Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO
DOSEN PENGAMPU : PUTRI KEMALA DEWI LUBIS, S.E., M.Si. Ak.

Disusun Oleh Kelompok 3:

Nurhamidah 7212260001
Aidil Anwar Ritonga 7213560010
Ira Sukma Panggabean 7213560002

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, Tuhan pemilik semesta alam
dan segala pengetahuan yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen
Resiko dengan judul“Identifikasi Risiko”.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan,
bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak dengan tujuan untuk mempermudah
pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Apabila dalam
penyusunan makalah ini ada kesalahan dan kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya kami meminta maaf. Kami berharap semoga
makalah ini digunakan sebagai pedoman dan dapat memberikan manfaat dan
keberkahan bagi para pembaca.

Medan, 07 Februari 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Risiko.......................................................................3
2.2 Tujuan Manajemen Risiko.............................................................................4
2.3 Proses Manajemen Risiko .............................................................................4
2.4 Pentingnya Mempelajari Manajemen Risiko ................................................5
2.5 Kebutuhan Manajemen Risiko ......................................................................6
2.6 Study Kasus ...................................................................................................7
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 11
3.2 SARAN ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan
bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta
meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya
tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi
manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang
mungkin timbul. (Sri Suryani, 2016) [1]. Manajemen risiko juga digunakan
untuk memberikan informasi yang mendasar mengenai konsep manajemen
risiko serta perlunya penerapan manajemen risiko dalam suatu perusahaan.
Pada era sekarang adalah era konsumerisme, di mana berbagai perusahaan
menawarkan berbagai bentuk alternatif pilihan produk yang beragam baik dari
segi kemasan, cita rasa, manfaat, kualitas, hingga harga yang bervariasi.
Berbagai kemudahan tersebut mendorong manusia untuk memiliki berbagai
produk guna memuaskan dan memudahkan dirinya dalam menjalankan
berbagai aktivitas kehidupan. Karena produk menawarkan berbagai kelebihan
yang dapat membantu memberi kemudahan bagi manusia, maka setiap orang
berusaha untuk memperoleh kecukupan bahkan kemakmuran finansial guna
memudahkan dalam memperoleh berbagai produk tersebut. termasuk dengan
memasuki wilayah yang berisiko dan di luar kemampuannya.
Semua itu harus dilakukan secara sistematis, dengan tujuan menghindari
timbulnya kerugian, dan kerugian dari segi keuangan sering dilihat dalam
bentuk nilai. Lebih jauh ilmu manajemen risiko berperan dalam memberi arah
dengan penempatan fokus yang sistematis. Maka pada bab ini kita khusus
membahas secara dasar tentang peranan dan 14| Manajemen Risiko konsep
bagaimana manajemen risiko tersebut dimengerti. Berbagai definisi dapat
diberikan untuk kata risiko itu, namun secara sederhana artinya senantiasa ada
kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau
akibat yang merugikan, seperti kemungkinan kehilangan, cedera, kebakaran,
dan sebagainya. Tidak ada metode apa pun yang bisa menjamin seratus persen

1
bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan, kecuali kalau kegiatan
yang mengandung risiko tidak dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas kami menyimpulkan beberapa rumusan masalah
yaitu :
1. Pengertian manajemen risiko
2. Tujuan manajemen risiko
3. Proses manajemen risiko
4. Pentingnya mempelajari manajemen risiko
5. Kebutuhan manajemen risiko

1.3 Tujuan
1. Mampu memahami pengertian manajemen risiko?
2. Mampu memahami tujuan manajemen risiko?
3. Mampu memahami proses manajemen risiko?
4. Mampu memahami pentingnya mempelajari manajemen risiko?
5. Mampu memahami kebutuhan manajemen risiko?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Risiko


Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa
dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Apabila seseorang
menyatakan bahwa ada risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan
pekerjaan tertentu. Misalnya: Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai
besar risikonya. Orang secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian
yang dipahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam
percakapan sehari-hari. Memahami konsep risiko secara luas, akan merupakan
dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Oleh
karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam berbagai
literatur diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas.
Manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai
permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen
secara komprehensif dan sistematis. Manajemen risiko mempunyai arti yang
lebih luas, yaitu semua risiko yang terjadi di dalam masyarakat (kerugian harta,
jiwa keuangan, usaha dan lain-lain) ditinjau dari segi manajemen perusahaan.
Manajemen Risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap yang
dimiliki organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan organisasi
terhadap risiko.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi karena kurangnya
informasi mengenai suatu hal yang akan terjadi di masa mendatang. Sesuatu
yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut
Emmaett J Vaughan dan Curtis Elliot (1978) menyebutkan bahwa, risiko dapat
diartikan sebagai kans kerugian (the chance of loss), kemungkinan kerugian (the
possibility of loss), ketidakpastian (uncertainty), penyimpangan kenyataan dari
hasil yang diharapkan (the dispersion of actual from expected result),
probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan (the probability of
any outcome different from the expected).

3
2.2 Tujuan Manajemen Risiko
Manajemen Risiko dijalankan semata untuk tujuan-tujuan tertentu. Tujuan-
tujuan yang dimaksud adalah untuk melindungi perusahaan. Tujuan yang
pertama adalah untuk melindungi perusahaan dari risiko bisnis yang berbahaya.
Sehingga badan usaha tetap berdiri sekalipun diterpa berbagai macam masalah
dan hal yang negatif. Melindungi perusahaan dengan manajemen risiko lebih
berhasil dibandingkan yang tidak. Karena sebelum terjadi masalah, jenis
problemnya sudah terdeteksi lebih dahulu. Ada beberapa yang menjadi tujuan
penerapan manajemen risiko yang mampu dalam memecahkan masalah dalam
risiko dalam tujuan dan pencapaian:
1. Melindungi perusahaan (protecting), memberikan perlindungan organisasi
dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian
tujuan organisasi atau perusahaan.
2. Memastikan bahwa rencana tindakan yang akan dilaksanakan secara efektif
dan dapat meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadi dalam risiko.
3. Sebagai peringatan untuk berhati-hati, mendorong semua individu dalam
perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan
demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.

2.3 Proses Manajemen Risiko


Proses manajemen risiko merupakan kegiatan kritikal yang merupakan
penerapan dari pada prinsip dan kerangka kerja yang telah dibangun dalam
implementasi manajemen risiko (Qintharah, 2019). Salah satu fitur yang
dikembangkan dalam bisnis internasional diantaranya perlu diterapkannya
proses manajemen risiko yang terdiri dari beberapa perencanaan. Perencanaan
yang dikembangkan dalam penerapan proses manajemen risiko antara lain
mencakup:
1. Menetapkan konteks Perlunya untuk memahami terkait dengan situasi dan
kondisi dalam menetapkan suatu konteks dimana berlangsung proses
manajemen risiko. Sebelum dilakukan evaluasi risiko maka kriteria yang
akan digunakan harus ditetapkan terlebih dahulu. Selain itu, struktur analisis

4
yang akan digunakan juga harus ditentukan sehingga konteks dapat sesuai
dengan kebutuhan.
2. Mengidentifikasi risiko Perusahaan perlu mengidentifikasi segala potensi
risiko yang ditimbulkannya sehingga dapat menjadi batu sandungan dan
memberikan dampak negatif pada pekerjaan dan pendapatan perusahaan.
3. Menganalisis risiko Setelah mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi
maka perusahaan perlu memahami kemungkinan terjadinya dan
menganalisis seberapa banyak tingkat risiko kegagalan ataupun kerusakan
yang mungkin terjadi. Tujuan utama dari analisis risiko adalah untuk
mendapatkan gambaran terkait setiap risiko dan pengaruhnya terhadap
pekerjaan dan tujuan perusahaan.
4. Menilai dan mengevaluasi risiko Setelah menentukan kemungkinan
terjadinya risiko beserta konsekuensi yang mungkin terjadi maka
perusahaan harus fokus pada kesiapannya untuk menerima risiko dan
berupaya mencari solusi untuk menghadapinya. Hal ini perlu dilakukan
dengan cara memberikan penilaian dan mengevaluasi terhadap risiko yang
dihadapinya.

2.4 Pentingnya Mempelajari Manajemen Risiko


Pentingnya mempelajari manajemen risiko dapat dilihat dari dua sisi yaitu
dari sisi seseorang sebagai anggota organisasi dan dari sisi seseorang sebagai
individu:
1. Sisi sebagai Anggota Organisasi
Seseorang sebagai anggota organisasi/perusahaan, terutama jika ia seorang
pimpinan/manajer, jika ia mempelajari manajemen risiko maka ia akan
dapat mengetahui cara-cara atau metode yang tepat untuk menghindari atau
mengurangi besarnya kerugian yang dapat diderita oleh perusahaan akibat
dari ketidakpastian terjadinya peristiwa yang merugikan/peril.

5
2. Sisi sebagai Individu
1) Dapat menjadi seorang manajer risiko yang profesional dalam waktu
yang relative singkat dibandingkan dengan individu yang tidak/belum
mempelajari manajer risiko.
2) Dapat memberi kontribusi bagi yang bersangkutan dalam meningkatkan
kinerja di tempat ia bekerja Dapat lebih berhati-hati dalam kehidupan
sehari-hari.

2.5 Kebutuhan Manajemen Risiko


Peran manajemen risiko sangat penting untuk menghindari kemungkinan
terburuk yang menyebabkan penilaian negatif bagi konsumen, stakeholder,
masyarakat ataupun pemerintah sebagai regulator (Maheswari et al., 2022).
Risiko melekat dalam segala aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Risiko selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan, disaat
menyeberang jalan, mengendarai mobil, naik pesawat terbang, mengelola
proyek, membeli sistem teknologi baru, membuat keputusan masa depan
atau memutuskan untuk tidak mengambil tindakan apapun. Hidup penuh
dengan risiko yang berarti perlu untuk mengelola risiko secara terus-
menerus. Semua organisasi dan individu perlu mengelola risiko secara
sistematis. Untuk itulah maka dibutuhkan manajemen risiko dalam
kehidupan sehari-hari. Manajemen risiko tidak akan memastikan hasil dapat
sesuai dengan yang diinginkan. Manajemen risiko merupakan bagian
integral dari bisnis yang dilakukan secara baik dan bagian dari implementasi
dan praktik manajemen kualitas. Teknik manajemen risiko memberikan
pendekatan secara sistematis di semua tingkatan untuk mengelola risiko
yang merupakan bagian integral dari tanggung jawab yang diberikan.
Kerangka kerja untuk manajemen risiko perlu dirancang untuk
mengidentifikasi ukuran, mengelola, memantau dan melaporkan risiko yang
signifikan untuk mencapai tujuan bisnis yang diharapkan. Kerangka kerja
manajemen risiko dapat menghasilkan kinerja yang baik dengan
meningkatkan kualitas manajemen risiko yang dapat dilakukan dengan cara:

6
1. Menjadikan lebih transparan dan lebih komprehensif bagi pemangku
kepentingan 2.
2. Membuat proses lebih efektif dan efisien 3.
3. Berbagi praktik terbaik dalam melakukan identifikasi risiko, penilaian
risiko dan implementasi perlakuan risiko.

2.6 Study Kasus

Studi kasus ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis manajemen


risiko yang diterapkan oleh perusahaan jasa pelaksana konstruksi di
Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Kami akan menggunakan metode
analisis kualitatif untuk mengevaluasi langkah-langkah manajemen risiko
yang diambil oleh perusahaan dalam menjalankan proyek konstruksi di
daerah tersebut.
a) Latar Belakang Perusahaan
Perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang menjadi subjek dalam studi
kasus ini adalah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Sarmi,
sebuah wilayah di Provinsi Papua. Perusahaan ini telah terlibat dalam
berbagai proyek konstruksi di daerah tersebut dan memiliki pengalaman
yang signifikan dalam menghadapi tantangan dan risiko yang terkait
dengan lingkungan operasional yang unik.

7
b) Identifikasi Risiko
Kondisi Geografis dan Lingkungan: Kabupaten Sarmi terletak di
wilayah yang rawan gempa bumi dan cuaca ekstrem. Perusahaan perlu
mengidentifikasi risiko terkait kerusakan struktural dan keterlambatan
proyek akibat cuaca buruk.

Sumber Daya Manusia: Keterbatasan tenaga kerja terampil di daerah


terpencil seperti Sarmi dapat menjadi risiko bagi kelancaran proyek.
Perusahaan harus memiliki strategi untuk merekrut dan melatih pekerja
lokal.

Peraturan dan Perizinan: Perubahan regulasi atau keterlambatan dalam


pemberian izin dapat menghambat proyek. Perusahaan harus
memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan proses perizinan yang
berlaku.

Ketersediaan Bahan Bangunan: Transportasi yang terbatas dan


ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dapat menyebabkan
keterlambatan dalam pengadaan bahan bangunan. Perusahaan harus
memiliki rencana cadangan dan kemitraan yang kokoh dengan pemasok
lokal.

Manajemen Proyek: Kurangnya koordinasi antar tim proyek atau


perencanaan yang tidak memadai dapat menyebabkan penundaan atau
kelebihan biaya. Perusahaan harus memastikan adanya komunikasi
yang efektif dan pemantauan proyek yang cermat.

c) Strategi Manajemen Risiko


Penilaian Risiko Awal: Perusahaan melakukan analisis mendalam
terhadap risiko potensial yang terkait dengan setiap proyek yang mereka
ambil, termasuk penilaian terhadap faktor lingkungan, sumber daya
manusia, dan peraturan lokal.

8
Pengembangan Rencana Mitigasi: Berdasarkan penilaian risiko,
perusahaan mengembangkan rencana mitigasi yang mencakup langkah-
langkah konkret untuk mengurangi atau menghindari dampak negatif
dari setiap risiko yang diidentifikasi.

Komitmen Terhadap Keselamatan: Perusahaan memiliki komitmen


yang kuat terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk
penyediaan pelatihan K3 kepada seluruh pekerja dan penerapan standar
keselamatan yang ketat di lokasi konstruksi.

Kemitraan Lokal: Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia,


perusahaan membangun kemitraan dengan pemerintah setempat,
lembaga pendidikan, dan komunitas lokal untuk merekrut dan melatih
pekerja lokal.

Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan: Perusahaan melakukan


pemantauan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan proyek dan
melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas strategi manajemen
risiko yang telah diterapkan.

d) Hasil dan Pembelajaran


Melalui penerapan strategi manajemen risiko yang komprehensif,
perusahaan berhasil mengelola risiko dengan baik dalam menjalankan
proyek konstruksi di Kabupaten Sarmi. Mereka mampu mengurangi
dampak negatif dari risiko-risiko yang dihadapi dan meningkatkan
efisiensi serta keberhasilan proyek secara keseluruhan.

Studi kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman mendalam


terhadap lingkungan operasional yang unik serta kemampuan untuk
merencanakan dan mengelola risiko dengan tepat guna dalam industri
konstruksi. Selain itu, kolaborasi dengan pihak lokal dan komitmen

9
terhadap keselamatan juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan
manajemen risiko perusahaan.

10
PENUTUP
BAB III

3.1 Kesimpulan
Risiko berkaitan erat dengan kondisi ketidakpastian. Risiko muncul karen ada
kondisi ketidakpastian.
Manajemen risiko bertujuan mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa
memperoleh hasilyang paling optimal. Jika perusahaan tersebut tidak bisa
mengelola risiko dengan baik, makaorganisasi tersebut bisa mengalami kerugian
yang signifikan. Karena itu risiko yang dihadapi olehperusahaan harus dikelola
atau dikelola seoptimal mungkin.
Manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu risiko yang
akan di hadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yanag
tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi negatif risiko.
Manajemen risiko tidak semata berlaku di sektor bisnis, namun semakin
mendesak untuk diapplikasikan di sektor publik. Banyak argumen pendukung,
dan tampaknya faktor utama adalah perubahan lingkungan dan sumber daya
yang terbatas bagi pencapaian tujuan organisasi.

3.2 Saran
Bagi para pembaca memberikan tanggapan yang konstruktif terhadap isi
makalah ini, baik berupa apresiasi atas hal-hal yang baik maupun saran untuk
perbaikan. Dan semoga makalah ini dapat membantu memberikan beberapa
informasi yang bermanfaat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Corry Yohana, M.M. Jakarta .(2019).MANAJEMEN RISIKO (Teori dan


Aplikasi).
Sri Sarjana,Rio Nardo,Rudi Hartono,Zufri Hasrudy S., Irmal, Muhammad Irfai,
Sohilauw,Sri Wahyuni, Abdul Rasyid,Zainudin Adang D., YuanBadrianto.
Bandung. (2022). MANAJEMEN RISIKO
Putu S.A., Dewa G.S., Kadek B., Yerrynaldo L., Firli A.S., Chajar M.F.M., Abdul
M.S., Denanda A.S., Teng Berlianty, Widia Julike, Galih Wicaksono, Fenny
Marietza, Budi R.K., Fiesty Utami. Bandung. (2021). MANAJEMEN RISIKO
(Tinjauan Teori dan Praktis)
https://journals.usm.ac.id/index.php/transformatika/article/view/5264

12

Anda mungkin juga menyukai