Anda di halaman 1dari 361

Jadwal SEMENTARA

Masa Penawaran Awal : 10 – 26 Agustus 2016


Perkiraan Tanggal Efektif : 7 September 2016
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 9 – 14 September 2016
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 16 September 2016
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 19 September 2016
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 19 September 2016
Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 20 September 2016

INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA
KEUANGAN (”OJK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL
TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI
EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT WASKITA BETON PRECAST Tbk (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA
INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”).

PT WASKITA BETON PRECAST Tbk


Kegiatan Usaha Utama:
Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat
Gedung Teraskita, Lt. 3-3A
Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11
Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur 13340, Indonesia
Telepon : (021) 22892999
Faksimili : (021) 29838020
Email: info@waskitaprecast.co.id
Website: www.waskitaprecast.co.id

Lokasi Fasilitas Produksi Precast

Plant Cibitung Plant Sadang Plant Karawang Plant Kalijati


Jl. Imam Bonjol No.52, Jl. Raya Sadang, Subang, Jl. Raya Kosambi Krajan II, Jl. Raya Subang KM. 127
Desa Kalijaya, Cikarang Barat Purwakarta, Jawa Barat Desa Curug, Klari, Karawang Subang, Jawa Barat
Bekasi 17530 Telepon : (0264) 3462570 Jawa Barat Telepon : (0260) 463170
Telepon : (021) 89100585 / 586 Telepon : 0818568533

Plant Sidoarjo Plant Palembang Plant Bojonegara Plant Subang


Jl. Raya Prambon, Ds. Jl. Soekarno Hatta No. 98 Raya Bojonegara-Salira, Jl. Raya Suka Mulya,
Kedungwonokerto, Kec. Prambon, Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kp. Solor lor 18/8 Purwadadi, Subang
Kab. Sidoarjo Kota Palembang 30153 Margagiri, Kec. Bojonegara Jawa Barat
Telepon : (031) 8970118 Telepon : (0711) 5611580 Serang, Banten Telepon : (0260) 7495050
Fax : (0711) 5611581 Telepon : 081219121226

PENAWARAN UMUM
Sebanyak-banyaknya sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru yang merupakan Saham Biasa
Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh
dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp[●]
([●] Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp[●] ([●]Rupiah).
Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan
dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian saham
bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Bahana Securities PT Danareksa Sekuritas PT Mandiri Sekuritas


(Terafiliasi) (Terafiliasi) (Terafiliasi)

PENJAMIN EMISI EFEK


[●]
Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perseroan.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO terkait RISIKO PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK YANG DAPAT TERJADI AKIBAT ADANYA
PENURUNAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KONSTRUKSI YANG SECARA LANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN
PERMINTAAN AKAN BETON PRECAST DAN READY MIX SEHINGGA DAPAT MENYEBABKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP PENDAPATAN PERSEROAN. Risiko
Usaha PERSEROAN selengkapnya dicantumkan pada bab Vi di dalam prospektus ini.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK
YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA
LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2016


PT Waskita Beton Precast Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. 350/WBP/DIR/2016
tanggal 30 Juni 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608 dan peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).

Saham-Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
(“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada
tanggal 29 Juni 2016 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah
pemegang saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang saham memiliki sekurang-
kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi,
Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan
sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.

Seluruh Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab
sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran pendapat, keterangan, dan laporan yang disajikan dalam
Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah
Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/
atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan
PT Mandiri Sekuritas merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. Adapun para Penjamin Emisi Efek, serta
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi
dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN
YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA
PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA
PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN
UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK
BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK
DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK
MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI

Halaman
daftar isi i

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN xi

I. PENAWARAN UMUM 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM 4

III. PERNYATAAN UTANG 6

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 17

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 21

VI. RISIKO USAHA 42

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 48

viii. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 49

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 49


B. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN DALAM RANGKA PROSES PRODUKSI 51
C. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 53
D. STRUKTUR ORGANISASI 55
E. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN 56
F. SUMBER DAYA MANUSIA 66
G. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 72
H. STRUKTUR KEPEMILIKAN 73
I. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM 73
J. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN
KEPEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN) 73
J. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 76
K. ASURANSI 131
L. ASET TETAP 134
M. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 150
N. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS 150

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 152

A. UMUM 152
B. PRODUK DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN 154
C. KEGIATAN PRODUKSI 161
D. PEMASARAN DAN PENJUALAN 166
E. KEUNGGULAN KOMPETITIF 171
F. STRATEGI PERSEROAN 172
G. PERSAINGAN USAHA 172
H. POSITIONING DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 173
I. PENGENDALIAN KUALITAS 174

i
J. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 174
K. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (“AMDAL”) 177
L. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE”) 178
M. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) 180

X. EKUITAS 184

XI. KEBIJAKAN Dividen 186

XII. PERPAJAKAN 187

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK 189

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 191

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 197

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 219

XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN 303

XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 333

XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 339

ii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut:

Afiliasi : Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu:
hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari
pihak tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih
anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak
langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung
maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

AMDAL : Berarti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang terdiri dari kegiatan
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (“ANDAL”), Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (“RKL”) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
(“RPL”).

Akuntan Publik : Berarti Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan yang
melaksanakan audit atas laporan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.

Anak Perusahaan atau : Berarti suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham baik
Entitas Anak secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen)
dari seluruh modal yang ditempatkan dalam perusahaan tersebut.

Anggota Bursa : Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (2)
UUPM.

Bank Kustodian : Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk
memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.

Bantalan rel : Berarti produk beton berbentuk balok pendek yang digunakan untuk bantalan
rel kereta api.

Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM dan Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Bursa Efek atau BEI : Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta (atau para
pengganti atau penerus haknya), merupakan Bursa Efek sebagaimana
didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana saham-saham Perseroan
akan dicatatkan.

Box Culvert : Berarti produk beton berbentuk kotak berongga yang digunakan untuk saluran
air dan irigasi.

Box Girder : Berarti produk beton berbentuk balok box yang digunakan untuk struktur
konstruksi jembatan.

iii
BUMN : Berarti Badan Usaha Milik Negara

Corrugated Concrete Sheet : Berarti produk beton berbentuk gelombang yang digunakan untuk dinding
Pile (CCSP) penahan tanah.

Deck Slab : Berarti produk beton berbentuk plat datar yang dipasang di antara balok
girder pada bangunan jembatan dan jetty.

Diaphragm Wall : Berarti produk beton berbentuk dinding persegi yang digunakan untuk
penahan tanah pada basement gedung atau underpass jalan

DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama
dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan
yang dipesan, yang disusun berdasarkan FPPS dan dibuat oleh masing-masing
Penjamin Emisi Efek.

FKPS : Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir yang dikeluarkan oleh
Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas hasil penjatahan atas
nama pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan
yang dijual oleh Perseroan pada pasar perdana.

Flat Concrete Sheet Pile : Berarti produk beton berbentuk datar yang digunakan untuk dinding penahan
(FCSP) tanah.

FPPS : Berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham Yang Ditawarkan yang
disediakan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh
calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek.

Full Slab : Berarti produk beton berbentuk plat datar yang digunakan untuk lantai
jembatan dan jetty.

Girder : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan untuk struktur konstruksi
jembatan dan jetty.

Half Slab : Berarti produk beton berbentuk setengah plat datar yang digunakan untuk
lantai jembatan dan jetty.

Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yang
besarnya akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dan
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan yang akan dituangkan kemudian dalam
Pasal [•] Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Hari Bursa : Berarti hari di mana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan
efek, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan
sebagai hari libur bursa oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius
tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang
ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja
biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja.

Hari Kerja : Berarti hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta
hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur
nasional.

iv
IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.

ISO : Berarti International Organization for Standardization, yaitu sistem


standardisasi manajemen mutu.

Jetty : Berarti suatu bangunan maritim yang menjorok ke arah perairan yang lebih
dalam untuk bersandar kapal.

KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik.

Konfirmasi Tertulis : Berarti surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh
KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan
Pemegang Rekening di pasar sekunder.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan,


yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

L Gutter : Berarti produk beton berbentuk ”L” yang digunakan untuk saluran air dan
irigasi.

Manajer Penjatahan : Berarti PT Mandiri Sekuritas, yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham
Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam
Peraturan No. IX.A.7.

Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan
saham.

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia
maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan
hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di
Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia.

Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu
dikenal sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan
Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

Moveable Concrete Barrier : Berarti produk beton yang digunakan sebagai pembatas di jalan raya dengan
(MCB) keunggulan dapat dipindah-pindah

OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa
keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang
Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan dan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sejak tanggal
31 Desember 2012.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau
sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Perusahaan Efek dan/atau
pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

v
Pemegang Saham : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan
diadministrasikan dalam:
Daftar Pemegang Saham Perseroan;
Rekening Efek pada KSEI; atau
Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya prospektus ringkas di surat
kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang
Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau
perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan
merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 dan dengan
memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh
Perseroan untuk menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta
menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 16
UUPM.

Penjamin Emisi Efek : Berarti Pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan
Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dengan atau tanpa kewajiban
untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.

Penjamin Pelaksana Emisi : Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan Penawaran
Efek Umum yang dalam hal ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa
Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas, yang juga merupakan Penjamin Emisi
Efek.

Perjanjian Penjaminan Emisi : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana
Efek atau ”PPEE” PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016, yang diubah
dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 15 tanggal 4 Agustus 2016 yang
dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.

Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran
menjadi efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal
diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada
hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan
Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada
tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan
bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut
yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga
Perseroan melalui para Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual
Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

vi
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK, bersama-
sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan
penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 19 UUPM juncto Peraturan No. IX.C.1 dan dengan
memperhatikan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2.

Perseroan : Berarti PT Waskita Beton Precast Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan serta
berkantor pusat di Jakarta.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sesuai ketentuan dalam
Pasal 1 angka 21 UUPM.

Pile Cap Dermaga : Berarti produk beton yang digunakan sebagai penutup sisi atas tiang pancang
pada bangunan dermaga atau jetty

PPh : Berarti Pajak Penghasilan.

Precast Concrete I Girder : Berarti produk beton berbentuk balok “I” yang digunakan untuk struktur
(PC-I Girder) konstruksi jembatan dan jetty.

Precast Concrete T Girder : Berarti produk beton berbentuk balok “T” yang digunakan untuk struktur
(PC-T Girder) konstruksi jembatan dan jetty.

Precast Concrete U Girder : Berarti produk beton berbentuk balok “U” yang digunakan untuk struktur
(PC-U Girder) konstruksi jembatan dan jetty.

Prospektus : Berarti dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan bersama-
sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh informasi
maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan dan Saham Yang
Ditawarkan dalam bentuk dan substansi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.2,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari
1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum.

Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum dan memuat seluruh
informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari
Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah dan Harga
Penawaran dari Saham Yang Ditawarkan, penjaminan emisi Efek atau hal-hal
lain yang berhubungan dengan persyaratan Penawaran Umum yang belum
dapat ditentukan.

Prospektus Ringkas : Berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan dari
Prospektus Awal, yang diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional dalam
waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan
OJK sesuai Formulir Peraturan No. IX.A.2 Lampiran 9.

Quarry : Berarti lahan penambangan material alam yang digunakan untuk bahan
konstruksi.

Reinforced concrete pipe : Berarti produk beton bertulang berbentuk pipa berongga yang digunakan
(RC pipe) untuk saluran air dan irigasi

vii
Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik
Pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau
Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang
ditandatangani dengan Pemegang saham.

Rupiah atau Rp : Berarti mata uang sah Negara Republik Indonesia.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

SABH : Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum–Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia atau pendahulu dan penggantinya.

Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
setiap saham, yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel)
Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, dengan jumlah sebanyak-
banyaknya sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh
empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para
Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya akan
dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

Spun Pile : Berarti produk beton tiang pancang bulat pre-tension yang digunakan sebagai
pondasi bangunan

Square pile : Berarti produk beton tiang pancang kotak pre-tension yang digunakan sebagai
pondasi bangunan

Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu selambat-
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana
Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada
Pemegang Rekening.

Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang
harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan,
sebagaimana tercantum dalam Prospektus.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di
Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
Tanggal Distribusi yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek.

Tanggal Pengembalian/ : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang
Refund Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi
Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena
adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan atau ditunda.

Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan
Masa Penawaran, yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek atau Prospektus.

viii
UKL : Berarti Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

UPL : Berarti Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 3608).

UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4756).

U ditch : Berarti produk beton yang digunakan untuk saluran air.

U ditch cover : Berarti produk beton yang digunakan sebagai penutup saluran air

U Gutter : Berarti produk beton berbentuk ”U” yang digunakan untuk saluran air dan
irigasi.

UU Ketenagakerjaan : Berarti Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4279)

Voided Slab : Berarti produk beton berbentuk balok berongga yang digunakan untuk
jembatan bentang pendek.

ix
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

WASKITA : PT Waskita Karya (Persero) Tbk


WTR : PT Waskita Toll Road

x
RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi
Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan
informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait, serta
risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum
dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo dan jumlah, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam
jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan
informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu
antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh
faktor pembulatan tersebut.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”) dan perubahan
terakhir Anggaran Dasar dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal
8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar
Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan
No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016”). Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir
sesuai dengan Akta No. 23/2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai
dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal
29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal
29 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016 jo. Akta 117/2016”).

Perseroan telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 123/24.1PB.7/31.75/-1.824.27/e/2016
tanggal 8 Juni 2016 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi
Jakarta Timur yang wajib didaftar ulang pada tanggal 29 Oktober 2019.

Perseroan merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi
BUMN terkemuka di Indonesia, yang bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix.
Perseroan telah sukses mengerjakan berbagai proyek dalam bidang jalan tol, jembatan, gedung bertingkat
tinggi dan revitalisasi sungai.

Saat ini Perseroan mengoperasikan 8 (delapan) pabrik (plant) precast, 20 (dua puluh) pabrik ready mix/
batching plant dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-
proyek yang dikerjakannya. Perseroan berkomitmen untuk terus berekspansi dengan membuka plant-plant
baru untuk memenuhi potensi pasar beton precast dan ready mix di Indonesia. Dengan rencana jangka
panjang yang terarah dan didukung oleh portofolio proyek di lokasi-lokasi yang strategis, Perseroan memiliki
potensi yang besar untuk menjadi perusahaan beton terkemuka di Indonesia.

xi
2. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Akta No. 23/2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99
- Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00
Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

3. PENAWARAN UMUM

Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak-banyaknya sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima
ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu)
saham atas nama atau sebanyak-banyaknya sebesar 40,00%
(empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh
dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.
Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham.
Harga Penawaran : Rp[●] ([●] Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada
saat mengajukan FPPS.
Jumlah Penawaran Umum : Sebesar Rp●,- (● Rupiah).
Tanggal Penawaran Umum : 9 – 14 September 2016.
Tanggal Pencatatan di BEI : 20 September 2016.

Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk hak atas
pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS. Sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat 1 UUPT, hak-hak
Pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;
b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; dan
c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT.

Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya dalam Penawaran Umum ini, struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara proforma
menjadi sebagai berikut:
Modal Saham
Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum


Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Keterangan
Jumlah Saham Nominal (%) Jumlah Saham Nominal (%)
(Rp) (Rp)
Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 63.266.778.136 6.326.677.813.600
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:
- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 15.816.680.599 1.581.668.059.900 59,99
- Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 13.935 1.393.500 0,01
- Masyarakat - - - 10.544.463.000 1.054.446.300.000 40,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 26.361.157.534 2.636.115.753.400 100,00
Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200 36.905.620.602 3.690.562.060.200

xii
4. RENCANA PENGGUNAAN DANA

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah
sebagai berikut:
• Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan.
• Sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha Perseroan.

Keterangan selengkapnya mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum dapat dilihat pada
Bab II dalam Prospektus ini.

5. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Kegiatan usaha Perseroan terfokus pada 2 (dua) aktivitas utama yaitu produksi beton precast dan ready mix.
Beton precast merupakan beton precast yang dibuat dan dicetak dengan ukuran yang sudah ditentukan atau
disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisiensi waktu. Sementara itu ready mix
concrete adalah cor beton curah siap pakai atau instan yang diproduksi di pabrik olahan/ batching plant. Ready
mix banyak digunakan dalam proyek – proyek berskala menengah ke atas karena ketepatan campuran dan
waktu pengaplikasian yang lebih hemat dibandingkan dengan pengecoran secara manual. Pada tahun 2015,
lini bisnis precast mengkontribusi sebesar Rp2,17 triliun atau setara dengan 82,13% terhadap total pendapatan

Perseroan telah sukses mengerjakan berbagai proyek dalam bidang jalan tol, jembatan, gedung bertingkat
tinggi dan revitalisasi sungai. Reputasi terhadap kualitas Perseroan telah mendapatkan apresiasi yang baik dari
klien eksternal. Hal ini semakin dibuktikan dengan perolehan sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan Oktober
2014.

Saat ini Perseroan mengoperasikan 8 (delapan) pabrik (plant) precast, 20 (dua puluh) pabrik ready mix/
batching plant dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-
proyek yang dikerjakannya.

6. KEUNGGULAN KOMPETITIF

Perseroan memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif sebagaimana berikut ini:

Bergerak di sektor yang bertumbuh pesat dan didukung Pemerintah


Pasar captive yang terjamin dan didukung pertumbuhan bisnis inti grup
Pertumbuhan pendapatan dan laba historis yang pesat serta peningkatan level marjin jangka menengah
dari proyek jalan tol
Jaringan pemasaran yang mapan dan wilayah produksi yang tersebar di seluruh Indonesia
Reputasi yang baik dan track record yang terbukti
Tawaran produk yang beragam, berkualitas dan memiliki nilai tambah
Manajemen dan tenaga kerja ahli yang memiliki pengalaman komprehensif di industri terkait

Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan kompetitif dapat dilihat pada Bab IX dalam Prospektus ini.

7. STRATEGI USAHA

Dalam upaya untuk mengoptimalisasi posisi bisnis dan kinerja perusahaan, Perseroan melaksanakan strategi
sebagai berikut:

a. Terus meningkatkan jumlah proyek yang akan ditangani oleh Perseroan, baik proyek-proyek yang datang
dari pihak internal maupun proyek-proyek yang didapatkan secara langsung;
b. Meningkatkan kapasitas produksi Perseroan agar dapat secara maksimal memenuhi permintaan yang ada.
Idealnya penambahan kapasitas ini dilakukan di daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi proyek
sehingga dapat mengurangi beban biaya transportasi;

xiii
c. Terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang bervariasi dan bernilai tinggi, serta mempunyai
harga jual yang lebih baik sehingga Perseroan dapat mencatat kenaikan harga rata-rata penjualan dari
tahun ke tahun;
d. Mendapatkan kontrak-kontrak jalan tol secara langsung (tanpa melalui internal grup), sehingga Perseroan
dapat mendapatkan marjin yang lebih tinggi;
e. Penurunan harga pokok penjualan melalui akuisisi quarry sebagai tempat menghasilkan bahan baku
aggregate dan akuisisi truck mixer;
f. Mendayagunakan skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi operasi agar dapat menekan harga pokok
pendapatan;
g. Mengoptimalkan sinergi intra-group serta menjadikan sinergi sebagai basis untuk meningkatkan porsi
penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan perusahaan;
h. Menjaga konsistensi kualitas produk dan penyelesaian proyek tepat waktu dengan menerapkan sistem
quality control yang komprehensif;
i. Menyempurnakan strategi pemasaran dan memperluas wilayah pemasaran;
j. Melakukan penyempurnaan supply chain perusahaan agar pasokan bahan baku selalu terjamin dan
efisiensi produksi dapat ditingkatkan;
k. Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui investasi dalam program-program pelatihan dan
sistem rekrutmen yang kompetitif.

8. RISIKO USAHA

Beberapa risiko yang diperkirakan mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara umum dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

A. Risiko usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan

Terdapat beberapa faktor penting yang perlu di pertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil
keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan. Berikut ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi
Perseroan, yang telah disusun oleh Perseroan sesuai dengan bobot risiko yang dimulai dari risiko utama
Perseroan:

1) Risiko Penurunan Perolehan Proyek;


2) Risiko Persaingan Usaha;
3) Risiko Kegagalan Pembayaran oleh Pelanggan;
4) Risiko Keterlambatan Pembangunan Pabrik Baru;
5) Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten;
6) Risiko Pengadaan Bahan Baku Material Alam;
7) Risiko Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk;
8) Risiko Pengangkutan;
9) Risiko Perizinan
10) Risiko Pemogokan Tenaga Kerja;

B. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Saham

1) Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham Perseroan; dan
2) Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin tidak dapat mengindikasikan harga
saham Perseroan yang akan berlaku di pasar perdagangan saham, dan harga Saham Yang Ditawarkan
Perseroan mungkin dapat berfluktuasi.

C. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Kondisi di Indonesia

1) Risiko Ketentuan Negara Lain; dan


2) Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah.

Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini.

xiv
9. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak yang sama
dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun
keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan
dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal
ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut
ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun
keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim
yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris
serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen
interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan
dividen dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba tahun berjalan konsolidasi
Perseroan tahun buku 2016, dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan
Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas
dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di
Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak
penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada
Pemegang Saham.

Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XI dalam Prospektus ini.

10. PERKARA MATERIAL YANG DIHADAPI PERSEROAN

Perseroan tidak terlibat dalam perkara pidana perdata dan pidana di Pengadilan Negeri dimana Perseroan
memiliki kegiatan usaha, perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial dimana Perseroan
memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, perkara yang
menyangkut perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan Arbitrase Nasional Indonesia,
dan perkara kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang, dan/atau pembubaran dalam register
perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun tuntutan dari pihak manapun, kecuali atas
perkara berikut:

Nilai Tuntutan
Kedudukan Materiil/Perkara
No. Perkara Keterangan
Perseroan (dalam Rupiah atau
ditentukan lain)
1. Perkara Perdata Nomor : 23 Turut Kerugian Material sebesar Tentang Gugatan Perbuatan
/Pdt.GT/2015/PN.Kwg,Gugata Tergugat III Rp8.000.000.000,- (delapan Melawan Hukum dimana
n Melawan Hukum di miliar Rupiah). Kerugian penggugat merupakan salah satu
Pengadilan Negeri Karawang. Immaterial sebesar pemegang saham minoritas PT
Perkara antara Yanto Soejadi Rp5.000.000.000,- (lima miliar Kabisat Sanemga yang dalam
(“Penggugat”) melawan Rupiah) gugatannya mendalilkan bahwa
Bengky Plaolo (“Tergugat I”), penggugat merupakan pihak yang
Gino Aryalada (“Tergugat II”), memiliki kepentingan di dalam PT
Yulius Lisjadi (“tergugat III”) Kabisat Sanemga, yang mana
menurut penggugat atas tanah-
tanah yang telah dijual oleh

xv
Nilai Tuntutan
Kedudukan Materiil/Perkara
No. Perkara Keterangan
Perseroan (dalam Rupiah atau
ditentukan lain)
Tergugat I, Tergugat II, dan
Tergugat III kepada Turut
Tergugat III yaitu perseroan
adalah tanah milik PT Kabisat
Sanemga, akan tetapi
berdasarkan pertimbangan hakim
dalam putusannya penggugat
tidak dapat membuktikan dengan
alat bukti yang dimiliki oleh
penggugat bahwa tanah yang
dijual tersebut kepada Turut
Tergugat III merupakan tanah PT
Kabisat Sanemga. Oleh karenanya
Majelis Hakim memutus gugatan
tidak dapat diterima untuk
seluruhnya berdasarkan putusan
No. 23/PDT.G/2015/PN.Kwg
tanggal 8 Januari 2015 yang
diucapkan pada tanggal 17 Mei
2016, ,kemudian atas putusan
Pengadilan Negeri Karawang
tersebut Penggugat melalui kuasa
hukumnya mengajukan upaya
hukum banding pada tanggal
27 Juni 2016.

11. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan, serta harus dibaca bersama-
sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal
30 April 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar &
Rekan, ditandatangani oleh Leknor Joni, dengan pendapat wajar dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali,
ditandatangani oleh Dadang Mulyana dengan pendapat Wajar.

LAPORAN POSISI KEUANGAN


(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Jumlah Aset Lancar 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369


Jumlah Aset Tidak Lancar 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063
Jumlah Aset 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -
Jumlah Liabilitas 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775
Jumlah Ekuitas 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

xvi
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
(dalam Rupiah penuh)
PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA PERIODE SEJAK 7
TAHUN YANG
30 APRIL OKTOBER 2014
BERAKHIR PADA
KETERANGAN SAMPAI DENGAN
31 DESEMBER
31 DESEMBER
2015
2016 2015 2014
Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926
Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)
Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121
Laba Sebelum Beban Keuangan dan
Pajak 273.398.890.171 60.914.993.533 365.132.026.972 142.697.195.530
Beban Keuangan (10.614.947.853) - (19.581.814.877) -
Laba Sebelum Pajak 262.783.942.318 60.914.993.533 345.550.212.095 142.697.195.530
Beban Pajak Penghasilan Kini (112.090.220.437) (797.453.333) (11.180.627.089) (2.392.360.034)
Manfaat Pajak Tangguhan 282.428.312 - - -
Laba Periode/Tahun Berjalan 150.976.150.194 60.117.540.200 334.369.585.006 140.304.835.496
Pos-pos yang Tidak Akan
Direklasifikasi ke Laba Rugi
Selisih Revaluasi Aset Tetap - - 94.649.958.802 -
Pos-pos yang Akan Direklasifikasi ke
Laba Rugi (261.083.816) - - -
Laba Komprehensif Periode/Tahun
Berjalan 150.715.066.378 60.117.540.200 429.019.543.808 140.304.835.496

RASIO-RASIO PERTUMBUHAN DAN RASIO-RASIO KEUANGAN

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

RASIO PERTUMBUHAN (%)


Pendapatan usaha (60,46) 311,93 62,85
Laba sebelum beban keuangan dan pajak (25,12) 155,88 388,22
Laba bersih tahun berjalan (54,85) 138,32 522,77
Jumlah aset 42,37 260,25 168,29
Jumlah liabilitas 46,14 499,79 17,92
Jumlah ekuitas 33,87 89,53 2.842,51

RASIO KEUANGAN (%)


Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 246,22 225,54 71,27
Rasio liabilitas terhadap aset (debt to asset) 71,12 69,28 41,61
Rasio interest bearing debt/jumlah ekuitas 75,71 57,19 -

RASIO PROFITABILITAS (%)


Rasio imbal hasil aset (ROA) 2,45 7,72 11,67
Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) 8,47 25,12 20,32
Rasio laba bruto/pendapatan usaha 27,45 15,86 22,85
Rasio laba usaha/pendapatan usaha 25,99 13,74 22,11
Rasio laba sebelum pajak/pendapatan usaha 25,14 13,07 22,23
Rasio laba bersih/pendapatan usaha 14,44 12,64 21,86

RASIO LIKUIDITAS (%)


Rasio kas (cash ratio) 7,78 4,04 54,40
Rasio lancar (current ratio) 67,17 41,27 196,01
Inventory turnover (x) 627,75 4.847,40 3.030,99
Receivable turnover (x) 31,58 152,30 143,41
Inventory days (hari) 79,05 8,83 15,40

xvii
KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Receivable days (hari) 1.304,79 385,56 359,18


Rasio kas hasil aktivitas operasi terhadap laba bersih (306,10) (205,20) (60,59)

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA DAN PEMENUHANNYA

PERSYARATAN
RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA KEUANGAN POSISI PER 30 APRIL 2016

Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 2,5x 2,4622x


Rasio lancar (current ratio)* 1x 0,6717x
*) Berdasarkan surat Perseroan No. 253/WBP/DIR/2016 tanggal 23 Mei 2016 perihal Waiver Persyaratan Financial Covenant Current Ratio, Perseroan telah
menyampaikan kepada kreditur yaitu BNI bahwa posisi Current Ratio Perseran belum memenuhi persyaratan minimal sebesar 1x. Hal tersebut diakrenakan
posisi piutang usaha pada paket pekerjaan Proyek Ruas Tol Becakayu nilainya cukup signifikan dan diklasifikasikan pada kategori Aset Tidak Lancar, dimana
pembayaran piutang usaha proyek Becakayu bersifat Turnkey yang akan dilakukan saat pekerjaan telah selesai 100%. Persetujuan pengesampingan (waiver)
terhadap pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver)
Financial Covenant Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit.

Keterangan selengkapnya mengenai ikhtisar data keuangan penting Perseroan dapat dilihat pada Bab IV
Prospektus ini.

xviii
I. PENAWARAN UMUM

Perseroan akan melakukan Penawaran Umum sebanyak-banyaknya sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar
lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham atas nama dengan nilai nominal
Rp100 (seratus Rupiah) atau sebanyak-banyaknya sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan
dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum ini. Saham Yang Ditawarkan kepada
Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp[●] ([●]Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada
saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum
adalah sebesar Rp[●] ([●] Rupiah)

Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak
atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PT WASKITA BETON PRECAST Tbk


Kegiatan Usaha Utama:
Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat
Gedung Teraskita, Lt. 3-3A
Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11
Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur 13340, Indonesia
Telepon : (021) 22892999
Faksimili : (021) 29838020
Email: info@waskitaprecast.co.id
Website: www.waskitaprecast.co.id

Lokasi Fasilitas Produksi Precast

Plant Cibitung Plant Sadang Plant Karawang Plant Kalijati


Jl. Imam Bonjol No.52, Jl. Raya Sadang, Subang, Jl. Raya Kosambi Krajan II, Jl. Raya Subang KM. 127
Desa Kalijaya, Cikarang Barat Purwakarta, Jawa Barat Desa Curug, Klari, Karawang Subang, Jawa Barat
Bekasi 17530 Telepon : (0264) 3462570 Jawa Barat Telepon : (0260) 463170
Telepon : (021) 89100585 / 586 Telepon : 0818568533

Plant Sidoarjo Plant Palembang Plant Bojonegara Plant Subang


Jl. Raya Prambon, Ds. Jl. Soekarno Hatta No. 98 Raya Bojonegara-Salira, Jl. Raya Suka Mulya,
Kedungwonokerto, Kec. Prambon, Kel. Palang Kelapa, Kp. Solor lor 18/8 Purwadadi, Subang
Kab. Sidoarjo Kec. Alang-alang Lebar, Margagiri, Kec. Bojonegara Jawa Barat
Telepon : (031) 8970118 Kota Palembang 30153 Serang, Banten Telepon : (0260) 7495050
Telepon : (0711) 5611580 Telepon : 081219121226
Fax : (0711) 5611581

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT RISIKO PENURUNAN PEROLEHAN
PROYEK YANG DAPAT TERJADI AKIBAT ADANYA PENURUNAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH DAN
SWASTA DALAM SEKTOR KONSTRUKSI YANG SECARA LANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN
PERMINTAAN AKAN BETON PRECAST DAN READY MIX SEHINGGA DAPAT MENYEBABKAN DAMPAK NEGATIF
TERHADAP PENDAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA
BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

1
Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”), yang
dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 dan perubahan
terakhir Anggaran Dasar dengan Akta No. 23/2016 dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris
terakhir dimuat dalam Akta No. 23/2016 jo. Akta No. 117/2016.

Berdasarkan Akta No. 23/2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp100,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99
- Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00
Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma
adalah sebagai berikut:

Modal Saham
Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum


Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Keterangan
Jumlah Saham Nominal (%) Jumlah Saham Nominal (%)
(Rp) (Rp)
Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 63.266.778.136 6.326.677.813.600
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh:
- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 15.816.680.599 1.581.668.059.900 59,99
- Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 13.935 1.393.500 0,01
- Masyarakat - - - 10.544.463.000 1.054.446.300.000 40,00
Jumlah Modal
Ditempatkan dan Disetor 26.361.157.534 2.636.115.753.400
Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 100,00
Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200 36.905.620.602 3.690.562.060.200

Bersamaan dengan pencatatan sebanyak-banyaknya sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat
puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham atas nama dengan nilai nominal sebesar
Rp100 (seratus Rupiah) atau sebanyak-banyaknya sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan
dan disetor penuh, Perseroan akan mencatatkan sebanyak 15.816.694.534 (lima belas miliar delapan ratus
enam belas juta enam ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus tiga puluh empat) saham sehingga seluruh
saham yang akan dicatatkan di BEI sebanyak-banyaknya berjumlah 26.361.157.534 (dua puluh enam miliar tiga
ratus enam puluh satu juta seratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh empat) saham atau
100% (seratus persen) dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini adalah saham yang
memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham
Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.

2
PERNYATAAN EFEKTIF DAN PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI

Perseroan akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 26.361.157.534 (dua puluh enam miliar tiga ratus enam
puluh satu juta seratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh empat) saham atas nama di BEI. Jumlah
saham yang akan dicatatkan pada BEI adalah seluruh atau 100% (seratus persen) saham Perseroan yang telah
dan akan dikeluarkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Saham-Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai
dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal
29 Juni 2016 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah
pemegang saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki
sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut
tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan
kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENERBITKAN,
MENGELUARKAN, DAN/ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT
DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM, DALAM WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN
PENDAFTARAN DINYATAKAN EFEKTIF OLEH OJK, APABILA DI KEMUDIAN HARI PERSEROAN BERMAKSUD
MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN DAN/ATAU
PERATURAN YANG BERLAKU.

3
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah
sebagai berikut:

• Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan yang utamanya adalah untuk
mendanai pengerjaan proyek-proyek yang kontraknya bersifat turnkey, yang akan digunakan untuk
kegiatan operasional proyek yaitu pembelian bahan baku, proses produksi, gaji karyawan, dan juga biaya
overhead Perseroan.

• Sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha untuk memenuhi
pertumbuhan permintaan beton nasional dan peningkatan efisiensi operasional Perseroan, yang meliputi
pengembangan kapasitas produksi beton precast, pengembangan kapasitas produksi beton ready mix,
pembelian quarry, dan juga pembelian truck mixer. Adapun kebutuhan total belanja modal Perseroan
adalah sebagai berikut:

a) Sekitar Rp2.150.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Plant Precast
dengan rincian pembelian tanah sekitar Rp450.000.000.000,- sedangkan untuk keperluan
pembangunan pabrik dan peralatan sekitar Rp1.700.000.000.000,-.
b) Sekitar Rp400.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Batching Plant.
c) Sekitar Rp715.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pembelian peralatan utama
seperti stone crusher, excavator, bulldozer, dan wheel loader, dan sisanya akan digunakan untuk
keperluan pembelian dan pematangan lahan.
d) Sekitar Rp300.000.000.000,- akan digunakan untuk pembelian truck mixer.

Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi kebutuhan investasi dan modal kerja
Perseroan, maka akan menggunakan dana dari internal Perseroan.

Sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan, Perseroan wajib menyampaikan
Laporan Realisasi Penggunaan Dana berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka Perseroan
terlebih dahulu akan meminta persetujuan RUPS dan akan melaporkannya ke OJK.

Dalam hal rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang mengandung unsur transaksi afiliasi,
transaksi yang mengandung benturan kepentingan, transaksi material dan atau perubahan kegiatan usaha
utama, maka Perseroan akan mengikuti dengan Peraturan No. IX.E.I dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September
2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum maka
total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar [●]% ([●] persen) dari nilai emisi Saham
yang meliputi:

o Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek termasuk PPn sekitar [●]% ([●] persen) yang termasuk di
dalamnya adalah biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar [●]% ([●] persen), biaya jasa
penjaminan (underwriting fee) sekitar [●]% ([●] persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar [●]%
([●] persen).

o Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal termasuk PPn sekitar [●]% ([●] persen) yang terdiri dari: biaya jasa
Akuntan Publik sekitar [●]% ([●] persen), Konsultan Hukum sekitar [●]% ([●] persen), Audit Penjatahan
sekitar [●]% ([●] persen), Penilai sekitar [●]% ([●] persen) dan Notaris sekitar [●]% ([●] persen).

4
o Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal termasuk PPn sekitar [●]% ([●] persen) yang terdiri dari: biaya jasa
BEI sekitar [●]% ([●]persen), KSEI sekitar [●]% ([●] persen), Biro Administrasi Efek sekitar [●]% ([●]
persen).

o Biaya lain lain (pernyataan pendaftaran di OJK, jasa konsultan keuangan, percetakan, iklan, public expose,
road show, event organizer dan lain lain) sekitar [●]% ([●] persen).

Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana
hasil Penawaran Umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas
serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5
III. PERNYATAAN UTANG

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tanggal 30 April 2016 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi
Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia (“IAPI”), dengan opini wajar tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar
Rp4.386.424.225.933,-

Rincian dari liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Bank Jangka Pendek 349.999.999.999
Utang Bank Jangka Panjang – Bagian dalam 1 tahun 21.342.825.099
Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000
Utang Usaha
Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166
Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599
Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653
Utang Pajak 351.186.418.809
Beban Akrual 73.370.000.497
Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887
Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 106.764.104.198
Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087
JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933

1. Utang Jangka Pendek

Saldo utang jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp349.999.999.999. Rincian
dari utang jangka pendek pihak berelasi adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 349.999.999.999
Jumlah 349.999.999.999
Suku Bunga per Tahun (%) 10,25%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank
BNI (Persero) Tbk sebagai berikut:

a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp50.000.000.000,-, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan
jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2016. Saldo Pinjaman
dengan fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp49.999.999.999,-.
b. Kredit Modal Transaksional Rp300.000.000.000,-, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan
jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 151 tanggal 23 Juni 2016. Saldo pinjaman
sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp300.000.000.000,-.

6
c. Kredit Modal Kerja Supply Chain Financing (SCF), Bank Garansi dan Letter of Credit (L/C) atau SKBDN
Rp300.000.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016,
berdasarkan perjanjian kredit No.152 tanggal 23 Juni 2016.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan :

a. Satu bidang tanah dan bangunan seluas 40.196 m2, terletak di Desa Kedungwonokerto, Kecamatan
Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, a.n. PT Waskita Beton Precast senilai Rp 66.038.444.437 sesuai
dengan Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 akan
diikat Hak Tanah (HT).
b. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB No.38 tanggal 22 Januari 2015 s/d 16 Januari 2045, seluas 70.099
m2, terletak di Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Beton
Precast (dahulu a.n PT Waskita Karya (Persero) Tbk) senilai Rp88.340.004.000,- akan diikat Hak Tanah.
c. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB No.02/Kalijaya tanggal 16 Pebruari 1988 s/d 16 Pebruari 2018,
seluas 16.620 m2, terletak di Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang, Kabupaten
Bekasi, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp Rp58.218.498.201,- akan diikat Hak
Tanah.
d. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Karawang, Desa Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebesar
Rp299.866.478.836,- sesuai Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal
24 Pebruari 2015 yang akan diikat secara Fidusia.
e. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Sidoarjo, Desa Kedungwonokerto, Jawa Timur, sebesar
Rp175.490.704.294,- sesuai Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal
24 Pebruari 2015 yang akan diikat secara Fidusia.
f. Piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp240.461.410.753,- yang akan diikat
secara fidusia.

Pembatasan terhadap tindakan:

a. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar yang dapat
mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit.
b. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan/asset milik Perseroan
dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi kecuali:
Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari.
Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset lainnya yang
sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.
Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh Pemerintah
Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.
Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan
ketentuan yang bersifat arm’s length.
c. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat menimbulkan akibat
material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku.
d. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan
korporasi) selain daripada hal berikut:
Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak memiliki
akibat material.
Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa tindakan korporasi
tersebut dilakukan.
Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7
e. Melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material. Persetujuan
pengesampingan (waiver) terhadap pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat
No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver) Financial Covenant
Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit.
f. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang kepada
instansi yang berwenang.
g. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain

2. Pinjaman kepada Pemegang Saham

Berdasarkan surat perjanjian fasilitas pinjaman pemegang saham No. L.08/P/WK/2016 dan
No. 10/SPN/WBP/2016 tanggal 29 Januari 2016. Perseroan mendapatkan pinjaman dari WASKITA, selaku
pemegang saham dengan fasilitas pinjaman sebagai berikut:

a. Fasilitas pinjaman sebesar Rp300.000.000.000,- dengan jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal
perjanjian dan suku bunga 10,5% pertahun dari fasilitas pinjaman terhutang.
b. Fasilitas pinjaman digunakan semata-mata untuk peningkatan kapasitas produksi dan berjanji tidak akan
menggunakan fasilitas untuk tujuan dan kepentingan lain tanpa persetujuan tertulis.
c. Perhitungan bunga untuk fasilitas yang ditarik akan diterapkan bunga-berbunga (Compound Interest)
sehingga penarikan kedua, ketiga dan seterusnya setiap penarikan akan dijumlahkan dengan beban bunga
berjalan.
d. Keterlambatan pembayaran sebagaimana diatur dalam pasal ini akan dikenakan denda sebesar 12,5%
pertahun.
e. Utang pokok berikut perhitungan bunga-berbunga ditambah kewajiban perpajakan, serta denda, wajib
bayar atau dilunasi dengan cara satu kali pembayaran atau selambat-lambatnya pada bulan ke-6 (enam)
perjanjian ini.

3. Utang Usaha

Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp968.566.466.765,-. Rincian dari
utang usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-pihak berelasi
Pemasok 32.671.988.166
Sewa alat 391.020.000
Jumlah pihak-pihak berelasi 33.063.008.166
Pihak-pihak ketiga
Pemasok 878.965.578.128
Sewa alat 28.990.561.374
Subkontraktor 9.072.037.610
Mandor 18.475.281.487
Jumlah pihak-pihak ketiga 935.503.458.599
Jumlah 968.566.466.765

Rincian saldo utang pemasok sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-pihak berelasi
WASKITA 32.609.015.146
Koperasi Waskita 62.973.020
Jumlah pihak-pihak berelasi 32.671.988.166

8
(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak ketiga
PT Citra Baru Steel 59.194.483.450
PT Janti Sarana Material Beton 57.233.824.606
PT Sinar Indah Jaya Kencana 43.063.476.752
PT Kingdom Indah 36.469.725.482
PT Intiniaga Sukses Abadi 27.141.811.866
PT Sekasa Mitra Utama 24.882.588.398
PT Sumiden Serasi Wire Products 23.134.013.915
PT Multi Welindo 22.609.060.135
CV Serasan Sekundang Mandiri 22.250.863.887
PT Tiga Sekawan Serasi 21.837.223.399
PT Kiswire Indonesia 21.560.198.790
Lainnya (di bawah Rp20 miliar) 519.588.307.448
Jumlah pihak-pihak ketiga 878.965.578.128
Jumlah 911.637.566.294

Rincian saldo utang sewa alat sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-pihak berelasi
Koperasi Waskita 391.020.000
Jumlah pihak-pihak berelasi 391.020.000
Pihak-pihak ketiga
PT Padu Karya Jaya Nusa 4.777.107.739
PT Swarna Cinde Raya 4.399.796.869
CV Armada Mix 4.376.462.370
PT Tugu Beton Semesta Abadi 4.020.953.053
Lainnya (di bawah Rp4 miliar) 11.416.241.343
Jumlah pihak-pihak ketiga 28.990.561.374
Jumlah 29.381.581.374

Rincian saldo utang subkontraktor sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-pihak ketiga
PT Tiga Sekawan Serasi 4.429.311.713
Lainnya (di bawah Rp4 miliar) 4.642.725.897
Jumlah pihak-pihak ketiga 9.072.037.610

Rincian saldo utang mandor sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-pihak ketiga
Aming 9.757.363.662
Sudarsono 4.967.909.498
Lainnya (di bawah Rp4 miliar) 3.750.008.327
Jumlah pihak-pihak ketiga 18.475.281.487

9
Utang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Utang Pemasok
>30 – 90 hari
Belum jatuh tempo 325.613.852.610
Sudah jatuh tempo 192.433.058.520
>90 – 180 hari – sudah jatuh tempo 203.523.040.116
>180 – 360 hari – sudah jatuh tempo 116.744.365.370
>360 hari – sudah jatuh tempo 73.323.429.678
Jumlah 911.637.566.294

Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha.

4. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga

Utang bruto merupakan utang atas pembelian persediaan bahan baku yang belum diterima invoice dari
supplier karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai dengan surat pemesanan material. Saldo utang
bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp1.034.300.719.653,-. Rincian
dari utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Utang Bruto Pihak-pihak Ketiga
PT Citra Baru Steel 246.816.105.866
PT Tiga Sekawan Serasi 128.352.453.377
PT Kingdom Indah 101.884.457.375
PT Kay Pi Transmalindo 52.168.222.241
PT Subur Buana Raya 28.920.773.283
PT Tensindo Kreasi Nusantara 28.800.383.370
PT Wirya Krenindo Perkasa 26.626.818.289
TanpaMitra 26.378.155.936
PT Permata Raya Transport 26.112.044.434
CV Serasan Sekundang Mandiri 25.252.431.741
PT Bintang Jaya Pratama Indonesia 21.853.470.093
PT Surya Indo Niaga 20.078.859.750
Lainnya (di bawah Rp20 miliar) 301.056.543.898
Jumlah 1.034.300.719.653

5. Utang Pajak

Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp351.186.418.809 Rincian dari utang
pajak Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pajak Pertambahan Nilai 230.558.710.950
Pasal 4(2) – Final 5.635.177.420
Pasal 23 1.058.311.524
Pasal 21 163.722.247
Jasa Konstruksi 1.250.000

10
(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pasal 22 86.364
Pasal 29
30 April 2016 112.090.220.436
31 Desember 2015 1.678.939.867
Jumlah 351.186.418.809

6. Beban Akrual

Saldo beban akrual Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp73.370.000.497. Rincian dari beban
akrual Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Beban kantor 58.493.278.155
Beban umum 8.968.519.991
Beban bunga 5.302.138.413
Beban pegawai 567.477.564
Beban operasional 38.586.374
Jumlah 73.370.000.497

Beban akrual terdiri dari operasional Perseroan adalah utang sehubungan dengan kegiatan operasional
Perseroan, beban gedung, beban kantor, beban pegawai dan beban umum. Beban bunga merupakan beban
bunga atas pinjaman Perseroan yang belum dibayar per 30 April 2016.

7. Uang Muka Jangka Pendek

Saldo uang muka jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp90.687.605.921,-
Rincian dari liabilitas jangka pendek lain Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-Pihak Berelasi 57.698.005.127
Pihak Ketiga
JO Sacna-Basuki 6.502.140.000
KG NRC 3.673.052.000
PT Dharma Perdana Muda 3.416.018.600
PT Sinar Krenceng Utama 1.064.351.400
PT Girder Indonesia 1.512.218.862
PT Kreasi Maju Bersama 1.669.265.680
PT Daya Mulia Turangga 1.119.431.300
PT Kreasindo Putra Bangsa 1.066.392.000
PT Karya Bangun Semesta 1.005.900.000
Lainnya (dibawah 1 Milyar) 11.960.830.952
Sub Jumlah Pihak Ketiga 32.989.600.794
Jumlah 90.687.605.921

11
8. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya

Saldo liabilitas jangka pendek lain Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp111.322.771.103,-
Rincian dari liabilitas jangka pendek lain Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


WASKITA 106.652.445.775
Jasa Produksi 2.364.000.000
Tantiem 2.000.000.000
Jamsostek 258.460.340
DPLK 47.864.988
Jumlah 111.322.771.103

Liabilitas kepada WASKITA merupakan tagihan-tagihan operasional Perseroan yang dibayar terlebih dahulu
oleh WASKITA dan beberapa transaksi reimbursement lainnya.

Berdasarkan Risalah Rapat Direksi Perseroan tanggal 15 Desember 2015 tentang pemberian jasa produksi
tahun 2016 kepada pegawai Perusahaan, estimasi jasa produksi kepada karyawan dan tantiem Direksi tahun
2016 ditetapkan sebesar Rp2.364.000.000.

9. Utang Bank Jangka Panjang

Saldo utang bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp977.405.488.887,-
Rincian dari utang bank jangka pendek Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-pihak Berelasi
Fasilitas Kredit Sindikasi 977.405.488.887
Fasilitas Kredit Investasi 21.342.825.099
Jumlah 998.748.313.986
Dikurangi: Bagian Jatuh Tempo (21.342.825.099)
Bagian Jangka Panjang 977.405.488.887
Suku bunga per tahun 10,25%

A. Utang Bank Sindikasi

Berdasarkan surat No. LMC1/2/442/R dari Akta Perjanjian Credit No.66 tanggal 30 Oktober 2015 oleh Notaris
Aryani L. Rachim, S.H., di Jakarta. Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan perjanjian
sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk
proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Tahap I sebesar Rp1.705.720.000.000,-. Jangka waktu pinjaman
sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan 10 Agustus 2018. Fasilitas pinjaman ini terdiri dari :

a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000,-


b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000,-

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan:

a. Tagihan/Piutang Proyek yang dibiayai diikat Fidusia sebesar 100% dari nilai kontrak.
b. Kepemilikan 60% saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga oleh Waskita Toll Road.
c. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu berdasarkan Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol (Cessie), termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung

12
Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak Ketiga sebagai Operator Jalan Tol, sebagai
pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie).
d. Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai diikat secara Fidusia sebesar 100% dari nilai
pertanggungan.

Pembatasan terhadap tindakan:

a. Mengalihkan/ menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang
timbul berkaitan dengan fasilitas kredit.
b. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Debitur yang dapat
mengurangi kemampuan Debitur melunasi fasilitas kredit.
c. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang kepada
instansi yang berwenang.
d. Mengikat diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan
kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan kepada debitur sindikasi.
e. Melakukan perubahan atas Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan hak untuk membeli kembali atas saham-
saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga No. 24 tanggal 17 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Jose
Dima Satria, S.H. M.Kn, Notaris di Jakarta.
f. Menyewakan asset yang dijaminkan di Kreditur Sindikasi kepada pihak lain.
g. Melakukan penjualan Aktiva Tetap per Tahun melebihi nilai Rp500.000.000.000,-.

B. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut :

a. Kredit Investasi Rp481.101.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 10 Juni 2015 dan jatuh tempo
9 Juni 2021 dengan grace period selama 12 bulan. Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan
30 April 2016 adalah sebesar Rp21.342.825.099.
b. Kredit Investasi Interest During Constuction (IDC) Rp9.666.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal
10 Juni 2015 dan jatuh tempo 9 Juni 2021 dengan grace period selama 12 bulan. Sampai dengan tanggal
30 April 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.

10. Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi

Saldo uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar
Rp106.764.104.198,-. Rincian dari uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan adalah sebagai berikut :

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Pihak-pihak Berelasi
WASKITA (Entitas Induk)
Divisi I 106.764.104.198
Jumlah pihak-pihak berelasi 106.764.104.198

Merupakan uang muka pesanan dari pemberi kerja atas kontrak pekerjaan dengan jangka waktu lebih dari satu
tahun.

11. Liabilitas Imbalan Paskakerja

Perseroan telah membukukan liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, menggunakan teknik aktuarial, dalam rangka penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013)
tentang Imbalan Kerja.

13
Penilaian aktuaris atas estimasi manfaat karyawan paskakerja tanggal 30 April 2016 dilakukan oleh perusahaan
konsultan aktuaria PT Praptasentosa Gunajasa. Penggunaan teknik aktuarial atas imbalan paskakerja dilakukan
dengan cara mendiskontokan imbalan dalam menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa
kini, berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC Method).

Asumsi aktuarial pada tanggal 30 April 2016 sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Mortalitas (Mortality Rate) TMI 2011
Umur Pensiun Normal 56 tahun
Tingkat Cacat 0% per tahun
Kenaikan Gaji – per tahun 8% per tahun
Tingkat Diskonto 8%
Tingkat Pengunduran Diri 2% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai dengan usia 50
tahun

Mutasi liabilitas imbalan paskakerja bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Liabilitas Bersih Awal Tahun 816.122.609
Beban Tahun Berjalan 313.590.638
Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan 348.111.755
Liabilitas Bersih Akhir Tahun 1.477.825.002

Rincian beban imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Biaya Jasa Kini 289.106.960
Biaya Bunga 24.483.678
Biaya yang Diakui di Laba Rugi 313.590.638

Mutasi Penghasilan Komprehensif Lain adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016


Penghasilan Komprehensif Lain - Awal Periode -
Penghasilan Komprehensif Lain - Periode Berjalan 348.111.755
Penghasilan Komprehensif Lain - Akhir Periode 348.111.755
Pajak Penghasilan Terkait (87.027.939)
Pengukuran Kembali Penghasilan Koprehensif Lain 261.083.816

14
12. Perikatan & Kontinjensi

Berikut adalah perikatan Perseroan per tanggal 30 April 2016:

Nilai Kontrak
No Nama Proyek Pemberi Kerja Periode Perjanjian
(Rp)
1 Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 3.045.930.766.990 10 Desember 2014 sampai dengan
10 Desember 2017
2 Tol Pejagan - Pemalang Seksi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 250.774.606.826 1 November 2014 sampai dengan Jadwal
Divisi Infrastruktur Proyek Berakhir
3 Tol Pejagan - Pemalang Seksi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 250.774.606.826 1 November 2014 sampai dengan
Divisi Infrastruktur 31 Desember 2016
4 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 170.959.806.111 12 September 2015
Divisi Infrastruktur sampai dengan 31 Desember 2016
5 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 213.578.345.324 7 Januari 2015 sampai dengan Jadwal
Divisi Infrastruktur Proyek Berakhir
6 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 220.116.061.470 12 September 2015 sampai dengan 31
Divisi Infrastruktur Desember 2016
7 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 100.267.886.854 7 Januari 2015 sampai dengan Jadwal
Divisi Infrastruktur Proyek Berakhir
8 Tol Solo - Kertosono NKJ-1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 220.496.680.602 12 September 2015 sampai dengan 31
Divisi Infrastruktur Desember 2016
9 Tol Cimanggis - Cibitung Seksi 1 A PT Cimanggis Cibitung Tollways 368.537.696.864 29 September 2015 sampai dengan 28
September 2016
10 Tol Kuala Tanjung PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 182.355.351.623 18 Mei 2015 sampai dengan 18 Juni
Divisi Infrastruktur 2017
11 Tol Depok Antasari KSO Waskita - PP - HK 148.049.120.405 3 November 2014 sampai dengan 9 Juli
2016
12 Golf Island (Spun Pile) PT Kapuk Naga Indah 142.962.465.000 25 Agustus 2014 sampai dengan 31
Desember 2016
13 Tol MKTT Tahap 1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 112.053.368.581 18 Agustus 2015 sampai dengan 16 Juni
Divisi Infrastruktur 2016
14 Golf Island (CCSP) PT Kapuk Naga Ind 40.000.066.392 21 Oktober 2014 sampai dengan 29
Februari 2016
15 Tol Cikampek Palimanan Paket 2A KG - NRC Consortium 36.812.000.000 17 Maret 2014 sampai dengan 5
dan 2B November 2014
16 JUFMP / JEDI-7 Waskita - BRP JO 25.682.160.000 6 Oktober 2015 sampai dengan 31 Mei
2016
17 Jalan Layang Kapt. Tendean - Blok PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 38.207.353.710 7 April 2015 sampai dengan 30 Agustus
M - Ciledug Divisi Regional Barat 2016
Paket Adam Malik
18 Tol Bogor Sukabumi Ciawi Waskita - Wika KSO 37.028.170.000 5 Juni 2015 sampai dengan 31 Desember
2016
19 Apartment PCC PCC Group 27.478.100.000 30 Desember 2014 sampai dengan 30
Juni 2015
20 Terminal 3 Bandara Soetta PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 27.292.092.750 1 November 2014 sampai dengan 31
(Readymix) Divisi Infrastruktur Desember 2016
21 Apartment Brooklyn Alam Sutera PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 28.639.508.400 23 Januari 2015 sampai dengan 30
Divisi Gedung September 2016
22 PT. PAL Submarine Facilities PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 17.789.735.535 10 April 2015 sampai dengan
Surabaya Divisi Regional Barat Jadwal Proyek Berakhir
23 Apartment Rajawali Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 18.443.982.500 30 Februari 2015 sampai dengan 13
Divisi Gedung Oktober 2016
24 Normalisasi Kali Baru (Precast) PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 18.102.216.000 21 Mei 2014 sampai dengan 31 Januari
Divisi Infrastruktur 2015
25 Tol Cikampek Palimanan Paket KG - NRC Consortium 17.574.000.000 10 Desember 2014 sampai dengan 31
1D, 2A dan 2B Maret 2015
26 Tol Kanci Pejagan PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 17.381.665.812 5 Mei 2015 sampai dengan Jadwal
Divisi Infrastruktur Proyek Berakhir
27 Aksesbilitas & Ducting Utility Wika-Waskita KS 17.151.017.000 10 April 2015 sampai dengan 31
Bandara Desember 2016
Cengkareng
28 Flyover Pegangsaan Kelapa PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 13.648.000.000 3 November 2014 sampai dengan 31
Gading Divisi Infrastruktur Desember 2015
29 Apartemen Atlanta Residence PT. Hutama Karya (Persero) Tbk 14.973.600.000 22 Desember 2015 sampai dengan 31
Desember 2016
30 Peningkatan Jalur Busway Dinas Pekerjaan Umum DKI 14.203.482.292 16 Maret 2016 sampai dengan 15
(Pekerjaan Jakarta Desember 2016
Separator Busway)
31 Royal Dental Hospital Serpong PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 12.022.000.000 15 Oktober 2015 sampai dengan 31
Divisi Gedung Agustus 2016
32 Jembatan Banyu Mulek - Lombok PT Waskita Karya (Persero) Tbk - 11.477.964.87 6 Juli 2015 sampai dengan 30 November
Divisi Regional Timur 2015

15
Pada tanggal 27 April 2015 Yanto Soejadi sebagai penggugat telah mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri
Karawang berdasarkan nomor perkara No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg dimana masing-masing para tergugat I, II,
dan III terdiri dari Bengky Plaolo, Gino Aryalada, dan Yulius Lisjadi, juga masing-masing turut tergugat I, dan II
yang terdiri dari Notaris Khadijah Syahbudi Sales S.H., Kantor Badan Pertanahan Nasional Karawang, dan
Perusahaan yang tercatat sebagai turut tergugat III atas perkara jual beli lahan yang berlokasi di Jalan Raya
Kosambi Curug, Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat seluas 137.659m2.

Perusahaan sebagai turut tergugat III adalah pihak yang membeli lahan dari tergugat I, II, dan III yang menjadi
obyek perkara tersebut, dimana berdasarkan tuntutan yang diajukan turut tergugat III agar tunduk dan
mematuhi isi putusan perkara tersebut.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PER TANGGAL 30 APRIL 2016 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM
PROSPEKTUS.

SETELAH TANGGAL 30 APRIL 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN
SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN
PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN LIABILITAS
YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN
DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN
PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN
DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN
KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN
UTANG PERSEROAN.

TIDAK TERDAPAT KOMITMEN DAN KONTIJENSI YANG ADA SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM
PROSPEKTUS INI.

TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

16
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan
laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini.
Calon investor juga harus membaca Bab mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen.

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan
posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah
diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Leknor Joni. Sedangkan laporan posisi
keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai
sejak 7 Oktober 2014 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014, telah diaudit oleh KAP Doli,
Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini
wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Dadang. Periode laporan keuangan audit Perseroan pada
tahun 2014 yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 disebabkan oleh
restrukturisasi yang dilakukan oleh WASKITA yang terjadi pada tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut
maka Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2014.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 256.779.584.326 98.185.902.017 272.221.266.941
Piutang Usaha
Pihak-pihak Berelasi 1.113.416.028.989 307.141.127.058 160.516.463.207
Pihak-pihak Ketiga 231.909.211.365 204.805.153.409 479.956.001.518
Piutang Lain-lain
Pihak-pihak Berelasi 4.952.500.000 4.952.500.000 4.950.000.000
Pihak-pihak Ketiga 1.126.298.135 1.326.430 -
Persediaan 166.537.209.483 54.551.293.293 21.178.898.885
Pajak Dibayar di Muka 275.943.909.162 181.372.530.604 31.473.105.673
Uang Muka 112.166.637.109 87.929.687.335 1.488.592.674
Biaya Dibayar di Muka 54.443.655.126 64.725.498.305 9.147.512.471
JUMLAH ASET LANCAR 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Usaha
Pihak-pihak Berelasi 2.443.795.564.260 2.320.143.697.504 -
Aset Tetap 1.479.749.380.339 987.351.348.015 221.675.623.063
Aset Pajak Tangguhan 369.456.251 - -
Aset Lain-lain 26.776.031.118 21.248.946.277 -
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063
JUMLAH ASET 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Bank Jangka Pendek 349.999.999.999 301.784.934.720 -
Utang Bank Jangka Panjang - Bagian Jatuh
Tempo dalam 1 tahun 21.342.825.099 - -

17
(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000 - -


Utang Usaha
Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166 1.737.110.920 279.300.000
Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599 728.432.018.771 130.890.345.502
Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653 1.062.218.048.794 284.915.294.547
Utang Pajak 351.186.418.809 208.283.828.600 34.075.383.881
Beban Akrual 73.370.000.497 77.188.251.949 48.015.466.144
Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921 48.148.421.043 2.171.280.900
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103 4.388.616.306 94.222.801
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887 459.255.313.244 -
Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 106.764.104.198 109.330.169.939 -
Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002 816.122.609 -
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -
JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775

EKUITAS
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000
Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839)
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -
Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496
Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -
JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah penuh)


PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA PERIODE SEJAK 7
TAHUN YANG
30 APRIL OKTOBER 2014
BERAKHIR PADA
KETERANGAN SAMPAI DENGAN
31 DESEMBER
31 DESEMBER
2015
2016 2015 2014
Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926
Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)
Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121
Beban Penjualan (419.668.210) (395.148.906) (2.321.834.794) (101.765.649)
Beban Umum dan Administrasi (14.848.026.484) (13.401.396.053) (53.753.570.188) (4.700.465.254)
Keuntungan (Kerugian) Selisih
Kurs - Bersih (207.575.215) (190.506.483) (557.470.218) (140.128.163)
Pendapatan Bunga 352.761.279 635.355.552 965.639.055 646.107.133
Pendapatan Lainnya 1.812.864.248 851.620.154 1.634.814.849 377.736.621
Beban Lain-lain Bersih (283.991.544) (164.159.207) (265.579.029) (89.356.279)
Laba Sebelum Beban Keuangan dan
Pajak 273.398.890.171 60.914.993.533 365.132.026.972 142.697.195.530
Beban Keuangan (10.614.947.853) - (19.581.814.877) -
Laba Sebelum Pajak 262.783.942.318 60.914.993.533 345.550.212.095 142.697.195.530
Beban Pajak Penghasilan Kini (112.090.220.437) (797.453.333) (11.180.627.089) (2.392.360.034)
Manfaat Pajak Tangguhan 282.428.312 - - -

18
(dalam Rupiah penuh)
PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA PERIODE SEJAK 7
TAHUN YANG
30 APRIL OKTOBER 2014
BERAKHIR PADA
KETERANGAN SAMPAI DENGAN
31 DESEMBER
31 DESEMBER
2015
2016 2015 2014
Laba Periode/Tahun Berjalan 150.976.150.194 60.117.540.200 334.369.585.006 140.304.835.496
Pos-pos yang Tidak Akan
Direklasifikasi ke Laba Rugi
Keuntungan Revaluasi Aset
Tetap - - 94.649.958.802 -
Kerugian Aktuarial atas Program
Manfaat Pasti - Bersih (261.083.816) - -
Jumlah Laba Komprehensif
Periode/Tahun Berjalan 150.715.066.378 60.117.540.200 429.019.543.808 140.304.835.496

RASIO-RASIO PERTUMBUHAN DAN RASIO-RASIO KEUANGAN

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

RASIO PERTUMBUHAN (%)


Pendapatan usaha (60,46) 311,93 62,85
Laba sebelum beban keuangan dan pajak (25,12) 155,88 388,22
Laba bersih tahun berjalan (54,85) 138,32 522,77
Jumlah aset 42,37 260,25 168,29
Jumlah liabilitas 46,14 499,79 17,92
Jumlah ekuitas 33,87 89,53 2.842,51

RASIO KEUANGAN (%)


Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 246,22 225,54 71,27
Rasio liabilitas terhadap aset (debt to asset) 71,12 69,28 41,61
Rasio interest bearing debt/jumlah ekuitas 75,71 57,19 -

RASIO PROFITABILITAS (%)


Rasio imbal hasil aset (ROA) 2,45 7,72 11,67
Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) 8,47 25,12 20,32
Rasio laba bruto/pendapatan usaha 27,45 15,86 22,85
Rasio laba usaha/pendapatan usaha 25,99 13,74 22,11
Rasio laba sebelum pajak/pendapatan usaha 25,14 13,07 22,23
Rasio laba bersih/pendapatan usaha 14,44 12,64 21,86

RASIO LIKUIDITAS (%)


Rasio kas (cash ratio) 7,78 4,04 54,40
Rasio lancar (current ratio) 67,17 41,27 196,01
Inventory turnover (x) 627,75 4.847,40 3.030,99
Receivable turnover (x) 31,58 152,30 143,41
Inventory days (hari) 79,05 8,83 15,40
Receivable days (hari) 1.304,79 385,56 359,18
Rasio kas hasil aktivitas operasi terhadap laba bersih (306,10) (205,20) (60,59)

19
RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA DAN PEMENUHANNYA

PERSYARATAN
RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA KEUANGAN POSISI PER 30 APRIL 2016

Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 2,5x 2,4622x


Rasio lancar (current ratio)* 1x 0,6717x
Berdasarkan surat Perseroan No. 253/WBP/DIR/2016 tanggal 23 Mei 2016 perihal Waiver Persyaratan Financial Covenant Current Ratio, Perseroan telah
menyampaikan kepada kreditur yaitu BNI bahwa posisi Current Ratio Perseran belum memenuhi persyaratan minimal sebesar 1x. Hal tersebut diakrenakan posisi
piutang usaha pada paket pekerjaan Proyek Ruas Tol Becakayu nilainya cukup signifikan dan diklasifikasikan pada kategori Aset Tidak Lancar, dimana pembayaran
piutang usaha proyek Becakayu bersifat Turnkey yang akan dilakukan saat pekerjaan telah selesai 100%. Persetujuan pengesampingan (waiver) terhadap
pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver) Financial Covenant
Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit.

20
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan yang diuraikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut
kinerja keuangan Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan bab mengenai Ikhtisar Data
Keuangan Penting dan laporan keuangan Perseroan, beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum
dalam Prospektus ini.

Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan posisi
keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah
diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Leknor Joni. Sedangkan laporan posisi
keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai
sejak 7 Oktober 2014 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh KAP Doli,
Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini
wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Dadang. Periode laporan keuangan audit Perseroan pada
tahun 2014 yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 disebabkan oleh
restrukturisasi yang dilakukan oleh WASKITA yang terjadi pada tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut
maka Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2014.

1) Umum

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-
29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”) dan perubahan terakhir
Anggaran Dasar dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal
8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar
Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No.
09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016”). Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir
sesuai dengan Akta No. 23/2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai
dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal
29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal
29 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016 jo. Akta 117/2016”).

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 23/2016 adalah
sebagai berikut :

1) Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pabrikasi, industri konstruksi jasa,
pekerjaan terintegrasi (EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi,
pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang
konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang dan
atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan
nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas;

2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:

21
a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi;
I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan);
(i) Penghasil beton atau precast;
(ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat;
(iii) Jalan dan jembatan kereta api;
(iv) Drainase dan jaringan pengairan;
(v) Gedung, plant dan bangunan industri;
(vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah;
(vii) Reklamasi dan pengerukan;
(viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud);
(ix) Perumahan dan pemukiman;
(x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan;
(xi) Pembukaan areal/transmigrasi;
(xii) Bendung, bendungan dan terowongan;
(xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah;
(xiv) Interior;
(xv) Pengeboran;
(xvi) Pengupasan termasuk land clearing;
(xvii) Penggalian/penambangan;
(xviii) Pekerjaan pancang;
(xix) Tambang dan pembangkit;
(xx) Pertamanan;
(xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.
II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi:
(i) Kelistrikan dan pembangkit;
(ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran;
(iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan;
(iv) Pemasangan alat angkut;
(v) Pemasangan fasilitas produksi;
(vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai;
(vii) Lift dan escalator;
(viii) Industri dan pembangkit;
(ix) Termal/bertekanan;
(x) Minyak/gas/geotermal/energi/air;
(xi) Kontrol dan instrumentasi;
(xii) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal lainnya.

III. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk jaringan dan instalasi:


(i) Sinyal dan telekomunikasi kereta api;
(ii) Sentral telekomunikasi;
(iii) Telekomunikasi;
(iv) Pemasangan telekomunikasi;
(v) Pemancar radio sarana bantu navigasi udara dan laut.
IV. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan;
b. Perdagangan-perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast;
c. Jasa Pertambangan;
d. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and conctruction : EPC) dalam bidang:
I. Perminyakan;
II. Agro Industri;
III. Kelistrikan;
IV. Telekomunikasi;
V. Petrokimia.
e. Rancang Bangun (design and build);
f. Building manajemen;
g. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan;
h. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi;

22
i. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik;
j. Penyewaan peralatan konstruksi;
k. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi;
l. Investasi dan atau pengelolaan usaha di bidang:
I. Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur);
II. Industri.
m. Ekspor Impor;
n. System development;
o. Pengelolaan kawasan;
p. Pengembangan:
I. Properti;
II. Realty.
q. Jasa Transportasi/Angkutan

3) Selain kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Perseroan dapat
melakukan kegiatan usaha pendukung yaitu :
a. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen;
b. Melakukan usaha dibidang agro industri;
c. Layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA DAN OPERASI PERSEROAN

Kegiatan usaha Perseroan dan operasi Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi :

Proyek yang diterima dari WASKITA Group

Sebagai salah satu anak perusahaan dari WASKITA, Perseroan memiliki keunggulan untuk berpartisipasi
sebagai pemasok beton precast dalam berbagai proyek berskala besar yang diperoleh Waskita Group.
Apabila perolehan proyek dari Waskita Group mengalami penurunan, hal tersebut dapat mempengaruhi
kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Perseroan senantiasa berupaya untuk meningkatkan jumlah
proyek yang akan ditangani oleh Perseroan, baik proyek internal maupun proyek yang didapatkan secara
langsung, dan meningkatkan porsi penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan
Perseroan.

Kenaikan Harga Bahan Baku

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh Perseroan dipengaruhi oleh 2 jenis bahan utama, yaitu bahan baku
industri dan bahan baku material alam. Bahan baku indutri yang biasa dipakai terdiri dari semen, besi
beton, PC Strand, dan lain-lain, sedangkan bahan baku material alam seperti pasir dan split. Ketersediaan
dan harga material bahan baku tersebut dapat berubah-ubah dikarenakan beberapa faktor yang
menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, diantaranya adanya jumlah permintaan yang sangat tinggi dari
pemberi kerja, pengaruh perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing serta kenaikan harga
bahan bakar minyak dan tarif listrik. Untuk mengantisipasi kenaikan harga material alam, Perseroan
mendirikan beberapa stone crusher sendiri yang dapat menyediakan sebagian dari kebutuhan split
Perseroan. Oleh karena setiap tahunnya terjadi kenaikan harga bahan baku, Perseroan mengasumsikan
kenaikan harga jual setiap tahunnya pada saat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan
sebesar 10% - 20%.

Harga Jual Produk

Dengan menghadapi persaingan global yang sangat ketat seperti saat ini, membawa Perseroan untuk bisa
menetapkan harga jual produk yang kompetitif sehingga bisa bersaing dengan para kompetitor sejenis.
Harga jual produk yang ditawarkan oleh Perseroan disetiap aktivitas tender juga diikuti dengan kualitas
produk yang sangat bagus sehingga bisa diterima pasar dengan sangat baik.

23
Pembangunan Infrastruktur

Mayoritas pembangunan infrastruktur di Indonesia didanai dari APBN, bilamana alokasi dana Pemerintah
untuk infrastruktur dibatasi atau ditangguhkan maka penyediaan prasarana atau infrastruktur juga akan
mengalami penurunan. Mengingat aktivitas Perseroan adalah industri yang bergerak sebagai penyedia
kebutuhan beton untuk kebutuhan infrastruktur maka hal ini akan berpengaruh terhadap perolehan
Perseroan. Profil pembangunan infrastruktur 5 (lima) tahun terakhir di Indonesia, kebutuhan beton
dibandingkan dengan tersedianya industri beton masih sangat kurang. Apalagi didukung dengan data-data
di MP3EI maka untuk lima sampai sepuluh tahun mendatang peluang industri beton masih sangat besar.
Bagi Perseroan hal ini bisa menjadi peluang sekaligus ancaman apabila Perseroan tidak melakukan
pengembangan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Teknologi Beton

Secara umum perkembangan teknologi produksi beton tidak secepat pertumbuhan industri elektronik
atau yang lainnya, namun apabila Perseroan tidak mengikuti perkembangan teknologi mutu beton
maupun proses produksi beton, akan menjadi beban berat untuk strategi bisnis ke depan terutama terkait
dengan jenis maupun metode pemasangan untuk beton-beton precast yang dikaitkan dengan
perkembangan teknologi terkini. Sebagai contoh, saat ini Perseroan sedang mengembangkan produk
beton tiang pancang yang dapat dipancang di lokasi yang padat dengan gedung-gedung maupun komplek
perumahan tanpa mengganggu lingkungan sekitarnya.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang
meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta
peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/ Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan,
keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
emiten atau perusahaan publik.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih.
Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan. Mata uang penyajian dan fungsional yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini
adalah Rupiah.

4. ANALISIS LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Tabel berikut ini menyajikan rincian mengenai komposisi laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Perseroan untuk periode-periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015, dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta untuk periode sejak 7 Oktober 2014 sampai
dengan 31 Desember 2014, sebagai berikut:
(dalam Rupiah penuh)
PERIODE EMPAT BULAN YANG PERIODE SEJAK 7
TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 30 APRIL OKTOBER 2014
KETERANGAN BERAKHIR PADA 31
SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER 2015
2016 2015 DESEMBER 2014
Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926
Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)
Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121

24
(dalam Rupiah penuh)
PERIODE EMPAT BULAN YANG PERIODE SEJAK 7
TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 30 APRIL OKTOBER 2014
KETERANGAN BERAKHIR PADA 31
SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER 2015
2016 2015 DESEMBER 2014
Beban Penjualan (419.668.210) (395.148.906) (2.321.834.794) (101.765.649)
Beban Umum dan Administrasi (14.848.026.484) (13.401.396.053) (53.753.570.188) (4.700.465.254)
Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs-Bersih (207.575.215) (190.506.483) (557.470.218) (140.128.163)
Pendapatan Bunga 352.761.279 635.355.552 965.639.055 646.107.133
Pendapatan Lainnya 1.812.864.248 851.620.154 1.634.814.849 377.736.621
Beban Lain-lain Bersih (283.991.544) (164.159.207) (265.579.029) (89.356.279)
Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak 273.398.890.171 60.914.993.533 365.132.026.972 142.697.195.530
Beban Keuangan (10.614.947.853) - (19.581.814.877) -
Laba Sebelum Pajak 262.783.942.318 60.914.993.533 345.550.212.095 142.697.195.530
Beban Pajak Penghasilan Kini (112.090.220.437) (797.453.333) (11.180.627.089) (2.392.360.034)
Manfaat Pajak Tangguhan 282.428.312 - - -
Laba Bersih Tahun Berjalan 150.976.150.194 60.117.540.200 334.369.585.006 140.304.835.496
Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke
Laba Rugi
Keuntungan Revaluasi Aset Tetap - - 94.649.958.802 -
Kerugian Aktuarial atas Program Manfaat
Pasti - Bersih (261.083.816) - - -
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 150.715.066.378 60.117.540.200 429.019.543.808 140.304.835.496

a. Pendapatan Usaha

Rincian pendapatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)
PERIODE EMPAT BULAN YANG PERIODE SEJAK 7
TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 30 APRIL OKTOBER 2014
KETERANGAN BERAKHIR PADA 31
SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER 2015
2016 2015 DESEMBER 2014
787.035.667.061 403.994.484.697
Penjualan precast 2.171.904.216.672 523.651.763.449
258.407.782.639 100.922.903.024
Penjualan readymix 472.415.783.181 118.278.989.477
Jumlah 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926

25
Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang
berakhir pada tanggal 30 April 2015

Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, Perseroan membukukan pendapatan usaha
sebesar Rp1.045.443.449.700,-, meningkat sebesar Rp540.526.061.979,- atau 107,05% dibandingkan dengan
pendapatan usaha pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar
Rp504.917.387.721,-. Hal ini karena adanya Program Pemerintah Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”) dimana alokasi untuk infrastruktur cukup besar yang merupakan
pasar Perseroan, faktor demand yang lebih besar dibanding supply yang ada dan juga disebabkan pula oleh
variasi produk yang dijual oleh Perseroan yang berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain
kenaikan demand yang menyebabkan kenaikan volume pesanan, kenaikan penjualan juga disebabkan
kenaikan harga jual periode 30 April 2016 dibandingkan 30 April 2015. Perseroan mempunyai kebijakan yang
fleksibel terhadap harga jual, yang disesuaikan dengan sisa kapasitas normal masing-masing plant yang ada.
Disamping itu, pengaruh harga jual juga dipengaruhi oleh kenaikan Harga Pokok Produksi, seperti halnya
bahan material alam, bahan material industri, bahan bakar minyak, listrik dan upah. Beban Pemasaran yang
dikeluarkan oleh Perseroan pada 30 April 2016 dan 30 April 2015 secara berturut-turut adalah sebesar
Rp419.668.209,- dan Rp395.148.906,-, peningkatan Beban Pemasaran pada 31 Desember 2015 hanya
berkontribusi relatif kecil (tidak signifikan) terhadap peningkatan Pendapatan Usaha Perseroan, dimana
besarnya persentase Beban Pemasaran terhadap Pendapatan Usaha yaitu kurang lebih sebesar 0,04%.
Berdasarkan lokasi pemasaran, wilayah DKI Jakarta masih mendominasi Pendapatan Usaha Perseroan sebesar
27,9% dari total Pendapatan, disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Sumatera Utara untuk di luar pulau
Jawa yang memberikan kontribusi yang cukup besar. Produk Tiang Pancang memberikan kontribusi yang
terbesar senilai 51,3% dari total pendapatan Perseroan, disusul Bantalan Jalan Rel, Balok Jembatan, Tiang
Beton, Dinding Penahan Tanah, dan produk Beton Bangunan lain serta Jasa. Beberapa kontrak besar yang
didapat antara lain pada proyek: PLTU Tarjun-Kalimantan Selatan, Mixed Use Development-Pantai Indah Kapuk
Jakarta, Tol Gempol - Porong Jawa Timur, Bogor Outer Ring Road (“BORR”) dan Double Track Railway Sleeper-
Cilegon.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014
sampai dengan 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan membukukan pendapatan usaha
sebesar Rp2.644.319.999.853,-, meningkat sebesar Rp2.002.389.246.927,- atau 311,93% dibandingkan dengan
pendapatan usaha pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp641.930.752.926,-. Peningkatan pendapatan usaha yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan
periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui pendapatan untuk periode 7
Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui
pendapatan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan,
peningkatan terutama disebabkan oleh karena adanya Program Pemerintah Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”) dimana alokasi untuk infrastruktur cukup besar yang
merupakan pasar Perseroan, faktor demand yang lebih besar dibanding supply yang ada dan juga disebabkan
pula oleh variasi produk yang dijual oleh Perseroan yang berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Selain kenaikan demand yang menyebabkan kenaikan volume pesanan, kenaikan penjualan juga disebabkan
kenaikan harga jual tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014.
Perseroan mempunyai kebijakan yang fleksibel terhadap harga jual, yang disesuaikan dengan sisa kapasitas
normal masing-masing plant yang ada. Disamping itu, pengaruh harga jual juga dipengaruhi oleh kenaikan
Harga Pokok Produksi, seperti halnya bahan material alam, bahan material industri, bahan bakar minyak, listrik
dan upah. Beban Pemasaran yang dikeluarkan oleh Perseroan pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
secara berturut-turut adalah sebesar Rp2.321.834.794,- dan Rp101.765.649,-, peningkatan Beban Pemasaran
pada 31 Desember 2015 berkontribusi relatif kecil terhadap peningkatan Pendapatan Usaha Perseroan, dimana
besarnya persentase Beban Pemasaran terhadap Pendapatan Usaha yaitu kurang lebih sebesar 0,07%.
Berdasarkan lokasi pemasaran, wilayah DKI Jakarta masih mendominasi Pendapatan Usaha Perseroan sebesar
27,9% dari total Pendapatan, disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Sumatera Utara untuk di luar pulau
Jawa yang memberikan kontribusi yang cukup besar. Produk Tiang Pancang memberikan kontribusi yang
terbesar senilai 51,3% dari total pendapatan Perseroan, disusul Bantalan Jalan Rel, Balok Jembatan, Tiang
Beton, Dinding Penahan Tanah, dan produk Beton Bangunan lain serta Jasa. Beberapa kontrak besar yang
didapat antara lain pada proyek: PLTU Tarjun-Kalimantan Selatan, Mixed Use Development-Pantai Indah Kapuk

26
Jakarta, Tol Gempol- Porong Jawa Timur, Bogor Outer Ring Road (“BORR”) dan Double Track Railway Sleeper -
Cilegon.

b. Beban Pokok Pendapatan

Rincian beban pokok pendapatan Perseroan adalah sebagai berikut:


(dalam Rupiah penuh)
PERIODE EMPAT BULAN YANG PERIODE SEJAK 7
TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 30 APRIL OKTOBER 2014
KETERANGAN BERAKHIR PADA 31
SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER 2015
2016 2015 DESEMBER 2014
566.312.196.339 325.839.508.899
Beban bahan baku 2.048.351.017.440 408.745.043.635
36.174.374.492 9.831.892.993
Beban upah 16.889.970.951 14.741.127.917
155.964.352.772 95.666.757.353
Beban overhead 159.648.984.165 71.739.514.253
Jumlah 758.450.923.603 431.338.159.245 2.224.889.972.556 495.225.685.805

Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang
berakhir pada tanggal 30 April 2015

Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, beban pokok pendapatan Perseroan sebesar
Rp758.450.923.603,-, meningkat sebesar Rp327.112.764.358,- atau sebesar 75,84% dibandingkan dengan
beban pokok pendapatan pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar
Rp431.338.159.245,-. Kenaikan beban pokok pendapatan disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang
berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis -
Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014
sampai dengan 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, beban pokok pendapatan Perseroan sebesar
Rp2.224.889.972.556,-, meningkat sebesar Rp1.729.664.286.751,- atau 349,27% dibandingkan dengan beban
pokok pendapatan pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp495.225.685.805,-. Peningkatan beban pokok pendapatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh
perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui beban pokok
pendapatan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015
Perseroan mengakui beban pokok pendapatan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain
perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan beban pokok pendapatan terutama disebabkan oleh
kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol
becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years.

c. Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak

Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang
berakhir pada tanggal 30 April 2015

Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, laba sebelum beban keuangan dan pajak
Perseroan sebesar Rp273.398.890.171,-, meningkat sebesar Rp212.483.896.638,- atau sebesar 348,82%
dibandingkan dengan laba sebelum beban keuangan dan pajak pada periode 4 bulan yang berakhir pada
tanggal 30 April 2015 sebesar Rp60.914.993.533,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume
penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol
Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years.

27
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014
sampai dengan 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba sebelum beban keuangan dan pajak Perseroan
sebesar Rp365.132.026.972,-, meningkat sebesar Rp222.434.831.442,- atau 155,88% dibandingkan dengan
laba sebelum beban keuangan dan pajak pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember
2014 sebesar Rp142.697.195.530,-. Peningkatan laba sebelum beban keuangan dan pajak yang signifikan
tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya
mengakui laba sebelum beban keuangan dan pajak untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31
Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui laba sebelum beban keuangan dan pajak
untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan
laba sebelum beban keuangan dan pajak terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal
dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur yaitu ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek
LRT yang merupakan proyek multi years.

d. Laba Periode/Tahun Berjalan

Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang
berakhir pada tanggal 30 April 2015

Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, laba periode/tahun berjalan Perseroan sebesar
Rp150.976.150.194,-, meningkat sebesar Rp90.858.609.994,- atau 151,13% dibandingkan dengan laba bersih
tahun berjalan pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp60.117.540.200,-.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek
pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang
merupakan proyek multi years.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014
sampai dengan 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba bersih tahun berjalan Perseroan sebesar
Rp334.469.585.006,-, meningkat sebesar Rp194.164.749.510,- atau 138,39% dibandingkan dengan laba bersih
tahun berjalan pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar
Rp140.304.835.496,-. Peningkatan laba bersih tahun berjalan yang signifikan tersebut disebabkan oleh
perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui laba bersih tahun
berjalan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015
Perseroan mengakui laba bersih tahun berjalan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain
perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan laba bersih tahun berjalan terutama disebabkan oleh
kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur yaitu ruas tol
becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT yang merupakan proyek multi years.

Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan


500
Rp Miliar

450 429,02
400
350
300
250
200 150,72 140,30
150
100 60,12
50
0
2016 2015 2015 2014
PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
APRIL

Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

28
e. Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang
berakhir pada tanggal 30 April 2015

Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, laba komprehensif tahun berjalan Perseroan
sebesar Rp150.715.066.378,-, meningkat sebesar Rp90.597.526.178,- atau 150,70% dibandingkan dengan laba
komprehensif tahun berjalan pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar
Rp60.117.540.200,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari
pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek
LRT, yang merupakan proyek multi years.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014
sampai dengan 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba komprehensif tahun berjalan Perseroan
sebesar Rp429.019.543.808,-, meningkat sebesar Rp288.714.708.312,- atau 205,78% dibandingkan dengan
laba komprehensif tahun berjalan pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014
sebesar Rp140.304.835.496,-. Peningkatan laba komprehensif tahun berjalan yang signifikan tersebut
disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui
laba komprehensif tahun berjalan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014,
sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui laba komprehensif tahun berjalan untuk 12 bulan dari 1
Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan laba komprehensif
tahun berjalan terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek
pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang
merupakan proyek multi years.

5. ANALISIS LAPORAN POSISI KEUANGAN


Berikut adalah posisi aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan
31 Desember 2014:

5.1 ASET

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 256.779.584.326 98.185.902.017 272.221.266.941
Piutang Usaha
Pihak-pihak Berelasi 1.113.416.028.989 307.141.127.058 160.516.463.207
Pihak-pihak Ketiga 231.909.211.365 204.805.153.409 479.956.001.518
Piutang Lain-lain

29
(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Pihak-pihak Berelasi 4.952.500.000 4.952.500.000 4.950.000.000


Pihak-pihak Ketiga 1.126.298.135 1.326.430 -
Persediaan 166.537.209.483 54.551.293.293 21.178.898.885
Pajak Dibayar di Muka 275.943.909.162 181.372.530.604 31.473.105.673
Uang Muka 112.166.637.109 87.929.687.335 1.488.592.674
Biaya Dibayar di Muka 54.443.655.126 64.725.498.305 9.147.512.471
JUMLAH ASET LANCAR 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369

ASET TIDAK LANCAR


Piutang Usaha
Pihak-pihak Berelasi 2.443.795.564.260 2.320.143.697.504 -
Aset Tetap 1.479.749.380.339 987.351.348.015 221.675.623.063
Aset Pajak Tangguhan 369.456.251 - -
Aset Lain-lain 26.776.031.118 21.248.946.277 -
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063
JUMLAH ASET 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp6.167.965.465.663,-, meningkat sebesar
Rp1.835.556.455.416,- atau 42,37% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp4.332.409.010.247,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha sebesar
Rp833.378.959.887,- atau 162,79%, peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp158.593.682.309,- atau
161,52%, dan peningkatan persediaan sebesar Rp111.985.916.190,- atau 205,29%.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.332.409.010.247,-, meningkat sebesar
Rp3.129.801.545.815,- atau 260,25% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp1.202.607.464.432,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan Perseroan
sebesar Rp33.372.394.408,- atau 157,57%, peningkatan pajak dibayar di muka sebesar Rp149.899.424.931,-
atau 476,28%, peningkatan uang muka dan biaya dibayar di muka sebesar Rp142.019.080.495,- atau
1.335,25%, diikuti dengan kenaikan aset tetap sebesar Rp765.675.724.952,- atau 345,40%.

a. Kas dan Setara Kas

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp256.779.584.326,-, meningkat
sebesar Rp158.593.682.309,- atau 161,52% dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp98.185.902.017,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penerimaan utang
bank sebesar Rp 739.493.000.742,-, penerimaan setoran modal sebesar Rp300.000.000.000,- dan penerimaan
pinjaman pemegang saham sebesar Rp300.000.000.000,-. Dilain pihak Perseroan membiayai aktivitas operasi
yang sebagian besar adalah metode turnkey sebesar Rp462.140.721.591,- dan perolehan aset tetap sebesar
Rp537.758.596.842,-.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014
Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp98.185.902.017,-, menurun
sebesar Rp174.035.364.924,- atau 63,93% dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas pada tanggal 31
Desember 2014 sebesar Rp272.221.266.941,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penerimaan utang
bank sebesar Rp 500.655.313.244,- dan penerimaan setoran modal sebesar Rp135.000.000.000,-. Dilain pihak
Perseroan membiayai aktivitas operasi yang sebagian besar adalah metode turnkey sebesar
Rp686.135.441.847,- dan perolehan aset tetap sebesar Rp123.555.236.321,-.

30
b. Piutang Usaha – Jangka Pendek

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah piutang usaha jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.345.325.240.354,-,
meningkat sebesar Rp833.378.959.887,- atau 162,79% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha jangka
pendek pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp511.946.280.467,-. Peningkatan ini terutama disebabkan
oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan
metode pembayaran turnkey dimana pembayaran dilakukan setelah pekerjaan telah selesai secara
keseluruhan.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah piutang usaha jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp511.946.280.467,-,
menurun sebesar Rp128.526.184.258,- atau 20,07% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha jangka pendek
pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp640.472.464.725,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh
pengalihan piutang usaha menjadi kategori jangka panjang, yang berasal dari proyek pengembangan
infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey dimana pembayaran dilakukan setelah
pekerjaan telah selesai secara keseluruhan.

c. Pajak Dibayar di Muka

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah pajak dibayar di muka Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp275.943.909.162,-, meningkat
sebesar Rp94.571.378.558,- atau 52,14% dibandingkan dengan jumlah pajak dibayar di muka pada tanggal 31
Desember 2015 sebesar Rp181.372.530.604,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan
penyerahan barang yang terkena Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah pajak dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp181.372.530.604,-,
meningkat sebesar Rp149.899.424.931,- atau 476,28% dibandingkan dengan jumlah pajak dibayar di muka
pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp31.473.105.673,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
peningkatan penyerahan barang yang terkena PPN.

d. Uang Muka
Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah uang muka dan biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar
Rp112.166.637.109,-, meningkat sebesar Rp24.236.949.774,- atau 27,56% dibandingkan dengan jumlah uang
muka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp87.929.687.335,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
meningkatnya PPN keluaran yang belum diterima.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah uang muka dan biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp87.929.687.335,-, meningkat sebesar Rp86.441.094.661,- atau 5.806,90% dibandingkan dengan jumlah uang
muka pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.488.592.674,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
meningkatnya PPN Keluaran yang belum diterima dan peningkatan uang muka pihak ketiga.

31
e. Biaya Dibayar di Muka

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp54.443.655.126,-, menurun
sebesar Rp10.281.843.179,- atau 15,89% dibandingkan dengan jumlah biaya dibayar di muka pada tanggal 31
Desember 2015 sebesar Rp64.725.498.305,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya biaya
dibayar di muka Perseroan.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 64.725.498.305,-,
meningkat sebesar Rp 55.577.985.834,- atau 607,57% dibandingkan dengan jumlah uang muka dan biaya
dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp9.147.512.471,-. Peningkatan terutama
disebabkan oleh peningkatan biaya dibayar di muka, asuransi dibayar di muka dan sewa jangka pendek
Perseroan.

f. Piutang Usaha Pihak-pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar
Rp3.557.211.593.249,-, meningkat sebesar Rp929.926.768.687,- atau 35,39% dibandingkan dengan jumlah
piutang usaha pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.627.284.824.562,-.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari proyek
pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey terutama kepada WASKITA,
WTR, KSO WASKITA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan KSO WASKITA – PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk - PT Hutama Karya (Persero).

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp2.627.284.824.562,-, meningkat sebesar 1.536,77% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha pihak-pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2014, dimana jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi adalah sebesar
Rp160.516.463.207,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari
proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey terutama kepada
WASKITA.

g. Aset Tetap

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.479.749.380.339,-, meningkat sebesar
Rp492.398.032.324,- atau 49,87% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp987.351.348.015,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian plant Subang eks
PT Nindya Beton dan pembelian plant eks Arka beserta dengan pembelian peralatan produksi.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp987.351.348.015,-, meningkat sebesar
Rp765.675.724.952,- atau 345,40% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp221.675.623.063,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian plant Kalijati – PCI, Plant
Karawang, pembangunan Plant Sidoarjo dan pembangunan Plant Sadang, beserta dengan pembelian peralatan
produksi, serta adanya revaluasi aset tetap untuk kelompok tanah dan bangunan dengan peningkatan nilai
sebesar Rp Rp94.649.958.802,-.

32
5.2 LIABILITAS
(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang Bank Jangka Pendek 349.999.999.999 301.784.934.720 -
Utang Bank Jangka Panjang - Bagian dalam 1 tahun 21.342.825.099 - -
Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000 - -
Utang Usaha
Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166 1.737.110.920 279.300.000
Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599 728.432.018.771 130.890.345.502
Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653 1.062.218.048.794 284.915.294.547
Utang Pajak 351.186.418.809 208.283.828.600 34.075.383.881
Beban Akrual 73.370.000.497 77.188.251.949 48.015.466.144
Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921 48.148.421.043 2.171.280.900
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103 4.388.616.306 94.222.801
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887 459.255.313.244 -
Uang Muka Jangka Panjang Berelasi 106.764.104.198 109.330.169.939 -
Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002 816.122.609 -
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -
JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp4.386.424.225.933,-, meningkat sebesar
Rp1.384.841.389.038,- atau 46,14% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp3.001.582.836.895,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang usaha sebesar
Rp238.397.337.074,- atau 32,65%, peningkatan utang pajak sebesar Rp142.902.590.209,- atau 68,61%, dan
peningkatan utang bank jangka panjang sebesar Rp518.150.175.643,- atau 112,82%.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp3.001.582.836.895,-, meningkat sebesar
Rp2.501.141.543.120,- atau 499,79% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp500.441.293.775,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang bruto kepada
pihak ketiga sebesar Rp777.302.754.247,- atau 272,82%, peningkatan utang bank jangka panjang sebesar
Rp459.255.313.244,- atau 100%, serta peningkatan utang usaha sebesar Rp598.999.484.189,- atau 456,66%.

a. Utang Bank Jangka Pendek

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp349.999.999.999,-,
meningkat sebesar Rp48.215.065.279,- atau 15,98% dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp301.784.934.720,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek
pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –
Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp301.784.934.720,-,
meningkat sebesar 100% dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember
2014 dimana Perseroan tidak memiliki utang bank jangka pendek. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh

33
meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek
pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –
Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung.

b. Utang Usaha

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah utang usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp968.566.466.765,-, meningkat sebesar
Rp238.397.337.074,- atau 32,65% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp730.169.129.691,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya produksi untuk
memenuhi permintaan pasar.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp730.169.129.691,-, meningkat sebesar
Rp598.999.484.189,- atau 456,66% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp131.169.645.502,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya produksi untuk
memenuhi permintaan pasar.

c. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.034.300.719.653,-,
menurun sebesar Rp27.917.329.141,- atau 2,63% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31
Desember 2015 sebesar Rp1.062.218.048.794,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh sebagian utang
tersebut telah ditagihkan oleh supplier menjadi utang usaha dan sebagian telah dibayar Perseroan.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp1.062.218.048.794,-, meningkat sebesar Rp777.302.754.247,- atau 272,82% dibandingkan dengan jumlah
utang bruto kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp284.915.294.547,-. Peningkatan
ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan barang dan jasa Perseroan kepada supplier dalam
rangka memenuhi pesanan untk proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran
turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek Pejagan Pemalang, proyek LRT dan
proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung.

d. Utang Pajak

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp351.186.418.809,-, meningkat sebesar
Rp142.902.590.209,- atau 68,61% dibandingkan dengan jumlah utang pajak pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp208.283.828.600,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak pertambahan
nilai (PPN), utang pajak penghasilan pasal 4 (2) dan utang pajak penghasilan pasal 29.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp208.283.828.600,-, meningkat
sebesar Rp174.208.444.719,- atau 511,24% dibandingkan dengan jumlah utang pajak pada tanggal 31
Desember 2014 sebesar Rp34.075.383.881,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang PPN,
utang pajak penghasilan pasal 4 (2) dan utang pajak penghasilan pasal 29.

34
e. Beban Akrual

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah beban akrual Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp73.370.000.497,-, menurun sebesar
Rp3.818.251.452,- atau 4,95% dibandingkan dengan jumlah beban akrual pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp77.188.251.949,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban akrual kantor dan
beban umum dan beban pegawai.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah beban akrual Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp77.188.251.949,-, meningkat
sebesar Rp29.172.785.805,- atau 60,76% dibandingkan dengan jumlah beban akrual pada tanggal 31 Desember
2014 sebesar Rp48.015.466.144,-. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban akrual kantor dan
beban pegawai dan beban umum dan administrasi.

f. Uang Muka Jangka Pendek Pihak Ketiga

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah uang muka jangka pendek pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar
Rp90.687.605.921,-, meningkat sebesar Rp42.539.184.878,- atau 88,35% dibandingkan dengan jumlah uang
muka jangka pendek pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp48.148.421.043,-. Peningkatan ini
terutama disebabkan oleh kenaikan pesanan Perseroan, terutama untuk proyek-proyek pesanan dengan
metode non turnkey.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah uang muka jangka pendek pihak ketiga Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp48.148.421.043,-, meningkat sebesar Rp45.977.140.143,- atau 2.117,51% dibandingkan dengan jumlah uang
muka jangka pendek pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.171.280.900,-. Peningkatan ini
terutama disebabkan oleh kenaikan pesanan Perseroan, terutama untuk proyek-proyek pesanan dengan
metode non turnkey.

g. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah liabilitas jangka pendek lainnya Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp111.322.771.103,-,
meningkat sebesar Rp106.934.154.797,- atau 2.436,63% dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka pendek
lainnya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.388.616.306,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
liabilitas kepada WASKITA.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah liabilitas jangka pendek lainnya Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.388.616.306,-,
meningkat sebesar Rp4.294.393.505,- atau 4.557,70% dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka pendek
lainnya pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp94.222.801,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembagian bonus dan tantiem Perseroan.

h. Utang Bank Jangka Panjang Pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar
Rp977.405.488.887,-, meningkat sebesar Rp518.150.175.643,- atau 112,82% dibandingkan dengan jumlah
utang bank jangka panjang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp459.255.313.244,-.

35
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya
pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran
turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis -
Cibitung.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp459.255.313.244,-, meningkat sebesar 100,00% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014, dimana
tidak terdapat utang bank jangka panjang pihak berelasi. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek
pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –
Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung.

i. Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar
Rp106.764.104.198,-, menurun sebesar Rp2.566.065.741,- atau 2,35% dibandingkan dengan jumlah uang muka
jangka panjang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp109.330.169.939,-. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh dilakukannya kompensasi atas uang muka tersebut dengan pesanan yang telah
selesai.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2015 sebesar
Rp109.330.169.939,-, meningkat sebesar 100% dibandingkan tanggal 30 April 2014 dimana Perseroan tidak
memiliki uang muka jangka panjang pihak berelasi. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan
penerimaan uang muka pesanan yang diterima dari WASKITA.

j. Liabilitas Imbalan Paskakerja

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015


Jumlah liabilitas imbalan paskakerja Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.477.825.002,-,
meningkat sebesar Rp661.702.393,- atau 81,08% dibandingkan dengan jumlah liabilitas imbalan paskakerja
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp816.122.609,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh asumsi-
asumsi yang digunakan dalam penghitungan imbalan paskakerja yang dilakukan oleh aktuaris independen.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014
Jumlah liabilitas imbalan paskakerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp816.122.609,-,
meningkat sebesar 100% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 dimana Perseroan tidak memiliki
liabilitas imbalan paskakerja. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh ditahun 2014 belum ada pegawai
Perseroan yang merupakan pegawai tetap, sedangkan ditahun 2015 sudah ada.

5.3 EKUITAS
(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000


Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839)
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -
Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496
Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -
JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

36
Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.781.541.239.730,-, meningkat sebesar
Rp450.715.066.378,- atau 33,87% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp1.330.826.173.352,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan
dan disetor penuh yang dilakukan oleh pemegang saham Perseroan sebesar Rp300.000.000.000,- atau 35,93%
untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan, peningkatan saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim Perseroan
sebesar Rp66.873.917.001,- atau 238,32%, dan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim sebesar Rp83.841.149.377,-
atau 18,77%.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.330.826.173.352,-, meningkat sebesar
Rp628.660.002.695,- atau 89,53% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp702.166.170.657,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh yang dilakukan oleh pemegang saham Perseroan sebesar Rp217.484.000.000,- atau 35,22%
untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan, peningkatan saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim Perseroan
sebesar Rp28.060.967.099,- atau 100%, dan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim sebesar
Rp306.308.617.907,- atau 218,32%.

6. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

Berikut adalah tingkat arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 April 2016
dan 2015 dan 31 Desember 2015 dan 2014:

(dalam Rupiah penuh)


PERIODE SEJAK
TAHUN YANG 7 OKTOBER 214
PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR
BERAKHIR PADA 31 SAMPAI
PADA 30 APRIL
KETERANGAN DESEMBER DENGAN 31
DESEMBER
2016 2015* 2015 2014

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi


Penerimaan dari Pelanggan 250.598.904.334 63.705.063.065 573.118.833.278 3.629.569.101
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (690.477.240.324) (266.058.026.787) (1.238.658.566.622) (87.304.408.797)
Pembayaran kepada Karyawan (12.100.523.061) (3.693.672.810) (13.381.507.370) (2.356.382.469)
Penerimaan Rekening Giro dan Deposito
Berjangka 1.810.497.529 1.470.379.216 2.359.292.545 1.023.843.754
Pembayaran Pajak (11.972.360.069) (3.659.153.892) (9.573.493.678) -
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (462.140.721.591) (208.235.411.208) (686.135.441.847) (85.007.378.411)

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi


Perolehan Aset Tetap (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321) (21.615.354.648)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321) (21.615.354.648)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan


Penerimaan Pinjaman Bank 739.493.000.742 - 500.655.313.244 -
Pembayaran Pinjaman Bank (181.000.000.000) - - -
Penerimaan Setoran Modal 300.000.000.000 - 135.000.000.000 378.844.000.000
Penerimaan Pinjaman dari Pemegang Saham 300.000.000.000 - - -
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 1.158.493.000.742 - 635.655.313.244 378.844.000.000

37
PERIODE SEJAK
TAHUN YANG 7 OKTOBER 214
PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR
BERAKHIR PADA 31 SAMPAI
PADA 30 APRIL
KETERANGAN DESEMBER DENGAN 31
DESEMBER
2016 2015* 2015 2014

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 158.593.682.309 (239.573.774.992) (174.035.364.924) 272.221.266.941
Saldo Kas Dan Setara Kas Pada Awal Periode 98.185.902.017 272.221.266.941 272.221.266.941 -
Saldo Kas Dan Setara Kas Pada Akhir Periode 256.779.584.326 32.647.491.949 98.185.902.017 272.221.266.941
*) tidak diaudit

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Tanggal
Pada 31 Desember 2014

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016
adalah sebesar Rp462.140.721.591,-, meningkat sebesar Rp253.905.310.383,- atau 121,93% jika dibandingkan
dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp208.235.411.208,-. Peningkatan
arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi berasal dari meningkatnya pembayaran kepada
pemasok dan pihak ketiga sebesar 157,61% atau meningkat sebesar Rp424.419.213.537,- jika dibandingkan
dengan periode sebelumnya. Selain itu meningkatnya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
juga berasal dari meningkatnya pembayaran kepada karyawan sebesar 227,60% atau meningkat sebesar
Rp8.406.850.251,- dan meningkatnya pembayaran pajak Perseroan sebesar 227,19% arau meningkat sebesar
Rp8.313.206.177,-. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan
sebesar Rp250.598.904.334,-, yang meningkat sebesar 293,37% atau sebesar Rp 186.893.841.269,- jika
dibandingkan dengan periode sebelumnya dan dari Penerimaan Rekening Giro dan Deposito Berjangka
sebesar Rp1.810.497.529,- yang meningkat sebesar 23,13% atau sebesar Rp340.118.313,- jika dibandingkan
dengan periode sebelumnya.

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi di tahun 2015 adalah sebesar Rp123.555.236.321,-,
meningkat sebesar Rp101.939.881.673,- atau 471,61% jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
Rp21.615.354.648,-. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan peroleh asset tetap Perseroan.

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan


Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan di tahun 2015 adalah sebesar Rp635.655.313.244,-, meningkat
sebesar Rp256.811.313.244,- atau 67,79% jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp378.844.000.000,-.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penerimaan pinjaman bank sebesar Rp500.655.313.244,-.

Periode 4 bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 April 2016 Dibandingkan Dengan Periode 4 bulan Yang
Berakhir Tanggal Pada 30 April 2015

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016
adalah sebesar Rp462.140.721.591,-, meningkat sebesar Rp253.905.310.383,- atau 121,93% jika dibandingkan
dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp208.235.411.208,-. Peningkatan
arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi berasal dari meningkatnya pembayaran kepada
pemasok dan pihak ketiga sebesar 157,61% atau meningkat sebesar Rp419.323.877.231,- jika dibandingkan
dengan periode sebelumnya. Selain itu meningkatnya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
juga berasal dari meningkatnya pembayaran kepada karyawan sebesar 227,60% atau meningkat sebesar
Rp8.406.850.251,- dan meningkatnya pembayaran pajak Perseroan sebesar 227,19% atau meningkat sebesar
Rp8.313.206.177,-. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan
sebesar Rp245.503.568.028,-, yang meningkat sebesar 285,38% atau sebesar Rp 181.798.504.963,- jika
dibandingkan dengan periode sebelumnya dan dari Penerimaan Rekening Giro dan Deposito Berjangka

38
sebesar Rp1.810.497.529,- yang meningkat sebesar 23,13% atau sebesar Rp340.118.313,- jika dibandingkan
dengan periode sebelumnya.

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016
adalah sebesar Rp537.758.596.842,-, meningkat sebesar Rp506.420.233.058,- atau 1615,98% jika dibandingkan
dengan periode sebelumnya sebesar Rp31.338.363.784,-. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan
peroleh asset tetap Perseroan.

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016
adalah sebesar Rp1.158.493.000.742,-, yang berasal dari adanya penerimaan pinjaman bank sebesar
Rp739.493.000.742,-, penerimaan setoran modal sebesar Rp300.000.000.000,- dan penerimaan pinjaman non
bank jangka pendek berelasi sebesar Rp300.000.000.000,-. Perolehan arus kas dari aktivitas pendanaan
tersebut juga diimbangi dengan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp181.000.000.000,-.

7. RASIO-RASIO KEUANGAN PENTING

Rasio Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau
ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (Debt to Equity
Ratio). Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (Debt to Asset Ratio).
Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas berbunga dengan jumlah ekuitas (Gearing Ratio)
Berikut ini adalah nilai dari solvabilitas Perseroan:

KETERANGAN 30 April 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Debt to Equity Ratio (x) 2,5 2,3 1,4


Debt to Asset Ratio (x) 0,7 0,7 0,4
Gearing Ratio (x) 0,9 0,6 -

Rasio Profitabilitas

Rasio imbal hasil aset (ROA) Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar 2,45%; 7,72%; dan 11,67%. Penurunan rasio imbal hasil aset (ROA) Perseroan terutama disebabkan oleh
laba usaha di tahun 2016 hanya untuk periode 4 bulan, sedangkan tahun 2015 untuk periode 12 bulan. Selain itu,
terdapat kenaikan yang signifikan dari total aset Perseroan.

Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar 8,46%; 32,24%; dan 19,98%. Penurunan rasio imbal hasil ekuitas (ROE) Perseroan terutama disebabkan
oleh laba usaha di tahun 2016 hanya untuk periode 4 bulan, sedangkan tahun 2015 untuk periode 12 bulan.
Rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar 14,44%; 12,64%; dan 21,86%. Peningkatan rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha
Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan modal ditahun 2016 dan 2015.

Rasio Likuiditas

Rasio kas Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 7,78%;
4,04%; dan 54,40%. Peningkatan rasio kas Perseroan dari tahun 2015 ke tahun 2016 terutama disebabkan oleh
kenaikan kas dan bank Perseroan, sedangkan penurunan rasio kas Perseroan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terutama disebabkan oleh penurunan kas dan bank Perseroan yang digunakan untuk investasi aset tetap dan
kenaikan signifikan atas aset tetap.

39
Rasio lancar Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 67,17%;
41,27%; dan 196,01%. Peningkatan rasio lancar Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015 terutama disebabkan
oleh kenaikan aset lancar dan liabilitas lancar Perseroan yang signifikan, sedangkan penurunan rasio lancar
Perseroan dari tahun 2015 ke tahun 2014 terutama disebabkan oleh kenaikan signifikan atas liabilitas lancar.
Rasio inventory turnover Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar 15,93%; 2,06%; dan 3,30%. Peningkatan rasio inventory turnover Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015
terutama disebabkan oleh pendapatan ditahun 2016 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk
tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Begitu juga pendapatan ditahun 2014 adalah untuk periode 4 (empat)
bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan.

Rasio receivable turnover Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar 114,45%; 163,11%; dan 143,08%. Penurunan rasio receivable turnover Perseroan dari tahun 2016 ke tahun
2015 terutama disebabkan oleh piutang usaha ditahun 2016 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan
untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Begitu juga piutang usaha ditahun 2014 adalah untuk periode 4
(empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan.

Kemampuan Perseroan untuk menghasilkan kas berdasarkan kegiatan operasionalnya dipengaruhi oleh jenis
proyek yang ditangani oleh Perseroan, yang mayoritas menggunakan metode pembayaran turnkey, dimana
pembayaran dilakukan setelah pekerjaan telah selesai secara keseluruhan. Apabila proyek yang ditangani
Perseroan belum selesai, maka likuiditas Perseroan akan mengalami penurunan karena belum diperolehnya
pembayaran atas proyek. Sebaliknya, jika proyek yang ditangani Perseroan telah selesai, maka kas yang diperoleh
dari kegiatan operasional akan meningkat.

8. BELANJA MODAL

Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk pembelian tanah, pembangunan plant, pembelian
peralatan produksi dan inventaris lainnya. Jumlah belanja modal Perseroan adalah sebesar Rp537.758.596.842,-
dan Rp31.338.363.784,-, masing-masing untuk periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015,
sebesar Rp123.555.236.321,- untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan sebesar Rp21.615.354.648,-.

(dalam Rupiah penuh)


PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR TAHUN YANG PERIODE SEJAK 7
PADA 30 APRIL BERAKHIR PADA OKTOBER 2014 SAMPAI
KETERANGAN
31 DESEMBER DENGAN 31 DESEMBER
2016 2015 2015 2014
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (462.140.721.591) (208.235.411.208) (686.135.441.847) (85.007.378.411)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321) (21.615.354.648)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan (1.158.493.000.742) -- (635.655.313.244) (378.844.000.000)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 158.593.682.309 (239.573.774.992) (174.035.364.924) 272.221.266.941
Saldo kas dan setara kas pada awal periode 98.185.902.017 272.221.266.941 272.221.266.941 -
Saldo kas dan setara kas pada akhir periode 256.779.584.326 32.647.491.949 98.185.902.017 272.221.266.941

9. MANAJEMEN RISIKO

Keberhasilan pencapaian suatu aktivitas Perseroan juga sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu risiko
dikelola dengan baik. Manajemen sangat menyadari pentingnya manajemen risiko untuk mencapai tujuan
sesuai dengan harapan yang ingin dicapai. Komitmen untuk menerapkan manajemen risiko tidak hanya pada
manajemen puncak, tetapi juga diterapkan oleh seluruh organ Perseroan dalam melaksanakan aktivitas
Perseroan. Dilakukan sosialisasi serta pelatihan manajemen risiko terkait yang dibutuhkan sesuai porsinya.
Untuk memastikan bahwa pelaksanaan aktivitas manajemen risiko berjalan dengan baik, maka manajemen
memandang perlu untuk dilakukan pengawasan dalam bentuk audit internal yang terintegrasi dalam program
Perseroan yaitu Audit Mutu Internal (“AMI”), serta audit dari SPI yang berbasis risiko.

40
Manajemen risiko Perseroan di bidang keuangan adalah sebagai berikut:

1. Risiko Pembayaran dari Pelanggan

Berbagai upaya yang dilakukan oleh tim manajemen Perseroan untuk meminimalkan risiko dalam hal
pengamanan pembayaran dari pelanggan antara lain sebagai berikut :

- Pengiriman barang yang dikaitkan dengan progres pembayaran;


- Mensyaratkan metode pembayaran dengan menggunakan instrumen perbankan berupa SKBDN maupun
fasilitas kredit vendor;
- Pembatasan atas nilai piutang pelanggan;
- Menerapkan kebijakan uang muka terhadap seluruh perolehan pekerjaan;
- Melakukan pembatasan piutang outstanding terhadap pelanggan;
- Monitor secara berkala Piutang Usaha, umur piutang serta perkembangan pencairan piutang.

2. Risiko Kenaikan Tingkat Suku Bunga

Kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga yaitu dengan mengevaluasi
secara periodik perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan dengan perubahan
suku bunga yang relevan di pasar. Manajemen juga melakukan survey diperbankan untuk mendapatkan
perkiraan mengenai suku bunga yang relevan.

3. Risiko Likuiditas

Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi komitmen
Perseroan untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta
jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

4. Risiko Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

Risiko nilai tukar valuta asing ini terdapat pada pembelian bahan baku produksi dan aset tetap. Terdapat
bahan baku dan aset tetap yang dibeli Perseroan dengan menggunakan mata uang asing, walaupun hampir
semua bahan baku dan aset tetap Perseroan dibeli dengan menggunakan mata uang Rupiah, adapun bahan
baku dimaksud adalah berupa PC Wire, PC Bar, dan PC Strand, sedangkan aset tetap dimaksud seperti Wheel
Loader, Truck Mixer, dan lain-lain yang harganya menggunakan nilai tukar mata uang USD. Eksposur risiko nilai
tukar mata uang asing merupakan bagian dari kegiatan operasi normal Perseroan. Namun transaksi dalam
mata uang asing tidak material. Dengan demikian pengaruh dari selisih nilai tukar mata uang asing tidak
signifikan.

41
VI. RISIKO USAHA

Investasi pada saham Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko, calon investor harus mempertimbangkan
dengan cermat faktor-faktor risiko berikut, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam
Prospektus ini, sebelum melakukan investasi dalam saham Perseroan. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini
bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi investasi saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini
tidak diketahui oleh Perseroan atau yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mempengaruhi bisnis, arus
kas, hasil usaha, kondisi keuangan, atau prospek usaha Perseroan.

Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi
Perseroan, serta telah disusun oleh Perseroan sesuai dengan bobot risiko yang dimulai dari risiko utama
Perseroan.

A. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN.

1. Risiko Penurunan Perolehan Proyek.

Risiko ini timbul disebabkan adanya penurunan anggaran belanja pemerintah dan swasta dalam sektor
konstruksi yang secara langsung akan mempengaruhi penurunan permintaan akan beton precast dan
ready mix sehingga dapat menyebabkan dampak negatif terhadap pendapatan Perseroan. Pengeluaran
belanja pemerintah dan swasta di bidang konstruksi secara historis rentan terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

Untuk mempertahankan permintaan akan produk Perseroan, Perseroan telah melakukan pengembangan
produk yang bervariasi secara berkesinambungan serta telah mengembangkan dan memperluas
jangkauan pemasaran. Selain itu Perseroan juga secara aktif memposisikan diri sebagai kontraktor pada
kontrak-kontrak barunya, dan bukan hanya sebagai supplier kepada kontraktor. Perseroan juga terus-
menerus melakukan Joint-Operation dengan kontraktor-kontraktor lain serta secara aktif masuk kedalam
kontrak-kontrak turnkey dalam rangka meningkatkan nilai kontrak yang dikelola.

2. Risiko Persaingan Usaha.

Pertumbuhan dan prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia, mendorong munculnya perusahaan-


perusahaan baru yang sejenis dengan Perseroan. Persaingan yang tinggi dapat mengakibatkan
berkurangnya perolehan proyek dan penurunan marjin Perseroan. Apabila hal ini terjadi secara
berkelanjutan maka dapat menurunkan perolehan pendapatan dan berakibat pada kinerja keuangan
Perseroan.

Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan telah melakukan kebijakan untuk mempertahankan reputasi dan
kualitas produk yang tinggi, menjaga hubungan baik dengan para pelanggan, melakukan strategi
pemasaran untuk memperoleh proyek-proyek baru, sehingga Perseroan sampai dengan saat ini dapat
memperoleh proyek dengan harga yang lebih baik. Di sisi lain terdapat risiko menurunnya pangsa pasar
Perseroan sebagai akibat dari adanya beberapa pelanggan yang hanya mempertimbangkan harga yang
murah tanpa memperdulikan kualitas produk.

Upaya lain yang dilakukan oleh Perseroan untuk meminimalkan risiko usaha antara lain sebagai berikut:
Efisiensi proses produksi dan handling (pengiriman)
Membuat beragam jenis produk
Perluasan jangkauan pasar

3. Risiko Kegagalan Pembayaran Oleh Pelanggan.

Penundaan dan kegagalan pembayaran hasil kerja dari pelanggan dapat berpengaruh negatif terhadap
perputaran modal kerja Perseroan. Hal ini menyebabkan sisa arus kas operasional untuk kebutuhan
pembelanjaan modal dalam jangka waktu pendek menjadi terbatas.

42
Kontrak Perseroan dengan para supplier dan mitra kerja dilakukan secara langsung, oleh karena itu
Perseroan memiliki kewajiban membayar imbalan dan biaya sesuai kontrak yang sudah disepakati. Pada
umumnya, Perseroan melakukan pembayaran secara berkala yang tepat waktu kepada supplier dan mitra
kerja tidak tergantung apakah pembayaran dari pelanggannya telah diterima oleh Perseroan.
Keterlambatan pembayaran atau tidak adanya pembayaran dari pelanggan akan berpengaruh negatif
terhadap arus kas operasional Perseroan.

Upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk mengurangi dampak yang timbul dari risiko keterlambatan
maupun kegagalan pembayaran oleh pelanggan adalah sebagai berikut:

Meminta uang muka


Mengirim produk senilai uang muka/deposit

4. Risiko Keterlambatan Pembangunan Pabrik Baru.

Pada tahun 2016 Perseroan berencana membangun pabrik (plant) baru di Palembang diatas tanah seluas
+/- 20 (dua puluh) hektar yang dilengkapi dengan prasarana jetty untuk bongkar muat material produksi
dan produk jadi, serta dilengkapi dengan tersedianya material alam yang dibutuhkan untuk menjamin
pasokan material alam. Pada tahap awal, kapasitas plant baru tersebut direncanakan sebesar 250.000
(dua ratus lima puluh ribu) ton per tahun.

Disamping itu pada tahun 2016, Perseroan juga berencana membangun plant baru di daerah Jawa
Tengah dengan kapasitas 100.000 (seratus ribu) ton per tahun diatas lahan seluas kurang lebih 2 hektar.
Proyek-proyek ini memiliki sejumlah risiko, seperti adanya keterlambatan dalam pembangunan atau
besarnya biaya yang timbul melebihi perencanaan. Perseroan juga memerlukan izin-izin yang diperlukan
dalam rangka operasional proyek-proyek tersebut yang dimungkinkan menghadapi risiko penundaan dan
penolakan. Beberapa faktor tersebut di atas kemungkinan dapat mempengaruhi kesuksesan
pembangunan plant dan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan kinerja keuangan
Perseroan.

Upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk mengantisipasi risiko keterlambatan pembangunan plant
baru, adalah sebagai berikut:

Membuat schedule pembangunan plant lebih awal dari waktu yang direncanakan dan mengerahkan
semua sumber daya agar tidak terjadi keterlambatan pembangunan plant.
Monitoring dan evaluasi schedule pembangunan secara periodik
Updating schedule dengan tetap memegang schedule akhir penyelesaian pembangunan plant.
Pengurusan ijin-ijin terkait pendirian dan pembangunan plant.

5. Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten

Dalam industri beton precast dan ready mix diperlukan ketersediaan tenaga terampil yang mampu
merencanakan, memproduksi, dan menjaga kualitas produk. Dengan pertumbuhan industri beton yang
meningkat sangat tajam, berakibat kurangnya pasokan sumber daya manusia terampil dan siap pakai dari
institusi pendidikan terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan untuk kelompok Supervisi dan Pendidikan
Tinggi untuk Desain dan Perencanaan.

Perseroan mengelola risiko keterbatasan SDM dengan cara:

Menyiapkan SDM seawal mungkin melalui pelatihan-pelatihan terhadap karyawan sehingga saat
diperlukan, SDM tersebut sudah siap.
Melakukan recruitment SDM yang siap pakai dan kompeten sesuai kebutuhan.

43
6. Risiko Pengadaan Bahan Baku Material Alam.

Dalam memproduksi beton precast, Perseroan membutuhkan material alam berupa pasir dan batu
pecah (split). Agar Perseroan beroperasi dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,
Perseroan membutuhkan pasir dan split dengan kualitas yang memenuhi spesifikasi. Perseroan
mengadakan kontrak pembelian pasir dan split dengan mitra kerja. Namun tidak dapat dipastikan bahwa
mitra kerja tersebut dapat selalu memenuhi kebutuhan Perseroan dengan spesifikasi yang telah
ditentukan dalam waktu yang sesuai ataupun tidak dapat memenuhi sama sekali. Ketidakmampuan
Perseroan dalam jangka panjang untuk mendapatkan pasir dan split yang sesuai dengan kualitas yang
dibutuhkan oleh Perseroan dapat memiliki dampak yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi
keuangan, kinerja usaha dan prospek usaha Perseroan.

Usaha Perseroan untuk menjaga risiko pengadaan bahan baku material alam antara lain:

Melakukan kontrak payung dalam jumlah yang besar dan dalam jangka waktu lama dengan beberapa
supplier dan distributor
Mengelola sendiri quarry

7. Risiko Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk.

Perseroan dimungkinkan untuk menerima pekerjaan sampai dengan terpasang sesuai kontrak dengan
pelanggan. Dalam menjalankan pekerjaan sampai dengan terpasang, Perseroan menghadapi risiko
keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan pemasangan yang dapat disebabkan oleh faktor cuaca,
kelangkaan material pendukung, kelangkaan peralatan, kemampuan mitra kerja maupun SDM di
lapangan. Akibat keterlambatan waktu pelaksanaan ini, Perseroan dimungkinkan menghadapi klaim
denda keterlambatan dari pelanggan. Apabila klaim tersebut cukup signifikan, maka akan mengganggu
citra Perseroan dan dapat mempengaruhi tidak tercapainya target keuangan Perseroan.

Dengan mengerahkan sumber daya (manusia, alat, keuangan) dan menciptakan metode kerja yang bisa
mempercepat proses pemasangan produk, Perseroan berupaya untuk menjaga ketepatan waktu
penyelesaian pekerjaan pemasangan produk Perseroan.

8. Risiko Pengangkutan

Selama ini Perseroan melakukan pengangkutan produk Perseroan menuju lokasi proyek sesuai kontrak
dengan menggunakan angkutan darat dan/atau angkutan laut. Untuk angkutan darat sebagian besar
menggunakan trailler dan untuk angkutan laut menggunakan ponton. Sesuai dengan karakteristik produk
yang dihasilkan oleh Perseroan, produk yang dikirim merupakan barang berat, mudah pecah dan mudah
cacat apabila dalam pengangkatan, perletakan dan pengamanan produk di alat angkut tidak ditangani
sesuai dengan instruksi kerja yang disyaratkan. Faktor cuaca seperti halnya banjir dan gelombang laut
yang tinggi merupakan hal yang dapat menghambat pengiriman produk sesuai jadwal yang telah
disepakati didalam kontrak. Perseroan akan menghadapi kerugian apabila didalam pengiriman produk
diperlukan biaya tambahan untuk pengamanan produk, biaya tambahan waktu tunggu bongkar ponton
dan biaya percepatan pengiriman yang tertunda akibat pengiriman terkendala atau terhambat oleh
faktor cuaca.

Untuk mengurangi dampak yang timbul dari risiko pengangkutan produk Perseroan, Perseroan
melakukan upaya sebagai berikut:

Mencetak produk didekat lokasi pemakaian produk tersebut untuk mengurangi jarak pengangkutan
sehingga risiko keterlambatan pengangkutan, kecelakaan, kerusakan produk dan biaya angkutan bisa
diminimalisisir.
Asuransi pengangkutan

44
9. Risiko Perizinan

Perseroan sedang dalam proses peralihan perolehan perizinan untuk beberapa fasilitas produksi yang
tengah berjalan. Apabila terjadi permasalahan dalam proses tersebut, maka akan berpotensi
mengganggu proses produksi dan berdampak negatif pada kegiatan usaha Perseroan. Untuk mengurangi
risiko tersebut, Perseroan bekerja sama dengan biro perijinan untuk membantu mempercepat proses
perijinan, dan mengevaluasi proses perijinan sehingga bisa terbit sesuai target schedule yang
direncanakan.

10. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja.

Dalam menjalankan kegiatan usaha dan operasional, Perseroan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah
yang banyak. Apabila terjadi pemogokan tenaga kerja secara masal, maka hal tersebut dapat
mengganggu proses produksi yang mengakibatkan tidak terpenuhinya target produksi.

Upaya yang dilakukan Perseroan dalam memitigasi risiko ini adalah dengan memberikan gaji, insentif,
fasilitas yang wajar sehingga tenaga kerja akan merasa puas dan tidak akan melakukan pemogokan.

B. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAHAM

1. Kondisi Pasar Modal Indonesia dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham Perseroan.

Tidak ada jaminan bahwa pasar untuk saham Perseroan akan berkembang atau, jika pasar berkembang,
saham Perseroan akan likuid. Pasar modal Indonesia kurang likuid dan tidak stabil, dan memiliki standar
pelaporan yang berbeda, dibandingkan pasar modal di negara-negara maju. Harga-harga di pasar modal
Indonesia juga cenderung lebih tidak stabil dibandingkan dengan pasar modal lainnya. Oleh karena itu,
Perseroan tidak bisa memprediksi apakah pasar perdagangan untuk saham Perseroan dapat berkembang
atau apakah pasar tersebut akan likuid.

2. Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin tidak dapat mengindikasikan harga
saham Perseroan yang akan berlaku di pasar perdagangan saham, dan harga Saham Yang Ditawarkan
Perseroan mungkin dapat berfluktuasi.

Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan ditentukan setelah proses penawaran awal dan
berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek; dimana mungkin tidak
dapat mengindikasikan harga yang akan berlaku di pasar perdagangan saham. Para Pemegang Saham
mungkin tidak dapat menjual saham di harga yang diharapkan oleh Pemegang Saham.

Harga Saham Yang Ditawarkan setelah penawaran mungkin dapat berfluktuasi secara luas dan dapat
diperdagangkan pada harga di bawah Harga Penawaran secara signifikan, tergantung pada beberapa
faktor, termasuk :

Perbedaan antara realisasi kinerja keuangan dan usaha Perseroan dengan ekspektasi para investor
dan analis atas kinerja keuangan dan usaha Perseroan;
Pengumuman yang dibuat oleh Perseroan terkait dengan penambahan kapasitas produksi atau
cakupan wilayah penjualan;
Perubahan rekomendasi atau persepsi para analis terhadap Perseroan dan Indonesia;
Perubahan ekonomi, politik, sosial atau kondisi Pasar secara umum di Indonesia;
Keterlibatan Perseroan dalam proses pengadilan atau sengketa;
Perubahan harga saham perusahaan-perusahaan asing (terutama Asia) dan di pasar berkembang; dan
Fluktuasi indeks pasar saham.

45
C. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI DI INDONESIA

1. Risiko Ketentuan Negara Lain.

Kewajiban-kewajiban dari para pemegang saham mayoritas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan hukum Indonesia terhadap para pemegang saham minoritas kemungkinan lebih terbatas
dibandingkan dengan pengaturan di negara-negara lain. Oleh karena itu, para pemegang saham minoritas
kemungkinan tidak dapat melindungi kepentingan mereka berdasarkan hukum Indonesia yang berlaku
saat ini sampai sejauh yang berlaku di negara-negara lain. Prinsip-prinsip hukum Perseroan seperti
keabsahan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan, fiduciary duty yang dibebankan kepada pihak
pengurus, Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham pengendali Perseroan serta hak-hak yang
dimiliki oleh para pemegang saham minoritas diatur di dalam UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan.
Prinsip-prinsip hukum tersebut dapat berbeda dari prinsip-prinsip yang berlaku jika Perseroan didirikan
dalam yurisdiksi di luar Indonesia. Secara khusus, konsep-konsep yang terkait dengan fiduciary duty dari
manajemen belum teruji di pengadilan Indonesia. Gugatan derivatif yang diajukan sehubungan dengan
tindakan-tindakan dari Direksi dan Dewan Komisaris hampir tidak pernah diajukan atas nama Perseroan
terkait atau diuji di hadapan pengadilan Indonesia, dan hak-hak para pemegang saham minoritas baru
diatur pada tahun 1995 serta belum terbukti dalam prakteknya. Bahkan meskipun berdasarkan hukum
Indonesia hal tersebut dapat dilaksanakan, belum adanya preseden pengadilan dapat menjadikan proses
gugatan perdata tersebut menjadi lebih sulit. Dengan demikian, tidak ada kepastian bahwa hak atau ganti
rugi bagi para pemegang saham minoritas akan sama, atau sama luasnya, dengan yang berlaku di
yurisdiksi lain atau memadai untuk melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas.

2. Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah

Hukum dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh institusi Pemerintah, terutama
peraturan yang berlaku di Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian BUMN, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Peraturan Daerah dapat mempengaruhi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam menjalankan proses produksinya, kegiatan pemasaran dan distribusi produk-produknya, Perseroan
wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan-peraturan tersebut mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan standar produk, lingkungan, kesehatan, ketenagakerjaan, perpajakan dan
keamanan. Perseroan juga wajib mengikuti peraturan yang berhubungan dengan persyaratan perizinan,
praktek perdagangan, penetapan harga, serta pajak. Meskipun Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan
usaha Perseroan telah mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, pemenuhan kewajiban atas peraturan-
peraturan baru atau perubahannya atau interpretasinya maupun pelaksanaannya, serta perubahan
terhadap interpretasi atau pelaksanaan hukum dan peratururan perundang-undangan yang telah ada
dapat berdampak material dan negatif terhadap kegiatan dan kinerja operasional Perseroan. Selain itu,
apabila Perseroan tidak mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka
Perseroan dapat dikenakan sanksi perdata, termasuk denda, hukuman atau penarikan produk serta
sanksi-sanksi pidana lainnya.

Risiko ini dapat timbul untuk proyek-proyek yang berasal dari Pemerintah, swasta, BUMN/BUMD, ataupun
pelanggan luar negeri. Hal ini akan berpengaruh terhadap tertundanya pekerjaan/proyek tersebut,
sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan. Selain itu juga terdapat proyek-proyek yang berasal
dari luar negeri dimana terdapat perbedaan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah setempat yang
dapat membatasi lalu lintas dana antar negara sehingga mempengaruhi pendapatan dan arus kas masuk
Perseroan.

46
Selain itu peraturan ketenagakerjaan, perubahan hukum, dan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai upah minimum dan kebebasan serikat pekerja juga dapat mengakibatkan
meningkatnya permasalahan dalam hubungan industrial, yang mana hal tersebut dapat berdampak
material pada kegiatan operasional Perseroan apabila terjadi pemogokan kerja secara masal.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN


SELURUH RISIKO USAHA MATERIAL YANG DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO TERHADAP KEGIATAN
USAHA UTAMA DAN KEUANGAN PERSEROAN.

47
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil
usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 27 Juli 2016 atas laporan
posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang
telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian

48
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-
29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”) dan perubahan terakhir
Anggaran Dasar dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni
2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta akta mana telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan mendapat persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta
telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan
Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 ("Akta No. 23/2016") dan perubahan
susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir dimuat dalam Akta No.23/2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni
2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan
No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016 ("Akta No. 23/2016 jo. Akta 117/2016").

Perseroan memulai kegiatan operasionalnya sejak tanggal 7 Oktober 2014.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-
akta sebagai berikut:

1. Akta No. 60 Tanggal 21 November 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Manusia
sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-12316.40.20.2014 tentang Persetujuan Perubahan Badan
Hukum PT WASKITA BETON PRECAST tanggal 05 Desember 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No. AHU-0127430.40.80.2014 Tanggal 05 Desember 2014 dengan Tanda Daftar Perseroan No.
09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari 2015 (“Akta No. 60/2014”).

2. Akta No. 08 Tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur,
akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Manusia
sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0948754 tentang Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar PT WASKITA BETON PRECAST tanggal 06 Juli 2015 telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No. AHU-3529578.AH.01.11.TAHUN 2015 Tanggal 06 Juli 2015 dengan Tanda Daftar
Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 08/2015”).

3. Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 7 tanggal 10 Februari
2016 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0023026 tanggal 14 Februari 2016 dan telah didafftarkan
pada Daftar Perseroan no. AHU-0019411.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 Februari 2016 dengan Tanda
Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 7/2016”).

4. Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti RUPS No. 73 tanggal 12 Mei 2016 yang dibuat dihadapan
Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No.AHU-AH.01.03-0050152 tentang perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris tanggal
20 Mei 2016 dan terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU—0062217.AH.01.11. Tahun 2016 tanggal 20
Mei 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 73/2016”).

49
5. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.
AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan
No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No.
09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016. (“Akta No. 23/2016”).

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 23/2016 adalah
sebagai berikut :

1) Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pabrikasi, industri konstruksi jasa,
pekerjaan terintegrasi (EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi,
pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang
konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang dan
atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan
nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas;
2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi;
I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan);
(i) Penghasil beton atau precast;
(ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat;
(iii) Jalan dan jembatan kereta api;
(iv) Drainase dan jaringan pengairan;
(v) Gedung, pabrik dan bangunan industri;
(vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah;
(vii) Reklamasi dan pengerukan;
(viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud);
(ix) Perumahan dan pemukiman;
(x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan;
(xi) Pembukaan areal/transmigrasi;
(xii) Bendung, bendungan dan terowongan;
(xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah;
(xiv) Interior;
(xv) Pengeboran;
(xvi) Pengupasan termasuk land clearing;
(xvii) Penggalian/penambangan;
(xviii) Pekerjaan pancang;
(xix) Tambang dan pembangkit;
(xx) Pertamanan;
(xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.
II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi:
(i) Kelistrikan dan pembangkit;
(ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran;
(iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan;
(iv) Pemasangan alat angkut;
(v) Pemasangan fasilitas produksi;
(vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai;
(vii) Lift dan escalator;
(viii) Industri dan pembangkit;
(ix) Termal/bertekanan;
(x) Minyak/gas/geotermal/energi/air;
(xi) Kontrol dan instrumentasi;
(xii) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal lainnya.

50
III. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk jaringan dan instalasi:
(i) Sinyal dan telekomunikasi kereta api;
(ii) Sentral telekomunikasi;
(iii) Telekomunikasi;
(iv) Pemasangan telekomunikasi;
(v) Pemancar radio sarana bantu navigasi udara dan laut.
IV. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan;
b. Perdagangan-perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast;
c. Jasa Pertambangan;
d. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and conctruction : EPC) dalam bidang:
I. Perminyakan;
II. Agro Industri;
III. Kelistrikan;
IV. Telekomunikasi;
V. Petrokimia.
e. Rancang Bangun (design and build);
f. Building manajemen;
g. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan;
h. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi;
i. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik;
j. Penyewaan peralatan konstruksi;
k. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi;
l. Investasi dan atau pengelolaan usaha di bidang:
I. Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur);
II. Industri.
m. Ekspor Impor;
n. System development;
o. Pengelolaan kawasan;
p. Pengembangan:
I. Properti;
II. Realty.
q. Jasa Transportasi/Angkutan.

3) Selain kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Perseroan dapat
melakukan kegiatan usaha pendukung yaitu:
a. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen;
b. Melakukan usaha dibidang agro industri;
c. Layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

Bahwa sampai dengan saat ini, Perseroan telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No.
123/24.1PB.7/31.75/-1.824.27/e/2016 atas nama Perseroan dimana Perseroan wajib untuk menyampaikan
Laporan Kegiatan usahanya setiap 6 (enam) bulan kepada Pejabat Penerbit SIUP dan berlaku sampai dengan
tanggal 29 Oktober 2019 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi
Jakarta Timur pada tanggal 8 Juni 2016.

B. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN DALAM RANGKA PROSES PRODUKSI

Bahwa Perseroan telah memiliki 8 (delapan) pabrik (plant) beton precast yang bersifat tetap/permanen,
20 (dua puluh) pabrik ready mix/batching plant dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang bersifat sementara dan
hanya didirikan mengikuti lokasi suatu proyek, sehingga batching plant dan stone crusher merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari proyek yang dikerjakan, adapun perizinan atas 8 (delapan) plant beton precast
yang bersifat tetap sebagai berikut :

51
No. Lokasi Izin Usaha Industri
1. Plant Cibitung Bahwa berdasarkan Tanda Terima No. IU83577 yang dikeluarkan oleh Badan
Jl. Imam Bonjol No.52, Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada
Desa Kalijaya, Cikarang Barat, tanggal 28 Juli 2016, Izin Usaha Industri atas nama Perseroan sedang dilakukan
Bekasi 17530 pengurusan.

2. Plant Sadang Keputusan No. 73/32/IU/PMDN/2015 tentang izin Usaha Industri Penanaman
Jl. Raya Sadang, Subang, Modal Dalam Negri Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu
Purwakarta, Jawa Barat Provinsi Jawa Barat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan
Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat pada tanggal 21 Desember 2015 yang
memutuskan untuk memberikan izin usaha industri atas nama Perseroan, yang
berlaku selama perusahaan masih melakukan kegiatan usaha.

3. Plant Karawang Bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam pengurusan administrasi ke
Jl. Raya Kosambi Krajan II, BPMPT Karawang dan BKPM berdasarkan bukti pengurusan dari Perseroan
Desa Curug, Klari, Karawang, kepada CV Penta Buana Mandiri tanggal 2 Mei 2016, yang mana dokumen
Jawa Barat kepengurusan tersebut telah diterima berdasarkan tanda terima dokumen dari
Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu pada tanggal 4 Mei 2016.

4. Plant Kalijati Berdasarkan Surat Keterangan No. 503/151/Bid.Perijinan yang dikeluarkan oleh
Jl. Raya Subang KM. 127, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Subang, Kasubid
Subang, Jawa Barat Pelayanan dan Pengolahan Non Perizinan pada tanggal 10 Juni 2016 yang
menyatakan bahwa Izin Usaha Industri (IUI) atas nama Perseroan sedang dalam
proses di Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat.

5. Plant Sidoarjo Bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam pengurusan di Kantor Badan
Jl. Raya Prambon, Ds. Perizinan Terpadu Wilayah Jawa Timur berdasarkan Cover Note No.
Kedungwonokerto, 02/VI/CN/NOT/2016 tentang Pengurusan Izin Usaha Industri yang dikeluarkan
Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo oleh Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn selaku Notaris di Kabupaten Mojokerto
pada tanggal 8 Juni 2016, yang menyatakan bahwa Izin Usaha Industri atas nama
Perseroan sedang dalam proses pengurusan.

6. Plant Palembang Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan yang dikirimkan oleh Perseroan pada
Jl. Soekarno Hatta No. 98 tanggal 10 Juni 2016, Izin Usaha Industri atas Plant Palembang sudah terbit
Kel. Palang Kelapa, Kec. namun masih atas nama PT Waskita Karya yang mana saat ini sedang dilakukan
Alang-alang Lebar, proses pengurusan perizinan.
Kota Palembang 30153

7. Plant Bojonegara Bahwa berdasarkan Cover Note Notaris Stevanus Yolandi Aruan, S.H., M.Kn.,
Raya Bojonegara-Salira, Kp. Notaris di Kota Cilegon No. 17/SYA/VI/2016 pada tanggal 10 Juni 2016 yang
Solor lor 18/8 Margagiri, Kec. menyatakan bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam proses
Bojonegara pengurusan di Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota
Serang, Banten Cilegon.

8. Plant Subang Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan atas Perizinan yang dikirimkan oleh
Jl. Raya Suka Mulya, Perseroan pada tanggal 28 Juli 2016, Izin Usaha Industri atas Plant Subang sedang
Purwadadi, Subang, Jawa dilakukan proses pengurusan perizinan.
Barat

52
C. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Perkembangan permodalan Perseroan terhitung sejak pendirian pada tahun 2014 sampai dengan tanggal
diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Tahun 2014

Sesuai dengan Akta Pendirian No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-29347.40.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan
Hukum Perseroan Terbatas tertanggal 14 Oktober 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.
AHU-0105652.40.80.2014 tanggal 14 Oktober 2014, serta telah didaftarkan dalam daftar perusahaan dengan
Tanda Daftar Perusahaan Nomor 09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari 2015, struktur permodalan Perseroan
adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 100.000 100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 24.999 24.999.000.000 99,99
- Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000 25.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 75.000 75.000.000.000

Sesuai dengan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Waskita
Beton Precast No. 60 tanggal 21 November 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta
yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-
12316.40.20.2014 tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan tanggal 5 Desember 2014 dengan
Tanda Daftar Perusahaan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari 2015, dimana para pemegang saham
menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor secara tunai dan inbreng
Perseroan, berikut ini merupakan struktur pemegang saham pada Perseroan:

Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 617.571 617.571.000.000 99,99
- Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 617.572 617.572.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 1.852.716 1.852.716.000.000

Tahun 2015

Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 8 tanggal
30 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0948754 tanggal 6 Juli 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar
Perseroan no. AHU-3529578.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 6 Juli 2015, dengan Tanda Daftar Perseroan
No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham setuju untuk peningkatan modal
melalui inbreng, berikut ini merupakan struktur pemegang saham pada Perseroan :

Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 700.055 700.055.000.000 99,99
- Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 700.056 700.056.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 1.770.232 1.770.232.000.000

53
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 5 tanggal
15 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0952603 tanggal 28 Juli 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan
no. AHU-3535215.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 28 Juli 2015 dengan Tanda Daftar Perseroan No.
09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham setuju untuk peningkatan modal
ditempatkan serta disetor Perseroan secara tunai, berikut ini merupakan struktur pemegang saham Perseroan :

Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 835.055 835.055.000.000 99,99
- Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 835.056 835.056.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 1.635.232 1.635.232.000.000

Tahun 2016

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 7 tanggal 10
Februari 2016 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0023026 tanggal 14 Februari 2016 dan telah didaftarkan pada
Daftar Perseroan no. AHU-0019411.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 Februari 2016 dengan Tanda Daftar
Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham menyetujui untuk
peningkatan modal ditempatkan/ modal disetor secara tunai, berikut ini merupakan struktur permodalan
Perseroan dan susunan pemegang saham pada Perseroan:

Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 1.135.055 1.135.055.000.000 99,99
- Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056 1.135.056.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 1.335.232 1.335.232.000.000

Sesuai dengan Akta No. 23/2016, dimana penyetoran modal disetor seluruhnya secara tunai, berikut ini
merupakan struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham pada Perseroan :

Nilai Nominal Rp100,- Per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99
- Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00
Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

54
D. STRUKTUR ORGANISASI

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan:

K
O
M
I
S KOMITE DEWAN KOMISARIS SEKDEKOM
A
R
I
S

D DIREKTUR UTAMA
I
R
E
K
S DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
I PEMASARAN TEKNIK & OPERASI KEUANGAN PENGEMBANGAN & SDM

55
DEP. PEMASARAN DEP. PRODUKSI & DEP. DESAIN DEP. KEUANGAN & DEP. SDM, SISTEM DEP.
SPI PENGEMBANGAN SEKPER STAF AHLI DIREKSI
& PENJUALAN PENGADAAN PRODUK & MUTU RISIKO & TI
USAHA

BAG. PERENCANAAN,
BAG.
BAG. PROMOSI & BAG. PRODUK & BAG. KEUANGAN & ADMINISTRASI & BAG. HUBUNGAN
AUDITOR TEKNIK BAG. PRECAST PENGEMBANGAN
ADM.PEMASARAN LITBANG PERBANKAN PENGEMBANGAN INVESTOR
SDM USAHA
U
N
I BAG. PENJUALAN,
BAG.
AUDITOR ADM. PENJUALAN BAG. AKUNTANSI & BAG. SEKRETARIAT
T BAG. READYMIX BAG. TEKNIK BAG. SISTEM & TI PEMBANGUNAN
KEUANGAN & TENAGA PAJAK & HUMAS
SARANA PRODUKSI
PENJUALAN
K
E
BAG. PENGENDALI
R BAG. KUALITAS BAG. UMUM &
AUDITOR SISTEM BAG. ANGGARAN & EVALUASI BAG. RISIKO BAG. HUKUM
J PRODUK PERLENGKAPAN
DISTRIBUSI
A

BAG. SARANA BAG. JAMINAN


PENUNJANG MUTU & K3

BAG. PENGADAAN
E. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016
yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-
AH.01.03-0055642 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun
2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 jo. Akta No. 117
tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-
0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sampai
dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Tunggul Rajagukguk


Komisaris : Agus Sugiono
Komisaris Independen : Deddy Jevri Hanteru Sitorus
Komisaris Independen : Suhendro Bakri

Direksi

Direktur Utama : Jarot Subana


Direktur : Agus Wantoro
Direktur : A. Yulianto Tyas Nugroho
Direktur Independen : MC. Budi Setyono IR MM

Dewan Komisaris

Tunggul Rajagukguk, Komisaris Utama.

Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan


sejak tahun 2014.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Keuangan WASKITA sejak tahun 2011.
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2009-2011), Direktur PT Trans Pacific
Petrochemical Indotama (2008-2009) dan Senior Vice President PT Perusahaan
Pengelola Aset (Persero) (2004-2007).

Meraih gelar Sarjana Teknik (1988) dan Magister Manajemen (2001) dari Universitas
Indonesia.

56
Agus Sugiono, Komisaris.

Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun
2014.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia
WASKITA sejak tahun 2014. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi III
WASKITA (2013 – 2014), Kepala Departemen Operasi WASKITA (2010-2013) dan
Kepala Departemen Pemasaran WASKITA (2004-2009).

Meraih gelar Sarjana Teknik (1986) dari Universitas Gajah Mada dan Magister
Manajemen (2009) dari Universitas Prasetya Mulya.

Deddy Jevri Hanteru Sitorus, Komisaris Independen.

Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen


Perseroan sejak tahun 2016.

Saat ini juga menjabat sebagai Exclusive Analysis di South East Asia Researcher sejak
tahun 2013 dan Komisaris di Optima Consulting Network (OCN) sejak tahun 2012.
Sebelumnya menjabat sebagai Exclusive Analysis di Indonesia Country Representative
(2011 - 2013), Direktur Eksekutif di Optima Consulting Network (OCN) (2010 – 2012),
Project Coordinator di UNDP Indonesia Office - Multi Donor Support on Indonesia
Election (2008 – 2009), Project Manager di UNDP Indonesia Office - CIVED Project
(2006 – 2008) dan Expert Staff Assistant di Kantor Parlemen Yvette Cooper, MP, UK
Minister of Housing, London (2005 – 2006).

Meraih gelar Sarjana Pertanian (1995) dari Universitas Simalungun dan Master of Arts
(2005) dari Kingston University, UK.

Suhendro Bakri, Komisaris Independen.

Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen


Perseroan sejak tahun 2016.

Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Timah (Persero) Tbk (2011 -


2016), Staf Ahli bidang Investasi dan Sinergi BUMN di Kementerian BUMN (2010 -
2012), Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Perencanaan, Konstruksi dan Rekayasa di
Kementerian BUMN (2006 - 2010), Komisaris PT Petrokimia Gresik (2001 - 2010) dan
Komisaris PT Askrindo (2001 - 2010).

Meraih gelar Sarjana Ekonomi (1978) dari Universitas Airlangga (UNAIR) dan Master
of Economic Policy (1988) dari Boston University, USA.

57
Direksi

Jarot Subana, Direktur Utama.

Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak
tahun 2016.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan. Sebelumnya menjabat
sebagai Kepala Divisi Precast WASKITA (2013 - 2014) dan Kepala Bagian Pengendalian
Divisi II / Divisi Sipil WASKITA (2008 - 2013).

Meraih gelar Sarjana Teknik (2000) dari Universitas Yos Sudarso, Surabaya.

Agus Wantoro, Direktur Teknik & Operasi.

Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur Teknik & Operasi
Perseroan sejak tahun 2016.

Selama berkarier di WASKITA, pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Regional
Timur (2015 – 2016), Kepala Divisi Regional II (2014 – 2015), Kepala Bagian
Pengendalian (2013 – 2014), Kepala Bagian Anggaran (2010 – 2013) dan Kepala Proyek
ME Pembangunan RSUD Tarakan (2009 – 2010). Meniti karier di WASKITA sejak tahun
1994 sebagai staf Pemasaran, dan telah menjabat berbagai posisi di WASKITA hingga
tahun 2016.

Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil (1993) dari Universitas Diponegoro dan Magister
Manajemen (2013) dari Universitas Mulawarman.

A Yulianto Tyas Nugroho, Direktur Pengembangan & SDM.

Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan & SDM
Perseroan sejak Juni 2016.

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan & SDM Perseroan (2015 – Juni 2016)
dan Komisaris PT Cinere Serpong Jaya (2015 – Juni 2016). Mendedikasikan dirinya di
WASKITA sejak tahun 1994. Memulai kariernya di WASKITA sebagai Management
Trainee. Selama berkarier di WASKITA, pernah menjabat sebagai Sekretaris
Perusahaan (2014 - 2015), Kepala Bagian Keuangan (2013 - 2014), Kepala Bagian
Pendanaan & Administrasi Keuangan (2012 - 2013), Kepala Bagian SDM, Sistem, &
Teknologi Informasi (TI) di Divisi Regional Timur (2011 - 2012), dan Kepala Bagian
Keuangan & SDM di Wilayah Tengah (2008 - 2011).

Meraih gelar Sarjana Ekonomi (1992) dari Universitas Pembangunan Nasional


“Veteran”, Yogyakarta.

58
MC. Budi Setyono IR MM, Direktur Independen.

Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan /


Independen Perseroan sejak Juni 2016.

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Pefindo Biro Kredit (2016 – Juni 2016),
Direktur PT Karabha Digdaya (2009 – 2016), dan Staf Ahli Direktur Keuangan Bidang
Keuangan & Administrasi PT Merpati Nusantara Airlines (2008 –2009).

Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil (1991) dan Magister Manajemen (1995) dari
Universitas Indonesia.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (“RUPS”) setiap
tahunnya. Untuk tahun 2015 hasil RUPS telah memutuskan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil
kinerja tahun 2014 serta mengacu pada Pedoman Remunerasi PT Waskita Karya (Persero), Tbk, dan Kementerian
BUMN. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan evaluasi bersama terhadap sistem
remunerasi yang berlaku di Perusahaan dan hasil kinerja Perusahaan yang berorientasi kepada
pay for performance yang menghargai prestasi dan kinerja yang dicapai oleh manajemen Perusahaan. Remunerasi
Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015 sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 07/SK/WBP/PEN/2014
tanggal 11 Desember 2014 tentang Penetapan Penghasilan dan Tunjangan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris
juncto Surat Keputusan Nomor 04/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 10 April 2015 Tentang Penetapan Penghasilan dan
Tunjangan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2015. Per 31 Desember 2015 remunerasi Direksi sebesar
Rp2.743.360.000,- dan Dewan Komisaris sebesar Rp 1.233.388.800,-.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sesuai dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 10/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 10 Juni
2016 yang mulai berlaku sejak 10 Juni 2016, Perseroan telah menunjuk Ratna Ningrum sebagai Sekretaris
Perusahaan yang dapat dihubungi pada alamat berikut di bawah ini:

Kantor Pusat
Corporate Secretary
PT WASKITA BETON PRECAST TBK
Gedung Teraskita, Lt. 3-3A
Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11
Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur 13340, Indonesia
Telepon : (021) 22892999
Faksimili : (021) 29838020
Email: info@waskitaprecast.co.id
Website: www.waskitaprecast.co.id

59
Sebagaimana bentuk komitmen terhadap transparansi bagi semua pemangku kepentingan, Perseroan menunjuk
seorang Sekretaris Perusahaan yang berperan untuk :

Membantu Direksi dalam menjaga kepatuhan kegiatan Perseroan dalam mewujudkan Good Corporate
Governance (“GCG”);
Membina hubungan dengan stakeholders dan instansi terkait;
Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen Perseroan dan instansi terkait;
Menyampaikan laporan-laporan Perseroan kepada pihak-pihak terkait;
Mengatur penyelenggaraan agenda-agenda korporasi, meliputi RUPS, rapat kerja, rapat koordinasi, rapat
gabungan direksi dan komisaris, rapat tinjauan manajemen, upacara dan serah terima jabatan;
Menyelenggarakan dan menyiapkan bahan/materi untuk keperluan publikasi/pameran yang diikuti
Perseroan;
Mengorganisir kegiatan publikasi Perseroan kepada pihak internal dan eksternal;
Melakukan updating website dan company profile Perseroan;
Mengelola gedung kantor pusat;
Mengendalikan rencana investasi dan penghapusan aktiva tetap dan administrasinya.
Menjalankan fungsi Corporate Legal Affair atau Legal Compliance; dan
Menjalankan kewajiban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).

KOMITE AUDIT

Sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 09/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 7 Juni 2016
tentang Penugasan Komite Audit Perseroan, yang mana Rapat Dewan Komisaris Perusahaan dengan suara bulat
menyetujui pergantian dan pengangkatan Organ Komite Audit Perusahaan untuk masa bakti 5 (lima) tahun
berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 01/SK/WBP/DK/2016 tentang Susunan Keanggotaan
Komite Audit, Komite Risiko & Asuransi dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan tanggal 6 Juni
2016 dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk dapat memberhentikannya sewaktu-waktu, yaitu :

Ketua : Suhendro Bakri


Anggota : Paulus Alexander Widjaja, SE
Anggota : F. Heru Wibowo

Adapun keterangan singkat tentang masing-masing Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua : Suhendro Bakri


Warga Negara Indonesia
Usia 64 tahun
Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Memiliki berbagai pengalaman baik dalam bidang
korporasi dan pemerintahan. Pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Timah (Persero) Tbk (2011 –
2016), Komisaris PT Askrindo (2001 – 2010), dan Komisaris PT Petrokimia Gresik (2001 – 2010). Dalam bidang
pemerintahan, pernah menjabat berbagai posisi strategis sebagai Staf Ahli di bidang Investasi dan Sinergi BUMN di
Kementerian BUMN (2010 – 2012) dan Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Perencanaan, Konstruksi dan Rekayasa di
Kementerian BUMN (2006 – 2010).

Anggota : Paulus Alexander Widjaya, SE


Warga Negara Indonesia
Usia 56 tahun
Pengalaman Kerja :

60
Saat ini menjabat sebagai Komite Audit di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai General Manager Divisi
Treasury dan Anggota Tim Penerapan Tatakelola Perusahaan yang baik di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Group Verifikasi Data dan Hubungan Bank di Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (2002 – 2004), Kepala Cabang Induk (KCI) Tanah Abang Bukit di Bank Umum Nasional, Tbk (1997-1998),
Staf Direktur Keuangan dan Accounting di PT Sumalindo Lestari Jaya, Tbk (1988-1989), Manager Keuangan dan
Accounting di PT Saka Mas Permai (1982-1988). Mengawali karirnya sebagai Asisten Auditor di Kantor Akuntan
Publik Andi & Co (1981-1982).

Anggota : F. Heru Wibowo


Warga Negara Indonesia
Usia 51 tahun
Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komite Audit di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kabag Humas dan Sekretariat
di WASKITA sejak November 2015. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1991 sebagai staf di Biro Akuntansi &
Keuangan, dan pernah menjabat sebagai Kabag Humas dan Umum WASKITA (2015), Kabag SDM & Sistem di Kantor
Divisi Regional Timur WASKITA berkedudukan di Denpasar (2015), Kabag KSDM & Sistem di Kantor Divisi Regional
IV WASKITA berkedudukan di Makassar (2013 - 2015), Kabag Keu & Risk di Kantor Divisi VI WASKITA berkedudukan
di Jakarta (2012 – 2013), Kabag Keu & Risk di Kantor Divisi VI WASKITA berkedudukan di Surabaya (2011 – 2012),
Kabag KSDM di Kantor Wilayah Timur 3, Divisi III WASKITA berkedudukan di Surabaya (2010 – 2011).

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana telah dituangkan dalam Prosedur Tata Kelola
Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Waskita Beton Precast Tbk, Lampiran Surat Keputusan Direksi
No. 40.3/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 1 Desember 2015 telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
Komite Audit sebagaimana disebut dalam Peraturan No. IX.I.5 yang mengatur hal-hal sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

Melakukan review atas laporan efektifitas pengendalian internal Perseroan.


Melakukan review atas upaya manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi auditor internal (SPI) berkaitan
dengan pengendalian internal.
Membuat rekomendasi mengenai sistem pengendalian manajemen Perseroan serta pelaksanaannya.
Meyakinkan penerapan prinsip-prinsip akuntansi secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan.
Meneliti pengumuman pendahuluan, laporan keuangan interim, dan hasil pengujian analis.
Meneliti laporan keuangan tahunan dan menyakinkan bahwa laporan telah lengkap dan konsisten dengan
laporan sebelumnya.
Meneliti hasil audit laporan keuangan oleh auditor eksternal.
Memastikan bahwa telah terdapat prosedur pengkajian yang memuaskan terhadap informasi yang
dikeluarkan oleh Perseroan, termasuk laporan-laporan keuangan, proyeksi (forecast) dan informasi keuangan
lainnya yang disampaikan baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator.
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawaan Internal (SPI). Untuk
memenuhi tugas tersebut, Komite Audit melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
o Mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan mendorong tindak lanjutnya.
o Mengevaluasi kebijakan pengawasan SPI dan Penyusutan PKPT
o Mengevaluasi hasil temuan-temuan SPI dan memberikan masukan-masukan perbaikan yang diperlukan
o Membahas kebutuhan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia SPI dalam rangka
pemberdayaan SPI.
o Mengkaji kecukupan Piagam Auditor Internal.
o Berkoordinasi dengan SPI dalam rangka menyamakan persepsi dan operasi intern SPI.
o Mengadakan koordinasi dan kerjasama antara Komite Audit, SPI dan Auditor Eksternal.
o Atas persetujuan Komisaris, Komite Audit dapat melakukan konsultasi dengan Direksi utuk menyarankan
bidang-bidang yang perlu diaudit sebelum Direksi melakukan finalisasi rencana audit internal tahunan.

61
o Menilai peranan dan pelaksanaan tugas Auditor Eksternal.
o Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
o Membuat rencana kegiatan tahunan Komite Audit yang disetujui oleh Komisaris.
o Memberikan masukan kepada Komisaris tentang penyusunan dan penyempurnaan Piagam Komite Audit
secara berkala.

Komite Audit wajib menyampaikan laporan kepada Komisaris Laporan yang disampaikan berupa :

Laporan atas aktivitasnya yang disampaikan secara berkala sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Laporan khusus yang berisi temuan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan Perseroan. Laporan khusus
wajib disampaikan kepada Komisaris selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal temuan
diketahui, dan dalam tempo paling lama 3 x 24 jam disampaikan oleh Komisaris kepada WASKITA.
Komite Audit membuat Laporan Tahunan kepada Komisaris mengenai pelaksanaan kegiatan Komite Audit dan
dimuat pada Laporan Tahunan Perseroan., antara lain berkait dengan hal-hal :
o Pelanggaran yang dilakukan oleh Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (jika
ada).
o Kesalah/kekeliruan penyajian laporan Keuangan, Sistem Pengendalian Internal dan Independensi Auditor
Eksternal (jika ada).
o Kajian atas pelaksanaan paket remunerasi Komisaris dan Direksi sesuai dengan keputusan RUPS.

KOMITE RISIKO & ASURANSI

Sebagaimana termaktub dalam Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/SK/WBP/DK/2016 tanggal 6 Juni
2016 tentang Susunan Keanggotaan Komite Audit, Komite Risiko & Asuransi dan Pengangkatan Sekretaris Dewan
Komisaris Perseroan, yang mana Rapat Dewan Komisaris Perusahaan dengan suara bulat menyetujui pergantian
dan pengangkatan Organ Komite Risiko & Asuransi Perusahaan untuk masa bakti 5 (lima) tahun sejak tanggal
keputusan ini dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk dapat memberhentikannya sewaktu-waktu,
yaitu :

Ketua : Deddy Jevri Sitorus


Anggota : Dwi Rusmanto
Anggota : M. Noor Utomo

Adapun keterangan singkat tentang masing-masing Komite Risiko & Asuransi adalah sebagai berikut:

Ketua : Deddy Jevri Sitorus


Warga Negara Indonesia
Usia 46 tahun
Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Exclusive Analysis di
South East Asia Researcher sejak tahun 2013 dan Komisaris di Optima Consulting Network (OCN) sejak tahun 2012.
Sebelumnya menjabat sebagai Exclusive Analysis di Indonesia Country Representative (2011 - 2013), Direktur
Eksekutif di Optima Consulting Network (OCN) (2010 – 2012), Project Coordinator di UNDP Indonesia Office - Multi
Donor Support on Indonesia Election (2008 – 2009), Project Manager di UNDP Indonesia Office - CIVED Project
(2006 – 2008), Expert Staff Assistant di Kantor Parlemen Yvette Cooper, MP, UK Minister of Housing, London (2005
– 2006).

Anggota : Dwi Rusmanto


Warga Negara Indonesia
Usia 50 tahun

62
Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komite Risiko & Asuransi di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kabag Risiko di
Departemen Keuangan & Risiko WASKITA sejak tahun 2013. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1994, dan
pernah menjabat sebagai Auditor Teknik di Satuan Pengawasan Intern (2012 – 2013), Staf Bagian Risiko di
Departemen Keuangan & Risiko (2011 – 2012), Kepala Proyek di Wilayah Barat (Sumatera Selatan) WASKITA (2008
– 2011), Kepala Proyek di Divisi III (Riau, NTT, dan Sumatera Selatan) WASKITA (2004 – 2010).

Anggota : M. Noor Utomo


Warga Negara Indonesia
Usia 47 tahun
Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komite Risiko & Asuransi di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Satuan
Pengawasan Intern WTR, dan sebagai Assessor di Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4)
sejak tahun 2003. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1990 sebagai Kepala Proyek, dan pernah menjabat
sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern WASKITA (2012 – 2015), Auditor di Satuan Pengawasan Intern WASKITA
(2008 - 2012), Kepala Bagian Pengawasan Sistem WASKITA (2006 - 2008), Kepala Bagian Penelitian dan
Pengembangan (2005 – 2006), Staf Anggaran di Kantor Divisi II WASKITA (2005).

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Risiko dan Asuransi sebagaimana telah dituangkan dalam Prosedur
Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Waskita Beton Precast Tbk, Lampiran Surat Keputusan
Direksi Nomor 40.3/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 01 Desember 2015 telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab Komite Risiko & Asuransi.

Tugas dan tanggung jawab Komite Risiko dan Asuransi adalah membantu Komisaris dalam hal :

Memantau secara berkala dan merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang dilaksanakan
dan dikembangkan oleh Perseroan.
Membuat rencana kegiatan tahunan Komite Risiko dan Asuransi yang disetujui oleh Komisaris.
Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan jenis jumlah
asuransi yang ditutup oleh Perseroan dalam hubungan dengan risiko usaha yang meliputi :
o Menilai pelaksanaan kegiatan manajemen risiko Perseroan, atas kecukupan daftar risiko yang telah
disusun oleh manajemen. Penilaian mencakup sudah memadai atau belum memadai.
o Menilai jenis dan jumlah asuransi yang ditutup Perseroan dalam rangka mitigasi risiko Perseroan.
Penilaian mencakup sudah memadai atau belum memadai.
o Memberikan laporan dan rekomendasi mengenai penyempurnaan daftar risiko dan kecukupan jenis dan
jumlah asuransi yang ditutup Perseroan kepada Komisaris setiap 6 (enam) bulan.
o Memonitor tindak lanjut rekomendasi terhadap daftar risiko.
o Memastikan bahwa sudah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap peraturan perusahaan
dibidang manajemen risiko.
o Mengidentifikasi terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.
Menilai peranan dan pelaksanaan tugas unit/bagian manajemen risiko dengan cara sebagai berikut :
o Mengevaluasi pelaksanaan proses awal manajemen risiko berupa membangun lingkungan intern dan
menyusun konteks.
o Mengevaluasi pelaksanaan proses inti manajemen risiko berupa identifikasi, assessment dan
tanggapan serta perlakuan risiko.
o Mengevaluasi proses penunjang manajemen risiko berupa kajian ulang risiko, pemantauan dan evaluasi,
komunikasi, konsultasi dan dokumen.
o Mengevaluasi kebijakan yang diterapkan oleh Perseroan dalam rangka penerapan manajemen
risiko.
o Mengevaluasi daftar risiko, jumlah dan jenis asuransi yang ditutup oleh Perseroan dan memberikan

63
masukan-masukan perbaikan yang diperlukan.
o Membahas kebutuhan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia unit/bagian risiko.
o Mengkaji kecukupan peraturan perusahaan dibidang manajemen risiko.
o Berkoordinasi dengan unit/bagian manajemen risiko dalam rangka menyamakan persepsi dan
pelaksanaan manajemen risiko.
o Mengadakan koordinasi dan bekerja sama antara Komite Risiko dan Asuransi, unit/bagian Manajemen
Risiko, SPI dan Auditor Eksternal.

Komite Risiko dan Asuransi wajib menyampaikan laporan kepada Komisaris. Laporan yang disampaikan:

Laporan atas aktivitas yang disampaikan secara berkala sekurang-kurangnya setiap tiga bulan.
Laporan khusus yang berisi temuan yang diperkirakan mengganggu kegiatan Perseroan. Laporan khusus
wajib disampaikan kepada Komisaris selambat- lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal temuan
diketahu, dan dalam tempo paling lama 3 x 24 jam disampaikan oleh Komisaris kepada WASKITA.
Komite Risiko dan Asuransi membuat laporan tahunan kepada Komisaris mengenai pelaksanaan kegiatan
Komite Risiko dan Asuransi.

UNIT AUDIT INTERNAL (SATUAN PENGAWASAN INTERN)

Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang bernama Satuan Pengawasan Internal sebagaimana
termaktub dalam Surat Keputusan No. 01/SK/WBP/PEN/2014 tanggal 3 November 2014 tentang Penetapan
Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita Beton Precast juncto Surat Keputusan No. 01/SK/WBP/PEN/2016
tanggal 29 Januari 2016 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita Beton Precast, Direksi
membentuk Satuan Pengawasan Internal sebagai organ pengawasan yang berlaku terhitung sejak tanggal 3
November 2014.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan No. 02/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 29 Januari 2016, Direksi
Perseroan mengangkat Slamet sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal terhitung mulai tanggal 29 Januari 2016
dan sebagaimana termaktub dalam Surat Tugas No. 10/IM/WBP/DIR/2016 tanggal 29 Maret 2016, Direksi
Perseroan menugaskan Mohamad Fadli sebagai Auditor Keuangan Satuan Pengawasan Internal & Yudhi Prasetyo
sebagai Auditor Teknik Satuan Pengawasan Internal, dan sebagaimana termaktub Surat Tugas No.
19/IM/WBP/DIR/2016 Tanggal 27 April 2016, Direksi Perseroan menugaskan M. Abdul Aziz Adi S sebagai Auditor
Sistem Satuan Pengawasan Internal.

Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan No.
03/SK/WBP/PEN/2016 Tentang Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) pertanggal 22 Februari 2016 yang
disusun sinergi dengan Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-
496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal.

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana telah dituangkan dalam Piagam Audit
Internal (Internal Audit Charter) PT Waskita Beton Precast Tbk, telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana disebut dalam Peraturan No. IX.I.7 yang mengatur hal-hal sebagai
berikut:

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi:

Menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan metodologi pengawasan dan audit berbasis
risiko serta menyampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan
Perseroan;
Melakukan pemeriksaan keuangan, operasional, ketaatan dan kinerja di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, umum, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

64
Memastikan keakurasian data keuangan dan akuntansi serta tercapainya efektifitas dan efisiensi dari operasi;
Mengevaluasi kecukupan Standar Operasional Prosedur (SOP), pedoman-pedoman dan petunjuk teknis
sebagai manual pelaksanaan kegiatan, aplikasi yang mendukung dan pengendalian terhadap aplikasi;
Melakukan pemeriksaan bila terdapat indikasi penyimpangan (fraud) serta melaksanakan tindakan
pencegahan terhadap sesuatu yang dapat merugikan harta kekayaan Perseroan. Menyampaikan hasil
pemeriksaan atas penyimpangan kepada Direktur Utama selambat-lambatnya 2 x 24 jam;
Melakukan supervisi pada semua bagian dan unit kegiatan Perseroan di Unit Kerja dan Unit Produksi sebagai
upaya atau tindakan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan kecurangan (fraud);
Menyampaikan rekomendasi kepada bagian dan unit berdasarkan hasil pengawasan dan audit serta
memantau pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi;
Melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan auditor eksternal berkaitan dengan audit yang dilaksanakan
serta menindaklanjuti saran yang disampaikan kepada bidang dan unit yang terkait;
Membina dan mengembangkan kompetensi dan kinerja SDM pada bidangnya; dan
Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pengawasan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;

Wewenang Unit Audit Internal meliputi antara lain:

Menyusun dan mengembangkan sistem,pedoman,program kerja pengawasan dan audit sesuai dengan
Standar dan Kode Etik yang berlaku;
Menyusun dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk menentukan prosedur dan lingkup audit;
Akses terhadap semua dokumen, pencatatan, personal dan fisik, informasi atas obyek audit yang
dilaksanakannya, untuk mendapatkan data serta informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya
Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperolehnya, dalam kaitan dengan penilaian
efektivitas sistem yang diauditnya;
Meminta penjelasan kepada manajemen bagian atau unit kerja untuk menindaklanjuti suatu termuan atau
permasalahan;
SPI tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang direview / diaudit,
tetapi tanggung jawab SPI adalah pada penilaian dan analisa atas aktivitas tersebut; dan
Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi dan Dewan Komisaris.

Dasar Hukum Pembentukan Unit Audit Internal

Unit Audit Internal selanjutnya disebut dalam Perseroan sebagai Satuan Pengawasan Internal (SPI) Perseroan
dibentuk dengan memperhatikan serta mengacu pada Bab VI Undang Undang RI No.19 tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara,Bab III Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero),
Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance
(“GCG”) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Surat Keputusan No. 40.3/SK/WBP/PEN/2015, tanggal
1 Desember 2015 tentang Prosedur Tata Kelola Perusahaan PT Waskita Beton Precast.

Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pengawasan Internal Perseroan

VISI

Menjadi mitra strategis bagi manajemen, berintegritas, independen dan obyektif dalam melakukan tugasnya.

MISI

Misi dari SPI meliputi antara lain :

Mendorong terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik sehingga meningkatkan kemampuan daya saing,
efisiensi, efektivitas dan produktivitas Perseroan;

65
Melaksanakan kegiatan pengawasan internal di bidang keuangan, operasi, sumber daya manusia (SDM),
teknologi informasi dan kegiatan lainnya dengan menerapkan pengawasan dan audit berbasis resiko;
Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pengendalian internal, manajemen risiko dan proses tata
kelola perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perseroan.
Meningkatkan kompetensi sehingga menjadi Audit Internal yang profesional dan berkompetensi tinggi di
bidangnya.
Membangun sistem pencegahan terhadap terjadinya dan peluang terjadinya penyalahgunaan dan kecurangan
(fraud).

TUJUAN

Sebagai strategic business partner, SPI harus mampu memberi nilai tambah dan dapat dipercaya, melalui proses
kerja yang :
Berfokus pada proses bisnis
Bersikap proaktif, antusias dan terpercaya
Berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun secara tertulis.
Mengukur sukses berdasarkan kualitas dan bukan kuantitas semata.
Mampu menemukan dan mengenali akar masalah bukan hanya gejala saja.

Aktivitas Satuan Pengawasan Internal

Dalam SPI Charter Perseroan dijabarkan kebijakan mengenai fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab SPI.
Adapun tujuan penyusunannya adalah agar pihak-pihak yang berkepentingan (Direksi, Komisaris, Komite Audit,
pemegang saham dan Kepala Satuan Kerja serta pihak-pihak lainnya) mengetahui fungsi, tugas, wewenang, dan
tanggung jawab SPI Perseroan dan dapat mengukur serta menilai keberhasilan pelaksanaan tugas Pengawasan
yang dijalankan.

Dalam rangka melaksanakan visi dan misi tersebut di atas, SPI Perseroan mempunyai tugas utama untuk menilai
kelayakan dan efektivitas pengendalian intern, aktivitas manajemen risiko serta implementasi Good Corporate
Governance. Adapun tujuan pelaksanaan tugas SPI adalah untuk memberikan kesimpulan tentang kinerja sistem
pengendalian internal, manajemen risiko dan implementasi GCG serta memberikan saran perbaikan yang
diperlukan.

Lingkup penugasan SPI yang berkaitan dengan penilaian dan pemeriksaan sebagai wujud dari pengendalian
internal Perseroan adalah sebagai berikut :

- Mereview dan menilai untuk memastikan bahwa sistem dan struktur pengendalian internal Perseroan telah
memadai, serta berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran Perseroan secara efisien dan
ekonomis serta menjamin kehandalan informasi keuangan dan operasional dalam menjaga dan melindungi
aset Perseroan;
- Melaksanakan audit operasional dan audit ketaatan terhadap kebijakan Perseroan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
- Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan oleh Direktur Utama; dan
- Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen risiko terhadap pedoman dan kebijakan manajemen
risiko yang telah ditetapkan;

F. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia (SDM)merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran penting dalam menentukan
keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa untuk dapat
mencapai misi Perseroan, mutlak diperlukan usaha-usaha yang dapat menunjang pengembangan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia sehingga pendayagunaan sumber daya manusia dapat dilakukan secara optimal.

66
Per tanggal 30 April 2016, Perseroan memiliki 801 (delapan ratus satu) karyawan. Berdasarkan komposisi jenjang
pendidikan, Perseroan memiliki 235 (dua ratus tiga puluh lima) karyawan Strata 1 / Strata 2, 76 (tujuh puluh enam)
karyawan Diploma 4 / Diploma 3, dan 490 (empat ratus sembilan puluh) karyawan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Berdasarkan status kompetensi, Perseroan memiliki 557 (lima ratus lima puluh tujuh) karyawan kelompok
Teknik dan 244 (dua ratus empat puluh empat) karyawan kelompok Non Teknik.

Karyawan tetap Perseroan memiliki pengalaman dan keahlian yang sudah matang di industri beton. Dalam hal
kebijakan penggajian dan remunerasi, Perusahaan telah sepenuhnya mengikuti dan mematuhi ketentuan tentang
Upah Minimum Kabupaten/Kota (“UMK”) yang berlaku.

Komposisi Karyawan

Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 April
2016, 31 Desember 2015 dan 2014, menurut jenjang pendidikan, jenjang manajemen, jenjang usia, dan status
hubungan kerja:

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

31 Desember 30 April
Keterangan
2014* 2015 2016
Strata 1 & 2 76 166 235
Diploma (D3) 28 52 76
SMU dan Sederajat 102 254 490
Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen

31 Desember 30 April
Keterangan
2014* 2015 2016
General Manager/Manajer 19 31 30
Kepala Seksi 4 4 14
Staff 183 407 757
Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia

31 Desember 30 April
Keterangan
2014* 2015 2016
> 55 tahun 8 8 15
46 – 55 tahun 20 46 74
36 – 45 tahun 30 56 113
26 – 35 tahun 12 134 24
18 – 25 tahun 136 228 575
Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Status Kompetensi

31 Desember 30 April
Keterangan
2014* 2015 2016
Teknik 152 375 557
Non Teknik 54 97 244
Jumlah 206 472 801

67
Catatan:
i. Pegawai Teknik adalah pegawai yang latar belakang pendidikannya adalah engineering, misalnya teknik sipil,
teknik industri, teknik elektro dan teknik mesin.
ii. Pegawai Non Teknik adalah pegawai yang latar belakang pendidikannya adalah non engineering misalnya
manajemen, hukum, akuntansi, atau K3LM.

Komposisi Karyawan Menurut Status Kontrak

31 Desember 30 April
Keterangan
2014* 2015 2016
Pegawai Tetap 33 2015 79
Pegawai Tidak Tetap - 103 102
Outsource (OS) 173 304 620
Jumlah 206 472 801

Catatan:
i. Pegawai Tetap (PT) adalah pegawai yang diangkat dan diberhentikan oleh Direksi, yang pengelolaan dan
pembinaannya secara langsung dilakukan oleh Kantor Pusat.
ii. Pegawai Tidak Tetap (PTT) adalah pegawai yang diangkat dan diberhentikan oleh General Manager yang
membidangi Sumber Daya Manusia, yang pengelolaan dan pembinaannya secara langsung dilakukan oleh
Manajer Unit Produksi.
*) Merupakan data pada saat Perseroan masih sebagai Divisi pada WASKITA

Perseroan tidak memiliki karyawan yang memiliki keahlian khusus di suatu bidang tertentu yang apabila karyawan
tersebut tidak ada akan mengganggu kelangsungan kegiatan operasional usaha Perseroan. Pada tanggal
penerbitan Prospektus ini, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing.

Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan

Fasilitas diberikan guna memenuhi rasa aman dan tenteram bagi pegawai dan keluarganya selama pegawai
menjalankan tugas. Semua komponen fasilitas bukan merupakan bagian dari penghasilan pegawai.

Komponen fasilitas terdiri dari :

a. Tunjangan keahlian;
b. Tunjangan keterampilan;
c. Tunjangan Hari Raya Keagamaan;
d. Jasa produksi
e. Tunjangan jabatan;
f. Perawatan kesehatan;
g. Tunjangan cuti tahunan/besar;
h. Pembayaran Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) untuk kesehatan dan ketenagakerjaan;
i. Pembayaran kerja lembur;
j. Medical Check Up;
k. Keselamatan & kesehatan kerja dan lingkungan;
l. Pakaian seragam kerja;
m. Kegiatan sosial dan olahraga;
n. Imbalan jasa penulis makalah dan instruktur/pengajar;
o. Bantuan makan siang;
p. Kacamata, lensa lunak, dan alat bantu pendengaran;
q. Bantuan bagi pegawai/keluarga pada saat meninggal dunia;
r. Perjalanan dinas;
s. Tunjangan lokasi.

68
Tunjangan keahlian adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada pegawai berupa uang atas keahlian profesi
yang dimiliki yang ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi
Terakreditasi, atau adanya pengakuan oleh Perseroan atas keahlian khusus yang dimiliki pegawai.

Tunjangan keterampilan adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada pegawai berupa uang secara bulanan
atas keterampilan profesi yang dimiliki yang ditunjukkan dengan kepemilikan Sertifikat Keterampilan (SKT) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditas, atau adanya pengakuan oleh Perseroan atas keterampilan khusus
yang dimiliki pegawai.

Bidang keahlian dan keterampilan yang memperoleh tunjangan serta besarnya tunjangan keahlian/keterampilan
dan tunjangan lokasi diatur dalam keputusan Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Salah satu aset Perseroan yang sangat berharga adalah Sumber Daya Manusia (“SDM”), oleh karena itu Perseroan
menyadari akan posisi strategis SDM dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin meningkat di masa
mendatang. Untuk meningkatkan kompetensi SDM tersebut secara berkelanjutan, Perseroan telah melakukan
berbagai upaya melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Materi-materi yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, meningkatkan keterampilan, kepemimpinan dan profesionalisme
serta membangun sikap mental positif untuk mengembangkan daya intelektual pribadi. Secara umum pendidikan,
pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan Perseroan bertujuan untuk meningkatkan “technical and
behavioral competencies”.

Perseroan memberikan program pelatihan dan pengembangan SDM secara berjenjang dan berkesinambungan
sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis Perseroan untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu
menjamin tercapainya target-target Perseroan.

Pelatihan dan pengembangan SDM dibagi menjadi enam kategori yang dilaksanakan di dalam dan di luar
Perseroan;

Pelatihan Pra-Kerja
Sebelum memulai pekerjaannya, para pegawai baru akan dibekali dengan pengetahuan umum mengenai
Perseroan, proses bisnis, cara kerja, perangkat organisasi, nilai-nilai dan norma kerja yang berlaku, serta isi
dari PKB.
Pelatihan Umum Dasar
Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dasar dan/atau teknik dasar pegawai, sekaligus
untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan budaya Perseroan.
Pelatihan Fungsional Manajerial
Pelatihan ini merupakan pelatihan fungsional/ manajerial untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam
suatu bidang pekerjaan sesuai dengan jabatannya.
Pelatihan Kerja
Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai baru maupun pegawai yang dirotasi dan/atau dipromosikan ke
pekerjaan/jabatan baru, melalui praktik langsung yang dilakukan sambil bekerja dengan sistem mentor.
Pendidikan Lanjutan
Pelatihan ini merupakan fasilitas pendidikan untuk menunjang bidang pekerjaan pegawai.
Pelatihan Pra Purna Bakti
Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun.

69
1. Pendidikan

Merupakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi pegawai melalui pendidikan bergelar
(S1, S2 dan S3) didalam maupun di luar negeri dengan beasiswa dari Perseroan, sponsorship, maupun biaya
sendiri. Hingga tahun 2015 sebanyak 10 (sepuluh) pegawai Perseroan yang saat ini menyelesaikan pendidikan
S2 di dalam dan luar negeri.

1) Tugas Belajar
a. Pendidikan bergelar S2 di dalam negeri, beasiswa dari Perseroan dan dilakukan diluar waktu kerja.
b. Pendidikan bergelar S2 di luar negeri, beasiswa dari Perseroan ataupun dari pemberi beasiswa lainnya,
pegawai dibebaskan dari pekerjaan.
2) Ijin Belajar
a. Pendidikan Bergelar (S1 atau S2) di dalam negeri, diluar waktu kerja dengan menggunakan biaya
sendiri.
b. Pendidikan Bergelar S2 di luar negeri, harus mengajukan cuti diluar tanggungan perusahaan dan sudah
berkerja di Perseroan minimal 2 tahun.

2. Sertifikasi
Standarisasi secara professional untuk pegawai yang kompeten dibidang pekerjaan masing-masing yang
dikelola dan dibina oleh Perseroan (Sertifikasi Internal) dan Organisasi Profesi non Pemerintah (Sertifikasi
Eksternal) untuk memenuhi persyaratan kualitas profesional yang sudah ditetapkan.

1) Sertifikasi Eksternal
SKA (Sertifikasi Keahlian) dan SK (Sertifikasi Keterampilan) merupakan bukti kompetensi dan kemampuan
profesi keahlian kerja tenaga ahli dan terampil bidang beton pracetak (precast) dan beton segar (ready
mix), yang berlaku secara nasional dengan kualifikasi : Muda, Madya dan Utama yang dikeluarkan oleh
LPJK bekerjasama dengan HAMKI, HAKI, HATTI, HATHI, KNIBB, K3 KONSTRUKSI, ISI, BNSP, AKLI, HPJI dan
lain-lain.
2) Sertifikasi Internal
Dilakukan untuk memastikan para pegawai memiliki kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam
jabatannya masing-masing dengan kualifikasi : Muda, Madya dan Utama.
Saat ini jabatan-jabatan yang disertifikasi adalah :
- Manajer Plant/Batching Plant, Kepala Workshop dan Kepala Seksie;
- Pelaksana;
- Keuangan;
- SDM

3. Pelatihan
Merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi pegawai agar mampu
melaksanakan tanggung jawabnya sesuai kompetensi yang dipersyaratkan. Pelatihan-pelatihan tersebut
terdiri dari: Teknisi Laboratorium Beton, Manajemen Risiko, Manajemen Produksi/Operasi, Teknisi
Laboratorium Beton, Manajemen Risiko Beton Precast, Manajemen Produksi Precast, Training E-Filing,
Pelaksanaan Workshop New Strategic Marketing, Teknisi Laboratorium Beton, Transfer Pengetahuan Mesin,
Training Software Akuntansi, Pelatihan General Affairs Professional Certification (CGAP), Pelatihan QMS ISO
9001:2008 Interpretation & Internal Audit, Pelatihan Basic Financial Modelling, Good Governance – Excellent
Performance, Pelatihan Sipil Geoteknik dan Software Plaxis, Gathering Finance & Leadership Development,
Pelatihan Surat Izin Operasional (SIO) Batching Plant & Concrete Pump, Pelatihan dan Sertifikasi Pengawas
Konstruksi Beton Pracetak Bangunan Gedung, Preparing ISO 9001:2015 Worskhop, Strategi Memenangkan
Tender Pemerintah Melalui Sistem Elektronik (E-Procurement), Geo Talk I, Seminar Merancang Program
Pelatihan & Pengembangan Collection, Training Understanding & Designing SOP dan Penugasan Seminar
Pembebasan Lahan. Total Peserta yang telah mengikuti pelatihan selama tahun 2015 sebanyak 317 (tiga ratus
tujuh belas) peserta.

70
4. Pengembangan

Rangkaian program pembelajaran bagi pertumbuhan individu untuk membantu pegawai tumbuh dan
berkembang sehingga organisasi selalu siap dalam lingkungan usaha yang kompetitif. Pembelajaran dilakukan
dengan memberikan wawasan, teknologi dan pandangan-pandangan yang baru dalam mempersiapkan
pegawai pada jabatan yang akan diproyeksikan kepadanya.

a. Leadership Development Program for Director & Commisioner


Memberikan wawasan baru bagi Direksi dan Komisaris untuk meningkatkan kapasitas Perseroan dalam
lingkungan usaha yang kompetitif. Juga memberikan kesempatan untuk menjalin network dalam rangka
memberdayakan sumber daya yang ada dalam organisasi sehingga menjadikan Perseroan sebagai
organisasi berkinerja tinggi.

b. Leadership Development Program for General Manager


Memberikan wawasan untuk menjadi Innovative Leaders yang penuh dengan terobosan-terobosan baru
dalam usaha pengembangan Perseroan. Juga mempersiapkan para GM/Manajer Kantor Pusat/Manajer
Plant/Manajer Batching Plant untuk menjadi Direktur yang dapat berkontribusi optimal dalam
meningkatkan kinerja Perseroan melalui konsep-konsep praktis kedirekturan (Directorship) dan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Materi meliputi: The Practices of Directorship;
Director Skills Introduction; Director Skills Brief; Strategic Bussiness Direction; Finance for Directors; HC for
Director; Marketing for Director; Trade Practices, Legal Risk, Law Awareness, Modern Firm & Corporate
Governance Problem; Enterprise Risk Management Board of Performance Evaluation.

c. Leadership Development Program for Middle Manager


Memberikan wawasan untuk menjadi Supportive Leaders yang kreatif untuk dapat mengoptimalkan
kontribusi terhadap Perseroan. Materi meliputi: Transformation and Breakthrough, Visualization and
Believability, Personal and Team Motivation, Building The Powers Team, The Excellent Leader, The
Interpersonal and Interactive Skills, The Art and Powers of Communications in the Corporate World.

d. Leadership Development Program for Project Manager and Superintendant


Memberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di plant/batching plant menyangkut bidang
Teknik Beton, SDM, Keuangan dan Pemasaran serta bagaimana menerapkannya di plant/batching plant
untuk dapat mencapai tujuan Perseroan.

e. Leadership Development Program for Junior Manager


Memberikan wawasan mengenai bagaimana membangun tim kerja, membangun hubungan kerja yang
harmonis dan mencapai kinerja yang ditargetkan. Materi diberikan secara in class and outward bound
yang meliputi: Keterampilan Komunikasi, Organisasi, Basic Leadership Ethics, Business Environment
Analysis, Etika Bisnis, Report/ Writing Skill.

f. Leadership Development Program for Finance and Human Capital


Memberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di plant/bathcing plant menyangkut bidang
SDM dan Keuangan serta bagaimana menerapkannya di plant/batching plant untuk dapat mencapai
tujuan Perseroan. Materi meliputi: Prinsip-prinsip Dasar Manajemen, Pengambilan Keputusan,
Manajemen SDM, Manajemen Operasional, Manajemen Keuangan,Pengembangan Diri dan Etika Bisnis.

5. Program Management Trainee (“MT”)

Perseroan akan melakukan proses program Management Trainee (MT) untuk memenuhi kebutuhan
karyawan jangka panjang dengan menyeleksi lulusan baru dari universitas/institusi pendidikan lainnya yang
memiliki reputasi dan track record baik di dalam negeri dan di luar negeri, yang diselenggarakan secara
terpusat dan dikoordinasikan oleh Departemen SDM, Sistem & TI. Dalam pelaksanaannya, peserta MT akan

71
menempuh tahapan-tahapan orientasi dan pembelajaran materi yang ada di semua lingkup bisnis proses
Perseroan dan selanjutnya dilakukan penilaian atas kemampuan adaptasi dan implementasi. Total waktu
yang diperlukan dalam masa MT ini adalah 6 (enam) bulan. Sampai dengan saat ini, Perseroan sudah
bekerjasama dengan WASKITA dalam melakukan seleksi MT.

6. Pengelolaan Aspek Perburuhan

Perseroan turut bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kerja dalam hal penerapan Peraturan Pemerintah
tentang pelaksanaan Upah Minimum Regional/Kota (“UMR/UMK”) dan Perseroan juga memberikan Asuransi
Kematian dan Kecelakaan Kerja. Di samping itu, Perseroan juga memberikan Tunjangan Hari Raya (“THR”) dan
Insentif Produksi.

7. Pengembangan dan Penerapan Sistem

Perseroan terus menerus mengembangkan dan meningkatkan sistem pengelolaan manajemen SDM yang
semakin baik dengan penerapan standar-standar yang bersifat internasional maupun regulasi baru, dengan
mengadopsi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Dengan berbagi pengalaman dalam praktek implementasi standar ini telah memperkaya wawasan dan
meningkatkan semangat “inovasi” yaitu untuk terus menerus melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Melalui kegiatan dan pelaksanaan program pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang terencana
dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai, sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan
dalam menjalankan dan memenuhi persyaratan jabatan. Dengan semakin meningkatnya kualitas pegawai
diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan produktivitas Perseroan. Perseroan
senantiasa menempatkan SDM sebagai faktor utama dalam menggerakkan organisasi, oleh karena itu
berbagai macam kegiatan, pendidikan, pelatihan dan pengembangan telah dilaksanakan dalam upaya menjaga
dan meningkatkan semangat serta motivasi yang tinggi.

Disamping meningkatkan kemampuan pegawai, Perseroan juga melengkapi peralatan kerja yang semakin baik
agar dalam melaksanakan tugas-tugas penting organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien, sesuai
tuntutan dalam sistem yang di adopsi, yaitu mempergunakan seluruh sumber daya sesuai dengan
peruntukannya dan menjaganya agar dapat berproduksi secara optimal.

G. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Pada tahun 2016, Perseroan pertama kali menerapkan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Sistem K3)
sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3 yang telah
memperoleh Piagam P2K3 oleh Disnaker, kemudian diterapkan juga pada pabrik-pabrik yang dimiliki oleh
Perseroan pada tahun-tahun berikutnya.

Pada tahun 2016, dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
(Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja), yang merupakan peningkatan dari Sistem SMK3 yang ada
sebelumnya, Perseroan telah juga menerapkan PP tersebut melalui audit oleh badan sertifikasi PT Sucofindo,
selain memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 seperti yang tersebut diatas Perseroan juga
menerapkan OHSAS 18001 : 2007.

Untuk memenuhi Standar Pelaksanaan K3 Perseroan mewajibkan kepada seluruh petugas yang bertanggung jawab
atas K3 Perseroan, memiliki sertifikat ahli K3 Umum. Proses sertifikasi bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi
Ahli K3 yang terdaftar di Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Dengan adanya program Sertifikasi ini
untuk menciptakan budaya “zero accident” di Perseroan.

72
H. STRUKTUR KEPEMILIKAN

Struktur kepemilikan Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Perseroan

I. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM

Nama Perseroan WASKITA


Tunggul Rajagukguk KU DI
Agus Sugiono K D
Deddy Jevri Hanteru Sitorus KI -
Suhendro Bakri KI -
Jarot Subana DU -
Agus Wantoro D -
A Yulianto Tyas Nugroho D -
MC. Budi Setyono IR MM DI -
Keterangan:
KU : Komisaris Utama
K : Komisaris
KI : Komisaris Independen
DU : Direktur Utama
D : Direktur
DI : Direktur Independen

J. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN


KEPEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk

PT Waskita Karya (Persero), Tbk (“WASKITA”) adalah pemilik/pemegang 15.816.680.599 (lima belas miliar delapan
ratus enam belas juta enam ratus delapan puluh ribu lima ratus sembilan puluh sembilan) saham dalam Perseroan
atau mewakili 99,99% (Sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan persen) dari seluruh Modal yang
Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan dan merupakan pemegang saham pengendali dari Perseroan.

Riwayat Singkat

WASKITA didirikan pertama kali sebagai perusahaan asing dengan nama “Volker Aaneming Maatschappij N.V.”
yang kemudian dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara (P.N.) Waskita Karja berdasarkan Peraturan Pemerintah
(PP) No.62 Tahun 1961 pada tanggal 29 Maret 1961, serta diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
No.83 Tahun 1961 dan Tambahan Lembaran Negara No.2217, yang berlaku surut hingga tanggal 1 Januari 1961,
dan Perseroan pada saat itu berkedudukan di Jakarta.

73
Setelah dinasionalisasi WASKITA kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Waskita Karya
berdasarkan Akta Pendirian No. 80 tanggal 15 Maret 1973 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 50
tanggal 8 Agustus 1973, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, akta-
akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman sesuai dengan surat keputusannya No.
Y.A.5/300/2 tanggal 20 Agustus 1973 dan telah didaftarkan di kantor kepaniteraan pengadilan negeri Jakarta
dibawah No.3062 dan 3063 tanggal 27 agustus 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 91 tanggal 13 November 1973 Tambahan No. 822.

Anggaran dasar WASKITA telah mengalami perubahan sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Emiten No.06 tanggal 4 Februari 2016, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta, Akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0016611 tanggal 5
Februari 2016 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0015956.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 5
Februari 2016, dimana para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
melalui pelaksanaan Opsi Beli Seri B sehubungan dengan MESOP sehingga merubah Pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran
Dasar Emiten, yang mana para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
Emiten dengan rincian sejumlah 1 (satu) saham seri A Dwiwarna dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus
Rupiah) atau dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) dan sejumlah
8.963.697.886 (delapan miliar sembilan ratus enam puluh tiga juta enam ratus sembilan puluh tujuh ribu delapan
ratus delapan puluh enam) saham seri B atau dengan jumlah nilai seluruhnya sebesar Rp896.369.788.700,-
(delapan ratus sembilan puluh enam miliar tiga ratus enam puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh delapan
ribu tujuh ratus Rupiah) dan masyarakat sejumlah 4.608.795.423 (empat miliar enam ratus delapan juta tujuh ratus
sembilan puluh lima ribu empat ratus dua puluh tiga) saham seri B, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp460.879.542.300,- (empat ratus enam puluh miliar delapan ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus empat
puluh dua ribu tiga ratus Rupiah).

Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha WASKITA adalah melakukan usaha di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, properti dan
realti, jasa penyewaan, investasi, perdagangan, pengelola kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di
bidang jasa konstruksi.

WASKITA melakukan perluasan kegiatan usaha dengan pengembangan pada bidang energi melalui pendirian PT
Waskita Sangir Energi, pada bidang pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol melalui pendirian PT Waskita Toll Road,
pada bidang precast melalui pendirian PT Waskita Beton Precast, pada bidang realti melalui pendirian PT Waskita Karya
Realty dan pada bidang energi melalui pendirian PT Waskita Karya Energi.

Struktur Permodalan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham WASKITA adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar
Seri Preferen (Seri A Dwiwarna) 1 100 0,000000003846
Seri Biasa (Seri B) 25.999.999.999 2.599.999.999.900 99,999999996154
Jumlah Modal Dasar 26.000.000.000 2.600.000.000.000 100,000000000000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Saham Preferen (Seri A Dwiwarna)
- Pemerintah Republik Indonesia 1 100 0,000000001
Saham Biasa (Seri B)
- Pemerintah Republik Indonesia 8.963.697.886 896.369.788.600 66,04311884
- Masyarakat 4.608.795.423 460.879.542.300 33,95688115
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 13.572.493.310 1.357.249.331.000 100,00000000

74
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Saham Dalam Portepel
Seri A Dwiwarna -
Seri B 12.427.506.689 1.242.750.668.900
Jumlah Saham Dalam Portepel 12.427.506.689 1.242.750.668.900 -

Susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi WASKITA

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi WASKITA sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan
Keputusan RUPS NO. 35 tanggal 29 Maret 2016, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
sebagaimana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat
Penerimaan Pemberitahuan perubahan data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0036466 tanggal 1 April 2016 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0041005.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 April 2016 sehingga belum
diberitahukan atau dimohonkan persetujuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, susunan manajemen
Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Mohamad Hasan


Komisaris Independen : Mohammad Aqil Irham
Komisaris Independen : Viktor S. Sirait
Komisaris : Arif Baharudin
Komisaris : Danis Hidayat Sumadilaga
Komisaris : Raden Agus Sartono

Direksi:

Direktur Utama : M. Choliq


Direktur Independen : Tunggul Rajagukguk
Direktur : Agus Sugiono
Direktur : Desi Arryani
Direktur : Adi Wibowo
Direktur : Nyoman Wirya Adnyana

Iktisar Data Keuangan Penting


(dalam jutaan rupiah)
31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Jumlah Aset 30.309.111 12.542.041 8.788.303
Jumlah Liabilitas 20.604.904 9.777.063 6.463.547
Jumlah Ekuitas 9.704.207 2.764.979 2.324.756

31 Desember
Keterangan
2015 2014 2013
Pendapatan Usaha 14.152.753 10.286.813 9.686.610
Beban Pokok Pendapatan (12.231.515) (9.177.917) (8.775.914)
Laba Bruto 1.921.238 1.108.896 910.696
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.567.117 471.887 307.949

75
J. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

I. Perjanjian Afiliasi

1. Perjanjian terkait kegiatan usaha dengan Pihak Afiliasi

a) Kontrak Jasa No. 02/SPP-KKDM/XII/2014 tentang pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-
Kampung Melayu (BECAKAYU) seksi 1: STA 01+011-STA 11+501 tanggal 10 Desember 2014 oleh dan
antara PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak
Kedua , dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Jasa Pemborongan pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-


Cawang-Kampung Melayu (BECAKAYU) seksi 1: STA 01+011-STA
11+501.
Nilai Perjanjian : Rp3.350.532.000.000,- (tiga triliun tiga ratus lima puluh miliar lima
ratus tiga puluh dua juta Rupiah). sudah termasuk pajak untuk PPN.
Jangka Waktu : jangka waktu pelaksanaan pekerjaaan adalah 1095 (seribu Sembilan
puluh lima) hari kalender sampai dengan 10 Desember 2017.
Cara Pembayaran : Pihak pertama akan membayar pekerjaan sebesar 100% (seratus
persen) pada waktu Pihak Kedua akan menerbitkan jaminan
pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai pekerjaan fisik
sebagai counter terhadap masa pemeliharaan pekerjaan. Pihak
pertama menjamin seluruh proses pembayaran selesai dalam waktu
30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya surat tagihan dari
Pihak Kedua.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Membayar pekerjaan sesuai dengan cara pembayaran yang
disepakati.
2) Berhak menunda pembayaran jika syarat pembayaran belum
dilengkapi.
3) Menunjuk pemimpin proyek sebagai wakil Pihak Pertama.
4) Menunjuk Konsultan Sueprvisi untuk pengawasan
pelaksanaan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Menyertakan Laporan Rincian Kemajuan Fisik pekerjaan
2) Mengasuransikan tenaga kerja.
3) Menerapkan dan memenuhi standar keselamatan kerja.
4) Wajib mengambil tindakan pencegahan terhapad kerusakan
lingkungan kerja.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.


Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam 30 (tiga puluh) hari tidak
tercapai kesepakatan, maka kedua belah pihak menyerahkan
perselisihan tersebut ke melalui Badan Arbitrase Nasional (BANI) di
Jakarta.

b) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 003/SPPM/WK/D.EPC/Kuala Tanjung/VI/2015 tanggal 18 Mei


2015 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Addendum kedua No.
ADD01/003/SPPM/WK/D.EPC/Kuala Tanjung/VII/2015 tanggal 31 Mei 2016 antara PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai
berikut:

76
Obyek Perjanjian : pengadaan material beton Ready Mix dan Precast untuk proyek
Kuala Tanjung;
Nilai Perjanjian : Rp200.590.917.522,- (dua ratus miliar lima ratus sembilan puluh juta
sembilan ratus tujuh belas ribu lima ratus dua puluh dua Rupiah)
sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen);
Jangka Waktu : sejak 15 Juni 2015 perjanjian sampai dengan tanggal 15 Juni 2017;
Cara Pembayaran : Pembayaran 5% (lima persen) dibayarkan setelah SPM/PO diterima.
Pembayaran selanjutnya dilaksanakan berdasarkan proses material
diterima di lapangan dengan sistem progress payment 1 (satu)
bulanan. Setiap tahapan pembayaran dari Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua dilaksanakan 7 (tujuh) hari setelah tagihan diterima
benar dan lengkap;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
2) Bertanggungjawab atas semua biaya yang dikeluarkan yang
menjadi kewajibannya sehubungan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini;
3) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim.
Penyelesaian Perselisihan : apabila timbul perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak
Kedua akan diselesaikan secara musyawarah mufakat dan apabila
dalam waktu 14 (empat belas) hari tidak tercapai kesepakatan
menyerahkan perselisihan tersebut dalam tingkat pertama dan
terakhir menurut peraturan dan prosedur Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI).

c) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 171/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 18 Agustus 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast dan Ready Mix untuk proyek Tol Medan
Kualanamu-Tebing Tinggi.
Nilai Perjanjian : Rp118.617.226.530,- (seratus delapan belas miliar enam ratus tujuh
belas juta dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus tiga puluh
Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sesuai dengan schedule
proyek, yang mana pelaksanaannya sampai dengan 28 Agustus
2016.
Cara Pembayaran :
1) Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material
diterima di lapangan dengan melampirkan Berita Acara
Penerimaan Material (BAPM), Berita Acara Prestasi Pekerjaan
(BAPP), dan Berita Acara Pembayaran (BAP);
2) Pembayaran berikutnya dilaksanakan berdasarkan progress
pengadaan material dengan menggunakan fasilitas Supply Chain
Finance (SCF), yang akan diproses pencairannya ke rekening
Bank Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak berkas tagihan dan kuitansi diterima Pihak

77
Pertama dengan lengkap dan benar;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Melakukan test sebelum maerial dikirim ke lapangan;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah
maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI).

d) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 94/SPPM/WK/DS/2015 tanggal 7 April 2015 antara PT Waskita
Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai
berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready Mix untuk proyek pembangunan
jalan layang Kapten Tendean- Blok M – Cileduk Paket Adem Malik.
Nilai Perjanjian : Rp13.783.717.442,- (tiga belas miliar tujuh ratus delapan puluh tiga
juta tujuh ratus tujuh belas ribu empat ratus empat puluh dua
Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31
Desember 2016.
Cara Pembayaran :
1) Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material
diterima di lapangan dengan melampirkan Berita Acara
Penerimaan Material (BAPM), dan Berita Acara Pembayaran
(BAP);
2) Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress pengadaan
material dengan menggunakan fasilitas Supply Chain Finance
(SCF);
3) Pelunasan pembayaran dilaksanakan setelah tagihan diterima
dengan benar dan lengkap;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan

78
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Melakukan test sebelum maerial dikirim ke lapangan;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah
maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

e) Kontrak jasa Pengadaan Material Precast & Ready mix Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Cimanggis–
Cibitung No. 01/KJPB/CCT/2015 tanggal 29 September 2015 antara PT Cimanggis Cibitung Tollways
sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Jasa Pengadaan Material Pembangunan pekerjaan tol Cimanggis-


Cibitung Seksi I STA. 23+900-STA.27+070.
Nilai Perjanjian : Rp405.391.466.000,- (empat ratus lima miliar tiga ratus sembialn
puluh satu juta empat ratus enam puluh enam ribu Rupiah) sudah
termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 28
September 2016.
Cara Pembayaran : Saat progress pekerjaan mencapai 100% (seratus persen) maka
Pihak Kedua akan membuat financial calculation, kemudian Pihak
Pertama akan membayar seluruh biaya tersebut. Pembayaran hasil
pekerjaan dapat dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah diterimanya surat tagihan yang lengkap;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Melakukan pembayaran setelah pekerjaan selesai;
2) Berhak menunda pembayaran jika dokumen syarat
pembayaran belum diserahkan secara lengkap;
3) Berhak menunjuk pemimpin proyek sebagai wakil Pihak
Pertama.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Mengasuransikan tenaga kerja pada perusahaan asuransi;
2) Menerapkan peraturan keselamatan kerja;
3) Berhak menunjuk General Superintedent sebagai kepala
pelaksana di lapangan.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender. Apabila perselisihan tidak
dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

f) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 217/SPPM/WK/D.I/2015 tanggal 12 September 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast & Ready Mix untuk proyek Jalan Tol
Solo–Kertosono Paket NKJ -1 STA=90+250 s/d STA=110+250.
Nilai Perjanjian : Rp242.546.348.000,- (dua ratus empat puluh dua miliar lima ratus
empat puluh enam juta tiga ratus empat puluh delapan ribu Rupiah)
sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

79
Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31
Desember 2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran 10 % (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/PO
diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress
pengiriman material dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu)
bulan;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

g) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 215/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 12 September 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast & Ready Mix untuk proyek Jalan Tol
Solo–Kertosono Paket SNJ -1 STA=20+900 s/d STA=56+050.
Nilai Perjanjian : Rp422.991.961.000,- (empat ratus dua puluh dua miliar sembilan
ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus enam puluh satu
Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen)
Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31
Desember 2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran 10% (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/SPO
diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress
pengiriman material dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu)
bulan;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

80
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

h) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 216/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 12 September 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast & Ready Mix untuk proyek Jalan Tol
Solo–Kertosono Paket SNJ -2 STA=56+050 s/d STA=90+250.
Nilai Perjanjian : Rp352.422.331.000,- (tiga ratus lima puluh dua miliar empat ratus
dua puluh dua juta tiga ratus tiga puluh satu ribu Rupiah) sudah
termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31
Desember 2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran 10% (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/SPO
diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress
pengiriman material dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu)
bulan;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

i) Kontrak Perjanjian Pemesanan Material No. 01/KPPM/WK/DS/2015 tanggal 5 Juni 2015 antara PT Waskita
Karya (Persero) Tbk-Wika KSO sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan
ketentuan sebagai berikut:

81
Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Jalan Tol Ciawi
Sukabumi Paket 1.
Nilai Perjanjian : Rp40.730.987.000,- (empat puluh miliar tujuh ratus tiga puluh juta
sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk
PPN 10% (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Desember
2016.
Cara Pembayaran : Progress tagihan berdasarkan realisasi pengiriman per 2 (dua)
minggu dan dibayarkan dengan menggunakan fasilitas SCF atau
dibayar langsung oleh Pihak Pertama tanpa menggunakan fasilitas
Supply Chain Finance (SCF). Pembayaran tersebut dilaksanakan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak invoice diterima
dengan lengkap dan benar;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menyediakan lahan untuk lokasi batching plant seluas 7.000 m²
(tujuh ribu meter persegi) dalam keadaan rapat dan padat;
2) Membantu Pihak Kedua yang berkaitan dengan ijin operasional
Batching Plant di lokasi proyek;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material;
4) Melakukan inspeksi material bersama konsultan pengawas dan
pengguna jasa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib mendirikan batching plant tipe wet di lokasi proyek;
2) Membayar biaya sewa lahan yang dipergunakan untuk batching
plant selama 2 (dua) tahun;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

j) Kontrak Perjanjian Pemesanan Material No. 25/SPPM/WK/DG/2015 tanggal 23 Januari 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Brooklyn &
Apartment.
Nilai Perjanjian : Rp31.503.459.240,- (tiga puluh satu miliar lima ratus tiga juta empat
ratus lima puluh sembilan rupiah dua ratus empat puluh Rupiah)
sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 September
2016.
Cara Pembayaran : Progress dilakukan sesuai progress pengiriman dengan
menggunakan fasilitas SCF atau dibayar langsung oleh Pihak
Pertama tanpa menggunakan SCF. Pihak pertama akan membayar
jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 60 (enam puluh) hari
kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan
lengkap dan benar;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

82
1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material;
2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik sebagian
atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur
tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari
Pihak Pertama;
2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang
diserahkan;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah
maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

k) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 003/SPPM/WK/DG/GVC/2015 tanggal 20 Mei 2015 sebagaimana
telah diubah terakhir dengan No. 003/ADD.II/SPPM/WK/D.G/GVC/2015 tanggal 31 Mei 2016 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Grande Valore
Condominium Bekasi.
Nilai Perjanjian : Rp4.988.027.000,- (empat miliar sembilan ratus delapan puluh
delapan juta dua puluh tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10%
(sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak 20 Mei 2015 sampai dengan 31 Desember 2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan sesuai progress pengiriman dengan
menggunakan fasilitas SCF. Pihak pertama akan membayar jumlah
tagihan Pihak Kedua dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap
dan benar;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material;
2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik sebagian
atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur
tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari
Pihak Pertama;
2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang
diserahkan;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah
maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

83
l) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 19/SPPM/WK/DG/2015 tanggal 3 Februari 2015 antara PT.
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Rajawali Royal
Apartment Palembang.
Nilai Perjanjian : Rp20.288.380.750,- (dua puluh miliar dua ratus delapan puluh
delapan juta tiga ratus delapan puluh ribu tujuh ratus lima puluh
Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 13 Oktober
2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan sesuai progress pengiriman dengan
menggunakan fasilitas SCF. Pihak pertama akan membayar jumlah
tagihan Pihak Kedua dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap
dan benar;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material;
2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik sebagian
atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur
tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari
Pihak Pertama;
2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang
diserahkan;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah
maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

m) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 93/SPPM/WK/DG/2015 tanggal 15 Oktober 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Royal Dental
Hospital Tangerang.
Nilai Perjanjian : Rp13.224.200.000,- (tiga belas miliar dua ratus dua puluh empat juta
dua ratus ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Agustus
2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan setelah material dikirim secara bertahap
berdasarkan progress material terkirim/diterima di lapangan serta
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pembayaran dilakukan dengan
sistem SCF atau Open Account Finance (OAF). Pihak pertama akan
membayar jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 60 (enam
puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur
tagihan dengan lengkap dan benar;

84
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material;
2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik sebagian
atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur
tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dianggap mengetahui dan menguasai spesfikasi teknis,
termasuk masa pemeliharaan yang berkaitan material;
2) Wajib mengadakan pemeriksaan mutu/ test material;
3) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari
Pihak Pertama;
4) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang
diserahkan;
5) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah
maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

n) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 003/SPPM/WK-PP-HK/KSO/2014 tanggal 3 November 2014


sebagaimana diubah terakhir kali dengan Addendum kedua No. 003/ADD-2/SPPM/WK-PP-HK/KSO/2014
tanggal 11 Juli 2016 sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai
berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready Mix untuk proyek Pembangunan
Jalan Tol Depok Antasari Paket 1 dan Paket 2.
Nilai Perjanjian : Rp162.854.032.000,- (seratus enam puluh dua miliar delapan ratus
liima puluh empat juta tiga puluh dua ribu Rupiah) sudah termasuk
PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Desember
2016.
Cara Pembayaran : Pengajuan pembayaran (invoice) dapat dilakukan Pihak Kedua
minimal setiap 2 (dua) minggu berdasarkan rekapitulasi pengiriman
material yang diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan
berdasarkan progress material yang dilunasi selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah Berita Acara Pembayaran ditandatangani kedua
belah pihak dan kelengkapan administrasi sudah lengkap dan benar;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material;
2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik sebagian
atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur
tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dianggap mengetahui dan menguasai spesfikasi teknis,
termasuk masa pemeliharaan yang berkaitan material;
2) Wajib mengadakan pemeriksaan mutu/ test material;
3) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari
Pihak Pertama;
4) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang

85
diserahkan;
5) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

o) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 189/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 12 September 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan material Spun Pile untuk proyek Jalan Tol Solo –
Kertosono Paket NKJ – 1 STA = 90+250 s/d STA= 110+250.
Nilai Perjanjian : Rp2.399.969.505,- (dua miliar tiga ratus sembilan puluh sembilan
juta sembilan ratus enam puluh sembilan ribu lima ratus lima puluh
lima Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Agustus
2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran 10% (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/PO
diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material
diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan dengan jatuh tempo
pembayaran 1 (satu) bulan setelah tagihan diterima dengan benar
dan lengkap;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material;
2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik sebagian
atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur
tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dianggap mengetahui dan menguasai spesfikasi teknis,
termasuk masa pemeliharaan yang berkaitan material;
2) Wajib mengadakan pemeriksaan mutu/ test material;
3) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari
Pihak Pertama;
4) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang
diserahkan;
5) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah
maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

86
p) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 29/SPPM/WK/DS/2014 tanggal 01 November 2014 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material beton Ready Mix dan Precast untuk proyek Tol
Pejagan–Pemalang Seksi II;
Nilai Perjanjian : Rp162.517.877.103,- (seratus enam puluh dua lima ratus tujuh belas
juta delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu seratus tiga Rupiah) sudah
termasuk PPN 10% (sepuluh persen);
Jangka Waktu : Pengiriman Material ditetapakan sesuai dengan kebutuhan
dilapangan atau Mengikuti jadwal induk, terhitung sejak tanggal di
tanda-tanganinya perjanjian ini sesuai dengan schedule proyek dan
berlangsung selama 730 (tujuh ratus tiga puluh) hari Kalender;
Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima
dengan menggunakan fasilitas SCF, yang proses pencairannya ke
rekening bank Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak berkas tagihan diterima dengan lengkap dan benar;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
2) Bertanggungjawab atas semua biaya yang dikeluarkan yang
menjadi kewajibannya sehubungan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini;
3) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam 14 (empat belas) hari
tidak tercapai kesepakatan, maka kedua belah pihak menyerahkan
perselisihan tersebut dalam tingkat pertama dan tingkat terakhir
menurut peraturan dan prosedur Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI).

q) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 108/SPPM/WK/DS/2015 tanggal 10 April 2015 antara PT Waskita
Karya (Persero) Tbk divisi sipil sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan
ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan Spun Pile untuk proyek PT Pal Submarine Facilities.
Nilai Perjanjian : Rp24.297.649.528,- (dua puluh empat miliar dua ratus sembilan
puluh tujuh juta enam ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus
dua puluh delam Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh
persen).
Jangka Waktu : sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau mengikuti jadwal Induk,
terhitung sejak tanggal ditanda-tanganinya perjanjian ini dan sesuai
dengan schedule proyek oleh Pihak Pertama dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa selam 730 (tujuh ratus tiga
puluh) hari kalender.
Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima di
lapangan yang mana pelunasan pembayaran dilaksanakan setelah
tagihan diterima dengan benar dan lengkap.

87
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

r) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 04/SPPM/WK-BRP JO/JUFMP-7/2015 tanggal 6 Oktober 2015
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Addendum kedua No. 04.Add-2/SPPM/WK-BRP JO/JUFMP-
7/2015 tanggal 31 Mei 2016 antara Waskita–Basuki JO sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai
Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan CCSP dan Square Pile untuk Proyek Dredging and
Enbankment of Grogol Sekretaris Drain, Krukut Cideng, Krukut Lama
dan pakin, Kali Besar, Jelakeng Sub Project Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP-7).
Nilai Perjanjian : Rp41.147.508.600,- (empat puluh satu miliar seratus empat puluh
tujuh juta lima ratus delapan ribu enam ratus Rupiah) termasuk PPN
10% (sepuluh persen).
Jangka Waktu : sejak 6 Oktober 2015 yang berlaku sampai dengan 31 Desember
2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan dengan sistem SCF dengan tahapan
sebagai berikut : Pembayaran uang muka sebesar 10% (sepuluh
persen) dari nilai perjanjian akan dibayarkan setelah
ditandatanganinya Perjanjian ini dan setelah Pihak Kedua
menyerahkan jaminan uang muka. Pembayaran selanjutnya sebesar
90% (sembilan puluh persen) dilaksanakan berdasarkan progress
material diterima. Berkas tagihan harus diserahkan secara benar dan
lengkap;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

88
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:
1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

s) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 81/SPPM/WK /DS/2014 tanggal 27 Maret 2014 sebagaimana
diubah terakhir kali dengan Addendum II No. 265.Add-2/SPPM/WK/DRB/2015 tanggal 10 Juli 2015 antara
PT Waskita Karya Persero Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan
ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan Material beton ready mix untuk Proyek Flyover dan
Ground Road Terminal 3 Soekarno Hatta.
Nilai Perjanjian : Rp30.021.302.025,- (tiga puluh miliar dua puluh satu juta tiga ratus
dua ribu dua puluh lima Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh
persen).
Jangka Waktu : sampai dengan 30 Desember 2016.
Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima di
lapangan. Setiap tahapan pembayaran dilaksanakan 30 (tiga puluh)
hari setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

89
t) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 171/SPPM/WK /DI/2015 tanggal 18 Agustus 2015 antara PT
Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan Material Precast dan Ready mix untuk Proyek Tol Medan
- Kualanamu - Tebing Tinggi.
Nilai Perjanjian : Rp118.617.226.530,- (seratus delapan belas miliar enam ratus tujuh
belas juta dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus tiga puluh
Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh persen).
Jangka Waktu : mengikuti schedule proyek yang berlangsung selama 450 (empat
ratus lima puluh) hari kalender
Cara Pembayaran : pembayaran dilaksanakan berdasarkan Progress Material diterima di
lapangan. Pembayaran dilaksanakan menggunakan fasilitas SCF yang
proses pencairannya ke rekening bank paling lambat 30 (tiga puluh)
hari setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap;
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan
Pengawas;
2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari sebelum
jadwal yang ditentukan;
3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-
syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;
2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan
pengadaan material sesuai dengan jadwal;
3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu;
4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta.

2. Perjanjian Lainnya dengan Pihak Afiliasi

a) Perjanjian Fasilitas Pinjaman Pemegang Saham No. L.08/P/WK/2016 No. 10/SPN/PERSEROAN/2016


tanggal 29 Januari 2016 oleh dan antar PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan
Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Jumlah Pinjaman : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah).


Tujuan Pinjaman : Untuk peningkatan kapasitas produksi
Jangka Waktu : 6 (enam) bulan.
Bunga : 10,5% (sepuluh koma lima persen).
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah untuk
mufakat, apabila tidak dapat diselesaikan dalam 14 (empat
belas) hari maka akan diselesaikan melalui Peraturan dan
Prosedur Penyelesaian BANI di Jakarta.

90
Atas perjanjian tersebut, PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah melakukan keterbukaan informasi untuk
memenuhi Peraturan bapepam No. IX.E.1, tentang Transaksi Afiliasi dan benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu sesuai dengan surat No. 072/WK/SP/2016 tanggal 2 Februari 2016.

Berdasarkan keterangan Perseroan atas perjanjian tersebut sampai dengan saat ini masih berlaku dan
mengikat para pihak dan apabila berakhir akan dilakukan perpanjangan.

Hubungan afiliasi yang dimiliki Perseroan dengan pihak-pihak yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

Hubungan afiliasi secara langsung

1. WASKITA yang merupakan pemegang saham utama Perseroan

Hubungan afiliasi secara tidak langsung

1. KKDM yang merupakan anak perusahaan WTR yang mana WTR merupakan anak perusahaan WASKITA
2. PPTR yang merupakan anak perusahaan WTR yang mana WTR merupakan anak perusahaan WASKITA
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) yang merupakan perusahaan BUMN.
BNI merupakan salah satu pihak yang mempunyai hubungan afiliasi secara tidak langsung dikarenakan BNI
merupakan perusahaan BUMN. Karena WASKITA yang juga merupakan pemegang saham utama Perseroan juga
merupakan perusahaan BUMN.
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) yang merupakan perusahaan BUMN.
BRI merupakan salah satu pihak yang mempunyai hubungan afiliasi secara tidak langsung dikarenakan BNI
merupakan perusahaan BUMN. Karena WASKITA yang juga merupakan pemegang saham utama Perseroan juga
merupakan perusahaan BUMN.

I. Perjanjian dengan Pihak Ketiga lainnya

1. Perjanjian terkait kegiatan usaha dengan pihak ketiga

a. Surat Perjanjian Pekerjaan Konstruksi No. 1208/-1792.12 tanggal 16 Maret 2016 antara Dinas Bina Marga
Provinsi DKI Jakarta sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai
berikut:

Obyek Perjanjian : Perbaikan dan pemeliharaan jalan lajur Busway (Pekerjaan


Concrete Barrier)
Nilai Perjanjian : Rp14.999.379.000,- (empat belas miliar sembilan ratus sembilan
puluh sembilan juta tiga ratus tujuh puluh sembilan ribu Rupiah)
sudah termasuk PPN.
Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 (seratus dua
puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan tanggal 13 Juli 2016 dan
masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak serah
terima pekerjaan pertama/PHO.
Cara Pembayaran : Pihak pertama akan melaksanakan pembayaran harga harga
pekerjaan konstruksi kegiatan kepada Pihak Kedua dengan cara
angsuran sesuai kemajuan fisik yang tertuang di dalam berita
acara progress/kemajuan pekerjaan di lapangan yang telah
dilaksanakan oleh Pihak Kedua setiap satu minggu atau lebih
dan Pihak Kedua berkewajiban membayar Pajak(PPH) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang pembayarannya dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

91
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak meminta dan memerintahkan pihak Kedua untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
ketentuan-ketentuan perjanjian ini beserta seluruh
dokumen perjanjian; dan
2) Berkewajiban melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua
sesuai dengan ketentuan pasal 2 perjanjian.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Berhak menerima pembayaran dari Pihak Pertama atas
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan
berdasarkan ketentuan pasal 2 perjanjian;
2) Wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki
pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dan lapangan dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan
untuk pelaksanaan penyelesaian dan perbaikan pekerjaan
sesuai ketentuan-ketentuan perjanjian beserta seluruh
dokumen perjanjian, sampai diterima baik oleh Pihak
Pertama;
3) Wajib menyediakan asuransi terhitung sejak tanggal SPMK
sampai dengan tanggal selesainya masa pemeliharaan
4) Wajib menerapkan ketentuan-ketentuan pengelolaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam seluruh
tahapan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku saat ini
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat
pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan
musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI).

b. Surat Perjanjian Jual Beli No. HK.DG/Ba.0490/SPJB/026 tanggal 2 Maret 2015 sebagaimana diubah terakhir
kali dengan Addendum I No. HK.DG/Ba.490/SPJB-ADD I/026 tanggal 22 Desember 2015 antara PT. Hutama
Karya (Persero) Divisi Gedung sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Material beton ready mix untuk proyek Atlanta Residence dan
Proyek-proyek di sekitar plant Jl. M. Kahfi-Jakarta Selatan.
Nilai Perjanjian : Rp16.470.960.000,- (enam belas miliar empat ratus tujuh puluh
juta sembilan ratus enam puluh ribu Rupiah) sudah termasuk
PPN 10 % (sepuluh persen).
Jangka Waktu : 3 Maret 2015 sampai dengan 31 Desember 2016.
Cara pembayaran : Pembayaran material akan dilakukan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak kedua dengan SKBDN USANCE 90 (sembilan puluh)
hari setelah setiap berita acara penerimaan barang dan berita
acara pembayaran ditanda tangani kedua belah pihak dan
dokumen penagih diterima oleh Bank Penerbit.

92
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Memberikan jadwal pengiriman beton siap pakai 1 (satu)
minggu dimuka;
2) Melakukan pembayaran dengan cara yang telah disepakati;
3) Berhak menolak bahan/ material yang kualitasnya tidak
memenuhi persyaratan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Memenuhi kebutuhan pasokan beton siap pakai;
2) Beton harus memenuhi syarat-syarat ACI Code kecuali
ditentukan lain pada gambar kerja;
3) Bila terdapat penyimpangan kualitas, Pihak Kedua wajib
mengganti material tersebut dengan segala kerugian/biaya
yang timbul akibat penyimpangan tersebut sepenuhnya
menjadi beban Pihak Kedua.
Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat
pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan
musyawarah dan mufakat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari.
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara
musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

2. Perjanjian-Perjanjian Penting Lainnya Dengan Pihak Ketiga


i. Perjanjian Sewa-menyewa

a) Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tanggal 12 Januari 2015 yang dibuat di hadapan Nyi Raden Kania
Nursanti, S.H., Notaris di Bekasi oleh dan antara Heru Jodana sebagai Pihak Pertama atau Yang
Menyewakan dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua atau Yang Menyewa, dengan ketentuan sebagai
berikut:

Objek Perjanjian : Sebidang tanah seluas 9.299 m² (sembilan ribu dua ratus sembilan
puluh sembilan meter persegi), sebagaimana sertifikat Hak Milik
Nomor 3785/Cikarang Kota,yang diuraikan dalam Surat Ukur
tanggal 10 Oktober 2013 No. 119/Cikarang Kota/2013, yang
terletak di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan
Cikarang Utara, Desa Cikarang Kota, Jalan Gatot Subroto.
Nilai Perjanjian : Rp3.750.000.000,- (tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah).
Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk stockyard atau batching plant
Jangka Waktu : 5 (lima) tahun sejak tanggal 12 Januari 2015 hingga 12 Januari
2020.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin bahwa Pihak kedua tidak akan memperoleh
gangguan atau rintangan dari Pihak lain dalam
memanfaatkan tanah;
2) Wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama
bermaksud menjual tanah;
3) Berhak menerima pembayaran dari Pihak Kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Berhak melakukan pembangunan yang dianggap perlu

93
untuk kepentingan operasional Pihak Kedua;
3) Mengembalikan tanah dalam keadaan terakhir dipakai;
4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
Apabila tidak tercapai kesepakatan maka semua perselisihan yang
timbul akan diselesaikan menurut prosedur Badan Arbitrase
Nasional.

b) Perjanjian Sewa Menyewa No. 27 tanggal 21 Januari 2015 yang dibuat di hadapan Edy Suparyono, S.H., M.
Kn., Notaris di Jakarta Timur oleh dan antara Sutjipto Arifin, Sukmaawati Arifin, Sulastri Arifin, Sri Herwati
Arifin, Daisy Sy Chua sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Tanah dengan luas keseluruhan 13.117 m² (tiga belas ribu seratus
tujuh belas meter persegi) yang terletak di DKI Jakarta, Jakarta
Timur, Kecamatan Duren Sawait, Kelurahan Pondok Kelapa, Jalan
Pondok Kelapa Selatan, Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang Raya No.
26, RT 006, RW 12.yang terdiri atas:
1) AJB No. 169/2013 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat di
hadapan Bonar Sihombing, S.H., Selaku PPAT di Jakarta
Timur, atas seluas 10.540 m² (sepuluh ribu lima ratus empat
puluh meter persegi);
2) SHM No. 07568/Pondok Kelapa seluas 1.352 m² (seribu tiga
ratus lima puluh dua meter persegi) atas nama Sukmawati
Arifin;
3) SHM No. 07569/Pondok Kelapa seluas 1.351 m² (seribu tiga
ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sutidjan
Arifin;
4) SHM No. 07570/Pondok Kepala seluas 1.351 m² (seribu tiga
ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sulastri
Arifin;
5) SHM No. 07567/Pondok Kelapa seluas 1.351 m² (seribu tiga
ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sutjipto
Arifin;
Nilai Perjanjian : Total sebesar Rp3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah) untuk tiga
tahun.
Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk batching plant
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan ini.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau
gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan
tersebut;
2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal
Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;
3) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Berhak melakukan pembangunan yang dianggap perlu
untuk kepentingan operasional Pihak Kedua;

94
3) Mengembalikan tanah dalam keadaan terakhir dipakai;
4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan
akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut
prosedur BANI.

c) Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 6 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Sunastitiningsih, S.H., Notaris
di Kabupaten Sragen oleh dan antara Hendro Prasetyo, sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai
Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah-tanah berikut:


1) SHM No. 2.693 seluas 3.650 m² (tiga ribu enam ratus lima
puluh meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No.
5.777/1996 tanggal 6 Mei 1996 di Desa Banaran,
Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi
Jawa Tengah atas nama Hendra Prasetyo;
2) SHM No. 2.694 seluas 300 m² (tiga ratus meter persegi)
sesuai dengan Gambar Situasi No. 5.778/1996 tanggal 6
Mei 1996 di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan,
Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah atas nama Hendra
Prastyo;
3) SHM No. 546 seluas 3.330 m² (tiga ribu tiga ratus tiga puluh
meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No.
1.619/1988 tanggal 6 Mei 1996 di Desa Banaran,
Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi
Jawa Tengah atas nama Hendra Prastyo;
4) SHM No. 549 seluas 3.350 m² sesuai dengan Gambar Situasi
No. 1.620/1988 tanggal 6 Mei 1996 di Desa Banaran,
Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi
Jawa Tengah atas nama Hendra Prastyo.
Nilai Perjanjian : Rp420.000.000,- (empat ratus dua puluh juta Rupiah) sudah
termasuk PPh 10%.
Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk operasional proyek jalan tol
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan ini, yaitu hingga 6 Juli 2018.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan
dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;
2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Wajib mengembalikan obyek sewa dalam keadaan rapi;
3) Berhak mengadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan;
4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak
telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di
Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

95
d) Perjanjian Sewa Menyewa No. 26 tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dwi Sudaryanti, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kabupaten Sragen oleh dan antara Sukidiyanto selaku Kepala Desa Kebonromo, sebagai
Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah kas desa seluas 9.445 m² (sembilan ribu empat
ratus empat puluh lima meter persegi) di Desa Kebonmoro,
Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen yang disewakan
berdasarkan berdasarkan Berita Acara Sewa Tanah Kas Desa antara
Pemerintah Desa Kebonromo dan Anggota Badan
Permusyawaratan Desa Kebonromo No. 593.11/116/12/2015
tanggal 7 Desember 2015.
Nilai Perjanjian : Rp45.000.000,- (empat puluh lima juta Rupiah).
Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sejak penandatanganan ini, yaitu hingga 23
Desember 2017.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau
gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan
tersebut;
2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan
kebutuhan;
3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak
telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di
Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

e) Perjanjian Sewa Menyewa No. 03 tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Siti Nur Aini, S.H., M.Kn.,
Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Yustinus Soeroso sebagai Pihak Pertama dengan
Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah berikut:


1) Sebidang tanah seluas 6.879 m² (enam ribu delapan ratus
tujuh puluh sembilan meter persegi) dengan SHM No.
686/Karangmalang yang terletak di Desa Karangmalang,
Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa
Tengah sesuai dengan Surat Ukur No. 2191/1998 tanggal 22
Juni 1988 atas nama Yustinus Soeroso;
2) Sebidang tanah seluas 7.565 m² (tujuh ribu lima ratus enam
puluh lima meter persegi) dengan SHM No.
717/Karangmalang yang terletak di Desa Karangmalang,
Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa
Tengah sesuai dengan Surat Ukur No. 3193/1998 tanggal 10
September 1988 atas nama Yustinus Soeroso.

96
Nilai Perjanjian : Rp900.000.000,- (sembilan ratus juta Rupiah).
Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk base camp dan pembuatan Pendirian
bangunan batching plant untuk Supply Ready Mix Concrete,
kebutuhan operasional jalan tol Solo-Kertosono
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 30 Juni 2018.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau
gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan
tersebut;
2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan
kebutuhan;
3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya;
4) Memperbaiki jalan jika terjadi kerusakan akibat aktifitas
Pihak kedua;
5) Seluruh dampak sosial dengan lingkungan sekitar yang
timbul dikarenakan pemanfaatan tanah menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak
telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di
Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

f) Perjanjian Sewa Menyewa No. 07 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dwi Sudaryanti, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Tri Lestari sebagai Pihak Pertama dengan
Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah di Kelurahan Sidoharjo, kecamatan


Sidoharjo, Kabupaten Sragen milik Tri Lestari sebagai berikut:
1) Sebidang tanah atas SHM No. 2985 sesuai dengan surat
ukur No. 01356/2013 tanggal 12 November 2013 seluas
3.005 m² (tiga ribu lima meter persegi);
2) Sebidang tanah atas SHM No. 2995 sesuai dengan Surat
ukur No. 01350/2013 tanggal 12 November 2013 seluas
2.279 m² (dua ribu dua ratus tujuh puluh sembilan meter
persegi).
Nilai Perjanjian : Rp129.164.000,- (seratus dua puluh sembilan juta seratus enam
puluh empat ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh
persen).
Penggunaan Tanah : tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (Pendirian batching plant dan ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau
gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan
tersebut;
2) Berhak atas uang sewa.

97
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:
1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan
kebutuhan;
3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak
telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di
Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

g) Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dwi Sudaryanti, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Hajah Tri Nani, Hayu Arrofika, Hayu Adhim
Ghafur, dan Rahayu Aletif Delima sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan
ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah di Kelurahan Sidoharjo, kecamatan


Sidoharjo, Kabupaten Sragen berikut:
1) Sebidang tanah atas SHM No. 1743 sesuai dengan Gambar
Situasi No. 5523/2013 tanggal 19 April 1995 seluas 3.420 m²
(tiga ribu empat ratus dua puluh meter persegi);
2) Sebidang tanah atas SHM No. 1461 sesuai dengan seluas
3.550m² (tiga ribu lima ratus lima puluh meter persegi).
Nilai Perjanjian : Rp170.377.000,- (seratus tujuh puluh juta tiga ratus tujuh puluh
tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).
Penggunaan Tanah : tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (Pendirian batching plant dan ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau
gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan
tersebut;
2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan
kebutuhan;
3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya;
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak
telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di
Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

h) Perjanjian Sewa Menyewa No. 44 tanggal 18 November 2015 yang dibuat di hadapan Ildiastuti, S.H.,
M.Kn., Notaris di Ngawi oleh dan antara Wuryaningsih sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai
Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

98
Objek Perjanjian : Sewa atas tanah menurut SHM No. 296/Desa Jenggrik sesuai
Gambar Situasi no. 215/1984 tanggal 23 Januari 1984 seluas 8.050
m² (delapan ribu lima puluh meter persegi) terletak di Desa
Jenggrik, kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa
Timur.
Nilai Perjanjian : Rp333.333.000,- (tiga ratus tiga puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh
tiga ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 17 November 2017.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau
gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan
tersebut;
2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan
mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka
waktu sewa;
2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan
kebutuhan;
3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak
telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di
Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Ngawi.

i) Perjanjian Sewa Menyewa No. 8 tanggal 15 April 2015 yang dibuat di hadapan Dewi Kusumawati, S.H.,
Notaris di Jakarta oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama/Penyewa dengan Jamaludin sebagai
Pihak Kedua/Yang Menyewakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa bangunan serta tanah dengan uraian sebagai berikut:
1) SHM No. 709/Cakung Barat seluas 7.840 m² (tujuh ribu
delapan ratus empat puluh meter persegi) sesuai dengan
surat ukur No. 00011/Cakung Barat/2014 tanggal 19 maret
2014 terletak di Jakarta Timur, Kec. Cakung, Kel. Cakung
Barat, Jl. Raya Cakung Cilincing, RT 007, RW 008 atas nama
Haji Misan
2) SHM. No. 710/Cakung Barat/ 2014 seluas 1.600 m² (seribu
enam ratus meter persegi) sesuai dengan surat Ukur No.
00010/cakung Barat/ 2014 tanggal 19 Maret 2014 yang
terletak di Jakarta Timur, Kec. Cakung, Kel. Cakung Barat, Jl.
Raya Cakung Cilincing, RT 007, RW 008 atas nama Haji
Misan
Nilai Perjanjian : Total keseluruhan hingga tahun kelima adalah Rp13.144.425.280,-
(tiga belas miliar seratus empat puluh empat juta empat ratus dua
puluh lima ribu dua ratus delapan puluh Rupiah).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk mendirikan batching plant
Jangka Waktu : Hingga 15 April 2020.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

99
1) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya
sendiri;
2) Berhak membangun untuk kepentingan operasional;
3) Wajib mengembalikan tanah dalam keadaan baik.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib menjamin bahwa selama jangka waktu sewa, Pihak
Pertama tidak akan memperoleh gangguan atau rintangan
dari pihak lain memanfaatkan tanah;
2) Dalam hal terjadi sengketa tanah akan menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua dan membebaskan Pihak Pertama dari
segala tuntutan yang timbul.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan
akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut
prosedur BANI.

j) Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tanggal 11 Agustus 2015 yang dibuat dihadapan Mokhamad Kholis, S.H.,
Notaris di Kabupaten Batu Bara oleh dan antara Syahman Harahap sebagai yang Menyewakan dan
Perseroan sebagai Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Tanah yang dikuasai negara (belum mempunyai sertifikat) seluas
kurang lebih 20.000 m² (dua puluh ribu meter persegi) di Sumatra
Utara, kabupaten batu Bara, Kec. Sei Suka, Desa Kwala Tanjung
yang diperoleh Pihak Pertama berdasarkan Akta Pelepasan Hak
dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 16 Oktober 2013 dihadapan
Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara dan tanah
yang dikuasai negara (belum mempunyai sertifikat) seluas kurang
lebih 14.475 m² (empat belas ribu empat ratus tujuh puluh lima
meter persegi) di Sumatra Utara, kabupaten batu Bara, Kec. Sei
Suka, Desa Kwala Tanjung yang diperoleh Pihak Pertama
berdasarkan Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 11 tanggal
16 Oktober 2013 dihadapan Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di
Kabupaten Batu Bara.
Nilai Perjanjian : Rp1.800.000.000,- (satu miliar delapan ratus juta Rupiah).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk mendirikan batching plant ready mix
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin Pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan
atau tuntutan dari siapaun yang juga;
2) Apabila terdapat sengketa atas tanah, hal tersebut menjadi
tanggung jawab Pihak Pertama dan membebaskan Pihak
Kedua dari segala tuntutan yang timbul.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Menanggung Pajak Bumi dan Bangunan atas tanah,
rekening telepon, listrik, air dan retribusi;
2) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya
sendiri;
3) Berhak membangun untuk kepentingan operasional.

100
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Kisaran.

k) Perjanjian Sewa Menyewa No. 4 tanggal 14 Desember 2015 yang dibuat di hadapan indah Witmiati, S.H.,
M.Kn., Notaris di Bekasi oleh dan antar Sunardi sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan
sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah seluas 10.433 m² (sepuluh ribu
empat ratus tiga puluh tiga meter persegi) sebagai berikut:
1) SHGB No. 00013/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
383/1972 tanggal 3 Agustus 1993 seluas 500 m² (lima ratus
meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa
Jatikarya;
2) SHGB No. 00579/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
285/1998 tanggal 4 November 1998 seluas 505 m² (lima
ratus lima meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna,
kelurahan Jatikarya;
3) SHGB No. 00580/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
286/1998 tanggal 4 November 1998 seluas 430 m² (empat
ratus tiga puluh meter persegi), yang terletak di provinsi
Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna,
kelurahan Jatikarya;
4) SHGB No. 00017/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
4982/1993 tanggal 10 Mei 1993 seluas 470 m² (empat ratus
tujuh puluh meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa
Jatikarya;
5) SHGB No. 00012/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
388/1972 tanggal 21 September 1993 seluas 500 m² (lima
ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa
Jatikarya;
6) SHGB No. 1976/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
4131/2007 tanggal 25 Mei 2007 seluas 1.804 m² (seribu
delapan ratus empat meter persegi) yang terletak di
provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan
Jatisampurna, Kelurahan Jatikarya;
7) SHGB No. 00014/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
382/1972 tanggal 3 Agustus 1993 seluas 500 m² (lima ratus
meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa
Jatikarya;
8) SHGB No. 00022/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
372/1993 tanggal 14 Oktober 1993 seluas 506 m² (lima
ratus enam meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa
Jatikarya;
9) SHGB No. 5/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 2533/1980
tanggal 4 November 1980 seluas 3.130 m² (tiga ribu seratus
tiga puluh meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa

101
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Pondok Gede, Desa
Jatikarya;

10) SHGB No. 00010/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.


380/1972 tanggal 7 September 1992 seluas 500 m² (lima
ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa
Jatikarya;
11) SHGB No. 01157/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
433/2000 tanggal 14 Desember 2000 seluas 470 m² (empat
ratus tujuh puluh meter persegi) yang terletak di provinsi
Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna,
Desa Jatikarya;
12) SHGB No. 00018/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.
375/1972 tanggal 28 Januari 1993 seluas 400 m² (empat
ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Pondok Gede, Desa
Jatikarya;
13) Bahwa tanah seluas 718 m² (tujuh ratus delapan belas
meter persegi) yang mana surat atas tanah tersebut sedang
dalam proses balik nama di Kantor Notaris dan/atau PPAT
Rawat Erawady, S.H.
Nilai Perjanjian : Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk batching plant support Proyek Jalan
Tol
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menjamin Pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan
atau tuntutan dari siapapun juga;
2) Apabila terdapat sengketa atas tanah, hal tersebut menjadi
tanggung jawab Pihak Pertama dan membebaskan Pihak
Kedua dari segala tuntutan yang timbul;

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Menanggung Pajak Bumi dan Bangunan atas tanah,
rekening telepon, listrik, air dan retribusi;
2) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya
sendiri;
3) Berhak membangun untuk kepentingan operasional.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Bekasi.

l) Perjanjian Sewa Menyewa No. 31 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun oleh dan antar Wahyu Diastuti sebagai Pihak Pertama/ Yang
Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 5 (lima) bidang tanah seluas 5.335 m² (lima ribu tiga
ratus tiga puluh lima meter persegi) sebagai berikut :
1) Sebidang tanah seluas 1.343 m² (seribu tiga ratus empat
puluh tiga meter persegi) SHM No. 1255/Kedungrejo yang
terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun,
Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur

102
No. 00001/Kedungrejo/2012 tanggal 9 Oktober 2012 atas
nama Wahyu Diastuti;

2) Sebidang tanah seluas 1.019 m² (seribu sembilan belas


meter persegi) SHM No. 1152/Kedungrejo yang terletak di
Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan
Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No.
00006/Kedungrejo/2011 tanggal 16 September 2011 atas
nama Wahyu Diastuti;
3) Sebidang tanah seluas 1.000 m² (seribu meter persegi)
SHM No. 1147/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa
Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa
Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 00004/Kedungrejo/2000
tanggal 1 Maret 2000 atas nama Wahyu Diastuti;
4) Sebidang tanah seluas 978 m² (sembilan ratus tujuh puluh
delapan meter persegi) SHM No. 778/Kedungrejo yang
terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun,
Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, seluas 978 m²
(sembilan ratus tujuh puluh delapan meter persegi) sesuai
Surat Ukur No. 79/Kedungrejo/2000 tanggal 30 Mei 2001
atas nama Wahyu Diastuti;
5) Sebidang tanah seluas 995 m² (sembilan ratus sembilan
puluh lima meter persegi) SHM No. 1146/Kedungrejo yang
terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun,
Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur
No. 8/Kedungrejo/2009 tanggal 30 Desember 2009 atas
nama Wahyu Diastuti.
Nilai Perjanjian : Rp184.964.450,- (seratus delapan puluh empat juta sembilan ratus
enam puluh empat ribu empat ratus lima puluh Rupiah).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana proyek jalan tol
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak kedua;
2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun
juga.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak pertama;
2) Berhak melakukan semua kegiatan pada tanah yang telah
disewa;
3) Berhak untuk melakukan perubahan dan penambahan;
4) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan
Undang-undang dan ketertiban umum;
5) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak
sewanya kepada pihak lain.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan para pihak telah memilih tempat
kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun di Madiun

m) Perjanjian Sewa Menyewa No. 32 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun oleh dan antar Abdul Jalal sebagai Pihak Pertama/yang Menyewakan
dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

103
Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah seluas 6.260 m² (enam ribu dua
ratus enam puluh meter persegi) sebagai berikut:
1) Sebidang tanah seluas 2.075 m² (dua ribu tujuh puluh lima
meter persegi) SHM No. 493/Kedungrejo yang terletak di
Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan
Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 7635/
1997 tanggal 30 Desember 1997 atas nama Abdul Jalal;
2) Sebidang tanah seluas 2.075 m² (dua ribu tujuh puluh lima
meter persegi) SHM No. 482/Kedungrejo yang terletak di
Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan
Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No.
7636/1997 tanggal 30 Desember 1997 atas nama Abdul
Jalal;
3) Bahwa sebidang tanah seluas 2.110 m² (dua ribu seratus
sepuluh meter persegi) adalah benar milik Pihak Pertama
berdasarkan dengan bukti petok leter C No. 545 yang
terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun,
Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo.
Nilai Perjanjian : Rp217.034.200,- (dua ratus tujuh belas juta tiga puluh empat ribu
dua ratus Rupiah);
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana proyek jalan
Tol
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak kedua;
2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun
juga;
3) Menyerahkan tanah.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak pertama;
2) Berhak melakukan semua kegiatan pada tanah yang telah
disewa;
3) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan
Undang-undang dan ketertiban umum;
4) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak
sewanya kepada pihak lain.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun di Madiun.

n) Perjanjian Sewa Menyewa No. 09 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Slamet, S.H., M.Kn., Notaris
di Nganjuk oleh dan antar Perseroan sebagai Pihak Pertama/ Penyewa dan Totok Kohar LK sebagai Pihak
Kedua/ Yang Menyewakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa menyewa Lahan Akses Jalan seluas 1.600 m² (seribu enam
ratus meter persegi):
1) Letter C Desa Kohir No. 2354 Persil No. 8b Blok S II seluas
800 m² (delapan ratus meter persegi) atas nama Indayah;
2) Letter C Desa Kohir No. 3378 Persil No. 8b Blok S II seluas

104
800 m² (delapan ratus meter persegi) atas nama Sulaimi.
Nilai Perjanjian : Rp140.800.000,- (seratus empat puluh juta delapan ratus ribu
Rupiah).
Penggunaan Lahan : Dipergunakan untuk pembangunan jalan Non-Permanent
Jangka Waktu : 4 (empat) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Wajib melakukan pengecekan dan legalitas Lahan Akses
Jalan;
2) Tidak mengajukan tuntutan apapun berkaitan dengan
Lahan Akses Jalan;
3) Melakukan pembayaran sewa menyewa;
4) Menanggung penanganan pengurusan izin operasional
maupun gangguan;
5) Mengurus, membayar biaya penyelesaian perijinan daerah
tingkat I dan II;
6) Menentukan sendiri bentuk dan luasan dengan biaya yang
ditanggung sendiri dan sesuai dengan keputusan dan
peraturan perundangan yang berlaku;
7) Wajib mereklamasi dan mengembalikan kepada pemilik
lahan;
8) Menanggung perbaikan dan perawatan jalan yang
digunakan;
9) Memberikan kompensasi atau bantuan sosial kepada
lingkungan yang telah disepakati;
10) Membangun dan menggunakan jalan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Membantu pengecekan dan legalitas Lahan Akses Jalan;
2) Menyerahkan Lahan Akses Jalan kepada pihak kesatu;
3) Menjamin pihak kedua mempunyai hak atas Lahan Akses
Jalan;
4) Menjamin penggunaan lahan tidak memperoleh tuntutan
dan atau gangguan dari pihak lain termasuk pihak kedua
sendiri;
5) Membantu pengurusan perijinan di daerah tingkat I dan II
dengan biaya ditanggung pihak kesatu;
6) Menerima pembayaran;
7) Meratakan kembali Lahan Akses Sejalan setelah
penggunaannya selsai atau jatuh tempo.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Nganjuk di Nganjuk.

o) Perjanjian Sewa Menyewa No. 10 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Slamet, S.H., M.Kn., Notaris
di Nganjuk oleh dan antar Perseroan sebagai Pihak pertama/Penyewa dan Totok Kohar LK sebagai Pihak
Kedua/Yang Menyewakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa menyewa atas lahan untuk penampungan dan pemecahan
batu seluas 39.920 m² (tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus dua
puluh meter persegi) sebagai berikut:
1) Letter C Desa Kohir No. 2354 Persil No. 8b Blok S II seluas
630 m² (enam ratus tiga puluh meter persegi) atas nama
Indayah;

105
2) Letter C Desa Kohir No. 3378 Persil No. 8b Blok S II seluas
49.723 m² (empat puluh sembilan ribu tujuh ratus dua
puluh tiga ribu meter persegi) atas nama Sulami.
Yang seluruhnya terletak di Dusun Bodag, Desa Sudimoroharjo,
Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.
Nilai Perjanjian : Rp600.000.000,- (enam ratus juta Rupiah).
Penggunaan Lahan : Lahan dipergunakan untuk melakukan pembangunan dan atau
jalan non permanen untuk penampungan dan pemecahan batu
Jangka Waktu : 4 (empat) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Melakukan pembayaran;
2) Menanggung penanganan, pengurusan ijin operasional
maupun gangguan-gangguan;
3) Mengurus, membayar biaya penyelesaian perijinan di
Daerah Tingkat I dan II;
4) Menentukan sendiri dan melakukan pembangunan dan
bentuk dan luasan Lahan Penampungan dan Pemecahan
Batu;
5) Wajib melakukan reklamasi;
6) Menanggung perbaikan dan perawatan jalan;
7) Memberikan kompensasi atau bantuan sosial kepada
lingkungan;
8) Berhak melakukan pengecekan fisik dan legalitas;
9) Berhak membangun dan menggunakan bangunan di atas
lahan penampungan dan pemecahan batu.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Wajib menyerahkan lahan penampungan dan pemecahan
batu;
2) Memantau Pihak Pertama untuk proses pengecekan
legalitas;
3) Menjamin Pihak Kedua mempunyai hak untuk
menyewakan Lahan Penampungan dan Pemecahan Batu;
4) Penggunaan lahan tidak akan memperoleh tuntutan dan
atau gangguan;
5) Lahan yang disewakan tidak dalam sengketa;
6) Membantu melakukan pengurusan perijinan di tingkat
Daerah Tingkat I dan II;
7) Berhak menerima pembayaran;
8) Dilarang menyewakan atau mengalihkan hak kepada pihak
lain.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Nganjuk di Nganjuk.

p) Perjanjian Sewa Menyewa No. 223 tanggal 22 September 2015 yang dibuat dihadapan Winarsih, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kabupaten Sragen oleh dan antar Sukarno, Suwarni, Saman Siswiyono, dkk sebagai Pihak
Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai
berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 20 (dua puluh) bidang tanah untuk lahan seluas 50.666
m² (lima puluh ribu enam ratus enam puluh enam meter persegi)
sebagai berikut:

106
- SHM No. 20 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo,
Kabupaten Sragen, seluas 7.150 m² (tujuh ribu seratus lima
puluh meter persegi) atas nama Martowijono Al Mardi;
- SHM No. 549 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.575 m² (dua ribu
lima ratus tujuh puluh lima meter persegi) atas nama
Sukidi;
- SHM No. 1253 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.395 m² (dua ribu
tiga ratus sembilan puluh lima meter persegi) atas nama
Saman Siswiyono;
- SHM No. 550 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, terletak di Desa Musuk,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.000 m²
(dua ribu meter persegi) atas nama Marjuki;
- SHM No. 1624 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.140 m² (dua ribu
seratus empat puluh meter persegi) atas nama
Setyoningsih;
- SHM No. 1623 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 118 m² (seratus
delapan belas meter persegi) atas nama Parni;
- SHM No. 1622 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 435 m² (empat ratus
tiga puluh lima meter persegi) tertulis atas nama Ngadijem
dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Ngadiyem;
- SHM No. 1621 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 642 m² (enam ratus
empat puluh dua meter persegi) tertulis atas nama Parno
dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Suparno;
- SHM No. 1222 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.960 m² (seribu
sembilan ratus enam puluh meter persegi) tertulis atas
nama Kariyowiyono dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis
Karyosimin;
- SHM No. 1193 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.880 m² (seribu
delapan ratus delapan puluh delapan meter persegi) atas
nama Sunarto;
- SHM No. 1192 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.315 m² (seribu tiga
ratus lima belas meter persegi) atas nama Sadiman;
- SHM No. 1191 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.191 m² (seribu
seratus sembilan puluh satu meter persegi) atas nama
Sudaryanto;
- SHM No. 1190 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.340 m² (seribu tiga
ratus empat puluh meter persegi) atas nama Karsi;
- Letter C Desa No. 80 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa
Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas
2.970 m² (dua ribu sembilan ratus tujuh puluh meter

107
persegi);

- Letter C Desa No. 102 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa


Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas
4.505 m² (empat ribu lima ratus lima meter persegi);
- Letter C Desa No. 64 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa
Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas
3.635 m² (tiga ribu enam ratus tiga puluh lima meter
persegi);
- Letter C Desa No. 609 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa
Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas
4.535 m² (empat ribu lima ratus tiga puluh lima meter
persegi);
- Letter C Desa No. 211 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa
Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas
2.190 m² (dua ribu seratus sembilan puluh meter persegi);
- Letter C Desa No. 279 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa
Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas
2.190 m² (dua ribu seratus sembilan puluh meter persegi);
- Tanah OO Blok Segetas terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 4.000 m² (empat ribu
meter persegi).
Atas 20 (dua puluh) bidang tanah diatas, 7 (tujuh) bidang tanah
diantaranya untuk lahan alat dan stockpile seluas 21.101 m² (dua
puluh satu ribu seratus satu meter persegi) sebagai berikut:
- SHM No. 1193 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.880 m² (seribu
delapan ratus delapan puluh meter persegi) atas nama
Sunarto;
- SHM No. 1192 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.315 m² (seribu tiga
ratus lima belas meter persegi) atas nama Sadiman;
- SHM No. 1191 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.191 m² (seribu
seratus sembilan puluh satu meter persegi) atas nama
Sudaryanto;
- SHM No. 1190 terletak di Desa Musuk, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.340 m² (seribu tiga
ratus empat puluh meter persegi) atas nama Karsi;
- SHM No. 20 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo,
Kabupaten Sragen, seluas 7.150 m² (tujuh ribu seratus lima
puluh meter persegi) atas nama Martowijono Al Mardi;
- Letter C Desa No. 279 Persil 238 Klas S XI terletak di Desa
Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas
3.690 m² (tiga ribu enam ratus sembilan puluh meter
persegi) tertulis atas nama Mantowiyono dalam Kartu
Tanda Penduduk tertulis Marjo Wiyono;
- Letter C No. 609 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 4.535 m²
(empat ribu lima ratus tiga puluh lima meter persegi) atas
nama B. Sumarto.
Selain atas 20 (dua puluh) bidang tanah diatas tersebut, 2 (dua)

108
bidang tanah untuk akses jalan sebagai berikut :
- Letter C No. 280 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, tertulis atas
nama Narto Suwarjono;
- Letter C No. 45 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, tertulis atas
nama Sukirno, Wahyono, Suparmin.
Nilai Perjanjian : - Sewa menyewa tanah untuk lahan sebesar
Rp1.286.944.280,- (satu miliar dua ratus delapan puluh
enam juta sembilan ratus empat puluh empat ribu dua
ratus delapan puluh Rupiah);
- Sewa menyewa tanah untuk lahan alat dan stockpile
sebesar Rp120.000.000,- (seratus dua puluh juta Rupiah);
- Sewa menyewa tanah untuk akses jalan sebesar
Rp50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) ;
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk:
- Tanah untuk lahan
- Tanah untuk lahan alat dan stockpile
- Tanah untuk akses jalan
Jangka Waktu : - Sewa menyewa tanah untuk lahan selama 1 (satu) tahun.
- Sewa menyewa tanah untuk lahan alat dan stockpile selama
2 (dua) tahun.
- Sewa menyewa tanah untuk akses jalan selama 3 (tiga)
tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Menanggung beban resiko;
2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun
juga;
3) Membayar biaya Pajak Bumi dan Bangunan;
4) Berhak memeriksa, menyaksikan, dan menyelidiki
penggunaan lahan oleh pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Melaksanakan reklamasi lahan yang sudah disewa;
2) Memelihara lahan yang disewa dengan baik;
3) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan
Undang-undang dan ketertiban umum;
4) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak
sewanya kepada pihak lain.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Kabupaten Sragen di Sragen.

q) Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H.,
M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Anang Suparno sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan
Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di Kelurahan
Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen sebagai
berikut:
1) Hak Milik No. 2888, Surat Ukur No. 01200/2013, tanggal

109
18 Februari 2013, seluas 1728 m² (seribu tujuh ratus dua
puluh delapan meter persegi).
Nilai Perjanjian : Rp38.016.000,- (tiga puluh delapan juta enam belas ribu Rupiah).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak menyewakan tanah kepada Pihak Kedua;
2) Menjamin bahwa tanah tidak dalam sengketa atau
dilekatkan sita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib;
3) Wajib berkerja sama dalam mengurus pendirian sampai
keluar persetujuan tertulis yang disetujui oleh pejabat yang
berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Memelihara, merawat, dan memperbaiki dan mengganti
kerusakan yang timbul atas tanah yang disewakan dan
digunakan sesuai perjanjian sewa menyewa;
2) Menanggung biaya perbaikan atau pembetulan karena
kelalaian penyewa;
3) Wajib untuk tidak menyerahkan hak sewanya atau
menyewakan lagi tanah itu sebagian atau seluruhnya
kepada orang lain.
Penyelesaian Perselisihan : Untuk menjalankan perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak
telah memilih di Pengadilan Negeri Sragen di Sragen.

r) Perjanjian Sewa Menyewa No. 24 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H.,
M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Nurul Qomaryati sebagai Pihak Pertama/yang Menyewakan dan
Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa menyewa 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di
Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kapubaten Sragen
seluas ± 1.732 m² (seribu tujuh ratus tiga puluh dua meter persegi)
sesuai dengan SHM No. 2887, Surat Ukur No. 01199/2013, tanggal
18 Februari 2013.
Nilai Perjanjian : Rp38.104.000,- (tiga puluh delapan juta seratus empat ribu
Rupiah).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (pendirian batching plant dan produksi ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak menyewakan tanah kepada pihak kedua;
2) Menjamin bahwa tanah tidak dalam sengketa atau
dilekatkan sita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib;
3) Wajib berkerja sama dalam mengurus pendirian sampai
keluar persetujuan tertulis yang disetujui oleh pejabat yang
berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Memelihara, merawat, dan memperbaiki dan mengganti
kerusakan yang timbul atas tanah yang disewakan dan
digunakan sesuai perjanjian sewa menyewa;
2) Menanggung biaya perbaikan atau pembetulan karena

110
kelalaian penyewa;

3) Wajib untuk tidak menyerahkan hak sewanya atau


menyewakan lagi tanah itu sebagian atau seluruhnya
kepada orang lain.
Penyelesaian Perselisihan : Untuk menjalankan perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak
telah memilih domisili di Pengadilan Negeri Sragen di Sragen.

s) Perjanjian Sewa Menyewa No. 25 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H.,
M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Bernadus Dewi Permadi sebagai Pihak Pertama/Yang
Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di Keluarahan
Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen seluas ± 3.670
m² (tiga ribu enam ratus tujuh puluh meter persegi) sesuai dengan
SHM No. 805, gambar situasi No. 1405/1980.
Nilai Perjanjian : Rp80.704.000,- (delapan puluh juta tujuh ratus empat puluh ribu
Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Berhak menyewakan tanah kepada pihak kedua;
2) Menjamin bahwa tanah tidak dalam sengketa atau
dilekatkan sita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib;
3) Wajib berkerja sama dalam mengurus pendirian sampai
keluar persetujuan tertulis yang disetujui oleh pejabat yang
berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Memelihara, merawat, dan memperbaiki dan mengganti
kerusakan yang timbul atas tanah yang disewakan dan
digunakan sesuai perjanjian sewa menyewa;
2) Menanggung biaya perbaikan atau pembetulan karena
kelalaian penyewa;
3) Wajib untuk tidak menyerahkan hak sewanya atau
menyewakan lagi tanah itu sebagian atau seluruhnya
kepada orang lain.
Penyelesaian Perselisihan : Untuk menjalankan perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak
telah memilih di Pengadilan Negeri Sragen di Sragen.

t) Perjanjian Sewa Menyewa No. 69 tanggal 18 November 2015 yang dibuat di hadapan Sri Mulyono
Hermawan, S.H., M.Kn., Notaris di Ngawi oleh dan antar Budi Setyanto Harsono sebagai Pihak Pertama/
Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 4 (empat) bidang tanah seluas 15.144 m² (lima belas
ribu seratus empat puluh empat meter persegi) sebagai berikut :
1) SHM No. 1690 sesuai Surat Ukur tanggal 11 November
2014, No. 00111/Grudo/2014, seluas 5.149 m² (lima ribu
seratus empat puluh sembilan meter persegi), yang terletak
di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan

111
Ngawi, Desa Grudo, atas nama Budi Setyanto Harsono;

2) SHM No. 1099 sesuai Surat Ukur tanggal 30 Juni 1998, No.
2190/1998, seluas 3.845m² (tiga ribu delapan ratus empat
puluh lima meter persegi), yang terletak di Provinsi Jawa
Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo,
atas nama Budi Setyanto Harsono;
3) Bahwa sebidang tanah Letter C Desa No. 2064 Persil No.
112 S I seluas ± 4.270 m² (empat ribu dua ratus tujuh puluh
meter persegi) yang terletak di Provinsi Jawa Timur,
Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas
nama Sumari Kromo dan dijual kepada Budi Setyanto
Harsono yang mana tanah tersebut masih dalam proses
pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten
Ngawi;
4) Bahwa sebidang tanah Letter C Desa No. 3996 Persil No. 26
S I seluas ± 1.880 m² (seribu delapan ratus delapan puluh
meter persegi) yang terletak di Provinsi Jawa Timur,
Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas
nama Kaimin dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono yang
mana tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran
sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngawi.
Nilai Perjanjian : Rp2.000.000.000,- (dua miliar Rupiah).
Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan
jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)
Jangka Waktu : 2 (dua) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak kedua;
2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun
juga;
3) Wajib kerjasama dalam pengurusan pendirian sampai
keluar persetujuan tertulis dari pejabat yang berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak pertama;
2) Berhak melakukan semua kegiatan pada tanah yang telah
disewa;
3) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan
Undang-undang dan ketertiban umum;
4) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak
sewanya kepada pihak lain;
5) Wajib kerjasama dalam pengurusan pendirian sampai
keluar persetujuan tertulis dari pejabat yang berwenang.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Ngawi di Ngawi.

u) Perjanjian Sewa Menyewa No. 38 tanggal 8 September 2014 yang dibuat dihadapan Catur Virgo, S.H.,
Notaris di Jakarta antara Mohammad Sidik Rahman sebagai Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai
Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:
Objek Perjanjian : Sewa bangunan serta tanah dengan uraian sebagai berikut:
- SHM No. 156 seluas 4.476m² (empat ribu empat ratus tujuh

112
puluh enam meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No.
335/718/1974 tanggal 6 maret 1974 terletak di Jakarta
Selatan, Kec. Jagakarsa, Kel. Ciganjur;
- SHM No. 158 seluas 2.829 m² (dua ribu delapan ratus dua
puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi
No. 334/717/1974 tanggal 6 Maret 1974 yang terletak di
Jakarta Selatan, Kec. Jagakarsa, Kel. Ciganjur.
Nilai Perjanjian : Tahap I sebesar Rp.1.100.000.000,- (satu miliar seratus juta
Rupiah) dan Tahap II sebesar Rp3.300.000.000,- (tiga miliar tiga
ratus juta Rupiah) sudah termasuk PPh 10%.
Jangka Waktu : 5 (lima) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
a. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan
atau tuntutan dari siapaun yang juga;
b. Apabila terdapat gugatan yang menyebabkan Pihak Kedua
tidak dapat menempati tanah,maka uang sewa wajib
dikembalikan.
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:
a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening
telepon, listrik, air dan retribusi;
b. Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri.
Penyelesaian Perselisihan : Para Pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan umum di kantor
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

v) Perjanjian Sewa Menyewa No. 1 tanggal 10 September 2014 yang dibuat diahadapan Ami Hartika, S.H.,
M.Kn., Notaris di Bogor oleh dan antara Willy Sugianto sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan
Perseroan sebagai Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:
Objek Perjanjian : Sewa bangunan serta tanah berdasarkan SHM 00327 atas nama
Pihak Pertama di Jl. Maloko, RT 001, RW 002, Kampung Babakan
Tengah, Kecamatan Legok, Kota Tanggerang, Provinsi Banten
dengan luas 10.980 m² (sepuluh ribu sembilan ratus delapan puluh
meter persegi).
Nilai Perjanjian : Rp3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah).
Jangka Waktu : 5 (lima) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
a. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan
atau tuntutan dari siapapun yang juga;
b. Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal
Pihak Pertama hendak menjual tanah;
c. Apabila terdapat gugatan yang menyebabkan Pihak Kedua
tidak dapat menempati tanah,maka uang sewa wajib
dikembalikan.
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:
a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening
telepon, listrik, air dan retribusi;
b. wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri;
c. Wajib mengembalikan tanah dalam keadaan baik.
Penyelesaian Perselisihan : Para Pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan umum di kantor
Panitera Pengadilan Negeri Tangerang.

w) Perjanjian Sewa Menyewa No. 21 tanggal 21 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Melitina Lawrence, S.H.,
Notaris di Palembang oleh dan antar Djauhari Janto sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan

113
Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:
Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah kosong yang terletak di Jalan
Soekarno Hatta No.98, Kelurahan talang kelapa,Kecamatan
Sukarami, Palembang sebagai berikut:
- SHM No. 1690/ Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No.
466/Tl.Kelapa/1999 tanggal 25 November 1999 seluas 8.694
m² (delapan ribu enam ratus sembilan puluh empat meter
persegi);
- SHM No. 1692/Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No.
468/Tl.Kelapa/1999 tanggal 25 November 1999 seluas 2.369
m² (dua ribu tiga ratus enam puluh sembilan meter persegi);
- SHM No. 1345/Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No.
76/Tl.Kelapa/1998 tanggal 3 Agustus 1998 seluas 9.090 m²
(sembilan ribu tiga sembilan puluh meter persegi);
Nilai Perjanjian : Rp1.620.000.000,- (satu miliar enam ratus dua puluh Rupiah).
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
a. Menyediakan 1 (satu) unit container 2 (dua) pintu sebagai
kantor dan gudang oleh penyewa;
b. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan
atau tuntutan dari siapaun yang juga;
c. Apabila terdapat sengketa atas tanah, hal tersebut menjadi
tanggung jawab Pihak Pertama dan membebaskan Pihak Kedua
dari segala tuntutan yang timbul.
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:
a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening
telepon, listrik, air dan retribusi;
b. wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri;
c. Berhak membangun untuk kepentingan operasional.
Penyelesaian Perselisihan : perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat
diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
di Pengadilan Negeri Palembang

ii. Perjanjian Pengadaan Bahan Baku

a) Perjanjian Jual Beli dan Pengelolaan Batuan Minteral No. 02 tanggal 4 September 2014 yang dibuat
dihadapan Widhyasih Premonowati, S.H., M. Kn., Notaris di Brebes oleh dan antara Perseroan sebagai
Pihak Pertama dengan Mas’Ud HR, Saniah, Watno, dkk yang berjumlah 26 orang sebagai Pihak Kedua,
dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Penjualan kandungan batuan mineral (Andesit) dalam Persil yang
terletak di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten
Brebes, Provinsi Jawa tengah seluas kurang lebih 20 Ha (dua puluh
hektar) seharga Rp22.000,- (dua puluh dua ribu Rupiah) meter
persegi dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
Nilai Perjanjian : Rp4.400.000.000,- (empat miliar empat ratus juta Rupiah) untuk 5
(lima) tahun.
Jangka Waktu : 5 (lima) tahun.
Hak dan Kewajiban : Pihak Pertama sebagai berikut:
1) Membayar sesuai cara pembayaran dan jumlah yang
disepakati;
2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal
Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;

114
3) Menanggung pajak yang timbul dari jual beli kandungan
batuan mineral dan pengelolaan batuan mineral.

Pihak Kedua sebagai berikut:


1) Mengurus ijin pengelolaan batuan mineral;
2) Pihak Kedua wajib mendahulukan atau memprioritaskan
Pihak pertama dalam hal bermaksud menjual atau
menyewakan tanah.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan
akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut
prosedur BANI.

b) Perjanjian Jual Beli dan Pengelolaan Batuan Minteral (Andesit) No. 05 tanggal 12 Februari 2015 yang
dibuat dihadapan Widhyasih Premonowati, S.H., M. Kn., Notaris di Brebes oleh dan antara Perseroan
sebagai Pihak Pertama dengan Mas’Ud HR, Kodim, Sairoh, Fatonah, dkk yang berjumlah 24 orang sebagai
Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Penjualan kandungan batuan mineral (Andesit) di Jl. Raya Tegal –
Purwokerto, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten
Brebes dalam persil seluas kurang lebih 212.752 m² (dua ratus dua
belas ribu tujuh ratus lima puluh dua meter persegi) seharga
Rp22.000,- (dua puluh dua ribu Rupiah) per meter persegi dan
seluas 24.120 m² (dua puluh empat ribu seratus dua puluh meter
persegi) sebesar Rp23.000,- (dua puluh tiga ribu Rupiah) per meter
persegi dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
Nilai Perjanjian : Rp4.400.000.000,- (empat miliar empat ratus juta Rupiah) untuk 5
(lima) tahun.
Jangka Waktu : 5 (lima) tahun.
Hak dan Kewajiban : Pihak Pertama sebagai berikut:
1) Membayar sesuai cara pembayaran dan jumlah yang
disepakati;
2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal
Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;
3) Menanggung pajak yang timbul dari jual beli kandungan
batuan mineral dan pengelolaan batuan mineral.

Pihak Kedua sebagai berikut:


1) Mengurus ijin pengelolaan batuan mineral;
2) Pihak Kedua wajib mendahulukan atau memprioritaskan
Pihak pertama dalam hal bermaksud menjual atau
menyewakan tanah.
Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan
akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut
prosedur BANI.
iii. Perjanjian Penting lainnya

1. Perjanjian Penyediaan Jasa Tenaga Kerja No. 01/P/PERSEROAN-DMS/2016 tanggal 4 Januari 2016
yang dibuat dibawahtangan bermaterai cukup yang oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama
dan PT Daya Mitra Sarana sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

115
Objek Perjanjian : penyediaan tenaga kerja yang mana Pihak Pertama menunjuk
Pihak Kedua sebagai Penyedia jasa tenaga kerja fungsi tertentu di
lokasi kerja Pihak Pertama.
Nilai Perjanjian : Fee/Upah atas penyediaan jasa tenaga kerja yang akan
dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah
sebesar 12% (dua belas persen) dari komponen pembayaran gaji,
lembur dan pembayaran lainnya yang diperintahkan oleh Pihak
Pertama.
Jangka Waktu : 1 (satu) tahun, yang terhitung sejak tanggal 4 Januari 2016 sampai
dengan 3 Januari 2017.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama :
a. Wajib membayar fee/upah atas penyediaan tenaga kerja;
b. Berhak ikut serta melakukan seleksi akhir calon pegawai yang
ditempatkan di lokasi kerja Pihak Pertama;
c. Wajib membayar hak pegawai Pihak Kedua jika diberhentikan
bukan karena kesalahan pegawai;
d. Melakukan evaluasi kinerja pegawai pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua :


a. Berhak atas fee/upah atas penydiaan tenaga kerja;
b. Pegawai Pihak kedua wajib tunduk dan melaksanakan tata
tertib yang berlaku di lokasi kerja;
c. Wajib membayar gaji pegawai;
d. Wajib mengikutsertakan pegawainya dalam program BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan;
e. Wajib memastikan bahwa tenaga kerja yang ditugaskan
dilaksanakan berdasarkan prinsip profesional.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila dalam 14


(empat belas) hari sejak dimulainya musyawarah tidak tercapai
kesepakatan, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui
Badan Arbitrase Nasional Indoensia (BANI), sesuai dengan
ketentuan dan prosedur BANI serta keputusannya bersifat final
dan mengikat.

2. Perjanjian Penyediaan Jasa Tenaga Kerja No. 01/P/PERSEROAN-AGS/PER/II/2016 tanggal 2 Februari


2016 yang dibuat dibawahtangan bermaterai cukup yang oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak
Pertama dan PT. Artha Gutawa Sejahtera sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : penyediaan tenaga kerja yang mana Pihak Pertama menunjuk
Pihak Kedua sebagai Penyedia jasa tenaga kerja fungsi tertentu di
lokasi kerja Pihak Pertama.
Nilai Perjanjian : Fee/Upah atas penyediaan jasa tenaga kerja yang akan
dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah
sebesar 12% (dua belas persen) dari komponen pembayaran gaji,
lembur dan pembayaran lainnya yang diperintahkan oleh Pihak
Pertama.
Jangka Waktu : 1 (satu) tahun, yang terhitung sejak tanggal 9 Februari 2016
sampai dengan 8 februari 2017.

116
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama :
a. Wajib membayar fee/upah atas penyediaan tenaga kerja;
b. Berhak ikut serta melakukan seleksi calon pegawai yang
ditempatkan di lokasi kerja Pihak Pertama;
c. Wajib membayar hak pegawai Pihak Kedua jika diberhentikan
bukan karena kesalahan pegawai;
d. Melakukan evaluasi kinerja pegawai pihak kedua setiap 6
bulan sekali dan hasilnya akan diberitahukan kepada pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua :


a. Berhak atas fee/upah atas penyediaan tenaga kerja;
b. Pegawai Pihak kedua wajib tunduk dan melaksanakan tata
tertib yang berlaku di lokasi kerja;
c. Wajib membayar gaji pegawai beserta Tunjangan Hari Raya
(THR);
d. Wajib mengikutsertakan pegawainya dalam program BPJS
Ketenagakerjaan dan program Jamsostek;
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila dalam 14
(empat belas) hari sejak dimulainya musyawarah tidak tercapai
kesepakatan, Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di
Pengadilan Negeri Jakarta Timur

3. Akta Perjanjian pengikatan Jual Beli No. 6 tanggal 26 Movember 2014 yang dibuat di hadapan Kartini
Sembiring, S.H., Notaris pengganti dari Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., sebagaimana telah diaddendum
terakhir berdasarkan Akta Adddendum No. 13 tanggal 26 Februari 2015 Notaris dari Khadijah
Syahbudi Saleh, S.H. notaris di Karawang, oleh dan antar Yulius Lisjadi,Gino Arya Lada, dan Bengky
Plaolo sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Objek Perjanjian : 33 (tiga puluh) tanah dengan luas 129.151 m² (seratus dua puluh
sembilan ribu seratus lima puluh satu meter persegi) yang
seluruhnya terletak di Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten
Karawang, Propinsi Jawa Barat yang terdiri dari :
2
1. SHM No. 01179/Curug, seluas 700 m (tujuh ratus meter
persegi);
2
2. SHM No. 01183/Curug, seluas 893 m (delapan ratus
sembilan puluh tiga);
2
3. SHM No. 01093/curug seluas 8.614 m (delapan ribu enam
ratus empat belas ribu);
4. SHM No. 01091/curug seluas 5.930 m² (lima ribu sembilan
ratus tiga puluh meter persegi);
5. SHM No. 01069/Curug seluas 2.200 m² (dua ribu dua ratus
meter persegi);
6. SHM No. 01065/Curug seluas 3.085 m² (tiga ribu delapan
puluh lima meter persegi);
7. SHM No. 01071/Curug seluas 4.250 m² (empat ribu dua ratus
lima puluh meter persegi);
8. SHM No. 010274/Curug seluas 3.179 m² (tiga ribu seratus
tujuh puluh sembilan meter persegi);
9. SHM No. 01273/Curug seluas 2.947 m² (dua ribu sembilan
ratus empat puluh tujuh meter persegi);

117
10. SHM No. 01289/Curug seluas 2.045m² (dua ribu empat puluh
lima meter persegi);
11. SHM No. 01092/Curug seluas 3.702m² (tiga ribu tujuh ratus
dua meter persegi);
12. SHM No. 01089/Curug seluas 5.480 m² (lima ribu empat
ratus delapan puluh meter persegi);
13. SHM No. 01237/Curug seluas 7.940m² (tujuh ribu sembilan
ratus empat puluh meter persegi);
14. SHM No. 01182/Curug seluas 2.381 m² (dua ribu tiga ratus
delapan puluh satu meter persegi);
15. SHM No. 01186/Curug seluas 1.655 m² (seribu enam ratus
lima puluh lima meter persegi);
16. SHM No. 01106/Curug seluas 6.570 m² (enam ribu lima ratus
tujuh puluh meter persegi);
17. SHM No. 01175/Curug seluas 2.800 m² (dua ribu delapan
ratus meter persegi);
18. SHM No. 01177/Curug seluas 3.800 m² (tiga ribu delapan
ratus meter persegi);
19. SHM No. 01090/Curug seluas 5.500 m² (lima ribu delapan
ratus meter persegi);
20. SHM No. 01283/Curug seluas 6.137 m² (enam ribu seratus
tiga puluh tujuh meter persegi);
21. SHM No. 01287/Curug seluas 2.998 m² (dua ribu sembilan
ratus sembilan puluh delapan meter persegi);
22. SHM No. 01185/Curug seluas 1.832 m² (seribu delapan ratus
tiga puluh dua meter persegi);
23. SHM No. 01181/Curug seluas 1.104 m² (seribu seratus empat
meter persegi);
24. SHM No. 01184/Curug seluas 1.429 m² (seribu empat ratus
dua puluh sembilan meter persegi);
25. SHM No. 01180/Curug seluas 905 m² (sembilan ratus lima
meter persegi);
26. SHM No. 01178/Curug seluas 2.750 m² (dua ribu tujuh ratus
lima puluh meter persegi);
27. SHM No. 01176/Curug seluas 3.266 m² (tiga ribu dua ratus
enam puluh enam meter persegi);
28. SHM No. 01075/Curug seluas 7.212 m² (tujuh ribu dua ratus
dua belas meter persegi);
29. SHM No. 01073/Curug seluas 5.769 m² (lima ribu tujuh ratus
enam puluh sembilan meter persegi);
30. SHM No. 01072/Curug seluas 6.109 m² (enam ribu seratus
sembilan meter persegi);
31. SHM No. 01070/Curug seluas 6.466 m² (enam ribu empat
ratus enam puluh enam meter persegi);
32. SHM No. 01063/Curug seluas 5.740 m² (lima ribu tujuh ratus
empat puluh meter persegi);
33. SHM No. 01288/Curug seluas 3.763 m² (tiga ribu tujuh ratus
enam puluh tiga meter persegi);
Nilai Perjanjian : total sebesar Rp.77.840.500.000,- (tujuh puluh tujuh delapan
ratus empat puluh juta lima ratus ribu Rupiah).
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
a. Membayar pajak sesuai tanggungan masing-masing sesuai
ketentuan pemerintah yang berlaku;

118
b. Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun
juga;

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua :


a. Membayar pajak sesuai tanggungan masing-masing sesuai
ketentuan pemerintah yang berlaku;
b. Membayar sesuai dengan cara pembayaran yang telah
disepakati;
c. Berhak mulai mengerjakan tanah-tanah tersebut.
Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak
dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan
terakhir di Pengadilan Negeri di Karawang.

4. Perjanjian Pengikatan Jual Beli No 36 tanggal 10 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Saripudin
Burhan S.H., M. Kn., Notaris di Banyuasin oleh dan antara Haji Djemain selaku kuasa dan bertindak
mewakili untuk dan atas nama Azhar Rumawie, Hajjah Poniati, Junaedy, A Makawi, M. Thamrin, Ilyas,
Magdalena, Abdullah Beni, Berta Maysundari sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak
Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : tanah dengan luas keseluruhan 196.000 m² (Seratus sembilan


puluh enam ribu meter persegi) yang terletak di Desa Gasing,
Kecamatan Talang Kelapa,Banyu Asin, Sumatera Selatan yang
terdiri atas:
a. SHM No. 2796/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama Djemain;
b. SHM No. 2802/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama Azhar Rumawie;
c. SHM No. 2803/ Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama Hajja Poniati;
d. SHM No. 2799/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama Junaedy;
e. SHM No. 2800/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama A Makawi;
f. SHM No. 2801/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama M. Thamrin;
g. SHM No. 2805/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama Ilyas;
h. SHM No. 2804/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama Magdalena;
i. SHM No. 2798/Gasing seluas 16.000 m² (enam belas ribu
meter persegi) atas nama Abdullah Beni;
j. SHM No. 2797/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh ribu
meter persegi) atas nama Berta Mai Sundari;
Nilai Perjanjian : Total sebesar Rp.39.200.000.000,- (tiga puluh sembilan milyar
dua ratus juta Rupiah).
Jangka Waktu : Berlaku sejak ditanda tangani oleh para Pihak sampai dengan
Pihak Kedua melunasi kepada Pihak Pertama setelah Akta Hibah
Akses jalan Perseroan selesai.
Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:
a. Tidak akan mengadakan dengan secara apapun
mengalihkan hak atas tanah dan bangunan tersebut
kepada Pihak lain

119
b. Pihak Pertama menjamin bahwa tanah yang akan dijual
kepada Pihak Kedua adalah benar-benar milik Pihak
Pertama dan apabila dikemudian hari terdapat gugatan
atau sengketa tanah tersebut diketahui merupakan objek
jaminan atau gangguan Pihak Ketiga, maka Pihak Pertama
bersedia mengembalikan seluruh biaya yang telah
dibayarkan beserta denda sebesar 5 %;
c. Pihak Pertama mendapat pelunasan setelah Akta Hibah
Akses jalan Perseroan selesai.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


a. Melakukan Pelunasan jual beli tanah terhadap Pihak
Pertama;
b. Biaya akta serta biaya balik nama dan ongkos-ongkos
lainnya yang harus dikeluarkan untuk tertulisnya sertifikat
atas nama Pihak Kedua harus dibayar dan menjadi
tanggungan Pihak kedua;
c. Segala sesuatu yang akan dijual dan dibeli harus
diserahkan kepada Pihak Kedua bebas dari beban-beban
apapun juga serta beban dari sita-sitaan.
Penyelesaian Perselisihan : segala perselisihan akan diselesaikan dalam Pengadilan Negeri
Kelas I (satu) Kabupaten Banyuwangi.

3. Perjanjian-perjanjian Pembiayaan antara Perseroan dengan Bank:

A. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

1) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari BNI berdasarkan surat persetujuan
pemberian fasilitas kredit NO. BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, dengan ketentuan sebagai
berikut:

Maksimum Kredit : Rp481.101.000.000,- (empat ratus delapan puluh satu miliar


seratus satu juta Rupiah).
Jenis Fasilitas : Kredit Investasi.
Keperluan : Pembangunan pabrik precast terletak di klari, karawang, jawa
barat dan sidoarjo jawa timur.
Jangka waktu : 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian
kredit.
Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun.
Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m²
(seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter
persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1,
Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan
nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh
miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh
enam Rupiah);
b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m²
(empat puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter
persegi) terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan
Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai
pengikatan Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga
puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu
empat ratus tiga puluh tujuh Rupiah);

120
c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu
sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB
0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No.
11/Ciabatu/2015 tanggal 19 Januari 2015 terletak di Jl. Raya
Sadang, Subang No. 28, Km 15, Kampung Mekarsari, RT 05 RW
02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp88.340.004.000,-
(delapan puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh juta
empat ribu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa
Membebankan hak Tanggunan No. 174 tanggal 30 juni 2015
yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta;
d. Tanah dan bangunan seluas 16.620 m² (enam belas ribu enam
ratus dua puluh meter persegi) sesuai dengan SHGB No. 2/Kali
Jaya sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No.
9858/1987 tanggal 20 November 1987 terletak di Jl. Imam
Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan nilai pengikatan
Rp58.218.498.201,- (lima puluh delapan miliar dua ratus
delapan belas juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu
dua ratus satu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggunan No. 153 tanggal 23 Juni 2015
yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta;
e. Peralatan/ Mesin/Alat berat di Kiari, Kerawang yang akan
dibiayai dengan nilai pengikatan Rp299.866.478.836,- (dua
ratus sembilan puluh sembilan miliar delapan ratus enam
puluh enam juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu delapan
ratus tiga puluh enam Rupiah);
f. Peralatan/Mesin/Alat berat di Sidoarjo yang akan dibiayai
dengan nilai pengikatan Rp175.490.704.294,- (seratus tujuh
puluh lima miliar empat ratus sembilan puluh juta tujuh ratus
empat ribu dua ratus sembilan puluh empat Rupiah);
g. Piutang Usaha per 31 Desember 2014 dengan nilai pengikatan
Rp240.461.410.753,- (dua ratus empat puluh miliar empat
ratus lima puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu tujuh ratus
lima puluh tiga Rupiah).

Pembatasan (Negative Covenant) :


Tanpa pemberitahuan tertulis kepada BNI, saudara tidak diperkenankan untuk:
1. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar saudara
yang dapat mengurangi kemampuan saudara melunasi fasilitas kredit.
2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset milik
saudara dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali:
i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan
dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset
lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.
iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai
akibat material.
iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi
dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

121
3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh saudara yang dapat
menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;
4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun
rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut:
- Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang
tidak memiliki akibat material.
- Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa
tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat:
i. saudara akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity) dan akan
memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi.
ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.
- Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
- Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.
5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material;
6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang
kepada instansi yang berwenang.

2) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Investasi IDC dari BNI berdasarkan surat
persetujuan pemberian fasilitas kredit NO. BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, dengan
ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp9.666.000.000,- (sembilan miliar enam ratus enam puluh enam
juta Rupiah).
Jenis Fasilitas : Kredit Investasi IDC.
Keperluan : untuk menampung 70% (tujuh puluh persen) kewajiban
pembayaran bunga KI selama periode kontruksi namun tidak
melebihi masa penarikan kredit.
Jangka waktu : 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian
kredit.
Suku bunga : 10,50% (sepuluh koma lima puluh persen) per tahun

Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m²


(seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter
persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1,
Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan
nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh
miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh
enam Rupiah);
b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m²
(empat puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter
persegi) terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan
Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai
pengikatan Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga
puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu
empat ratus tiga puluh tujuh Rupiah);
c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu
sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB
0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No.
11/Ciabatu/2015 tanggal 19 Januari 2015 terletak di Jl. Raya
Sadang, Subang No. 28, Km 15, Kampung Mekarsari, RT 05 RW
02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp88.340.004.000,-

122
(delapan puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh juta
empat ribu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa
Membebankan hak Tanggunan No. 174 tanggal 30 juni 2015
yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta;
d. Tanah dan bangunan seluas 16.620 m² (enam belas ribu enam
ratus dua puluh meter persegi) sesuai dengan SHGB No. 2/Kali
Jaya sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No.
9858/1987 tanggal 20 November 1987 terletak di Jl. Imam
Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan nilai pengikatan
Rp58.218.498.201,- (lima puluh delapan miliar dua ratus
delapan belas juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu
dua ratus satu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggunan No. 153 tanggal 23 Juni 2015
yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta;
e. Peralatan/Mesin/Alat berat di Kiari, Kerawang yang akan
dibiayai dengan nilai pengikatan Rp299.866.478.836,- (dua
ratus sembilan puluh sembilan miliar delapan ratus enam
puluh enam juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu delapan
ratus tiga puluh enam Rupiah);
f. Peralatan/ Mesin/Alat berat di Sidoarjo yang akan dibiayai
dengan nilai pengikatan Rp175.490.704.294,- (seratus tujuh
puluh lima miliar empat ratus sembilan puluh juta tujuh ratus
empat ribu dua ratus sembilan puluh empat Rupiah);
g. Piutang Usaha per 31 Desember 2014 dengan nilai pengikatan
Rp240.461.410.753,- (dua ratus empat puluh miliar empat
ratus lima puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu tujuh ratus
lima puluh tiga Rupiah).

Pembatasan (Negative Covenant) :


Tanpa pemberitahuan tertulis kepada BNI, saudara tidak diperkenankan untuk:
1. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar saudara
yang dapat mengurangi kemampuan saudara melunasi fasilitas kredit.
2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset milik
saudara dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali:
- Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan dalam
rangka menjalankan usaha sehari-hari.
- Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset lainnya
yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.
- Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh Pemerintah
Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.
- Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan
ketentuan yang bersifat arm’s length.
3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh saudara yang dapat
menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;
4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun
rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut:
i. Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak
memiliki akibat material.
ii. Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa tindakan
korporasi tersebut dilakukan dengan syarat:

123
a. saudara akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity) dan akan
memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi.
b. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.
iii. Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
- Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.
5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material;
6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang
kepada instansi yang berwenang.

3) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian Kredit
No. 150 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di
Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No.BIN/2.2/154/R tanggal 20
Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah).


Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja.
Keperluan : untuk operasional perusahaan.
Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Juni 2017.
Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun
Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m²
(seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter
persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1,
Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan
nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh
miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh
enam Rupiah);
b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m² (empat
puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter persegi)
terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai pengikatan
Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga puluh
delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus
tiga puluh tujuh Rupiah);
c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu
sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB
0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No.
11/Ciabatu/2015 tanggal 19 Januari 2015 terletak di Jl. Raya
Sadang, Subang No. 28, Km 15, Kampung Mekarsari, RT 05 RW
02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp88.340.004.000,-
(delapan puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh juta
empat ribu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa
Membebankan hak Tanggunan No. 174 tanggal 30 juni 2015
yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta;
d. Tanah dan bangunan seluas 16.620 m² (enam belas ribu enam
ratus dua puluh meter persegi) sesuai dengan SHGB No. 2/Kali
Jaya sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No.
9858/1987 tanggal 20 November 1987 terletak di Jl. Imam
Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan nilai pengikatan
Rp58.218.498.201,- (lima puluh delapan miliar dua ratus

124
delapan belas juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu
dua ratus satu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggunan No. 153 tanggal 23 Juni 2015
yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta;
e. Peralatan/ Mesin/Alat berat di Kiari, Kerawang yang akan
dibiayai dengan nilai pengikatan Rp299.866.478.836,- (dua
ratus sembilan puluh sembilan miliar delapan ratus enam
puluh enam juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu delapan
ratus tiga puluh enam Rupiah);
f. Peralatan/Mesin/Alat berat di Sidoarjo yang akan dibiayai
dengan nilai pengikatan Rp175.490.704.294,- (seratus tujuh
puluh lima miliar empat ratus sembilan puluh juta tujuh ratus
empat ribu dua ratus sembilan puluh empat Rupiah);
g. Piutang Usaha per 31 Desember 2014 dengan nilai pengikatan
Rp240.461.410.753,- (dua ratus empat puluh miliar empat
ratus lima puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu tujuh ratus
lima puluh tiga Rupiah).

Pembatasan (Negative Covenant) :


Penerima Kredit wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank setiap peritstiwa dibawah
ini:
a. Adanya permohonan pailit yang diajukan oleh pihak lain;
b. Terjadi sengketa atau perkara dengan pihak ketiga;
c. Terjadi suatu peristiwa atau keadaan yang termasuk sebagai cidera janji.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk:
1. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar yang
dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit;
2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset milik
Penerima Kredit dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali:
i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan
dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset
lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.
iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai
akibat material.
iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi
dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.
3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat
menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;
4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun
rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut:
- Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang
tidak memiliki akibat material.
- Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa
tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat:
i. Perseroan akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity)
dan akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan
korporasi.
ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.

125
- Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
- Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.
5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material;
6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang
kepada instansi yang berwenang.
7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

4) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian Kredit
No. 151 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di
Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No. BIN/2.2/154/R tanggal 20
Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah).


Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja Revolving.
Keperluan : untuk tambahan modal kerja atas penjualan produk precast
dan ready mix untuk proyek milik pemerintah dan swasta.
Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Juni 2017.
Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun
Jaminan : Cross collateral dengan Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 23
Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja,
S.H., Notaris di Jakarta.

Pembatasan (Negative Covenant):


Penerima Kredit wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank setiap peritstiwa dibawah
ini:
a. Adanya permohonan pailit yang diajukan oleh pihak lain;
b. Terjadi sengketa atau perkara dengan pihak ketiga;
c. Terjadi suatu peristiwa atau keadaan yang termasuk sebagai cidera janji.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk:
a. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar yang
dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit;
b. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset milik
Penerima Kredit dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali:
i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan
dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset
lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.
iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai
akibat material.
iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi
dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.
c. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat
menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;
d. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun
rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut:
- Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak
memiliki akibat material.
- Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa
tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat:

126
i. Perseroan akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity) dan
akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi.
ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.
- Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
- Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.
e. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material;
f. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang
kepada instansi yang berwenang.
g. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

5) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian Kredit
No. 152 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di
Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No. BIN/2.2/154/R tanggal 20
Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah).


Jenis Fasilitas : plafond/ revolving.
Keperluan : tujuan kredit adalah sebagai berikut:
a. Garansi Bank (“GB”) / Standby Letter if Credit (“SBLC”) untuk
keperluan tender/ uangmuka/ pelaksanaan/ pemelihaaraan/
pembayaran proyek-proyek swasta/ pemerintah;
b. Supply Chain Financing (“SCF”) untuk pembiayaan
invoice/tagihan supplier/subkontraktor yang telah diakseptasi
oleh Penerima Kredit.
Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 23 Juni 2017.
Suku bunga : sebesar tingkat bunga fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang
berlaku untuk penerima Kredit ditambah 5% (lima persen).
Jaminan : Cross collateral dengan Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 23 Juni
2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta dan Perjanjian Kredit No. 151 tanggal 23 Juni
2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta.

Pembatasan (Negative Covenant) :


Penerima Kredit wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank setiap peritstiwa dibawah ini:
a. Adanya permohonan pailit yang diajukan oleh pihak lain;
b. Terjadi sengketa atau perkara dengan pihak ketiga;
c. Terjadi suatu peristiwa atau keadaan yang termasuk sebagai cidera janji.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk:
1) Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar yang
dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit;
2) Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset milik
Penerima Kredit dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali:
i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan
dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset
lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.
iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai
akibat material.

127
iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi
dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.
3) Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat
menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;
4) Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun
rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut:
- Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang
tidak memiliki akibat material.
- Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa
tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat:
i. Perseroan akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity)
dan akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan
korporasi.
ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.
- Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
- Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.
5) Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material;
6) Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang
kepada instansi yang berwenang.
7) Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

Bahwa atas seluruh Pembatasan Perjanjian Kredit, BNI telah setuju untuk mengenyampingkan pembatasan
“melakukan perubahan anggaran dasar Perseroan” yang harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank terlebih
dahulu berdasarkan surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016.

B. Sindikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(“Sindikasi BNI-BRI”)

Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Sindikasi BNI–BRI berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi
No. 66 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris di
Jakarta Selatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp1.705.720.000.000,- (satu triliun tujuh ratus lima miliar tujuh
ratus dua puluh juta Rupiah) yang terdiri dari BNI sebesar
Rp852.860.000.000,- (delapan ratus lima puluh dua miliar
delapan ratus enam puluh juta Rupiah) dan BRI sebesar
Rp852.860.000.000,- (delapan ratus lima puluh dua miliar
delapan ratus enam puluh juta Rupiah).
Jenis Fasilitas : transaksional/clean up system
Tujuan Penggunaan : pembiayaan 70% (tujuh puluh persen) dari biaya pengadaan
amterial untuk proyek pembangunan Jalan Tol Bekasi–Cawang–
Kampung Melayu Seksi 1 di luar Pajak pertambahan Nilai (PPn).
Jangka waktu : jatuh tempo pembayaran pada tanggal 10 Agustus 2018

Agunan :
1) Kepemilikan 60 % (enam puluh persen) saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (“KKDM”)
oleh PT Waskita Toll Road (“WTR”) diikat secara gadai;
2) Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu berdasarkan Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol diikat secara notaril berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol
(Cessie) atas nama KKDM, termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-
Cawang-Kampung Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak ketiga sebagai

128
Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol
(Cessie);
3) Tagihan/piutang Debi tur dari Proyek yang dibiayai diikat secara fidusia minimum sebesar
100% (seratus persen) dari nilai kontrak yang dituangkan ke dalam Akta Jaminan Fidusia Atas
Tagihan No. 68 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim,
S.H., Notaris di Jakarta Selatan;
4) Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai diikat secara fidusia sebesar 100% (seratus
persen) dari nilai pertanggungan yang dituangkan kedalam Akta Jaminan Fidusia Atas Klaim
Asuransi No. 67 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim,
S.H., Notaris di Jakarta Selatan.
Pembatasan (Negative Covenant):
Selama hutang belum dinyatakan lunas oleh Para Kreditur, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Para Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
b. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan/atau kewajiban Debitur
yang timbul berdasarkan Dokumen Transaksi kepada pihak lain;
c. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Debitur
yang dapat mengurangi kemampuan Debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada Para
Kreditur berdasarkan Dokumen Transaksi termasuk namun tidak terbatas pada melunasi
Kredit;
d. Mengajukan permohonan PKPU atau kepailitan kepada instansi yang berwenang; Melakukan
perubahan akta perjanjian jual beli bersyarat dengan hak untuk membeli kembali atas saham-
saham PT KKDM tertanggal 17 Oktober 2014 No. 24 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria,
S.H., M. Kn., notaris di Jakarta;
e. Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta
kekayaan perusahaan kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan
kepada Para Kreditur;
f. Menyewakan asset yang dijaminkan di Agen Jaminan kepada pihak lain;
Melakukan penjualan Aktiva tetap per tahun melebihi nilai Rp500.000.000.000,- (lima ratus
miliar Rupiah).

C. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (“BRI”)

Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BRI berdasarkan Perjanjian Kredit No.
116 tanggal 30 Mei 2016 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan
ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp1.000.000.000.000,- (Satu triliun Rupiah).


Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja Konstruksi.
Keperluan : tambahan modal kerja untuk membiayai proyek-proyek yang
dikerjakan Perseroan sehubungan dengan adanya proyek –proyek
pemerintah (APBN)
Jangka waktu : 30 Mei 2016 sampai dengan 29 Mei 2017.
Suku bunga : 10 % (sepuluh persen) per tahun.
Jaminan :
1. Piutang-Piutang usaha dan omset kontrak proyek, baik yang telah
dan/ atau akan dimiliki oleh Perseroan dengan nilai sebesar
Rp1.200.000.000.000,- (Satu triliun dua ratus miliar Rupiah) akan
diikat dengan cessie.
2. 10(sepuluh) bidang tanah di Desa Gasing, Kecamatan Talang
Kelapa, daerah Tingkat II Banyuasin, Daerah Tingkat I Sumatera
Selatan, yang terdiri dari:
a) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2796/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter

129
persegi), tercatat atas nama Haji Demain.
b) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2802/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama Azhar Rumawie.
c) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2803/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama Hajjah Ponlati.
d) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2799/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama Tuan Junaedy.
e) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2800/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama A Makawi.
f) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2801/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama M. Thamrin.
g) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2805/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama Ilyas
h) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2804/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama Magadalena
i) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2798/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama Abdullah Beni
j) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
2
2797/Gasing, Seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter
persegi), tercatat atas nama Berta Mai Sundari
Ke-10 (sepuluh) bidang tanah tersebut dialihkan atas nama
Perseroan berdasarkan Akta Pengikatan Perjanjian jual beli
tanggal 10 Desember 2015 Nomor 36 di hadapan Sarifudin
Burhan, S.H,M.Kn, Notaris di Kabupaten Banyuasin, yang pada
saat ini masih dalam proses pengurusan di instansi yang
berwenang, dikuatkan dengan surat keterangan tanggal 25 Mei
2016 Nomor: 198/SB-Not/2016, yang dikeluarkan oleh Sarifudin
Burhan S.H,M.Kn. Apabila telah selesai pensertifikatan akan
diikatkan dengan Hak tanggungan Peringkat I sebesar
Rp39.200.000.000,- (tiga puluh sembilan miliar dua ratus juta
Rupiah)

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BANK, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk:
1. Mengikatkan diri sebagai penjamim terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan
debitur kepada pihak lain, kecuali yang sudah saat ini.
2. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit
Debitur sendiri.
3. Menerima pinjaman/pembiayaan baru dari BANK atau lembaga keuangan lainnya.
4. Menyewakan aset yang dijaminkan di BANK kepada pihak lain, diluar aktivitas operasional
Perseroan.
5. Melunasi/membayar hutang kepada pemegang saham/hutang persero sebelum hutang di
BANK dilunasi terlebih dahulu.
6. Melakukan tindakan Merger,akuisisi, Go publik dan penjualan aset Perseroan.

130
Bahwa atas seluruh Pembatasan Perjanjian Kredit, BRI telah setuju untuk mengenyampingkan
pembatasan “Melakukan tindakan Merger,akuisisi, Go publik dan penjualan aset Perseroan” yang harus
memperoleh persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu berdasarkan surat B.1033-MNS/NSD/07/2016
tanggal 26 Juli 2016.

K. ASURANSI

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak mengasuransikan harta kekayaan yang dimiliki dan/atau
dikuasainya, kecuali atas:

1) PT Asuransi Ramayana Tbk

a. Asuransi Kendaraan Bermotor


No. Polis : 19022116000014
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016
Nilai Pertanggungan : Rp1.992.688.063,- (satu miliar sembilan ratus sembilan puluh dua
juta enam ratus delapan puluh delapan ribu delapan puluh tiga
Rupiah)
Objek : Kendaraan Bermotor :
Truck Mixer
Flatbed Crane
Trailer
Truck Trailer
Mobile Crane
Concrete Pump
Dump Truck

b. Contractor’s Plant and Equipment Insurance


No. Polis : 19022316000001
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016
Nilai Pertanggungan : Rp31.576.706.500,- (tiga puluh satu miliar lima ratus tujuh puluh
enam juta tujuh ratu enam ribu lima ratus rupiah)
Objek : Contractor’s Plant and Equipment:
Wheel Loader
Excavator
Rough Terrain Crane
Wheel Loader 1,7 M3

c. Property All Risk Insurance


No. Polis : 19010916000034
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016
Nilai Pertanggungan : Rp458.118.797.332,- (empat ratus lima puluh delapan Miliar
seratus delapan belas juta tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta
tiga ratus tiga puluh dua)
Objek : alat produksi, gedung,workshop pada:
Plant Sadang (Alat Produksi)
Plant Cibitung (Gedung, Workshop, Alat Produksi)
Plant Karawang (Workshop, Alat Produksi
Plant Palembang (Alat Produksi)

131
Plant Sidoarjo (Gedung, Workshop, Alat Produksi)
Plant Becakayu (Alat Produksi)
Plant Pejagan (Alat Produksi)
Plant Desari (Alat Produksi)
Plant Cengkareng (Alat Produksi)
Plant Karawaci (Alat Produksi)
Plant Bocimi (Alat Produksi)
Plant Kualatanjung (alat Produksi)
Plant MKTT (Alat Produksi)
Plant Lampung (Alat Produksi)
Plant Banaran (Alat Produksi)
Plant Masarang (Alat Produksi)
Plant Cakung (Alat Produksi)
Stone Crusher Rumpin (Alat Produksi)
Plant Kalijati (Workshop, Alat Produksi)

PT Asuransi Tri Pakarta

a. Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia


No. Polis : 10701021600004
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2017
Nilai Pertanggungan : Rp48.813.750.000,- (empat puluh delapan miliar delapan ratus
tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah)
Objek : Bangunan, sarana pelengkap, dan mesin peralatan PT Waskita
Beton Precast di Jalan Raya Sadang-Subang No. 28 RT.01/01, Desa
Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.

b. Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia


No. Polis : 10701021800005
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2017
Nilai Pertanggungan : Rp9.962.150.200,- (sembilan miliar sembilan ratus enam puluh
dua juta seratus lima puluh ribu dua ratus Rupiah)
Objek : Bangunan PT Waskita Beton Precast di Jalan Raya Imam Bonjol
No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten
Bekasi :
2
Workshop (LB: 2070 M )
2
Kantor (LB: 612 M )
2
Bengkel Alat dan Gudang Besi (LB: 162 M )
2
Alat Produksi Pembesian (LB: 162 M )
2
Ruang Laboratorium (LB: 54 M )
2
Mushollah (LB: 74 M )
2
Gardu PLN (LB: 19.25 M )
2
Gardu Konsumen (LB: 29 M )
2
Ruang Ganti (LB: 54 M )
2
Pos Jaga 1 (LB: 11.40 M )
2
Pos Jaga 2 (LB: 4 M )
2
Ruang Genset (LB: 20 M )
2
Batching Plant (LB: 66.40 M )
2
Oprit dan Cuci Mixer (LB: 125 M )

132
2
Area Matrial Beton tebal 20 cm (LB: 308 M )
2
Landasan Stock Produk Precast Tebal 20 cm (LB: 3.664 M )
2
Jalan dan Parkir Beton tebal 20 cm (LB: 7.404.98 M )
2
Pagar tembok (LB: 495 M )
2
Pagar Tralis (LB: 71.60 M )
2
Saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 256 M )
2
Rool saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 54 M )

c. Polis Contractor All Risks


No. Polis : 20708011600001
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 23 November 2015 s/d 18 Januari 2016
Nilai Pertanggungan : Rp441.773.000.000,- (empat ratus empat puluh satu miliar tujuh
ratus tujuh puluh tiga juta Rupiah)
Objek : Material Damage,third party liability-Bodly Injury, and Third Party
Liability-Property Damage PT Waskita Beton Precast di Jalan Raya
Sadang-Subang No. 28 RT.01/01, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu,
Kabupaten Purwakarta
d. Polis Contractor All Risks
No. Polis : 20708011600002
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 23 November 2015 s/d 18 Januari 2016
Nilai Pertanggungan : Rp245.514.000.000,- (Dua ratus empat puluh lima Miliar lima
ratus empat belas juta Rupiah)
Objek : Material Damage dan Third Party Liability PT Waskita Beton
Precast di Desa Kedungwonokerto, Kecamatan Prambon-Sidoarjo-
Surabaya.

e. Polis Property All Risk Insurance


No. Polis : 10701041600007
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2018
Nilai Pertanggungan : Rp9.062.150.200,- (sembilan miliar enam puluh dua juta seratus
lima puluh ribu dua ratus Rupiah)
Objek : Material/Property Damage dan Business Interruption PT Waskita
Beton Precast di Jalan Raya Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya,
Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi:
2
Workshop (LB: 2070 M )
2
Kantor (LB: 612 M )
2
Bengkel Alat dan Gudang Besi (LB: 360 M )
2
Area Produksi Pembesian (LB: 162 M )
2
Ruang Laboratorium (LB: 54 M )
2
Mushollah (LB: 74 M )
2
Gardu PLN (LB: 19.25 M )
2
Gardu Konsumen (LB: 29 M )
2
Ruang Ganti (LB: 54 M )
2
Pos Jaga 1 (LB: 11.40 M )
2
Pos Jaga 2 (LB: 4 M )
2
Ruang Genset (LB: 0 M )
2
Area Matrial Beton tebal 20 cm (LB: 308 M )
2
Landasan Stock Produk Precast Tebal 20 cm (LB: 3.664 M )
2
Jalan dan Parkir Beton tebal 20 cm (LB: 7.404.98 M )

133
2
Pagar tembok (LB: 495 M )
2
Pagar Tralis (LB: 71.60 M )
2
Saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 256 M )
2
Rool saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 54 M )
2
Batching Plant (LB: 66.40 M )
2
Oprit dan Cuci Mixer (LB: 125 M )
f. Polis Property All Risk Insurance
No. Polis : 10701041600006
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2017
Nilai Pertanggungan : Rp48.813.750.000,- (empat puluh delapan miliar delapan ratus
tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah)
Objek : Material/Property Damage dan Business Interruption PT Waskita
Beton Precast di Jalan Raya Sadang-Subang No. 28 RT.01/01, Desa
Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta:
Bangunan
Sarana Pelengkap
Mesin Peralatan

PT Asuransi Jasa Indonesia

a. Contractor/Erection All Risk Insurance


No. Polis : 203.401.200.15.00024/000/000
Tertanggung : PT Waskita Beton Precast
Jangka Waktu : 10 Desember 2015 s/d 10 Desember 2017
Objek : Construction
Nilai Pertanggungan : Rp3.045.930.766.990,44 (tiga triliun empat puluh lima miliar
sembilan ratus tiga puluh juta tujuh ratus enam puluh enam ribu
sembilan ratus sembilan puluh koma empat puluh empat Rupiah)
Objek : Construction (Material Damage, Third Party Liability) di Proyek
Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

L. ASET TETAP

Tabel di bawah ini adalah daftar aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan:

1. Tanah dan Bangunan

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan berupa
tanah dan bangunan kecuali atas:

i. Tanah dan Bangunan yang Dimiliki

No. Bukti Luas (m²) Tanggal Pemegang Lokasi berdasarkan Surat Ukur/
Kepemilikan Berakhirnya Hak Gambar Situasi
Hak
1. SHGB No. 02/Kali 16.620 15 Februari 2018 Perseroan Desa Kali Jaya, Kec. Cibitung, Kab. Bekasi,
Jaya tanggal 15 Jawa Barat berdasarkan Gambar Situasi
Februari 1988 tanggal 20 November 1987
2. SHGB No. 00032 70.099 16 Januari 2045 Perseroan Desa Cibatu, Kec. Cibatu, Kabupaten
tanggal 22 Januari Purwakarta, Jawa Barat, berdasarkan
2015 gambar situasi No 11/Cibatu/2015
tanggal 19 Januari 2015
3. SHGB No. 11 546 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy,

134
No. Bukti Luas (m²) Tanggal Pemegang Lokasi berdasarkan Surat Ukur/
Kepemilikan Berakhirnya Hak Gambar Situasi
Hak
tanggal 27 Januari Kabupaten Subang, Jawa Barat
2010 berdasarkan surat ukur No
85/Lengkong/2010 tanggal 11 Januari
2010
4. SHGB No. 13 42.000 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy,
tanggal 27 Januari Kabupaten Subang, Jawa Barat
1979 berdasarkan gambar situasi No 38/ 1980
tanggal 15 Januari 1980
5. SHGB No. 12 2.026 2 Desember 2034 Perseroan Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten
tanggal 27 Januari Subang, Jawa Barat berdasarkan surat
2010 ukur No 87/ Lengkong/2010 tanggal 11
Januari 2010
6. SHGB No. 14 6.312 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy,
tanggal 12 Oktober Kabupaten Subang, Jawa Barat
2009 berdasarkan surat ukur No.
63/Lengkong/2009 tanggal 9 Oktober
2009
7. SHGB No. 15 2.713 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy,
tanggal 12 Mei Kabupaten Subang, Jawa Barat
2010 berdasarkan surat ukur No.
90/Lengkong/2010 tanggal 24 Februari
2010
8. SHGB No. 16 281 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy,
tanggal 27 Januari Kabupaten Subang, Jawa Barat
2010 berdasarkan surat ukur No
86/Lengkong/2010 tanggal 11 Januari
2010
9. SHGB No 0043 742 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kelurahan Margagiri,
tanggal 19 Februari Kabupaten Serang, Kec Bojonegara,
2016 Provinsi Banten berdasarkan surat ukur
No. 00007/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
10. SHGB No 0044 335 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 Banten berdasarkan surat ukur No.
00011/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
11. SHGB No 0045 574 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 Banten berdasarkan surat ukur No.
00023/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
12. SHGB No 0046 1.773 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 Banten berdasarkan surat ukur No.
00022/ Margagiri/ 2013 tanggal 30 Juli
2013
13. SHGB No 0047 2.575 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00021/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
14. SHGB No 0049 262 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00008/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
15. SHGB No 0050 771 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00017/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013

135
No. Bukti Luas (m²) Tanggal Pemegang Lokasi berdasarkan Surat Ukur/
Kepemilikan Berakhirnya Hak Gambar Situasi
Hak
16. SHGB No 0051 1.319 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00014/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
17. SHGB No 0052 662 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00012/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
18. SHGB No 0054 916 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00009/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
19. SHGB No 0055 278 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00005/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
20. SHGB No 0056 4.847 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00013/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
21. SHGB No 0057 341 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00010/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
22. SHGB No 0058 312 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00024/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
23. SHGB No 0059 239 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00016/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
24. SHGB No 0060 312 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00015/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
25. SHGB No 0063 8.624 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00028/Margagiri/2014 tanggal 14 Juli
2014
26. SHGB No 0064 31.100 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No. 24 /Margagiri/
2012 tanggal 17 September 2012
27. SHGB No 0066 5.028 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.
00020/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
28. SHGB No 0065 657 19 Februari 2043 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang,
tanggal 19 Februari Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten
2016 berdasarkan surat ukur No.

136
No. Bukti Luas (m²) Tanggal Pemegang Lokasi berdasarkan Surat Ukur/
Kepemilikan Berakhirnya Hak Gambar Situasi
Hak
00019/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli
2013
29. SHGB No 0067 1.293 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kec. Bojonegara, Kab.
tanggal 19 Februari Serang, Provinsi Banten berdasarkan
2016 Surat Ukur No. 00018/Margagiri/2013
tanggal 30 Juli 2013
30. SHGB No. 0064 31.100 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kec. Bojonegara, Kab.
tanggal 19 Februari Serang, Provinsi Banten berdasarkan
2016 Surat Ukur No. 00024/Margagiri/2012
tanggal 17 september 2012
31. SHGB No 0062 1504 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kec. Bojonegara, Kab.
tanggal 19 Februari Serang, Provinsi Banten berdasarkan
2016 Surat Ukur No. 00006/Margagiri/2013
tanggal 30 Juli 2013
32. Akta Pelepasan hak 61.587 - Perseroan Jl. Raya Kedungwonokerto Desa
atas tanah dan Kedungwonokerta, Kec. Prambon, Kab.
bangunan Sidoarjo
berdasarkan
Keputusan Kepala
Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu
No. 91 Tahun 2015
tentang IMB
tanggal 14
September 2015
33. Akta Perjanjian Jual 130.296 - perseroan Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Curu,
Beli berdasarkan Kecamatan Klari, Kab. Karawang
IMB No.
503/12599/1157/I
MB/XII/BPMPT/201
5 tanggal 17
desember 2015
34. Perjanjian Jual beli 80.790 - Desa atas SHGB No. 26/Kaliangsana tanggal 4
No. 12 tanggal 28 Kaliangsana, September 2013, SHGB No.
Desember 2015 Kec. Kalijati, 27/Kaliangsana tanggal 24 Januari 2013,
Yang sudah Kab. Subang, dan SHGB No. 28/ Kaliangsana, yang mana
dituangkan Provinsi Jawa ketiganya atas nama PT Nindya Beton.
kedalam Akta Jual Barat
Beli No 26 tanggal
27 Juli 2016, Akta
Jual Beli No, 27
tanggal 27 Juli
2016, dan Akta Jual
Beli No. 28 tanggal
27 Juli 2016 yang
seluruhnya dibuat
dihadapan Feby
Delaniasari Sofyan,
S.H., M.Kn., notaris
di Kabupaten
Subang

Bahwa berdasarkan Surat Keterangan/Covernote No. 01/III/CN/NOT/2016 tanggal 23 Maret 2016 yang
dibuat oleh Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn., Notaris di Mojokerto, untuk tanah di Jl. Raya
Kedungwonokerto Desa Kedungwonokerta, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo, sampai dengan saat ini sedang
dalam proses pengurusan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan dan
sesuai dengan Surat Keterangan/Covernote No. 71/KH/PPAT/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 yang dibuat
oleh Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., M.Kn., Notaris di Karawang, untuk tanah di Jl. Raya Kosambi – Curug,
Desa Curu, Kecamatan Klari, Kab. Karawang, sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan
pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan, dan surat Keterangan/covernote

137
No.04/SK-Not/PPAT/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016 untuk tanah Desa Kaliangsana, Kec. Kalijati, Kab.
Subang, Provinsi Jawa Barat sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan pembuatan
sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan

ii. Tanah dan Bangunan yang Dikuasai

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan


Tanah
1. Perjanjian Sewa Menyewa 9.299 5 (lima) tahun Provinsi Jawa Barat, Kabupaten SHM No. 3785/Cikarang
No. 12 tanggal 12 Janurari sejak tanggal 12 Bekasi, Kecamatan Cikarang Kota atas nama Heru
2015 yang dibuat dihadapan Januari 2015 Utara, Desa Cikarang Kota, Jodana
Nyi Raden Kania Nurasanti, hingga 12 Januari Jalan Gatot Subroto
S.H., Notaris di Bekasi 2020
2. Perjanjian Sewa Menyewa 13.117 3 (tiga) tahun DKI Jakarta, Jakarta Timur, Tanah-tanah yang terdiri
No. 27 tanggal 21 Januari Kecamatan Duren Sawait, atas:
2015 yang dibuat dihadapan Kelurahan Pondok Kelapa, (a) AJB No. 169/2013
Edy Suparyono, S.H., M. Kn., Jalan Pondok Kelapa Selatan, tanggal 23 Juli 2013
Notaris di Jakarta Timur Jalan Inspeksi Saluran yang dibuat
Kalimalang Raya No. 26, RT dihadapan Bonar
006, RW 12. Sihombing, S.H.,
Selaku PPAT di
Jakarta Timur
(b) SHM No.
07568/Pondok
Kelapa atas nama
Sukmawati Arifin
(c) SHM No.
07569/Pondok
Kelapa atas nama
Sutidjan Arifin
(d) SHM No.
07570/Pondok
Kepala atas nama
Sulastri Arifin
(e) SHM No.
07567/Pondok
Kelapa atas nama
Sutjipto Arifin
3. Perjanjian Sewa Menyewa 10.630 3 (tiga) tahun Desa Banaran, Kecamatan Tanah-tanah yang terdiri
No. 06 tanggal 6 Juni 2015 sejak Sambungmacan, Kabupaten atas:
yang dibuat dihadapan penandatanganan Sragen, Provinsi Jawa Tengah (a) SHM No. 2.693 atas
Sunastitiningsih, S.H., ini, yaitu hingga 6 nama Hendra
Notaris di Kabuopaten Juli 2018 Prasetyo
Sragen (b) SHM No. 2.694 atas
nama Hendra
Prasetyo
(c) SHM No. 546 atas
nama Hendra
Prasetyo
(d) SHM No. 549 atas
nama Hendra
Prasetyo
4. Perjanjian Sewa Menyewa 9.445 2 (dua) tahun Desa Kebonmoro, Kecamatan Tanah Kas Desa, yang
No. 26 tanggal 23 Desember sejak Ngrampal, Kabupaten Sragen mana disewakan
2015 yang dibuat dihadapan penandatanganan Sukidiyanto selaku
Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., ini, yaitu hingga Kepala Desa berdasarkan
Notaris di Kabupaten Sragen 23 Desember Berita Acara Sewa Tanah
2017 Kas Desa antara
Pemerintah Desa
Kebonromo dan Anggota
Badan Permusyawaratan
Desa Kebonromo No.
593.11/116/12/2015
tanggal 7 Desember 2015

138
No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan
Tanah
.
5. Perjanjian Sewa Menyewa 14.444 3 (tiga) tahun Desa Karangmalang, Tanah-tanah yang terdiri
No. 03 tanggal 30 Juni 2015 sampai dengan Kecamatan Masaran, atas:
yang dibuat dihadapan Siti tanggal 30 Juni Kabupaten Sragen (a) SHM No.
Nur Aini, S.H., M.Kn., Notaris 2018 686/Karangmalang
di Kabupaten Karanganyar atas nama Yustinus
Soeroso
(b) SHM No.
717/Karangmalang
atas nama Yustinus
Soeroso
6. Perjanjian Sewa Menyewa 5.284 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, Tanah-tanah milik Tri
No. 07 tanggal 3 Desember sampai dengan kecamatan Sidoharjo, Lestari yang terdiri atas
2015 yang dibuat dihadapan tanggal 3 Kabupaten Sragen SHM No. 2985 dan SHM
Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Desember 2017 NO. 2995
Notaris di Kabupaten
Karanganyar
7. Perjanjian Sewa Menyewa 6.970 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, Tanah-tanah yang terdiri
No. 06 tanggal 3 Desember sampai dengan kecamatan Sidoharjo, atas SHM No. 1743 dan
2015 yang dibuat dihadapan tanggal 3 Kabupaten Sragen SHM NO. 1461
Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Desember 2017
Notaris di Kabupaten
Karanganyar
8. Perjanjian Sewa Menyewa 8.050 2 (dua) tahun Desa Jenggrik, kecamatan SHM No. 296/Desa
No. 44 tanggal 18 November sampai dengan Kedunggalar, Kabupaten Jenggrik
2015 yang dibuat dihadapan tanggal 17 Ngawi, Provinsi Jawa Timur
Ildiastuti, S.H., M.Kn., November 2017
Notaris di Ngawi
9. Perjanjian Sewa Menyewa 9.440 hingga 15 April Jakarta Timur, Kec. Cakung, Tanah-tanah milik Haji
No. 8 tanggal 15 April 2015 2020 Kel. Cakung Barat Misan yang terdiri atas
yang dibuat dihadapan Dewi SHM No. 709/Cakung
Kusumawati, S.H., Notaris di Barat dan SHM. No.
Jakarta 710/Cakung Barat
10. Perjanjian Sewa Menyewa 34.475 3 ( tiga ) tahun Sumatera Utaram Kabupaten Tanah yang diperoleh
No 12 tanggal 11 Agustus Batu Bara, Kecamatan Siduka, oleh Syahman Harahap
2015 yang dibuat di hadapan Desa Kwala berdasarkan:
Mokhamad Kholis, S.H., a) Akta Pelepasan Hak
Notaris di Kabupaten Batu dengan ganti Rugi No
Bara 10 tanggal 16
Oktober 2013(belum
mempunya sertifikat)
b) Akta pelepasan Hak
dengan Ganti Rugi No
11 tanggal 16
Oktober 2013 ( belum
mempunyai sertifikat)
11. Perjanjian Sewa Menyewa 10.433 3 ( tiga ) tahun Bekasi (berdasarkan wilayah Tanah yang dimiliki oleh
No 4 tanggal 14 Desember Notaris) Antar Sunardi
2015 yang dibuat di hadapan berdasarkan:
Indah Witmiati, S.H., M.Kn., a) SHGB No 00013
Notaris di Bekasi b) SHGB No. 00579
c) SHGB No 00580
d) SHGB No 00017
e) SHGB No 00012
f) SHGB No 1976
g) SHGB No 00014
h) SHGB No 00022
i) SHGB no 5
j) SHGB No 00010
k) SHGB No 01157
l) SHGB No 00018
m) SHGB No 00579
n) Tanah seluas 718 m2,

139
No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan
Tanah
surat atas tanah
tersebut sedang
dalam proses balik
nama di kantor
Notaris dan/ atau
PPAT Rawat
Erawady,S.H.,.
12. Perjanjian Sewa Menyewa 5.335 3 (tiga) tahun Provinsi Jawa Timur, Tanah-tanah yang
No 31 tanggal 28 Juli 2015 Kabupaten Madiun, Kecamatan dimiliki oleh Wahyu
yang dibuat di hadapan Arpa Balerejo, Desa Kedungrejo Diastuti berdasarkan:
Syura Tambuno, S.H., M.Kn., a) SHM No 1255
Notaris di Kabupaten b) SHM No 1152
Madiun c) SHM No 1147
d) SHM No 778
e) SHM No 1146
13. Perjanjian Sewa Menyewa 6.260 3 (tiga) tahun Provinsi Jawa Timur, Tanah-tanah yang
No 32 tanggal 28 Juli 2015 Kabupaten Madiun, Kecamatan dimiliki oleh Abdul Jalal
yang dibuat di hadapan yang Balerejo, Desa Kedungrejo berdasarkan:
dibuat di hadapan Arpa a) SHM No 493
Syura Tambuno, S.H., M.Kn., b) SHM No 482
Notaris di Kabupaten c) Bukti petok Letter C
Madiun No 545
14. Perjanjian Sewa Menyewa 1.600 4 (empat) tahun Nganjuk ( berdasarkan wilayah Tanah-tanah yang
No 09 tanggal 14 Juli 2015 Notaris) dimiliki oleh Totok Kohar
yang dibuat di hadapan LK berdasarkan:
Slamet S.H., M.Kn.,Notaris di a) Letter C Desa Kohir
Nganjuk No 2354 persil No. 8b
blok S II atas nama
Indayah
b) Letter C Desa Kohir
No 3378 Persil No. 8b
Blok S II atas nama
Sulaimi
15. Perjanjian Sewa Menyewa 39.920 4 (empat) tahun Nganjuk ( berdasarkan wilayah Tanah-tanah yang
No 10 tanggal 14 Juli 2015 Notaris) dimiliki oleh Totok Kohar
yang dibuat di hadapan LK berdasarkan:
Slamet, S>H., M.Kn., Notaris a) Letter C Desa Kohir
di Nganjuk No 2354 Persil no. 8b
Blok S II atas nama
Indayah
b) Letter C Desa Kohir
No 3378 Persil No 8b
Blok S II atas nama
Sulami
16. Perjanjiaan Sewa Menyewa 50.666 dan a) Sewa Desa Musuk, Kecamatan Tanah-tanah yang terdiri
No 223 tanggal 22 21.101 menyewa Sambirejo, Kabupaten Sragen atas:
September 2015 yang dibuat tanah untuk a) SHM No. 20 atas
dihadapan Winarsih,S.H., lahan selama nama Martowijono Al
M.Kn., Notaris di Kabupaten 1 (satu) tahun Mardi
Sragen b) Sewa b) SHM No. 549 atas
menyewa nama Sukidi
tanah untuk c) SHM No. 1253 atas
lahan alat dan nama Saman
stockpile Siswiyono
selama 2( dua d) SHM No. 550 atas
) tahun nama Marjuki
c) Sewa e) SHM No. 1624 atas
menyewa nama Setyoningsih
tanah untuk f) SHM No. 1623 atas
akses jalan nama Parni
selam 3 ( tiga) g) SHM No. 1622 atas
tahun nama Ngadijem
h) SHM No. 1621 atas

140
No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan
Tanah
nama Suparno
i) SHM No. 1222 atas
nama Kariyowiyono
j) SHM No. 1193 atas
nama Sunarto
k) SHM No. 1192 atas
nama Sadiman
l) SHM No. 1191 atas
nama Sudaryanto
m) SHM No. 1190 atas
nama Karsi
n) Letter C Desa No. 80
Persil 237 Klas S XI
o) Letter C Desa No. 102
Persil 237 Klas S XI
p) Letter C Desa No. 64
Persil 237 Klas S XI
q) Letter C Desa No. 609
Persil 237 Klas S XI
r) Letter C Desa No. 211
Persil 237 Klas S XI
s) Letter C Desa No. 279
Persil 238 Klas S XI
17. Perjanjian Sewa Menyewa 1.728 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, Hak Milik No. 2888 atas
No. 23 tanggal 25 Februari Kecamatan Sidoharjo, nama Anang Suparno
2016 yang dibuat dihadapan Kabupaten Sragen
Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn.,
Notaris di Sragen
18. Perjanjian Sewa Menyewa 1.732 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, SHM No. 2887 atas nama
No. 24 tanggal 25 Februari Kecamatan Sidoharjo, Nurul Qomaryati
2016 yang dibuat dihadapan Kapubaten Sragen
Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn.,
Notaris di Sragen
19. Perjanjian Sewa Menyewa 3.670 2 (dua) tahun Keluarahan Sidoharjo, SHM No. 805 atas nama
No. 25 tanggal 25 Februari Kecamatan Sidoharjo, Bernadus Dewi Permadi
2016 yang dibuat dihadapan Kabupaten Sragen
Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn.,
Notaris di Sragen
20. Perjanjian Sewa Menyewa 15.144 2(dua) tahun Provinsi Jawa Timur, Tanah-tanah yang terdiri
No 69 tanggal 18 November Kabupaten Ngawi, Kecamatan atas:
2015 yang dibuat dihadapan Ngawi, Desa Grudo a) SHM No 1690 atas
Sri Mulyono Hermawan nama Budi Setya
,S.H., M.Kn., Notaris di Harsono
Ngawi b) SHM No.1099 atas
nama Budi Setyanto
Harsono
c) Sebidang tanah letter
C Desa No 2064 Persil
No.112 S atas nama
Sumari Kromo dan
dijual kepada Budi
Setyanto Harsono,
tanah tersebut masih
dalam proses
pendaftaran sertifikat
di Kantor Pertanahan
Kabupaten Ngawi
d) Sebidang tanah letter
C Desa No. 3996
Persil No.26 S atas
nama Kaimin dan
dijual kepada Budi
Setyanto Harsono,

141
No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan
Tanah
tanah tersebut masih
dalam proses
pendaftaran sertifikat
di Kantor Pertanahan
Kabupaten Ngawi
21. Akta Perjanjian Pengikatan 129.151 - Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Tanah-tanah yang terdiri
Jual Beli berdasarkan No. 6 Curu, Kecamatan Klari, Kab. atas:
tanggal 26 November 2014 Karawang 1. SHM No 01179
yang dibuat di hadapan 2. SHM No 01183
Kartini Sembiring, S.H., 3. SHM No 01093
M.Kn., sebagai pengganti 4. SHM No 01091
dari Khadijah Syahbudi 5. SHM No 01069
Saleh, S.H., Notaris di 6. SHM No 01065
Kabupaten Karawang 7. SHM No 01071
sebagaimana diubah 8. SHM No 01274
terakhir berdasarkan Akta 9. SHM No 01273
Addendum No., 13 tanggal 10. SHM No 01289
26 Februari 2015 yang 11. SHM No 01092
dibuat di hadapan Khadijah 12. SHM No 01089
Syahbudi Saleh, S.H., Notaris 13. SHM No 01237
di Kabupaten Karawang. 14. SHM No 01182
15. SHM No 01186
16. SHM No 01106
17. SHM No 01175
18. SHM No 01177
19. SHM No 0190
20. SHM No 01283
21. SHM No 01287
22. SHM No 01185
23. SHM No 01181
24. SHM No 01184
25. SHM No 01180
26. SHM No 01178
27. SHM No 01176
28. SHM No 01075
29. SHM No 01073
30. SHM No 01072
31. SHM No 01070
32. SHM No 01063
33. SHM No 01288
22. Perjanjian Pengikatan Jual 196.000 Berlaku sejak Sumatera Selatan, Banyuasin, Tanah yang terdiri dari:
Beli No 36 tanggal 10 ditanda tangani Talang Kelapa, Gasing a. SHM No.2796/Gasing
Desember 2015 yang dibuat oleh para Pihak atas nama Djemain
di hadapan Saripudin Burhan sampai dengan b. SHM No.2802/Gasing
S.H., M. Kn., Notaris di Pihak Kedua atas nama Azhar
Banyuasin melunasi kepada Rumawie;
Pihak Pertama c. SHM No. 2803/
setelah Akta Gasing atas nama
Hibah Akses jalan Hajja Poniati;
Perseroan selesai. d. SHM No.2799/Gasing
atas nama Junaedy
e. SHM No.2800/Gasing
atas nama A Makawi;
f. SHM No.2801/Gasing
atas nama M.
Thamrin;
g. SHM No.2805/Gasing
atas nama Ilyas
h. SHM No.2804/Gasing
atas nama
Magdalena;
i. SHM No.2798/Gasing
atas nama Abdullah
Beni;

142
No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan
Tanah
j. SHM No.2797/Gasing
atas nama Berta Mai
Sundari;
23. Perjanjian Sewa Menyewa 7.305 5 (lima) tahun Jakarta Selatan, Kec. Jagakarsa, Tanah-tanah yang terdiri
No 38 tanggal 8 September Kel. Ciganjur; dari:
2014 yang dibuat dihadapan a) SHM No 156
Catur Virgo,S.H., Notaris di SHM No 158
Jakarta.
24. Perjanjian Sewa Menyewa 10.980 5 (lima) tahun Kampung Babakan Tengah, Tanah milik Willy
No 1 tanggal 10 September Kecamatan Legok, Kota Sugianto berdasarkan
2014 yang dibuat di hadapan Tanggerang, Provinsi Banten SHM No 00327
Ami Hartika, S.H., M.Kn.,
Notaris di Bogor
25. Perjanjian Sewa Menyewa 20.153 3 (tiga) tahun Palembang (berdasarkan Tanah-tanah yang dimilik
No. 21 tanggal 21 Juni 2016 wilayah Notaris) Djauhari Janto
yang dibuat dihadapan berdasarkan:
Melitina Lawrence, S.H., a) SHM No 1690
Notaris di Palembang b) SHM No 1692
SHM No 1345

2. Kendaraan Bermotor

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki harta kekayaan berupa kendaraan bermotor,
kecuali atas kendaraan berikut:

No. Nama Aktiva Merk No. Polisi BPKB Pemilik


1. Truck Mixer HINO 260 JM B 9303 TIA L-09369656 Perseroan
2. Truck Mixer HINO 260 JM B 9304 TIA L-09369657 Perseroan
3. Truck Mixer HINO 260 JM B 9305 TIA L-09369658 Perseroan
4. Truck Mixer HINO 260 JM B 9306 TIA L-09369668 Perseroan
5. Truck Mixer HINO 260 JM B 9310 TIA L-09369669 Perseroan
6. Truck Mixer HINO 260 JM B 9308 TIA L-09369670 Perseroan
7. Truck Mixer HINO 260 JM B 9307 TIA L-09369700 Perseroan
8. Truck Mixer HINO 260 JM B 9309 TIA L-09369701 Perseroan
9. Truck Mixer HINO 260 JM B 9311 TIA L-09369702 Perseroan
10. Truck Mixer HINO 260 JM B 9312 TIA L-09371309 Perseroan
11. Truck Mixer HINO 260 JM B 9331 TIA L-11967059 Perseroan
12. Truck Mixer HINO 260 JM B 9332 TIA L-11967060 Perseroan
13. Truck Mixer HINO 260 JM B 9334 TIA L-11967061 Perseroan
14. Truck Mixer HINO 260 JM B 9335 TIA L-11967062 Perseroan
15. Truck Mixer HINO 260 JM B 9336 TIA L-11967063 Perseroan
16 Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9051 TEA L-13875458 Perseroan
17. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9050 TEA L-13875457 Perseroan
18. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9048 TEA L-13875455 Perseroan
19. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9047 TEA L-13875454 Perseroan
20. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9054 TEA L-13875453 Perseroan
21. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9052 TEA L-13875411 Perseroan
22. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9053 TEA L-13874326 Perseroan
23. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9049 TEA L-13875456 Perseroan
24. Dump Truck 15m3 HINO FG 235 JJ B 9471 TDD L-11967065 Perseroan
25. Dump Truck 15m3 HINO FG 235 JJ B 9472 TDD L-11967064 Perseroan
26. Concrete Mixer SANY B 9158 TIA J-06197289 WASKITA
27. Concrete Mixer SANY B 9175 TIA J-06704765 WASKITA
28. Concrete Mixer SANY B 9240 TIA K-10696707 WASKITA
29. Concrete Mixer SANY B 9239 TIA K-10696752 WASKITA
30. Concrete Mixer SANY B 9238 TIA K-10696751 WASKITA
31. Concrete Mixer SANY B 9237 TIA K-10696729 WASKITA
32. Concrete Mixer SANY B 9236 TIA K-10696728 WASKITA
33. Concrete Mixer SANY B 9235 TIA K-10696727 WASKITA
34. Concrete Mixer SANY B 9161 TIA J-06199965 WASKITA

143
No. Nama Aktiva Merk No. Polisi BPKB Pemilik
35. Concrete Mixer SANY B 9157 TIA J-06197288 WASKITA
36. Concrete Mixer SANY B 9211 TIA K-02813575 WASKITA
37. Concrete Mixer SANY B 9210 TIA K-02813488 WASKITA
38. Concrete Mixer SANY B 9209 TIA K-02813487 WASKITA
39. Concrete Mixer SANY B 9196 TIA K-02677995 WASKITA
40. Concrete Mixer SANY B 9201 TIA K-02633602 WASKITA
41. Concrete Mixer SANY B 9159 TIA J-06197290 WASKITA
42. Concrete Mixer SANY B 9160 TIA J-06199964 WASKITA
43. Truck Crane XIMS B 9154 TIA J-04510846 WASKITA
44. Truck Crane HINO B 9134 TIA I-10482221 WASKITA
45. Concrete Mixer SANY B 9241 TIA K-10696708 WASKITA
46. Concrete Mixer SANY B 9174 TIA J-06704728 WASKITA
47. Concrete Mixer SANY B 9214 TIA K-02813543 WASKITA
48. Concrete Mixer SANY B 9213 TIA K-02813557 WASKITA
49. Concrete Mixer SANY B 9212 TIA K-02813556 WASKITA
50. Truck Crane MITSUBISHI B 9197 TIA K-02681991 WASKITA
51. Concrete Mixer HINO B 9219 TIA K-06194647 WASKITA
52. Concrete Mixer SANY B 9198 TIA K-02633726 WASKITA
53. Concrete Mixer HINO B 9188 TIA K-02625856 WASKITA
54. Concrete Mixer HINO B 9152 TIA J-04481745 WASKITA
55. Concrete Mixer SANY B 9199 TIA K-02633664 WASKITA
56. Concrete Mixer HINO B 9217 TIA K-06194645 WASKITA
57. Concrete Mixer HINO B 9208 TIA K-02809807 WASKITA
58. Concrete Mixer HINO B 9187 TIA K-02625855 WASKITA
59. Concrete Mixer HINO B 9189 TIA K-02625857 WASKITA
60. Concrete Mixer HINO B 9220 TIA K-06194648 WASKITA
61. Concrete Mixer HINO B 9153 TIA J-04481770 WASKITA
62. Concrete Pump VOLVO B 9185 TIA K-00152208 WASKITA
63. Concrete Mixer SANY B 9200 TIA K-02633601 WASKITA
64. Concrete Mixer HINO B 9205 TIA K-02809805 WASKITA
65. Tractor Head HINO B 9029 TEA J-06862852 WASKITA
66. Concrete Mixer HINO B 9216 TIA K-06194644 WASKITA
67. Concrete Mixer HINO B 9190 TIA K-02625858 WASKITA
68. Concrete Mixer HINO B 9192 TIA K-02625898 WASKITA
69. Concrete Mixer HINO B 9218 TIA K-06194646 WASKITA
70. Concrete Mixer HINO B 9207 TIA K-02809803 WASKITA
71. Concrete Mixer HINO B 9204 TIA K-02809806 WASKITA
72. Concrete Mixer HINO B 9206 TIA K-02809804 WASKITA
73. Tractor Head HINO B 9034 TEA L-00669528 WASKITA
74. Concrete Mixer HINO B 9391 TIA M-00809804 Perseroan
75. Concrete Mixer HINO B 9389 TIA M-00809802 Perseroan
76. Concrete Mixer HINO B 9388 TIA L-14036829 Perseroan
77. Concrete Mixer HINO B 9387 TIA L-14036828 Perseroan
78. Concrete Mixer HINO B 9386 TIA L-14036827 Perseroan
79. Concrete Mixer HINO B 9385 TIA L-14036826 Perseroan
80. Concrete Mixer HINO B 9384 TIA L-14036825 Perseroan
81. Concrete Mixer HINO B 9383 TIA L-14036824 Perseroan
82. Concrete Mixer HINO B 9382 TIA L-14036823 Perseroan
83. Concrete Mixer HINO B 9381 TIA L-14036822 Perseroan
84. Concrete Mixer HINO B 9380 TIA L-14036821 Perseroan
85. Concrete Mixer HINO B 9392 TIA L-14036820 Perseroan
86. Concrete Mixer HINO B 9402 TIA M-00809803 Perseroan
87. Concrete Mixer HINO B 9401 TIA M-00809813 Perseroan
88. Concrete Mixer HINO B 9400 TIA M-00809812 Perseroan
89. Concrete Mixer HINO B 9398 TIA M-00809811 Perseroan
90. Concrete Mixer HINO B 9399 TIA M-00809809 Perseroan
91. Concrete Mixer HINO B 9397 TIA M-00809810 Perseroan
92. Concrete Mixer HINO B 9394 TIA M-00809808 Perseroan
93. Concrete Mixer HINO B 9393 TIA M-00809805 Perseroan
94. Concrete Mixer HINO B 9424 TIA M-02096018 Perseroan
95. Concrete Mixer HINO B 9425 TIA M-02096019 Perseroan

144
No. Nama Aktiva Merk No. Polisi BPKB Pemilik
96. Concrete Mixer HINO B 9426 TIA M-02096020 Perseroan
97. Concrete Mixer HINO B 9427 TIA M-02096021 Perseroan
98. Concrete Mixer HINO B 9428 TIA M-02096022 Perseroan
99. Concrete Mixer HINO B 9429 TIA M-02096023 Perseroan
100. Concrete Mixer HINO B 9430 TIA M-02096024 Perseroan
101. Concrete Mixer HINO B 9431 TIA M-02096025 Perseroan
102. Concrete Mixer HINO B 9395 TIA M-00809806 Perseroan
103. Concrete Mixer HINO B 9396 TIA M-00809807 Perseroan
104. Concrete Mixer HINO B 9407 TIA M-02086077 Perseroan
105. Concrete Mixer HINO B 9410 TIA M-02086080 Perseroan
106. Concrete Mixer HINO B 9409 TIA M-02086079 Perseroan
107. Concrete Mixer HINO B 9408 TIA M-02086078 Perseroan
108. Concrete Mixer HINO B 9412 TIA M-02086101 Perseroan
109. Concrete Mixer HINO B 9413 TIA M-02086102 Perseroan
110. Concrete Mixer HINO B 9411 TIA M-02086081 Perseroan
111. Concrete Mixer HINO B 9414 TIA M-02086103 Perseroan
112. Concrete Mixer HINO B 9415 TIA M-02086104 Perseroan
113. Concrete Mixer HINO B 9416 TIA M-02086105 Perseroan
114. Concrete Mixer HINO B 9422 TIA M-02096016 Perseroan
115. Concrete Mixer HINO B 9423 TIA M-02096017 Perseroan

Bahwa berdasarkan surat Pernyataan Perseroan tanggal 29 Juni 2016 untuk kendaraan bermotor sebanyak 48
(empat delapan) kendaraan yang masih atas nama WASKITA yang akan dilakukan proses pengurusan balik nama
menjadi atas nama Perseroan.

3. Mesin Dan Alat Berat

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan berupa mesin
dan alat berat kecuali atas mesin dan alat berat sebagai berikut:

Spesifikasi
No. NKP Baru Nama Alat
Merk Type

A CIBITUNG
1. BP 01 Batching Plant Detede BHS 1.25
2. GS 01 Genset Silent Cummins NTA835GA
3. GC 02 Over Head Crane Misia
4. RTC 01 Rought Terrain Crane Tadano GR 500 EX
5. RTC 02 Rought Terrain Crane Kato SYR 700
6. MC 01 Mobil Crane 01 XCMG QY 50 QY 50
7. GC 03 Gantry Crane Misia
8. GC 04 Gantry Crane Stahl
9. WL 01 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835
10. Wl 06 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835
11. RTC 03 Rought Terrain Crane Tadano GR 500 EX
12. GC 05 Gantry Crane Stahl
13. GC 06 Gantry Crane Stahl
14. GC 07 Gantry Crane Stahl
15. GC 08 Gantry Crane Stahl

145
Spesifikasi
No. NKP Baru Nama Alat
Merk Type
16. GC 09 Gantry Crane Demag

B PALEMBANG SOETA
1. BP 04 Batching Plant Detede BHS 1,25 BHS 1,25
2. WL 04 Wheel Loader XCMG LW 300 F
2206C-EL
3. GS 04 Genset Silent Perkins-Stamford
3TAG2
4. GC 01 Gantry Crane
5. GC 02 Gantry Crane

C PALEMBANG PUSRI
1. BP 05 Batching Plant Sicoma Sicoma 1,5
2206C-EL
2. GS 05 Genset Silent Perkins-Stamford
3TAG2
3. WL 05 Wheel Loader XCMG LW 300 F

D PASURUAN (SIDOARJO)
1. WL 02 Wheel Loader 02 Liugong CLG 835 CLG 835
2. WL 03 Wheel Loader 03 Liugong CLG 835 CLG 835
3. WL Wheel Loader SDLG CLG 835
4. BP 02 Batching Plant 02 Detede BHS 1.25
5. BP 03 Batching Plant 03 Detede BHS 1.25
6. BP Batching Plant Detede BHS 2,25
7. GS 03 Genset 03 Perkins Silent
8. GS Genset Cummins Silent
9. GS 02 Genset 02 Perkins Open

E CENGKARENG
1. BP 09 Batching Plant Detede BHS 2,25
2. WL 09 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835 C
2206C-EL
3. GS 07 Genset (Besar) Perkins-Stamford
3TAG2

F SADDANG
1. Air Compressor Ingersoll Rand Screw MH45 A/50
2. Alat Stressing Power Team 600 mm
3. Stressing Bed Simultan
4. Bar Bender BNC
5. Bar Cutter BNC

146
Spesifikasi
No. NKP Baru Nama Alat
Merk Type
6. Air Compressor August Screw
7. BP 08 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3
8. Boiler Set
9. Concrete Vibrator Int Mikasa FC4-01
10. Truck Mounted Crane Hino FM 260 Hino FM 260
11. GC 04 Gantry Crane Double Girder Stahl /Lin A T=7, L=22, P=138
12. GC 05 Gantry Crane Double Girder Stahl /Lin A T=7, L=22, P=138
13. GC 06 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line B T=7, L=22, P=137
14. GC 07 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line B T=7, L=22, P=137
15. GC 08 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line H T=7, L=22, P=176
16. GC 09 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line H T=7, L=22, P=176
17. GC 10 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line J T=7, L=11, P=21
2206C-EL
18. GS 06 Genset Silent Perkins-Stamford
3TAG2
19. Jembatan Timbang CAS CI - 5200 A
20. OHC 02 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82
21. OHC 03 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82
22. OHC 04 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82
23. OHC 05 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82
24. OHC 06 Overhead Crane Sthl /Line non SP T=7, L=22, P=138
25. OHC 07 Overhead Crane Sthl /Line non SP T=7, L=30, P=138
26. Spreder Beam Dia Max 600, P=15
27. Spreder Beam Dia Max 600, P=15
31. WL 07 Wheel Loader Liu Gong CLG 835
W 1/1.2m, H 1.2m, L=24
32. Cetakan Girder PCU 2 meja Tiga Sekawan
m
W 1/1.2m, H 1.2m, L=27
33. Cetakan Girder PCU 1 meja Tiga Sekawan
m
34. Cetakan Girder PCU 1 meja Tiga Sekawan H 1.7 m, L = 33 m
35. Concrete Sheet Pile (CCSP) Tiga Sekawan W325, 120m x 2 meja
36. Concrete Sheet Pile (CCSP) Sendico W350, 129 m x 1 meja
37. Concrete Sheet Pile (CCSP) Bumentara W350, 122 m x 1 meja
38. Concrete Sheet Pile (CCSP) Bumentara W400, 122 m
39. Concrete Sheet Pile (CCSP) Tiga Sekawan W400, 122 m
40. Square Pile variable 30-50 Tiga Sekawan 30 s/d 50 (120 m x 2 Line)
SPUN PILE
41. Spun Pile Dan Perlengkapannya Multi Welindo
ENGINE
42. - Cutting machine Heiheng China
43. - Heading machine Heiheng China
44. - Cage Forming 300 - 600 mm Heiheng China

147
Spesifikasi
No. NKP Baru Nama Alat
Merk Type
45. - Cage Forming 600-1200 mm Heiheng China
46. - Concrete Hopper 2,5 m3 Heiheng China
47 - Concrete Placing 2.5 m3, H 1,5 m Heiheng China
48. - Concrete Placing 2.5 m3, H 1,5 m Heiheng China
49. - Tension jack 300 - 600 mm Heiheng China
50. - Tension Jack 800 Ton Heiheng China
51. - Spining Single 300 -600 mm Heiheng China
52. - Spinning Single Dia 600-1200 mm, Heiheng China
53. - Spinning Double Dia 300-600 mm, Heiheng China
MOULDING
54. - Moulding Dia 300 L = 13.35 m Heiheng 300 mm
55. - Moulding Dia 350 L = 15,35 m Heiheng 350 mm
56. - Moulding Dia 400 L = 16,35 m Heiheng 400 mm
57. - Mouliding Dia 450 L=16,35 m Heiheng 450 mm
58. - Moulding Dia 500 x 16.35 m Heiheng 500 mm
59. - Moulding Dia 600 x 16,35 m Heiheng 600 mm
60. - Moulding Dia 800 x 24,6 m Heiheng 800 mm
61. - Moulding Dia 1000 x 243,6 m Heiheng 1000 mm
TENSION
62. - Tension Divice Dia 300 Heiheng 300 mm
63. - Tension Divice Dia 350 Heiheng 350 mm
64. - Tension Divice Dia 400 Heiheng 400 mm
65. - Tension dia 450 Heiheng 450 mm
66. - Tension dia 500 Heiheng 500 mm
67. - Tension dia 600 Heiheng 600 mm
68. - Tension dia 800 Heiheng 800 mm
69. - Tension dia 1000 Heiheng 900 mm

G CIAWI
1. BP 07 Batching Plant Detede DKXS 2.25
2. GS 09 Genset Silent Cummins 2206C-EL 3TAG2
3. WL 11 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

H DEPOK ANTASARI
1. WL 08 Wheel Loader Liugong CLG 835 C
2. BP 12 Batching Plant Detede BHS 1,25 M3
3. GS 10 Genset Silent Perkins-Stamford 1306CE87TAG6

148
Spesifikasi
No. NKP Baru Nama Alat
Merk Type
I KARAWACI
1. BP 11 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3
2. GS 11 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G2A
3. WL 10 Wheel Loader Liugong CLG 835 C
4. MC 03 Half Crane ( Flatbed Crane) Mitshubishi

J PEJAGAN
1. BP 10 Batching Plant Sicoma MAO 4500/3000 SDY HO
2. GS 12 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G2A
3. WL 12 Wheel Loader Liugong CLG 835 C
4. BP 06 Batching Plant Sicoam MAO 4500/3000 SDY HO
2206C-EL
5. GS 08 Genset Silent Perkins-Stamford
3TAG2
6. WL 13 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

K STONE CRUSHER PEJAGAN


1. GS 14 Genset Silent 1 Cumins- Stamford KTA 19 G4
2. GS 15 Genset Silent 2 Cumins- Stamford KTA 19 G4
3. GS Genset Silent 3 Cumins- Stamford KTA 19 G4
4. SC 01 Stone Crusher Nakayama PVN-2M-3
5. SC 02 Stone Crusher Golden star
6. SC Stone Crusher Gathor
7. WL 14 Wheel Loader Liugong CLG 835 C
8. WL 16 Wheel Loader Liugong CLG 835 C
9. WL 17 Wheel Loader Liugong

L STONE CRUSHER RUMPIN


1. EX 01 Excavator 1 Komatsu PC 200-8 MO
2. EX 02 Excavator 2 Komatsu PC 200-8 MO
3. ST 03 Stone Crusher Golden Star Jaw - Cone
4. WL 16 Wheel Loader Liugong CLG 835 C
5. Wheel Loader Liugog CLG 835
6. Genset

M KARAWANG
1. BP 14 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3
CLG
2. WL 19 Wheel Loader Liugong
835 C
CLG
3. WL 20 Wheel Loader Liugong
835 C

149
Spesifikasi
No. NKP Baru Nama Alat
Merk Type
4. GS 13 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G2A
5. GS18 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G4A

N BECAKAYU
1. BP 13 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3
2. WL 18 Wheel Loader Hyunday
3. GS 16 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G4
4. CP 01 Truck Concreate Pump Sany (Volvo)
5. CP 02 Truck Concreate Pump Mercy (Scwingh)

M. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Perseroan tidak memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia maupun oleh instansi yang
berwenang di negara lain.

N. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, Direksi Perseroan, dan Dewan Komisaris Perseroan tidak
terlibat dalam perkara perdata dan pidana di Pengadilan Negeri, perkara hubungan industrial di Pengadilan
Hubungan Industrial dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata
Usaha Negara, perkara yang menyangkut perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan
Arbitrase Nasional Indonesia, dan perkara kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang, dan/atau
pembubaran dalam register perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun tuntutan dari pihak
manapun kecuali atas perkara sebagai berikut :
Nilai Tuntutan
Kedudukan Materiil/Perkara
No. Perkara Keterangan
Perseroan (dalam Rupiah atau
ditentukan lain)
1. Perkara Perdata Nomor : 23 Turut Kerugian Material sebesar Tentang Gugatan Perbuatan
/Pdt.GT/2015/PN.Kwg, Tergugat III Rp8.000.000.000,- (delapan Melawan Hukum dimana
Gugatan Melawan Hukum di miliar Rupiah). Kerugian penggugat merupakan salah satu
Pengadilan Negeri Karawang. Immaterial sebesar pemegang saham minoritas PT
Perkara antara Yanto Soejadi Rp5.000.000.000,- (lima miliar Kabisat Sanemga yang dalam
(“Penggugat”) melawan Rupiah) gugatannya mendalilkan bahwa
Bengky Plaolo (“Tergugat I”), penggugat merupakan pihak yang
Gino Aryalada (“Tergugat II”), memiliki kepentingan di dalam PT
Yulius Lisjadi (“tergugat III”) Kabisat Sanemga, yang mana
menurut penggugat atas tanah-
tanah yang telah dijual oleh
Tergugat I, Tergugat II, dan
Tergugat III kepada Turut Tergugat
III yaitu perseroan adalah tanah
milik PT Kabisat Sanemga, akan
tetapi berdasarkan pertimbangan
hakim dalam putusannya
penggugat tidak dapat
membuktikan dengan alat bukti
yang dimiliki oleh penggugat

150
Nilai Tuntutan
Kedudukan Materiil/Perkara
No. Perkara Keterangan
Perseroan (dalam Rupiah atau
ditentukan lain)
bahwa tanah yang dijual tersebut
kepada Turut Tergugat III
merupakan tanah PT Kabisat
Sanemga. Oleh karenanya Majelis
Hakim memutus gugatan tidak
dapat diterima untuk seluruhnya
berdasarkan putusan No.
23/PDT.G/2015/PN.Kwg tanggal 8
Januari 2015 yang diucapkan pada
tanggal 17 Mei 2016, ,kemudian
atas putusan Pengadilan Negeri
Karawang tersebut Penggugat
melalui kuasa hukumnya
mengajukan upaya hukum banding
pada tanggal 27 Juni 2016.

151
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. UMUM

Perseroan merupakan badan usaha yang telah mendukung pengerjaan pada proyek yang dimiliki oleh
WASKITA antara lain tol Nusa Dua-Bali, Jembatan Kapuk Naga Indah-Jakarta, jembatan Gempol-Pasuruan, jalan
tol Porong-Gempol-Pasuruan, normalisasi Kali Pesanggrahan-Jakarta dan drainase Banyu Urip-Surabaya.

Melihat besarnya kebutuhan WASKITA akan beton precast dan meningkatnya kebutuhan pasar sehingga
WASKITA harus meningkatkan serta kemampuan teknologi yang memadai untuk meningkatkan produksi dan
kualitas beton precast, maka WASKITA dalam memenuhi kebutuhan internal dan eksternal mendirikan
Perseroan pada tanggal 7 Oktober 2014. Sejak tanggal 7 Oktober 2014, Perseroan resmi berdiri dan
beroperasi sebagai entitas independen untuk dapat mengembangkan bisnis yang khusus menangani beton
precast dan ready mix.

WASKITA sendiri sebagai induk Perseroan memiliki reputasi yang sangat baik dalam menangani konstruksi
mega proyek baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan inovasi yang terus dilakukan, saat ini Perseroan
telah melakukan pengembangan lebih dari 15 plant & batching plant di seluruh Indonesia.

Reputasi terhadap kualitas Perseroan pun telah mendapatkan apresiasi yang baik dari klien eksternal. Hal ini
semakin dibuktikan dengan perolehan sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan Oktober 2014.

Perseroan terus berekspansi untuk membuka plant beton precast baru dan melakukan inovasi untuk
memenuhi kebutuhan konstruksi baik di Indonesia maupun internasional. Perseroan bertekad untuk terus
maju dengan memberikan produk bermutu serta ketepatan waktu dalam pengiriman.

Kapasitas produksi plant Perseroan adalah sebagai berikut:

31 Desember 30 April
URAIAN
2013* 2014* 2015 2016
Kapasitas Normal (ton/tahun)
Plant Jabodetabek (Cibitung) 125.000 275.000 350.000 350.000
Plant Jawa Barat (Sadang) 200.000 300.000 375.000 375.000
Plant Karawang - - 400.000 400.000
Plant Kalijati - - 250.000 250.000
Plant Jawa Timur (Sidoarjo) 125.000 125.000 325.000 325.000
Plant Sumatera Selatan (Palembang) 100.000 100.000 100.000 100.000
Plant Bojonegara - - - 200.000
Plant Subang - - - 300.000
Plant Bali (Benoa) 66.000 - -
Total Kapasitas Normal 616.000 800.000 1.800.000 2.300.000
Kapasitas Terpakai
Plant Jabodetabek (Cibitung) 96.841 309.178 405.950 61.671
Plant Jawa Barat (Sadang) 12.305 130.017 288.144 34.941
Plant Karawang 396.431 149.361
Plant Kalijati 39.188
Plant Jawa Timur (Sidoarjo) 46.776
Plant Sumatera Selatan (Palembang) 16.621 24.005 32.787 46.325
Plant Bojonegara 35.620
Plant Subang 40.072
Plant Bali (Benoa) 47.533
Total Kapasitas Terpakai 173.300 463.200 1.162.500 414.767
Utilisasi (%) 28,13 57,90 64,58 54,1
*) Merupakan data pada saat Perseroan masih sebagai Divisi pada WASKITA

Catatan:
- Kapasitas Normal adalah kemampuan normal plant untuk memproduksi beton precast.
- Kapasitas Terpakai adalah kapasitas riil yang dilakukan plant pada periode tertentu untuk memenuhi pesanan pelanggan yang sudah
berkontrak.

152
Tabel berikut menjelaskan lokasi kantor Perseroan:

No Kantor Lokasi Telp Fax


1. Kantor Pusat Perseroan Gedung Teraskita, Lt. 3-3A +62 21 2289 2999, +62 21 2983 8025
Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11 29838020
Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara,
Jakarta Timur 13340
2. Kantor Area Penjualan 1 Kantor Plant Palembang +62 711 376 385 +62 711 311 226
Jl. Soekarno Hatta No. 98, Alang-Alang Lebar, Palembang,
Sumsel
3. Kantor Area Penjualan 2 Gedung Graha Dirgantara Lt.2 +62 21 2983 8020, +62 21 2983 8025
Jl. Protokol Halim Perdanakusuma No.8, Jakarta Timur, 2983 8023
DKI Jakarta
4. Kantor Area Penjualan 3 Jl. Ringroad Utara, Mancasan, Condong Catur, Depok, +62 852 1536 1538 -
Sleman, Yogyakarta
5. Kantor Area Penjualan 4 Plant Prambon, Sidoarjo +62 318 970 118 +62 318 970 118
Jl. Sunandar Priyosudarmo, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo,
Jawa Timur

Plant Perseroan

Perseroan saat ini mengoperasikan 8 (delapan) pabrik (plant) precast, 20 (dua puluh) pabrik ready mix/
batching plant (“BP”) dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi
proyek-proyek yang dikerjakannya, sehingga dapat mengurangi beban pokok penjualan secara signifikan,
yaitu:

No Pabrik (Plant) Precast Lokasi Luasan Kapasitas Normal


(Ton/ Tahun)
1. Plant Cibitung Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi ± 11,0 Ha 350.000
17530
2. Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat ± 8,7 Ha 375.000
3. Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II, Desa Curug, Klari, Karawang, ± 13,5 Ha 400.000
Jawa Barat
4. Plant Kalijati Jl. Raya Subang KM. 127, Subang, Jawa Barat ± 5,3 Ha 250.000
5. Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds. Kedungwonokerto, Kec. Prambon, ± 6,0 Ha 325.000
Kab. Sidoarjo
6. Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98, Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang- ± 4,0 Ha 100.000
alang Lebar, Kota Palembang 30153
7. Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira, Kp. Solor lor 18/8 Margagiri, Kec. ± 7,0 Ha 200.000
Bojonegara, Serang, Banten
8. Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya, Purwadadi, Subang, Jawa Barat ± 8,0 Ha 300.000

No Batching Plant Lokasi Luas Tanah Kapasitas Normal


(m3/jam)
1. T3 Cengkareng Jakarta 0,8 Ha 60
2. Desari Jakarta 0,7 Ha 35
3. Karawaci Jakarta 1,0 Ha 60
4. Becakayu 1 Jakarta 1,0 Ha 60
5. Becakayu 2/ Cakung Jakarta 1,0 Ha 60
6. Pejagan 1 (PPTR) Jawa Tengah 2,3 Ha 60
7. Pejagan 2 (PPTR) Jawa Tengah 0,8 Ha 60
8. Balamoa (PPTR 4) Jawa Tengah 1,2 Ha 60
9. Bocimi Jawa Barat 0,7 Ha 60
10. Masaran (Soker) Jawa Tengah 1,1 Ha 60
11. Banaran (Soker) Jawa Tengah 1,3 Ha 60
12. Lampung Lampung 1,0 Ha 60
13. Medan Kualanamu Sumatera Utara 0,6 Ha 60
Tebing Tinggi (MKTT)
14. Darmo Jawa Timur 0,6 Ha 35
15. Balerejo Jawa Timur 1,1 Ha 35
16. Soekarno Hatta Palembang 1,1 Ha 60
17. Jatikarya Palembang 1,0 Ha 60
18. Grudo Ngawi Jawa Timur 1,5 Ha 35
19. Jakabaring Palembang 2,4 Ha 60
20. Kuala Tanjung Sumatera Utara 3,4 Ha 60

153
No Stone Crusher Lokasi Unit Kapasitas
(Quarry) (Ton/ Jam/ Unit)
1. Kebonkromo Jawa Tengah 2 90
2. Rumpin Jawa Barat 2 100

B. PRODUK DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Pada tanggal 30 April 2016, Perseroan mengoperasikan 27 (dua puluh tujuh) plant yang terdiri dari 8 (delapan)
pabrik (plant) precast dan 19 (sembilan belas) pabrik ready mix / batching plant, dan 2 (dua) stone crusher
(quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya. Pada saat
Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah membangun 1 (satu) batching plant baru sehingga jumlah batching
plant yang dioperasikan adalah sebanyak 20 (dua puluh) batching plant.

Plant adalah suatu lokasi dimana terdapat alat-alat untuk memproduksi beton untuk kemudian dicetak
menjadi produk precast (beton pracetak) seperti tiang pancang, balok jembatan, yang kemudian
didistribusikan kepada pelanggan. Plant bersifat permanen/tidak bisa dipindah-pindah, dikarenakan
kebutuhan area yang luas (minimal 3 hektar) dan penginstalasian peralatan-peralatan dan mesin-mesin
produksi beton precast.

Batching Plant adalah suatu lokasi dimana terdapat alat-alat untuk memproduksi dan mendistribusikan
kepada pelanggan produk beton segar saja (ready mix). Batching plant bersifat temporer karena mengikuti
lokasi proyek-proyek yang ditangani oleh Perseroan.

Perseroan berkomitmen untuk terus berekspansi dengan membuka plant-plant baru untuk memenuhi potensi
pasar beton precast dan ready mix di Indonesia. Dengan rencana jangka panjang yang terarah dan didukung
oleh portfolio proyek di lokasi-lokasi yang strategis, Perseroan memiliki potensi yang besar untuk menjadi
perusahaan beton terkemuka di Indonesia.

Kegiatan usaha Perseroan terfokus pada 2 (dua) aktivitas utama yaitu produksi beton precast dan ready mix.
Beton precast merupakan beton precast yang dibuat dan dicetak dengan ukuran yang sudah ditentukan atau
disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisiensi waktu. Sementara itu ready
mix concrete adalah cor beton curah siap pakai atau instan yang diproduksi di pabrik olahan / batching plant.
Ready mix banyak digunakan dalam proyek – proyek berskala menengah ke atas karena ketepatan campuran
dan waktu pengaplikasian yang lebih hemat dibandingkan dengan pengecoran secara manual. Pada tahun
2015, lini bisnis precast berkontribusi sebesar Rp2,17 triliun atau setara dengan 82,13% terhadap total
pendapatan Perseroan.

Gambar 1. Fasilitas Produksi Precast Gambar 2. Fasilitas Ready mix

Sumber : Perseroan

154
Produk Perseroan

Beberapa produk Perseroan diantaranya:

PC Girder

PC-U Girder PC-T Girder PC-I Girder

Box Girder

PC Piles

Spun Pile Square Pile

Retaining Wall

Corrugated Concrete Sheet Pile Flat Concrete Sheet Pile Diaphragm Wall
(CCSP) (FCSP)

Slab Product

Full Slab Half Slab Voided Slab

155
Deck Slab

Drainage Product

U-Ditch Box Culvert U-Gutter

L-Gutter U-Ditch Cover

Produk Lain

Pile Cap Dermaga Balok Dermaga Moveable Concrete Barrier


(MCB)

Pengembangan Produk Baru (Sedang Berjalan)

Bantalan Jalan Rel Tiang Listrik Konstruksi Sarang Laba-laba

156
Panel Gedung Precast Reinforced Concrete Pipe (RCP)

Sumber : Perseroan

Beberapa Proyek Besar dan Memiliki Nilai Strategis Bagi Perseroan tahun 2016

Produk Yang
No. Nama Proyek Lokasi Customer Jangka Waktu Proyek
Dikerjakan
Proyek Pengaman Pantai DKI Jakarta Spun Pile WASKITA - ADHI 11/03/2016 – 11/09/2016
1.
Jakarta (Giant Sea Wall) KSO
Proyek JUFMP (JEDI 7) Jawa Barat Square Pile Waskita - Basuki 06/10/2015 – 31/05/2016
2.
Joint Operation
Proyek Perluasan Gedung Banten Ready mix KAWAHAPEJAYA- 01/11/2014 – 30/04/2016
3.
Terminal 3 Soetta INDONESIA KSO
Proyek aksesibilitas & Jawa Barat Ready mix WIKA-WASKITA 10/04/2015 – 31/12/2016
4. Ducting Utility Bandara KSO
Soekarno Hatta 1
Proyek Pembangunan Jalan Jawa Barat CCSP dan Ready Waskita - PP - HK 03/11/2014 – 30/12/2016
5. Tol Depok Antasari Paket 1 mix KSO
dan Paket 2
Proyek Jalan Tol Manado- Manado PCI Girder Internal 28/03/2016 – 15/12/2016
6.
Bitung
Proyek Jalur Kereta Api Banten Spun Pile Internal 18/12/2015 – 30/12/2016
7.
Bandara Soetta
8. Proyek Rusun Kemayoran DKI Jakarta Ready mix Internal 01/03/2016 – 01/10/2017
Proyek Jalan Tol Pejagan- Jawa PCI Girder, Internal 01/11/2014 – 31/12/2017
9. Pemalang Tengah Spun Pile, Ready
mix
Proyek Light Rail Transit Sumatera PCI Girder, Internal 18/12/2015 – 16/03/2017
10. (LRT) Selatan Spun Pile, Ready
mix
Proyek Jalan Tol Semarang Jawa Precast dan WASKITA 2016 - 2017
11.
Batang Tengah Ready mix
Proyek Jalan Tol Kayu Sumatera Precast dan WASKITA 2016 - 2017
12.
Agung Selatan Ready mix
Proyek Saluran DKI Jakarta CCSP PU DKI 24/06/2016 – 15/12/2016
13.
Penghubung DKI Jakarta
Proyek NCICD Aliran Barat DKI Jakarta Spun Pile PU DKI 2016 - 2017
14.
Timur

Beberapa Proyek Besar dan Memiliki Nilai Strategis Bagi Perseroan selama 5 (lima) tahun terakhir

No. Nama Proyek Lokasi Tahun


1. Proyek Jalan Tol Benoa Bali 2013
2. Proyek Underpass Simpang Patal Pusri Sumatera Selatan 2013
3. Proyek Jalan Tol Becakayu DKI Jakarta 2014
4. Proyek Golf Island DKI Jakarta 2014
5. Proyek Jalan Tol Solo Kertosono Jawa Tengah 2014,2015
6. Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan DKI Jakarta 2014, 2015
7. Proyek Jalan Tol Cikampek-Palimanan Jawa Barat 2014,2015

157
No. Nama Proyek Lokasi Tahun
8. Proyek Jalan Tol MKTT Sumatera Utara 2015
9. Proyek Superblok K2 Park Tangerang Jakarta 2015
10. Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung DKI Jakarta 2015
11. Proyek Dermaga Kuala Tanjung Sumatera Utara 2015
12. Proyek Jalan Tol Depok-Antasari Jawa Barat 2014,2016
13. Proyek Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan 2015,2016
14. Proyek Jalan Tol Pejagan-Pemalang Jawa Tengah 2015,2016
15. Proyek Jalur Kereta Api Bandara Soetta Banten 2015,2016
16. Proyek Jalan Tol Bocimi Jawa Barat 2016
17. Proyek Pengaman Pantai Jakarta (Giant Sea Wall) DKI Jakarta 2016
18. Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Soetta Banten 2016
19. Proyek Jalan Tol Manado-Bitung Manado 2016
20. Proyek Aksesibilitas & Ducting Bandara Soetta Jawa Barat 2016
21. Proyek JUFMP (JEDI 7) Jawa Barat 2016
22. Proyek Jalan Tol Semarang Batang Jawa Tengah 2016
23. Proyek Jalan Tol Kayu Agung Sumatera Selatan 2016
24. Proyek Saluran Penghubung DKI Jakarta DKI Jakarta 2016
25. Proyek NCICD Aliran Barat Timur DKI Jakarta 2016

Manajemen Proses Perseroan

158
Marketing & Penjualan Produksi & Procurement Design Produk & Mutu Pengembangan Usaha

Informasi Pasar Survei Lokasi


Internal / External Review Review Gambar Design / 1. Kondisi Lingkungan
Profiling Prospek Spesifikasi Khusus 2. Potensi Resource
3. Jarak

Permintaan Kebutuhan Dokumen Survei


Precast / Readymix 1. Metode Kerja / Teknis
2. Standard Mutu Profiling Prospek
New Product Y
/ Spesifikasi 3. Design Moulding
Khusus
Proses Validasi
- Bonafiditas
- Uraian Singkat Perhitungan Harga
Kebutuhan T Penawaran

Proses Perhitungan Kapasitas


1. Produksi & Material
Tindak T 2. Man Power &
Dashboard
Lanjut Penyiapan Moulding

Y
Dokumen
Proses 1. Kapasitas
Profiling Prospek 2. Harga Pokok Prod.
- Detail Kebutuhan 3. Schedule
4. Lokasi Produksi

Dokumen
Profiling Prospek
Lengkap

Dokumen
Penawaran

Bisnis proses Perseroan terbagi menjadi 2 (dua) proses utama, yaitu proses pemasaran dan proses produksi.

1. Proses Pemasaran
Menerima informasi adanya kebutuhan permintaan dari pelanggan melalui surat permintaan barang
seperti quotation, telp dan email dari calon pelanggan atau mendapatkan potensi prospek order
secara pro aktif dengan menghubungi calon pelanggan baik melalui surat dan kunjungan ke calon
pelanggan.
Melakukan tinjauan terhadap kebutuhan permintaan dari pelanggan seperti jenis barang, jenis
pelanggan, schedule, produk, volume, lokasi pengiriman, delivery date dan sistem pembayaran.
Memastikan kelengkapan dokumen sesuai dengan jenis produk yang diminta. Proses pemastian
permintaan dilihat dari :
Gambar (Precast)
Schedule
Spesifikasi Gambar
Volume
Lokasi Pengiriman
Delivery Date
Sistem Pembayaran
Surat permintaan barang dari calon pelanggan
Dokumen Tender (apabila menggunakan proses lelang)

Jika kelengkapan permintaan tidak lengkap maka dilakukan konfirmasi ulang ke pelanggan baik
eksternal maupun internal.

159
Melakukan peninjauan & evaluasi pesanan dengan yang ditinjau dari kriteria :
Kapasitas Produksi
Kapasitas Man Power
Kondisi Material saat ini
Kemampuan Teknis (Metode Kerja) / Evaluasi Teknis
Bonafiditas Pelanggan
Kesiapan Moulding (Cetakan) – Design ( D&P ) / Fisik

Apabila hasil tinjauan order tidak memenuhi, selanjutnya diinformasikan ke pelanggan.


(yang memutuskan berdasarkan kriteria diatas adalah Manajer Pemasaran, Direktur Teknik & Operasi
dan Direktur Utama)

Apabila hasil tinjauan order memenuhi, maka selanjutnya memutuskan sifat order apakah kontrak
atau retail kemudian dilakukan proses perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) oleh Bagian Anggaran
sebagai dasar untuk pengajuan harga ke pelanggan.
Perhitungan HPP
Perhitungan HPP Produk akan disesuaikan dengan karakteristik dari order, dengan kategori :
Spesifikasi sudah jelas
Desain belum ditetapkan oleh pelanggan
Mempertimbangkan value engineering
Pembuatan Job Mix berdasarkan mutu beton yang disyaratkan
Penetapan margin
Berdasarkan penawaran harga kepada pelanggan, selanjutnya dilakukan klarifikasi dan negosiasi
dengan pelanggan. Proses klarifikasi dan negosiasi dapat dilakukan lebih dari satu kali. Apabila hasil
klarifikasi dan negosiasi tidak mencapai kesepakatan, maka akan dilakukan evaluasi terhadap HPP,
merevisi HPP dan melakukan negosiasi ulang.

Purchase Order & Perjanjian Kontrak


Hasil kesepakatan negosiasi diproses dan dituangkan dalam purchase order (untuk kriteria pembelian
bersifat retail) dan kontrak (untuk kriteria pembelian bersifat kontrak) yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak dalam bentuk Perjanjian Kontrak
Kriteria kontrak terdiri dari :
Perencanaan pembuatan Mock-Up khusus untuk produksi non standar
Mengakomodasi bentuk produk yang customize maupun yang standar

Serah terima dokumen kontrak ke pelanggan dan Bagian Produksi.


2. Bagian Produksi
Serah terima dokumen kontrak
a. Purchase Order dan perjanjian kontrak selanjutnya diserahkan ke Bagian Produksi Precast/Ready
mix dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Dokumen (BASTD) dari bagian Pemasaran sebagai
dasar penerbitan Perintah Mengerjakan Order (PMO) ke Plant / Batching Plant yang akan
memproduksi order tersebut. BASTD tersebut terdiri dari :
Purchase Order (PO) / Surat Pesanan Material (SPM) / Kontrak
Gambar
Metode Kerja (jika ada)
Spesifikasi
Schedule
HPP
Jika dokumen atau kriteria diatas tidak lengkap, Bagian Produksi akan menunda proses penerbitan
PMO atau mengembalikan dokumen tersebut ke bagian Pemasaran untuk dilengkapi.
Perencanaan Produksi
Bagian Produksi membuat perencanaan produksi berdasarkan masukan dari data harian dan
mingguan dari Plant / Batching Plant.

160
Melakukan peninjauan dan verifikasi terhadap jumlah tenaga kerja yang tersedia, jumlah material
yang tersedia, jumlah waktu kerja yang tersedia, jumlah hasil (quantity) produksi yang sedang
berjalan, kesiapan alat, tipe produk dan jumlah ketidaksesuaian produk yang diinformasikan dari
Plant/Batching Plant.
Apabila dari hasil verifikasi kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan permintaan order baru dan
progress produksi yang berjalan maka harus dilakukan peninjauan perencanaan produksi kembali.
Menetapkan perencanaan produksi dan Plant / Batching Plant yang akan memproduksi oleh
Manager Produksi dengan membuat PMO
Mendistribusikan perencanaan produksi yang telah disahkan dan PMO ke Plant / Batching Plant
yang akan memproduksi.

C. KEGIATAN PRODUKSI

Dalam melaksanakan proses produksi precast dan ready mix,Perseroan membagi proses produksi ke tahap-
tahap berikut:

Perancangan &
Pengendalian Produksi Maintenance
Plant

Perencanaan & Evaluasi


Produksi Ready Mix
Produksi
2
1
Stone Crusher Pembelian
Vendor / Subcont
Jumlah 4 (Kantor Pusat)
Produksi

Produksi Precast Pembelian


3 (KP / UB/ US)

Incoming & Finished


Pengiriman
Goods Warehouse Keuangan (invoice)
6
5
Supplier

Quality Control Material Kalibrasi Perawatan Moulding


7 8 9

161
Alur Proses Produksi Beton Precast Putar (PC Spun Pile Concrete)

Proses dan Urutan Kerja

1 2 3

Persiapan Cetakan Perakitan/ Pemasangan Tulang dan Assesoris Pengecoran Beton dan Penutupan Cetakan

4 5 6

Penarikan Besi Prategang Pemadatan Beton Dengan Mesin Spinning Perawatan Beton Dengan Uap

7 8

Pengeluaran Produk Beton Penumpukan Produk

162
163
164
c. Pasir (Agregat Halus)
Material pasir untuk kebutuhan produksi ready mix dan precast Perseroan diambil dari beberapa wilayah,
yaitu di daerah Galunggung (Jawa Barat), Cimalaka (Jawa Barat), dan Pulau Bangka (Belitung). Agregat
halus adalah agregat dengan ukuran butir lebih kecil dari 4,75mm (ASTM C 125 – 06). Persyaratan
mengenai proporsi agregat dengan gradasi ideal yang direkomendasikan terdapat dalam standar ASTM C
33/ 03 “Standard Specification for Concrete Aggregates”.

Diameter Saringan Persen Lolos (%) Gradasi Ideal (%)


9,5 mm 100 100,0
4,75 mm 95-100 97,5
2,36 mm 80-100 90,0
1,18 mm 50-85 67,5
600 µm 25-60 42,5
300 µm 5-30 17,5
150 µm 0-10 5,0

d. Split (Agregat Kasar)


Agregat kasar (kerikil, batu pecah, atau pecahan dari blast furnance) menurut ASTM C 33 – 03 dan ASTM
C 125 – 06, agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari 4,75 mm. Ketentuan
mengenai agregat kasar antara lain:
Harus terdiri dari butir – butir yang keras dan tidak berpori
Butir – butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan
Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang relatit alkali
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, jika melebih harus dicuci
Material split untuk kebutuhan ready mix dan precast Perseroan diambil dari beberapa daerah yaitu
Rumpin di Bogor, Purwakarta dan Bandung di Jawa Barat.

e. Bahan Aditif (Admixture)


Admixture atau bahan tambah yang didefinisikan dalam Standard Definitions of Terminology Relating to
Concrete and Concrete Aggregates (ASTM C.125-1995:61) dan dalam Cement and Concrete Terminology
(ACI SP-19) adalah sebagai material selain air, agregat dan semen hidrolik yang dicampurkan dalam beton
atau mortar yang ditambahkan sebelum atau selama pengadukan berlangsung. Bahan tambah yang
digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik dari beton bertujuan untuk mempermudah
pengerjaan, mempercepat pengerasan, menambah kuat tekan, atau penghematan energi.

Beberapa jenis bahan aditif yang digunakan adalah:


Air-entraining admixture: digunakan untuk meningkatkan tahanan beton terhadap efek beku dan cair
serta memperbaiki ketahanan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh garam
Accelerating admixture: digunakan untuk mempercepat kekuatan beton
Retarding admixture: digunakan untuk memperlambat pengerasan beton dan menghambat kenaikan
temperature
Superplasticizer: digunakan untuk mengurangi kandungan air didalam beton dan meningkatkan nilai
slump dari beton
Waterproofing material: digunakan untuk memperlambat penetrasi air ke dalam beton yang berpori

Perseroan tidak bergantung pada satu supplier tertentu dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk
produksi. Perseroan berupaya untuk menghindari ketergantungan dengan bahan baku utama yaitu besi,
semen dan material alam, melalui pengadaan rekanan lebih dari satu pihak.

Perseroan menganut kebijakan penyediaan stok bahan baku minimum yang harus tersedia disetiap plant yang
dimiliki. Penyimpanan bahan baku disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas produksi dan kapasitas supplier
yang mengacu pada permintaan produk yang akan diproduksi. Hal ini dilakukan untuk mengeliminasi risiko
yang berpotensi terjadi atas peningkatan biaya penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan.

165
Bahan baku berupa material alam (pasir dan batu pecah) mempunyai sifat musiman. Saat musim
panas/kering, bahan baku tersebut akan banyak/melimpah dan mudah dipasok, begitu juga sebaliknya.

D. PEMASARAN DAN PENJUALAN

Proses Bisnis

Dalam melakukan pemasaran dan penjualan barang, Perseroan menerapkan proses bisnis sebagai berikut:

Pelanggan

Penanganan Keluhan &


Kepuasan Pelanggan
5

Penanganan Order Strategi Pemasaran


1 4

Pemasaran &
Tinjauan Order Perencanaan Bisnis
Penjualan
2 (RKAP, RJPP)
3

Desain & Perencanaan &


Produksi
Pengembangan Pengendalian Produksi
(Plant / Batching Plant)

166
Prosedur Pemasaran dan Penjualan

Identifikasi potensial pasar


atau Pelanggan
1

Identifikasi potensial produk-produk


yang akan dibuat dan dipasarkan
2

Membuat Sales &


Merencanakan jenis-jenis
Marketing Program
promosi yang akan digunakan
3

Implementasi Sales & Menyiapkan materi


Marketing produk
4

Menetapkan jenis-jenis alat


promosi yang digunakan

Melakukan promosi dengan


menggunakan media promosi
yang ditetapkan

Melakukan evaluasi & efektivitas terhadap


media promosi yang digunakan dengan
mempertimbangkan segmen pasar yang
dituju & biaya yang digunakan

167
Prosedur Strategi Pemasaran

Menerima target yang diberikan oleh


korporasi yang dituangkan dalam RKAP
1

Menganalisa target pasar & nilai


kontraknya yang mengacu terhadap RKAP
2

Menetapkan target tersebut sesuai


dengan Potensi Pasar Internal & Eksternal
3

Mendistribusikan ke pihak terkait yang


berhubungan dengan Target Penjualan
(nilai kontrak)
4

Monitoring target Sales dan dianalisa


5

Wilayah Penjualan Dan Kantor Representatif

Berikut merupakan wilayah penjualan Perseroan:

No Wilayah Penjualan Kedudukan Kantor Daerah Operasi


1. Area I Palembang Seluruh Sumatera
2. Area II Jakarta DKI, Jawa Barat, dan Banten
3. Area III DI Yogyakarta Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan seluruh Kalimantan
Jawa Timur, Pulau Sulawesi, Papua, Maluku, Bali,
4. Area IV Jawa Timur
NTB dan NTT

168
Rincian penjualan Perseroan per jenis produk selama periode 2014 – 2015 adalah sebagai berikut :

(dalam juta Rupiah)


2.500.000
Rincian Penjualan per Produk
1.992.582
2.000.000

1.500.000
Precast
1.000.000 Readymix
759.797
651.738

500.000
264.805

0
2014 2015

Dalam mendistribusikan produknya (precast) ke pelanggan, Perseroan menggunakan armada trailer untuk
jalur darat, dan kapal tongkang untuk jalur laut. Perseroan bekerjasama dengan pihak ketiga (transporter)
untuk keperluan distribusi produk ke konsumen dalam suatu periode sesuai dengan kontrak Perseroan dan
perusahaan transporter. Kontrak ekspedisi tersebut berdasarkan pada volume pengiriman yang telah
disetujui. Adapun kontrak pengiriman produk Perseroan yang dilakukan dengan pihak ketiga tersebut bersifat
kontrak putus.

Pelanggan utama Perseroan adalah grup WASKITA. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi grup
Perseroan untuk menciptakan vertical integration dan sinergi antar lini bisnis sehingga dapat menciptakan
efisiensi operasi. Tingkat ketergantungan Perseroan pada grup WASKITA saat ini masih relatif tinggi. Namun
kedepannya, Perseroan akan meningkatkan diversifikasi portfolio pelanggan eksternal.

Walaupun demikian, WASKITA selalu memastikan bahwa produk-produk yang dipasok sesuai dengan standar
kualitas yang tinggi, memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dan memiliki harga yang kompetitif. Hal tersebut
menjadi acuan bagi Perseroan untuk selalu mempertahankan pelanggan-pelanggannya baik dari internal
maupun eksternal. Selain itu, Perseroan juga terus meningkatkan kualitas produk beton precast dan ready
mix dan menyelesaikan produksi dan memenuhi pengiriman dengan tepat waktu.

Kontrak penjualan

Nilai Kontrak (exc.


No. Masa Kontrak Nama Pekerjaan Produk Pemberi Kerja
Ppn)

Tol Bekasi - Cawang - PT. Kresna


Precast &
1. 10-Des-14 - 10-Des-17 Kampung Melayu 3.045.930.766.990 Kusuma Dyandra
Readymix
(Becakayu) Marga
Tol Solo – Kertosono PT. Waskita
Precast &
2 12-Sep-15 - 31-Des-16 Paket SNJ-1A STA 170.959.806.111 Karya
Readymix
=20+900-STA 35+580 (Infrastruktur)
Tol Solo – Kertosono
PT. Waskita
Paket SNJ-1B STA Precast &
3 12-Sep-15 - 31-Des-16 213.578.345.324 Karya
=35+150 s/d STA Readymix
(Infrastruktur)
56+050
Tol Solo – Kertosono
PT. Waskita
Paket SNJ-2A STA Precast &
4 12-Sep-15 - 31-Des-16 220.116.061.470 Karya
=56+050 s/d STA Readymix
(Infrastruktur)
86+250
Tol Solo – Kertosono Precast & PT. Waskita
5 12-Sep-15 - 31-Des-16 100.267.886.854
Paket SNJ-2B STA Readymix Karya

169
Nilai Kontrak (exc.
No. Masa Kontrak Nama Pekerjaan Produk Pemberi Kerja
Ppn)

=86+250 s/d STA (Infrastruktur)


90+250
Tol Solo – Kertosono
PT. Waskita
Paket NKJ-1 STA Precast &
6 12-Sep-15 - 31-Des-16 220.496.680.602 Karya
=35+150 s/d STA Readymix
(Infrastruktur)
56+050
Tol Pejagan - PT. Waskita
Precast &
7 21-Des-15 - 31-Des-17 Pemalang (PPTR) 207.527.794.936 Karya
Readymix
Seksi III (Infrastruktur)
Tol Pejagan - PT. Waskita
Precast &
8 19-Feb-16 - 31-Des-17 Pemalang (PPTR) 200.491.724.859 Karya (Divisi I.
Readymix
Seksi III (ADD I) Infra)
Tol Pejagan - PT. Waskita
Precast &
9 25-Feb-16 - 31-Des-17 Pemalang (PPTR) 368.054.096.042 Karya (Divisi I.
Readymix
Seksi IV Infra)
PT. Cimanggis
Tol Cimanggis - Precast &
10 29-Sep-15 - 28-Sep-16 368.537.696.869 Cibitung
Cibitung Sek. IA Readymix
Tollways
PT. Waskita
Light Rail Transit (LRT)
11 30-Mar-15 - 16-Mar-17 Readymix 326.133.557.000 Karya (Div II.
Palembang
Gedung)
PT. Cimanggis
Tol Cimanggis - Precast &
12 29-Jun-16 - 29-Jun-18 2.230.241.128.634 Cibitung
Cibitung Sek. II Readymix
Tollways

Dengan hal ini, Perseroan bukan hanya menjadi salah satu produsen beton terbesar (dengan kapasitas
produksi mencapai 2.3 juta ton untuk precast per April 2016), tetapi juga menjadi pemain yang kompetitif di
pasar beton Indonesia. Ditambahkan dengan pengalaman/ keterlibatan Perseroan dalam mega proyek,
Perseroan dapat menciptakan economies of scale dalam produksi beton. Hal tersebut diperkirakan dapat
membantu Perseroan dalam meningkatkan tingkat persaingan dan menambahkan portfolio pelanggan di pasar
beton Indonesia.

Pertumbuhan pelanggan sejak berdirinya Perseroan

Pertumbuhan pelanggan Perseroan tumbuh pesat sejak berdirinya pada Oktober 2014. Pada tahun 2015,
Perseroan memperoleh pelanggan sebanyak 107 pihak, sedangkan sampai dengan bulan Juni 2016, Perseroan
telah memperoleh pelanggan baru sebanyak 41 pihak.

170
E. KEUNGGULAN KOMPETITIF

Perseroan sebagai anak perusahaan WASKITA memiliki berbagai keunggulan untuk keberlangsungan usaha
baik secara stand alone maupun group melalui sinergi dengan WASKITA Group dan Pemerintah Republik
Indonesia. Keunggulan kompetitif yang dimiliki Perseoran di antaranya adalah:

Bergerak di sektor yang bertumbuh pesat dan didukung Pemerintah


Industri konstruksi dan infrastruktur diprediksi akan meningkat pesat setiap tahunnya dengan adanya
kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan pembangunan pada sektor transportasi dan infrastruktur dan
ini akan berimbas baik terhadap industri beton precast dan ready mix. Perseroan berada di posisi yang
sangat baik karena memiliki relasi yang kuat dengan pemerintah, BUMN, BUMD dan pihak swasta dan ini
menjadikan Perseroan sebagai salah satu perusahaan yang diprioritaskan oleh berbagai pihak sebagai
pemasok beton precast untuk proyek-proyek bernilai tinggi.

Pasar captive yang terjamin dan didukung pertumbuhan bisnis inti Grup
Pasar captive tercipta dari sejumlah proyek berskala besar yang telah diperoleh oleh entitas-entitas usaha
dalam grup WASKITA, disertai dengan beberapa potensi proyek di masa depan. Pertumbuhan bisnis
Perseroan saat ini didukung oleh beberapa proyek berskala besar yang disalurkan oleh entitas-entitas
usaha dalam grup WASKITA, terutama proyek jalan tol WTR. Saat ini, Perseroan mempunyai 15 kontrak
proyek jalan tol dan telah mengidentifikasi 10 potensi proyek jalan tol dalam jangka menengah melalui
induk perusahaan, dimana 5 proyek dari total keseluruhan proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan
ruas jalan tol prioritas pemerintah. Dengan lebih mengoptimalisasi lagi sinergi antar grup dan
memanfaatkan adanya potensi absolute mandate dari proyek-proyek yang bernilai tinggi, Perseroan akan
mampu meningkatkan lagi pendapatan yang akan diterima kedepannya.

Pertumbuhan pendapatan dan laba historis yang pesat serta peningkatan level marjin jangka
menengah dari proyek jalan tol
Dalam kurun waktu yang sangat singkat, Perseroan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp2,6 triliun
pada tahun 2015, naik pesat sebesar 158,1% dari tahun sebelumnya. Selain itu, Perseroan meraih laba
bersih sebesar Rp334,4 miliar di tahun 2015, meningkat sebesar 138,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didukung oleh berkembangnya usaha Perseroan baik dalam bidang penjualan beton
precast dan ready mix. Kedepannya, pertumbuhan pendapatan dan laba akan didukung oleh proyek-
proyek jalan tol yang akan dikerjakan oleh Perseroan.

Jaringan pemasaran yang mapan dan wilayah produksi yang tersebar di seluruh Indonesia
Per 31 Mei 2016, Perseroan memiliki 8 pabrik precast dan 20 batching plant ready mix yang terletak
secara strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya, sehingga dapat mengurangi beban
pokok penjualan secara signifikan. Perseroan memiliki wilayah pemasaran dan jaringan informasi yang
tersebar luas dan mencakup hampir seluruh provinsi di Indonesia, memberikan kemampuan untuk
menangkap peluang bisnis di berbagai daerah.

Reputasi yang baik dan track record yang terbukti


Reputasi yang baik tercipta dengan memberikan pelayanan yang komprehensif dan menjalin kepercayaan
pelanggan. Perseroan memiliki kemampuan untuk memasok precast dan ready mix untuk berbagai
kebutuhan dan jenis proyek, mulai dari jalan tol, apartemen, jembatan, irigasi dan normalisasi kali.
Beberapa proyek-proyek landmark yang telah dikerjakan oleh Perseroan adalah Jalan Tol Bekasi-Cawang-
Kampung Melayu, Giant Sea Wall Teluk Jakarta dan Light Rail Transit (LRT) Palembang.

Tawaran produk yang beragam, berkualitas dan memiliki nilai tambah


Perseroan menjunjung tinggi kualitas produk, terbukti oleh peraihan sertifikat sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008 yang berstandar internasional. Kedepannya, Perseroan akan senantiasa berinovasi guna
mengembangkan produk-produk baru yang berkualitas dan sejalan dengan permintaan pasar, serta
produk-produk customised yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

171
Manajemen dan tenaga kerja ahli yang memiliki pengalaman komprehensif di industri terkait
Perseroan memiliki tim manajemen yang memiliki kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, didukung oleh
karyawan yang kompeten dan berdedikasi, menghasilkan tim yang handal, profesional dan dapat selalu
diandalkan dalam penyelesaian setiap proyek dengan tepat waktu. Seluruh karyawan Perseroan telah
melewati proses rekrutmen yang ketat dan mendapatkan program pengembangan dan pelatihan yang
komprehensif dan kompetitif.

F. STRATEGI PERSEROAN

Dalam upaya untuk mengoptimalisasi posisi bisnis dan kinerja Perseroan, Perseroan melaksanakan strategi
sebagai berikut:

1. Terus meningkatkan jumlah proyek yang akan ditangani oleh Perseroan, baik proyek-proyek yang datang
dari pihak internal maupun proyek-proyek yang didapatkan secara langsung;

2. Meningkatkan kapasitas produksi Perseroan agar dapat secara maksimal memenuhi permintaan yang
ada. Idealnya penambahan kapasitas ini dilakukan di daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi
proyek sehingga dapat mengurangi beban biaya transportasi;

3. Terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang bervariasi dan bernilai tinggi, serta
mempunyai harga jual yang lebih baik sehingga Perseroan dapat mencatat kenaikan harga rata-rata
penjualan dari tahun ke tahun;

4. Mendapatkan kontrak-kontrak jalan tol secara langsung (tanpa melalui internal grup), sehingga Perseroan
dapat mendapatkan marjin yang lebih tinggi;

5. Penurunan harga pokok penjualan melalui akuisisi quarry sebagai tempat menghasilkan bahan baku
aggregate dan akuisisi truck mixer;

6. Mendayagunakan skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi operasi agar dapat menekan harga pokok
pendapatan;

7. Mengoptimalkan sinergi intra-group serta menjadikan sinergi sebagai basis untuk meningkatkan porsi
penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan perusahaan;

8. Menjaga konsistensi kualitas produk dan penyelesaian proyek tepat waktu dengan menerapkan sistem
quality control yang komprehensif;

9. Menyempurnakan strategi pemasaran dan memperluas wilayah pemasaran;

10. Melakukan penyempurnaan supply chain perusahaan agar pasokan bahan baku selalu terjamin dan
efisiensi produksi dapat ditingkatkan;

11. Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui investasi dalam program-program pelatihan dan
sistem rekrutmen yang kompetitif.

G. PERSAINGAN USAHA

Perubahan yang terjadi memberikan dampak kepada tingkat persaingan sehingga membuat pesaing menjadi
lebih kuat (winner), lebih lemah atau bahkan keluar dari persaingan (loser), dan berpotensi menghasilkan
pemain-pemain baru (emerging). Seluruh kompetitor akan menjadi value supplier dalam industri. Analisis
kompetitor Perseroan hanya akan berfokus pada produk precast gedung dan jembatan yang nilainya mencapai
70% dari pendapatan tahunan dibandingkan dengan jenis produk lainnya.

Kompetisi yang terjadi dianalisis berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi pelanggan produk beton
precast dalam menentukan pembelian, antara lain adalah mutu beton, harga, ketepatan waktu produksi dan

172
pengiriman, pelayanan prima dari pemasar dan penjual, variasi produk, lokasi pabrik / plant, jumlah dan
kemampuan SDM, tingkat profesionalisme manajemen dan jumlah sumber material / quarry (sumber : Survei
Markplus, 2015). Saat ini perseroan merupakan salah satu produsen yang memiliki reputasi terbaik dan
memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan 5 (lima) produsen beton precast pesaing terdekat antara lain; PT
Wijaya Karya Beton Tbk, PT Adhimix Precast Indonesia, PT Jaya Beton, PT JHS Saeti Indonesia, PT Pacific
Prestress Indonesia (PPI). Berdasarkan strategy canvas industri beton precast (Markplus, 2015), keunggulan
kompetitif perseroan terletak pada mutu, lokasi plant, inovasi dan kapasitas finansial.

Sementara itu berdasarkan kelompok diskusi terbatas / Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan kepada
pelanggan internal dan eksternal perseroan, Perseroan memiliki keunggulan pada faktor harga dan pelayanan
eksternal. Dari perspektif pelanggan, Perseroan dinilai mampu menawarkan harga dan produk yang kompetitif
dibandingkan dengan pesaing. Selain itu Perseroan dinilai dapat dipercaya dimana dipersepsikan memiliki
kualitas yang sama baik dengan induknya, WASKITA.

Dalam menghadapi persaingan usaha, Perseroan didukung oleh kantor pemasaan yang tersebar di 4 (empat)
area wilayah penjualan untuk memperoleh informasi dini pasar, memperlancar komunikasi dengan pasar dan
menguasai sumber daya pendukung pemasaran. Perseroan juga memanfaatkan posisi Waskita sebagai
kontraktor terbesar di Indonesia sekaligus sebagai Perusahaan Induk Perseroan untuk bersinergi dalam
pengelolaan pasar. Selain itu juga, Perseroan akan menerapkan strategi diantaranya sebagai berikut:

Melakukan sinergi strategis dengan BUMN dalam pengadaan produk beton untuk mendukung program
pengembangan infrastruktur Indonesia;
Melakukan segmentasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan terutama pemilik proyek (Owner) dan
kontraktor utama;
Melakukan sinergi pengelolaan pasar dengan Waskita Group;
Mempertajam penetrasi pasar terutama pada proyek dengan tuntutan kapasitas tinggi, mutu tinggi, serta
proyek yang memiliki nilai referensi tinggi;
Melaksanakan sistem pemasaran yang efektif dan efisien;
Memasuki pasar potensial di kawasan Asia Tenggara.

H. POSITIONING DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh Markplus pada tahun 2015, berikut ini adalah positioning
Perseroan diantaranya:

1. Mempunyai brand image yang kuat yaitu Waskita Precast sebagai produsen beton precast yang inovatif;
2. Menghasilkan produk-produk beton precast dan ready mix yang berkualitas;
3. Dapat menjadi partner kerja yang terpercaya dan bersahabat;
4. Memiliki target pasar yang berfokus pada pemilik proyek dan kontraktor utama;
5. Didukung oleh layanan yang dapat diandalkan dan tim yang profesional.

Sebagai salah satu bagian dari positioning Perseroan, diferensiasi memiliki peranan yang penting untuk
terciptanya integritas yang kuat bagi Perseroan. Diferensiasi yang dimiliki Perseroan tampak pada tabel di
bawah ini :

1. Variasi Produk (Content), perseroan memiliki produk precast untuk bangunan gedung, jalan dan jembatan
dan produk ready mix atau beton siap cetak. Pesaing kami seperti Wika Beton tidak memiliki produk
ready mix dan tidak ada satupun pesaing yang memiliki kemampuan variasi produk dan mutu yang
terjamin melebihi Perseroan.
2. Pelayanan (Context), dari ke 5 (lima) pesaing perusahaan sejenis dengan Perseroan, kami terbukti
memiliki pelayanan yang handal dan ramah, sesuai dengan tagline dari positioning statement Perseroan
adalah Trusted & Friendly.
3. Infrastruktur, didukung dengan kapasitas finansial yang besar dibandingkan para pesaing perusahaan
sejenis, Perseroan memiliki fasilitas lokasi Pabrik (Plant & Batching Plant) yang menyebar di seluruh
negeri, mendukung seluruh proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah.

173
Perseroan memiliki produk yang lebih variatif, pelayanan pemasaran yang handal dan bersahabat dan
kapasitas finansial yang lebih besar didukung oleh induk perusahaan.

Berdasarkan positioning dan diferensiasi Perseroan di atas, maka Perseroan dinilai memiliki prospek usaha
yang sangat menjanjikan. Perseroan tetap menjaga positioning sebagai produsen beton precast yang
berkualitas, market leader dan market trendsetter yang inovatif. Hal tersebut diantaranya dilakukan dengan
penambahan kapasitas produksi dengan teknologi produk terbaru di lokasi yang strategis dengan menjamin
ketersediaan pasokan material.

I. PENGENDALIAN KUALITAS

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan Sistem manajemen ISO 9000 series, Sistem
Manajemen K3, Sistem Manajemen Risiko. Untuk menjaga agar sistem manajemen tersebut berjalan dengan
baik, maka Perseroan menerapkan Audit secara periodic, yaitu Audit Internal dan Audit External.

Supaya mutu dari semua Sistem Manajemen, Perseroan selalu mereview dan meningkatkan Standard
Operasional Prosedur serta Instruksi Kerja secara berkesinambungan berdasarkan hasil penelitian Perseroan,
masukan semua karyawan maupun informasi mengenai kemajuan teknologi dari Internet.

J. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Inovasi adalah nilai yang mendorong terwujudnya visi. Dengan adanya inovasi Perseroan akan di depan dalam
memimpin pengembangan produk di Industri beton precast yang sesuai dengan visi Perseroan sebagai
Perusahaan Manufaktur Precast dan Ready mix terdepan di Indonesia.

Jenis penelitian yang dikembangkan oleh perseroan adalah :

a. Penelitian Material Beton


Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan
tambahan bila diperlukan seperti aditif dan admixture. Additive berfungsi untuk mengatur sifat mekanis
dari beton, misalnya kekuatan, kepadatan, berat beton, dll. Admixture berfungsi untuk mempermudah
pengerjaan beton (workability), mengatur setting time dan kehilangan slump (retarder atau accelerator).

Beberapa penelitian material yang sudah dilakukan adalah:


Membuat trial mix di masing masing plant/ batching plant dengan menggunakan bermacam macam jenis
semen, material alam dan jenis additive dan admixture untuk mendapatkan komposisi yang optimum.

Pemakaian admixture type polimer untuk semua beton precast untuk mempercepat proses produksi dan
bisa mengurangi/ menghilangkan pemakaian steam curing (boiler).

Mengadakan pengujian untuk semua material beton di laboratorium iIndependen maupun interaln
(semen, split, pasir, admixture/ additive dan air secara periodik yaitu internal setiap bulan dan
eksternalsetiap 6 bulan).
Penelitian yang akan segera dilakukan antara lain:
Mengembangkan admixture dalam bentuk bubuk untuk meningkatkan efisiensi biaya
Mengembangkan beton ringan dengan menggunakan busa (foam)
Pembuatan pasir alam dari penggilingan batu di quarry material alam

b. Pengembangan Produk Baru


Produk/sistem baru yang dikembangkan dengan tujuan menambah daya saing Perseroan. Pengembangan
dilakukan berdasarkan permintaan pasar atau rencana kerja Perseroan dengan kajian kelayakan suatu
produk, kemudian dilakukan pengujian di lembaga independen.

174
Produk-produk yang sedang dikembangkan adalah :

No Jenis Produk Deskripsi Gambar


1. Bantalan Jalan Rel Bantalan Rel Beton Type 1067 dengan
Kereta Api Sistem Penambat PT Pindad dan akan
segera dimulai trial untuk type 1435

2. Tiang Pancang Tiang pancang berdiameter besar


Diameter 1200 mm (1200 mm) dengan connector CT dibuat
dengan pengujian untuk kebutuhan Proyek Giant Sea Wall
sambungan CT yang menggunakan pondasi dalam
Connector dengan kekakuan yang lebih besar.

Pengujian tarik CT Connector dilakukan


di lembaga B2TKS Serpong

3. SprigWP SpRigWP adalah produk jalan precast


yang dikembangkan Perseroan untuk
mendukung percepatan pembangunan
infrastruktur Indonesia pada aspek
pembangunan jalan yang berkualitas,
dapat diproduksi massal dan cepat
dengan harga yang ekonomis selama
masa layan (Life cycle)
4. Precast untuk gedung Komponen Dinding sebagai pengganti
pasangan batu bata, komponen lantai,
komponen kolom dan balok dalam
sebuah bangunan

5. Box Girder Typical Segmental Box Girder untuk


Project Pertama Adam Malik (Blok M –
Tandean)

175
No Jenis Produk Deskripsi Gambar
6. Tiang Listrik Bulat Produk Tiang Listrik Sesuai dengan
Berongga SPLN 20013

7. Jaring Laba-Laba Pondasi jaring laba-laba yang memiliki


kemampuan memperkecil resiko
terjadinya irregular differential dan
mampu membuat tanah menjadi
bagian struktur pondasi

8. RC - Pipe Pipa bertekanan dengan diameter


produk 300mm s/d 1500mm

Perseroan telah mengalokasikan anggaran biaya penelitian dan pengembangan sekitar Rp6 miliar yang
telah dimulai dari tahun 2013 hingga 2017. Realisasi biaya penelitian dan pengembangan sampai dengan
periode Juli 2016 telah mencapai 54,57% dari total anggaran hingga tahun 2017. Alokasi anggaran dari
inovasi produk yang diprioritaskan perseroan terhadap total anggaran biaya penelitian dan
pengembangan adalah sebagai berikut :

1. Inovasi pada produk Bantalan Kereta Api dialokasikan sebesar 34,73% terhadap total anggaran.
Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode April 2013 dan ditargetkan berakhir pada
periode November 2017.
2. Inovasi pada produk SprigWP dialokasikan sebesar 32,49% terhadap total anggaran. Proses
pengembangan telah dilakukan sejak periode Maret 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode
Februari 2017.
3. Inovasi pada produk Tiang Listrik dialokasikan sebesar 9,44% terhadap total anggaran. Proses
pengembangan telah dilakukan sejak periode Februari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode
April 2017.
4. Inovasi pada produk Tiang Pancang Diameter 1200 mm dengan pengujian sambungan CT Connector
dialokasikan sebesar 9,42% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak
periode Januari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode Agustus 2016.
5. Inovasi pada produk Jaring Laba - Laba dialokasikan sebesar 6,46% terhadap total anggaran. Proses
pengembangan telah dilakukan sejak periode Juni 2015 dan ditargetkan berakhir pada periode
November 2016.
6. Inovasi pada produk RC Pipe dialokasikan sebesar 3,96% terhadap total anggaran. Proses
pengembangan telah dilakukan sejak periode Januari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode
April 2017.
7. Inovasi pada produk Precast Untuk Gedung (Façade, Slab, Kolom, & Balok) dialokasikan sebesar 3,50%
terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Maret 2016 dan
ditargetkan berakhir pada periode Februari 2017.

176
K. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (“AMDAL”)

Perseroan dalam menjalankan setiap usahanya selalu memperhatikan aspek-aspek dampak lingkungan dan
berusaha agar tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan mentaati peraturan-peraturan yang dikeluarkan
oleh Pemerintah di bidang lingkungan hidup. Salah satu bentuk tanggung jawab Perseroan terhadap
kelestarian lingkungan adalah dengan melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Limbah yang dihasilkan Perseroan adalah air limbah produksi yang berbentuk cair. Limbah tersebut dihasilkan
dari proses spinning spun piles, proses pencucian batching plant, dan truck mixer. Standar yang digunakan
sebagai pengukuran Ambang Batas Tingkat Pencemaran atas limbah yang adalah PH. Realisasi pengukuran PH
dari proses produksi Perseroan rata-rata sebesar 8,62 dimana masih dalam batasan standar yang diatur yaitu
sebesar 6 – 9.

No Sumber Dampak Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


1. Mobilisasi bahan baku, produk, dan Menempatkan petugas dalam pengaturan lalu lintas
karyawan yang menyebabkan gangguan kendaraan keluar – masuk lokasi tapak plant dengan
arus lalu lintas pada Jl. Raya Sadang – prinsip dasar pengaturan tetap mengutamakan
Subang kelancaran di ruas jalan
Pemasangan fasilitas perlengkapan rambu-rambu lalu
lintas berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan
Kabupaten Purwakarta
Mengatur jadwal pengangkutan bahan baku dan bahan
penolong serta hasil produksi (produk) di luar jam sibuk
Memperbesar radius tikungan pada tikungan yang
berdekatan dengan akses masuk plant
Menghubungi petugas/polisi lalu lintas untuk mengatur
keadaan lalu lintas jalan sebagai tindakan darurat
2. Kegiatan proses produksi yang Menggunakan masker bagi karyawan
menyebabkan penurunan proses kualitas Membuat sistem sirkulasi udara dengan menggunakan
udara ambien (Gas dan Debu) di ruang exhaust fan dan ventilasi, dengan jumlah yang memadai
produksi Memasang dust collector
Menghentikan mesin produksi yang menghasilkan gas
dan debu untuk sementara waktu hingga mencapai
kondisi yang sudah membaik sebagai tindakan darurat

3. Mobilisasi bahan baku, produk, dan Menanam tanaman perdu atau tanaman yang
karyawan yang menyebabkan penurunan permukaannya berbulu yang ditempatkan di area yang
kualitas udara ambien (gas dan debu) di mengalami perkerasan untuk mengurangi kadar debu
lingkungan plant dan mereduksi gas
Melakukan pemeliharaan tanaman penghijauan yang
berfungsi sebagai pereduksi gas/debu
Pengaturan lalu lintas yang baik pada area plant dengan
cara dan menyediakan area parker dan bongkar muat
yang terkonsentrasi, dan rambu batasan kecepatan
kendaraan pada lokasi plant
4. Kegiatan proses produksi yang Melakukan pemeliharaan mesin-mesin produksi secara
menyebabkan peningkatan intensitas berkala
kebisingan di ruang produksi Penggunaan ear plug untuk karyawan yang bekerja
sebagai operator alat di ruang produksi
Menghentikan sementara waktu untuk peralatan/ mesin
produksi dan genset yang menghasilkan kebisingan
5. Mobilisasi bahan baku, produk, dan Membatasi pergerakan kendaraan karyawan dan tamu
karyawan yang menyebabkan yang masuk ke lokasi plant dengan menyediakan lahan
peningkatan intensitas kebisingan di luar parker dan bongkar muat yang terkonsentrasi
ruang produksi (lingkungan plant) Menanam dan memelihara jenis tumbuhan yang

177
No Sumber Dampak Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
mempunyai tajuk tebal dan berdaun rindang dengan
berbagai strata kerapatan dan cukup tinggi yang
berfungsi sebagai peredam kebisingan di area
penghijauan
Menghentikan sementara waktu untuk mobilisasi
kendaraan yang keluar masuk plant sebagai tindakan
darurat
6. Kegiatan proses produksi yang Sisa potongan beton disimpan di tempat penampungan
menyebabkan gangguan estetika dan sementara
kebersihan lingkungan

7. Kegiatan proses produksi yang Mengumpulkan limbah B3 sesuai jenisnya di dalam TPS
menyebabkan pencemaran limbah B3 Limbah B3 berizin
berupa oli/ pelumas bekas, sludge IPAL, Mencatat jenis, karakteristik, waktu timbulnya limbah
dan fly ash – bottom ash B3, dan pihak ketiga pengelola limbah B3 yang berijin
dalam neraca limbah B3 (Log Book)
Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga berijin untuk
pengangkutan/ pemanfaatan/ pengolahan /
pemusnahan yang dilengkapi dengan manifest limbah
B3
8. Kegiatan proses pemotongan beton dan Menyalurkan air limbah dari sumbernya ke bak
pencucian yang menyebabkan penurunan pengendapan dengan saluran pembuangan air limbah
kualitas air permukaan yang kedap air untuk mencegah terjadinya rembesan ke
tanah dan menyalurkan ke BAP yaitu Sungai Cilandak
9. Kegiatan proses produksi yang Melakukan pemeliharaan sarana dan peralatan listrik
menggunakan listrik yang menyebabkan secara teratur
bahaya kebakaran kategori sedang III Melakukan pergantian sarana kelistrikan ijka telah
menunjukkan kerusakan
Penyediaan APAR pada ruang produksi dan
penempatannya mudah dijangkau
Membuat jalur evakuasi dan tempat berkumpul
(Assembly Point)

Adapun perizinan di bidang lingkungan hidup yang diperoleh Perseroan sebagai berikut:

No. Lokasi Surat Persetujuan Atas Dokumen AMDAL/UPL Dan UKL/DPPL


1. Plant Cibitung Surat No. 660.2.1/239/TL&ADL/BPLH tanggal 9 Juli 2015 Perihal Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan
Industri Mortar atau Beton Siap Pakai oleh Perseroan di Kabupaten Bekasi.
2. Plant Sadang Surat No. 666/29/VI/BLH/2015 tentang Rekomendasi Pengesahan Dokumen UKL-UPL kegiatan
Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta
tanggal 11 Juni 2015.
3. Plant Karawang Rekomendasi Persetujuan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL) No. 660.1/808/BPLH pada tanggal 29 Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang.
4. Plant Kalijati Dalam proses pengurusan
5. Plant Sidoarjo Surat No. 660/1175/404.6.3/2015 tanggal 28 April 2015 perihal Rekomendasi UKL-UPL kegiatan
Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.
6. Plant Palembang Dalam proses pengurusan
7. Plant Bojonegara Dalam proses pengurusan
8. Plant Subang Dalam proses pengurusan

L. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE”)

Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, manajemen dan karyawan Perseroan mengacu pada 5 (lima) prinsip
dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran.

178
Komitmen GCG

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan selalu menerapkan prinsip Good Corporate Governance (“GCG”).
Perseroan berkeyakinan bahwa tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai Pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari itu, manajemen juga menyadari pengelolaan Perseroan yang
baik menjamin pertumbuhan berkelanjutan Perseroan. Karena itu manajemen berkomitmen penuh untuk
mengembangkan budaya Perseroan yang sejalan dengan prinsip-prinsp GCG dan menerapkannya dalam setiap
kegiatan dan operasi. Prinsip-prinsip GCG yang dikembangkan dan diterapkan di Perseroan mengacu pada
UUPT tentang Perseroan Terbatas, Pedoman Umum GCG di Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance serta pedoman dan praktik yang hidup di lingkungan Perseroan yakni WASKITA Beton
Good Corporate Governance Code of Conduct.

Prinsip-Prinsip GCG

Prosedur GCG mewajibkan Perseroan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, bukan sekedar
memenuhi peraturan perundang-undangan. GCG berlandaskan pada standar etika tertinggi dan merupakan
salah satu persyaratan mutlak agar usaha Perseroan tumbuh berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsip-prisip
GCG, manajemen dan karyawan Perseroan mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu: transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran.

1. Transparansi

Perseroan selalu menerapkan prinsip transparansi dalam melaksanakan pengambilan keputusan dan
mengungkapkan informasi yang relevan mengenai perseroan secara akurat dan tepat waktu. Dalam
menjalankan prinsip ini, Perseroan selalu menjaga kualitas informasi keuangan dan non-keuangan yang
diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Perseroan menerapkan prinsip keterbukaan ini antara
lain dalam:

- Penyusunan dan penjelasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahunan;


- Laporan Tahunan;
- Laporan Keuangan berkala yang meliputi laporan keuangan tahunan, tengah tahunan, dan triwulanan;

2. Akuntabilitas

Perseroan menjalankan prinsip akuntabilitas dengan memastikan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggung jawaban kinerja pimpinan perseroan secara transparan dan wajar. Perseroan memiliki 3 (tiga)
tingkatan akuntabilitas dalam setiap aktivitas, meliputi :
- Akuntabilitas Korporasi
Akuntabilitas Korporasi adalah pertanggung jawaban aas aktivitas bisnis yang dijalankan. Masing-
masing organ perseroan dapat dimintai akuntabilitas masing-masing sesuai tugas dan tanggung jawab
dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Akuntabilitas Tim
Akuntabilitas Tima adalah pertanggung jawaban suatu uni kerja/bisnis/supporting atas tercapai/tidak
tercapai tugasnya.

- Akuntabilitas Individual
Akuntabilitas Individual adalah pertanggung jawaban atas aktivitas kinerja individu yang dijalankan
dalam perseroan.

3. Tanggung Jawab

Manajemen memahami pertanggung jawaban sebagai kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Perusahaan
bertanggung jawab mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan, perpajakan, persaingan usaha, lingkungan, kesehatan dan keselamatan

179
kerja. Responsibilitas juga diikuti komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika
yang baik. Perusahaan menerapkan prinsip pertanggungjawaban antara lain dengan:

- Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


- Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu;
- Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (“CSR”);
- Melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi sesuai regulasi yang ditetapkan.

4. Independensi

Direksi dan organ-organ Perseroan adalah independen dan bekerja tanpa intervensi dari pemegang saham dan
Komisaris. Manajemen bekerja secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang
sehat. Bagi Perseroan, independensi mendorong profesionalisme dan kreativitas dalam mengelola manajemen
Perseroan menerapkan prinsip kemandirian ini antara lain dengan:

- Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab di antara organ Perseroan;
- Pemegang saham dan Komisaris tidak boleh melakukan intervensi terhadap pengurusan Perseroan;
- Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai selalu menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam
mengambil keputusan;
- Kegiatan Perseroan yang mempunyai benturan kepentingan harus memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari Pemegang saham Independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS
sebagaimana diatur, dan mematuhi peraturan tentang benturan kepentingan;
- Penerapan kebijakan dan sistem yang meminimalkan terjadinya benturan kepentingan, seperti dalam
kebijakan kepegawaian, pengadaan dan keuangan.

5. Kewajaran

Perseroan memahami keadilan/kewajaran sebagai kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder.


Perseroan dan organ didalamnya memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan mendapatkan perlakuan
yang adil sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajemen berkomitmen
memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari prasangka yang dapat muncul karena perbedaan
suku, agama, asal-usul, jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja. Prinsip
keadilan diterapkan antara lain dengan:

- Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
- Perseroan memperlakukan semua rekanan secara adil dan transparan;
- Perseroan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan kemampuan
Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

M. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Perseroan peduli dan tanggap dengan lingkungan disekitar kantor dan sarana produksi Perseroan,
kegiatan peduli lingkungan sudah dilaksanakan oleh Perseroan dalam bentuk, antara lain :
Pemeriksaan kesehatan massal untuk masyarakat sekitar sarana produksi
Pembangunan dan perbaikan sarana ibadah
Perbaikan akses jalan lingkungan
Sosialisasi kesehatan di sarana pendidikan disekitar sarana produksi
Menyediakan sarana olahraga untuk karang taruna

No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

1. Donasi Bantuan Panti Asuhan Jakarta, 18 Juni 2016 Rp35.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Parapattan (tiga puluh lima asuhan : 46 Anak
Panti Asuhan Alamat : Jl. Panti juta Rupiah) Kontak : Ibu Selvi & Bpk.

180
No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

Asuhan No. 23 Otista Julius


III Jakarta Timur
13340
Telp: (021) 8192165
2. Donasi Bantuan Panti Asuhan Jakarta, 18 Juni 2016 Rp45.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Pa Van Der Steur (empat puluh lima Asuhan : 61 Anak
Panti Asuhan Alamat : Jl. Pasar juta Rupiah) Kontak : Bpk. Freddy
Kecapi No. 26 Toisuta, Ibu Bernadet
Jatirahayu – Pondok
melati Bekasi 17414
Telp: (021) 8482375
3. Donasi Bantuan Panti Asuhan Rumah Jakarta, 19 Juni 2016 Rp45.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Panti Muslimin (empat puluh lima Asuhan : 57 Anak
Panti Asuhan Alamat : Jalan juta Rupiah) Kontak : Bpk. Sarsito, Ibu
Kramat Raya No. 11 – Lala, Bpk. Amir
Jakarta Pusat 10450
Telp: (021) 3106848
4. Donasi Bantuan Panti Penyantunan Jakarta, 19 Juni 2016 Rp55.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Anak Cacat Ganda (lima puluh lima Asuhan : 27 Anak
Panti Asuhan (PPACG) Wisma juta Rupiah) Kontak : Ibu Sumiyati
Tuna Ganda
Alamat : Jl. Raya
Bogor KM. 28,5
Jakarta – Cimanggis
Telp : (021) 8710063
5. Donasi Bantuan Yayasan Anak Yatim Sidoarjo, 29 Juni Rp10.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Bendotretek 2016 (sepuluh juta Asuhan : 87 Anak
Panti Asuhan Alamat : Desa. Rupiah) Kontak : Bpk. Juwari
Bendotretek
Rt.04/01 Kec.
Prambon Sidoarjo
Jawa Timur
Telp: 081553647200
6. Donasi Bantuan Yayasan Tarbiatul Mojosari, 29 Juni Rp7.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Aitam 2016 (tujuh juta Asuhan : 16 Anak
Panti Asuhan Alamat : Ds. Sawahan Rupiah) Kontak : Imam Maksum
Rt. 18/01, Mojosari,
Jawa Timur
Telp: (0321) 591290
7. Donasi Bantuan Panti Asuhan Yatim Mojosari, 29 Juni Rp5.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Piatu Dahlan As. 2016 (lima juta Rupiah) Asuhan : 13 Anak
Panti Asuhan Syafii Kontak : M. Zainudin
Alamat : Jl. Gempol
Mojokerto,
Pekukuhan, Mojosari
Telp : (0321) 594430
8. Donasi Bantuan Yayasan Daarul Wonosari, 29 Juni Rp10.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Aitam Halimatus 2016 (sepuluh juta Asuhan : 35 Anak
Panti Asuhan Sa’diyah Rupiah) Kontak : Mualimin
Alamat : Wonosari,
Ngoro, Jawa Timur
Telp : (0321) 593390
9. Donasi Bantuan Panti Asuhan & Panti Sidoarjo, 29 Juni Rp10.000.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Jompo Bhakti Luhur 2016 (sepuluh juta Asuhan : 80 Anak
Panti Asuhan Alamat : Perumahan Rupiah) Kontak : Christina
Wisma Tropodo, Jl.
Kapuas Blok Fi/No.
22 Jawa Timur
Telp : (031) 8661474

181
No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

10. Donasi Bantuan Panti Asuhan As. Krian 29 Juni 2016 Rp7.500.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Salam (tujuh juta lima Asuhan : 45 Anak
Panti Asuhan Alamat : Jl. Raya ratus ribu Rupiah) Kontak : M. Shobur
Surabaya – Krian
(Garasi Sumber
Kencono) Jawa Timur
Telp : 081336806868
11. Donasi Bantuan Panti Asuhan Yatim Krian, 29 Juni 2016 Rp7.500.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Puatu Al-Ikhlas (tujuh juta lima Asuhan : 25 Anak
Panti Asuhan Purboyo ratus ribu Rupiah) Kontak : Ach. Zamil
Alamat : Jl. Suwaluh,
61263 Balong Bendo
krian
Telp : (031) 8985382
12. Donasi Bantuan Panti Asuhan Yatim Sidoarjo, 29 Juni Rp7.500.000,- Jumlah Anak Asuh di Panti
Operasional ke Aisyah 2016 (tujuh juta lima Asuhan : 30 Anak
Panti Asuhan Alamat : Jl. Raya ratus ribu Rupiah) Kontak : Sumiyati
Balong Bendo no. 22
Suwaluh Balong
Bendo, Kab. Sidoarjo
Jawa Timur
Telp : (031) 8975430
13. Donasi Bantuan Panti Asuhan Palembang, 28 Juni Rp12.500.000,- Kontak : Rusmala
Operasional ke Ananda 2016 (dua belas juta
Panti Asuhan Alamat : Jl. Kancil lima ratus ribu
Putih Gg. Bersama Rupiah)
RT. 37 Rw. 10
Palembang 30137
Telp : 085266577701
14. Donasi Bantuan Panti Asuhan Ar- Palembang, 28 Juni Rp10.000.000,- Kontak : Arila
Operasional ke Rohiim 2016 (sepuluh juta
Panti Asuhan Alamat : Jl. Irigasi Lr. Rupiah)
Sehat Rt. 52 RW 15
Kel. Srijaya Pakjo
Ujung Palembang
Telp : 081367546236
15. Donasi Bantuan Pondok Pesantren Al Subang, 29 Juni 2016 Rp13.000.000,- Jumlah Anak Yatim Piatu
Pendidikan Untuk Fatah I (tiga belas juta 30 Anak
Anak Yatim Piatu Kampung Bina Warga Rupiah) Kontak : KH. Luthfi
Desa Kalijati Timur
Kec. Kalijati Subang
Telp : 087726384171
16. Donasi Bantuan Pondok Pesantren Al Subang, 29 Juni 2016 Rp20.000.000,- Jumlah Anak Yatim Piatu
Pendidikan Untuk Fatah II (dua puluh juta 14 Anak
Anak Yatim Piatu Alamat : Kampung Rupiah) Kontak : H. Musytiq
Bina Warga Desa Amrullah
Kalijati Timur Kec.
Kalijati Subang
Telp : 081320304185
17. Donasi Bantuan Pondok Pesantren At Subang, 29 Juni 2016 Rp10.000.000,- Jumlah Anak Yatim Piatu
Pendidikan Untuk Tawazun (sepuluh juta 44 Anak
Anak Yatim Piatu Alamat : Kampung Rupiah) Kontak : H. Abdullah
Mekarsari Desa
Kalijati Timur Kec.
Kalijati Subang
Telp : 081383836100
18. Donasi Bantuan Pondok Pesantren Subang, 29 Juni 2016 Rp10.000.000, Jumlah Anak Yatim Piatu
Pendidikan Untuk Minshorul Huda (sepuluh juta 50 Anak
Anak Yatim Piatu Alamat : Kampung Rupiah) Kontak : Ust. Isa Anshori

182
No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

Babakan Situ RT.


13/04 Desa
Cipeundeuy Kec.
Cipeundeuy Subang
Telp : 085287530767
19. Donasi Bantuan Panti Asuhan Jakarta, 18 Juni 2016 Rp50.000.000,- Jumlah Anak Yatim Piatu :
Operasional ke Pengayoman (lima puluh juta 70 Anak Yatim Piatu
Panti Asuhan Alamat : Jl. SMP 160 Rupiah) Kontak : Ust. Juwari SR
RT. 05/Rw.05 No. 86
Ke. Ceger Kec.
Cipayung
Jakarta Timur
Telp : (021)
97603824

183
X. EKUITAS

Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari laporan posisi
keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk
periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah diaudit
oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI,
dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Leknor Joni. Sedangkan laporan posisi
keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai
sejak 7 Oktober 2014 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh KAP Doli,
Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini
wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Dadang. Periode laporan keuangan audit Perseroan pada
tahun 2014 yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 disebabkan oleh
restrukturisasi yang dilakukan oleh WASKITA yang terjadi pada tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut
maka Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2014.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000


Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839)
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -
Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496
Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -
JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432

Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal laporan keuangan hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak
terdapat perubahan struktur permodalan Perseroan.

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak-banyaknya 10.544.463.000
(sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru atau sekitar
40,00% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran
Umum Perdana Saham, yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (Seratus Rupiah)
setiap saham.

Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 30 April 2016 setelah memperhitungkan
dampak dari dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham ini:

(dalam Rupiah)

Saldo Laba Selisih


Tambahan modal
Uraian Modal Saham Telah Ditentukan Belum Ditentukan Revaluasi Aset Jumlah Ekuitas
disetor
Penggunaannya Penggunaannya Tetap
Posisi ekuitas
menurut laporan
keuangan pada
tanggal 30 April
2016 1.135.056.000.000 (73.554.205.952) 94.934.884.100 530.454.602.780 94.649.958.802 1.781.541.239.730
Perubahan ekuitas
setelah tanggal 30
April 2016 jika
diasumsikan telah
terjadi pada tanggal
tersebut:

184
(dalam Rupiah)

Saldo Laba Selisih


Tambahan modal
Uraian Modal Saham Telah Ditentukan Belum Ditentukan Revaluasi Aset Jumlah Ekuitas
disetor
Penggunaannya Penggunaannya Tetap
Penawaran Umum
Perdana Saham
sebanyak ● saham
biasa atas nama
yang merupakan
saham baru
Perseroan dengan
nilai nominal Rp●,-
per saham dengan
Harga Penawaran
Rp●,- per saham
sebelum dikurangi
estimasi biaya
Penawaran Umum
Perdana Saham ● ● ● ● ● ●
Posisi ekuitas
menurut laporan
keuangan per
tanggal 30 April
2016 setelah
Penawaran Umum
Perdana Saham
dilaksanakan ● ● ● ● ● ●

185
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak yang sama
dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun
keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan
dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal
ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut
ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun
keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim
yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris
serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen
interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan
dividen dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba tahun berjalan konsolidasi
Perseroan tahun buku 2016, dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan
Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas
dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di
Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak
penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada
pemegang saham.

186
XII. PERPAJAKAN

A. PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG SAHAM

Sesuai dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 yang diubah terakhir oleh Undang-Undang No. 36 tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh Perseroan Terbatas
sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari
penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak dikenakan
Pajak Penghasilan jika semua kondisi di bawah ini dipenuhi :

Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan


Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal
yang disetor.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember
1994 tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun
yang Tidak Termasuk sebagai Obyek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang atau diperoleh Dana Pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai obyek
Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal antara lain
dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 juncto Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Pajak Penghasilan Atas penghasilan Dari Transaksi Penjualan
Saham Di Bursa Efek telah ditetapkan sebagai berikut:

1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di
Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final.
Pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara
Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (nol koma
lima persen) dari nilai saham Perseroan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana Saham;

3) Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh perusahaan atas nama
masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, maka perhitungan Pajak Penghasilannya
dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang
Republik Indonesia No.36 tahun 2008.

Peraturan Pemerintah ataspenghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek di atas juga berlaku untuk
dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan republik Indonesia.

Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2010).

Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri selain dari pihak-pihak yang
memenuhi syarat di atas dan bentuk usaha tetap dari Wajib Pajak luar negeri dikenakan Pajak Penghasilan
sesuai pasal 23 Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Perusahaan yang membayar dividen harus memotong
pajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas) persen dari jumlah bruto sesuai dengan pasal 23 Undang-
Undang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23 merupakan kredit pajak untuk pajak
penghasilan tahunan yang terhutang oleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri dan bentuk usaha
tetap.

187
Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang
pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat 2c, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa
dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10%
(sepuluh persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tariff tersebut berdasarkan ketentuan Pasal
17 ayat (2d) diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2010 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen
yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri.

Berdasarkan Pasal 26 ayat 1, dividen yang dibayar atau terhutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan
dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20%
(dua puluh persen) dari nilai par (dalam hal dividen saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari
suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan
Indonesia, dengan memenuhi surat edaran Dirjen pajak No.SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 maret 1996 tentang
Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih
rendah
dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan Kantor Pajak negara asal.
Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank,
selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat
tersebut tetap berlaku.

B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN

Sebagai Wajib Pajak, secara umum Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh,
Pajaka, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Pada
tanggal Prospektus ini diterbitkan, Pereroan tidak memiliki tunggakan pajak.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI
PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

188
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

I. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016, yang diubah
dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton
Precast, Tbk No. 15 tanggal 4 Agustus 2016 yang semuanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”), dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek,
secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham
Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan
kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang
tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian yang lengkap diantara para pihak dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dan menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah dibuat
sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian ini baik dibuat secara lisan maupun secara tertulis, yang
dibuat secara tegas ataupun yang dibuat secara tidak langsung, berkenaan dengan hal-hal yang dimuat dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini. Para pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menyatakan tidak
pernah membuat perjanjian lain sehubungan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dan berjanji dan
mengikatkan diri tidak akan membuat perjanjian apapun baik dibuat dengan akta di bawah tangan maupun
dibuat secara notariil, sehubungan dengan Penawaran Umum, yang bertentangan dan/atau yang tidak sesuai
dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini. Apabila terdapat perjanjian/ pernyataan yang dibuat oleh para
pihak bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini maka yang berlaku mengikat para pihak
adalah Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini.

Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat
untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjaminan Emisi Efek
dalam Penawaran Umum Perseroan yang dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) adalah
sebagai berikut :

Porsi Penjaminan
No. Keterangan
Saham Nilai (Rp) Persentase (%)
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
1. PT Bahana Securites (Terafiliasi) ● ● ●
2. PT Danareksa Sekuritass (Terafiliasi) ● ● ●
3. PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) ● ● ●
Sub Total ● ● ●
PENJAMIN EMISI EFEK
1.
Sub Total ● ● ●
TOTAL ● ● ●

PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek
memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan melalui kepemilikan Negara Republik Indonesia sementara Para
Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik
langsung maupun tidak langsung.

189
II. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA

Harga Penawaran untuk Saham Yang Ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi
Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal
(bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 10-26 Agustus 2016.

Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp ● (● Rupiah) sampai dengan Rp●(● Rupiah) setiap saham.
Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas maka berdasarkan kesepakatan antara
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp ● (● Rupiah).

Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;


Permintaan investor global (domestik dan internasional);
Permintaan dari calon investor yang berkualitas;
Kinerja keuangan Perseroan;
Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan
keterangan mengenai industri yang terkait beton, infrastruktur dan properti di Indonesia;
Status dari perkembangan terakhir Perseroan;
Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian
untuk beberapa Perseroan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;
Penilaian berdasarkan rasio perbandingan PER dari beberapa perusahaan publik yang tercatat dalam bursa
efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan
Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus
berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di
BEI dimana saham tersebut dicatatkan.

190
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam Penawaran Umum ini
adalah sebagai berikut:

1. AKUNTAN PUBLIK

KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM AAJ)
Plaza Asia Lantai 10
Jl. Jend Sudirman No.59, Jakarta Selatan 12190
Telp : (021) 51401340
Fax : (021) 51401350

No. STTD : No. 204/BL/STTD-AP/2012 tanggal 3 Agustus 2012 atas nama Leknor Joni
Keanggotaan asosiasi : No. Reg IAPI 1259
Pedoman kerja : Standar Profesional Auntan Publik
Surat penunjukan : No. 0590416/LJI/101/EL Tanggal 20 April 2016

Tugas dan kewajiban pokok:

Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan
Publik merencakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap
laporan keuangan yang di audit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar
pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Juga
meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik
bertanggung jawab atas pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun


1. Surya Semesta Internusa Special Assignment in Conjuction with the Plan to do Bond 2016
Tbk Issuance March 31, 2016
2. Tiga Pilar Sejahtera Food Special Assignment Right Issue Sukuk Issues as of December 31, 2016
Tbk 2015
3. Adhi Karya (Persero) Tbk Jasa Pendampingan dalam rangka Right Issue PT Adhi Karya 2015
(Persero) Tbk yang dilaksanakan pada tahun 2015
4. Adhi Persada Properti Jasa pendampingan dalam rangka penerbitan obligasi 2015
5. Reliance Securities Tbk Special Assignment in Conjunction with the PT Reliance Securities 2015
Tbk’s Plan to do Right Issues
6. Surya Semesta Internusa Miscellaneous Services in Conjunction with Proposed Offering by 2015
Tbk PT Surya Semesta Internusa Tbk
7. Surya Semesta Internusa Special Assignment in Conjunction with Proposed Offering by PT 2015
Tbk Surya Semesta Internusa Tbk or its Subsidiary of Notes using its
Consolidated Financial Statements as of March 31, 2015
8. Tiga Pilar Sejahtera Food Issuing Comfort Letter for Global Bonds Offering (under Reg-S) as 2015
Tbk of December 31, 2014
9. Tiga Pilar Sejahtera Food Special Audit Special Assignment in Conjunction with Global 2015
Tbk Bonds Offering (under Reg-S) as of December 31, 2014
10. Link Net Tbk Issuing Comfort Lettter on private placement transaction in 2014
accordance with Rule 144A and Regulation S under the United
States Securities Act of 1933
11. Jasa Marga (Persero) Tbk Jasa Pendampingan Dalam Rangka Emisi Obligasi March 31, 2013 2013
12. Karisma Aksara Jasa Pendampingan Dalam Rangka Penerbitan Saham Perdana 2013
Mediatama (Initial Public Offering-IPO)

191
No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun
13. Pegadaian (Persero) Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II atas 2013
Penerbitan Obligasi Tahun 2013
14. Pupuk Indonesia (Persero) Jasa pendampingan dalam rangka penerbitan obligasi 2013
d/h Pupuk Sriwidjaja
(Persero)

2. KONSULTAN HUKUM

Konsultan Hukum Weco Law Office


Jl. Blora No.31, Menteng
Jakarta Pusat 10310
Telp : (021) 391 7228
Fax : (021) 391 7440

No. STTD : No. 361/PM/STTD-KH/2001 dan No. 363/PM/STTD-KH/2001, keduanya


tertanggal 6 April 2001 dan terdaftar atas nama Teddy A. Wardhana, S.H,
LL.M.dan Imran S. Kristanto, S.H., LL.M.
Keanggotaan asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200125 dan 200126
Pedoman kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku
dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan materialitas
Surat penunjukan : No. 228/WBP/DIR/2016 tanggal 4 Mei 2016

Tugas dan kewajiban pokok:

Tugas dan kewajiban pokok Konsultan Hukum dalam Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan
dan penelitian atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berkaitan sebagaimana
yang disampaikan oleh Perseroan ditinjau dari segi hukum. Hasil pemeriksaan dan penelitian hukum
tersebut dimuat dalam Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum, yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum
yang diberikan secara obyektif dan mandiri, dengan berpedoman pada kode etik, standar profesi, dan
peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun


PT Waskita Karya (Persero) Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
1. 2016
Tbk Penawaran Umum Obligasi II tahap I
PT Bank Pembangunan
Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
2. Daerah Sulawesi Selatan 2016
Penawaran Umum Obligasi I
dan Sulawesi Barat
PT Bank Harda Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
3. 2015
Internasional Penawaran Umum Perdana Saham
Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
4. PT Asuransi Harta Tbk Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham 2015
Perseroan Dalam Rangka Penerbitan HMETD
PT Panorama Sentra Wisata Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
5. 2015
Tbk Penawaran Umum Obligasi II
PT Waskita Karya (Persero), Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
6. 2015
Tbk Penawaran Umum Terbatas I
Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
7. PT Soechi Lines Tbk 2014
Penawaran Umum Perdana Saham
PT Dwi Aneka Jaya Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
8 2014
Kemasindo Tbk Penawaran Umum Perdana Saham
PT Waskita Karya (Persero), Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
9. 2014
Tbk Penawaran Umum Obligasi III
Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
10. PT Bima Multi Finance 2013
Penawaran Umum Obligasi I
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk
11. 2013
Tbk Penawaran Umum Obligasi I dengan Tingkat bunga tetap dan

192
No. Nama Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun
Sukuk Ijarah TPS Food I
PT Island Concepts Melakuan Uji Tuntas dan Pendapat Hukum untuk Penawaran
12. Indonesia Tbk Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perseroan 2013
Dalam Rangka Penerbitan HMETD
Melakuan Uji Tuntas dan Pendapat Hukum untuk Penawaran
13. PT Nipress Tbk Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perseroan 2013
Dalam Rangka Penerbitan HMETD

3. NOTARIS

Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H.


Graha Irama Lantai 6 Suite C
Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2
Jakarta 12950
Telp: (021) 5290 7304/6
Faxi : (021) 526 1136

No. STTD : 02/STTD-N/PM/1996 atas nama Fathiah Helmi, SH


Tanggal STTD : 12 Februari 1996
Keanggotaan asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 011.003.027.260958
Pedoman Kerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Undang-
undang No.2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor:
30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris serta Kode Etik Ikatan Notaris
Indonesia.
Surat penunjukan : 03/SPK/WBP/TK-IPO/2016 tanggal 11 Mei 2016

Tugas dan kewajiban pokok:

Ruang lingkup tugas Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-akta
dalam rangka Penawaran Umum, antara lain mebuat Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Perseroan,
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin
Emisi Efek, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek, dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan
Notaris dan Kode etik Notaris.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun


1. PT Bank Victoria International Tbk Obligasi Subordinasi 2013
2. PT Bank Mayapada Internasional Tbk Obligasi Subordinasi 2013
3. PT Federal International Finance Tbk Obligasi Berkelanjutan 2013
4. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 2013
5. PT Medco Energi International Tbk Obligasi 2013
6. PT BII Finance Center Obligasi 2013
7. PT BFI Finance Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2013
8. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 2013
9. PT Panorama Citrawisata Tbk Obligasi 2013
10. PT MNC Kapital Indonesia Obligasi 2013
11. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi 2013
12. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 2013
13. PT Duta Anggada Realty Tbk Obligasi 2013
14. PT Verena Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2013
15. PT BFI Finance Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2013
16. PT Adira Dinamika Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2013
17. PT Centrin Online Tbk PUT 2013
18. PT Trimegah Securities Tbk PUT 2013
19. PT Dyviacom Intrabumi Tbk PUT 2013
20. PT Astra otoparts Tbk PUT 2013
21. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk IPO 2014

193
No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun
22. PT Bank Panin Syariah Tbk IPO 2014
23. PT Mitra Bara Adiperdana Tbk IPO 2014
24. PT Intan Baruprana Finance Tbk IPO 2014
25. PT Pan Brothers Tbk PUT 2014
26. PT Bank QNB Kesawan Tbk PUT 2014
27. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PUT 2014
28. PT Bank Of India Indonesia Tbk PUT 2014
29. PT Bank Mayapada Obligasi Subordinasi 2014
30. PT Express Transindo Utama Tbk Obligasi 2014
31. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi Berkelanjutan 2014
32. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 2014
33. PT Ciputra Residence Obligasi 2014
34. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Obligasi 2014
35. PT Bank OCBC NISP Tbk Obligasi Subordinasi 2015
36. PT BCA Finance Obligasi Berkelanjutan 2015
37. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 2015
38. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi Berkelanjutan 2015
39. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 2015
40. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 2015
41. PT Adira Dinamika Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2015
42. PT Bank UOB Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2015
43. PT Panorama Sentrawisata Obligasi Berkelanjutan 2015
44. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 2015
45. PT Mandala Multifinance Obligasi Berkelanjutan 2015
46. PT Federal International Finance Obligasi Berkelanjutan 2015
47. PT Gelombang Seismatik Indonesia Tbk IPO 2015
48. PT PP Properti Tbk IPO 2015
49. PT Mitra Karya Sehat Tbk IPO 2015
50. PT Ciputra Property Tbk IPO 2015
51. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Obligasi Subordinasi 2015
52. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 2016
53. PT BANK DKI Obligasi Berkelanjutan 2016
54. PT Waskita Karya Tbk Obligasi Berkelanjutan 2016
55. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II Obligasi 2016
56. PT Intiland Development Tbk Obligasi 2016
57. PT Pelabuan Indonesia I (Persero) Obligasi 2016

4. BIRO ADMINISTRASI EFEK

PT Datindo Entrycom
Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34
Jakarta 10220
Telp: (021) 570 9009
Fax : (021) 570 9026

No. STTD : Kep. 16/PM/1991 tanggal 19 April 1991


Keanggotaan Asosiasi : Anggota Assosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI)
Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dari OJK
Surat penunjukan : Nomor: 258/WBP/DIR/2016, tanggal 23 Mei 2016

Tugas dan kewajiban pokok:

Tugas dan kewajiban pokok Biro Administrasi Efek (”BAE”) dalam Penawaran Umum ini, sesuai dengan
Standar Profesi Dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku meliputi penerimaan pemesanan saham berupa
Daftar Pemesanan Pembelian Saham (“DPPS”) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) yang
telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah
mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan
penjatahan saham serta melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang

194
tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak
pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan,
BAE melakukan proses penjatahan saham berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer
Penjatahan, mencetak FKPS dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab untuk
menerbitkan Surat Kolektif Saham (“SKS”), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:


No Perusahaan Kegiatan Tahun
1. PT Duta Intidaya Tbk IPO 2016
2. PT Bentoel Internasional Tbk Right Issue 2016
3. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Right Issue 2016
4. PT Sillo Maritime Perdana Tbk IPO 2016
5. PT Cikarang Listrindo Tbk IPO 2016
6. PT XL Axiata Tbk Right Issue 2016
7. PT Bank Ganesha Tbk IPO 2016
8. PT Equity Development Investment Tbk Right Issue 2016
9. PT Mitra Pemuda Tbk IPO 2016
10. PT KINO Indonesia Tbk IPO 2015
11. PT ANTAM (Persero) Tbk Right Issue 2015
12. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Right Issue 2015
13. PT Bank Harda Internasional Tbk IPO 2015
14. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Right Issue 2015
15. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Right Issue 2015
16. PT Anabatic Technologies Tbk IPO 2015
17. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Right Issue 2015
18. PT Merdeka Copper Gold Tbk IPO 2015
19. PT Mega Manunggal Property Tbk IPO 2015
20. PT Intan Baruprana Finance Tbk IPO 2014
21. PT Blue Bird Tbk IPO 2014
22. PT Mitrabara Adiperdana Tbk IPO 2014
23. PT Graha Layar Prima Tbk IPO 2014
24. PT Wijaya Karya Beton Tbk IPO 2014
25. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk IPO 2013
26. PT Arita Prima Indonesia Tbk IPO 2013
27. PT Cipaganti Citra Graha Tbk IPO 2013
28. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk IPO 2013
29. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk IPO 2013
30. PT Mitra Phinasthika Mustika Tbk IPO 2013
31. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk IPO 2013

195
Halaman ini sengaja dikosongkan

196
XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

197
Halaman ini sengaja dikosongkan

198
Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016

Jakarta, 5 Agustus 2016

Kepada Yth,
PT Waskita Beton Precast
Gedung Teraskita Lantai 3-A
Jl. MT. Haryono Kav 10
Jatinegara – Jakarta Timur

U.p.: Direktur Utama

Perihal : PENDAPAT HUKUM SEHUBUNGAN DENGAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM


PT WASKITA BETON PRECAST TAHUN 2016

Dengan hormat,

Yang bertanda-tangan di bawah ini, Teddy A. Wardhana, S.H., LL.M., partner dari dan karenanya
untuk dan atas nama Kantor Konsultan Hukum WECOLAW Office, berkantor di Jalan Blora No. 31,
Jakarta 10310, yang terdaftar sebagai Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal (Konsultan Hukum
Pasar Modal) pada Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”) di bawah pendaftaran No.
361/PM/STTD-KH/2001 tertanggal 6 April 2001 dan terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan
Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) dengan No. 200126 dan telah ditunjuk oleh PT Waskita Beton
Precast, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta (selanjutnya disebut sebagai
“Perseroan”) sesuai dengan surat penunjukan No. 228/WBP/DIR/2016 tanggal 4 Mei 2016 untuk
melakukan Uji Tuntas Aspek Hukum (legal due diligence) atas Perseroan, dan selanjutnya membuat
Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum (legal due diligence report) (untuk selanjutnya disebut sebagai
"Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum") dan memberikan pendapat dari segi hukum (selanjutnya disebut
sebagai “Pendapat Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan
menawarkan kepada masyarakat melalui penawaran umum perdana saham yang akan dicatatkan
pada PT Bursa Efek Indonesia sebanyak-banyaknya 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat
puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru yang merupakan saham atas nama,
yang dikeluarkan dari portepel, dengan nilai nominal Rp.100 (seratus Rupiah) setiap saham
(selanjutnya disebut ”Penawaran Umum Perdana”).

Dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas,
PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities (selanjutnya disebut “Para Penjamin Pelaksana Emisi
Efek”) telah menandatangani Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sebagaimana tertuang dalam Akta
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118
tanggal 29 Juni 2016 yang telah diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
Penawaran Umum Perdana No. 15 tanggal 4 Agustus 2016, yang seluruhnya dibuat dihadapan

199
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”).
Sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi
Efek, berjanji dan mengikatkan diri atas dasar kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli
sendiri sisa saham yang ditawarkan yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada
penutupan masa penawaran.

Untuk memenuhi ketentuan anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan rencana Penawaran
Umum Perdana Perseroan, Perseroan telah memperoleh persetujuan para pemegang saham
berdasarkan Akta No. 23 tanggal 8 Juni 2016, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11.Tahun 2016 Tanggal 9 Juni
2016.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan pasar modal yang berlaku, agar
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Efek dapat menjadi efektif, Perseroan
sudah harus menerima pemberitahuan dari Otoritas Jasa Keuangan (dahulu BAPEPAM-LK) mengenai
efektifnya pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Efek (selanjutnya disebut
sebagai “Pernyataan Pendaftaran”) dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No.
IX.A.2, sebagai berikut:

a. Telah lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran
diterima Otoritas Jasa Keuangan secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang
ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

b. Telah lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan Perseroan atau yang diminta Otoritas Jasa Keuangan dipenuhi; atau

c. Atas dasar pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan bahwa tidak ada lagi perubahan
dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada
Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 1 Juli 2016.

DASAR DAN RUANG LINGKUP PENDAPAT HUKUM

1. Pendapat Hukum ini diberikan dalam kerangka hukum Negara Republik Indonesia, sehingga
karenanya Pendapat Hukum ini tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan
menurut hukum atau yurisdiksi lain.

2. Dalam memberikan Pendapat Hukum ini, kami telah meneliti dan memeriksa:

a. ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia terutama yang menyangkut

200
2
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

ketentuan hukum perusahaan yang bergerak di bidang industri dan penawaran umum
yang akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, serta pasar modal;
b. dokumen-dokumen Perseroan baik asli maupun dalam bentuk fotokopi atau salinan lain
yang kemudian dicocokkan dengan aslinya, yang mana menurut keterangan dan/atau
pernyataan Perseroan dokumen-dokumen tersebut adalah benar-benar asli maupun
apabila dalam bentuk fotocopy adalah benar dan sesuai aslinya, yang telah diserahkan
kepada kami untuk keperluan Pendapat Hukum dan sebagaimana yang telah diuraikan
dalam Pendapat Hukum ini.

3. Dalam memberikan Pendapat Hukum atas Perseroan kami mendasarkan pada dokumentasi
dan fakta berupa anggaran dasar beserta perubahan-perubahannya, saham dan permodalan,
perijinan dan pendaftaran, harta kekayaan, asuransi, ketenagakerjaan, perjanjian-perjanjian
material yang mengikat Perseroan, pemeriksaan atas perkara yang melibatkan Perseroan
sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini.

4. Selanjutnya kami juga telah melakukan pemeriksaan setempat atas fasilitas usaha Perseroan
guna mendapatkan gambaran nyata secara fisik tentang usaha dan kegiatan Perseroan.
Pemeriksaan demikian, kecuali dinyatakan secara tegas dalam Pendapat Hukum ini, tidak
berarti bahwa kami memberikan pendapat atau dapat diartikan bahwa Perseroan secara
hukum memiliki dan/atau menguasai fasilitas usaha tersebut.

5. Pendapat Hukum ini dibuat dan dilakukan sesuai dengan standar profesi Konsultan Hukum
Pasar Modal sebagaimana dimaksudkan dalam Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar
Modal (“HKHPM”) No. 01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah terakhir
kali dengan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Nomor KEP.
04/HKHPM/XI/2012 Tentang Perubahan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum
Pasar Modal.

ASUMSI, PEMBATASAN DAN KUALIFIKASI

Pendapat Hukum ini diberikan dengan mengingat dan mendasarkannya pada asumsi, pembatasan,
dan kualifikasi sebagai berikut:

1. Bahwa cap dan/atau tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau ditunjukkan
oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami dalam rangka Pendapat Hukum ini dan Uji Tuntas
Aspek Hukum adalah asli dan dokumen-dokumen asli yang diberikan atau ditunjukkan kepada
kami adalah otentik, dan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk
fotocopy adalah sesuai dengan aslinya.

2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan


oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan Pendapat Hukum ini dan Uji Tuntas
Aspek Hukum adalah benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini.

201
3
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

3. Bahwa Pendapat Hukum ini didasarkan hanya pada salinan/ fotocopy dokumen-dokumen,
pernyataan dan keterangan yang telah diberikan oleh Perseroan kepada kami sampai dengan
tanggal Pendapat Hukum ini, baik berupa Anggaran Dasar, perizinan dan pendaftaran,
dokumen harta kekayaan, dokumen Asuransi serta perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga
milik Perseroan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk
salinan/fotocopy atau menurut keterangan dan/atau pernyataan Perseroan dokumen-
dokumen tersebut adalah sesuai dengan aslinya.

4. Bahwa Pendapat Hukum ini didasarkan dan dilaksanakan sesuai kerangka hukum negara
Republik Indonesia sehingga dan karenanya tidak dimaksudkan untuk dapat ditafsirkan
menurut hukum atau yurisdiksi lain.

5. Bahwa Pendapat Hukum ini diberikan dengan pembatasan kecuali dinyatakan lain secara tegas
dalam Pendapat Hukum ini, maka Pendapat Hukum ini meliputi aspek hukum terhitung sejak
tanggal pendirian sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini.

6. Tanggung jawab kami sebagai Konsultan Hukum yang independen dari Perseroan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana ini adalah terbatas pada, dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
peraturan-peraturan pelaksananya serta peraturan dan kode etik yang berlaku.

PENDAPAT HUKUM

Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen dan atas dasar pernyataan-pernyataan dan
keterangan-keterangan yang diberikan oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami serta menunjuk
pada Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum, maka kami berpendapat sebagai berikut:

1. Perseroan adalah suatu badan hukum perseroan terbatas yang telah didirikan secara sah
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta dan merupakan suatu
badan usaha yang berdiri sendiri yang dapat menggugat atau digugat serta memiliki
kewenangan untuk memiliki harta kekayaan dan menjalankan usahanya sesuai ketentuan
anggaran dasarnya dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
khususnya peraturan di bidang perseroan terbatas.

2. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 yang dibuat
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.
AHU-29347.40.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas
tertanggal 14 Oktober 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0105652.40.80.2014 tanggal 14 Oktober 2014, serta telah didaftarkan dalam daftar
perusahaan dengan Tanda Daftar Perusahaan Nomor 09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari
2015. Akta pendirian/anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan
terakhir kali diubah dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23
tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana

202
4
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9
Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai
dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar
Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar
Perusahaan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016.

Setiap perubahan-perubahan anggaran dasar Perseroan telah dilakukan sesuai ketentuan


anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, khususnya
peraturan di bidang Perseroan Terbatas.

3. Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan
adalah bergerak dalam bidang industri beton, untuk dapat mencapai maksud dan tujuan
tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

A. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pabrikasi, industri
konstruksi jasa, pekerjaan terintegrasi (EPC), perdagangan, agro industri, jasa
penyewaan, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa
peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan
dan pengembang untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas;

B. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi:


I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan):
(i) Penghasil beton atau precast;
(ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat;
(iii) Jalan dan jembatan kereta api;
(iv) Drainase dan jaringan pengairan;
(v) Gedung, pabrik dan bangunan industri;
(vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah;
(vii) Reklamasi dan pengerukan;
(viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud);
(ix) Perumahan dan pemukiman;
(x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan;
(xi) Pembukaan areal/transmigrasi;
(xii) Bendung, bendungan dan terowongan;
(xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah;
(xiv) Interior;
(xv) Pengeboran;
(xvi) Pengupasan termasuk land clearing;

203
5
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

(xvii) Penggalian/penambangan;
(xviii) Pekerjaan pancang;
(xix) Tambang dan pembangkit;
(xx) Pertamanan;
(xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.
II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi:
(i) Kelistrikan dan pembangkit;
(ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran;
(iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan;
(iv) Pemasangan alat angkut;
(v) Pemasangan fasilitas produksi;
(vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai;
(vii) Lift dan escalator;
(viii) Industri dan pembangkit;
(ix) Termal/bertekanan;
(x) Minyak/gas/geotermal/energi/air;
(xi) Kontrol dan instrumentasi;
(xii) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal lainnya.
III. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk jaringan dan instalasi:
(i) Sinyal dan telekomunikasi kereta api;
(ii) Sentral telekomunikasi;
(iii) Telekomunikasi;
(iv) Pemasangan telekomunikasi;
(v) Pemancar radio sarana bantu navigasi udara dan laut.
IV. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan;
b. Perdagangan-perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast;
c. Jasa Pertambangan;
d. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and conctruction : EPC) dalam
bidang:
I. Perminyakan;
II. Agro Industri;
III. Kelistrikan;
IV. Telekomunikasi;
V. Petrokimia.
e. Rancang Bangun (design and build);
f. Building manajemen;
g. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan;
h. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi;
i. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik;
j. Penyewaan peralatan konstruksi;
k. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan
konstruksi;
l. Investasi dan atau pengelolaan usaha di bidang:
I. Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur);
II. Industri.

204
6
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

m. Ekspor Impor;
n. System development;
o. Pengelolaan kawasan;
p. Pengembangan:
I. Properti;
II. Realty.
q. Jasa Transportasi/Angkutan.

C. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada huruf B diatas, Perseroan
dapat melakukan kegiatan usaha pendukung yaitu:
a. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen;
b. Melakukan usaha dibidang agro industri;
c. Layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai uji tuntas aspek hukum kami, Perseroan telah
menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud
dalam Anggaran Dasar Perseroan serta tidak menjalankan kegiatan usaha selain sebagaimana
dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan.

4. Perseroan berhak dan dapat menjalankan usaha-usaha dan aktivitas-aktivitasnya terutama di


bidang perindustrian dan perdagangan, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar
Perseroan dan izin-izin operasional yang dimiliki Perseroan untuk menjalankan kegiatan
usahanya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan pada tanggal Pendapat Hukum ini
perizinan mana masih berlaku, terkecuali atas perizinan dan/atau pendaftaran yang masih
dalam proses pembuatan baru dan/atau balik nama dan/atau perpanjangan sebagai berikut:

- Izin Usaha Industri untuk Plant Perseroan di Cibitung, Palembang, Karawang, Subang,
Sidoarjo, Kalijati dan Bojonegara yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini
sedang dalam proses pengurusan.

Dengan belum dimilikinya Izin Usaha Industri oleh Perseroan pada plant-plant tersebut,
namun Perseroan telah melakukan kegiatan usaha industri pada plant-plant tersebut,
maka berdasarkan ketentuan Pasal 30 Peraturan Pemerintah No. 107 Tahun 2015 Tentang
Izin Usaha Industri, Perseroan dapat dikenakan sanksi administratif berupa peringatan
tertulis sampai dengan penutupan sementara.

- Surat Izin Tempat Usaha atau Izin Gangguan untuk Plant Palembang dan Bojonegara yang
mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan.

Bahwa atas belum dipenuhinya perizinan tersebut, Perseroan dapat dikenakan sebagai
berikut:
(a) Sehubungan dengan Plant Palembang yang terletak di Kota Palembang, berdasarkan
Pasal 36 jo. Pasal 4 Peraturan Daerah Kota Palembang No. 18 Tahun 2011 tentang
Pembinaan dan Retribusi Ijin Gangguan, setiap orang atau badan hukum yang tidak
melaksanakan kewajiban retribusi izin gangguan sehingga merugikan keuangan daerah

205
7
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3
(tiga) kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang bayar.

(b) Sehubungan dengan Plant Bojonegara yang terletak di Kecamatan Bojonegara, Provinsi
Banten, berdasarkan Pasal 33 Peraturan Daerah Kabupaten Serang No. 3 Tahun 2011
tentang Retribusi Perizinan Tertentu, setiap orang atau badan hukum yang tidak
melaksanakan kewajiban retribusi izin gangguan sehingga merugikan keuangan daerah
diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3
(tiga) kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang bayar.

- Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL) untuk Plant Palembang, Subang, Kalijati dan
Bojonegara yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses
pengurusan.

Bahwa dengan belum diperolehnya perizinan-perizinan lingkungan hidup tersebut maka


berdasarkan Pasal 109 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, jika Perseroan melakukan usaha yang dapat memberikan
dampak serius terhadap lingkungan, maka Pengurus Perseroan terancam dengan pidana
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
sedikit Rp.1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah) dan paling banyak Rp.3.000.000.000,- (tiga
miliar Rupiah).

- Laporan berkala terhadap Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL) untuk Plant Karawang,
yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan.

Bahwa dengan belum dilakukannya pelaporan berkala tersebut, sesuai dengan Pasal 71
ayat (1) jo. Pasal 53 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,
pihak wajib lapor tersebut dapat dikenakan sanksi administratif meliputi teguran tertulis,
paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan.

- Tanda Daftar Perusahaan untuk Plant Palembang, dan Sidoarjo yang mana sampai dengan
tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan.

Bahwa dengan belum dipenuhinya kewajiban tersebut berdasarkan ketentuan Undang-


Undang No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan, pengurus Perseroan dapat
diancam Pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana setinggi-tingginya
Rp.3.000.000,00 (tiga juta Rupiah).

- Surat Keterangan Domisili untuk Plant Bojonegara yang mana sampai dengan tanggal
Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan.

Bahwa berdasarkan Pasal 11 ayat (1) jo. Pasal 34 Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang
Wajib Daftar Perusahaan, barang siapa tidak memenuhi kewajibannya menurut Undang-
undang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya untuk menghadap atau menolak

206
8
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan dan atau keterangan lain untuk
keperluan pendaftaran dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-
lamanya 2 (dua) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp.1.000.000,00 (satu juta
Rupiah).

5. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai
dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-
0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan
pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan
Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, struktur permodalan
Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp.6.326.677.813.600,- (enam triliun tiga ratus dua puluh enam
miliar enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus tiga belas
ribu enam ratus Rupiah) yang terbagi atas 63.266.778.136
(enam puluh tiga miliar dua ratus enam puluh enam juta tujuh
ratus tujuh puluh delapan ribu seratus tiga puluh enam) saham
dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp.100,- (seratus
Rupiah) per lembar saham.
Modal Ditempatkan/
Disetor Penuh : Rp.1.581.699.453.400,- (satu triliun lima ratus delapan puluh
satu miliar enam ratus sembilan puluh sembilan juta empat
ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) yang terbagi atas
15.816.694.534 (lima belas miliar delapan ratus enam belas juta
enam ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus tiga puluh
empat) saham.

6. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, susunan pemegang saham perseroan sesuai dengan Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat
di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun
2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-
0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No.
09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, susunan pemegang saham Perseroan dan komposisi
kepemilikannya adalah sebagai berikut:

207
9
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Nilai Nominal
Pemegang Saham Jumlah Saham (%)
(Rp.)
PT Waskita Karya (Persero), Tbk 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99
Koperasi Waskita 13.935 1.393.500 0,01
Jumlah 15.816.694.534 1.581.699.453.400 100,00

Bahwa struktur permodalan Perseroan sejak saat pendirian sampai dengan perubahan terakhir
diatas adalah sah, sesuai dengan anggaran dasar serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan telah berlaku efektif.

7. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, struktur permodalan Perseroan yang terdiri dari Modal
Dasar, Modal Ditempatkan yang telah disetor penuh adalah benar dan sah sebagaimana
disyaratkan dalam Undang-undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta ketentuan
yang berlaku di bidang pasar modal, khususnya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal.

8. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah melaksanakan kewajibannya untuk
mencatat setiap perubahan kepemilikan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 50 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

9. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-
AH.01.03-0055642 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-
0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang
dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016
dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal
29 Juni 2016, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

DIREKSI

Direktur Utama : Jarot Subana


Direktur : Agus Wantoro
Direktur : A Yulianto Tyas Nugroho
Direktur Independen : MC Budi Setyono

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama : Tunggul Rajagukguk


Komisaris : Agus Sugiono
Komisaris Independen : Deddy Jevri Sitorus

208
10
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Komisaris Independen : Suhendro Bakri

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut telah diangkat secara sah oleh Rapat
Umum Pemegang Saham dan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun sampai dengan saat ini Akta No. 117
tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta sedang
dalam proses pengurusan berdasarkan surat pernyataan Direksi tanggal 28 Juni 2016. Dengan
belum terpenuhinya kewajiban pendaftaran tersebut, berdasarkan ketentuan Undang-Undang
No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan, pengurus Perseroan dapat diancam
Pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana setinggi-tingginya Rp 3.000.000,00
(tiga juta rupiah). Bahwa masing-masing anggota Direksi dan Komisaris Perseroan telah
memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Direksi dan Komisaris Perseroan atau Perusahaan Publik.

Bahwa pengangkatan Direktur Independen Perseroan telah memenuhi persyaratan-


persyaratan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan peraturan PT Bursa Efek Indonesia No.
I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat yang merupakan Lampiran I dari Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. KEP—00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Bahwa pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah menunjuk Ratna Ningrum sebagai
Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor No.
10/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 10 Juni 2016, dan atas pengangkatan tersebut telah sesuai
dengan Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Perseroan atau
Perusahaan Publik dan Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang
Peraturan No.I-A tentang Pencatatan Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.

KOMITE AUDIT

Bahwa Perseroan telah memiliki Piagam Komite Audit sebagaimana diatur dalam Peraturan
OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit dengan ditetapkannya Piagam Komite Audit berdasarkan Keputusan No.
09/SK/WBP/PEN/2016 tentang Piagam Komite Audit tanggal 7 Juni 2016.

Bahwa Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Pembentukan dan
Penunjukan Komite Audit No. 01/SK/WBP/DK/2016 tanggal 6 Juni 2016, sebagaimana diatur
dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A Tentang Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat yang
merupakan Lampiran I dari Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. KEP—
00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014, dengan susunan sebagai berikut:

209
11
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Ketua : Suhendro Bakri


Anggota : Paulus Alexdander Widjaya
Anggota : F. Heru Wibowo

UNIT AUDIT INTERNAL

Bahwa Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan
OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal dengan ditetapkannya Piagam Audit Internal oleh Direksi Perseroan sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi No. 03/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 22 Februari 2016 dengan
persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.

Bahwa sesuai SK WBP No 02/SK/WBP/PEN/2016 tentang Penetapan Pejabat Struktural, Direksi


Perseroan telah mengangkat Slamet sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal.

Bahwa pengangkatan Unit Audit Internal Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan
OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Bahwa Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan tidak membentuk secara khusus Komite
Nominasi dan Komite Remunerasi, akan tetapi Dewan Komisaris Perseroan telah menjalankan
fungsi nominasi dan remunerasi sebagaimana diatur Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014.

10. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan hasil uji tuntas aspek hukum, Perseroan telah
memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan mengenai
ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

11. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, pemilikan dan penguasaan oleh Perseroan, atas harta
kekayaannya termasuk namun tidak terbatas pada tanah, bangunan, dan kendaraan bermotor
adalah sah dan dilindungi oleh dokumen-dokumen pemilikan dan/atau penguasaan yang sah,
kecuali atas harta kekayaan yang sampai dengan tanggal pendapat hukum ini sedang dilakukan
proses balik nama dalam bukti kepemilikan sebagai berikut:

a. 2 (dua) bidang tanah yang sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam
proses balik nama sertifikat di instansi pertanahan setempat sesuai dengan Surat
Keterangan/Covernote No. 01/III/CN/NOT/2016 tanggal 23 Maret 2016 yang dibuat oleh
Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn., Notaris di Mojokerto, Surat Keterangan/Covernote
No. 71/KH/PPAT/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 yang dibuat oleh Khadijah Syahbudi Saleh,
S.H., M.Kn., Notaris di Karawang dan surat Keterangan/covernote No.04/SK-
Not/PPAT/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016 yang dibuat oleh Feby Delianarsari Sofyan, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kabupaten Subang.

210
12
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

b. 2 (dua) bidang tanah yang sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dikuasai
Perseroan berdasarkan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli berdasarkan No. 6 tanggal 26
November 2014 yang dibuat di hadapan Kartini Sembiring, S.H., M.Kn., sebagai pengganti
dari Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang sebagaimana diubah
terakhir berdasarkan Akta Addendum No., 13 tanggal 26 Februari 2015 yang dibuat di
hadapan Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang, akta mana sedang
dalam pengurusan akta jual beli dan sertifikat hak guna bangunan berdasarkan Surat
Keterangan/Covernote No. 71/KH/PPAT/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 yang dibuat oleh
Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., M.Kn., Notaris di Karawang, dan yang dikuasai Perseroan
berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli No 36 tanggal 10 Desember 2015 yang dibuat
di hadapan Saripudin Burhan S.H., M. Kn., Notaris di Banyuasin.
c. 48 (empat puluh delapan) unit kendaraan bermotor yang sampai dengan tanggal Pendapat
Hukum ini sedang dalam proses balik nama Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
di instansi Kepolisian Lalu Lintas setempat, sesuai dengan Surat Pernyataan Direksi tanggal
29 Juni 2016.

12. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan hasil Uji Tuntas Aspek Hukum kami, Perseroan
telah mengasuransikan harta kekayaan berupa bangunan dan mesin-mesin serta beberapa
kendaraan bermotor yang dimilikinya atas resiko-resiko utama yang mungkin timbul
dikemudian hari dengan nilai pertanggungan yang cukup.

13. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, pemilikan dan penguasaan harta kekayaan oleh Perseroan
atas harta kekayaan Perseroan termasuk namun tidak terbatas pada tanah, bangunan, dan
kendaraan bermotor tidak sedang berada dalam status penyitaan dan/atau penjaminan dalam
bentuk apapun, kecuali atas beberapa harta kekayaan Perseroan berupa Tanah dan Bangunan,
Mesin-Mesin dan alat berat serta piutang usaha yang sedang dijaminkan kepada lembaga
perbankan yang merupakan kreditur-kreditur Perseroan, sehubungan dengan fasilitas kredit
yang diterima oleh Perseroan dari lembaga perbankan tersebut.

Bahwa berdasarkan uji tuntas yang kami lakukan, sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini
Perseroan tidak pernah dinyatakan gagal bayar oleh para krediturnya, akan tetapi apabila
diasumsikan atas seluruh jaminan-jaminan tersebut di eksekusi pada saat ini oleh para kreditur
maka hal tersebut dapat mempengaruhi jalannya kegiatan usaha/operasional Perseroan.

14. Sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan uji tuntas aspek hukum yang kami
lakukan, Perseroan tidak memiliki penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain.

15. Perseroan berhak untuk membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian-perjanjian


dimana Perseroan menjadi pihak di dalamnya. Sesuai dengan uji tuntas aspek hukum dan
sepanjang pengetahuan kami, pembuatan dan pelaksanaan perjanjian-perjanjian tersebut tidak
melanggar anggaran dasar Perseroan, serta ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku terhadap Perseroan dan perjanjian-perjanjian lain dimana
Perseroan menjadi pihak didalamnya adalah sah dan mengikat pihak-pihak didalamnya.

211
13
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

16. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian-perjanjian dimana Perseroan menjadi pihak
didalamnya, Penawaran Umum Perdana Saham yang dilakukan Perseroan tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam perjanjian-perjanjian tersebut, namun untuk maksud Penawaran
Umum Perdana Saham ini Perseroan memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari beberapa
krediturnya atas pembatasan-pembatasan yang terdapat dalam perjanjian kredit antara
Perseroan dengan kreditur-krediturnya tersebut yang akan diuraikan sebagai berikut :

a. Dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yaitu atas pembatasan bahwa tanpa
persetujuan tertulis dari bank, debitur tidak diperkenankan mengubah anggaran dasar
yang dapat menimbulkan akibat material. Atas pembatasan-pembatasan tersebut
Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk dikesampingkan sesuai dengan Surat
dari BNI No. BIN/2.2/391/R Tanggal 7 Juni 2016.

b. Dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), yaitu atas pembatasan bahwa tanpa
persetujuan tertulis dari bank, debitur tidak diperkenankan melakukan tindakan go
publik. Atas pembatasan-pembatasan tersebut Perseroan telah memperoleh
persetujuan untuk dikesampingkan sesuai dengan Surat dari BRI No. B.1033-
MNS/NSD/07/2016 tanggal 26 Juli 2016.

Bahwa dengan telah diperolehnya surat persetujuan pengenyampingan pembatasan-


pembatasan terhadap Perseroan yang timbul dari perjanjian kredit antara Perseroan dengan
beberapa krediturnya tersebut diatas, maka tidak terdapat pembatasan-pembatasan
(negative covenants) yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik dalam
perjanjian antara Perseroan dengan pihak ketiga.

17. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan telah membuat dan
menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

a. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perdana


PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 119 tanggal 29 Juni 2016 yang telah diubah dengan
Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum
Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 21 tanggal 28 Juli 2016, seluruhnya dibuat di
hadapan Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan dengan
PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”);

b. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton
Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016 yang telah diubah dengan Akta Perubahan I
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana No. 15 tanggal 4 Agustus
2016 yang seluruhnya dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta, oleh dan
antara Perseroan dengan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana
Securities selaku Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek;

c. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-0008/PE/KSEI/0616


tertanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dibawah tangan bermaterai cukup, oleh dan antara
Perseroan dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;

212
14
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

d. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tertanggal 29 Juni 2016 yang dibuat di bawah
tangan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia.

Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana
Saham sebagaimana tersebut di atas adalah sah dan mengikat Perseroan dan para pihak di
dalam perjanjian-perjanjian tersebut, serta memuat persyaratan, termasuk persyaratan
Penawaran Umum Perdana Saham serta ketentuan yang lazim dan wajar untuk perjanjian-
perjanjian dalam rangka suatu Penawaran Umum di Indonesia, serta telah sesuai dengan
anggaran dasar Perseroan serta peraturan perundangan yang berlaku khususnya di bidang
pasar modal, serta kemudian dalam penawaran umum ini Perseroan tidak memiliki hubungan
afiliasi dengan seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal termasuk tidak terbatas
dengan Penjamin Emisi Efek yang mana turut serta sebagai penjamin dalam Penawaran Umum
ini, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

18. Bahwa Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi
biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut:

 Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan yang utamanya
adalah untuk mendanai pengerjaan proyek-proyek yang kontraknya bersifat turnkey, yang
akan digunakan untuk kegiatan operasional proyek yaitu pembelian bahan baku, proses
produksi, gaji karyawan, dan juga biaya overhead Perseroan.

 Sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha
untuk memenuhi pertumbuhan permintaan beton nasional dan peningkatan efisiensi
operasional Perseroan, yang meliputi pengembangan kapasitas produksi beton precast,
pengembangan kapasitas produksi beton ready mix, pembelian quarry, dan juga pembelian
truck mixer. Adapun kebutuhan total belanja modal Perseroan adalah sebagai berikut:

(a) Plant Precast: Rp.2.150.000.000.000,- (dua triliun seratus lima puluh miliar Rupiah),
adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Plant Precast dengan rincian
pemebelian tanah sekitar Rp.450.000.000.000,- (empat ratus lima puluh miliar
Rupiah) sedangkan untuk keperluan pembangunan pabrik dan peralatan sekitar
Rp.1.700.000.000.000,- (satu triliun tujuh ratus miliar Rupiah).

(b) Seitar Rp.400.000.000.000,- (empat ratus miliar Rupiah) adalah kebutuhan belanja
modal untuk pengembangan Batching Plant.

(c) Sekitar Rp 715.000.000.000,- (tujuh ratus lima belas juta Rupiah) adalah kebutuhan
belanja modal untuk pembelian peralatan utama seperti stone crusher, excavator,
bulldozer, dan wheel loadaer, dan sisanya akan digunakan untuk keperluan
pembelian dan pematangan lahan.

(d) Sekitar Rp 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah) adalah kebutuhan belanja
modal untuk pembelian truck mixer.

213
15
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi kebutuhan investasi dan
modal kerja Perseroan, maka akan menggunakan dana dari internal Perseroan.

Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil
Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi maka Perseroan wajib memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, dan apabila pelaksanaan
penggunaan dana tersebut merupakan transaksi material, maka Perseroan Wajib memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran
Umum telah direalisasikan, Perseroan wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan
Dana berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

19. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai dengan pernyataan-pernyataan dan keterangan-
keterangan yang diberikan oleh Perseroan kepada kami, tidak terdapat perkara-perkara
perdata, pidana dan hubungan industrial, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, perkara
administrasi dan perpajakan serta perkara-perkara lain diluar pengadilan, baik yang melibatkan
Perseroan dan/atau anggota Komisaris dan Direksi Perseroan, kecuali atas perkara berikut ini:

Nilai Tuntutan
Materiil/Perkara
Kedudukan
No. Perkara Keterangan
Perseroan
(dalam Rupiah atau
ditentukan lain)

1. Perkara Perdata Turut Kerugian Material Tentang Gugatan


Nomor : 23 Tergugat III sebesar Perbuatan Melawan
/Pdt.GT/2015/PN.Kwg, Rp.8.000.000.000,00 Hukum dimana
Gugatan Melawan (delapan miliar penggugat
Hukum di Pengadilan Rupiah). Kerugian merupakan salah
Negeri Karawang Immaterial sebesar satu pemegang
.Perkara antara Yanto Rp.5.000.000.000,- saham dan komisaris
Soejadi (“Penggugat”) (lima miliar Rupiah) PT Kabisat Sanemga
melawan Bengky yang dalam
Plaolo (“Tergugat I”), gugatannya
Gino Aryalada mendalilkan bahwa
(“Tergugat II”), Yulius penggugat
Lisjadi (“tergugat III”) merupakan pihak
yang memiliki
kepentingan di dalam
PT Kabisat Sanemga

214
16
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Nilai Tuntutan
Materiil/Perkara
Kedudukan
No. Perkara Keterangan
Perseroan
(dalam Rupiah atau
ditentukan lain)
(“KS”), yang mana
menurut penggugat,
atas tanah-tanah
yang telah dijual oleh
Tergugat I
(pemegang saham
dan Direktur KS),
Tergugat II
(Pemegang Saham
dan Komisaris KS),
dan Tergugat III
kepada Turut
Tergugat III yaitu
perseroan adalah
tanah milik PT
Kabisat Sanemga.

akan tetapi
berdasarkan
pertimbangan hakim
dalam putusannya
penggugat tidak
dapat membuktikan
dengan alat bukti
yang dimiliki oleh
penggugat bahwa
tanah yang dijual
tersebut kepada
Turut Tergugat III
merupakan tanah
PT Kabisat Sanemga.
Oleh karenanya
Majelis Hakim
memutus gugatan
tidak dapat diterima
untuk seluruhnya
berdasarkan putusan
No.
23/PDT.G/2015/PN.K
wg tanggal 8 Januari

215
17
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Nilai Tuntutan
Materiil/Perkara
Kedudukan
No. Perkara Keterangan
Perseroan
(dalam Rupiah atau
ditentukan lain)
2015 yang diucapkan
pada tanggal 17 Mei
2016, ,kemudian atas
putusan Pengadilan
Negeri Karawang
tersebut Penggugat
melalui kuasa
hukumnya
mengajukan upaya
hukum banding pada
tanggal 27 Juni 2016.

Bahwa sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini atas perkara tersebut diatas belum
memiliki dampak apapun terhadap Perseroan karena pada peradilan tingkat pertama,
Pengadilan Negeri Karawang, telah menolak gugatan dari Penggugat, akan tetapi dikarenakan
Penggugat telah melakukan upaya banding maka terdapat kemungkinan bahwa Perseroan
sebagai turut tergugat dihukum untuk menyerahkan kepemilikan tanah yang dibeli dari
tergugat sesuai dengan salah satu petitum dari Penggugat dalam gugatannya dan apabila
gugatan penggugat tersebut dikabulkan maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap
kegiatan usaha Perseroan, namun tidak memiliki dampak yang material bagi Perseroan. Perlu
kami garis bawahi bahwa sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini atas perkara tersebut
diatas masih sedang dalam proses untuk persidangan di tingkat banding, oleh dan karenanya
menurut kami belum terdapat fakta-fakta yang relevan yang dapat mendukung apakah
gugatan Penggugat akan dikabulkan seluruhnya dalam perkara tersebut.

20. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai dengan pernyataan-pernyataan dan keterangan-
keterangan yang diberikan oleh Perseroan kepada kami, tidak terdapat pendaftaran atau
masalah-masalah yang menyangkut kepailitan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan
tidak terdapat perkara permohonan pembubaran atas Perseroan, serta tidak terdapat
pemeriksaan atau investigasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas.

21. Bahwa pengungkapan aspek-aspek hukum di dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana
Saham Perseroan telah sesuai dengan Uji Tuntas yang kami lakukan terhadap Perseroan.

Dengan diterbikannya Pendapat Hukum ini, maka Pendapat Hukum ini sebagaimana termaktub
dalam surat kami Ref. No. 224/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016 dengan ini
dinyatakan tidak berlaku seluruhnya dan seterusnya.

216
18
Pendapat Hukum Ref. No.: 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016
PT Waskita Beton Precast Tbk

Demikianlah Pendapat Hukum ini kami berikan dengan obyektif dan bertanggung jawab sebagai
Konsultan Hukum yang mandiri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 80 Undang-undang Republik
Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Diberikan di Jakarta pada tanggal sebagaimana telah disebutkan pada bagian awal Pendapat Hukum
ini.

Hormat kami,
WECOLAW Office

Teddy A. Wardhana, S.H., LL.M.


No. 361/PM/STTD-KH/2001

Tembusan:
1. Yang terhormat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan.
2. Yang Terhormat Direktur Penilaian Perusahaan Sektor Riil Otoritas Jasa Keuangan.

217
19
Halaman ini sengaja dikosongkan

218
XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
PERSEROAN

219
Halaman ini sengaja dikosongkan

220
221
221
Halaman ini sengaja dikosongkan

222
223

223
224
225
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Per 30 April 2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014 As of April 30, 2016 and December 31, 2015 and 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Catatan/ 30 April 2016/ 31 Desember/ December 31 ,


Notes April 30, 2016 2015 2014
Rp Rp Rp
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 3 256,779,584,326 98,185,902,017 272,221,266,941 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 2.e, 2.f, 4 Account Receivables
Pihak-pihak Berelasi 2.m, 2.p, 33 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Related Parties
Pihak-pihak Ketiga 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Third Parties
Piutang Lain-lain Other Receivables
Pihak-pihak Berelasi 2.p, 5, 33 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000 Related Parties
Pihak-pihak Ketiga 5 1,126,298,135 1,326,430 -- Third Parties
Persediaan 2.g, 6 166,537,209,483 54,551,293,293 21,178,898,885 Inventories
Pajak Dibayar di Muka 2.q, 7.a 275,943,909,162 181,372,530,604 31,473,105,673 Prepaid Taxes
Uang Muka 8 112,166,637,109 87,929,687,335 1,488,592,674 Advances
Biaya Dibayar Dimuka 2.h, 9 54,443,655,126 64,725,498,305 9,147,512,471 Prepaid Expenses
JUMLAH ASET LANCAR 2,217,275,033,695 1,003,665,018,451 980,931,841,369 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Piutang Usaha Account Receivables
Pihak-pihak Berelasi 2.e, 2.f, 2.p, 4, 33 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Related Parties
Aset Tetap 2.i, 10 1,479,749,380,339 987,351,348,015 221,675,623,063 Property, Plant and Equipments
Aset Pajak Tangguhan 2.q, 7.e 369,456,251 -- -- Deferred Tax Asset
Aset Lain-lain 2.j, 2.s, 11 26,776,031,118 21,248,946,277 -- Other Assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3,950,690,431,968 3,328,743,991,796 221,675,623,063 TOTAL NON CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET 6,167,965,465,663 4,332,409,010,247 1,202,607,464,432 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY


LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang Bank Jangka Pendek 2.p, 12, 33 349,999,999,999 301,784,934,720 -- Short Term Bank Loans
Utang Bank Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo Long Term Bank Loans-
dalam 1 Tahun 2.p, 18, 33 21,342,825,099 -- -- Current Portion
Pinjaman Kepada Pemegang Saham 2.p, 13, 33 300,000,000,000 -- -- Shareholder's Loan
Utang Usaha Account Payables
Pihak-pihak Berelasi 2.l, 2.p, 14, 33 33,063,008,166 1,737,110,920 279,300,000 Related Parties
Pihak-pihak Ketiga 2.l, 14 935,503,458,599 728,432,018,771 130,890,345,502 Third Parties
Utang Bruto Kepada Pihak Ketiga 15 1,034,300,719,653 1,062,218,048,794 284,915,294,547 Gross Amount Due to Third Parties
Utang Pajak 2.q, 7.b 351,186,418,809 208,283,828,600 34,075,383,881 Tax Payables
Beban Akrual 2.m, 16 73,370,000,497 77,188,251,949 48,015,466,144 Accrued Expenses
Uang Muka dari Pelanggan 2.m, 17 90,687,605,921 48,148,421,043 2,171,280,900 Advances from Customers
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 18 111,322,771,103 4,388,616,306 94,222,801 Other Short Term Liabilities
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3,300,776,807,846 2,432,181,231,103 500,441,293,775 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES
Utang Bank Jangka Panjang 2.p, 19, 33 977,405,488,887 459,255,313,244 -- Long Term Bank Loans
Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 2.p, 20, 33 106,764,104,198 109,330,169,939 -- Long Term - Advances Related Party
Liabilitas Imbalan Paskakerja 2.r, 2.x, 21 1,477,825,002 816,122,609 -- Employee Benefit Liabilities
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1,085,647,418,087 569,401,605,792 -- TOTAL NON CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS 4,386,424,225,933 3,001,582,836,895 500,441,293,775 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal Saham - Nilai Nominal Share Capital- Rp 1,000,000
Rp 1.000.000 per Saham par Value per Share
Modal Dasar - 2.470.288 Lembar Saham Authorized- 2,470,288 Shares of Stock
Modal Ditempatkan dan disetor Penuh - 1.135.056, Issued and Fully Paid - 1,135,056,
835.056, dan 617.572 Lembar Saham 835,056, dan 617,572 Shares
pada 30 April 2016 dan as of April 30, 2016 and
31 Desember 2015 dan 2014 2.t, 2.u, 22 1,135,056,000,000 835,056,000,000 617,572,000,000 December 31, 2015 and 2014
Tambahan Modal Disetor 22 (73,554,205,952) (73,554,205,952) (55,710,664,839) Additional Paid In Capital
Saldo Laba Retained Earnings
Telah Ditentukan Penggunaannya 23 94,934,884,100 28,060,967,099 -- Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaannya 23 530,454,602,780 446,613,453,403 140,304,835,496 Unappropriated
Komponen Ekuitas Lainnya 10 94,649,958,802 94,649,958,802 -- Other Equity Component
JUMLAH EKUITAS 1,781,541,239,730 1,330,826,173,352 702,166,170,657 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6,167,965,465,663 4,332,409,010,247 1,202,607,464,432 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
226
1 Paraf:
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember For the Year Ended December 31, 2015
2015 dan untuk Periode yang Dimulai Sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


Catatan/ 2016 2015 2015 2014
Notes (4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Usaha 2.m, 24, 33 1,045,443,449,700 504,917,387,721 2,644,319,999,853 641,930,752,926 Revenues


Beban Pokok Pendapatan 25 (758,450,923,603) (431,338,159,245) (2,224,889,972,556) (495,225,685,805) Cost of Revenues
Laba Bruto 286,992,526,097 73,579,228,476 419,430,027,297 146,705,067,121 Gross Profit
Beban Penjualan 2.m, 26 (419,668,210) (395,148,906) (2,321,834,794) (101,765,649) Selling Expenses
Beban Umum dan Administrasi 2.m, 26 (14,848,026,484) (13,401,396,053) (53,753,570,188) (4,700,465,254) General and Administration Expenses
Keuntungan (Kerugian) Gain (Loss) on
Selisih Kurs - Bersih 29 (207,575,215) (190,506,483) (557,470,218) (140,128,163) Foreign Exchange - Net
Pendapatan Bunga 28 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Interests Income
Pendapatan Lainnya 28 1,812,864,248 851,620,154 1,634,814,849 377,736,621 Others Income
Beban Lain-lain - Bersih 29 (283,991,544) (164,159,207) (265,579,029) (89,356,279) Other Expenses - Net
Laba Sebelum Beban Keuangan Profit Before Financial Charges
dan Pajak 273,398,890,171 60,914,993,533 365,132,026,972 142,697,195,530 and Taxation
Beban Keuangan 2.n, 27 (10,614,947,853) -- (19,581,814,877) -- Financial Charges
Laba Sebelum Pajak 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Income Before Tax
Beban Pajak Penghasilan Kini 2.q, 7.c (112,090,220,436) (797,453,333) (11,180,627,089) (2,392,360,034) Income Tax Expenses
Manfaat Pajak Tangguhan 2.q, 7.e 282,428,312 -- -- -- Deferred Tax Benefits
Laba Periode/ Tahun Berjalan 150,976,150,194 60,117,540,200 334,369,585,006 140,304,835,496 Profit for The Period/ Year
Pos-pos yang Tidak Akan Items that Will Be Not Reclasified
Direklasifikasi ke Laba Rugi Subsequently to Profit or Loss
Gain on Revaluation of
Keuntungan Revaluasi Aset tetap -- -- 94,649,958,802 -- Fixed Assets
Kerugian Aktuarial atas Program Actuarial Loss on Defined
Manfaat Pasti - Bersih 2.r, 21 (261,083,816) -- -- -- Benefits Plan - Net
Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income for
Periode/ Tahun Berjalan 150,715,066,378 60,117,540,200 429,019,543,808 140,304,835,496 the Period/ Year

Laba Per Saham Dasar/ Dilusian 2.u, 30 142,423 97,345 467,608 227,188 Basic/ Diluted Earning Per Share

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
227
2 Paraf:
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai Sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Saldo Laba/Retained Earnings


Modal Ditempatkan Tambahan Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan/ dan Disetor/ Modal Disetor/ Penggunaannya/ Penggunaannya/ Jumlah/ Surplus Revaluasi/ Jumlah Ekuitas/
Notes Isued and Paid Up Additional Appropriated Unappropriated Total Revaluation Surplus Total Equity
Capital Paid In Capital
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo Per 7 Oktober 2014 -- -- -- -- -- -- -- Balance as of October 7, 2014

Setoran Modal Saham 2.u, 22 617,572,000,000 (55,710,664,839) -- -- -- -- 561,861,335,161 Paid Up Capital


Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income
Periode Berjalan -- -- -- 140,304,835,496 140,304,835,496 -- 140,304,835,496 For the Period
Saldo Per 31 Desember 2014 617,572,000,000 (55,710,664,839) -- 140,304,835,496 140,304,835,496 -- 702,166,170,657 Balance as of December 31, 2014

Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income

228
Periode Berjalan -- -- -- 60,117,540,200 60,117,540,200 -- 60,117,540,200 For the Period
Saldo Per 30 April 2015 617,572,000,000 (55,710,664,839) -- 200,422,375,696 200,422,375,696 -- 762,283,710,857 Balance as of April 30, 2015

Saldo Per 31 Desember 2014 617,572,000,000 (55,710,664,839) -- 140,304,835,496 140,304,835,496 -- 702,166,170,657 Balance as of December 31, 2014

Setoran Modal Saham 2.u, 22 217,484,000,000 (17,843,541,113) -- -- -- -- 199,640,458,887 Paid Up Capital


Pembentukan Cadangan Umum -- -- 28,060,967,099 (28,060,967,099) -- -- -- Appropriation to General Reserves
Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income
Tahun Berjalan -- -- -- 334,369,585,006 334,369,585,006 -- 334,369,585,006 For the Year
Surplus Revaluasi 10 -- -- -- -- -- 94,649,958,802 94,649,958,802 Revaluation Surplus
Saldo Per 31 Desember 2015 835,056,000,000 (73,554,205,952) 28,060,967,099 446,613,453,403 474,674,420,502 94,649,958,802 1,330,826,173,352 Balance as of December 31, 2015

Setoran Modal Saham 300,000,000,000 -- -- -- -- -- 300,000,000,000 Paid Up Capital


Pembentukan Cadangan Umum -- -- 66,873,917,001 (66,873,917,001) -- -- -- Appropriation to General Reserves
Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income
Periode Berjalan -- -- -- 150,715,066,378 150,715,066,378 -- 150,715,066,378 For the Period
Saldo Per 30 April 2016 1,135,056,000,000 (73,554,205,952) 94,934,884,100 530,454,602,780 625,389,486,880 94,649,958,802 1,781,541,239,730 Balance as of April 30, 2016

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

3 Paraf:
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember For the Year Ended December 31, 2015
2015 dan untuk Periode yang Dimulai Sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
Catatan/ (Tidak Diaudit/
Notes Unaudited )
Rp Rp Rp Rp
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 2.m, 4, 17, 24 250,598,904,334 63,705,063,065 573,118,833,278 3,629,569,101 Receipt from Customers
Pembayaran kepada Pemasok 2.l, 2.m, 6, 8, 9, (690,477,240,324) (266,058,026,787) (1,238,658,566,622) (87,304,408,797) Payment to Suppliers
14, 15, 16, 25
Pembayaran kepada Karyawan 2.m, 16, 25, 26 (12,100,523,061) (3,693,672,810) (13,381,507,370) (2,356,382,469) Payment to Employees
Penerimaan Rekening Giro Interest Income from Current Account
dan Deposito Berjangka 2.m, 28 1,810,497,529 1,470,379,216 2,359,292,545 1,023,843,754 and Time Deposit
Pembayaran Pajak 2.q, 7 (11,972,360,069) (3,659,153,892) (9,573,493,678) -- Payment for Taxes
Kas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Used in
Aktivitas Operasi (462,140,721,591) (208,235,411,208) (686,135,441,847) (85,007,378,411) Operating Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITY
Perolehan Aset Tetap 10, 31 (537,758,596,842) (31,338,363,784) (123,555,236,321) (21,615,354,648) Acquisition of Fixed Assets
Kas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Used in
Aktivitas Investasi (537,758,596,842) (31,338,363,784) (123,555,236,321) (21,615,354,648) Investing Activity
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Pinjaman Bank 12, 19 739,493,000,742 -- 500,655,313,244 -- Receipt from Bank Loans
Pembayaran Pinjaman Bank 12, 19 (181,000,000,000) -- -- -- Payment of Bank Loans
Penerimaan Setoran Modal 22 300,000,000,000 -- 135,000,000,000 378,844,000,000 Paid Up Capital
Penerimaan Pinjaman dari Receipt from Shareholder's
Pemegang Saham 13 300,000,000,000 -- -- -- Loan
Kas Bersih Diperoleh Dari Net Cash Provided
Aktivitas Pendanaan 1,158,493,000,742 -- 635,655,313,244 378,844,000,000 by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN
KAS DAN SETARA KAS 158,593,682,309 (239,573,774,992) (174,035,364,924) 272,221,266,941 CASH AND CASH EQUIVALENTS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AWAL PERIODE 98,185,902,017 272,221,266,941 272,221,266,941 -- BEGINNING OF PERIOF/ YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AKHIR PERIODE 256,779,584,326 32,647,491,949 98,185,902,017 272,221,266,941 END OF PERIOF/ YEAR
Kas dan Setara Kas pada Cash and Cash Equivalents
Akhir Periode/ Tahun Terdiri dari: 2.d, 3 at End of the Period/ Year consist of:
Kas 260,746,410 154,684,541 245,141,165 67,497,621 Cash on Hand
Bank 156,518,837,916 22,492,807,408 97,940,760,852 47,153,769,320 Cash in Banks
Deposito Berjangka 100,000,000,000 10,000,000,000 -- 225,000,000,000 Time Deposits
Jumlah 256,779,584,326 32,647,491,949 98,185,902,017 272,221,266,941 Total

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
229
4 Paraf:
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company Establishment


PT Waskita Beton Precast (“Perusahaan") PT Waskita Beton Precast (the "Company") was
didirikan berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, established based on Notarial Deed of Fathiah
S.H., No.10 di Jakarta tanggal 7 Oktober 2014 Helmi, S.H., No.10 in Jakarta, dated October 7,
dan telah mendapat pengesahan dari Menteri 2014 and has been approved by the Minister of
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia melalui surat keputusan Indonesia through decree No. AHU-
No. AHU-29347.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 29347.40.10.2014 year 2014 dated October 14,
14 Oktober 2014. 2014.

Anggaran dasar Perusahaan telah dirubah The Company article of association has been
beberapa kali terakhir berdasarkan Akta No. 07 amended several time, most recently by the Deed
tanggal 10 Februari 2016, yang dibuat dihadapan No. 07 dated February 10, 2016, by Yusdin
Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta berkaitan Fahim, S.H., Notary in Jakarta related to
dengan peningkatan modal ditempatkan dan increasing in the Company issued and paid up
disetor Perusahaan dan telah mendapat capital and has been approved by the Minister of
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Law and Human Rights of the Republic of
Manusia Republik Indonesia melalui surat Indonesia through his decree No. AHU-AH.
keputusan No. AHU-AH.01.03.0023026 tahun 01.03.0023026 year 2016 dated February 14,
2016 tanggal 14 Pebruari 2016. 2016.

Maksud dan tujuan perusahaan sebagaimana The purpose and objectives of the Company as
diatur dalam Akta Pendirian Perusahaan adalah stipulated in the Deed of Incorporation of
sebagai berikut: the Company are as follows:

a) Industri pabrikasi; a) Manufacturing industry;


b) Pekerjaan mekanikal elektrikal; b) Electrical mechanical works;
c) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi; c) Radio, telecommunications and
dan instrumentation; and
d) Perbaikan/ pemeliharaan/ renovasi bangunan. d) Repair/ maintenance/ renovation of buildings.

Perusahaan pada mulanya merupakan Divisi The Company initially operated as Precast
Precast dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Division of PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Yang mulai beroperasi secara komersial pada Which start its commercial operations at the end
akhir tahun 2013. Pada tahun 2014, setelah of 2013. In 2014, after incorporation,
pemisahan, Perusahaan resmi beroperasi the Company started its commercial operation as
sebagai PT Waskita Beton Precast. PT Waskita Beton Precast.

Perusahaan tergabung dalam Waskita Karya The Company is one of companies under Waskita
Group. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Karya Group. PT Waskita Karya (Persero) Tbk is
merupakan entitas induk Perusahaan dan the parent entity of the Company and the
Pemerintah Republik Indonesia merupakan Government of the Republic of Indonesia is its
entitas induk utamanya. ultimate parent entity.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor The Company domiciled in Jakarta with head
rd rd
pusat berlokasi berlokasi di Gedung Teraskita office located at Teraskita Building 3 & 3 A
Lantai 3 & 3A Jl. MT Haryono Kav 10 A, Jakarta Floor, Jl. MT Haryono Kav 10A, East Jakarta
Timur 13340. Saat ini Perusahaan mempunyai 13340. Currently the Company has several plants,
beberapa plant antara lain: among others:

230
5
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

No. Nama Plant/Plant Name Jenis Plant/Plant Alamat/Address


1 Plant Cibitung Precast Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Cikarang Bekasi
2 Plant Sadang Precast Kampung Mekarsari, RT.005 RW. 02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Purwakarta, Jawa Barat
3 Plant Pasuruan Precast/Batching Plant Jl. Bayung, RT. 13 RW. 13, Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Sidoarjo
4 Plant Palembang Precast/Batching Plant Jl. Soekarno Hatta No. 98, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota
Palembang
5 Plant Karawang Precast/Batching Plant Jl. Kosambi Curug KM 7 Dusun Krajan 2 Desa Curug Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, Jabar
6 Plant T3 Cengkareng Batching Plant Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 Tangerang
7 Plant Kalijati Batching Plant Desa Ciruluk, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat
8 Plant Pejagan Batching Plant Jl. Raya Pejagan, Kelurahan Limbangan, Kecamatan Kersana, Brebes
9 Plant Pejagan Stone Crusher Jalan Raya Kutamendala Dukuh Gardu, Kecamatan Tonjong, Brebes
10 Plant Rumpin Stone Crusher Jl. Desa Cipinang Kampung Joglo, RT. 001 RW. 05, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Rumpin, Bogor
11 Plant Depok Antasari Batching Plant Jl. Brigif Raya, RT. 12 RW. 06, Kelurahan Cimpedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan
12 Plant Karawaci Batching Plant Jl. Raya Maloko Kampung Babakan, RT. 001/002, Kelurahan Babakan Tengah, Kecamatan Legok,
KabupatenTangerang
13 Plant Becakayu Batching Plant Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur
14 Plant Sidoarjo Precast/Batching Plant Desa Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
15 Plant Solo - Kertosono Batching Plant Jl. Raya Sragen-Ngawi KM. 14 Dusun Dawe, Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen

16 Plant Bogor - Ciawi - Sukabumi Batching Plant Jl. Kampung Girang Sari, RT.06/RW.08 Kel. Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor - Jawa Barat
17 Plant Kuala Tanjung Batching Plant Dusun III Alai, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara
18 Plant Lampung Batching Plant Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan
19 Plant Kalijati PCI Precast/Batching Plant Jl. Sadang Subang KM 127, RT.04 RW.01, Desa Lengkong, Kecamatan Cipeundeuy, Subang - Jabar
20 Plant Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi Batching Plant Jl. Lintas Galang, Desa Mangga Dua. Lubuk Pakam, Sumatera Utara
21 Plant Darmo Surabaya Batching Plant Jl. Darmo Permai CBD Segi 8 III Kav. 88, Surabaya - Jawa Timur
22 Plant Cimanggis Cibitung Batching Plant Jl. Kalimanggis RT.05 RW.07, Kel Jati Karya, Kecamatan Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat
23 Plant Solo Kertosono Stone Crusher Dusun Dukuh, Desa Gerobokan, Kelurahan Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen
24 Plant LRT Palembang Batching Plant Jl. Asnawi Mangkualam Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarami, Palembang
25 Plant Kalijati II Precast Jl. Purwadadi Km. 1, Desa Kaliangsana, Kecamatan Kalijati, Subang
26 Plant Bojonegara Precast Cilegon Serang Banten
27 Plant Kemayoran Batching Plant Jl. H. Keneng Mudastir, Kemayoran, Jakarta Pusat

1.b. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan 1.b. Board of Commisioners, Directors and
Employees
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 The composition of the Company’s management as
April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 adalah of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014
sebagai berikut: were as follows:

30 Apr/Apr 30, 2016/ 31 Des/Dec 31, 2015


Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President Commissioner
Komisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. Commissioner
Komisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama Ir. Sapto Santoso, M.T. President Director
Direktur Antonius Y. Nugroho Director
Direktur Ir. Jarot Subana Director

31 Des/Dec 31, 2014


Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President Commissioner
Komisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. Commissioner
Komisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus Commissioner

Direksi Directors
Direktur Utama Ir. Sapto Santoso, M.T. President Director
Direktur Haris Gunawan, SE, MBA. Director
Direktur Ir. Jarot Subana Director

Satuan Pengendalian Internal 30 Apr/Apr, 2016 Internal Control Section


Satuan Pengendalian Internal Slamet Internal Control Section

Satuan Pengendalian Internal 31 Des/Dec, 2015 Internal Control Section


Satuan Pengendalian Internal M Noor Utomo Internal Control Section

231
6
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Komisaris diangkat melalui Keputusan RUPST The Commissioners were appointed by the AGM
sesuai Akta No. 1 oleh Notaris Fathiah Decisions based on Notarial Deed No. 1 by
Helmi, S.H., tanggal 6 Januari 2015. Notary Fathiah Helmi, S.H., dated January 6,
2015.

Direksi diangkat melalui Keputusan RUPST The Directors were appointed by the AGM
sesuai Akta No. 04 oleh Notaris Yusdin Fahim, Decision based on Notarial Deed No. 04 by
S.H., tanggal 9 Nopember 2015. Notary Yusdin Fahim, S.H., dated November 9,
2015.

Pada tanggal 29 Januari 2016 telah dilakukan On January 29, 2016 there was a change of head
penggantian Kepala Satuan Pengendalian of Internal Control Unit (SPI) were initially held by
Internal (SPI) yang semula M. Noor Utomo M. Noor Utomo replaced by Slamet based on
digantikan oleh Slamet melalui Keputusan Decision letter of the Directors of PT Waskita
Direksi PT Waskita Beton Precast Beton Precast No. 01/SK/WBP/PEN/2016.
No. 01/SK/WBP/PEN/2016.

Jumlah karyawan yang dimiliki oleh Perusahaan The total employees of the Company as of April
pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 30, 2016, December 31, 2015 and 2014
dan 2014 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut : (unaudited) consist as follows :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Karyawan yang diperbantukan dari Employees seconded from
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 79 66 32 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Waskita Beton Precast 102 82 -- PT Waskita Beton Precast
Tenaga Outsourcing dan PKWT 620 366 210 Outsourchings and Contract

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Pernyataan Kepatuhan 2.a. The Statement Compliance


Laporan keuangan telah disusun dan disajikan The financial statements were prepared and
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di presented in accordance with Indonesian
Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Financial Accounting Standards which include the
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Statement of Financial Accounting Standards
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang (PSAK) and Interpretation of Financial
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Accounting Standards (ISAK) issued by the
Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – Financial Accounting Standard Board –
IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI),
yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang pedoman and regulation in the Capital Market
penyajian laporan keuangan emiten atau No. VIII.G.7 regarding guidelines for the
perusahaan publik. presentation of financial statements of the issuers
or public company.

2.b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan 2.b. Basis of Preparation of Financial Statements
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan The basis of measurement in the preparation of
keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, these financial statements is historical cost,
kecuali untuk akun persediaan yang dinyatakan except for inventories which are stated at the
sebesar nilai yang lebih rendah antara harga lower of cost and net realizable value. The
perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan financial statements are prepared on the accrual
keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali basis, except for statements of cash flows.
laporan arus kas.

232
7
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan Statements of cash flows prepared using the
metode langsung dengan mengelompokan arus direct method by classifying cash flows into
kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan operating, investing, and financing activities.
pendanaan.

Mata uang penyajian dan fungsional yang The functional and presentation currency used in
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan the preparation of these financial statements is
ini adalah Rupiah. Rupiah.

2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi 2.c. New and Revised Statements and
Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Interpretation of Financial Accounting
Tahun Berjalan Standards Effective in the Current Year
Berikut adalah perubahan dan penyesuaian atas The following are amendment and improvement of
standar dan interpretasi standar baru yang telah standards and new interpretaion of standard
diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif issued by DSAK - IAI and effectively applied for
untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah the period starting on or after January 1, 2016, as
1 Januari 2016, yaitu: follows:
 PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen  PSAK No. 5 (Improvement 2015):” Operating
Operasi” Segments”
 PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015):  PSAK No. 7 (Improvement 2015): “Related
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Party Disclosures”
 PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): “Properti  PSAK No. 13 (Improvement 2015):
Investasi” “Investments Property”
 PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset  PSAK No. 16 (Improvement 2015): “Property,
Tetap” Plant and Equipment”
 PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): “Aset  PSAK No. 19 (Improvement 2015):
Takberwujud” “Intangible Assets”
 PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015):  PSAK No. 22 (Improvement 2015): “Business
“Kombinasi Bisnis” Combination”
 PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): “Kebijakan  PSAK No. 25 (Improvement 2015):
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan “Accounting Policies, Changes in Accounting
Kesalahan” Estimates and Errors”
 PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015):  PSAK No. 53 (Improvement 2015): “Share-
“Pembayaran Berbasis Saham based Payments”
 PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015):  PSAK No. 68 (Improvement 2015): “Fair
“Pengukuran Nilai Wajar” Value Measurement”
 Amandemen PSAK No. 4: “Laporan  Amendment of PSAK No. 4: “Separate
Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas Financial Statements” about Equity Method in
dalam Laporan Keuangan Tersendiri Separate Financial Statements
 Amandemen PSAK No. 15: “Investasi Pada  Amendment of PSAK No. 15: “Investment in
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” Associates and Joint Venture” about
tentang Entitas Investasi: Penerapan Investment Entities: Applying the
Pengecualian Konsolidasi Consolidation Exception
 Amandemen PSAK No. 16: “Aset Tetap”  Amendment of PSAK No. 16:” Property, Plant
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima and Equipment” about Clarification of
untuk Penyusutan dan Amortisasi Acceptable Methods of Depreciation and
Amortization
 Amandemen PSAK No. 19: “Aset  Amendment of PSAK No. 19: “Intangible
Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Asset” about Clarification of Acceptable
Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Methods of Depreciation and Amortization
 Amandemen PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”  Amendment of PSAK No. 24: “Employee
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja Benefits” about Defined Benefit Plans:
Employee Contributions

233
8
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

 Amandemen PSAK No. 65: “Laporan  Amendment of PSAK No. 65: “Consolidated
Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Financial Statements” about Investment
Investasi: Penerapan Pengecualian Entities: Applying the Consolidation Exception
Konsolidasi
 Amandemen PSAK No. 66: “Pengaturan  Amendment of PSAK No. 66: “Joint
Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Arrangements” about Accounting for
Kepentingan dalam Operasi Bersama Acquisitions of Interests in Joint Operation
 Amandemen PSAK No. 67: “Pengungkapan  Amendment of PSAK No. 67: “Disclosures of
Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Interest in Other Entities” about Investment
Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Entities: Applying the Consolidation Exception
Konsolidasi
 ISAK No. 30: “Pungutan”  ISAK No. 30: “Levies”

Berikut ini adalah dampak atas perubahan The following is the impact of the amendments in
standar akuntansi diatas yang relevan terhadap accounting standards that are relevant to
laporan keuangan Perusahaan: the Company financial statements:

 PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen  PSAK No. 5 (Improvement 2015):” Operating
Operasi” Segments”
Penyesuaian ini mengklarifikasi: The improvement clarifies that:
- Entitas mengungkapkan pertimbangan - An entity must disclose the judgements
yang dibuat manajemen dalam penerapan made by management in applying the
kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 aggregation criteria in paragraph 12 of
termasuk penjelasan singkat segmen PSAK 5 including a brief description of
operasi yang digabungkan dan operating segments that have been
karakteristik ekonomi. aggregated and the economic
characteristics.
- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen - Disclose the reconciliation of segment
terhadap total aset jika rekonsiliasi assets to total assets if the reconciliation of
dilaporkan kepada pengambil keputusan segment assets to total assets if the
operasional, demikian juga untuk reconciliation is reported to the chief
pengungkapan liabilitas segmen. operating decision maker, similar to the
required disclosure for segment liabilities.
Penerapan penyesuaian standar ini tidak The adoption of this improvement of standard
memberikan pengaruh material terhadap had no material effect to financial statements.
laporan keuangan.

 PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015):  PSAK No. 7 (Improvement 2015): “Related


“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Party Disclosures”
Penyesuaian ini menambahkan persyaratan The improvement add requirement of related
pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi parties and clarifies that a management entity
bahwa entitas manajemen (entitas yang (an entity that provides key management
menyediakan jasa personil manajemen kunci) personnel services) is a related party subject
adalah pihak berelasi yang dikenakan to the related party disclosures. In addition,
pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas an entity that uses a management entity is
yang memakai entitas manajemen required to disclose the expenses incurred for
mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa management services.
manajemennya.
Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan The Company had adopting this PSAK and
telah melengkapi persyaratan mengenai had completed the requirement regarding the
informasi pihak berelasi. related parties information.

 PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset  PSAK No. 16 (Improvement 2015): “Property,
Tetap” dan PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Plant and Equipment” and PSAK No. 19
“Aset Takberwujud” (Improvement 2015): “Intangible Asset”
234
9
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Penyesuaian PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 The improvement of PSAK No. 16 and PSAK
ini mengklarifikasi bahwa aset dapat No. 19 clarifies that the asset may be
direvaluasi dengan mengacu pada data pasar revalued by reference to observable data on
yang dapat diobservasi terhadap jumlah either the gross or the net carrying amount. In
tercatat bruto ataupun neto. Sebagai addition, the accumulated depreciation or
tambahan, akumulasi penyusutan atau amortization is the difference between the
amortisasi adalah perbedaan antara jumlah gross and carrying amounts of the asset.
tercatat bruto dan jumlah tercatat aset Carrying amounts of the asset is restated by
tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut revalved amounts.
disajikan kembali pada jumlah
revaluasiannya.

Penerapan PSAK-PSAK ini tidak memberikan The adoption of these PSAKs had no material
pengaruh material terhadap laporan effect to financial statements.
keuangan.
 Amandemen PSAK No. 16: “Aset Tetap” dan  Amendment of PSAK No. 16:” Property, Plant
PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” tentang and Equipment” and PSAK No. 19:
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk “Intangible Asset” about Clarification of
Penyusutan dan Amortisasi. Acceptable Methods of Depreciation and
Amortization.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang The amendments clarify the principle in PSAK
terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. No. 16 and PSAK No. 19, that revenue
19, bahwa pendapatan mencerminkan suatu reflects a pattern of economic benefits that
pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari are generated from operating a business (of
pengoperasian usaha (yang mana aset which the asset is part) rather than the
tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat economic benefits that are consumed through
ekonomik dari pemakaian melalui use of the asset. As a result, a revenue
penggunaan aset. Sebagai kesimpulan, based method cannot be used to depreciate
penggunaan metode penyusutan aset tetap the Property, Plant and Equipment.
yang berdasarkan pada pendapatan adalah
tidak tepat.

Penerapan PSAK-PSAK ini tidak memberikan The adoption of these PSAKs had no material
pengaruh material terhadap laporan effect to financial statements.
keuangan.

 Amandemen PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”  Amendment of PSAK No. 24: “Employee
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja Benefits” about Defined Benefit Plans:
Employee Contributions
Amandemen PSAK No. 24 meminta entitas PSAK 24 requires an entity to consider
untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau contributions from employees or third parties
pihak ketiga ketika memperhitungkan when accounting for defined benefit plans.
program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut Where the contributions are linked to service,
sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan they should be attributed to periods of service
pada periode jasa sebagai imbalan negatif. as a negative benefit. These amendments
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika clarify that, if the amount of the contributions
jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah is independent of the number of years of
tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk service, an entity is permitted to recognise
mengakui iuran tersebut sebagai pengurang such contributions as a reduction in the
dari biaya jasa dalam periode ketika jasa service cost in the period in which the service
terkait diberikan, daripada alokasi iuran is rendered, instead of allocating the
tersebut pada periode jasa. contributions to the periods of service.

Penerapan standar ini tidak memberikan The adoption of this standard had no material
pengaruh material terhadap laporan effect to financial statements.
keuangan.
235
10
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan The Company has adopting these PSAKs
telah melengkapi persyaratan pengungkapan and had completed the required disclosures
yang diminta. requirements.

 PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”  PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”
PSAK No. 68 tidak merubah ketentuan saat PSAK No. 68 does not change when an entity
suatu entitas diminta untuk menggunakan is required to use fair value, but rather
nilai wajar, namun memberikan panduan provides guidance on how to measure fair
bagaimana mengukur nilai wajar pada saat value is required or permitted. PSAK No. 68
nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. PSAK also requires comprehensive disclosures on
No. 68 juga mensyaratkan pengungkapan fair values. As a result of the guidance in
yang lebih luas atas nilai wajar. Dengan PSAK No. 68, the Company reassessed its
demikian, sesuai panduan dalam PSAK policies for measuring assets and liabilities
No. 68, Perusahaan melakukan evaluasi required to be carried at fair values.
ulang atas kebijakannya dalam mengukur
aset dan liabilitas yang diharuskan untuk
dicatat pada nilai wajar.
Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan There was no impact to the financial position
kinerja keuangan Perusahaan sehubungan and performance of the Company upon the
dengan penerapan awal PSAK No. 68 initial adoption of the said PSAK No. 68,
tersebut, kecuali bagi pengungkapan dalam except for the related disclosures of
kebijakan akuntansi terkait dan catatan atas accounting policies and the relevant notes to
laporan keuangan yang relevan, jika ada. the financial statements, if any.
2.d. Setara Kas 2.d. Cash Equivalents
Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek Cash equivalents consist of short term deposits
yang jangka waktunya kurang dari atau sama with maturity less than or equal to 3 (three)
dengan 3 (tiga) bulan dan tidak dijadikan sebagai months since the date of placement and are not
jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. used as collateral or are not restricted.
2.e. Instrumen Keuangan 2.e. Financial Instrument
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurements
Perusahaan mengakui aset keuangan atau The Company recognizes a financial assets or a
liabilitas keuangan dalam laporan posisi financial liabilities in the statement of financial
keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan position when, and only when, it becomes a party
menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada to the contractual provisions of the instrument. At
kontrak instrumen tersebut. Pada saat initial recognition, the Company measure all
pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas financial assets and financial liabilites at its fair
keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai value. In the case of a financial asset or financial
wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas liability not at fair value through profit or loss, fair
keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui value plus or minus with the transaction costs that
laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau are directly attributtable to the acquisition or issue
dikurang dengan biaya transaksi yang dapat of the financial asset or financial liability.
diatribusikan secara langsung dengan perolehan Transaction costs incurred on acquisition of a
atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas financial asset and issue of a financial liability
keuangan tersebut. Biaya transaksi yang classified at fair value through profit or loss are
dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset expensed immediately.
keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba
rugi dibebankan segera.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial Assets
Pengukuran selanjutnya aset keuangan Subsequent measurement of financial assets
tergantung pada klasifikasinya pada saat depends on their classification on initial
pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan recognition. The Company classifies financial
aset keuangan dalam salah satu dari empat assets in one of the four following categories:
kategori berikut:
236
11
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar (i) Financial Assets at Fair Value Through Profit
Melalui Laba Rugi (FVTPL) or Loss (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL Financial assets at FVTPL are financial assets
adalah aset keuangan yang dimiliki untuk held for trading or upon initial recognition it is
diperdagangkan atau yang pada saat designated as at fair value through profit or
pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur loss. Financial asset classified as held for
pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset trading if it is acquired or incurred principally
keuangan diklasifikasikan dalam kelompok for the purpose of selling and repurchasing it
diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki in the near term, or it is a part of a portfolio of
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali identified financial instruments that are
dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio managed together and for which there is
instrumen keuangan tertentu yang dikelola evidence of a recent actual pattern of short-
bersama dan terdapat bukti mengenai pola term profit taking, or it is a derivative, except
ambil untung dalam jangka pendek aktual saat for a derivative that is a designated and
ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif effective hedging instrument.
yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang After initial recognition, financial assets at
diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. FVTPL are measured at its fair value. Gains
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari or losses arising from a change in the fair
perubahan nilai wajar aset keuangan diakui value of financial assets are recognized in
dalam laba rugi. profit or loss.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah Loans and receivables are non-derivative
aset keuangan nonderivatif dengan financial assets with fixed or determinable
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan payments that are not quoted in an active
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, market, other than:
kecuali:
(a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang (a) those that intends to sell immediately or in
dimaksudkan untuk dijual dalam waktu the near term and upon initial recognition
dekat dan yang pada saat pengakuan awal designated as at fair value through profit or
ditetapkan sebagai aset keuangan yang loss;
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang (b) those that upon initial recognition
pada saat pengakuan awal ditetapkan designated as available for sale; or
sebagai tersedia untuk dijual; atau
(c) pinjaman yang diberikan dan piutang (c) those for which the holder may not recover
dalam hal pemilik mungkin tidak akan substantially all of its initial investment,
memperoleh kembali investasi awal secara other than because of credit deterioration.
substansial kecuali yang disebabkan oleh
penurunan kualitas pinjaman.

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang After initial recognition, loans and receivable
diberikan dan piutang diukur pada biaya are measured at amortized cost using the
perolehan diamortisasi dengan menggunakan effective interest method.
metode suku bunga efektif.

(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments
Investasi HTM adalah aset keuangan HTM investments are non-derivative financial
nonderivatif dengan pembayaran tetap atau assets with fixed or determinable payments
telah ditentukan dan jatuh temponya telah and fixed maturity that the Company has the
ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai positive intention and ability to hold to
intensi positif dan kemampuan untuk memiliki maturity.
aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki
237
12
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

hingga jatuh tempo diukur pada biaya After initial recognition, HTM investments are
perolehan diamortisasi dengan menggunakan measured at amortized cost using the
metode suku bunga efektif. effective interest method.

(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan AFS financial assets are non-derivative
nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia financial assets that are designated as
untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan available for sale on initial recognition or are
sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan not classified as (a) loans and receivable, (b)
piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan held-to-maturity investment, or (c) financial
dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, assets at fair value through profit or loss.
atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS After initial recognition, AFS financial assets
diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau are measured at its fair value. Gains or losses
kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar arising from a change in the fair value is
diakui dalam penghasilan komprehensif lain, recogniized on other comprehensive income,
kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan except for impairment losses and foreig
keuntungan atau kerugian akibat perubahan exchange gains and losses, until the financial
kurs, sampai aset keuangan tersebut assets is derecognized. At that time, the
dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, cumulative gains losses previously recognized
keuntungan atau kerugian kumulatif yang in other comprehensive income shall be
sebelumnya diakui dalam penghasilan reclassified from equity to profit or loss as a
komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke reclassification adjustment.
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak Investment in equity instruments that do not
memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai have a quoted market price in an active
wajarnya tidak dapat diukur secara andal market and whose fair value cannot be
diukur pada biaya perolehan. reliably measured are measured at cost.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial


Liabilities
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan Subsequent measurement of financial liabilities
tergantung pada klasifikasinya pada saat depends on their classification on initial
pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan recognition. The Company classifies financial
liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori liabilities into one of the following categories:
berikut:
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai (i) Financial Liabilities at Fair Value Through
Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL Financial liabilities at FVTPL are financial
adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk liabilities held for trading or upon initial
diperdagangkan atau yang pada saat recognition it is designated as at fair value
pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur through profit or loss. Financial liabilities
pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas classified as held for trading if it is acquired or
keuangan diklasifikasikan dalam kelompok incurred principally for the purpose of selling
diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki and repurchasing it in the near term, or it is a
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli part of a portfolio of identified financial
kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari instruments that are managed together and
portfolio instrumen keuangan tertentu yang for which there is evidence of a recent actual
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pattern of short-term profit taking, or it is a
pola ambil untung dalam jangka pendek aktual derivative, except for a derivative that is a
saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali designated and effective hedging instrument.
derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.

238
13
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan After initial recognition, financial liabilities at
yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai FVTPL are measured at its fair value. Gains
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang or losses arising from a change in the fair
timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam value are recognized in profit or loss.
laba rugi.

(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities


Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan Financial liabilities that are not classified as
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada financial liabilities at FVTPL are grouped in
FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan this category and are measured at amortized
diukur pada biaya perolehan diamortisasi cost using the effective interest method.
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Derecognition of Financial Assets and


Keuangan Liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan aset The Company derecognize a financial asset
keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual when, and only when the contractual rights to the
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan cash flows from the financial asset expire or
berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak the Company transfer the contractual rights to
kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari receive the cash flows of the financial asset or
aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual retains the contractual rights to receive the cash
untuk menerima kas tetapi juga menanggung flows but assumes a contractual obligation to pay
kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas the cash flows to one or more recipients in an
yang diterima tersebut kepada satu atau lebih arrangement. If the Company transfers
pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika substantially all the risks and rewards of
Perusahaan secara substansial mengalihkan ownership of the financial asset, the Company
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset derecognized the financial asset and recognize
keuangan, maka Perusahaan menghentikan separately as asset or liabilities any rights and
pengakuan aset keuangan dan mengakui secara obligation created or retained in the transfer. If
terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap the Company neither transfer nor retains
hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih substantially all the risks and rewards of
dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika ownership of the financial asset and has retained
Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan control, the Company continue to recognize the
dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas financial asset to the extent of its continuing
kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih involvement in the financial asset. If the Company
memiliki pengendalian, maka Perusahaan retains substantially all the risks and rewards of
mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan ownership of the financial asset, the Company
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. continue to recognize the financial asset.
Jika Perusahaan secara substansial masih
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan
tetap mengakui aset keuangan tersebut.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas The Company discontinue a financial liability from
keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan its statement of financial position when, and only
tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang when, it is extinguished, i.e when the obligation
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau specified in the contract is discharged or
dibatalkan atau kedaluarsa. cancelled or expires.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets


Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan At the end of each reporting period, the Company
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif assess whether there is any objective evidence
bahwa aset keuangan atau kelompok aset that a financial asset or group of financial assets
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset is impaired. A financial asset or group of financial
keuangan atau kelompok aset keuangan assets is impared and impairment lossess are
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai incurred, if and only if, there is objective evidence
239
14
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti of impairment as a result of one or more events
objektif mengenai penurunan nilai tersebut that occured after the initial recognition of the
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang asset (loss event), and that loss event has an
terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut impact on the estimated future cash flows of the
(peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang financial asset or group of financial assets that
merugikan tersebut berdampak pada estimasi can be reliably estimated.
arus kas masa depan dari aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.

Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan The following are objective evidence that a
atau kelompok aset keuangan mengalami financial asset or group of financial assets is
penurunan nilai: impaired:
(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami (a) Significant financial difficulty of the issuer or
penerbit atau pihak peminjam; obligor;
(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal (b) A breach of contract, such as default or
bayar atau tunggakan pembayaran pokok delinquency in interest or principal payments;
atau bunga;
(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak (c) It becoming probable that the borrower will
peminjam akan dinyatakan pailit atau enter bankruptcy or other financial
melakukan reorganisasi keuangan lainnya; reorganization;
(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang (d) Observable data indicating that there is a
mengindikasikan adanya penurunan yang measurable decrease in the estimated future
dapat diukur atas estimasi arus kas masa cash flows from a group of financial assets
depan dari kelompok aset keuangan sejak since the initial recognition, such as adverse
pengakuan awal aset, seperti memburuknya changes in the payment status of borrowers
status pembayaran pihak peminjam atau or economic condition that correlate with
kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan defaults.
gagal bayar.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas, For investment in equity instrument, a significant
penurunan yang signifikan atau penurunan jangka and prolonged decline in the fair value of the
panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di equity instrument below its cost is an objective
bawah biaya perolehannya merupakan bukti evidence of impairment.
objektif terjadinya penurunan nilai.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian If there is objective evidence that an impairment
penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang loss has been incurred on loans and receivable or
diberikan dan piutang atau investasi dimiliki held-to-maturity investments carried at amortized
hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya cost, the amount of impairment loss is measured
perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian as the difference between the carrying amount of
tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah the financial asset and the present value of
tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa estimated future cash flows discounted at the
depan yang didiskonto menggunakan suku bunga financial asset’s original effective interest rate and
efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada recognized in profit or loss.
laba rugi.

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset When a decline in the fair value of an available-
keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam for-sale financial asset has been recognized in
penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti other comprehensive income and there is
objektif bahwa aset tersebut mengalami objective evidence that the asset is impaired, the
penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang cummulative loss that had been recognized in
sebelumnya diakui dalam penghasilan other comprehensive income shall be reclassified
komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke from equity to profit or loss as a reclassification
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi adjustment even though the financial assets has
meskipun aset keuangan tersebut belum not been derecognized. The amount of the
240
15
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian cummulative loss that is reclassified are the
kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara difference between the acquisition cost (net of
biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan any principal repayment and amortization) and
pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, current fair value, less any impairment loss on
dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan that financial asset previously recognized in profit
yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi. or loss.

Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method


Metode suku bunga efektif adalah metode yang The effective interest method is a method of
digunakan untuk menghitung biaya perolehan calculating the amortized cost of a financial asset
diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan or a financial liability (or group of financial assets
(atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan or financial liabilities) and of allocating the interest
metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga income or interest expense over the relevant
atau beban bunga selama periode yang relevan. period. The effective interest rate is the rate that
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang exactly discount estimated future cash payments
secara tepat mendiskontokan estimasi or receipts through the expected life of the
pembayaran atau penerimaan kas masa depan financial instrument or, when appropriate, a
selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, shorter period to the net carrying amount of the
atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih financial asset or financial liability.
singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, When calculating the effective interest rate,
perusahaan mengestimasi arus kas dengan the Company estimate cash flows considering all
mempertimbangkan seluruh persyaratan contractual terms of the financial instrument, for
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, example, prepayment, call and similar option, but
seperti pelunasan dipercepat, opsi beli, dan opsi shall not consider future credit losses. The
serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan calculation includes all fees and points paid or
kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini received between parties to the contract that are
mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang an integral part of the effective interest rate,
dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam transaction costs, and all other premiums or
kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan discounts.
dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan
seluruh premium atau diskonto lain.

Reklasifikasi Reclassification
Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari The Company shall not reclassify a derivative out
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama of the fair value through profit or loss category
derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak while it is held or issued and not reclassify any
mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari financial instrument out of the fair value through
diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal profit or loss category if upon initial recognition it
instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh was designated by the Company as at fair value
Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar through profit or loss. The Company may
melalui laba rugi. Perusahaan dapat reclassify that financial asset out of the fair value
mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada through profit or loss category if a financial asset
nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan is no longer held for the purpose of selling or
tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau repurchasing it in the near term. The Company
pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam shall not reclassify any financial instrument into
waktu dekat. Perusahaan tidak mereklasifikasi the fair value through profit or loss category after
setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai initial recognition.
wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan If, as a result of a change in Company’s intention
Perusahaan, instrumen tersebut tidak tepat lagi or ability, it is no longer appropriate to classify an
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga investment as held to maturity, it shall be
jatuh tempo, maka investasi tersebut reclassified as available for sale and remeasured
241
16
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan at fair value. Whenever sales or reclassification of
diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi more than an insignificant amount of held-to-
penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki maturity investments, any remaining held-to-
hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari maturity investments shall be reclassified as
jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi available for sale, other than sales or
dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi reclassification that are so close to maturity or the
tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau financial asset’s call date, occur after all the
reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset financial asset’s original principal has been
keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau collected substantially through scheduled
tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh payments or prepayments, or are attributable to
jumlah pokok telah diperoleh secara substansial an isolated event that is beyond control, non-
sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh recurring, and could not have been reasonably
pelunasan dipercepat; atau terkait dengan anticipated.
kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara
wajar.

Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Offsetting a Financial Asset and a Financial
Keuangan Liability
Aset keuangan dan liabilitas keuangan A financial asset and financial liability shall be
disalinghapuskan, jika dan hanya jika, offset when and only when, the Company
Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat currently has a legally enforceable right to set off
dipaksakan secara hukum untuk melakukan the recognized amount; and intends either to
saling hapus atas jumlah yang telah diakui settle on a net basis, or to realise the asset and
tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan settle the liability simultaneously.
secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement


Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk Fair value is the price that would be received to
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar sell an asset or paid to transfer a liability in an
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam orderly transaction between market participants at
transaksi teratur antara pelaku pasar pada the measurement date.
tanggal pengukuran.

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi The fair value of financial assets and financial
untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau liabilities must be estimated for recognition and
untuk keperluan pengungkapan. measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar dikategorikan dalam level yang Fair values are categorised into different levels in
berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar a fair value hierarchy based on the degree to
berdasarkan pada apakah input suatu which the inputs to the measurement are
pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi observable and the significance of the inputs to
input terhadap keseluruhan pengukuran nilai the fair value measurement in its entirety:
wajar:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar (i) Quoted prices (unadjusted) in active markets
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang for identical assets or liabilities that can be
dapat diakses pada tanggal pengukuran accessed at the measurement date (Level 1).
(Level1).
(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk (ii) Inputs other than quoted prices included in
dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk Level 1 that are observable for the assets or
aset atau liabilitas, baik secara langsung liabilities, either directly or indirectly (Level2).
maupun tidak langsung (Level2).
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset (iii) Unobservable inputs for the assets or
atau liabilitas (Level3) liabilities (Level3).

242
17
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, When measuring the fair value of an asset or a
Perusahaan sebisa mungkin menggunakan data liability, the Company uses market observable
pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar data to the extent possible. If the fair value of an
aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara asset or a liability is not directly observable,
langsung, Perusahaan menggunakan teknik the Company uses valuation techniques that
penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan appropriate in the circumstances and maximizes
memaksimalkan penggunaan input yang dapat the use of relevant observable inputs and
diobservasi yang relevan dan meminimalkan minimizes the use of unobservable inputs.
penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Transfers between levels of the fair value
Perusahaan pada akhir periode pelaporan hierarchy are recognised by the Company at the
dimana perpindahan terjadi. end of the reporting period during which the
change occurred.

2.f. Piutang usaha 2.f. Accounts receivables


Piutang usaha adalah jumlah yang terutang dari Trade receivables are amounts gross contractual
pelanggan untuk pengakuan pendapatan pada amount due from customers for revenues
penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha recognized on the sale of goods and services in
biasa. the ordinary course of business.

Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam If collection is expected in one year or less (or in
waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus the normal operating cycle of the business if
operasi normal jika lebih panjang), piutang longer), they are classified as current assets. If
diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, not, they are presented as non-current assets.
piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Termasuk dalam piutang usaha adalah piutang Included in account receivable is all unbilled
yang belum ditagihkan karena belum memenuhi receivable of goods or services that have been
persayaratan termin pembayaran atas barang delivered or rendered to customer or buyer but
yang sudah dikirimkan. did not meet yet the term to invoice it as required
by contract.

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai Trade receivables are recognized initially at fair
wajar dan selanjutnya diukur pada biaya value and subsequently measured at amortised
perolehan diamortisasi dengan menggunakan cost using the effective interest method, except
metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya where the effect of discounting would be
tidak material, maka dinyatakan pada biaya, immaterial as such, they are stated at cost, less
setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai provision for impairment of receivables.
piutang.

Kolektibilitas piutang usaha ditinjau secara The collectability of trade receivables is reviewed
berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, on an ongoing basis. Receivables which are
dihapuskan dengan secara langsung mengurangi known to be uncollectible are written off by
nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan reducing the carrying amount directly. An
ketika terdapat bukti yang objektif bahwa allowance account is used when there is
Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai objective evidence that the Company will not be
terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. able to collect all amounts due according to the
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami original terms of the receivables. Significant
debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit financial difficulties of the debtor, probability that
atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal the debtor will enter bankruptcy or financial
bayar atau menunggak pembayaran merupakan reorganisation, and default or delinquency in
indikator yang dianggap dapat menunjukan payments are considered indicators that the trade
adanya penurunan nilai piutang usaha dan non- and nontrade receivable is impaired. The amount
usaha. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar of the impairment allowance is the difference
selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari between the asset’s carrying amount and the
243
18
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku present value of estimated future cash flows,
bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan discounted at the original effective interest rate.
piutang jangka pendek tidak didiskontokan Cash flows relating to short-term receivables are
apabila efek diskonto tidak material. not discounted if the effect of discounting is
immaterial.

2.g. Persediaan 2.g. Inventories


Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah Inventories are carried in the financial statements
terendah antara biaya perolehan dan nilai at the lower of cost and net realizable value. Cost
realisasi neto. Biaya peroleh ditentukan dengan is determined on a First In First Out basis. The
metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP). cost of work in progress and finished goods
Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya comprimes materials, direct labour and
pembelian, biaya konversi, tenaga kerja attributable production overheads based on
langsung, dan biaya overhead produksi normal levels of activity.
berdasarkan tingkat aktivitas normal.

Penurunan nilai persediaan diakui berdasarkan Write-down is made for obsolete and slow moving
kondisi dan persediaan yang bergerak lambat items based on their expected future use and net
dengan mempertimbangkan manfaat masa realizable value.
depan dan nilai realisasi bersih.

Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga Net realizable value is the estimated sales price in
jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi the ordinary course of bussines after allowing for
estimasi biaya penyelesaian dan pelepasan. all further cost of completion and disposal.

2.h. Biaya Dibayar di Muka 2.h. Prepaid Expenses


Biaya dibayar di muka merupakan biaya yang Prepaid expenses are the costs which have
telah dibayar namun pembebanannya sebagian been paid but will be charged in future periods
akan dilakukan pada periode yang akan datang, when the benefits received, such as prepaid
seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga insurance premiums, prepaid interest and
dibayar dimuka, dan sewa dibayar dimuka. Biaya prepaid rent. Prepaid expenses are amortized
dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan over their beneficial periods using the straight-
masa manfaatnya dengan menggunakan metode line method.
garis Iurus (straight-line method).

2.i. Aset Tetap 2.i. Property, Plant and Equipments


Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya Fixed assets are initially recognized at cost, which
perolehan yang meliputi harga perolehannya dan comprises its purchase price and any cost directly
setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung attributable in bringing the assets to the location
untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang and condition necessary for it to be capable of
diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi operating in the manner intended by
manajemen. management.

Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat When applicable, the cost may also comprises
mencakup estimasi awal biaya pembongkaran the initial estimate of the costs of dismantling and
dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi removing the item and restoring the site on which
aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset it is located, the obligation for which an entity
tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi incurs either when the item is acquired or as a
penggunaan aset tetap selama periode tertentu consequence of having used the item during a
untuk tujuan selain memproduksi persediaan particular period for purposes other than to
selama periode tersebut. produce inventories during that period.

Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah After initial recognition, fixed assets, except land
dan bangunan dinyatakan sebesar biaya and building, are carried at its cost less any
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan accumulated depreciation, and any accumulated
akumulasi rugi penurunan nilai. impairment losses.
244
19
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Aset tetap tanah dan bangunan dinyatakan Land and buildings are stated at their revalued
berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai amounts, being the fair value at the date of
wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi revaluation, less any subsequent accumulated
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai depreciation and subsequent accumulated
yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi impairment losses. Revaluation are made with
dilakukan dengan keteraturan yang memadai sufficient regularity to ensure that the carrying
untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak amount does not differ materially from that which
berbeda secara material dari jumlah yang would be determined using fair value at the
ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada reporting date.Revaluation are made minimum
tanggal laporan posisi keuangan. Revaluasi every 3 years.
dilakukan minimum setiap 3 tahun.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan Any revaluation increase arising on the
bangunan diakui pada penghasilan komprehensif revaluation of such land and buildings is
lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian recognized in other comprehensive income and
surplus revaluasian, kecuali sebelumnya accumulated in equity under the heading of
penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah revaluation surplus, except to the extent that it
diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini reverses a revaluation decrease, for the same
kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan asset which was previously recognized in profit or
nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan loss, in which case the increase is credited to
dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah profit and loss to the extent of the decrease
tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan previously charged. A decrease in carrying
bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi amount arising on the revaluation of such land
apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus and buildings is charged to profit or loss to the
revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. extent that it exceeds the balance, if any, held in
the properties revaluation reserve relating to a
previous revaluation of such land and buildings.

Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah The revaluation surplus in respect of land and
disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke buildings is directly transferred to retained
saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan earnings when the asset is derecognized.
pengakuannya.

Aset Tetap tanah tidak disusutkan. Sedangkan Land assets are not depreciated. While building
Aset tetap bangunan disusutkan dengan metode assets are depreciated using the straight-line
garis lurus selama masa manfaat aset tersebut, method based on their estimated useful lives, as
sebagai berikut: follows:

Masa Manfaat/
Useful Lives
Gedung dan Bangunan 20 Buildings

Aset tetap kecuali tanah dan bangunan Fixed Assets except for land and building are
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan accounted for using cost less accumulated
dikurangi akumulasi penyusutan, dan akumulasi depreciation and accumulated impairment losses,
penurunan nilai jika ada, dan disusutkan dengan if any, and depreciated using the double-declining
menggunakan metode saldo menurun berganda method based on the estimated usefull life of the
selama taksiran masa manfaat ekonomis aset assets as follows :
tetap sebagai berikut:

Masa Manfaat/
Useful Lives
Peralatan Proyek 4-8 Project Equipment
Perlengkapan Kantor 4 Office Equipment
Kendaraan 8 Vehicle

245
20
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Peralatan proyek terdiri dari golongan I dan II. Project equipment are categorized into category I
Peralatan proyek golongan I adalah peralatan and II. Project equipment under category I consist
proyek yang merupakan mebel dan peralatan dari of equipment projects that are furniture and
kayu dan rotan, mesin kantor, dan alat equipment of wood and rattan, office machines,
komunikasi, dengan masa manfaat 4 tahun. and communications tools, with useful lives of 4
years.

Peralatan proyek golongan II adalah peralatan Project equipment under category II consist of
proyek yang merupakan mebel dan peralatan dari equipments under the furniture and equipment of
logam, peralatan yang dipergunakan seperti truk the metal, used equipment such as heavy trucks,
berat, dump truk, crane bulldozer dan alat berat dump trucks, cranes bulldozers and other heavy
lainnya, dengan masa manfaat 8 tahun. equipment, with useful lives 8 years.

Perlengkapan kantor termasuk dalam golongan I Office equipment included in category I with
dengan masa manfaat 4 tahun. useful lives of 4 years.

Perusahaan melakukan perubahan kebijakan The Company made a change in accounting


akuntansi mengenai penilaian aset tetap untuk policy regarding Plant, Property and Equipment
kelompok tanah dan bangunan ditahun 2015, valuation for the groups of land and buildings in
semula dinilai berdasarkan metode harga 2015 year, was originally accounted by the cost
perolehan, menjadi metode revaluasi, yang method, become a revaluatian method, which
dihitung oleh penilai independen (KJPP). appraised by an independent appraiser (KJPP).
Perubahan kebijakan akuntansi ini dilakukan The changes of accounting policy was made for
dengan tujuan agar laporan keuangan dapat the purpose that the financial statements may
menggambarkan investasi Perusahaan dalam describe the Company's investment in Property,
aset tetap kelompok tanah dan bangunan dan Plant and Equipment for the groups of land and
perubahan dalam investasi tersebut sesuai buildings and the changes on investment in
dengan nilai pasar pada periode laporan accordance with the market value at the financial
keuangan per 31 Desember 2015 (Catatan 10). reporting as of December 31, 2015 (Note 10).

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan Cost of repairs and maintenance is charged to the
laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya current profit or loss as incurred, while the
tersebut, sedangkan pengeluaran dalam jumlah significant expenditures for renewals and
besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset improvements are capitalized. All expenditures
secara signifikan dikapitalisasi. Pengeluaran subsequent to the purchasing of Plant, Property
setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah and Equipment would be add in (capitalized) on
(kapitalisasi) pada jumlah tercatat aset yang the carrying amount of the assets.
bersangkutan.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan The carrying amount of Property, Plant and
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat Equipment is derecognized upon disposal or
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang when no future economic benefits are expected
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. from its use or disposal. Any gain or loss arising
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian on derecognition of the asset (calculated as the
pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan difference between the net disposal proceeds and
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah the carrying amount of the asset) is included in
tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi the profit or loss for the periode/year when the
pada periode/tahun aset tersebut dihentikan assets are derecognized.
pengakuannya.

Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan lagi When assets are not used or otherwise disposed
atau dilepas, nilai tercatat dan akumulasi of, the carrying costs and its’ related accumulated
penyusutannya dikeluarkan dari pencatatannya depreciation are removed from the Property, Plant
sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian and Equipment account and any resulting gain or
yang timbul dilaporkan dalam laba rugi tahun loss is recorded or charged to profit or loss for the
berjalan. year.
246
21
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Pada akhir periode/tahun buku pelaporan, At the end of reporting period/year end,
Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas the Company periodically reviews the useful lives
masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, of the assets, asset’s residual value, depreciation
metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian method and the remaining usage expectation
berdasarkan kondisi teknis. based on technical specification.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar Construction in progress is stated at cost, and will
biaya perolehan, dan akan dipindahkan ke aset be reclassified to the respective Property, Plant
tetap pada saat sudah selesai pembangunannya and Equipment when completed and ready to use.
dan siap digunakan.

2.j. Aset Lain-lain 2.j. Other Assets


Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam Accounts that cannot be classified into current
aset lancar, investasi, maupun aset tidak assets, investment, or intangible assets are
berwujud disajikan dalam aset lain-lain. presented as the other assets.

2.k. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 2.k. Gross Amount due to Related Parties
Utang bruto kepada pihak ketiga merupakan Gross debt due to the third parties are the
utang atas pembelian persediaan bahan baku purchase of raw material that has not uncertified
yang belum diberita acarakan karena belum because as it has not fulfilled the certain payment
memenuhi syarat pembayaran sesuai dengan condition as stated in the contract.
kontrak.

Utang bruto kepada pihak ketiga disajikan Gross debt due to the third parties is presented as
sebesar biaya persediaan bahan baku yang cost of raw material that occurred.
terjadi.

2.l. Utang usaha 2.l. Accounts Payables


Utang usaha adalah kewajiban membayar barang Trade payables are obligations to pay for goods
atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan or services that have been acquired in the
usaha normal dari pemasok. ordinary course of business from suppliers.

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai Trade payables are initially recognised at fair
wajar dan selanjutnya diukur pada biaya value and subsequently measured at amortised
perolehan diamortisasi dengan menggunakan cost, using the effective interest method. Trade
metode suku bunga efektif. Utang usaha payables are classified as current liabilities if
diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek payment is due within one year or less (or in the
jika pembayaran jatuh tempo dalam satu tahun normal operating cycle of the business if longer).
atau kurang (atau dalam siklus operasi normal If not, they are presented as non-current liabilities.
bisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang tersebut
disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.

2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.m. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari usaha perdagangan diakui Revenue from trading business is recognized only
hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomi to the extent that the economic benefits
sehubungan dengan transaksi tersebut akan associated with the transaction will flow to the
mengalir ke entitas berdasarkan metode tahap entity based method stage of the shipment to the
penyerahan barang kepada pembeli. buyer.

Apabila semua persyaratan tersebut diatas tidak If all the above requirements are not met, all cash
dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal receipts from customers are recorded as
dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari advances from customers by using the deposit,
pelanggan dengan menggunakan metode deposit until all requirements are met.
(deposit method), sampai semua persyaratan
dipenuhi.

247
22
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan Expenses are recognized when incurred, using
menggunakan dasar akrual (accrual basis), the accrual basis, including the cost of sales of
termasuk di dalamnya adalah beban pokok products sold.
penjualan dari produk yang dijual.

2.n. Biaya Pinjaman 2.n. Borrowing Costs


Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan Borrowing costs that are directly attributable to the
langsung dengan perolehan, pembangunan atau acquisition, construction or production of a
pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi qualifying asset, are capitalized as part of the cost
sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. of that asset. Other borrowing costs are
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban recognized as an expense when incurred.
pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat Borrowing costs may include interest expense,
mencakup beban bunga, beban keuangan dalam finance charges in respect of finance leases, or
sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal exchange differences arising from foreign
dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang currency borrowings to the extent that they are
selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai regarded as an adjustment to interest costs.
penyesuaian atas biaya bunga.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Capitalization of borrowing costs commences
Perusahaan telah melakukan aktivitas yang when the Company undertakes activities
diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat necessary to prepare the asset for its intended
digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya use or sale and expenditures for the asset and its
serta pengeluaran untuk aset dan biaya borrowing costs has been incurred. Capitalization
pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya of borrowing costs ceases when substantially all
pinjaman dihentikan ketika secara substansial the activities necessary to prepare the qualifying
seluruh aktivitas yang diperlukan untuk assets for its intended use or sale are complete.
mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat
digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya
telah selesai.

2.o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.o. Foreign Currency Transactions and Balances
Dalam menyiapkan laporan keuangan, In preparing financial statements, Company
Perusahaan mencatat dengan menggunakan record by using the currency of the primary
mata uang dari lingkungan ekonomi utama di economic environment in which the entity
mana entitas beroperasi (“mata uang operates (“the functional currency”). The
fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan functional currency of the Company is Rupiah.
adalah Rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam Transactions during the current year in foreign
mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan currencies are recorded in Rupiah by applying to
kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada the foreign currency amount the spot exchange
tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, rate between Rupiah and the foreign currency at
pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan the date of transactions. At the end of reporting
ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, period, foreign currency monetary items are
yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 30 April translated to Rupiah using the closing rate, i.e
2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai middle rate of Bank of Indonesia at April 30, 2016
berikut: and December 31, 2015 and 2014 as follows:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2014
Dollar Amerika Serikat/ US Dollar 13,204 12,937 12,440

2.p. Transaksi dengan Pihak Berelasi 2.p. Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang A related party is a person or an entity that is
terkait dengan entitas pelapor: related to the reporting entity:

248
23
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

a) Orang atau anggota keluarga terdekat a) A person or a close member of that person’s
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika family is related to the reporting entity if that
orang tersebut: person:
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian i. Has control or joint control over the
bersama atas entitas pelapor; reporting entity;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas ii. Has a significant influence upon the
pelapor; atau reporting entity; or
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor iii. Is a member of the key management
atau entitas induk dari entitas pelapor. personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor b) An entity is related to a reporting entity if any
jika memenuhi salah satu hal berikut: of the following conditions applies :
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota i. The entity and the reporting entity are
dari kelompok usaha yang sama (artinya members of the same group (which means
entitas induk, entitas anak dan entitas anak that each parent, subsidiary and fellow
anak saling berelasi dengan entitas lain); subsidiary is related to the others);
ii. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ii. One entity is anassociations or joint
ventura bersama dari entitas lain (atau venture of the other entity (or anassociate
entitas asosiasi atau ventura bersama or int venture of a member of a group of
yang merupakan anggota suatu kelompok which the other entity is a member);
usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura iii. Both entities are joint ventures of the same
bersama dari pihak ketiga yang sama; third party;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari iv. One entity is a joint venture of the third
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entity and other entity is an associate of the
entitas asosiasi dari entitas ketiga; third entity;
v. Entitas tersebut adalah suatu program v. The entity post-employment defined benefit
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja plan for the benefit of employees of either
dari salah satu entitas pelapor atau entitas the reporting entity or an entity related to
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika the reporting entity. If the reporting entity is
entitas pelapor adalah entitas yang it self such a plan, the sponsoring
menyelenggarakan program tersebut, employers are also related to reporter;
maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor;
vi. Entitas yang dikendalikan atau vi. The entity is controlled or jointly controlled
dikendalikan bersama oleh orang yang by a person identified in (a);
didefinisikan dalam huruf (a); atau
vii. Orang yang didefinisikan dalam huruf (i) vii. A person identified in (i) has a significant
memiliki pengaruh signifikan atas entitas influence over the entity or the key
atau personil manajemen kunci entitas management personnel of the entity (or
(atau entitas induk atas entitas); entities holding over the entity);
viii.Entitas, atau anggota dari kelompok yang viii. The entity, or any member of a group of
mana entitas merupakan bagian dari which it is a part, provides key
kelompok tersebut, menyediakan jasa management personnel services to the
personil manajemen kunci kepada entitas reporting entity or to the parent of the
palapor atau kepada entitas induk dari reporting entity.
entitas pelapor.

Perusahaan telah mengungkapkan seluruh sifat The Company has disclosed all the nature and
dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi transactions with related parties (Note 33).
(Catatan 33).

249
24
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

2.q. Pajak Penghasilan 2.q. Income Taxes


Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini Tax expense is the aggregate amount included in
dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam the determinination of profit or loss for the period
menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak in respect of current tax and deferred tax. Current
kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, tax and deferred tax is recognized in profit or loss,
kecuali pajak penghasilan yang timbul dari except for income tax arising from transactions or
transaksi atau peristiwa yang diakui dalam events that are recognized in other
penghasilan komprehensif lain atau secara comprehensive income or directly in equity. In this
langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut case, the tax is recognized in other
masing-masing diakui dalam penghasilan comprehensive income or equity, respectively.
komprehensif lain atau ekuitas.

Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan Current tax for current and prior periods shall, to
periode sebelumnya yang belum dibayar diakui the extent unpaid, be recognised as a liability. If
sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah the amount already paid in respect of current and
dibayar untuk periode berjalan dan periode- prior periods exceeds the amount due for those
periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang periods, the excess shall be recognised as an
terutang untuk periode tersebut, maka asset. Current tax liabilities (assets) for the
kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) current and prior periods shall be measured at
pajak kini untuk periode berjalan dan periode the amount expected to be paid to (recovered
sebelumnya diukur sebesar jumlah yang from) the taxation authorities, using the tax rates
diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) (and tax laws) that have been enacted or
otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan substantively enacted by the end of the reporting
tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah period.
berlaku atau secara substantif telah berlaku pada
akhir periode pelaporan.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat Tax benefits relating to tax loss that can be
ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode carried back to recover current tax of a previous
sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak periods is recognized as an asset. Deferred tax
tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak asset is recognized for the carryforward of
belum dikompensasi dan kredit pajak belum unused tax losses and unused tax credit to the
dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba extent that it is probable that future taxable profit
kena pajak masa depan akan tersedia untuk will be available against which the unused tax
dimanfaatkan dengan rugi pajak belum losses and unused tax credits can be utilized.
dikompensasi dan kredit pajak belum
dimanfaatkan.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui A deferred tax liability shall be recognized for all
sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali taxable temporary differences, except to the
perbedaan temporer kena pajak yang berasal extent that the deferred tax liability arises from:
dari:
a) pengakuan awal goodwill; atau a) the initial recognition of goodwill; or
b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari b) the initial recognition of an asset or liability in a
transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan transaction which is not a business
pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba combination and at the time of the
akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). transaction, affects neither accounting profit
nor taxable profit (tax loss).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh A deferred tax asset shall be recognized for all
perbedaan temporer dapat dikurangkan deductible temporary differences to the extent
sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak that it is probable that taxable profit will be
akan tersedia sehingga perbedaan temporer available against which the deductible temporary
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba difference can be utilised, unless the deferred tax
dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan asset arises from the initial recognition of an
timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan asset or liability in a transaction that is not a
250
25
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

awal liabilitas dalam transaksi yang bukan business combination and at the time of the
kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak transaction affects neither accounting profit nor
mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena taxable profit (tax loss).
pajak (rugi pajak).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan Deferred tax assets and liabilities are measured
menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku at the tax rates that are expected to apply to the
ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, period when the asset is realized or the liability is
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) settled, based on tax rates (and tax laws) that
yang telah berlaku atau secara substantif telah have been enacted or substantively enacted by
berlaku pada akhir periode pelaporan. the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan The measurement of deferred tax liabilities and
mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai deferred tax assets shall reflect the tax
dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada consequences that would follow from the manner
akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau in which the Company expects, at the end of the
menyelesaikan jumlah tercatat aset dan reporting period, to recover or settle the carrying
liabilitasnya. amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah The carrying amount of a deferred tax asset
ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan reviewed at the end of each reporting period.
mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan The Company shall reduce the carrying amount
jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi of a deferred tax asset to the extent that it is no
tersedia dalam jumlah yang memadai untuk longer probable that sufficient taxable profit will be
mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset available to allow the benefit of part or all of that
pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan deferred tax asset to be utilised. Any such
tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak reduction shall be reversed to the extent that it
tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena becomes probable that sufficient taxable profit will
pajak yang tersedia jumlahnya memadai. be available.

2.r. Imbalan Kerja 2.r. Employee Benefits


Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja Short-term employee benefits are recognized
telah memberikan jasanya dalam suatu periode when an employee has rendered service during
akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari accounting period, at the undiscounted amount of
imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan short-term employee benefits expected to be paid
akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.. in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara Short term employee benefits include such as
lain upah, gaji, bonus dan insentif. wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pascakerja Post-Employment Benefit
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah Post-employment benefits such as retirement,
dan uang penghargaan masa kerja dihitung severance and service payments are calculated
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan based on Labor Law No. 13/2003 (“Law
No.13/2003 (”UU 13/2003”). 13/2003”).
Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan The Company recognizes the amount of the net
pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan defined benefit liability at the present value of the
pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai defined benefit obligation at the end of the
wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris reporting period less the fair value of plan assets
independen dengan menggunakan metode which calculated by independent actuaries using
Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan the Projected Unit Credit method. Present value
imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan benefit obligation determine by discounting the
imbalan tersebut. benefit.

Perusahaan mencatat tidak hanya kewajiban The Company account not only for its legal
hukum berdasarkan persyaratan formal program obligation under the formal terms of a defined
251
26
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif benefit plan, but also for any constructive
yang timbul dari praktif informal entitas. obligation that arises from the entity’s informal
practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan Current service cost, past service cost and gain or
atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto loss on settlement, and net interets on the net
atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui defined benefit liability (asset) are recognized in
dalam laba rugi. profit and loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan The remeasurement of the net defined benefit
pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan liability (assets) comprises actuarial gains and
kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program losses,the return on plan assets, and any change
dan setiap perubahan dampak batas atas aset in effect of the asset ceiling are recognized in
diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. other comprehensive income.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau Gains or losses onthe curtailment or settlement of
penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba a defined benefit plan are recognised in profit or
rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut losswhenthe curtailment or settlement occurs.
terjadi.

Kurtailmen terjadi apabila Perusahaan A curtailment occurs when the Company either
mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang significantly reduce the number of employees
ditanggung oleh program, terminasi atau covered by a plan, termination or suspension of
penghentian program. the program.

Penyelesaian program terjadi ketika entitas A settlement occurs when an entity enters into a
melakukan transaksi yang menghapuskan semua transaction that eliminates all further legal or
kewajiban hukum atau konstruktif untuk sebagian constructive obligation for part or all of the
atau seluruh imbalan dalam program imbalan benefits provided under a defined benefit plan.
pasti

Pesangon Termination Benefits


Perusahaan mengakui pesangon sebagai liabilitas The Company recognizes a liability and expense
dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: for termination benefits at the earlier of the
following dates:
(a) Ketika Perusahaan tidak dapat lagi menarik (a) When the Company can no longer withdraw
tawaran atas imbalan tersebut; dan the offer of those benefits; and
(b) Ketika Perusahaan mengakui biaya untuk (b) When the Company recognizes costs for a
restrukturisasi yang berada dalam ruang restructuring that is within the scope of PSAK
lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan No. 57 and involves payment of termination
pembayaran pesangon. benefits.

2.s. Aset Takberwujud 2.s. Intangible Assets


Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan Intangible asset is measured on initial recognition
pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, at cost. After initial recognition, intangible asset is
aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan carried at cost less any accumulated amortization
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi and any accumulated impairment loss. The useful
rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset life of intangible asset is assessed to be either
takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak finite or indefinite.
terbatas.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Intangible asset with finite useful life
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Intangible asset with finite life is amortized over
diamortisasi selama umur manfaat ekonomi the economic useful life by using a straight-line
dengan metode garis lurus. method.

252
27
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya Amortization is calculated so as to write off the
perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas cost of the asset, less its estimated residual
umur ekonomisnya sebagai berikut: value, over its useful economic life as follows:

Tahun/Years
Perangkat Lunak Komputer 4 Computer Software

Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk The amortization period and the amortization
aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas method for an intangible asset with a finite useful
ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku. life are reviewed at least at each financial year-
end.

Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak Intangible asset with indefinite useful life
terbatas
Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak Intangible asset with indefinite life is not
terbatas tidak diamortisasi. Masa manfaat aset amortized. The useful life of an intangible asset
takberwujud dengan umur tak terbatas ditelaah with an indefinite that is not being amortized is
setiap tahun untuk menentukan apakah peristiwa reviewed annually to determine whether events
dan kedaan dapat terus mendukung penilaian and circumstances continue to support an
bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika indefinite useful life assessment for that asset. If
tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas they do not, the change in the useful life
menjadi terbatas diterapkan secara prospektif. assessment from indefinite to finite is accounted
for on a prospective basis.

Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji Intangible asset with indefinite life is tested for
untuk penurunan nilai setiap tahun dan kapanpun impairment annually and whenever there is an
terdapat suatu indikasi bahwa aset takberwujud indication that the intangible asset may be
mungkin mengalami penurunan nilai. impaired.

Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika Intangible assets are derecognized when disposed
dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat of or when there is no future economic benefits
ekonomi masa depan yang diperkirakan dari are expected from its use or disposal.
penggunaan atau pelepasannya.

2.t. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 2.t. Business Combination of Entities under
Common Control
Kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa Business combination of entities under common
pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka control transactions, such as transfers of business
reorganisasi entitas – entitas yang berada dalam conducted within the framework of the
suatu kelompok usaha yang sama, bukan reorganization of the entities that are in the same
merupakan perubahan kepemilihan dalam arti group, not a change of ownership in terms of
substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut economic substance, so that the transaction can
tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi not result in a gain or loss for the Company and
Perusahaan dan entitas anak secara keseluruhan subsidiary as a whole or the individual entity
ataupun bagi entitas individual dalam Perusahaan within the Company and subsidiary.
dan entitas anak tersebut.

Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas Due to business combination transactions of


sepengendali tidak mengakibatkan perubahan entities under common control does not lead to
substansi ekonomi kepemilikan atau bisnis yang changes in economic substance or business
dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui ownership are exchanged, then the transaction is
pada jumlah tercatat berdasarkan metode recognized in the carrying amount based on the
penyatuan kepemilikan. pooling of interest method.

253
28
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi Business entity that receives, in a business
bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih combination of entities under common control,
antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah recognize the difference between the amount of
tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis the consideration transferred and the carrying
entitas sepengendali di ekuitas dalam akun amount of each transaction is a business
tambahan modal disetor. combination of entities under common control in
equities as part of additional paid in capital.

2.u. Laba per Saham 2.u. Earnings per Share


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi Basic earnings per share is computed by dividing
laba bersih diatribusikan kepada pemegang net income attributable to owner of the common
saham biasa entitas induk dengan jumlah rata- shareholders entity by weighted average number
rata tertimbang saham yang beredar dalam satu of shares outstanding during the period.
periode.

Untuk tujuan penghitungan laba per saham To compute diluted earnings per share,
dilusian, Perusahaan menyesuaikan laba atau the Company adjusting the profit or loss
rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang attributable to common shareholders of parent
saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata entity and weighted average number of shares
tertimbang saham yang beredar, atas dampak outstanding, as the effects of all dilutive potential
dari seluruh instrumen berpotensi saham biasa ordinary shares.
yang bersifat dilutif.

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk Total weighted average number of shares used
perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar to compute basic earnings per share is
1.060.056, 715.064, dan 617.572 masing-masing 1,060,056, 715,064, and 617,572 as of April 30,
untuk tanggal 30 April 2016 serta 31 Desember 2016 and December 31, 2015 and 2014.
2015 dan 2014.

2.v. Informasi Segmen 2.v. Segment Information


Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen An operating segment is a component of an
dari entitas: entity:
• yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang • that engages in business activities from which
memperoleh pendapatan dan menimbulkan it may earn revenue and incur expenses
beban (termasuk pendapatan dan beban yang (including revenue and expenses relating to
terkait dengan transaksi dengan komponen the transaction with other components of the
lain dari entitas yang sama); same entity);
• hasil operasinya dikaji ulang secara berkala • whose operating results are reviewed regularly
oleh pembuat keputusan operasional tentang by the entity’s chief operating decision maker
sumber daya yang dialokasikan pada segmen to make decision about resources to be
tersebut dan menilai kinerjanya; dan allocated to the segments and assess its
performance; and
• tersedia informasi keuangan yang dapat • for which discrete financial information is
dipisahkan. available.

2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan 2.w. Impairment of Non Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan At the end of each reporting period, the Company
menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami assess whether there is any indication that an
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, asset may be impaired. If any such indication
Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan exists, the Company shall estimate the
aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas recoverable amount of the asset. Recoverable
suatu aset individual, dan jika tidak amount is determined for an individual asset, if it
memungkinkan, Perusahaan menentukan jumlah is not possible, the Company determines the
terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset recoverable amount of the asset’s cash-
tersebut. generating unit.

254
29
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih The recoverable amount is the higher of fair value
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan less costs to sell and its value in use. Value in
dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini use is the present value of the estimated future
dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari cash flows of the asset or cash generating unit.
aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung Present values are computed using pre-tax
dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum discount rates that reflect the time value of money
pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan and the risks specific to the asset or unit whose
risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan impairment is being measured.
nilainya diukur.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih If, and only if, the recoverable amount of an asset
kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah is less than its carrying amount, the carrying
tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah amount of the asset shall be reduced to its
terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi recoverable amount. The reduction is an
penurunan nilai dan segera diakui dalam laba impairment loss and is recognized immediately in
rugi. profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam An impairment loss recognized in prior period for
periode sebelumnya untuk aset selain goodwill an asset other than goodwill is reversed if, and
dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan only if, there has been a change in the estimates
estimasi yang digunakan untuk menentukan used to determine the asset’s recoverable
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi amount since the last impairment loss was
penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, recognized. If this is the case, the carrying
jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah amount of the asset shall be increased to its
terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu recoverable amount. That increase is a reversal
pembalikan rugi penurunan nilai. of an impairment loss.

2.x. Provisi 2.x. Provision


Provisi diakui apabila Perusahaan mempunyai Provision is recognised when the Company has a
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun present obligation (legal or constructive) as a
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu result of past events and it is more likely than not
dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban that an outflow of resources embodying
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya economic benefits will be required to settle the
dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan obligation and a reliable estimate of the amount
andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi of the obligation can be made. Provision is not
masa depan. recognised for future operating losses.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi Provision is measured at the present value of
terbaik manajemen atas pengeluaran yang management’s best estimate of the expenditure
diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan required to settle the obligation. The discount
kewajiban. Tingkat diskonto yang digunakan rate used to determine the present value is a pre-
untuk menentukan nilai kini adalah tingkat tax rate that reflects current market assessments
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan of the time value of money and the risks specific
penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko to the liability.
yang terkait dengan kewajiban.

2.y. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan 2.y. Source of Estimation Uncertainty and Critical
Pertimbangan Akuntansi Penting Accounting Judgements
Perusahaan membuat estimasi dan asumsi The Company makes estimates and assumptions
mengenai masa depan. Estimasi dan concerning the future. Estimates and
pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan considerations used in the preparation of financial
laporan keuangan interim terus dievaluasi statements continue to be evaluated based on
berdasarkan pengalaman historis dan faktor historical experience and other factors, including
lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa expectations of future events that are believed
depan yang diyakini wajar. Walaupun estimasi ini reasonable. Although these estimates are based
dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik on management's best knowledge of current
manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, events and actions, actual results may differ from
hasil yang timbul mungkin berbeda dengan
255
30
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan those estimates. Assumptions and considerations
pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan have a significant effect on the carrying amount of
terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas assets and liabilities disclosed in below.
diungkapkan di bawah ini.

Estimasi Umur Manfaat Estimated of Useful Lives


Perusahaan melakukan penelaahan atas masa The Company reviews on useful lives of property
manfaat ekonomis aset tetap dan properti and equipment based on several factors i.e.
investasi berdasarkan faktor-faktor seperti technical conditions and technology development
kondisi teknis dan perkembangan teknologi di in the future. Operating results in the future will
masa depan. Hasil operasi di masa depan akan be affected by the estimated changes of those
dipengaruhi atas perubahan estimasi yang factors (see Note 10 for carrying value of
diakibatkan oleh perubahan faktor tersebut (lihat property, plant and equipment).
Catatan 10 untuk nilai tercatat aset tetap).
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Receivables
Nilai wajar piutang ditentukan dengan The fair value of accounts receivable is
memperhitungkan penurunan nilai yang bersifat determined by calculating permanent impairment
permanen dan nilai tercatatnya dikurangi untuk and the carrying value is reduced to recognize
mengakui penurunan tersebut. Asumsi yang the decline. The assumptions used to determine
digunakan untuk menentukan penyisihan the allowance for impairment of receivables
penurunan nilai piutang didasarkan penilaian based on an individual assessment of each
secara individual atas piutang masing-masing receivable debtor (employer).
debitur (pemberi kerja).

Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefits


Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung The present value of post-employment benefits
pada beberapa faktor yang ditentukan dengan liability depends on several factors that are
dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. determined on an actuarial basis based on
Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya several assumptions. Assumptions used to
(penghasilan) tersebut mencakup tingkat determine the cost (income) include the discount
diskonto. Perubahan asumsi ini akan rate. Changes in these assumptions will affect
mempengaruhi jumlah tercatat imbalan the carrying amount of post-employment
pascakerja. benefits.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang The Company determines the appropriate
sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni discount rate at the end of the reporting period
tingkat suku bunga yang digunakan untuk by the interest rate used to determine the
menentukan nilai kini arus kas keluar masa present value of future cash outflows expected
depan estimasian yang diharapkan untuk to settle an estimated liability. In determining the
menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan appropriate level of interest rates, the Company
tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan considers the interest rate of government bonds
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi denominated in Rupiah that have a similar
pemerintah yang didenominasikan dalam mata period to the corresponding period of the liability.
uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang
serupa dengan jangka waktu liabilitas yang
terkait.

Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan Another key assumption is partly determined by
berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama current market conditions during the period in
periode dimana liabilitas imbalan pascakerja which the post-employment benefits liability is
terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja resolved. Changes in the employee benefits
ini akan berdampak pada pengakuan assumption will impact recognition of actuarial
keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir gains or losses at the end of the reporting
periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi period. Information regarding the number of
dan jumlah liabilitas dan beban imbalan assumptions and post-employment benefits
pascakerja diungkapkan pada Catatan 21. liabilities and expenses disclosed in Note 21.
256
31
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Pajak Penghasilan Income Tax


Menentukan provisi atas pajak penghasilan Determine the provision for corporate income
badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh taxes requires significant judgment by
manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan management. There are certain transactions
tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah and computations end tax determination is
tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. uncertain during the normal business activities.
Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak The Company recognizes income tax liabilities
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah based on estimates of whether there will be an
akan terdapat tambahan pajak penghasilan additional income tax.
badan.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments


Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas When the fair value of financial assets and
keuangan yang tercatat pada laporan posisi liabilities recorded in the consolidated
keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan statements of financial position is not available in
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian an active market, it is determined using
termasuk penggunaan model matematika. valuation techniques including the use of
Masukan (input) untuk model ini berasal dari mathematical models. Input for this model is
data pasar yang bisa diamati sepanjang data derived from observable market data through
tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa the data available. When observable market
diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan data is not available, management judgment is
manajemen diperlukan untuk menentukan nilai required to determine the fair value.
wajar.

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

30 April 2016/ 31 Desember/ December 31 ,


April 30, 2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Kas/ Cash on Hand 260,746,410 245,141,165 67,497,621
Bank/ Cash in Banks
Pihak-pihak Ketiga/ Third Parties
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 137,645,006,486 87,757,329,373 42,200,541,404
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15,876,291,543 5,199,756,198 4,953,227,916
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2,997,539,887 4,983,675,281 --

Jumlah/ Total 156,518,837,916 97,940,760,852 47,153,769,320


Deposito Berjangka/ Time Deposits
Pihak-pihak Ketiga/ Third Parties
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 100,000,000,000 -- 225,000,000,000
Jumlah/ Total 100,000,000,000 -- 225,000,000,000
Jumlah Kas dan Setara Kas/
Total Cash and Cash Equivalents 256,779,584,326 98,185,902,017 272,221,266,941

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka per Tahun (%)/


Interest Rate of Time Deposits per Annum (%) 5.40% 5.40% 5.40%
Jangka Waktu/ Time Period 1 Bulan/ Month 1 Bulan/ Month 1 Bulan/ Month

257
32
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

4. Piutang Usaha 4. Account Receivables

a. Piutang Usaha Jangka Pendek a. Short Term Account Receivables

Rincian saldo piutang usaha jangka pendek adalah The details of short term account receivables are as
sebagai berikut: follows:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
Piutang Usaha 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Account Receivables
Dikurangi : Penyisihan Kerugian Less: Allowance for Impairment Losses
Penurunan Nilai Piutang -- -- -- of Account Receivables
Jumlah Pihak-pihak Berelasi 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Total Related Parties
Pihak-pihak Ketiga Third Parties
Piutang Usaha 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Account Receivables
Dikurangi : Penyisihan Kerugian -- -- -- Less: Allowance for Impairment Losses
Penurunan Nilai Piutang of Account Receivables
Jumlah Pihak-pihak Ketiga 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Total Related Parties
Jumlah Piutang Usaha 1,345,325,240,354 511,946,280,467 640,472,464,725 Total Account Receivables

Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak The details of account receivables to related parties
berelasi adalah sebagai berikut: are as follows:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 918,080,331,123 290,149,235,662 155,833,517,151
KSO Waskita - Adhi 70,800,000,000 -- --
PT Waskita Toll Road 33,335,895,948 -- --
KSO Waskita - PP - HK 32,062,009,500 -- --
Lainnya (Dibawah Rp 20 Milyar)/
Others (below Rp 20 Billion) 59,137,792,418 16,991,891,396 4,682,946,056
Jumlah Pihak-pihak Berelasi/
Total Related Parties 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207

Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak The details of account receivables to third parties are
ketiga adalah sebagai berikut: as follows:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Ketiga/ Third Parties
PT Kapuk Naga Indah 47,484,189,955 47,484,189,955 21,896,694,293
KSO Waskita - PP - Hutama Karya -- 35,834,212,250 --
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- -- 400,011,053,972
Lainnya (Dibawah Rp 20 Milyar)
Others (below Rp 20 Billion) 184,425,021,410 121,486,751,204 58,048,253,253
Jumlah Pihak-pihak Ketiga/
Total Third Parties 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518

258
33
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) The accounts receivable by age (day) category are
adalah sebagai berikut: as follows:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp

Sampai dengan 12 bulan Up to 12 Months


Belum Jatuh Tempo 909,982,982,065 335,510,398,443 640,427,584,725 Not Yet Due
Sudah Jatuh Tempo 426,969,051,794 176,435,882,024 44,880,000 Past Due
> 13 - 24 bulan - Sudah Jatuh Tempo 8,373,206,495 -- -- >13 - 24 Months - Past Due
> 25 - 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >25 - 36 Months - Past Due
> 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >36 Months - Past Due
Jumlah 1,345,325,240,354 511,946,280,467 640,472,464,725 Total

Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pada The allowance for impairment losses of receivable
30 April 2016 dan 31 Desember 2015 dan 2014 as of April 30, 2016 and December 31, 2015 and
masing-masing sebesar nihil. 2014 amounted to nil respectively.
Piutang usaha dijaminkan pada bank pemberi Accounts receivable as collateral on bank lenders,
jaminan yaitu PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk (Note 12), the accounts
(Catatan 12), piutang yang dijaminkan terhadap receivables which is used as collateral as of
proyek yaitu tagihan termin per 31 Desember 2014 Desember 31, 2014 amounted to
sebesar Rp240.461.410.753. Rp240,461,410,753 respectively.
Manajemen berkeyakinan seluruh bahwa piutang Management believes that all of the accounts
dapat tertagih, sehingga manajemen tidak receivable are fully collectible, therefore
mencadangkan penurunan nilai piutang usaha pada management did not make any provision for
tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014. impairment loss for accounts receivable as of
April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat Management also believes that there is no
risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas significant risk concentrated in third party
piutang kepada pihak ketiga. receivables.
Pada 30 April 2016 dan 31 Desember 2015, piutang As of April 30, 2016 and December 31, 2016,
terkonsentrasi pada pihak berelasi (Catatan 33). Accounts Receivables is concentrated to related
parties (Note 33).

b. Piutang Usaha Jangka Panjang b.Long Term Account Receivables


Per 30 April 2016 dan 31 Desember 2015 seluruh As of April 30, 2016 and December 31, 2015 all
saldo piutang usaha jangka panjang adalah kepada outstanding longterm account receivables are to
pihak berelasi masing-masing sebesar related parties amounting to Rp2,443,795,564,260
Rp2.443.795.564.260 dan Rp2.320.143.697.504. and Rp2,320,143,697,504, respectively.
Rincian saldo piutang usaha jangka panjang kepada Details of longterm receivable account receivables
pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut : to related parties are as follows :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 2,354,912,440,423 2,269,226,842,631 --
PT Cimanggis Cibitung Tollways 88,883,123,837 50,916,854,873 --
Jumlah Pihak-pihak Berelasi/
Total Related Parties 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 --

259
34
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Jumlah piutang usaha jangka panjang berdasarkan The longterm accounts receivable by age (day)
umur (hari) adalah sebagai berikut: category are as follows:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp

Sampai dengan 12 bulan Up to 12 Months


Belum Jatuh Tempo 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Not Yet Due
Sudah Jatuh Tempo -- -- -- Past Due
> 13 - 24 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >13 - 24 Months - Past Due
> 25 - 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >25 - 36 Months - Past Due
> 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >36 Months - Past Due
Jumlah 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Total

5. Piutang Lain-lain 5. Other Receivables

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak Berelasi/ Related Parties
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 4,950,000,000 4,950,000,000 4,950,000,000
Piutang Karyawan 2,500,000 2,500,000 --
Jumlah Pihak Berelasi/ Total Related Parties 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000
Pihak Ketiga/ Third Parties
Lainnya (Dibawah Rp 1 Milyar)/
Others (below Rp 1 Billion) 1,126,298,135 1,326,430 --
Jumlah Pihak Ketiga/ Total Third Parties 1,126,298,135 1,326,430 --
Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang/
Less: Allowance for Impairment Losses of
Account Receivables -- -- --

Jumlah 6,078,798,135 4,953,826,430 4,950,000,000

Piutang lain-lain merupakan piutang Perusahaan Other receivables represents the Company’s
kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan receivable from PT Waskita Karya (Persero) Tbk
jatuh tempo pada 30 April 2017 berdasarkan Berita that will be due on April 30, 2017 based on the
Acara Utang dan Piutang antara Perusahaan minutes of meeting of receivable and payables
dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada between the Company and PT Waskita Karya
tanggal 27 Juli 2016 (Catatan 36). (Persero) Tbk on July 27, 2016 (Note 36).

Piutang lain-lain sebesar Rp1.121.298.135 Other receivables amounting Rp1,121,298,135 is


merupakan piutang dari pemasok Perusahaan. receivable from the Company’s Supplier.

Manajemen berkeyakinan seluruh bahwa piutang Management believes that all of the accounts
dapat tertagih, sehingga manajemen tidak receivable are fully collectible, therefore
mencadangkan penurunan nilai piutang usaha pada management did not make any provision for
tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014. impairment loss for accounts receivable as of
April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014.

260
35
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

6. Persediaan 6. Inventories
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Persediaan Bahan Baku 159,137,609,865 52,546,375,453 21,178,898,885 Raw Material
Spare Part 7,399,599,618 2,004,917,840 -- Spare Part
Jumlah 166,537,209,483 54,551,293,293 21,178,898,885 Total
Dikurangi : Penurunan Less: Impairment Losses of
Nilai Persediaan -- -- -- Inventories
Jumlah 166,537,209,483 54,551,293,293 21,178,898,885 Total

Persediaan precast merupakan persediaan produk An inventory of precast concrete products inventory
beton yang terdiri dari persediaan barang jadi consists of finished goods inventory concrete
produk beton, persediaan bahan baku dan bahan products, supply of raw materials and supporting
penolong serta persediaan barang dalam proses. materials and inventories of goods in process.
Persediaan bahan baku dan penolong merupakan Inventories of raw and supporting materials are
persediaan yang akan digunakan dalam proses supplies that will be used in the production process,
produksi, seperti semen, pasir, besi, kawat, dan lain- such as cement, sand, iron, wire, and others.
lain.
Persediaan Sparepart merupakan persediaan suku Sparepart Inventory consist of sparepart used to
cadang yang digunakan untuk mengganti suku replace damaged sparepart of factory equipment and
cadang yang rusak dari peralatan pabrik dan alat transportation equipment.
pengangkutan.
Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan Based on the review of the condition of inventories at
pada akhir tahun, manajemen tidak membentuk the end of the year, the Management does not form a
penurunan terhadap nilai persediaan pada 30 April decrease in the value of inventory at April 30, 2016,
2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014. December 31, 2015, and December 31, 2014.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah Net realizable value is the estimated selling price less
taksiran harga jual wajar dikurangi taksiran biaya the estimated costs reasonable to acquire or sell the
untuk memperoleh atau menjual barang jadi. finished goods.

7. Perpajakan 7. Taxes
a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Taxes
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2015 238,941,476,503 148,115,286,028 -- Value Added Tax - 2015
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2014 31,473,105,673 31,473,105,673 31,473,105,673 Value Added Tax - 2014
PPh 22 5,525,326,986 1,780,138,903 -- Article 22
PPh 23 4,000,000 4,000,000 -- Article 23
Jumlah 275,943,909,162 181,372,530,604 31,473,105,673 Total

b. Utang Pajak b. Tax Payables

261
36
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pajak Pertambahan Nilai 230,558,710,950 192,157,189,013 30,874,678,489 Value Added Tax
Pasal 4 (2) - Final 5,635,177,420 4,852,986,904 2,498,480,729 Article 4 (2) - Final
Pasal 23 1,058,311,524 1,331,632,314 331,927,123 Article 23
Pasal 21 163,722,247 354,926,698 370,297,540 Article 21
Jasa Konstruksi 1,250,000 -- -- Construction Service
Pasal 22 86,364 1,373,246 -- Article 22
Pasal 29 Article 29
30 April 2016 112,090,220,436 -- -- April 30, 2016
31 Desember 2015 1,678,939,867 9,585,720,425 -- December 31, 2015
Jumlah 351,186,418,809 208,283,828,600 34,075,383,881 Total

c. Beban Pajak Penghasilan Kini c. Income Tax Expenses

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp
Pajak Kini 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Current Tax
Jumlah 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Total

d. Rekonsiliasi Pajak Penghasilan d. Income Tax Reconciliation


30 April/ April 30 31 Desember/ December 31
2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp
Bagian Laba (Rugi) Penghasilan Profit (Loss) Not Subject to
Non Final Final Income Tax
Produksi Beton 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Domestic (Precast Production)
Pendapatan Lain-lain Non Beton -- -- -- -- Other Income Non-Precast

Total Bagian Laba (Rugi) Penghasilan Total Profit (Loss) Not Subject to
Non Final 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Final Income Tax
Perbedaan Temporer: Deductible Differences
Pendapatan Usaha - Pesanan Sales - Turnkey Method
metode turnkey 941,589,215,373 (310,462,389,801) (1,862,774,338,806) (400,011,053,972) Job Order
Beban Pokok Usaha - Pesanan Cost of Sales - Turnkey Method
metode turnkey (741,212,203,152) 249,557,249,079 1,518,343,494,472 264,592,497,582 Job Order
Beban Umum & Administrasi - General and Adm Expenses -
Pesanan metode turnkey (15,661,347,914) 1,833,315,906 34,679,867,097 2,992,449,631 Turnkey Method Job Order
Beban Depresiasi Aktiva Tetap -- 1,360,286,213 8,161,717,276 -- Depreciation Expenses
Kewajiban Imbalan Kerja 661,702,393 -- 816,122,609 -- Employee Benefit
Jumlah 185,377,366,700 (57,711,538,604) (300,773,137,352) (132,426,106,759) Total
Perbedaan Tetap Non-Deductible Differences
Beban Pegawai 383,542,952 336,467,328 1,345,869,311 101,775,000 Office Expenses
Pajak atas bunga bank/Jasgir 283,991,544 66,394,757 265,579,029 89,356,277 Interest Expenses
Sumbangan 195,756,707 84,289,404 337,157,616 33,000,000 Donation Expenses
Beban Representasi 284,022,812 38,193,200 152,772,800 82,747,342 Representation Expense
Beban kantor 361,130,401 50,629,383 202,517,531 916,500 Office Expenses
Beban Perjalanan/Kendaraan 14,800,000 195,500 782,000 14,400,000 Transport/Vehicles Expenses
Pendapatan Lain-lain (1,323,671,689) (589,811,169) (2,359,244,674) (1,023,843,754) Interest Income
199,572,727 --
(13,641,597) (54,566,387) (701,648,635)
Jumlah Total
Laba Kena Pajak 448,360,881,745 3,189,813,332 44,722,508,356 9,569,440,136 Taxable Income
Beban Pajak Non Final Kini Non Final Tax Expenses
25% x 2016 : Rp 448,360,881,745 112,090,220,436 -- -- -- 25% x 2016 : Rp 448,360,881,745
25% x 2015 (12 Bulan) : Rp 44.722.508.356 -- -- 11,180,627,089 -- 25% x 2015 (12 Months) : Rp 44,722,508,356
25% x 2015 (4 Bulan) : Rp 3.189.813.332 -- 797,453,333 -- -- 25% x 2015 (4 Months) : Rp 3,189,813,332
25% x 2014 : Rp 9.569.440.136 -- -- -- 2,392,360,034 25% x 2014 : Rp 9,569,440,136
Utang Pajak Kini Non Final 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Tax Payable Current Non Final

262
37
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi Taxable income becomes the basis for filing its
dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan annual corporate income tax (SPT) in 2015 and
tahun 2015 dan 2014. 2014.

e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax

31 Desember 2015/ Dikreditkan Dikreditkan ke 30 April 2016/


December 31, 2015 (Dibebankan) Penghasilan April 30, 2016
ke Laporan Komprehensif Lain/
Laba Rugi/ Credited to Other
Credited (Charged) Comprehensive
to Profit or Loss Income
Rp Rp Rp Rp
Aset Pajak Tangguhan/ Deferred
Tax Asset
Liabilitas Imbalan pasca kerja/
Employee Benefit Liabilities -- 282,428,312 87,027,939 369,456,251

Total Aset Pajak Tangguhan/


Total Deferred Tax Assets -- 282,428,312 87,027,939 369,456,251

8. Uang Muka 8. Advances

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp

PPN Keluaran yang belum diterima 80,845,177,111 57,742,401,949 971,316,174 VAT Out Not Yet Received
Uang Muka Pihak Ketiga 31,321,459,998 30,187,285,386 517,276,500 Advance to Third Parties
Jumlah 112,166,637,109 87,929,687,335 1,488,592,674 Total

Uang muka pihak ketiga diberikan kepada sub Advances to third party was granted to sub-
kontraktor yang bekerja pada proyek yang contractors who working on the Company’s project.
dilaksanakan oleh Perusahaan. Penyelesaian uang Settlement of advances will be accounted by
muka akan dipertanggungjawabkan oleh pihak respective sub-contractors.
ketiga yang bersangkutan.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran belum Value Added Tax (VAT) Out has not received
diterima merupakan pengakuan PPN Keluaran atas represent VAT Out on terms charged to, but have not
termin yang telah ditagihkan, namum belum dibayar been paid by the Customers.
oleh Pembeli Produk.

9. Biaya Dibayar di Muka 9. Prepaid Expenses

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp

Biaya Dibayar di Muka 37,701,888,350 43,255,309,720 8,175,200,356 Prepaid Expenses


Asuransi Dibayar di Muka 9,379,897,238 5,594,128,616 113,824,000 Prepaid Insurance
Sewa Jangka Pendek 7,361,869,538 15,876,059,969 858,488,115 Rental - Short Term
Jumlah 54,443,655,126 64,725,498,305 9,147,512,471 Total

263
38
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang dibayarkan Prepaid expenses are represent cost to set up a
untuk mendirikan plant di atas tanah yang disewa. plant on rent of land. Prepaid expenses are
Biaya dibayar di muka akan diamortisasi dan amortized and charged to each plant according to the
dibebankan kepada masing-masing plant sesuai term rent of the land.
dengan jangka waktu sewa tanah.
10. Aset Tetap 10. Property, Plant and Equipments

30 April 2016/April 30, 2016


Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir
Beginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Langsung
Tanah 140,082,000,000 805,726,000 -- -- -- 140,887,726,000 Land
Gedung 54,182,619,791 -- -- -- -- 54,182,619,791 Building
Pabrik 28,557,974,357 -- -- -- -- 28,557,974,357 Plant
Perlengkapan Kantor 3,072,249,686 419,213,743 -- -- -- 3,491,463,429 Office Equipment
Peralatan Proyek 395,505,232,513 50,277,289,714 -- -- -- 445,782,522,227 Project Equipment
Kendaraan 9,654,688 -- -- -- -- 9,654,688 Vehicles
Jumlah 621,409,731,035 51,502,229,457 -- -- -- 672,911,960,492 Total
Aset Tetap Dalam Construction in
Pembangunan Progress
Tanah 214,010,065,250 165,821,562,750 -- -- -- 379,831,628,000 Land
Gedung dan Pabrik 121,203,492,562 267,585,880,162 -- -- -- 388,789,372,724 Building
Perlengkapan Kantor 2,540,694,006 235,114,986 -- -- -- 2,775,808,992 Office Equipment
Peralatan Proyek 122,864,499,128 40,356,123,351 -- -- -- 163,220,622,479 Project Equipment
Jumlah 460,618,750,946 473,998,681,249 -- -- -- 934,617,432,195 Total
Akumulasi Accumulated
Penyusutan Depreciation
Gedung 2,064,619,789 1,331,361,076 -- -- -- 3,395,980,865 Building
Pabrik 794,309,908 -- -- -- -- 794,309,908 Plant
Perlengkapan Kantor 1,153,872,068 328,395,078 -- -- -- 1,482,267,146 Office Equipment
Peralatan Proyek 90,661,616,821 31,442,577,476 -- -- -- 122,104,194,297 Project Equipment
Kendaraan 2,715,381 544,752 -- -- -- 3,260,133 Vehicles
Jumlah 94,677,133,967 33,102,878,382 -- -- -- 127,780,012,349 Total
Nilai Buku 987,351,348,015 1,479,749,380,339 Net Carrying Value

31 Desember 2015/December 31, 2015


Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir
Beginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Langsung
Tanah 1,405,453,720 59,545,869,131 -- 87,446,677,149 (8,316,000,000) 140,082,000,000 Land
Gedung 2,086,622,779 41,965,397,046 -- 10,130,599,966 -- 54,182,619,791 Building
Pabrik 6,979,484,295 21,578,490,062 -- -- -- 28,557,974,357 Plant
Perlengkapan Kantor 1,151,276,934 1,920,972,752 -- -- -- 3,072,249,686 Office Equipment
Peralatan Proyek 148,772,465,619 246,732,766,894 -- -- -- 395,505,232,513 Project Equipment
Kendaraan 9,654,688 -- -- -- -- 9,654,688 Vehicles
Jumlah 160,404,958,035 371,743,495,885 -- 97,577,277,115 (8,316,000,000) 621,409,731,035 Total
Aset Tetap Dalam Construction in
Pembangunan Progress
Tanah 56,968,587,000 148,725,478,250 -- -- 8,316,000,000 214,010,065,250 Land
Gedung dan Pabrik 44,362,440 121,159,130,122 -- -- -- 121,203,492,562 Building
Perlengkapan Kantor 562,318,813 1,978,375,193 -- -- -- 2,540,694,006 Office Equipment
Peralatan Proyek 10,993,714,251 111,870,784,877 -- -- -- 122,864,499,128 Project Equipment
Jumlah 68,568,982,504 383,733,768,442 -- -- 8,316,000,000 460,618,750,946 Total
Akumulasi Accumulated
Penyusutan Depreciation
Gedung 24,225,561 2,040,394,228 -- -- -- 2,064,619,789 Building
Pabrik 58,162,369 736,147,539 -- -- -- 794,309,908 Plant
Perlengkapan Kantor 4,964,127 1,148,907,941 -- -- -- 1,153,872,068 Office Equipment
Peralatan Proyek 7,210,563,141 83,451,053,680 -- -- -- 90,661,616,821 Project Equipment
Kendaraan 402,279 2,313,102 -- -- -- 2,715,381 Vehicles
Jumlah 7,298,317,477 87,378,816,490 -- -- -- 94,677,133,967 Total
Nilai Buku 221,675,623,063 987,351,348,015 Net Carrying Value

264
39
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

31 Desember 2014/December 31, 2014


Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir
Beginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Langsung
Tanah -- 1,405,453,720 -- -- -- 1,405,453,720 Land
Gedung -- 2,086,622,779 -- -- -- 2,086,622,779 Building
Pabrik -- 6,979,484,295 -- -- -- 6,979,484,295 Plant
Perlengkapan Kantor -- 1,151,276,934 -- -- -- 1,151,276,934 Office Equipment
Peralatan Proyek -- 148,772,465,619 -- -- -- 148,772,465,619 Project Equipment
Kendaraan -- 9,654,688 -- -- -- 9,654,688 Vehicles
Jumlah -- 160,404,958,035 -- -- -- 160,404,958,035 Total
Aset Tetap Dalam Construction in
Pembangunan Progress
Tanah -- 56,968,587,000 -- -- -- 56,968,587,000 Land
Gedung dan Pabrik -- 44,362,440 -- -- -- 44,362,440 Building
Perlengkapan Kantor -- 562,318,813 -- -- -- 562,318,813 Office Equipment
Peralatan Proyek -- 10,993,714,251 -- -- -- 10,993,714,251 Project Equipment
Jumlah -- 68,568,982,504 -- -- -- 68,568,982,504 Total
Akumulasi Accumulated
Penyusutan Depreciation
Gedung -- 24,225,561 -- -- -- 24,225,561 Building
Pabrik -- 58,162,369 -- -- -- 58,162,369 Plant
Perlengkapan Kantor -- 4,964,127 -- -- -- 4,964,127 Office Equipment
Peralatan Proyek -- 7,210,563,141 -- -- -- 7,210,563,141 Equipment I & II
Kendaraan -- 402,279 -- -- -- 402,279 Vehicles
Jumlah -- 7,298,317,477 -- -- -- 7,298,317,477 Total
Nilai Buku -- 221,675,623,063 Net Carrying Value

Aset tetap, berupa tanah dan bangunan serta mesin Fixed assets, such as land and buildings and vehicle
dan peralatan dijadikan jaminan atas perolehan kredit and equipment are used as collateral for bank loans.
dari bank. Sebagian tanah berikut bangunannya serta Some land include buildings and also machine and
mesin dan peralatan dijadikan jaminan kepada Bank equipment are used as collaterals to Bank BNI
BNI (Catatan 12) dengan nilai pasar keseluruhan (Note 12) with total market value amounted to
masing-masing sebesar Rp212.596.946.638 dan Rp212,596,946,638 and Rp475,357,183,130
Rp475.357.183.130. respectively.
Sejak tahun 2015, Perusahaan menerapkan metode Since 2015, the Company applied revaluation method
revaluasian untuk aset tetap kelompok tanah dan fixed assets group of land and buildings (Note 2.g).
bangunan (Catatan 2.g). Berdasarkan penilaian penilai Based on the assets revaluation from independent
independen KJPP Asrori & Rekan No. Lap. 012/FR- appraisal KJPP Asrori & Rekan No.Lap.012/FR-
AS/WBP/I/2016 oleh Ir. Asrori, M.Sc. tanggal 8 Januari AS/WBP/I/2016 by Ir. Asrori, M.Sc. dated January 8,
2016 dengan efektif revaluasi pada tanggal 2016 with effective revaluation at December 31, 2015.
31 Desember 2015.

Pendekatan yang digunakan dalam penentuan nilai The approach used in determining the fair value of land
wajar tanah dan bangunan adalah harga pasar dan and buildings is market price and acquisition costs as
biaya perolehan serta pendapatan sewa. well as rent earned.

Atas aset tersebut nilai wajar aset tetap tanah dan The fair value of fixed asset group of land and buildings
bangunan per 31 Desember 2015 adalah sebesar as of December 31, 2015 are Rp192,200,000,000,
Rp192.200.000.000, sehingga terdapat selisih resulting to differences on revaluation of fixed assets
penilaian aset tetap sebesar Rp97.577.277.115. amounted to Rp97,577,277,115. The Company has
Perusahaan mencatat selisih revaluasi aset tetap recorded the differences on assets revaluation
Rp94.649.958.802 pada ekuitas setelah dikurangi amounted to Rp94,649,958,802 on equity after
dengan pajak sebesar Rp2.927.318.313. deducting tax amounted to Rp2,927,318,313.

Manajemen berkeyakinan tidak terdapat perubahan Management is in the opinion that there is no
yang signifikan atas nilai pasar tanah dan bangunan significant change in market value of land and building
per 30 April 2016, sehingga tidak terdapat perubahan as of April 30, 2016, that should be adjusted to
selama periode berjalan. financial statement.

265
40
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Aset tetap dalam pembangunan per 30 April 2016 Construction in progress at April 30, 2016 amounted to
sebesar Rp934.617.432.195 antara lain terdiri dari Rp934,617,432,195 among others consists of the
pembelian tanah yang belum lunas dan bersertifikat purchase of land which has not paid and certified in
yaitu tanah di Desa Kedungwonokerto sebesar Kedungwonokerto village amounted to
Rp28.720.027.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp28,720,027,000, land in Karawang village amounted
Rp67.505.002.500, tanah di Desa Penajam sebesar to Rp67,505,002,500, land in Penajam village
Rp8.750.487.000, tanah di Rumpin Bogor sebesar amounted to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor
Rp7.025.422.500, tanah di desa Gasing Rp7,025,422,500, land in Gasing village
Rp11.760.000.000, tanah di desa Cibatu Rp11,760,000,000, land in Cibatu village
Rp6.875.625.000 serta Gedung dan Pabrik dalam Rp6,875,625,000 and the Building and Plant in
pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar progress in the form of a concrete plant in Sadang
Rp5.182.852.603, dan di Sidoarjo sebesar Rp5,182,852,603, and in Sidoarjo Rp44,114,048,775.
Rp44.114.048.775. Tanah dan bangunan di Kalijati Land and building in Kalijati Rp120,000,000,000, land
sebesar Rp120.000.000.000, tanah dan bangunan di and building in Cilegon Rp200,000,000,000, with the
daerah Cilegon sebesar Rp200.000.000.000, dengan progress are 96%, 95%, 98%, 95%, 94%, 21.83%, 7%,
masing-masing progres sebesar 96%, 95%, 98%, 48% and 80%, respectively.
95%, 94%, 21,83%, 7%, 48% dan 80%.

Aset tetap dalam pembangunan per 31 Desember Construction in progress at December 31, 2015
2015 sebesar Rp460.618.750.946 terutama terdiri dari Rp460,618,750,946 mainly consists of the purchase of
pembelian tanah yang belum lunas dan bersertifikat land which has not paid and certified in
yaitu tanah di Desa Kedungwonokerto sebesar Kedungwonokerto village amounted to
Rp28.720.027.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp28,720,027,000, in Karawang village amounted to
Rp67.505.002.500, tanah di Desa Penajam sebesar Rp67,505,002,500, land in Penajam village amounted
Rp8.750.487.000, tanah di Rumpin Bogor sebesar to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor village
Rp7.025.422.500, tanah di desa Gasing amounted to Rp7,025,422,500, land in the Gasing
Rp11.760.000.000, tanah di desa Cibatu village amounted to Rp11,760,000,000, land in the
Rp6.875.625.000 serta Gedung dan Pabrik dalam village of Cibatu village Rp6,875,625,000 and the
pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar Building and Plant in progress in the form of a concrete
Rp5.182.852.603, dan di Sidoarjo sebesar plant in Sadang Rp5,182,852,603, and in Sidoarjo
Rp35.798.048.775, dengan masing-masing progress Rp35,798,048,775, with the progress are 96%, 95%,
sebesar 96%, 95%, 98%, 95%, 95%, 94%, 21% dan 98%, 95%, 95%, 94%, 21% and 27%, respectively.
27%.

Aset tetap dalam pembangunan per 31 Desember Construction in progress at December 31, 2014
2014 sebesar Rp68.568.982.504 terutama terdiri dari amounted to Rp68,568,982,504 mainly consist of the
pembelian tanah dalam pembangunan di Desa purchase of land in progress in Kedungwonokerto
Kedungwonokerto sebesar Rp17.646.900.000, tanah di village amounted to Rp17,646,900,000, land in
Desa Karawang sebesar Rp25.312.950.000, tanah di Kerawang amounted to Rp25,312,950,000, land in
Desa Penajam sebesar Rp8.750.487.000, tanah di Penajam village amounted to Rp8,750,487,000, land in
Desa Rumpin Bogor sebesar Rp5.258.250.000 serta Rumpin Bogor amounted to Rp5,258,250,000 and the
gedung dan pabrik dalam pembangunan berupa pabrik Building and Plant in progress in the form of a concrete
beton di Sadang sebesar Rp44.362.440. in Sadang Rp44,362,440.
Penambahan aset tetap per 30 April 2016 sebesar Addition of property, plant and equipment at April 30,
Rp51.502.229.457 terutama penambahan peralatan 2016 amounted to Rp51,502,229,457 mainly additional
pabrik atas pembelian alat-alat produksi pabrik pabrik plant equipment on the purchases of the equipments of
baru Perusahaan. Penambahan aset tetap per the new plants. Addition of property, plant and
31 Desember 2015 sebesar Rp371.743.495.885 equipment at December 31, 2015 amounted to
terutama penambahan tanah, gedung pabrik dan Rp371,743,495,885 mainly additional of land, building
peralatan pabrik atas pendirian pabrik-pabrik baru and equipments of the Company’s new plants and
Perusahaan dan diantara penambahan tersebut which there additional amounted to Rp64,640,458,887
terdapat penambahan sebesar Rp64.640.458.887 represent assets inbreng classified as additional capital
merupakan aset yang diinbrengkan menjadi tambahan contribution of PT Waskita Karya (Persero) Tbk based
setoran modal dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk on notarial deed of Yusdin Fahim, S.H., No. 07 dated
berdasarkan akta Notaris Yusdin Fahim, S.H., No. 07 June 30, 2015.
tanggal 30 Juni 2015.
266
41
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Penambahan aset tetap per 31 Desember 2014 Addition of property, plant and equipment as of
sebesar Rp160.404.958.037 terutama penambahan December 31, 2014 amounted to Rp160,404,958,037
tanah, gedung pabrik dan peralatan pabrik atas mainly additional of land, building and equipments of
pendirian pabrik-pabrik baru Perusahaan dan diantara the Company’s new plants and which there additional
penambahan tersebut terdapat penambahan sebesar amounted to Rp153,942,658,103 represents assets
Rp153.942.658.103 merupakan aset yang inbreng and classified as additional paid in capital of
diinbrengkan menjadi tambahan setoran modal dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk based on notarial
PT Waskita Karya (Persero) Tbk berdasarkan akta deed Fathiah Helmi, S.H., No. 60 dated November 21,
Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 60 tanggal 2014.
21 November 2014.

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : Depreciation expenses are allocated as follows :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Harga Pokok Produksi 32,801,160,774 18,629,269,717 84,867,997,590 7,210,563,140 Cost of Goods Production
Beban Umum dan Administratif General and Administration
(Catatan 26) 301,717,608 308,354,490 2,510,818,900 87,754,337 Expenses (Note 26)

Jumlah Beban Penyusutan 33,102,878,382 18,937,624,207 87,378,816,490 7,298,317,477 Total Depreciation Expenses

Aset gedung dan pabrik, mesin dan peralatan pabrik Asset building and plant, machinery and equipment
precast telah diasuransikan dengan nilai of precast plant has been insured for a sum of
pertanggungan sebesar Rp53.304.819.331.222 Rp53,304,819,331,222 against fire and other risks to
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Ramayana
PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Ramayana Tbk Tbk and PT Asuransi Jasindo (Persero) for all types
dan PT Asuransi Jasindo (Persero) untuk jenis of property insurance risk, earthquakes and fires.
pertanggungan property all risk, gempa bumi dan
kebakaran.

Nama Asurandur/ Jenis Aset/ Periode Asuransi/ Nilai Pertanggungan/


Insurer Type of Assets Insurance Period The Sum Insured
Rp
PT Asuransi Jasindo (Persero) Contractor Erection All Risk 10 Desember 2014 s.d 10 Desember 2017 3,045,930,766,990
PT Asuransi Ramayana Tbk Property All Risk 25 Desember 2015 s.d 25 Desember 2016 458,118,797,332
PT Asuransi Tri Pakarta Contractor All Risk 23 Nopember 2015 s.d 23 Nopember 2016 441,773,000,000
PT Asuransi Tri Pakarta Contractor All Risk 23 Nopember 2015 s.d 23 Nopember 2016 245,514,000,000
PT Asuransi Ramayana Tbk Kendaraan Bermotor 25 Desember 2015 s.d 25 Desember 2016 119,318,010,000
PT Asuransi Tri Pakarta Polis Standar Asuransi Gempa Bumi 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 48,813,750,000
PT Asuransi Tri Pakarta Polis Standar Asuransi Gempa Bumi 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 48,813,750,000
PT Asuransi Ramayana Tbk Contractor Plant and Equipment 25 Desember 2015 s.d 25 Desember 2016 31,576,706,500
PT Asuransi Tri Pakarta Polis Standar Asuransi Gempa Bumi 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 9,062,150,200
PT Asuransi Tri Pakarta Property All Risk 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 9,062,150,200
4,457,983,081,222

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan Management believes that the insurance on the
atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk assets insured is sufficient to cover possible losses.
menutup kemungkinan kerugian yang terjadi.

267
42
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

11. Aset Lain-lain 11. Other Assets

30 April 2016/ 31 Desember 2015/


April 30, 2016 December 31,2015
Rp Rp
Kontrak Sewa Jangka Panjang 26,544,445,599 20,971,043,654 Contract Deferred Charges
Aset Tak Berwujud Intangible Assets
Perangkat Lunak 388,310,014 388,310,014 Software
Dikurangi : Akumulasi Amortisasi (156,724,495) (110,407,391) Less: Accumulated Amortization
Jumlah 26,776,031,118 21,248,946,277 Total

Kontrak sewa jangka panjang merupakan biaya sewa Long-term rent contracts represent long term prepaid
dibayar dimuka jangka panjang atas tanah yang rent on land leased by the Company with a period of
disewa oleh Perusahaan dengan jangka waktu 1 to 5 years.
1 sampai dengan 5 tahun.

Perangkat lunak merupakan pembelian Auto Desk Software represents the purchasing of Auto Desk
CAD Design yaitu perangkat lunak yang akan CAD design which will be used for an auxiliary tools
digunakan sebagai alat bantu untuk merancang produk to design products for the planner or designer in a
bagi perencana atau perancang dalam waktu yang relatively short time with a high degree of accuracy.
relatif singkat dengan tingkat keakurasian yang tinggi. The software was purchased on May 1, 2015 from
Perangkat lunak tersebut dibeli pada tanggal perolehan PT Mitra Integrasi Informatika and currently is still
1 Mei 2015 dari PT Mitra Integrasi Informatika. Saat ini under development and refinement stage, therefore it
sedang dalam pengembangan dan penyempurnaan, is not yet amortized.
sehingga belum diamortisasi.

12. Utang Bank Jangka Pendek 12. Short Term Bank Loans

30 April 2016/ 31 Desember 2015/


April 30, 2016 December 31,2015
Rp Rp

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 349,999,999,999 301,784,934,720 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah 349,999,999,999 301,784,934,720 Total

Suku Bunga per Tahun (%) 10.25% 10.25% Interest Rate of per Annum (%)

Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni According to the letter No.BIN/2.2/094/R dated June
2015, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari 10, 2015, the Company entered into the credit
PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut : facilities from PT Bank BNI (Persero) Tbk as follows :
a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp50.000.000.000, a. Revolving Working Capital Loan of
jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 Rp50,000,000,000, the term of loan since date
dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan June 23, 2015 and will be due on June 23, 2016,
perjanjian kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2016. based on loan agreement No. 150 dated June 23,
Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan 2016. Short term loan balance from this credit
30 April 2016 adalah sebesar Rp49,999,999,999. facility as of April 30, 2016 amounting to
Rp49,999,999,999.

268
43
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

b. Kredit Modal Transaksional Rp300.000.000.000, b. Transactional Capital Loan of


jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 Rp300,000,000,000, the term of loan since date
dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan June 10, 2015 and will be due on June 23, 2016,
perjanjian kredit No. 151 tanggal 23 Juni 2016. based on loan agreement No. 151 dated June 23,
Saldo pinjaman sampai dengan 30 April 2016 2016. Short term loan balance from this credit
adalah sebesar Rp300,000,000,000. facility as of April 30, 2016 amounting to
Rp300,000,000,000.

c. Kredit Modal Kerja Supply Chain Financing (SCF), c. Supply Chain Financing (SCF), Bank Guarantee
Bank Garansi dan Letter of Credit (L/C) atau SKBDN and Letter of Credit (L/C) or SKBDN, Working
Rp300.000.000.000, jangka waktu pinjaman sejak Capital Loan of Rp300,000,000,000, the term of
tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016, loan since date June 23, 2015 and will be due on
berdasarkan perjanjian kredit No. 152 tanggal 23 June 23, 2016, based on loan agreement No. 152
Juni 2016. dated June 23, 2016.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: The loan facilities are secured and bounded with:
a. Satu bidang tanah dan bangunan seluas 40.196 m2, a. A plot of land and building, an area of 40,196 m2,
terletak di Desa Kedungwonokerto, Kecamatan located at Desa Kedungwonokerto, Kecamatan
Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
a.n. PT Waskita Beton Precast under the name of PT Waskita Beton
senilai Rp66.038.444.437 sesuai dengan Precast amounted to Rp66,038,444,437
Laporan Konsultan KJPP Piesta according to Consultant KJPP Piesta Report
No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 date February
2015 (Catatan 10) akan diikat Hak Tanah (HT). 24, 2015 (Note 10) will be tied Land Right (HT).

b. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB No.38 b. A plot of land and building with Land Right
tanggal 22 Januari 2015 s/d 16 Januari 2045, seluas (SHGB) No.38 dated January 22, 2015 and the
70.099 m2, terletak di Desa Cibatu, Kecamatan right will be expire on January 16, 2045, an area
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, a.n. of 70,099 m2, located at Desa Cibatu, Kecamatan
PT Waskita Beton Precast (dahulu a.n PT Waskita Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat,
Karya (Persero) Tbk) senilai Rp88.340.004.000 under the name of PT Waskita Beton Precast
(Catatan 10) akan diikat Hak Tanah. (formerly under the name PT Waskita Karya
(Persero) Tbk) amounted to Rp88,340,004,000
(Note 10) will be tied by Land Right.

c. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB c. A plot of land and building with Land Right
No.02/Kalijaya tanggal 16 Pebruari 1988 s/d (SHGB) No.02/Kalijaya dated February 16, 1988
16 Pebruari 2018, seluas 16.620 m2, terletak di and the right will be expire on February 16, 2018,
Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan an area of 16,620 m2, located at Jl. Imam Bonjol
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, a.n. No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang,
PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, under the name
Rp58.218.498.201 (Catatan 10) akan diikat Hak of PT Waskita Karya (Persero) Tbk amounted to
Tanah. Rp58,218,498,201 (Note 10) will be tied Land
Right.

d. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Karawang, Desa d. Equipment/machine/heavy equipment at


Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebesar Karawang Plant, Desa Klari, Kabupaten
Rp299.866.478.836 sesuai Laporan Konsultan KJPP karawang, Jawa Barat amounted to
Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Rp299,866,478,836 according to Consultan KJPP
Pebruari 2015 (Catatan 10) yang akan diikat secara Piesta Report No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015
Fidusia. dated February 24, 2015 (Note 10) will be tied by
fiduciary.

269
44
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

e. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Sidoarjo, Desa e. Equipment/machine/heavy equipment at Sidoarjo


Kedungwonokerto, Jawa Timur, sebesar Plant, Desa Kedungwonokerto, Jawa Timur
Rp175.490.704.294 sesuai Laporan Konsultan KJPP amounted to Rp175,490,704,294 according to
Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Consultan KJPP Piesta Report
Pebruari 2015 (Catatan 10) yang akan diikat secara No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 dated February
Fidusia. 24, 2015 (Note 10) will be tied by fiduciary.
f. Piutang usaha Perusahaan pada tanggal f. Account receivables of the Company as of
31 Desember 2014 sebesar Rp240.461.410.753 December 31, 2014 amounted to
(Catatan 4) yang akan diikat secara fidusia. Rp240,461,410,753 (Note 4) will be tied by
fiduciary.
Pembatasan terhadap tindakan: Negative Convenant:
1. Melakukan perubahan kegiatan usaha 1. Change the business activities as stated in the
sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar article of association that can reduce the ability to
yang dapat mengurangi kemampuan melunasi pay off the credit facility.
fasilitas kredit.
2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan 2. Sell or transfer all of assets of the company in a
seluruh atau sebagian kekayaan/ aset dalam satu single transaction or in multiple transaction, except:
transaksi atau dalam beberapa transaksi kecuali:
 Menjual atau mengalihkan aset dengan  Selling or transferring assets with the provisions
ketentuan yang bersifat arm’s length dan dalam that are arm’s length for the purpose to perform
rangka menjalankan usaha sehari-hari. business activities.
 Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset  Selling or transferring assets as a replace or to
sebagai ganti atau digantikan aset lainnya yang be replaced with another comparable assets or
sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan better in type, nature, and quality.
kualitasnya.
 Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka  Selling or transferring assets for the purpose of
pelaksanaan reorgarnisasi oleh Pemerintah government of the Republic of Indonesia as
Republik Indonesia sepanjang penjualan asset long as the sale of assets did not have a
tersebut tidak mempunyai akibat material. material result.
 Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak  Selling or transferring assets that are not useful
berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan or not used with the requirements of arm’s
yang bersifat arm’s length. length.
3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/ 3. Change the operational of current business that
diusahakan yang dapat menimbulkan akibat may cause material result unless required by
material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang- applicable law.
undangan yang berlaku.

4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, 4. Merger, combining, separation, liquidation or


pembubaran perusahaan maupun rekonstruksi reconstruction of the company except the following
(Tindakan Korporasi), kecuali: requirements:
 Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh  Reorganization can be done by the Government
Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak of the Republic of Indonesia as long as did not
memiliki akibat material. have material result.
 Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam  The corporate actions with other members in
Group dengan ketetentuan bahwa tindakan the group with the provision following the
korporasi tersebut dilakukan. requirements.
 Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh  The Company will be survived as legal entity
peratura perundang-undangan yang berlaku. and will have the legal status after the corporate
action.
5. Melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat 5. Changes of articles of association that can lead to
menimbulkan akibat material. a material result.
6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan 6. Propose file of bankruptcy or postponement of debt
penundaan kewajiban pembayaran hutang kepada payment to authorized parties.
instansi yang berwenang.
270
45
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga 7. Obtain loans from other bank or financial institution
keuangan lain.
Berdasarkan surat dari BNI tanggal 7 Juni 2016 No. Based on the letter from the BNI dated June 7, 2016
BIN/ 2.2/ 391/ R, BNI memberikan persetujuan No. BIN /2.2/391/R , BNI gave a waiver concerning the
pengesampingan (waiver) atas pembatasan restriction to change in the articles of association that
melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat can lead to material result in relation to the Company’s
menimbulkan akibat material terkait rencana plan to conduct an initial public offering of shares .
Perusahaan untuk melakukan proses penawaran
umum perdana saham.

13. Pinjaman Kepada Pemegang Saham 13. Shareholder’s Loan


Berdasarkan surat perjanjian fasilitas pinjaman Based on the letter of credit facility agreement of
pemegang saham No. L.08/P/WK/2016 dan No. shareholders No. L.08/P/WK/2016 and
10/SPN/WBP/2016 tanggal 29 Januari 2016. No. 10/SPN/WBP/2016 dated January 29, 2016.
Perusahaan mendapatkan pinjaman dari PT Waskita The Company received a loan from PT Waskita
Karya (Persero) Tbk, selaku pemegang saham dengan Karya (Persero) Tbk, the shareholder with loan
fasilitas pinjaman sebagai berikut: facilities as follows:
a.Fasilitas pinjaman sebesar Rp. 300.000.000.000 a. The loan facility amounting to Rp300,000,000,000
dengan jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal with a term of six (6 ) months from the date of the
perjanjian dan suku bunga 10.5% pertahun dari agreement and interest rate 10.5 % per annum of
fasilitas pinjaman terhutang. the outstanding loan facility.
b. Fasilitas pinjaman digunakan semata-mata untuk b. The loan facility is used solely to increase
peningkatan kapasitas produksi dan berjanji tidak production capacity and promise not to use the
akan menggunakan fasilitas untuk tujuan dan facility for the other purposes without written
kepentingan lain tanpa persetujuan tertulis. agreement.
c. Perhitungan bunga untuk fasilitas yang ditarik akan c. Calculation of interest for the facility will be drawn
diterapkan bunga-berbunga (Compound Interest) will applied compound interest, therefore the
sehingga penarikan kedua, ketiga dan seterusnya withdrawal of the second, third and so on shall be
setiap penarikan akan dijumlahkan dengan beban summed with existing interest expense.
bunga berjalan.
d. Keterlambatan pembayaran sebagaimana diatur d. Late payments as set forth in this section shall be
dalam pasal ini akan dikenakan denda sebesar subject to a fine of 12.5 % per year.
12,5% pertahun.
e. Utang pokok berikut perhitungan bunga-berbunga e. The following principal debt plus compound
ditambah kewajiban perpajakan, serta denda, wajib interest calculation of tax liabilities, as well as
bayar atau dilunasi dengan cara satu kali fines, shall be paid through one-time payment or
th
pembayaran atau selambat-lambatnya pada bulan at the latest in all six (6) months of this
ke-6 (enam) perjanjian ini. agreement.

14. Utang Usaha 14. Account Payables


30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
Pemasok 32,671,988,166 61,310,920 -- Supplier
Sewa Alat 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Rental Equipment
Jumlah Pihak-pihak Berelasi 33,063,008,166 1,737,110,920 279,300,000 Total Related Parties
Pihak-pihak Ketiga Third Parties
Pemasok 878,965,578,128 712,148,382,386 129,286,568,577 Suppliers
Sewa Alat 28,990,561,374 13,782,864,474 1,412,949,400 Rental Equipment
Subkontraktor 9,072,037,610 1,873,062,423 190,827,525 Subcontractors
Mandor 18,475,281,487 625,047,488 -- Foreman
Lainnya -- 2,662,000 -- Others
Jumlah Pihak-pihak Ketiga 935,503,458,599 728,432,018,771 130,890,345,502 Total Third Parties
Jumlah 968,566,466,765 730,169,129,691 131,169,645,502 Total
271
271
46
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Rincian saldo utang pemasok sebagai berikut: Following the details of accounts payables to
suppliers:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak Berelasi/ Related Parties
PT Waskita Karya Tbk 32,609,015,146 -- --
Koperasi Waskita 62,973,020 61,310,920 --
Jumlah Pihak-pihak Berelasi/
Total Related Parties 32,671,988,166 61,310,920 -

Pihak Ketiga/ Third Parties


PT Citra Baru Steel 59,194,483,450 40,892,526,428 --
PT Janti Sarana Material Beton 57,233,824,606 27,126,771,804 4,910,019,652
PT Sinar Indah Jaya Kencana 43,063,476,752 42,306,557,801 6,546,622,767
PT Kingdom Indah 36,469,725,482 38,976,590,804 17,494,583,814
PT Intiniaga Sukses Abadi 27,141,811,866 -- --
PT Sekasa Mitra Utama 24,882,588,398 -- --
PT Sumiden Serasi Wire Products 23,134,013,915 -- --
PT Multi Welindo 22,609,060,135 -- --
CV Serasan Sekundang Mandiri 22,250,863,887 -- --
PT Tiga Sekawan Serasi 21,837,223,399 29,053,285,452 5,286,728,390
PT Kiswire Indonesia 21,560,198,790 -- --
Lainnya (di bawah Rp 20 Milyar)/
Others (below Rp 20 Billion) 519,588,307,448 533,792,650,097 95,048,613,954
Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 878,965,578,128 712,148,382,386 129,286,568,577
Jumlah/ Total 911,637,566,294 712,209,693,306 129,286,568,577

Rincian saldo utang sewa alat sebagai berikut : Following the details of rental equipment payables :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
Koperasi Waskita 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Koperasi Waskita
Jumlah Pihak-pihak Berelasi 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Total Related Parties
Pihak-pihak Ketiga Third Parties
PT Padu Karya Jaya Nusa 4,777,107,739 -- -- PT Padu Karya Jaya Nusa
PT Swarna Cinde Raya 4,399,796,869 -- -- PT Swarna Cinde Raya
CV Armada Mix 4,376,462,370 -- -- CV Armada Mix
PT Tugu Beton Semesta Abadi 4,020,953,053 -- -- PT Tugu Beton Semesta Abadi
Lainnya (di bawah Rp 4 Milyar) 11,416,241,343 13,782,864,474 1,412,949,400 Others (below Rp 5 Billion)
Jumlah Pihak-pihak Ketiga 28,990,561,374 13,782,864,474 1,412,949,400 Total Third Parties
Jumlah 29,381,581,374 15,458,664,474 1,692,249,400 Total

Rincian saldo utang subkontraktor sebagai berikut : Following the details of account payables to
subcontractors :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Ketiga/ Third Parties
PT Tiga Sekawan Serasi 4,429,311,713 -- --
Lainnya (di bawah Rp 4 Milyar)/
Others (below Rp 4 Billion) 4,642,725,897 1,873,062,423 190,827,525
Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 9,072,037,610 1,873,062,423 190,827,525

272
47
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Rincian saldo utang mandor sebagai berikut : Following the details of accounts payables to
foreman :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Ketiga/ Third Parties
Aming 9,757,363,662 -- --
Sudarsono 4,967,909,498 -- --
Lainnya (di bawah Rp 4 Milyar)/
Others (below Rp 4 Billion) 3,750,008,327 625,047,488 --
Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 18,475,281,487 625,047,488 --

Rincian saldo utang lainnya sebagai berikut : Following the details of other account payables :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Ketiga/ Third Parties
Putra -- 2,662,000 --
Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties -- 2,662,000 --

Utang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai The accounts payables by age (day) category is as
berikut : follows :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Utang Pemasok Suppliers Payable
> 30 - 90 hari > 30 - 90 days
Belum Jatuh Tempo 325,613,852,610 39,032,897,889 85,873,333,010 Before Due Date
Sudah Jatuh Tempo 192,433,058,520 234,312,480,693 43,413,235,567 After Due Date
> 90 - 180 hari - Sudah > 90 - 180 days - After
Jatuh Tempo 203,523,040,116 88,234,949,229 -- Due Date
> 180 - 360 hari - Sudah > 180 - 360 days - After
Jatuh Tempo 116,744,365,370 269,736,048,236 -- Due Date
> 360 hari - Sudah > 360 days - After
Jatuh Tempo 73,323,249,678 80,893,317,259 -- Due Date
Jumlah 911,637,566,294 712,209,693,306 129,286,568,577 Total

Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang All trade payables denominated in Rupiah.
Rupiah.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga There is no collateral and interest in regards with the
dengan utang usaha. trade payables.

15. Utang Bruto Kepada Pihak Ketiga 15. Gross Amount Due to Third Parties

Utang bruto merupakan utang atas pembelian Gross amount due to suppliers represent payable the
persediaan bahan baku yang belum diterima purchase of raw material inventories which has not
penagihan dari vendor karena belum memenuhi syarat received the invoice from suppliers because the
pembayaran sesuai dengan Surat Pemesanan payment is not eligible yet in accordance with the
Material. Rincian saldo utang bruto per 30 April 2016, Order Material. Details of the gross amount due to
31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014 sebagai suppliers balance as of April 30, 2016, December 31,
berikut : 2015, and December 31, 2014 as follows :
273
48
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Utang Bruto Pihak-pihak Ketiga/
Gross Amount Due To Suppliers
PT Citra Baru Steel 246,816,105,866 117,043,707,859 --
PT Tiga Sekawan Serasi 128,352,453,377 -- --
PT Kingdom Indah 101,884,457,375 49,726,130,841 30,279,602,543
PT Kay Pi Transmalindo 52,168,222,241 -- --
PT Subur Buana Raya 28,920,773,283 -- --
PT Tensindo Kreasi Nusantara 28,800,383,370 36,562,876,415 --
PT Wirya Krenindo Perkasa 26,626,818,289 -- --
TanpaMitra 26,378,155,936 -- --
PT Permata Raya Transport 26,112,044,434 -- --
CV Serasan Sekundang Mandiri 25,252,431,741 -- --
PT Bintang Jaya Pratama Indonesia 21,853,470,093 -- --
PT Surya Indo Niaga 20,078,859,750 -- --
CV Kartika Teknik -- 35,012,306,412 --
PT Mihrab Rafa Sejahtera -- 20,082,087,619 --
CV Norita Artistika -- 24,435,868,201 --
PT Hamimah Global Indo Bussiness -- 31,532,845,937 --
PT Sumiden Serasi Wire Products -- 189,523,062,353 --
PT Intisumber Bajasakti -- 167,310,000,000 --
PT Berkat Jaya Niagatama -- 128,772,025,289 --
PT Global Agung Pratama -- 61,209,988,687 --
PT Kiswire indonesia -- 24,506,459,621 --
Mandor Safari -- 22,013,054,833 --
PT Sekasa Mitra Utama -- -- 95,660,663,413
Lainnya (di bawah Rp 20 Milyar)/
Others (below Rp 20 Billion) 301,056,543,898 154,487,634,727 158,975,028,591
Jumlah 1,034,300,719,653 1,062,218,048,794 284,915,294,547

16. Beban Akrual 16. Accrued Expenses


30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp

Beban Kantor 58,493,278,155 67,290,785,997 47,665,842,104 Office Expenses


Beban Umum 8,968,519,991 8,944,427,167 52,213,849 General Expenses
Beban Bunga 5,302,138,413 8,799,372 -- Interest Expenses
Beban Pegawai 567,477,564 917,512,952 97,068,251 Employee Expenses
Beban Operasional 38,586,374 26,726,461 200,341,940 Operational Expenses
Jumlah 73,370,000,497 77,188,251,949 48,015,466,144 Total

Beban akrual terdiri dari operasional Perusahaan Accrued expenses of the Company’s operational
adalah utang sehubungan dengan kegiatan represent payables in line with the Company’s
operasional Perusahaan, beban kantor, beban operational activities, office expenses and others
pegawai dan beban umum. expenses.

Beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman Interest payable represent interest expenses on
Perusahaan yang belum dibayar per 30 April 2016 dan the Company’s interest loan which has not paid yet as
per 31 Desember 2015. of April 30, 2016 and as of December 31, 2015.

274
49
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

17. Uang Muka dari Pelanggan 17. Advances from Customers


30 April/ April 30 31 Desember/ December 31,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-Pihak Berelasi/Related Parties
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Divisi I 28,321,326,457 -- --
Divisi Regional Barat 18,845,150,039 8,127,511,495 --
Divisi Divisi Regional Timur 3,681,628,295 9,088,121,727 --
Divisi II 1,635,392,700 83,430,000 --
KSO Pers Bap - Waskita - Wika 1,090,890,000 -- --
KSO Waskita Karya - Basuki 2,349,755,100 -- --
Lainnya (di bawah Rp 1 Milyar)/ Others (below Rp 1 Billion) 1,773,862,536 661,570,000 --
Jumlah Pihak-pihak Berelasi/Total Related Parties 57,698,005,127 17,960,633,222 --

Pihak-Pihak Ketiga/Third Parties


KSO Sacna - Basuki 6,502,140,000 -- --
KG-NRC 3,673,052,000 4,811,412,000 --
PT Dharma Perdana Muda 3,416,018,600 3,416,018,600 300,000,000
PT Kreasi Maju Bersama 1,669,265,680 1,669,265,680 --
PT Girder Indonesia 1,512,218,862 1,512,218,862 --
PT Daya Mulya Turangga 1,119,431,300 1,119,431,300 --
PT Kreasindo Putra Bangsa 1,066,392,000 1,901,732,400 --
PT Sinar Krenceng Utama 1,064,351,400 1,064,351,400 200,000,000
PT Karya Bangun Semesta 1,005,900,000 121,500,000 --
Lainnya (di bawah Rp 1 Milyar)/ Others (below Rp 1 Billion) 11,960,830,952 14,571,857,579 1,671,280,900
Jumlah Pihak-pihak Berelasi/Total Third Parties 32,989,600,794 30,187,787,821 2,171,280,900
Jumlah/Total 90,687,605,921 48,148,421,043 2,171,280,900

18. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 18. Other Short Term Liabilities
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 106,652,445,775 -- -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Jasa Produksi 2,364,000,000 2,364,000,000 -- Production Benefit
Tantiem 2,000,000,000 2,000,000,000 -- Tantiem
Jamsostek 258,460,340 24,616,306 83,918,259 Jamsostek
DPLK 47,864,988 -- 10,304,542 DPLK
Jumlah 111,322,771,103 4,388,616,306 94,222,801 Total

Liabilitas kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk Liabilities to PT Waskita Karya (Persero) Tbk represent
merupakan tagihan-tagihan operasional Perusahaan operational expenses of the Company which has been
yang dibayar terlebih dahulu oleh PT Waskita Karya paid by PT Waskita Karya (Persero) Tbk related to the
(Persero) Tbk dan beberapa transaksi reimbursement permanent employees of PT Waskita and others
lainnya. reimbursement transactions.
Berdasarkan Risalah Rapat Direksi Perusahaan Based on Minutes of Meeting of Directors dated
tanggal 15 Desember 2015 tentang pemberian jasa December 15, 2015 related to the production benefit
produksi tahun 2016 kepada pegawai Perusahaan, for the year 2016 to the Company’s employee, the
estimasi jasa produksi kepada karyawan dan tantiem estimation of production benefits to the Company’s
Direksi tahun 2016 ditetapkan sebesar employee amounted to Rp2,364,000,000.
Rp2.364.000.000.
19. Utang Bank Jangka Panjang 19. Long Term Bank Loans
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
Fasilitas Kredit Sindikasi 977,405,488,887 459,255,313,244 -- Sindication Credit Facility
Fasilitas Kredit Investasi 21,342,825,099 -- -- Investment Credit Facility
Jumlah 998,748,313,986 459,255,313,244 -- Total
Dikurangi: Bagian Jatuh Deduction: Current
Tempo dalam 1 Tahun (21,342,825,099) -- Portion
Bagian Jangka Panjang 977,405,488,887 459,255,313,244 -- Long Term Investments

Suku Bunga per Tahun (%) 10.25% 10.25% -- Interest Rate of per Annum (%)
275
50
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

A. Utang Bank Sindikasi A. Syndicated Bank Loan


Berdasarkan surat No. LMC1/2/442/R dari Akta 1According to letter No. LMC1/2/442/R from Credit
Perjanjian Credit No.66 tanggal 30 Oktober 2015 oleh /Agrrement Deed No. 66 dated October 30, 2015 by
Notaris Aryani L. Rachim, S.H., di Jakarta. Perusahaan 2Notary Aryani L. Rachim, S.H., at Jakarta. Company
memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan entered into the a Working Capital Credit with
perjanjian sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia sindicate agreement facilities from PT Bank Negara
(Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Rakyat
(Persero) Tbk untuk proyek Tol Bekasi-Cawang- Indonesia (Persero) Tbk for the project of Bekasi-
Kampung Melayu Tahap I sebesar Cawang-Kampung Melayu Highways Section I
Rp1.705.720.000.000. Jangka waktu pinjaman sejak amounted to Rp1,705,720,000,000. The term of loan
tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan 10 Agustus since date October 30, 2015 and will be due on
2018. Fasilitas pinjaman ini terdiri dari : August 10, 2018. The loan facilities consist of :
a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rp852.860.000.000. amounted to Rp852,860,000,000.
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar b. PT Bank Rakyat Indonesia (Peprsero) Tbk
Rp852.860.000.000. amounted to Rp852,860,000,000.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: The loan facility is guaranteed and bound with:
a. Tagihan/ Piutang Proyek yang dibiayai diikat a. Receivables of project financed and bonded by
Fidusia sebesar 100% dari nilai kontrak. Fiduciary at 100% of the contract value.

b. Kepemilikan 60% saham PT Kresna Kusuma b. Ownership 60% shares in PT Kresna Kusuma
Dyandra Marga oleh Waskita Toll Road Dyandra Waskita Marga Toll Road.

c. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi- c. Toll Road Concession Right of Bekasi-Cawang-
Cawang-Kampung Melayu berdasarkan Perjanjian Kampung Melayu based Toll Road Concession
Pengusahaan Jalan Tol (Cessie), termasuk hak Agreement (Cessie), including the right to
untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol transfer Tenure Toll Road Bekasi-Cawang-
Bekasi-Cawang-Kampung Melayu kepada pihak Kampung Melayu to third parties and / or appoint
ketiga dan/atau menunjuk Pihak Ketiga sebagai a Third Party Operator Toll Road, as the
Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari implementation of Management Rights Act of
ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol provisions Toll Road (Cessie).
(Cessie).
d. Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai d. The bill on insurance claims projects financed
diikat secara Fidusia sebesar 100% dari nilai and bonded fiduciary equal to 100% of the
pertanggungan. insured amount.

Pembatasan terhadap tindakan: Covenant:


a. Mengalihkan/ menyerahkan kepada pihak lain, a. Hand over to other parties, partially or entirely on
sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban the rights and obligations arising in connection
yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit. with the credit facility.
b. Melakukan perubahan kegiatan usaha b. Making changes to business activities as listed in
sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar the basic budget of debtors can reduce the ability
Debitur yang dapat mengurangi kemampuan of debtors to pay off the credit facility.
Debitur melunasi fasilitas kredit.
c. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan c. Propose for bankruptcy or a request for a delay
penundaan kewajiban pembayaran utang kepada debt obligations to the relevant authorities.
instansi yang berwenang.
d. Mengikat diri sebagai penanggung atau penjamin d. Act as a guarantor of debt or pledge the assets
hutang atau menjaminkan harta kekayaan to other parties related to certain assets as
perusahaan kepada pihak lain yang terkait dengan collateral to the debtor syndication.
asset tertentu yang dijaminkan kepada debitur
sindikasi.

276
51
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

e. Melakukan perubahan atas Perjanjian Jual Beli e. Make changes to the Conditional Sale and
Bersyarat dengan hak untuk membeli kembali atas Purchase Agreement with the right to repurchase
saham-saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga the shares of PT Kresna Kusuma Dyandra
No. 24 tanggal 17 Oktober 2014 yang dibuat Highways No. 24 dated October 17, 2014 made
dihadapan Jose Dima Satria, S.H. M.Kn, Notaris di in presence of Jose Dima Satria, SH M.Kn,
Jakarta. Notary in Jakarta.

f. Menyewakan asset yang dijaminkan di Kreditur f. Rent the assets pledged in Syndicated Creditors
Sindikasi kepada pihak lain. to other parties.

g. Melakukan penjualan Aktiva Tetap per Tahun g. Making sales of fixed assets per year exceeds
melebihi nilai Rp500.000.000.000. the value Rp 500,000,000,000.

B. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk B. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal According to the letter No.BIN/2.2/094/R dated June
10 Juni 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas 10, 2015, the Company entered into the credit
kredit dari PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai facilities from PT Bank BNI (Persero) Tbk as follows :
berikut :
a. Kredit Investasi Rp481.101.000.000, jangka a. Investment Loan of Rp481,101,000,000, the
waktu pinjaman sejak tanggal 10 Juni 2015 dan termloan since June 10, 2015 and will be due on
jatuh tempo 9 Juni 2021 dengan grace period June 9, 2021 with 12 month grace period. Long
selama 12 bulan. Saldo Pinjaman dengan term loan balance from this credit facility as of
fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah April 30, 2016 amounting to Rp21,342,825,099.
sebesar Rp21.342.825.099.
b. Kredit Investasi Interest During Constuction b. Interest During Construction (IDC) Loan of
(IDC) Rp9.666.000.000, jangka waktu pinjaman Rp9,666,000,000, the term of loan since
sejak tanggal 10 Juni 2015 dan jatuh tempo 9 June 10, 2015 and will be due on June 9, 2021
Juni 2021 dengan grace period selama with 12 months grace period. As of April 30, 2016,
12 bulan. Sampai dengan tanggal 30 April 2016, the Company has not yet used the credit facility.
Perusahaan belum menggunakan fasilitas
pinjaman tersebut.

20. Uang Muka Jangka Panjang 20. Long Term Advances

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pihak-Pihak Berelasi Related Parties
PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Divisi I 106,764,104,198 109,330,169,939 -- Division I
Jumlah Pihak-pihak Berelasi 106,764,104,198 109,330,169,939 -- Total Related Parties

Merupakan uang muka pesanan dari pemberi kerja Represent contract advances from the project owner
atas kontrak pekerjaan dengan jangka waktu lebih dari on work agreement with the maturity date more than
satu tahun. one year.

21. Liabilitas Imbalan Paskakerja 21. Employee Benefits Liabilities

Perusahaan menghitung dan membukukan beban dan The Company calculated and recorded employee
liabilitas imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang benefits expenses and liabilities based on Labor Law
Tenaga Kerja No.13 tahun 2003. No.13 year 2003.

277
52
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Penilaian aktuaris atas estimasi manfaat karyawan Actuarial valuation of post employment employee
pasca kerja tanggal 30 April 2016 dan 31 Desember benefits as of April 30, 2016 and December 31, 2015
2015, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria was conducted by the actuarial consulting firm of
PT Praptasentosa Gunajasa No. 959-LV-PSGJ-V-2016 PT Praptasentosa Gunajasa No. 959-LV-PSGJ-V-
tanggal 18 Mei 2016. Penggunaan teknik aktuarial atas 2016 dated May 18, 2016. Using of actuarial
imbalan paska kerja dilakukan dengan cara techniques to calculate the benefits has been done
mendiskontokan imbalan dalam menentukan nilai kini by discounting benefits in determining the present
dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini, value of defined benefit obligations and current
berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC service costs, based onthe Projected Unit Credit
Method). Method (PUC Method).

Asumsi aktuarial pada tanggal 30 April 2016 dan Actuarial assumptions as of April 30, 2016 and
31 Desember 2015 sebagai berikut : December 31, 2015 was as follows :

30 April 2016 dan 31 Desember 2015/


April 30, 2016 and December 31, 2015

Tingkat Kematian Mengikuti Tabel Mortalita Indonesia Tahun 2011/ Mortality Rate
Based on Table of Indonesian Mortality 2011
Umur Pensiun Normal 56 Tahun/ Years Normal Pension Age
Tingkat Cacat 0% per tahun/ per annum Disability Rate
Kenaikan Gaji 8% per tahun/ per annum Salary Increment
Tingkat Diskonto 8% (2015: 9%) Discount Rate
Perhitungan Manfaat Pensiun Projected Unit Credit Pension Benefit’s Calculation
Tingkat Pengunduran Diri 2% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier Future Pension Increment Rate
sampai dengan usia 50 tahun/
2% on age 20 years and declining linearly
until age 50 years

Program liabilitas imbalan pasti memberikan eksposur Defined benefit liability program provides
Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko the Company's exposure to the actuarial risk as the
risiko tingkat bunga, dan risiko gaji. risk of interest rate risk and the risk of salary.

Risiko Tingkat Bunga Interest Rate Risk


Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan The present value of the defined benefit obligation is
menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan calculated using a discount rate determined by
dengan mengacu pada imbal pasti hasil obligasi reference to the yield definite results of high-quality
korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga corporate bonds. Lower interest rates would
obligasi akan meningkatkan liabilitas program. increase the liability bond program.

Risiko Gaji Risk of Salary


Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan The present value of the defined benefit obligation is
mengacu pada gaji masa depan peserta program. calculated by reference to the salary of the future
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan program participants. Thus, the salary increase
meningkatkan liabilitas program itu. program participants will increase the liabilities of the
program.

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan Significant actuarial assumptions to determine the
liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan defined benefit obligation is a discount rate and
kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis expected salary increases. Sensitivity analysis
dibawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing below is determined based on the respective
perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir changes in the assumptions which may occur at the
periode pelaporan, dengan semua asumsi yang lain end of the reporting period, with all other
konstan. assumptions constant.

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja bersih di laporan Movements of net post-employment benefit liabilities
posisi keuangan adalah sebagai berikut: in the statement of financial position is as follows:
278
53
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

30 April 2016/ 31 Desember 2015/


April 30, 2016 December 31,2015
Rp Rp
Liabilitas Bersih Awal Tahun 816,122,609 -- Net Liabilities - Beginning of Year
Beban Tahun Berjalan 313,590,638 816,122,609 Current Year Expense
Penghasilan Komprehensif Other Comprehensive
Lain Tahun Berjalan 348,111,755 -- Income for the Year
Iuran Pemberi Kerja -- -- Employer Contribution
Liabilitas Bersih Akhir Tahun 1,477,825,002 816,122,609 Net Liabilities End of the Year

Rincian beban imbalan pascakerja yang diakui dalam Details of post-employment benefits expense
laporan laba rugi adalah sebagai berikut: recognized in the profit or loss are as follows:

30 April 2016/ 31 Desember 2015/


April 30, 2016 December 31,2015
Rp Rp
Biaya Jasa Kini 289,106,960 816,122,609 Current Service Cost
Biaya Bunga 24,483,678 -- Interest
Biaya yang Diakui Cost Recognized
di Laba Rugi 313,590,638 816,122,609 in Profit and Loss

Mutasi Penghasilan Komprehensif Lain adalah Movements of Other Comprehensive Income are as
sebagai berikut: follows:

30 April 2016/ 31 Desember 2015/


April 30, 2016 December 31,2015
Rp Rp
Penghasilan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -
Awal Periode -- -- Beginning of Period
Penghasilan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -
Periode Berjalan 348,111,755 -- Current Period
Penghasilan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -
Akhir Periode 348,111,755 -- End of Period
Pajak Penghasilan Terkait (87,027,939) -- Related Income Tax
Pengukuran Kembali Remeasurement of Other
Penghasilan Komprehensif Lain 261,083,816 -- Comprehensive Income

Analisa sensitivitas perubahan kenaikan atau Sensitivity analysis to change of increase or decrease
penurunan 1% terhadap tingkat diskonto adalah on discounted rate as follows:
sebagai berikut:

30 April/ April 30, 2016 31 Desember/ December 31, 2015


Nilai Kini Kewajiban/ Biaya Jasa Kini/ Nilai Kini Kewajiban/ Biaya Jasa Kini/
Present Value Current Service Present Value Current Service
Analisis Sensitivitas/ Obligation Cost Obligation Cost
Sensitivity Analysis Rp Rp Rp Rp

Perubahan Tingkat Diskonto/


Changes of Discounted Rate
Naik/ Increase 1% 1,365,603,972 254,919,626 719,653,324 719,653,324
Turun/ Decrease 1% 1,614,901,606 330,809,289 933,348,649 933,348,649

279
54
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

22. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor 22. Share Capital and Additional Paid in Capital

a. Modal Saham a. Share Capital


Susunan pemegang saham pada tanggal 30 April The composition of the Company’s shareholders as
2016, 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai of April 30, 2016, 31 December 2015 and 2014 are
berikut: as follows:

30 April 2016/April 30, 2016


Jumlah Persentase Jumlah Modal
Saham/ Kepemilikan/ Disetor/
Total Percentage Total Paid-Up
Shares of ownership Capital
% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 1,135,055 99.9999% 1,135,055,000,000 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Koperasi Waskita 1 0.0001% 1,000,000 Koperasi Waskita
Jumlah 1,135,056 100.00% 1,135,056,000,000 Total

31 Desember 2015/December 31, 2015


Jumlah Persentase Jumlah Modal
Saham/ Kepemilikan/ Disetor/
Total Percentage Total Paid-Up
Shares of ownership Capital
% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 835,055 99.9999% 835,055,000,000 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Koperasi Waskita 1 0.0001% 1,000,000 Koperasi Waskita
Jumlah 835,056 100.00% 835,056,000,000 Total

31 Desember 2014/December 31, 2014


Jumlah Persentase Jumlah Modal
Saham/ Kepemilikan/ Disetor/
Total Percentage Total Paid-Up
Shares of ownership Capital
% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 617,571 99.9998% 617,571,000,000 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Koperasi Waskita 1 0.0002% 1,000,000 Koperasi Waskita
Jumlah 617,572 100.00% 617,572,000,000 Total

Berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai Based on the Company's Deed of circular
pengganti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) resolution of the shareholders in lieu of an
No. 07 tanggal 10 Pebruari 2016 yang dibuat extraordinary General Meeting of Shareholders
dihadapan Yusdin Fahim, S.H., pemegang saham (GMS) No. 07 dated February 10, 2016, by
setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan Yusdin Fahim, S.H., the shareholders approved to
disetor penuh sebanyak 300.000 lembar saham increase the issued and fully paid capital of
dengan nominal Rp300.000.000.000. Sehingga per 300,000 shares with nominal amount of
30 April 2016 modal yang ditempatkan dan disetor Rp300,000,000,000. Therefore as of April 30,
penuh menjadi Rp1.135.056.000.000 atau 2016 the issued and fully paid capital are
1.135.056 lembar saham. amounting to Rp1,135,056,000,000 equivalent to
1,135,056 shares.
Pada bulan Juni 2015 peningkatan modal In June 2015, the Company has increased its
ditempatkan dan disetor penuh dilakukan issued and fully paid capital based on the deed of
berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai circular resolution of the shareholders in lieu of an
pengganti RUPS No. 08 tanggal 30 Juni 2015 yang extraordinary GMS No. 08 dated June 30, 2015
dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., dimana by Notary Yusdin Fahim, SH, where shareholders
pemegang saham setuju untuk peningkatan modal agreed to increase the issued and fully paid
ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 135.000 capital of 135,000 shares with nominal amount of
lembar saham dengan nominal Rp135.000.000.000. Rp135.000.000.000.

280
55
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Kemudian berdasarkan Akta keputusan sirkuler Later on, based on the deed of circular resolution
sebagai pengganti RUPS No. 05 tanggal 15 Juli of the shareholders in lieu of an extraordinary
2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., GMS No. 05 dated July 15, 2015 by Notary
pemegang saham setuju untuk peningkatan modal Yusdin Fahim, SH, the shareholders agreed to
ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 82.556 increase the issued and fully paid capital of
lembar saham dengan nominal Rp82.556.000.000. 82,556 shares with nominal amount of
Keseluruhan meningkatkan modal ditempatkan dan Rp82,556,000,000. The above capital contribution
disetor adalah melalui setoran non kas (inbreng) are made through transferred of non-cash assets
berupa tanah, bangunan, sarana pelengkap lainnya, (inbreng) consisting of land, buildings, other
dan mesin dan peralatan. Sehingga per assets, and machinery and equipment. As of
31 Desember 2015 jumlah modal yang ditempatkan December 31, 2015 the issued and fully paid
dan disetor penuh adalah sebesar capital are amounted to Rp835,056,000,000
Rp835.056.000.000 atau sebanyak 835.056 lembar equivalent to 835,056 shares.
saham.

Berdasarkan Akta pendirian Perusahaan No.10 Based on the Company's establishment Deed
tanggal 7 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan No.10 dated October 7, 2014 by Notary Fathiah
Notaris Fathiah Helmi. S.H., ditetapkan jumlah Helmi. SH, the total amount of the Company's
modal dasar Perusahaan adalah authorized capital is Rp100,000,000,000 divided
Rp100.000.000.000 yang terbagi atas 100.000 into 100,000 shares with par value of
lembar saham masing-masing bernilai Rp1,000,000 per share. The amount of issued
Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah and fully paid capital were Rp25,000,000,000.
ditempatkan dan disetor penuh sebesar
Rp25.000.000.000.

Kemudian berdasarkan Akta keputusan sirkuler Later, based on the deed of circular resolution of
sebagai pengganti RUPS No. 60 tanggal the shareholders in lieu of an extraordinary GMS
21 November 2014 yang dibuat dihadapan Notaris No. 60 dated November 21, 2014 by Notary
Fathiah Helmi. S.H., pemegang saham setuju untuk Fathiah Helmi. SH, the shareholders agreed to
melakukan meningkatkan modal dasar Perusahaan increase the Company's authorized capital from
dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp100,000,000,000 to Rp2,470,288,000,000 which
Rp2.470.288.000.000 yang terbagi menjadi divided into 2,470,288 shares with par value of
2.470.288 lembar saham dan masing-masing Rp1,000,000. The amount of issued and fully paid
saham mempunyai nominal Rp1.000.000. Dari capital amounted to Rp592,500,000,000
modal dasar tersebut yang ditempatkan dan disetor consisting of cash contribution amounted to
adalah sebesar Rp592.500.000.000 yang terdiri dari Rp353,845,000,000 and non cash assets (inbreng)
Penyetoran tunai sebesar Rp353.845.000.000 dan of Rp238,655,000,000 in the form of land,
Rp238.655.000.000 dalam bentuk tanah, buildings, project building, inventories, and project
bangunan, gedung proyek, persediaan dan equipment. As of December 31, 2014 the number
peralatan proyek. Sehingga per 31 Desember 2014 of issued and fully paid capital amounted to
jumlah yang telah ditempatkan dan disetor penuh 617,572 shares with totaling to
sebanyak 617.572 saham dengan nominal Rp617,571,000,000 contributed by the Parent
Rp617.572.000.000 oleh Entitas Induk dan sebesar Entity and Rp1,000,000 contributed by Koperasi
Rp1.000.000 Modal yang ditempatkan dan disetor Waskita.
penuh oleh Koperasi Waskita.

Ringkasan setoran modal yang dilakukan adalah A summary of capital contribution made are as
sebagai berikut : follows:

281
56
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Modal Saham Shares
Modal Dasar - 2.470.288 saham, Authorized Capital - 2,470,288 shares,
nilai nominal Rp 1.000.000 per saham each share par value of Rp 1,000,000
pada 31 Desember 2015 dan 2014 2,470,288,000,000 2,470,288,000,000 2,470,288,000,000 as of December 31, 2015 and 2014
Penyertaan Modal Paid-up Capital
PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Modal Disetor dan Ditempatkan 813,844,000,000 513,844,000,000 378,844,000,000 Paid-up Capital
Inbreng Aset Tetap dan Persediaan Tahap I: Inbreng Fixed Assets and Inventories Phase I:
Persediaan 30,702,000,000 30,702,000,000 30,702,000,000 Inventories
Aset Tetap: Fixed Assets:
Tanah 46,074,000,000 46,074,000,000 46,074,000,000 Land
Bangunan dan Gedung 9,227,000,000 9,227,000,000 9,227,000,000 Building
Peralatan Proyek 152,724,000,000 152,724,000,000 152,724,000,000 Project Equipment
Jumlah 1,052,571,000,000 752,571,000,000 617,571,000,000 Total
Inbreng Aktiva Tetap dan Persediaan Tahap II: Inbreng Fixed Assets and Inventories Phase II:
Tanah 33,670,000,000 33,670,000,000 -- Land
Bangunan dan Gedung 37,021,000,000 37,021,000,000 -- Building
Peralatan Proyek 11,793,000,000 11,793,000,000 -- Project Equipment
Jumlah 82,484,000,000 82,484,000,000 -- Total
Jumlah Penyertaan Modal Total Paid-up Capital of
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 1,135,055,000,000 835,055,000,000 617,571,000,000 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Koperasi Waskita Koperasi Waskita
Modal Disetor dan Ditempatkan 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Paid-up Capital
Jumlah 1,135,056,000,000 835,056,000,000 617,572,000,000 Total

b. Tambahan Modal Disetor b. Additional Paid in Capital


Pada tahun 2014 dan 2015 Perusahaan menerima In 2014 and 2015 the Company received
setoran modal selain kas (inbreng) dari PT Waskita contribution from its Prent Entity (note 22.a) which
Karya (Persero) Tbk (Entitas Induk) (catatan 22.a). consideration transferred other than cash. The asset
Setoran inbreng tersebut dilakukan dalam 2 tahap. transfer was carried out in 2 stage. Stage I was
Tahap I berdasarkan Akta Perubahan Anggaran based on the Deed of Amendment of the Company
Dasar Perusahaan No 60 tanggal 21 November Article of Association No. 60 dated November 21,
2014 sebesar Rp238.727.000.000, jenis setoran 2014 with total value of transferred of
modal yang diinbrengkan terdiri dari persediaan, Rp238,727,000,000, consist of inventory, land,
tanah, bangunan dan gedung, dan peralatan proyek building and project equipment each amounted to
masing-masing sebesar Rp30.702.000.000, Rp30,702,000,000, Rp46,074,000,000,
Rp46.074.000.000, Rp9.227.000.000, dan Rp9,227,000,000, and Rp152,724,000,000,
Rp152.724.000.000. Tahap II berdasarkan Akta respectively. Stage II was based on the Deed of
Penyertaan Inbreng Nomor 8 tanggal 30 Juni 2015 Assets Transferred No. 8 dated June 30, 2015 with
sebesar Rp82.484.000.000, jenis setoran modal total of Rp82,484,000,000, consist of land, building
yang diinbrengkan terdiri dari tanah, bangunan dan and project equipment each amounted to
gedung, dan peralatan proyek masing-masing Rp33,670,000,000, Rp37,021,000,000, and
sebesar Rp33.670.000.000, Rp37.021.000.000, dan Rp11,793,000,000.
Rp11.793.000.000.

Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis entitas These transactions constitute a business
sepengendali antara Perusahaan dengan combination involving entities under common
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Entitas Induk). control. The Company recorded difference between
Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar the fair value of the consideration transferred and
jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai tercatat asset’s carrying amount as part of additional paid in
aset pada pos tambahan modal disetor dengan capital with details as of April 30, 2016, December
rincian pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 31, 2015, and December 31, 2014 are ase follows:
2015, dan 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:

282
57
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

30 April 2016/April 30, 2016 dan/and 31 December 2015/ December 31, 2015
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Selisih/
Carrying Amount Fair Value Difference
Rp Rp Rp
Tanah 18,336,222,851 79,744,000,000 (61,407,777,149) Land
Gedung 45,827,683,787 46,248,000,000 (420,316,213) Buliding
Peralatan 154,409,555,664 164,404,000,000 (9,994,444,336) Equipments
Kendaraan 9,654,687 113,000,000 (103,345,313) Vehicle
Persediaan 29,073,677,059 30,702,000,000 (1,628,322,941) Inventories
Jumlah 247,656,794,048 321,211,000,000 (73,554,205,952) Total

31 Desember 2014/December 31, 2014


Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Selisih/
Carrying Amount Fair Value Difference
Rp Rp Rp
Tanah 1,405,453,721 46,074,000,000 (44,668,546,279) Land
Gedung 9,066,107,074 9,227,000,000 (160,892,925) Buliding
Peralatan 143,461,442,619 152,611,000,000 (9,149,557,381) Equipments
Kendaraan 9,654,688 113,000,000 (103,345,312) Vehicle
Persediaan 29,073,677,059 30,702,000,000 (1,628,322,941) Inventories
Jumlah 183,016,335,161 238,727,000,000 (55,710,664,839) Total

23. Saldo Laba 23. Retained Earnings

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp

Telah Ditentukan Penggunaannya Appropriated


Saldo Awal Tahun 28,060,967,099 -- -- Beginning Balance
Penambahan Dana Cadangan 66,873,917,001 28,060,967,099 -- Addition on Reserved Fund
Saldo Akhir Tahun 94,934,884,100 28,060,967,099 -- Ending Balance

Belum Ditentukan Penggunaannya Unappropriated


Saldo Awal Tahun 446,613,453,403 140,304,835,496 -- Beginning Balance
Pembentukan Cadangan Umum (66,873,917,001) (28,060,967,099) -- Addition of General Reserve
Laba (Rugi Bersih) 150,715,066,379 334,369,585,006 140,304,835,496 Net Income
Pendapatan Komprehensif Lainnya -- -- -- Other Comprehensive Income
Jumlah 530,454,602,781 446,613,453,403 140,304,835,496 Total

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Based on the minutes of the General Meeting of
Tahunan (RUPST) tanggal 14 Maret 2016, telah Shareholders (AGM) dated March 14, 2016, agreed
disetujui untuk membentuk cadangan umum atas to establish the general reserve for the use of
penggunaan laba Perusahaan tahun 2015 sebesar the Company's profits in 2015 amounted to
Rp66.873.917.001. Rp66,873,917,001.

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Based on the minutes of the General Meeting of
Tahunan (RUPST) tanggal 9 April 2015, disetujui untuk Shareholders (AGM) dated April 9, 2015, agreed to
membentuk cadangan umum atas penggunaan laba establish the general reserve for the use of
Perusahaan tahun 2014 sebesar Rp28.060.967.099. the Company's profits in 2014 amounted to
Rp28,060,967,099.

283
58
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Perusahaan membuat penyisihan untuk cadangan The Company has provided the provision of general
umum sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun reserve in accordance with the Law No.40 year 2007
2007 mengenai Perusahaan Terbatas. Undang- concerning to Limited Company. The Law requires
undang tersebut mengharuskan Perusahaan di companies in Indonesia to provide a general reserve
Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum at least 20% of the issued and fully paid capital.
sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang Reserve funds have to be held to cover suffered
ditempatkan dan disetor penuh. Dana cadangan losses and can be used as working capital and other
diadakan untuk menutupi kerugian yang diderita dan purposes by the decision of the general meeting of
dapat dipergunakan sebagai modal kerja dan tujuan shareholders.
lain menurut keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham.

24. Pendapatan Usaha 24. Revenues

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Precast 787,035,667,061 403,994,484,697 2,171,904,216,672 523,651,763,449 Precast


Readymix 258,407,782,639 100,922,903,024 472,415,783,181 118,278,989,477 Readymix

Jumlah 1,045,443,449,700 504,917,387,721 2,644,319,999,853 641,930,752,926 Total

Rincian pendapatan usaha pihak berelasi sebagai The details of the revenues related parties :
berikut :
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31
2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related Parties


PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Divisi II 360,858,273,768 139,744,999,607 66,777,251,588 -- Division II
Divisi I 356,499,820,782 -- 352,847,901,815 -- Division I
Divisi Regonal Timur 24,600,293,260 -- 26,735,522,051 -- East Region Division
Divisi Regional Barat 22,605,678,247 -- 78,457,830,658 -- West Region Division
Divisi Sipil -- -- -- 155,833,517,151 Civil Division
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 83,372,660,073 -- 1,855,124,495,952 -- PT Kresna Kusuma Dyandra Marga
KSO Waskita - Adhi 70,800,000,000 -- -- -- JO Waskita - Adhi
PT Cimanggis Cibitung Tollways 37,682,010,963 -- 50,916,850,483 -- PT Cimanggis Cibitung Tollways
Lainnya (di bawah Rp 20 Milyar) 56,142,507,651 -- 82,579,933,880 4,682,946,056 Others (below Rp 20 Billion)
Jumlah Pihak-pihak Berelasi 1,012,561,244,744 139,744,999,607 2,513,439,786,426 160,516,463,207 Total Related Parties

Rincian pendapatan usaha pihak ketiga sebagai The details of the revenues third parties :
berikut :
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31
2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga Third Parties


JO Sacna-Basuki 1,267,500,000 -- -- -- JO Sacna-Basuki
PT Kapuk Naga Indah -- 26,744,095,662 26,744,094,856 21,896,694,293 PT Kapuk Naga Indah
PT Rekayasa Industri -- 2,616,953,000 5,467,696,500 2,705,595,000 PT Rekayasa Industri
PT Sumber Mitra Bahagia -- 2,166,117,000 2,149,520,306 -- PT Sumber Mitra Bahagia
Lainnya (di bawah Rp 1 Milyar) 31,614,704,956 333,645,222,452 96,518,901,765 456,812,000,426 Others (below Rp 1 Billion)

Jumlah Pihak-pihak Ketiga 32,882,204,956 365,172,388,114 130,880,213,427 481,414,289,719 Total Related Parties

284
59
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Rincian pemberi kerja dengan nilai kontribusi The details of project owners with value exceeding
pendapatan usaha yang melebihi 10% dari pendapatan 10% of the Company’s revenues for the date of April
usaha Perusahaan pada tanggal 30 April 2016 dan 30, 2016 and 2015 and 2015 and December 31, 2015
2015 dan 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014 and 2014 as follows:
sebagai berikut:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp
PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Divisi II 360,858,273,768 139,744,999,607 352,847,901,815 -- Division II
Divisi I 356,499,820,782 920,304,962,975 -- Division I
Divisi Sipil -- -- -- 155,833,517,151 Civil Division
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- -- 1,855,124,495,952 -- PT Kresna Kusuma Dyandra Marga
Jumlah 717,358,094,550 1,060,049,962,582 2,207,972,397,767 155,833,517,151 Total

25. Beban Pokok Pendapatan 25. Cost of Revenues

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Persediaan Awal 54,551,293,293 21,178,898,885 21,178,898,885 -- Beginning Balance


Pembelian - Bahan Baku 678,298,112,529 364,488,983,322 2,081,723,411,848 429,923,942,520 Puchases - Raw Materials
Barang Tersediaan untuk Dijual 732,849,405,822 385,667,882,207 2,102,902,310,733 429,923,942,520 Goods Available for Sale
Persediaan Akhir - Bahan Baku 166,537,209,483 59,828,373,308 54,551,293,293 21,178,898,885 Ending Balance - Raw Materials
4,538,423,751
Beban Bahan Baku 566,312,196,339 325,839,508,899 2,048,351,017,440 408,745,043,635 Raw Material Expeses
Beban Upah 36,174,374,492 9,831,892,993 16,889,970,951 14,741,127,917 Direct Labour Expenses
Beban Overhead 155,964,352,772 95,666,757,353 159,648,984,165 71,739,514,253 Overhead Expenses
Jumlah 758,450,923,603 431,338,159,245 2,224,889,972,556 495,225,685,805 Total

26. Beban Penjualan dan Umum dan Administrasi 26. Selling and General and Administration
Expenses

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp
Beban Penjualan Selling Expenses
Beban Pemasaran 376,041,710 300,323,906 2,097,930,794 87,755,649 Marketing Expense
Beban Iklan 43,626,500 94,825,000 213,261,000 14,010,000 Advertising Expense
Beban Tender -- -- 10,643,000 -- Tender Expense
Jumlah 419,668,210 395,148,906 2,321,834,794 101,765,649 Total

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses


Gaji dan Tunjangan 8,322,363,865 8,094,597,454 27,945,915,509 2,558,112,395 Employee Expense
Umum 2,758,526,695 1,008,051,631 8,828,057,032 338,193,565 General Expense
Kantor 1,718,365,146 1,981,455,867 8,804,172,410 553,009,787 Office Expense
Perjalanan/Kendaraan 1,342,297,736 1,238,006,286 4,202,309,498 433,030,415 Travel/Vehicle Expense
Penyusutan (Catatan 10) 301,717,608 308,354,490 2,510,818,900 87,754,337 Depreciation Expense (Note 10)
Gedung 358,438,330 158,237,895 1,194,773,081 205,689,200 Building Expense
Lainnya 46,317,104 612,692,430 267,523,758 524,675,555 Others Expense
Jumlah 14,848,026,484 13,401,396,053 53,753,570,188 4,700,465,254 Total

285
60
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

27. Beban Keuangan 27. Financial Charges

Merupakan beban bunga atas kredit bank/non bank, Represent interest expenses of bank loans/non
beban provisi dan beban administrasi bank yang terkait banks, fees, and administrative expenses related to
dengan perolehan pinjaman selama periode berjalan the acquisition of bank loans during the current
setelah dikurangi biaya bunga yang secara langsung period after deducting the interest costs which are
dapat diatribusikan dengan biaya perolehan suatu directly attributable to the cost of a qualifying project.
proyek tertentu yang memenuhi syarat.

28. Pendapatan Lain-lain 28. Others Income

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp
Pendapatan Bunga Interest Income
Bunga Deposito Berjangka 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Interest Time Deposits
Jumlah 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Total
Pendapatan Lainnya Others Income
Jasa Giro 1,358,442,888 832,717,294 1,393,605,619 377,736,621 Interest Bank Accounts
Lain-Lain 228,928,235 -- 220,000,000 -- Others
Klaim Asuransi 219,577,722 18,902,860 18,902,860 -- Asurance Claim
Pembulatan Angka 5,915,403 -- 2,306,370 -- Rounding Off
Jumlah 1,812,864,248 851,620,154 1,634,814,849 377,736,621 Total

29. Beban Lain-lain – Bersih 29. Others Expenses – Net

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Beban Lain-lain 283,991,544 164,159,207 265,579,029 89,356,279 Other Expenses


Kerugian Selisih Kurs Valuta Asing 207,575,215 190,506,483 557,470,218 140,128,163 Loss on Foreign Exchange Rate
Jumlah 491,566,759 354,665,690 823,049,247 229,484,442 Total

30. Laba Per Saham Dasar/ Dilusian 30. Basic/ Diluted Earning Per Share

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan Data used for calculation of basic earnings per share
laba per saham dasar: are as follows:

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp
Laba Bersih Tahun Berjalan 150,976,150,195 60,117,540,200 334,369,585,006 140,304,835,496 Net Income For The Year
Rata-rata tertimbang Jumlah Saham Weighted Average Number of
Biasa yang beredar 1,060,056 617,572 715,064 617,572 Common Share Outstanding
Laba Per Saham Dasar/ Dilusian 142,423 97,345 467,608 227,188 Earning Per Share/ Dilution

286
61
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

31. Transaksi Non Kas 31. Non Cash Transactions

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31


2016 2015 2015 2014
(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )
(Tidak Diaudit/
Unaudited )
Rp Rp Rp Rp

Penambahan Aset Tetap Melalui 651,612,744,209 83,863,156,185 710,816,451,613 24,342,250,732 Additional of Property, Plant and
Utang Usaha Equipment through accounts payables
Penambahan Aset Tetap -- -- 247,656,794,048 183,016,335,161 Additional of Property, Plant and
Melalui Inbreng Equipment through Inbreng
Jumlah 651,612,744,209 83,863,156,185 958,473,245,661 207,358,585,893 Total

32. Segmen Operasi 32. Operating Segment

a. Informasi tentang Produksi dan Jasa a. Information related to Product and Services
Segmen Operasi Perusahaan dikelompokan The Company Operation Segment grouped by
berdasarkan produk yang dihasilkan. Informasi product. Segment information based on the
segmen berdasarkan produk yang dihasilkan products as follows :
sebagai berikut :

30 April 2016/April 30, 2016


Precast Readymix Jumlah/Total
Rp Rp Rp
Pendapatan Usaha 787,035,667,061 258,407,782,639 1,045,443,449,700 Revenues
Beban Pokok Pendapatan 570,980,600,397 187,470,323,206 758,450,923,603 Cost of Goods Sold
Laba Bruto 216,055,066,664 70,937,459,433 286,992,526,097 Gross Profit
Beban Usaha -- -- (15,267,694,694) Operating Expenses
Penghasilan Lain-lain Bersih -- -- 2,165,625,527 Others Income
Beban Lain-lain Bersih -- -- (491,566,759) Others Expenses - Net
Laba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 273,398,890,171 Proft Before Taxes
Beban Keuangan -- -- (10,614,947,853) Income Expenses
Laba Sebelum Pajak -- -- 262,783,942,318 Profit for the Year
Beban Pajak Penghasilan -- -- (111,807,792,124) Income Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan 150,976,150,195 Profit for the Year

30 April 2015/April 30, 2015


Precast Readymix Jumlah/Total
Rp Rp Rp
Pendapatan Usaha 403,994,484,697 100,922,903,024 504,917,387,721 Revenues
Beban Pokok Pendapatan 345,244,685,931 86,093,473,314 431,338,159,245 Cost of Goods Sold
Laba Bruto 58,749,798,766 14,829,429,710 73,579,228,476 Gross Profit
Beban Usaha -- -- (13,796,544,959) Operating Expenses
Penghasilan Lain-lain Bersih -- -- 1,642,273,201 Others Income
Beban Lain-lain Bersih -- -- (354,665,690) Others Expenses
Laba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 60,914,993,533 Proft Before Taxes
Beban Keuangan -- -- -- Income Expenses
Laba Sebelum Pajak -- -- 60,914,993,533 Profit for the Year
Beban Pajak Penghasilan -- -- (797,453,333) Income Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan 60,117,540,200 Profit for the Year

287
62
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

31 Desember 2015/December 31, 2015


Precast Readymix Jumlah/Total
Rp Rp Rp
Pendapatan Usaha 2,171,904,216,672 472,415,783,181 2,644,319,999,853 Revenues
Beban Pokok Pendapatan 1,827,406,635,088 397,483,337,468 2,224,889,972,556 Cost of Goods Sold
Laba Bruto 344,497,581,584 74,932,445,713 419,430,027,297 Gross Profit
Beban Usaha -- -- (56,075,404,982) Operating Expenses
Penghasilan Lain-lain Bersih -- -- 2,600,453,904 Others Income
Beban Lain-lain Bersih -- -- (823,049,247) Others Expenses - Net
Laba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 365,132,026,972 Proft Before Taxes
Beban Keuangan -- -- (19,581,814,877) Income Expenses
Laba Sebelum Pajak -- -- 345,550,212,095 Profit for the Year
Beban Pajak Penghasilan -- -- (11,180,627,089) Income Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan 334,369,585,006 Profit for the Year

31 Desember 2014/ December 31, 2014


Precast Readymix Jumlah/Total
Rp Rp Rp
Pendapatan Usaha 523,651,763,449 118,278,989,477 641,930,752,926 Revenues
Beban Pokok Pendapatan 452,730,353,842 42,495,331,963 495,225,685,805 Cost of Goods Sold
Laba Bruto 70,921,409,607 75,783,657,514 146,705,067,121 Gross Profit
Beban Usaha -- -- (4,802,230,903) Operating Expenses
Penghasilan Lain-lain Bersih -- -- 1,023,843,754 Others Income
Beban Lain-lain Bersih -- -- (229,484,442) Others Expenses
Laba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 142,697,195,530 Proft Before Taxes
Beban Keuangan -- -- -- Income Expenses
Laba Sebelum Pajak -- -- 142,697,195,530 Profit for the Year
Beban Pajak Penghasilan -- -- (2,392,360,034) Income Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan 140,304,835,496 Profit for the Year

30 April 2016/April 30, 2016


Precast Readymix Jumlah/Total
Rp Rp Rp
Aset Assets
Piutang Usaha 988,245,218,108 357,080,022,246 1,345,325,240,354 Account Receivables
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 4,822,640,225,309 Unallocated Assets
Jumlah Aset 6,167,965,465,663 Total Assets

Liabilitas Liabilities
Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 4,386,424,225,933 Unallocated Liabilities
Jumlah Liabilitas 4,386,424,225,933 Total Liabilities

31 Desember 2015/December 31, 2015


Precast Readymix Jumlah/Total
Rp Rp Rp
Aset Assets
Piutang Usaha 374,673,605,680 137,272,674,787 511,946,280,467 Account Receivables
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 3,820,462,729,780 Unallocated Assets
Jumlah Aset 4,332,409,010,247 Total Assets

Liabilitas Liabilities
Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 3,001,582,836,895 Unallocated Liabilities
Jumlah Liabilitas 3,001,582,836,895 Total Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014


Precast Readymix Jumlah/Total
Rp Rp Rp
Aset Assets
Piutang Usaha 505,221,442,949 135,251,021,776 640,472,464,725 Account Receivables
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 562,134,999,707 Unallocated Assets
Jumlah Aset 1,202,607,464,432 Total Assets

Liabilitas Liabilities
Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 500,441,293,775 Unallocated Liabilities
Jumlah Liabilitas 500,441,293,775 Total Liabilities

288
63
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

b. Informasi tentang Wilayah Geografis b. Information related to Geographic


Informasi segmen berdasarkan daerah geografis Information segment based on geographical area
adalah sebagai berikut : were as follow :

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp

Aset Assets
Pulau Sumatera 568,047,829,867 122,866,422,378 12,424,353,750 Sumatera Islands
Pulau Jawa 7,042,042,892,127 5,040,826,946,907 1,301,119,720,747 Java Islands
Jumlah Sebelum Eliminasi 7,610,090,721,994 5,163,693,369,285 1,313,544,074,497 Total Before Elimination
Eliminasi 1,442,125,256,331 831,284,359,038 110,936,610,065 Elimination
Jumlah Setelah Eliminasi 6,167,965,465,663 4,332,409,010,247 1,202,607,464,432 Total After Elimination

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp

Pendapatan Usaha Revenues


Pulau Sumatera 446,060,681,384 21,519,232,300 6,468,111,500 Sumatera Islands
Pulau Jawa 599,382,768,316 483,398,155,421 635,462,641,426 Java Islands
Jumlah Sebelum Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total Before Elimination
Eliminasi -- -- -- Elimination
Jumlah Setelah Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total After Elimination

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,


2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Pendapatan Usaha Revenues
Plant Palembang 337,865,027,500 21,519,232,300 6,468,111,500 Plant Palembang
Plant Kualatanjung 65,072,912,972 -- -- Plant Kualatanjung
Plant MKTT 17,183,280,977 -- -- Plant MKTT
Plant Lampung 15,490,859,935 -- -- Plant Lampung
Plant LRT Palembang 10,448,600,000 -- -- Plant LRT Palembang
Plant Karawang 221,275,280,417 -- -- Plant Karawang
Plant Cibitung 67,513,687,064 309,531,311,302 403,215,458,364 Plant Cibitung
Plant Solo - Kertosono 63,821,080,044 -- -- Plant Solo - Kertosono
Plant Pejagan 50,533,603,085 67,462,717,224 61,539,797,623 Plant Pejagan
Plant Sadang 48,307,920,712 83,820,953,395 101,577,888,585 Plant Sadang
Plant Sidoarjo 47,361,150,700 -- -- Plant Sidoarjo
Plant Becakayu 44,968,579,360 -- -- Plant Becakayu
Plant Kalijati PCI 14,525,133,704 -- -- Plant Kalijati PCI
Plant Depok Antasari 12,232,994,750 821,958,000 18,858,416,500 Plant Depok Antasari
Plant Bogor Ciawi Sukabumi 7,888,788,366 -- -- Plant Bogor Ciawi Sukabumi
Plant Karawaci 7,491,437,050 4,962,108,750 -- Plant Karawaci
Plant T3 Cengkareng 7,368,286,500 1,136,470,600 19,171,619,749 Plant T3 Cengkareng
Plant Darmo Surabaya 6,094,826,564 -- -- Plant Darmo Surabaya
Plant Kalijati -- 8,802,697,150 16,823,182,445 Plant Kalijati
Plant Pasuruan -- 6,859,939,000 14,276,278,160 Plant Pasuruan
Jumlah Sebelum Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total Before Elimination
Eliminasi -- -- -- Elimination
Jumlah Setelah Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total After Elimination

289
64
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

33. Sifat dan Transaksi Pihak-pihak Berelasi 33. Nature and Transaction Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan In the normal operation of business, the Company
transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi meliputi: entered into certain transactions with related parties:
Pihak Berelasi/Related Parties Sifat dari Hubungan/Nature Transaksi/Transaction

PT Waskita Karya (Persero) Tbk Pemegang Saham Perusahaan / Shareholders Modal Saham/Shareholders , Piutang Usaha/Accounts Receivable ,Tagihan
Bruto/Gross Amount , Pendapatan Usaha/Revenues , Beban Akrual/Accrued
Expenses
Koperasi Waskita Pemegang Saham Perusahaan / Shareholders Modal Saham/Shareholders , Piutang Usaha/Accounts Receivable ,Tagihan
Bruto/Gross Amount , Pendapatan Usaha/Revenues , Beban Akrual/Accrued
Expenses
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
PT Cimanggis Cibitung Tollways Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
KSO Waskita-Wika Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
KSO Waskita-PP-Hutama Karya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
KSO Waskita - BRP Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
KSO Kawahapejaya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
KSO Waskita - Ricky Kencana Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
KSO Waskita Karya - Hutama Karya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/Revenues
Shareholders' have under common interests
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank , Utang Bank Jangka Pendek/Short Term Bank Loans , Utang Bank
the Central Government of the Republic of Indonesia Jangka Panjang/Long Term Bank Loans
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank , Utang Bank Jangka Pendek/Short Term Bank Loans , Utang Bank
the Central Government of the Republic of Indonesia Jangka Panjang/Long Term Bank Loans
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank

Rincian terkait dengan transaksi pihak-pihak yang The details of transaction related parties are as
berelasi sebagai berikut : follows :
Persentase dari Aset/ Percentage from Assets
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 , 30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014 2016 2015 2014
Rp Rp Rp % % %
Aset Assets
Kas dan Setara Kas 256,518,837,916 97,940,760,852 272,153,769,320 4.16% 2.26% 6.28% Cash and Cash Equivalent
Piutang Lain-lain 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000 0.08% 0.11% 0.11% Others Receivable
Piutang Usaha 3,557,211,593,249 2,627,284,824,562 160,516,463,207 57.67% 60.64% 3.71% Accounts Receivable

Persentase dari Aset/ Percentage from Liabilities


30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 , 30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014 2016 2015 2014
Rp Rp Rp % % %
Liabilitas Liabilities
Utang Usaha 33,063,008,166 1,737,110,920 279,300,000 0.75% 0.06% 0.01% Account Payable
Utang Bank Jangka Pendek 349,999,999,999 301,784,934,720 -- 7.98% 10.05% 0.00% Short Term Bank Loans
Utang Bank Jangka Panjang 998,748,313,986 459,255,313,244 -- 22.77% 15.30% 0.00% Long Term Bank Loans
Pinjaman kepada
Pemegang Saham 300,000,000,000 -- -- 6.84% 0.00% 0.00% Shareholder's Loan
Uang Muka Jangka Pendek 57,698,005,127 17,960,633,222 -- 1.32% 0.60% 0.00%
Uang Muka Jangka Panjang 106,764,104,198 109,330,169,939 -- 2.43% 3.64% 0.00% Long term Advances

Persentase dari Aset/ Percentage from Assets


30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 , 30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014 2016 2015 2014
Rp Rp Rp % % %
Pendapatan Usaha Revenues
Pendapatan Usaha 1,012,561,244,744 2,513,439,786,426 160,516,463,207 16.42% 58.01% 3.71% Revenues

290
65
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

34. Perjanjian 34. Agreements


Nilai Kontrak
Nilai Kontrak Awal/ Addendum/
Initial Contract Addendum
No Nama Proyek/Projects Name Pemberi Kerja/The Owner Value Contract Value Periode Perjanjian
1 Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 3,045,930,766,990 -- 10 Desember/ December 2014
sampai dengan/ due to
10 Desember/ December 2017
2 Tol Pejagan - Pemalang Seksi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk 234,212,562,789 250,774,606,826 1 November/ November 2014
- Divisi Infrastruktur/ Addendum II sampai dengan/ due to
Jadwal Proyek Berakhir/ End of
Project Schedule
3 Tol Pejagan - Pemalang Seksi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk 147,742,524,639 -- 1 November/ November 2014
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2015
4 Tol Pejagan - Pemalang Seksi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk 207,527,794,936 200,491,724,859 19 Pebruari/ February 2016
- Divisi Infrastruktur/ Addendum I sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2017
5 Tol Pejagan - Pemalang Seksi IV PT Waskita Karya (Persero) Tbk 368,054,096,042 -- 25 Pebruari/ February 2016
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2017
6 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk 170,959,806,111 -- 12 September/ September 2015
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2016
7 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk 213,578,345,324 -- 7 Januari/ January 2015
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
Jadwal Proyek Berakhir/ End of
Project Schedule
8 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk 220,116,061,470 -- 12 September/ September 2015
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2016
9 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk 100,267,886,854 -- 7 Januari/ January 2015
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
Jadwal Proyek Berakhir/ End of
Project Schedule
10 Tol Solo - Kertosono NKJ-1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 220,496,680,602 -- 12 September/ September 2015
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2016

11 Tol Cimanggis - Cibitung Seksi 1 A PT Cimanggis Cibitung Tollways 368,537,696,864 -- 29 September/ September 2015
sampai dengan/ due to
28 September/ September 2016
12 Tol Kuala Tanjung PT Waskita Karya (Persero) Tbk 182,355,351,623 -- 18 Mei/ May2015
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
18 Juni/ June2017
13 Tol Depok Antasari KSO Waskita - PP - HK/ Addendum I 145,703,482,122 148,049,120,405 3 November/ November 2014
sampai dengan/ due to
9 Juli/ July 2016
14 Golf Island (Spun Pile) PT Kapuk Naga Indah 142,962,465,000 -- 25 Agustus/ August 2014
sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2016
15 Golf Island (CCSP) PT Kapuk Naga Indah 40,000,066,392 -- 21 Oktober/ October 2014
sampai dengan/ due to
29 Februari/ February 2016
16 Tol MKTT Tahap 1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 107,833,842,328 112,053,368,581 18 Agustus/ August 2015
- Divisi Infrastruktur/ Addendum I sampai dengan/ due to
16 Juni/ June 2016
17 Tol Cikampek Palimanan Paket 2A dan 2B KG - NRC Consortium 30,058,480,000 -- 17 Maret/ March 2014
sampai dengan/ due to
5 November/ November 2014
18 JUFMP / JEDI-7 Waskita - BRP JO/ Addendum I 41,147,508,600 35,682,160,000 6 Oktober/ October 2015
sampai dengan/ due to
31 Mei/ May 2016
19 Jalan Layang Kapt. Tendean - Blok M - Ciledug PT Waskita Karya (Persero) Tbk 36,690,652,220 37,985,134,470 7 April/ April 2015
Paket Adam Malik - Divisi Regional Barat/ Addendum II sampai dengan/ due to
30 Agustus/ August 2016
20 Tol Bogor Sukabumi Ciawi Waskita - Wika KSO/ Addendum I 37,028,170,000 103,123,012,000 5 Juni/ June 2015
sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2016
21 Apartment PCC PT Permata Citra Cemerlang/ 27,478,100,000 28,061,830,000 30 Desember/ December 2014
Addendum I sampai dengan/ due to
30 Juni/ June 2015
22 Apartment Brooklyn Alam Sutera PT Waskita Karya (Persero) Tbk 28,639,508,400 -- 23 Januari/ January 2015
- Divisi Gedung sampai dengan/ due to
30 September/ September 2016

291
66
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Nilai Kontrak
Nilai Kontrak Awal/ Addendum/
Initial Contract Addendum
No Nama Proyek/Projects Name Pemberi Kerja/The Owner Value Contract Value Periode Perjanjian
23 PT. PAL Submarine Facilities Surabaya PT Waskita Karya (Persero) Tbk 22,088,772,298 17,789,735,535 10 April/ April 2015
- Divisi Regional Barat/ Addendum I sampai dengan/ due to
Jadwal Proyek Berakhir/ End of
Project Schedule
24 Apartment Rajawali Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 18,443,982,500 -- 30 Februari/ February 2015
- Divisi Gedung sampai dengan/ due to
13 Oktober/ October 2016
25 Tol Cikampek Palimanan Paket 1D, 2A dan 2B KG - NRC Consortium 17,574,000,000 -- 10 Desember/ December 2014
sampai dengan/ due to
31 Maret/ March 2015
26 Tol Kanci Pejagan PT Waskita Karya (Persero) Tbk 17,381,665,812 -- 5 Mei/ May 2015
- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to
Jadwal Proyek Berakhir/ End of
Project Schedule
27 Aksesbilitas & Ducting Utility Bandara Wika-Waskita KSO/ Addendum II 17,151,017,000 39,105,795,000 10 April/ April 2015
Cengkareng sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2016
28 Apartemen Atlanta Residence PT. Hutama Karya (Persero) Tbk 14,973,600,000 -- 22 Desember/ December 2015
sampai dengan/ due to
31 Desember/ December 2016
29 Peningkatan Jalur Busway (Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta 14,203,482,292 -- 30 September/ September 2015
Separator Busway) sampai dengan/ due to
15 Desember/ December 2015
30 Peningkatan Jalur Busway (Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta 14,203,482,292 -- 16 Maret/ March 2016
Separator Busway) sampai dengan/ due to
15 Desember/ December 2016
31 Royal Dental Hospital Serpong PT Waskita Karya (Persero) Tbk 12,022,000,000 -- 15 Oktober/ October 2015
- Divisi Gedung sampai dengan/ due to
31 Agustus/ August 2016
32 Jembatan Banyu Mulek - Lombok PT Waskita Karya (Persero) Tbk 11,477,964,879 11,477,964,879 6 Juli/ July 2015
- Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to
30 November/ November 2015
33 Light Rail Transit (LRT) Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 326,133,557,000 -- 30 Maret/ March 2015
- Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to
16 Maret/ March 2017
34 Light Rail Transit (LRT) Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 146,786,400,000 47,294,360,000 15 Juni/ June 2016
- Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to
30 September/ September 2016

35. Manajemen Risiko Keuangan 35. Financial Risks Management


Dalam pengelolaan keuangan, Perusahaan telah In financial management, the Company has
melakukan analisa risiko terhadap persaingan dan conducted risk analysis on competition and
ketidakpastian yang dapat berpengaruh pada aset uncertainties that could affect the financial assets
keuangan dan liabilitas keuangan sebagai berikut : and financial liabilities as follows :

a. Estimasi Nilai Wajar a. Fair Value Estimation


Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat The schedule below presents the carrying
masing-masing kategori aset dan liabilitas amount of the respective categories of financial
keuangan pada, 30 April 2016, 31 Desember assets and liabilities as of April 30, 2016,
2015, dan 2014: December 31, 2015, dan 2014:
30 April/ April 2016 31 Desember/ December 2015 31 Desember/ December 2014
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan Financial Assets
Pinjaman yang diberikan
dan piutang Loans and Receivables
Kas dan Setara Kas 256,779,584,326 256,779,584,326 98,185,902,017 98,185,902,017 272,221,266,941 272,221,266,941 Cash and Cash Equivalent
Piutang Usaha 1,345,325,240,354 1,345,325,240,354 511,946,280,467 511,946,280,467 640,472,464,725 640,472,464,725 Account Receiveables
Piutang Lain-lain 6,078,798,135 6,078,798,135 4,953,826,430 4,953,826,430 4,950,000,000 4,950,000,000 Other Receivables
1,608,183,622,815 1,608,183,622,815 615,086,008,914 615,086,008,914 917,643,731,666 917,643,731,666
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Diukur dengan biaya Measure at amortized
perolehan diamortisasi cost
Utang Bank Jangka Pendek 349,999,999,999 349,999,999,999 301,784,934,720 301,784,934,720 -- -- Short Term Bank Loans
Utang Bank Jangka Panjang 998,748,313,986 998,748,313,986 459,255,313,244 459,255,313,244 -- -- Long Term Bank Loans
Pinjaman kepada Pemegang
Saham 300,000,000,000 300,000,000,000 -- -- -- -- Shareholders Loan
Utang Usaha dan Utang
Lain-lain 2,002,867,186,418 2,002,867,186,418 1,792,387,178,485 1,792,387,178,485 416,084,940,049 416,084,940,049 Account Payable
3,651,615,500,403 3,651,615,500,403 2,553,427,426,449 2,553,427,426,449 416,084,940,049 416,084,940,049

292
67
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015, As of April 30, 2016, December 31, 2015, dan
dan 2014 manajemen memperkirakan bahwa nilai 2014, management considers that the carrying
tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka amount of financial assets and liabilities recorded
pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan at amortized cost in the statements of financial
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi position approximate their fair value for both
dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai short-term and those which maturities were not
wajarnya, dan tingkat bunga utang bank determined, and bank loans interest rate
diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar. assuming it is equal with the market discount
rate.

b. Kebijakan Manajemen Risiko b. Risk Management Policy


Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas The Company's business includes risk-taking
pengambilan risiko dengan sasaran tertentu activities with specific objectives with professional
dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi management. The main function of
utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah the Company's risk management is to identify all
untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, key risks, measure these risks and manage risk
mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi positions. The Company regularly reviews policies
risiko. Perusahaan secara rutin menelaah and risk management system to adjust to
kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk changes in markets, products and best market
menyesuaikan dengan perubahan di pasar, practices.
produk dan praktek pasar terbaik.

Perusahaan mendefinisikan risiko keuangan The Company defines financial risk as the
sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang possibility of loss or lost profit, caused by factors
hilang, yang disebabkan oleh faktor internal both internal and external factors that potentially
maupun faktor eksternal yang berpotensi negatif negative impact on achievement of Company
terhadap pencapaian tujuan Perusahaan. goals.

Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko The purpose of the Company in managing
keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan financial risks is to achieve an appropriate
yang sesuai antara risiko dan tingkat balance between risk and returns and minimize
pengembalian serta meminimalisasi potensi efek potential adverse effects of the Company's
memburuknya kinerja keuangan Perusahaan. financial performance.

Risiko keuangan utama yang dihadapi The main financial risks facing the company is
Perusahaan adalah risiko kredit, risiko suku credit risk, interest rate risk, liquidity risk, foreign
bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang currency exchange rates and the risk of changes
asing dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, in government policy, socio-economic and political
kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian atas conditions. Attention to risk management has
pengelolaan risiko ini telah meningkat secara increased significantly with the changes and
signifikan dengan mempertimbangan perubahan consider the financial market volatility in Indonesia
dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan and internationally.
internasional.

(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk


Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari Credit risk is a loss from customers who fail to
pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban fulfill their contractual obligations.
kontraktual mereka.
Instrumen keuangan Perusahaan yang The Company's financial instruments that have
mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari the potential for credit risk consist of cash and
kas dan setara kas, piutang usaha, piutang cash equivalents, accounts receivable,
retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur retention and other receivables. Total
risiko kredit maksimum sama dengan nilai maximum credit risk exposure equal to the
tercatat atas akun-akun tersebut. Rincian umur carrying value of these accounts. The aging of
piutang usaha dapat dilihat pada Catatan trade receivables can be seen on notes to
dalam Laporan Keuangan. Financial Statements.
293
68
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Pada 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan As of April 30, 2016, December 31, 2015 and
2014 piutang usaha Perusahaan tidak 2014 accounts receivable of the Company is
terkonsentrasi pada pelanggan tertentu. not concentrated on a particular customer.

Perusahaan mengelola risiko kredit dengan The Company manages credit risk by setting
menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat limits the amount of acceptable risk for each
diterima untuk masing-masing pelanggan dan customer and be more selective in the choice
lebih selektif dalam pemilihan bank dan of banks and financial institutions, that is, only
institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan banks and financial institutions are predicated
institusi keuangan ternama dan yang famous and well chosen.
berpredikat baik yang dipilih.

(ii) Risiko Suku Bunga (ii) Interest Rate Risk


Risiko suku bunga atas arus kas merupakan Cash flow interest rate risk is the risk that
suatu risiko dimana arus kas masa datang future cash flows of a financial instrument
suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi fluctuate due to changes in market interest
akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur rates. Current exposure is mainly derived from
yang ada saat ini terutama berasal dari utang bank loans used for working capital and
bank yang digunakan untuk modal kerja dan investment. Policy taken by management in
investasi. Kebijakan yang diambil oleh anticipation of interest rate risk is to evaluate
manajemen dalam mengantisipasi risiko suku periodically ratio fixed rate to a floating interest
bunga yaitu dengan mengevaluasi secara rate in line with the relevant changes in
periodik perbandingan suku bunga tetap interest rates in the market. Management also
terhadap suku bunga mengambang sejalan conducted a survey in the banking industry to
dengan perubahan suku bunga yang relevan di get an estimate of the relevant interest rates.
pasar. Manajemen juga melakukan survey
diperbankan untuk mendapatkan perkiraan
mengenai suku bunga yang relevan.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas The following table demonstrates the


terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada sensitivity to a reasonably possible change in
suku bunga, dengan semua variable lainnya interest rates with all other variables held
tetap konstan , dari laba untuk periode berjalan constant, of the Company’s earning for the
perusahaan. current period.

Periode/ Period Perubahan Dampak Terhadap


Tahun/ Years Basis Poin/ Laba Rugi Periode Berjalan/
Changes in Impact to Profit and
Basis Points Loss in the Current Period
Rp

Suku Bunga Tetap dan Mengambang/ 30 April/ April 2016 50 663,702,744,443


Fixed Rate and Floating Rate 31 Desember/ December 2015 50 380,520,123,982

(iii) Risiko Likuiditas (iii) Liquidity Risk


Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi Liquidity risk is the risk in which the positions
arus kas menunjukkan pendapatan jangka of cash flows show short-term revenues are
pendek tidak cukup untuk menutupi not sufficient to cover short term expenses.
pengeluaran jangka pendek.

Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan Liquidity risk is an exposure of the Company
Perusahaan dalam memenuhi kewajiban difficulties in meeting financial obligations that
keuangan yang harus dibayar dengan kas atau must be paid with cash or other financial
aset keuangan lainnya. Perusahaan assets. The company is expected to pay all its
diharapkan dapat membayar seluruh obligations in accordance with contractual
294
69
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

kewajibannya sesuai dengan jatuh tempo maturities. In fulfilling this obligation, then
kontraktual. Dalam memenuhi liabiltas the Company must generate sufficient cash
tersebut, maka Perusahaan harus inflows.
menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Berikut ini merupakan liabilitas keuangan non- These are non-derivative financial liabilities
derivatif berdasarkan nilai sisa jatuh tempo based on residual maturity value which was
yang tidak didiskonto: not discounted:
30 April 2016/April 30, 2016
< 1 Tahun/ > 1-2 Tahun/ > 2-3 Tahun/ Jumlah/ Biaya Emisi/ Nilai Tercatat/
< 1 Year > 1-2 Years > 2-3 Years Total Issuance Costs Carrying Amount
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Utang Usaha 891,245,010,343 77,321,456,423 -- 968,566,466,766 -- 968,566,466,766 Accounts Payable
Beban Akrual 73,370,000,497 -- -- 73,370,000,497 -- 73,370,000,497 Accrued Expenses
Utang Bank 349,999,999,999 21,342,825,099 977,405,488,887 1,348,748,313,985 -- 1,348,748,313,985 Bank Loan
Jumlah Liabilitas Total Financal
Keuangan 1,314,615,010,839 98,664,281,522 977,405,488,887 2,390,684,781,248 -- 2,390,684,781,248 Liabilities

31 Desember 2015/December 31, 2015


< 1 Tahun/ > 1-2 Tahun/ > 2-3 Tahun/ Jumlah/ Biaya Emisi/ Nilai Tercatat/
< 1 Year > 1-2 Years > 2-3 Years Total Issuance Costs Carrying Amount
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Utang Usaha 648,571,621,192 81,597,508,499 -- 730,169,129,691 -- 730,169,129,691 Accounts Payable
Beban Akrual 77,188,251,949 -- -- 77,188,251,949 -- 77,188,251,949 Accrued Expenses
Utang Bank 301,784,934,720 -- 459,255,313,244 761,040,247,964 -- 761,040,247,964 Bank Loan
Jumlah Liabilitas Total Financal
Keuangan 1,027,544,807,861 81,597,508,499 459,255,313,244 1,568,397,629,604 -- 1,568,397,629,604 Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014


< 1 Tahun/ > 1-2 Tahun/ > 2-3 Tahun/ Jumlah/ Biaya Emisi/ Nilai Tercatat/
< 1 Year > 1-2 Years > 2-3 Years Total Issuance Costs Carrying Amount
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Utang Usaha 131,169,645,502 -- -- 131,169,645,502 -- 131,169,645,502 Accounts Payable
Beban Akrual 48,015,466,144 -- -- 48,015,466,144 -- 48,015,466,144 Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas Total Financal
Keuangan 179,185,111,646 -- -- 179,185,111,646 -- 179,185,111,646 Liabilities

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan The Company manages liquidity risk by
mempertahankan kas dan setara kas yang maintaining cash and cash equivalents sufficient
mencukupi komitmen Perusahaan untuk to meet the commitments of the Company for
operasi normal dan secara rutin mengevaluasi normal operation and regularly evaluates cash
proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta flow projections and actual cash flows, and the
jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas schedule date of maturity of assets and financial
keuangan. liabilities.
(iv) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (iv) Foreign Exchange Risk Foreign Currency
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Risk exposure of foreign currency exchange rate
merupakan bagian dari kegiatan operasi is part of normal operations of the
normal Perusahaan. Namun transaksi yang Company.However the amount arise from foreign
berasal dari mata uang asing tidak material. currency transaction is deemed immaterial.
Dengan demikian pengaruh dari selisih nilai Thus the effect of foreign exchange currency
tukar mata uang asing tidak signifikan. differences is not significant.
Manajemen Permodalan Capital Management
Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola The purpose of the Company in managing capital
permodalan adalah untuk melindungi is to protect the ability of the entity in maintaining
kemampuan entitas mempertahankan business continuity, so that entities can still
kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat deliver results for shareholders and benefits for
tetap memberikan hasil bagi pemegang saham other stakeholders, and to provide adequate
dan manfaat bagi pemangku kepentingan returns to shareholders by pricing products and
lainnya dan untuk memberikan imbal hasil services that are commensurate with the level of
yang memadai kepada pemegang saham risk.
dengan menentukan harga produk yang
sepadan dengan tingkat risiko.

295
70
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Perusahaan menetapkan sejumlah modal The Company sets a No.of capital in proportion to
sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan the risk. The Company manages its capital
mengelola struktur modal dan membuat structure and makes adjustments taking into
penyesuaian dengan memperhatikan account changes in economic conditions and risk
perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik characteristics of the underlying asset.
risiko aset yang mendasari.

Konsisten dengan perusahaan lain dalam Consistent with other companies in the industry,
industri, Perusahaan memonitor modal dengan the Company monitors capital on the basis of the
dasar rasio utang terhadap modal yang ratio of debt to adjusted capital. This ratio is
disesuaikan, Rasio ini dihitung sebagai berikut: calculated as follows: net debt divided by adjusted
utang netto dibagi modal yang disesuaikan. capital. Net debt is total debt (as the amount in the
Utang netto merupakan total utang statement of financial position) less cash and
(sebagaimana jumlah laporan posisi cash equivalents.
keuangan) dikurangi kas dan setara kas.
30 April/ April 30 31 Desember/ December 31 ,
2016 2015 2014
Rp Rp Rp
Total Liabilitas 4,386,424,225,933 3,001,582,836,895 500,441,293,775 Total Liabilities
Dikurangi : Kas dan Setara kas 256,779,584,326 98,185,902,017 272,221,266,941 Deduct: Cash and Cash Equivalents
Liabilitas Bersih 4,129,644,641,607 2,903,396,934,878 228,220,026,834 Net Liabilities
Total Ekuitas 1,781,541,239,731 1,330,826,173,352 702,166,170,657 Total Equity
Rasio Utang terhadap Modal 231.80 218.17 32.50 Net Payables to Equity Ratio

36. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 36. Events After Reporting Period

a. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan a. Based on Circularly Decision Statement In Lieu of


Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Shareholders General Meeting Deed No. 73
Saham Perseroan Terbatas PT Waskita Beton dated May 12, 2016, the Company appointed
Precast No. 73 tanggal 12 Mei 2016, Jarot Subana as President Director, Ir. Agus
Perusahaan mengangkat Jarot Subana sebagai Wantoro as Director, and Drs. Suhendro Bakri,
Direktur Utama Perusahaan, Ir. Agus Wantoro MA. as Commisioner.
sebagai Direktur Perusahaan, dan Drs.
Suhendro Bakri, MA. sebagai Komisaris.

b. Pada Tanggal 30 Mei 2016 Perusahaan b. As of May 30, 2016 the Company entered into
membuat perjanjian kredit dengan PT Bank a loan agreement with PT Bank Rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan Surat (Persero) Tbk with a Credit Facility Approval
Persetujuan Pemberian Fasilitas Nomor Letter No.R.II.127/-ADK/DKR-2/05/2016 and
R.II.127/-ADK/DKR-2/05/2016 dan Akta Deed of Credit Agreement with a Construction
Perjanjian Kredit dengan fasilitas Kredit Modal Working Capital Credit facility and the credit
Kerja Konstruksi dan plafond kredit sebesar plafond for Rp1,000,000,000,000 with the
Rp1.000.000.000.000 dengan tujuan keperluan purpose of the project financing in accordance
pembiayaan proyek sesuai dengan penyelesaian with the completion project. The term of the credit
proyeknya. Jangka waktu fasilitas kredit dari facility was from May 30, 2016 until May 29,
tanggal 30 Mei 2016 sampai dengan 29 Mei 2017, with lending rates by 10%.
2017, dengan suku bunga kredit sebesar 10%.

c. Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang c. Based on Deed of Extraordinary General Meeting
Saham Luar Biasa PT Waskita Beton Precast of Shareholders PT Waskita Beton Precast No.23
No. 23 tanggal 8 Juni 2016, pemegang saham dated June 8, 2016, the shareholders approved
menyetujui hal-hal sebagai berikut: the following matters:
a. Perubahan anggaran dasar dalam rangka a. Change in article of association in order to
menjadi Perseroan – Perseroan Tertutup change the Company status from a private
menjadi Perseroan Terbuka. company to become a public company.

296
71
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

b. Penurunan nilai nominal saham dari b. Stock split by reducing par value of
Rp1.000.000 per lembar saham menjadi Rp1,000,000 per share to Rp100 per share;
Rp100 per lembar saham;
c. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari c. Increase the Company’s authorized capital
Rp2.470.288.000.000 yang terdiri dari from Rp2,470,288,000,000 consisting of
2.470.288 lembar saham dengan nilai 2,470,288 shares with par value per share
nominal per lembar saham Rp1.000.000, Rp1,000,000 to become
menjadi Rp6.326.677.813.600 yang terdiri Rp6,326,677,813,600 consisting of
dari 63.266.778.136 lembar saham dengan 63,266,778,136 shares with par value of
nilai nominal per lembar Rp100; Rp100 per share;
d. Peningkatan modal ditempatkan dan d. Increase the Company’s paid-up capital from
disetor Perusahaan dari Rp1,135,056,000,000 consisting of
Rp1.135.056.000.000 yang terdiri dari 1,135,056 with a par value per share
1.135.056 dengan nominal per lembar Rp1,000,000 to become
saham Rp1.000.000, menjadi Rp1,581,669,453,400 consisting of
Rp1.581.669.453.400 yang terdiri dari 15,816,694,534 shares with par value of
15.816.694.534 lembar saham dengan nilai Rp100 per share;
nominal per lembar saham Rp100;
e. Peningkatan sebesar Rp446.613.453.400 e. Increase in capital of Rp446,613,453,400 will
dilakukan dengan kapitalisasi saldo laba be performed through capitalization of
ditahan Perusahaan sampai dengan retained earnings to the date December 31,
tanggal 31 Desember 2015 yang dilakukan 2015 which has been performed
secara proporsional oleh para pemegang proportionally by the shareholders, PT
saham yaitu PT Waskita Karya (Persero) Waskita Karya (Persero) Tbk amounted to
Tbk sebesar Rp446.613.059.900 dan Rp446,613,059,900 and Waskita
Koperasi Waskita sebesar Rp393.500. Cooperation amounted to Rp393,500;
f. Pengeluaran saham dalam simpanan f. Issuance of Company’s portepel shares, with
Perusahaan, sebanyak-banyaknya maximum 10,544,463,000 shares offered to
10.544.463.000 lembar saham yang the public through a Public Offer with par
ditawarkan kepada Masyarakat melalui value of Rp100 per share;
Penawaran Umum dengan nominal per
lembar saham Rp100.
g. Memberikan kuasa kepada Direksi g. Authorize the Company’s Board of Directors
Perusahaan untuk melaksanakan segala to implement all actions taken in connection
tindakan yang dilakukan sehubungan with the Company‘s Initial Public Offering;
dengan Penawaran Umum Saham Perdana
Perusahaan.
h. Penetapan susunan Dewan Komisaris dan h. Approve new composition of the Board
Anggota Direksi menjadi sebagai berikut: Commisioners and Directors as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President Commissioner
Komisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. Commissioner
Komisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus Commissioner
Komisaris Suhendro Bakri Commissioner

Direksi Directors
Direktur Utama Ir. Jarot Subana President Director
Direktur Agus Wantoro Director
Direktur Independen Antonius Y. Nugroho Independent Director

i. Memberikan Kuasa kepada Dewan i. Authorize the Company’s Board of


Komisaris Perusahaan untuk menyatakan Commisoners to declare in notarial deed
dalam akta Notaris tersendiri mengenai regarding the realization the number of
realisasi jumlah saham yang telah shares issued in the Public Offering and
dikeluarkan dalam Penawaran Umum increase the Company’s issued and paid up
tersebut dan peningkatan modal capital.
297
72
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

ditempatkan dan modal disetor


Perusahaan.

d. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan d. Based on Circular Decision Deed In Lieu of


Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Shareholders General Meeting PT Waskita Beton
Saham Perseroan Terbatas PT Waskita Beton Precast No. 117 dated June 29, 2016, the
Precast No. 117 tanggal 29 Juni 2016, Company has discharge Mr. Antonius Y. Nugroho
Perusahaan memberhentikan Tuan Antonius Y. as Company’s Independent Director and
Nugroho sebagai Direktur Independen appointed him as the Company’s Director,
Perusahaan dan mengangkat kembali sebagai furthermore the Company has appoint MC. Budi
Direktur Perusahaan, selain itu perusahaan juga Setyono as the Company‘s Independent Director.
mengangkat MC. Budi Setyono sebagai Direktur The composition of Board of Commisioners and
Independen Perusahaan. Sehingga susunan Directors to be as follows:
Dewan Komisaris dan Anggota Direksi menjadi
sebagai berikut:

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President Commissioner
Komisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. Commissioner
Komisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus Commissioner
Komisaris Suhendro Bakri Commissioner

Direksi Directors
Direktur Utama Ir. Jarot Subana President Director
Direktur Agus Wantoro Director
Direktur Antonius Y. Nugroho Director
Direktur Independen MC Budi Setyono Independent Director

e. Perusahaan melakukan rekonsiliasi jumlah e. The Company has performed a receivable and
utang dan piutang dengan PT Waskita Karya payable reconciliation with PT Waskita Karya
(Persero) Tbk, perusahaan induk berdasarkan (Persero) Tbk, the parent entity, based on
berita acara tanggal 27 Juli 2016. Penyelesaian minutes of meeting dated July 27, 2016. The
piutang ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 settlement of this receivable will due on April 30,
April 2017 (Catatan 5). 2017 (Note 5).

37. Kontinjensi 37. Contingency

Pada tanggal 27 April 2015 Yanto Soejadi sebagai On April 27, 2015 Yanto Soejadi as the plaintiff
penggugat telah mendaftarkan perkara di had registered a case in Karawang District Court
Pengadilan Negeri Karawang berdasarkan nomor with the case No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg where
perkara No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg dimana the defendant I, II, and III consist of Bengky
masing-masing para tergugat I, II, dan III terdiri dari Plaolo,Gino Aryalada, and Yulius Lisjadi, also co-
Bengky Plaolo,Gino Aryalada, dan Yulius Lisjadi, defendant I and II consist of Notary Khadijah
juga masing-masing turut tergugat I, dan II yang Syahbudi Sales S.H., Kantor Badan Pertanahan
terdiri dari Notaris Khadijah Syahbudi Sales S.H., Nasional Karawang, and Company which is listed
Kantor Badan Pertanahan Nasional Karawang, dan as the co-defendant III on the case of sales and
Perusahaan yang tercatat sebagai turut tergugat III purchase of land, located in Jalan Raya Kosambi
atas perkara jual beli lahan yang berlokasi di Jalan Curug, Desa Walahar, Kecamatan Klari,
Raya Kosambi Curug, Desa Walahar, Kecamatan Karawang, Jawa Barat with area of 137,659m2.
Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat seluas
137.659m2.

298
73
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

Perusahaan sebagai turut tergugat III adalah pihak The Company as the co-defendant III who bought
yang membeli lahan dari tergugat I,II, dan III yang the land from defendant I,II and III that became
menjadi obyek perkara tersebut, dimana the object of the case, which based on the
berdasarkan tuntutan yang diajukan turut tergugat indictment the co-defendant III shall abide and
III agar tunduk dan mematuhi isi putusan perkara comply with the court decision from the case.
tersebut.

Atas pendaftaran perkara tersebut pada tanggal Based on the case registration, on May 17, 2016
17 Mei 2016 Pengadilan Negeri Karawang telah Karawang District Court has issued a decision
mengeluarkan putusan yang menolak gugatan which rejects the whole case sued by the plaintiff.
penggugat seluruhnya. Namun pada tanggal However, on June 27, 2016 the plaintiff has make
27 Juni 2016 pihak penggugat kembali further appeal against the results.
mengajukan banding atas hasil utusan tersebut.

Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan Up to the date of this report, the Company is still
masih menunggu proses banding sampai putusan waiting for the further appeal process until the
tersebut berkekuatan hukum tetap. decision is binding.

38. Reklasifikasi Akun 38. Reclassification of Accounts

Beberapa akun tertentu dalam laporan posisi Certain accounts in the statements of financial
keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 position as at 31 December 2015 and 2014 have
telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan been reclassified to conform with the presentation
penyajian laporan posisi keuangan tanggal of the statement of financial position as at 30 April
30 April 2016 seperti yang disyaratkan Peraturan 2016, as required by Financial Services Authority
Otoritas Jasa Keuangan No. VIII.G.7: Regulation No. VIII.G.7:

31 Desember 2015/ December 31, 2015


Sebelum Setelah
Reklasifikasi/ Reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
Reclassifications Reclassifications Reclassifications
Rp Rp Rp

ASET ASSETS
Uang Muka dan Advances and
Biaya Dibayar Dimuka 152,655,185,640 (152,655,185,640) -- Prepayments
Uang Muka Pembelian Advances for Purchases
dan Lainnya -- 87,929,687,335 87,929,687,335 and Others
Biaya Dibayar Dimuka -- 64,725,498,305 64,725,498,305 Prepaid Expenses

31 Desember 2014/ December 31, 2014


Sebelum Setelah
Reklasifikasi/ Reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
Reclassifications Reclassifications Reclassifications
Rp Rp Rp

ASET ASSETS
Uang Muka dan Advances and
Biaya Dibayar Dimuka 10,636,105,145 (10,636,105,145) -- Prepayments
Uang Muka Pembelian Advances for Purchases
dan Lainnya -- 1,488,592,674 1,488,592,674 and Others
Biaya Dibayar Dimuka -- 9,147,512,471 9,147,512,471 Prepaid Expenses

299
74
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

39. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan 39. Reissue of Financial Statement


Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham In the Initial Public Offering and examination of the
dan Penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran dari Registration Statement of the Financial Services
Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan telah Authority, the Company has reissued the Financial
menerbitkan kembali Laporan Keuangan untuk Statements for the period of 4 (Four) months ended
periode 4 (Empat) Bulan yang berakhir 30 April April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and for the
2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk tahun year ended December 31, 2015 and for the period
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 starting from October 7, 2014 (Inception Date) to
dan untuk periode yang dimulai sejak 7 Oktober December 31, 2014, with changes in statement of
2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 financial position, statement of profit or loss and
Desember 2014 dengan perubahan pada laporan other comprehensive income, statement of changes
posisi keuangan, laporan laba rugi dan in equity, and statement of cash flows and additional
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan disclosure in note 1 related to disclosure of ultimate
ekuitas dan laporan arus kas. Selain itu telah parent entity, note 2.i related to initial recognition of
dilakukan revisi dan tambahan pengungkapan fixed assets and period of fixed assets revaluation,
pada catatan 1 terkait penambahan pengungkapan note 2.r related to addition of the Company policy in
entitas induk, catatan 2.i terkait pengakuan awal recording gain or loss on curtailment, note 2.s related
aset tetap dan periode revaluasi aset tetap, catatan to derecognized of intangible assets, note 2.y related
2.r terkait penambahan kebijakan Perusahaan to addition of fair value of financial instruments, note
dalam mengakui keuntungan dan kerugian 5 related to disclosure of terms and condition of other
aktuarial, catatan 2.s terkait penambahan receivables, note 6 related to disclosure of spare-part
kebijakan penghentian pengakuan aset definition, notes 8 and 9 related to separate
takberwujud, catatan 2.y terkait penambahan nilai presentation of advances and prepayments, note 10
wajar instrumen keuangan, catatan 5 terkait related to disclosure of fixed assets reclassification
penambahan pengungkapan mengenai perjanjian and addition of independent appraisal report number,
dan syarat-syarat piutang lain-lain, catatan 6 terkait note 12 related to disclosure of waiver from PT Bank
penambahan pengungkapan definisi persediaan, Negara Indonesia (Persero) Tbk, note 17 related to
catatan 8 dan 9 terkait penyajian terpisah uang heading change to become advances from customer,
muka dan biaya dibayar dimuka, catatan 10 terkait note 19 related to addition of disclosure regarding
penambahan kategori reklasifikasi aset tetap, facilities and covenant, note 22 related to effective
pengungkapan nomor laporan penilaian date of inbreng, note 33 related to addition of
independen, dan revisi atas progres penyelesaian disclosure of initial contract value, addendum and
aset dalam pembangunan, catatan 12 terkait time period of agreement, note 34 related to
penambahan pengungkapan persetujuan additional list of accounts outstanding in foreign
pengesampingan (Waiver) oleh currency, note 35 related to fair value disclosure,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., catatan note 36 related to heading change to become events
17 terkait perubahan judul pengungkapan menjadi after reporting period and addition of several events
uang muka pelanggan, catatan 19 terkait after reporting, note 37 related to contingency, and
penambahan pengungkapan fasilitas dan note 38 related to reclassification of accounts on
pembatasan terhadap tindakan, catatan 22 terkait previous financial statements.
penambahan pengungkapan mengenai tanggal
efektif transaksi modal selain kas (inbreng),
catatan 33 penambahan pengungkapan perjanjian
mengenai nilai kontrak awal, adendum dan jangka
waktu perjanjian, catatan 34 terkait penambahan
pengungkapan rincian nilai dan akun dalam mata
uang asing, catatan 35 terkait penambahan
pengungkapan risiko nilai wajar, catatan 36
perubahan judul menjadi “Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan” dan penambahan beberapa
peristiwa setelah periode pelaporan , catatan 37
terkait penambahan pengungkapan kontijensi, dan
catatan 38 terkait penambahan reklasifikasi akun
atas Laporan Keuangan terdahulu.

300
75
PT WASKITA BETON PRECAST PT WASKITA BETON PRECAST
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir For the Period of 4 (Four) Months Ended
30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 For the Year Ended December 31, 2015
dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 and for the Period Starting from October 7,
(Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 2014 (Inception Date) to December 31, 2014
(Dalam Rupiah Penuh) (In Full of Rupiah)

40. Tanggung Jawab dan Kewenangan Penerbitan 40. Responsibility and Authority to Financial
Laporan Keuangan Statements Issuance

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas Management of the Company is responsible for
penyusunan dan isi laporan keuangan yang contents and the preparation of these financial
diotorisasi untuk terbit tanggal 27 Juli 2016. statements and authorized for issuing on
July 27, 2016.

301
76
Halaman ini sengaja dikosongkan

302
XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN

Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar
Perseroan yang terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23
tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan
dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada
Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan
No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan
No. IX.J.1, Peraturan OJK No. 32/2014, Peraturan OJK No. 33/2014 serta UUPT.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT WASKITA BETON PRECAST Tbk, berkedudukan di Jakarta Timur.
2. Perseroan dapat membuka kantor cabang, kantor perwakilan atau jaringan kantor lainnya di tempat lain,
baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi dengan
persetujuan Dewan Komisaris.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN


Pasal 2

Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 07-10-2014 (tujuh Oktober dua ribu empat belas) dan memperoleh
status badan hukum sejak tanggal 14-10-2014 (empat belas Oktober dua ribu empat belas) serta didirikan
untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA


Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang


Maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang industri pabrikasi, industri konstruksi,
jasa, Pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement and Contruction : EPC), perdagangan, agro
industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan,
layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan
pengembang untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,
serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip - prinsip
Perseroan Terbatas.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
utama sebagai berikut :
A. Industri Pabrikasi yaitu pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi;
1) Pekerjaan Sipil dan Gedung (seluruh sektor Pembangunan);
a. Penghasil beton atau precast;
b. Jalan, Jembatan, Landasan dan Lokasi Pengeboran Darat;
c. Jalan dan Jembatan Kereta Api;
d. Drainase dan Jaringan Pengairan ;
e. Gedung, Pabrik dan Bangunan Industri;
f. Bangunan Pengelolaan Air Bersih dan Limbah;
g. Reklamasi dan Pengerukan;
h. Dermaga, Penahan Gelombang dan Tanah (Break Water dan Talud);
i. Perumahan dan Pemukiman;
j. Percetakan Sawah dan Pembukaan Lahan;
k. Pembukaan Areal/Transmigrasi;
l. Bendung, Bendungan dan Terowongan;

303
m. Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah;
n. Interior;
o. Pengeboran;
p. Pengupasan termasuk land clearing;
q. Penggalian/Penambangan;
r. Pekerjaan Pancang;
s. Tambang dan Pembangkit;
t. Pertamanan;
u. Pekerjaan Sipil dan Gedung Lainnya;
2) Pekerjaan Mekanikal Elektrikal termasuk jaringan dan instalasi :
a. Kelistrikan dan pembangkit;
b. Tata udara /AC dan Pelindung Kebakaran;
c. Transmisi dan Distribusi Kelistrikan;
d. Pemasangan Alat Angkut;
e. Pemasangan Fasilitas Produksi;
f. Konstruksi Alat Angkat dan Fasilitas Lepas Pantai;
g. Lift dan Escalator;
h. Industri dan Pembangkit;
i. Termal/Bertekanan;
j. Minyak/Gas/Geotermal/Energi/Air;
k. Kontrol dan Instrumentasi;
l. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal lainnya;
3) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk Jaringan dan Instalasi;
a. Sinyal dan telekomunikasi Kereta api;
b. Sentral telekomunikasi;
c. Telekomunikasi;
d. Pemasangan Telekomunikasi;
e. Pemancar Radio Sarana Bantu Navigasi Udara dan Laut.
4) Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan;
B. Perdagangan perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast;
C. Jasa Pertambangan;
D. Pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement and Contruction : EPC) dalam bidang
a. Perminyakan;
b. Agro industri;
c. Kelistrikan;
d. Telekomunikasi;
e. Petrokimia;
E. Rancang Bangun (Design and Build);
F. Building Manajemen;
G. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan;
H. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi;
I. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik;
J. Penyewaan peralatan konstruksi;
K. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi;
L. Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang :
1) Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur);
2) Industri;
M. Ekspor Impor;
N. System Development;
O. Pengeloaan Kawasan;
P. Pengembangan;
a. Properti;
b. Realty;
Q. Jasa Transportasi/Angkutan;

304
3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Perseroan dapat melakukan kegiatan
usaha pendukung yaitu:
A. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen;
B. Melakukan usaha dibidang agro industri;
C. Layanan jasa bidang tekhnologi informasi dan kepariwisataan.

MODAL
Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan adalah sebesar Modal dasar Perseroan berjumlah Rp6.326.677.813.600,00 (enam
triliun tiga ratus dua puluh enam miliar enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus tiga belas ribu
enam ratus Rupiah) yang terbagi atas 63.266.778.136 (enam puluh tiga miliar dua ratus enam puluh
enam juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu serratus tiga puluh enam) saham masing-masing saham
bernilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah).
2. Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 15.816.694.534 (lima belas miliar
delapan ratus enam belas juta enam ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus tiga puluh empat)
saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) dengan jumlah nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp1.581.669.453.400,00 (satu triliun lima ratus delapan puluh satu miliar enam ratus
enam puluh sembilan juta empat ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) telah disetor penuh oleh
para Pemegang Saham yang rinciannya serta nilai nominal sahamnya disebutkan pada bagian akhir akta
ini.
3. 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dan disetor tersebut di
atas, atau seluruhnya sebesar Rp1.581.669.453.40,00 (satu triliun lima ratus delapan puluh satu miliar
enam ratus enam puluh sembilan juta empat ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) telah disetor
oleh para Pemegang Saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut:
a. Sebesar Rp1.135.056.000.000,00 (satu triliun seratus tiga puluh lima miliar lima puluh enam juta
Rupiah) merupakan setoran lama, dengan bentuk penyetoran sebagaimana tertuang dalam akta
Nomor: 07 tanggal 10-02-2016 (sepuluh Februari dua ribu enam belas) yang dibuat di hadapan
Yusdin Fahim, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasarnya telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Nomor: AHU-AH.01.03-
00023026 tanggal 14-02-2016 (empat belas Februari dua ribu enam belas);
b. Sebesar Rp446.613.453.400,00 (empat ratus empat puluh enam miliar enam ratus tiga belas juta
empat ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) merupakan kapitalisasi saldo laba ditahan
sampai dengan 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas) berdasarkan Laporan
Keuangan Tahun Buku 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas) Nomor:
R.4.1/010/02/2016 -tanggal 01-02-2016 (satu Februari dua ribu enam belas) yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, yang telah disahkan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 14-03-2016 (empat belas Maret
dua ribu enam belas).
4. Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain. Penyetoran atas
saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat
pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”) mengenai penyetoran tersebut;
b) Benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, selanjutnya Otoritas Jasa
Keuangan disebut ”OJK” ) dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;
c) Memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Anggaran Dasar
ini.
d) Dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan
dalam bentuk saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan
berdasarkan nilai pasar wajar.
e) Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan,
dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau
unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang
telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

305
f) Dalam RUPS yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus diputuskan mengenai
jumlah maksimal saham yang- akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi kuasa kepada
Dewan Komisaris untuk menyatakan realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam
Penawaran Umum tersebut.
5. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RUPS dengan
syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan harga
tersebut tidak di bawah nilai nominal, pengeluaran saham tersebut dengan mengindahkan ketentuan
dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham,
Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari
Perseroan selaku penerbit) hanya dapat dilakukan dengan ketentuan:
a) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut HMETD), yaitu hak yang melekat pada
saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli saham
dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang
memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain;
b) Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas/penambahan modal tanpa memberikan HMETD, dapat dilakukan
dalam hal pengeluaran saham:
1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan; dan/atau
2) Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; dan/atau
3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui RUPS;
dan/atau
4) Dilakukan sesuai dengan peraturan dibidang Pasar Modal yang memperbolehkan
penambahan modal dan tanpa HMETD.
c) Pengeluaran saham/penambahan modal dengan HMETD dan tanpa HMETD dilakukan dengan
persetujuan RUPS dan sesuai dengan ketentuan di bidang Pasar Modal.
d) Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan
saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi
berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
e) Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham
sebagaimana dimaksud dalam butir d diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat
Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga
dengan harga dan syarat-syarat yang sama
f) Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang
diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama
yang diterbitkan oleh Perseroan dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus
pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
7. Penambahan Modal Dasar Perseroan;
a) Penambahan Modal Dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS.
Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahan Modal Dasar harus disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya.
b) Penambahan Modal Dasar yang mengakibatkan Modal Ditempatkan dan Disetor menjadi kurang
dari 25% (dua puluh lima persen) dari Modal Dasar, dapat dilakukan sepanjang:
b.1. Telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah Modal Dasar;
b.2. Telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dan/atau penggantinya;
b.3. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua
puluh lima persen) dari Modal Dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat
6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan/atau penggantinya.
b.4. Dalam hal penambahan Modal Disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.3
Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali
Anggaran Dasarnya, sehingga Modal Dasar dan Modal Disetor--memenuhi ketentuan Pasal
33 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan perubahan/penggantinya (selanjutnya disebut ”UUPT”), dalam jangka waktu 2 (dua)
bulan setelah jangka waktu dalam Pasal 4 ayat 7.b.3 Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi;

306
b.5. Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7 b.1 Anggaran Dasar ini
termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat 7.b.4 Anggaran Dasar ini.
c) perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan Modal Dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang
25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham
lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk
mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya atas pelaksanaan penambahan modal disetor
tersebut.
8. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh dan pembelian kembali
saham tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,
khususnya peraturan Pasar Modal.

SAHAM
Pasal 5

1. Saham-saham Perseroan adalah saham-saham atas nama, sebagaimana terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan.
2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham;
3. Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara, yaitu orang atau badan hukum yang namanya
tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
4. Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik
bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai wakil
mereka bersama dan hanya nama wakil ini saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan
wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak untuk menjalankan
dan mempergunakan semua hak-hak berdasarkan hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.
5. Setiap Pemegang Saham harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada semua keputusan-
keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal, dan UUPT
7. Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut:
a. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau
surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.
b. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada
Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar
pemegang saham Perseroan.
8. Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku juga peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham tersebut
dicatatkan.
SURAT SAHAM
Pasal 6

1. Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi


bukti pemilikan dari 2 (dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.
2. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat saham;
c. Nilai nominal saham;
d. Tanggal pengeluaran surat saham;
3. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat kolektif saham;
c. Nomor surat saham dan jumlah saham;

307
d. Nilai nominal saham;
e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;
4. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau
efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan harus
dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan dari Direksi bersama-sama dengan seorang
anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, dan tandatangan tersebut dapat
dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau
waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SURAT SAHAM PENGGANTI


Pasal 7

1. Surat saham dan surat kolektif saham yang rusak:


a. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
1) Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan
2) Perseroan telah menerima surat saham yang rusak;
b. Perseroan wajib memusnahkan asli surat saham rusak tersebut setelah memberikan penggantian
surat saham yang nomornya sama dengan nomor surat saham yang asli.
2. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas
hilangnya surat saham tersebut;
c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang
cukup oleh Direksi Perseroan; dan
d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana
saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari kalender sebelum
pengeluaran pengganti surat saham.
3. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang
berkepentingan.
4. Ketentuan-ketentuan tersebut dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini juga berlaku untuk pengeluaran pengganti
surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas.

PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 8

1. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:


a. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam
buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk
kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
b. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek tersebut;
c. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam
buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit
Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tersebut;
d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas atau Bank Kustodian sebagaimana
dimaksud dalam huruf c di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang
Saham Perseroan;
e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh

308
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud;
Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan;
f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan
konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek;
g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain;
h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti
dan/atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan
surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah;
i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan
perkara pidana;
j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening
tersebut.
k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja sebelum Panggilan RUPS;
l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang
termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib
menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja
sebelum panggilan RUPS;
m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian
dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank
Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut;
n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain
sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif
pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian; dan
o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib
menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh
masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan Pemegang Saham yang berhak untuk
memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada
Perseroan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan
Pemegang Saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya
tersebut.
2. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham
Perseroan dicatatkan.

309
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 9

1. Direksi berkewajiban untuk mengadakan, menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan
Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan.
2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :
a. Nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau
pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham;
c. Jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau
sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut atau tanggal
pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang;
f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi;
3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan
Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu
diperoleh. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus sebaik-baiknya.
4. Pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus Perseroan,
harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal/ alamat dengan surat yang disertai tanda
penerimaan kepada Direksi. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka semua surat-surat,
pemberitahuan, panggilan atau informasi kepada pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada
alamat pemegang saham yang terakhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.
5. Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di kantor Perseroan. Setiap pemegang
saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan Daftar khusus
diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.
6. Pemegang saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan kepada
pemegang saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan
ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
7. Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu)
saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan.
Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 ayat 4 Anggaran Dasar ini, Perseroan berhak
memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan
sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham (saham) tersebut.
8. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap pendaftaran
atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan,
pemindah-tanganan, pengagunan, gadai atau jaminan fidusia, yang menyangkut saham-saham Perseroan
atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan sesuai dengan Anggaran
Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM


Pasal 10

1. a. Kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar
Modal dan Anggaran Dasar Perseroan ini, Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan
suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh
atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen
pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
b. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.
Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang
dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham
yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal dan pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak

310
mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di tempat di
mana saham saham Perseroan dicatatkan.
2. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran
Dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tanpa persetujuan
dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.
3. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak
untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan
dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tidak dipenuhi.
4. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh
Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan
peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.
5. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru
tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau
karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum, dapat
dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh
Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai pemegang saham dari saham
tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti
hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
7. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek di tempat di
mana saham-saham tersebut dicatatkan.
8. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9
butir (1) wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam)
bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris
atau ditetapkan oleh pengadilan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal 11

1. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya.


2. RUPS tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku berakhir.
3. RUPS lainnya dapat diselenggarakan pada setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan
Perseroan.
4. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa,
kecuali dengan tegas ditentukan lain.
5. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan.
6. Direksi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham
lainnya atau atas permintaan Dewan Komisaris Perseroan atau atas permintaan pemegang saham dengan
memperhatikan ketentuan dalam dalam ayat 9 pasal ini, dan permintaan RUPS oleh Dewan Komisaris
diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.
7. Dalam RUPS Tahunan Direksi menyampaikan:
a. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat 3 Anggaran Dasar ini.
b. Usulan penggunaan Laba Perseroan jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif;
c. Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK.
Selain mata acara sebagaimana dimaksud pada huruf a,b dan c ayat ini, RUPS Tahunan dapat membahas
mata acara lain sepanjang mata acara tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar ini dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Persetujuan laporan tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin

311
dalam laporan tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.
9. Permintaan Penyelenggaraan RUPS Oleh Pemegang Saham:
(1). 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar Perseroan
menentukan suatu jumlah yang lebih kecil, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS.
(2). Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini diajukan kepada
Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.
(3). Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus:
a. dilakukan dengan itikad baik;
b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan;
c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS;
d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan
e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.
(4). Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling
lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana
dimaksud pada butir (1) ayat ini diterima Direksi.
(5). Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat
ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan
Komisaris.
(6). Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka
waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS
sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini diterima Dewan Komisaris.
(7). Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam butir (4) ayat ini dan butir (6) ayat ini, Direksi atau Dewan Komisaris
wajib mengumumkan:
a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud
dalam butir (1) ayat ini; dan
b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS.
(8). Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang
saham sebagaimana dimaksud dalam butir (4) ayat ini dan ayat 9.(6) pasal ini.
(9). Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini paling kurang melalui:
a. (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa
asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
(10). Pengumuman yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (9) huruf c ayat
ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman yang menggunakan
Bahasa Indonesia.
(11). Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan
yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (10) ayat ini informasi
yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.
(12). Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (9) huruf a ayat ini beserta salinan surat
permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (2) ayat ini wajib
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman.
(13). Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam
butir (6) ayat ini , pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini dapat
mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah
hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin
diselenggarakannya RUPS.
(14). Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS
sebagaimana dimaksud pada butir (13) ayat ini wajib:
a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan
risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
ini.
b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti
pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah

312
RUPS atas RUPS yang diselenggarakan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini.
c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan
sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk
menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana
dimaksud pada huruf b kepada Otoritas Jasa Keuangan terkait akan diselenggarakan RUPS
tersebut.
(15). Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib tidak mengalihkan
kepemilikan sahamnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 10 ayat 8.

TEMPAT, PEMBERITAHUAN, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN DAN WAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT


UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 12

1. RUPS wajib dilakukan di wilayah Republik Indonesia.


2. Perseroan wajib menentukan tempat dan waktu penyelenggaraan RUPS.
3. Tempat penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 2 wajib dilakukan di:
a. tempat kedudukan Perseroan;
b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya;
c. ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau
d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.
4. Pemberitahuan RUPS kepada Otoritas Jasa Keuangan:
(1). Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat kepada Otoritas
Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) Hari Kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS.
(2). Mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini wajib diungkapkan secara jelas dan
rinci.
(3). Dalam hal terdapat perubahan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini ,
Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara dimaksud kepada Otoritas Jasa Keuangan
paling lambat pada saat pemanggilan RUPS.
5. Ketentuan ayat 4 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemberitahuan penyelenggaraan RUPS oleh
pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).
6. Pengumuman RUPS:
(1) Perseroan wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan
tanggal pemanggilan.
(2) Pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang memuat:
a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS;
b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat;
c. tanggal penyelenggaraan RUPS; dan
d. tanggal pemanggilan RUPS.
(3) Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11.9, selain memuat hal yang disebut pada ayat 6.(2) pasal ini, pengumuman RUPS
sebagaimana dimaksud pada ayat 6.(1) pasal ini, wajib memuat informasi bahwa Perseroan
menyelenggarakan RUPS karena adanya permintaan dari pemegang saham.
(4) Pengumuman RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini , paling
kurang melalui:
a. (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing,
dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
(5) Pengumuman RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (4).c ayat
ini , wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman RUPS yang
menggunakan Bahasa Indonesia.
(6) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan

313
yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini informasi
yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.
(7) Bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4).a ayat ini wajib disampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman RUPS.
(8) Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham, penyampaian bukti
pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini juga disertai dengan salinan surat
permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(2).
(9) Pengumuman dan Pemanggilan RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan,
dilakukan dengan mengikuti peraturan Pasar Modal.
7. Ketentuan ayat 6 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pengumuman penyelenggaraan RUPS oleh
pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).
8. Usulan Mata Acara Rapat:
(1) Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara rapat secara tertulis kepada Direksi paling lambat
7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan RUPS.
(2) Pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1)
ayat ini adalah 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau
lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan
suatu jumlah yang lebih kecil.
(3) Usulan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus:
a. dilakukan dengan itikad baik;
b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan;
c. menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; dan
d. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
(4) Usulan mata acara rapat dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini
merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS.
(5) Perseroan wajib mencantumkan usulan mata acara rapat dari pemegang saham sebagaimana
dimaksud pada butir (1) ayat ini sampai dengan butir (4) ayat ini dalam mata acara rapat yang
dimuat dalam pemanggilan.
9. Pemanggilan RUPS:
(1). Perseroan wajib melakukan pemanggilan kepada pemegang saham paling lambat 21 (dua puluh satu)
hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.
(2). Pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang memuat informasi:
a. tanggal penyelenggaraan RUPS;
b. waktu penyelenggaraan RUPS;
c. tempat penyelenggaraan RUPS;
d. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS;
e. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; dan
f. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham
sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan.
(3). Pemanggilan RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling
kurang melalui:
i. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
ii. situs web Bursa Efek; dan
iii. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa
asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
(4). Pemanggilan RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (3) c ayat ini
wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pemanggilan RUPS yang menggunakan
Bahasa Indonesia.
(5). Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada pemanggilan dalam bahasa asing dengan
informasi pada pemanggilan dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini,
informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.
(6). Bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (3) huruf a ayat ini wajib disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pemanggilan RUPS.
(7). Pemanggilan RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, dilakukan dengan
mengikuti peraturan Pasar Modal.
(8). Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, Pemanggilan harus dilakukan oleh

314
Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini, dengan
memperhatikan peraturan Pasar Modal.
10. Ketentuan ayat 9 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan penyelenggaraan RUPS oleh
pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(13).
11. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan ketentuan:
(1) Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS
kedua dilangsungkan.
(2) Dalam pemanggilan RUPS kedua harus menyebutkan RUPS pertama telah dilangsungkan dan tidak
mencapai kuorum kehadiran. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham
Perseroan dicatatkan.
(3) RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21
(dua puluh satu) hari setelah RUPS pertama dilangsungkan.
(4) Ketentuan media pemanggilan dan ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (3)
ayat ini sampai dengan butir (6) ayat ini dan ayat 12 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk
pemanggilan RUPS kedua.
12. Pemanggilan RUPS ketiga dilakukan dengan ketentuan:
(1). Pemanggilan RUPS ketiga atas permohonan Perseroan ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan;
(2). Dalam pemanggilan RUPS ketiga menyebutkan RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai
kuorum kehadiran.
13. Bahan Mata Acara Rapat:
i. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara rapat bagi pemegang saham.
ii. Bahan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada ayat butir (1) ayat ini wajib tersedia sejak
tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan penyelenggaraan RUPS.
iii. Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan lain mengatur kewajiban ketersediaan
bahan mata acara rapat lebih awal dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini,
penyediaan bahan mata acara rapat dimaksud mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan lain tersebut
iv. Bahan mata acara rapat yang tersedia sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini dapat berupa
salinan dokumen fisik dan/atau salinan dokumen elektronik.
v. Salinan dokumen fisik sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini diberikan secara cuma-cuma
di kantor Perseroan jika diminta secara tertulis oleh pemegang saham.
vi. Salinan dokumen elektronik sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini dapat diakses atau
diunduh melalui situs web Perseroan.
vii. Dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
akan diangkat wajib tersedia:
a. di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan
penyelenggaraan RUPS; atau
b. pada waktu lain selain waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a namun paling lambat pada
saat penyelenggaraan RUPS, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
14. Ralat Pemanggilan:
(1). Perseroan wajib melakukan ralat pemanggilan RUPS jika terdapat perubahan informasi dalam
pemanggilan RUPS yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9.(2) pasal ini.
(2). Dalam hal ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini memuat informasi
atas perubahan tanggal penyelenggaraan RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS, Perseroan
wajib melakukan pemanggilan ulang RUPS dengan tata cara pemanggilan sebagaimana diatur dalam
ayat 9 pasal ini.
(3). Ketentuan kewajiban melakukan pemanggilan ulang RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal butir
(2) ayat ini tidak berlaku apabila ralat pemanggilan RUPS mengenai perubahan atas tanggal
penyelenggaraan RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS dilakukan bukan karena kesalahan
Perseroan.
(4). Bukti ralat pemanggilan bukan merupakan kesalahan Perseroan sebagaimana dimaksud pada butir
(3) ayat ini disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada hari yang sama saat dilakukan ralat
pemanggilan.
(5).

315
(6). Ketentuan media dan penyampaian bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat
9.(3), ayat 9.(4), dan ayat 9.(7) pasal ini, mutatis mutandis berlaku untuk media ralat pemanggilan
RUPS dan penyampaian bukti ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini
.
15. Hak Pemegang Shaham:
(1). Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS.
(2). Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3). Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
(4). Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat
dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) Hari Kerja sebelum pemanggilan RUPS.
(5). Dalam hal terjadi ralat pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.(1) pasal ini, pemegang
saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar
pemegang saham Perseroan 1 (satu) Hari Kerja sebelum ralat pemanggilan RUPS.
16. Pada saat pelaksanaan RUPS, pemegang saham berhak memperoleh informasi mata acara rapat dan
bahan terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
17. Pada saat pelaksanaan RUPS, Perseroan dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan mata acara
RUPS.

PIMPINAN DAN TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal 13
1. Pimpinan RUPS:
(1) RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris.
(2) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan hadir, maka RUPS dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.
(3) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hadir
sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini dan butir (2) ayat ini, RUPS dipimpin oleh pemegang
saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.
(4) Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin RUPS
mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS
dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang
ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
(5) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh
salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.
(6) Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin RUPS mempunyai
benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh
anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
(7) Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah
seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya
yang hadir dalam RUPS.
(8) Pimpinan RUPS berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir
dalam RUPS tersebut.
2. Tata Tertib RUPS:
(1) Pada saat pelaksanaan RUPS, tata tertib RUPS harus diberikan kepada pemegang saham yang hadir.
(2) Pokok-pokok tata tertib RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus dibacakan
sebelum RUPS dimulai.
(3) Pada saat pembukaan RUPS, pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada pemegang saham
paling kurang mengenai:
a. kondisi umum Perseroan secara singkat;
b. mata acara rapat;
c. mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara rapat; dan
d. tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau
pendapat.

316
KEPUTUSAN, KUORUM KEHADIRAN, KOURUM KEPUTUSAN DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DAN
RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 14

1. Keputusan RUPS:
(1) Keputusan RUPS dapat diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat, dan dengan memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
(2) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak tercapai, keputusan diambil melalui pemungutan suara.
(3) Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
dilakukan dengan memperhatikan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS.
2. Kuorum Kehadiran dan Kuorum Keputusan RUPS:
(1) Sepanjang tidak diatur lain dalam Anggaran Dasar ini, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan
dalam RUPS untuk mata acara hal yang harus diputuskan dalam RUPS (termasuk pengeluaran Efek
Bersifat Ekuitas) dilakukan dengan mengikuti ketentuan:
a. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang dan/atau
anggaran dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat
diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam
RUPS paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang lebih
besar.
c. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b adalah sah jika disetujui oleh
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam
RUPS, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar Perseroan menentukan bahwa
keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara setuju yang lebih besar.
(2) Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada butir (1) huruf b ayat ini
tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak
mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah
dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
(3) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara perubahan anggaran dasar
Perseroan (tidak termasuk perubahan anggaran dasar untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas),
kecuali perubahan anggaran dasar Perseroan dalam rangka memperpanjang jangka waktu
berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari
2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat
diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam
RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai,
RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil
keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam
kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
(4) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan kekayaan Perseroan
yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1
(satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, menjadikan jaminan
utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan
bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun
tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar

317
Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran
Perseroan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
kurang 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari
3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat
diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS
dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai,
RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil
keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam
kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
(5) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara transaksi yang mempunyai
benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham Independen yang mewakili
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang
dimiliki oleh pemegang saham independen.
b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh pemegang
saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.
c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat
diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam
RUPS dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang
saham independen.
d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari
jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam RUPS.
e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak
tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak
mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen dari saham dengan hak
suara yang sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
f. Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang
mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham
independen yang hadir.
g. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
(6) Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS namun abstain (tidak
memberikan suara) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang
saham yang mengeluarkan suara.
(7) Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh
saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari
seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda.
(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dikecualikan bagi:
a. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya
pemilik saham Perseroan.
b. Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.
(9) Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan yang
bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.
(10) Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Pimpinan Rapat menentukan lain.

318
3. Risalah RUPS:
1. Perseroan wajib membuat risalah RUPS.
2. Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang
pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.
3. Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini tidak disyaratkan apabila risalah RUPS
tersebut dibuat dalam bentuk akta berita acara RUPS yang dibuat oleh notaris.
4. Risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan.
5. Dalam hal waktu penyampaian risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini jatuh
pada hari libur, risalah RUPS tersebut wajib disampaikan paling lambat pada Hari Kerja berikutnya.
4. Ringkasan Risalah RUPS:
(1) Perseroan wajib membuat ringkasan risalah RUPS.
(2) Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib memuat informasi
paling kurang:
a. tanggal RUPS, tempat pelaksanaan RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS;
b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS;
c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya dari
jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah;
d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan
dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat;
e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau
memberikan pendapat terkait mata acara rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan;
f. mekanisme pengambilan keputusan RUPS;
g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak
memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan
dengan pemungutan suara;
h. keputusan RUPS; dan
i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat
keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai.
(3) Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini wajib diumumkan kepada
masyarakat paling kurang melalui:
a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa
asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
(4) Ringkasan risalah RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (3)
huruf c ayat ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam ringkasan risalah RUPS
yang menggunakan Bahasa Indonesia.
(5) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada ringkasan-risalah RUPS dalam bahasa
asing dengan informasi pada ringkasan-risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia sebagaimana
dimaksud pada butir (3) ayat ini, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia.
(6) Pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini wajib
diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah RUPS diselenggarakan.
(7) Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (2) huruf a ayat ini
wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah
diumumkan.
(8) Ketentuan ayat 3.(4), ayat 3.(5) dan ayat 4.(2), ayat 4.(3), ayat 4.(5), dan ayat (6) mutatis mutandis
berlaku untuk:
a. penyampaian kepada Otoritas Jasa Keuangan atas risalah RUPS dan ringkasan risalah RUPS
yang diumumkan; dan
b. pengumuman ringkasan risalah RUPS;
dari penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan
untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).

319
DIREKSI
Pasal 15

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi.


2. Direksi terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang terdiri dari :
-1 (satu) orang Direktur Utama;
-1 (satu) orang Direktur atau lebih;
dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan
pada saat diangkat dan selama menjabat :
a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik
b. cakap melakukan perbuatan hukum;
c. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
1. tidak pernah dinyatakan pailit;
2. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
3. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
1. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;
2. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah
tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
3. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari
Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau
laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
e. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan; dan
f. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.
4. Selain persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 3, persyaratan anggota Direksi wajib mengikuti
ketentuan:
a. UUPT;
b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan
c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan
usaha Perseroan.
5. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan 4 pasal ini wajib dimuat dalam surat
pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.
6. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 pasal ini wajib diteliti dan didokumentasikan oleh
Perseroan.
7. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dibuktikan dengan surat yang disimpan
oleh Perseroan.
8. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3
Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris mengetahui tidak
terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung
sejak diketahui, anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris harus mengumumkan batalnya
pengangkatan anggota Direksi yang bersangkutan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) -Surat Kabar dan
memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau
penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.
9. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi yang tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan 4.
10. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada RUPS harus
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi
11. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal
yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada 1 (satu) periode masa
jabatan anggota Direksi tersebut yaitu 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS tahunan pada
akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud. Dengan demikian masa jabatan anggota Direksi tidak lebih
dari 5 (lima) tahun, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan
anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan

320
ketentuan anggaran dasar ini.
12. Anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat
kembali sesuai dengan keputusan RUPS.
13. a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.
b. Alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan apabila
anggota Direksi yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi yang
antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai
tepat oleh RUPS.
c. Keputusan pemberhentian anggota Direksi tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri dalam RUPS.
d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan
tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.
e. Pemberhentian anggota Direksi berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir a
ayat ini atau tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.
14. a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya
berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan
permohonan pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan dalam jangka waktu paling
lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.
c. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya permohonan
pengunduran diri Direksi sebagaimana dimaksud butir a. ayat ini dan hasil penyelenggaraan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam butir b ayat ini.
d. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam butir b ayat ini, maka dengan lampaunya jangka waktu tersebut, pengunduran diri anggota
Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS, dengan memperhatikan butir g ayat ini.
e. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana
tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak
pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.
g. Pembebasan tanggung jawab anggota Direksi yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS
Tahunan membebaskannya
h. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi
menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan
oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal
jumlah anggota Direksi.
10. a. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris
dengan menyebutkan alasannya
b. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada butir a diberitahukan secara tertulis kepada
anggota Direksi yang bersangkutan.
c. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud
pada butir a ayat ini, Dewan Komisaris harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau
menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut.
d. RUPS sebagaimana tersebut dalam butir c ayat ini harus diselenggarakan dalam jangka waktu paling
lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah tanggal pemberhentian sementara.
e. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir d ayat
ini atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, pemberhentian sementara sebagaimanadimaksud
pada butir a ayat ini menjadi batal.
f. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada butir c ayat ini anggota Direksi yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk membela diri.
g. Anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini
tidak berwenang:
i. menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan; dan
ii. mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan.

321
h. Pembatasan kewenangan sebagaimana dimaksud pada butir g ayat ini berlaku sejak keputusan
pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan:
i. terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian sementara
sebagaimana dimaksud pada butir c ayat ini; atau
ii. lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir d ayat ini.
i. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara,
maka anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.
j. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS maka
anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut dianggap tidak menggunakan haknya untuk
membela dirinya dalam RUPS, dengan demikian anggota Direksi yang diberhentikan sementara
tersebut menerima keputusan RUPS.
k. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada
Otoritas Jasa keuangan mengenai:
i. keputusan pemberhentian sementara, dan
ii. hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf c Pasal ini atau
informasi mengenai batalnya pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris karena tidak
terselenggaranya RUPS sampai dengan lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat 10 huruf e Pasal ini;
11. RUPS dapat:
- Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang diberhentikan dari
jabatannya; atau
- Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan diri dari
jabatannya; atau
- Mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan; atau
- Menambah jumlah anggota Direksi baru.
Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau
anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan
dari Direktur yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota
Direksi baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu,
kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
12. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila
anggota Direksi tersebut:
a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; atau
c. Meninggal dunia; atau
d. Diberhentikan karena keputusan RUPS.
13. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan
wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
14. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah
anggota Direksi kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, maka selambat-
lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi
lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
Pasar Modal.
15. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan
kewajiban Direktur Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai
Direktur Utama.
Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan dalam Pasal 19 ayat 6 Anggaran
Dasar ini.
16. Anggota Direksi dapat memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu :
a. Apabila rangkap jabatannya tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
b. Merangkap jabatan sebagai anggota Direksi lebih dari 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik.
c. Merangkap jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) Emiten atau
Perusahaan Publik lain.
d. Merangkap jabatan sebagai Anggota Komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Perusahaan
Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris

322
17. Setiap anggota Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak
langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI


Pasal 16

1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
2. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan -sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar.
3. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat
1 dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.
4. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 Direksi dapat membentuk komite.
5. Dalam hal dibentuk komite sebagaimana dimaksud pada ayat 4, Direksi wajib melakukan evaluasi
terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.
6. Direksi bersama dengan Dewan Komisaris wajib menyusun:
a. pedoman yang mengikat setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
b. kode etik yang berlaku bagi seluruh Direksi yang berlaku bagi seluruh anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris, karyawan/pegawai, serta pendukung organ yang dimiliki Perseroan, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
7. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan
yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota direksi dalam menjalankan tugasnya.
8. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud
pada ayat 7 Pasal ini, apabila dapat membuktikan:
a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
9. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain
dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan, dengan pembatasan sebagaimana ditentukan dalam ayat 10 pasal ini.
10. Direksi terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan, untuk:
a. menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang, dalam nilai yang melebihi batas
yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan atau tanpa jaminan, kecuali
pinjaman utang atau piutang yang timbul karena transaksi bisnis;
b. mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan yang
melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
c. menjual atau dengan cara apapun juga mengalihkan atau melepaskan barang -barang tidak
bergerak termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan Perseroan dengan nilai dari waktu
ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
d. mengagunkan atau dengan cara lain menjaminkan harta kekayaan milik Perseroan dengan nilai
dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
e. mengambil bagian atau ikut serta, atau melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan atau
Perseroan mendirikan perseroan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan kredit sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan nilai dari waktu ke waktu
ditetapkan oleh Dewan Komisaris; dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 11 tersebut di bawah
ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11. Perbuatan hukum untuk (a) mengalihkan atau melepaskan hak atau (b) menjadikan jaminan utang
seluruh atau sebagian besar harta Perseroan yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50% (lima puluh
persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan

323
satu sama lain maupun tidak dan transaksi sebagaimana dimaksud tersebut adalah transaksi pengalihan
kekayaan bersih Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, harus mendapat
persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran
Dasar ini.
12. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan
Kepentingan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal, dan untuk transaksi yang memerlukan persetujuan dari RUPS Perseroan adalah dengan syarat-
syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
13. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili
Perseroan;
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak
perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah satu orang anggota Direksi lainnya berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan.
c. Direksi dapat memberikan kuasa tertulis kepada 1 (satu) orang karyawan perseroan atau lebih
atau kepada orang lain untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu dan
dengan jangka waktu tertentu sebagaimana diuraikan dalam surat kuasa.
14. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS, dalam hal RUPS tidak
menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan
keputusan Rapat Direksi.
15. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi
salah seorang anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak
mempunyai benturan kepentingan dan dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili
oleh Dewan Komisaris atau seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal -tidak ada anggota
Dewan Komisaris maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili
Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut di atas.
16. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila:
a. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; dan
b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan
kepentingan Perseroan.
17. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 18, yang berhak mewakili Perseroan
adalah:
a. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan;
b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan; atau
c. pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris
mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
18. Ketentuan mengenai tugas dan wewenang Direksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini
mengacu pada peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DIREKSI
Pasal 17

1. a. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih
anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1
(satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian
atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah.
b. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap
bulan.
2. Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak mengambil
keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota
Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat.
3. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu)
kali dalam 4 (empat) bulan.
4. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib
diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

324
5. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3 untuk tahun
berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.
6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan
kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.
7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana
dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat
diselenggarakan.
8. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
Anggaran Dasar ini. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan dengan sarana apapun dalam
bentuk tertulis yang disampaikan kepada setiap anggota Direksi paling lambat 5 (lima) hari kalender
sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pemanggilan dan tanggal Rapat.
9. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
10. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha atau ditempat
kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, atau di tempat lain
dalam wilayah Republik Indonesia.
11. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak ada atau berhalangan
untuk menghadiri Rapat Direksi oleh sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam Rapat Direksi tersebut dapat
memimpin Rapat Direksi.
12. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi yang
lain berdasarkan surat kuasa.
13. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang
diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat
Direksi menentukan lain.
14. Pengambilan keputusan rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat.
15. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 21,
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak yaitu disetujui lebih dari 1/2 (satu per
dua) dari anggota Direksi yang hadir .
16. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani
oleh seluruh anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.
17. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani
oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
18. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani
hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17, yang bersangkutan wajib menyebutkan
alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.
19. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17 wajib didokumentasikan oleh Perseroan.
20. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17 merupakan bukti yang sah mengenai
keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota
Direksi maupun untuk pihak ketiga.
21. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat
Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang
usul -usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikanpersetujuan mengenai usul yang
diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan
cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam
Rapat Direksi.
22. Ketentuan mengenai Rapat Direksi yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada
Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

325
DEWAN KOMISARIS
Pasal 18
1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang terdiri dari : 1 (satu) orang Komisaris
Utama; 1 (satu) orang Komisaris atau lebih; dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang
Pasar Modal.
2. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di antaranya
adalah Komisaris Independen.
3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris
Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
4. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris atau berdasarkan-penunjukan dari Dewan Komisaris.
5. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi
persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat:
1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
2. cakap melakukan perbuatan hukum;
3. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
a. tidak pernah dinyatakan pailit;
b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama
menjabat:
i. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;
ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban
sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
iii. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran
dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan
keuangan kepada OJK.
4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
5. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.
6. Persyaratan anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti ketentuan:
a. UUPT;
b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan
c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
7. Untuk Komisaris Independen, selain memenuhi ketentuan dalam ayat 5 dan ayat 6 harus pula memenuhi
persyaratan sebagai Komisaris Independen sebagaimana ditentukan dalam peraturan Pasar Modal.
8. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, 6 dan 7 wajib dimuat dalam surat
pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.
9. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 8 wajib diteliti dan didokumentasikan oleh
Perseroan.
10. Persyaratan sebgai anggota Komisaris sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar ini wajib dipenuhi
anggota Dewan Komisaris selama menjabat.
11. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui
tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
terhitung sejak diketahui, anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi harus mengumumkan batalnya
pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) Surat
Kabar harian berperedaran Nasional dan memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.
12. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang
dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi persyaratan.
13. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Komisaris kepada RUPS harus
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.
14. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku
sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada 1 (satu)

326
periode masa jabatan anggota Direksi tersebut yaitu 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS
tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
15. Anggota Dewan Komisaris setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan
keputusan RUPS.
16. a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dengan menyebutkan
alasannya.
b. Alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan
apabila anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai
anggota Dewan Komisaris yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau
karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.
c. Keputusan pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut diambil setelah yang bersangkutan
diberi kesempatan membela diri dalam RUPS.
d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan
tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.
e. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud
dalam butir (a) ayat ini atau tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.
17. a. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa
jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada
Perseroan.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh)
hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.
c. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya permohonan
pengunduran diri Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam butir a ayat ini dan hasil
penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b.ayat ini.
d. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap
berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap
dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang
bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.
f. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah
RUPS Tahunan membebaskannya.
18. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota Dewan
Komisaris tersebut :
a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan;
b. Dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu undang-undang
atau peraturan perundangundangan yang berlaku;
c. Meninggal dunia; atau
d. Diberhentikan karena keputusan RUPS.
19. Gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.
20. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah anggota
Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka RUPS
harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sesudah terjadinya
lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
21. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan
Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung
jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.
22. Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun
tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.
23. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut dilarang
dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
24. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada
Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

327
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 19

1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya
sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan
anggaran dasar.
3. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.
4. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan
halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala- tindakan yang telah dijalankan oleh
Direksi.
5. Dewan Komisaris berhak untuk meminta penjelasan kepada Direksi tentang segala hal yang ditanyakan
dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
Dewan Komisaris.
6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan
tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan
untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan
sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan
Komisaris.
7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan
kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula
baginya.
8. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat
memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan
mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan
alasannya.
9. Pemberhentian sementara tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 15 ayat 11
Anggaran Dasar ini.
10. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut
dilarang dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
11. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada
Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DEWAN KOMISARIS


Pasal 20

1. a. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau
lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan 1
(satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu persepuluh) bagian atau
lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang
sah.
b. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.
2. Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak
mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah
anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat.
3. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali
dalam 4 (empat) bulan.
4. Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib
diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.
5. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b dan ayat 3 untuk
tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

328
6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan
kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.
7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana
dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat
diselenggarakan.
8. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama
berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka 1
(satu) orang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama berhak dan berwenang
melakukan pemanggilan Rapat Dewan Komisaris.
9. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis,
pemanggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris selambat-lambatnya 5
(lima) hari kalender sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat dalam
keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 1 (satu) hari kalender sebelum Rapat dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, keadaan mendesak tersebut ditetapkan
oleh Komisaris Utama. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam Rapat, maka pemanggilan
terlebih dahulu tidak disyaratkan.
10. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
11. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha atau
di tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, atau ditempat lain asal
saja dalam wilayah Republik Indonesia.
12. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris Utama tidak hadir atau
berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat
dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan
Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.
13. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh anggota
Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.
14. a. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara
untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung
maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau
kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan
sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam
pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut,
kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali
Pimpinan Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
15. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
16. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 15,
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak yaitu disetujui lebih dari 1/2 (satu per
dua) dari anggota Dewan Komisaris yang hadir.
17. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan
Komisaris.
18. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani
oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh
anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.
19. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani
hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18, yang bersangkutan wajib menyebutkan
alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.
20. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18 wajib didokumentasikan oleh Perseroan.
21. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18 merupakan bukti yang sah mengenai
keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para
anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga.
22. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa
mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah
diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris

329
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut.Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama
dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN


Pasal 21

1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan.


2. Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh
persetujuan.
3. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan tugas
pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.
4. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disampaikan sebelum dimulainya tahun
buku yang akan datang.
5. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu)
Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
6. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh
RUPS untuk diperiksa dan Direksi menyusun laporan tahunan dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa
oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS Tahunan.
7. Dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun
laporan tahunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
8. Laporan tahunan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat pada
tahun buku yang bersangkutan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya
secara tertulis atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam surat tersendiri yang dilekatkan
dalam laporan tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak
menandatangani laporan tahunan dan tidak memberikan alasan maka yang bersangkutan dianggap
telah menyetujui isi laporan tahunan.
9. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa Indonesia
dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.2
tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN


Pasal 22

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba
rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi menurut
cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.
2. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan
keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan cara
pembayaran dividen.Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham
itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, yang
akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen
diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham tersebut dicatatkan.
3. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi
dengan cadangan yang diwajibkan oleh UUPT dan Anggaran Dasar ini dapat dibagi sebagai dividen.
4. Dalam hal terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai, Perseroan wajib
melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.
5. Jikalau perhitungan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan
selanjutnya untuk tahun-tahun berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selamakerugian
yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutupseluruhnya, dengan tidak mengurangi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

330
6. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran
dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen
yang telah dimasukkan kedalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan dalam
cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dantidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
akan menjadi hak Perseroan.
7. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PENGGUNAAN CADANGAN
Pasal 23

1. Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan, yang
ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kewajiban penyisihan untuk cadangan tersebut berlaku apabila Perseroan mempunyai laba yang positif.
3. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20 % (dua
puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
4. Cadangan yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini hanya boleh
dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.
5. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan
dan disetor Perseroan, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan
Perseroan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 24

1. Perubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan UUPT dan/atau peraturan Pasar Modal.
2. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana
tercantum dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Perubahan Anggaran Dasar harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.
4. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau tempat
kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha; jangka waktu berdirinya Perseroan;
besarnya Modal Dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau perubahan status
Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 4 Pasal ini cukup
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau
penggantinya dengan memperhatikan ketentuan dalam UUPT.
6. Ketentuan mengenai pengurangan modal dengan memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN


Pasal 25

1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM


Pasal 26

1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana
tercantum dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum adalah
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan

331
perundang undangan di bidang Pasar Modal.

TEMPAT TINGGAL
Pasal 2

Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamat-
alamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan- yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan.

PERATURAN PENUTUP
Pasal 28

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka RUPS yang akan
memutuskannya.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA ANGGARAN DASAR YANG DIMUAT DALAM
PROSPEKTUS INI MERUPAKAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG TERAKHIR SESUAI DENGAN
PERATURAN NO. IX.J.1. YANG TELAH DISETUJUI OLEH MENTERI HUKUM DAN HAM.

332
XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

1. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli ataupun
salinan yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. FPPS asli ataupun salinan yang dikeluarkan oleh
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang
namanya tercantum pada Bab Penyebarluasan Prospektus dan FPPS dalam Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5
(lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut
di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus telah memiliki rekening efek pada Perseroan efek/bank kustodian yang telah
menjadi Pemegang Rekening pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

2. PEMESAN YANG BERHAK

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau Lembaga/Badan
Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.

3. JUMLAH PESANAN

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan
yakni 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. PENDAFTARAN EFEK KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF

Saham-Saham Yang Ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran
Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI.

a. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-Saham Yang Ditawarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut:

1) Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham dalam bentuk Surat
Kolektif Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan
dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham - saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam
Rekening Efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal distribusi saham
setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE;
2) Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini dicatatkan di BEI,
pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk FKPS yang sekaligus merupakan
sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham – saham
dalam penitipan kolektif;
3) KSEI, Perseroan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang
rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat
konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat dalam Rekening Efek;
4) Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI;
5) Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya
yang melekat pada saham;
6) Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada
pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui
Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang
menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;

333
7) Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di
KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perseroan
Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk;
8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui
Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;
9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham
selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh Perseroan dan diterbitkan
atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola
saham;
10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib
menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI
untuk mengadministrasikan Saham tersebut.
11) Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan surat kolektif
sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut
mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang
bersangkutan diajukan.

5. PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama
jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan dimana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan
dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan
hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan
hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah
pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan
nama dan alamat di luar negeri dan/ atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas
serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak
pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan
pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi.
Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan
pemesanan tersebut.

6. MASA PENAWARAN

Masa Penawaran akan berlangsung selama 3 (tiga) Hari Kerja, yaitu pada tanggal 9 – 14 September 2016. Jam
penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

7. TANGGAL PENJATAHAN

Tanggal Penjatahan di mana para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham
untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 16 September
2016.

8. SYARAT-SYARAT PEMBAYARAN

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang
Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran
harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

334
PT •
Cabang •
Atas nama : •
No. A/C : •

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik
pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan. Cek milik/atas nama Pihak Ketiga tidak dapat
diterima sebagai pembayaran. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut
menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima.
Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh bank, pemesanan pembelian saham yang
bersangkutan adalah batal. Pembayaran menggunakan cek/pemindahbukuan /giro sudah harus “in good fund”
pada hari terakhir masa Penawaran Umum untuk Penjamin Emisi Efek, nasabah ritel dan nasabah institusi
domestik, sedangkan untuk nasabah internasional yang melakukan pemesanan dengan mekanisme penjatahan
pasti dapat melakukan pembayaran dan “in good fund” paling lambat pukul 10.00 WIB pada Tanggal Distribusi
Saham Secara Elektronik.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab
pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan
cek atau biliyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesan saham yang bersangkutan otomatis menjadi
batal. Untuk pembayaran melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota
Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya.

9. BUKTI TANDA TERIMA

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS,
akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari FPPS yang telah
ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham tersebut harus disimpan dengan baik agar kelak dapat diserahkan kembali pada
saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan
pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian
Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

10. PENJATAHAN SAHAM

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Mandiri Sekuritas selaku Manajer Penjatahan dengan sistem
kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan
No. IX.A.7.

A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan pasti dibatasi sampai dengan ●% (● persen) dari jumlah yang ditawarkan, yang akan dialokasikan
namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksadana, yayasan, institusi bentuk lain, baik domestik
maupun luar negeri.

Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penjatahan Pasti, penjatahan tersebut
hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

a. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak yang akan mendapatkan penjatahan
pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan
kepentingan pemesan perorangan;

b. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada huruf a termasuk juga jatah bagi pegawai Perseroan
yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh
persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan

335
c. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham yang Terafiliasi,, yaitu:
1) Direktur, Komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari
suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham;
2) Direktur, Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan
3) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dan angka 2), yang bukan merupakan pihak
yang melakukan pesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

B. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Penjatahan terpusat minimal sebesar ●% (● persen) dari jumlah yang ditawarkan. Jika jumlah saham yang dipesan
melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan
sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:

a. Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi (pemesan yang merupakan direktur,
komisaris, karyawan atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih dari suatu perusahaan efek
yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan atau pihak lain yang terafiliasi dengan
semua pihak dimaksud, sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut) dan terdapat sisa saham dengan
jumlah yang sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan
menerima seluruh jumlah saham yang dipesan.
b. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang Terafiliasi sebagaimana tersebut pada poin a di atas,
terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan
yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi karyawan Perseroan, sampai dengan
jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah Penawaran Umum.Para pemesan yang tidak
dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa, jika terdapat cukup satuan
perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang
tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Saham yang termasuk dalam satuan perdagangan
dimaksud adalah satuan-satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana
saham tersebut akan tercatat.
2) Apabila terdapat saham yang tersisa maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan,
pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan
oleh pemesan.

11. PENUNDAAN MASA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM ATAU PEMBATALAN PENAWARAN UMUM
PERDANA SAHAM

a. Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan
berakhirnya Masa Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum
Perdana Saham untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh
Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan ketentuan :

1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :
a) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama
3 (tiga) Hari Bursa berturut – turut;
b) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau;
c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang
ditetapkan oleh OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2-11 lampiran 11; dan

2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :


a) Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana saham paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau
pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat
juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

336
b) Menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana saham tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a;
c) Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a kepada OJK paling
lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
d) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan Penawaran
Umum Perdana saham yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan yang telah dibayar maka
Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua)
Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

b. Emiten yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali
masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud dalam
huruf a butir 1) poin a), maka Emiten wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8
(delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan
paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang
menjadi dasar penundaan;
2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana
dimaksud dalam huruf a butir 1) poin a), maka Emiten dapat melakukan kembali penundaan masa
Penawaran Umum;
3) wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan
informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan
masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja
sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat
kabar, Emiten dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3) kepada Bapepam dan
LK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud

Pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek berlaku tanpa diperlukan keputusan dan/atau penetapan
Pengadilan Negeri dan pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ini mengesampingkan
ketentuan Pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, kecuali karena alasan seluruh hak dan kewajiban
para pihak telah terpenuhi, maka para pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek wajib memberitahukan
secara tertulis kepada OJK.

12. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN

Bagi pemesan yang telah mengisi FPPS dan melakukan pembayaran atas Saham Yang Ditawarkan yang
pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya penundaan atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana saham ini, pengembalian uang kepada para pemesan dalam mata uang Rupiah
akan dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan. Pengembalian
uang tersebut dilakukan selambat – lambatnya 2 (hari) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal
diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham sesuai dengan Peraturan No.
IX.A.2.

Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka masing
– masing Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan kepada para
pemesan kepada siapa FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas
Penawaran Umum Perdana saham, maka apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran
Umum Perdana saham ini dilaksanakan sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian atas uang
pemesanan merupakan tanggung jawab dari para Penjamin Emisi Efek. Namun, apabila pengumuman
penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham ini dilaksanakan setelah Tanggal Pembayaran,
maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran pemesanan akan berada pada pihak Perseroan.

337
Pengembalian uang tersebut wajib dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan
atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek, bilyet giro atau surat pengembalian yang dapat
diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek dimana pemesanan diajukan
dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri.

Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah
menyampaikan pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang
pemesanan tersebut, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk setiap hari
keterlambatan yang dihitung berdasarkan suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan jumlah uang yang
terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan
atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham secara proporsional dengan jumlah hari keterlambatan,
dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah
30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek membuka
rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima uang pemesanan Saham Yang
DItawarkan. Untuk menghindari keragu – raguan, mekanisme pengembalian uang pemesanan tersebut hanya
akan berlaku terhadap pemesanan retail yang mendapatkan alokasi Saham Yang Ditawarkan berdasarkan
alokasi penjatahan terpusat (pooling) sebagaimana diatur di dalam Peraturan IX.A.7.

Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk
mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya
penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham, maka kesalahan itu bukan merupakan
tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan.

13. PENYERAHAN FORMULIR KONFIRMASI PENJATAHAN ATAS PEMESANAN SAHAM

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing-masing rekening efek pemesan saham pada
para Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan paling cepat dalam
waktu 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan atas distribusi saham
tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham.

14. LAIN-LAIN

Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti
bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap
Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan
hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan.

338
XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor BAE Perseroan dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu
Perantara Pedagang Efek yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan
Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Bahana Securities PT Danareksa Sekuritas PT Mandiri Sekuritas


(Terafiliasi) (Terafiliasi) (Terafiliasi)
Graha Niaga, Lantai 19 Gedung Danareksa, Lantai 1 Plaza Mandiri, Lantai 28
Jl. Jend. Sudirman, Kav. 58 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38
Jakarta 12190 Jakarta 10110 Jakarta 12190
Telepon : (021) 250 5081 Telepon: (021) 2955 5888 Telepon : (021) 526 3445
Faksimili : (021) 522 5869 Faksimili: (021) 350 1724 Faksimili : (021) 526 3507
Website: Website: www.danareksa.com Website:
www.bahanasecurities.id www.mandirisekuritas.co.id

PENJAMIN EMISI EFEK

Selain di Kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek, Prospektus dan Formulir
Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) dapat diperoleh di Gerai Penawaran Umum yang bertempat di ●

339
Halaman ini sengaja dikosongkan

340
PT. WASKITA BETON PRECAST Tbk
Hotel Dafam Teraskita
Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A
Jakarta Timur 13340
Phone : +62 21 22892999, 29838020
Fax. : +62 21 2983 8025
Email : info@waskitaprecast.co.id
pemasaran_2@waskitaprecast.co.id

Anda mungkin juga menyukai