MANAJEMEN RISIKO
DOSEN PENGAMPU : PUTRI KEMALA DEWI LUBIS, S.E., M.Si. Ak.
Nurhamidah 7212260001
Aidil Anwar Ritonga 7213560010
Ira Sukma Panggabean 7213560002
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, Tuhan pemilik semesta alam
dan segala pengetahuan yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen
Resiko dengan judul“Identifikasi Risiko”.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan,
bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak dengan tujuan untuk mempermudah
pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Apabila dalam
penyusunan makalah ini ada kesalahan dan kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya kami meminta maaf. Kami berharap semoga
makalah ini digunakan sebagai pedoman dan dapat memberikan manfaat dan
keberkahan bagi para pembaca.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan, kecuali kalau kegiatan
yang mengandung risiko tidak dilakukan.
1.3 Tujuan
1. Mampu memahami pengertian manajemen risiko?
2. Mampu memahami tujuan manajemen risiko?
3. Mampu memahami proses manajemen risiko?
4. Mampu memahami pentingnya mempelajari manajemen risiko?
5. Mampu memahami kebutuhan manajemen risiko?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tujuan Manajemen Risiko
Manajemen Risiko dijalankan semata untuk tujuan-tujuan tertentu. Tujuan-
tujuan yang dimaksud adalah untuk melindungi perusahaan. Tujuan yang
pertama adalah untuk melindungi perusahaan dari risiko bisnis yang berbahaya.
Sehingga badan usaha tetap berdiri sekalipun diterpa berbagai macam masalah
dan hal yang negatif. Melindungi perusahaan dengan manajemen risiko lebih
berhasil dibandingkan yang tidak. Karena sebelum terjadi masalah, jenis
problemnya sudah terdeteksi lebih dahulu. Ada beberapa yang menjadi tujuan
penerapan manajemen risiko yang mampu dalam memecahkan masalah dalam
risiko dalam tujuan dan pencapaian:
1. Melindungi perusahaan (protecting), memberikan perlindungan organisasi
dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian
tujuan organisasi atau perusahaan.
2. Memastikan bahwa rencana tindakan yang akan dilaksanakan secara efektif
dan dapat meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadi dalam risiko.
3. Sebagai peringatan untuk berhati-hati, mendorong semua individu dalam
perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan
demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
4
yang akan digunakan juga harus ditentukan sehingga konteks dapat sesuai
dengan kebutuhan.
2. Mengidentifikasi risiko Perusahaan perlu mengidentifikasi segala potensi
risiko yang ditimbulkannya sehingga dapat menjadi batu sandungan dan
memberikan dampak negatif pada pekerjaan dan pendapatan perusahaan.
3. Menganalisis risiko Setelah mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi
maka perusahaan perlu memahami kemungkinan terjadinya dan
menganalisis seberapa banyak tingkat risiko kegagalan ataupun kerusakan
yang mungkin terjadi. Tujuan utama dari analisis risiko adalah untuk
mendapatkan gambaran terkait setiap risiko dan pengaruhnya terhadap
pekerjaan dan tujuan perusahaan.
4. Menilai dan mengevaluasi risiko Setelah menentukan kemungkinan
terjadinya risiko beserta konsekuensi yang mungkin terjadi maka
perusahaan harus fokus pada kesiapannya untuk menerima risiko dan
berupaya mencari solusi untuk menghadapinya. Hal ini perlu dilakukan
dengan cara memberikan penilaian dan mengevaluasi terhadap risiko yang
dihadapinya.
5
2. Sisi sebagai Individu
1) Dapat menjadi seorang manajer risiko yang profesional dalam waktu
yang relative singkat dibandingkan dengan individu yang tidak/belum
mempelajari manajer risiko.
2) Dapat memberi kontribusi bagi yang bersangkutan dalam meningkatkan
kinerja di tempat ia bekerja Dapat lebih berhati-hati dalam kehidupan
sehari-hari.
6
1. Menjadikan lebih transparan dan lebih komprehensif bagi pemangku
kepentingan 2.
2. Membuat proses lebih efektif dan efisien 3.
3. Berbagi praktik terbaik dalam melakukan identifikasi risiko, penilaian
risiko dan implementasi perlakuan risiko.
7
b) Identifikasi Risiko
Kondisi Geografis dan Lingkungan: Kabupaten Sarmi terletak di
wilayah yang rawan gempa bumi dan cuaca ekstrem. Perusahaan perlu
mengidentifikasi risiko terkait kerusakan struktural dan keterlambatan
proyek akibat cuaca buruk.
8
Pengembangan Rencana Mitigasi: Berdasarkan penilaian risiko,
perusahaan mengembangkan rencana mitigasi yang mencakup langkah-
langkah konkret untuk mengurangi atau menghindari dampak negatif
dari setiap risiko yang diidentifikasi.
9
terhadap keselamatan juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan
manajemen risiko perusahaan.
10
PENUTUP
BAB III
3.1 Kesimpulan
Risiko berkaitan erat dengan kondisi ketidakpastian. Risiko muncul karen ada
kondisi ketidakpastian.
Manajemen risiko bertujuan mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa
memperoleh hasilyang paling optimal. Jika perusahaan tersebut tidak bisa
mengelola risiko dengan baik, makaorganisasi tersebut bisa mengalami kerugian
yang signifikan. Karena itu risiko yang dihadapi olehperusahaan harus dikelola
atau dikelola seoptimal mungkin.
Manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu risiko yang
akan di hadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yanag
tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi negatif risiko.
Manajemen risiko tidak semata berlaku di sektor bisnis, namun semakin
mendesak untuk diapplikasikan di sektor publik. Banyak argumen pendukung,
dan tampaknya faktor utama adalah perubahan lingkungan dan sumber daya
yang terbatas bagi pencapaian tujuan organisasi.
3.2 Saran
Bagi para pembaca memberikan tanggapan yang konstruktif terhadap isi
makalah ini, baik berupa apresiasi atas hal-hal yang baik maupun saran untuk
perbaikan. Dan semoga makalah ini dapat membantu memberikan beberapa
informasi yang bermanfaat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12