Anda di halaman 1dari 5

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS HUKUM
TERAKREDITASI PERINGKAT B SK. NO.003/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2008
Alamat: Jl. Raya Jakarta KM.4 Phone (0254)280330 Ext.218-fax.(0254)280090
Pakupatan-Serang

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA (UNTIRTA)
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Hukum Asuransi


Semester : VI
Kelas : D&F
Waktu : 14.10-15.30
Hari/Tanggal : Rabu, 06 April 2022
Dosen Penanggung Jawab : Prof. Dr. Dra. Hj. Faridatul Fauziah, SH. MH
Dosen Pengajar : Prof. Dr. Dra. Hj. Faridatul Fauziah, SH. MH

Soal Ujian Hukum Asuransi :

1. Jelaskan secara argumentatif apa yang saudara ketahui tentang Managamen Asuransi, apa penting dan
manfaatnya mempelajari Managemen Asuransi hubungannya dengan usaha atau bisnis perasuransian di
Indonesia ?

 Manajemen asuransi adalah sebuah cara dalam mengelola perusahaan asuransi supaya
operasionalnya berjalan dengan baik dan dapat diharapkan menghasilkan return positif bagi
perusahaan dan bagaimana mengelola risiko (risk) investasi

 Dengan adanya manajeen Asuransi, kita akan dapat lebih mudah melindungi bisnis yang sedang
kita kelola. Tujuan dari adanya manajemen asuransi, bisnis kita akan terlindungi dari berbagai
risiko, gangguan, bencana, dan lainnya yang dapat menimbulkan sebuah kerugian finansial ataupun
non finansial.

2. Makalah saudara membahas tentang masalah apa, jelaskan metode pembahasannya, pemecahan
permasalahan, tujuan, pembahasan, analisis, dan kesimpulan ?
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS HUKUM
TERAKREDITASI PERINGKAT B SK. NO.003/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2008
Alamat: Jl. Raya Jakarta KM.4 Phone (0254)280330 Ext.218-fax.(0254)280090
Pakupatan-Serang

Mambahas tentang Asuransi terdapat Unsur Ghoror dalam Praktik Asuransi konvensional maupun
Asuransi Syari’ah menurut Al-qur’an, Hadist dan Fatwa Ulama Indonesia. Tujuan dan permasalahan nya
untuk menyakinkan masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi atau dalam
menggunakan asrusansi, karena asuransi Syariah pun belum tentu sepenuhnya menggunakan metode
yang sesuai dengan Quran maupun Hadist.

sebagaimana disebutkan Ibnu Taimiyah di dalam al-Fatawa al-Kubra (4/18) “Adapun al-Gharar, dibagi
menjadi tiga: (pertama) jual beli yang tidak ada barangnya, seperti menjual anak binatang yang masih
dalam kandungan, dan susunya, (kedua): jual beli barang yang tidak bisa diserahterimakan, seperti
budak yang lari dari tuannya, (ketiga): jual beli barang yang tidak diketahui hakikatnya sama sekali atau
bisa diketahui tapi tidak jelas jenisnya atau kadarnya “

kesimpulannya, kita sebagai warga Indonesia yang notabennya beragama Islam sudah seharusnya
berhati-hati dalam memilih asuransi yang baik, karena tidak semuanya melakukan unsur gharar, ada
asuransi yang sudah bener-bener mengikuti syariat atau ajaran yang disampaikan dalam Islam yang
aman dan terpercaya.

3. Jelaskan langkah-langkah proses pengolahan resiko dalam asuransi dan sertakan contohnya?

 Risk Identification

mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada organisasi atau perusahaan. Ini
bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi oleh organisasi atau perusahaan tersebut
dalam berbagai aspek seperti sosial, hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada

 Risk Assessment

potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan
individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap risiko – risiko yang telah
diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang tepat

 Risk Response

Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah – langkah pengelolaan risiko.
Tantangan bagi manajer risiko adalah untuk menentukan portofolio yang tepat untuk membentuk
sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik, seperti:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS HUKUM
TERAKREDITASI PERINGKAT B SK. NO.003/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2008
Alamat: Jl. Raya Jakarta KM.4 Phone (0254)280330 Ext.218-fax.(0254)280090
Pakupatan-Serang

1. Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat menyebabkan
risiko terjadi

2. Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak atau
keduanya, biasanya melalui pengandalian di bagian internal perusahaan/organisasi

3. Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko melalui
asuransi, outsourcing atau hedging.

4. Risk Acceptence, Tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi risiko, melainkan
menerima risiko tersebut terjadi.

 Create a Risk Management Plan

Membuat penanggulangan risiko yang tepat untuk setiap masing – masing kategori risiko. Mitigasi
perlu mendapat persetujuan oleh level manajemen yang sesuai

 Implementation

Melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan untuk mengurangi atau menanggulangi
pengaruh dari setiap risiko yang ada

 Evaluate and Review

Perencanaan yang telah direncanakan di awal tidak akan seluruhnya dapat berjalan dengan lancar.
Perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak diprediksi sebelumnya akan menyebabkan perubahan
rencana manajemen risiko yang telah dibuat, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana
untuk menanggulangi risiko yang akan mungkin terjadi

4. Apakah penting disetiap pengelola asuransi memerlukan adanya pengelolaan tentang fungsi dari
manajemen resiko dalam mengelola bisnis asuransi, jelaskan disertai contohnya?

Karena risiko selalu memiliki potensial untuk terjadi, maka dibutuhkan tindakan untuk mengelola risiko
yang disebut manajemen risiko. Pada taraf tertentu, ada benarnya bila asuransi termasuk ke dalam
bagian dari manajemen risiko karena asuransi merupakan salah satu cara meminimalisir atau
menanggulangi risiko.

 Mengidentifikasi berbagai risiko yang ada pada tiap kategori risiko dan unit kerja.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS HUKUM
TERAKREDITASI PERINGKAT B SK. NO.003/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2008
Alamat: Jl. Raya Jakarta KM.4 Phone (0254)280330 Ext.218-fax.(0254)280090
Pakupatan-Serang

 Melakukan penilaian tingkat (level) risiko dengan menganalisa dan mengukur kemungkinan
kejadian (likelihood) dan dampaknya (impact) terhadap perusahaan.

 Mengelola dan memitigasi risiko dengan berbagai teknik dan mekanisme control yang kuat agar
risiko yang ada dapat dicegah dan dimitigasi dengan baik.

 Melakukan monitoring terhadap mekanisme kontrol yang diterapkan, rencana mitigasi risiko, dan
melaporkannya kepada pihak terkait yang melakukan pengawas terhadap risiko tersebut.

5. Dalam pengelolaan asuransi pihak perusahaan akan melindungi segala resiko baik pribadi maupun
asuransi kolektif, jelaskan disertai contohnya dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2014 Tentang
Perasuransian pasal berapa yang mengaturnya ?

Dalam asuransi ada yang Namanya dana Jamninan yang tertera dalam Pasal 18 Dana Jaminan adalah
kekayaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi
syariah yang merupakan jaminan terakhir dalam rangka melindungi kepentingan pemegang polis, tertanggung,
atau peserta, dalam hal Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi, dan
perusahaan reasuransi syariah dilikuidas , dan pada Pasal 20 ayat 1 Dana Jaminan dibentuk untuk
memberikan jaminan atas penggantian sebagian atau seluruh hak Pemegang Polis, Tertanggung, atau
Peserta dalam hal perusahaan harus dilikuidasi. Dengan demikian, Dana Jaminan merupakan bagian dari
upaya melindungi Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta

6. Perlindungan hukum bagi pemegang polis asuransi yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 tahun
2014 Tentang Perasuransian belum memberikan jaminan kepada pihak pemegang polis ketika akan
mengajukan klaim asuransi karena jatuh tempo, Langkah-langkah apa yang diajukan pemegang polis
apabila terjadi wanprestasi, pasal berapa yang memberikan jaminan yang diatur dalam Undang-undang
tersebut di atas, jelaskan secara argumentatif dan berikan contohnya ?

Jika terjadi hal seperti itu, kita dapat melakukan somasi terlebih dahulu, Somasi minimal telah dilakukan
sebanyak tiga kali oleh kreditor. Apabila somasi itu tidak diindahkannya, maka kreditor berhak
membawa persoalan itu ke pengadilan. Dan pengadilanlah yang akan memutuskan, apakah debitor
wanprestasi atau tidak. Somasi adalah teguran dari si berpiutang (kreditor) kepada si berutang (debitor)
agar dapat memenuhi prestasi sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati antara keduanya.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS HUKUM
TERAKREDITASI PERINGKAT B SK. NO.003/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2008
Alamat: Jl. Raya Jakarta KM.4 Phone (0254)280330 Ext.218-fax.(0254)280090
Pakupatan-Serang

Somasi ini diatur di dalam Pasal 1238 KUHPerdata dan Pasal 1243 KUHPerdata.

Akibat hukum dari debitur yang telah melakukan wanprestasi adalah hukuman atau sanksi berupa:

 Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur (ganti rugi);

 Pembatalan perjanjian;

 Peralihan resiko. Benda yang dijanjikan obyek perjanjian sejak saat tidak dipenuhinya kewajiban
menjadi tanggung jawab dari debitur;

 Membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di depan hakim.

Dan dalam pasal 20 ayat 1 adalah jaminan untuk pemegang polis jika akan mengajukan klaim apabila
terjadi wanprestasi

Diusulkan Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Dosen Pengampu Dosen Pengampu KAPRODI Ilmu Hukum
Tanda Tangan

Prof. Dr. Dra. Hj. Prof. Dr. Dra. Hj. Prof. Dr. Dra. Hj. NURIKAH, SH.MH
Faridatul Fauziah, Faridatul Fauziah, Faridatul Fauziah,
SH.MH SH.MH SH.MH

Anda mungkin juga menyukai