Anda di halaman 1dari 25

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG DAN TANGGUNG JAWAB DALAM

KEGIATAN PASAR MODAL

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Pasar

Modal Dosen Pengampu : Dr. Rani Sri Agustina S,H.M,H.

Disusun Oleh :

1. Didi Maulana (1111190241) 4. M Hafizt Al Qirana (1111190261)

2. Farika Rahayu (1111190091) 5. Tabina Rafa Sulthanah (1111190061)

3. Miranti Wulandari (1111190051) 6. Welmince F N Warisal (1111190257)

KELAS 5A

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Lembaga Dan Profesi
Penunjang dan Tanggung Jawab Dalam Kegiatan Pasar Modal” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr. Rani Sri
Agustina S,H.,M,H. pada mata kuliah Hukum Pasar Modal. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang lembaga dan profesi penunjang an tanggung
jawabdalakegiatan pasar modal bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Rani Sri Agustina S.H.,M.H, selaku dosen mata kuliah Hukum Pasar
Modal yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dan juga terima kasih kepada para anggota
kelompok yang telah bekerja sama sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cilegon,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2. Identifikasi Masalah............................................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1. Lembaga dan profesi Penunjang Pasar Modal...................................................................3

2.2. Tanggung Jawab dalam Kegiatan Pasar Modal................................................................13

BAB III PENUTUP......................................................................................................................17

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................17

3.2. Saran................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar Modal merupakan kegiatan usaha yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek diterbitkannya, serta lembaga
dan profesi berkaitan dengan efek,. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para
investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui jangka panjang seperti obligasi,
saham dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd), adalah meningkatkan dan
menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria pasarnya. Dengan kata lain dapat
menyebut pasar modal adalah wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan wadah investasi
bagi pemodal, yang menyangkut kepentingan banyak pihak.1

Pasar Modal adalah salah satu alternative yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk
kebutuhan dananya. Walaupu telah ada lembaga perbankan, namun karena terbatas leverage,
suatu perusahaan tidak memperoleh pinjaman dari bank.

Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran
klaim jangka panjang, penambahan financial assets (dan hutang) pada saat yang sama,
memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar
sekunder).

Kegiatan pasar modal dengan lembaga-lembaga perantara emisi dan bursa serta lembaga-
lembaga perantara perdagangan adalah merupakan suatu mekanisme, yang sekaligus digerakan
mengatur permintaan dan penawaran akan dana, dan pengeluaran dana akan tertuju kepada
sektor- sektor produksi. Pasar Modal telah diatur dalam Undang-Undang dan beberapa aturan
pelaksanaannya guna memberikan keamanan dan menciptakan ketertiban pada pelaksanaan pasar
modal.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Apa saja Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal ?

2. Bagaimana Tanggung Jawab dalam Kegiatan Pasar Modal ?

1
Zainal Asikin. 2013. Hukum Dagang. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada hlm. 313

1
2

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca
terkait Lembaga dan profesi Penunjang Pasar Modal dan bagaimana Tanggung jawab didalam
Kegiatan Pasar Modal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Lembaga dan profesi Penunjang Pasar Modal.

Kegiatan pasar modal menuntut adanya partisipasi lembaga swasta dalam menciptakan
kualitas pasar modal yang lebih baik. Sebagai suatu instansi pemerintah, Bapepam tidak
diperkenankan secara langsung melakukan segala kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
kegiatan pasar modal.

A. Lembaga Penunjang

Lembaga Penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung


pengoperasian Pasar Modal yang bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada
pegawai dan masyarakat umum.

Lembaga Penunjang ini terdiri dari Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali Amanat,
dan Pemeringkat Efek.

 Bank Kustodian

Bank Kustodian adalah bank yang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
untuk bertindak sebagai pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang
berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain,
menyelesaikan transaksi Efek, serta mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Menurut Pasal 1 Angka 8 UUPM, kustodian adalah pihak yang memberikan jasa
penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima
dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya. Pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha
sebagai Kustodian adalah lembaga penyimpanan dan penyele saian, perusahaan Efek, atau
bank umum yang telah mendapat persetu juan Bapepam (Pasal 43 ayat 1 UUPM).

Menurut Pasal 47 UUPM, kustodian atau pihak terafiliasinya dila rang memberikan
keterangan mengenai rekening Efek nasabah kepada pihak mana pun, kecuali kepada:

3
4

a. Pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang rekening atau ahli waris pemegang
rekening.

b. Polisi, jaksa, atau hakim untuk kepentingan peradilan perkara pidana. Pengadilan untuk
kepentingan peradilan perkara perdata atas per mintaan pihak-pihak yang beperkara.

d. Pejabat pajak untuk kepentingan perpajakan.

e, Bapepam, Bursa Efek. Lembaga Kliring dan Penjaminan, emiten, Biro Administrasi Efek,
atau Kustodian lain dalam rangka melaksanakan fungsinya masing-masing.

Kustodian mempunyai tugas utama melakukan custody yang lebih berkaitan dengan
penitipan atau penyimpanan aset, sebagaimana di kemukakan oleh Ross K. McGill, Naren I.
Patel sebagai berikut: "in its narrow meaning, custody therefore refers to the safekeeping of
assets. In its wider meaning, custody embraces all the other services provided by a custodian,
ancillary to the safekeeping of assets"2

Bank kustodian adalah bank yang berfokus dalam hal kustodian atau penitipan surat
berharga/ efek di bursa modal. Maka itu, tugas kustodian bank juga cukup banyak. Di
antaranya:

 Membuat pencatatan administratif yang rapi terkait jual-beli surat berharga dan aset
lainnya. Seperti reksa dana, sertifikat, dokumen, dll.
 Membuat pencatatan administratif mengenai kegiatan tata kelola manajer investasi.
Seperti: mencatat transaksi obligasi, pasar uang, pengelolaan deposito, dll.
 Membuat pencatatan mengenai pemilik modal. Seperti mengirimkan laporan per
bulan, mengirimkan surat konfirmasi jual-beli saham, dll.
 Menjadi pengawas bagi manajer investasi.
 Bertugas sebagai penyimpan aset reksa dana milik nasabah.
 Hingga kini, setidaknya sudah ada lebih dari 20 custodian bank di seluruh Indonesia.
Beberapa custodian bank adalah Bank Central Asia (BCA), Bank BRI, serta Bank
Mandiri, sebagai tiga bank ternama se-Nusantara.

2
Boss McGill. 2001. Naten Patel Clabel Castody and Clearing Service, Palgrave Macmillan, Nete York, , h. 13.
5

 Biro Administrasi Efek

Biro administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek (Pasal
1 Angka 3 UUPM). Pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Biro
Administrasi Efek adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam (Pasal 48
ayat (1) UUPM)

Menurut Pasal 49 ayat (1) UUPM, pendaftaran pemilikan Efek dalam buku daftar pemegang
Efek emiten dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek dapat dilakukan oleh biro
administrasi Efek ber dasarkan kontrak yang dibuat oleh emiten dengan biro administrasi Efek
dimaksud. Kontrak tersebut wajib secara jelas memuat hak dan kewajiban biro administrasi Efek
dan emiten, termasuk kewajiban kepada pemegang Efek.

Sebagai lembaga penunjang Pasar Modal, Biro administrasi efek berfungsi untuk
membantu emiten dalam hal administrasi efek, baik di saat IPO untuk melakukan
administrasi kepemilikikan perusahan, maupun setelah IPO atau pasar Sekunder. Fungsinya
sebagai berikut:

 Administrasi dan mendaftarkan saham yang dibeli investor


 Pembayaran deviden
 Pembagian hak opsi
 Dll pembagian hak yang berkaitan dengan efek (UUPM Pasal 1)

Biro Administrasi Efek (BAE) bertanggung jawab dengan emiten yang menggunakan jasanya.

 Wali Amanat

Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek bersifat utang
atau sukuk untuk melakukan penuntutan baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang
berkaitan dengan kepentingan pemegang efek bersifat utang atau sukuk tersebut tanpa surat
kuasa khusus.

Wali Amanat memegang peran vital dalam kegiatan pasar modal, terutama berkaitan
dengan penerbitan Efek bersifat utang. Wall amanat didefinisikan sebagi pihak yang
mewakili
6

kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang baik, di dalam maupun di luar pengadilan
(Pasal 11 Angka 30 UUPM).

Penerbitan Efek bersifat utang membutuhkan peran wali amanat untuk mengurangi risiko dan
guna melindungi kepentingan investor pemegang Efek bersifat utang terutama apabila emiten
wanprestasi untuk melunasi kewajibannya kepada pemegang Efek. Selanjutnya ber kaitan
dengan penerbitan Efek bersifat utang tersebut, emiten diha ruskan menunjuk wali amanat dan
diwajibkan membuat kontrak per waliamanatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapepam (Pasal 52 UU Pasar Modal).

Wali amanat dilarang mempunyai hubungan afiliasi dengan emi ren, kecuali hubungan
afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah (Pasal 51 ayar
(1) UUPM). Wall amanat dilarang mempunyai hubungan kredit dengan Emiten dalam jumlah
se suai dengan ketentuan Bapepam yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan antara
wali amanat sebagai kreditur dan wakil pemegang Efek bersifat utang (Pasal 51 ayat (3)
UUPM). Selain itu wali amanat di larang merangkap sebagai penanggung dalam emisi Efek
bersifat utang.yang sama (Pasal 54 UUPM). Dalam hal terjadi kerugian, wali amanat wajib
memberikan ganti rugi kepada pemegang Efek bersifat utang atas kerugian karena kela
laiannya dalam pelaksanaan tugas sebagaimana diatur dalam undang undang ini dan/atau
peraturan pelaksanaannya serta kontrak perwali amanatan (Pasal 53 UUPM).

Kegiatan Perwaliamanatan dilakukan oleh Bank Umum dan Pihak Lain yang ditetapkan
dengan peraturan pemerintah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali
Amanat. Bank Umum atau Pihak Lain wajib terlebih dahulu terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan.

 Pemeringkat Efek

Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi berbentuk Perseroan Terbatas


yang melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat. Dalam melaksanakan
kegiatannya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih dahulu mendapatkan izin usaha
dari Otoritas Jasa Keuangan.
7

Perusahaan Pemeringkat Efek wajib melakukan kegiatan pemeringkatan secara


independen, bebas dari pengaruh pihak yang memanfaatkan jasa Perusahaan Pemeringkat
Efek, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam pemberian Peringkat. Perusahaan
Pemeringkat Efek dapat melakukan pemeringkatan atas obyek pemeringkatan sebagai
berikut:

a) Efek bersifat utang, Sukuk, Efek Beragun Aset atau Efek lain yang dapat diperingkat.
b) Pihak sebagai entitas (company rating), termasuk Reksa Dana dan Dana Investasi Real
Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib berdomisili dan


melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Selain itu, Perusahaan Pemeringkat Efek juga
wajib memiliki prosedur dan metodologi pemeringkatan yang dapat dipertanggungjawabkan,
sistematis, dan telah melalui tahapan pengujian serta dilaksanakan secara konsisten dan
bersifat transparan. Selanjutnya, Perusahaan Pemeringkat Efek yang melakukan
pemeringkatan atas permintaan Pihak tertentu, wajib membuat perjanjian pemeringkatan
dengan Pihak dimaksud.

B. Profesi Penunjang

Profesi Penunjang adalah pihak-pihak yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang
persyaratan dan tata cara pendaftarannya ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Profesi
penunjang pasar modal mempunyai tanggung jawab untuk membantu emiten dalam proses
penawaran umum dan dalam rangka memenuhi persyaratan keterbukaan seperti menyiapkan
prospektus, dokumen dan laporan-laporan yang di wajibkan. Pertanggungjawaban ini hanya
sebatas pada pendapat atau keterangan yang diberikan (Pasal 80 ayat 2 UUPM).

Profesi Penunjang ini terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris, dan Profesi Lain.
1). Akuntan Publik

Akuntan Publik memegang kunci dalam menjamin kewajaran penyajian informasi


keuangan perusahaan yang akan go public. Peran akuntan publik yang pertama adalah
memeriksa laporan keuangan perusahaan, bukan menyusun laporan keuangan perusahaan.
Penyusunan/pembuat laporan keuangan dilakukan sendiri oleh perusahaan. Laporan keuangan
yang telah dibuat dan disusun oleh perusahaan itulah yang akan diperiksa oleh akuntan publik.
8

Berdasarkan Pasal 64 ayat (1) UUPM disebutkan bahwa akuntan merupakan salah satu
profesi penunjang pasar modal. Menurut Pen jelasan Pasal 61 ayat (1) huruf a UUPM, akuntan
adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri dan terdaftar di Bapepam. Adapun
menurut angka 1 Peraturan Nomor VIII.A.1: Pendaftaran Akuntan yang Melakukan Kegiatan di
Pasar Modal (selanjutnya disebut Peraturan VI ILA.1), akuntan yang melakukan kegiatan di
bidang pasar modal wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan LK serta memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.3

Pada dasarnya akuntan publik akan memberikan pendapat tentang empat aspek, yakni:

a. Unqualified Opinion (wajar tanpa syarat)

Biasanya disingkat WTS. Pendapat ini akan diberikan apabila laporan keuangan yang telah
disusun sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Standart Akuntansi
Keuangan (SAK) tanpa suatu catatan atau kekurangan.

b. Qualified Opinion (Pendapat Kualifikasi)

Atas laporan keuangan yang diperiksanya, akuntan publik memberikan pendapat wajar,
dengan kualifikasi atas penyajian laporan keuangan tersebut karena tidak sesuai Prinsip-Prinsip
Akuntansi Indonesia dan Standart Akuntansi Keuangan (SAK).

c. Adverse Opinion (Pendapat Tidak Wajar)

Dalam hal ini, akuntan publik akan memberikan pendapat tidak wajar apabila ia Akuntan
publik akan memberikan pendapat tidak wajar apabila laporan keuangan secara umum
menggambarkan posisi yang tidak wajar, baik karena banyak perkiraan atau jumlah yang
menjadi masalah, maupun karena penerapan prinsip akuntansi lainnya yang tidak tepat atau
penerapannya yang tidak konsisten. Dengan kata lain, pendapat ini diberikan apabila dalam
pemeriksaannya akun tan menemukan penyimpangan signifikan dengan SAK yang berlaku
umum, baik dalam penyajian maupun penyusunan laporan keuangan.

d. Disclaimer of Opinion (menolak memberi pendapat)

3
Angka 2 Peranan VII A.
9

Dalam hal akuntan publik yang bersangkutan dapat menolak memberikan pendapat atas laporan
keuangan perusahaan yang diperiksanya. Hal ini dapat terjadi karenaakuntan yang bersangkutan
tidak mempunyai cukup bukti yang dapat dipergunakan untuk memberikan pendapatnya secara
profesional seperti yang dipersyaratkan oleh Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA).

2). Notaris

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik sebagaimana dimaksud
dalam staatblad 1860 Nomor 3 tentang Peraturan Jabatan Notaris. Peranan Notaris di Pasar
Modal diperlukan dalam rangka proses emisi. Dalam emisi saham, notaris berperan dalam
membuat akta perubahan anggaran dasar emiten. Apabila diinginkan oleh para pihak, notaris
juga dapat berperan dalam perjanjian penjamin emisi dan perjanjian agen penjual. Sedangkan
dalam emisi obligasi, notaris harus berperan dalam pembuatan perjanjian perwali amanat dan
perjanjian penggunaan pengangunan. Didalam penjelasan pasal 64 ayat (1) huruf d UUPM jo.
Pasal 64 ayat (2) UUPM, disebutkan bahwa notaris adalah sebagai pejabat umum yang
berwenang membuat akta autentik dan terdaftar di Bapepam.

Bagi suatu perusahaan, keputusan untuk go public merupakan masalah besar bagi perusahaan.
Keputusan go public berarti mengundang pihak lain untuk ikut serta sebagai pemegang saham
perusahaan. Sekali saham perusahaan menjadi milik publik maka akan berlangsung terus. Oleh
karena itu, keputusan untuk perusahaan go public harus diambil dalam forum yang paling tinggi.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah forum paling tinggi bagi perusahaan terbatas
(PT). Dalam forum itulah keputusan untuk go public ditentukan. RUPS akan semakin menjadi
penting setelah go public. Pertanggungjawaban atas kebijaksanaan direksi selama satu tahun
operasi perusahaan akan disampaikan dalam RUPS.

Sesuai dengan sifat RUPS yang resmi dan penting, maka acara rapat, formalitas/ketentuan
rapat, dan keputusan-keputusan rapat merupakan hal-hal penting yang harus dihormati dan
diindahkan. Bertolak dari kepentingan itu, dan sesuai dengan kebiasaan hukum di negara kita,
maka untuk menjamin keaslian dan kepercayaan, acara-acara rapat dan keputusankeputusan rapat
harus dibuat secara notarial. Untuk maksud tersebut maka dalam kegiatan pasar modal
diperlukan jasa notaris untuk melakukan tiga macam hak sebagai berikut :
10

a. Membuat Berita Acara RUPS dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS. Peranan
itu dilakukan oleh notaris dalam rangka RUPS untuk go public maupun RUPS setelah go public.
b. Meneliti keabsahan hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraaan RUPS, antara lain
mengenai :

1. Keabsahan persiapan RUPS. Penyelenggaraan RUPS harus sesuai dengan ketentuan-


ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Apakah pemanggilan RUPS bagi pemegang
saham telah dilakukan dengan benar, dari segi cara maupun waktu yang diperlukan.
2. Keabsahan dari para pemegang saham atau kuasanya yang menghadiri RUPS. Para
pemegang saham yang hadir apakah benar-benar emegang saham yang sah, atau bila
diwakilkan kepada orang lain, apakah cara pemberian kuasa memenui syarat.
3. Menjaga dipenuhinya ketentuan quorum yang dipersyaratkan dalam anggaran dasar. Hal
ini meliputi cukup tidaknya pemegang saham yang hadir untuk persyaratkan syahnya
RUPS dilaksanakan atas quorum dalam hal pengambilan keputusan dalam RUPS.

c. Meneliti perubahan anggaran dasar. Penelitian atas perubahan itu diperlukan untuk menjamin :

1. tidak ada materi pasal-pasal dalam anggaran.dasar yang bertentangan dengan peraturan
dan perundangan yang berlaku.
2. menyesuaikan pasal-pasal dalam anggaran dasar untuk memenuhi ketentuan pasar modal
dalam rangka melindungi kepentingan pemodal khususnya pemegang saham publik. Halhal
yang sering dicantumkan sebagai usaha melindungi pemegang saham publik antara lain
keharusan memuat di Koran pemanggilan untuk menghadiri RUPS. Atau bila pemanggilan
dengan surat/telex haruslah cukup waktu misalnya 21 hari sebelum RUPS diadakan.
Hakhak pemegang saham publik yang disamakan dengan pemegang saham lainnya juga
dimuatdalam anggaran dasar.

3). Konsultan Hukum

Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan menandatangani pendapat
hukum mengenai emisi atau emiten. Peran konsultan hukum diperlukan dalam setiap emisi efek,
karena lembaga ini mempunyai fungsi untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion) mengenai keadaan perusahaan emiten. Penelitian atas laporan keuangan yang dibuat
akuntan publik tidak memberikan penilaian tentang proses dan mekanisme kerja akuntan publik
11

tetapi semata-mata dipandang dari sudut yuridis formal mengenai aspek hukum yang terkandung
dalam laporan keuangan itu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan bagi suatu badan usaha
yang akan melakukan emisi melalui pasar modal. Pada prinsipnya, jasa konsultan hukum sudah
tidak asing bagi masyarakat. Ia bekerja untuk kepentingan semua orang yang memerlukannya.
Jasanya yang pasti adalah memberikan pendapat dari segi hukum atas suatu masalah atau obyek
tertentu. Hal-hal yang perlu mendapat penelitian dan pernyataan konsultan hukum itu sekurang-
kurangnya meliputi :

a. Akta pendirian/Anggaran Dasar perusahaanbeserta perubahan-perubahannya. Penelitian lebih


ditekankan pada keabsahan akta tersebut, baik dari aspek material maupun aspek formal (non
material).

b. Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public. Notaris akan meneliti kebenaran
telah disetornya modal perusahaan seperti yang tertulis dalam anggaran dasar.

c. Pemilikan izin usaha. Menurut ketentuan yang berlaku, setiap perusahaan harus memenuhi
izin usaha. Perusahaan harus beroperasi sesuai dengan izin usahanya. Konsultan hukum akan
meneliti apakah perusahaan telah memiliki izin usaha yang diperolehnya itu.

d. Status pemilikan atas aktiva perusahaan terutama bagi aktiva (harta) tetap perlu diketahui
status pemiliknya. Apakah harta-harta itu semua milik perusahaan atau ada yang disewa, atau
atas nama pihak lain. Di samping itu apakah perusahaan itu juga memiliki pertanggungan
asuransi yang cukup.

e. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan pihak ketiga. Dalam kegiatannya
sering perusahaan mengadakan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, perolehan
pinjaman, perdagangan, royalty, dan lain-lain. Perjanjian-perjanjian dimaksud perlu
dipastikan apakah pembuatannya sah dan mengikat secara hukum. Konsultan hukum harus
mempelajari dengan cermat hal-hal seperti itu.

f. Gugatan atau tuntutan. Perusahaan atau direksi perusahaan dapat terjadi berhadapan dengan
suatu perkara perdata atau pidana. Untuk keperluan go public, masalah perkara ini harus
diungkapkan oleh konsultan hukum. Apakah perusahaan dan/atau direksinya sedang berada
dalam suatu perkara atau tidak, Bila ada dijelaskan pula perkara apa yang dihadapi itu. Hal-
hal yang disebutkan di atas merupakan informasi bagi calon pemodal dan menjadi salah satu
unsur
12

yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk menjadi pemodal bagi suatu
perusahaan yang menawarkan sahamnya.

4). Penilai (appraiser)

Penilai adalah pihak yang memberikan jasa profesional dalam menentukan nilai wajar
suatu aktiva dari suatu perusahaan. Dengan demikian peranan perusahaan penilai sebagai salah
satu lembaga profesi cukup menentukan di pasar modal. Nilai wajar dari harta perusahaan
tersebut diperlukan sebagai bahan informasi bagi para investor di dalam mengambil keputusan
investasi.

Menurut Penjelasan Pasal 64 ayat (1) huruf c, penilai adalah pihak. yang memberikan
penilaian atas aset perusahaan yang terdaftar di Ba pepam. Menurut angka 1 Peraturan Nomor
VIII.C.1: Pendaftaran Penilai yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal (selanjutnya disebut
Peraturan VIII.C.1), penilal yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib terlebih
dahulu terdaftar di Bapepam dan LK serta memenuhi persya ratan yang ditentukan.

Mengenai kegiatan utama penilai, angka 2 dan angka 2 peraturan VIII.C.1 diatur bahwa ruang
lingkup kegiatan penilaian yang dilakukan oleh penilai mencakup:

a. Penilaian properti.
Penilai melakukan kegiatan antara lain: penilai real properti; penilai personal properti;
penilaian pembangunan/pengembang proyek; penilaian pengembangan properti;
penilaian aset berkebunan; penilaian aset perikanan; dan penilaian aset kehutanan.
b. Penilaian usaha.
Penilai melakukan kegiatan antara lain penilaian perusahaan dan/atau badan usaha;
penilaian penyertaan dalam perusahaan; penilaian aktiva tak berwujud; pemberian
pendapat kewajaran atas transaksi; penyusunan studi kelayakan proyek dan usaha; dan
penilaian kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh suatu kegiatan atau suatu peristiwa
tertentu.

Dalam melakukan penilaian harta kekayaan atau aset perusahaan, perlu diperhatikan beberapa
faktor, yaitu:

a. Lokasi harta yang dinilai


b. Kondisi fisik
13

c. Kenaikan nilai penyusutan;


d. Tingkat tehnologi yang di gunakan; dan
e. Metode penilaian.

5). Penasehat Investasi (Investment Advisor)

Dalam rangka go public, calon emiten kadangkadang memerlukan jasa penasehat investasi.
Penasehat investasi memberikan pendapat yang menyangkut manajemen keuangan yang, meliputi:

a.Pemilikan sumber dana, apakah melalui pasar modal, bank, lembaga keuangan bukan bank,
dan lain-lain.

b.Jenis dana yang diperlukan, apakah kebutuhan dana akan dipenuhi dengan pinjaman atau
equity (menerbitkan saham).

c.Struktur modal, bagaimana komposisi pinjaman dan equity dan bagaimana pula jalan yang
diambil untuk memenuhinya.

d. Mengantisipasi harga penjualan harga perdana saham. Untuk mengantisipasi harga


perdana saham, calon emiten dapat meminta pendapat konsultan keuangan.

2.2. Tanggung Jawab dalam Kegiatan Pasar Modal.

Menurut Pasal 80 Ayat 2 UUPM beserta penjelasannya, Pada prinsipnya tanggung gugat
Konsultan hukum pasar modal hanya terbatas pada pendapat atau keterangan yang diberikannya
dalam rangka pernyataan pendaftaran baik dalam bentuk legal audit maupun legal opinion, oleh
karena itu investor hanya dapat menuntut ganti rugi atas kerugian yang timbul akibat dari
pendapat atau penilaian yang diberikan oleh Konsultan hukum pasar modal tersebut.
Bahkan lebih lanjut ditentukan dalam Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Nomor. 8 Tahun 1995,
bahwa konsultan hukum pasar modal tidak bertanggung gugat atas kerugian yang diderita oleh
investor apabila Konsultan hukum pasar modal tersebut telah melakukan penilaian atau
memberikan pendapatnya secara profesional.

Adapun penilaian atau pendapat tersebut dianggap telah diberikan secara profesional apabila
telah memenuhi kriteria sebagai berikut (Barlian Zahab,2010):

(a). Pekerjaannya telah dilakukan sesuai dengan norma pemeriksaan;


14

(b). Sesuai pula dengan prinsip-prinsip dan kode etik profesinya;

(c). Pendapatnya atau penilaiannya itu telah diberikan secara independen;

(d). Telah pula melakukan langkah-langkah kongkrit yang diperlukan untuk memastikan
kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam suatu Pernyataan
Pendaftaran, dalam hal ini sering disebut kewajiban due diligence (pemeriksaan yang
mendalam).

Kriteria tersebut ditentukan secara tegas di dalam penjelasan Pasal 80 ayat 3 yang bunyi
lengkapnya adalah sebagai berikut:
“Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Profesi Penunjang Pasar Modal tidak dapat dituntut ganti
rugi atas kerugian yang dideritata oleh pemodal apabila penjamin pelaksana emisi efek atau
profesi penunjang pasar modal tersebut telah melakukan penilaian atau memberikan pendapatnya
secara profesional dan telah mengambil langkah-langkah yang cukup untuk memastikan bahwa:

(1) pernyataan atau keterangan yang dimuat dalam Pernyataan Pendaftaran adalah benar; dan

(2) tidak ada Fakta Material yang diketahuinya yang tidak dimuat dalam Pernyataan.

Hal tersebut berarti bahwa Pendaftaran yang diperlukan agar Pernyataan Pendaftaran tersebut
tidak menyesatkan. dalam arti pekerjaannya telah dilaksanakan sesuai dengan norma
pemeriksaan, prinsip-prinsip dan kode etik masing-masing profesi, dan pendapatnya atau
penilaiannya itu telah diberikan secara independen. Selain itu, penjamin pelaksana emisi efek
atau profesi penunjang pasar modal telah melakukan langkah-langkah kongkrit yang diperlukan
untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam
Pernyataan Pendaftaran ”Berkenaan dengan adanya tuntutan ganti rugi di atas maka perlu
diperhatikan adanya ketentuan di dalam Pasal 80 ayat 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal yang menyebutkan bahwa tuntutan ganti rugi itu hanya diajukan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun sejak pernyataan pendaftaran efektif.
Ganti rugi tersebut diselesaikan secara perdata di antara para pihak (Pasal 1365 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata). Apabila Konsultan Hukum Pasar Modal melanggar Pasal 102 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal bahwa Bapepam mengenakan sanksi
administratif atas pelanggaran Undangundang ini dan atau peraturan pelaksanaannya yang
15

dilakukan oleh setiap Pihak yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam.
Sanksi administratif dapat berupa:

(a) peringatan tertulis;

(b) denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu;

(c) pembatasan kegiatan usaha;

(d) pembekuan kegiatan usaha;

(e) pencabutan izin usaha;

(f) pembatalan persetujuan; dan

(g) pembatalan pendaftaran.

Pasal 93 UUPM berbunyi : ”Setiap Pihak dilarang, dengan cara apa pun, membuat pernyataan
atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga
mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek apabila pada saat pernyataan dibuat atau keterangan
diberikan :

1) Pihak yang bersangkutan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan atau

2) keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan; atau

3) Pihak yang bersangkutan tidak cukup berhati-hati dalam menentukan kebenaran material dari
pernyataan atau keterangan tersebut. ”Apabila konsultan hukum pasar modal melakukan
setiap perbuatan yang dilarang dalam Pasal 93 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal , maka setiap pihak diancam sanksi pidana sebagai mana diatur Pasal
104 UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal : ”Setiap Pihak yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92, Pasal 93,
Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 ayat (1), dan Pasal 98 diancam dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah).”
Pasal-Pasal lain dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal yang
dikenakan ancaman pidana yang dapat dikenakan kepada konsultan hukum adalah Pasal 107
: “Setiap Pihak yang dengan sengaja bertujuan menipu atau merugikan Pihak lain atau
menyesatkan Bapepam,menghilangkan,memusnah-kan, menghapuskan, mengubah,
16

mengaburkan, menyembunyikan, atau memalsukan catatan dari Pihak yang memperoleh izin,
persetujuan, atau pendaftaran termasuk Emiten dan Perusahaan Publik diancam dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah).”
Pasal 108 ”Ancaman pidana penjara atau pidana kurungan dan denda sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 103, Pasal 104, Pasal 105, Pasal 106, dan Pasal 107 berlaku pula bagi Pihak
yang, baik langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi Pihak lain untuk melakukan
pelanggaran Pasal-Pasal dimaksud.”
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Untuk menciptakan kualitas pasar modal yang lebih baik, maka kegiatan pasar modal
menuntut adanya partisipasi dari lembaga lembaga profesi penunjang yang jasanya diperlukan,
khususnya dalam proses go public karena sebagai instansi pemerintah, Bapepam tidak
diperkenankan secara langsung melakukan segala kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
kegiatan pasar modal. Dan lembaga profesi penunjang tersebut adalah Akuntan Publik, Notaris,
Konsultan Hukum, Penilai (appraiser), dan Penasehat Investasi (Investment Advisor).

Konsultan hukum pasar modal tersebut diberi tugas dalam bentuk pemeriksaan hukum
(legal audit) dan pendapat hukum (legal opinion). Dalam rangka melaksanakan bidang tugasnya
tersebut, konsultan hukum pasar modal diwajibkan mematuhi kode etik dan standar profesi yang
ditetapkan oleh asosiasinya, dalam hal ini HKPM (Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal),
yang bersifat independen, serta harus mematuhi pula segala ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang pasar modal serta Undang Undang Advokat.

Konsultan hukum pasar modal tidak hanya terikat oleh undang-undang terkait, juga terikat
oleh standar profesi sebagai advokat dan standar profesi sebagai konsultan hukum pasar modal.
Di samping itu adanya tanggung jawab berupa sanski perdata ataupun pidana apabila
menyalahgunakan tugas-tugasnya.

3.2. Saran

Perlu adanya buku panduan bagi konsultan hukum pasar modal sebagai pegangan untuk
menjalankan tugasnya, mengingat segala sesuatu hal yang berkaitan dengan konsultan hukum
pasar modal terkait dengan beberapa lembaga/profesi yang mengaturnya yang ketentuannya
tersebar di berbagai ketentuan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Acep Rohendi. Kewajiban Dan Tanggung Jawab Konsultan Hukum Sebagai Profesi Penunjang
Pasar Modal. Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 1 April 2017 ISSN: 2355-0295, hlm. 59.

BigBrothers. 2020. Biro Administrasi Efek.


http://www.bigbrothersinvestment.com/detailpost/biro-administrasi-efek. Diakses pada
tanggal 20 September 2021.

Bizlaw. 2020. Profesi Penunjang Pasar Modal. https://bizlaw.co.id/profesi-penunjang-pasar-


modal/. Diakses pada tangal 20 September 2021.

Boss McGill. 2001. Naten Patel Clabel Castody and Clearing Service, Palgrave Macmillan, Nete
York. hlm. 13.
Dr. Mas Rahmah, S.H.,M.H.,LL.M. 2019, Hukum pasar modal, Jl.Tambra Raya No.23
Rawamangun. Jakarta,. KENCANA

Harmony. 2021. Bank Kustodian: Seperti Apa Peran dan Tugasnya Dalam Kegiatan Investasi.
https://www.harmony.co.id/blog/bank-kustodian-seperti-apa-tugasnya. Diakses pada
tanggal 20 September 2021.

OJK. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal. https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-


modal/Pages/Lembaga-dan-Profesi-Penunjang.aspx. Diakses pada tanggal 20 September
2021

Suryadi. PERAN BAPEPAM DAN LEMBAGA PROFESI PENUNJANG DALAM


PENGENDALIAN PASAR MODAL. JURNAL SELAT, OKTOBER VOL. 3 NO. 1 EDISI
5.

18
1

NOTULENSI

1. Penanya : Ryan Prianggih

Penjawab : Farika Rahayu

 Pertanyaan :

Jika konsultan hukum melanggar UU pasar modal dikenakan sanksi administrative


seperti apa?

 Jawaban :

Apabila Konsultan Hukum Pasar Modal melanggar Pasal 102 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal bahwa Bapepam mengenakan sanksi administrative
atas pelanggaran Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya yang dilakukan
oleh setiap Pihak yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam.

Sanksi administratif dapat berupa:

a. Peringatan tertulis;

b. Denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu;

c. Pembatasan kegiatan usaha;

d. Pembekuan kegiatan usaha;

e. Pencabutan izin usaha;

f. Pembatalan persetujuan; dan

g. Pembatalan pendaftaran.

Pasal 93 UUPM berbunyi : ”Setiap Pihak dilarang, dengan cara apa pun, membuat
pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau
menyesatkan sehingga mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek apabila pada saat
pernyataan dibuat atau keterangan diberikan :
2

1) Pihak yang bersangkutan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan


atau

2) Keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan; atau

3) Pihak yang bersangkutan tidak cukup berhati-hati dalam menentukan kebenaran


material dari pernyataan atau keterangan tersebut. ”Apabila konsultan hukum pasar
modal melakukan setiap perbuatan yang dilarang dalam Pasal 93 Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, maka setiap pihak diancam anksi pidana sebagai
mana diatur Pasal 104 UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal :
”Setiap Pihak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Pasal
91, Pasal 92, Pasal 93, Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 ayat (1), dan Pasal 98 diancam dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).”

2. Penanya : Sri Ayuni

Penjawab : Miranti Wulandari

 Pertanyaan :

Wali amanat itu kan dilakukan oleh bank umum yang sudah terdaftar di OJK, nah
sebenarnya apa saja tugas yg dilakukan bank umum tersebut sebagai wali amanat?

 Jawaban :

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK.04/2020 Tentang Bank


Umum Yang Melakukan Kegiatan Sebagai Wali Amanat pada Pasal 10 ayat 1 disebutkan
bahwa :

(1) Bank umum yang melakukan kegiatan sebagai Wali Amanat wajib melakukan tugas
pokok dan tanggung jawabnya meliputi:

a) Mewakili kepentingan para pemegang Efek bersifat utang dan/atau Sukuk, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Kontrak Perwaliamanatan, Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai Kontrak Perwaliamanatan Efek bersifat utang dan/atau
Sukuk, dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2

b) Mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sejak menandatangani Kontrak Perwaliamanatan dengan Emiten;

c) Melaksanakan ketentuan berdasarkan Kontrak Perwaliamanatan dan dokumen lainnya


yang berkaitan dengan Kontrak Perwaliamanatan; dan

d) Memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas


perwaliamanatan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

3. Penanya : Tarina Mei Ratna Sari

Penjawab : Tabina Rafa Sulthanah

 Pertanyaan :

Apa syarat untuk diangkatnya seorang konsultan hukum pasar modal?

 Jawaban :

Pihak yang ingin menjadi konsultan hukum pasar modal mengajukan permohonan
pendaftaran konsultan hukum sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal sebagaimana diatur
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 66/POJK.04/2017. Persyaratan
pendaftaran Konsultan Hukum yakni:

a. Warga Negara Indonesia;

b. Memiliki gelar kesarjanaan dalam pendidikan tinggi hukum (Strata 1);

c. Memiliki akhlak dan moral yang baik;

d. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau dihukum karena terbukti


melakukan tindak pidana di bidang jasa keuangan;

e. Berkedudukan sebagai rekan pada KKH yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Dipimpin oleh rekan yang bertanggung jawab atas uji tuntas hukum dan
pendapat hukum;

2. Dalam melakukan uji tuntas hukum, menerapkan paling rendah 2 (dua) jenjang
pengendalian yaitu Konsultan Hukum yang bertanggung jawab menandatangani
2

laporan dan pengawas menengah yang melakukan pengawasan terhadap staf


pelaksana;

3. Memiliki dan menerapkan sistem pengendalian mutu dalam melakukan uji


tuntas hukum dan memberikan pendapat hukum; dan

4. Bagi KKH yang hanya memiliki 1 (satu) orang rekan Konsultan Hukum, untuk
dapat melaksanakan kegiatan di pasar modal wajib membuat surat perjanjian
kerja sama dengan KKH lain yang memiliki rekan Konsultan Hukum tentang
pengalihan tanggung jawab apabila Konsultan Hukum yang bersangkutan
berhalangan untuk melaksanakan tugasnya;

f. Anggota HKHPM;

g. Tidak pernah dikenakan sanksi administratif berupa pembatalan surat tanda terdaftar
dari Otoritas Jasa Keuangan;

h. Memiliki keahlian di bidang pasar modal yang dipenuhi melalui program Pendidikan
Profesi dengan jumlah paling sedikit 30 (tiga puluh) satuan kredit profesi; dan

i. Tidak tergabung dan/atau bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada KKH lain
dan/atau profesi penunjang pasar modal lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai