lainnya di dalam Prospektus, dengan
seksama sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham Perseroan. Risiko-risiko yang belum
diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus
kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha. Harga pasar atas saham Perseroan dapat
mengalami penurunan akibat risiko-risiko berikut dan investor dapat mengalami kerugian atas seluruh
atau sebagian investasinya.

1. Risiko Kredit

Risiko kredit timbul sebagai akibat dari ketidakmampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya
kepada Perseroan, baik berupa pokok pinjaman maupun bunganya serta kewajiban keuangan lainnya
yang timbul akibat pemberian kredit. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal berupa kelalaian
atau kelemahan analisa dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit, pelanggaran terhadap
prinsip kehati-hatian maupun faktor eksternal berupa terjadinya hal-hal yang menyebabkan kegagalan
usaha debitur.

Sebagian besar penyaluran kredit Perseroan dikucurkan ke segmen usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), dan komersial, dimana 4 sektor terbesar yang dibiayai Perseroan selama 3 tahun terakhir
di antaranya, perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, perantara keuangan, dan rumah
tangga (kredit konsumsi).

Walaupun Perseroan secara berkesinambungan aktif mengelola dan menjalankan program manajemen
risiko dan melakukan pemantauan terhadap portofolio kredit yang dimiliki oleh Perseroan serta terus
menyempurnakan kebijakan, prosedur dan sistem manajemen risiko kredit yang telah ada, Perseroan
tidak dapat menjamin bahwa kebijakan, prosedur dan sistem tersebut sempurna. Kegagalan atas
kebijakan, prosedur dan sistem manajemen risiko kredit Perseroan dapat mengakibatkan bertambahnya
kredit bermasalah (non performing loan) yang dimiliki sehingga akan berdampak negatif atas kualitas
portofolio kredit Perseroan. Kualitas portofolio kredit dapat juga memburuk sebagai akibat dari berbagai
alasan lainnya, termasuk faktor-faktor yang berada di luar kendali Perseroan, seperti perubahan kondisi
ekonomi baik mikro maupun makro yang memburuk. Apabila hal ini terjadi, maka menurunnya kualitas
portofolio kredit Perseroan tersebut dapat berdampak secara negatif terhadap kondisi keuangan dan
hasil usaha Perseroan.

2. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko yang timbul sebagai akibat dari fluktuasi variabel pasar, diantaranya suku
bunga. Risiko suku bunga tersebut berasal dari aktivitas trading book, serta risiko yang timbul akibat
dari posisi neraca dan posisi rekening administratif yang terakomodasi dalam konsep Banking Book.
Perubahan tingkat bunga yang terjadi secara signifikan dapat berdampak pada penurunan nilai aktiva
ataupun peningkatan beban Perseroan. Jika hal ini memiliki nilai yang material, maka akan dapat
berdampak pada kinerja keuangan Perseroan.

3. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat mismatch struktur aktiva dan kewajiban, atau ketidakmampuan
Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari
aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan
Perseroan.

39
Risiko Likuiditas dapat bersumber dari:

• Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal
dari penjualan aset termasuk aset likuid.
• Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar
bank, dan pinjaman yang diterima.

Pendanaan Perseroan sebagian besar berasal dari sumber-sumber dana yang secara kontraktual
berjangka pendek seperti giro, tabungan dan deposito berjangka, sedangkan penyalurannya pada kredit
yang secara kontraktual memiliki jangka waktu relatif panjang. Kesenjangan jangka waktu tersebut
akan menimbulkan risiko likuiditas yaitu kegagalan Perseroan dalam memenuhi komitmennya kepada
nasabah dan pihak lainnya pada saat jatuh tempo. Ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi
kewajiban dengan menghasilkan arus kas yang diperlukan dapat memberikan dampak negatif pada
kinerja keuangan Perseroan.

4. Risiko Operasional

Perseroan dihadapkan pada risiko operasional yang antara lain dapat disebabkan sistem, proses, dan
sumber daya manusia yang mengakibatkan tidak berfungsinya pengawasan internal, tidak efektifnya
sistem prosedur operasional, kesalahan manusia, selain itu sistem informasi teknologi yang tidak
mendukung dapat mengganggu kelancaran operasional dan mutu pelayanan kepada nasabah. Risiko
ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian Perseroan sehingga berakibat kepada penurunan kinerja
dan tingkat kesehatan Perseroan.

5. Risiko Hukum

Risiko hukum disebabkan oleh kelemahan sistem hukum/perikatan atau yuridis dan/atau oleh adanya
gugatan hukum, ketiadaan peraturan atau hukum yang jelas dan/atau adanya kelemahan dalam
pembuatan kontrak, klaim atau agunan.

Risiko hukum dapat timbul dari tidak adanya kajian hukum, kelemahan tindakan manajemen Perseroan,
karyawan yang melanggar hukum dan perbuatan pelanggaran lain yang merugikan Perseroan maupun
pihak lain seperti nasabah atau masyarakat. Hal ini dapat berpengaruh negatif pada kinerja Perseroan
yang pada akhirnya menurunkan pendapatan Perseroan.

6. Risiko Reputasi

Penyebab risiko reputasi adalah adanya pemberitaan negatif terkait dengan aktivitas bisnis atau
persepsi negatif mengenai Perseroan. Risiko reputasi dapat timbul akibat ketidakmampuan Perseroan
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi nasabah, maupun pemberitaan negatif mengenai
Perseroan. Kegagalan Perseroan dalam menjaga reputasi dapat menimbulkan persepsi negatif
terhadap Perseroan. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan nasabah yang berdampak
pada citra Perseroan dan dapat menurunkan jumlah nasabah yang pada akhirnya akan memberikan
dampak negatif pada kinerja keuangan Perseroan.

7. Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya keputusan dan/atau penerapan strategi
Perseroan yang kurang tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat, atau kegagalan
Perseroan dalam merespon perubahan-perubahan eksternal. Ketidakmampuan dalam mewujudkan
strategi usaha dan pengambilan keputusan bisnis yang tepat, dapat berakibat pada kurangnya daya
saing relatif Perseroan, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kondisi keuangan, likuiditas
dan hasil operasional Perseroan.

40
8. Risiko Kepatuhan

Perseroan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari peraturan dan ketentuan yang harus
dipatuhinya. Sumber risiko kepatuhan antara lain timbul Risiko kepatuhan dapat muncul sebagai akibat
kegagalan dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pada prakteknya, risiko kepatuhan melekat pada risiko Perseroan yang terkait pada perundang-
undangan dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko kredit yang terkait dengan Kewajiban
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), risiko stratejik yang terkait dengan Rencana
Bisnis Bank (RBB) dan lain sebagainya. Ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi peraturan dan
ketentuan dapat berdampak negatif pada kelangsungan usaha Perseroan.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN

1. Kurang Aktifnya Perdagangan Saham Perseroan di Bursa

Mengingat jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum ini tidak terlalu besar maka
terdapat kemungkinan Perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi
kurang aktif dan tidak likuid.

2. Harga Saham Dapat Sangat Berfluktuasi

Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum dapat mengalami fluktuasi. Hal ini bergantung
pada beberapa faktor, termasuk:

- Perbedaan antara hasil aktual keuangan dan operasional Perseroan dengan hasil yang
diharapkan oleh investor dan analis;
- Perubahan rekomendasi analis atau persepsi terhadap Perseroan atau Indonesia;
- Pengumuman aliansi strategis atau perusahaan patungan oleh Perseroan;
- Penambahan atau pemberhentian personil kunci;
- Keterlibatan Perseroan dalam litigasi;
- Perubahan dalam perekonomian, sosial, politik maupun kondisi pasar di Indonesia;
- Fluktuasi harga pasar saham-saham secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia.

3. Perseroan Mungkin Tidak Dapat Membagikan Dividen

Kemampuan Perseroan untuk mengumumkan pembagian dividen bergantung pada kinerja


keuangan dan operasional Perseroan serta keberhasilan implementasi strategi untuk tumbuh
di masa depan yang mencakup faktor-faktor kompetisi, peraturan, teknis, lingkungan, kondisi
perekonomian secara umum, permintaan atas jasa, dan faktor-faktor tertentu lainnya yang terdapat
pada industri atau proyek tertentu yang dikerjakan oleh Perseroan, dimana sebagian besar berada
di luar kendali Perseroan.

Perseroan tidak dapat menjamin dapat membagi dividen, atau bahwa Direksi dari Perseroan akan
merekomendasi, atau Pemegang Saham akan menyetujui pembayaran dividen.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH


MENGUNGKAPKAN SELURUH RISIKO USAHA MATERIAL YANG DISUSUN BERDASARKAN
BOBOT RISIKO TERHADAP KEGIATAN USAHA UTAMA DAN KEUANGAN PERSEROAN.

41
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN

Kejadian penting yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 22 Maret 2016
atas laporan keuangan yang diterbitkan kembali untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny adalah sebagai berikut:

• Berdasarkan Memo Internal No. 053/FAS/III/16 tanggal 31 Maret 2016, sehubungan dengan telah
disetujuinya permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-548/WPJ.06/2016 yang diterima Perseroan pada
tanggal 23 Maret 2016, Perseroan mengubah metode pengukuran aset untuk tanah dan bangunan
dari model biaya ke model revaluasi.

Atas penetapan model revaluasi tersebut, Perseroan telah melakukan penentuan kembali atas
nilai wajar aset tanah dan bangunan melalui KJPP Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun
& Rekan pada bulan Februari 2016, dengan nilai wajar sebesar Rp 44.685 juta. Perseroan telah
membayar pajak penghasilan atas revaluasi aset yaitu PPh Pasal 19 sebesar Rp 1.318 juta.

Harga perolehan/nilai wajar setelah revaluasi akan disusutkan dengan asumsi masa manfaat
20 tahun sejak dilakukan revaluasi.

• Berdasarkan Surat No. 155/DIR/IV/16 tanggal 27 April 2016 yang ditujukan kepada Direktorat
Pengawasan Bank 2, Departemen Pengawasan Bank 3 Otoritas Jasa Keuangan, perihal Laporan
Pelaksanaan Penutupan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pasar Induk Kramat Jati, dilaporkan
bahwa KCP dan ATM pada KCP telah ditutup pada tanggal 18 April 2016.

Seluruh aset dan liabilitas KCP telah dialihkan kepada Kantor Cabang (KC) Kelapa Gading. Maka
sehubungan dengan penutupan KCP tersebut, tidak terdapat perubahan atas saldo pada laporan
keuangan Perseroan.

42
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

A. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan yang berkedudukan di Jakarta adalah suatu perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan
usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Ganesha berdasarkan Akta No. 47 tanggal 15
Mei 1990 junctis Akta Perubahan No. 151 tanggal 31 Desember 1990 dan Akta Perubahan No. 39
tanggal 11 Juli 1991, yang kesemuanya dibuat di hadapan Esther Daniar Iskandar, S.H., Notaris di
Jakarta yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan
Surat Keputusannya No. C2-4331.HT.01.01.TH.91. tanggal 30 Agustus 1991, serta telah didaftarkan
di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1892/1991, No. 1893/1991, No. 1894/1991
tanggal 19 September 1991 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 5296, Berita Negara Republik
Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan termasuk perubahan seluruh
ketentuan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UUPT, sebagaimana dinyatakan
dalam akta-akta sebagai berikut:

1. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Ganesha No. 97 tanggal 24 Juni 2008
dibuat oleh Fenny Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menkumham
sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-46402.AH.01.02-Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008
serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0065324.AH.01.09.Tahun 2008
tanggal 31 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Tambahan Nomor 16117, Berita Negara Republik
Indonesia No. 69 tanggal 26 Agustus 2008.

2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Ganesha
No. 13 tanggal 22 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H.,
M.H., dimana para pemegang saham menyetujui antara lain untuk meningkatkan modal dasar
Perseroan menjadi Rp. 1.400.000.000.000,- (satu trilliun empat ratus miliar Rupiah) yang terdiri
dari 14.000.000.000 (empat belas miliar) serta pemecahan nilai nominal saham menjadi Rp. 100,-
per saham. Perubahan anggaran dasar tesebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-0946383.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 20 November
2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-3582481.AH.01.11.Tahun
2015 tanggal 20 November 2015. (“Akta No. 13/2015”)

3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Ganesha
No. 21 tanggal 26 November 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo,
S.H., M.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan
dalam rangka penyesuaian dengan (i) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas
Pasar Modal) Nomor IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008
tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, (ii) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan RUPS
Perusahaan Terbuka, (iii) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal
8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Anggaran
Dasar tesebut telah memperoleh (i) persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusannya
No. AHU-0946865.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 27 November 2015 dan (ii) telah diterima dan
dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum masing-masing No. AHU-AH.01.03-0983708
(untuk perubahan anggaran dasar Perseroan) dan No. AHU-AH.01.03-0983709 (untuk perubahan
data Perseroan), keduanya tanggal 27 November 2015 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan
No. AHU-3585733.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 27 November 2015. (“Akta No. 21/2015”)

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang
bank umum.

43
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai
berikut:

I. Kegiatan Usaha Utama, yang dilakukan untuk merealisasikan usaha pokok yaitu sebagai berikut:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertipikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu baik
dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing;
b. memberi kredit/pinjaman, baik jangka panjang, jangka menengah atau jangka pendek dan
pinjaman dalam bentuk lainnya yang lazim diberikan dalam dunia perbankan, dengan tetap
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
d. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain,
baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel untuk cek
atau sarana lainnya; dan
e. melakukan kegiatan dalam valuta asing, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.
II. Kegiatan Usaha Penunjang, yang mendukung kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada
butir I di atas adalah sebagai berikut:
a. menerbitkan instrumen surat berharga seperti PN, MTN, Obligasi, Obligasi Subordinasi;
b. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya:
1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya, yang masa berlakunya tidak lebih
lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
3. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan Pemerintah;
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5. Obligasi;
6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; dan
7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
c. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antar pihak ketiga;
d. menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat berharga;
e. melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
f. melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
g. melakukan tindakan dalam rangka penyelamatan kredit antara lain membeli agunan baik
seluruhnya maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajiban
kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;
h. melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
i. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan,
seperti sewa guna usaha, modal ventura, usaha kartu kredit, pembiayaan konsumen,
perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring dan penjamin, dan lembaga penyelesaian
dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Bank Indonesia;
j. melakukan kegiatan usaha penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas yang berwenang;
k. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan dan pensiun yang berlaku; dan
l. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh dunia perbankan.

44
B. Perizinan dan Persetujuan Sehubungan Kegiatan Usaha Perseroan

Perizinan yang diperlukan untuk kantor-kantor dimana Perseroan menjalankan kegiatan usahanya
adalah sebagai berikut:

1. Izin Usaha Bank Umum


Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992
tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Ganesha di Jakarta, yang memutuskan untuk memberi izin
kepada Perseroan untuk melakukan usaha sebagai Bank Umum. Keputusan mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

2. Izin Usaha Bank Devisa


Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 26/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995 tentang
Penunjukan PT Bank Ganesha menjadi Bank Devisa, yang memutuskan untuk menunjuk Perseroan
untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa. Keputusan mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

3. Izin pembukaan kantor

Jenis Kantor Nama Kantor Alamat Kantor No. Izin


Kantor Pusat Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta Surat Deputi Gubernur Senior Bank
10120 Indonesia No. 3/10/DGS/DPIP tanggal 14
Maret 2001
Kantor Cabang Kantor Cabang Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
Utama 10120 Perbankan Bank Indonesia No.13/293/
DPIP/Prz tanggal 10 Mei 2011
Kantor Cabang Kertajaya Jl. Kertajaya No. 194 – 196 Surabaya Surat Bank Indonesia Surabaya No. 6/231/
60281 DPIP/Prz/Sb tanggal 11 November 2004

Kantor Cabang Semarang Jl. Suari Blok D 25 – 27 Semarang Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
50137 Perbankan Bank Indonesia No. 13/31/DPIP/
Prz tanggal 13 Januari 2011
Kantor Cabang Mangga Dua Wisma Eka Jiwa Kav. 19, Jl. Mangga Surat Bank Indonesia No. 28/2652/UPB2/
Dua Raya Jakarta 10730 AdB2 tanggal 28 Maret 1996
jo.
Surat Bagian Kliring Jakarta Bank Indonesia
No. 2/1280/DASP/K1J tanggal 10 Oktober
2000
Kantor Cabang Kelapa Gading Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC 6 Surat Bank Indonesia No. 28/57/UPG/LPG
No. 49 – 50 Jakarta 14240 tanggal 18 April 1995
Kantor Cabang Tangerang Komplek Ruko Sastra Plaza Blok B Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
57, Jl. Gatot Subroto KM 5,4 No. 21 Perbankan Bank Indonesia No. 9/908/DPIP/
Tangerang 15135 Prz tanggal 13 September 2007
jo.
Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
Perbankan Bank Indonesia No. 13/769/
DPIP/Prz tanggal 7 Desember 2011
Kantor Cabang Wisma Sudirman Wisma Sudirman Lt. 1 – 2, Jl. Jend. Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Perbankan Bank Indonesia No. 3/300/DPIP/
Prz tanggal 18 Mei 2001 jo.
Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
Perbankan Bank Indonesia No. 14/129/
DPIP/Prz tanggal 5 April 2012
Kantor Cabang Kapasan Jl. Kapasan No. 206 Surabaya 60143 Surat Bank Indonesia No. 28/682/UPB2/
Pembantu AdB2 tanggal 12 Juli 1995

Kantor Cabang HR. Muhammad Komplek Pertokoan Golden Palace, Surat Bank Indonesia Surabaya No. 12/113/
Pembantu Jl. HR. Humammad No. 373 – 383 DPIP/Prz/Sb tanggal 4 Oktober 2009
Surabaya 60226
Kantor Cabang Kedoya Jl. Kedoya Raya Pesing Blok 27 C Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
Pembantu Jakarta 11520 Perbankan Bank Indonesia No. 13/33/DPIP/
Prz tanggal 13 Januari 2011

45
Jenis Kantor Nama Kantor Alamat Kantor No. Izin
Kantor Cabang Jemursari Jl. Jemursari 15 E Subaraya 60237 Surat Bank Indonesia Surabaya No. 13/141/
Pembantu DPIP/Prz/Sb tanggal 19 Desember 2011

Kantor Cabang Serpong Ruko Golden Boulevard Blok D 7, Jl. Surat Kepala Departemen Perizinan dan
Pembantu Pahlawan Seribu Tangerang Selatan Informasi Perbankan Bank Indonesia No.
15322 14/154/DPIP/Prz tanggal 23 April 2012

Kantor Cabang Muara Karang Jl. Muara Karang Raya No. 191 Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
Pembantu Jakarta 14450 Perbankan Bank Indonesia No. 6/822/DPIP/
Prz tanggal 7 Desember 2004
jo.
Surat Departemen Perizinan dan Informasi
Perbankan Bank Indonesia No. 14/274/
DPIP tanggal 19 Oktober 2012
Kantor Kas Sunter Jl. Danau Sunter Utara Blok E No. 4 Surat Bank Indonesia No. 28/186/UPB2/
D Jakarta 14350 AdB2 tanggal 3 Mei 1995
Kantor Kas Cipulir Jl. Ciledug Raya No. 20 A Jakarta Surat Direktorat Perizinan dan Informasi
12230 Perbankan Bank Indonesia No. 7/434/DPIP/
Prz tanggal 7 Juni 2005
jo.
Surat Perseroan No. 108/DIR/V/13 tanggal
15 Mei 2013
Kantor Kas Gajah Tunggal Komplek Ruko Gajah Tunggal, Surat Perseroan No. 147/DIR/X/11 tanggal
Jl. Raya Gajah Tunggal No. 8 – 9 20 Oktober 2011
Tangerang 15135 jo.
Surat Perseroan No. 161/DIR/VII/14 tanggal
16 Juli 2014

4. Izin Operasional

Kantor Pusat dan Kantor Cabang Utama

(i) Surat Keterangan Domisili Badan Usaha (SKDP) No. 205/27.1.1/31.71.01.1005/1.824/2015 tanggal
4 Mei 2015 yang diterbitkan oleh Satuan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Kebon Kelapa
yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jl. Hayam Wuruk No. 28, Kelurahan Kebon
Kelapa, Kecamatan Gambir, Kota Administrasi Jakarta Pusat dan SKDP ini berlaku hingga 4 Mei
2016.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.05.1.64.19366 tanggal 21 November 2011 yang diterbitkan
oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan selaku
Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Kota Administrasi Jakarta Pusat dan
TDP ini berlaku hingga 31 Agustus 2016.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-073.000, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, Kantor Wilayah DJP Jakarta I, Direktorat Jenderal Pajak,
Departemen Keuangan Republik Indonesia.

(iv) Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. PEM-00005/WPJ.06/KP.1203/2006 tanggal 4 April
2006, yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, Kantor Wilayah DJP
Jakarta I, Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Kertajaya

(i) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDP) No. 511.3/30/436.10.31/2016 tanggal 2 Februari 2016
yang diterbitkan oleh Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Pemerintah Kota Surabaya yang
menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jl. Kertajaya No. 194-196 Surabaya dan SKDP ini
berlaku hingga 2 Februari 2017.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 13.01.1.64.07085 tanggal 11 November 2015 yang diterbitkan
oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Pemerintah Kota Surabaya dan TDP ini berlaku hingga
22 Agustus 2019.

46
(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-631.002, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Surabaya, Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, Direktorat Jenderal Pajak,
Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Semarang

(i) Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 503/12 tanggal 31 Januari 2011 yang diterbitkan
oleh Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Pemerintah Kota Semarang yang
menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jl. Suari Blok D 25-27 Semarang.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 11.01.1.64.07484 tanggal 22 Januari 2016 yang diterbitkan
oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang, atas nama Walikota Semarang
dan TDP ini berlaku hingga 8 Februari 2021.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-509.001, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Semarang Tengah Dua, Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, Direktorat
Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Mangga Dua

(i) Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 560/27.1/1005/-1.758/2015 tanggal 5 Mei
2015 yang diterbitkan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Mangga
Dua Selatan, Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Sawah Besar, Kantor PTSP Kota Administrasi
Jakarta Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili
di Wisma Eka Jiwa Ruko No. 19, Jl. Mangga Dua Raya, Kel. Mangga Dua Selatan, Kec. Sawah
Besar, Jakarta Pusat 10730 dan SKDP ini berlaku hingga 5 Mei 2016.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.05.1.64.33891 tanggal 17 November 2011 yang diterbitkan
oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan selaku
Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Kota Administrasi Jakarta Pusat dan
TDP ini berlaku hingga 7 November 2016.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-073.002, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, Kantor Wilayah DJP Jakarta I, Direktorat Jenderal Pajak,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Kelapa Gading

(i) Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 1382/27.1.0/31.72.06.1003/-071.562/2015


tanggal 9 Juli 2015 yang diterbitkan oleh Satuan Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kelurahan Kelapa Gading Barat, Satuan Pelaksanaan PTSP Kecamatan Kelapa Gading, Kantor
PTSP Kota Administrasi Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menerangkan bahwa
Perseroan berdomisili di Jl. Raya Barat Boulevard Blok LC-6 Kav. No. 49-50, Kel. Kelapa Gading
Barat, Kec. Kelapa Gading, Kota Administrasi Jakarta Utara dan SKDP ini berlaku hingga 9 Juli
2016.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.01.1.65.06771 tanggal 10 Januari 2014 yang diterbitkan
oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Utara selaku
Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II dan TDP ini berlaku hingga 14 Januari
2019.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-073.001, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat, Direktorat Jenderal
Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

47
Kantor Cabang Tangerang

(i) Surat Keterangan (SKDP) No. 530/446-Ekbang tanggal 15 Oktober 2015 yang diterbitkan oleh
Kecamatan Jatiuwung, Pemerintah Kota Tangerangyang menerangkan bahwa Perseroan
berdomisili di Jl. Gatot Subroto Km 5,5 Blok B 56-57, Kel. Keroncong, Kec. Jatiuwung, Kota
Tangerang dan SKDP ini berlaku hingga 9 November 2016.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 30.06.1.64.11396 tanggal 10 November 2015 yang diterbitkan
oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota
Tangerang dan TDP ini berlaku hingga 10 November 2020.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-402.001, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tangerang Barat, Kantor Wilayah DJP Banten, Direktorat Jenderal
Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Wisma Sudirman

(i) Surat Keterangan Domisili Badan Usaha (SKDP) No. 1422/5.16/31.71.07.1003/-1.711.53/2015


tanggal 12 Oktober 2015 yang diterbitkan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kelurahan Karet Tengsin, Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Tanah Abang, Kantor PTSP Kota
Administrasi Jakarta Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menerangkan bahwa Perseroan
berdomisili di Wisma Sudirman Lantai 1 & 2 (Mezzanine), Jl. Jend. Sudirman Kav. 34, Kel. Karet
Tengsin, Kec. Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat dan SKDP ini berlaku hingga
12 Oktober 2016.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.05.1.64.73327 tanggal 10 Januari 2014 yang diterbitkan
oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan selaku
Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Kota Administrasi Jakarta Pusat dan
TDP ini berlaku hingga 23 Mei 2017.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-073.006, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat, Direktorat Jenderal
Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Pembantu Kapasan

(i) Surat Keterangan Domisili (SKDP) No. 146/38/436.11.4.3/2014 tanggal 12 Maret 2014 yang
diterbitkan oleh Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Pemerintah Kota Surabaya yang
menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jl. Kapasan No. 206, Surabaya.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 13.01.1.64.19949 tanggal 11 November 2015 yang diterbitkan
oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Pemerintah Kota Surabaya selaku Kepala
Kantor Pendaftaran Perusahaan dan TDP ini berlaku hingga 6 September 2020.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-631.001, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Surabaya Simokerto, Kantor Wilayah XI Jawa Bagian Timur I, Direktorat Jenderal
Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Pembantu HR. Muhammad

(i) Surat Keterangan Domisili Kantor/Perusahaan (SKDP) No. 471/458/436.10.133/2015 tanggal 29


September 2015 yang diterbitkan oleh Kelurahan Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis,
Pemerintah Kota Surabaya yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Komplek Ruko
Golden Palace, Jl. HR Muhammad No. 373-383 Blok A-08, Surabaya.

48
(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 13.01.1.64.28734 tanggal 10 April 2014 yang diterbitkan oleh
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Pemerintah Kota Surabaya selaku Kepala Kantor
Pendaftaran Perusahaan dan TDP ini berlaku hingga 10 April 2019.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-618.000, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Karangpilang, Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, Direktorat
Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Pembantu Kedoya

(i) Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 03099/27.1/3173.05.1006/-071.562/2015


tanggal 2 Juli 2015 yang diterbitkan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kelurahan Kedoya Utara, Kantor PTSP Kota Administrasi Jakarta Barat, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jl. Raya Kedoya Pesing No. 27 C, Kel.
Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Kota Administrasi Jakarta Barat dan SKDP ini berlaku hingga 3
Juli 2016.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.02.1.64.39943 tanggal 25 Februari 2011 yang diterbitkan
oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat Selaku Kepala
Kantor Pendaftaran Perusahaan dan TDP ini berlaku hingga 25 Februari 2021.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-073.005, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat, Direktorat Jenderal
Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Pembantu Jemursari

(i) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.02.1.64.39943 tanggal 1 Februari 2016 yang diterbitkan
oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat Selaku Kepala
Kantor Pendaftaran Perusahaan dan TDP ini berlaku hingga 25 Februari 2021.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 13.01.1.64.28657 tanggal 3 Juli 2012 yang diterbitkan oleh
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Pemerintah Kota Surabaya selaku Kepala Kantor
Pendaftaran Perusahaan dan TDP ini berlaku hingga 26 Maret 2019.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-609.001, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Wonocolo, Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, Direktorat
Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Cabang Pembantu Serpong

(i) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDP) No. 503/18/Lkk/I/2016 tanggal 14 Januari 2016 yang
diterbitkan oleh Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Pemerintah Kota Tangerang
Selatan yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jl. Pahlawan Seribu Ruko Golden
Boulevard Blok D No. 7, BSD City Kel. Lengkong Karya, Kec. Serpong Utara, Kota Tangeang
Selatan dan SKDP ini berlaku hingga 14 Januari 2017.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 30.08.1.64.03811 tanggal 3 Juli 2012 yang diterbitkan oleh
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan TDP ini berlaku
hingga 3 Juli 2017.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-411.001, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Serpong, Kantor Wilayah DJP Banten, Direktorat Jenderal Pajak,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

49
Kantor Cabang Pembantu Muara Karang

(i) Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 662/-071.562/2015 tanggal 10 Agustus
2015 yang diterbitkan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Pluit,
Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Penjaringan, Kantor PTSP Kota Administrasi Jakarta Utara,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Muara
Karang Blok A 7 U No. 191, RT 007 RW 008, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara dan SKDP
ini berlaku hingga 10 Agustus 2016.

(ii) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.01.1.64.39812 tanggal 6 Desember 2012 yang diterbitkan
oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Utara
selaku Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Dati II dan TDP ini berlaku hingga 6 Desember
2017.

(iii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.547.952.0-073.007, yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat, Direktorat Jenderal
Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Kas Sunter

Surat Keterangan Domisili Badan Usaha (SKDP) No. 14807/27.1.0/31.72.02.1006/1.824.1/2015 tanggal


22 Oktober 2015 yang diterbitkan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan
Sunter Agung, Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Tanjung Priok, Kantor PTSP Kota Administrasi
Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di
Jl. Danau Sunter Utara Blok E No. 40, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta
Utara dan SKDP ini berlaku hingga 22 Oktober 2016.

Kantor Kas Cipulir

Surat Keterangan Domisili Badan Usaha (SKDP) No. 4039/27.1.0/31.74.05.1003/1.755.6/2015 tanggal


9 Oktober 2015 yang diterbitkan oleh Kepala Seksi Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kelurahan Cipulir, Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Kebayoran Lama, Kantor PTSP Kota
Administrasi Jakarta Selatan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menerangkan bahwa Perseroan
berdomisili di Jl. Ciledug Raya No. 20-A, RT 006 RW 005, Kel. Cipulir, Kec. Kebayoran Lama, Kota
Administrasi Jakarta Selatan dan SKDP ini berlaku hingga 9 Oktober 2016.

Kantor Kas Gajah Tunggal

Surat Keterangan (SKDP) No. 503/467-Ekbang tanggal 26 Oktober 2015 yang diterbitkan oleh
Kecamatan Jatiuwung, Pemerintah Kota Tangerang yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di
Jl. Raya Gajah Tunggal No. 8-9, Kel. Alam Jaya, Kec. Jatiuwung, Kota Tangerang dan SKDP ini berlaku
hingga 26 Oktober 2016.

Tanda Daftar Perusahaan dan Nomor Pokok Wajib Pajak untuk seluruh Kantor Kas menginduk pada
Kantor Cabang Utama.

5. Ketenagakerjaan

- Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Perseroan telah melakukan Wajib Lapor Ketenagakerjaan untuk tenaga kerja Perseroan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib
Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan, sesuai dengan yang tertera dalam:

(i) Wilayah Jakarta dan Tangerang


Nomor Pendaftaran : 00016/2015
Tempat Pendaftaran : Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kelurahan Kebon Kelapa

50
Tanggal Pendaftaran Kembali : 15 April 2016 *)

Keterangan
*) Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengajukan
pendaftaran kembali Wajib Lapor Ketenagakerjaan sesuai dengan Tanda Terima yang
diterbitkan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta
Pusat dengan No. Pendaftaran 646/2016 tanggal 15 April 2016.

(ii) Wilayah Semarang


Nomor Pendaftaran : 03313/05/DNT.SMG/2011
Tempat Pendaftaran : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah
Kota Semarang
Tanggal Pendaftaran Kembali : 1 September 2016

(iii) Wilayah Surabaya


a) Kantor Cabang Kertajaya
Nomor Pendaftaran : 6823/1850/21/2015
Tempat Pendaftaran : Dinas Tenaga Kerja Pemerintah
Kota Surabaya
Tanggal Pendaftaran Kembali : 15 Desember 2016

b) Kantor Cabang Pembantu Kapasan


Nomor Pendaftaran : 7668/1849/17/2015
Tempat Pendaftaran : Dinas Tenaga Kerja Pemerintah
Kota Surabaya
Tanggal Pendaftaran Kembali : 15 Desember 2016

c) Kantor Cabang Pembantu Jemursari


Nomor Pendaftaran : 14734/1847/04/2015
Tempat Pendaftaran : Dinas Tenaga Kerja Pemerintah
Kota Surabaya
Tanggal Pendaftaran Kembali : 15 Desember 2016

d) Kantor Cabang Pembantu H.R. Muhammad


Nomor Pendaftaran : 14278/1848/05/2015
Tempat Pendaftaran : Dinas Tenaga Kerja Pemerintah
Kota Surabaya
Tanggal Pendaftaran Kembali : 15 Desember 2016

- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

Perseroan telah mengikutsertakan seluruh karyawannya baik pada kantor pusat, kantor cabang
utama, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas termasuk cabang-cabang luar kota
dalam BPJS Ketenagakerjaan, sesuai dengan yang tertera dalam:

(i) Sertifikat Asuransi Sosial Tenaga Kerja No. 92 JJ7 018 tanggal November 1992, yang diterbitkan
oleh PT ASTEK (Persero) untuk kantor-kantor Perseroan yang berdomisili di wilayah Jakarta
dan Tangerang;
(ii) Sertifikat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) No. 1100000004818/
LL005019 tanggal 8 Maret 2011 untuk kantor Perseroan yang berdomisili di wilayah Semarang;
dan
(iii) Sertifikat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) No. 94KN00005/NN002521
tanggal 6 Juli 2007 untuk kantor-kantor Perseroan yang berdomisili di wilayah Surabaya.

Perseroan telah melaksanakan kewajiban untuk melakukan pembayaran premi asuransi BPJS
Ketenagakerjaan.

51
- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Badan Usaha

Perseroan telah mengikutsertakan seluruh karyawannya baik pada kantor pusat, kantor cabang
utama, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas termasuk cabang-cabang luar kota
dalam BPJS Kesehatan Badan Usaha, sesuai dengan yang tertera dalam:

(i) Tanda Bukti Kepesertaan BPJS Kesehatan - Virtual Account Badan Usaha/Entitas 01147871,
yang diterbitkan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Pusat untuk kantor-kantor
Perseroan yang berdomisili di wilayah Jakarta dan Tangerang;
(ii) Tanda Bukti Kepesertaan BPJS Kesehatan - Virtual Account Badan Usaha/Entitas 01733917,
yang diterbitkan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Semarang untuk kantor-kantor
Perseroan yang berdomisili di wilayah Semarang;
(iii) Tanda Bukti Kepesertaan BPJS Kesehatan - Virtual Account Badan Usaha/Entitas 02175659,
yang diterbitkan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Surabaya untuk kantor-kantor Perseroan
yang berdomisili di wilayah Surabaya.

Perseroan telah melaksanakan kewajiban untuk melakukan pembayaran premi asuransi BPJS
Kesehatan Badan Usaha.

Sedangkan untuk asuransi kesehatan, Perseroan telah mengikutsertakan seluruh karyawannya


pada PT Equity Life Indonesia pada tanggal 1 April 2016 yang berlaku sampai dengan 31 Maret
2017.

- Upah Minimum Provinsi

Perseroan telah senantiasa mematuhi dan memenuhi pembayaran upah minimum kepada
karyawannya yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dari waktu ke waktu, yaitu:

(i) Provinsi DKI Jakarta


Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk DKI Jakarta yang mulai berlaku sejak tanggal
1 Januari 2015, yaitu sebesar Rp2.700.000,00 (dua juta tujuh ratus ribu Rupiah) per bulan
sesuai Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 176 Tahun 2014 tanggal 14 November 2014
tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2015.

(ii) Kota Tangerang


Upah Minimum Kabupaten/Kota untuk Provinsi Banten yang mulai berlaku sejak tanggal 1
Januari 2015, yaitu sebesar Rp2.730.000,00 (dua juta tujuh ratus tiga puluh ribu Rupiah) per
bulan sesuai Keputusan Gubernur Banten No. 561/Kep.506-Huk/2014 tanggal 22 November
2014 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2015.

(iii) Kota Tangerang Selatan


Upah Minimum Kabupaten/Kota untuk Provinsi Banten yang mulai berlaku sejak tanggal 1
Januari 2015, yaitu sebesar Rp2.710.000,00 (dua juta tujuh ratus sepuluh ribu Rupiah) per
bulan sesuai Keputusan Gubernur Banten No. 561/Kep.506-Huk/2014 tanggal 22 November
2014 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2015.

(iv) Kota Semarang


Upah Minimum Kabupaten/Kota untuk Provinsi Jawa Tengah yang mulai berlaku sejak tanggal
1 Januari 2015, yaitu sebesar Rp1.685.000,00 (satu juta enam ratus delapan puluh lima ribu
Rupiah) per bulan sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 560/85 Tahun 2014 tanggal
20 November 2014 tentang Upah Minimum Pada 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.

52
(v) Kota Surabaya
Upah Minimum Kabupaten/Kota untuk Provinsi Jawa Timur yang mulai berlaku sejak tanggal
1 Januari 2015, yaitu sebesar Rp2.710.000,00 (dua juta tujuh ratus sepuluh ribu Rupiah) per
bulan sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 20 November
2014 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2015.

- Peraturan Perusahaan

Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP. 1338/PHIJSK-
PKKAD/PP/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan
PT Bank Ganesha, yang diterbitkan oleh Direktur Persyaratan Kerja, Kesejahteraan dan Analisis
Diskriminasi atas nama Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja, dimana Peraturan Perusahaan tersebut berlaku sejak 3 Desember 2014 sampai
dengan 2 Desember 2016.

C. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan

Berikut merupakan perkembangan struktur dan kepemilikan saham sejak didirikannya sampai dengan
Prospektus ini diterbitkan.

Tahun 1991

Sebagaimana termaktub dalam Akta Perseroan Terbatas PT Bank Ganesha No. 47 tanggal 15 Mei 1990
junctis Akta Perubahan No. 151 tanggal 31 Desember 1990 dan Akta Perubahan No. 39 tanggal 11 Juli
1991, yang kesemuanya dibuat di hadapan Esther Daniar Iskandar, S.H., Notaris di Jakarta, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) yang


terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) yang
terbagi atas 10.000.000 (sepuluh juta) saham, dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 50.000.000 50.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Gajah Tunggal Sakti 7.500.000 7.500.000.000,- 75,00
2. Sjamsul Nursalim 2.000.000 2.000.000.000,- 20,00
3. PT Asuransi Jiwa Binadaya Nusaindah 500.000 500.000.000,- 5,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000.000 10.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 40.000.000 40.000.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta pendirian Perseroan, para pemegang saham Perseroan telah
melakukan penyetoran atas saham yang diambil dengan uang tunai pada saat penandatangan akta
pendirian.

53
Tahun 1993

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
Perseroan Terbatas PT Bank Ganesha No. 53 tanggal 13 Desember 1993, yang dibuat oleh Mudofir
Hadi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah
sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) yang


terbagi atas 200.000.000 (dua ratus juta) saham dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) yang
terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham, dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Gajah Tunggal Sakti 47.500.000 47.500.000.000,- 95,00
2. Sjamsul Nursalim 2.000.000 2.000.000.000,- 4,00
3. PT Asuransi Jiwa Binadaya Nusaindah 500.000 500.000.000,- 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000.000 50.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 150.000.000 150.000.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui:

1. Peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp50.000.000.000,- menjadi


Rp200.000.000.000,-
2. Peningkatkan modal disetor Perseroan dari semula sebesar Rp10.000.000.000,- menjadi
Rp50.000.000.000,- yang disetor seluruhnya oleh PT Gajah Tunggal Sakti.

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, modal ditempatkan dan disetor tersebut telah diambil bagian
serta disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan pada tanggal persetujuan Menteri
Kehakiman.

Tahun 1994

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
Perseroan Terbatas PT Bank Ganesha No. 123 tanggal 23 Februari 1994, yang dibuat oleh Mudofir
Hadi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah
sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) yang


terbagi atas 200.000.000 (dua ratus juta) saham dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) yang
terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham, dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)

54
Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Gajah Surya Multi Finance 48.000.000 48.000.000.000,- 96,00
2. Sjamsul Nursalim 2.000.000 2.000.000.000,- 4,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000.000 50.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 150.000.000 150.000.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui penjualan saham dari:

1. PT Gajah Tunggal Sakti sebanyak 47.500.000 saham berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 51
tanggal 13 Juni 1994, dibuat di hadapan Mudofir Hadi, S.H., Notaris di Jakarta; dan
2. PT Asuransi Jiwa Binadaya Nusaindah sebanyak 500.000 saham berdasarkan Akta Jual Beli
Saham No. 54 tanggal 13 Juni 1994, dibuat di hadapan Mudofir Hadi, S.H., Notaris di Jakarta

kepada PT Gajah Surya Multi Finance.

Tahun 1997 (1)

Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Ganesha No. 25 tanggal
17 Januari 1997, yang dibuat di hadapan Mudofir Hadi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan
dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) yang


terbagi atas 200.000.000 (dua ratus juta) saham dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) yang
terbagi atas 70.000.000 (tujuh puluh juta) saham, dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT BDNI Capital Corporation Tbk
(d/h PT Gajah Surya Multi Finance) 67.200.000 67.200.000.000,- 96,00
2. Sjamsul Nursalim 2.800.000 2.800.000.000,- 4,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 70.000.000 70.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 130.000.000 130.000.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui pengeluaran 20.000.000
saham baru dari portepel Perseroan, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp1.000,- kepada:

1. PT BDNI Capital Corporation Tbk sebanyak 19.200.000 saham; dan


2. Sjamsul Nursalim sebanyak 800.000 saham.

55
Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 004/Dir/I/97 tanggal 2 Januari 1997 perihal
Pelaporan Perubahan Modal PT Bank Ganesha dan Perubahan Pemegang Saham yang ditujukan
kepada Kepala Urusan Pengawasan Bank Umum II Bank Indonesia, penyetoran tambahan modal telah
diterima oleh Perseroan pada tanggal 27 Desember 1996 yang dibuktikan dengan Nota Kredit PT Bank
Dagang Nasional Indonesia Cabang Wisma Hayam Wuruk No. 070209 tanggal 27 Desember 1996
sejumlah Rp20.000.000.000,-.

Tahun 1997 (2)

Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Ganesha No. 47 tanggal
9 Juli 1997, yang dibuat di hadapan Mudofir Hadi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan
susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) yang


terbagi atas 200.000.000 (dua ratus juta) saham dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah) yang
terbagi atas 100.000.000 (seratus juta) saham, dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000,-
(seribu Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT BDNI Capital Corporation Tbk 97.200.000 97.200.000.000,- 97,20
2. Sjamsul Nursalim 2.800.000 2.800.000.000,- 2,80
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000.000 100.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 100.000.000 100.000.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui untuk pengeluaran
30.000.000 saham baru dari portepel Perseroan, yang seluruhnya diambil bagian oleh PT BDNI Capital
Corporation Tbk.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 119/Dir/VII/97 tanggal 8 Juli 1997 perihal Pelaporan
Perubahan Modal PT Bank Ganesha yang ditujukan kepada Kepala Urusan Pengawasan Bank Umum II
Bank Indonesia, penyetoran tambahan modal telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 23 Juni 1997
dan 24 Juni 1997 yang dibuktikan dengan Nota Kredit PT Bank Dagang Nasional Indonesia Cabang
Wisma Hayam Wuruk tanggal 20 Juni 1997 sejumlah Rp18.000.000.000,- dan tanggal 23 Juni 1997
sejumlah Rp12.000.000.000,-.

Tahun 1997 (3)

Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Ganesha No. 1 tanggal
1 Agustus 1997, yang dibuat di hadapan Mudofir Hadi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan
susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

56
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp108.000.000.000,- (seratus delapan miliar Rupiah)
yang terbagi atas 216.000.000 (dua ratus enam belas
juta) saham, dengan nilai nominal masing-masing saham
sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT BDNI Capital Corporation Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 97,20
2. Sjamsul Nursalim 6.048.000 3.024.000.000,- 2,80
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 216.000.000 108.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 634.000.000 317.000.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui untuk:

1. peningkatkan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp200.000.000.000,- menjadi


Rp425.000.000.000,-;
2. peningkatan modal disetor Perseroan dari semula sebesar Rp100.000.000.000,- menjadi
Rp108.000.000.000,- yang diambil bagian dan telah disetor penuh dengan uang tunai oleh:
a. PT BDNI Capital Corporation Tbk sebanyak 15.552.000 saham atau senilai Rp7.776.000.000,-
; dan
b. Sjamsul Nursalim sebanyak 448.000 saham atau senilai Rp224.000.000,-.

Tahun 1999 (1)

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha No. 32 tanggal 11 Februari
1999, yang dibuat di hadapan Singgih Susilo, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp158.000.000.000,- (seratus lima puluh delapan miliar
Rupiah) yang terbagi atas 316.000.000 (tiga ratus enam
belas juta) saham, dengan nilai nominal masing-masing
saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT BDNI Capital Corporation Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 66,44
2. PT Bintang Tunggal Gemilang 100.000.000 50.000.000.000,- 31,65
3. Sjamsul Nursalim 6.048.000 3.024.000.000,- 1,91
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 316.000.000 158.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 534.000.000 267.000.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui untuk pengeluaran
100.000.000 saham baru dari portepel Perseroan, yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Bintang
Tunggal Gemilang.

57
Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 040/Dir/II/99 tanggal 15 Februari 1999 perihal
Tambahan Modal Disetor yang ditujukan kepada Kepala Urusan Pengawasan Bank I Bank Indonesia,
penyetoran tambahan modal telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 12 Februari 1999 dan dana
tersebut efektif di Perseroan (rekening Perseroan di Bank Indonesia) pada tanggal 15 Februari 1999
sebagaimana dibuktikan dengan Voucher Umum Bank Ganesha No. VU-190197 tanggal 15 Februari
1999 sejumlah Rp50.000.000.000,-.

Tahun 1999 (2)

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha No. 64 tanggal 24 Februari
1999, yang dibuat di hadapan Singgih Susilo, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp262.609.000.000,- (dua ratus enam puluh dua miliar
enam ratus sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas
525.218.000 (lima ratus dua puluh lima juta dua ratus
delapan belas ribu) saham, dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 315.266.000 157.633.000.000,- 60,03
2. PT BDNI Capital Corporation Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 39,97
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 525.218.000 262.609.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 324.782.000 162.391.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui:

1. Penjualan saham oleh Sjamsul Nursalim sebanyak 6.048.000 saham kepada PT Bintang Tunggal
Gemilang berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 65 tanggal 24 Februari 1999, dibuat di hadapan
Singgih Susilo, S.H., Notaris di Jakarta; dan
2. Pengeluaran sebagian saham Perseroan yang masih dalam simpanan sejumlah 209.218.000
saham seluruhnya seharga Rp104.609.000.000,- yang diambil seluruhnya oleh PT Bintang Tunggal
Gemilang.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 051/Dir/II/99 tanggal 24 Februari 1999 perihal
Setoran Tambahan Modal yang ditujukan kepada Kepala Urusan Pengawasan Bank I Bank Indonesia,
penyetoran tambahan modal telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 24 Februari 1999 sebagaimana
dibuktikan dengan Voucher Umum Bank Ganesha No. VU-209936 tanggal 24 Februari 1999 sejumlah
Rp104.609.000.000,-.

58
Tahun 1999 (3)

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha No. 36 tanggal 8 Maret
1999, yang dibuat di hadapan Singgih Susilo, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp265.609.000.000,- (dua ratus enam puluh lima miliar
enam ratus sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas
531.218.000 (lima ratus tiga puluh satu juta dua ratus
delapan belas ribu) saham, dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 321.266.000 160.633.000.000,- 60,48
2. PT BDNI Capital Corporation Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 39,52
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 531.218.000 265.609.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 318.782.000 159.391.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui pengeluaran sebagian
saham Perseroan yang masih dalam simpanan sejumlah 6.000.000 saham seluruhnya seharga
Rp3.000.000.000,- yang diambil seluruhnya oleh PT Bintang Tunggal Gemilang.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 064/Dir/III/1999 tanggal 5 Maret 1999 perihal
Tambahan Modal Disetor yang ditujukan kepada Kepala Urusan Pengawasan Bank I Bank Indonesia,
penyetoran tambahan modal telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 5 Maret 1999 sebagaimana
dibuktikan dengan Voucher Umum Bank Ganesha sejumlah Rp3.000.000.000,-.

Tahun 2003

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha No. 8 tanggal 27 Maret 2003,
yang dibuat oleh Fenny Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp295.609.000.000,- (dua ratus sembilan puluh lima
miliar enam ratus sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas
591.218.000 (lima ratus sembilan puluh satu juta dua ratus
delapan belas ribu) saham, dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

59
Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 381.266.000 190.633.000.000,- 64,49
2. PT Equity Development Investment Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 35,51
(d/h PT BDNI Capital Corporation Tbk)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 591.218.000 295.609.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 258.782.000 129.391.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui pengeluaran sebagian
saham Perseroan yang masih dalam simpanan sejumlah 60.000.000 saham seluruhnya seharga
Rp30.000.000.000,- yang diambil seluruhnya oleh PT Bintang Tunggal Gemilang.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 021/Dir/III/03 tanggal 24 Maret 2003 perihal
Tambahan Setoran Modal yang ditujukan kepada Direktorat Pengawasan Bank I Bagian Pengawasan
Bank II Bank Indonesia, penyetoran tambahan modal telah diterima oleh Perseroan pada tanggal
21 Maret 2003 sebagaimana dibuktikan dengan Voucher Umum Bank Ganesha No. VU-446607 tanggal
21 Maret 2003 sejumlah Rp30.000.000.000,-.

Tahun 2005

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha No. 55 tanggal 28 Februari
2005, yang dibuat oleh Fenny Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/ Modal Disetor Penuh : Rp301.609.000.000,- (tiga ratus satu miliar enam ratus
sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas 603.218.000
(enam ratus tiga juta dua ratus delapan belas ribu) saham,
dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar
Rp500,- (lima ratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 381.266.000 190.633.000.000,- 63,21
2. PT Equity Development Investment Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 34,80
3. Equity Global International Limited 12.000.000 6.000.000.000,- 1,99
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 603.218.000 301.609.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 246.782.000 123.391.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui pengeluaran sebagian
saham Perseroan yang masih dalam simpanan sejumlah 12.000.000 saham seluruhnya seharga
Rp6.000.000.000,- yang diambil seluruhnya oleh Equity Global International Limited.

60
Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 001/Dir/I/05 tanggal 3 Januari 2005 perihal
Tambahan Setoran Modal yang ditujukan kepada Direktorat Pengawasan Bank I Bagian Pengawasan
Bank II Bank Indonesia, penyetoran tambahan modal telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 30
Desember 2004 sebagaimana dibuktikan dengan Voucher Debet Likuidasi (Otomatis) Bank Ganesha
No. VU-616648 tanggal 30 Desember 2004 sejumlah Rp6.000.000.000,-.

Tahun 2007

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha No. 92 tanggal 25 April 2007,
yang dibuat oleh Fenny Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp326.609.000.000,- (tiga ratus dua puluh enam miliar
enam ratus sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas
653.218.000 (enam ratus lima puluh tiga juta dua ratus
delapan belas ribu) saham, dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 381.266.000 190.633.000.000,- 58,37
2. PT Equity Development Investment Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 32,14
3. Equity Global International Limited 62.000.000 31.000.000.000,- 9,49
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 653.218.000 326.609.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 196.782.000 98.391.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui pengeluaran sebagian
saham Perseroan yang masih dalam simpanan sejumlah 50.000.000 saham seluruhnya seharga
Rp25.000.000.000,- yang diambil seluruhnya oleh Equity Global International Limited.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 078/Dir/V/07 tanggal 2 Mei 2007 perihal
Penyampaian Kelengkapan Data atas Tambahan Setoran Modal jo. Surat Perseroan No. 094/Dir/V/07
tanggal 31 Mei 2007 perihal Penyampaian Pembukuan Tambahan Setoran Modal yang ditujukan
kepada Direktorat Pengawasan Bank 3 Tim Pengawasan Bank 3 7 Bank Indonesia, Perseroan telah
melakukan pemindahbukuan atas tambahan setoran modal sebesar Rp25.000.000.000,- dari pos Dana
Setoran Modal ke pos Modal Belum Ditempatkan (Ekuitas).

Tahun 2009

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha No. 27 tanggal 10 Juni 2009,
yang dibuat oleh Fenny Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

61
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp326.609.000.000,- (tiga ratus dua puluh enam miliar
enam ratus sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas
653.218.000 (enam ratus lima puluh tiga juta dua ratus
delapan belas ribu) saham, dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 381.266.000 190.633.000.000,- 58,37
2. PT Equity Development Investment Tbk 209.952.000 104.976.000.000,- 32,14
3. Tan Enk Ee 62.000.000 31.000.000.000,- 9,49
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 653.218.000 326.609.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 196.782.000 98.391.000.000,-

Sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara PT Bank Ganesha No. 27 tanggal 10 Juni 2009, yang
dibuat oleh Fenny Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, RUPSLB Perseroan telah menyetujui penjualan saham
dari Equity Global International Limited sebanyak 62.000.000 saham kepada Tan Enk Ee berdasarkan
Akta Jual Beli Saham No. 28 tanggal 10 Juni 2009, dibuat di hadapan Fenny Tjitra, S.H., Notaris di
Jakarta.

Tahun 2011

Berdasarkan Akta Berita Acara PT Bank Ganesha No. 86 tanggal 21 Oktober 2011, yang keduanya
dibuat oleh Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Modal Dasar : Rp425.000.000.000 (empat ratus dua puluh lima miliar


Rupiah) yang terbagi atas 850.000.000 (delapan ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp500 (lima ratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp351.609.000.000 (tiga ratus lima puluh satu miliar
enam ratus sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas
703.218.000 (tujuh tarus tiga juta dua ratus delapan belas
ribu) saham, dengan nilai nominal masing-masing saham
sebesar Rp500 (seratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 850.000.000 425.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 381.266.000 190.633.000.000 54,22
2. PT Equity Development Investment Tbk 209.952.000 104.976.000.000 29,85
3. Tan Enk Ee 112.000.000 56.000.000.000 15,93
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 703.218.000 351.609.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 146.782.000 73.391.000.000

Sebagaimana termaktub dalam akta ini, RUPSLB Perseroan telah menyetujui pengeluaran sebagian
saham Perseroan yang masih dalam simpanan sejumlah 50.000.000 saham seluruhnya seharga
Rp25.000.000.000,- yang diambil seluruhnya oleh Tan Enk Ee.

62
Sebagaimana termaktub dalam Surat Perseroan No. 119/Dir/VIII/11 tanggal 3 Agustus 2011 perihal
Penambahan Setoran Modal yang ditujukan kepada Direktorat Pengawasan Bank 3 Tim Pengawasan
Bank 3-5 Bank Indonesia, penyetoran tambahan modal telah diterima oleh Perseroan pada tanggal
13 Juli 2011 sebagaimana dibuktikan dengan Voucher Umum Bank Ganesha No. VU-311354 tanggal
13 Juli 2011 sejumlah USD2.922.780,15 dengan kurs tukar Rp8.553,50 sejumlah Rp25.000.000.013,02.

Tahun 2015

Bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank
Ganesha No. 13 tanggal 22 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sudjarwo,
S.H., M.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh Persetujuan Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-0946383.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 20 November 2015, serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3582481.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 20 November
2015, dimana para pemegang saham menyetujui untuk:

− Merubah pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan dimana modal dasar dari semula sebesar
Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah) menjadi Rp1.400.000.000.000,-
(satu trilliun empat ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas 14.000.000.000 (empat belas miliar)
saham, dan merubah nilai nominal dari Rp500,- (lima ratus Rupiah) menjadi Rp100,- (seratus
Rupiah).

Dengan adanya perubahan pasal 4 anggaran dasar Perseroan sebagaimana tersebut diatas, maka
struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp1.400.000.000.000,- (satu triliun empat ratus miliar


Rupiah) yang terbagi atas 14.000.000.000 (empat belas
miliar) saham dengan nilai nominal masing-masing
saham sebesar Rp100,- (seratus Rupiah)
Modal Ditempatkan/Modal Disetor Penuh : Rp351.609.000.000,- (tiga ratus lima puluh satu miliar
enam ratus sembilan juta Rupiah) yang terbagi atas
3.516.090.000 (tiga miliar lima ratus enam belas juta
sembilan puluh ribu) saham, dengan nilai nominal masing-
masing saham sebesar Rp100,- (seratus Rupiah)

Berdasarkan struktur permodalan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham


Keterangan %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 190.633.000.000 54,22
2. PT Equity Development Investment Tbk 1.049.760.000 104.976.000.000 29,85
3. Tan Enk Ee 560.000.000 56.000.000.000 15,93
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.516.090.000 351.609.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 10.483.910.000 1.048.391.000.000

Kepemilikan saham PT Bintang Tunggal Gemilang dalam Perseroan telah melebihi batas maksimum
sebesar 30% sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b Peraturan Bank Indonesia
No. 14/8/PBI/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum (“PBI No. 14/8/PBI/2012”) untuk kategori
pemegang saham berupa badan hukum bukan lembaga keuangan.

Berdasarkan Pasal 11 PBI No. 14/8/PBI/2012, pemegang saham yang memiliki saham Bank lebih
dari batas maksimum kepemilikan wajib menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan saham
berdasarkan hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan/atau peniliaian GCG posisi penilaian akhir
bulan Desember 2013. Lebih lanjut berdasarkan Pasal 12 huruf a PBI No. 14/8/PBI/2012, kewajiban
penyesuaian bagi pemegang saham pada Bank yang memperoleh penilaian Tingkat Kesehatan Bank

63
dan/atau penilaian GCG dengan peringkat 3 (tiga), 4 (empat) atau 5 (lima) pada posisi penilaian bulan
Desember 2013, wajib menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan saham paling lama 5 (lima)
tahun sejak 1 Januari 2014.

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan bank pada periode Desember 2013, Juni 2014, Desember
2014 dan Juni 2015, penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perseroan berada pada peringkat 3, oleh
karena itu PT Bintang Tunggal Gemilang diwajibkan untuk melakukan penyesuaian batas maksimum
kepemilikan sahamnya dalam Perseroan paling lama 5 (lima) tahun sejak 1 Januari 2014.

Struktur permodalan Perseroan berdasarkan Akta No. 13/2015 merupakan struktur permodalan terakhir
dan tidak terdapat perubahan struktur permodalan hingga Prospektus ini diterbitkan.

64
D. Struktur Organisasi Perseroan

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan:

65
E. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 21/2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada saat Prospektus
ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Marcello Theodore Taufik
Wakil Presiden Komisaris (Independen) : Sudarto
Komisaris (Independen) : Wasito Pramono
Komisaris : Fransiskus Chandra *

Direksi
Presiden Direktur : Surjawaty Tatang
Wakil Presiden Direktur : Billie Fuliangsahar **
Direktur Kepatuhan : Sugiarto Surjadi
Direktur : Setiawan Kumala
Direktur : Dwi Sapto Febriantoko
Direktur : Albert Suhandinata

*) Efektif setelah lulus fit and proper test OJK


**) Efektif per tanggal 1 Maret 2016 telah mengundurkan diri dari Perseroan

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan masih menunggu hasil fit and proper test untuk Dewan
Komisaris dan Direksi dari OJK Pengawas Perbankan.

Dewan Komisaris dan Direksi telah memenuhi Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik yaitu:

1. mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik;


2. cakap melakukan perbuatan hukum;
3. dalam 5 tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
a. tidak pernah dinyatakan pailit;
b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan;
d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama
menjabat:
- pernah tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan;
- pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris pernah
tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
- pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran
dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan
keuangan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK;
4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
5. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan
Publik.

66
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diatas telah disetujui oleh Bank Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Surat Gubernur Bank Indonesia sebagai berikut:

Nama Jabatan Persetujuan Bank Indonesia


Marcello Theodore Taufik Presiden Komisaris SR-50/D.03/2016 tanggal 14 Maret 2016
Sudarto Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen) 11/110/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Agustus 2009
Wasito Pramono Komisaris Independen 14/142/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 23 November 2012
Fransiskus Chandra Komisaris Efektif setelah lulus fit and proper test OJK
Surjawaty Tatang Presiden Direktur SR-31/D.03/2015 tanggal 27 Februari 2015
Sugiarto Surjadi Direktur Kepatuhan 12/150/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 29 November 2010
Setiawan Kumala Direktur SR-19/D.03/2016 tanggal 10 Februari 2016
Dwi Sapto Febriantoko Direktur SR-20/D.03/2016 tanggal 10 Februari 2016
Albert Suhandinata Direktur SR-21/D.03/2016 tanggal 10 Februari 2016

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang efektif menjabat telah sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.

Berikut adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan:

Dewan Komisaris

Marcello Theodore Taufik, Presiden Komisaris



Lahir di Bogor pada 7 Desember 1968. Beliau lulusan dari Universitas Indonesia
tahun 1993 dan lulusan Pascasarjana dari Southern New Hampshire University
dan New Hampshire College tahun 1995. Sebelum bergabung dengan Bank
Ganesha, beliau berpengalaman meniti karir di PT Bank Dagang Nasional
Indonesia sebagai Manajer Pengembangan Produk (1995 – 1998). Kemudian
beliau juga pernah berkarir di PT Prima Tunas Investama sebagai Legal & Admin
Korporasi (2000 – 2004 dan 2008 - 2013). Beliau juga pernah berkarir sebagai
Wakil Presiden Eksekutif di PT Gajah Tunggal Tbk (2004 – 2008) sebagai Direktur
Keuangan dan Akuntansi di PT Bali Turtle Island Development (2013 – sekarang)
dan mulai bergabung dengan Bank Ganesha di tahun 2015 sebagai Presiden
Komisaris.


Sudarto, Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen)

Lahir di Tangerang pada 7 Februari 1951. Beliau menyandang gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Terbuka tahun 1999. Sebelum bergabung dengan
Bank Ganesha, beliau sempat meniti karir di Bank Indonesia sejak tahun 1971
hingga 2006 dengan posisi terakhir sebagai Investigator Eksekutif. Dari tahun
2007 sampai dengan Juni 2008 beliau ditunjuk menjadi Direktur Kepatuhan Bank
INA sebelum menjabat sebagai Komite Audit di PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo) pada tahun 2008 hingga 2009 dan di Asuransi Binagriya pada tahun
2009. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2009 sebagai Wakil
Presiden Komisaris.

67
Wasito Pramono, Komisaris Independen

Lahir di Blitar pada 18 Agustus 1956. Beliau menyandang Insinyur dari Institut
Pertanian Bogor tahun 1980 dan Magister Manajemen dari tempat yang
sama pada tahun 1994. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau
berpengalaman meniti karir di Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak tahun 1980
sebagai Staf Kredit Program, dan setelah itu menduduki berbagai posisi, seperti
Kepala Bagian Operasional Mikro, Kepala Divisi Bisnis Mikro hingga terakhir
sebagai Inspektur Kanins BRI di Yogyakarta pada tahun 2011. Beliau bergabung
dengan Bank Ganesha pada tahun 2012 dan hingga sekarang beliau ditunjuk
sebagai Komisaris Independen.


Fransiskus Chandra, Komisaris

Lahir di Ujung Pandang pada 18 September 1948. Beliau lulusan dari Akademi
Pemimpin Perusahaan Makassar dengan jurusan Akuntansi pada tahun 1971.
Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau berpengalaman meniti karir
di PT Bank Bali dengan berbagai posisi, seperti Kepala Bagian Impor (1980
– 1982), Kepala Cabang Palembang (1982 – 1986), Kepala Regional Medan
(1986 – 1994) hingga terakhir sebagai Kepala Regional Semarang (1994 –
1995). Kemudian beliau juga pernah berkarir di PT Bank Tiara sebagai Manajer
Regional (1995 – 1996) hingga Direktur Branch Banking (1996 – 1998). Beliau
juga pernah berkarir sebagai Direktur Utama hingga Komisaris di PT Sinar Mitra
Sepadan Finance (2001 – 2015). Beliau mulai bergabung dengan Bank Ganesha
di tahun 2015 sebagai Komisaris.


Direksi

Surjawaty Tatang, Presiden Direktur

Lahir di Jakarta pada 30 September 1970. Beliau lulusan dari Philippines School
of Business pada tahun 1990 dan menyandang gelar Master of Business
Administration dari University of California Los Angeles, AS dan National
University of Singapore keduanya pada tahun 2005. Sebelum bergabung dengan
Bank Ganesha, beliau pernah berkarir di Tamara Bank (1991 – 1992). Kemudian
beliau juga sempat berkarir di Bank Of America dan menempati berbagai posisi
hingga terakhir menjabat sebagai Vice President pada tahun 1997. Beliau juga
sempat berkarir di Bank NISP dengan menjabat sebagai Corporate Finance
Division Head hingga diangkat menjadi Direktur di tahun 2001. Beliau juga
pernah berkarir di Citibank dengan menjabat sebagai VP Head Of Citibusiness
(2007 – 2008), Direktur di Bank Windu Internasional (2008), hingga terakhir
menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur di Bank ICBC Indonesia di tahun
2012. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha sejak Maret 2015 dan hingga
sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur.

Sugiarto Surjadi, Direktur Kepatuhan



Lahir di Jakarta pada 23 Januari 1960. Beliau menyandang gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 1985. Sebelum bergabung
dengan Bank Ganesha, beliau mulai meniti karir pada tahun 1983 di Bank Umum
Nasional. Pada tahun 1986 beliau bergabung dengan Bank Dagang Nasional
Indonesia dengan menjabat di berbagai posisi dengan posisi terakhir sebagai
Tim Pemberesan BDNI pada tahun 1998. Pada tahun 1999, beliau bergabung
dengan Bank UIB (sekarang BCA Syariah) dengan jabatan terakhir sebagai

68
Direktur Kepatuhan (2010). Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada April
2010 dan menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Pada
Desember 2010 hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan.


Setiawan Kumala, Direktur

Lahir di Bandar Lampung pada 28 September 1975. Beliau lulusan dari Canning
College Perth tahun 1996. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau
pernah berkarir di Citibank sebagai Manajer Pengembangan Bisnis (1999 –
2004). Kemudian Beliau juga pernah berkarir di PT Bank Danamon sebagai
Kepala Regional Penjualan (2004 – 2008). Beliau juga pernah berkarir di PT
Bank UOB Indonesia sebagai Kepala Penjualan Nasional (2008 – 2010) dan
PT Bank ICBC Indonesia sebagai Kepala Retail Banking (2010 – 2015). Beliau
bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2015 sebagai Direktur.


Dwi Sapto Febriantoko, Direktur

Lahir di Surabaya pada 27 Februari 1973. Beliau lulusan dari University of Sussex,
Brighton tahun 1994 dan Pascasarjana dari University of Leicester tahun 1995.
Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau pernah berkarir di PT Bank
Multicor sebagai Manajer Corporate Finance (1995 – 2002) dan Senior Manajer
Credit & Loan Admin (2002 – 2004). Kemudian beliau juga pernah berkarir di PT
Bank Mizuho Indonesia sebagai Asisten Kepala Business Development (2004 –
2008) dan Kepala Credit Risk Control (2008 – 2011). Beliau juga pernah berkarir
di PT Bank ICBC Indonesia sebagai Kepala Corporate & Commercial Credit
Review (2011 – 2015). Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun
2015 sebagai Direktur.


Albert Suhandinata, Direktur

Lahir di Jakarta 11 Februari 1977. Beliau lulus dari California Polytechnic State
University, Pomona pada tahun 1999 dan memperoleh gelar Master dari Loyola
Marymount University pada tahun 2000. Beliau memulai karier perbankannya
di Citibank pada tahun 2003 dengan menjabat berbagai posisi seperta Head of
Dispute Resolution and Reconcilement Unit (2004 – 2007), Head of Assets and
Liability Unit (2007 – 2008) dan Kepala Cabang Service Jakarta (2008 – 2009).
Beliau juga pernah berkarier di PT ANZ Panin Bank sebagai Head of Operations
(2009), PT Barclays Indonesia sebagai Head of Consumer Operation (2010 –
2011) dan PT Bank Commonwealth sebagai Head of Operations (2011 – 2012)
dan Head of Core Banking Transformation Project (2012 – 2013). Terakhir beliau
menjabat sebagai Head Operation Management di PT Bank ICBC Indonesia
(2013 – 2015). Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2015
sebagai Direktur.

Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi menerima kompensasi yang ditentukan oleh pemegang saham pada saat
RUPS tahunan dan dibayarkan bulanan. Dewan Komisaris dan Direksi tidak menerima uang jasa atas
kehadiran mereka dalam rapat-rapat Direksi maupun Dewan Komisaris.

Jumlah imbalan kerja jangka pendek dan imbalan pasca kerja yang diberikan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
adalah Rp8.924 juta, Rp7.006 juta dan Rp8.084 juta. Perseroan sampai saat ini tidak memberikan
imbalan kerja jangka pendek dan dan imbalan pasca kerja kepada Dewan Komisaris Perseroan.

69
Sekretaris Perusahaan

Sehubungan dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik berdasarkan Surat Penunjukkan
Sekretaris Perusahaan tanggal 10 Desember 2015, Perseroan telah mengangkat Dheni Kamavina
sebagai Corporate Secretary.

Sekretaris perusahaan memiliki tugas untuk memastikan organisasi memenuhi undang-undang dan
ketentuan yang berlaku, mengingatkan anggota Direksi untuk tetap mengetahui mengenai tanggung
jawab hukum mereka, memimpin dan memfasilitasi pertemuan atau rapat Direksi/pengurus Perseroan
dengan pemegang saham dan memberikan laporan atau edaran kepada pemegang saham dan Direksi/
pengurus Perseroan. Selain itu, berikut ini adalah tanggung jawab Sekretaris Perusahaan berdasarkan
Peraturan OJK No. 35/2014:

1. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di


bidang Pasar Modal;
2. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;
3. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web
Perseroan;
b. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;
c. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;
d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atai Dewan Komisaris; dan
e. pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
4. sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan
lainnya.

Alamat Sekretaris Perusahaan : Graha Ganesha Lantai 3, Jalan Hayam Wuruk Nomor 28, Jakarta
Pusat 10120
Telp : +62 21 3855345
Faks : +62 21 3454880
E-mail : corpsect@bankganesha.co.id

Komite Audit

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 009/SKDIR/IV/15 tanggal 7 April 2015 tentang Susunan
Keanggotaan, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, Perseroan telah membentuk komite audit
Perseroan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum yang juga memenuhi ketentuan dalam Peraturan
OJK No. 55/2015. Perseroan juga telah menyusun piagam komite audit melalui Dewan Komisaris
Perseroan pada tanggal 25 Februari 2016, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 55/2015
yang menjelaskan tentang tujuan pembentukan komite audit, tugas dan tanggung jawab komite audit,
serta pelaksanaan rapat komite audit.

Komite ini bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan
Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi:

1. Memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit
dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern dan proses pelaporan keuangan;
2. Memastikan kesesuaian standar audit yang berlaku dengan pelaksanaan tugas Audit Eksternal;
3. Melihat kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku;
4. Memonitor tindak lanjut atas setiap temuan SKAI/ Audit eksternal/ Bank Indonesia dan otoritas
lainnya.

70
Susunan anggota komite audit Perseroan adalah sebagai berikut:

Ketua : Sudarto (Wakil Presiden Komisaris, Independen)


Anggota : Dedy Indradjatna Widjaya (Pihak Independen)
Anggota : Lando Simatupang (Pihak Independen)

Piagam Audit dan Unit Audit Internal

Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 56/2015
dengan ditetapkannya Piagam Audit Internal oleh Direksi Perseroan tanggal 30 Desember 2015 dengan
persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.

Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan No.
046/SK DIR-HRD/VIII/11 tanggal 4 Agustus 2011 perihal Surat Pengangkatan. Sebagaimana termaktub
dalam Surat Keputusan tersebut, Perseroan mengangkat Edy Warman sebagai Kepala Satuan Kerja
Audit Internal (SKAI) Setingkat Kepala Divisi.

Komite Pemantau Risiko

Komite pemantau risiko Perseroan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 008/SKDIR/IV/15
tanggal 7 April 2015 tentang Susunan Keanggotaan, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Resiko.

Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggungjawab untuk memberikan pendapat profesional
kepada Dewan Komisaris dalam menilai pelaksanaan penerapan manajemen risiko di Perseroan yang
mencakup antara lain:

i. Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan kegiatan pelaksanaannya;


ii. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko.

Susunan anggota komite pemantau risiko adalah sebagai berikut:

Ketua : Wasito Pramono (Komisaris Independen)


Anggota : Lando Simatupang (Pihak Independen)
Anggota : Dedy Indrajatna Widjaya (Pihak Independen)

Komite Remunerasi Dan Nominasi

Komite remunerasi dan nominasi Perseroan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank
Ganesha No. 021/SK/DIR/III/16 tanggal 24 Maret 2016 tentang Susunan Keanggotaan Serta Tugas
dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi.

Melakukan evaluasi, menyusun, dan memberikan rekomendasi terhadap kebijakan remunerasi dan
nominasi Perseroan.

Susunan anggota komite remunerasi dan nominasi adalah sebagai berikut:

Ketua : Sudarto (Wakil Presiden Komisaris Independen)


Anggota : Marcello Theodore Taufik (Presiden Komisaris)
Anggota : Natalia Halim

71
F. Sumber Daya Manusia

Per 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 358 karyawan, yang terdiri dari 339 karyawan tetap dan 19
karyawan kontrak di seluruh Indonesia.

Berikut jumlah dan komposisi karyawan yang berada dalam Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

31 Desember
Jenjang Pendidikan 2015 2014 2013
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
S3 1 0,28 1 0,26 1 0,24
S2 16 4,47 10 2,65 16 3,87
S1 187 52,53 203 53,70 214 51,69
Diploma 3 65 18,16 68 17,99 78 18,84
SLTA atau sederajat 84 23,46 91 24,07 98 23,67
<SLTA 5 1,40 5 1,32 7 1,69
Total 358 100,00 378 100,00 414 100,00

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan

31 Desember
Jenjang Jabatan 2015 2014 2013
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Komisaris 3 0,84 3 0,79 3 0,72
Direktur 2 0,56 3 0,79 3 0,72
Manager 60 16,76 37 9,79 37 8,94
Supervisor 44 12,29 15 3,97 78 18,84
Staff 249 69,55 320 84,66 293 70,78
Total 358 100,00 378 100,00 414 100,00

Komposisi Karyawan Menurut Usia

31 Desember
Usia 2015 2014 2013
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
> 50 tahun 51 14,25 32 8,47 32 7,73
41 – 50 tahun 151 42,18 150 39,68 152 36,71
31 – 40 tahun 99 27,65 117 30,95 138 33,34
21 – 30 tahun 56 15,64 78 20,63 92 22,22
< 21 tahun 1 0,28 1 0,26 0 0
Total 358 100,00 378 100,00 414 100,00

Komposisi Karyawan Menurut Status

31 Desember
Status 2015 2014 2013
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tetap 339 94,69 343 90,74 369 89,13
Tidak Tetap 19 5,31 35 9,26 45 10,87
Total 358 100,00 378 100,00 414 100,00

Saat ini Perseroan tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat pada
Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia yang secara material dapat
mempengaruhi kegiatan Perseroan.

72
Kesejahteraan Karyawan

Perseroan memberikan beberapa fasilitas penunjang bagi kegiatan operasional karyawan, antara lain:

No. Fasilitas Level Manajemen


1. Motor dinas Messenger
2. Mobil dinas Direktur dan Manajer
3. Telepon genggam Direktur dan Manajer
4. Pakaian seragam Teller dan Customer Service

Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang
disediakan oleh Perseroan mencakup:

• Pemberian Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya (minimal satu bulan gaji);
• Pemberian bonus tahunan untuk karyawan;
• Pemberian insentif akhir tahun bagi karyawan sesuai dengan penilaian kinerja tahunan;
• Penyediaan fasilitas asuransi kesehatan bagi karyawan yang meliputi fasilitas rawat jalan dan
rawat inap melalui PT Equity Life Indonesia;
• Pemberlakuan program asuransi tenaga kerja melalui BPJS dan PT Equity Life Indonesia yang
meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dan melahirkan bagi
karyawati dan istri karyawan;
• Pemberian bantuan kedukaan bagi karyawan atau istri atau anak karyawan atau orangtua yang
meninggal dunia;
• Pemberian sumbangan pernikahan bagi karyawan atau anak karyawan yang menikah;
• Pemberian tunjangan kesehatan mata bagi karyawan yang menggunakan kacamata;
• Pemberian tunjangan perjalanan dinas bagi karyawan yang ditugaskan;
• Pemberian fasilitas pinjaman karyawan;
• Pemberian tunjangan transportasi/bensin pada karyawan;
• Pemberian tunjangan pada Teller.

Pengembangan dan Pelatihan Karyawan

Perseroan menaruh perhatian khusus pada sumber daya manusianya sebagai aset yang menentukan
kinerja dan pertumbuhannya, oleh karena itu Perseroan senantiasa mengadakan program pelatihan
dan pengembangan baik rutin maupun non-rutin. Hal tersebut dibuktikan dengan sepanjang tahun
2014, Perseroan telah mengadakan dan/atau mengirimkan perwakilannya pada program pelatihan dan
pengembangan baik yang diselenggarakan dari pihak internal maupun profesional (eksternal).

Serikat Pekerja

Pada saat Prospektus ini diterbitkan Perseroan belum memiliki serikat pekerja.

G. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Antara Perseroan dengan Pemegang Saham


Berbentuk Badan Hukum

Hubungan kepengurusan dan pengawasan antara Perseroan dengan Pemegang Saham berbentuk
badan hukum dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Nama Perseroan EDI BTG


Marcello Theodore Taufik PK
Sudarto WPK
Wasito Pramono K
Fransiskus Chandra * K
Surjawaty Tatang PD
Sugiarto Sunardi D
Setiawan Kumala D
Dwi Sapto Febriantoko D

73
Nama Perseroan EDI BTG
Albert Suhandinata D
Sujitno Siswowidagdo PK
Kamardy Arief K
Rachmat Deswandy K
Cyprianus Pranoto K
Mukhlis Rasyid K
Ruhiat Wirasendjaja K
Muhamad Zulkifli Abusuki PD
Tetty Lanawati Gozali D
Bustomi Usman D
Tan Kurniawan Sutandar D
Indrawana Widjaja D
Ferdinandus Harnantoko PK
Totok Wahyu Nugroho K
Dadeng Saefudin PD
Gitardjo Wiguna D

Catatan:
PK : Presiden Komisaris
WPK : Wakil Presiden Komisaris
K : Komisaris
PD : Presiden Direktur
D : Direktur

*) Efektif setelah lulus fit and proper test OJK



H. Struktur Kelompok Usaha Perseroan

Struktur kelompok usaha Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:

PINNACLE ASIA DIVERSIFIED


FUND

100 %

EQUITY GLOBAL MASYARAKAT


SUSILAWATI BENNY GOZALI INTERNATIONAL LIMITED

65,22 % 81,43 % 18,57 %


34,78 %

PT BINTANG TUNGGAL PT EQUITY DEVELOPMENT


GEMILANG TAN ENK EE INVESTMENT TBK

54,22 % 15,93 % 29,85 %

PT BANK GANESHA TBK

Pinnacle Asia Diversified Fund merupakan entitas induk terakhir Perseroan.

I. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum

1. PT Equity Development Investment Tbk (“EDI”)

EDI didirikan di Jakarta dengan nama PT Gajah Surya Arta Leasing berdasarkan akta Perseroan
Terbatas “P.T. Gajah Surya Arta Leasing” No. 1 tanggal 1 November 1982, yang kemudian diubah dengan
akta Perubahan No. 1 tanggal 1 Desember 1985 dan terakhir diubah dengan akta Perubahan No. 30
tanggal 6 Maret 1985, yang ketiganya dibuat di hadapan Didi Sudjadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

74
No. C2-1698.HT.01.01.TH.85 tanggal 30 Maret 1985, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1258, Berita
Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 24 Oktober 1986. Anggaran Dasar EDI telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Equity Development Investment Tbk. No. 62 tanggal 15 Juni 2015, yang dibuat di
hadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima
dan dicatatkan dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (”SABH”) Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (”Kemenkumham”) No. AHU-0939357.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 13 Juli 2015 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-3533082.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal
13 Juli 2015.

Kantor Pusat : Wisma Sudirman Lantai 6, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220
No. Telp. : +62 21 5739330
No. Fax : +62 21 5709050
Email : secretary@theequityone.com
Situs Web : www.theequityone.com

Berdasarkan anggaran dasar, kegiatan usaha utama EDI adalah jasa, investasi, perindustrian,
percetakan, pembangunan dan pergudangan. Pada saat ini, EDI hanya bergerak dalam kegiatan usaha
di bidang investasi melalui penyertaan saham dalam entitas anak.

EDI saat ini memiliki 29,85 % dari seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor, akan
tetapi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarkan pada
tanggal 22 Oktober 2015 sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
PT Bank Ganesha No. 12 yang dibuat dihadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H.,
telah disetujui penerbitan saham baru kepada EDI dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2.400.000.000
(dua miliar empat ratus juta) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) per saham
dengan harga penerbitan saham sama dengan harga penawaran umum perdana saham Perseroan.
Pelaksanaan penerbitan saham kepada EDI akan dilaksanakan pada tanggal pencatatan saham
Perseroan di Bursa Efek Indonesia.

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Equity
Development Investment Tbk No. 60 tanggal 15 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani
Sadjarwo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatatkan dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum (“SABH”) pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (”Kemenkumham”) di bawah No. AHU-AH.01.03-0949741 tanggal 9 Juli 2015 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-3531044.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 9 Juli
2015, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi EDI yang menjabat saat ini sebagai berikut:

Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris : Sujitno Siswowidagdo
Komisaris : Kamardy Arief
Komisaris : Rachmat Deswandy
Komisaris : Cyprianus Pranoto
Komisaris Independen : Mukhlis Rasyid
Komisaris Independen : Ruhiat Wirasendjaja

Direksi
Presiden Direktur : Muhamad Zulkifli Abusuki
Direktur : Tetty Lanawati Gozali
Direktur : Bustomi Usman
Direktur Independen : Tan Kurniawan Sutandar
Direktur Independen : Indrawana Widjaja

75
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 30 September 2015 yang dikeluarkan oleh PT Datindo
Entrycom selaku Biro Administrasi dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Equity
Development Investment Tbk. No.1 tanggal 2 Januari 2003 dibuat dihadapan Dr. Isyana Wisnuwardhani
Sadjarwo, S.H., M.H., struktur permodalan dan susunan pemegang saham EDI adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal
Saham Seri A : Rp500,- per saham
Keterangan %
Saham Seri B : Rp250,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar
Saham Seri A 1.441.440.000 720.720.000.000
Saham Seri B 8.637.120.000 2.159.280.000.000
Jumlah Modal Dasar 10.078.560.000 2.880.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Global International Limited
Saham Seri A 685.000.000 342.500.000.000
Saham Seri B 3.571.040.248 892.760.062.000
Total 4.256.040.248 1.235.260.062 81,43
Masyarakat
Saham Seri A 756.440.000 378.220.000.000
Saham Seri B 213.855.950 53.463.987.500
Total 970.295.950 431.683.987.500 18,57
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.226.336.198 1.666.944.049.500 100,00
Saham dalam Portepel
Saham Seri A - -
Saham Seri B 4.852.223.802 1.213.055.950.500
Jumlah Saham Dalam Portepel 4.852.223.802 1.213.055.950.500

2. PT Bintang Tunggal Gemilang (“BTG”)

BTG didirikan di Jakarta berdasarkan akta Perseroan Terbatas “PT Bintang Tunggal Gemilang” No. 83
tanggal 6 Desember 1995, dibuat di hadapan Erly Soehandojo, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan
No. C2-4.961 HT.01.01 TH.96 tanggal 6 Maret 1996 serta telah didaftarkan di dalam Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1015/1996 tanggal 17 Juli 1996 dan telah diumumkan
dalam Tambahan No. 117 Berita Negara Republik Indonesia (“BNRI”) No. 3 tanggal 10 Januari 1997.

BTG berkantor pusat di Wisma Sudirman Lantai 12A, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220.

Anggaran Dasar BTG telah diubah untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat
PT Bintang Tunggal Gemilang No. 78 tanggal 20 Februari 2013, dibuat di hadapan Hannywati Gunawan,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (“Menkumham”) sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-55521.AH.01.02.
Tahun 2013 tanggal 31 Oktober 2013 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah
No. AHU-0101094.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 31 Oktober 2013 (“Akta No. 78/2013”).

Berdasarkan anggaran dasar, maksud dan tujuan dari BTG ialah berusaha dalam bidang:
a. Pembangunan/kontraktor;
b. Perdagangan;
c. Perindustrian;
d. Pengangkutan;
e. Pergudangan;
f. Pertanian, perkebunan, kehutanan;
g. Perikanan;
h. Pertambakan;

76
i. Peternakan;
j. Percetakan;
k. Perbengkelan; dan
l. Jasa/konsultan

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan akta Berita Acara Rapat PT Bintang Tunggal Gemilang No. 8 tanggal 6 April 2016, yang
dibuat oleh Hilda Yulistiawati, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diterima dan dicatat di dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum Menkumham di bawah No. AHU-AH.01.03-0038959 tanggal 11 April 2016
serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0044991.AH.01.11.Tahun 2016
tanggal 11 April 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BTG yang menjabat saat ini
sebagai berikut:

Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris : Ferdinandus Harnantoko
Komisaris : Totok Wahyu Nugroho

Direksi
Presiden Direktur : H. Dadeng Saefudin
Direktur : Gitardjo Wiguna

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 78/2013, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BTG adalah
sebagai berikut:

Nilai Nominal
Keterangan Rp1.000,- per saham %
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 500.000.000 500.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Susilawati 150.000.000 150.000.000.000,- 65,22
2. Benny Gozali 80.000.000 80.000.000.000,- 34,78
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 230.000.000 230.000.000.000,- 100,00
Saham dalam Portepel 270.000.000 270.000.000.000,-

J. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Afiliasi

Transaksi afiliasi diartikan sebagai sebuah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau perusahaan
terkendali dengan afiliasi dari perusahaan atau afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
atau pemegang saham utama (pemegang saham yang memiliki minimal 20% saham baik langsung
maupun tidak langsung di perusahaan) dari perusahaan. Benturan kepentingan diartikan sebagai
perbedaan antara kepentingan ekonomi perusahaan dengan kepentingan ekonomi pribadi dari anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat merugikan perusahaan.

Untuk melakukan transaksi dengan pihak yang terafiliasi, Perseroan diharuskan untuk: (i) mengumumkan
keterbukaan informasi atas setiap transaksi afiliasi kepada masyarakat dan menyampaikan bukti
pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat akhir hari
kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya transaksi tersebut, dimana pengumuman tersebut akan memuat
salah satunya ringkasan laporan penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, beberapa transaksi afiliasi hanya cukup dilaporkan oleh perusahaan
kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya transaksi
tanpa disertai dengan laporan penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

77
Untuk melakukan transaksi dengan yang mengandung benturan kepentingan, Perseroan diharuskan
untuk memperoleh persetujuan dari para pemegang saham independen, kecuali transaksi-transaksi
dengan benturan kepentingan yang dikecualikan dari kewajiban mendapatkan persetujuan dari para
pemegang saham independen sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf c Peraturan Bapepam dan
LK No. IX.E.1.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki transaksi dengan pihak terafiliasi tertentu
antara lain sebagai berikut:

Sifat
Saldo per
No Perjanjian Para Pihak Hubungan Masa Berlaku Deskripsi Singkat
31 Desember 2015
Afiliasi
1. Akta Perjanjian 1. PT Ventura Pemegang maksimal Debitur menerima Rp755.281.377,53
Pemberian Fasilitas Investasi saham yang 36 bulan fasilitas kredit dari
Kredit Fixed Loan Utama sama sejak tanggal Perseroan dalam bentuk
(FX) Executing (“Debitur”) penarikan Fixed Loan Executing
No. 39 tanggal 17 2. Perseroan dengan jumlah setinggi-
Desember 2013, tingginya sebesar
yang dibuat di Rp2.000.000.000,- yang
hadapan Saniwati digunakan untuk modal
Suganda, S.H., kerja pembiayaan
Notaris di Jakarta piutang usaha dalam
bentuk bagi hasil.
Bunga 13,5% per tahun.
2. Akta Perjanjian 1. PT Ventura Pemegang maksimal Debitur menerima Rp2.571.395.782,68
Pemberian Fasilitas Investasi saham yang 60 bulan fasilitas kredit dari
Kredit Fixed Loan Utama sama sejak tanggal Perseroan dalam bentuk
(FX) Executing (“Debitur”) penarikan Fixed Loan Executing
No. 25 tanggal 28 2. Perseroan dengan jumlah setinggi-
Agustus 2013, yang tingginya sebesar
dibuat di hadapan Rp5.000.000.000,- yang
Saniwati Suganda, digunakan untuk modal
S.H., Notaris di kerja pembiayaan
Jakarta piutang usaha dalam
bentuk bagi hasil.
Bunga 13% per tahun.
3. Akta Perjanjian 1. PT Ventura Pemegang maksimal Debitur menerima Rp823.948.960,49
Pemberian Fasilitas Investasi saham yang 36 bulan fasilitas kredit dari
Kredit Fixed Loan Utama sama sejak tanggal Perseroan dalam bentuk
(FX) Executing No. (“Debitur”) penarikan Fixed Loan Executing
15 tanggal 6 Juni 2. Perseroan dengan jumlah setinggi-
2014, yang dibuat tingginya sebesar
di hadapan Saniwati Rp1.500.000.000,- yang
Suganda, S.H., digunakan untuk modal
Notaris di Jakarta kerja pembiayaan
piutang usaha dalam
bentuk bagi hasil.
Bunga 14% per tahun.
4. Perjanjian Kredit No. 1. Amelius A. Terkait dengan 5 Juni 2013 Debitur menerima Rp17.011.893,48
41840/KBK/06/2013 Tumbelaka pengendali s/d fasilitas kredit sejumlah
tanggal 05 Juni (“Debitur”) Bank 5 Mei 2016 Rp100.000.000,-.
2013, yang dibuat 2. Perseroan Bunga 18% per tahun.
dibawah tangan dan
bermaterai cukup
5. Perjanjian Kredit No. 1. Hendry Pengurus dari 26 Agustus Debitur menerima Rp119.196.884,46
53191/MAP/08/2013 Hasiholan perusahaan 2015 fasilitas kredit sejumlah
tanggal 26 Agustus Batubara yang terkait s/d Rp200.000.000,-.
2015, yang dibuat (“Debitur”) 26 Juli 2016 Bunga 18% per tahun.
dibawah tangan dan 2. Perseroan
bermaterai cukup
6. Perjanjian Kredit No. 1. Wasito Komisaris 4 September Debitur menerima Rp117.825.266,89
47637/GSH/09/2014 Pramono Perseroan 2014 fasilitas kredit sejumlah
tanggal 4 (“Debitur”) s/d Rp200.000.000,-.
September 2014, 2. Perseroan 4 Agustus Bunga 9% per tahun.
yang dibuat 2017
dibawah tangan dan
bermaterai cukup

78
Sifat
Saldo per
No Perjanjian Para Pihak Hubungan Masa Berlaku Deskripsi Singkat
31 Desember 2015
Afiliasi
7. Perjanjian Kredit 1. Benny Gozali Pemegang 12 Juni 2015 Debitur menerima Rp979.877.688,15
No. 049/PKP/ (“Debitur”) saham s/d fasilitas pinjaman
KRD/KCU/2015 2. Perseroan Perseroan 12 Juni 2020 perorangan sejumlah
tanggal 12 Juni Rp1.065.000.000,-
2015, yang dibuat Bunga spread 2% di atas
dibawah tangan dan suku bunga deposito per
bermaterai cukup tahun atas jumlah yang
terhutang.
8. Akta Perjanjian 1. Yugi Prayanto Pengurus dari 22 Januari Debitur menerima Rp202.277.502,74
Kredit No. 33 (“Debitur”) perusahaan 2013 fasilitas kredit kendaraan
tanggal 22 Januari 2. Perseroan terkait s/d bermotor sampai jumlah
2013, yang dibuat 22 Januari setinggi-tingginya
di hadapan Syafi’i, 2018 Rp390.000.000,- yang
S.H., Notaris di digunakan untuk
Kabupaten Bekasi pembiayaan pembelian
kendaraan bermotor.
Bunga 13,5% per tahun.
9. Perjanjian Sewa- 1. PT Panen Hubungan 1 November Pengelola menyewakan -
Menyewa No. Lestari Basuki kepengurusan 2011 kepada Penyewa atas
024/2011 tanggal (”Pengelola”) dengan s/d ruangan di dalam gedung
31 Oktober 2011 jis. 2. Perseroan perusahaan 31 Oktober Wisma Sudirman, Jl.
Addendum tanggal (“Penyewa”) terkait 2016 Jend. Sudirman Kav.
31 Desember 2012 34, Jakarta 10220 yang
dan Addendum meliputi Lantai 1 Ruang
2 tanggal 29 No. 01 & Strongroom
Desember 2014 seluas 135 m2 semigross
dan kelengkapan gedung
yang lazimnya seperti
ruangan pintu masuk
dan jalan-jalan yang
menuju Obyek Sewa, lift
penumpang, lift barang,
gang, lorong, tangga,
kamar toilet dan dapur
kecil di dalam gedung.
Harga sewa:
USD25.00 per m2 / bulan
10. Perjanjian Sewa- 1. PT Panen Hubungan 1 Mei 2012 s/d Pengelola menyewakan -
Menyewa No. Lestari Basuki kepengurusan 31 Oktober kepada Penyewa atas
015/2012 tanggal (”Pengelola”) dengan 2016 ruangan di dalam gedung
30 April 2012 jis. 2. Perseroan perusahaan Wisma Sudirman, Jl.
Addendum tanggal (“Penyewa”) terkait Jend. Sudirman Kav.
31 Desember 2012 34, Jakarta 10220
dan Addendum yang meliputi Lantai 2
2 tanggal 29 Mezanine seluas 255
Desember 2014 m2 semigross dan
kelengkapan gedung
yang lazimnya seperti
ruangan pintu masuk
dan jalan-jalan yang
menuju Obyek Sewa, lift
penumpang, lift barang,
gang, lorong, tangga,
kamar toilet dan dapur
kecil di dalam gedung.
Harga sewa:
USD61,200.00
Untuk tahun ketiga
sampai dengan akhir
periode sewa:
USD95,625.00

79
Sifat
Saldo per
No Perjanjian Para Pihak Hubungan Masa Berlaku Deskripsi Singkat
31 Desember 2015
Afiliasi
11. Perjanjian Sewa 1. PT Gajah Pemegang 18 April 2014 Pemberi Sewa -
Menyewa No. 001/ Tunggal Tbk saham yang s/d menyewakan kepada
GAF.TGR/GEM/ (”Pemberi sama 17 April 2019 Penyewa berupa: 2 unit
PS-BG/II/2014 Sewa”) ruko yang beralamat di
tanggal 12 Februari 2. Perseroan Ruko Gajah Tunggal
2014 dibuat (“Penyewa”) No. 1 dan 2, Jl. Raya
dibawah tangan dan Gajah Tunggal No. 8-9,
bermaterai cukup Kelurahan Pasir Jaya,
Kecamatan Jatiuwung,
Tangerang, 15135 Untuk
dipergunakan sebagai
kantor kas/Capem
Gajah Tunggal yang
menggantikan kantor
kas Gajah Tunggal yang
telah beroperasi di dalam
Komplek Industri Gajah
Tunggal.

Harga Sewa:
Rp100.000.000,- per
tahun
12. Lease Agrement 1. PT Manning Hubungan 1 April 2009 Pemberi Sewa -
No. 03/GG/09 Development kepengurusan s/d menyewakan kepada
tanggal 30 Januari (”Pemberi dengan 30 Maret 2017 Penyewa berupa
2009 jo. Addendum Sewa”) perusahaan ruangan yang terletak di
To the Lease 2. Perseroan terkait Gedung Graha Ganesha,
Agreement tanggal (“Penyewa”) Jl. Hayam Wuruk No. 28
16 Juni 2014, dibuat Jakarta 10120 yaitu:
dibawah tangan 1. Lantai 1 Suites 100-
150 seluas 839 m2
2. Lantai 2 Suites 200
& 250
3. Lantai 3 Suites 350;
dan
4. Lantai 5 Suites 550
seluas 1.950,10 m2
termasuk segala fasilitas
yang digunakan bersama
penyewa lainnya
termasuk lift dan ac
sistem sentral.

Harga Sewa:
1. Lantai 1 Suites
100-150 =
Rp46.145.000,- per
bulan
2. Lantai 2 Suites
200-250 =
Rp78.004.000,- per
bulan
3. Lantai 3 Suites 350
= Rp78.004.000,-
per bulan
4. Lantai 5 Suites 550
= Rp79.260.000,-
per bulan

80
Sifat
Saldo per
No Perjanjian Para Pihak Hubungan Masa Berlaku Deskripsi Singkat
31 Desember 2015
Afiliasi
13. Perjanjian Sewa 1. PT Manning Hubungan 1 Januari 2014 Pemberi Sewa -
Menyewa No. Development kepengurusan s/d menyewakan kepada
01/WHW/PKS- (”Pemberi dengan 31 Desember Penyewa berupa
ATM/BANK- Sewa”) perusahaan 2016 ruangan yang terletak
GANESHA/2014 2. Perseroan terkait di Jl. Hayam Wuruk No.
tanggal 17 Juni (“Penyewa”) 8 atau dikenal dengan
2014, dibuat nama Wisma Hayam
dibawah tangan Wuruk yaitu tempat untuk
ATM, seluas 1,5 m2
yang berada di Lantai
Dasar beserta fasilitas
penerangan listrik, AC,
jaringan VSAT dan
keamanan 24 jam.

Harga Sewa:
Rp38.181.816,- belum
termasuk PPN 10%
14. Akta Perjanjian 1. PT Equity Terkait 1 Mei 2012 Pemberi Sewa -
Sewa Menyewa Securities sebagai s/d menyewakan kepada
No. 164 tanggal 30 Indonesia pengendali 30 April 2017 Penyewa berupa:
Maret 2012 dibuat di (”Pemberi Perseroan sebuah bangunan Ruko
hadapan Hannywati Sewa”) 3 lantai berdiri di atas
Gunawan, S.H., 2. P e r s e r o a n sebidang tanah Hak
Notaris di Jakarta (“Penyewa”) Guna Bangunan No.
03689/Lengkong Wetan
seluas 93 m2 setempat
dikenal sebagai Ruko
Golden Boulevard
Blok D Nomor 7, Jl.
Pahlawan Seribu berikut
fasilitasnya berupa
listrik, air dan 2 saluran
pesawat telepon untuk
dipergunakan sebagai
kantor Perseroan.

Harga Sewa:
Rp500.000.000,- untuk 5
tahun masa sewa.
15. Perjanjian Sewa 1. PT Siola Hubungan 17 Juli 2015 Pemberi Sewa -
Menyewa No. 055/ Sandimas kepengurusan s/d menyewakan kepada
SS/SPSM-MOU- (”Pemberi dengan 16 Juli 2016 Penyewa berupa:
ATM/VI/P/2015 Sewa”) perusahaan ruangan tempat usaha
tanggal 23 Juni 2. P e r s e r o a n terkait berupa Unit No. 11 B
2015, dibuat di (“Penyewa”) Lantai Dasar dengan
bawah tangan luas 3 m2 yang berlokasi
di Pusat Perbelanjaan
Sunter Mall, terletak
di Jl. Danau Sunter
Utara Blok G-7 Kav. 11,
Jakarta 14350 untuk
dipergunakan sebagai
ATM Ganesha.

Harga Sewa:
Rp3.240.000,- untuk
masa sewa 1 tahun,
belum termasuk PPn
10%

81
Sifat
Saldo per
No Perjanjian Para Pihak Hubungan Masa Berlaku Deskripsi Singkat
31 Desember 2015
Afiliasi
16. Perjanjian 1. Dana Pensiun Terkait Perjanjian Perjanjian ini antara -
Administrasi No. Lembaga sebagai berlaku untuk Pihak Pertama dan Pihak
2006/PA/DPLK_ Keuangan PT pengendali jangka waktu Kedua yang mengatur
BDNILIFE/IV/1998 Equity Life Perseroan yang tidak program dana pensiun
tanggal 1 April Indonesia (d/h ditentukan, untuk karyawan Pihak
1998, yang dibuat di Dana Pensiun kecuali jika Kedua yang memenuhi
bawah tangan dan Lembaga Pihak Kedua kriteria dan dipilih oleh
bermaterai cukup Keuangan PT atau Pihak Pihak Kedua untuk
Asuransi Jiwa Pertama bubar diikutsertakan dalam
Binadaya atau Para program dana pensiun
Nusaindah) Pihak setuju dan turut mendapatkan
(“Pihak untuk tidak manfaat dari perjanjian
Pertama”) melanjutkan
2. Perseroan Perjanjian
(“Pihak
Kedua”)
17. Perjanjian Asuransi 1. PT Equity Life Terkait Polis berlaku Pihak Kedua setuju untuk -
Jiwa Kumpulan Indonesia sebagai sejak bekerjasama dengan
Program Hari (d/h PT pengendali tanggal yang Pihak Pertama dalam
Tua dan Asuransi Asuransi Jiwa Perseroan dicantumkan menyelenggarakan
Kecelakaan No. Binadaya dalam Polis santunan berupa
91204-41-100 Nusaindah) Program Hari Tua dan
tanggal 1 Desember (“Pihak Program Asuransi
1991, yang dibuat di Pertama”) Kecelakaan atas
bawah tangan dan 2. Perseroan nama karyawan yang
bermaterai cukup (“Pihak memenuhi persyaratan
Kedua”)
18. Perjanjian Asuransi 1. PT Equity Life Terkait Asuransi Pihak Pertama dan -
Jiwa Kredit No. Indonesia sebagai berlaku sejak Pihak Kedua sepakat
12012-01-000 (“Pihak pengendali Tertanggung untuk melangsungkan
tanggal 1 Februari Pertama”) Perseroan didaftarkan perjanjian asuransi
2012, yang dibuat di 2. Perseroan oleh Pihak kumpulan jenis Asuransi
bawah tangan dan (“Pihak Kedua kepada Jiwa Kredit atas jiwa
bermaterai cukup Kedua”) Pihak Pertama masing-masing penerima
fasilitas kredit dari Pihak
Kedua (”Tertanggung”)
selama masa kredit
Tertanggung dengan
Pihak Kedua.

Pihak Kedua berhak atas


sejumlah nilai uang yang
ditentukan dalam Polis
dimana Pihak Pertama
akan membayar Manfaat
Asuransi kepada Pihak
Kedua dalam hal terjadi
risiko meninggal dunia
pada diri Tertanggung
sehingga Pihak
Kedua terhindar dari
risiko kerugian akibat
ketidakmampuan
Tertanggung melunasi
kredit kepada Pihak
Kedua karena terjadinya
risiko tersebut.

Pihak Kedua wajib


membayar Premi
Tunggal kepada Pihak
Pertama menurut jumlah
dan pada waktu yang
telah ditetapkan dalam
Polis serta tidak dapat
ditarik kembali.

82
Sifat
Saldo per
No Perjanjian Para Pihak Hubungan Masa Berlaku Deskripsi Singkat
31 Desember 2015
Afiliasi
19. Perjanjian Asuransi 1. PT Equity Life Terkait 1 April 2016 Pihak Pertama dan -
Kesehatan No. Indonesia sebagai s/d Pihak Kedua sepakat
1991.0203.1 tanggal (d/h PT pengendali 31 Maret 2017 untuk melangsungkan
10 Mei 2002 jis. Asuransi Jiwa Perseroan perjanjian asuransi
Endorsement No. Binadaya secara kumpulan jenis
EDS-17/IV/2015 Nusaindah) Asuransi Kesehatan
tanggal 17 April (“Pihak untuk masing-masing
2015 dan Surat Pertama”) Karyawan/Karyawati
Pengajuan Asuransi 2. Perseroan (”Tertanggung”) dan
Kumpulan (SPAK) (“Pihak Anggota Keluarganya.
tanggal 31 Maret Kedua”)
2016, yang dibuat di
bawah tangan dan
bermaterai cukup
20. Perjanjian Asuransi 1. PT Equity Life Terkait Polis ini Pihak Pertama dan -
Dana Pesangon No. Indonesia sebagai berlaku sejak Pihak Kedua sepakat
2006.0006.1 tanggal (“Pihak pengendali tanggal yang untuk melangsungkan
28 Desember 2006, Pertama”) Perseroan ditetapkan perjanjian asuransi
yang dibuat di 2. Perseroan dalam Polis, secara kumpulan jenis
bawah tangan dan (“Pihak dengan Asuransi Dana Pesangon
bermaterai cukup Kedua”) ketentuan untuk masing-masing
Premi pertama Karyawan/Karyawati
telah dibayar dari Pihak Kedua dan/
lunas. atau orang-orang yang
disetujui oleh Pihak
Kedua yang didaftarkan
oleh Pihak Kedua untuk
memperoleh Manfaat
Asuransi (”Tertanggung”)

21. Perjanjian Kerja 1. PT Equity Life Terkait Perjanjian Pihak Kedua menunjuk -
Sama Penutupan Indonesia sebagai berlaku dalam Pihak Pertama sebagai
Asuransi Jiwa (“Pihak pengendali jangka waktu perusahaan asuransi jiwa
Kredit No. 084/ELI/ Pertama”) Perseroan tidak terbatas, rekanan Pihak Kedua
Lgl/VII/15 – No. 2. Perseroan terhitung sejak untuk menyediakan
011/PKS/AKR/ (“Pihak tanggal 8 Asuransi Jiwa Kredit
VII/2015 tanggal 4 Kedua”) Oktober 2014 untuk Pihak Kedua guna
September 2015, dan dapat memberi pertanggungan
yang dibuat di diperpanjang bagi nasabah penerima
bawah tangan dan atau diakhiri fasilitas kredit dari
bermaterai cukup sewaktu-waktu Pihak Kedua yang telah
atau diadakan didaftarkan oleh Pihak
perubahan- Kedua kepada Pihak
perubahan Pertama (“Tertanggung”)
atas guna menjamin
persetujuan pengembalian fasilitas
Para Pihak kredit.
22. Perjanjian 1. Perseroan Terkait Tidak diatur Pihak Pertama menunjuk -
Kerjasama tentang (“Pihak sebagai Pihak Kedua untuk
Penutupan Asuransi Pertama”) pengendali membantu pelaksanaan
No. 028/AKS/PKS/ 2. PT Lumbung Perseroan penutupan asuransi
XI/2013 – No. Sari (“Pihak atas aset-aset dan
109/LS/DIR/XI/13 Kedua”) barang jaminan milik
tanggal 29 Januari Pihak Pertama yang
2014, yang dibuat di didapatkan sehubungan
bawah tangan dan dengan pemberian
bermaterai cukup fasilitas kredit.

83
Berikut adalah perbandingan antara saldo dengan pihak terafiliasi atas jumlah Aset pada tanggal
31 Desember 2015:

Akun Persen terhadap Aset Jumlah


(jutaan)
Kredit yang diberikan 0.30 % Rp5.937

Sedangkan perbandingan antara saldo dengan pihak terafiliasi atas jumlah Liabilitas pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Akun Persen terhadap Liabilitas Jumlah


(jutaan)
Dana Pihak Ketiga 7,49% Rp132.044
Simpanan dari bank lain 0,00% Rp2

Berikut adalah perbandingan antara saldo dengan pihak terafiliasi atas jumlah Pendapatan maupun
jumlah Beban sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Akun Persen terhadap Pendapatan Jumlah


(jutaan)
Pendapatan Bunga 0,52% Rp1.060

Akun Persen terhadap biaya Jumlah


(jutaan)
Beban Bunga 4,99% Rp5.427
Beban Sewa dan Asuransi 13,65% Rp3.836

K. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian-perjanjian penting yang dibuat Perseroan
dengan pihak ketiga, antara lain sebagai berikut:

No Perjanjian Para Pihak Masa Berlaku Deskripsi Singkat


1. Akta Sewa-Menyewa No. 07 1. Haji Syafril (”Pemberi 7 Juli 2013 Pemberi Sewa menyewakan kepada
tanggal 7 Mei 2013 dibuat di Sewa”) s/d Penyewa berupa: Sebidang tanah dan
hadapan Ferry Sabela, S.H., 2. Perseroan 7 Juli 2018 bangunan, dengan bukti kepemilikan
M.Kn., Notaris di Kabupaten (“Penyewa”) Sertifikat Hak Guna Bangunan No.
Tangerang 416/Cipulir, terdaftar atas nama Haji
Syafril dan Ny. Hajjah Syamsidar,
seluas 106 m2 demikian berikut
bangunan rumah kantor yang didirikan
di atasnya setempat dikenal sebagai
Jl. Ciledug No. 20A, RT 006, RW 05
beserta fasilitas sambungan listrik
5.500 Watt, sambungan telepon 1 line
untuk dipergunakan sebagai kantor
cabang Perseroan

Harga Sewa:
Rp350.000.000,- untuk 5 tahun masa
sewa

84
No Perjanjian Para Pihak Masa Berlaku Deskripsi Singkat
2. Akta Perjanjian Sewa 1. Yacob (”Pemberi 17 September 2013 Pemberi Sewa menyewakan kepada
Menyewa No. 18 tanggal 17 Sewa”) s/d Penyewa berupa: 2 unit rumah toko
September 2013 dibuat di 2. Perseroan 17 September 2019 yang berdiri di atas 2 bidang tanah yang
hadapan Ina Susiani Dengah, (“Penyewa”) terletak di Wilayah Paramount Lakes
S.H., M.Kn., Notaris di Kota Serpong, Desa/Kelurahan Medang,
Tangerang Selatan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, yaitu:
1. Luas tanah 67,50 m2 dengan
luas bangunan 202,50 m2,
yang diperoleh Pemberi Sewa
sebagaimana ternyata dalam
Perjanjian Pengikatan Jual
Beli Tanah dan Bangungan
“Paramount Lakes Serpong”
komplek perumahan Gading
Serpong yang dibuat dibawah
tangan bermaterai cukup
tertanggal 19 Maret 2012 nomor:
63/PLD/III/2012 setempat
dikenal dengan Boulevard
Andalucia/D/33 Wilayah Ruko
Andalucia/Alicante Boulevard;
2. Luas tanah 67,50 m2 dengan
luas bangunan 202,50 m2,
yang diperoleh Pemberi Sewa
sebagaimana ternyata dalam
Perjanjian Pengikatan Jual
Beli Tanah dan Bangungan
“Paramount Lakes Serpong”
komplek perumahan Gading
Serpong yang dibuat dibawah
tangan bermaterai cukup
tertanggal 19 Maret 2012 nomor:
65/PLD/III/2012 setempat
dikenal dengan Boulevard
Andalucia/D/32 Wilayah Ruko
Andalucia/Alicante Boulevard
berikut segala bangunan rumah toko
sesuatu yang berada, berdiri atau
tertanam di atas tanah tersebut beserta
dengan fasilitasnya antara lain listrik
dan air bersih untuk dipergunakan
sebagai gudang arsip.

Harga Sewa:
Rp690.000.000,- untuk 6 tahun masa
sewa

3. Akta Perjanjian Sewa 1. Hendy Iskandar 11 Desember 2014 Pemberi Sewa menyewakan kepada
Menyewa No. 92 tanggal 30 (”Pemberi Sewa”) s/d Penyewa berupa: sebuah ruangan
Juli 2012 dibuat di hadapan 2. Perseroan 11 Desember 2019 di lantai 1 dan lantai 2 dengan luas
Saniwati Suganda, S.H., (“Penyewa”) bangunan 200 m2 dengan ukuran
Notaris di Jakarta masing-masing seluas 5 x 20 m2 yang
berdiri di atas sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 3252/Pluit terdaftar atas
nama Pemberi Sewa setempat dikenal
sebagai Jl. Pluit Karang No. 191 Blok
A7 Utara, Kav. No. 5 beserta fasilitas
listrik, air dan 1 sambungan telepon
untuk dipergunakan sebagai kantor
Perseroan.

Harga Sewa:
Rp537.500.000,- untuk 5 tahun masa
sewa

85
No Perjanjian Para Pihak Masa Berlaku Deskripsi Singkat
4. Akta Perjanjian Sewa 1. Dra. Emmy Erawati 15 September 2012 Pemberi Sewa menyewakan kepada
Menyewa No. 93 tanggal 30 Poerwanto (”Pemberi s/d Penyewa berupa: 1 buah bangunan
Juli 2012 dibuat di hadapan Sewa”) 15 September 2017 rumah toko yang terdiri dari 4 lantai,
Saniwati Suganda, S.H., 2. Perseroan yang berdiri di atas tanah negara bekas
Notaris di Jakarta (“Penyewa”) HGB No. 7717/Sunter Agung seluas
172 m2 setempat dikenal sebagai Jl.
Danau Sunter Utara Blok E Kav. No.
4D yang dilengkapi dengan instalasi
aliran listrik, instalasi saluran air, 3 line
telepon untuk dipergunakan sebagai
kantor Perseroan.

Harga Sewa:
Rp685.000.000,- untuk 5 tahun masa
sewa

5. Akta Perjanjian Sewa 1. Hernoto Prawiro 27 Juli 2014 s/d Pemberi Sewa menyewakan kepada
Menyewa No. 01 tanggal 3 (”Pemberi Sewa”) 26 Juli 2019 Penyewa berupa: 3 buah banguan
April 2014 dibuat di hadapan 2. Perseroan Ruko di atas 3 bidang tanah sebagai
Syafi’i, S.H., Notaris di (“Penyewa”) berikut:
Kabupaten Bekasi 1. Sertifikat HGB No. 00919/
Purwodinatan seluas 81 m2
setempat dikenal Jl Suari D 27
atas nama Hernoto Prawiro;
2. Sertifikat HGB No. 00920/
Purwodinatan seluas 81 m2
setempat dikenal Jl Suari D 26
atas nama Hernoto Prawiro; dan
3. Sertifikat HGB No. 00921/
Purwodinatan seluas 81 m2
setempat dikenal Jl Suari D 25
atas nama Hernoto Prawiro;
Berikut fasilitas-fasilitasnya berupa
listrik, 6 line telepon dan air untuk
dipergunakan sebagai kantor cabang
Perseroan.

Harga Sewa:
Rp1.500.000.000,- untuk 5 tahun masa
sewa

6. Perjanjian Sewa Menyewa 1. PT Griyamas Mukti 1 Agustus 2015 Pemberi Sewa menyewakan kepada
Ruangan ATM di Novotel Sejahtera (”Pemberi s/d Penyewa berupa: ruangan ATM milik
Surabaya Hotel & Suites No. Sewa”) 1 Agustus 2016 Pemberi Sewa yang terletak di Novotel
746/KRT/VIII/15 tanggal 21 2. Perseroan Surabaya Hotel & Suites, Jl. Ngagel No.
Agustus 2015, dibuat di bawah (“Penyewa”) 173-175 Surabaya seluas 3 m2 beserta
tangan 1 line telepon yang akan dipergunakan
sebagai jaringan ATM.

Harga Sewa:
Rp18.000.000,- per tahun
7. Akta Perjanjian Sewa 1. Titien Setiany 18 Mei 2015 s/d Pemberi Sewa menyewakan kepada
Menyewa No. 48 tanggal Tedjakusuma 18 Mei 2017 Penyewa berupa: bangunan rumah
18 Maret 2005, dibuat di (”Pemberi Sewa”) toko 4 lantai yang berdiri di atas tanah
hadapan Irawati Njoto, S.H., 2. Perseroan Hak Milik No. 3018/Pradah Kalikendal
Notaris di Surabaya jis. Akta (“Penyewa”) seluas 97 m2 setempat dikenal sebagai
Perpanjangan Perjanjian Ruko HR. Muhammad Golden Palace
Sewa Menyewa No. 45 Blok A-08 berikut fasilitasnya yaitu
tanggal 10 Agustus 2009 dan listrik, air dan 1 sambungan telepon
Akta Perpanjangan Perjanjian berikut instalasinya untuk kantor dan
Sewa No. 83 tanggal 16 tempat usaha.
Desember 2014, keduanya
dibuat di hadapan Agnes Ninik Harga Sewa:
Mutiara Widjaja, S.H., Notaris Rp500.000.000,- untuk 2 tahun masa
di Surabaya sewa.

86
No Perjanjian Para Pihak Masa Berlaku Deskripsi Singkat
8. Akta Perjanjian Sewa 1. Ny. Budi Setiawati, 1 Oktober 2012 Pemberi Sewa menyewakan kepada
Menyewa No. 13 tanggal 5 Juli Tn. Seger Walujo dan s/d Penyewa berupa: bangunan rumah
1995, dibuat di hadapan Shinta Tn. Bugar Walujo 30 September 2017 toko 2 lantai dengan uraian:
Ameliawaty, S.H., Notaris di (Ahli Waris Alm. Lele • lantai 1 seluas 265 m2
Surabaya jis. Akta Perjanjian Pratomo) (”Pemberi • lantai 2 seluas 155 m2
Perpanjangan Sewa Menyewa Sewa”) yang berdiri di atas tanah Hak Guna
No. 05 tanggal 14 September 2. Perseroan Bangunan No. 156/K/Kelurahan
2000, Akta Perjanjian (“Penyewa”) Sidodadi seluas 493 m2 setempat
Perpanjangan Sewa Menyewa dikenal sebagai Jl. Kapasan No. 206
No. 08 tanggal 8 Oktober 2001, terdaftar atas nama Lele Pratomo
keduanya dibuat di hadapan berikut dengan fasilitas berupa listrik,
Dewi Elitawati, S.H., Notaris di air minum dan 3 sambungan telepon.
Mojokerto, Akta Perpanjangan
Perjanjian Sewa Menyewa Harga Sewa:
No. 109 tanggal 29 Juni Rp660.000.000,-
2006 dan Akta Perpanjangan
Perjanjian Sewa No. 229
tanggal 25 Agustus 2011,
dibuat di hadapan Agnes Ninik
Mutiara Widjaja, S.H., Notaris
di Surabaya
9. Perjanjian Kerjasama Jasa 1. Perseroan (“Pihak 1 Februari 2015 Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua
Pengantaran Warkat/Dokumen Pertama”) s/d guna membantu Pihak Pertama dalam
Kliring No. 173/TRI-DMS/0811 2. PT Transnational 1 Februari 2017 urusan penyerahan dan pengambilan
tanggal 8 November 2004 jis. Solutions (“Pihak warkat/dokumen kliring dari dan ke
Addendum Akad Perjanjian Kedua”) Lembaga Kliring Bank Indonesia di
Kerjasama Jasa Pengantaran Jakarta.
Warkat/Dokumen Kliring No.
236/TRI-DMS/0506 tanggal 1
November 2005, Addendum
Akad Perjanjian Kerjasama
Jasa Pengantaran Warkat/
Dokumen Kliring No. 315/
TRI-DMS/2603 tanggal 26
Maret 2007, Addendum Akad
Perjanjian Kerjasama Jasa
Pengantaran Warkat/Dokumen
Kliring No. 393/TRI-DMS/1408
tanggal 14 Agustus 2008,
Addendum Akad Perjanjian
Kerjasama Jasa Pengantaran
Warkat/Dokumen Kliring No.
416/TRI-DMS/1303 tanggal 13
Maret 2009, Addendum Akad
Perjanjian Kerjasama Jasa
Pengantaran Warkat/Dokumen
Kliring No. 475/TRI-DMS/1402
tanggal 14 Februari 2011,
Addendum Akad Perjanjian
Kerjasama Jasa Pengantaran
Warkat/Dokumen Kliring No.
538/TRI-DMS/1403 tanggal 1
Februari 2013 dan Addendum
Akad Perjanjian Kerjasama
Jasa Pengantaran Warkat/
Dokumen Kliring No. 590/
TRI-DMS/0415 tanggal 6 April
2015, yang dibuat di bawah
tangan dan bermaterai cukup

87
No Perjanjian Para Pihak Masa Berlaku Deskripsi Singkat
10. Perjanjian Penggunaan Sistem 1. Bank Indonesia Tidak diatur Penyelenggara setuju untuk
Bank Indonesia Real Time (”Penyelenggara”) menyediakan dan Peserta setuju
Gross Settlement No. 10/39/ 2. Perseroan (“Peserta”) untuk menggunakan Sistem BI-RTGS
DASP tanggal 19 Maret 2008 dimana jenis transaksi yang wajib
dilakukan Peserta melalui Sistem BI-
RTGS meliputi:
1. Transaksi Pasar Uang Antar Bank
(PUAB) atau Pasar Uang Antar
Bank Syariah (PUAS)
2. Transaksi antara bank dengan
Bank Indonesia dalam rangka
jual beli surat berharga seperti
Sertifikat Bank Indonesia dan
Surat Utang Negara
3. Transaki antar bank dalam
rangka jual beli surat berharga
yang penyelesaiannya dilakukan
dengan mekanisme Delivery
Versus Payment (DVP) melalui
BI-SSSS;
4. Transaksi antar bank, baik untuk
kepentingan bank sendiri maupun
untuk kepentingan nasabah bank,
dengan nilai nominal sesuai
ketentuan batas nominal transfer
kredit yang diatur dalam ketentuan
mengenai sistem kliring nasional
Bank Indonesia;
5. Transaksi-transaksi lain yang
harus diselesaikan oleh Peserta
melalui Sistem BI-RTGS yang
akan diberitahukan oleh Bank
Indonesia

11. Perjanjian Penggunaan 1. Bank Indonesia Tidak diatur Penyelenggara setuju untuk
Sistem Kliring Nasional Bank (”Penyelenggara”) menyediakan dan menyelenggarakan
Indonesia No. 7/62/DASP 2. Perseroan (“Peserta”) dan Peserta setuju untuk menggunakan
tanggal 29 Juli 2005 SKNBI yang berlaku di seluruh kantor
Peserta di seluruh wilayah kliring
yang mana berlaku untuk penyediaan
dan penyelenggaraan SKNBI oleh
Penyelenggara Kliring Nasional,
Penyelenggara Kliring Lokal dan
Penyelenggara Kliring Lokal Selain BI

Peserta maupun nasabah Peserta


dapat menggunakan SKNBI untuk
mempreses berbagai jenis transaksi
dan Penyelenggara menggunakan
SKNBI untuk memproses berbagai
jenis transaksi pembayaran yang
dilakukan Peserta yang hasilnya akan
mengkredit atau mendebit rekening
giro Peserta.

12. Perjanjian Penggunaan Bank 1. Bank Indonesia Tidak diatur Penyelenggara setuju untuk
Indonesia-Scripless Securities (”Penyelenggara”) menyediakan dan Peserta
Settlement System No. 6/38/ 2. Perseroan (“Peserta”) setuju untuk menggunakan BI-
DPM tanggal 16 Februari 2004 SSSS yang digunakan untuk
Transaksi Dengan Bank Indonesia
termasuk penatausahaannya dan
penatausahaan Surat Berharga.

88
No Perjanjian Para Pihak Masa Berlaku Deskripsi Singkat
13. Perjanjian Kerjasama tentang 1. Direktorat Jenderal Tidak diatur Para Pihak sepakat untuk melakukan
Pelayanan Penyetoran Bea dan Cukai (“Pihak kerjasama kegiatan operasional
Penerimaan Negara Dalam Pertama”) pelayanan penyetoran Penerimaan
Rangka Impor Secara On- 2. Perseroan (“Pihak Negara Dalam Rangka Impor secara
Line No. KEP-35/BC/2003 Kedua”) on-line dengan menggunakan
- No. 014/SPD/0303 tanggal Sistem Pertukaran Data Elektronik
12 Maret 2003, yang dibuat di Kepabeanan (PDE Kepabeanan)
bawah tangan dan bermaterai dengan menggunakan jaringan
cukup Penyedia Jasa Pertukaran Data
Elektronik yang sudah mempunyai
kerjasama dengan Pihak Pertama.

14. Perjanjian Kerjasama tentang 1. Direktorat Jenderal Perjanjian ini Pihak Pertama dan Pihak Kedua
Monitoring Pelaporan Pajak (“Pihak berlaku selama sepakat menyelenggarakan kegiatan
Pembayaran Pajak (MP3) Pertama”) Pihak Kedua operasional pelayanan penerimaan
Secara On-Line No. KEP-551/ 2. Perseroan (“Pihak m e m e n u h i pembayaran pajak secara on-
PJ/2002 - No. 046/SPD/1202 Kedua”) syarat sebagai line dengan menggunakan Sistem
tanggal 30 Desember 2002, Bank Persepsi/ Monitoring Pelaporan Pembayaran
yang dibuat di bawah tangan Devisa Persepsi Pajak Direktorat Jenderal Pajak yang
dan bermaterai cukup yang mampu selanjutnya disebut sistem MP3-DJP
melaksanakan
p e l a y a n a n
p e n e rima a n
pembayaran pajak
secara on-line.

15. Akta Perjanjian Kerjasama 1. Perseroan (“Pihak Perpanjangan Pihak Pertama bermaksud untuk
Pemberian Jasa Layanan Atas Pertama”) secara otomatis menggunakan jasa Pihak Kedua
Uang Tunai dan Pengisian 2. PT Alpha EMS (“Pihak apabila tidak ada dalam:
Uang Tunai Serta Jasa Kedua”) kesepakatan 1. Jasa pengantaran, pengambilan,
Pemeliharaan Anjungan Tunai pengakhiran serta penyetoran Uang Tunai
Mandiri No. 40 tanggal 19 dari Cabang atau Nasabah
November 2013, dibuat di Pihak Pertama ke Cabang
hadapan Saniwati Suganda, atau Nasabah Pihak Pertama
S.H., Notaris di Jakarta dan/atau sebaliknya beserta
jo. Addendum I Perjanjian pengamanannya yang dilakukan
Kerjasama Layanan CIT oleh Pihak Kedua (“Jasa
dan ATM No. 074/PKS/AKR/ Pengantaran dan Pengambilan
XII/2014 – No. 094/AEMS- Uang Tunai antar Cabang atau
GANESHA/Addendum Nasabah”);
I/X/2014 tanggal 10 Desember 2. Jasa pengantaran Uang Tunai ke
2014, yang dibuat di bawah Bank lain yang ditunjuk oleh Pihak
tangan dan bermaterai cukup Pertama (“Jasa Pengantaran
Uang Tunai ke Bank lain”)
3. Jasa pemrosesan Uang Tunai
(Cash Processing) beserta
pengamanannya yang dilakukan
oleh Pihak Kedua (“Jasa
Pemrosesan Uang Tunai”)
4. Jasa Layanan ATM termasuk
dan tida terbatas pada proses
pengambilan Uang Tunai,
transportasi dan keamanan
penanganan/penyimpanan data-
data serta pemeliharaan setiap
ATM yang terletak di lokasi

89
No Perjanjian Para Pihak Masa Berlaku Deskripsi Singkat
16. Perjanjian Kerjasama tentang 1. Perseroan (“Pihak Masa berlaku Para Pihak telah setuju dan sepakat
Asuransi Jiwa Santunan Pertama”) Perjanjian ini untuk mengadakan perjanjian kerja
Kredit Anda (AJISAKA) No. 2. PT Asuransi Jiwa dimulai sejak 28 sama Asuransi Jiwa Santunan Kredit
B.008/Corp.Legal/VI/2011 Bringin Jiwa Sejahtera Juni 2011 dan Anda (AJISAKA) bagi nasabah/debitur
- No. B.2009BK/LAK/AJK/ (“Pihak Kedua”) akan berakhir Pihak Pertama (“Peserta”) untuk
VI/2011 tanggal 30 Juni 2011, mengikuti Polis meningkatkan pelayanan kepada
jis. Addendum 1 Perjanjian dan/atau sertifikat nasabah/debitur Pihak Pertama.
Kerjasama tentang Asuransi kepersertaan.
Jiwa Santunan Kredit Anda
(AJISAKA) No. B.015/Corp.
Legal/XII/2011 - No. B.32765/
B K / L A K / A J K / X I I / 2 0 11
tanggal 26 Oktober 2011
dan Addendum 2 Perjanjian
Kerjasama tentang Asuransi
Jiwa Santunan Kredit Anda
(AJISAKA) No. B.10010.DIR/
BK/X/2013 tanggal 7 Oktober
2013, yang dibuat di bawah
tangan dan bermaterai cukup

Tidak ada negative covenants yang dapat menghambat Penawaran Umum ini dan merugikan pemegang
saham Perseroan.

L. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

Perseroan telah menggunakan merek “Bank Ganesha” dan telah didaftarkan kepada Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual dengan No. IDM000401506 dengan tanggal pendaftaran Merek 29-04-2013
dan diberikan perlindungan selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan tanggal 08-05-
2013.

M. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan berupa Tanah, Bangunan dan prasarana (seperti interior kantor)
serta kendaraan yang meliputi kepemilikan kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua. dimana
pada posisi 31 Desember 2015 mencapai Rp18.105 juta.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki secara sah 5 (lima) bidang tanah dengan hak
legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) serta 1 (satu) bidang tanah dengan hak legal berupa Hak
Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) selain itu Perseroan juga menguasai 3 (tiga) bidang tanah
yang diberikan kepada Perseroan oleh pemerintah setempat untuk digunakan sebagai tempat usaha,
dengan keterangan sebagai berikut:

1. Sertifikat HGB

Berlaku
No. Sertifikat HGB Luas (m2) Lokasi
Hingga
1. No. 1926/Kelapa Gading Barat 104 Desa: Kelapa Gading Barat 28-11-2032
Kecamatan : Kelapa Gading
Kota : Jakarta Utara
Provinsi: DKI Jakarta
2. No. 1927/Kelapa Gading Barat 100 Desa: Kelapa Gading Barat 28-11-2032
Kecamatan : Kelapa Gading
Kota : Jakarta Utara
Provinsi: DKI Jakarta
3. No. 2232/Kroncong 88 Desa: Kroncong 22-11-2035
Kecamatan: Jatiuwung
Kiota: Tangerang
Provinsi: Banten

90
Berlaku
No. Sertifikat HGB Luas (m2) Lokasi
Hingga
4. No. 2233/Kroncong 88 Desa: Kroncong 22-11-2035
Kecamatan: Jatiuwung
Kiota: Tangerang
Provinsi: Banten
5. No. 1172/Jemur Wonosari 208 Kelurahan: Jemur Wonosari 30-09-2043
Kecamatan: Wonocolo
Kotamadya: Surabaya
Provinsi: Jawa Timur
Total 588

2. Sertifikat HMSRS

Berlaku
No. Sertifikat HMSRS Luas (m2) Lokasi
Hingga
1. No. 780/I-II-III-IV/Mangga Dua Selatan 401 Kelurahan: Mangga Dua 15-06-2029
Selatan
Kecamatan: Sawah Besar
Kotamadya: Jakarta Pusat
Provinsi: DKI Jakarta

3. Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha (HPTU)

Sesuai dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 6 Tahun 1992 tentang Pengurusan Pasar Di Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Perseroan diberikan hak pemakaian tempat usaha oleh Perusahaan Daerah
Pasar Jaya berupa:

Berlaku
No. Sertifikat HPTU Luas (m2) Lokasi
Hingga
1. No. 023318 140 Nomor: D1.003 16-09-2029
Lokasi: Pasar Induk Kramat Jati
2. No. 023319 140 Nomor: D1.03A 16-09-2029
Lokasi: Pasar Induk Kramat Jati
Total 280

4. Sertifikat Surat Izin Pemakaian Tanah (SIPT)

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya No. 1 Tahun 1997 tentang
Izin Pemakaian Tanah dan Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 13 Tahun 2010 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah jo. Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 2 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 13 Tahun 2010 tentang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya melalui Kepala Dinas
Pengelolaan Bangunan dan Tanah atas nama Walikota Surabaya telah memberikan SIPT kepada
Perseroan untuk menggunakan sebidang tanah hak sewa/hak pakai yang dikelola oleh Kota Surabaya
untuk perdagangan/jasa komersial dengan uraian sebagai berikut:

Berlaku
No. Sertifikat SIPT Luas (m2) Lokasi
Hingga
1. No. 188.45/1523P/436.6.18/2015 547,83 Persil: Jl. Kertajaya No. 194- 24-05-2019
196
Kelurahan: Kertajaya
Kecamatan: Gubeng
Kota: Surabaya

N. Asuransi

Perseroan telah mengasuransikan sebagian besar harta kekayaan dan kepentingan Perseroan
yang ada pada/dimiliki oleh Kantor Pusat, Kantor Cabang, baik atas harta benda maupun kesehatan
karyawan. Jenis-jenis pertanggungan yang telah ditutup adalah property all risk dan gempa bumi atas
harta kekayaan tetap dan bergerak, serta asuransi atas kepemilikan kendaraan bermotor. Manajemen

91
Perseroan berkeyakinan bahwa perlindungan asuransi telah sesuai standar yang berlaku di kalangan
industri sejenis di Indonesia dan nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian dari aset yang dipertanggungkan.

Pertanggungan tersebut ditutup pada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk yang merupakan pihak terafiliasi
dengan Perseroan. Selain itu Kantor Pusat juga menutup asuransi Kumpulan Asuransi Jiwa Berjangka
dan Asuransi Kesehatan pada PT Equity Life Indonesia yang merupakan pihak terafiliasi dengan
Perseroan. Persyaratan pertanggungan dan penutupan asuransi dilaksanakan dengan persyaratan
yang berlaku umum (arms length) sebagaimana dengan pihak ketiga lainnya.

O. Perkara-Perkara yang Dihadapi Perseroan, Direksi dan Komisaris

Perseroan tidak terlibat baik dalam suatu sengketa atau perkara perdata, pidana, tata usaha negara,
perburuhan/ketenagakerjaan, perpajakan maupun perkara arbitrase di hadapan pengadilan/badan
arbitrase yang berwenang dan/atau instansi yang berwenang lainnya di Indonesia, kecuali perkara-
perkara perdata sebagai berikut:

No. Perihal Keterangan


1. a. Nomor Perkara : 204/Pdt.G/2015/PN.Sby tanggal 11 Maret 2015

b. Yurisdiksi : Pengadilan Negeri Surabaya

c. Para Pihak : 1. Fatimah (“Penggugat”)


2. PT Bank Ganesha Pusat Cq. PT Bank Ganesha Kantor Cabang Kertajaya
Surabaya (”Tergugat I”)
3. Pemerintah Republik Indonesia Cq. Menteri Keuangan Republik Indonesia
Cq. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Cq. Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara Kantor Wilayah Jawa Timur di Surabaya Cq. Kepala
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sidoarjo
(”Tergugat II”)
4. Edy Suryanegara (”Turut Tergugat”)

d. Deskripsi Singkat : Berdasarkan gugatan yang diajukan, Penggugat mendalillkan bahwa Para
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan dasar dan
alasan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 19 Juli 2012 dan Akta
Pengakuan Hutang No. 35 yang dibuat di hadapan Yulita Dasawati Asmoro,
S.H., Notaris di Mojokerto menyatakan Penggugat mendapat pinjaman
dari Tergugat I senilai Rp750.000.000,- dan pinjaman dalam bentuk Fixed
Loan in Arrear sebesar Rp230.000.000,-, dengan jaminan Sertifikat Hak
Milik No. 1553/Surodinawan dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 124/
Japan, yang keduanya terdaftar atas nama Penggugat.
2. Pada tanggal 21 Mei 2014, Para Tergugat telah melakukan pelelangan
atas 2 bidang tanah pekarangan dan bagunan dengan bukti kepemilikan
Sertifikat Hak Milik No. 1553/Surodinawan dan Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 124/Japan melalui Tergugat II dan dibeli oleh Turut Tergugat
sebagai pemenang lelang.
3. Tanah pekarangan dan rumah yang dilelang tersebut bukan milik Tergugat
I melainkan adalah milik Penggugat.
4. Pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Para Tergugat atas 2 bidang
tanah pekarangan dan bagunan dengan bukti kepemilikan Sertifikat Hak
Milik No. 1553/Surodinawan dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 124/
Japan, dilakukan tanpa adanya sita atas harta benda Penggugat oleh
Pengadilan Negeri setempat, dimana obyek lelang berada yang menjadi
syarat pokok pada lelang eksekusi.

92
No. Perihal Keterangan
e. Petitum : Adapun petitum yang dimohonkan oleh Penggugat dalam gugatannya antara
lain sebagai berikut:
1. Menyatakan Para Tergugat agar mengembalikan uang pembayaran hasil
lelang kepada pemenang lelang;
2. Menyatakan tidak sah penguasaan tanah beserta bangunan diatasnya,
dengan bukti Sertifikat Hak Milik No. 1553/Surodinawan seluas 200 m2
yang terletak di Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota
Mojokerto, atas nama Penggugat dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.
124/Japan seluas 120 m2 yang terletak di Desa Japan, Kecamatan Sooko,
Kabupaten Mojokorto, atas nama Penggugat, oleh siapapun selain
Penggugat;
3. Memerintahkan kepada Tergugat II untuk mengangkat kembali Risalah
Lelang beserta bangunan di atasnya, dengan bukti Sertifikat Hak Milik
No. 1553/Surodinawan seluas 200 m2 yang terletak di Kelurahan
Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, atas nama
Penggugat dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 124/Japan seluas 120
m2 yang terletak di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokorto,
atas nama Penggugat;
4. Memerintahkan kepada Tergugat II untuk mengganti kerugian Penggugat
sebesar Rp1.720.000.000,-.

f. Status Terakhir : Perkara ini sedang dalam proses persidangan pada Pengadilan Negeri
Surabaya.

2. a. Nomor Perkara : 77/Pdt.G/2013/PN.JKT.PST tanggal 15 Januari 2014 juncto 251/Pdt/2015/


PT.DKI tanggal 6 Mei 2015
b. Yurisdiksi : Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
c. Para Pihak : 1. Ferdinand Tenegar (“Penggugat/Pembanding”)
2. PT Bank Ganesha (”Tergugat I/Terbanding I”)
3. Rudi Susanto Narmada (”Tergugat II/Terbanding II”)
4. Elza Gazali (”Tergugat III/Terbanding III”)

d. Deskripsi Singkat : Berdasarkan gugatan yang diajukan, Penggugat mendalillkan bahwa Para
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan dasar dan
alasan sebagai berikut:
1. Pada tanggal 4 April 2006, Tergugat III telah memperoleh fasilitas
kredit dari Tergugat I dalam bentuk Pinjaman Perorangan sebesar
Rp300.000.000,- dengan kewajiban mengembalikan pinjaman tersebut
sebesar Rp5.458.417,- setiap bulannya dan Penggugat bertindak selaku
penjamin atas utang tersebut dengan mengagunkan sebidang tanah
berikut bangunannya berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.
2949/Pluit tanggal 19 Januari 1990 seluas 120 m2, yang terletak di Jalan
Pluit Barat I No. 24 Blok C Kav. No. 33, Kelurahan Pluit, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara yang terdaftar atas nama Penggugat dan telah
dibebani Hak Tanggungan Peringkat I atas outstanding sampai sejumlah
Rp360.000.000,-.
2. Selanjutnya pada tanggal 13 November 2006, Tergugat III memperoleh
fasilitas kredit dari Tergugat I dalam bentuk rekening koran sebesar
Rp200.000.000,- dan atas perolehan fasilitas kredit tersebut, Penggugat
menjadi penjamin atas hutang Tergugat III dengan jaminan pemberian
Hak Tanggungan Peringkat II atas outstanding sampai sejumlah
Rp240.000.000,- dan sudah lunas berdasarkan Surat Keterangan Lunas
tanggal 16 Februari 2012.
3. Tergugat II selaku Direktur Tergugat I terbukti telah melakukan penipuan
terhadap Tergugat I dan beberapa nasabah lainnya berdasarkan Putusan
Pidana No. 2031/PID.B/2010/PN.Jkt.Pst junctis No. 291/PID/2011/PT.DKI.
dan No. 2453 K/Pid.Sus/2011. Selain itu Tergugat II telah membujuk
Tergugat III dan beberapa nasabah Tergugat I untuk menandatangani
permohonan/perjanjian kredit sehingga Tergugat III seolah-olah telah
menerima 3 kali perolehan fasilitas kredit dari Tergugat I akan tetapi
sebenarnya hanya memperoleh 2 kali.
4. Berkaitan dengan perolehan fasilitas kredit pertama, Tergugat III dan/
atau Penggugat melalui Tergugat III membantu melunasi utang atas sisa
fasilitas kredit tersebut, akan tetapi setiap kali pembayaran dimasukkan
sebagai pembayaran atas fasilitas kredit ketiga yang tidak pernah
diperoleh Tergugat III sehingga fasilitas kredit pertama menjadi kategori
kredit macet.

93
No. Perihal Keterangan
5. Berdasarkan hal tersebut Tergugat I harus menyerahkan kembali agunan
milik Penggugat sebagai penjamin dari Tergugat III berupa Sertifikat Hak
Guna Bangunan No. 2949/Pluit tanggal 19 Januari 1990 seluas 120 m2,
yang terletak di Jalan Pluit Barat I No. 24 Blok C Kav. No. 33, Kelurahan
Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang terdaftar atas nama
Penggugat, dalam keadaan bebas dari beban apapun juga, seketika dan
sekaligus, dengan ancaman agar Tergugat I diwajibkan membayar uang
paksa sebesar Rp1.000.000,- setiap hari keterlambatan mengembalikan
sertifikat atas objek sengketa tersebut.
Pada tanggal 15 Januari 2014, Majelis Hakim pemeriksa perkara No.77/
Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan
putusan dengan amar putusan yang pada intinya menolak gugatan Penggugat
untuk seluruhnya.
Berdasarkan putusan Majelis Hakim pemeriksa perkara No.77/Pdt.G/2013/
PN.Jkt.Pst, Penggugat mengajukan permohonan banding melalui
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 22 Januari 2014
dan ditindaklanjuti dengan penyerahan Memori Banding pada tanggal 11 Juli
2014.
Selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2015, Majelis Hakim pemeriksa perkara No.
251/PDT/2015/PT.DKI menjatuhkan putusan yang pada intinya menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.77/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst
tanggal 15 Januari 2014 yang dimohonkan banding.

e. Status Terakhir : Perkara ini masih menunggu proses pengajuan permohonan Kasasi atas
Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 251/PDT/2015/PT.DKI tanggal 6
Mei 2015.

3. a. Nomor Perkara : 201/Pdt.Plw/2014/PN.Mlg tanggal 15 September 2014


b. Yurisdiksi : Pengadilan Negeri Malang
c. Para Pihak : 1. Supendi (“Pelawan”)
2. Yani Andoko (”Terlawan I”)
3. PT Bank Ganesha Kantor Pusat Jakarta Cq. PT Bank Ganesha Cabang
Kertajaya Cq. PT Bank Ganesha Cabang Pembantu HR. Muhammad
(”Terlawan II”)
4. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Cq. Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Wilayah Malang (”Turut Terlawan”)

d. Deskripsi Singkat : Berdasarkan gugatan yang diajukan, Penggugat mendalillkan bahwa Para
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan dasar dan
alasan sebagai berikut:
1. Pelawan adalah pemilik dan penghuni atas tanah dan bangunan rumah
yang terletak di Jl. Wilis III-10, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota
Batu sebagaimana termuat dalam sertifikat No. 2230/1995 atas nama
Terlawan I yang belum dibalik nama dan sertifikat tersebut telah ditebus
dari Koperasi Artha Bina Mandiri Malang, serta dibuatkan Perjanjian
Pengikatan Jual Beli tanggal 18 April 2012 antara Pelawan dan Terlawan I,
karena Terlawan I meminjam lagi sertifikat tersebut yang akan dijaminkan.
2. Penyerahan dan penempatan rumah di Jl. Wilis III-10 berdasarkan
sertifikat No. 2230/1995 tersebut, telah berlangsung sejak tanggal 12
April 2012 sebagai kompensasi pembayaran utang Terlawan I kepada
Pelawan sebesar Rp646.480.172,-, dimana rumah tersebut dihargai
senilai Rp375.000.000,- sehingga masih menyisahkan utang sebesar
Rp271.480.172,- yang hingga saat ini belum dilunasi.
3. Pelawan menerima penyampaian dari Terlawan II yang menyatakan akan
melakukan lelang eksekusi atas rumah atau tanah milik Pelawan, yang
belum dibalik nama tersebut, pada tanggal 16 September 2014 melalui
Turut Terlawan, sebagaimana termuat dalam surat Terlawan II No. 670/
AKR/VIII/14 tanggal 20 Agustus 2014.
4. Sertifikat No. 2230/1995 yang menurut Terlawan I masih dijaminkan di
Koperasi Artha Bina Mandiri, ternyata telah diambil diam-diam dan tidak
dijaminkan lagi kepada Terlawan II tanpa sepengetahuan Pelawan.

94
No. Perihal Keterangan
e. Petitum : Adapun petitum yang dimohonkan oleh Pelawan dalam gugatannya antara lain
sebagai berikut:
1. Menyatakan bahwa lelang eksekusi yang dilaksanakan melalui Surat Turut
Terlawan atas permohonan Terlawan II No. 1613/WKN.10/KNL03/2014
tanggal 14 Agustus 2014, adalah cacat hukum.
2. Memerintahkan kepada Turut Terlawan untuk membatalkan atau
menghentikan lelang eksekusi atas objek sengketa (jaminan) tanah atau
rumah yag terletak di Jl. Wilis Nomor 10, Kelurahan Sisir, Kecamatan
Batu, Kota Batu berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 2230 atas nama
Terlawan I.
3. Memerintahkan kepada Terlawan I dan Terlawan II atau siapa saja yang
memperoleh daripadanya untuk menyerahkan Sertifikat Hak Milik No.
2230/1995 atas nama Terlawan II tersebut, kepada Pelawan tanpa syarat.

f. Status Terakhir : Perkara ini masih dalam proses persidangan pada Pengadilan Negeri Malang.

Perseroan berpendapat bahwa ketiga perkara tersebut di atas secara material tidak akan memengaruhi
kedudukan, kelancaran atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat baik dalam suatu sengketa atau perkara
perdata, pidana, tata usaha negara, ketenagakerjaan, perpajakan maupun perkara arbitrase di hadapan
pengadilan/badan arbitrase yang berwenang dan/atau instansi yang berwenang lainnya di Indonesia.

95
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

1. UMUM

Perseroan yang berkedudukan di Jakarta adalah suatu perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan
usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.
Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Ganesha berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank
Ganesha No. 47 tanggal 15 Mei 1990 junctis Akta Perubahan No. 151 tanggal 31 Desember 1990
dan Akta Perubahan No. 39 tanggal 11 Juli 1991, yang kesemuanya dibuat di hadapan Esther Daniar
Iskandar, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-4331.HT.01.01.TH.91 tanggal 30 Agustus
1991, serta telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1892/1991,
No. 1893/1991, No. 1894/1991 tanggal 19 September 1991 dan telah diumumkan dalam Tambahan
No. 5296, Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992.

Perseroan berkedudukan di Jakarta dan memiliki 1 kantor pusat, 14 kantor cabang/cabang pembantu
dan 3 kantor kas. Kantor pusat Perseroan beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120,
Indonesia. Jumlah rata-rata karyawan Perseroan pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-
masing yaitu 370, 402 dan 454 karyawan.

Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan adalah menjalankan usaha bank
umum.

Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 30 April 1992, sesuai dengan izin usaha
yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 393/KMK-
013/1992 tanggal 14 April 1992. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.26/66/KEP/DIR
tanggal 12 September 1995, Perseroan telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.

Strategi Pertumbuhan

Perseroan fokus pada strategi pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang berkelanjutan, sekaligus
melihat gejolak makro ekonomi dan perkembangan industri perbankan. Strategi yang dijalankan
diantaranya:

a. Peningkatan penyaluran dana yang berkualitas :


1) Fokus penyaluran dana pada segmen komersial, consumer dan korporasi dengan tetap
menjaga rasio segmen Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) sesuai dengan ketentuan.
2) Penyaluran dana kepada nasabah besar (korporasi) dalam jangka pendek guna pemanfaatan
dana dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
3) Strategi penyaluran dana kepada sektor komersial dan korporasi, terutama dilakukan dengan
meningkatkan portofolio existing debitur agar seluruh aktivitas keuangan dapat dialihkan ke
Perseroan.
4) Pengembangan pembiayaan dan pembinaan pada sektor komersial dan korporasi dengan
pendekatan kemitraan existing customer maupun captive market (supply chain).
5) Meningkatkan penyaluran kredit melalui peningkatan linkage program dengan BPR, dan
Perusahaan Pembiayaan.
6) Meningkatkan penyaluran kredit consumer melalui sinergi dengan existing customer maupun
captive market dan perusahaan lainnya dengan meningkatkan penyaluran Kredit Penghasilan
Tetap (KPT), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM) dan Kredit Pinjaman
Perorangan (KPP).
7) Menyalurkan kredit secara selektif kepada sektor kegiatan usaha yang memiliki ketahanan
ekonomi yang kuat.

96
b. Peningkatan penghimpunan dana :
1) Meluncurkan produk pendanaan berbiaya rendah dengan fitur yang disesuaikan perkembangan
tuntutan kebutuhan pasar (selera nasabah), sebagai contoh akan meluncurkan Tabungan
Berjangka Berhadiah.
2) Mereposisi produk yang sudah ada dengan tambahan fitur disesuaikan dengan strategi dan
target pasar, sebagai contoh Giro untuk UKM, dan Giro untuk Korporasi.
3) Melakukan program-program taktikal di bulan tertentu disesuaikan dengan siklus tahunan,
misalnya Imlek, Lebaran, Natal, Liburan sekolah, dan seterusnya.
4) Meningkatkan jaringan transaksi guna mendukung rencana payment ecosystem melalui
optimalisasi EDC dan ATM.

c. Peningkatan fee based income:


1) Penambahan fasilitas pelayanan dengan menambah ATM dan EDC di tempat strategis dan
memperbanyak fitur-fitur layanan dari delivery channel.
2) Meningkatkan pemasaran layanan bank, seperti transaksi treasury, valas, trade finance,
bancassurance termasuk melakukan cross selling layanan bank kepada nasabah existing.
3) Meningkatkan jenis layanan bank berbasis fee, seperti pembayaran tagihan, ticketing dan
pembelian pulsa, dengan mengembangkan kerja sama strategis dengan pihak ketiga sebagai
provider layanan secara lebih efektif dan efisien.

d. Optimalisasi jaringan Kantor yang ada :


1) Melakukan proses pendampingan terhadap proses penyusunan dan pelaksanaan rencana
bisnis seluruh kantor cabang, dengan berorientasi pencapaian menuju skala ekonomis setiap
kantor dan kemampuan spesifik masing-masing kantor dan melakukan monitoring yang lebih
ketat terhadap efektivitas pelaksanaan perencanaan bisnis setiap kantor, dan melakukan
penilaian secara berkala terhadap pencapaian kinerja bisnis dengan disertai pemberian reward
& punishment yang berimbang terhadap Kantor dan SDM yang berprestasi.
2) Meningkatkan produktivitas tenaga marketing melalui peningkatan coaching, branch activity
monitoring, implementasi mapping potensi pasar, penetapan target yang jelas (terarah,
terukur, berimbang dan transparan), penyempurnaan pemberian insentif dan training yang
tepat sasaran, termasuk pemenuhan kecukupan jumlah tenaga pemasaran.

e. Peningkatan dan pengembangan sistem teknologi


Meningkatkan kualitas dan kecukupan sistem informasi dan teknologi yang mendukung peningkatan
kualitas pengelolaan proses bisnis internal, serta ketersediaan produk dan aktivitas perbankan bagi
nasabah, antara lain melalui pengembangan:
1) Aktivitas baru internet banking, debit card, bancassurance, cash management;
2) Sistem informasi SDM, risk management;
3) Enhancement core banking (eSmart);
4) New Official Website.

Jaringan dan Layanan

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki 1 Kantor Pusat, 14 Kantor
Cabang/Cabang Pembantu dan 3 Kantor Kas yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, serta
21 Jaringan ATM.

Berikut adalah Tabel jaringan Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas
Perseroan:

Jangka
No. Perijinan Lokasi No. Izin Status Kepemilikan
Waktu
25. Kantor Pusat/Kantor Graha Ganesha, Jalan Hayam 3/10/DGS/DPIP tanggal Sewa 01-04-2009
Cabang Utama Wuruk Nomor 28, Jakarta Pusat 14 Maret 2001
s/d
10120
Jo.
30-03-2017
13/293/DPIP/Prz tanggal
10 Mei

97
Jangka
No. Perijinan Lokasi No. Izin Status Kepemilikan
Waktu
26. Kantor Cabang Mangga Wisma Eka Jiwa Kav. 19, Jl. 28/2652/UPB2/AdB2 Sertifikat HMSRS No. 15-06-2029
Dua Mangga Dua Raya Jakarta 10730 tanggal 28 Maret 1996 780/I-II-III-IV/Mangga Dua
Selatan
jo.
2/1280/DASP/K1J
tanggal 10 Oktober
2000
27. Kantor Cabang Kelapa Jl. Raya Bulevard Barat Blok 28/57/UPG/LPG tanggal HGB No. 1926/Kelapa 28-11-2032
Gading Kelapa Gading Permai, Jakarta 18 April 1995 Gading Barat dan HGB No.
14240 1927/Kelapa Gading Barat
28. Kantor Cabang Wisma Wisma Sudirman Lt. 1, Jl. Jend. 3/300/DPIP/Prz tanggal Sewa 01-11-2011
Sudirman Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 18 Mei 2001 jo.
s/d
14/129/DPIP/Prz
31-10-2016
tanggal 5 April 2012
29. Kantor Cabang Gatot Komp. Ruko Sastra Plaza Blok 9/908/DPIP/Prz tanggal HGB No. 2232/Kroncong 22-11-2035
Subroto B-57, Jl. Gatot Subroto KM 5,4 13 September 2007 dan HGB No. 2233/
No. 21, Tangerang 15135 Kroncong
jo.
13/769/DPIP/Prz tanggal
7 Desember 2011
30. Kantor Cabang Suari Jl. Suari Blok D 25-27, Kelurahan No. 13/31/DPIP/Prz Sewa 27-07-2014
Purwodinatan, Kecamatan tanggal 13 Januari 2011
s/d
Semarang Tengah, Semarang
50137 26-07-2019
31. Kantor Cabang Kertajaya Jl. Kertajaya No. 194-196 6/231DPIP/Prz/Sb SIPT No. 24-05-2019
Surabaya 60282 tanggal 11 November 188.45/1523P/436.6.18/2015
2004
32. Kantor Cabang Pembantu Jl. Muara Karang Raya No. 191, 6/822/DPIP/Prz tanggal Sewa 11-12-2014
Muara Karang Jakarta 14450 7 Desember 2004
s/d
jo.
11-12-2019
14/274/DPIP tanggal 19
Oktober 2012
33. Kantor Cabang Pembantu Kedoya Raya Pesing No. 27 C, 13/33/DPIP/Prz tanggal Sewa 15-07-2015
Kedoya Kedoya Utara, Jakarta 11520 13 Januari 2011
s/d
15-07-2017
34. Kantor Cabang Pembantu Ruko Golden Boulevard Blok D 14/154/DPIP/Prz tanggal Sewa 01-05-2012
Serpong No. 7, Jl. Pahlawan Seribu, BSD 23 April 2012
s/d
City, Serpong, Tangerang Selatan
15322 30-04-2017
35. Kantor Cabang Pembantu Jl. Kapasan No. 206, Surabaya 28/682/UPB2/AdB2 Sewa 01-10-2012
Kapasan 60143 tanggal 12 Juli 1995
s/d
30-09-2017
36. Kantor Cabang Pembantu Komp. Pertokoan Golden Palace 12/113/DPIP/Prz/Sb Sewa 18-05-2015
H.R. Muhammad Jl. H.R. Muhammad No. 373-383 tanggal 4 Oktober 2009
s/d
Blok A-08, Surabaya 60226
18-05-2017

37. Kantor Cabang Pembantu Jl. Raya Jemursari 15 E 13/141/DPIP/Prz/Sb HGB No. 1172/Jemur 30-09-2043
Jemursari Wonocolo Surabaya 60237 tanggal 19 Desember Wonosari
2011
38. Kantor Kas Sunter Jl. Danau Sunter Utara Blok E 28/186/UPB2/AdB2 Sewa 15-09-2012
No. 4D. Jakarta 14350 tanggal 3 Mei 1995
s/d
15-09-2017
39. Kantor Kas Cipulir Jl. Ciledug Raya No. 20A, 7/434/DPIP/Prz tanggal Sewa 07-07-2013
Kebayoran Lama Jakarta 12430 7 Juni 2005
s/d
jo.
07-07-2018
108/DIR/V/13 tanggal 15
Mei 2013
40. Kantor Kas Gajah Tunggal Komplek Ruko Gajah Tunggal, 147/DIR/X/11 tanggal 20 Sewa 18-04-2014
Jl. Raya Gajah Tunggal No. Oktober 2011
s/d
8-9, Desa Pasir Jaya, Kec. Jati
jo.
Uwung Tangerang, Banten 15135 17-04-2019
161/DIR/VII/14 tanggal
16 Juli 2014

Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat dan kompetitif, membuat industri perbankan sekarang
tidak hanya mengandalkan produk dan program yang diandalkan, melainkan fasilitas berupa kemudahan
akses transaksi melalui jaringan dan infrastruktur juga menjadi senjata industri perbankan untuk dapat
bersaing merebut pangsa pasar.

98
Selain produk dan fasilitas yang memadai, pelayanan yang prima juga menjadi suatu kewajiban yang
harus diberikan perbankan sebagai industri jasa perbankan kepada para nasabahnya dan masyarakat
luas. Bank Ganesha dalam hal ini juga terus berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada
para nasabah.

SIGAP merupakan slogan pelayanan prima Bank Ganesha yang memiliki makna “Kami tanggap dan
siap melayani kebutuhan Anda dengan cepat, tepat, serta akurat”.

- Saya
- Insan
- Ganesha
- Andal
- Profesional

Tim Manajemen yang Berpengalaman

Perseroan memiliki tim manajemen yang memiliki pengalaman yang luas di industri terkait di Indonesia.
Sebagian besar tim senior manajemen Perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di
bidang perbankan dan agribisnis sehingga memiliki kemampuan untuk memberikan arahan strategis
dan melaksanakan inisiatif di sektor agribisnis yang menjadi fokus utama Perseroan.

Memperkuat struktur permodalan

Guna mendukung perkembangan bisnis, pemenuhan regulasi, serta menjaga tingkat kepercayaan
publik, Perseroan beranggapan bahwa struktur permodalan yang kuat mermiliki peran yang sangat
strategis. Untuk itu Perseroan berusaha memperkuat permodalan dengan cara penyetoran modal
tambahan dari Pemegang Saham dan strategi peningkatan modal lainnya melalui IPO. Selain itu
Perseroan juga akan terus menjaga rasio-rasio efisiensi agar meningkatkan profitabilitas, yang pada
akhirnya akan meningkatkan laba ditahan Perseroan.

2. UNIT BISNIS UTAMA

Penghimpunan Dana

Perseroan melakukan aktivitas penghimpunan dana melalui pembangunan jaringan distribusi berupa
jaringan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas untuk menjangkau calon nasabah di
daerah-daerah potensial.

Perseroan telah meluncurkan beberapa produk guna menghimpun dana masyarakat, antara lain:

a) Tabungan
Saat ini Perseroan memiliki produk tabungan, yakni simpanan uang tunai pada Perseroan, yang
penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Produk tabungan yang ditawarkan
Perseroan dengan persyaratan yang mudah dan setoran yang ringan, sehingga mudah terjangkau
oleh semua kalangan.

b) Giro
Giro adalah rekening yang digunakan oleh para pengusaha untuk menampung hasil transaksi
maupun sebagai media penyimpanan dana sementara yang digunakan untuk menjalankan
aktivitas usahanya. Rekening Giro yang diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha memiliki
keunggulan perhitungan jasa giro dilakukan secara progresif sesuai dengan jumlah saldo.

c) Deposito
Simpanan yang sifatnya lebih permanen dibanding simpanan dalam bentuk tabungan karena sifat
penempatannya sesuai dengan kesepakatan antara deposan sebagai penyimpan dana dengan
Perseroan.

99
Terdapat berbagai jenis produk deposito, antara lain:

• Deposito Flexy
Produk Deposito Flexy adalah produk Deposito Berjangka yang ditawarkan Bank Ganesha kepada
nasabah umum baik perorangan maupun badan hukum dengan memberikan fleksibilitas kepada
nasabah untuk dapat mencairkan deposito sewaktu-waktu ketika nasabah membutuhkan dana
tersebut, dengan nominal minimal Rp100 juta.

• Deposito Emas
Produk Deposito Emas merupakan salah satu produk deposito yang ditawarkan Bank Ganesha
kepada nasabah umum. Deposito emas memberikan hadiah kepada nasabah berupa emas murni
atau logam mulia sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Ganesha, dengan nominal
penempatan minimal Rp50 juta.

• Deposito Berjangka Harian


Produk deposito dengan jangka waktu penempatan di bawah 1 bulan dengan nilai nominal minimal
Rp500 juta dimana suku bunganya mengikuti kondisi Pasar Uang Interbank Money Market.

• Deposito Berjangka
Produk deposito berjangka dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan memberi jaminan
keamanan dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan, dan tersedia dalam mata uang IDR dan
USD, dengan penempatan minimal Rp2,5 juta dan US$1000.

Tabel berikut menujukkan perkembangan penghimpunan dana Perseroan pada tanggal 31 Desember
2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013 2012 2011
Giro 357.825 416.165 442.861 273.517 306.263
Tabungan 199.330 184.534 180.274 186.395 134.908
Deposito 1.091.420 1.189.140 980.611 1.207.862 1.164.016
Jumlah 1.648.575 1.789.839 1.603.746 1.667.774 1.605.187

Mayoritas dana pihak ketiga adalah dalam bentuk deposito. Perseroan memahami bahwa penempatan
dana dalam deposito merupakan yang terbesar antara lain disebabkan produk ini memberikan
pendapatan bunga bagi nasabah yang lebih besar dibanding produk Perseroan lainnya.

Penyaluran Dana

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghimpun dana masyarakat yang kemudian disalurkan
dalam bentuk pemberian kredit kepada nasabah perorangan maupun badan usaha/perusahaan.
Perseroan menempatkan dananya dalam aset produktif melalui penempatan pada Bank Indonesia,
penempatan pada bank lain, surat-surat berharga serta menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang
dianggap mempunyai prospek yang baik dengan melakukan berbagai analisa risiko yang berpedoman
pada prinsip kehati-hatian sesuai keputusan dari Komite Kredit.

Perseroan telah meluncurkan berbagai macam produk penyaluran dana ke masyarakat sebagai berikut:

1. Kredit Modal Kerja

a. Fixed Loan
Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur, dimana setelah pengikatan perjanjian
kredit harus ditarik seluruhnya kemudian pokok dan bunga diangsur setiap bulannya.

b. Pinjaman Rekening Koran


Merupakan kredit modal kerja jangka pendek yang sifatnya sangat fluktuatif, yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak bank.

100
c. Short Term Loan
Merupakan kredit yang diberikan kepada debitur yang mana dalam jangka waktu perjanjian
kredit tersebut dapat ditarik berulang-ulang oleh debitur dengan frekuensi sesuai ketentuan

2. Kredit Investasi

a. Pinjaman dengan Angsuran


Merupakan kredit investasi jangka panjang yang dipergunakan untuk membiayai investasi
yang pelunasannya diharapkan berasal dari hasil investasi tersebut atau untuk refinancing/
leaseback.

b. Kredit Investasi Kendaraan Bermotor


Merupakan kredit investasi jangka panjang yang dipergunakan untuk membiayai pembelian
kendaraan baru atau bekas yang dipergunakan untuk menunjang kegiatan usaha (investasi)
atau untuk tujuan komersial/disewakan (rental) dimana pelunasan kredit diharapkan berasal
dari hasil investasi tersebut.

3. Kredit Konsumer:

a. Kredit Pemilikan Rumah


Merupakan kredit konsumtif jangka panjang yang dipergunakan untuk membiayai pembelian
properti residensial baru atau bekas untuk d4ipergunakan sendiri.

b. Kredit Pemilikan Mobil


Merupakan kredit konsumtif jangka menengah yang dipergunakan untuk membiayai pembelian
kendaraan baru atau bekas yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi.

c. Kredit Penghasilan Tetap


Merupakan pinjaman atau kredit yang ditawarkan kepada karyawan suatu perusahaan yang
memiliki penghasilan tetap setiap bulan melalui kerjasama dengan perusahaan/instansi/
koperasi karyawan/yayasan dana pensiun perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.

4. Kredit Lainnya

Bank Garansi

Jaminan dalam bentuk warkat atau surat yang diterbitkan oleh bank, dimana bank berjanji dan
mengikatkan diri untuk membayar kepada penerima jaminan apabila dalam jangka waktu tertentu
dan dengan syarat yang telah ditetapkan pihak yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajiban
(wanprestasi).

Tabel berikut menujukkan perkembangan penempatan dan penyaluran dana dalam aset produktif
tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 % 2014 % 2013 % 2012 % 2011 %
Giro pada Bank Indonesia 168.993 9,08 186.919 9,28 203.116 10,82 133.581 7,16 126.637 7,20
Giro pada Bank Lain – Pihak
Ketiga 70.085 3,77 194.825 9,68 97.903 5,22 105.907 5,67 106.787 6,07
Penempatan pada BI & Bank
Lain 68.925 3,70 91.987 4,57 120.331 6,41 183.475 9,83 318.643 18,11
Efek-efek – Pihak Ketiga 320.081 17,20 329.436 16,36 196.690 10,48 260.108 13,94 149.628 8,50
Kredit yang diberikan- bersih 1.233.006 66,25 1.210.502 60,11 1.258.972 67,07 1.183.375 63,40 1.057.889 60,12
Jumlah 1.861.090 100,00 2.013.669 100,00 1.877.012 100,00 1.866.446 100,00 1.759.584 100,00

101
Selama tiga tahun terakhir, Perseroan berfokus pada penyaluran kredit UMKM dan komersial pada
sektor-sektor perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, perantara keuangan dan properti.
Demikian juga di dalam strategi pengembangan jaringan kantornya, Perseroan memprioritaskan
perluasan pangsa pasar pada segmen UMKM.

Berikut tabel kredit Perseroan yang diberikan berdasarkan Jangka Waktu:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 % 2014 % 2013 % 2012 % 2011 %
Sampai dengan 1 tahun 66.380 5,30 143.287 11,77 171.625 13,51 170.635 14,27 82.263 7,69
Lebih dari 1 – 2 tahun 171.082 13,67 83.007 6,82 58.826 4,63 67.425 5,64 196.881 18,40
Lebih dari 2 – 5 tahun 594.501 47,49 621.230 51,05 620.498 48,84 565.109 47,26 544.590 50,89
Lebih dari 5 tahun 419.849 33,54 369.420 30,36 419.604 33,03 392.678 32,84 246.493 23,03

Jumlah
1.251.812 100,00 1.216.944 100,00 1.270.553 100,00 1.195.847 100,00 1.070.227 100,00
Cadangan kerugian
penurunan nilai (18.806) (6.442)   (11.581)   (12.472)   (12.338)  
Jumlah kredit yang
diberikan – bersih 1.233.006 1.210.502   1.258.972   1.183.375   1.057.889  

Berikut tabel kredit yang diberikan berdasarkan Jenis Kredit:

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013 2012 2011
Pihak berelasi
Rupiah
Kredit modal kerja 4.484 9.107 13.058 12.095 6.626
Kredit konsumsi 1.436 645 698 352 1.111
Kredit investasi 17 65 106 - -
Sub Jumlah Rupiah 5.937 9.817 13.862 12.447 7.737
Valuta Asing
Kredit modal kerja - - - 21.675 20.393
Jumlah pihak berelasi 5.937 9.817 13.862 34.122 28.130

Pihak ketiga
Rupiah
Kredit modal kerja 638.147 663.254 618.941 591.665 602.896
Kredit konsumsi 326.189 283.678 245.245 222.280 206.026
Kredit investasi 209.434 176.070 298.617 287.022 180.072
Sub Jumlah Rupiah 1.173.770 1.123.002 1.162.803 1.100.967 988.994
Valuta Asing
Kredit modal kerja 50.853 58.309 60.115 25.190 44.473
Kredit investasi 21.252 25.816 33.773 35.568 8.630
Sub Jumlah Valuta Asing 72.105 84.125 93.888 60.758 53.103
Jumlah pihak ketiga 1.245.875 1.207.127 1.256.691 1.161.725 1.042.097

Jumlah Kredit 1.251.812 1.216.944 1.270.553 1.195.847 1.070.227

Cadangan kerugian penurunan nilai (18.806) (6.442) (11.581) (12.472) (12.338)

Jumlah Kredit - Bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972 1.183.375 1.057.889

Kebijakan Perseroan dalam Proses Pemberian dan Pengawasan Kredit adalah sebagai berikut:

1. Account Officer: bertugas menerima permohonan kredit, dan selanjutnya mengumpulkan data
pemohon untuk keperluan pengecekan di BI dan permohonan penilaian agunan. Selain itu juga
bertugas untuk menyiapkan Proposal Permohonan kredit dan Memorandum Analisa Kredit.

102
2. Credit Appraisal & Investigation Department: bertugas untuk memeriksa data pemohon di BI,
dan melakukan proses penilaian agunan baik secara internal maupun melalui pihak eksternal
(KJPP).
3. Credit Reviewer & Credit Support Division: bertugas me-review Proposal Permohonan Kredit
dan Memorandum Analisa Kredit, untuk selanjutnya mengajukan pengujian kepatuhan dari Direktur
Kepatuhan sebesar wewenang Komite Direksi.
4. Komite Kredit: bertugas untuk melakukan pembahasan proposal kredit dan memutuskan
persetujuan atas jenis dan jumlah kredit yang akan diberikan.
5. Dewan Komisaris: untuk sejumlah pinjaman dengan nilai Rp15 miliar ke atas wajib dikonsultasikan
dengan Dewan Komisaris.
6. Credit Legal & Admin: bertugas membuat Syarat dan Ketentuan Kredit sesuai keputusan komite
kredit, menerbitkan Memorandum Internal Disbursement serta surat penawaran kepada calon
nasabah yang permohonan kreditnya telah disetujui, untuk selanjutnya dilakukan pengikatan
perjanjian kredit melalui Notaris.
7. Credit Quality Monitoring: bertugas menerbitkan Kartu Pusat Data Kredit, memantau pembayaran
pinjaman, memberikan peringatan dan menindaklanjuti penyimpangan serta persyaratan kredit.

Produk dan Jasa Lainnya

Selain produk-produk kredit & tabungan, Perseroan juga menyediakan jasa layanan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, antara lain:

a) ATM (terhubung dengan jaringan ATM Bersama)

Fasilitas ATM yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama ditujukan untuk memberi kemudahan
kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, baik tarik tunai, informasi saldo maupun
transfer antar rekening bank anggota ATM Bersama secara online melalui jaringan ATM Bersama
selama 24 jam termasuk transaksi dengan jaringan-jaringan ATM lainnya, seperti ATM ALTO dan
ATM Prima.

ATM Bersama beranggotakan 83 bank dan lembaga selain bank yang memiliki jaringan lebih dari
57.000 jaringan terminal ATM dari berbagai bank yang tersebar di lokasi-lokasi strategis di seluruh
Indonesia.

b) Safe Deposit Box

Fasilitas untuk memberikan jaminan keamanan bagi nasabah untuk penyimpanan barang-barang
berharganya.

c) Authorized Money Changer

Fasilitas untuk perdagangan jual-beli mata uang asing/valas.

3. PANGSA PASAR PERSEROAN

Secara umum, berdasarkan data pasar terakhir, pangsa pasar Perseroan masih relatif kecil untuk kriteria
Bank dalam BUKU I, yaitu masih dibawah 1% untuk dana pihak ketiga dan sekitar 1,1% untuk kredit yang
disalurkan per 31 Agustus 2015 (sumber: Statistik Bank Indonesia, Agustus 2015). Meskipun demikian
untuk sumber pendanaan Perseroan memiliki pangsa pasar yang relatif loyal kepada Perseroan dengan
didukung oleh captive market yang cukup kuat. Hal ini memberikan keunggulan pada kemampuan
Perseroan dalam mengelola portofolio kreditnya untuk bersaing dengan bank-bank pesaing Perseroan
yang dikategorikan dalam Bank BUKU I.

(dalam miliar Rupiah)


Keterangan Industri Perbankan Perseroan Pangsa Pasar
Dana Pihak Ketiga 149.229 1.298 0,86%
Kredit yang Disalurkan 116.864 1.306 1,11%
Sumber : Statistik Bank Indonesia, Agustus 2015

103
Cakupan Pemasaran

Cakupan pemasaran Perseroan diarahkan di sekitar Jaringan Kantor yang meliputi Jakarta, Tangerang,
Surabaya dan Semarang. Perseroan memiliki mitra usaha yang memiliki hubungan bisnis, baik
pembayaran gaji dan pinjaman karyawan antara lain PT Gajah Tunggal Tbk, pembayaran listrik dengan
PT PLN (Persero) Tbk, pembayaran telepon dan Telkom Speedy dengan PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk, pembayaran premi asuransi PT Equity Life Indonesia dan PT Asuransi Jiwasraya
(Persero).

Perseroan memandang perluasan wilayah pemasaran masih sangat terbuka, dengan mempertimbangkan
potensi di wilayah-wilayah yang dapat membuka peluang pasar Perseroan untuk mengembangkan
bisnis termasuk dengan Mitra Usaha Pereseroan.

4. PERSAINGAN USAHA

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik kedepan, persaingan industri
perbankan dan institusi keuangan lainnya akan semakin meningkat. Dalam menghadapi persaingan di
industri perbankan, Perseroan memiliki peluang yang cukup besar untuk melakukan pengembangan
bisnis dalam hal peningkatan fungsi intermediasi, dimana bank memiliki sumber dana yang potensial
dari captive market dan dalam hal penyaluran kredit bank memiliki market niche berupa captive market
yang potensial untuk segmen consumer dan komersial pada value chain untuk supplier dan distributor.

Guna mengantisipasi persaingan bisnis dan meningkatkan kegiatan usaha, Perseroan melakukan
beberapa langkah strategi pengembangan bisnis diantaranya:
- Pengembangan produk dan layanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasar dan sejalan
dengan kebutuhan konsumen berdasarkan klasifikasi segmen.
- Mengembangkan sinergi pasar tertentu (captive market) sebagai salah satu kekuatan keuntungan
kompetitif yang membawa nilai tambah.
- Implementasi konsep Total Relationship Balance untuk meningkatkan kinerja cabang baik
pendanaan maupun pembiayaan guna meningkatkan laba Perseroan.

5. PROSPEK USAHA

Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan
tahun 2015, dengan perkiraan pertumbuhan berkisar 5,3% - 5,5%. Perbaikan ini ditopang baik dari
faktor eksternal dan internal. Dimana dari sisi ekternal, perkiraan membaiknya kinerja ekonomi global
diharapkan menjadi faktor kondusif mendorong penguatan ekonomi nasional. Dari sisi internal,
terjaganya laju inflasi serta berbagai kebijakan yang telah diluncurkan diharapkan dapat menjadi faktor
positif yang dapat mendorong penguatan permintaan domestik.

Melihat perkembangan situasi global dan sektor rill Nasional kedepan, diyakini pergerakan industri
perbankan Nasional dalam mengoleksi pendanaan dan penyaluran kredit kepada masyarakat akan
meningkat dibandingkan dengan tahun 2015. Tahun 2016 perolehan Dana Pihak Ketiga perbankan
diproyeksikan tumbuh dikisaran 13%-15%, sementara penyaluran kredit diproyeksikan tumbuh dikisaran
12%-14%.

Untuk mengantisipasi perbaikan kondisi kedepan, Perseroan mencanangkan konsolidasi dan perbaikan
internal, termasuk mengimplementasikan Core System yang sama sekali baru dengan platform yang
paling muktahir serta sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengembangan bisnis ke masa yang
akan datang. Pada tahun 2014 Perseroan telah melakukan penyempurnaan teknologi informasi
dengan melakukan penyempurnaan terhadap fitur-fitur banking system dan kemudahan bertransaksi
diantaranya sistem pembayaran BI RTGS dan SKN Generasi II, sistem pelaporan yang disyaratkan,
pembayaran melalui mesin ATM dan mesin Mobile EDC dalam rangka memperkuat Delivery Channel
untuk kemudahan bertransaksi bagi nasabah Perseroan.

104
Manajemen Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya tata kelola perusahaan dengan
konsisten menerapkan pengelolaan yang berkualitas sesuai kaidah Tata Kelola yang baik demi menjaga
kepercayaan para pemangku kepentingan serta senantiasa bekerja keras mengembangkan kegiatan
usaha dengan menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang berlandaskan pada prinsip
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi serta prinsip kewajaran dengan tujuan
memberikan nilai tambah jangka panjang kepada seluruh stakeholders serta usaha meningkatkan daya
saing perusahaan dalam kondisi perekonominal nasional saat ini.

Aspek tata kelola bisnis didukung oleh perencanaan dan implementasi atas strategi bisnis, manajemen
risiko dan keterbukaan informasi, guna memastikan dipenuhinya unsur kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku, melakukan pembinaan dan konsultasi dengan tujuan mengoptimalkan kinerja dan
memberikan nilai tambah kepada Perseroan dalam rangka pencapaian target-target yang telah
ditetapkan.

Segmen Bisnis Perseroan

Segmen Bisnis Perseroan mencakup Usaha Kecil dan Menengah, Perseroan berpendapat bahwa
segmen ini berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tercermin dari jumlah
usaha atau dari penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Perseroan juga akan turut berperan serta lebih
besar di dalam pembiayaan produktif sektor Usaha Kecil dan Menengah dengan batasan pengembangan
sektor UKM dimaksud disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Produk Bisnis Ritel dan Konsumer

Produk-produk bisnis yang telah ada saat ini semakin variatif dan disesuaikan pada ‘customer need’,
antara lain:
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Investasi
- Kredit Pemilikan Gudang
- Kredit Fully Cash Collateral
- Kredit Konsumsi seperti, perumahan, mobil dan kredit multi guna
- Kredit Kemitraan seperti, Kredit Karyawan

Produk-produk pembiayaan di atas dikembangkan untuk menyasar sektor bisnis dalam skala UKM
untuk dapat memberikan kontribusi positif dengan volume portofolio yang semakin seimbang dengan
sektor bisnis lainnya.

Bisnis Treasury

Untuk memaksimalkan pengelolaan sumber dan penggunaan dana bank agar risiko Assets-Liabilities
Gap dapat terkendali, maka Perseroan akan menetapkan suatu strategi yang lebih baik untuk
mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan Asset-Liabilities Management. Selain itu Perseroan
juga akan mengembangkan metode dan kebijakan pricing suku bunga yang sudah ada saat ini yaitu
kebijakan penerapan suku bunga yang berhubungan dengan kondisi masing-masing unit kerja agar
lebih variatif sehingga diharapkan produk-produk bisnis Perseroan dapat lebih berkembang.

Kontribusi Treasury cukup baik, dengan menyumbang pendapatan baik pendapatan bunga maupun
dari capital gain yang cukup signifikan, pada periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp26.988 juta dan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp25.373 juta.

Mempertimbangkan prospek ke depan, Treasury akan mengembangkan:


• Transaksi obligasi dalam bentuk mata uang dolar AS melalui pembukaan Custody Euro Clear,
selain trading obligasi dalam bentuk Rupiah;
• Melakukan kerja sama dengan beberapa Manajer Investasi/Aset Manajemen untuk mengoptimalisasi
dana;
• Sebagai sub agen dalam memasarkan obligasi ritel (ORI & SUKRI); dan
• Sebagai sub agen penjualan obligasi ritel (ORI & SUKUK).

105
Dana dan Jasa

Dengan semakin meningkatnya persaingan di industri perbankan dalam memperebutkan dana pihak
ketiga serta banyaknya program yang dikeluarkan oleh bank pesaing untuk memperluas pangsa
pasar Dana Pihak Ketiga, maka Perseroan akan menerapkan strategi pemasaran produk dana yang
disesuaikan dengan perilaku masyarakat yang dinamis.

Rencana Perseroan diarahkan dalam rangka upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan struktur
pendanaan Perseroan dengan berbasis ritel sebagai buffer Dana Pihak Ketiga dalam rangka mendukung
liabilities dan meningkatkan competitive position serta market share pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
secara optimal. Oleh karena itu fokus utama pengembangan dan strategi bisnis yang dilakukan adalah:
1. Optimalisasi produk existing melalui penyesuaian fitur-fitur baru Dana Pihak Ketiga terutama
Tabungan;
2. Melakukan strategi penjualan secara agresif dan tepat secara berkesinambungan; dan
3. Melakukan kegiatan penjualan produk dana kepada nasabah baru.

6. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

Pada tahun 2014, Perseroan telah melakukan penyempurnaan teknologi informasi dengan melakukan
penyempurnaan terhadap fitur-fitur banking system dan kemudahan bertransaksi diantaranya :

a. Banking System guna mendukung regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Instansi
Pemerintah, Perseroan telah melakukan penyempurnaan terhadap :
1) Sistem Pembayaran Perseroan keapda Bank Indonesia dan Instansi Pemerintah seperti
- BI RTGS dan SKN BI Generasi II
- MPN
2) Penyempurnaan sistem Pelaporan Sistem Perseroan kepada Bank Indonesia dan Instansi
Pemerintah seperti :
- Laporan Bank Umum (LBU, LKPBU, dll)
- Program Laporan Anti Pencucian Uang

b. Delivery Channel guna mendukung kemudahan bertransaksi bagi nasabah, Perseroan melakukan
penyempurnaan terhadap:
1) Fitur pembayaran pada mesin ATM dan mesin Mobile EDC
2) Menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan Agregator
3) Memperbanyak Jaringan Mesin ATM dan EDC untuk meningkatkan layanan bagi nasabah
yang tidak terjangkau oleh Kantor Cabang Perseroan.

c Pengembangan dan penyempurnaan lainnya guna kebutuhan Intern Perseroan diantaranya


adalah sebagai berikut:
1) Enhancement interface Aplikasi Pinjaman (Loan Originality System)
2) SWIFT (Interface)
3) eTREASURY

d Hardware, Network dan Security Hardening:


1) Penggantian dan Penambahan Hardware yang telah usang guna meningkatkan kinerja dari
kebutuhan akan hardware Perseroan
2) Teknologi Koneksi dan Enkripsi yang diperbaharui

7. KOMUNIKASI PEMASARAN

Kegiatan komunikasi Perseroan diarahkan untuk mendukung proses transisi corporate image Perseroan
menjadi bagian dari pengendali baru, selain untuk mendukung pemasaran produk Perseroan. Kegiatan
ini diwujudkan melalui perubahan nama dan logo Perseroan beserta sosialisasinya serta peningkatan
brand awareness atas produk-produk Perseroan.

106
Peningkatan brand awareness ditujukan kepada pasar ritel terutama di pasar sasaran yaitu sentra
agrobisnis. Program besar yang dilakukan adalah kegiatan komunikasi pemasaran mendukung produk
tabungan. Kegiatan komunikasi selain melalui iklan media massa juga perubahan tampilan di kantor
layanan. Adapun kegiatan peningkatan penetrasi kredit terutama untuk konsumsi dilakukan dengan
perbaikan tema kampanye dan perwajahan media komunikasi dalam hal brosur-brosur produk.

Kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan

Perseroan melakukan aktivitas promosi mengikuti pola pemasaran yang tersegmentasi terutama
dari segi cakupan wilayah dimana kantor Perseroan berada. Sedangkan aktivitas promosi yang
ditempuh lebih banyak menggunakan promosi langsung kepada nasabah dan/atau calon nasabah
dan sedikit menggunakan media massa nasional. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebaran
wilayah pemasaran yang terpencar namun belum seluruh wilayah di Indonesia terdapat kantor cabang
Perseroan.

8. PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT

Kesehatan bank merupakan cerminan kondisi dan kinerja bank sehingga bank mempunyai kinerja
sesuai prinsip-prinsip perbankan yang sehat menjadi kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik,
manajemen, dan masyarakat pengguna jasa bank.

Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum, Perseroan sudah melakukan penilaian tingkat kesehatannya (self assessment) secara
semesteran dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-Based Bank Rating) yang mencakup faktor:
profil risiko, good corporate governance, rentabilitas, dan permodalan.

Berdasarkan hasil penilaian self assessment oleh Perseroan yang dilakukan pada periode 31 Desember
2014 dan 2015, Tingkat Kesehatan Bank berdasarkan risiko secara umum cukup sehat, sehingga dinilai
cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan
Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum cukup baik.

Pemenuhan atas Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia

No. Jenis Pemantauan Standar BI/OJK 31 Desember 2015


Rasio Kecukupan Modal KPMM
Memperhitungkan Risiko Kredit & Pasar 16,75%
1.
Memperhitungkan Risiko Kredit 9% - < 10% 16,80%
Memperhitungkan Risiko Kredit, Pasar dan Operasional 14,40%
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Pihak Terkait 10,00% 5,89%
2.
Pihak Tidak Terkait (Grup Debitur) 25,00% 20,20%
Pihak Tidak Terkait (Individual) 20,00% 16,71%
Non Performance Loan (NPL)
3. Gross - 3,14%
Net 5,00% 1,80%
4. Posisi Devisa Neto (PDN) 20,00% 1,82%
5. Loan To Deposit Ratio (LDR) ≥ 78% & ≤ 92% 72,98%
Giro Wajib Minimum (GWM)
Rupiah (Primer) 7,50% 9,25%
6.
Rupiah (Sekunder) 4,00% 17,69%
Valas 8,00% 10,01%
Rentabilitas
7. Return on Asset (ROA) - 0,36%
Return on Equity (ROE) - 3,02%

107
9. PENERAPAN APU & PPT BAGI BANK UMUM

Sejalan dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha bank maka risiko pemanfaatan Perseroan dalam
pencucian uang dan pendanaan terorisme semakin tinggi. Dalam menerapkan Program Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), Bank berpedoman pada Undang-Undang
Republik Indonesia No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang, dan Peraturan Bank indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.

Untuk pelaksanaan program APU PPT, Perseroan telah memiliki Pedoman Pelaksanaan Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dan Petunjuk-petunjuk Teknis pelaksanaannya. Dalam
pedoman tersebut diatur mengenai Prinsip mengenali Nasabah dimana Bank menerapkan Customer
Due Dilligence (CDD) dengan melakukan identifikasi, verifikasi dan pemantauan serta Enhanced Due
Dilligence (EDD).

Terkait dengan kewajiban pelaporan dalam penerapan APU PPT Perseroan telah menyampaikan
Laporan Transaksi Keuangan Tunai, Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana dari dan ke Luar Negeri, dan Laporan Sistem Informasi Pengguna Jasa
Terpadu kepada PPATK serta Laporan Pengkinian Data Nasabah kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Dan agar penerapan program APU PPT dapat berjalan dengan baik, Perseroan senantiasa
meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan secara
berkesinambungan terhadap seluruh karyawan baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung dengan Nasabah dan/atau WIC.

10. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) penting bagi integritas bisnis Perseroan.
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh karyawan memiliki komitmen untuk
melaksanakan praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik.

Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku
umum pada industri perbankan, Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya berpedoman
kepada Prinsip Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance).

Good Corporate Governance (GCG) yang dilaksanakan oleh Perseroan tunduk kepada PBI No. 8/4/
PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, serta SEBI
No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum.

Pelaksanaan GCG Perseroan merupakan bentuk Tata Kelola Bank yang menerapkan 5 (lima) prinsip
dasar, yaitu:

1. Keterbukaan (Transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan
relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan;
2. Akuntabilitas (Accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ
Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif;
3. Pertanggungjawaban (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat;
4. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan
dari pihak manapun; dan
5. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

108
Perseroan telah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan prinsip-prinsip dasar GCG
tersebut di atas dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, mulai
dari Dewan Komisaris dan Direksi sampai dengan pegawai tingkat pelaksana. Dengan keberadaan
Komisaris Independen dan pihak-pihak independen yang dibentuk, diharapkan dapat menciptakan check
and balance, menghindari benturan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan tugasnya,
serta melindungi kepentingan stakeholders khususnya pemilik dana dan pemegang saham minoritas.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, prinsip-prinsip GCG paling kurang diwujudkan
dalam :

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;


2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
4. Penanganan benturan kepentingan;
5. Penerapan fungsi kepatuhan;
6. Penerapan fungsi audit internal;
7. Penerapan fungsi audit eksternal;
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian internal;
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposures);
10. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan
internal; dan
11. Rencana strategis Bank.

Sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan GCG, Perseroan secara berkala
melakukan self assessment secara komprehensif terhadap pelaksanaan GCG untuk memantau serta
mengevaluasi pengimplementasiannya dan melakukan kajian rencana tindak lanjut (action plan),
termasuk tindakan korektif (corrective action) apabila diperlukan guna mendapatkan hasil yang lebih
baik.

11. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Perseroan meyakini, sebuah perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional yang mencakup aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Oleh karena itu, Perseroan, dalam melaksanakan aktivitasnya berusaha senantiasa
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, melainkan
juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk
jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.

Salah satu bentuk nyata dari kepedulian terhadap dampak sosial dan masyarakat, dilakukan Perseroan
melalui kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility (”CSR”)). Adapun kegiatan
CSR yang telah dilakukan Perseroan antara lain:

- Bekerja sama dengan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan kegiatan donor darah
bagi karyawannya. Kegiatan donor darah tersebut juga merupakan agenda rutin tahunan sebagai
bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan. Selain kegiatan donor darah, Perseroan
juga memberikan sumbangan dalam rangka bulan dana PMI.

- Perseroan ikut berpartisipasi memberikan sumbangan-sumbangan, seperti: santunan anak


yatim, donor darah, sumbangan keagamaan dan pendidikan, pemberian sponsor untuk kegiatan
keolahragaan dan kewirausahaan.

109
IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini yang
berhubungan dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, yang
tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab IV Analisis dan Pembahasan
oleh Manajemen.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014,
2013, 2012 dan 2011 yang didasarkan pada:

(a) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny, dan ditandatangani oleh Merliyana Syamsul, melalui laporannya
tertanggal 22 Maret 2016 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, dengan paragraf tambahan mengenai penerapan PSAK 24 (revisi 2013) yang berlaku
efektif sejak tahun 2015 secara retrospektif dan saldo untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 telah disajikan kembali.
(b) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 23 Maret 2015 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
(c) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 20 Maret 2014, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
(d) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 26 Maret 2013, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
(e) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Rekan dan ditandatangani oleh Basar Alhuenius, melalui laporannya
tertanggal 14 Maret 2012, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Perseroan dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dengan paragraf tambahan mengenai
penerapan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan
estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia, sebagaimana diijinkan dalam Surat
Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009.

110
Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 * 2012 * 2011
Aset
Kas 36.493 42.046 44.195 45.310 28.391
Giro pada Bank Indonesia 168.993 186.919 203.116 133.581 126.637
Giro pada bank lain – pihak ketiga 70.085 194.825 97.903 105.907 106.787
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain 68.925 91.987 120.331 183.475 318.643
Efek-efek – pihak ketiga 320.081 329.436 196.690 260.108 149.628
Kredit – bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972 1.183.375 1.057.889
Tagihan akseptasi - - 2.281 - -
Aset tetap – bersih 18.105 19.922 18.612 16.036 16.427
Aset pajak tangguhan 906 130 114 2.303 2.816
Pajak dibayar dimuka 420 420 - - -
Aset lain-lain 57.402 59.700 49.662 54.169 32.560
Jumlah Aset 1.974.416 2.135.887 1.991.876 1.984.264 1.839.778
Liabilitas
Liabilitas segera 2.225 2.028 3.864 7.608 3.624
Simpanan
Pihak berelasi 132.044 345.330 269.244 246.249 227.869
Pihak ketiga 1.516.531 1.444.509 1.334.502 1.421.525 1.377.318
Jumlah simpanan 1.648.575 1.789.839 1.603.746 1.667.774 1.605.187
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi 2 1 2 - -
Pihak ketiga 73.650 102.768 145.106 89.556 15.697
Jumlah simpanan dari bank lain 73.652 102.769 145.108 89.556 15.697
Liabilitas akseptasi - - 2.281 - -
Utang pajak 4.412 2.093 5.156 2.089 6.451
Liabilitas imbalan pasca kerja 26.444 24.441 18.106 21.355 15.477
Liabilitas lain-lain 8.646 9.194 7.862 7.621 9.401
Jumlah Liabilitas 1.763.954 1.930.364 1.786.123 1.796.003 1.655.837
Ekuitas
Modal saham 351.609 351.609 351.609 351.609 351.609
Penghasilan komprehensif lain (5.106) (4.594) (1.372) (4.810) -
Saldo laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya 100 100 100 100 100
Belum ditentukan penggunaannya (136.141) (141.592) (144.584) (158.638) (167.768)
Jumlah Ekuitas 210.462 205.523 205.753 188.261 183.941

* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo aset pajak tangguhan, liabilitas
imbalan pasca kerja, komponen ekuitas dan saldo laba.

111
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Keterangan
2015 2014 * 2013 * 2012 * 2011
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan bunga 204.345 185.697 178.621 172.643 147.452
Beban bunga 112.531 107.645 86.293 87.695 84.502
Pendapatan Bunga - bersih 91.814 78.052 92.328 84.948 62.950
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi selain kredit – bersih 11.216 9.972 7.252 6.387 5.789
Pendapatan jasa administrasi dan penalti 3.163 4.264 3.183 2.448 1.613
Keuntungan transaksi valuta asing – bersih 2.187 1.781 5.372 2.953 1.787
Keuntungan (kerugian) bersih penjualan
efek 304 200 370 (263) 1.068
Keuntungan yang belum direalisasi dari
efek yang diperdagangkan - 134 419 2.658 4.442
Lainnya 366 237 258 198 412
Jumlah Pendapatan Operasional
Lainnya 17.236 16.588 16.854 14.381 15.111
Pemulihan (Beban) Kerugian Penurunan
Nilai
Aset Keuangan (12.680) (3.291) (460) (3.802) (1.027)
Aset Non Keuangan - - - - 475
Pemulihan Estimasi Kerugian Komitmen dan
Kontinjensi - - - - 247
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 28.103 27.357 29.228 26.239 22.194
Tenaga kerja 60.571 57.178 58.491 57.833 47.575
Lainnya 2.150 2.351 2.437 1.631 1.490
Jumlah Beban Operasional Lainnya 90.824 86.886 90.156 85.703 71.259
Beban Operasional Lainnya - Bersih 86.268 73.589 73.762 75.124 56.453
Laba Operasional 5.546 4.463 18.566 9.824 6.497
Pendapatan (Beban) Non Operasional
Keuntungan (kerugian) penjualan agunan
yang diambil alih 962 206 500 - (144)
Keuntungan (kerugian) pelepasan aset
tetap – bersih 861 659 (10) 562 2.222
Beban administrasi agunan yang diambil
alih (292) (2.006) (1.202) - -
Lainnya – bersih 319 812 1.042 1.918 3.543
Pendapatan (Beban) Non Operasional –
Bersih 1.850 (329) 330 2.480 5.621
Laba Sebelum Pajak 7.396 4.134 18.896 12.304 12.118
Beban Pajak 1.945 1.142 4.842 3.174 3.224
Laba Bersih Tahun Berjalan 5.451 2.992 14.054 9.130 8.894
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain
Tahun Berjalan Setelah Pajak (512) (3.222) 3.438 883 -
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 4.939 (230) 17.492 10.013 8.894
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali beban imbalan pasca kerja, beban
pajak, laba bersih tahun berjalan, pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti dan pajak penghasilan terkait.

112
Rasio-rasio Keuangan

31 Desember
Keterangan
2015 2014* 2013* 2012* 2011
Permodalan (%)
KPMM (memperhitungkan risiko kredit, pasar
dan operasional) 14,40 14,18 13,81 13,67 15,29
Kualitas Aset (%)
Aset produktif bermasalah dan aset non
produktif bermasalah terhadap total aset
produktif dan aset non produktif 2,87 3,23 2,29 1,37 0,80
Non Performing Loans – Bersih 1,80 4,16 1,45 0,95 0,79
Non Performing Loans – Kotor 3,14 4,55 2,33 1,95 1,05
Rentabilitas (%)
Return on Asset (ROA) 0,36 0,21 0,99 0,65 0,78
Return on Equity (ROE) 3,02 1,62 7,85 5,16 5,74
Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) 97,51 97,39 90,82 94,36 96,34
Net Interest Margin (NIM) 5,44 4,89 5,97 5,48 4,86
Kepatuhan
a. Persentase Pelanggaran BMPK
1) Pihak berelasi - - - - -
2) Pihak ketiga - - - - -
b. Persentase Pelampauan BMPK
1) Pihak berelasi - - - - -
2) Pihak ketiga - - - - -
GWM (%)
c. Primer - Rupiah 9,25 10,17 8,65 8,68 9,18
d. Sekunder 17,69 16,37 8,68 9,70 7,34
LDR (%) 72,98 62,03 72,88 68,92 65,59
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo aset pajak tangguhan, liabilitas
imbalan pasca kerja, komponen ekuitas dan saldo laba.

113
X. EKUITAS

Tabel berikut ini menggambarkan laporan ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang didasarkan
pada:

(a) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny, dan ditandatangani oleh Merliyana Syamsul, melalui laporannya
tertanggal 22 Maret 2016 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, dengan paragraf tambahan mengenai penerapan PSAK 24 (revisi 2013) yang berlaku
efektif sejak tahun 2015 secara retrospektif dan saldo untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 telah disajikan kembali.
(b) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 23 Maret 2015 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
(c) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 20 Maret 2014, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
Ekuitas
2015 2014 * 2013 *
Modal Saham – nilai nominal Rp100 per
saham pada 31 Desember 2015, dan
Rp500 per saham pada 31 Desember 2014
dan 2013 dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012
Modal dasar – 14.000.000.000 saham pada
31 Desember 2015, dan 850.000.000
saham pada
31 Desember 2014 dan 2013 dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012
Modal ditempatkan dan disetor penuh
-3.516.090.000 saham pada 31 Desember
2015, dan 703.218.000 saham pada 31
Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari
2013/
31 Desember 2012 351.609 351.609 351.609
Penghasilan Komprehensif Lain (5.106) (4.594) (1.372)
Saldo Laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya 100 100 100
Belum ditentukan penggunaannya (136.141) (141.592) (144.584)
Jumlah Ekuitas 210.462 205.523 205.753
* ) Disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK 24 (revisi 2013), penyajian kembali saldo komponen ekuitas dan saldo laba.

Struktur permodalan Perseroan di atas merupakan struktur permodalan terakhir dan Perseroan tidak
memiliki struktur permodalan yang baru setelah tanggal laporan keuangan terakhir.

114
Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 setelah
memperhitungkan dampak dari dilakukannya Penawaran Umum ini:

(dalam jutaan Rupiah)


Modal saham Tambahan Penghasilan
Saldo Total
Uraian ditempatkan dan Modal Disetor Komprehensif
Laba Ekuitas
disetor penuh / Agio Lainnya
Posisi ekuitas menurut laporan keuangan
pada tanggal 31 Desember 2015 351.609 - (136.041) (5.106) 210.462
Perubahan ekuitas setelah tanggal
31 Desember 2015 jika diasumsikan telah
terjadi pada tanggal tersebut :
- Penawaran Umum sebanyak 537.232 11.207 - - 548.439
5.372.320.000 saham biasa yang
merupakan saham baru Perseroan
dengan nilai nominal Rp100 per saham
dengan Harga Penawaran Rp103,- per
saham setelah dikurangi estimasi biaya
Penawaran Umum yang ditanggung
Perseroan
- Penerbitan Saham Baru Kepada 228.665 6.860 - - 235.525
PT Equity Development Investment Tbk
Posisi ekuitas menurut laporan 1.117.506 18.067 (136.041) (5.106) 994.426
keuangan per tanggal 31 Desember
2015 setelah Penawaran Umum kepada
pemegang saham dilaksanakan

115
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen kas
dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS).

Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan
oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih
Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan.
Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari
Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim
Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan
oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab
secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh
pemegang saham.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor
meliputi keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi bisnis, keuangan, persaingan dan peraturan
otoritas perbankan yang berlaku khususnya faktor kecukupan modal (CAR), kondisi perekonomian
secara umum dan faktor-faktor lain yang spesifik terkait industri perbankan, maka Direksi Perseroan
akan memberikan usulan pembagian dividen kas sebanyak-banyaknya 30% dari laba tahun berjalan,
dimulai tahun 2017 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2016.

Keputusan dalam penetapan rasio pembayaran dividen kas akan tetap memperhatikan persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain
pada:

- laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis
di masa yang akan datang, kebutuhan kas, peluang bisnis; dan
- kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan
oleh Direksi.

Kebijakan dividen kas Perseroan adalah sebuah pernyataan dari maksud saat ini dan tidak mengikat
secara hukum karena kebijakan tersebut bergantung pada adanya perubahan persetujuan Direksi dan
pemegang saham pada RUPS. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu membayar dividen
atau akan membayar dividen atau keduanya di masa yang akan datang.

Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum ini akan memperoleh hak-hak yang sama
dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam
rangka pembagian dividen.

116
XII. PERPAJAKAN

A. Perpajakan Untuk Pemegang Saham

Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 (berlaku efektif 1 Januari 2001) pasal 4 ayat (1)
menyebutkan bahwa yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk antara lain dividen.

Selanjutnya, pasal 4 ayat (3) huruf f menyebutkan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-
syarat di bawah ini terpenuhi :

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan


2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.

Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf f di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima
dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang
pribadi baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi
sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan
Objek Pajak Pasal 23 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 menyebutkan bahwa
atas dividen yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri,
penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap, atau perwakilan Perseroan luar negeri lainnya kepada
Wajib Pajak Dalam Negeri atau Bentuk Usaha Tetap, dipotong pajak sebesar 15% (lima belas persen)
dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% dari kas yang
dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang
lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari
suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan
Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda,
sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010.

Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, maka sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar
Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD)/Certificate of Domicile of Non
Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu:

1. Form-DGT 1 atau;
2. Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui
kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang
diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN
yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra.

117
3. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra
tidak berkenan menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat:
• Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris;
• Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;
• Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan
Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;
• Sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan
• Mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor
pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan
sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.

Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010
tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik
yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal
29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai
Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen
dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, tidak termasuk sebagai
Objek Pajak Penghasilan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995, perihal pengenaan Pajak
Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum No. 3 juncto
SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari
transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh
saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum. Besarnya nilai saham tersebut adalah
nilai saham pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan pajak penghasilan
dilakukan oleh Perseroan (Perseroan) atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham
pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.

3. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
butir 2 di atas, maka atas penghasilan berupa capital gain dari transaksi penjualan saham pendiri
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif umum Pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang
No. 17 tahun 2000. Oleh karena itu, pemilik saham pendiri tersebut wajib melaporkan pilihannya itu
kepada Direktur Jenderal Pajak dan penyelenggaran Bursa Efek.

118
B. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku.

Kewajiban perpajakan Perseroan untuk tahun fiskal 2011 atas PPh 21, PPh 23, PPh 26, PPh pasal 4
(2), PPh pasal 29 dan PPN telah dipenuhi oleh Perseroan. Seluruh kewajiban perpajakan Perseroan
untuk tahun fiskal 2014, telah dibayarkan pada masa penyampaian SPT pada bulan April 2015 dengan
demikian Perseroan tidak memiliki kewajiban perpajakan lagi (nihil).

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI DIHARAPKAN UNTUK
BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN
SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA INI.

119
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang dinyatakan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
Penawaran Umum Perseroan dan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7, Penjamin Emisi Efek
yang namanya tercantum di bawah ini menyetujui untuk menawarkan dan menjual saham baru yang
dikeluarkan dari portepel kepada masyarakat sebesar bagian penjaminannya dengan kesanggupan
penuh (full commitment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam
Penawaran Umum ini yaitu sebanyak 5.372.320.000 (lima miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta tiga
ratus dua puluh ribu) saham biasa atas nama baru (saham baru) sehingga mengikatkan diri untuk
membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada tanggal penutupan Masa
Penawaran Umum.

Perjanjian Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah
ada sebelumnya dan yang akan ada dikemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek.

Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah
sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.A.7.
Penjamin Emisi Efek menyatakan menjamin secara kesanggupan penuh (full commitment) terhadap
Penawaran Umum ini.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan
emisi dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:

Porsi Penjaminan
No. Penjamin Emisi
Jumlah Saham Rp Persentase
Penjamin Pelaksana Emisi Efek:
1 PT Indo Premier Securities 2.279.660.800 234.805.062.400 42,43%
Penjamin Emisi Efek:
1 PT UOB Kay Hian Securities 2.171.359.200 223.649.997.600 40,42%
2 PT Phillip Securities Indonesia 885.300.000 91.185.900.000 16,48%
3 PT Equity Securities Indonesia 36.000.000 3.708.000.000 0,67%
Jumlah 5.372.320.000 553.348.960.000 100,00%

Berdasarkan UUPM, yang dimaksud dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal
maupun vertikal;
b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau
komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung,
oleh pihak yang sama atau;
f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal dalam Penawaran Umum ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana
dimaksud dalam UUPM, kecuali (i) PT Equity Securities Indonesia selaku Penjamin Emisi Efek; dan
(ii) PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan merupakan entitas
anak dari PT Equity Development Investment Tbk yang merupakan pemegang saham utama Perseroan
dengan kepemilikan 29,85% (dua puluh sembilan koma delapan lima persen).

120
2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana

Harga penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan
dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal
(bookbuilding).

Dalam masa bookbuilding, kisaran harga terendah yang digunakan adalah Rp102,- (seratus dua Rupiah)
per saham, sedangkan harga tertinggi yang digunakan adalah sebesar Rp105,- (seratus lima Rupiah)
per saham. Penetapan Harga Penawaran dilakukan dengan mempertimbangkan hasil bookbuilding
yang telah dilakukan para penjamin pelaksana emisi efek dengan melakukan penjajakan kepada para
investor di pasar domestik dengan pertimbangan sebagai berikut:

- Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;


- Permintaan investor;
- Permintaan dari calon investor yang berkualitas atau Quality Institutional Buyer (QIB);
- Kinerja keuangan Perseroan;
- Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha dan
keterangan mengenai industri perbankan di Indonesia;
- Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau
maupun pada saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang;
- Status dari perkembangan terakhir Perseroan;
- Faktor-faktor di atas dalam kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian
untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;
- Penilaian berdasarkan rasio perbandingan P/E dari beberapa perusahaan publik yang tercatat di
Bursa Efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan
- Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga Saham Perseroan akan
terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang
secara aktif di Bursa dimana Saham tersebut dicatatkan.

121
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah
sebagai berikut:

Kantor Akuntan Publik : KAP Osman Bing Satrio & Eny


Alamat : The Plaza Office Tower Lt. 32
Jl. M.H. Thamrin Kav. 28 -30
Jakarta 10350
Akuntan Publik : Merliyana Syamsul
Register No. : AP. 0763
No. STTD : 346/PM/STTD-AP/2003 tanggal 8 Agustus 2003
Asosiasi Profesi : Ikatan Akuntan Indonesia dan Institut Akuntan Publik Indonesia
Standard Profesi : Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI
dan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
Surat Penunjukan : 052/VIII/2015/GA/MLY tanggal 31 Agustus 2015
Tugas Pokok : Tanggung jawab akuntan publik adalah melaksanakan audit
atas laporan keuangan Perseroan yang disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Audit dilaksanakan
dengan tujuan untuk menyatakan suatu opini atas laporan
keuangan. Akuntan publik melaksanakan audit berdasarkan
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan
penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan
prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang
dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan
opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu
audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan
akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi
yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

122
Kantor Konsultan Hukum : Tumbuan & Partners
Alamat : Jl. Gandaria Tenggah III No. 8
Kebayornan Baru - Jakarta Selatan 12130
Telp. (+62) (21) 722 7736 Fax. (+62) (21) 724 4579
www.tumbuanpartners.com
Konsultan Hukum : Fred B.G. Tumbuan
No. Keanggotaan HKHPM : Anggota HKHPM No. 89003
No. STTD : 13/STTD-KH/PM/1992 tanggal 23 Desember 1992
Asosiasi Profesi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
Standard Profesi : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 juncto
Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
No. KEP.04/HKHPM/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012
Surat Penunjukan : Surat Perseroan No. 248/DIR/XII/2015 tanggal 1 Desember
2015
Tugas Pokok : Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran
Umum ini adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum
secara independen, sesuai dengan norma atau Standar Profesi
dan kode etik konsultan hukum dan memberikan laporan
pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai
Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan
Hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah
dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang
merupakan penjelasan atas Perseroan dan menjadi dasar
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum yang
diberikan secara obyektif dan mandiri.

Kantor Notaris : Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH


Alamat : Prince Centre, Lt. XI. R.1103
Jalan Jendral Sudirman Kav. 3-4 Jakarta Pusat
No. STTD : 498/PM/STTD-N/2002 tanggal 1 April 2002
Asosiasi Profesi : Ikatan Notaris Indonesia
Standard Profesi : Undang-undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan
Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia
Surat Penunjukkan : 080/CRP/XII/2015 tanggal 1 Desember 2015
Tugas Pokok : Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam
Penawaran Umum antara lain adalah menyiapkan dan
membuatkan akta-akta sehubungan dengan Penawaran Umum,
antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan,
Perjanjian Penjaminan Emisi dan Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Efek.

123
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
Alamat : Puri Datindo – Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav.34 Jakarta 10220
Telp : 021 570 9009
Fax : 021 570 9026
www.datindo.com

Ijin Biro Administrasi Efek : Kep 16/PM/1991


Tanggal Ijin : 19 April 1991
Asosiasi Profesi : Asosiasi Biro Admistrasi Efek Indonesia
Standard Kerja : Peraturan Pasar Modal Indonesia
Surat Penunjukan : 081/CRP/XII/15 tanggal 1 Desember 2015
Tugas Pokok : Ruang lingkup tugas BAE dalam rangka Penawaran Umum
ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar
Modal yang berlaku, meliputi penerimaan pemesanan saham
berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan
Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham (FPPS) yang telah
dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam
pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan
dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk
diberikan penjatahan saham, serta melakukan administrasi
pemesanan dan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang
tersedia pada BAE. Para Penjamin Pelaksana Emisi bersama-
sama dengan BAE, memiliki hak untuk menolak pemesanan
yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan yang berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham
yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan sesuai
dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer
Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan dan
menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab
menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS), apabila diperlukan,
dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini menyatakan
tidak mempunyai hubungan Afiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan
sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, kecuali PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek yang
ditunjuk Perseroan, merupakan entitas anak dari Pemegang Saham Utama Perseroan, dengan demikian
merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan.

124
XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Berikut ini merupakan salinan pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham, yang disusun oleh Konsultan Hukum Tumbuan & Partners

125
Halaman ini sengaja dikosongkan
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVI. LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN

Berikut ini disajikan laporan keuangan auditan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013, beserta laporan auditor independen terkait.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014
dan 2013, didasarkan pada:

(a) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny, dan ditandatangani oleh Merliyana Syamsul, melalui laporannya
tertanggal 22 Maret 2016 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, dengan paragraf tambahan mengenai penerapan PSAK 24 (revisi 2013) yang berlaku
efektif sejak tahun 2015 secara retrospektif dan saldo untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 telah disajikan kembali.
(b) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 23 Maret 2015 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
(c) Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebelum disajikan kembali telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dan ditandatangani oleh Marlinna,
melalui laporannya tertanggal 20 Maret 2014, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Perseroan serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.

157
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012

1 Januari/
January 1, 2013/
31 Desember/
Catatan/ 31 Desember/December 31, December 31,
Notes 2015 2014 *) 2013 *) 2012 *)
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
ASET ASSETS
Kas 5 36.493 42.046 44.195 45.310 Cash

Giro pada Bank Indonesia 6 168.993 186.919 203.116 133.581 Demand Deposits with Bank Indonesia
Demand Deposits with Other Banks -
Giro pada Bank Lain - Pihak ketiga 7 70.085 194.825 97.903 105.907 Third parties
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia
Bank Lain 8 68.925 91.987 120.331 183.475 and Other Banks
Efek-efek - Pihak ketiga 9 320.081 329.436 196.690 260.108 Securities - Third parties
Kredit 10 Loans
Pihak berelasi 26 5.937 9.817 13.862 34.122 Related parties
Pihak ketiga 1.245.875 1.207.127 1.256.691 1.161.725 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (18.806) (6.442) (11.581) (12.472) Allowance for impairment losses
Jumlah 1.233.006 1.210.502 1.258.972 1.183.375 Total

Tagihan Akseptasi 11 - - 2.281 - Acceptances Receivable

Aset Tetap - bersih 12 18.105 19.922 18.612 16.036 Premises and Equipment - net

Aset Pajak Tangguhan 23 906 130 114 2.303 Deferred Tax Assets

Pajak Dibayar Dimuka 23 420 420 - - Prepaid Taxes


Aset Lain-lain 13,26 57.402 59.700 49.662 54.169 Other Assets

JUMLAH ASET 1.974.416 2.135.887 1.991.876 1.984.264 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY


LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas Segera 2.225 2.028 3.864 7.608 Liabilities Payable Immediately

Simpanan 14 Deposits
Pihak berelasi 26 132.044 345.330 269.244 246.249 Related parties
Pihak ketiga 1.516.531 1.444.509 1.334.502 1.421.525 Third parties
Jumlah 1.648.575 1.789.839 1.603.746 1.667.774 Total

Simpanan dari Bank Lain 15 Deposits from Other Banks


Pihak berelasi 26 2 1 2 - Related party
Pihak ketiga 73.650 102.768 145.106 89.556 Third parties
Jumlah 73.652 102.769 145.108 89.556 Total
Liabilitas Akseptasi 11 - - 2.281 - Acceptances Liability

Utang Pajak 16 4.412 2.093 5.156 2.089 Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 25 26.444 24.441 18.106 21.355 Post-employment Benefits Obligation
Liabilitas Lain-lain 17 8.646 9.194 7.862 7.621 Other Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 1.763.954 1.930.364 1.786.123 1.796.003 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal Saham - nilai nominal Rp 100 Capital Stock - par value of Rp 100
per saham pada 31 Desember 2015, per share at December 31, 2015,
dan Rp 500 per saham pada and Rp 500 per share at December 31,
31 Desember 2014 dan 2013 2014 and 2013, and January 1, 2013/
dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 December 31, 2012
Modal dasar - 14.000.000.000 saham Authorized - 14,000,000,000 shares
pada 31 Desember 2015, dan at December 31, 2015, and
850.000.000 saham pada 850,000,000 shares at December 31,
31 Desember 2014 dan 2013 2014 and 2013, and January 1, 2013/
dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 December 31, 2012
Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and paid-up -
3.516.090.000 saham pada 31 Desember 3,516,090,000 shares at December 31,
2015, dan 703.218.000 saham pada 2015, and 703,218,000 shares at
31 Desember 2014 dan 2013 2014 and 2013, and January 1, 2013/
dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 18 351.609 351.609 351.609 351.609 December 31, 2012
Penghasilan Komprehensif Lain 9,25,34 (5.106) (4.594) (1.372) (4.810) Other Comprehensive Income
Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)
Ditentukan penggunaannya 100 100 100 100 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya (136.141) (141.592) (144.584) (158.638) Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 210.462 205.523 205.753 188.261 TOTAL EQUITY


JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.974.416 2.135.887 1.991.876 1.984.264 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

163
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013

Catatan/
Notes 2015 2014 *) 2013 *)
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES

Pendapatan Bunga 19,26 204.345 185.697 178.621 Interest Revenues

Beban Bunga 26 Interest Expenses


Bunga 20 108.824 104.309 83.067 Interest expense
Premi program penjaminan simpanan 30 3.707 3.336 3.226 Premium on deposit guarantee program

Jumlah Beban Bunga 112.531 107.645 86.293 Total Interest Expenses

Pendapatan Bunga - Bersih 91.814 78.052 92.328 Interest Revenues - Net

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Revenues


Commissions and fees from transactions
Provisi dan komisi selain kredit - bersih 11.216 9.972 7.252 other than loans - net
Pendapatan jasa administrasi dan penalti 3.163 4.264 3.183 Administration fees and penalty
Keuntungan transaksi valuta asing - bersih 2.187 1.781 5.372 Gain on foreign exchange transactions - net
Keuntungan bersih penjualan efek 9 304 200 370 Net gain on sale of securities
Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain from trading
dari efek yang diperdagangkan 9 - 134 419 securities
Lainnya 366 237 258 Others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 17.236 16.588 16.854 Total Other Operating Revenues
Beban Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment Losses
Kredit 10 12.680 3.291 460 Loan

Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses


Umum dan administrasi 21 28.103 27.357 29.228 General and administrative
Tenaga kerja 22 60.571 57.178 58.491 Personnel
Lainnya 2.150 2.351 2.437 Others

Jumlah Beban Operasional Lainnya 90.824 86.886 90.156 Total Other Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya - Bersih 86.268 73.589 73.762 Other Operating Expenses - Net

LABA OPERASIONAL 5.546 4.463 18.566 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES)


Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih 962 206 500 Gain on sale of foreclosed properties
Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap - Gain (loss) on disposals of premises and
bersih 12 861 659 (10) equipment - net
Beban administrasi agunan yang diambil alih 13 (292) (2.006) (1.202) Administrative expenses of foreclosed properties
Lainnya - bersih 319 812 1.042 Others - net

PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERATING REVENUES


NON OPERASIONAL - BERSIH 1.850 (329) 330 (EXPENSES) - NET

LABA SEBELUM PAJAK 7.396 4.134 18.896 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 23 1.945 1.142 4.842 TAX EXPENSE

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 5.451 2.992 14.054 NET INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME


Item that will not be reclassified
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: subsequently to profit or loss:
Pengukuran kembali atas kewajiban Remeasurement of defined benefit
imbalan pasti 25 1.263 (4.426) 4.584 obligation
Pajak penghasilan terkait pos yang tidak Income tax relating to item that will not be
akan direklasifikasi ke laba rugi 23,25 (316) 1.106 (1.146) reclassified subsequently to profit or loss
Sub jumlah 947 (3.320) 3.438 Subtotal
Item that may be reclassified subsequently
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:
Perubahan nilai wajar efek tersedia Changes in fair value of available for sale
untuk dijual 9 (1.946) 130 - (AFS) securities
Pajak penghasilan terkait pos yang Income tax relating to item that may be
akan direklasifikasi ke laba rugi 9,23 487 (32) - reclassified subsequently to profit or loss
Sub jumlah (1.459) 98 - Subtotal

Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income for


tahun berjalan setelah pajak (512) (3.222) 3.438 the current year, net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME


TAHUN BERJALAN 4.939 (230) 17.492 FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM 24 EARNINGS PER SHARE


(dalam Rupiah penuh) (in full Rupiah amount)
Dasar/Dilusian 1,55 0,85 4,00 Basic/Diluted

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

164
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013

Penghasilan komprehensif lain/


Other comprehensive income
Perubahan nilai Keuntungan Saldo laba (defisit)/
wajar efek (kerugian) Retained earnings (deficit)
tersedia untuk dijual/ aktuarial/ Ditentukan Belum ditentukan
Modal saham/ Changes in fair value Actuarial penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/
Capital stock of AFS securities gain (loss) Appropriated Unappropriated Total Equity
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo per 1 Januari 2013 sebelum perubahan Balance as of January 1, 2013 prior to change
kebijakan akuntansi 351.609 - - 100 (158.906) 192.803 in accounting policy
Efek perubahan kebijakan akuntansi atas Effect of change in accounting for defined
imbalan pasca kerja - - (4.810) - 268 (4.542) benefit obligation

Saldo per 1 Januari 2013 *) 351.609 - (4.810) 100 (158.638) 188.261 Balance as of January 1, 2013 *)
Laba bersih tahun berjalan *) - - - - 14.054 14.054 Net income for the year *)
Laba komprehensif lainnya *) - - 3.438 - - 3.438 Other comprehensive income *)

Saldo per 31 Desember 2013 *) 351.609 - (1.372) 100 (144.584) 205.753 Balance as of December 31, 2013 *)
Laba bersih tahun berjalan *) - - - - 2.992 2.992 Net income for the year *)
Laba komprehensif lainnya *) - 98 (3.320) - - (3.222) Other comprehensive income *)

Saldo per 31 Desember 2014 *) 351.609 98 (4.692) 100 (141.592) 205.523 Balance as of December 31, 2014 *)
Laba bersih tahun berjalan - - - - 5.451 5.451 Net income for the year
Laba komprehensif lainnya - (1.459) 947 - - (512) Other comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2015 351.609 (1.361) (3.745) 100 (136.141) 210.462 Balance as of December 31, 2015

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

165
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima 203.301 184.656 178.345 Interest, loan commissions and fees received
Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (113.719) (105.488) (85.939) Interest, prizes, fund commissions and fees paid
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 15.049 14.673 11.062 Other operating revenues received
Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 2.187 1.781 5.372 Gain on foreign exhange transactions - net
Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (56.989) (55.722) (57.250) Salaries and employee benefits paid
Pembayaran beban operasional lainnya (25.676) (26.920) (25.785) Other operating expenses paid
Penerimaan pendapatan non operasional 1.281 1.018 1.542 Non-operating revenues received
Pembayaran beban non operasional (292) (2.006) (1.202) Non-operating expenses paid
Pembayaran beban pajak (139) (3.744) (899) Tax paid

Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset Operating cash flows before changes in operating
dan liabilitas operasi 25.003 8.248 25.246 assets and liabilities

Penurunan (kenaikan) aset operasi Decrease (increase) in operating assets


Efek-efek (3.624) (8.120) 41.184 Securities
Kredit (35.105) 45.894 (75.165) Loans
Aset lain-lain 3.353 (7.487) 4.400 Other assets
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilities
Liabilitas segera 197 (1.837) (3.744) Liabilities payable immediately
Simpanan (141.264) 186.093 (64.028) Deposits
Simpanan dari bank lain (29.117) (42.338) 55.551 Deposits from other banks
Liabilitas lain-lain 336 (167) 54 Other liabilities

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Operating
Aktivitas Operasi (180.221) 180.286 (16.502) Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap (1.509) (4.342) (5.541) Acquisitions of premises and equipment
Hasil penjualan aset tetap 861 660 9 Proceeds from sale of premises and equipment
Jatuh tempo (penempatan) efek yang dimiliki Matured (placement) of held-to-maturity
hingga jatuh tempo 11.032 (124.363) 22.655 securities
Penempatan dana program asuransi (2.400) (2.889) (3.904) Fund insurance program paid
Hasil investasi dana program asuransi 956 880 555 Return on investment of fund insurance program

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Investing
Aktivitas Investasi 8.940 (130.054) 13.774 Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND


DAN SETARA KAS (171.281) 50.232 (2.728) CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 515.777 465.545 468.273 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE


KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 344.496 515.777 465.545 END OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURE


Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 36.493 42.046 44.195 Cash
Giro pada Bank Indonesia 168.993 186.919 203.116 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 70.085 194.825 97.903 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia
bank lain 68.925 91.987 120.331 and other banks

Jumlah 344.496 515.777 465.545 Total

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

166
P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN P.T. BANK GANESHA Tbk
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012

1. UMUM 1. GENERAL

P.T. Bank Ganesha Tbk (selanjutnya disebut P.T. Bank Ganesha Tbk (”the Bank”) was
"Bank") didirikan dengan akta No. 47 tanggal established based on Deed No. 47 dated May 15,
15 Mei 1990 dari notaris Esther Daniar Iskandar 1990 of notary Esther Daniar Iskandar S.H. The
S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri deed of establishment was approved by the
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Minister of Justice of the Republic of Indonesia
Keputusan No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 tanggal through Decision Letter No. C2-4331 HT.01.01.
30 Agustus 1991 serta diumumkan dalam Berita Th 91 dated August 30, 1991 and was published
Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal in Supplement No. 5296 of the State Gazette of
23 Oktober 1992, Tambahan No. 5296. Anggaran the Republic of Indonesia No. 85 dated October
Dasar Bank telah mengalami beberapa 23, 1992. The Bank’s Articles of Association have
perubahan, terakhir dengan akta No. 21 tanggal been amended several times, the latest was by
26 November 2015 dari notaris Dr. Isyana Deed No. 21 dated November 26, 2015 of notary
Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., notaris di Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H.,
Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan notary in Jakarta, in order to conform the Bank’s
peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, perubahan articles of association based on Capital Market
status Bank yang semula perseroan tertutup Supervisory Agency and Financial Institutions
menjadi perseroan terbuka sehingga nama Bank (Bapepam-LK)’s regulation No.IX.J.1, to change
menjadi P.T. Bank Ganesha Tbk, serta its status from private company to become a
persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum public company, the Bank’s name is changed to
Perdana Saham (IPO). Akta perubahan tersebut P.T. Bank Ganesha Tbk, and to approve the Initial
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Public Offering (IPO). This change was approved
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik by the Minister of Justice and Human Rights of the
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- Republic of Indonesia in Decision Letter
0946865.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal No. AHU-0946865.AH.01.02. Tahun 2015 dated
27 November 2015. November 27, 2015.

Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki The Bank is domiciled in Jakarta and has 1 head
1 kantor pusat, 14 kantor cabang/cabang office, 14 branch/sub-branch offices and 3 cash
pembantu dan 3 kantor kas. Kantor pusat Bank offices. The Bank’s head office is located at
beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120,
10120, Indonesia. Jumlah karyawan Bank Indonesia. The Bank had an average total number
rata-rata adalah 370 karyawan pada tahun 2015, of 370 employees in 2015, 402 employees in 2014
402 karyawan pada tahun 2014 dan and 454 employees in 2013.
454 karyawan pada tahun 2013.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, In accordance with article 3 of the Bank’s articles
ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan of Association, the scope of its activities is to
usaha bank umum. Kegiatan usaha yang engage in general banking. Current business
dijalankan oleh Bank saat ini adalah usaha bank activities conducted by the Bank is general
umum. banking.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada The Bank started commercial operations on
tanggal 30 April 1992, sesuai dengan izin usaha April 30, 1992 when it obtained its business
yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik license based on the Decision Letter
Indonesia dalam Surat Keputusan No. 393/KMK-013/1992 dated April 14, 1992 from
No. 393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992. the Minister of Finance of the Republic of
Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia Indonesia. In accordance with Bank Indonesia’s
No. 26/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995, Decision Letter No. 26/66/KEP/DIR dated
Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank September 12, 1995, the Bank is authorized to be
devisa. a foreign exchange bank.

Entitas induk terakhir Bank adalah PT Bintang The ultimate parent of the Bank is PT Bintang
Tunggal Gemilang. Tunggal Gemilang.

167
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Susunan pengurus Bank pada tanggal As of December 31, 2015, 2014 and 2013 the
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah Bank’s management consisted of the following:
sebagai berikut:
2015 2014 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Abdul Salam Abdul Salam Mukhlis Rasyid President Commissioner
Wakil Presiden Vice President
Komisaris (Independen) Sudarto Sudarto Sudarto Commissioner (Independent)
Komisaris Independen Wasito Pramono Wasito Pramono Wasito Pramono Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Presiden Direktur Surjawaty Tatang - Abdul Salam President Director
Wakil Presiden Direktur - Hendri Wirja Kusuma Hendri Wirja Kusuma Vice President Director
Direktur Sugiarto Surjadi Sugiarto Surjadi Sugiarto Surjadi Director
Direktur - Dennis Kusuma Halim - Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Sudarto Sudarto Sudarto Chairman
Anggota Dedy Indrajatna W. Dedy Indrajatna W. Dedy Indrajatna W. Members
Lando Simatupang Lando Simatupang Lando Simatupang
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Ketua Wasito Pramono Wasito Pramono Wasito Pramono Chairman
Anggota Lando Simatupang Lando Simatupang Lando Simatupang Members
Dedy Indrajatna W. Dedy Indrajatna W. Dedy Indrajatna W.
Komite Remunerasi Remuneration and
dan Nominasi Nomination Committee
Ketua Sudarto Sudarto Sudarto Chairman
Anggota Abdul Salam Abdul Salam Mukhlis Rasyid Members
Natalia Halim Warniyani Warniyani
Audit Internal Eddy Warman Eddy Warman Eddy Warman Internal Audit
Sekretaris Perusahaan Dheni Kamavina M. Nur M. Nur Corporate Secretary

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Based on the Deed of Statement of Decision of
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 Extraordinary Shareholders’ General Meeting
tanggal 26 November 2015 dari notaris Dr. Isyana No. 21 dated November 26, 2015 of notary Dr.
Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H. dan Surat Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H. and
Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan dari the Decree of Fit and Proper Test from the
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterima oleh Financial Services Authority (OJK) received by the
Bank tanggal 17 Februari 2016 (Catatan 35), Bank on February 17, 2016 (Note 35), the
susunan pengurus Bank yang berlaku efektif changes in the composition of the Bank’s
sejak tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai management that is effective on January 1, 2016
berikut: is as follows:
1 Januari/January 1, 2016

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Presiden Komisaris Marcello Theodore Taufik *) President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris (Independen) Sudarto Vice President Commissioner (Independent)
Komisaris Independen Wasito Pramono Independent Commissioner
Komisaris Fransiskus Chandra *) Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors


Presiden Direktur Surjawaty Tatang President Director
Direktur Kepatuhan Sugiarto Surjadi Compliance Director
Direktur Setiawan Kumala *) Director
Direktur Dwi Sapto Febriantoko *) Director
Direktur Albert Suhandinata *) Director

Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee


Ketua Sudarto Chairman
Anggota Marcello Theodore Taufik Members
Natalia Halim

*) Efektif setelah lulus fit and proper test OJK/Effective after passing the OJK fit and proper test

168
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan The establishment of the Audit Committee was
Peraturan No. IX.I.5 tentang ”Pembentukan dan based on Regulation No. IX.I.5 “The
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang Establishment and The Implementation
terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Guidelines of Audit Committee” stated in the
Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal Attachment of Decision of the Chairman of Capital
7 Desember 2012. Market Supervisory Agency and Financial
Institutions (Bapepam-LK) No. KEP-643/BL/2012
dated December 7, 2012.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED


KEUANGAN BARU DAN REVISI FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun a. Standards effective in the current year
berjalan

Dalam tahun berjalan, Bank telah In the current year, the Bank adopted the
menerapkan semua standar baru dan revisi following new and revised standards and
serta interpretasi yang dikeluarkan oleh interpretations issued by the Financial
Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Accounting Standard Board of the Indonesian
Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan Institute of Accountants that are relevant to its
dengan operasinya dan efektif untuk periode operations and effective for accounting period
akuntansi yang dimulai pada tanggal beginning on January 1, 2015.
1 Januari 2015.

 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan a.  PSAK 1 (revised 2013), Presentation of


Keuangan Financial Statements
b.
Amandemen terhadap PSAK 1 The amendments to PSAK 1 introduce
memperkenalkan terminologi baru untuk new terminology for the statement of
laporan laba rugi komprehensif. comprehensive income. Under the
Berdasarkan amandemen terhadap amendments to PSAK 1, the statement of
PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif comprehensive income is renamed as a
telah diubah namanya menjadi “laporan “statement of profit or loss and other
laba rugi dan penghasilan komprehensif comprehensive income”. The
lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 amendments to PSAK 1 retain the option
mempertahankan opsi untuk menyajikan to present profit or loss and other
laba rugi dan penghasilan komprehensif comprehensive income in either a single
lain baik sebagai suatu laporan tunggal statement or in two separate but
atau disajikan dalam dua laporan terpisah consecutive statements. However, the
tetapi berturut-turut. Namun, amandemen amendments to PSAK 1, require
terhadap PSAK 1, mengharuskan additional disclosures to be made in the
tambahan pengungkapan dalam bagian other comprehensive income section
penghasilan komprehensif lain dimana such that items of other comprehensive
pos-pos dari penghasilan komprehensif income are grouped into two categories:
lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) items that will not be reclassified
(1) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke subsequently to profit or loss; and (2)
laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih items that may be reclassified
lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu subsequently to profit or loss when
terpenuhi. specific conditions are met.
c.
Amandemen ini telah diterapkan secara d. The amendments have been applied
retrospektif, dan oleh karena itu penyajian retrospectively, and hence the
pos penghasilan komprehensif lain telah presentation of items of other
dimodifikasi untuk mencerminkan comprehensive income has been
perubahan tersebut. modified to reflect the changes.
e.
Amandemen PSAK 1 juga relevan f. Also relevant to the Bank is the
terhadap Bank mengenai jika laporan amendment to PSAK 1 regarding when a
posisi keuangan pada posisi awal periode statement of financial position as of the
terdekat sebelumnya (laporan posisi beginning of the preceding period (third
keuangan ketiga) dan catatan terkait statement of financial position) and the
harus disajikan. related notes are required to be
presented.

169
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Amandemen menjelaskan bahwa laporan The amendments specify that a third


posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) statement of financial position is required
suatu entitas menerapkan kebijakan when a) an entity applies an accounting
akuntansi secara retrospektif, atau policy retrospectively, or makes a
penyajian kembali retrospektif atau retrospective restatement or
reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan reclassification of items in its financial
keuangannya, dan b) penerapan statements, and b) the retrospective
penyajian kembali retrospektif atau application, restatement or
reklasifikasi mempunyai pengaruh reclassification has a material effect on
material atas informasi dalam laporan the information in the third statement of
posisi keuangan ketiga. Amandemen financial position. The amendments
menjelaskan bahwa catatan terkait tidak specify that related notes are not required
perlu disajikan dalam laporan posisi to accompany the third statement of
keuangan ketiga. financial position.
g.
 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja h.  PSAK 24 (revised 2013), Employee
Benefits
i.
Amandemen terhadap PSAK 24 j. The amendments to PSAK 24 change the
mengubah akuntansi program imbalan accounting for defined benefit plans and
pasti dan pesangon. Perubahan paling termination benefits. The most significant
signifikan terkait akuntansi atas change relates to the accounting for
perubahan dalam kewajiban manfaat changes in defined benefit obligations
pasti dan aset program. Amandemen and plan assets. The amendments
mensyaratkan pengakuan perubahan require the recognition of changes in
dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai defined benefit obligations and in fair
wajar aset program ketika amandemen value of plan assets when they occur,
terjadi, dan karenanya menghapus and hence eliminate the 'corridor
pendekatan koridor yang diijinkan approach' permitted under the previous
berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya version of PSAK 24 and accelerate the
dan mempercepat pengakuan biaya jasa recognition of past service costs. The
lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan amendments require all actuarial gains
seluruh keuntungan dan kerugian and losses to be recognised immediately
aktuaria diakui segera melalui through other comprehensive income in
penghasilan komprehensif lain sehingga order for the net pension asset or liability
aset atau liabilitas pensiun bersih diakui recognised in the statement of financial
dalam laporan posisi keuangan position to reflect the full value of the plan
mencerminkan jumlah keseluruhan dari deficit or surplus. Furthermore, the
defisit atau surplus program. Selanjutnya, interest cost and expected return on plan
biaya bunga dan imbal hasil aset program assets used in the previous version of
yang digunakan dalam PSAK 24 versi PSAK 24 are replaced with a “net
sebelumnya digantikan dengan nilai interest” amount under PSAK 24 (revised
”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 2013) which is calculated by applying the
(Revisi 2013) yang dihitung dengan discount rate to the net defined benefit
mengalikan tingkat diskonto dengan liability or asset. These changes have
liabilitas atau aset imbalan pasti neto. had an impact on the amounts
Perubahan ini berdampak pada jumlah recognized in statement of financial
yang diakui dalam laporan posisi position and statement of profit or loss
keuangan dan laporan laba rugi dan and other comprehensive income in prior
penghasilan komprehensif lain tahun- years.
tahun sebelumnya.

Selanjutnya PSAK 24, memperkenalkan k. In addition, PSAK 24 introduces certain


perubahan tertentu dalam penyajian changes in the presentation of the
biaya manfaat pensiun termasuk defined benefit cost including more
pengungkapan yang lebih luas. extensive disclosures.
l.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku m. Specific transitional provisions are
untuk penerapan pertama kali atas PSAK applicable to first-time application of
24 (revisi 2013). Bank menerapkan PSAK 24 (revised 2013). The Bank has
ketentuan transisi yang relevan dan applied the relevant transitional
menyajikan kembali jumlah-jumlah provisions and restated the comparative
komparatif atas dasar retrospektif amounts on a retrospective basis
(Catatan 34). (Note 34).

170
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan n.  PSAK 46 (revised 2014), Income Tax
o.
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) p. The amendments to PSAK 46: (1)
menghilangkan pengaturan tentang pajak remove references to final tax which was
final yang sebelumnya termasuk dalam previously scoped in the standard; and
ruang lingkup standar, dan (2) (2) establish a rebuttable presumption
menetapkan praduga yang dapat that the carrying amount of an investment
dibantah bahwa jumlah tercatat properti property measured using the fair value
investasi yang diukur menggunakan model in PSAK 13, Investment Property
model nilai wajar dalam PSAK 13, will be recovered entirely through sale.
Properti Investasi akan dipulihkan
sepenuhnya melalui penjualan.
q.
Berdasarkan amandemen tersebut, r. Under the amendments, unless the
kecuali praduga yang dapat dibantah, presumption is rebutted, the
pengukuran liabilitas pajak tangguhan measurement of the deferred tax liability
atau aset pajak tangguhan yang or deferred tax asset is required to reflect
disyaratkan untuk mencerminkan the tax consequences of recovering the
konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah carrying amount of the investment
tercatat properti investasi melalui property through sale. The “sale”
penjualan. Praduga penjualan ini dapat presumption is rebutted if the investment
dibantah jika properti investasi dapat property is depreciable and the
disusutkan dan investasi properti dimiliki investment property is held within a
dalam model bisnis yang bertujuan untuk business model whose objective is to
mengkonsumsi secara substantial consume substantially all of the
seluruh manfaat ekonomis atas investasi economic benefits embodied in the
properti dari waktu ke waktu, bukan investment property over time, rather
melalui penjualan. than through sale.
s.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai t. The application of PSAK 46 has had no
pengaruh material atas pengungkapan material impact on the disclosures or on
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam the amounts recognized in the financial
laporan keuangan. statements.
u.
 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai v.  PSAK 48 (revised 2014), Impairment of
Aset Asset
w.
PSAK 48 telah diubah untuk x. PSAK 48 has been amended to
memasukkan persyaratan dari PSAK 68, incorporate the requirements of PSAK
Pengukuran Nilai Wajar. 68, Fair Value Measurement.

Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai y. The application of PSAK 48 has had no


pengaruh material atas pengungkapan material impact on the disclosures or on
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam the amounts recognized in the financial
laporan keuangan. statements.

 PSAK 50 (Revisi 2014), Instrumen z.  PSAK 50 (revised 2014), Financial


Keuangan: Penyajian Instruments: Presentation
aa.
Amandemen terhadap PSAK 50 ä. The amendments to PSAK 50 clarify
mengklarifikasi penerapan tentang existing application issues relating to the
persyaratan saling hapus. Secara khusus, offsetting requirements. Specifically, the
amandemen tersebut mengklarifikasi arti amendments clarify the meaning of
dari “saat ini memiliki hak yang dapat “currently has a legal enforceable right of
dipaksakan secara hukum untuk set-off” and “simultaneous realization and
melakukan saling hapus” dan “realisasi settlement.” The amendments also clarify
dan penyelesaian secara simultan”. that income tax on distributions to holders
Amandemen tersebut juga of an equity instrument and transaction
mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan costs of an equity transaction should be
yang terkait dengan distribusi kepada accounted for in accordance with PSAK
pemegang instrumen ekuitas dan biaya 46 (revised 2014).
transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46
(revisi 2014).

171
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Amandemen ini mengharuskan ö. The amendments require retrospective


penerapan secara retrospektif. Bank tidak application. As the Bank does not have
mempunyai perjanjian saling hapus, any offsetting arrangements in place, the
penerapan amandemen tidak mempunyai application of the amendments has had
pengaruh material atas pengungkapan no material impact on the disclosures or
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam on the amounts recognized in the
laporan keuangan. financial statements.

 PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen aa.  PSAK 55 (revised 2014), Financial


Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Instruments: Recognition and
Measurement
ee.
Amandemen terhadap PSAK 55 cc. The amendments to PSAK 55 provide
memberikan panduan persyaratan untuk relief from the requirement to discontinue
menghentikan akuntansi lindung nilai hedge accounting when a derivative
ketika derivatif ditetapkan sebagai designated as a hedging instrument is
instrumen lindung nilai dinovasi novated under certain circumstances.
berdasarkan keadaan tertentu. The amendments also clarify that any
Amandemen tersebut juga change to the fair value of the derivative
mengklarifikasi bahwa setiap perubahan designated as a hedging instrument
nilai wajar derivatif yang ditetapkan arising from the novation should be
sebagai suatu instrumen lindung nilai included in the assessment and
akibat dari novasi termasuk dalam measurement of hedge effectiveness.
penilaian dan pengukuran dari efektivitas Further, the amendments clarify the
lindung nilai. Selanjutnya, amandemen accounting for embedded derivatives in
tersebut mengklarifikasi akuntansi dari the case of a reclassification of a financial
derivatif melekat dalam hal reklasifikasi asset out of the “fair value through profit
aset keuangan keluar dari kategori nilai or loss” category.
wajar melalui laba rugi.
gg.
Standar ini juga diubah untuk hh. This standard is also amended to
memasukkan persyaratan dari PSAK 68, incorporate the requirements of PSAK
Pengukuran Nilai Wajar. 68, Fair Value Measurement.
ii.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai jj. The application of PSAK 55 has had no
pengaruh material atas pengungkapan material impact on the disclosures or on
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam the amounts recognized in the financial
laporan keuangan. statements.
kk.
 PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen ii.  PSAK 60 (revised 2014), Financial
Keuangan: Pengungkapan Instruments: Disclosures
mm.
Amandemen terhadap PSAK 60 kk. The amendments to PSAK 60 increase
menambahkan persyaratan the disclosure requirements for
pengungkapan transaksi termasuk transactions involving transfers of
pengalihan aset keuangan. Amandemen financial assets. These amendments are
ini dimaksudkan untuk memberikan intended to provide greater transparency
transparansi yang lebih besar terkait around risk exposures when a financial
eksposur risiko jika aset keuangan asset is transferred but the transferor
dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan retains some level of continuing
tetap memilih keterlibatan berkelanjutan exposure in the asset. The amendments
atas aset tersebut. Amandemen tersebut also require disclosures where transfers
juga mensyaratkan pengungkapan jika of financial assets are not evenly
aset keuangan dialihkan tidak merata distributed throughout the period.
sepanjang periode. Selanjutnya, entitas Further, entities are required to disclose
disyaratkan untuk mengungkapkan information about rights of offset and
tentang hak saling hapus dan pengaturan related arrangements (such as collateral
terkait (sebagai contoh persyaratan posting requirements) for financial
penyerahan jaminan) untuk instrumen instruments under an enforceable master
keuangan berdasarkan perjanjian netting agreement or similar
menyelesaikan secara neto yang dapat arrangement.
dipaksakan dan perjanjian serupa.
oo.

172
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Amandemen ini diterapkan secara pp. The amendments have been applied
retrospektif. Bank tidak mempunyai retrospectively. As the Bank does not
pengaturan saling hapus, penerapan have any offsetting arrangements in
amandemen tidak mempunyai pengaruh place, the application of the amendments
material atas pengungkapan atau jumlah- has had no material impact on the
jumlah yang diakui dalam laporan disclosures or the amounts recognized in
keuangan. financial statements.
qq.
 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar rr.  PSAK 68, Fair Value Measurements
ss.
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas qq. PSAK 68 establishes a single guidance
pengukuran nilai wajar dan for fair value measurements and
pengungkapan atas pengukuran nilai disclosures about fair value
wajar yang berlaku baik pada pos-pos measurements which applies to both
instrumen keuangan dan pos-pos financial instrument items and non-
instrumen non-keuangan ketika PSAK financial instrument items for which other
lain mensyaratkan atau mengijinkan PSAK require or permit fair value
pengukuran nilai wajar dan measurements and disclosures about
pengungkapan atas pengukuran nilai fair value measurements. The standard
wajar. Standar tersebut tidak mengubah does not change the requirements
persyaratan mengenai pos-pos yang regarding which items should be
harus diukur atau diungkapkan pada nilai measured or disclosed at fair value.
wajar.

PSAK 68 mengharuskan penerapan rr. PSAK 68 requires prospective


secara prospektif sejak 1 Januari 2015. application from January 1, 2015.

Selain itu, ketentuan transisi khusus ss. In addition, specific transitional


diberikan kepada entitas sehingga entitas provisions were given to entities such
tidak perlu menerapkan persyaratan that they need not apply the disclosure
pengungkapan yang ditetapkan dalam requirements set out in this standard in
standar ini dalam informasi komparatif comparative information provided for
yang disediakan untuk periode sebelum periods before the initial application of
penerapan awal dari standar. Sesuai this standard. In accordance with these
dengan ketentuan transisi ini, Bank tidak transitional provisions, the Bank has not
membuat pengungkapan baru yang made any new disclosures required by
disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode PSAK 68 for the 2014 comparative
komparatif tahun 2014 (lihat Catatan 31 period (see Note 31 for the 2015
untuk pengungkapan tahun 2015). Selain disclosures). Other than the additional
pengungkapan tambahan, penerapan disclosures, the application of PSAK 68
PSAK 68 tidak berdampak material atas has not had any material impact on the
jumlah yang diakui dalam laporan amounts recognized in the financial
keuangan. statements.
tt.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan b. Standards and interpretations issued not
tapi belum diterapkan yet adopted

Standar dan penyesuaian standar berikut Standard and improvements to standards


efektif untuk periode yang dimulai pada atau effective for periods beginning on or after
setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan January 1, 2016, with early application
dini diperkenankan yaitu: permitted as are follows:

Standar Standard
 PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi  PSAK 110 (revised 2015): Accounting
Sukuk for Sukuk

Penyesuaian Improvements
 PSAK 5: Segmen Operasi,  PSAK 5: Operating Segments,
 PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak  PSAK 7: Related Party Disclosures,
Berelasi,
 PSAK 13: Properti Investasi,  PSAK 13: Investment Property,
 PSAK 16: Aset Tetap,  PSAK 16: Property, Plant and
Equipment,
 PSAK 19: Aset Tak berwujud,  PSAK 19: Intangible Assets,

173
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

 PSAK 22: Kombinasi Bisnis,  PSAK 22: Business Combination,


 PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,  PSAK 25: Accounting Policies, Changes
Perubahan Estimasi Akuntansi dan in Accounting Estimates and Errors,
Kesalahan,
 PSAK 53: Pembayaran Berbasis  PSAK 53: Share-based Payments, and
Saham, dan
 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar  PSAK 68: Fair Value Measurement

Amandemen standar dan interpretasi berikut Amendments to standards and interpretation


efektif untuk periode yang dimulai pada atau which are effective for periods beginning on or
setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan after January 1, 2016, with retrospective
secara retrospektif yaitu: application are as follows:

 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri  PSAK 4: Separate Financial Statements


tentang Metode Ekuitas dalam Laporan about Equity Method in Separate
Keuangan Tersendiri, Financial Statements,
 PSAK 15: Investasi Pada Entitas  PSAK 15: Investment in Associates and
Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Joint Venture about Investment Entities:
Entitas Investasi: Penerapan Applying the Consolidation Exception,
Pengecualian Konsolidasi,
 PSAK 24: Imbalan Kerja tentang  PSAK 24: Employee Benefits about
Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, Defined Benefit Plans: Employee
Contributions,
 PSAK 65: Laporan Keuangan  PSAK 65: Consolidation Financial
Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Statements about Investment Entities:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi, Applying the Consolidation Exception,
 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan  PSAK 67: Disclosures of Interest in
Dalam Entitas Lain tentang Entitas Other Entities about Investment Entities:
Investasi: Penerapan Pengecualian Applying the Consolidation Exception,
Konsolidasi, dan and
 ISAK 30: Pungutan.  ISAK 30: Levies.

Amandemen standar berikut efektif untuk The amendments to standards effective for
periode yang dimulai pada atau setelah periods beginning on or after January 1, 2016,
1 Januari 2016, yang diterapkan secara with amendments to be applied prospectively
prospektif yaitu: are as follows:

 PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi  PSAK 16: Property, Plant and
Metode yang Diterima untuk Equipment about Clarification of
Penyusutan dan Amortisasi, Acceptable Methods of Depreciation and
Amortization,
 PSAK 19: Aset Tak berwujud tentang  PSAK 19: Intangible Asset about
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Clarification of Acceptable Methods of
Penyusutan dan Amortisasi, dan Depreciation and Amortization, and
 PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang  PSAK 66: Joint Arrangements about
Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Accounting for Acquisitions of Interests
Operasi Bersama. in Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi berikut Amendments to standard and interpretation


efektif untuk periode yang dimulai pada atau effective for periods beginning on or after
setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan January 1, 2017, with early application
dini diperkenankan yaitu: permitted are as follows:

 Amandemen PSAK 1: Penyajian  Amendments to PSAK 1: Presentation of


Laporan Keuangan tentang Prakarsa Financial Statements about Disclosure
Pengungkapan, dan Initiative, and
 ISAK 31: Interpretasi atas Ruang  ISAK 31, Scope Interpretation of
Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. PSAK 13: Investment property.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan As of issuance date of the financial


keuangan, manajemen masih mengevaluasi statements, management is evaluating the
dampak dari standar tersebut terhadap effect of these standards on the financial
laporan keuangan. statements.

174
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan Bank disusun sesuai The Bank’s financial statements have been
dengan Standar Akuntansi Keuangan di prepared in accordance with Indonesian
Indonesia. Financial Accounting Standards. These
financial statements are not intended to
present the financial position, results of
operations and cash flows in accordance with
accounting principles and reporting practices
generally accepted in other countries and
jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah The financial statements have been prepared
biaya historis, kecuali properti dan instrumen on the historical cost basis except for certain
keuangan tertentu yang diukur pada jumlah properties and financial instruments that are
revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir measured at revalued amounts or fair values
periode pelaporan, yang dijelaskan dalam at the end of each reporting period, as
kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang explained in the accounting policies below.
penyajian yang digunakan untuk penyusunan The presentation currency used in the
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah preparation of the financial statements is the
(Rp), yang merupakan mata uang fungsional Indonesian Rupiah, which is the functional
Bank. currency of the Bank.

Biaya historis umumnya didasarkan pada Historical cost is generally based on the fair
nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam value of the consideration given in exchange
pertukaran barang dan jasa. for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima Fair value is the price that would be received
untuk menjual suatu aset atau harga yang to sell an asset or paid to transfer a liability in
akan dibayar untuk mengalihkan suatu an orderly transaction between market
liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara participants at the measurement date,
pelaku pasar pada tanggal pengukuran, regardless of whether that price is directly
terlepas apakah harga tersebut dapat observable or estimated using another
diobservasi secara langsung atau diestimasi valuation technique. In estimating the fair
menggunakan teknik penilaian lain. Dalam value of an asset or a liability, the Bank takes
mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, into account the characteristics the asset or a
Bank memperhitungkan karakteristik aset liability if market participants would take those
atau liabilitas, jika pelaku pasar characteristics into account when pricing the
memperhitungkan karakteristik tersebut asset or liability at the measurement date.
ketika menentukan harga aset atau liabilitas Fair value for measurement and/or disclosure
pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk purposes in these financial statements is
tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan determined on such a basis, except for share-
dalam laporan keuangan ditentukan based payment transactions that are within
berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk the scope of PSAK 53, leasing transactions
transaksi pembayaran berbasis saham that are within the scope of PSAK 30, and
dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi measurements that have some similarities to
sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan fair value but are not fair value, such as value
pengukuran yang memiliki beberapa in use in PSAK 48.
kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan
merupakan nilai wajar, seperti nilai pakai
dalam PSAK 48.

175
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Laporan arus kas disusun dengan The statement of cash flows are prepared
menggunakan metode langsung yang using the modified direct method with
dimodifikasi dengan mengelompokkan arus classifications of cash flows into operating,
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan investing and financing activities. Cash and
pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari cash equivalents consist of cash on hand,
kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada demand deposits with Bank Indonesia,
bank lain, penempatan pada Bank Indonesia demand deposits with other banks,
dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia placements with Bank Indonesia and other
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan banks and Bank Indonesia Certificates (SBI)
atau kurang dari tanggal perolehannya dan with maturities of three months or less from
yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi the date of placement and not pledged or
penggunaannya. restricted.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang c. Foreign Currency Transactions and
Asing Balances

Dalam penyusunan laporan keuangan Bank, In preparing the financial statements of the
transaksi dalam mata uang asing selain mata Bank, transactions in currencies other than
uang fungsional entitas (mata uang asing) the entity’s functional currency (foreign
diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal currencies) are recognized at the rates of
transaksi. Pada setiap akhir periode exchange prevailing at the dates of the
pelaporan, pos moneter dalam valuta asing transactions. At the end of each reporting
dijabarkan dengan menggunakan kurs period, monetary items denominated in
laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh foreign currencies are retranslated using
Bank Indonesia, yaitu kurs spot Reuters pada reporting (closing) exchange rate set by Bank
pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs Indonesia, which is Reuters’ spot rate at 4.00
yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos P.M. Western Indonesia Time to reflect the
non moneter yang diukur pada nilai wajar rates of exchange prevailing as that date.
dalam valuta asing dijabarkan kembali pada Non-monetary items carried at fair value that
kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai are denominated in foreign currencies are
wajar ditentukan. Pos non-moneter diukur retranslated at the rates prevailing at the date
dalam biaya historis dalam valuta asing yang when the fair value was determined. Non-
tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas monetary items that are measured in terms of
pos moneter diakui dalam laba rugi pada historical cost in a foreign currency are not
periode saat terjadinya. retranslated. Exchange differences on
monetary items are recognized in profit or
loss in the period in which they arise.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau A related party is a person or entity that is
entitas yang terkait dengan Bank: related to the Bank:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya a. A person or a close member of that


mempunyai relasi dengan Bank jika person's family is related to the Bank if
orang tersebut: that person:

i. memiliki pengendalian atau i. has control or joint control over the


pengendalian bersama atas Bank; Bank;

ii. memiliki pengaruh signifikan Bank; ii. has significant influence over the
atau Bank; or

iii. merupakan personil manajemen iii. is a member of the key management


kunci Bank atau entitas induk dari personnel of the Bank or of a parent
Bank. of the Bank.

b. Suatu entitas berelasi dengan Bank jika b. An entity is related to the Bank if any of
memenuhi salah satu hal berikut: the following conditions applies:

i. entitas dan Bank adalah anggota i. the entity and the Bank are members
dari kelompok usaha yang sama of the same group (which means that
(artinya entitas induk, entitas anak, each parent, subsidiary and fellow
dan entitas anak berikutnya saling subsidiary is related to the others).
terkait dengan entitas lain).

176
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

ii. satu entitas adalah entitas asosiasi ii. one entity is an associate or joint
atau ventura bersama dari entitas venture of the other entity (or an
lain (atau entitas asosiasi atau associate or joint venture of a
ventura bersama yang merupakan member of a group of which the other
anggota suatu kelompok usaha, entity is a member).
yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).

iii. kedua entitas tersebut adalah iii. both entities are joint ventures of the
ventura bersama dari pihak ketiga same third party.
yang sama.

iv. satu entitas adalah ventura bersama iv. one entity is a joint venture of a third
dari entitas ketiga dan entitas yang entity and the other entity is an
lain adalah entitas asosiasi dari associate of the third entity.
entitas ketiga.

v. entitas tersebut adalah suatu v. the entity is a post-employment


program imbalan pasca kerja untuk benefit plan for the benefit of
imbalan kerja dari salah satu Bank employees of either the Bank, or an
atau entitas yang terkait dengan entity related to the Bank.
Bank.

vi. entitas yang dikendalikan atau vi. the entity is controlled or jointly
dikendalikan bersama oleh orang controlled by a person identified in (a).
yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf vii. a person identified in (a) (i) has
(a) (i) memiliki pengaruh signifikan significant influence over the entity
atas entitas atau personil or is a member of the key
manajemen kunci entitas (atau management personnel of the entity
entitas induk dari entitas). (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan All transactions with related parties, whether
pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan or not made at similar terms and conditions as
kondisi dan persyaratan yang sama dengan those done with third parties, are disclosed in
pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan the financial statements.
pada laporan keuangan.

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan All financial assets are recognized and
pengakuannya pada tanggal diperdagangkan derecognized on trade date where the
dimana pembelian dan penjualan aset purchase or sale of a financial asset is under
keuangan berdasarkan kontrak yang a contract whose terms require delivery of the
mensyaratkan penyerahan aset keuangan financial asset within the time frame
dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh established by the market concerned, and are
kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya initially measured at fair value plus
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaction costs, except for those financial
transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang assets classified as at fair value through profit
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang or loss, which are initially measured at fair
awalnya diukur sebesar nilai wajar. value.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai The Bank’s financial assets are classified as
berikut: follows:

 Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)  Fair value through profit or loss (FVTPL)
 Dimiliki hingga jatuh tempo  Held-to-maturity
 Tersedia untuk dijual (AFS)  Available-for-sale (AFS)
 Pinjaman yang diberikan dan piutang  Loans and receivables

177
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair value through profit or loss (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, Financial assets are classified as at FVTPL
jika aset keuangan sebagai kelompok when the financial asset is either held for
diperdagangkan atau pada saat pengakuan trading or it is designated as at FVTPL.
awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai A financial asset is classified as held for


kelompok diperdagangkan, jika: trading if:

 diperoleh atau dimiliki terutama untuk  it has been acquired principally for the
tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; purpose of selling in the near future; or
atau

 pada saat pengakuan awal merupakan  on initial recognition it is part of an


bagian dari portofolio instrumen identified portfolio of financial
keuangan tertentu yang dikelola bersama instruments that the entity manages
dan terdapat bukti mengenai pola ambil together and has a recent actual pattern
untung dalam jangka pendek yang terkini; of short-term profit-taking; or
atau

 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan  it is a derivative that is neither designated


dan tidak efektif sebagai instrumen nor effective as a hedging instrument.
lindung nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang A financial asset other than a financial asset
diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai held for trading may be designated as at
FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: FVTPL upon initial recognition if:

 penetapan tersebut mengeliminasi atau  such designation eliminates or


mengurangi secara signifikan significantly reduces a measurement or
inkonsistensi pengukuran dan pengakuan recognition inconsistency that would
yang dapat timbul; atau otherwise arise; or

 kelompok aset keuangan, liabilitas  a group of financial assets, financial


keuangan atau keduanya, dikelola dan liabilities or both is managed and its
kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai performance is evaluated on a fair value
wajar, sesuai dengan manajemen risiko basis, in accordance with a documented
atau strategi investasi yang risk management or investment strategy,
didokumentasikan, dan informasi tentang and information about the Bank is
Bank disediakan secara internal kepada provided internally on that basis to the
manajemen kunci entitas, misalnya entity’s key management personnel, for
direksi dan CEO. example the entity’s board of directors
and chief executive officer.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai Financial assets at FVTPL are stated at fair
wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul value, with any resultant gain or loss
diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau recognized in profit or loss. The net gain or
kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi loss recognized in profit or loss incorporates
mencakup dividen atau bunga yang diperoleh any dividend or interest earned on the
dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan financial asset. Fair value is determined in the
dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan manner described in Note 3i.
3i.

178
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai Financial assets are classified as held-to-


investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya maturity investment only if these investments
jika investasi tersebut memiliki pembayaran have fixed or determinable payments and
yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh their maturity dates have been determined
temponya telah ditetapkan, serta Bank and the Bank has the positive intention and
mempunyai intensi positif dan kemampuan ability to hold such financial assets to
untuk memiliki aset keuangan tersebut maturity. Held-to-maturity investments are
hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan initially measured at fair value plus
awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo transaction costs which are attributable
diukur pada nilai wajar ditambah dengan directly to the acquisition of the financial
biaya transaksi yang dapat diatribusikan assets. After initial recognition, held-to-
secara langsung dengan perolehan aset maturity investments are measured at
keuangan. Setelah pengakuan awal, amortized cost, using the effective interest
investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur method less any impairment losses.
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale financial assets

Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan Financial assets that are not classified as
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur held-to-maturity, measured at fair value
pada nilai wajar melalui laba rugi, atau through profit or loss; or loans and
pinjaman yang diberikan dan piutang receivables, are classified as available-for-
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. sale. Available-for-sale financial assets are
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan initially measured at fair value plus any
yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai directly attributable transaction costs.
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang Subsequently, they are measured at fair
dapat diatribusikan secara langsung. Setelah value.
itu, aset keuangan tersedia untuk dijual
diukur dan dicatat pada nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari Gains and losses arising from changes in fair
perubahan nilai wajar diakui dalam value are recognized in other comprehensive
penghasilan komprehensif lainnya dan income and in equity as accumulated in AFS
akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas, investment revaluation, with the exception of
kecuali untuk kerugian penurunan nilai, impairment losses, interest calculated using
bunga yang dihitung dengan metode suku the effective interest method, and foreign
bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas exchange gains and losses on monetary
aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika assets, which are recognized in profit or loss.
aset keuangan dilepas atau mengalami When the investment is disposed of or is
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi determined to be impaired, the cumulative
yang sebelumnya diakui pada revaluasi gain or loss previously accumulated in AFS
investasi AFS, direklasifikasi ke laba rugi. investment revaluation is reclassified to profit
or loss.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, Dividend on AFS equity instrument, if any, are
diakui pada laba rugi pada saat hak Bank recognized in profit or loss when the Bank’s
untuk memperoleh pembayaran dividen telah right to receive the dividends are established.
ditetapkan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Aset keuangan dengan pembayaran tetap Financial assets that have fixed or
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai determinable payments and that are not
kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai quoted in an active market are classified as
pinjaman yang diberikan dan piutang. loans and receivables. Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang diukur are measured at amortized cost using the
pada biaya perolehan diamortisasi dengan effective interest method less impairment
menggunakan metode suku bunga efektif losses.
dikurangi kerugian penurunan nilai.

179
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Bunga diakui dengan menggunakan metode Interest is recognized by applying the


suku bunga efektif, kecuali piutang jangka effective interest method, except for short-
pendek dimana pengakuan bunga tidak term receivables when the recognition of
material. interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode The effective interest method is a method of
yang digunakan untuk menghitung biaya calculating the amortized cost of a financial
perolehan diamortisasi dari instrumen instrument and of allocating interest income
keuangan dan metode untuk mengalokasikan and interest expense over the relevant
pendapatan bunga dan beban bunga selama period. The effective interest rate is the rate
periode yang relevan. Suku bunga efektif that exactly discounts estimated future cash
adalah suku bunga yang secara tepat receipts or paid (including all fees and points
mendiskontokan estimasi penerimaan atau paid or received that form an integral part of
pembayaran kas masa datang (mencakup the effective interest rate, transaction costs
seluruh komisi dan bentuk lain yang and other premiums or discounts) through the
dibayarkan dan diterima oleh para pihak expected life of the financial instrument, or,
dalam kontrak yang merupakan bagian yang where appropriate, a shorter period to the net
tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya carrying amount on initial recognition.
transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan,
atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang
lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari aset keuangan pada saat
pengakuan awal.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk The calculation of the effective interest rate
semua fee dan pembayaran atau penerimaan includes all fees and points paid or received
poin yang merupakan bagian integral dari which is an integral part of the effective
suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk interest rate. Transaction costs include
biaya incremental yang secara langsung incremental cost which is directly attributable
berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan to the acquisition or issuance of financial
aset atau liabilitas keuangan. assets or liabilities.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga Income is recognized on an effective interest


efektif untuk instrumen keuangan selain dari basis for financial instruments other than
instrumen keuangan FVTPL. those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan, selain aset keuangan Financial assets, other than those at FVTPL,
FVTPL, dievaluasi terhadap indikator are assessed for indicators of impairment at
penurunan nilai pada setiap tanggal each reporting date. Financial assets are
pelaporan. Aset keuangan diturunkan impaired when there is objective evidence
nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai that, as a result of one or more events that
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang occurred after the initial recognition of the
terjadi setelah pengakuan awal aset financial asset, the estimated future cash
keuangan, dan peristiwa yang merugikan flows of the investment have been affected.
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat For listed and unlisted equity investments
dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang classified as AFS, a significant or prolonged
signifikan atau jangka panjang dalam nilai decline in the fair value of the security below
wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya its cost is considered to be objective evidence
perolehannya dianggap sebagai bukti of impairment.
obyektif terjadinya penurunan nilai.

180
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk The objective evidence of impairment could
sebagai berikut: include:

 kesulitan keuangan signifikan yang  significant financial difficulty of the issuer


dialami penerbit atau pihak peminjam; or counterparty; or
atau

 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya   default or delinquency in interest or


wanprestasi atau tunggakan pembayaran principal payments; or
pokok atau bunga; atau

 terdapat kemungkinan bahwa pihak  it becoming probable that the borrower will
peminjam akan dinyatakan pailit atau enter bankruptcy or financial
melakukan reorganisasi keuangan. re-organization.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya For financial assets carried at amortized cost,
perolehan diamortisasi, jumlah kerugian the amount of the impairment is the difference
penurunan nilai merupakan selisih antara between the asset’s carrying amount and the
nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini present value of estimated future cash flows,
dari estimasi arus kas masa datang yang discounted at the financial asset’s original
didiskontokan menggunakan tingkat suku effective interest rate.
bunga efektif awal dari aset keuangan.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara Impairment loss is calculated individually for
individual untuk aset keuangan yang financial assets that are individually
signifikan secara individual serta kolektif significant and collectively for assets that are
untuk aset yang secara individual tidak individually not significant or individually
signifikan dan secara individual signifikan significant but there is no objective evidence
namun tidak terdapat bukti obyektif of impairment. The Bank applies collective
penurunan nilai. Bank menerapkan impairment for its loans and receivables
penurunan nilai secara kolektif untuk aset wherein financial assets are classified based
keuangan dalam kelompok pinjaman yang on similarity of credit risk characteristics.
diberikan dan piutang berdasarkan Future cash flow from a group of financial
karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus assets is estimated based on contractual
kas masa depan dari kelompok aset cash flows and historical loss experience for
keuangan ini diestimasi berdasarkan arus assets that have similar credit risk
kas kontraktual dan pengalaman kerugian characteristics. Historical loss experience is
historis untuk aset yang memiliki karakteristik adjusted based on data observations in the
risiko kredit yang serupa. Pengalaman present, to reflect the effects of current
historis kerugian disesuaikan berdasarkan conditions that do not affect the period of
hasil pengamatan data pada masa kini, untuk historical experience.
merefleksikan efek dari kondisi masa kini
yang tidak mempengaruhi periode dari
pengalaman historis.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, In conducting collective assessment, the


Bank harus menghitung: Bank must calculate:

 Probability of default (”PD”) – model ini  Probability of default (“PD”) – this model
menilai probabilitas konsumen gagal assesses the probability of customers
melakukan pembayaran kembali secara failing to repay fully and on time.
penuh dan tepat waktu.

 Recoverable amount – didasarkan pada  Recoverable amount – based on


identifikasi arus kas masa datang dan identification of future cash flows and
estimasi nilai kini dari arus kas tersebut estimation of the present value of those
(discounted cash flow). cash flows (discounted cash flow).

181
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

 Loss given default (”LGD”) – Bank  Loss given default (“LGD”) – the Bank
mengestimasi kerugian ekonomis yang estimates economic losses that may be
mungkin akan diderita Bank apabila suffered by the Bank if there are arrears in
terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD credit facility. LGD describes the amount
menggambarkan jumlah utang yang tidak of debt that may not be recovered and is
dapat diperoleh kembali dan umumnya generally expressed as a percentage of
ditunjukkan dalam persentase dari the exposure at default (EAD). The LGD
exposure at default (EAD). Model calculation model considers the type of
perhitungan LGD mempertimbangkan borrower, facility and any risk mitigation
jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi such as availability of collateral.
risiko, misalnya ketersediaan agunan.

 Loss identification period (”LIP”) - periode  Loss identification period (”LIP”) – the
waktu antara terjadinya peristiwa yang period of time from the occurrence of a
merugikan dalam kelompok aset loss event in a group of financial assets
keuangan sampai bukti obyektif dapat until objective evidence can be identified
diidentifikasi atas fasilitas kredit secara on credit facility individually.
individual.

 Exposure at default (”EAD”) – Bank  Exposure at default (“EAD”) – the Bank


mengestimasi tingkat utilisasi yang estimates the expected utilization level of
diharapkan dari fasilitas kredit pada saat credit facilities in the event of arrears.
terjadi tunggakan.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi PD, LGD and LIP are derived from
data fasilitas kredit selama minimal tiga observation of credit facilities data for at least
tahun. three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang Allowance for impairment losses collectively
dinilai secara kolektif dilakukan dengan assessed is performed by multiplying the
mengalikan nilai baki debet fasilitas kredit outstanding credit facility at report date by the
pada posisi laporan dengan PD, LIP dan PD, LIP and LGD.
LGD.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba The impairment loss is recognized in profit or
rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau loss and the carrying amount of the financial
kelompok aset keuangan dikurangi dengan asset or group of financial assets are
cadangan kerugian penurunan nilai yang presented net of allowance for impairment
terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui losses reserve. When impairment losses are
dalam aset keuangan atau kelompok aset recognized in the financial asset or group of
keuangan, pendapatan bunga diakui financial assets, interest income is
berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan recognized based on the carrying amount
nilai menggunakan tarif bunga yang after impairment using the interest rate used
digunakan untuk mendiskontokan estimasi for discounting the estimated future cash flow
arus kas masa depan pada saat menghitung when calculating impairment.
penurunan nilai.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun When an AFS financial asset is considered to
nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif be impaired, cumulative gains or losses
yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas previously recognized in equity are
direklasifikasi ke laba rugi. reclassified to profit or loss.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, With the exception of AFS equity instruments,
jika, pada periode berikutnya, jumlah if, in a subsequent period, the amount of the
penurunan nilai berkurang dan pengurangan impairment loss decreases and the decrease
tersebut dapat dikaitkan secara obyektif can be related objectively to an event
dengan peristiwa yang terjadi setelah occurring after the impairment was
penurunan nilai diakui, kerugian penurunan recognized, the previously recognized
nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan impairment loss is reversed through profit or
melalui laba rugi hingga nilai tercatat loss to the extent that the carrying amount of
investasi pada tanggal pemulihan penurunan the investment at the date the impairment is
nilai tidak melebihi biaya perolehan reversed does not exceed what the amortized
diamortisasi sebelum pengakuan kerugian cost would have been had the impairment not
penurunan nilai dilakukan. been recognized.

182
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian In respect of AFS equity investments,
penurunan nilai yang sebelumnya diakui impairment losses previously recognized in
dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui profit or loss are not reversed through profit or
laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah loss. Any increase in fair value subsequent to
penurunan nilai diakui secara langsung ke an impairment loss is recognized directly in
penghasilan komprehensif lain. other comprehensive income.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Bank menghentikan pengakuan aset The Bank derecognizes a financial asset only
keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual when the contractual rights to the cash flows
atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, from the asset expire, or when the Bank
atau Bank mentransfer aset keuangan dan transfers the financial asset and substantially
secara substansial mentransfer seluruh risiko all the risks and rewards of ownership of the
dan manfaat atas kepemilikan aset kepada asset to another entity. If the Bank neither
entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta transfers nor retains substantially all the risks
tidak memiliki secara substansial atas and rewards of ownership and continues to
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta control the transferred asset, the Bank
masih mengendalikan aset yang ditransfer, recognizes its retained interest in the asset
maka Bank mengakui keterlibatan and an associated liability for amounts it may
berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan have to pay. If the Bank retains substantially
liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin all the risks and rewards of ownership of a
harus dibayar. Jika Bank memiliki secara transferred financial asset, the Bank
substansial seluruh risiko dan manfaat continues to recognize the financial asset and
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, also recognizes a collateralized borrowing for
Bank masih mengakui aset keuangan dan the proceeds received.
juga mengakui pinjaman yang dijamin
sebesar pinjaman yang diterima.

Pada saat penghentian pengakuan aset On derecognition of financial asset in its


keuangan secara keseluruhan, selisih antara entirety, the difference between the asset’s
jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran carrying amount and the sum of the
dan piutang yang diterima dan keuntungan consideration received and receivable and
atau kerugian kumulatif yang telah diakui the cumulative gain or loss that had been
dalam penghasilan komprehensif lain dan recognized in other comprehensive income
terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba and accumulated in equity is recognized in
rugi. profit or loss.

Pada saat penghentian pengakuan aset On derecognition of financial asset other than
keuangan terhadap satu bagian saja its entirety (e.g., when the Bank retains an
(misalnya ketika Bank masih memiliki hak option to repurchase part of a transferred
untuk membeli kembali bagian aset yang asset), the Bank allocates the previous
ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah carrying amount of the financial asset
tercatat sebelumnya dari aset keuangan between the part it continues to recognize
tersebut pada bagian yang tetap diakui under continuing involvement, and the part it
berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan no longer recognizes on the basis of the
bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan relative fair values of those parts on the date
nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut of the transfer. The difference between the
pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah carrying amount allocated to the part that is
tercatat yang dialokasikan pada bagian yang no longer recognized and the sum of the
tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran consideration received for the part no longer
yang diterima untuk bagian yang tidak lagi recognized and any cumulative gain or loss
diakui dan setiap keuntungan atau kerugian allocated to it that had been recognized in
kumulatif yang dialokasikan pada bagian other comprehensive income is recognized in
yang tidak lagi diakui tersebut yang profit or loss. A cumulative gain or loss that
sebelumnya telah diakui dalam penghasilan had been recognized in other comprehensive
komprehensif lain diakui pada laba rugi. income is allocated between the part that
Keuntungan dan kerugian kumulatif yang continues to be recognized and the part that
sebelumnya diakui dalam penghasilan is no longer recognized on the basis of the
komprehensif lain dialokasikan pada bagian relative fair values of those parts.
yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan
pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif
kedua bagian tersebut.

183
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Aset dihapusbukukan dari cadangan Assets written off are charged to the
kerugian penurunan nilai pada saat allowance for impairment losses when
manajemen berpendapat bahwa aset management believes that they are definitely
tersebut harus dihapuskan karena secara uncollectible. Recovery of assets previously
operasional debitur sudah tidak mampu written off in the current year is recorded as
membayar dan/atau sulit untuk ditagih. an addition to the allowance for impairment
Penerimaan kembali aset yang telah losses during the year of credit recovery.
dihapuskan pada tahun berjalan dicatat Recovery of assets previously written off in
sebagai penambahan cadangan kerugian the previous years is recorded as operating
penurunan nilai yang bersangkutan selama income during the year.
tahun berjalan. Penerimaan kembali aset
yang telah dihapuskan pada tahun-tahun
sebelumnya dicatat sebagai pendapatan
operasional tahun berjalan.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen f. Financial Liabilities and Equity


Ekuitas Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Financial liabilities and equity instruments
yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi issued by the Bank are classified according to
sesuai dengan substansi perjanjian the substance of the contractual
kontraktual dan definisi liabilitas keuangan arrangements entered into and the definitions
dan instrumen ekuitas. of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang An equity instrument is any contract that
memberikan hak residual atas aset Bank evidences a residual interest in the assets of
setelah dikurangi dengan seluruh the Bank after deducting all of its liabilities.
liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat Equity instruments are recorded at the
sebesar hasil penerimaan bersih setelah proceeds received, net of direct issue costs.
dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai Financial liabilities are classified as either “at
FVTPL atau pada biaya perolehan FVTPL” or “at amortized cost”.
diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Financial liabilities at FVTPL


Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai Financial liabilities are classified as at FVTPL


FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik when the financial liability is either held for
dimiliki untuk diperdagangkan atau trading or it is designated as at FVTPL.
ditetapkan pada FVTPL.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai A financial liability is classified as held for


kelompok diperdagangkan, jika: trading if:

 diperoleh atau dimiliki terutama untuk  it has been acquired principally for the
tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; purpose of repurchase in the near future;
atau or

 pada pengakuan awal merupakan bagian  on initial recognition it is part of an


dari portofolio instrumen keuangan identified portfolio of financial instruments
tertentu yang dikelola bersama dan that the Bank manages together and has
terdapat bukti mengenai pola ambil a recent actual pattern of short-term profit-
untung dalam jangka pendek yang terkini; taking; or
atau

184
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan  it is a derivative that is neither designated


dan tidak efektif sebagai instrumen nor effective as a hedging instrument.
lindung nilai.

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan A financial liability other than a financial
yang diperdagangkan, dapat ditetapkan liability held for trading may be designated as
sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, at FVTPL upon initial recognition, if:
jika:

 penetapan tersebut mengeliminasi atau  such designation eliminates or


mengurangi secara signifikan ketidak- significantly reduces a measurement or
konsistenan pengukuran dan pengakuan recognition inconsistency that would
yang dapat timbul; atau otherwise arise; or

 kelompok aset keuangan, liabilitas  a group of financial assets, financial


keuangan atau keduanya, dikelola dan liabilities or both is managed and its
kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai performance is evaluated on a fair value
wajar, sesuai dengan manajemen risiko basis, in accordance with a documented
atau strategi investasi yang risk management or investment strategy,
didokumentasikan, dan informasi tentang and information about the Bank is
Bank disediakan secara internal kepada provided internally on that basis to the
manajemen kunci entitas, misalnya entity’s key management personnel, for
direksi dan CEO. example the board of directors and chief
executive officer.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai Financial liabilities at FVTPL are stated at fair
wajar melalui laba rugi, keuntungan atau value, with any resultant gain or loss
kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. recognized in profit or loss. The net gain or
Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui loss recognized in profit or loss incorporates
dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang any interest paid on the financial liability. Fair
dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar value is determined in the manner described
ditentukan dengan penjelasan pada Catatan in Note 3i.
3i.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya Financial liabilities measured at amortized


perolehan yang diamortisasi costs

Pada saat pengakuan awal, liabilitas At initial recognition, financial liabilities


keuangan yang diukur pada biaya perolehan measured at amortized cost are recognized at
diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai fair value. The fair value is reduced by
wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang transaction costs which are directly
dapat diatribusikan secara langsung dengan attributable to the issuance of such financial
penerbitan liabilitas keuangan tersebut. liabilities. Subsequently, these financial
Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya liabilities are measured at amortized cost
perolehan diamortisasi dengan using the effective interest method, where
menggunakan metode bunga efektif, dimana interest expense is recognized based on
beban bunga diakui berdasarkan tingkat effective interest rate, except for short-term
pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilities when the recognition of interest
liabilitas jangka pendek dimana pengakuan would be immaterial.
bunganya tidak material.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Bank menghentikan pengakuan liabilitas The Bank derecognizes financial liabilities


keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban when, and only when, the Bank’s obligations
Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau are discharged, cancelled or expires. The
kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat difference between the carrying amount of the
liabilitas keuangan yang dihentikan financial liability derecognized and the
pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan consideration paid and payable is recognized
dan utang diakui dalam laba rugi. in profit or loss.

185
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

g. Reklasifikasi Instrumen Keuangan g. Reclassifications of Financial Instruments

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan The Bank shall not reclassify any financial
reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset assets into the FVTPL after initial recognition.
keuangan FVTPL setelah pengakuan awal. The Bank only reclassifies financial assets
Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi into loans and receivables if the financial
aset keuangan ke kelompok pinjaman yang assets meet the definition of loans and
diberikan dan piutang jika aset keuangan receivables and the Bank has the intention
tersebut memenuhi definisi pinjaman yang and ability to hold the financial assets for the
diberikan dan piutang dan Bank memiliki foreseeable future or until maturity, from
intensi dan kemampuan memiliki aset financial assets measured at FVTPL or from
keuangan untuk masa mendatang yang available for sale. The financial assets are
dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo reclassified at fair value, on the date of
dari kelompok aset keuangan FVTPL atau reclassification which become its new
dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset amortized cost. Any gains or losses already
keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai recognized in profit or loss are not reversed.
wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi Any gains or losses that have been
biaya perolehan diamortisasi yang baru. recognized in other comprehensive income
Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah are amortized through profit or loss over the
diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. remaining life of the financial assets (for
Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah financial assets that have fixed maturities) or
diakui dalam penghasilan komprehensif lain continue to be recognized in other
diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur comprehensive income until the financial
aset keuangan (jika aset keuangan memiliki assets are sold or otherwise disposed (for
jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam financial assets that do not have fixed
pendapatan komprehensif lain sampai aset maturities).
keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika
aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo
tetap).

Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Reclassification of Financial Liabilities

Bank tidak diperkenankan untuk The Bank is not allowed to reclassify any
mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau financial liabilities from or to a group of
ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL. FVTPL financial liabilities.

h. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan h. Netting of Financial Assets and Financial
Liabilitas Keuangan Liabilities

Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank The Bank only offsets financial assets and
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan liabilities and present the net amount in the
dalam laporan posisi keuangan, jika: statements of financial position, where it:

 saat ini memiliki hak yang berkekuatan  currently has a legally enforceable right to
hukum untuk melakukan saling hapus set-off the recognized amount; and
atas jumlah yang telah diakui tersebut;
dan

 berniat untuk menyelesaikan secara neto  intends either to settle on a net basis, or
atau untuk merealisasikan aset dan to realize the asset and settle the liability
menyelesaikan liabilitasnya secara simultaneously.
simultan.

186
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

i. Nilai Wajar i. Fair Value

Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah Starting January 1, 2015, fair value is the
harga yang akan diterima untuk menjual price that would be received to sell an asset
suatu aset atau harga yang akan dibayar or paid to transfer a liability in an orderly
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaction between market participants at
transaksi teratur antara pelaku pasar pada the measurement date, regardless of whether
tanggal pengukuran tanpa memperhatikan that price is directly observable or estimated
apakah harga tersebut dapat diobservasi using another valuation technique. In
secara langsung atau diestimasi estimating the fair value of an asset or a
menggunakan teknik penilaian lain. Dalam liability, the Bank takes into account the
mengukur nilai wajar atas suatu aset atau characteristics of the asset or a liability if
liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank market participants would take those
memperhitungkan karakteristik suatu aset characteristics into account when pricing the
atau liabilitas jika pelaku pasar akan asset or liability at the measurement date.
memperhitungkan karakteristik tersebut
ketika menentukan harga aset atau liabilitas
pada tanggal pengukuran.

Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah Prior to January 1, 2015, fair value is the value
nilai yang digunakan untuk mempertukarkan which is used to exchange an asset or to
suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu settle a liability between parties who
liabilitas antara pihak-pihak yang memahami understand and are willing to perform a fair
dan berkeinginan untuk melakukan transaksi transaction (arm’s length transaction).
secara wajar (arm’s length transaction).

Dalam rangka konsistensi dan perbandingan In order to increase consistency and


dalam pengukuran nilai wajar dan comparability in fair value measurements and
pengungkapan terkait, Bank melakukan related disclosures, the Bank measures the
pengukuran nilai wajar yang dimiliki dengan fair value held based on the following
hirarki berikut yang dikategorikan menjadi hierarchy that categorized into three levels
tiga tingkat tehnik pengurukuran atas input: the inputs to valuation techniques:

 Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah  Level 1 fair value measurements are those
yang berasal dari harga kuotasian (tidak derived from quoted prices (unadjusted) in
disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset active markets for identical assets or
atau liabilitas yang identik. liabilities.

 Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah  Level 2 fair value measurements are those
yang berasal dari input selain harga derived from inputs other than quoted
kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 prices included within Level 1 that are
yang dapat diobservasi untuk aset atau observable for the assets or liability, either
liabilitas, baik secara langsung (misalnya directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e.
harga) atau secara tidak langsung derived from prices).
(misalnya deviasi dari harga).

 Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah  Level 3 fair value measurements are those
yang berasal dari teknik penilaian yang derived from valuation techniques that
mencakup input untuk aset atau liabilitas include inputs for the asset or liability that
yang bukan berdasarkan data pasar yang are not based on observable market data
dapat diobservasi (input yang tidak dapat (unobservable inputs).
diobservasi).

j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain j. Demand Deposits with Bank Indonesia
and Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Demand deposits with Bank Indonesia and
diklasifikasikan dalam kategori pinjaman other banks are classified as loans and
yang diberikan dan piutang. receivables.

187
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengakuan awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan fair value measurement, impairment and
penghentian pengakuan giro pada Bank derecognition of demand deposits with Bank
Indonesia dan bank lain mengacu pada Indonesia and other banks are discussed in
Catatan 3e, 3g dan 3i terkait aset keuangan. Notes 3e, 3g and 3i as they relate to financial
assets.

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan k. Placements with Bank Indonesia and
Bank Lain Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placements with Bank Indonesia and other
lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman banks are classified as loans and receivables.
yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengakuan awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan fair value measurement, impairment and
penghentian pengakuan penempatan pada derecognition of placements with Bank
Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Indonesia and other banks are discussed in
Catatan 3e, 3g dan 3i terkait aset keuangan. Notes 3e, 3g and 3i as they relate to financial
assets.

l. Efek-efek l. Securities

Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori Securities are classified as held-for-trading,


diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan available for sale and held-to-maturity.
dimiliki hingga jatuh tempo.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengukuran awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan fair value measurement, impairment and
penghentian pengakuan efek-efek mengacu derecognition of securities are discussed in
pada Catatan 3e, 3g dan 3i terkait aset Notes 3e, 3g and 3i as they relate to financial
keuangan. assets.

m. Kredit m. Loans

Kredit diklasifikasikan dalam kategori Loans are classified as loans and


pinjaman yang diberikan dan piutang. receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengakuan awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan fair value measurement, impairment and
penghentian pengakuan kredit mengacu derecognition of loans are discussed in Notes
pada Catatan 3e, 3g dan 3i terkait aset 3e, 3g and 3i as they relate to financial
keuangan. assets.

n. Restrukturisasi Kredit Bermasalah n. Troubled Debt Restructuring

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi Losses resulting from loan restructuring
kredit yang berkaitan dengan modifikasi related to modification of credit terms are
persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang recognized if the present value of future cash
dari jumlah penerimaan kas yang akan receipts which have been determined in new
datang yang telah ditentukan dalam loan terms, including receipts designated as
persyaratan kredit yang baru, termasuk interest or principal, is less than the amount
penerimaan yang diperuntukkan sebagai of the outstanding loan before the
bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari restructuring.
nilai kredit yang diberikan yang tercatat
sebelum restrukturisasi.

188
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi o. Acceptances Receivable and Liability

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam Acceptances receivable are classified as loan


kategori pinjaman yang diberikan dan and receivables. Acceptances liability are
piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan classified as financial liabilities at amortized
sebagai liabilitas keuangan diukur pada costs.
biaya perolehan yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengakuan awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan fair value, impairment and derecognition of
penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas acceptances receivable and liability are
akseptasi mengacu pada Catatan 3e, 3f, 3g, discussed in Notes 3e, 3f, 3g, 3h and 3i
3h dan 3i terkait aset keuangan dan liabilitas related to financial assets and financial
keuangan. liabilities.

p. Biaya Dibayar Dimuka p. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama Prepaid expenses are amortized over their
masa manfaat masing-masing biaya dengan beneficial periods using the straight-line
menggunakan metode garis lurus. method.

q. Aset Tetap q. Premises and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan Premises and equipment held for use in the
dalam penyediaan barang atau jasa atau supply of goods or services, or for
untuk tujuan administratif dicatat administrative purposes, are stated at cost,
berdasarkan biaya perolehan setelah less accumulated depreciation and any
dikurangi akumulasi penyusutan dan accumulated impairment losses.
akumulasi kerugian penurunan nilai.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan Depreciation is recognized so as to write-off


biaya perolehan aset dengan menggunakan the cost of assets using the straight-line
metode garis lurus (straight-line method) method based on the estimated useful lives
berdasarkan taksiran masa manfaat of the assets as follows:
ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun/Years

Bangunan 20 Building
Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles
Perlengkapan dan peralatan kantor 5 Office furniture and equipment

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan The estimated useful lives, residual values
metode penyusutan di-review setiap akhir and depreciation method are reviewed at
tahun dan pengaruh dari setiap perubahan each year end, with the effect of any changes
estimasi tersebut berlaku prospektif. in estimate accounted for on a prospective
basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya Land is stated at cost and is not depreciated.
perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan The cost of maintenance and repairs is


dibebankan pada laba rugi pada saat charged to operations as incurred. Other
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi costs incurred subsequently to add to,
selanjutnya yang timbul untuk menambah, replace part of, or service an item of premises
mengganti atau memperbaiki aset tetap and equipment, are recognized as asset if,
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan and only if it is probable that future economic
hanya jika besar kemungkinan manfaat benefits associated with the item will flow to
ekonomis di masa depan berkenaan dengan the entity and the cost of the item can be
aset tersebut akan mengalir ke entitas dan measured reliably.
biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.

189
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya When assets are retired or otherwise
atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan disposed of, their carrying values are
dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau removed from the accounts and any resulting
kerugian dari penjualan aset tetap tersebut gain or loss is reflected in profit or loss.
dibukukan dalam laba rugi.

r. Sewa r. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa Leases are classified as finance leases


pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan whenever the terms of the lease transfer
secara substantial seluruh risiko dan manfaat substantially all the risks and rewards of
yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa ownership to the lessee. All other leases are
lainnya, yang tidak memenuhi kriteria classified as operating leases.
tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa
operasi.

Sebagai Lessee As Lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai Operating lease payments are recognized as
beban dengan dasar garis lurus (straight-line an expense on a straight-line basis over the
basis) selama masa sewa, kecuali terdapat lease term, except where another systematic
dasar sistematis lain yang dapat lebih basis is more representative of the time
mencerminkan pola waktu dari manfaat pattern in which economic benefits from the
ekonomis atas aset sewa yang dinikmati leased asset are consumed. Contingent
pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai rentals arising under operating leases are
beban di dalam periode terjadinya. recognized as an expense in the period in
which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai Operating lease payments are recognized as
beban dengan dasar garis lurus (straight-line an expense on a straight-line basis over the
basis) selama masa sewa, kecuali terdapat lease term, except where another systematic
dasar sistematis lain yang dapat lebih basis is more representative of the time
mencerminkan pola waktu dari manfaat aset pattern in which economic benefits from the
yang dinikmati pengguna. Rental kontijen leased asset are consumed. Contingent
yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai rentals arising under operating leases are
beban di dalam periode terjadinya. recognized as an expense in the period in
which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa In the event that lease incentives are received
operasi, insentif tersebut diakui sebagai to enter into operating leases, such incentives
liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif are recognized as a liability. The aggregate
diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa benefit of incentives is recognized as a
dengan dasar garis lurus kecuali terdapat reduction of rental expense on a straight-line
dasar sistematis lain yang lebih basis, except where another systematic basis
mencerminkan pola waktu dari manfaat yang is more representative of the time pattern in
dinikmati pengguna. which economic benefits from the leased
asset are consumed.

s. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan s. Impairment of Non-Financial Asset

Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai At reporting dates, the Bank reviews the
tercatat aset non-keuangan untuk carrying amounts of non-financial assets to
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa determine whether there is any indication that
aset tersebut telah mengalami penurunan those assets have suffered an impairment
nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai loss. If any such indication exists, the
yang dapat diperoleh kembali dari aset recoverable amount of the asset is estimated
diestimasi untuk menentukan tingkat in order to determine the extent of the
kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak impairment loss (if any). Where it is not
memungkinkan untuk mengestimasi nilai possible to estimate the recoverable amount
yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset of an individual asset, the Bank estimates the
individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat recoverable amount of the cash generating
dipulihkan dari unit penghasil kas atas aset. unit to which the asset belongs.

190
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Perkiraan jumlah yang dapat dipulihkan Estimated recoverable amount is the higher
adalah nilai tertinggi antara nilai wajar setelah of fair value less cost to sell and value in use.
dikurangi biaya untuk menjual atau nilai In assessing value in use, the estimated
pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi future cash flows are discounted to their
arus kas masa depan didiskontokan ke nilai present value using a pre-tax discount rate
kini menggunakan tingkat diskonto sebelum that reflects current market assessments of
pajak yang menggambarkan penilaian pasar the time value of money and the risks specific
kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik to the asset for which the estimates of future
atas aset yang mana estimasi arus kas masa cash flows have not been adjusted.
depan belum disesuaikan.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari If the recoverable amount of a non-financial
aset non-keuangan (unit penghasil kas) asset (cash generating unit) is less than its
kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat carrying amount, the carrying amount of the
aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi asset (cash generating unit) is reduced to its
sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali recoverable amount and an impairment loss
dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke is recognized immediately against earnings.
laba rugi.

t. Agunan yang Diambil Alih t. Foreclosed Properties

Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang Land and other assets (collateral foreclosed
telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam by the Bank) are presented in the Foreclosed
akun Agunan yang Diambil Alih dalam Properties account under “Other assets”.
kelompok “Aset lain-lain”.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai Foreclosed properties are stated at net
realisasi bersih. Pada saat pengambilalihan realizable value at the time of foreclosure.
selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi The excess of loan receivable over the net
bersih dari agunan yang diambil alih, realizable value of the foreclosed properties
dibebankan ke dalam akun penyisihan is charged against allowance for impairment
kerugian penurunan nilai. losses.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil The difference between the carrying amount
alih dan hasil penjualannya diakui sebagai of foreclosed properties and the proceeds
keuntungan atau kerugian pada saat from the sale of such properties is recorded
penjualan agunan. as gain or loss at the time of sale.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang Management evaluates the value of


diambil alih secara berkala. Penyisihan foreclosed properties periodically. Provision
penghapusan aset agunan yang diambil alih for losses on foreclosed properties is
dibentuk atas penurunan nilai agunan yang reserved as a reduction of foreclosed
diambil alih. properties value.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat The carrying amount of foreclosed properties
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi is written down to recognize a permanent
untuk mengakui penurunan tersebut dan decline in the value of the foreclosed
kerugiannya dibebankan pada laba rugi properties, which is charged to current
tahun berjalan. operations.

u. Liabilitias Segera u. Liabilities Payable Immediately

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank Liabilities payable immediately represent


kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera obligation to third parties, based on contract
dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi or orders by those having authority that
amanat perjanjian yang ditetapkan should be settled immediately.
sebelumnya.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengakuan awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar dan penghentian fair value and derecognition of liabilities
pengakuan liabilitas segera mengacu pada payable immediately are discussed in Notes
Catatan 3f, 3g dan 3i terkait liabilitas 3f, 3g and 3i related to financial liabilities.
keuangan.

191
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

v. Simpanan v. Deposits

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori Deposits are classified as financial liabilities


liabilitas keuangan diukur pada biaya at amortized cost.
perolehan yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengakuan awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar dan penghentian fair value measurement and derecognition of
pengakuan simpanan mengacu pada deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3i
Catatan 3f, 3g dan 3i terkait liabilitas as they relate to financial liabilities.
keuangan.

w. Simpanan dari Bank Lain w. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan Deposits from other banks are classified as
dalam kategori liabilitas keuangan diukur financial liabilities at amortized cost.
pada biaya perolehan diamortisasi.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas Deposits from other banks represent liabilities
terhadap bank lain, baik lokal maupun luar to domestic and overseas banks, in the form
negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call of demand deposits, inter-bank call money
money dengan periode jatuh tempo menurut deposits with original maturities of 90 days or
perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan less, savings deposits and time deposits.
dan deposito berjangka.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran Recognition, initial measurement,


setelah pengakuan awal, reklasifikasi, subsequent measurement, reclassification,
penentuan nilai wajar dan penghentian fair value measurement and derecognition of
pengakuan simpanan dari bank lain mengacu deposits from other banks are discussed in
pada Catatan 3f, 3g dan 3i terkait liabilitas Notes 3f, 3g and 3i as they relate to financial
keuangan. liabilities.

x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga x. Recognition of Interest Revenues and


Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara
akrual menggunakan metode suku bunga Interest income and expenses are recognized
efektif (Catatan 3e). on an accrual basis using the effective
interest method (Note 3e).

Pendapatan kredit yang mengalami Interest income from impaired loan are
penurunan nilai dihitung menggunakan suku computed using the effective interest rate
bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah method based on the amount of loan – net of
memperhitungkan kerugian penurunan nilai. impairment loss.

Perubahan nilai wajar pada efek-efek Changes in fair value of trading securities
diperdagangkan diukur pada nilai wajar measured at FVTPL and other derivatives
melalui laba rugi dan derivatif lainnya yang used for risk management purposes, and
digunakan untuk kepentingan manajemen other financial assets and liabilities measured
risiko, dan aset dan liabilitas keuangan at FVTPL are charged or credited directly to
lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui profit or loss.
laba rugi, dibebankan atau dikreditkan
langsung pada laba rugi.

y. Pengakuan Pendapatan dan Beban y. Recognition of Revenues and Expenses


Provisi dan Komisi on Commissions and Fees

Pendapatan provisi dan komisi yang Commissions and fees income related to loan
berkaitan langsung dengan kegiatan activities or specific terms and with significant
perkreditan atau jangka waktu tertentu yang amounts are treated as deferred income and
jumlahnya signifikan ditangguhkan dan amortized over the periods of the related loan
diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya commitments using the efective interest
dengan menggunakan metode bunga efektif. method. The balance of deferred revenues on
Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh loans settled prior to maturity is recognized as
temponya, saldo pendapatan provisi income at loan settlement date.
dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui
pada saat kredit dilunasi.

192
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan Commissions and fees, which are not related
dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman to loan activities and terms of the loan or
dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak whose amount is not material are recognized
material diakui sebagai pendapatan atau as revenues or expenses at the time the
beban pada saat terjadinya transaksi. transactions are made.

z. Imbalan Pasca Kerja z. Post-Employment Benefits

Bank menyelenggarakan program pensiun The Bank established defined benefit pension
imbalan pasti untuk semua karyawan plan covering all the local permanent
tetapnya. Bank juga membukukan imbalan employees. In addition, the Bank also
pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan provides post-employment benefits as
sesuai dengan Undang Undang required under Labor Law No. 13/2003 (the
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank “Labor Law”). For normal pension scheme,
menghitung selisih antara imbalan yang the Bank calculates and recognizes the
diterima karyawan berdasarkan undang- higher of the benefits under the Labor Law
undang yang berlaku dengan manfaat yang and those under such pension plan.
diterima dari program pensiun untuk pensiun
normal.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan The cost of providing benefits is determined


dengan menggunakan metode projected unit using the projected unit credit method, with
credit dengan penilaian aktuaria yang actuarial valuations being carried out at the
dilakukan pada setiap akhir periode end of each annual reporting period.
pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, Remeasurement, comprising actuarial gains
terdiri dari keuntungan dan kerugian and losses, the effect of the changes to the
aktuarial, perubahan dampak batas atas aset asset ceiling (if applicable) and the return on
(jika ada) dan dari imbal hasil atas aset plan assets (excluding interest), is reflected
program (tidak termasuk bunga), yang immediately in the statement of financial
tercermin langsung dalam laporan posisi position with a charge or credit recognised in
keuangan yang dibebankan atau dikreditkan other comprehensive income in the period in
dalam penghasilan komprehensif lain periode which they occur. Remeasurement
terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam recognised in other comprehensive income is
penghasilan komprehensif lain tercermin reflected as a separate item under other
sebagai pos terpisah pada penghasilan comprehensive income in equity and will not
komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan be reclassified to profit or loss. Past service
direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui cost is recognised in profit or loss in the
dalam laba rugi pada periode amandemen period of a plan amendment. Net interest is
program. Bunga neto dihitung dengan calculated by applying the discount rate at the
mengalikan tingkat diskonto pada awal beginning of the period to the net defined
periode imbalan pasti dengan liabilitas atau benefit liability or asset. Defined benefit costs
aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti are categorised as follows:
dikategorikan sebagai berikut:

 Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini,  Service cost (including current service
biaya jasa lalu serta keuntungan dan cost, past service cost, as well as gains
kerugian kurtailmen dan penyelesaian). and losses on curtailments and
settlements).
 Beban atau pendapatan bunga neto.  Net interest expense or income.
 Pengukuran kembali.  Remeasurement.

Bank menyajikan dua komponen pertama The Bank presents the first two components
dari biaya imbalan pasti di laba rugi, of defined benefit costs in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat Curtailment gains and losses are accounted
sebagai biaya jasa lalu. for as past service costs.

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada The retirement benefit obligation recognised
laporan posisi keuangan merupakan defisit in the statement of financial position
atau surplus aktual dalam program imbalan represents the actual deficit or surplus in the
pasti Bank. Surplus yang dihasilkan dari Bank’s defined benefit plans. Any surplus
perhitungan ini terbatas pada nilai kini resulting from this calculation is limited to the
manfaat ekonomik yang tersedia dalam present value of any economic benefits
bentuk pengembalian dana program dan available in the form of refunds from the plans
pengurangan iuran masa depan ke program. or reductions in future contributions to the
plans.

193
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih A liability for a termination benefit is
awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik recognised at the earlier of when the entity
tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas can no longer withdraw the offer of the
mengakui biaya restrukturisasi terkait. termination benefit and when the entity
recognises any related restructuring costs.

aa. Pajak Penghasilan aa. Income Tax

Pajak saat terutang berdasarkan laba kena The tax currently payable is based on taxable
pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak profit to the year. Taxable profit differs from
berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang profit before tax as reported in the statement
dilaporkan dalam laporan laba rugi dan of profit or loss and other comprehensive
penghasilan komprehensif lain karena pos income because of items of income or
pendapatan atau beban yang dikenakan expense that are taxable or deductible in
pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda other years and items that are never taxable
dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan or deductible.
pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan Current tax expense is determined based on
laba kena pajak dalam periode yang the taxable income for the year computed
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif using prevailing tax rates.
pajak yang berlaku.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan Deferred tax is recognized on temporary


temporer antara jumlah tercatat aset dan differences between the carrying amounts of
liabilitas dalam laporan keuangan dengan assets and liabilities in the financial
dasar pengenaan pajak yang digunakan statements and the corresponding tax bases
dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas used in the computation of taxable profit.
pajak tangguhan umumnya diakui untuk Deferred tax liabilities are generally
seluruh perbedaan temporer kena pajak. recognized for all taxable temporary
Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk differences. Deferred tax assets are generally
seluruh perbedaan temporer yang dapat recognized for all deductible temporary
dikurangkan sepanjang kemungkinan besar differences to the extent that is probable that
bahwa laba kena pajak akan tersedia taxable profits will be available against which
sehingga perbedaan temporer dapat those deductible temporary differences can
dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak be utilized. Such deferred tax assets and
tangguhan tidak diakui jika perbedaan liabilities are not recognized if the temporary
temporer timbul dari pengakuan awal (bukan differences arises from the initial recognition
kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu (other than in a business combination) of
transaksi yang tidak mempengaruhi laba assets and liabilities in a transaction that
kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, affects neither the taxable profit nor the
liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika accounting profit. In addition, deferred tax
perbedaan temporer timbul dari pengakuan liabilities are not recognized if the temporary
awal goodwill. differences arises from the initial recognition
of goodwill.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur Deferred tax assets and liabilities are
dengan menggunakan tarif pajak yang measured at the tax rates that are expected
diekspektasikan berlaku dalam periode to apply in the period in which the liability is
ketika liabilitas diselesaikan atau aset settled or the asset realized, based on the tax
dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan rates (and tax laws) that have been enacted,
pajak) yang telah berlaku atau secara or substantively enacted, by the end of the
substantif telah berlaku pada akhir periode reporting period.
pelaporan.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak The measurement of deferred tax assets and
tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak liabilities reflects the consequences that
yang sesuai dengan cara Bank would follow from the manner in which the
ekspektasikan, pada akhir periode Bank expects, at the end of the reporting
pelaporan, untuk memulihkan atau period, to recover or settle the carrying
menyelesaikan jumlah tercatat aset dan amount of its assets and liabilities.
liabilitasnya.

194
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji The carrying amount of deferred tax asset is
ulang pada akhir periode pelaporan dan reviewed at the end of each reporting period
dikurangi jumlah tercatatnya jika and reduced to the extent that it is no longer
kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi probable that sufficient taxable profits will be
tersedia dalam jumlah yang memadai untuk available to allow all or part of the asset to be
mengkompensasikan sebagian atau seluruh recovered.
aset pajak tangguhan tersebut.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui Current and deferred tax are recognized as
sebagai beban atau penghasilan dalam laba an expense or income in profit or loss, except
rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan when they relate to items that are recognized
yang berasal dari transaksi atau kejadian outside profit or loss (whether in other
yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam comprehensive income or directly in equity),
penghasilan komprehensif lain maupun in which case the tax is also recognized
secara langsung di ekuitas), dalam hal outside profit or loss.
tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.

bb. Laba per Saham bb. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan Basic earnings per share is computed by
membagi laba bersih yang diatribusikan dividing net earnings attributable to the
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah owners of the entity by the weighted average
rata-rata tertimbang saham yang beredar number of shares outstanding during the
pada periode yang bersangkutan. period.

Laba per saham dilusian dihitung dengan Diluted earnings per share is computed by
membagi laba bersih yang diatribusikan dividing net earnings attributable to the
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah owners of the entity by the weighted average
rata-rata tertimbang saham biasa yang telah number of shares outstanding as adjusted for
disesuaikan dengan dampak dari semua efek the effects of all potentially dilutive ordinary
berpotensi saham biasa yang dilutif. shares.

cc. Segmen Operasi cc. Operating Segment

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan Operating segments are identified on the


laporan internal mengenai komponen dari basis of internal reports about components of
Bank yang secara regular di-review oleh the Bank that are regularly reviewed by the
“pengambil keputusan operasional” dalam chief operating decision maker in order to
rangka mengalokasikan sumber daya dan allocate resources to the segments and to
menilai kinerja segmen operasi. assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari An operating segment is a component of an


entitas: entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang a) that engages in business activities from
mana memperoleh pendapatan dan which it may earn revenues and incurred
menimbulkan beban (termasuk expenses (including revenues and
pendapatan dan beban terkait dengan expenses relating to the transactions with
transaksi dengan komponen lain dari other components of the same entity);
entitas yang sama);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara b) whose operating results are reviewed
regular oleh pengambil keputusan regularly by the entity’s chief operating
operasional untuk membuat keputusan decision maker to make decision about
tentang sumber daya yang dialokasikan resurces to be allocated to the segments
pada segmen tersebut dan menilai and assess its performance; and
kinerjanya; dan

c) dimana tersedia informasi keuangan c) for which discrete financial information is


yang dapat dipisahkan. available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil Information reported to the chief operating
keputusan operasional dalam rangka alokasi decision maker for the purpose of resources
sumber daya dan penilaian kinerja mereka allocation and assessment of performance is
terfokus pada kategori dari setiap produk. more specifically focused on the category of
each product.

195
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN 4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND


ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, In the application of the Bank accounting policies,
yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen which are described in Note 3, the management
diwajibkan untuk membuat pertimbangan, is required to make judgments, estimates and
estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset assumptions about the carrying amounts of
dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. assets and liabilities that are not readily apparent
Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan from other sources. The estimates and associated
pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain assumptions are based on historical experience
yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin and other factors that are considered to be
berbeda dari estimasi tersebut. relevant. Actual results may differ from these
estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah The estimates and underlying assumptions are
secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi reviewed on an ongoing basis. Revisions to
diakui dalam periode yang estimasi tersebut accounting estimates are recognized in the period
direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode which the estimates is revised if the revision
itu, atau pada periode revisi dan periode masa affects only that period, or in the period of the
depan jika revisi mempengaruhi kedua periode revision and future periods if the revision affects
tersebut. both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Critical Judgments in Applying Accounting


Kebijakan Akuntansi Policies

Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain Below are the critical judgments, apart from those
dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi involving estimations that the directors have made
telah membuat suatu proses penerapan in the process of applying the Bank’s accounting
kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh policies and that have the most significant effect
paling signifikan terhadap jumlah yang diakui on the amounts recognized in the financial
dalam laporan keuangan. statements.

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh Held-to-maturity financial assets


tempo

Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank The management have reviewed the Bank’s held-
yang dimiliki hingga jatuh tempo karena to-maturity financial assets in the light of its capital
persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas maintenance and liquidity requirements and have
dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan confirmed the Bank’s positive intention and ability
kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga to hold those assets to maturity. The details and
jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset carrying amounts of the held-to-maturity financial
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo assets are described in Note 9.
dijelaskan dalam Catatan 9.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty

Asumsi utama mengenai masa depan dan The key assumptions concerning future and other
sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya key sources of estimation uncertainty at the end
pada akhir periode pelaporan, yang memiliki of the reporting period, that have a significant risk
risiko signifikan yang mengakibatkan of causing a material adjustment to the carrying
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat amounts of assets and liabilities within the next
aset dan liabilitas dalam periode pelaporan financial period are discussed below:
berikutnya dijelaskan dibawah ini:

196
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment Losses on Financial Assets

Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada The Bank assesses its financial assets at each
setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan reporting date. In determining whether the
apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam impairment loss should be recorded in profit or
laba rugi, manajemen membuat penilaian, loss, management makes judgement as to
apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian whether there is an objective evidence that loss
telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan event has occured. Financial assets are
mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif considered to be impaired when there is objective
terjadinya peristiwa yang berdampak pada evidence that, as a result of one or more events
estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti that occurred after the initial recognition of the
tersebut meliputi data yang dapat diobservasi financial asset, the estimated future cash flows of
yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa the financial assets have been affected. The
yang merugikan dalam status pembayaran evidence includes observable data which
debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal indicates that an adverse event has occurred in
yang berkorelasi dengan kelalaian membayar the payment status of borrowers or in the national
piutang. or local economic conditions that correlate with
the omission of payment of receivables.

Cadangan kerugian penurunan nilai akan Provision for loss on impairment will be set up to
dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan recognize the impairment loss that occurs in a
nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. portfolio of financial assets. Management uses
Manajemen menggunakan perkiraan estimates based on historical loss experience for
berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk assets with credit risk characteristics and
aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti objective evidence of impairment similar to those
obyektif adanya penurunan nilai yang serupa in the portfolio when scheduling the future cash
dengan yang ada dalam portofolio pada saat flows.
penjadwalan arus kas masa depan.

Manajemen juga membuat penilaian mengenai Management also makes judgment as to the
metodologi dan asumsi yang digunakan untuk methodology and assumptions for estimating the
mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa amount and timing of future cash flows which are
yang akan datang yang di-review secara berkala reviewed regularly to reduce any difference
untuk mengurangi perbedaan antara estimasi between loss estimate and actual loss.
kerugian dan kerugian aktualnya.

Bank melakukan penilaian terhadap penurunan The Bank performs assessment of the impairment
nilai dalam dua cara, yaitu: amounts in two ways, namely:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset a. Individually, made to the amount of financial
keuangan yang melebihi ambang batas assets that exceed certain threshold and to
(threshold) tertentu dan aset keuangan yang certain financial assets that have objective
memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang evidence that impairment has been
telah teridentifikasi secara terpisah pada identified separately on the date of the
tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian statement of financial position. Impairment
penurunan nilai adalah selisih antara nilai loss is the difference between the carrying
tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas amount and the present value of the best
arus kas masa depan dan realisasi agunan estimated future cash flows and realization
pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset of collateral at the initial effective interest
keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan rates of financial assets. The estimates are
dengan mempertimbangkan kapasitas utang made by considering the debt capacity and
dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas financial flexibility of the debtor, debtor's
pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus earnings quality, quantity and source of cash
kas, industri di mana debitur beroperasi dan flows, industry in which the debtor operates
nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan and realizable value of collateral. Estimating
waktu pemulihan masa depan akan the amount and timing of future recovery will
membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah require a lot of considerations. The amount
penerimaan tergantung pada kinerja debitur of revenue depends on the performance of
pada masa mendatang dan nilai agunan, the debtor in the future and the value of
keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi collateral, both of which will be affected by
ekonomi di masa depan, di samping itu future economic conditions, in addition to the
agunan mungkin tidak mudah dijual. fact that the collateral may not be easily
sold.

197
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal The actual value and date of receipt of future
penerimaan mungkin berbeda dari estimasi cash flows may differ from the estimates and
tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang as a result, actual loss which occurs may be
terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui different from the amount recognized in the
dalam laporan keuangan. financial statements.

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset b. Collectively, made to the amount of financial
keuangan yang tidak melebihi ambang batas assets that do not exceed certain threshold
(threshold) tertentu, tidak memiliki bukti and do not have objective evidence of
obyektif penurunan nilai dan aset keuangan impairment, and to the financial assets that
yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, have objective evidence of impairment but
namun belum diidentifikasi secara terpisah has not been identified separately on the
pada tanggal laporan posisi keuangan. date of statement of financial position.
Pembentukan kerugian penurunan nilai Establishment of collective impairment loss
dilakukan secara kolektif dengan antara lain is made by, among others, taking into
memperhitungkan jumlah dan lamanya account the number and duration of arrears,
tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian collateral and past loss experience. The
masa lalu. Faktor paling penting dalam most important factors in establishing
pembentukan cadangan adalah probability of reserves are the probability of default and
default dan loss given default. Kualitas aset the loss given default. The quality of
keuangan pada masa mendatang dipengaruhi financial assets in the future is affected by
oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan uncertainties that could cause actual loss on
kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda financial assets, which may differ materially
secara material dari cadangan kerugian from the impairment loss reserves that have
penurunan nilai yang telah dibentuk. been established. These uncertainties
Ketidakpastian ini termasuk lingkungan include the economic environment, interest
ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya rates and the effect on spending of the
terhadap pembelanjaan debitur, tingkat debtor, unemployment rate and payment
pengangguran dan perilaku pembayaran. behavior.

Manfaat Karyawan Employee Benefits

Nilai kini atas imbalan kerja karyawan tergantung The present value of the employee benefit
dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh obligations depends on a number of factors that
aktuaris berdasarkan beberapa asumsi. are determined on an actuarial basis using a
Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan number of assumptions. Any changes in these
mempengaruhi nilai tercatat atas imbalan kerja assumptions will impact the carrying amount of
karyawan. employee benefit obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya The assumptions used in determining the net cost
atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk (income) for employee benefits include the
tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat discount rate. The Bank determines the
diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini appropriate discount rate at the end of each year.
merupakan tingkat suku bunga yang digunakan This is the interest rate that should be used to
untuk menentukan nilai kini atas arus kas masa determine the present value of estimated future
depan yang diestimasi akan digunakan untuk cash outflows expected to be required to settle the
membayar imbalan kerja. Dalam menentukan pension obligations. In determining the
tingkat diskonto yang tepat, Bank appropriate discount rate, the Bank considers the
mempertimbangkan tingkat suku bunga atas interest rates of Government Bonds that have
Obligasi Pemerintah yang mempunyai jatuh terms to maturity approximating the terms of the
tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan related employee benefit liability.
kerja karyawan.

Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja Other key assumptions for employee benefit
lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi obligations are partly based on current market
pasar saat ini. conditions.

198
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and
Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan The useful life of each item of the Bank’s premises
berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset and equipment, are estimated based on the
tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan period over which the asset is expected to be
evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset available for use. Such estimation is based on
sejenis. Masa manfaat setiap aset di-review internal technical evaluation and experience with
secara periodik dan disesuaikan apabila similar assets. The estimated useful life of each
prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya asset is reviewed periodically and updated if
karena keausan, keusangan teknis dan expectations differ from previous estimates due to
komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas physical wear and tear, technical or commercial
pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan obsolescence and legal or other limits on the use
bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat of the asset. It is possible, however, that future
dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan results of operations could be materially affected
atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang by changes in the amounts and timing of recorded
diakibatkan karena perubahan faktor yang expenses brought about by changes in the factors
disebutkan di atas. mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat A change in the estimated useful life of any item
mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang of premises and equipment would affect the
diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. recorded depreciation expense and decrease in
the carrying values of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam The carrying amounts of premises and equipment
Catatan 12. are disclosed in Note 12.

5. KAS 5. CASH

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah 35.834 41.537 43.719 Rupiah


Valuta asing 659 509 476 Foreign currencies

Jumlah 36.493 42.046 44.195 Total

Saldo kas termasuk uang pada mesin ATM Cash includes cash in ATM (Automated Teller
(Automated Teller Machines) sejumlah Rp 4.394 Machines) amounting to Rp 4,394 million,
juta, Rp Rp 5.368 juta dan Rp 3.088 juta Rp 5,368 million and Rp 3,088 million as of
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015, December 31, 2015, 2014 and 2013, respectively.
2014 dan 2013.

6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

2015 2014 2013


Rp Juta/ % GWM Rp Juta/ % GWM Rp Juta/ % GWM
Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah 136.452 9,25 157.683 10,17 113.538 8,65 Rupiah


Dollar Amerika Serikat 32.541 10,01 29.236 10,44 89.578 30,79 United States Dollar

Jumlah 168.993 186.919 203.116 Total

199
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) In accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 (PBI) No. 17/21/PBI/2015 dated November 26,
yang berlaku efektif sejak 1 Desember 2015, 2015 which is effective from December 1, 2015,
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank regarding The Second Amendment of Bank
Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Indonesia Regulatory No. 15/15/PBI/2013
Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta regarding Minimum Statutory Reserves (GWM)
Asing bagi Bank Umum Konvensional, setiap bank with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign
di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro Currencies for Commercial Bank, each bank in
minimum di Bank Indonesia untuk cadangan Indonesia is required to maintain minimum deposit
likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve.
Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan The GWM in Rupiah consists of Primary GWM
sebesar 7,5% dan GWM Sekunder ditetapkan which is set at 7.5% and the Secondary GWM
sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit
(LDR) sebesar perhitungan antara parameter Ratio (LDR) which is determined based on
disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas parameters under disincentive and over
dengan selisih antara LDR bank dan LDR target disincentive for the difference between the Bank's
dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban LDR and target LDR by taking into account the
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan difference between the Bank's Capital Adequacy
KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Ratio (CAR) and CAR incentive. The GWM in the
Serikat ditetapkan sebesar 8%. United States Dollar is set at 8%.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) In accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24,
yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, 2013 which is effective from December 31, 2013,
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada regarding Minimum Statutory Reserves (GWM)
Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign
setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai Currencies, each bank in Indonesia is required to
saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk maintain minimum deposit balances with Bank
cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) Indonesia, as liquidity reserve. The GWM in
dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan Rupiah consists of Primary GWM which is set at
sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan 8% and the Secondary GWM which is set at 4%,
sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) which is
(LDR) sebesar perhitungan antara parameter determined based on parameters under
disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas disincentive and over disincentive for the
dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target difference between the Bank's LDR and target
dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban LDR by taking into account the difference between
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and
KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika CAR incentive. The GWM in the United States
Serikat ditetapkan sebesar 8%. Dollar is set at 8%.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, As of December 31, 2015, 2014 and 2013, the
giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang Bank’s secondary GWM which consists of Bank
terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Indonesia Certificate and Indonesian Government
obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing bonds is 17.69%, 16.37% and 8.68%,
sebesar 17,69%, 16,37% dan 8,68%. respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, As of December 31, 2015, 2014 and 2013, the
GWM LDR Bank masing-masing sebesar 1,13%, Bank’s LDR GWM is 1.13%, 2.01% and 0.46%,
2,01% dan 0,46%. respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, As of December 31, 2015, 2014 and 2013, the
Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang Bank has complied with the required minimum
harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank deposit balances under the Bank Indonesia
Indonesia. regulations.

200
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

7. GIRO PADA BANK LAIN 7. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

Giro pada bank lain dilakukan kepada pihak The demand deposits with other banks are made
ketiga. with third parties.

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah 953 936 924 Rupiah


Dollar Amerika Serikat 68.830 193.602 96.572 United States Dollar
Lainnya 302 287 407 Others

Total Demand Deposits with


Jumlah Giro pada Bank Lain 70.085 194.825 97.903 Other Banks

Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak Demand deposits with other banks by
dimana Bank menempatkan dananya adalah counterparties are as follows:
sebagai berikut:
2015 2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 932 920 907 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 21 16 17 PT Bank Central Asia Tbk
Sub jumlah 953 936 924 Sub total
Valuta asing Foreign currencies
Wells Fargo Bank, New York 51.464 176.948 31.271 Wells Fargo Bank, New York
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
New York 17.365 16.641 65.079 New York
HypoVereinsbank, Germany 177 143 171 HypoVereinsbank, Germany
Commonwealth Bank, Sydney 51 104 99 Commonwealth Bank, Sydney
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
Hongkong - 13 223 Hongkong
Lainnya 75 40 136 Others
Sub jumlah 69.132 193.889 96.979 Sub total

Total Demand Deposits with


Jumlah Giro pada Bank Lain 70.085 194.825 97.903 Other Banks

Tingkat suku bunga efektif Average annual effective


rata-rata per tahun interest rates
Rupiah 1,04% 1,11% 0,55% Rupiah
Valuta asing 0,05% 0,04% 0,04% Foreign currencies

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, On December 31, 2015, 2014 and 2013, demand
giro pada bank lain tidak mengalami penurunan deposits with other banks are not impaired, nor
nilai dan tidak dijadikan agunan oleh Bank. pledged as collateral by the Bank.

201
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 8. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN OTHER BANKS

Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan All placements with other banks are made with
dengan pihak ketiga. third parties.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks
berdasarkan jenis penempatan dan pihak dimana by types of placements and by counterparties are
dana ditempatkan adalah sebagai berikut: as follows:

2015
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun/
Average annual
Jangka waktu/ effective Jumlah/
Period interest rate Total
Rp Juta/
Rp Million
Valuta asing Foreign currency
Deposito berjangka Time deposit
Bank Indonesia 4 hari/days 0,38% 68.925 Bank Indonesia

2014
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun/
Average annual
Jangka waktu/ effective Jumlah/
Period interest rate Total
Rp Juta/
Rp Million
Rupiah Rupiah
Deposito berjangka Time deposits
Bank Indonesia 2 hari/days 5,75% 81.987 Bank Indonesia
PT Bank Andara 31 hari/days 10,50% 10.000 PT Bank Andara
Jumlah Penempatan pada Total Placements with
Bank Indonesia dan bank lain 91.987 Bank Indonesia and other banks

2013
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun/
Average annual
Jangka waktu/ effective Jumlah/
Period interest rate Total
Rp Juta/
Rp Million
Rupiah Rupiah
Deposito berjangka Time deposit
Bank Indonesia 2 hari/days 5,75% 55.991 Bank Indonesia
Call money Call money
PT Bank Mega Tbk 2 hari/days 6,10% 20.000 PT Bank Mega Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 2 hari/days 6,10% 20.000 PT Bank Bukopin Tbk
Sub jumlah 95.991 Sub total

Valuta asing Foreign currency


Call money Call money
PT Bank Agris Tbk 10-15 hari/days 0,50% 24.340 PT Bank Agris Tbk
Jumlah Penempatan pada Total Placements with
Bank Indonesia dan bank lain 120.331 Bank Indonesia and other banks

202
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, On December 31, 2015, 2014 and 2013,
tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia placements with Bank Indonesia and other banks
dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank are not impaired nor pledged as collateral by the
dan tidak mengalami penurunan nilai. Bank.

Nilai tercatat diamortisasi dari penempatan pada Carrying value of placements with Bank Indonesia
Bank Indonesia dan bank lain yang diberikan and other banks at amortized cost are as follows:
adalah sebagai berikut:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia


dan bank lain 68.925 91.987 120.331 and other banks
Pendapatan bunga yang masih Accrued interest receivables
akan diterima (Catatan 13) 1 69 8 (Note 13)

Jumlah 68.926 92.056 120.339 Total

9. EFEK-EFEK 9. SECURITIES

Semua efek-efek merupakan efek-efek pada All securities are made with third parties.
pihak ketiga.

Rincian efek-efek berdasarkan jenis, tujuan Securities classified according to type, purpose,
investasi, mata uang, penerbit dan peringkat currencies, issuers and bond ratings, which are
obligasi yang telah diperingkat oleh rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada (Pefindo), as of December 31, 2015, 2014 and
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 2013 are as follows:
adalah sebagai berikut:
2015 2014 2013
Rp Juta/ Peringkat/ Rp Juta/ Peringkat/ Rp Juta/ Peringkat/
Rp Million Rating Rp Million Rating Rp Million Rating

Dimiliki hingga jatuh tempo - Rupiah Held-to-maturity - Rupiah


Obligasi Pemerintah Indonesia 207.446 Baa3 113.977 Baa3 74.335 Baa3 Indonesian Government bonds
Sertifikat Bank Indonesia 39.194 129.681 39.592 Bank Indonesia Certificate
Obligasi lainnya Other bonds
PT Permodalan Nasional Madani PT Permodalan Nasional Madani
(Persero) 15.000 idA 15.000 idA 15.000 idA (Persero)
PT Fast Food Indonesia Tbk 9.999 idAA 9.998 idAA 5.000 idAA PT Fast Food Indonesia Tbk
PT Pegadaian (Persero) 5.000 idAA+ - - PT Pegadaian (Persero)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 5.000 idA 5.000 idA 5.000 idA PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Astra Sedaya Finance 4.933 idAAA 4.881 idAA+ - PT Astra Sedaya Finance
PT Panorama Transportasi Tbk - 10.000 idBBB+ 10.000 idBBB+ PT Panorama Transportasi Tbk
PT Indomobil Finance Indonesia - 9.068 idA 9.214 idA PT Indomobil Finance Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk - - 10.000 idAAA PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk - - 5.101 idAA PT Bank Pan Indonesia Tbk

Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo 286.572 297.605 173.242 Total held-to-maturity securities

Tersedia untuk dijual - Rupiah Available for sale - Rupiah


Obligasi Pemerintah Indonesia 14.459 Baa3 10.091 Baa3 - Indonesian Government bonds
Obligasi lainnya Other bonds
PT Permodalan Nasional PT Permodalan Nasional
Madani (Persero) 9.829 idA 10.064 idA - Madani (Persero)
PT Garuda Indonesia PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk 9.221 BBB+(idn) 9.433 A‐(idn) - (Persero) Tbk

Jumlah efek tersedia untuk dijual 33.509 29.588 - Total available for sale securities

203
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2015 2014 2013


Rp Juta/ Peringkat/ Rp Juta/ Peringkat/ Rp Juta/ Peringkat/
Rp Million Rating Rp Million Rating Rp Million Rating

Diperdagangkan - Rupiah FVTPL - Rupiah


Obligasi Bonds
PT Fast Food Indonesia Tbk - - 4.958 idAA PT Fast Food Indonesia Tbk
PT Astra Sedaya Finance - - 4.811 idAA+ PT Astra Sedaya Finance
PT PLN (Persero) - - 2.128 idAAA PT PLN (Persero)
Sub jumlah obligasi - - 11.897 Sub total bonds
Reksadana Mutual funds
PT GMT Asset Management - 2.243 4.202 PT GMT Asset Management
PT Emco Asset Management - - 7.349 PT Emco Asset Management
Sub jumlah reksadana - 2.243 11.551 Sub total mutual funds

Jumlah efek diperdagangkan - 2.243 23.448 Total FVTPL securities

Jumlah Efek-efek - Bersih 320.081 329.436 196.690 Total Securities - Net

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Average annual effective interest rates:

2015 2014 2013

Obligasi Pemerintah Indonesia 7,56% 8,31% 9,62% Indonesian Government bonds


Sertifikat Bank Indonesia 6,80% 6,75% 5,37% Bank Indonesia Certificate
Obligasi lainnya 9,35% 9,96% 9,84% Other bonds

Klasifikasi efek-efek berdasarkan jangka waktu Securities classified according to their terms from
sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh acquisition dates to maturity dates are as follows:
tempo adalah sebagai berikut:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

1 - 3 bulan 133.443 99.383 - 1 - 3 months


> 3 - 12 bulan 39.194 70.099 39.592 > 3 - 12 months
> 1 - 5 tahun 33.982 58.535 34.315 > 1 - 5 years
> 5 tahun 113.462 101.419 122.783 > 5 years

Jumlah 320.081 329.436 196.690 Total

Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki Held-to-maturity securities are arranged at fixed
suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko interest rates, exposing the Bank to fair value
suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate interest rate risk. The average effective interest
risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek rate in these held-to-maturity securities is 9.19%
yang dimiliki hingga jatuh tempo sebesar 9,19% as of December 31, 2015, 9.20% as of December
pada tanggal 31 Desember 2015, 9,20% pada 31, 2014 and 8.96% as of December 31, 2013.
tanggal 31 Desember 2014 dan 8,96% pada
tanggal 31 Desember 2013.

Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh Cost of held-to-maturity securities as of
tempo pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan December 31, 2015, 2014 and 2013 amounted to
2013 masing-masing sebesar Rp 280.363 juta, Rp 280,363 million, Rp 294,565 million and
Rp 294.565 juta dan Rp 168.594 juta. Premi yang Rp 168,594 million, respectively. Unamortized
belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember premium as of December 31, 2015, 2014 and
2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 2013 amounted to Rp 6,209 million, Rp 3,040
Rp 6.209 juta, Rp 3.040 juta dan Rp 4.648 juta. million and Rp 4,648 million, respectively.

204
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari The carrying amount of held-to-maturities
efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah securities at amortized cost is as follows:
sebagai berikut:
2015 2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Efek-efek 286.572 297.605 173.242 Securities


Pendapatan bunga yang masih Accrued interest receivable
akan diterima (Catatan 13) 3.003 3.153 3.185 (Note 13)

Jumlah 289.575 300.758 176.427 Total

Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek Initial fair value of available-for-sale securities as
tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember of December 31, 2015 and 2014 amounted to
2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 35,325 million and Rp 29,458 million,
Rp 35.325 juta dan Rp 29.458 juta. Perubahan respectively. The movement of unrealized gain
keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari (loss) from the change in fair value of available-
efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok for-sale investment securities are as follows:
tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

2015 2014
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Saldo awal tahun sebelum pajak Balance at beginning of year before
penghasilan tangguhan 130 - deferred income tax
Keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi selama tahun berjalan Unrealized gain (loss) during
sebelum pajak penghasilan the year before deferred
tangguhan (1.946) 130 income tax
Pajak penghasilan tangguhan
(Catatan 23) 455 (32) Deferred income tax (Note 23)
Saldo akhir tahun - bersih (1.361) 98 Balance at end of year - net

Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek Initial fair value of held-for-trading securities as of
diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2014 December 31, 2014 and 2013 amounted to
dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2,109 million and Rp 22,681 million,
Rp 2.109 juta dan Rp 22.681 juta. Keuntungan respectively. Unrealized gain on increases in fair
yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar value of securities held for trading for 2014 and
efek diperdagangkan untuk tahun 2014 dan 2013 2013 amounted to Rp 134 million and
masing-masing sebesar Rp 134 juta dan Rp 419 million, respectively.
Rp 419 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, As of December 31, 2015, 2014 and 2013, the
tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan securities are not impaired nor pledged as
oleh Bank dan tidak mengalami penurunan nilai. collateral by the Bank.

Keuntungan bersih dari penjualan efek adalah Net gain on sale of securities are as follows:
sebagai berikut:
2015 2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Tersedia untuk dijual 174 15 - Available-for-sale


Diperdagangkan 130 185 370 Trading

Jumlah 304 200 370 Total

205
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

10. KREDIT 10. LOANS

Kredit memiliki suku bunga tetap maupun Loans are arranged at both fixed and floating
mengambang, sehingga Bank terpapar risiko interest rates, thus exposing the Bank to fair value
suku bunga atas nilai wajar (fair value interest interest rate risk and cash flow interest rate risk.
rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas
(cash flow interest rate risk).

a. Jenis Pinjaman a. Type of Loans

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Pihak berelasi Related parties
Rupiah Rupiah
Kredit modal kerja 4.484 9.107 13.058 Working capital loans
Kredit konsumsi 1.436 645 698 Consumer loans
Kredit investasi 17 65 106 Investment loans

Jumlah pihak berelasi 5.937 9.817 13.862 Total related parties

Pihak Ketiga Third parties


Rupiah Rupiah
Kredit modal kerja 638.147 663.254 618.941 Working capital loans
Kredit konsumsi 326.189 283.678 245.245 Consumer loans
Kredit investasi 209.434 176.070 298.617 Investment loans

Sub jumlah 1.173.770 1.123.002 1.162.803 Sub total

Valuta asing Foreign currencies


Kredit modal kerja 50.853 58.309 60.115 Working capital loans
Kredit investasi 21.252 25.816 33.773 Investment loans

Sub jumlah 72.105 84.125 93.888 Sub total

Jumlah pihak ketiga 1.245.875 1.207.127 1.256.691 Total third parties


Jumlah kredit 1.251.812 1.216.944 1.270.553 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (18.806) (6.442) (11.581) losses

Jumlah kredit - bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972 Total loans - net

206
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

b. Sektor Ekonomi b. Economic Sector

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah
Rumah tangga 327.626 284.323 245.931 Household
Lembaga keuangan 287.940 328.039 255.645 Financial institutions
Perdagangan besar dan eceran 237.043 191.745 180.398 Wholesale and retail
Industri pengolahan 114.371 98.764 140.741 Manufacturing
Real estat, usaha persewaan Real estate, rental and
dan perusahaan jasa 73.170 77.497 105.758 services
Konstruksi 67.093 20.238 45.391 Construction
Transportasi, pergudangan Transportation, warehouse
dan komunikasi 40.834 94.895 109.770 and communication
Penyediaan akomodasi dan Accomodation, food and
penyediaan makan minum 14.434 16.908 51.247 beverages
Lainnya 17.196 20.410 41.784 Others

Jumlah - Rupiah 1.179.707 1.132.819 1.176.665 Total - Rupiah

Valuta asing Foreign currency


Perdagangan besar dan eceran 31.003 27.854 27.370 Wholesale and retail
Industri pengolahan 21.252 25.816 30.470 Manufacturing
Transportasi, pergudangan Transportation, warehouse
dan komunikasi 19.850 30.455 - and communication
Penyediaan akomodasi dan Accomodation, food and
penyediaan makan minum - - 30.425 beverages
Lainnya - - 5.623 Others

Jumlah - Valuta asing 72.105 84.125 93.888 Total - Foreign currency

Jumlah 1.251.812 1.216.944 1.270.553 Total


Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (18.806) (6.442) (11.581) losses

Kredit - Bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972 Loans - Net

Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari jasa Others economic sector consists of education
pendidikan, jasa kemasyarakatan, sosial services, community, cultural, leisure and
budaya, hiburan dan perseorangan lainnya, other personal services, electricity, gas and
jasa listrik, gas dan air, jasa kesehatan dan water, health and social services,
kegiatan sosial, pertanian, perburuan dan agrobusiness and forestry, personal services,
kehutanan, jasa perorangan, pertambangan mining and excavation, and fishery.
dan penggalian, dan perikanan.

207
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

c. Kolektibilitas Otoritas Jasa Keuangan c. Financial Service Authority’s (Bank


(Bank Indonesia) Indonesia) Collectibility

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Lancar 1.139.535 1.127.663 1.206.187 Current


Dalam perhatian khusus 74.451 38.750 37.151 Special mention
Kurang lancar 907 1.864 1.305 Substandard
Diragukan 5.368 39.962 2.227 Doubtful
Macet 31.551 8.705 23.683 Loss
Jumlah 1.251.812 1.216.944 1.270.553 Total
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai - sesuai PSAK 55 (18.806) (6.442) (11.581) losses - as per PSAK 55

Kredit - Bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972 Loans - Net

d. Penilaian Penurunan Nilai d. Impairment Losses Assesment

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Kredit yang dinilai secara


individual Loans assessed individually
Baki debet 51.837 42.975 12.052 Outstanding
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (13.967) (2.307) (5.970) losses
Jumlah 37.870 40.668 6.082 Total

Kredit yang dinilai secara


kolektif Loans assessed collectively
Baki debet 1.199.975 1.173.969 1.258.501 Outstanding
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (4.839) (4.135) (5.611) losses
Jumlah 1.195.136 1.169.834 1.252.890 Total

Kredit - Bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972 Loans - Net

Debitur-debitur yang dinilai secara individual The related economic sector for debtors
termasuk dalam sektor ekonomi rumah assessed individually are household,
tangga, perdagangan besar dan eceran, wholesale and retail, manufacturing, real
industri pengolahan, real estat, usaha estate, rental and services, and
persewaan dan perusahaan jasa, dan jasa transportation, warehouse and
transportasi, pergudangan dan komunikasi. communication services.

208
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

e. Jangka Waktu e. By Maturity

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

 1 tahun 66.380 143.287 171.625  1 year


> 1 - 2 tahun 171.082 83.007 58.826 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 594.501 621.230 620.498 > 2 - 5 years
> 5 tahun 419.849 369.420 419.604 > 5 years
Jumlah 1.251.812 1.216.944 1.270.553 Total
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (18.806) (6.442) (11.581) losses

Kredit - Bersih 1.233.006 1.210.502 1.258.972 Loans - Net

f. Tingkat Bunga Efektif Rata-Rata per f. Average Annual Effective Interest Rate
Tahun

2015 2014 2013

Rupiah Rupiah
Kredit modal kerja 14,16% 13,86% 12,39% Working capital loans
Kredit konsumsi 16,51% 16,07% 14,55% Consumer loans
Kredit investasi 14,02% 12,85% 11,94% Investment loans
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
Kredit modal kerja 6,60% 7,51% 6,93% Working capital loans
Kredit investasi 7,00% 4,87% 5,15% Investment loans

Berikut adalah informasi pokok lainnya Other major information on loans are as follows:
sehubungan dengan kredit:

1) Kredit dijamin dengan agunan yang diikat 1) Loans are secured by collaterals, which are
dengan hak tanggungan atau surat kuasa legalized by deed of encumbrance, power of
untuk menjual dan jaminan lain yang attorney to sell and other collaterals that are
umumnya diterima oleh perbankan. Kredit generally accepted in the banking industry.
juga dijamin dengan jaminan tunai berupa Loans are also secured by cash collateral, in
deposito berjangka (Catatan 14 dan 15). the form of time deposits (Notes 14 and 15).
Manajemen berkeyakinan agunan yang Management believes that collaterals
diterima tersebut cukup untuk menutup received from debtors are adequate to cover
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak possible losses on uncollectible loans.
tertagihnya kredit yang diberikan.

2) Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri 2) Working capital and investments loans
dari pinjaman jangka panjang, tetap, include long term, fixed, revolving and
berulang dan diskonto, sedangkan kredit discounted loans, while consumer loans
konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, include housing, car and other consumer
kredit kendaraan bermotor dan kredit loans.
konsumsi lain.

3) Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 3) Loans in Rupiah have terms ranging from 1 to
1 sampai 15 tahun, sedangkan kredit dalam 15 years, while those in foreign currencies
valuta asing berjangka waktu antara 1 have terms ranging from 1 to 5 years.
sampai 5 tahun.

209
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

4) Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank 4) Employee loan for purchases of houses, cars
untuk pembelian rumah, kendaraan dan and other necessities with terms of
keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 1 (one) to 20 (twenty) years are payable
(satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan through monthly salary deduction. Employee
dibayar kembali melalui pemotongan gaji loans earn average annual effective interest
setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada rate as of December 31, 2015, 2014 and 2013
karyawan dibebani tingkat bunga efektif rata- is 9.51%, 9.22% and 9.17%, respectively.
rata per tahun pada tanggal 31 Desember
2015, 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar 9,51%, 9,22% dan 9,17%.

5) Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang 5) Total loans include loans to related parties
diberikan kepada pihak berelasi sebesar amounting to Rp 5,937 million, Rp 9,815
Rp 5.937 juta, Rp 9.815 juta dan million and Rp 13,860 million net of allowance
Rp 13.860 juta setelah dikurangi cadangan for impairment losses of nil,
kerugian penurunan nilai sebesar nihil, Rp 2 million and Rp 2 million as of December
Rp 2 juta dan Rp 2 juta, masing-masing pada 31, 2015, 2014 and 2013, respectively (Note
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 26).
(Catatan 26).

Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak All loans to related parties as of
berelasi pada tanggal 31 Desember 2015, December 31, 2015, 2014 and 2013 are
2014 dan 2013 tidak lewat jatuh tempo dan neither past due nor individually impaired.
tidak mengalami penurunan nilai secara
individual.

6) Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang 6) The ratio of small business loans to total
diberikan adalah sebesar 3,87%, 4,61% dan loans as of December 31, 2015, 2014 and
5,26% masing-masing pada tanggal 2013 is 3.87%, 4.61% and 5.26%,
31 Desember 2015, 2014 dan 2013. respectively.

7) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 7) As of December 31, 2015, 2014 and 2013,
2013, tidak terdapat kredit yang dijadikan there are no loans pledged as collateral by
agunan oleh Bank. the Bank.

8) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 8) As of December 31, 2015, 2014 and 2013,
2013, rincian kredit yang direstrukturisasi the details of restructured loans classified
menurut jenis pinjaman sebelum cadangan based on types of loans, gross of allowance
kerugian penurunan nilai adalah sebagai of impairment losses are as follows:
berikut:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah
Kredit investasi 43.902 14.399 427 Investment loans
Kredit modal kerja 11.732 - - Working capital loans
Kredit konsumsi 187 65 122 Consumer loans

Jumlah Kredit 55.821 14.464 549 Total Loans

Selama tahun 2015, 2014 dan 2013, Bank In 2015, 2014 and 2013, the Bank
telah melakukan penyelamatan kembali atas restructured loans for some debtors, which
kredit untuk beberapa debitur masing-masing amounted to Rp 52,120 million, Rp 13,972
sebesar Rp 52.120 juta, Rp 13.972 juta dan million and Rp 427 million, respectively.
Rp 427 juta.

9) Saldo kredit bermasalah pada tanggal 9) As of December 31, 2015, 2014 and 2013,
31 Desember 2015, 2014 dan 2013, non-performing loans amounted to
masing-masing sebesar Rp 37.826 juta, Rp 37,826 million, Rp 50,531 million and
Rp 50.531 juta dan Rp 27.215 juta. Rp 27,215 million, respectively.

210
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

10) Kredit modal kerja yang diberikan kepada 10) Working capital loans granted to financing
lembaga pembiayaan untuk membiayai companies to finance motorcycles and cars
kendaraan motor dan mobil sebesar amounted to Rp 232,946 million, Rp 217,952
Rp 232.946 juta, Rp 217.952 juta dan million and Rp 152,936 million as of
Rp 152.936 juta, masing-masing pada tanggal December 31, 2015, 2014 and 2013,
31 Desember 2015, 2014 dan 2013. respectively.

11) Rasio non-performing loan (NPL) pada 11) Non-performing loan (NPL) ratio as of
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 December 31, 2015, 2014 and 2013 are as
adalah sebagai berikut: follows:

2015 2014 2015

NPL Bruto *) 3,14% 4,55% 2,33% Gross NPL *)


NPL Neto *) 1,80% 4,16% 1,45% Net NPL *)

*) Sesuai dengan Surat Edaran Bank *) In accordance with Bank Indonesia


Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal Circular Letter (SE-BI) No. 13/30/DPNP
16 Desember 2011, perhitungan dated December 16, 2011, non-
persentase non-performing loan (NPL) performing loan (NPL) percentage
tidak termasuk kredit kepada bank lain. calculation does not include loans to
other banks.

12) Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian 12) As of December 31, 2015, 2014 and 2013,
Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada there is no loan which exceeded the legal
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, lending limit (BMPK) as stated in the legal
tidak terdapat kredit yang melampaui lending limit report to Bank Indonesia.
ketentuan BMPK.

13) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 13) As of December 31, 2015, 2014 and 2013,
2013, rincian kredit bermasalah menurut the details of non-performing loans based on
sektor ekonomi adalah sebagai berikut: economic sector are as follows:

2015 2014 2013


Cadangan Cadangan Cadangan
kerugian kerugian kerugian
penurunan penurunan penurunan
Kredit nilai/ Kredit nilai/ Kredit nilai/
bermasalah/ Allowance bermasalah/ Allowance bermasalah/ Allowance
Non-performing for impairment Non-performing for impairment Non-performing for impairment
loans losses loans losses loans losses
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Rumah tangga 8.869 3.104 3.524 1.711 5.052 2.094 Household
Perdagangan besar Wholesale and
dan eceran 5.090 2.204 4.008 1.771 7.891 2.872 retail
Real estat, usaha
persewaan dan Real estate, rental
perusahaan jasa 1.410 379 15.980 553 1.681 462 and services
Industri pengolahan 545 146 314 86 9.724 3.904 Manufacturing
Penyediaan akomodasi
dan penyediaan Accomodation, food
makan minum - - 22 6 191 35 and beverages
Lainnya 660 177 867 211 2.676 737 Others
Jumlah - Rupiah 16.574 6.010 24.715 4.338 27.215 10.104 Total - Rupiah

Valuta asing Foreign currency


Industri pengolahan 21.252 10.164 25.816 - - - Manufacturing

Jumlah 37.826 16.174 50.531 4.338 27.215 10.104 Total

211
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

14) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai 14) The changes in the allowance for impairment
adalah sebagai berikut: losses are as follows:
2015
Valuta
asing/
Foreign Jumlah/
Rupiah currency Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 6.441 1 6.442 Balance at beginning of year


Penyisihan tahun berjalan 2.569 10.111 12.680 Provision during the year
Akrual bunga pada kredit
yang mengalami Accrued interest on impaired
penurunan nilai (79) - (79) loans
Penghapusan (289) - (289) Write-off
Selisih kurs - 52 52 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 8.642 10.164 18.806 Balance at end of year

2014
Valuta
asing/
Foreign Jumlah/
Rupiah currency Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 11.580 1 11.581 Balance at beginning of year


Penyisihan tahun berjalan 3.291 - 3.291 Provision during the year
Akrual bunga pada kredit
yang mengalami Accrued interest on impaired
penurunan nilai (714) - (714) loans
Penghapusan (7.716) - (7.716) Write-off

Saldo akhir tahun 6.441 1 6.442 Balance at end of year

2013
Valuta
asing/
Foreign Jumlah/
Rupiah currency Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 12.472 - 12.472 Balance at beginning of year


Penyisihan tahun berjalan 459 1 460 Provision during the year
Akrual bunga pada kredit
yang mengalami Accrued interest on impaired
penurunan nilai (893) - (893) loans
Penghapusan (458) - (458) Write-off

Saldo akhir tahun 11.580 1 11.581 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan Management believes that the allowance for
kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup impairment losses on loans is adequate to
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul cover the losses which might arise from
akibat tidak tertagihnya kredit. uncollectible loans.

212
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

15) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah 15) The changes in the loans written off are as
sebagai berikut: follows:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Saldo aw al tahun 2.287 2.046 2.041 Balance at beginning of year
Penambahan dalam
tahun berjalan 289 7.716 458 Additions during the year
Hapus tagih (166) (7.475) (453) Write off

Saldo akhir tahun 2.410 2.287 2.046 Balance at end of year

16) Nilai tercatat diamortisasi dari kredit yang 16) Carrying value of loans at amortized cost are
diberikan adalah sebagai berikut: as follows:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Kredit yang diberikan 1.251.812 1.216.944 1.270.553 Loans


Pendapatan bunga yang masih Accrued interest receivable
akan diterima (Catatan 13) 8.922 7.940 7.857 (Note 13)
Pendapatan diterima dimuka Income received in advance
(Catatan 17) (1.371) (1.114) (858) (Note 17)
Cadangan kerugian penurunan Allow ance for impairment
nilai (18.806) (6.442) (11.581) losses

Jumlah 1.240.557 1.217.328 1.265.971 Total

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND LIABILITY

a. Tagihan Akseptasi a. Acceptances Receivable

Akun ini merupakan tagihan akseptasi This account represents acceptances


berdasarkan counterparty – bukan bank receivable based on non-bank counterparty
untuk tahun yang berakhir 31 Desember for the year ended December 31, 2013 which
2013 sebesar USD 187.403 (atau setara amounted to USD 187,403 (or equivalent to
dengan Rp 2.281 juta). Rp 2,281 million).

Tagihan akseptasi pada tanggal Acceptances receivable as of December 31,


31 Desember 2013 tidak mengalami 2013 are not impaired.
penurunan nilai.

b. Liabilitas Akseptasi c. b. Acceptances Liability

Liabilitas akseptasi berdasarkan counterparty Acceptances liability based on non-bank


– bukan bank untuk tahun yang berakhir counterparty for the year ended
31 Desember 2013 sebesar USD 187.403 December 31, 2013 which amounted to
(atau setara dengan Rp 2.281 juta. USD 187,403 (or equivalent to Rp 2,281
million).

Jangka waktu seluruh tagihan dan liabilitas All acceptances receivable and liability have a
akseptasi adalah 3-6 bulan pada tanggal terms of 3-6 months as of December 31, 2013.
31 Desember 2013.

Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi pada All acceptances receivable and liability as of
tanggal 31 Desember 2013 dilakukan dengan December 31, 2013 are made with third parties.
pihak ketiga.

213
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

12. ASET TETAP 12. PREMISES AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2015 Additions Deductions Reclassification 2015
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya perolehan: Cost:


Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 5.585 - - - 5.585 Land
Bangunan 11.487 - - - 11.487 Buildings
Kendaraan bermotor 7.052 1.017 1.433 - 6.636 Motor vehicles
Perlengkapan dan Office furniture and
peralatan kantor 26.376 492 257 119 26.730 equipment

Jumlah 50.500 1.509 1.690 119 50.438 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:


Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan 5.094 592 - - 5.686 Buildings
Kendaraan bermotor 3.350 1.040 1.433 - 2.957 Motor vehicles
Perlengkapan dan Office furniture and
peralatan kantor 22.134 1.772 257 41 23.690 equipment

Jumlah 30.578 3.404 1.690 41 32.333 Total

Jumlah Tercatat 19.922 18.105 Net Carrying Value

1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,
2014 Additions Deductions 2014
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya perolehan: Cost:


Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 5.585 - - 5.585 Land
Bangunan 11.443 44 - 11.487 Buildings
Kendaraan bermotor 5.192 2.971 1.111 7.052 Motor vehicles
Perlengkapan dan Office furniture and
peralatan kantor 25.383 1.327 334 26.376 equipment

Jumlah 47.603 4.342 1.445 50.500 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:


Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan 4.505 589 - 5.094 Buildings
Kendaraan bermotor 3.962 499 1.111 3.350 Motor vehicles
Perlengkapan dan Office furniture and
peralatan kantor 20.524 1.943 333 22.134 equipment

Jumlah 28.991 3.031 1.444 30.578 Total

Jumlah Tercatat 18.612 19.922 Net Carrying Value

214
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2013 Additions Deductions Reclassifications 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya perolehan: Cost:


Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 3.409 2.176 - - 5.585 Land
Bangunan 9.780 1.663 - - 11.443 Buildings
Kendaraan bermotor 4.551 656 15 - 5.192 Motor vehicles
Perlengkapan dan Office furniture and
peralatan kantor 24.397 1.046 540 480 25.383 equipment

Jumlah 42.137 5.541 555 480 47.603 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:


Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan 3.973 532 - - 4.505 Buildings
Kendaraan bermotor 3.478 499 15 - 3.962 Motor vehicles
Perlengkapan dan Office furniture and
peralatan kantor 18.650 2.261 521 134 20.524 equipment

Jumlah 26.101 3.292 536 134 28.991 Total

Jumlah Tercatat 16.036 18.612 Net Carrying Value

Pada tahun 2015 dan 2013, perlengkapan dan In 2015 and 2013, office furniture and equipment
peralatan kantor sebelumnya dicatat sebagai aset previously recorded in other asset as deferred
lain-lain sebagai biaya ditangguhkan telah cost is reclassified to premises and equipment at
direklasifikasi sebagai aset tetap dengan nilai their net book values amounting to Rp 78 million
buku masing-masing sebesar Rp 78 juta dan and Rp 346 million, respectively.
Rp 346 juta.

Pelepasan aset tetap merupakan penjualan dan Disposals of premises and equipment represent
penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai the sale and write-off of premises and equipment
berikut: with details as follows:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Hasil bersih pelepasan Proceeds f rom disposals of


aset tetap 861 660 9 premises and equipment
Nilai tercatat - 1 19 Net carry ing v alue

Keuntungan (kerugian) Gain (loss) on disposals


pelepasan aset tetap - of premises and
bersih 861 659 (10) equipment - net

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak The Bank owns several pieces of land with
legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang Building Use Rights (HGB) for 20 years expiring in
berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo the years ranging from 2029 to 2043, and Land
antara tahun 2029 sampai dengan tahun 2043, Use Rights (Hak Pakai) for a period of 5 (five)
dan Hak Pakai yang berjangka waktu 5 (lima) years until 2019. Management believes that there
tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2019. will be no difficulty in the extension of the land
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah rights since all the land is acquired legally and
dengan perpanjangan hak atas tanah karena supported by sufficient evidence of ownership.
seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung
dengan bukti pemilikan yang memadai.

215
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Nilai wajar aset tetap untuk tanah dan bangunan The fair value of the land and buildings which are
yang dimiliki oleh Bank telah dinilai oleh KJPP directly owned by the Bank had been appraised by
Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun & KJPP Muttaqin Bambang Purwanto Rozak
Rekan pada tanggal 31 Agustus 2015 dengan Uswatun & Rekan on August 31, 2015 by using
metode penilaian pendekatan biaya dengan nilai cost approach at Rp 45,966 million. As of
sebesar Rp 45.966 juta. Pada tanggal December 31, 2015, management believes that
31 Desember 2015, manajemen berpendapat the estimated fair value of premises and
bahwa estimasi nilai wajar dari aset tetap tidak equipment is not significantly different from the
berbeda secara material dari hasil penilaian appraisal result.
tersebut.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat Management believes that there are no
indikasi penurunan nilai dan nilai tercatat semua impairment indication and the net book value of
aset tetap dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak premises and equipment are recoverable, as such
diperlukan penurunan nilai atas aset tetap. there is no impairment in value of premises and
equipment.

Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan Premises and equipment, except for land, are
kepada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, pihak insured with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, related
berelasi (Catatan 26) dan PT Asuransi Buana party (Note 26) and PT Asuransi Buana
Independent, terhadap risiko kebakaran, kecurian Independent, against fire, theft and other possible
dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan risks for Rp 53,412 million as of
sebesar Rp 53.412 juta pada tanggal December 31, 2015, Rp 40,421 million as of
31 Desember 2015, Rp 40.421 juta pada tanggal December 31, 2014 and Rp 36,392 million as of
31 Desember 2014 dan Rp 36.392 juta pada December 31, 2013. Management believes that
tanggal 31 Desember 2013. Manajemen the insurance coverage is adequate to cover
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut possible losses on the assets insured.
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian
atas aset yang dipertanggungkan.

Jumlah biaya perolehan aset tetap yang sudah The total cost of fully depreciated, premises and
didepresiasi penuh dan masih digunakan adalah equipment that are still in use amounted to
sebesar Rp 19.361 juta, Rp 17.571 juta dan Rp 19,361 million, Rp 17,571 million and
Rp 16.214 juta, masing-masing pada tanggal Rp 16,214 million, as of December 31, 2015, 2014
31 Desember 2015, 2014 dan 2013. and 2013, respectively.

13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Akumulasi dana program asuransi 21.980 19.649 17.340 Accumulated fund insurance program
Pendapatan bunga yang masih
akan diterima 12.556 11.590 11.263 Accrued interest receivables
Agunan yang diambil alih 11.273 17.214 11.203 Foreclosed properties
Biaya dibayar dimuka 6.290 6.013 5.044 Prepaid expense
Biaya ditangguhkan 2.068 2.653 2.556 Deferred cost
Persediaan hadiah dan barang cetakan 1.266 1.416 1.562 Gifts and printed matters
Setoran jaminan 448 448 253 Marginal deposits
Lainnya 1.521 717 441 Others

Jumlah 57.402 59.700 49.662 Total

Akumulasi Dana Program Asuransi Accumulated Fund Insurance Program

Akun ini merupakan pendanaan Bank melalui This account represents funding made by the
PT Equity Life Indonesia, pihak berelasi Bank through PT Equity Life Indonesia, a related
(Catatan 26), untuk memenuhi liabilitas imbalan party (Note 26), to meet the post-employment
pasca kerja. benefits obligations.

216
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Agunan yang Diambil Alih Foreclosed Properties

Agunan yang diambil alih merupakan jaminan Foreclosed properties represent loan collaterals in
kredit berupa tanah dan bangunan yang telah the form of land and building that have been
diambil alih oleh Bank. foreclosed by the Bank.

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia The Bank has taken actions for the resolution of
No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012, foreclosed properties as required by Bank
Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas Indonesia under its regulation No. 14/15/PBI/2012
agunan yang diambil alih. dated October 24, 2012.

Beban administrasi agunan yang diambil alih Administrative expenses of foreclosed properties
untuk tahun 2015, 2014 dan 2013 masing-masing in 2015, 2014 and 2013 amounted to
sebesar Rp 292 juta, Rp 2.006 juta dan Rp 1.202 Rp 292 million, Rp 2,006 million and Rp 1,202
juta, yang dibebankan dalam laba rugi. million, respectively, which are charged to profit or
loss.

Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Accrued Interest Receivables

Merupakan bunga yang masih akan diterima atas Represents interest receivables on placement
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, with Bank Indonesia and other banks, securities
efek-efek dan kredit. and loans.

Biaya Dibayar Dimuka Prepaid Expense

Merupakan biaya dibayar dimuka atas sewa Represents prepaid expenses on building rentals,
gedung, premi asuransi, premi penjaminan insurance premium, guarantee deposits premium
simpanan dan uang muka lainnya. and other prepayments.

Biaya Ditangguhkan Deferred Cost

Merupakan biaya ditangguhkan atas renovasi Represents deferred cost on renovation of the rent
gedung yang disewa, biaya pra-operasi dan hak buildings, pre-operation cost, and land rights.
atas tanah.

14. SIMPANAN 14. DEPOSITS

Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun Deposits are arranged at both fixed and floating
mengambang, sehingga Bank terpapar risiko interest rate, thus exposing the Bank to fair value
suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate interest rate risk and cash flow interest rate risk.
risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash
flow interest rate risk).

Simpanan terdiri dari: Deposits consist of:

2015
Pihak berelasi/ Pihak ketiga/
Related parties Third parties Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Giro 55.264 302.561 357.825 Demand deposits


Tabungan 9.226 190.104 199.330 Savings deposits
Deposito berjangka 67.554 1.023.866 1.091.420 Time deposits

Jumlah 132.044 1.516.531 1.648.575 Total

217
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2014
Pihak berelasi/ Pihak ketiga/
Related parties Third parties Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Giro 252.529 163.636 416.165 Demand deposits


Tabungan 9.905 174.629 184.534 Savings deposits
Deposito berjangka 82.896 1.106.244 1.189.140 Time deposits

Jumlah 345.330 1.444.509 1.789.839 Total

2013
Pihak berelasi/ Pihak ketiga/
Related parties Third parties Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Giro 233.552 209.309 442.861 Demand deposits


Tabungan 5.544 174.730 180.274 Savings deposits
Deposito berjangka 30.148 950.463 980.611 Time deposits

Jumlah 269.244 1.334.502 1.603.746 Total

a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties


Rupiah 38.366 44.835 52.323 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 16.898 207.694 181.229 United States Dollar
Sub jumlah 55.264 252.529 233.552 Sub total

Pihak ketiga Third parties


Rupiah 163.684 130.624 113.681 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 138.877 33.012 95.628 United States Dollar
Sub jumlah 302.561 163.636 209.309 Sub total

Jumlah 357.825 416.165 442.861 Total

Tingkat bunga efektif Average annual effective


rata-rata per tahun: interest rates:
Rupiah 2,20% 2,33% 1,90% Rupiah
Dollar Amerika Serikat 0,24% 0,26% 0,25% United States Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan There are no demand deposits that are
2013, tidak ada giro yang diblokir dan restricted and pledged as loan collaterals as
dijadikan jaminan kredit. of December 31, 2015, 2014 and 2013.

218
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

b. Tabungan terdiri atas: b. Savings deposits consist of:

2015 2014 2013


Pihak Pihak Pihak Pihak Pihak Pihak
berelasi/ ketiga/ berelasi/ ketiga/ berelasi/ ketiga/
Related Third Jumlah/ Related Third Jumlah/ Related Third Jumlah/
parties parties Total parties parties Total parties parties Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah
Tabungan Ganesha 7.822 154.262 162.084 8.452 136.902 145.354 4.967 136.023 140.990 Tabungan Ganesha
Tabungan Investasi 84 25.514 25.598 240 25.524 25.764 170 24.238 24.408 Tabungan Investasi
Tabungan Optima 1.313 8.066 9.379 1.212 9.757 10.969 406 11.960 12.366 Tabungan Optima
Tabunganku 7 1.138 1.145 1 1.305 1.306 1 668 669 Tabunganku
Tabungan Pelajar - 1.124 1.124 - 1.141 1.141 - 1.841 1.841 Tabungan Pelajar

Jumlah 9.226 190.104 199.330 9.905 174.629 184.534 5.544 174.730 180.274 Total

Tingkat bunga efektif Average annual effective


rata-rata per tahun: interest rates:
Rupiah 2,90% 2,82% 2,53% Rupiah

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan There are no savings deposits that are
2013, tidak ada tabungan yang diblokir dan restricted and pledged as loan collaterals as
dijadikan jaminan kredit. of December 31, 2015, 2014 and 2013.

c. Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties


Rupiah 66.575 81.302 29.215 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 979 1.594 933 United States Dollar
Sub jumlah 67.554 82.896 30.148 Sub total

Pihak ketiga Third parties


Rupiah 944.544 1.036.463 925.450 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 79.322 69.781 25.013 United States Dollar
Sub jumlah 1.023.866 1.106.244 950.463 Sub total

Jumlah 1.091.420 1.189.140 980.611 Total

Tingkat bunga efektif Average annual effective


rata-rata per tahun: interest rates:
Rupiah 8,85% 8,96% 6,40% Rupiah
Dollar Amerika Serikat 1,41% 1,45% 1,12% United States Dollar

219
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan Time deposits classified based on the term
periode adalah sebagai berikut: are as follows:

2015 2014 2013


Valuta Valuta Valuta
asing/ asing/ asing/
Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/
Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

 1 bulan 604.414 80.045 684.459 830.704 70.970 901.674 757.330 25.538 782.868  1 month
> 1 - 3 bulan 261.512 29 261.541 208.336 112 208.448 145.839 121 145.960 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 85.166 138 85.304 29.384 214 29.598 26.246 210 26.456 > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan 56.920 89 57.009 48.026 79 48.105 24.151 77 24.228 > 6 - 12 months
> 12 bulan 3.107 - 3.107 1.315 - 1.315 1.099 - 1.099 > 12 months

Jumlah 1.011.119 80.301 1.091.420 1.117.765 71.375 1.189.140 954.665 25.946 980.611 Total

Deposito berjangka yang diblokir dan Time deposits which are restricted and
dijadikan jaminan kredit sebesar pledged as loan collaterals amounted to
Rp 79.666 juta dan USD 168.935 (atau setara Rp 79,666 million and USD 168,935 (or
dengan Rp 2.329 juta) pada tanggal equivalent to Rp 2,329 million) as of
31 Desember 2015, Rp 90.321 juta dan December 31, 2015, Rp 90,321 million and
USD 166.968 (atau setara dengan USD 166,968 (or equivalent to Rp 2,068
Rp 2.068 juta) pada tanggal 31 Desember million) as of December 31, 2014 and
2014 dan Rp 112.988 juta dan USD 164.978 Rp 112,988 million and USD 164,978 (or
(atau setara dengan Rp 2.008 juta) pada equivalent tp Rp 2,008 million) as of
tanggal 31 Desember 2013. December 31, 2013.

Nilai tercatat diamortisasi dari simpanan Carrying value of deposits at amortized cost
adalah sebagai berikut: are as follows:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Simpanan Deposits
Giro 357.825 416.165 442.861 Demand deposits
Tabungan 199.330 184.534 180.274 Savings deposits
Deposito 1.091.420 1.189.140 980.611 Time deposits
Bunga yang masih harus
dibayar (Catatan 17) Accrued interest (Note 17)
Giro 470 521 520 Demand deposits
Tabungan 440 453 391 Savings deposits
Deposito 4.290 5.145 3.633 Time deposits

Jumlah 1.653.775 1.795.958 1.608.290 Total

220
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

15. SIMPANAN DARI BANK LAIN 15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga Deposits from other banks are arranged at both
tetap maupun mengambang, sehingga Bank fixed and floating interest rates, thus exposing the
terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair Bank to fair value interest rate risk and cash flow
value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas interest rate risk.
arus kas (cash flow interest rate risk).

Seluruh simpanan dari bank lain dalam mata uang All of the deposits from other banks in Indonesian
Rupiah, terdiri dari : Rupiah, consists of:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Pihak berelasi Related party
Giro 2 1 2 Demand deposits
Pihak ketiga Third parties
Call money 45.000 88.000 134.000 Call money
Deposito berjangka 26.095 12.390 8.767 Time deposits
Giro 2.541 2.360 2.321 Demand deposits
Tabungan 14 18 18 Savings deposits
Sub jumlah 73.650 102.768 145.106 Sub total

Jumlah 73.652 102.769 145.108 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective


per tahun interest rates
Call money 5,71% 6,23% 4,65% Call money
Deposito berjangka 8,92% 8,81% 5,91% Time deposits
Giro 1,77% 1,92% 1,60% Demand deposits
Tabungan 2,05% 6,45% 1,96% Saving deposits

Call Money Call Money

Jangka waktu call money 4-5 hari pada tanggal Call money has a term of 4-5 days as of
31 Desember 2015, 2-5 hari pada tanggal December 31, 2015, 2-5 days as of December 31,
31 Desember 2014 dan 2-17 hari pada tanggal 2014 and 2-17 days as of December 31, 2013.
31 Desember 2013.

Deposito Berjangka Time Deposits

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan Time deposits classified based on the term are as
periode adalah sebagai berikut: follows:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

< 1 - 3 bulan 24.552 11.084 6.173 < 1 - 3 months


> 3 - 12 bulan 1.543 1.306 647 > 3 - 12 months
> 12 bulan - - 1.947 > 12 months

Jumlah 26.095 12.390 8.767 Total

Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan Time deposits which are restricted and pledged as
jaminan kredit sebesar Rp 6.503 juta, Rp 3.786 loan collaterals amounted to Rp 6,503 million,
juta dan Rp 4.785 juta, masing-masing pada Rp 3,786 million and Rp 4,785 million as of
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. December 31, 2015, 2014 and 2013, respectively.

221
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

16. UTANG PAJAK 16. TAXES PAYABLE

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Pajak penghasilan badan (Catatan 23) 2.411 - 3.224 Corporate income tax (Note 23)
Pajak Penghasilan Income tax
Pasal 21 401 84 538 Article 21
Pasal 23/26 1.558 2.005 1.241 Articles 23/26
Pasal 25 - - 17 Article 25
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 42 4 136 Value Added Tax - Net

Jumlah 4.412 2.093 5.156 Total

17. LIABILITAS LAIN-LAIN 17. OTHER LIABILITIES

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Bunga yang masih harus dibayar 5.329 6.198 4.676 Accrued interest
Pendapatan diterima dimuka 1.472 1.238 917 Income received in advance
Biaya yang masih harus dibayar 1.172 1.188 1.212 Accrued expenses
Setoran jaminan 673 570 1.057 Margin deposits

Jumlah 8.646 9.194 7.862 Total

Bunga yang Masih Harus Dibayar Accrued Interest

Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas Represents interest payable on deposits and
simpanan dan simpanan dari bank lain. deposits from other banks.

Pendapatan Diterima Dimuka Income Received in Advance

Merupakan pendapatan provisi kredit yang Represents unamortized fees on loans and
diterima dimuka dan belum diamortisasi dan unearned interest income.
pendapatan bunga diterima dimuka.

Setoran Jaminan Margin Deposits

Merupakan setoran jaminan bank garansi dan Represents margin deposits on bank guarantees
sewa safe deposit. and safe deposit rentals.

18. MODAL SAHAM 18. CAPITAL STOCK

Rincian pemegang saham Bank pada tanggal The Bank’s stockholders as of December 31,
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah 2015, 2014 and 2013 is as follows:
sebagai berikut:

2015
Jumlah Persentase Jumlah
saham/ pemilikan/ modal/
Number of Percentage Total paid-up
Nama pemegang saham shares of ow nership capital stock Name of shareholders
Rp Juta/
Rp Million

PT Bintang Tunggal Gemilang 1.906.330.000 54,22% 190.633 PT Bintang Tunggal Gemilang


PT Equity Development PT Equity Development
Investment Tbk 1.049.760.000 29,85% 104.976 Investment Tbk
Tan Enk EE 560.000.000 15,93% 56.000 Tan Enk EE

Jumlah 3.516.090.000 100,00% 351.609 Total

222
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2014 dan/and 2013


Jumlah Persentase Jumlah
saham/ pemilikan/ modal/
Number of Percentage Total paid-up
Nama pemegang saham shares of ow nership capital stock Name of shareholders
Rp Juta/
Rp Million

PT Bintang Tunggal Gemilang 381.266.000 54,22% 190.633 PT Bintang Tunggal Gemilang


PT Equity Development PT Equity Development
Investment Tbk 209.952.000 29,85% 104.976 Investment Tbk
Tan Enk EE 112.000.000 15,93% 56.000 Tan Enk EE

Jumlah 703.218.000 100,00% 351.609 Total

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah The shares issued and fully paid are ordinary
saham biasa yang memberikan hak satu suara shares which entitle the holder one vote per
per saham dan berpartisipasi dalam dividen. share and to participate in dividends.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Based on the Deed of Minutes of Extraordinary
Saham Luar Biasa No. 12 tanggal 22 Oktober Shareholders’ General Meeting No. 12 dated
2015 dari notaris Dr. Isyana Wisnuwardhani October 22, 2015 of notary Dr. Isyana
Sadjarwo, S.H., M.H., pemegang saham telah Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., the
menyetujui hal-hal berikut ini: shareholders agree the following condition:

 Peningkatan modal dasar Bank yang semula  The increase of the Bank’s authorized capital
Rp 425.000 juta yang terbagi menjadi stock from Rp 425,000 million divided into
850 juta saham menjadi Rp 1.400.000 juta 850 million shares to Rp 1,400,000 million
yang terbagi menjadi 14.000 juta saham. divided into 14,000 million shares.

 Pemecahan nilai nominal saham Rp 500 per  The stock split of Rp 500 per share to Rp 100
saham menjadi Rp 100 per saham. per share.

 Penerbitan saham baru sebanyak-  Issuance of new shares at a maximum of


banyaknya 6.100 juta lembar saham dengan 6,100 million shares with par value of Rp 100
nilai nominal Rp 100 per lembar saham untuk per share to be offered to Public through
ditawarkan kepada Masyarakat melalui Initial Public Offering (IPO).
Penawaran Umum Saham Perdana (IPO).

 Penerbitan saham baru sebanyak-  Issuance of new shares at a maximum of


banyaknya 2.400 juta lembar saham dengan 2,400 million shares with par value of
nilai nominal Rp 100 per lembar saham Rp 100 per share to PT Equity Development
kepada PT Equity Development Investment Investment Tbk which will be offered at offering
Tbk yang akan ditawarkan dengan harga price with the applicable regulations, including
penawaran dengan memperhatikan the regulations of Capital Market and Stock
peraturan yang berlaku, termasuk peraturan Exchange that applicable where the shares of
pada Pasar Modal dan Bursa Efek yang the Bank will be listed.
berlaku dimana saham Bank akan dicatatkan.
Risalah rapat tersebut telah disahkan dalam Akta The minutes of meeting has been authorized in
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang the Deed of Statement of Decision of
Saham Luar Biasa No. 13 tanggal 22 Oktober Extraordinary Shareholders’ General Meeting
2015 dari notaris Dr. Isyana Wisnuwardhani No. 13 dated October 22, 2015 of notary Dr.
Sadjarwo, S.H., M.H., yang telah diterima dan Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H.,
dicatat dalam data sistem administrasi Menteri which has been received and recorded in the
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik database of administration system of the Minister
Indonesia pada surat keputusannya of Justice and Human Rights of the Repubic of
No. AHU-0946383.AH.01.02.TAHUN 2015 Indonesia in his Decision Letter No. AHU-
tanggal 20 November 2015. 0946383.AH.01.02. Year 2015 dated
November 20, 2015.

223
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

19. PENDAPATAN BUNGA 19. INTEREST REVENUES

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek Securities
Obligasi 16.961 13.732 11.550 Bonds
Sertifikat Bank Indonesia 2.349 5.593 1.941 Bank Indonesia Certificates
Sub jumlah - Dimiliki hingga
jatuh tempo 19.310 19.325 13.491 Sub total - Held-to-maturity
Tersedia untuk dijual Available for sale
Efek-efek Securities
Obligasi 2.857 512 - Bonds
Diperdagangkan FVTPL
Efek-efek Securities
Obligasi 58 988 2.284 Bonds
Pinjaman yang diberikan
dan piutang Loans and receivables
Giro 14 14 5 Demand deposits
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain Indonesia and other banks
Call Money 884 1.491 1.230 Call Money
Deposito berjangka 827 1.438 3.510 Time deposit
Kredit Loans
Modal kerja 93.545 82.133 75.978 Working capital
Konsumsi 52.078 43.150 36.558 Consumer
Investasi 30.338 30.259 38.193 Investment
Kredit Lainnya 79 714 893 Other loans
Lainnya 745 693 729 Others
Sub jumlah - Pinjaman yang Sub total - Loans and
diberikan dan piutang 178.510 159.892 157.096 receivables

Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah 200.735 180.717 172.871 Total Interest Revenues - Rupiah
Valuta asing Foreign currencies
Pinjaman yang diberikan
dan piutang Loans and receivables
Giro 84 52 31 Demand deposits
Penempatan pada bank lain Placements with other banks
Wesel tagih 49 - - Export draft
Call money 11 4 2 Call money
Kredit Loans
Modal kerja 3.466 4.046 3.621 Working capital
Investasi - 878 2.096 Investment
Jumlah Pendapatan Bunga - Total Interest Revenues -
Valuta asing 3.610 4.980 5.750 Foreign currencies

Jumlah Pendapatan Bunga 204.345 185.697 178.621 Total Interest Revenues

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit Included in interest revenues from loans is
adalah pendapatan bunga yang masih akan accrued interest income on impaired loans in
diterima dari kredit yang mengalami penurunan 2015, 2014 and 2013, which amounted to
nilai untuk tahun 2015, 2014 dan 2013, Rp 79 million, Rp 714 million and Rp 893 million,
masing-masing sebesar Rp 79 juta, Rp 714 juta respectively (Note 10).
dan Rp 893 juta (Catatan 10).

224
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

20. BEBAN BUNGA 20. INTEREST EXPENSE

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Simpanan Deposits
Deposito berjangka 94.032 89.952 70.702 Time deposits
Tabungan 5.648 5.028 4.858 Savings deposits
Giro 5.250 5.041 4.724 Demand deposits
Simpanan dari bank lain Deposits from other banks
Deposito berjangka 2.112 1.652 793 Time deposits
Call money 224 1.113 844 Call money
Giro 54 72 54 Demand deposits
Efek-efek - 17 - Securities

Sub jumlah - Rupiah 107.320 102.875 81.975 Sub total - Rupiah

Valuta Asing Foreign currencies


Simpanan Deposits
Deposito berjangka 956 911 720 Time deposits
Giro 548 523 372 Demand deposits

Sub jumlah - Valuta asing 1.504 1.434 1.092 Sub total - Foreign currencies

Jumlah Beban Bunga 108.824 104.309 83.067 Total Interest Expense

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Sewa 5.114 4.492 4.222 Rental


Pemeliharaan dan perbaikan 3.884 3.880 3.897 Repairs and maintenance
Penyusutan (Catatan 12) 3.445 3.031 3.292 Depreciation (Note 12)
Komunikasi 3.336 3.393 3.351 Communication
Outsourcing 2.199 1.737 1.891 Outsourcing
Listrik, air dan gas 1.742 1.676 1.612 Electricity, water and gasoline
Transportasi 1.355 1.386 1.429 Transportation
Promosi dan iklan 1.122 1.934 2.457 Promotion and advertising
Honorarium 1.055 811 1.161 Honorarium
Peralatan dan kebutuhan Office supplies and
kantor 936 707 766 stationeries
Amortisasi 928 850 771 Amortization
Keamanan 773 614 750 Security
Asuransi 440 301 185 Insurance
Pajak 326 356 355 Taxes
Lainnya 1.448 2.189 3.089 Others
Jumlah 28.103 27.357 29.228 Total

225
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

22. BEBAN TENAGA KERJA 22. PERSONNEL EXPENSES

2015 2014 *) 2013 *)


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Gaji 49.481 47.148 47.944 Salaries


Tunjangan dan honorarium 5.105 4.396 4.314 Benefits and honorarium
Imbalan pasca kerja Post-employment benefits
(Catatan 25) 4.841 3.636 3.593 (Note 25)
Pendidikan dan pelatihan 1.144 1.998 2.640 Training and education

Jumlah 60.571 57.178 58.491 Total

Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, Details of salaries and benefits of directors,
dewan komisaris, komite audit dan pejabat commissioners, audit committee and excecutive
eksekutif adalah sebagai berikut: officers are as follows:
2015
Jumlah Gaji dan Beban manfaat
Pejabat/ Tunjangan/ karyawan/
Number of Salaries and Post-employment Jumlah/
Officers Benefits benefit Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Dewan Komisaris 3 1.972 - 1.972 Board of Commissioners
Dewan Direksi 4 6.952 - 6.952 Board of Directors
Anggota Komite Audit 2 248 - 248 Audit Committee Members
Pejabat Eksekutif 26 8.663 5.211 13.874 Executive Officers
Jumlah 35 17.835 5.211 23.046 Total

2014 *)
Jumlah Gaji dan Beban manfaat
Pejabat/ Tunjangan/ karyawan/
Number of Salaries and Post-employment Jumlah/
Officers Benefits benefit Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Dewan Komisaris 4 2.426 - 2.426 Board of Commissioners


Dewan Direksi 4 4.580 - 4.580 Board of Directors
Anggota Komite Audit 2 244 - 244 Audit Committee Members
Pejabat Eksekutif 20 8.445 4.234 12.679 Executive Officers

Jumlah 30 15.695 4.234 19.929 Total

2013 *)
Jumlah Gaji dan Beban manfaat
Pejabat/ Tunjangan/ karyawan/
Number of Salaries and Post-employment Jumlah/
Officers Benefits benefit Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Dewan Komisaris 3 1.968 - 1.968 Board of Commissioners


Dewan Direksi 3 6.013 - 6.013 Board of Directors
Anggota Komite Audit 2 244 - 244 Audit Committee Members
Pejabat Eksekutif 13 7.154 2.263 9.417 Executive Officers

Jumlah 21 15.379 2.263 17.642 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

226
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

23. PAJAK PENGHASILAN 23. INCOME TAX

Beban pajak Bank terdiri dari: Tax expense of the Bank consist of the following:

2015 2014 *) 2013 *)


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Pajak kini 2.550 84 3.799 Current tax


Pajak tangguhan (605) 1.058 1.043 Deferred tax

Jumlah beban pajak 1.945 1.142 4.842 Total tax expense

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut A reconciliation between income before tax per
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif statement of profit or loss and other
lain dengan laba kena pajak adalah sebagai comprehensive income and taxable income is as
berikut: follows:

2015 2014 *) 2013 *)


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per statement


laporan laba rugi dan of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain 7.396 4.134 18.896 comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differences:


Beban imbalan pasca Post-employment benefit
kerja 3.266 1.909 1.336 expense
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses
nilai kredit (1.311) (5.846) (7.712) of loans
Penurunan (kenaikan) Unrealized loss (gain) on
nilai efek yang belum decrease (increase) in value
direalisasi (96) (514) 2.172 of securities
Depreciation of premises
Penyusutan aset tetap 561 217 33 and equipment

Jumlah 2.420 (4.234) (4.171) Total

Perbedaan tetap: Permanent differences:


Representasi dan sumbangan 263 330 340 Representation and donations
Kenikmatan kepada karyawan 121 104 131 Employees' benefits in kind

Jumlah 384 434 471 Total

Laba Kena Pajak 10.200 334 15.196 Taxable Income

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

227
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah The computations of current tax expense and
sebagai berikut: current tax payable are as follows:

2015 2014 *) 2013 *)


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Beban pajak kini dengan 25% 2.550 84 3.799 Current tax expense at 25%
Dikurangi pajak dibayar di muka: Prepaid income tax:
Pasal 25 (139) (504) (575) Article 25

Pajak dibayar dimuka - 28A - (420) - Prepaid taxes - 28A

Utang pajak (Catatan 16) 2.411 - 3.224 Tax payable (Note 16)

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank The Bank’s taxable income and corporate income
tahun 2014 dan 2013 telah sesuai dengan Surat tax in 2014 and 2013 are in accordance with the
Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh annual corporate income tax returns filed by the
Bank ke Kantor Pelaporan Pajak. Bank to the Tax Service Office.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan The details of the Bank’s deferred tax assets and
Bank adalah sebagai berikut: liabilities are as follows:

Disajikan kembali - Catatan 34/As restated - Note 34


Dikreditkan Dikreditkan
Dibebankan (dibebankan) (dibebankan)
Dikreditkan ke penghasilan Dikreditkan ke penghasilan Dikreditkan ke penghasilan
(dibebankan) komprehensif lain/ (dibebankan) komprehensif lain/ (dibebankan) komprehensif lain/
ke laba rugi/ Credit (charged) ke laba rugi/ Credited (charged) ke laba rugi/ Credited (charged)
1 Januari/ Credited (charged) to other 31 Desember/ Credited (charged) to other 31 Desember/ Credited (charged) to other 31 Desember/
January 1, to profit or loss comprehensive December 31, to profit or loss comprehensive December 31, to profit or loss comprehensive December 31,
2013 for the year income 2013 for the year income 2014 for the year income 2015
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Depreciation of premises
Penyusutan aset tetap (559) 8 - (551) 54 - (497) 140 - (357) and equipment
Cadangan kerugian Impairment losses on
penurunan nilai kredit (1.649) (1.928) - (3.577) (1.461) - (5.038) (328) - (5.366) loans
Rugi (laba) yang belum
direalisasi atas Unrealized loss (gain) on
penurunan (kenaikan) decrease (increase)
nilai efek (828) 543 - (285) (128) (32) (445) (24) 487 18 in value of securities
Beban (manfaat) Post-employment benefit
imbalan pasca kerja 5.339 334 (1.146) 4.527 477 1.106 6.110 817 (316) 6.611 expense (benefit)

Aset (Liabilitas) Pajak Deferred Tax Assets


Tangguhan - Bersih 2.303 (1.043) (1.146) 114 (1.058) 1.074 130 605 171 906 (Liabilities) - Net

228
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil A reconciliation between the total tax expenses
perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan and the amounts computed by applying the
tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai effective tax rates to income before tax is as
berikut: follows:

2015 2014 *) 2013 *)


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Laba sebelum pajak menurut Income before tax per statement
laporan laba rugi dan of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain 7.396 4.134 18.896 comprehensive income

Tarif pajak yang berlaku 1.849 1.034 4.724 Tax expense at effective tax rates
Pengaruh pajak atas perbedaan
tetap 96 108 118 Tax effect on permanent differences

Beban Pajak 1.945 1.142 4.842 Tax Expense

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

24. LABA PER SAHAM 24. EARNINGS PER SHARE

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk The computation of basic/diluted earnings per
perhitungan laba per saham dasar/dilusian yang share attributable to the owners of the Bank is
diatribusikan kepada pemilik entitas induk: based on the following data:

2015 2014 *) 2013 *)


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Laba bersih Net income
Laba untuk perhitungan Earnings for computation of
per saham dasar/dilusian: basic/diluted earnings per share:
Laba bersih 5.451 2.992 14.054 Net income

Lembar/ Lembar/ Lembar/


Jumlah Saham (dalam angka penuh) Shares Shares Shares Numbers of Shares (in full amount)
Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary
biasa untuk perhitungan laba shares for computation of basic/diluted
per saham dasar/dilusian 3.516.090.000 3.516.090.000 3.516.090.000 earnings per share

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk The weighted average number of ordinary shares
perhitungan laba per saham telah used in the computatuon of earnings per share
memperhitungkan efek dari pemecahan nilai take into account the effect of stock split, based
nominal saham berdasarkan Akta Pernyataan on the Deed of Statement of Decision of
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Extraordinary Shareholders’ General Meeting No.
Biasa No. 13 tanggal 22 Oktober 2015 dari notaris 13 dated October 22, 2015 of notary Dr. Isyana
Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., which is
yang diterapkan secara retrospektif (Catatan 18). applied retrospectively (Note 18).

229
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Tabel berikut merangkum efek pada laba per The following table summarises that effect on
saham dasar/dilusian. basic/diluted earnings per share.

Kenaikan laba tahun berjalan


yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk/ Kenaikan laba per saham
Increase in profit for the dasar/dilusian/
year attributable to Increase in basic/diluted
the ow ners of the entity earnings per share
2014 2013 2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Rp
Rp Million Rp Million
Perubahan kebijakan akuntansi Changes in accounting
sehubungan dengan: policies relating to:
Penerapan PSAK 24 (revisi 2013) 10 204 0,0028 0,0581 Application of PSAK 24 (revised 2013)

25. IMBALAN PASCA KERJA 25. POST-EMPLOYMENT BENEFITS

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan The Bank calculates defined post-employment
pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang- benefits for its employees in accordance with
Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah Labor Law No. 13/2003. The number of
karyawan yang berhak memperoleh manfaat employees entitled to the benefits is 327, 332 and
tersebut sebanyak 327, 332 dan 364 karyawan 364 employees as of December 31, 2015, 2014
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015, and 2013, respectively.
2014 dan 2013.

Program Pensiun Imbalan Pasti Defined Benefit Pension Plan

Bank menyelenggarakan program pensiun The Bank established defined benefit pension
imbalan pasti untuk semua karyawan lokal. plan covering all the local permanent employees.
Program ini memberikan imbalan pensiun This plan provides pension benefits based on
berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan years of service and salaries of the employees.
masa kerja karyawan.

Program pensiun imbalan pasti memberikan The defined benefit pension plan typically expose
eksposur Bank terhadap risiko aktuarial seperti the Bank to actuarial risks such as investment risk,
risiko investasi, risiko tingkat bunga, risiko interest rate risk, longevity risk and salary risk.
harapan hidup dan risiko gaji.

Risiko Investasi Investment risk

Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung The present value of the defined benefit plan
menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan liability is calculated using a discount rate
dengan mengacu pada imbal hasil obligasi determined by reference to high quality corporate
korporasi berkualitas tinggi. bond yields.

Risiko Tingkat Bunga Interest risk

Penurunan suku bunga obligasi akan A decrease in the bond interest rate will increase
meningkatkan liabilitas program, namun sebagian the plan liability, however, this will be partially
akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan offset by an increase in the return on the plan’s
imbal hasil atas investasi instrumen utang. debt investments.

Risiko Harapan Hidup Longevity risk

Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan The present value of the defined benefit plan
mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas liability is calculated by reference to the best
peserta program baik selama dan setelah kontrak estimate of the mortality of plan participants both
kerja. Peningkatan harapan hidup peserta during and after their employment. An increase in
program akan meningkatkan liabilitas program. the life expectancy of the plan participants will
increase the plan’s liability.

230
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Risiko Gaji Salary risk

Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan The present value of the defined benefit plan
mengacu pada gaji masa depan peserta program. liability is calculated by reference to the future
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program salaries of plan participants. As such, an increase
akan meningkatkan liabilitas program itu. in the salary of the plan participants will increase
the plan’s liability.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan The details of post-employment benefits expense
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain recognized in the statements of profit or loss and
adalah: other comprehensive income are as follows:

2015 2014 *) 2013 *)


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Recognized in statement of
Diakui pada laporan laba rugi profit or loss
Biaya jasa kini 2.639 2.153 1.671 Current service cost
Biaya bunga 2.202 1.483 1.922 Interest cost
Jumlah 4.841 3.636 3.593 Total
Diakui pada laporan penghasilan Recognized in statement of
komprehensif lain other comprehensive income
Pengukuran kembali kewajiban Remeasurement on the net-defined
imbalan pasti neto benefit obligation
Keuntungan (kerugian)
aktuarial yang timbul dari Actuarial gains (losses) arising
perubahan asumsi from changes in financial
keuangan 1.810 6.157 (3.381) assumptions
Keuntungan (kerugian)
aktuarial yang timbul dari
penyesuaian atas Actuarial gains (losses) arising
pengalaman (547) (10.583) 7.965 from experience adjustments
Jumlah 1.263 (4.426) 4.584 Total
Jumlah yang diakui di laporan Total recognized in statement of
laba rugi dan penghasilan profit or loss and other
komprehensif lain 3.578 8.062 (991) comprehensive income

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tahun Movements in the present value of the defined
berjalan adalah sebagai berikut: benefit obligation are as follows:

1 Januari/
31 Desember/December 31, January 1,
2015 2014 *) 2013 *) 2013 *)
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Saldo awal nilai kini Beginning present value of
liabilitas imbalan pasti 24.441 18.106 21.355 23.050 defined benefit obligation
Biaya jasa kini 2.639 2.153 1.671 2.159 Current service cost
Biaya bunga 2.202 1.483 1.922 1.404 Interest cost
Kerugian (keuntungan)
aktuarial (1.263) 4.426 (4.584) (1.178) Actuarial (gain) loss
Pembayaran manfaat (1.575) (1.727) (2.258) (4.080) Benefits paid
Saldo akhir nilai kini Ending present value of
liabilitas manfaat pasti 26.444 24.441 18.106 21.355 defined benefit obligation

*) Disajikan kembali (Catatan 34) *) As restated (Note 34)

231
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan Significant actuarial assumptions for the
liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan determination of the defined obligation are
kenaikkan gaji yang diharapkan. Analisa discount rate and expected salary increase. The
sensitivitas di bawah ini ditentukan berdasarkan sensitivity analysis below have been determined
masing-masing perubahan asumsi yang mungkin based on reasonably possible changes of the
terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan respective assumptions occuring at the end of the
semua asumsi lain konstan. reporting period, while holding all other
assumptions constant.

 Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih  If the discount rate is 1 basis point higher
rendah) 1 basis poin, liabilitas imbalan pasti (lower), the defined benefit obligation would
akan berkurang sebesar Rp 1.754 juta decrease by Rp 1,754 million (increase by
(meningkat sebesar Rp 1.954 juta). Rp 1,954 million).

 Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik  If the expected salary growth increases
(turun) sebesar 1%, liabilitas imbalan pasti (decreases) by 1%, the defined benefit
akan naik sebesar Rp 1.880 juta (turun obligation would increase by Rp 1,880 million
sebesar Rp 1.714 juta). (decrease by Rp 1,714 million).

Analisa sensitivitas yang disajikan di atas mungkin The sensitivity analysis presented above may not
tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam be representative of the actual change in the
liabilitas imbalan pasti mengingat bahwa defined benefit obligation as it is unlikely that the
perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu change in assumptions would occur in isolation of
sama lain karena beberapa asumsi tersebut one another as some of the assumptions may be
mungkin berkorelasi. correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisa Furthermore, in presenting the above sensitivity


sensitivitas di atas, nilai kini liabilitas imbalan pasti analysis, the present value of the defined benefit
dihitung dengan menggunakan metode projected obligation has been calculated using the projected
unit credit pada akhir periode pelaporan, yang unit credit method at the end of the reporting
sama dengan yang diterapkan dalam menghitung period, which is the same as that applied in
liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan calculating the defined benefit obligation
posisi keuangan. recognised in the statement of financial position.

Analisa umur estimasi pembayaran liabilitas Aging analysis of estimated payment of post-
imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember employment benefits obligation as of
2015 adalah sebagai berikut: December 31, 2015 are as follows:

2015
Rp Juta/
Rp Million
< 1 tahun - < 1 year
1 - 5 tahun 8.850 1 - 5 years
5 - 10 tahun 31.368 5 - 10 years
> 10 tahun 142.908 > 10 years

Jumlah 183.126 Total

Durasi rata-rata dari liabilitas imbalan untuk The average duration of the benefit obligation of
anggota aktif pada tanggal 31 Desember 2015 active members at December 31, 2015 is
adalah 14,93 tahun, (2014: 15,54 tahun dan 14.93 years (2014: 15.54 years and 2013: 16.68
2013: 16,68 tahun). years).

232
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh The cost of providing post-employment benefits is
aktuaris independen PT Sigma Prima Solusindo calculated by an independent actuary,
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal PT Sigma Prima Solusindo for the years ended
31 Desember 2015, 2014 dan 2013, dengan December 31, 2015, 2014 and 2013, using the
menggunakan asumsi utama sebagai berikut: following key assumptions:

2015 2014 2013


Usia pensiun normal (tahun) 55 55 55 Normal pension age (years)
Tingkat diskonto per tahun 9,01% 8,19% 9,00% Discount rate per annum
Tingkat proyeksi kenaikan Salary increment rate
gaji per tahun 6,5% 6,5% 6,5% per annum
Tingkat cacat 5% 5% 5% Disability rate
Tabel mortalitas TMI-III-2011 TMI-III-2011 TMI-III-2011 Mortality table
Tingkat pengunduran diri 5% untuk karyawan 5% untuk karyawan 5% untuk karyawan Resignation rate
dibawah 39 tahun dan dibawah 39 tahun dan dibawah 39 tahun dan
akan menurun secara linear akan menurun secara linear akan menurun secara linear
sampai 0% pada usia sampai 0% pada usia sampai 0% pada usia
55 tahun/ 55 tahun/ 55 tahun/
5% for employees under 5% for employees under 5% for employees under
age 39 and reducing linearly age 39 and reducing linearly age 39 and reducing linearly
up to 0% at age 55 up to 0% at age 55 up to 0% at age 55

26. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 26. NATURE OF RELATIONSHIP AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship

a. PT Equity Development Investment Tbk dan a. PT Equity Development Investment Tbk and
PT Bintang Tunggal Gemilang merupakan PT Bintang Tunggal Gemilang are the
pemegang saham Bank. shareholders of the Bank.

b. Pihak berelasi yang pemegang saham b. Related parties with the same ultimate
utamanya sama dengan Bank: stockholder as the Bank:

 PT Asuransi Dayin Mitra Tbk  PT Asuransi Dayin Mitra Tbk


 PT Equity Finance Indonesia  PT Equity Finance Indonesia
 PT Equity Life Indonesia  PT Equity Life Indonesia
 PT Equity Securities Indonesia  PT Equity Securities Indonesia
 Equity Global International Ltd  Equity Global International Ltd
 PT Lumbung Sari  PT Lumbung Sari
 PT Ventura Investasi Utama  PT Ventura Investasi Utama
 Pinnacle Asia Diversified Fund  Pinnacle Asia Diversified Fund

c. Perusahaan – perusahaan di bawah ini yang c. The companies below are related parties
merupakan pihak berelasi sesuai dengan based on the criteria described in Note 3d:
kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3d:

 PT Asia Idea  PT Asia Idea


 PT BPR Harta Tanamas  PT BPR Harta Tanamas
 PT Gajah Tunggal Tbk  PT Gajah Tunggal Tbk
 PT Graha Metropolitan Nuansa  PT Graha Metropolitan Nuansa
 PT Indo Muro Mineral  PT Indo Muro Mineral
 PT IRC Inoac Indonesia  PT IRC Inoac Indonesia
 PT Kasongan Bumi Kencana  PT Kasongan Bumi Kencana
 PT Manning Development  PT Manning Development
 PT Mitra Adiperkasa Tbk  PT Mitra Adiperkasa Tbk
 PT Mitra Selaras Sempurna  PT Mitra Selaras Sempurna
 PT Panen Lestari Basuki  PT Panen Lestari Basuki

233
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

 PT Polychem Indonesia Tbk  PT Polychem Indonesia Tbk


 PT Sari Burger Indonesia  PT Sari Coffee Indonesia
 PT Sari Coffee Indonesia  PT Sari Burger Indonesia
 PT Sarimode Fashindo Adiperkasa  PT Sarimode Fashindo Adiperkasa
 PT Sinar Harapan Media  PT Sinar Harapan Media
 PT Siola Sandimas  PT Siola Sandimas

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Bank juga melakukan In the course of business, the Bank entered into
transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, certain transactions with related parties, including
yang meliputi antara lain: the following:

 Pemberian kredit dan penerimaan bunga  Granting of loans and receipt of interest
(Catatan 10 dan 19). (Notes 10 and 19).

 Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi  Placements of funds by related parties in the
dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank form of deposits, deposits from other banks
lain dan pembayaran bunga (Catatan 14, 15 and payment of interest (Notes 14, 15 and
dan 20). 20).

Persentase simpanan dan simpanan dari The percentages of deposits and deposits
bank lain dari pihak berelasi terhadap jumlah from other banks from related parties to total
liabilitas adalah 7,49%, 17,89% dan 15,07% liabilities are 7.49%, 17.89% and 15.07% as
masing-masing pada tanggal 31 Desember of December 31, 2015, 2014 and 2013,
2015, 2014 dan 2013. respectively.

 Sewa gedung dari PT Panen Lestari Basuki,  Rentals of building from PT Panen Lestari
PT Gajah Tunggal Tbk, PT Manning Basuki, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Manning
Development dan PT Equity Securities Development and PT Equity Securities
Indonesia (Catatan 21). Jangka waktu sewa Indonesia (Note 21). The rentals will expire in
akan jatuh tempo antara tahun 2016 sampai the years ranging from 2016 to 2019.
dengan tahun 2019.

 Sewa ruang ATM dari PT Manning  Rentals of ATM space from PT Manning
Development dan PT IRC Inoac Indonesia Development and PT IRC Inoac Indonesia
(Catatan 21). Jangka waktu sewa akan jatuh (Note 21). The rentals will expire in the years
tempo antara tahun 2016 sampai dengan ranging from 2016 to 2017.
tahun 2017.

 Asuransi atas aset tetap Bank pada  The Bank’s premises and equipment are
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (Catatan 12). insured with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk
(Note 12).

 Bank membentuk pendanaan untuk  The Bank set up funds to meet the post-
memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja employment benefits obligations in the form of
dalam bentuk akumulasi dana program accumulated fund insurance program through
asuransi pada PT Equity Life Indonesia PT Equity Life Indonesia (Note 13).
(Catatan 13).

234
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Persentase kredit dari pihak berelasi terhadap The percentage of loans from related parties to
jumlah aset adalah sebagai berikut: total assets are as follows:

2015 2014 2013


Rp Juta/ % Rp Juta/ % Rp Juta/ %
Rp Million Rp Million Rp Million

Kredit sebelum dikurangi


cadangan kerugian penurunan Loans-gross of allowance for
nilai (Catatan 10) impairment losses (Note 10)
PT Ventura Investasi Utama 4.484 0,23 8.563 0,40 12.177 0,61 PT Ventura Investasi Utama
PT BPR Harta Tanamas 17 0,00 322 0,02 706 0,04 PT BPR Harta Tanamas
Manajemen kunci 1.436 0,07 932 0,04 979 0,05 Key management
Jumlah 5.937 0,30 9.817 0,46 13.862 0,70 Total

Persentase pendapatan bunga, beban bunga, The percentage of interest income, interest
beban sewa dan beban asuransi kepada pihak expense, rental expense and insurance expense
berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban from related parties to total interest income, total
bunga, serta beban umum dan administrasi adalah interest expense, and total general and
sebagai berikut: administrative expense are as follows:

2015 2014 2013


Rp Juta/ % Rp Juta/ % Rp Juta/ %
Rp Million Rp Million Rp Million

Pendapatan bunga 1.060 0,52 1.535 0,83 1.356 0,76 Interest income
Beban bunga 5.427 4,99 5.750 5,51 2.699 3,25 Interest expense
Rental and insurance
Beban sewa dan asuransi 3.836 13,65 3.319 12,13 2.896 9,91 expense

27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Komitmen Commitments
Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan 136.169 96.451 117.995 Unused facilities

Kontinjensi Contingencies
Tagihan Kontinjensi Contingent Receivables
Pendapatan bunga dalam
penyelesaian 5.596 3.236 4.560 Past due interest revenues
Tagihan kontinjensi lainnya 88.811 88.811 88.811 Other contingent receivables

Jumlah Tagihan Kontinjensi 94.407 92.047 93.371 Total Contingent Receivables

235
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Liabilitas Kontinjensi Contingent Liabilities


Bank garansi 23.335 45.922 28.064 Bank guarantee
Liabilitas kontinjensi lainnya 14.170 13.739 10.870 Other contingent liabilities

Jumlah Liabilitas Kontinjensi 37.505 59.661 38.934 Total Contingent Liabilities

Jumlah Tagihan Kontinjensi - Total Contingent Receivables -


Bersih 56.902 32.386 54.437 Net

Lainnya Others
Kredit hapus buku
(Catatan 10) 2.410 2.287 2.046 Loans written-off (Note 10)

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Other contingent receivables as of December 31,
jumlah tercatat tagihan kontinjensi lainnya 2015, 2014 and 2013 amounting to Rp 88,811
masing-masing sebesar Rp 88.811 juta million, represent receivables from Suspended
merupakan tagihan kepada Bank Beku Operasi Bank (BBO) with details as follows:
(BBO) dengan rincian sebagai berikut:

2015, 2014
dan/and 2013
Rp Juta
Rp Million
Bank Dewa Rutji (BDR) Bank Dewa Rutji (BDR)
Call Money 48.756 Call Money
Giro 2.692 Demand Deposits
Sub jumlah 51.448 Sub total

Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP) Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP)
Call Money 37.363 Call Money

Jumlah tagihan kontinjensi lainnya 88.811 Total other contingent receivables

Dalam jumlah liabilitas kontinjensi lainnya As of December 31, 2015, 2014 and 2013, total
termasuk liabilitas kepada BDR dalam bentuk giro other contingent liabilities include liabilities to BDR
sebesar Rp 5.842 juta masing-masing pada in the form of demand deposits amounting to
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Rp 5,842 million.

- 76 -
236
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

28. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM 28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Posisi aset dan liabilitas moneter dalam valuta The balances of monetary assets and liabilities
asing adalah sebagai berikut: denominated in foreign currencies are as follows:
2015 2014 2013
Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen
Asing/ dalam/ Asing/ dalam/ Asing/ dalam/
Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in
currencies Rp currencies Rp currencies Rp
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Aset/Assets

Kas/Cash USD 47.267 651 38.010 471 39.049 475


EUR 400 6 - - - -
SGD 100 1 3.299 31 - -
AUD 80 1 550 6 80 1
JPY - - 10.000 1 - -

Giro pada Bank Indonesia/


Demand deposits with Bank Indonesia USD 2.360.600 32.541 2.360.600 29.236 7.360.600 89.578

Giro pada bank lain/


Demand deposits with other banks USD 4.993.092 68.830 15.631.957 193.602 7.935.289 96.572
EUR 11.737 177 9.514 143 10.178 171
SGD 6.590 64 3.142 29 12.577 121
AUD 5.064 51 10.257 104 9.127 100
JPY 85.919 10 101.699 11 133.390 15

Penempatan pada Bank Indonesia


dan bank lain/Placements with
Bank Indonesia and other banks USD 5.000.000 68.925 - - 2.000.000 24.340

Kredit/Loans
Pihak ketiga/Third parties USD 5.230.624 72.105 6.792.500 84.125 7.714.678 93.888

Tagihan akseptasi/
Acceptances receivable USD - - - - 187.403 2.281

Aset lain-lain/Other assets USD 20.393 281 26.543 329 32.327 393

Jumlah Aset/Total Assets 243.643 308.088 307.935

Liabilitas/Liabilities

Liabilitas segera/
Liabilities payable immediately SGD 753 7 - - - -
USD - - 8.970 111 9.019 110
EUR - - - - 19 1

Simpanan/Deposits
Pihak berelasi/Related parties USD 1.296.863 17.877 16.898.501 209.288 14.968.109 182.162
Pihak ketiga/Third parties USD 15.828.734 218.199 8.299.759 102.793 9.912.970 120.641

Liabilitas akseptasi/
Acceptances liability USD - - - - 187.403 2.281

Liabilitas lain-lain/Other liabilities


Setoran jaminan akseptasi/
Acceptances margin deposits USD - - - - 38.727 471
Lain-lain/Others USD 26.329 363 34.510 427 14.437 176
AUD 231 2 321 3 300 3

Jumlah Liabilitas/Total Liabilities 236.448 312.622 305.845

Aset - Bersih/Net Assets 7.195 (4.534) 2.090

Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal The total monetary assets and liabilities on
31 Desember 2015 dengan menggunakan kurs December 31, 2015 using the exchange rate on
tanggal 22 Maret 2016 masing-masing sebesar March 22, 2016 amounted to Rp 232,958 million
Rp 232.958 juta dan Rp 226.072 juta. and Rp 226,072 million, respectively.

237
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan The foreign exchange rates used for monetary
liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah assets and liabilities of the Bank denominated in
kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian foreign currencies are Reuters’ spot rates at
sebagai berikut: 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:
22 Maret/
March 22, 31 Desember/December 31,
Valuta asing 2016 2015 2014 2013 Foreign currencies
Rp Rp Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 13.180,00 13.785,00 12.385,00 12.170,00 1 United States Dollar
1 Dollar Singapura 9.674,47 9.758,95 9.376,19 9.622,08 1 Singapore Dollar
1 Euro 14.761,60 15.056,67 15.053,35 16.759,31 1 Euro
1 Dollar Australia 9.983,19 10.083,73 10.148,27 10.855,65 1 Australian Dollar
1 Yen Jepang 118,05 114,52 103,56 115,75 1 Japanese Yen

29. INFORMASI SEGMEN 29. INFORMATION SEGMENT

Bank melaporkan informasi berdasarkan segmen The Bank’s reportable segments are based on
operasi dan informasi wilayah geografis. their operating segments and geographical
information.
a. Segmen Operasi a. Operating Segments
Segmen operasi Bank dibagi berdasarkan The Bank’s operating segment classified
produk dan jasa dengan rincian sebagai based on products and services, with details
berikut: as follows:
– Bisnis perbankan – Banking business
– Konsumer – Consumer
– Treasuri – Treasury
– Lainnya – Others
Berikut ini adalah informasi segmen The operating segment information is as
berdasarkan segmen operasi: follows:
2015
Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/
Banking Consumer Treasury Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan bunga 10.905 168.719 24.721 - 204.345 Interest revenues
Pendapatan operasional lainnya - 4.265 2.490 10.481 17.236 Other operating revenues
Jumlah 10.905 172.984 27.211 10.481 221.581 Total

BEBAN EXPENSES
Beban bunga 2.166 106.434 224 3.707 112.531 Interest expenses
Beban operasional - 12.680 - 90.824 103.504 Operating expenses
Jumlah 2.166 119.114 224 94.531 216.035 Total

Pendapatan non operasional - - 1 1.849 1.850 Non-operating revenues


Laba (rugi) sebelum pajak 8.739 53.870 26.988 (82.201) 7.396 Income (loss) before tax
Laba bersih tahun berjalan 5.451 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain (512) Other comprehensive income
Jumlah laba komprehensif 4.939 Total comprehensive income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION


ASET ASSETS
Kas dan setara kas 239.078 - - 36.493 275.571 Cash and cash equivalents
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 68.925 - - - 68.925 and other banks
Efek-efek 39.194 133.443 147.444 - 320.081 Securities
Kredit 48.751 1.184.255 - - 1.233.006 Loans
Aset tetap - bersih - - - 18.105 18.105 Fixed assets - net
Aset lainnya 206 8.721 3.633 46.168 58.728 Other assets
Jumlah Aset 396.154 1.326.419 151.077 100.766 1.974.416 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan - 1.648.575 - - 1.648.575 Deposits
Simpanan dari bank lain 73.652 - - - 73.652 Deposits from other banks
Liabilitas lainnya 140 7.345 - 34.242 41.727 Other liabilities
Jumlah Liabilitas 73.792 1.655.920 - 34.242 1.763.954 Total Liabilities

Penyusutan - - - 3.445 3.445 Depreciation


Beban kerugian penurunan nilai - 12.680 - - 12.680 Allow ance for impairment losses

238
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2014
Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/
Banking Consumer Treasury Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan bunga 12.946 148.368 24.383 - 185.697 Interest revenues
Pendapatan operasional lainnya - 2.587 2.115 11.886 16.588 Other operating revenues
Jumlah 12.946 150.955 26.498 11.886 202.285 Total

BEBAN EXPENSES
Beban bunga 1.724 101.455 1.130 3.336 107.645 Interest expenses
Beban operasional - 3.291 - 86.886 90.177 Operating expenses
Jumlah 1.724 104.746 1.130 90.222 197.822 Total

Pendapatan (beban) non


operasional - - 5 (334) (329) Non-operating revenues (expenses)
Laba (rugi) sebelum pajak 11.222 46.209 25.373 (78.670) 4.134 Income (loss) before tax
Laba bersih tahun berjalan 2.992 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain (3.222) Other comprehensive income
Jumlah rugi komprehensif (230) Total comprehensive loss

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION


ASET ASSETS
Kas dan setara kas 381.744 - - 42.046 423.790 Cash and cash equivalents
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 91.987 - - - 91.987 and other banks
Efek-efek 129.680 39.802 159.954 - 329.436 Securities
Kredit 106.686 1.103.816 - - 1.210.502 Loans
Aset tetap - bersih - - - 19.922 19.922 Fixed assets - net
Aset lainnya 501 7.509 3.581 48.659 60.250 Other assets
Jumlah Aset 710.598 1.151.127 163.535 110.627 2.135.887 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan - 1.789.839 - - 1.789.839 Deposits
Simpanan dari bank lain 102.769 - - - 102.769 Deposits from other banks
Liabilitas lainnya 88 8.133 - 29.535 37.756 Other liabilities
Jumlah Liabilitas 102.857 1.797.972 - 29.535 1.930.364 Total Liabilities

Penyusutan - - - 3.031 3.031 Depreciation


Beban kerugian penurunan nilai - 3.291 - - 3.291 Allow ance for impairment losses

2013
Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/
Banking Consumer Treasury Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan bunga 11.018 146.587 21.016 - 178.621 Interest revenues
Pendapatan operasional lainnya - 1.737 6.162 8.955 16.854 Other operating revenues
Jumlah 11.018 148.324 27.178 8.955 195.475 Total
BEBAN EXPENSES
Beban bunga 847 81.375 844 3.227 86.293 Interest expenses
Beban operasional - 460 - 90.156 90.616 Operating expenses
Jumlah 847 81.835 844 93.383 176.909 Total

Pendapatan non operasional - - 54 276 330 Non-operating revenues


Laba (rugi) sebelum pajak 10.171 66.489 26.388 (84.152) 18.896 Income (loss) before tax
Laba bersih tahun berjalan 14.054 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain 3.438 Other comprehensive income
Jumlah laba komprehensif 17.492 Total comprehensive income
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION
ASET ASSETS
Kas dan setara kas 301.019 - - 44.195 345.214
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain 120.331 - - - 120.331 and other banks
Efek-efek 39.592 - 157.098 - 196.690 Securities
Kredit 101.694 1.157.278 - - 1.258.972 Loans
Aset tetap - bersih - - - 18.612 18.612 Fixed assets - net
Aset lainnya 378 9.767 3.398 38.514 52.057 Other assets
Jumlah Aset 563.014 1.167.045 160.496 101.321 1.991.876 Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan - 1.603.746 - - 1.603.746 Deposits
Simpanan dari bank lain 145.108 - - - 145.108 Deposits from other banks
Liabilitas lainnya 2.427 6.917 - 27.925 37.269 Other liabilities
Jumlah Liabilitas 147.535 1.610.663 - 27.925 1.786.123 Total Liabilities

Penyusutan - - - 3.292 3.292 Depreciation


Beban kerugian penurunan nilai - 460 - - 460 Allowance for impairment losses

239
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

b. Informasi Wilayah Geografis b. Geographical Information

Seluruh kegiatan operasional Bank berada di The Bank conducts its operational activities in
wilayah negara Indonesia. Indonesia.

30. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP 30. GOVERNMENT GUARANTEE ON


LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Based on “Lembaga Penjamin Simpanan”


Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada Regulation No. 1/PLPS/2005 dated
tanggal 26 September 2005 tentang Program September 26, 2005 regarding Deposit
Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa Guarantee Program, starting September 22, 2005
sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee
Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang bank deposits including demand deposits, time
meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposits, certificate of deposits, savings deposit,
deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang and other forms of deposits, including deposits
dipersamakan dengan itu yang merupakan from other banks.
simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk
yang berasal dari bank lain.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik In accordance with Government Regulation


Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober No. 66 of 2008 dated October 13, 2008, starting
2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal from October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin
13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang Simpanan” will guarantee deposits of each
dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk customer in a bank to a maximum of Rp 2,000
setiap nasabah pada satu bank yang semula million, previously set at a maximum of Rp 100
maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal million.
Rp 2.000 juta.

Beban premi penjaminan Pemerintah yang The Government guarantee premium paid for the
dibayar selama tahun-tahun yang berakhir pada years ended December 31, 2015, 2014 and 2013
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, amounted to Rp 3,707 million, Rp 3,336 million
masing-masing sebesar Rp 3.707 juta, Rp 3.336 and Rp 3,226 million, respectively.
juta dan Rp 3.226 juta.

31. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET 31. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE OF
DAN LIABILITAS ASSETS AND LIABILITIES

Selain daripada yang disebutkan dalam tabel di Except as detailed in the following table, the
bawah ini, manajemen menilai bahwa nilai tercatat management considers that the carrying amount
dari aset keuangan dan liabilitas keuangan adalah of financial assets and financial liabilities
hampir sama dengan nilai wajarnya. approximate their fair values.

2015 2014 2013


Nilai tercatat/ Nilai tercatat/ Nilai tercatat/
Catatan/ Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/
Notes amount Fair value amount Fair value amount Fair value
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek 9 286.572 283.860 297.605 299.571 173.242 171.029 Securities

Pinjaman yang diberikan


dan piutang Loans and receivables
Kredit 10 1.233.006 1.240.557 1.210.502 1.217.328 1.258.972 1.265.971 Loans

Jumlah aset keuangan 1.519.578 1.524.417 1.508.107 1.516.899 1.432.214 1.437.000 Total financial assets

240
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan Valuation techniques and assumptions applied
untuk tujuan pengukuran nilai wajar for the purpose of measuring fair value

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan The fair value of financial assets and financial
ditentukan sebagai berikut: liabilities are determined as follows:

 Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat  Management considers that the carrying
kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada amount of cash, demand deposits with Bank
bank lain, penempatan pada Bank Indonesia Indonesia, demand deposits with other
dan bank lain, efek-efek, kredit, tagihan banks, placements with Bank Indonesia and
akseptasi, pendapatan bunga yang masih other banks, securities, loans, acceptances
akan diterima, simpanan, simpanan dari bank receivable, accrued interest receivables,
lain, liabilitas akseptasi, bunga yang masih deposits, deposits from other banks,
harus dibayar, setoran jaminan dan acceptances liability, accrued interest
instrumen keuangan lainnya dengan suku payables, margin deposits and other
bunga tetap yang diakui dalam laporan financial instruments with floating interest
keuangan mendekati nilai wajarnya karena recognized in the financial statements
jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang approximate their fair values either because
memiliki tingkat suku bunga pasar. of their short-term maturities or they carry
market rates of interest.

 Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan  Fair value of securities with standard terms
kondisi standar dan diperdagangkan di pasar and conditions and traded on active markets
aktif ditentukan dengan mengacu pada are determined with reference to quoted
kuotasi harga pasar. market prices.

 Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas  Fair value of other financial assets and
keuangan lainnya (tidak termasuk yang financial liabilities (excluding those
dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan described above) are determined in
model penentuan harga yang berlaku umum accordance with generally accepted pricing
berdasarkan analisis discounted cash flow models on discounted cash flow analysis
menggunakan harga dari transaksi pasar using prices from observable current market
yang dapat diamati saat ini dan kutipan transactions and dealer quotes for similar
dealer untuk instrumen sejenis. instruments.

Tabel berikut ini memberikan analisis dari nilai The following table provides an analysis of fair
wajar dari aset dan liabilitas yang dikelompokkan values of the assets and liabilities, grouped into
ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair
mana nilai wajar diamati. value is observable.

2015
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/
Level 1 Level 2 Level 3 Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset Diukur pada Nilai Wajar Assets Measured at Fair Value
Aset keuangan Financial assets
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Efek-efek 33.509 - - 33.509 Securities

Aset dengan Nilai Wajar Assets for Which Fair Values


Diungkapkan are Disclosed
Aset keuangan Financial assets
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek 283.860 - - 283.860 Securities

Pinjaman yang diberikan


dan piutang Loans and receivable
Kredit - - 1.240.557 1.240.557 Loans - Net
Sub jumlah 283.860 - 1.240.557 1.524.417 Sub total

Aset non keuangan Non-financial assets


Aset tetap - 45.966 - 45.966 Premises and equipment

Jumlah aset 317.369 45.966 1.240.557 1.603.892 Total assets

241
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2014
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/
Lev el 1 Lev el 2 Lev el 3 Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Ef ek-ef ek Securities
Tersedia untuk dijual 29.588 - - 29.588 Av ailable-f or-sale
Diperdagangkan 2.243 - - 2.243 FVTPL
Jumlah aset keuangan 31.831 - - 31.831 Total f inancial assets

2013
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/
Lev el 1 Lev el 2 Lev el 3 Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Ef ek-ef ek - Diperdagangkan 23.448 - - 23.448 Securities - FVTPL

Pada tahun 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat In 2015, 2014 and 2013, there is no movement of
perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari fair value measurement method from level 1 to
tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya. level 2, and vice versa.

32. INFORMASI LAINNYA 32. OTHER INFORMATION

a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal a. Capital Adequacy Ratio


Minimum

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada Capital Adequacy Ratio (CAR) on


tanggal 31 Desember 2015 dihitung December 31, 2015 is calculated based on
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Bank Indonesia Regulation (PBI)
No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban No. 15/12/PBI/2013 regarding Capital
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Adequacy Ratio of general banks wherein
dimana modal terdiri dari modal inti (modal capital is consists of core capital (prime core
inti utama dan modal inti tambahan) dan capital and additional core capital) and
modal pelengkap dimana Bank wajib supplementary capital wherein the Bank is
menyediakan modal inti paling rendah 6% required to provide core capital at the
dari asset tertimbang menurut risiko (ATMR) minimum of 6% from risk weighted assets
baik secara individual maupun konsolidasi. individually or consolidated. The Bank is also
Bank juga wajib membentuk tambahan modal required to establish additional capital as a
sebagai penyangga yang dibentuk bertahap buffer that could be formed gradualy starting
mulai tanggal 1 Januari 2016. January 1, 2016.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada CAR Ratio on December 31, 2014 and 2013
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung is calculated based on PBI
berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 dimana No. 14/18/PBI/2012 wherein capital consists
modal terdiri dari modal inti, modal pelengkap if core capital, supplementary capital and
dan modal pelengkap tambahan dimana additional supplementary capital wherein the
Bank wajib menyediakan modal inti paling lowest core capital is 5% from risk weighted
rendah 5% dari ATMR baik secara individual assets individually or consolidated.
maupun konsolidasi.

Berdasarkan profil risiko Bank Based on the Bank’ risk profile, which is at
per tanggal 30 Juni 2015, 2014 dan 2013, level 2 (two) as of June 30, 2015, 2014 and
yaitu peringkat 2 (dua), maka KPMM 2013, minimum CAR as of December 31,
minimum per 31 Desember 2015, 2014 dan 2015, 2014 and 2013 is set to a range of 9%
2013 ditetapkan antara 9% sampai dengan to less than 10%.
kurang dari 10%.

242
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR)
Minimum (KPMM) Bank dengan considering credit risk, operational risk and
memperhitungkan risiko kredit, risiko market risk as of December 31, 2015, 2014
operasional dan risiko pasar pada tanggal and 2013 are as follows:
31 Desember 2015, 2014 dan 2013,
masing-masing sebagai berikut:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Modal Inti (Tier 1) Core Capital (Tier 1)


Modal Inti Utama (CET 1) 185.748 - - Prime Core Capital (CET 1)
Modal Inti Tambahan (AT-1) - - - Additional Core Capital (AT-1)
Total Modal Inti 185.748 178.344 175.074 Total Core Capital
Modal Pelengkap (Tier 2) 12.020 15.432 15.680 Supplementary Capital (Tier 2)
Total Modal 197.768 193.776 190.754 Total Capital

Aset Tertimbang Menurut


Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets
ATMR untuk risiko kredit *) 1.177.297 1.174.949 1.189.088 for credit risk *)
ATMR untuk risiko pasar **) 3.056 8.555 24.186 for market risk **)
ATMR untuk risiko
operasional ***) 193.509 183.220 167.878 for operational risk ***)
Total ATMR 1.373.862 1.366.724 1.381.152 Total risk weighted assets

Rasio CAR CAR Ratio


Rasio CET 1 13,52% - - Ratio CET 1
Rasio Tier 1 13,52% 13,05% 12,68% Ratio Tier 1
Rasio Tier 2 0,87% 1,13% 1,14% Ratio Tier 2
Rasio Total 14,40% 14,18% 13,81% Total Ratio

Rasio Minimum Tier 1 6,00% 5,00% 5,00% Minimun Ratio Tier 1


Rasio Minimum CET 1 4,50% - - Minimum Ratio CET 1
CAR minimum berdasarkan
profil risiko 9,00% 9,00% 9,00% Minimum CAR based on risk profile

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan On December 31 2015, 2014 and 2013, the
2013, Bank telah memenuhi rasio sesuai Bank has comply with required ratio set by
yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk Bank Indonesia for capital adequacy ratio.
rasio kecukupan modal.

*) Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung *) Risk weighted assets ratio for credit risk is
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia calculated based on Surat Edaran Bank
No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011. Indonesia No. 13/6/DPNP dated
February 18, 2011.

**) Rasio ATMR untuk risiko pasar dihitung **) Risk weighted assets ratio for market risk
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia is calculated based on Surat Edaran Bank
No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012. Indonesia No. 14/21/DPNP dated July 18,
2012.

***) Rasio ATMR untuk risiko operasional ***) Risk weighted assets ratio for operational
dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank risk is calculated based on Surat Edaran Bank
Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal Indonesia No. 11/3/DPNP dated January 27,
27 Januari 2009. 2009.

243
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan b. The ratios of classified earning assets to total
terhadap total aset produktif pada tanggal earning assets as of December 31, 2015,
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing- 2014 and 2013 are 3.25%, 2.60% and 2.04%,
masing adalah sebesar 3,25%, 2,60% dan respectively.
2,04%.

c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana c. The following are the balances of amounts
kepada pihak berelasi sesuai dengan with related parties in accordance with the
ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): Indonesia:
2015 2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Kredit 5.937 9.817 13.862 Loans

Batas maksimum pemberian kredit kepada Maximum legal lending limit to affiliates as of
pihak berelasi per tanggal 31 Desember December 31, 2015, 2014 and 2013 amounted to
2015, 2014 dan 2013 masing-masing Rp 19,777 million, Rp 19,378 million
sebesar Rp 19.777 juta, Rp 19.378 juta and Rp 19,075 million (10% of the Bank’s capital),
dan Rp 19.075 juta (10% dari modal Bank). respectively.

33. MANAJEMEN RISIKO 33. RISK MANAGEMENT

Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa The Bank’s management is fully aware that risk is
risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh an intrinsic aspect of the banking business.
karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan Therefore, for all decisions made and in all
maupun proses aktivitas perbankan, Bank banking activity processes, the Bank always
senantiasa berpijak pada kebijakan yang berbasis maintains its position on risk-based policies.
risiko.

Manajemen percaya bahwa seluruh kebijakan Management believes that all risk policies
risiko Bank mengikuti dan patuh pada Peraturan maintained by the Bank are consistent and comply
Bank Indonesia sebagai ketentuan baku dan with Bank Indonesia Regulations, as a standard
persyaratan minimal agar dapat menjalankan provision and minimum requirement to run its
aktivitas bisnis yang terbaik. Kebijakan risiko business activities properly. Risk policies are
ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank established based on the Bank’s risk appetite after
dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, considering the Bank’s strength, capability, and
kemampuan dan kapasitas permodalan yang capacity of capital.
dimiliki Bank.

Risiko Kredit Credit Risk

Manajemen Risiko Kredit Credit Risk Management

Dalam upaya penerapan manajemen risiko kredit, In its efforts to apply credit risk management, the
Bank melakukan review terhadap Kebijakan dan Bank reviews its credit policy and guideline
Pedoman Perkreditan secara berkala minimal periodically, at least once a year to enhance credit
satu tahun sekali guna meningkatkan sistem risk control system.
pengendalian risiko kredit.

Berdasarkan hasil review manajemen yang Based on the result of management review
dilakukan selama tahun 2015, Bank telah performed during 2015, the Bank has updated and
melakukan pengkinian (update) dan penambahan added its credit policies and guidelines.
terhadap kebijakan pedoman dan prosedur
perkreditan.

Penerapan pengendalian internal pada aktivitas Internal control in lending activities is applied by
perkreditan diterapkan dengan membatasi limiting the authority of the loan committee to allow
kewenangan komite kredit untuk melakukan exceptions when approving loan. Any exceptions
penyimpangan (exception) dalam pemberian granted must be accompanied by the risk
persetujuan kredit. Setiap penyimpangan yang exposure and its mitigation.
diberikan harus disertai dengan paparan mitigasi
risikonya.

244
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Untuk debitur yang masuk dalam 15 debitur The 15 largest debtors are also reviewed
terbesar juga dilakukan review secara independently by Risk Management Working Unit.
independen oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Review is also performed on credit concentration,
Review juga dilakukan atas konsentrasi kredit both of portfolio and business sector financed.
baik berdasarkan portofolio kredit maupun bidang
(sektor) usaha yang dibiayai.

Guna meningkatkan pengendalian risiko, Bank As part of its risk management, the Bank uses a
menggunakan sistem aplikasi perkreditan credit application system (e-loan) that is
(e-loan) yang terus menerus dilakukan perbaikan continuously updated and added with features, so
dan penambahan fitur, sehingga pelaksanaan that the loan process is effective and efficient and
proses kredit dapat dilaksanakan secara efektif in accordance with the applicable procedures.
dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang
berlaku.

Penilaian Profil Risiko Kredit Assessment of Credit Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko kredit The result of the Bank’s inherent risk assessment
Bank secara komposit seperti yang dilaporkan on the composite credit risk as reported to Bank
kepada Bank Indonesia pada tanggal Indonesia as of December 31, 2015 is at Moderate
31 Desember 2015 berada pada level Moderate level while the Quality of Risk Management
sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Application (KPMR) as of December 31, 2015 is at
Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2015 the Fair level.
berada pada level Fair.

Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum The tables below show maximum exposure to
terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi credit risk, credit risk concentration analysis, and
kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis credit concentration by type of debtors:
debitur:

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk (net of
(secara bersih dari cadangan kerugian allowance for impairment losses).
penurunan nilai).

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Laporan Posisi Keuangan: Statements of Financial Position:
Giro pada Bank Indonesia 168.993 186.919 203.116 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 70.085 194.825 97.903 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia and
Indonesia dan bank lain 68.925 91.987 120.331 other banks
Efek-efek 98.176 205.368 122.355 Securities
Kredit 1.233.006 1.210.502 1.258.972 Loans
Obligasi pemerintah 221.905 124.068 74.335 Government bonds
Tagihan akseptasi - - 2.281 Acceptances receivable
Aset lain-lain 34.984 31.687 28.856 Other assets
Sub Jumlah 1.896.074 2.045.356 1.908.149 Sub total

Komitmen dan Kontijensi: Commitments and Contingencies:


Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 136.169 96.451 117.995 Unused facilities
Bank garansi 23.335 45.922 28.064 Bank guarantee
Sub Jumlah 159.504 142.373 146.059 Sub total

Jumlah 2.055.578 2.187.729 2.054.208 Total

245
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit ii. Analysis of credit risk concentration

Konsentrasi kredit yang diberikan Credit risk concentration of the provided loans
berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi. by type of loan and economic sector.

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit The following table presents the credit
berdasarkan jenis kredit yang diberikan: concentration by type of loans:
2015 2014 2013
Rp Juta/ % Rp Juta/ % Rp Juta/ %
Rp Million Rp Million Rp Million
Modal kerja 693.484 55,40 730.670 60,04 692.114 54,47 Working capital loans
Konsumsi 327.625 26,17 284.323 23,36 245.943 19,36 Consumer loans
Investasi 230.703 18,43 201.951 16,60 332.496 26,17 Investment loans
Jumlah 1.251.812 100,00 1.216.944 100,00 1.270.553 100,00 Total

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit The following table presents the credit
berdasarkan sektor ekonomi: concentration by economic sector:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million % Rp Million % Rp Million %

Rumah tangga 327.626 26,17 284.323 23,36 245.931 19,36 Household


Lembaga keuangan 287.940 23,00 328.039 26,96 256.362 20,18 Financial institutions
Perdagangan besar dan eceran 268.046 21,41 219.599 18,04 207.768 16,35 Wholesale and retail
Industri pengolahan 135.623 10,83 124.580 10,24 171.211 13,47 Manufacturing
Real estat, usaha persewaan dan Real estate, rental and
perusahaan jasa 73.170 5,85 77.497 6,37 110.664 8,71 services
Konstruksi 67.093 5,36 20.238 1,66 45.391 3,57 Construction
Transportasi, pergudangan dan Transportation, warehouse and
komunikasi 60.684 4,85 125.350 10,30 109.770 8,64 communication
Penyediaan akomodasi dan Accommodation, food and
penyediaan makan minum 14.434 1,15 16.908 1,39 81.672 6,43 beverages
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, Community, cultural, leisure and
hiburan dan perorangan lainnya 8.002 0,64 6.274 0,52 8.366 0,66 other personal services
Jasa pendidikan 1.116 0,09 1.091 0,09 16.821 1,32 Education services
Lainnya 8.078 0,65 13.045 1,07 16.597 1,31 Others

Jumlah 1.251.812 100,00 1.216.944 100,00 1.270.553 100,00 Total

iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur iii. Credit concentration by type of debtors (gross
(secara bruto dari cadangan kerugian of allowance for impairment losses)
penurunan nilai)

2015
Giro pada bank lain Penempatan pada Komitmen dan
dan BI/ Demand bank lain dan BI/ Obligasi kontinjensi/
deposits w ith other Placements w ith Efek-efek/ Pemerintah/ Aset lain-lain/Other Commitments and
banks and BI other banks and BI Securities Kredit/Loans Government bonds assets contingencies Jumlah/Total %
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pemerintah - - - - 221.905 - - 221.905 10,70 Government


Bank Indonesia 168.993 68.925 39.194 - - - - 277.112 13,36 Bank Indonesia
Bank lainnya 70.085 - - 49.201 - - 5.550 124.836 6,02 Other Banks
Korporasi Corporate
a. BUMN - - 44.050 - - - - 44.050 2,12 a. SOE
b. Lainnya - - 14.932 556.388 - - 102.364 673.684 32,49 b. Others
Ritel - - - 486.064 - - 48.195 534.259 25,77 Retail
Kredit Beragun Loan w ith residential
Rumah Tinggal - - - 53.094 - - 145 53.239 2,57 collateral
Kredit Beragun Loan w ith commercial
Properti Komersial - - - 61.070 - - 3.250 64.320 3,10 property collateral
Lainnya - - - 45.995 - 34.984 - 80.979 3,87 Others
Jumlah 239.078 68.925 98.176 1.251.812 221.905 34.984 159.504 2.074.384 100,00 Total

246
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2014
Giro pada bank lain Penempatan pada Komitmen dan
dan BI/ Demand bank lain dan BI/ Obligasi kontinjensi/
deposits with other Placements with Ef ek-ef ek/ Pemerintah/ Aset lain-lain/Other Commitments and
banks and BI other banks and BI Securities Kredit/Loans Gov ernment bonds assets contingencies Jumlah/Total %
Rp Juta/ Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Ro Million

Pemerintah - - - - 124.068 - - 124.068 5,65 Gov ernment


Bank Indonesia 186.919 81.987 129.681 - - - - 398.587 18,17 Bank Indonesia
Bank lainny a 194.825 10.000 - 117.976 - - 2.800 325.601 14,84 Other Banks
Korporasi Corporate
a. BUMN - - 39.497 - - - - 39.497 1,80 a. SOE
b. Lainny a - - 36.190 529.183 - - 85.612 650.985 29,67 b. Others
Ritel - - - 459.112 - - 49.842 508.954 23,20 Retail
Kredit Beragun Loan with residential
Rumah Tinggal - - - 53.527 - - 1.237 54.764 2,50 collateral
Kredit Beragun Loan with commercial
Properti Komersial - - - 18.212 - - 2.882 21.094 0,96 property collateral
Lainny a - - - 38.934 - 31.687 - 70.621 3,21 Others
Jumlah 381.744 91.987 205.368 1.216.944 124.068 31.687 142.373 2.194.171 100,00 Total

2013

Giro pada bank


lain dan BI/ Penempatan pada Obligasi Komitmen dan
Demand deposits bank lain dan BI/ Tagihan akseptasi/ Pemerintah/ kontinjensi/
w ith other banks Placements w ith Efek-efek/ Acceptances Government Aset lain- Commitments and
and BI other banks and BI Securities Kredit/Loans receivable bonds lain/Other assets contingencies Jumlah/Total %
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pemerintah - - - - - 74.335 - - 74.335 3,60 Government


Bank Indonesia 203.116 55.991 39.592 - - - - - 298.699 14,46 Bank Indonesia
Bank lainnya 97.903 64.340 15.101 104.943 - - - 3.800 286.087 13,85 Other Banks
Korporasi Corporate
a. BUMN - - 22.128 - - - - - 22.128 1,07 a. SOE
b. Lainnya - - 45.534 646.623 2.281 - - 90.750 785.188 38,01 b. Others
Ritel - - - 426.712 - - - 42.436 469.148 22,71 Retail
Kredit Beragun Loan w ith residential
Rumah Tinggal - - - 53.157 - - - - 53.157 2,57 collateral
Kredit Beragun Loan w ith commercial
Properti Komersial - - - 11.748 - - - - 11.748 0,57 property collateral
Lainnya - - - 27.370 - - 28.856 9.073 65.299 3,16 Others
Jumlah 301.019 120.331 122.355 1.270.553 2.281 74.335 28.856 146.059 2.065.789 100,00 Total

iv. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset iv. Credit quality by class of financial assets
keuangan

Kebijakan Bank dalam menggolongkan The Bank policy classifies the credit quality
kualitas kredit berdasarkan golongan aset based on financial asset classification.
keuangan.

Kualitas kredit berdasarkan golongan aset Credit quality classification per class of
keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: financial asset are as follows:

1. Efek-efek 1. Securities

Penilaian kualitas dari aset The assessment of the quality of financial


keuangan/efek-efek dilakukan assets/securities is based on the
berdasarkan ketentuan lembaga provisions of the rating agencies and
pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia. Ratings that are used by
Bank Indonesia. Peringkat yang the Bank is based on the ranks issued by
digunakan oleh Bank adalah peringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia
yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat (Pefindo).
Efek Indonesia (Pefindo).

247
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Kualitas dari efek-efek tersebut The quality of securities are classified as


diklasifikasikan sebagai berikut: follows:

 High Grade  High Grade


Efek-efek yang termasuk dalam Securities that are included in the
obligasi pemerintah Indonesia dan Indonesian government bonds and
sertifikat Bank Indonesia, serta efek- Bank Indonesia certificate, as well as
efek dengan peringkat idAAA; the securities that are rated as
idAA+; idAA; idAA- idAAA; idAA+; idAA; idAA-

 Medium Grade  Medium Grade


Efek-efek dengan peringkat idA+; Securities that are rated as idA+; idA;
idA; idA-; idBBB+; idBBB idA-; idBBB+; idBBB

 Low Grade  Low Grade


Efek-efek dengan peringkat idBBB-; Securities that are rated as idBBB-;
idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- dan idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- and
kurang dari idB- less than idB-

 Unrated  Unrated
Efek-efek dan aset keuangan Securities and other financial assets
lainnya yang tidak didasarkan pada that are not based on ratings
peringkat

2. Kredit 3. 2. Loans

Penilaian kualitas dari aset The assesment of the quality of financial


keuangan/kredit diklasifikasikan sebagai asset/loans are as follows:
berikut:

 High Grade  High Grade


Kredit yang belum jatuh tempo dan Loans which are not due nor
tidak mengalami penurunan nilai impaired, and have not been
serta tidak pernah direstrukturisasi restructured nor degraded
atau pernah mengalami penurunan
kualitas kredit

 Medium Grade  Medium Grade


Kredit yang belum jatuh tempo dan Loans which are not due nor
tidak mengalami penurunan nilai impaired, but have been degraded
namun pernah mengalami on its loans quality or restructured
penurunan kualitas kredit atau
pernah direstrukturisasi

 Low Grade  Low Grade


Kredit dengan kualitas Dalam Loans which are classified as
Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Special Mention, Substandard,
Diragukan dan Macet sesuai Doubtful, and Loss on its quality
Peraturan Bank Indonesia mengenai based on Bank Indonesia’s
Kualitas Aktiva regulations of Asset Quality

248
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Tabel di bawah ini menyajikan kualitas The following table shows the quality of
aset keuangan berdasarkan kelas financial assets by class with credit risk
dengan risiko kredit (secara bruto dari (gross of allowance for impairment
cadangan kerugian penurunan nilai). losses).

2015
Telah Jatuh Tempo
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Tetapi Tidak
Neither Past Due Nor Impaired Mengalami
Kualitas Tidak Penurunan Nilai/ Mengalami
Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Rendah/ Dirating/ Past Due But Penurunan Nilai Jumlah/
High Grade Moderate Grade Low Grade Unrated Not Impaired Impaired Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity


Ef ek-ef ek 266.572 20.000 - - - - 286.572 Securities

Tersedia untuk dijual Av ailable f or sale


Ef ek-ef ek 14.459 19.050 - - - - 33.509 Securities

Pinjaman y ang diberikan


dan piutang Loans and receiv ables
Kas - - - 36.493 - - 36.493 Cash
Giro pada Bank Indonesia - - - 168.993 - - 168.993 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - - - 70.085 - - 70.085 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain - - - 68.925 68.925 and other banks
Kredit 942.135 197.400 79.838 - 1.217 31.222 1.251.812 Loans
Aset lain-lain - - - 34.984 - - 34.984 Other assets

Jumlah 1.223.166 236.450 79.838 379.480 1.217 31.222 1.951.373 Total

2014
Telah Jatuh Tempo
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Tetapi Tidak
Neither Past Due Nor Impaired Mengalami
Kualitas Tidak Penurunan Nilai/ Mengalami
Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Rendah/ Dirating/ Past Due But Penurunan Nilai Jumlah/
High Grade Moderate Grade Low Grade Unrated Not Impaired Impaired Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity


Ef ek-ef ek 258.537 39.068 - - - - 297.605 Securities

Tersedia untuk dijual Av ailable f or sale


Ef ek-ef ek 19.524 10.064 - - - - 29.588 Securities

Diperdagangkan FVTPL
Ef ek-ef ek - - - 2.243 - - 2.243 Securities

Pinjaman y ang diberikan


dan piutang Loans and receiv ables
Kas - - - 42.046 - - 42.046 Cash
Giro pada Bank Indonesia - - - 186.919 - - 186.919 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - - - 194.825 - - 194.825 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain - - - 91.987 - - 91.987 and other banks
Kredit 915.437 212.226 85.483 - 612 3.186 1.216.944 Loans
Aset lain-lain - - - 31.687 - - 31.687 Other assets

Jumlah 1.193.498 261.358 85.483 549.707 612 3.186 2.093.844 Total

249
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2013
Telah Jatuh Tempo
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Tetapi Tidak
Neither Past Due Nor Impaired Mengalami
Kualitas Tidak Penurunan Nilai/ Mengalami
Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Rendah/ Dirating/ Past Due But Penurunan Nilai Jumlah/
High Grade Moderate Grade Low Grade Unrated Not Impaired Impaired Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity


Ef ek-ef ek 134.028 39.214 - - - - 173.242 Securities

Diperdagangkan FVTPL
Ef ek-ef ek 11.897 - - 11.551 - - 23.448 Securities

Pinjaman y ang diberikan


dan piutang Loans and receiv ables
Kas - - - 44.195 - - 44.195 Cash
Giro pada Bank Indonesia - - - 203.116 - - 203.116 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - - - 97.903 - - 97.903 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain - - - 120.331 - - 120.331 and other banks
Kredit 1.151.844 75.436 30.412 - 809 12.052 1.270.553 Loans
Tagihan akseptasi - - - 2.281 - - 2.281 Acceptances receiv able
Aset lain-lain - - - 28.856 - - 28.856 Other assets

Jumlah 1.297.769 114.650 30.412 508.233 809 12.052 1.963.925 Total

v. Analisa umur pinjaman dan piutang yang v. Aging analysis of loans and receivables which
telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami are past due but not impaired are as follows:
penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

< 30 hari - 612 809 < 30 day s


< 31-60 hari 12 - - < 31-60 day s
< 61-90 hari 10 - - < 61-90 day s
< 91-180 hari 485 - - < 91-180 day s
> 180 hari 710 - - > 180 day s

Jumlah 1.217 612 809 Total

vi. Kredit direstruktur yang akan jatuh tempo vi. Restructured loans that would otherwise be
atau mengalami penurunan nilai past due or impaired

Pembiayaan yang diberikan yang dinegosiasi Renegotiated/restructured loans are those


ulang/direstrukturisasi adalah pembiayaan loans that, during the year, have had their
yang persyaratannya dinegosiasi ulang terms renegotiated resulting in an upgrade
sehingga statusnya meningkat dari from impaired to performing status or past due
mengalami penurunan nilai atau telah jatuh to current status. Loans that have been
tempo menjadi lancar atau baik selama tahun renegotiated/restructured in the past 12
berjalan. Pembiayaan yang diberikan yang months that would otherwise have been past
telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi due or impaired amounted to
dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya Rp 52,120 million as of December 31, 2015,
telah jatuh tempo atau mengalami penurunan Rp 13,972 million as of December 31, 2014
nilai sebesar Rp 52.120 juta pada tanggal and Rp 427 million as of December 31, 2013.
31 Desember 2015, Rp 13.972 juta pada
tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 427 juta
pada tanggal 31 Desember 2013.

250
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Analisa umur pinjaman yang mengalami Aging analysis of individually impaired loans
penurunan nilai secara individual adalah are as follows:
sebagai berikut:

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Jatuh tempo 1.055 1.055 2.555 Past due


< 1 tahun - - 5.000 < 1 y ear
> 1 - 2 tahun 21.251 - - > 1 - 2 y ears
> 2 - 5 tahun - - 2.369 > 2 - 5 y ears
> 5 tahun 8.916 2.131 2.128 > 5 y ears

Jumlah 31.222 3.186 12.052 Total

vii. Agunan vii. Collateral

Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu In order to mitigate credit risk, one of the
bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah efforts undertaken by the Bank is requesting
dengan meminta nasabah memberikan customers to provide collateral to be pledged
agunan yang akan digunakan sebagai as assurance for repayment of the loan facility
jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang which has been granted by the Bank if the
telah diberikan oleh Bank jika nasabah customer is experiencing financial difficulties
mengalami kesulitan keuangan yang which cause customers cannot repay their
menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi obligations to the Bank.
kewajibannya kepada Bank.

Agunan yang digunakan sebagai jaminan Collateral to be pledged as assurance for the
atas fasilitas kredit oleh nasabah adalah loan facility provided by the customers are as
sebagai berikut: follows:

 Deposito berjangka, rekening tabungan,  Time deposits, savings accounts, and


dan deposito angsuran installment deposit
 Standby L/C  Standby L/C
 Piutang  Receivables
 Tanah dan bangunan  Land and buildings
 Kendaraan bermotor  Vehicles
 Kapal laut  Ships
 Mesin dan peralatan  Machineries and equipment
 Persediaan  Inventories
 Asuransi kredit  Loan insurance
 Garansi perusahaan atau garansi  Corporate guarantee or personal
perorangan guarantee

Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan Collateral assesment procedure for land and
bangunan, kendaraan maupun mesin dan building, vehicles as well as machineries and
peralatan menggunakan pihak ketiga sebagai equipment is using a third party as an
penilai independen dan akan dinilai kembali independent appraiser and will periodically re-
secara berkala setiap 2 tahun sekali untuk assessed every 2 years for non-installment
jenis kredit non-angsuran dan saat kredit loans and when the loan has reached half
telah mencapai setengah (50%) dari periode (50%) of its period for installment loan.
kredit untuk jenis kredit angsuran.

251
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Berikut adalah portofolio kredit yang dimiliki The following are loan portfolio owned by the
Bank beserta agunan yang menjadi Bank and its collateral by grouping based on
jaminannya dengan pengelompokan type of loan:
berdasarkan jenis kredit yang diberikan:

2015
Kredit modal
kerja/Working Kredit konsumsi/ Kredit investasi/ Garansi Bank/
capital loans Consumer loans Investment loans Bank Loan
Guarantee Jumlah/
Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur Kredit 693.484 327.625 230.703 23.335 1.275.147 Credit Exposure


Nilai Jaminan 2.027.248 240.531 587.324 22.310 2.877.413 Collateral Value
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan 1.055 87.094 427 1.025 89.601 Total unsecured credit exposure
Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) 0,15% 26,58% 0,19% 4,39% 7,03% Unsecured portion of credit exposure (%)

Agunan Collateral
Deposito berjangka, rekening tabungan, Deposits, savings accounts,
dan deposito angsuran 83.530 3.748 505 22.310 110.093 and installment deposit
Piutang 803.201 - 15.303 - 818.504 Receivables
Tanah dan/atau bangunan 1.046.536 210.805 458.257 - 1.715.598 Land and/or buildings
Kendaraan bermotor 49.735 25.978 66.937 - 142.650 Vehicles
Mesin dan peralatan 29.865 - 46.322 - 76.187 Machineries and equipment
Persediaan 14.381 - - - 14.381 Inventories
Jumlah 2.027.248 240.531 587.324 22.310 2.877.413 Total

2014
Kredit modal
kerja/Working Kredit konsumsi/ Kredit investasi/ Garansi Bank/
capital loans Consumer loans Investment loans Bank Loan
Guarantee Jumlah/
Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur Kredit 730.670 284.323 201.951 45.922 1.262.866 Credit Exposure


Nilai Jaminan 1.824.550 413.831 398.181 23.450 2.660.012 Collateral Value
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan 1.055 3.729 427 22.472 27.683 Total unsecured credit exposure
Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) 0,14% 1,31% 0,21% 48,94% 2,19% Unsecured portion of credit exposure (%)
Agunan Collateral
Deposito berjangka, rekening tabungan, Deposits, savings accounts,
dan deposito angsuran 86.441 1.799 7.935 23.450 119.625 and installment deposit
Piutang 653.493 - - - 653.493 Receivables
Tanah dan/atau bangunan 858.635 203.171 227.330 - 1.289.136 Land and/or buildings
Kendaraan bermotor 65.245 32.409 122.658 - 220.312 Vehicles
Mesin dan peralatan 52.823 - 22.606 - 75.429 Machineries and equipment
Persediaan 19.447 - - - 19.447 Inventories
Asuransi kredit - 176.452 - - 176.452 Loan insurance
Lainnya 88.466 - 17.652 - 106.118 Others
Jumlah 1.824.550 413.831 398.181 23.450 2.660.012 Total

252
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2013
Kredit modal
kerja/Working Kredit konsumsi/ Kredit investasi/ Garansi Bank/
capital loans Consumer loans Investment loans Bank Loan
Guarantee Jumlah/
Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur Kredit 692.114 245.943 332.496 28.064 1.298.617 Credit Exposure


Nilai Jaminan 1.291.582 200.966 455.391 14.062 1.962.001 Collateral Value
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan 1.055 44.977 - 14.002 60.034 Total unsecured credit exposure
Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) 0,15% 18,29% 0,00% 49,89% 4,62% Unsecured portion of credit exposure (%)

Agunan Collateral
Deposito berjangka, rekening tabungan, Deposits, savings accounts,
dan deposito angsuran 93.330 765 10.737 2.278 107.110 and installment deposit
Piutang 360.344 172.831 4.855 - 538.030 Receivables
Tanah dan/atau bangunan 674.948 27.370 262.664 2.082 967.064 Land and/or buildings
Kendaraan bermotor 30.729 - 81.643 - 112.372 Vehicles
Kapal laut 39.695 - - - 39.695 Ships
Mesin dan peralatan 18.929 - 75.249 - 94.178 Machineries and equipment
Persediaan 73.438 - 14.293 - 87.731 Inventories
Asuransi kredit - - - 9.636 9.636 Loan insurance
Setoran jaminan 169 - 1.290 66 1.525 Marginal deposits
Lainnya - - 4.660 - 4.660 Others
Jumlah 1.291.582 200.966 455.391 14.062 1.962.001 Total

*) Bank tidak mengungkapkan jaminan yang *) Banks do not disclose collateral held in the
diterima dalam bentuk garansi perusahaan form of corporate guarantees and personal
maupun garansi perorangan mengingat guarantees considering that the value can
nilainya yang tidak dapat diukur. not be measured.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management

Pedoman dan kebijakan merupakan hal yang Guidelines and policies are very important in terms
sangat penting dalam hal penerapan manajemen of risk management application, so the Bank
risiko, oleh karenanya Bank selalu melakukan always reviews the guidelines and policies related
review atas pedoman dan kebijakan yang to liquidity periodically, at least once in a year. The
berkaitan dengan likuiditas secara berkala results of review conducted by the management
minimal satu tahun sekali. Hasil review yang during 2015 brought about the limit adjustments,
dilakukan oleh manajemen selama tahun 2015 such as dealer limit, counterparty limit and others.
membawa penyesuaian limit, seperti limit dealer,
limit counterparty, dan lain sebagainya.

Direksi melakukan pengawasan manajemen The Board of Directors oversees the management
likuiditas melalui rapat ALCO yang dilakukan of liquidity through the ALCO meeting held every
setiap bulan. Selain itu sistem e-treasury juga month. In addition, the e-treasury system also
membantu memberikan informasi likuiditas yang helps provide useful information for monitoring
berguna untuk pemantauan secara harian. liquidity on a daily basis. Excess liquidity is
Kelebihan likuiditas Bank dialokasikan dalam allocated in the form of financial investments such
bentuk investasi treasuri seperti obligasi as government bonds and deposits with Bank
pemerintah dan penempatan dana pada Bank Indonesia.
Indonesia.

Komisaris melakukan pemantauan risiko melalui The Commissioners monitor risks through the Risk
Komite Pemantau Risiko. Monitoring Committee.

253
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Penilaian Profil Risiko Likuiditas Assessment of Liquidity Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko likuiditas The result of the Bank’s inherent risk assessment
Bank secara komposit seperti yang dilaporkan on the composite liquidity risk as reported to Bank
kepada Bank Indonesia pada tanggal Indonesia as of December 31, 2015 is at Low to
31 Desember 2015 berada pada level Low to Moderate level while the Quality of Risk
Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Management Application (KPMR) as of
Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal December 31, 2015 is at the Satisfactory level.
31 Desember 2015 berada pada level
Satisfactory.

Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas The Bank measures and monitors liquidity risk
melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas through analysis of liquidity gap and liquidity ratios.
dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio One of the liquidity ratios used is liquid assets to
likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liquid liabilities. As of December 31, 2015, 2014
liabilitas likuid. Pada tanggal 31 Desember 2015, and 2013, the ratios of liquid assets to liquid
2014 dan 2013, rasio dari aset likuid terhadap liabilities are as shown below:
liabilitas likuid adalah sebagai berikut :

2015 2014 2013


Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million

Kas 36.493 42.046 44.195 Cash


Giro, SBI dan penempatan BI Demand deposits, BI Certif icate
lainny a 277.112 398.587 298.699 and other BI placements
Obligasi Pemerintah 221.905 124.068 74.335 Gov ernment bonds
Giro dan penempatan pada bank Demand deposits and placements
lain dikurangi dengan simpanan with other banks less deposits
dari bank lain (3.567) 102.056 17.135 f rom other banks

Aset likuid bersih 531.943 666.757 434.364 Net liquid assets

Simpanan 1.648.575 1.789.839 1.603.746 Deposits

Rasio 32,27% 37,25% 27,08% Ratio

Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Maturity Analysis for Financial Liabilities
Keuangan

Pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas The maturity grouping of financial liabilities is
keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak based on the remaining contractual maturity from
dari tanggal pelaporan. Untuk liabilitas keuangan the reporting date. For a financial liability where
dimana pihak lawan memiliki pilihan atas kapan the counterparty has a choice of when the amount
liabilitas dibayarkan, liabilitas dialokasikan pada is to be settled, the liability is allocated to the
periode paling awal di mana Bank dapat earliest period in which the Bank can be required
disyaratkan untuk membayar. to pay.

Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga Furthermore, floating rate financial liabilities uses
mengambang menggunakan kurva suku bunga interest curve existing at the end of reporting
yang tersedia pada akhir periode pelaporan. period.

254
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo The table below shows the maturity profile of the
liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas Bank’s financial liabilities based on the contractual
tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember undiscounted cash flows as of December 31,
2015, 2014 dan 2013: 2015, 2014 and 2013:

2015
Sampai dengan > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
Lain-lain/ 1 bulan/1 month s/d 3 bulan/ s/d 12 bulan/ s/d 2 tahun/ Jumlah/
Others or less > 1-3 months > 3-12 months > 1-2 years Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Non-interest bearing:
Liabilities payable
Liabilitas segera - 2.225 - - - 2.225 immediately
Liabilitas lain-lain 7.174 - - - - 7.174 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Simpanan - 558.065 - - - 558.065 Deposits
Simpanan dari Deposits from
bank lain - 2.561 - - - 2.561 other banks

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Simpanan - 680.898 327.947 84.639 2.224 1.095.708 Deposits
Simpanan dari Deposits from
bank lain - 55.563 14.631 1.013 - 71.207 other banks

Sub jumlah 7.174 1.299.312 342.578 85.652 2.224 1.736.940 Subtotal

Liabilitas komitmen Commitment liability


Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan 136.169 - - - - 136.169 Unused facilities

Liabilitas kontijensi Contingent liability


Bank garansi - - - 22.137 1.198 23.335 Bank guarantee

Jumlah 143.343 1.299.312 342.578 107.789 3.422 1.896.444 Total

2014
Sampai dengan > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun s/d
Lain-lain/ 1 bulan/1 month s/d 3 bulan/ s/d 12 bulan/ 2 tahun/ Jumlah/
Others or less > 1-3 months > 3-12 months > 1-2 years Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Non-interest bearing:
Liabilities payable
Liabilitas segera - 2.028 - - - 2.028 immediately
Liabilitas lain-lain 7.956 - - - - 7.956 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Simpanan - 602.052 - - - 602.052 Deposits
Simpanan dari Deposits from
bank lain - 2.384 - - - 2.384 other banks

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Simpanan - 979.077 170.242 42.026 4.399 1.195.744 Deposits
Simpanan dari Deposits from
bank lain - 98.134 2.056 711 - 100.901 other banks

Sub jumlah 7.956 1.683.675 172.298 42.737 4.399 1.911.065 Sub total

Liabilitas komitmen Commitment liability


Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan 96.451 - - - - 96.451 Unused facilities

Liabilitas kontijensi Contingent liability


Bank garansi - 1.059 15.837 28.162 864 45.922 Bank guarantee

Jumlah 104.407 1.684.734 188.135 70.899 5.263 2.053.438 Total

255
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2013
> 3 bulan
Sampai dengan > 1 bulan s/d 12 bulan/ > 1 tahun
Lain-lain/ 1 bulan/1 month s/d 3 bulan/ > 3-12 s/d 2 tahun/ Jumlah/
Others or less > 1-3 months months > 1-2 years Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Non-interest bearing:
Liabilities payable
Liabilitas segera - 3.864 - - - 3.864 immediately
Liabilitas akseptasi - 2.281 - - - 2.281 Acceptances liability
Liabilitas lain-lain 6.945 - - - - 6.945 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Simpanan - 624.454 - - - 624.454 Deposits
Simpanan dari Deposits from
bank lain - 2.327 - - - 2.327 other banks

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Simpanan - 863.881 98.647 23.278 112 985.918 Deposits
Simpanan dari Deposits from
bank lain - 139.433 2.922 1.202 - 143.557 other banks

Sub jumlah 6.945 1.636.240 101.569 24.480 112 1.769.346 Subtotal


Liabilitas komitmen Commitment liability
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan 117.995 - - - - 117.995 Unused facilities

Liabilitas kontijensi Contingent liability


Bank garansi - 5.174 8.575 12.995 1.320 28.064 Bank guarantee

Jumlah 124.940 1.641.414 110.144 37.475 1.432 1.915.405 Total

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan Maturity mismatch analysis


liabilitas keuangan

Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo The table below shows the maturity mismatch
aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal analysis as of December 31, 2015 and 2014,
31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan jangka based on maturity and behavior assumptions:
waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo
kontrak dan asumsi perilaku (behavior
assumptions):
2015
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
Lain-lain/ 1 bulan/1 month >1- >3- >1- >2- > 5 tahun/ Jumlah/
Others or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Tanpa suku bunga: Without interest:
Kas - 36.493 - - - - - 36.493 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 168.993 - - - - - 168.993 Bank Indonesia
Aset lain-lain - bersih 22.428 12.556 - - - - - 34.984 Other assets - net

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Demand deposits with
Giro pada bank lain - 70.085 - - - - - 70.085 other banks
Kredit - 33.884 75.214 320.538 141.368 331.480 128.685 1.031.169 Loans

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain - 68.925 - - - - - 68.925 and other bank
Efek-efek - 118.132 35.004 34.500 34.762 9.221 88.462 320.081 Securities
Kredit - 672 1.575 15.160 73.326 129.910 - 220.643 Loans
Jumlah aset keuangan 22.428 509.740 111.793 370.198 249.456 470.611 217.147 1.951.373 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities


Tanpa suku bunga: Without interest:
Liabilitas segera - 2.225 - - - - - 2.225 Liabilities payable immediately
Liabilitas lain-lain 7.174 - - - - - - 7.174 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Simpanan - 557.155 - - - - - 557.155 Deposits
Simpanan dari bank lain - 2.557 - - - - - 2.557 Deposits from other bank

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Simpanan - 678.318 326.794 84.093 2.215 - - 1.091.420 Deposits
Simpanan dari bank lain - 55.500 14.585 1.010 - - - 71.095 Deposits from other banks
Jumlah liabilitas keuangan 7.174 1.295.755 341.379 85.103 2.215 - - 1.731.626 Total financial liabilities

Selisih 15.254 (786.015) (229.586) 285.095 247.241 470.611 217.147 219.747 Difference

256
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2014
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
Lain-lain/ 1 bulan/1 month >1- >3- >1- >2- > 5 tahun/ Jumlah/
Others or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Tanpa suku bunga: Without interest:
Kas - 42.046 - - - - - 42.046 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 186.919 - - - - - 186.919 Bank Indonesia
Aset lain-lain - bersih 20.097 11.590 - - - - - 31.687 Other assets - net

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Demand deposits with
Giro pada bank lain - 194.825 - - - - - 194.825 other banks
Kredit - 30.473 67.580 247.113 185.051 424.349 82.932 1.037.498 Loans

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain - 91.987 - - - - - 91.987 and other bank
Efek-efek - 52.030 100.239 38.526 9.998 54.468 74.175 329.436 Securities
Kredit - 630 1.049 13.651 58.924 105.192 - 179.446 Loans
Jumlah aset keuangan 20.097 610.500 168.868 299.290 253.973 584.009 157.107 2.093.844 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities


Tanpa suku bunga: Without interest:
Liabilitas segera - 2.028 - - - - - 2.028 Liabilities payable immediately
Liabilitas lain-lain 7.956 - - - - - - 7.956 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Simpanan - 600.699 - - - - - 600.699 Deposits
Simpanan dari bank lain - 2.379 - - - - - 2.379 Deposits from other bank

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Simpanan - 974.194 169.393 41.403 4.150 - - 1.189.140 Deposits
Simpanan dari bank lain - 97.644 2.046 700 - - - 100.390 Deposits from other banks
Jumlah liabilitas keuangan 7.956 1.676.944 171.439 42.103 4.150 - - 1.902.592 Total financial liabilities

Selisih 12.141 (1.066.444) (2.571) 257.187 249.823 584.009 157.107 191.252 Difference

2013
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
Lain-lain/ 1 bulan/1 month >1- >3- >1- >2- > 5 tahun/ Jumlah/
Others or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Tanpa suku bunga: Without interest:
Kas - 44.195 - - - - - 44.195 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 203.116 - - - - - 203.116 Bank Indonesia
Tagihan akseptasi - 2.281 - - - - - 2.281 Acceptances receivable
Aset lain-lain - bersih 17.593 11.263 - - - - - 28.856 Other assets - net

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Demand deposits with
Giro pada bank lain - 97.903 - - - - - 97.903 other banks
Kredit - 76.585 66.138 289.600 131.181 592.362 114.687 1.270.553 Loans

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain - 120.331 - - - - - 120.331 and other bank
Efek-efek - 23.447 19.885 34.808 19.214 25.000 74.336 196.690 Securities
Jumlah aset keuangan 17.593 579.121 86.023 324.408 150.395 617.362 189.023 1.963.925 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities


Tanpa suku bunga: Without interest:
Liabilitas segera - 3.864 - - - - - 3.864 Liabilities payable immediately
Liabilitas akseptasi - 2.281 - - - - - 2.281 Acceptances liability
Liabilitas lain-lain 6.945 - - - - - - 6.945 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate:


Simpanan - 623.135 - - - - - 623.135 Deposits
Simpanan dari bank lain - 2.341 - - - - - 2.341 Deposits from other bank

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:


Simpanan - 859.230 98.116 23.152 113 - - 980.611 Deposits
Simpanan dari bank lain - 138.665 2.906 1.196 - - - 142.767 Deposits from other banks
Jumlah liabilitas keuangan 6.945 1.629.516 101.022 24.348 113 - - 1.761.944 Total financial liabilities

Selisih 10.648 (1.050.395) (14.999) 300.060 150.282 617.362 189.023 201.981 Difference

257
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Risiko Pasar Market Risk

Manajemen Risiko Pasar Market Risk Management

Satuan Kerja Treasuri sebagai risk taking unit The Treasury Department, as a risk-taking unit,
melakukan pengendalian internal dengan performs internal control by executing treasury
melakukan transaksi treasuri dengan tetap transactions taking into account the prudence
memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai principle and in accordance with internal guidelines
dengan pedoman internal dan peraturan and external regulations. The Bank’s Risk
eksternal. SKMR (Risk Management Management Department monitors the NOP (Net
Departement) melakukan monitoring terhadap Open Position). The Bank uses an e-treasury
PDN (Posisi Devisa Neto). Bank telah system that provides information for market risk
menggunakan sistem e-treasury yang control to be more efficient and effective in
memberikan informasi agar pengendalian risiko controlling the exchange rate risk and interest rate
pasar menjadi lebih efisien dan efektif untuk risk, and complements this with a Market Limit
mengendalikan risiko nilai tukar dan risiko suku System. SKAI (Internal Audit Unit) conducts
bunga dan melengkapinya dengan Sistem internal audit of the Treasury Department to
Pemantauan Limit (Market Limit System). SKAI ensure the internal controls over market risk.
melakukan internal audit di Treasuri Departemen
untuk memastikan pengendalian internal
terhadap risiko pasar.

Kebijakan, pedoman, dan prosedur yang Policies, guidelines and procedures which were
dievaluasi dan dikinikan oleh manajemen selama reviewed and updated by the management during
tahun 2015 adalah Kebijakan Limit Treasury. 2015 is Treasury Limit Policy.

Penilaian Profil Risiko Pasar Assessment of Market Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko pasar The result of the Bank’s inherent risk assessment
Bank secara komposit seperti yang dilaporkan on the composite market risk as reported to Bank
kepada Bank Indonesia pada tanggal Indonesia as of December 31, 2015 is at Low to
31 Desember 2015 berada pada level Low to Moderate level while the Quality of Risk
Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Management Application (KPMR) as of
Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal December 31, 2015 is at the Satisfactory level.
31 Desember 2015 berada pada level
Satisfactory.

Risiko Pasar dalam hal ini dibagi dalam dua Market risk is divided into two parts:
bagian yaitu:

1. Risiko Nilai Tukar 1. Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar merupakan risiko yang Foreign exchange risk is the potential loss
timbul dari transaksi nilai tukar mata uang from statements of financial position and
terhadap mata uang lainnya, baik dari posisi administrative accounts due to an adverse
keuangan maupun dari sisi rekening change in the value of a currency against
administratif. another.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Under Bank Indonesia Regulation


No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its
perubahannya, Peraturan Bank Indonesia amendments, Bank Indonesia Regulation No.
No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004,
No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September No. 7/37/PBI/2005 dated September 30,
2005, No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 2005, No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010
dan No. 17/5/PBI/2015 tanggal 1 Juni 2015, and No. 17/5/PBI/2015 dated June 1, 2015, a
bank-bank diwajibkan untuk memelihara bank is required to maintain its net foreign
posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% exchange position/net open position at a
dari modal. Berdasarkan pedoman Bank maximum of 20% of its capital. Under Bank
Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan Indonesia guidelines, “net open position”
penjumlahan dari nilai absolut atas selisih means the sum of the absolute value of the
bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata net difference between asset and liability
uang asing dan selisih bersih tagihan dan balances for each foreign currency, and the
liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di net difference between claims and liabilities,
rekening administratif, untuk setiap mata in the form of both commitments and
uang, yang semuanya dinyatakan dalam contingencies in administrative accounts, for
Rupiah. each foreign currency, which are all stated in
Rupiah.

258
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai To manage and mitigate foreign exchange
tukar, batas maksimum posisi devisa neto risk, the Bank should maintain a net open
yang harus dipertahankan Bank adalah position (NOP) at a maximum of 20% of the
sebesar 20% dari total modal Bank sesuai Bank’s total capital as required by BI. In 2015,
peraturan BI. Selama tahun 2015, rata-rata the Bank’s average NOP was 1.01%, and the
posisi devisa neto atau PDN Bank sebesar maximum NOP was 2.20%.
1,01% dan PDN maksimum sebesar 2,20%.

Berikut adalah rincian Posisi Devisa Neto Following is the Bank’s Net Open Position:
Bank:

2015
Aset dan tagihan Liabilitas dan
komitmen dan liabilitas
kontinjensi/ komitmen dan
Assets, kontinjensi/Liabilities,
commitment and commitment and
contingent contingent Bersih absolut/
Mata uang asing receivables liabilities Net absolute Currencies
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Dollar Amerika Serikat 233.169 236.453 3.284 United States Dollar
Euro 183 - 183 Euro
Dollar Australia 52 2 50 Australian Dollar
Dollar Singapura 65 7 58 Singapore Dollar
Yen Jepang 10 - 10 Japanese Yen

Jumlah 233.479 236.462 3.585 Total

Jumlah Modal *) 197.008 Total Capital *)

Persentase PDN terhadap modal 1,82% Percentage of NOP to capital

2014
Aset dan tagihan Liabilitas dan
komitmen dan liabilitas
kontinjensi/ komitmen dan
Assets, kontinjensi/Liabilities,
commitment and commitment and
contingent contingent Bersih absolut/
Mata uang asing receivables liabilities Net absolute Currencies
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Dollar Amerika Serikat 307.761 312.631 4.870 United States Dollar
Euro 143 - 143 Euro
Dollar Australia 110 3 107 Australian Dollar
Dollar Singapura 60 - 60 Singapore Dollar
Yen Jepang 12 - 12 Japanese Yen

Jumlah 308.086 312.634 5.192 Total

Jumlah Modal *) 194.241 Total Capital *)

Persentase PDN terhadap modal 2,67% Percentage of NOP to capital

259
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

2013
Aset dan tagihan Liabilitas dan
komitmen dan liabilitas
kontinjensi/ komitmen dan
Assets, kontinjensi/Liabilities,
commitment and commitment and
contingent contingent Bersih absolut/
Mata uang asing receivables liabilities Net absolute Currencies
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Dollar Amerika Serikat 520.750 521.368 618 United States Dollar
Euro 171 1 170 Euro
Dollar Australia 141 44 97 Australian Dollar
Dollar Singapura 121 1 120 Singapore Dollar
Yen Jepang 15 - 15 Japanese Yen

Jumlah 521.198 521.414 1.020 Total

Jumlah Modal *) 191.744 Total Capital *)

Persentase PDN terhadap modal 0,53% Percentage of NOP to capital

*) Sesuai dengan Peraturan Bank *) In accordance with Bank Indonesia


Indonesia, perhitungan persentase PDN Regulation, the previous month’s capital
terhadap modal menggunakan modal is used in calculating the percentage of
bulan sebelumnya. Net Open Position to Capital.

Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang The (absolute) value of Net Open Position as
diperkenankan dengan menggunakan modal of December 31, 2015, 2014 and 2013 using
akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2015, capital at the end of the year amounted to
2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 39,554 million, Rp 38,755 million and
Rp 39.554 juta, Rp 38.755 juta dan Rp 38.151 Rp 38,151 million, respectively. The Net
juta. Posisi Devisa Neto Bank tidak Open Position of the Bank did not exceed the
melampaui batas nilai (absolut) yang maximum (absolute) value allowed by Bank
diperkenankan oleh Bank Indonesia. Indonesia.

Persentase Posisi Devisa Neto terhadap The percentage of Net Open Position to
modal pada tanggal 31 Desember 2015, capital as of December 31, 2015, 2014 and
2014 dan 2013 masing-masing sebesar 2013 are 1.81%, 2.68% and 0.54%,
1,81%, 2,68% dan 0,54%. respectively.

Sensitivitas Nilai Tukar Foreign Exchange Sensitivity

Analisa sensitivitas nilai tukar diukur dengan Foreign exchange sensitivity analysis is
kemampuan kelebihan modal Bank untuk measured by the ability of the Bank’s excess
menyerap potensi kerugian dari nilai tukar capital to absorb potential foreign exchange
yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi losses by assuming that foreign exchange
nilai tukar yang berlawanan arah dengan fluctuation will go adversely to each foreign
masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi exchange position. The foreign exchange
nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara fluctuation chosen is the higher between
asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar assumed foreign exchange fluctuation for
sebesar 10% atau fluktuasi berdasarkan data each exchange rate of 10% and historical
historis selama setahun ke belakang. Pada data for one year. In 2015, 2014 and 2013,
tahun 2015, 2014 dan 2013, kelebihan modal the Bank’s excess capital was able to cover
Bank mampu menutup risiko nilai tukar potential loss from foreign exchange risk by
masing-masing sebesar 305,40 kali, 194,18 305.40 times, 194.18 times and 503.36 times,
kali dan 503,36 kali. Hal ini disebabkan respectively. This was because the Bank held
karena posisi devisa neto Bank yang rendah a very low net open position, while its excess
sedangkan kelebihan modal Bank yang capital was very high; thus, the management
tinggi, sehingga manajemen percaya bahwa believes that the Bank is not significantly
Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan susceptible to foreign exchange movements.
nilai tukar.

260
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Tabel dibawah menunjukkan sensitivitas The table below shows the Bank’s sensitivity
Bank atas kemungkinan perubahan yang for a given reasonable possible change
terjadi berdasarkan fluktuasi dari nilai tukar based on volatility of historical exchange
historis, dengan semua variabel lainnya tetap rates, with all other variables remaining
konstan. constant.

Pengaruh kenaikan Pengaruh penurunan


nilai tukar mata uang nilai tukar mata uang
asing pada laba/rugi asing pada laba/rugi
sebelum pajak/ sebelum pajak/
Peningkatan nilai tukar Penurunan nilai tukar Effect of increase on Effect of decrease on
mata uang asing/ mata uang asing/ foreign exchange foreign exchange
Mata Uang/ Increase on Decrease on rate to profit or loss rate to profit or loss
Currency foreign exchange rates foreign exchange rates before tax before tax
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
USD 2,3507% (2,3507%) 162 (162)
EUR 3,4889% (3,4889%) 6 (6)
JPY 2,9947% (2,9947%) 1 (1)
SGD 1,8632% (1,8632%) 1 (1)
AUD 2,2394% (2,2394%) 1 (1)

2. Risiko Suku Bunga 2. Interest Rate Risk

Perbandingan atau rasio RSA (Rate The ratio of RSA (Rate Sensitive Assets) to
Sensitive Assets) terhadap RSL (Rate RSL (Rate Sensitive Liabilities), amounting to
Sensitive Liabilities) adalah sebesar 46,78% 46.78% as of December 31, 2015, 57.00% as
pada tanggal 31 Desember 2015, 57,00% of December 31, 2014 and 63.44% as of
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 63,44% December 31, 2013, so if there are parallel
pada tanggal 31 Desember 2013, sehingga changes in interest rates on assets and
apabila terjadi perubahan suku bunga secara liabilities, the Bank will be exposed to interest
paralel pada aset dan liabilitas, Bank akan rate risk.
terekspos risiko suku bunga.

Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivity

Analisa sensitivitas suku bunga diukur Interest rate sensitivity analysis is measured
dengan kemampuan kelebihan modal Bank by the ability of the Bank’s excess capital to
untuk menyerap potensi kerugian dari absorb potential loss from interest rate
perubahan suku bunga, yaitu membuat movements by making assumptions about
asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. interest rate movement. The interest rate
Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi fluctuation chosen is the higher between the
antara asumsi fluktuasi masing-masing suku interest rate assumption for Indonesian
bunga laporan posisi keuangan rupiah Rupiah financial statement position at 1% and
sebesar 1% dan laporan posisi keuangan foreign exchange financial statement position
valas sebesar 0,5% atau fluktuasi of 0.5% and historical data for the preceding
berdasarkan riwayat data selama setahun ke one year. In 2015, 2014 and 2013, the Bank’s
belakang. Pada tahun 2015, 2014 dan 2013, excess capital was able to cover potential loss
kelebihan modal Bank mampu menutup risiko from interest rate risk by 92.52 times, 299.48
kerugian dari suku bunga masing-masing times and 29.71 times, respectively. This was
sebesar 92,52 kali, 299,48 kali dan 29,71 kali. because the Bank had strong excess capital
Hal ini disebabkan karena kelebihan modal to cover interest rate changes in the statement
Bank yang cukup untuk menutup perubahan of financial position; thus, the management of
suku bunga pada laporan posisi keuangan the Bank considers it to be not significantly
sehingga Bank dinilai tidak rentan terhadap susceptible to interest rate movement risk.
pergerakan suku bunga.

261
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Analisa sensitivitas suku bunga digunakan Interest rate sensitivity analysis is used to
untuk menganalisis dampak kemungkinan analyze probable change in interest rate
perubahan suku bunga terhadap laba atau affecting the profit or loss and equity. The
rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai estimated change in fair values and cash
wajar dan arus kas untuk perubahan suku flows for changes in market interest rates are
bunga pasar didasarkan pada volatilitas based on the volatility of historical interest
tingkat suku bunga historis dengan rates, with all other variables remaining
mempertahankan variabel lainnya tetap constant.
konstan.

Sampai dengan 31 Desember 2015, apabila As of December 31, 2015, if interest rates
suku bunga meningkat atau menurun increase or decrease by 0.99% for available-
sebesar 0,99% untuk efek-efek for-sale and FVTPL securities with all other
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual variables remaining constant, the profit or loss
dengan menganggap variable lainnya tetap would have been Rp 11 million higher or
konstan, laba atau rugi Bank akan meningkat Rp 16 million lower, respectively.
sebesar Rp 11 juta atau menurun sebesar
Rp 16 juta.

Risiko Operasional Operational Risk

Manajemen Risiko Operasional Operational Risk Management

Identifikasi dan pengukuran risiko operasional The process of identifying and measuring the
dilakukan dengan pembaharuan pedoman profil operational risk is done by updating the risk profile
risiko, termasuk di dalamnya pengukuran risiko guidelines, including the measurement of
operasional menjadi 5 (lima) peringkat. Bank operational risk assessment in 5 (five) classes of
menggunakan metode BIA (Basic Indicator rating. The Bank uses the BIA (Basic Indicator
Approach) untuk perhitungan risiko operasional. Approach) for the calculation of operational risk.
Bank juga menggunakan aplikasi ORSA dan akan The Bank also uses the ORSA application and will
menerapkan aplikasi Loss Event Database untuk implement Loss Event Database Application for
pengendalian risiko operasional. operational risk management.

Bank telah memiliki suatu rencana komprehensif The Bank has a comprehensive plan that includes
yang berisi langkah-langkah yang harus diambil steps to be taken before, during and after an
sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu emergency, which is documented and tested to
keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji ensure continuity of the operations of the Bank in
untuk menjamin kelangsungan operasional Bank the form of Business Continuity Planning (BCP)
dalam bentuk Kebijakan Business Continuity Policy, Disaster Recovery Plan (DRP), and the
Planning (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) establishment of the Disaster Recovery Center
dan pembentukan Disaster Recovery Center (DRC) in 2005. The business continuity policies
(DRC) sejak tahun 2005. Kebijakan kelangsungan are enhanced periodically and the Bank has
usaha disempurnakan secara berkala dan telah established a special unit that will handle this in a
dibentuk satu unit kerja khusus yang akan comprehensive manner.
menangani hal ini secara komprehensif.

Manajemen Bank percaya bahwa risk taking unit The Bank’s management believes that the risk
melakukan pengendalian internal dengan taking unit performs internal control by conducting
melakukan transaksi operasional dengan tetap operational transactions with attention to the
memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai prudence principles and in accordance with
dengan pedoman internal dan peraturan internal guidelines and external regulations. The
eksternal. SKMR (Risk Management Risk Management Department performs
Department) melakukan pengawasan dengan monitoring using the ORSA and LED application.
menggunakan aplikasi ORSA dan LED. SKAI SKAI (Internal Audit Unit) conducts audits based
melakukan audit dengan berpedoman pada on the Bank Internal Audit Function
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Implementation Standards (SPFAIB) to monitor
(SPFAIB) untuk pengawasan operasional Bank the Bank's operations and is complemented by the
serta dilengkapi oleh fungsi pengendalian internal internal control function at each branch office.
di setiap kantor cabang.

262
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Penilaian Profil Risiko Operasional Assessment of Operational Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko The result of the Bank’s inherent risk assessment
operasional Bank secara komposit seperti yang on the composite operational risk as reported to
dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal Bank Indonesia as of December 31, 2015 is at
31 Desember 2015 berada pada level Moderate Moderate level while the Quality of Risk
sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Management Application (KPMR) as of
Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2015 December 31, 2015 is at the Satisfactory level.
berada pada level Satisfactory.

Risiko Hukum Legal Risk

Manajemen Risiko Hukum Legal Risk Management

Kebijakan, pedoman dan prosedur perkreditan Policies, guidelines and procedures on lending
dan operasional juga di-review berdasarkan and operations are reviewed based on the
aspek hukum yang melekat untuk meminimalisir inherent legal aspects to minimize legal risk. All
risiko hukum. Seluruh produk dan aktivitas baru new products and activities must be reviewed by
selain harus di-review oleh Bagian Administrasi Credit Administration and Remedial Department,
Kredit dan Remedial, juga harus mendapat review Risk Management Unit, and Internal Audit
dari Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Department.
Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Internal.

Pengendalian risiko hukum dilakukan dengan Control of legal risk is performed through loan
Laporan monitoring administrasi kredit, review administration monitoring reports, reviews of the
NUK (Nota Usulan Kredit), perjanjian kredit, loan proposal memorandums and credit
penyempurnaan formulir dan notifikasi pinjaman. agreements, as well as upgrading of forms and
Pengkajian aspek hukum juga dilakukan pada loan notifications. Evaluation of legal aspects is
produk dan aktivitas baru serta atas perjanjian- also performed on new products and activities
perjanjian dengan counterparty dan pihak ketiga upon agreement with counterparty and other third
lainnya. parties.

Penilaian Profil Risiko Hukum Assessment of Legal Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko hukum The result of the Bank’s inherent risk assessment
Bank secara komposit seperti yang dilaporkan on the composite legal risk as reported to Bank
kepada Bank Indonesia pada tanggal Indonesia as of December 31, 2015 is at Low to
31 Desember 2015 berada pada level Low to Moderate level while the Quality of Risk
Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Management Application (KPMR) as of
Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal December 31, 2015 is at the Satisfactory level.
31 Desember 2015 berada pada level
Satisfactory.

Risiko Reputasi Reputation Risk

Manajemen Risiko Reputasi Reputation Risk Management

Penerapan manajemen risiko reputasi meliputi The implementation of reputation risk


pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi management includes active supervision by the
terkait risiko reputasi pada aktivitas Board of Commissioners and Directors regarding
operasional/jasa layanan, SDM, dan TI & MIS, reputation risk in operational activities/services,
kecukupan kebijakan, prosedur, dan strategi human resources, and IT & MIS, the adequacy of
manajemen risiko reputasi, pengukuran risiko reputation risk policies, procedures, and
reputasi dan pemantauan serta pengelolaan risiko management strategy, reputation risk
reputasi. measurement, and monitoring and managing of
reputation risk.

263
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Bank menyediakan unit pengaduan nasabah yang The Bank provides a customer complaint unit,
dilakukan oleh Customer Service dan Pimpinan operated by Customer Service and Branch
Cabang untuk menerima komplain nasabah. Managers, to receive customer complaints. In
Selain itu Bank telah menyajikan aspek addition, the Bank has presented aspects of
transparansi laporan keuangan dengan publikasi financial statements transparency through
triwulanan di koran. Pada tahun 2010, bank quarterly publication of its financial statements in
membentuk contact center untuk meningkatkan newspapers. In 2010, the Bank set up a contact
pelayanan kepada nasabah dan selama tahun center to improve services to customers and
2015 nasabah yang menggunakan pelayanan during 2015 the number of customers who
contact center terhadap pengaduan nasabah dan received the contact center’s service for their
pelayanan lainnya semakin meningkat. complaint and other services increased.

Selama tahun 2015 pengelolaan risiko reputasi Throughout 2015, the reputation risk management
terus ditingkatkan dengan diterapkannya SLA is improved by the application of SLA (Service
(Service Level Agreement) sesuai dengan Level Agreement) in line with Bank Indonesia’s
ketentuan Bank Indonesia untuk menangani provision in handling and resolving customer
keluhan nasabah dapat diselesaikan dalam waktu complaints in less than 20 days. SKAI conducts
kurang dari 20 hari. SKAI juga melakukan audit internal audit at the branch offices in connection
internal di cabang terkait komplain nasabah untuk with customer complaints to ensure the
memastikan pengendalian internal terhadap risiko implementation of internal control over the
reputasi. reputation risk.

Penilaian Profil Risiko Reputasi Assessment of Reputation Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko reputasi The result of the Bank’s inherent risk assessment
Bank secara komposit seperti yang dilaporkan on the composite reputation risk as reported to
kepada Bank Indonesia pada tanggal Bank Indonesia as of December 31, 2015 is at Low
31 Desember 2015 berada pada level Low to to Moderate level while the Quality of Risk
Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Management Application (KPMR) as of
Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal December 31, 2015 is at the Satisfactory level.
31 Desember 2015 berada pada level
Satisfactory.

Risiko Stratejik Strategic Risk

Manajemen Risiko Stratejik Strategic Risk Management

Direksi membuat rencana kerja tahunan yang The Board of Directors produces an annual work
disetujui oleh Komisaris dan melakukan plan, which is approved by the Board of
sosialisasi kepada seluruh karyawan. Rencana Commissioners, and disseminates it to all
stratejik dibuat menggunakan analisa SWOT, employees. The strategic plan is prepared using
faktor eksternal dan tingkat risiko. Pengawasan SWOT analysis, external factors and the level of
aktif dilakukan melalui monitoring realisasi risk. Active oversight is done by monitoring the
dengan rencana kerja tahunan. Pemantauan realization of the annual work plan. The risk
risiko oleh Komisaris dilakukan melalui Komite monitoring by the Board of Commissioners is
Pemantau Risiko. performed through the Risk Monitoring
Committee.

Bank menetapkan kebijakan dan strategi dalam The Bank establishes policies and strategies in
rangka mencapai rencana kerja yang telah order to achieve the work plan, which has been
disusun sesuai dengan visi dan misi Bank. Bank prepared in accordance with the Bank’s vision and
juga telah menyusun pedoman penyusunan mission. The Bank has also established guidelines
produk dan aktivitas baru. for the preparation of new products and activities.

264
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Penilaian Profil Risiko Stratejik Assessment of Strategic Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko stratejik The result of the Bank’s inherent risk assessment
Bank secara komposit seperti yang dilaporkan on the composite strategic risk as reported to Bank
kepada Bank Indonesia pada tanggal Indonesia as of December 31, 2015 is at Low to
31 Desember 2015 berada pada level Low to Moderate level while the Quality of Risk
Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Management Application (KPMR) as of
Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal December 31, 2015 is at the Satisfactory level.
31 Desember 2015 berada pada level
Satisfactory.

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan Application of Compliance Risk Management

Sejak tahun 2012, Bank menerbitkan Strategi Anti Since 2012, the Bank issued Anti-Fraud Strategy,
Fraud mengikuti ketentuan Bank Indonesia yang following the latest Bank Indonesia’s provisions
terbaru dan telah disosialiasikan kepada and has socialized them among the relevant
karyawan yang menjadi pedoman. Komisaris dan employees. The Commissioners and Directors
Direksi mengelola risiko kepatuhan pada produk manage the compliance risk over new products
dan aktivitas baru. Bank juga melakukan update and activities. The Bank also updates other
pedoman internal lainnya apabila terdapat internal guidelines in the case of external
peraturan dari pihak eksternal misalnya Bank regulation, such as those from Bank Indonesia.
Indonesia.

Bank telah memiliki unit kerja yang independen The Bank has an independent compliance unit
yaitu unit kepatuhan yang berfungsi melakukan whose function is to perform compliance review
compliance review yang bertanggung jawab and which is directly responsible to the Director of
langsung kepada Direktur Kepatuhan. SKAI Compliance. SKAI conducts internal audits to
melakukan audit internal untuk memastikan ensure internal control of compliance risk.
pengendalian internal terhadap risiko kepatuhan.

Penilaian Profil Risiko Kepatuhan Assessment of Compliance Risk Profile

Hasil penilaian risiko inheren atas risiko The result of the Bank’s inherent risk assessment
kepatuhan Bank secara komposit seperti yang on the composite compliance risk as reported to
dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal Bank Indonesia as of December 31, 2015 is at
31 Desember 2015 berada pada level Moderate Moderate level while the Quality of Risk
sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Management Application (KPMR) as of
Risiko (KPMR) pada tanggal December 31, 2015 is at the Fair level.
31 Desember 2015 berada pada level Fair.

34. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 34. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS

Pada tahun 2015 Bank mengubah kebijakan In 2015, the Bank changed its accounting policy
akuntansi yang berkaitan dengan imbalan pasca pertaining to post-employment benefits, in
kerja, sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2013), accordance with PSAK 24 (revised 2013),
Imbalan Kerja dan menyajikan kembali laporan Employee Benefits, and restated its financial
keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir statements for the years ended December 31,
31 Desember 2014 dan 2013, serta untuk tanggal 2014 and 2013, and as of January 1, 2013/
1 Januari 2013/31 Desember 2012, untuk dampak December 31, 2012, to effect the change.
perubahan tersebut.

265
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

Ikhtisar ringkas laporan posisi keuangan per The summary of accounts as of December 31,
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta 2014 and 2013, and January 1, 2013/
1 Januari 2013/31 Desember 2012 sebelum dan December 31, 2012 before and after
sesudah penerapan revisi PSAK 24 (Revisi 2013) implementation of the revised PSAK 24 (Revised
adalah sebagai berikut: 2013) are as follows:

31 Desember/December 31, 1 Januari/January 1, 2013/


2014 2013 31 Desember/December 31, 2012
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
penyajian penyajian penyajian penyajian penyajian penyajian
kembali/ kembali/ kembali/ kembali/ kembali/ kembali/
Before After Before After Before After
restatement restatement restatement restatement restatement restatement
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION


ASET ASSETS
Aset pajak tangguhan - 130 - 114 789 2.303 Deffered tax assets
Jumlah Aset 2.135.757 2.135.887 1.991.762 1.991.876 1.982.750 1.984.264 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan 1.273 - 186 - - - Deffered tax liabilities
Liabilitas imbalan pasca kerja 18.828 24.441 16.906 18.106 15.299 21.355 Post-employment benefits obligation
Jumlah Liabilitas 1.926.024 1.930.364 1.785.109 1.786.123 1.789.947 1.796.003 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Penghasilan komprehensif
lain 98 (4.594) - (1.372) - (4.810) Other comprehensive income
Saldo laba (rugi) (141.974) (141.492) (144.956) (144.484) (158.806) (158.538) Retained earnings (deficit)
Jumlah Ekuitas 209.733 205.523 206.653 205.753 192.803 188.261 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2.135.757 2.135.887 1.991.762 1.991.876 1.982.750 1.984.264 Total Liabilities and Equity

2014 2013
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
penyajian penyajian penyajian penyajian
kembali/ kembali/ kembali/ kembali/
Before After Before After
restatement restatement restatement restatement
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS


PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Laba rugi Profit or loss


Beban tenaga kerja 57.191 57.178 58.763 58.491 Personnel expense
Beban pajak 1.139 1.142 4.774 4.842 Tax expense
Laba bersih tahun berjalan 2.982 2.992 13.850 14.054 Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income


Pengukuran kembali atas
kewajiban imbalan pasti - (4.426) - 4.584 Remeasurement of defined benefit obligation
Pajak penghasilan terkait pos yang Income tax related to item that will not be
tidak akan direklasifikasi ke laba rugi - 1.106 - (1.146) reclassified to profit or loss
Jumlah laba komprehensif 3.080 (230) 13.850 17.492 Total comprehensive income

266
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

35. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 35. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

 Pada tanggal 4 Januari 2016 telah  On January 4, 2016, a Share Purchase


ditandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Agreement was signed by the Bank’s
antara pemegang saham Bank yaitu shareholders, PT Bintang Tunggal Gemilang
PT Bintang Tunggal Gemilang dan Tan Enk Ee and Tan Enk Ee, with PT Multikem Suplindo,
dengan PT Multikem Suplindo, yang didasari based on the Deed of Extraordinary
oleh Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Shareholders’ General Meeting No. 20 dated
Saham Luar Biasa No. 20 tanggal November 26, 2015 of notary Dr. Isyana
26 November 2015, oleh notaris Dr. Isyana Wisnuwardhani, S.H., M.H., notary in Jakarta,
Wisnuwardhani, S.H., M.H., notaris di Jakarta, for the sale of all shares to PT Multikem
untuk penjualan seluruh saham Bank kepada Suplindo, which are held by:
PT Multikem Suplindo atas saham yang dimiliki
oleh:

i. PT Bintang Tunggal Gemilang sebanyak i. PT Bintang Tunggal Gemilang consisting


1.906.330.000 saham; dan of 1,906,330,000 shares; and

ii. Tan Enk Ee sebanyak 560.000.000 ii. Tan Enk Ee consisting of 560,000,000
saham. shares.

Perjanjian tersebut telah dibatalkan The agreement has been canceled based on
berdasarkan kesepakatan bersama antara the mutual agreement between these parties,
para pihak tersebut yang ditandatangani pada which has been signed on March 3, 2016, that
tanggal 3 Maret 2016, yang telah membatalkan cancel the sale of all shares owned by
penjualan seluruh saham yang dimiliki oleh PT Bintang Tunggal Gemilang and Mr. Tan
PT Bintang Tunggal Gemilang dan Tuan Tan Enk Ee of the Bank, to PT Multikem Suplindo,
Enk Ee pada Bank, kepada PT Multikem and authorized by the Deed of General
Suplindo, dan telah disahkan dengan Risalah Meeting of Extraordinary Shareholders No. 1
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dated March 4, 2016 of notary Dr. Isyana
No. 1 tanggal 4 Maret 2016 dari notaris Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H.
Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H.,
M.H.

 Berdasarkan Surat Keputusan Direksi  Based on the Directors’ Decree


No. 006/SKDIR/II/16 tanggal 11 Februari 2016 No. 006/SKDIR/II/16 dated February 11, 2016
tentang Program Pemberian Saham on Share Reward Program for Employees, the
Penghargaan untuk Karyawan ditetapkan hal- following matters have been established:
hal sebagai berikut:

i. Komposisi jumlah saham yang diberikan i. The composition of the number of shares
dalam pemberian saham Program granted in Employee Stock Allocation
Employee Stock Allocation (ESA) yang (ESA) Program, which consists of
terdiri dari Saham Penghargaan Rewarded Shares at the most of 10%
sebanyak-banyaknya sebesar 10% (ten percent) of the total shares issued at
(sepuluh persen) dari total saham yang IPO.
diterbitkan pada saat IPO.

ii. Peserta yang dapat diikutsertakan dalam ii. Participants who can participate in ESA
Program ESA adalah karyawan yang Program are the employees who meet
memenuhi ketentuan sebagai berikut: the following requirements:

a. Karyawan tercatat pada tanggal a. Employees registered as of


31 Januari 2016 dengan masa kerja January 31, 2016 which has
1 (satu) tahun; 1 (one) year working period;
b. Karyawan aktif pada tanggal b. Active employees as of January 31,
31 Januari 2016 dan tidak sedang 2016 and not in the process of
dalam proses pengunduran diri; resignation;
c. Karyawan yang tidak dalam status c. Employees who are not in the
terkena sanksi administratif pada status of an administrative sanction
saat implementasi Program ESA. upon the implementation of the
ESA.

267
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

iii. Program ESA dilaksanakan bersamaan iii. ESA Program will be held in conjunction
dengan tanggal IPO. with the date of IPO.

iv. Ketentuan pelaksanaan program ESA iv. The provision of the implementation of
berupa Saham Penghargaan adalah ESA Program are as follows:
sebagai berikut:

a. Saham Penghargaan diberikan a. Rewarded Shares will be given to


kepada seluruh peserta Program all ESA Program participants who
ESA yang memenuhi persyaratan meet the requirements stated in (ii);
pada butir (ii);
b. Saham Penghargaan tidak dapat b. Rewarded Shares cannot be
diikutsertakan dalam transaksi di participated in stock exchange
bursa efek sampai dengan jangka transactions until a period of
waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak 2 (years) commencing from the
tanggal pencatatan saham Bank di Bank listing date on Indonesian
Bursa Efek Indonesia; Stock Exchange;
c. Peserta tidak dikenakan biaya atas c. The participants will not be charged
kepemilikan Saham Penghargaan. on the expense of the ownership of
Rewarded Shares.

v. Alokasi Program ESA bagi peserta akan v. ESA Program allocation will be
ditetapkan 14 hari sebelum tanggal established in 14 days before the date of
pendistribusiannya. distribution.

 Berdasarkan Surat Keputusan Uji Kemampuan  Based on the Decree of Fit and Proper Test on
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Appointment of the Directors of PT Bank
Pengangkatan Direktur PT Bank Ganesha dari Ganesha from the Financial Services Authority
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterima (OJK) received by the Bank on February 17,
oleh Bank pada tanggal 17 Februari 2016, 2016, it was decided that OJK has approved
diputuskan bahwa OJK telah menyetujui the appointment of the following individuals as
pengangkatan pihak-pihak berikut ini sebagai the Directors of the Bank:
Direktur Bank:

- Setiawan Kumala; - Setiawan Kumala;


- Dwi Sapto Febriantoko; - Dwi Sapto Febriantoko;
- Albert Suhandinata. - Albert Suhandinata.

 Berdasarkan Surat Keputusan Direksi  Based on the Board of Directors’ Approval


No. 015/SKDIR/III/16 tanggal 1 Maret 2016 Letter No. 015/SKDIR/III/16 dated March 1,
tentang Perubahan Susunan Keanggotaan, 2016 regarding the Changes in the
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Anti Composition, Roles and Responsibilities of the
Fraud, susunan komite anti fraud adalah Anti-Fraud Committee, the composition of the
sebagai berikut: anti-fraud committee is as follows:

1 Maret/March 1, 2016

Komite Anti Fraud Anti-Fraud Committee


Ketua Presiden Direktur/President Director Chairman

Sekretaris Kepala Div isi Audit Intern/ Secretary


Internal Audit Division Head

Anggota tetap Kepala Bagian Kepatuhan & APU PPT/ Permanent members
Compliance & APU PPT Department Head
Kepala Bagian Manajemen Risiko/
Risk Management Department Head
Kepala Bagian Sumber Day a Manusia/
Human Resources Department Head

Anggota tidak tetap Kepala Div isi/Kepala Bagian y ang Non-permanent members
berkepentingan/diundang/
Authorized/invited Division Head/
Department Head

268
P.T. BANK GANESHA Tbk P.T. BANK GANESHA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013
DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PADA TANGGAL TERSEBUT AND JANUARY 1, 2013/DECEMBER 31, 2012
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 (LANJUTAN) (CONTINUED)

 Berdasarkan Surat Keputusan Uji Kemampuan  Based on the Decree of Fit and Proper Test on
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Appointment of the President Commissioner of
Pengangkatan Presiden Komisaris Bank pada the Bank dated March 14, 2016, Financial
tanggal 14 Maret 2016, Otoritas Jasa Services Authority (OJK) has approved the
Keuangan (OJK) telah menyetujui appointment of Marcello Theodore Taufik as
pengangkatan Marcello Theodore Taufik the President Commissioner of the Bank.
sebagai Presiden Komisaris Bank.

36. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN 36. REISSUANCE OF THE FINANCIAL


KEUANGAN STATEMENTS

Dalam rangka Rencana Penawaran Umum In relation to the Proposed Initial Public Offering of
Saham Perdana, Bank telah menerbitkan kembali shares, the Bank has reissued its financial
laporan keuangan untuk tahun-tahun yang statements for the years ended December 31,
berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 serta 2015, 2014 and 2013 and January 1,
1 Januari 2013/31 Desember 2012, untuk 2013/December 31, 2012, to include certain
menyertakan persyaratan pengungkapan tertentu disclosure requirements prescribed by the
berdasarkan peraturan pasar modal yang berlaku prevailing capital market regulation No. VIII.G.7.
No. VIII.G.7. Perubahan tersebut adalah sebagai Such changes are as follows:
berikut:

 Pengungkapan mengenai Bank Indonesia  The disclosure regarding Bank Indonesia as


sebagai sumber kurs yang digunakan dalam the source of foreign exchange rates used in
laporan keuangan Bank pada Catatan 3c. the Bank's financial statements in Note 3c.

 Pengungkapan atas tambahan peristiwa  Disclosure of additional subsequent event in


setelah periode pelaporan pada Catatan 35, Note 35 regarding the OJK approval of the
sehubungan dengan persetujuan OJK atas appointment of Marcello Theodore Taufik as
pengangkatan Marcello Theodore Taufik the President Commissioner of the Bank.
sebagai Presiden Komisaris Bank.

37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN 37. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND


PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan The preparation and fair presentation of the
keuangan dari halaman 3 sampai 109 merupakan financial statements on pages 3 to 109 were the
tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui responsibilities of the management, and were
oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal approved by the Directors and authorized for issue
22 Maret 2016. on March 22, 2016.

269
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVII. ANGGARAN DASAR

Perubahan atas seluruh anggaran dasar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT Bank Ganesha No. 21 tanggal 26 November 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan seluruh
anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan (i) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(dahulu Badan Pengawas Pasar Modal) Nomor IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, (ii) Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan
RUPS Perusahaan Terbuka, (iii) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal
8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Anggaran
Dasar tesebut telah memperoleh (i) persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusannya
No. AHU-0946865.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 27 November 2015 dan (ii) telah diterima dan
dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum masing-masing No. AHU-AH.01.03-0983708
(untuk perubahan anggaran dasar Perseroan) dan No. AHU-AH.01.03-0983709 (untuk perubahan
data Perseroan), keduanya tanggal 27 November 2015 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan
No. AHU-3585733.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 27 November 2015 adalah sebagai berikut:

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama “PT BANK GANESHA Tbk.” (selanjutnya cukup disingkat dengan
“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Pusat.
2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau perwakilan, baik di dalam maupun di luar wilayah
Negara Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan
Komisaris serta dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN


Pasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas dan telah mendapat status sebagai badan hukum
sejak tanggal tiga puluh Agustus seribu sembilan ratus sembilan puluh satu (30-08-1991) sesuai dengan
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-4331.HT.01.01.TH.91.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA


Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Bank Umum.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan menjalankan kegiatan dan usaha
sebagai berikut:

I. Kegiatan Usaha Utama yang dilakukan untuk merealisasikan usaha pokok yaitu sebagai
berikut:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing;
b. Memberi kredit/pinjaman, baik jangka panjang, jangka menengah atau jangka pendek
dan pinjaman dalam bentuk lainnya yang lazim diberikan dalam dunia perbankan, dengan
tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
d. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank
lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel
untuk cek atau sarana lainnya; dan
e. Melakukan kegiatan dalam valuta asing, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.

271
II. Kegiatan Usaha Penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud
pada butir I diatas adalah sebagai berikut:
a. Menerbitkan instrumen surat berharga seperti PN, MTN, Obligasi, Obligasi Subordinasi;
b. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya:
1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya, yang masa berlakunya tidak
lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
3. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan Pemerintah;
4. Sertipikat Bank Indonesia (SBI);
5. Obligasi;
6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; dan
7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
c. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan atau antar pihak ketiga;
d. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat berharga;
e. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
f. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
g. Melakukan tindakan dalam rangka penyelamatan kredit antara lain membeli agunan
baik seluruhnya maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi
kewajiban kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan
secepatnya;
h. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
i. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, usaha kartu kredit, pembiayaan
konsumen, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring dan penjamin, dan lembaga
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan atau Bank Indonesia;
j. Melakukan kegiatan usaha penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas yang berwenang;
k. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku; dan
l. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh dunia perbankan.

Kegiatan-kegiatan sebagaimana diuraikan di atas wajib dilakukan dengan tetap memperhatikan


ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang
perbankan, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

MODAL
Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp1.400.000.000.000,- (satu triliun empat ratus milyar
Rupiah) terbagi atas 14.000.000.000 (empat belas milyar) saham, masing-masing saham bernilai
nominal Rp100,- (seratus Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp351.609.900.000,- (tiga
ratus lima puluh satu miliar enam ratus sembilan juta sembilan ratus ribu Rupiah) atau sejumlah
3.516.090.000 (tiga miliar lima ratus enam belas juta sembilan puluh ribu) saham, dengan nilai
nominal saham sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) oleh para pemegang saham dengan rincian
serta nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian sebelum akhir akta Anggaran Dasar.

3. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan
modal Perseroan pada waktu dan dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh

272
Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut ”RUPS”)
dengan mengindahkan ketentuan yang termuat dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan serta ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia, dengan syarat
pengeluaran itu tidak dengan harga di bawah nilai nominal. Setiap saham dalam simpanan yang
dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh.

4. Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan cara penawaran umum terbatas,
maka setiap dan seluruh pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam Daftar Pemegang
Saham pada tanggal yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan keputusan RUPS akan memperoleh
hak untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut (hak tersebut disebut juga
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, selanjutnya disebut “HMETD”), masing-masing pemegang
saham tersebut akan mendapatkan HMETD sesuai dengan perbandingan jumlah saham yang
dimilikinya.

Hak para pemegang saham untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan atau
HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku di bidang Pasar
Modal.

Direksi harus mengumumkan keputusan tentang pengeluaran saham dengan cara penawaran
umum terbatas tersebut dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
luas dalam wilayah Republik Indonesia, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Para pemegang saham atau pemegang HMETD tersebut berhak membeli saham yang akan
dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya pada waktu, cara dan
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan Rapat Direksi yang dimaksud di atas atau
berdasarkan keputusan RUPS yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini.

Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan RUPS tersebut di atas, para
pemegang saham atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham
yang ditawarkan kepada mereka sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya dengan membayar
lunas harga saham yang ditawarkan itu kepada Perseroan, maka Direksi mempunyai kebebasan
untuk mengeluarkan saham dimaksud di atas kepada para pemegang saham atau pemegang
HMETD yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari porsi HMETD-nya yang
telah dilaksanakan, dengan ketentuan apabila jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham
yang akan dikeluarkan, saham yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan
jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang HMETD
yang memesan tambahan saham; satu dan lain dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Apabila
setelah alokasi tersbut masih terdapat sisa saham:

a) Jika penambahan modal Perseroan dengan Penawaran Terbatas tidak mencapai jumlah
maksimum yang telah ditetapkan serta dilakukan tanpa adanya jaminan dari pembeli siaga,
maka sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut tidak jadi dikeluarkan dan tetap dalam
simpanan Perseroan; dan
b) Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut telah
ditetapkan jumlahnya serta dilakukan dengan jaminan dari pihak tertentu yang bertindak
sebagai pembeli siaga, maka sisa saham tersebut wajib dialokasikan kepada pembeli siaga,
dengan harga dan syarat yang tidak lebih ringan daripada yang telah ditetapkan dalam
keputusan RUPS tersebut; demikian dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

5. Ketentuan ayat 3 dan 4 di atas secara mutatis mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak
mengeluarkan Obligasi Konversi, Surat Waran atau Efek lainnya yang dapat ditukar dengan saham
atau yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dengan tidak mengurangi izin pihak yang
berwenang jika disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

273
6. Direksi berhak mengeluarkan Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada para
pemegang saham dalam hal pengeluaran saham tersebut:

a) ditujukan kepada karyawan Perseroan; dan/atau


b) ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; dan/atau
c) dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS;
dan/atau
d) dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan
modal tanpa HMETD.

7. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan
saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dapat dilakukan oleh Direksi
berdasarkan keputusan RUPS terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

8. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang
diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama
yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus
pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

9. Dalam hal adanya peningkatan lebih lanjut saham yang ditempatkan sehubungan dengan
peningkatan modal dasar Perseroan, maka ketentuan dalam ayat 3, 4, 5, 6 dan 7 dari Pasal 4 ini
berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan modal
dasar tersebut.

Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang
dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:

a) Telah memperoleh persetujuan RUPS;


b) Perubahan Anggaran Dasar berkenaan dengan penambahan modal dasar telah memperoleh
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
c) Diikuti dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga besarnya modal disetor
menjadi 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dalam jangka waktu paling lambat
6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Dalam hal penambahan modal disetor menjadi 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar
tidak terpenuhi dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan tersebut, maka Perseroan harus
mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal disetor menjadi paling sedikit 25% (dua
puluh lima persen) dari modal dasar sehingga memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat
(2) Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 (“UUPT”), dalam jangka waktu
2 (dua) bulan setelah tidak terpenuhi jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut.

SAHAM
Pasal 5

1. Semua saham Perseroan adalah saham-saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya,
yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham.
2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham
yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan hak atas 1 (satu) saham tidak dapat dibagi.
3. Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara.
4. Apabila 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang
memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk seorang diantara mereka atau seorang
lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak
mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.
Selama ketentuan tersebut di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak
berhak mengeluarkan suara dalam RUPS berdasarkan saham tersebut, sedangkan pembayaran
dividen untuk saham itu ditangguhkan.

274
5. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan
mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan dapat memperlakukan pemegang saham yang
namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang
yang sah atas saham atau saham-saham tersebut.
6. Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara perseorangan, kecuali
pemegang pecahan nilai nominal saham bergabung bersama dengan pemegang pecahan nilai
nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal sebesar 1 (satu)
nominal saham.
Ketentuan ayat 3 dan 4 dari Pasal 5 Anggaran Dasar ini mutatis mutandis berlaku bagi pemegang
pecahan nilai nominal saham.
7. Setiap pemegang saham harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada semua keputusan-
keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundangan yang berlaku serta
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.
8. Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku pula peraturan perundangan
di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham tersebut dicatatkan.
9. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti peraturan
perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal dan UUPT.

SURAT SAHAM
Pasal 6

1. Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut :


a. Dalam hal Saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat
saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya;
b. Dalam hal Saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada
Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar
pemegang saham Perseroan.
2. Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari
2 (dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.
3. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat para pemegang saham;
b. Nomor surat saham;
c. Nilai nominal saham;
d. Tanggal pengeluaran surat saham; dan
e. Hal-hal lain bilamana dianggap perlu oleh Direksi.
4. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat para pemegang saham;
b. Nomor surat kolektif saham;
c. Nilai nominal saham;
d. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;
e. Jumlah saham dan nomor urut saham yang bersangkutan; dan
f. Hal-hal lain bilamana dianggap perlu oleh Direksi.
5. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/
atau efek lainnya yang dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan harus
dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan-tandatangan dari Presiden Direktur dan
seorang anggota Direksi dan tandatangan-tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat
saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek
lainnya yang dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham
Perseroan dicatatkan.

275
SURAT SAHAM PENGGANTI
Pasal 7

1. Surat saham dan surat kolektif saham yang rusak:


a. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
1) Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat
saham tersebut; dan
2) Perseroan telah menerima surat saham yang rusak;
b. Perseroan wajib memusnahkan asli surat saham rusak tersebut setelah memberikan
penggantian surat saham.
2. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas
hilangnya surat saham tersebut;
c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh Direksi Perseroan;
d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek
dimana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum
pengeluaran pengganti surat saham; dan
e. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang dan/atau
rusak tersebut, tidak berlaku lagi kepada Perseroan.
3. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham
yang berkepentingan.
4. Ketentuan-ketentuan tersebut dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini juga berlaku untuk pengeluaran
pengganti surat kolektif saham atau pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis.

PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 8

Saham-saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam Pasal ini yaitu:
a. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam
buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
b. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek tersebut.
c. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek
Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut
dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan
pemilik Unit Penyertaan Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a Pasal ini atau Bank Kustodian sebagaimana
dimaksud huruf c Pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham
Perseroan.
e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk
oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan
mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada
Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan
konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.
g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

276
h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham
dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita jaminan berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana.
j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam RUPS, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening
tersebut.
k. Pemegang rekening efek yang berhak mengeluarkan suara dalam RUPS adalah pihak yang
namanya tercatat sebagai pemegang rekening efek pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek
selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS.
l. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS.
m. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang
termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut
wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu)
hari kerja sebelum tanggal panggilan RUPS.
n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank
Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening
pada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek tersebut.
o. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
p. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen,
saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan
Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahan Efek
wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang
dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham
yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar
penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak
lainnya tersebut.
q. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundangan di Bidang Pasar
Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham
Perseroan dicatatkan.

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS


Pasal 9

1. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus di tempat kedudukan Perseroan sebaik-baiknya.
2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat:
a. nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa
Dana berbentuk kontrak investasi kolektif;

277
b. jumlah, nomor dan tanggal perolehan Surat Saham dan/atau Surat Kolektif Saham yang dimiliki
para pemegang saham;
c. jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau
sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut atau
tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang;
f. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan atau pada perseroan lain
serta tanggal saham itu diperoleh.
4. Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus
Perseroan, harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal/alamat dengan surat yang
disertai tanda penerimaan kepada Direksi atau kuasanya yang sah (Biro Administasi Efek yang
ditunjuk oleh Direksi).
Selama pemberitahuan itu belum diterima dengan baik, maka semua surat-surat, panggilan dan
pemberitahuan kepada Pemegang Saham atau pemanggilan dan pemberitahuan untuk RUPS
adalah sah jika dialamatkan kepada alamat Pemegang Saham yang terakhir dicatat dalam Daftar
Pemegang Saham.
5. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus harus diberi
tanggal dan ditandatangani oleh seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi dan
anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris atau oleh kuasa mereka yang
sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).
6. Pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan/atau
Daftar Khusus yang berkenaan dengan diri pemegang saham yang bersangkutan diperlihatkan
kepadanya pada waktu jam kerja dan hari kerja kantor Perseroan.
7. Hanya orang-orang yang namanya dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan adalah
pemegang saham yang sah dari Perseroan dan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan
kepada seorang pemegang saham berdasarkan peraturan perundang-undangan serta ketentuan
Anggaran Dasar ini.
8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan
mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pengagunan, gadai atau cessie yang menyangkut
saham Perseroan atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukuan sesuai ketentuan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan di bidang Pasar Modal.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM


Pasal 10

1. - Dalam hal terjadi perubahan pemilikan atau suatu saham, pemilik semula yang terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan harus tetap dianggap sebagai pemegang saham yang
sah sampai pemilik baru telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dengan
tidak mengurangi izin dari instansi yang berwenang (jika diperlukan), peraturan perundangan
yang berlaku dan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
- Pemindahan hak atas saham baru berlaku setelah pencatatan pendaftaran dari pemindahan
tersebut dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
2. Pencatatan pemindahan hak atas saham harus dilakukan oleh Direksi dengan mencatat pemindahan
hak itu di dalam Daftar Pemegang Saham berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani
kedua belah pihak dalam transaksi atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan
pemindahan hak itu tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
3. Akta pemindahan hak atau surat-surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus berbentuk
sebagaimana ditentukan dan/atau dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada
Perseroan serta harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di
bidang Pasar Modal.
4. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.

278
5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran
Dasar telah dipenuhi.
6. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham maupun pada
surat saham dan/atau surat kolektif saham yang bersangkutan.
Catatan-catatan tersebut harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh salah seorang anggota
Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh
rapat Dewan Komisaris atau kuasanya yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).
Pemindahan hak atas saham baru berlaku terhadap Perseroan setelah dilakukannya pencatatan
atas pemindahan tersebut dalam Daftar Pemegang Saham.
7. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat
menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang saham apabila
ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi atau apabila salah satu peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau persetujuan dari pihak yang berwenang mengenai pemindahan hak
atas saham tidak dipenuhi.
8. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima
oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal
dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.
9. Pemindahan hak atas saham Perseroan dapat berlangsung walaupun dilakukan pemanggilan
untuk RUPS Perseroan, namun pencatatan pemindahan hak atas saham Perseroan tersebut
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tidak dapat dilakukan 1 (satu) hari sebelum tanggal
pemanggilan rapat tersebut sampai ditutupnya RUPS Perseroan yang bersangkutan.
10. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham sebagai akibat kematian, warisan, perkawinan
seorang pemegang saham atau karena suatu alasan lain yang menyebabkan kepemilikan suatu
saham beralih demi dan/atau berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti-bukti hak sebagaimana
sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh Direksi, dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk
didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan
apabila Direksi dapat menerima dengan baik bukti-bukti hak itu, tanpa mengurangi ketentuan-
ketentuan dalam Anggaran Dasar ini serta dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
11. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini yang mengatur pemindahan
hak atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis
mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari Pasal ini.
12. Bentuk dan tata cara pemindahan saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia atau pemindahan
saham yang diperdagangkan di Pasar Modal berlaku peraturan perundang-undangan dan ketentuan
di bidang Pasar Modal.
13. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat 2a dilarang mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam)
bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan
Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal 11

1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah :


a. RUPS Tahunan;
b. RUPS lainnya selanjutnya dalam anggaran dasar ini disebut RUPS Luar Biasa yaitu RUPS
yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
2. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS Luar Biasa atas permintaan:
a. Seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara; atau
b. Dewan Komisaris.
3. Istilah RUPS dalam anggaran dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.

279
4. a. Sebelum pengumuman RUPS Perseroan wajib menyampaikan Pemberitahuan mata acara
rapat secara jelas dan rinci kepada OJK dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yanga berlaku termasuk peraturan di sektor pasar modal dan perbankan.
b. Setelah penyelenggaraan RUPS, Perseroan wajib membuat risalah RUPS dan ringkasan
risalah RUPS serta mengumumkan ringkasan risalah RUPS dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan di sektor pasar modal.
c. Ketentuan huruf a dan b ayat ini mutatis mutandis berlaku untuk pemberitahuan
penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan
untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 3 e.
5. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara RUPS bagi pemegang saham, sejak tanggal
dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan penyelenggaraan RUPS atau jangka waktu yang
lebih awal jika diatur dalam peraturan perundang-undangan lainnya.
6. Bahan mata acara rapat yang tersedia sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini dapat berupa
salinan dokumen fisik dan/atau salinan dokumen elektronik. Salinan dokumen fisik diberikan
secara cuma-cuma di kantor Perseroan jika diminta secara tertulis oleh pemegang saham. Salinan
dokumen elektronik dapat diakses atau diunduh melalui situs web Perseroan.
7. Dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
akan diangkat wajib tersedia:
a. di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan penyelenggaraan
RUPS; atau
b. pada waktu lain selain waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a namun paling lambat pada
saat penyelenggaraan RUPS, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
8. a. Pada saat pelaksanaan RUPS, tata tertib RUPS harus diberikan kepada pemegang
saham yang hadir.
b. Pokok-pokok tata tertib RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a harus mulai dibacakan
sebelum RUPS dimulai.
c. Pada saat pembukaan RUPS, pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada
pemegang saham paling kurang mengenai
(i) kondisi umum Perseroan secara singkat;
(ii) mata acara RUPS;
(iii) mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara RUPS;
(iv) tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau
pendapat.
d. Pada saat pelaksanaan RUPS, pemegang saham berhak memperoleh informasi mata acara
rapat dan bahan terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan
Perseroan.
e. Pada saat pelaksanaan RUPS, Perseroan dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan
mata acara RUPS.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN


Pasal 12

1. RUPS Tahunan diselenggarakan setiap tahun, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun
buku Perseroan ditutup.
2. Dalam RUPS Tahunan:
a. Direksi Perseroan mengajukan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris
Perseroan, yang antara lain memuat laporan mengenai pengurusan Perseroan yang telah
dilakukan oleh Direksi Perseroan dan pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris Perseroan selama tahun buku yang baru lampau, untuk mendapatkan persetujuan
RUPS;
b. Direksi mengajukan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”), untuk mendapat pengesahan RUPS
Tahunan;
c. Direksi mengajukan rencana penggunaan laba bersih Perseroan, jika Perseroan mempunyai
saldo positif;
d. Dilakukan penunjukkan akuntan publik yang terdaftar di OJK;

280
e. Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan;
dan
f. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan sebagaimana mestinya dalam Rapat sesuai
ketentuan anggaran dasar.
3. Pengesahan Laporan Keuangan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris
atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang baru selesai,
sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan, kecuali perbuatan penggelapan,
penipuan dan tindak pidana lainnya.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA


Pasal 13

1. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan atau kepentingan
Perseroan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara RUPS, kecuali mata acara RUPS
yang dimaksud pada Pasal 12 ayat 2 huruf a, b, c dan d dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan serta anggaran dasar Perseroan.
2. Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa atas permintaan tertulis dari:
a. 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mempunyai sedikitnya 1/10 (satu
per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah; atau
b. Dewan Komisaris.
Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan kepada Direksi Perseroan dengan surat tercatat
dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya dan harus memenuhi
ketentuan berikut ini :
(i) dilakukan dengan itikad baik;
(ii) mempertimbangan kepentingan Perseroan;
(iii) merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS;
(iv) disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS;
(v) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.
3. a. Penyelenggaraan RUPS berdasarkan permintaan pemegang saham sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 huruf a, dilaksanakan oleh Direksi dengan melakukan pengumuman
penyelenggaraan RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15
(lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima oleh
Direksi atau dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman penyelenggaraan RUPS,
maka dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari tersebut Direksi wajib untuk mengumumkan
bahwa terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham dan alasan tidak
diselenggarakannya RUPS.
b. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman penyelenggaraan RUPS, pemegang saham
dapat mengajukan kembali secara tertulis permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan
Komisaris. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan
penyelenggaraan RUPS diterima Dewan Komisaris, Dewan Komisaris wajib melakukan
pengumuman penyelenggaraan RUPS kepada pemegang saham atau dalam hal Dewan
Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari
tersebut, maka Dewan Komisaris wajib untuk mengumumkan bahwa terdapat permintaan
penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham dan alasan tidak diselenggarakannya RUPS.
c. Pengumuman oleh Direksi atau Dewan Komisaris terkait penjelasan tidak diselenggarakannya
RUPS, dilakukan paling kurang melalui:
i. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional sesuai
dengan pertimbangan Direksi.
ii. situs web Bursa Efek; dan
iii. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan
bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
- pengumuman yang menggunakan bahasa asing wajib memuat informasi yang sama
dengan informasi yang menggunakan Bahasa Indonesia.
- dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa
asing dengan yang diumumkan dalam Bahasa Indonesia, informasi yang digunakan
sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

281
d. Bukti pengumuman terkait penjelasan tidak diselenggarakannya RUPS, beserta salinan surat
permintaan penyelenggaraan RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah pengumuman.
e. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman penyelenggaraan RUPS,
pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan
kepada Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
Perseroan untuk menetapkan pemberian ijin diselenggarakannya RUPS.
f. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam huruf e wajib :
i. Melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan
risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan Peraturan OJK.
ii. Melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti
pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah
RUPS atas RUPS yang diselenggarakan kepada OJK sesuai dengan Peraturan OJK.
iii. Melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan
sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk
menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana
dimaksud dalam butir ii kepada OJK terkait akan diselenggarakan RUPS tersebut.
g. Pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf f pasal ini harus memperhatikan
penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.

TEMPAT DAN PEMANGGILAN


RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 14

1. RUPS diadakan di wilayah Negara Republik Indonesia yaitu di tempat kedudukan Perseroan atau
di tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utama atau di tempat kedudukan Bursa Efek di
Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan.
2. a. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum disampaikannya
pemanggilan RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal
pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan harus melakukan
pengumuman RUPS kepada para pemegang saham, perihal akan diadakannya pemanggilan
RUPS. Pengumuman tersebut paling kurang dilakukan melalui :
i. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran Nasional sesuai
dengan pertimbangan Direksi;
ii. situs web Bursa Efek;
iii. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing dengan ketentuan
bahasa asing yang digunakan paling kurang adalah bahasa Inggris; dan
iv. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing
dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia, informasi yang digunakan sebagai
acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.
b. Pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam huruf a paling kurang memuat:
i. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS;
ii ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara RUPS;
iii. tanggal penyelenggaraan RUPS; dan
iv. tanggal pemanggilan RUPS.
c. Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat 2, selain memuat hal yang disebut pada ayat 2 huruf b pasal ini butir i sampai
iv di atas, pengumuman RUPS harus memuat informasi bahwa Perseroan menyelenggarakan
RUPS karena adanya permintaan dari pemegang saham.
d. Bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini wajib disampaikan
kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman RUPS.
e. Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham, penyampaian bukti
pengumuman RUPS juga disertai dengan salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 2 huruf a.
f. Ketentuan huruf a sampai dengan d ayat ini mutatis mutandis berlaku untuk pengumuman
penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan
untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 3 huruf f.

282
g. Pengumuman RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, dilakukan
dengan mengikuti ketentuan dalam peraturan Pasar Modal.
3. a. Pemanggilan RUPS harus disampaikan kepada para pemegang saham paling lambat 21 (dua
puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan
tanggal RUPS melalui:
i. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional sesuai
dengan pertimbangan Direksi.
ii. Situb web Bursa Efek dan
iii. Situs Web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan
bahasa asing yang digunakan paling kurang adalah bahasa Inggris. Dalam hal terdapat
perbedaan penafsiran informasi pada pemanggilan dalam bahasa asing dengan informasi
pada pemanggilan dalam Bahasa Indonesia, informasi yang digunakan sebagai acuan
adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.
b. Pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam huruf a paling kurang memuat:
i. tanggal penyelenggaraan RUPS;
ii. waktu (hari, tanggal, jam) penyelenggaraan RUPS;
iii. tempat penyelenggaraan RUPS;
iv. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS;
v. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; dan
vi. informasi yang menyatakan bahwa bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi
pemegang saham sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS
diselenggarakan.
c. Bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a ini wajib disampaikan kepada
OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pemanggilan RUPS.
d. Ketentuan huruf a sampai dengan c ayat ini mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan
penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan
untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 3 huruf f.
e. Pemanggilan untuk RUPS dalam hal terjadi benturan kepentingan, dilakukan dengan mengikuti
ketentuan dalam peraturan Pasar Modal.
4. a. Perseroan wajib melakukan ralat pemanggilan RUPS jika terdapat perubahan informasi dalam
RUPS yang telah dilakukan sebagaimana ayat 4 Pasal ini.
b. Dalam hal ralat pemanggilan RUPS tersebut memuat informasi atas perubahan tanggal
penyelenggaraan RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS, maka Perseroan wajib
melakukan pemanggilan ulang.
c. Ketentuan kewajiban pemanggilan ulang RUPS tersebut tidak berlaku apabila ralat pemanggilan
RUPS mengenai perubahan atas tanggal penyelenggaraan dan/atau penambahan mata acara
RUPS dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan.
d. Bukti ralat pemanggilan bukan merupakan kesalahan Perseroan sebagaimana dimaksud
dalam huruf c ayat ini disampaikan kepada OJK pada hari yang sama saat dilakukan ralat
pemanggilan.
e. Ketentuan media dan penyampaian bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud
dalam ayat 3 Pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk media ralat pemanggilan RUPS dan
penyampaian bukti ralat pemanggilan RUPS.
5. Jika kuorum RUPS tidak tercapai, maka dapat diadakan RUPS kedua.
Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan ketentuan:
a. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
RUPS kedua dilangsungkan.
b. Dalam pemanggilan RUPS kedua harus menyebutkan RUPS pertama telah dilangsungkan
dan tidak mencapai kuorum kehadiran. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan
Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di tempat
di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
c. RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS pertama dilangsungkan.
d. Ketentuan media pemanggilan dan ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 dan 4 Pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan RUPS kedua.

283
6. Pemanggilan RUPS ketiga dilakukan dengan ketentuan:
(1) Pemanggilan RUPS ketiga atas permohonan Perseroan ditetapkan oleh OJK;
(2) Dalam pemanggilan RUPS ketiga menyebutkan RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak
mencapai kuorum kehadiran.
7. Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara rapat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang mewakili
1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
b. usul tersebut telah diterima oleh Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan
RUPS;
c. usulan tersebut harus dilakukan dengan itikad baik, mempertimbangkan kepentingan
Perseroan, disertai alasan dan bahan usulan mata acara rapat dan, tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan;
d. Usulan mata acara rapat yang diajukan tersebut merupakan mata acara yang membutuhkan
keputusan RUPS dan menurut penilaian Direksi telah memenuhi persyaratan dalam butir c
ayat ini.

PIMPINAN DAN BERITA ACARA


RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 15

1. RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan hadir karena sebab
apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang
anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris atau
anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hadir karena sebab apapun hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari
pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. Dalam hal
seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris yang akan memimpin
RUPS mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputus dalam RUPS, maka RUPS
dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan
yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai
benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk
oleh Direksi. Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota
Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi mempunyai
benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali
yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat.
2. Pemegang saham yang hadir dalam RUPS harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam
RUPS, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada
waktu pemanggilan RUPS, yang demikian dengan mengindahkan peraturan perundang undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat risalah RUPS oleh Notaris
dan ringkasan risalah RUPS oleh Perseroan.
Risalah RUPS tersebut menjadi bukti yang sah terhadap para pemegang saham dan pihak ketiga
tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam RUPS.
Risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS
diselenggarakan.
alam hal penyampaian waktu risalah RUPS jatuh pada hari libur maka risalah RUPS wajib
disampaikan pada hari kerja berikutnya.
4. Ringkasan risalah RUPS wajib memuat informasi paling kurang :
a. tanggal, tempat pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan mata acara RUPS;
b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS;
c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya
dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah;
d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan
dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara RUPS;
e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat
terkait mata acara RUPS, jika pemegang saham diberi kesempatan;

284
f. mekanisme pengambilan keputusan RUPS;
g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju dan abstain (tidak
memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan
dengan pemungutan suara;
h. keputusan RUPS; dan
i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat
keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai.
5. Ringkasan risalah RUPS wajib diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah RUPS diselenggarakan, paling kurang melalui :
a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional sesuai dengan
pertimbangan Direksi;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa
asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada ringkasan risalah RUPS dalam bahasa
asing dengan informasi pada risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia, informasi yang digunakan
sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia.
Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah diumumkan.

KORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN


Pasal 16

1. Kecuali dinyatakan lain dalam anggaran dasar ini, RUPS dilangsungkan apabila:
a. dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu
per dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan
hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per
tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat, kecuali ditentukan lain dalam peraturan
perundangan yang berlaku; dan
c. dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum
kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan dalam RUPS ketiga ditetapkan oleh OJK.
2. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi serta Dewan Komisaris diputuskan oleh RUPS dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu
per dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan
hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS;
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksudkan dalam butir a tersebut di atas tidak tercapai,
maka dalam RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh para pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan
sah dalam RUPS; dan
c. dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum
kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan dalam RUPS Umum Pemegang Saham
ketiga ditetapkan oleh OJK.
3. Pengubahan anggaran dasar harus dalam bahasa Indonesia dan pengubahan anggaran dasar
Perseroan yang memerlukan persetujuan Menteri, kecuali perubahan anggaran dasar dalam rangka
memperpanjang jangka waktu berdirinya Perseroan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan
sebagai berikut:

285
a. dihadiri oleh para pemegang saham dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang mewakili
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh
Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS;
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksudkan dalam butir a tersebut di atas tidak tercapai maka
dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh para pemegang dan/atau wakil-wakil
mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam
RUPS; dan
c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, dalam RUPS
ketiga ditetapkan oleh OJK.
4. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas/Peningkatan modal ditempatkan dan disetor maka RUPS
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu
per dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan
hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS;
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksudkan dalam butir a tersebut di atas tidak tercapai,
maka dalam RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh para pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan
sah dalam RUPS; dan
c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, dalam RUPS
ketiga ditetapkan oleh OJK.
5. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku maka penggabungan,
peleburan, pengambilalihan, pembubaran dan kepailitan Perseroan hanya dapat dilakukan
berdasarkan keputusan RUPS, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dihadiri oleh para pemegang saham dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-
sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh jumlah saham yang
telah ditempatkan oleh Perseroan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan RUPS
harus disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam RUPS;
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksudkan dalam butir a tersebut di atas tidak tercapai,
maka dalam RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh para pemegang saham dan/
atau wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) bagian dari seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan yang mempunyai
hak suara yang sah dan keputusan RUPS harus disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS; dan
c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, dalam RUPS
ketiga ditetapkan oleh OJK.
6. Kuorum dan keputusan RUPS untuk Pemisahan dan likuidasi adalah sebagaimana berikut :
a. dihadiri oleh para pemegang saham dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-
sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh jumlah saham yang
telah ditempatkan oleh Perseroan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan RUPS
harus disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam RUPS;
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksudkan dalam butir a tersebut di atas tidak tercapai,
maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh para pemegang saham dan/
atau wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) bagian dari seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan yang mempunyai
hak suara yang sah dan keputusan RUPS harus disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat; dan

286
c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, dalam RUPS
ketiga ditetapkan oleh OJK.
7. Perbuatan hukum untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang yang
lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh jumlah kekayaan bersih Perseroan baik dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang
terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau lebih, harus mendapat persetujuan RUPS
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. dihadiri oleh para pemegang saham dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-
sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh jumlah saham yang
telah ditempatkan oleh Perseroan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan RUPS
harus disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam RUPS;
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksudkan dalam butir a tersebut di atas tidak tercapai,
maka dalam RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh para pemegang saham dan/
atau wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) bagian dari seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan yang mempunyai
hak suara yang sah dan keputusan RUPS harus disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS; dan
c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, dalam RUPS
ketiga ditetapkan oleh OJK.
8. RUPS untuk memutuskan hal-hal yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan;
b. kuorum untuk RUPS yang akan memutuskan hal-hal yang mempunyai benturan kepentingan
harus memenuhi persyaratan bahwa RUPS tersebut dihadiri oleh pemegang saham
independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan
diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham independen yang mewakili lebih dari
1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki
oleh pemegang saham independen;
c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak terpenuhi, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan dengan syarat dihadiri oleh pemegang saham independen
yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan diambil berdasarkan
suara setuju dari pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir; dan
d. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas tidak tercapai, maka RUPS
ketiga dapat diadakan atas permohonan Perseroan kepada OJK. RUPS ketiga adalah sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham independen dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh OJK. Keputusan
RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih
dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang
hadir.
9. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa
dalam RUPS, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam RUPS tidak dihitung dalam
pemungutan suara.
10. Tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11. Sebelum RUPS, Direksi dapat meminta kepada Peserta RUPS, untuk membuktikan kewenangannya
untuk menghadiri RUPS.
12. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup yang tidak
ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila Ketua RUPS menentukan lain
tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam RUPS.

287
13. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas yang
mengeluarkan suara dalam rapat.
14. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan
diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam RUPS, kecuali apabila dalam anggaran
dasar ini ditentukan lain.
Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul tersebut ditolak.
15. Setiap hal yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara
dalam RUPS harus memenuhi semua syarat, sebagai berikut:
a. menurut pendapat Ketua RUPS hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara
RUPS yang bersangkutan;
b. hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham yang mewakili sedikitnya 1/10
(satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
c. menurut pendapat Direksi hal tersebut dianggap berhubungan langsung dengan usaha
Perseroan

DIREKSI
Pasal 17

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) anggota,
dengan susunan sebagai berikut:
a. seorang Presiden Direktur;
b. seorang Wakil Presiden Direktur; dan
c. seorang Direktur atau lebih
2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perorangan, yang memenuhi
persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat :
a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
b. cakap melakukan perbuatan hukum;
c. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
1. tidak pernah dinyatakan pailit;
2. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
3. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
4. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama
menjabat:
a). pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;
b). pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban
sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
c). pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau
pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan
dan/atau laporan keuangan kepada OJK.
d. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
e. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.
Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud di atas pengangkatan anggota Direksi
dilakukan dengan memperhatikan pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
3. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib dibuktikan atau dimuat
dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon anggota Direksi sebelum dilakukannya
pengangkatan dan surat tersebut disampaikan kepada Perseroan. Surat pernyataan tersebut wajib
diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.
4. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi yang
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 .
5. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung
sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya sampai ditutupnya RUPS Tahunan yang ke- 3 (tiga)

288
setelah tanggal pengangkatan tersebut, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu setelah anggota Direksi tersebut diberi kesempatan untuk
membela diri, kecuali yang bersangkutan tidak keberatan atas pemberhentian tersebut.
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan pemberhentiannya,
kecuali bila tanggal pemberhentiannya ditentukan lain oleh RUPS.
6. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
7. Para anggota Direksi diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan
oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dan
jika kewenangan RUPS dimaksud dilimpahkan kepada Dewan Komisaris maka penentuan besarnya
gaji dan tunjangan gaji dimaksud ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
8. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan anggota Direksi lowong sehingga jumlah anggota Direksi
kurang dari 2 (dua) orang, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh)
hari sejak terjadi lowongan tersebut, Direksi harus mengumumkan pemberitahuan tentang akan
diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut.
9. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai anggota Direksi atau semua jabatan
anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari
sejak terjadinya lowongan tersebut, Dewan Komisaris harus mengumumkan pemberitahuan tentang
akan diadakan RUPS untuk mengangkat Direksi baru dan untuk sementara Dewan Komisaris
diwajibkan mengurus Perseroan.
10. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurang-kurangnya 60 (enam puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat
dimintai pertanggungjawaban sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal
pengunduran dirinya dalam RUPS berikutnya.
11. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 10 di atas paling lambat 90 (sembilan puluh)
hari setelah diterimanya permohonan pengunduran diri tersebut.
12. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada
OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah :
a. diterimanya permohonan pengunduran diri Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 10; dan
b. hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 11.
13. Rapat Dewan Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan untuk
sementara seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya dengan menyebutkan alasannya
apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar ini dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau merugikan maksud dan tujuan Perseroan
dan atau ia melalaikan kewajibannya.
Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak berwenang melakukan tugas dan
kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar Perseroan.
14. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan
dengan disertai alasannya.
15. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sesudah pemberhentian
sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS yang akan memutuskan
apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan
kepada kedudukannya semula, sedangkan anggota Direksi yang diberhentikan sementara, diberi
kesempatan untuk hadir dalam RUPS tersebut guna membela diri.
16. RUPS tersebut dalam ayat 15 pasal ini dipimpin oleh Presiden Komisaris dan apabila ia tidak hadir,
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang
anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk untuk itu oleh RUPS tersebut dan apabila semua
anggota Dewan Komisaris tidak hadir dalam RUPS tersebut, maka RUPS dipimpin oleh pemegang
saham yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam RUPS tersebut. Pemanggilan
RUPS harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 14 anggaran dasar.
17. Apabila RUPS tersebut dalam ayat 15 pasal ini tidak diadakan dalam jangka waktu 90 (sembilan
puluh) hari setelah pemberhentian sementara tersebut, maka pemberhentian sementara tersebut
menjadi batal demi hukum dan anggota Direksi yang diberhentikan sementara berhak menduduki
jabatannya semula.

289
18. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara, anggota Direksi yang
bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.
19. Anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada ayat 13, tidak
berwenang:
- menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan; dan
- mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan.
20. Pembatasan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 19 berlaku sejak keputusan
pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan :
- terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian sementara
sebagaimana dimaksud dalam ayat 15; atau
- lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 17.
21. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada RUPS
harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi
nominasi.
22. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:
a. masa jabatannya berakhir;
b. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
c. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 10 dan 11 pasal ini ;
d. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
e. meninggal dunia;
f. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI


Pasal 18

1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan
dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian dalam
menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar Perseroan.
3. Direksi wajib melaksanakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam
peraturan perundangan dan Anggaran Dasar.
4. a. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian
Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan
tugasnya;
b. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a ayat ini apabila dapat membuktikan:
i. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
ii. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-
hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
iii. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
iv. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk :
a. meminjamkan uang Perseroan kepada pihak ketiga atau meminjam uang atas nama Perseroan
(tidak termasuk penarikan uang dari Kredit yang telah dibuka) yang jumlahnya dari waktu ke
waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris;
b. mengikat Perseroan sebagai penjamin/penanggung hutang yang jumlahnya dari waktu ke
waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris;
c. menjaminkan, menggadaikan atau mempertanggungkan harta kekayaan Perseroan yang
jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan
ayat 6 tersebut di bawah ini;

290
d. membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan/melepaskan hak atas barang tidak
bergerak termasuk hak-hak atas tanah dan/atau bangunan atau saham-saham dalam lain-
lain kekayaan perusahaan yang jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan
Komisaris, dengan memperhatikan ayat 6 tersebut di bawah ini;
e. mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan
modal dalam perusahaan lain tanpa mengurangi izin yang berwenang;
f. melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal dalam perusahaan lain
tanpa mengurangi ijin yang berwenang;
g. mengeluarkan jaminan atau letter of credit untuk suatu jumlah yang melampaui jumlah yang
sewaktu-waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
h. melakukan hapus buku atas tagihan milik Perseroan dan atau melakukan hapus tagih,
sepanjang hal tersebut tidak termasuk dalam ketentuan ayat 6 tersebut di bawah ini.
Direksi harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan Komisaris, dengan tidak
mengurangi ketentuan ayat 6 tersebut di bawah ini dan peraturan perundangan yang berlaku.
Keterlibatan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat ini tidak meniadakan tanggung
jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan.
Apabila Dewan Komisaris tidak menentukan batasan jumlah sebagaimana tersebut dalam ayat ini,
maka Direksi dapat bertindak tanpa mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris.
6. Untuk menjalankan perbuatan hukum mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan
utang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari harta kekayaan bersih Perseroan, baik
dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu
sama lain dalam 1 (satu) tahun buku, Direksi harus mendapat persetujuan RUPS.
7. Anggota Direksi Perseroan tidak dapat mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan,
apabila:
a. Terjadi Perkara di Pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan;
atau
b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
8. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham utama
dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan RUPS berdasarkan
suara setuju terbanyak dari pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan
sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat 8 anggaran dasar.
9. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam
hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota
Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dan dalam hal seluruh anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka Perseroan akan
diwakili oleh pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS, dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 8 Pasal
ini.
10. 2 (dua) orang anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan.
11. a. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula
mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan
oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus dan wewenang yang demikian harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini.
b. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dapat
membentuk komite dengan ketentuan Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja
komite setiap akhir tahun buku.
12. Pembagian tugas dan wewenang pengurusan diantara anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS.
Dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan rapat Direksi.
13. Untuk mengurus Perseroan, Direksi diwajibkan menjalankan tugasnya dan bertindak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar, keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS,
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

291
RAPAT DIREKSI
Pasal 19

A. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk Rapat Direksi yang wajib diadakan secara berkala :
1. Rapat Direksi wajib diadakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan.
2. Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat dilangsungkan apabila dihadiri
mayoritas dari seluruh anggota Direksi.
3. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling
kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
4. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3 wajib
diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.
5. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3 untuk
tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.
6. Bahan Rapat Direksi dan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris yang telah dijadwalkan
disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.
7. Pengambilan keputusan Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat,
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
8. Hasil Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat,
ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh
anggota Direksi.
9. Hasil Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib
dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris.
10. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak
menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 8 dan 9, yang bersangkutan
wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada
risalah rapat. Risalah rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 8 dan 9 wajib didokumentasikan
oleh Perseroan.
B. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk Rapat Direksi yang diadakan apabila dianggap perlu :
1. Selain Rapat Direksi yang berkala tersebut, Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu
bilamana dianggap perlu oleh :
a. Seorang atau lebih anggota Direksi;
b. Seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;
c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah.
2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan
atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 18 anggaran dasar ini.
3. Pemanggilan Rapat Direksi harus mencantumkan tanggal, waktu, acara dan tempat Rapat.
4. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang
disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau
dengan faksimili atau media elektronik lainnya sekurang-kurangnya 5 (lima) hari sebelum rapat
diadakan.
5. Bahan Rapat Direksi disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat
diselenggarakan.
6. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila
lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam
Rapat.
7. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil
dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah
suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.
8. Risalah Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh
Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh semua anggota Direksi yang hadir
dalam rapat dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.

292
9. Risalah Rapat Direksi yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan ayat 8 tersebut
berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk anggota Direksi dan pihak ketiga mengenai
keputusan Direksi yang diambil dalam rapat tersebut.
C. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk butir A dan B :
1. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama
Perseroan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Apabila semua anggota Direksi
hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi
dapat diadakan dimana saja, asalkan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan Rapat
tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
2. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur dan dalam hal Presiden Direktur berhalangan
atau tidak hadir karena alasan apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka
Rapat Direksi akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota
Direksi yang hadir dalam rapat.
3. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi
lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu, dimana surat
kuasa tersebut dapat disampaikan melalui faksimili, e-mail atau alat komunikasi elektronik
lainnya (apabila disampaikan melalui faksimili, e-mail atau alat komunikasi elektronik lainnya
diikuti dengan aslinya atau salinan yang telah dinyatakan sesuai dengan aslinya yang dikirim
dengan dibuktikan melalui tanda terima atau dengan surat tercatat atau kurir yang dikenal
secara internasional secepat mungkin).
4. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang maka usul keputusan harus
dinyatakan ditolak.
5. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan
1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan
kecuali Ketua Rapat Direksi menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara
terbanyak dari yang hadir.
c. Suara abstain/suara blanko dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara
mayoritas yang dikeluarkan dalam rapat Direksi.
6. Rapat Direksi dapat diadakan melalui cara jarak jauh (seperti telekonferensi, video konferensi
atau sarana media elektronik lainnya) apabila cara tersebut memungkinkan semua peserta
saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam
rapat.
Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan untuk rapat-rapat jarak jauh
tersebut sama dengan persyaratan rapat biasa.
7. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat, dengan
ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan
yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan dengan menandatangani
usulan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat.

DEWANKOMISARIS
Pasal 20

1. Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris, dengan susunan
sebagai berikut;
a. seorang Presiden Komisaris;
b. seorang Wakil Presiden Komisaris; dan
c. 1 (satu) orang Komisaris atau lebih yang dapat juga merangkap selaku Komisaris Independen
yang jumlahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di sektor
perbankan dan pasar modal.
2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan, yang
memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat :
a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
b. cakap melakukan perbuatan hukum;

293
c. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
1. tidak pernah dinyatakan pailit;
2. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
3. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
4. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama
menjabat:
(i) pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;
(ii) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban
sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
(iii) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau
pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan
dan/atau laporan keuangan kepada OJK.
d. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
e. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud diatas, pengangkatan anggota Dewan


Komisaris dilakukan dengan memperhatikan pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
3. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib dibuktikan atau dimuat dalam
surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon anggota Dewan Komisaris sebelum dilakukannya
pengangkatan dan surat tersebut disampaikan kepada Perseroan. Surat pernyataan tersebut wajib
diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.
4. Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan 3, Komisaris Independen
selama menjabat wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris
Independen Perseroan pada periode berikutnya;
b. tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
c. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan
d. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perseroan.
5. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan
Komisaris yang dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 2.
6. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun
terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya sampai ditutupnya RUPS Tahunan yang ketiga
setelah tanggal pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu waktu setelah anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri, kecuali yang bersangkutan tidak keberatan
atas pemberhentian tersebut.
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan pemberhentian
tersebut, kecuali apabila tanggal pemberhentian ditentukan lain oleh RUPS.
7. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
8. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat diangkat
kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya
tetap independen kepada RUPS.
9. Pernyataan independensi Komisaris Independen sebagaimana dimaksud dalam ayat 8 wajib
diungkapkan dalam laporan tahunan.
10. Dalam hal Komisaris Independen menjabat pada Komite Audit, Komisaris Independen yang
bersangkutan hanya dapat diangkat kembali pada Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa
jabatan Komite Audit berikutnya.

294
11. Anggota Dewan Komisaris diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang jumlahnya
ditentukan oleh RUPS.
12. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris lowong,
maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadi lowongan
tersebut, Direksi harus mengumumkan pemberitahuan tentang akan diadakan RUPS untuk mengisi
lowongan tersebut.
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah
sebagaimana ditentukan dalam ayat 6 Pasal ini.
13. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai anggota Dewan Komisaris atau
semua jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya
90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut, Direksi harus mengumumkan
pemberitahuan tentang akan diadakan RUPS untuk mengangkat anggota Dewan Komisaris baru.
14. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurang-kurangnya
60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Kepada anggota Dewan Komisaris
yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dapat dimintakan pertanggung
jawaban sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai
dengan tanggal pengunduran dirinya dalam RUPS berikutnya.
15. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 14 di atas paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari setelah diterimanya permohonan pengunduran diri tersebut.
16. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada
OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah:
a. diterimanya permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud
dalam ayat 14; dan
b. hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 15.
17. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris kepada
RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan
fungsi nominasi.
18. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :
a. masa jabatannya berakhir;
b. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
c. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 14 pasal ini;
d. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
e. meninggal dunia;
f. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS


Pasal 21

1. Dewan Komisaris melakukan :


a. pengawasan untuk kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para
pemegang saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.
b. pengawasan dan pertanggungjawaban atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan
pengelolaan Perseroan yang dilakukan Direksi, jalannya pengurusan pada umumnya, baik
mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi
dalam menjalankan Perseroan termasuk Rencana Pengembangan Perseroan, Pelaksanaan
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, ketentuan-ketentuan anggaran dasar ini dan
keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan ketentuan anggaran dasar
ini, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani
laporan tahunan tersebut.
e. dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS
lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan anggaran dasar.

295
2. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.
3. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk
komite lainnya.
4. Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pada setiap akhir tahun buku.
5. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai anggota Direksi atau semua jabatan
anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari
sejak terjadinya lowongan tersebut, Dewan Komisaris harus mengumumkan pemberitahuan tentang
akan diadakan RUPS untuk mengangkat Direksi baru dan untuk sementara Dewan Komisaris
diwajibkan mengurus Perseroan.
6. a. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas
kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris
dalam menjalankan tugasnya;
b. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a apabila dapat membuktikan:
i. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
ii. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian
untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
iii. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengawasan yang mengakibatkan kerugian; dan
iv. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
7. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja
kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan
atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat-surat, bukti-
bukti, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain sebagainya serta berhak untuk
mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
8. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan
oleh Dewan Komisaris.
9. Sehubungan dengan tugas dan wewenang Dewan Komisaris yang dimaksud ayat 1 pasal ini, maka
Dewan Komisaris berkewajiban :
a. menyampaikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana pengembangan
Perseroan, laporan tahunan dan laporan berkala lainnya dari Direksi;
b. memberikan pelaporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku
yang baru lampau kepada RUPS disertai dengan saran dan langkah perbaikan yang harus
ditempuh, apabila Perseroan menunjukan gejala kemunduran;
c. memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang
dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan;
d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disampaikan Direksi dalam
waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tahun buku baru dimulai.
Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tidak disahkan dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari sebelum dimulainya tahun buku baru, maka Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan
tahun yang lampau diberlakukan;
e. melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS.
f. membuat risalah rapat Dewan Komisaris;
g. melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada
Perseroan dan pada perusahaan lain.

RAPAT DEWAN KOMISARIS


Pasal 22

A. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk Rapat Dewan Komisaris yang wajib diadakan secara
berkala :
1. Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam
2 (dua) bulan.

296
2. Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat dilangsungkan apabila
dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang
1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
4. Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan
ayat 3 wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.
5. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3
untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.
6. Bahan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi yang
telah dijadwalkan disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat
diselenggarakan.
7. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah
mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
8. Hasil Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan
dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan
disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.
9. Hasil Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib
dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi.
10. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi yang tidak
menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 8 dan ayat 9, yang
bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang
dilekatkan pada risalah rapat. Risalah rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 8 dan ayat 9
wajib didokumentasikan oleh Perseroan.
B. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk Rapat Dewan Komisaris yang diadakan apabila dianggap
perlu :
1. Selain Rapat Dewan Komisaris yang berkala tersebut, rapat Dewan Komisaris dapat diadakan
setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh:
a. Seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;
b. Seorang atau lebih anggota Direksi;
c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah.
2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, dalam hal ia
berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, pemanggilan akan dilakukan
oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya.
3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus disampaikan dengan surat tercatat atau dengan
surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat
tanda terima atau dengan faksimili atau media elektronik lainnya sekurang-kurangnya 5 (lima)
hari sebelum rapat diadakan.
4. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus mencantumkan tanggal, waktu, acara dan tempat
Rapat, Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan
usaha utama Perseroan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Apabila semua anggota
Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dan Rapat
tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
5. Bahan Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari
sebelum rapat diselenggarakan.
6. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili secara sah
dalam Rapat.
7. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari
1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
8. Risalah Rapat Dewan Komisaris harus dibuat dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris yang hadir dan diberitahukan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

297
9. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan ayat
8 tersebut berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk anggota Dewan Komisaris dan pihak
ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat tersebut.
C. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk butir A dan B pasal ini.
1. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris dan dalam hal Presiden Komisaris
tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka
Rapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota
Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat.
2. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh
anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk
keperluan itu, dimana surat kuasa tersebut dapat disampaikan melalui faksimili, e-mail atau
alat komunikasi elektronik lainnya (apabila disampaikan melalui faksimili, e-mail atau alat
komunikasi elektronik lainnya diikuti dengan aslinya atau salinan yang telah dinyatakan sesuai
dengan aslinya yang dikirim dengan dibuktikan melalui tanda terima atau dengan surat tercatat
atau kurir yang dikenal secara internasional secepat mungkin).
3. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka usul keputusan harus dianggap
ditolak.
4. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup tanpa tanda-tangan,
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Ketua
Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.
c. suara abstain/blanko dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas yang
dikeluarkan dalam rapat Dewan Komisaris.
5. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan melalui cara jarak jauh (seperti telekonferensi, video
konferensi atau sarana media elektronik lainnya) apabila cara tersebut memungkinkan semua
peserta saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam
rapat.
Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan untuk rapat - rapat jarak jauh tersebut
sama dengan persyaratan rapat biasa.
6. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan
Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis
mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan
persetujuan dengan menandatangani usulan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara
demikian, mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN


Pasal 23

1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan.


2. Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh
persetujuan.
3. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus disampaikan sebelum dimulainya tahun
buku yang akan datang.
4. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh
satu) Desember.
Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
5. Direksi menyusun laporan tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang
saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS Tahunan.
6. Dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun
laporan tahunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
7. Laporan tahunan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dalam hal
ada anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris tidak menandatangani laporan tahunan tersebut,
harus disebutkan alasannya secara tertulis, dalam hal anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris tidak menandatangani dan tidak memberikan alasannya maka yang bersangkutan
dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan.

298
8. Laporan tahunan tersebut harus sudah tersedia di kantor pusat Perseroan paling lambat pada hari
dilakukannya pemanggilan RUPS Tahunan agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham.
9. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh
RUPS untuk diperiksa.
Laporan atas hasil pemeriksaan Akuntan Publik tersebut disampaikan secara tertulis kepada RUPS
Tahunan.
10. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan
tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.
11. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi dalam surat kabar berbahasa
Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.

PENGGUNAAN LABA BERSIH DAN PEMBAGIAN DIVIDEN


Pasal 24

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan
laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi
menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh Rapat tersebut.
2. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan
keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam putusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan
cara pembayaran dividen.
Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar
dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, pada
hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk
pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa
Efek di tempat dimana saham-saham tersebut dicatatkan.
3. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi
dengan cadangan yang diwajibkan oleh Undang-Undang dan Anggaran Dasar dibagi sebagai
dividen.
4. Jikalau perhitungan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan
selanjutnya untuk tahun buku berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selama
kerugian yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya, dengan tidak
mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak ditetapkan untuk pembayaran
dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan
dividen yang telah dimasukkan ke dalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan
dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dan tidak diambil dalam jangka waktu
10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.
6. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek
di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PENGGUNAAN DANA CADANGAN


Pasal 25

1. Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan,
yang ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Kewajiban penyisihan untuk cadangan tersebut berlaku apabila Perseroan mempunyai laba yang
positif.
3. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20%
(dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
4. Cadangan yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini hanya
boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.
5. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan
dan disetor, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan
Perseroan.

299
6. Direksi harus mengelola kelebihan dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 Pasal ini,
agar kelebihan dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya
dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku. Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan harus dimasukkan dalam laba/rugi
Peseroan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 26

1. Perubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan Undang-Undang tentang Perseroan


Terbatas dan atau peraturan Pasar Modal.
2. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum
dalam Anggaran Dasar ini.
3. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama Perseroan dan/atau
tempat kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha; jangka waktu berdirinya
Perseroan; besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/
atau perubahan status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya,
wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
4. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 3 Pasal ini
cukup diberitahukan kepada Menteri dengan memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang
tentang Perseroan Terbatas.
5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua
kreditor Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang terbit atau beredar secara luas di tempat kedudukan Perseroan dan dalam Berita
Negara Republik Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal keputusan tentang
pengurangan modal tersebut.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN,


DAN PEMISAHAN
Pasal 27

1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan


ketentuan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar ini.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan
adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA -


STATUS BADAN HUKUM
Pasal 28

1. Pembubaran, Likuidasi dan berakhirnya Status Badan Hukum Perseroan hanya dapat dilakukan
berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar
ini.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembubaran, Likuidasi dan berakhirnya Status Badan Hukum
adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PERATURAN PENUTUP
Pasal 29

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar, maka RUPS yang akan
memutuskannya.

300
XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan
FPPS asli yang dikeluarkan oleh para Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada
para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XIX dalam Prospektus ini. FPPS
tersedia cukup bagi para pemesan. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang
dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang
telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI.

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau
lembaga/badan usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No.IX.A.7.

3. Jumlah Pesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan
perdagangan yakni 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus)
saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang
Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif No. SP-0028/PE/KSEI/1215 tanggal
11 Desember 2015 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI.

A. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham dalam
bentuk Surat Kolektif Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan dalam bentuk
elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil
Penawaran Umum Perdana Saham akan dikreditkan ke dalam rekening efek selambat-
lambatnya pada tanggal distribusi saham setelah menerima konfirmasi registrasi saham
tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE.
2. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini
dicatatkan di Bursa Efek, Pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam
bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan dan setelah saham-saham tersebut dicatatkan di
Bursa Efek maka sebagai tanda bukti kepemilikan adalah Konfirmasi Tertulis dari KSEI
atau Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola efek untuk kepentingan pemegang
saham.
3. Pihak - pihak yang hendak melakukan pemesanan saham wajib menunjuk Perusahaan
Efek dan Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk menerima
dan menyimpan saham-saham yang didistribusikan oleh Perseroan.
4. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan setelah Saham Perseroan dicatatkan,
pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham
keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana
Saham didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan/Bank Kustodian yang telah
ditunjuk.
5. Penarikan tersebut dilakukan oleh Perusahaan Efek/Bank Kustodian melalui C-Best atas
permintaan investor.

301
6. Saham - saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Sertifikat
Jumbo selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI
dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai dengan permintaan Perusahaan Efek
atau Bank Kustodian yang mengelola saham.
7. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindah bukuan saham antar
Rekening Efek di KSEI.
8. Untuk saham-saham dalam Penitipan Kolektif, maka hak-hak yang melekat pada saham
seperti dividen tunai, dividen saham, bonus, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan
sebagainya akan didistribusikan melalui KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pemegang Rekening di KSEI. Selanjutnya Pemegang Rekening akan mendistribusikan
hak tersebut kepada pemegang saham yang menjadi nasabahnya.
9. Hak untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS dilaksanakan sendiri oleh pemegang
saham atau kuasanya.
10. Selanjutnya saham-saham Perseroan yang dapat ditransaksikan di Bursa Efek adalah
hanya saham-saham yang telah disimpan dalam Penitipan Kolektif dan tidak dalam
keadaan gadai atau diblokir.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat
Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi
lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di
tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum Perdana Saham, para pemesan yang berhak dapat melakukan
pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi
Efek atau para Penjamin Emisi Efek dimana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir dan wajib diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan dengan melampirkan fotocopy jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran
Dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/Paspor bagi perorangan, dan
Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah Anggota Bursa dan
melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan
fotocopy paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili
hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar
jumlah pemesanan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Perseroan, Penjamin Emisi Efek berhak untuk menolak
pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan
pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan
pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian.

6. Masa Penawaran

Masa Penawaran akan berlangsung selama 2 (dua) hari kerja, yaitu pada tanggal 4 - 9 Mei 2016.
Jam penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

7. Tanggal Penjatahan

Tanggal akhir penjatahan di mana para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan
penjatahan saham untuk setiap pemesanan, yaitu tanggal 10 Mei 2016.

8. Syarat-syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam
mata uang Rupiah serta dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan)
dengan membawa tanda jati diri asli dan FPPS yang sudah diisi dengan lengkap dan benar kepada

302
para Penjamin Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Pembayaran untuk satu FPPS hanya dapat
dilakukan dengan salah satu bentuk metode pembayaran, yaitu dengan menggunakan cek atau
tunai atau pemindahbukuan atau giro.

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, cek tersebut harus merupakan cek
atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan. Cek milik/atas
nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Semua biaya bank dan biaya transfer
sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan
wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau
wesel bank ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan adalah
batal. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro
yang telah diterima dengan baik pada rekening para Penjamin Pelaksana Emisi (in good funds).
Pembayaran dengan cek/pemindahbukuan/giro hanya dapat diterima pada hari pertama Masa
Penawaran.

Untuk pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada
Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer dari bank lain, pemesan harus
melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan.

Selanjutnya, semua setoran dari Penjamin Emisi Efek harus dimasukan ke dalam rekening
Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

Bank Ganesha Cabang Wisma Sudirman


No. Rekening Bank : 0910-2-00044-5
Atas nama : PT Indo Premier Securities QQ IPO Bank Ganesha

Untuk pemesanan saham yang dilakukan melalui Penjamin Emisi Efek yang telah menyampaikan
konfirmasi dari Bank Pembayar pada saat penyampaian pemesanan pembelian saham dapat
melakukan penyetoran pada rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal sebagaimana
diatur pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

9. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS,
akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari
FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan
Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan
jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima tersebut harus disimpan dengan baik agar
kelak dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan
Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian
saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan langsung
oleh Perseroan.

10. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Indo Premier Securities selaku Manajer
Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti
(Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 serta peraturan perundangan lain
termasuk peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku. Adapun porsi penjatahan pasti berbanding
penjatahan terpusat adalah 99,00% : 1,00%.

i. Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”)

Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Efek berupa saham hanya dapat dilakukan dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
i. Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan
Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan
Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

303
ii. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir 1) termasuk pula jatah
bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika
ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari jumlah saham yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan
iii. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan sebagaimana dimaksud pada angka
2 huruf a angka 3) peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7.

ii. Penjatahan Terpusat (“Pooling”)

Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlah Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran
Umum, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur
penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:
1) dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka
2 huruf a angka 3) peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 dan terdapat sisa Efek yang
jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka:
a) pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan;
dan
b) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan
sepenuhnya dan masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara
proporsional kepada para pemesan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a
angka 3) peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 menurut jumlah yang dipesan oleh
para pemesan.

2) dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka
2 huruf a angka 3) peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 dan terdapat sisa Efek yang
jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang
tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) dalam hal tidak akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan secara
proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau
b) dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan
memenuhi persyaratan berikut ini:
(1) para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan
di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam
hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan
dibagikan dengan diundi. Jumlah Efek yang termasuk dalam satuan perdagangan
dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek
di mana Efek tersebut akan tercatat; dan
(2) apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan
dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan
secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan
oleh para pemesan.

11. Pembatalan atau Penundaan Penawaran Umum Perdana Saham

Berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan
Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda
masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan
Pendaftaran, dengan ketentuan:

a. indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama
3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;
b. bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
c. peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan
yang dahulu oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Formulir nomor: IX.A.2-1 lampiran
peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2.

304
12. Pengembalian Uang Pemesanan

a. Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan


maka Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang pembayaran
yang telah diterima oleh Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan sehubungan dengan
pembelian Saham secepat mungkin, namun bagaimanapun juga tidak lebih lambat dari
2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Jika terjadi keterlambatan atas pengembalian
uang tersebut yang diakibatkan oleh Penjamin Emisi Efek, maka Penjamin Emisi Efek wajib
membayar denda kepada para pemesan untuk setiap hari keterlambatan sebesar Suku Bunga
per tahun untuk deposito satu bulan yang berlaku di Bank Penerima, yang dihitung dari Hari
Kerja ke-3 (tiga) sejak Tanggal Penjatahan, dengan ketentuan jumlah hari dalam 1 (satu) bulan
adalah 30 (tiga puluh) hari.

b. Tata cara dalam pengembalian uang tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Alat pembayarannya dalam bentuk uang tunai, cek atau bilyet giro atas nama pemesan
dengan menunjukan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan tanda
jati diri pada Penjamin Emisi Efek dimana Formulir Pemesanan Pembelian Saham diajukan
oleh pemesan tersebut, sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Formulir
Pemesanan Pembelian Saham dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan
biaya Bank Penerima ataupun biaya pemindahan dana. Jika pembayaran menggunakan
cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama pemesan yang mengajukan
(menandatangani) Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
2. Cara pembayarannya diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan dengan
menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda jati diri pada Biro Administrasi Efek, dimana
Formulir Pemesanan Pembelian Saham semula diajukan atau pada Perseroan (dalam
hal Para Pemesan Khusus), sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Formulir
Pemesanan Pembelian Saham. Apabila uang pengembalian pemesanan Saham sudah
disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambil pengembalian uang
dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan maka hal itu bukan kesalahan
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek dan/atau Perseroan (dalam
hal Para Pemesan Khusus).

c. Tentang pengembalian uang pemesanan, kepada para pemesan termasuk Para Pemesan
Khusus, sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek berlaku ketentuan
sebagai berikut:

i. Apabila hal tersebut terjadi sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian uang
pemesanan (termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian atas setiap
keterlambatan pengembalian uang pemesanan sebesar tarif suku bunga per tahun untuk
deposito satu bulan yang berlaku di Bank Penerima (“Suku Bunga”) menjadi tanggung
jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, dan harus diselesaikan
dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut, maka oleh karenanya Perseroan harus
dibebaskan dari tanggung jawabnya atas segala tuntutan, gugatan, klaim dan/atau ganti
rugi yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang dan denda tersebut.

ii. Apabila hal tersebut terjadi setelah Tanggal Pembayaran, maka:

1. Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan


yang telah diterimanya kepada Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya dalam
waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek untuk dikembalikan kepada para pemesan. Jika terjadi keterlambatan dalam
pengembalian jumlah uang tersebut, maka pihak yang menyebabkan keterlambatan
tersebut wajib membayar denda atas setiap keterlambatan pengembalian uang
pemesanan saham sebesar Suku Bunga.

305
2. Setiap Penjamin Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian yang
telah diterimanya dari Perseroan kepada setiap pemesan saham paling lambat 1 (satu)
Hari Kerja setelah diterimanya pembayaran kembali uang pemesanan pembelian dari
Perseroan. Jika terjadi keterlambatan dalam pengembalian jumlah uang tersebut,
maka Penjamin Emisi Efek yang melakukan keterlambatan pembayaran tersebut
wajib membayar denda atas setiap keterlambatan pengembalian uang pemesanan
sebesar Suku Bunga.

Ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak berlaku untuk pengembalian uang pemesanan


yang dilakukan oleh Perseroan kepada Para Pemesan Khusus yang menjadi tanggung jawab
Perseroan dan Perseroan harus menyelesaikan pengembalian uang pemesanan kepada Para
Pemesan Khusus dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya
pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi FKP kepada masing-masing pemesan saham akan dilakukan melalui para Penjamin
Emisi Efek dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan selambat-lambatnya
2 (dua) hari setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham atas distribusi
saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian
Saham.

14. Lain-lain

Sejalan dengan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan
efek dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan efek melalui lebih dari 1 (satu)
formulir pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan
manajer penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan yang pertama kali
diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli
atau memiliki saham untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-
pihak terafililasi hanya diperkenankan untuk membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa
saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak terafiliasi baik asing maupun nasional. Tata cara
pengalokasian dilakukan secara proporsional. Semua pihak dilarang mengalihkan saham sebelum
saham-saham dicatatkan di Bursa Efek.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi
Efek atau Pihak Terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya
berdasarkan Kontrak Penjaminan Emisi Efek kecuali melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan
dalam Prospektus bahwa efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek.

Penjamin Emisi Efek atau Perseroan wajib menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum
kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan
No. IX.A.2 dan Peraturan No. IX.A.7.

Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT Indo Premier Securities akan
menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari
pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan No. VIII.G.12 dan Peraturan
Bapepam No. IX.A.7 paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran
Umum.

306
XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diperoleh pada kantor Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk, yaitu Perantara Pedagang Efek yang
terdaftar sebagai anggota Bursa Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Indo Premier Securities

Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718


Jl. Jend Sudirman No.28
Jakarta 10210

Telp : +62 21 5793 1168


Fax : +62 21 5793 1220

PENJAMIN EMISI EFEK

PT UOB Kay Hian Securities PT Phillip Securities Indonesia PT Equity Securities Indonesia
UOB Plaza, Thamrin Nine, 36th floor ANZ Tower Level 23 Gedung Wisma Sudirman Lt. 14
Jl. M.H. Thamrin Kav. 8 – 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A Jl. Jend. Sudirman Kav. 34
Jakarta 10230 Jakarta 10220 Jakarta 10220

Telp : +6221 2993 3888 Telp : +6221 5790 0800 Telp : +6221 570 0738
Fax : +6221 230 0238 Fax : +6221 5790 0809 Fax : +6221 570 3379

307
Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai