Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP MANAJEMEN RISIKO


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Manajemen Risiko Bisnis

Disusun oleh :

1. Dodo Pangestu (118020387)


2. Ginna Ria Gumilar (118020393)
3. Nova Fadhilah (118020419)

Kelas: Manajemen 3L

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
yang luar biasa kepada seluruh hamba-Nya, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Manajemen Risiko Bisnis tentang “Konsep
Manajemen Risiko”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan segala pihak yang telah
berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, baik itu penulisan ataupun isi dari
makalah tersebut. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Cirebon, 11 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Pengertian Konsep Manajemen Risiko .............................................................. 3


2.2 Tujuan Manajemen Risiko.................................................................................. 4
2.3 Manfaat Manajemen Risiko ............................................................................... 6
2.4 Jenis-Jenis Manajemen Risiko ........................................................................... 6
2.5 Langkah-Langkah Dalam Proses Manajemen Risiko ........................................ 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9


3.2 Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectation) ke
salah satu dari dua arah artinya ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan
ada pula penyimpangan yang merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity),
sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko (risk). Sedangkan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan karena
mengandung risiko. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau
tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Secara umum risiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat
kemungkinan yang merugikan. Begitupun dalam bidang agrobisnis, segala kegiatan di
dalamnya juga mengandung risiko yang harus ditangani agar tidak menimbulkan kerugian
yang fatal. Untuk menangani risiko tersebut bisa dilakukan denganmanajemen risiko.
Banyak perusahaan yang jatuh sakit karena tidak menjalankan manajemen risiko secara
benar dan konsisten. Di negara maju manajemen risiko telah dipelajari dan diterapkan lebih
dari 50 tahun yang lalu pada semua aspek kehidupan organisasi baik oleh perguruan tinggi,
praktisi bisnis, dan pemerintahan. Secara formal, manajemen risiko sebagai bagian dari
proses pengambilan keputusan dalam perusahaan ditemukan pada akhir tahun 1940an dan
awal tahun 1950an. Manajemen risiko pada awal-awal penerapannya inilah yang menjadi
cikal-bakal konsep manajemen risiko perusahaan yang yang diterapkan saat ini hal tersebut
dimulai dengan adanya alternatif mengalihkan beberapa jenis risiko pada perusahaan asuransi
risiko-risiko ini pada umumnya adalah risiko yang berhubungan dengan bencana alam,
kecelakaan, kesalahan manusia, atau kecurangan, namun sejalan dengan perkembangan dunia
asuransi beberapa jenis asuransi usaha seperti risiko kredit dapat dialihkan. Adanya pasar
asuransi memaksa para manajer perusahaan untuk mencari alternatif dan memilih jenis
asuransi apa yang akan diambil atau dengan kata lain memilih risiko perusahaan yang
bagaimana yang akan dialihkan, risiko yang akan dihadapi sendiri, risiko mana yang dapat
dikendalikan atau dikurangi dan sebagainya. Tentunya semua alternatif tersebut juga telah
memperhitungkan dampak yang mungkin terjadi hal tersebut dilakukan untuk mencari
alternatif mana yang paling efisien bagi perusahaan.
Oleh karena itu, melalui manajemen risiko, diharapkan kerugian yang ditimbulkan dari
ketidakpastian dapat dikurangi bahkan dihilangkan untuk kelangsungan kegiatan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari konsep manajemen risiko?
2. Apa tujuan manajemen risiko?
3. Apa manfaat manajemen risiko?

1
4. Apa jenis-jenis manajemen risiko?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam proses manajemen risiko?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui konsep manajemen risiko.
2. Mengetahui tujuan manajemen risiko.
3. Mengetahui manfaat manajemen risiko.
4. Mengetahui jenis-jenis manajemen risiko.
2. Mengetahui langkah-langkah dalam proses manajemen risiko.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Konsep Manajemen Risiko


Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan
dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian resiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko,
dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko
tradisional terfokus pada resiko- resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti
bencana alam atau kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum).
Manajemen risiko dapat kita mendefinisikan sebagai suatu pendekatan ilmiah terhadap
suatu risiko kerugian yang mungkin dihadapi oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan
sistem identifikasi, analisa, serta masalah penanganan risiko (risk control). Manajemen
risiko juga merupakan alat untuk mencapai tujuan sekaligus sebagai kunci keberhasilan
bisnis di samping sebagai faktor penentu keunggulan suatu perusahaan. Karena risiko terjadi
pada seluruh proses bisnis, untuk itu pengelolaan risiko pada setiap risiko bisnis ini harus
direncanakan sejak awal. Penerapan manajemen risiko perusahaan bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko perusahaan, mengukurnya, dan mengatasinya pada tingkat
toleransi tertentu. Pengertian lain menurut para ahli adalah sebagai berikut:
 Menurut Fahmi
Manajemen risiko adalah bidang ilmu yang secara khusus membahas bagaimana
organisasi menerapkan langkah-langkah dalam memetakan semua masalah
menggunakan pendekatan manajemen yang sistematis dan komprehensif.
 Menurut Djojosoedarso
Manajemen risiko adalah penerapan fungsi manajemen dalam manajemen risiko,
terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Ini
termasuk kegiatan dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
memimpin/mengoordinasi, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program
manajemen risiko.
 Menurut Tampubolon
Manajemen risiko adalah proses yang diarahkan dan proaktif yang bertujuan untuk
mengakomodasi kemungkinan kegagalan dalam satu atau bagian dari suatu transaksi
atau instrumen.
 Menurut Smith
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari
sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau
proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.

3
Clough dan Sears
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua
kejadian yang menimbulkan kerugian.
 Djohanputro
Manajemen risiko adalah proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi,
mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, dan memonitor
dan mengendalikan penanganan risiko.
Dalam pengertian praktis konsep ini mungkin dapat didefinisikan sebagai suatu proteksi
yang ekonomis terhadap kerugian yang mungkin timbul atas asset dan pendapatan
perusahaan. Bila dibandingkan dengan pengertian risiko yang berkaitan dengan masalah
asuransi, manajemen risiko mempunyai ruang lingkup yang lebih luas, jadi tidak terbatas
pada insurable saja (risiko-risiko yang dapat diasuransikan) melainkan semua jenis risiko
yang mungkin dihadapi oleh suatu perusahaan.
Dalam beberapa aspek perbedaan perbedaan ini dapat kita lihat sebagai:
 Manajemen risiko lebih menekankan pada Identifikasi dan analisa daripada
kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh risiko risiko murni.
 Asuransi hanya merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menghadapi
kemungkinan timbulnya suatu kerugian.
 Manajemen risiko melaksanakan analisa analisa secara periodik atau berkala terhadap
seluruh teknik-teknik dalam menghadapi kerugian, jadi tidak hanya asuransi saja.

2.2. Tujuan Manajemen Risiko


Ketika perusahaan menjalankan strateginya, perusahaan menciptakan dan meningkatkan
eksposurnya pada ketidakpastian. Oleh karena itu, tujuan dan strategi bisnis menyediakan
konteks untuk memahami risiko yang ingin diambil perusahaan. Tujuan dan sasaran
manajemen risiko harus konsisten dalam mendukung tujuan dan strategi bisnis perusahaan.
Oleh karena itu, model bisnis organisasi memberikan konteks penting untuk manajemen
risiko.
Tujuan utama manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, merespon
dan mengendalikan risiko. Secara umum penerapan manajemen risiko dalam perusahaan
bertujuan untuk :
1. Melindungi Perusahaan
Melindungi perusahaan dari kemungkinan risiko signifikan yang dapat menghambat
proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Memberikan Kerangka Kerja
Membantu proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas
risiko dalam proses bisnis dan fungsi-fungsinya dalam sebuah perusahaan.
3. Meningkatkan Efektivitas Dan Efisiensi Manajemen
Semua risiko yang dapat menghambat proses perusahaan dapat diidentifikasikan dan
diantisipasi dengan baik, sehingga perusahaan selalu siap untuk menanganinya.

4
4. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Manajemen risiko menyediaan informasi mengenai tingkat risiko yang tertuang dalam
peta risiko (risk map) yang berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses
manajemen risiko secara berkesinambungan. Sehingga menjadikan pengelolaan risiko
sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.
5. Mendorong Menajemen Agar Bertindak Proaktif
Memikirkan risiko-risiko potensial sebelum kerja teknis diawali dengan cara
mengidentifikasi, memperkirakan kemungkinan dan pengaruhnya, serta
memprioritaskan menurut kepentingan.
6. Bertindak Hati-Hati Dalam Menghadapi Risiko
Mendorong setiap individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati menghadapi
risiko perusahaan, dalam rangka untuk tercapainya tujuan perusahaan.
7. Sosialisasi Pemahaman Mengenai Risiko
Sosialisasi pemahaman individu maupun manajemen mengenai kerangka kerja,
penerapan proses dan pentingnya manajemen risiko dalam kegiatan operasional sehari-
hari.
Setelah itu ada beberapa tujuan penting manajemen risiko, tapi pada dasarnya dapat di
klasifikasikan menjadi dua kategori yaitu tujuan-tujuan sebelum terjadinya kerugian dan
tujuan-tujuan sesudah terjadinya kerugian.
1. Tujuan-tujuan sebelum terjadinya kerugian, diantaranya:
 Tujuan ekonomi dimaksudkan sebagai suatu sistem ekonomi yang harus diputuskan
atau diambil oleh suatu organisasi dalam menghadapi kemungkinan kerugian yang
potensial termasuk di dalamnya analisa biaya dari program-program yang akan
diambil premi asuransi dan biaya-biaya sehubungan dengan teknik penanganan
kerugian.
 Tujuan penurunan tingkat kekawatiran (reduction of anxiety), memberi rasa aman
terhadap manajemen dalam menghadapi risiko yang dihadapinya. Seperti kita
ketahui risiko-risiko kerugian tertentu dapat menimbulkan suatu tingkat kecemasan
yang tinggi dibandingkan dengan exposure lainnya.
 Tujuan penerapan kebijakan kebijakan dari luar merupakan suatu kebijakan yang
harus dilaksanakan oleh manajer risiko terhadap peraturan atau kebijakan kebijakan
dari luar misalnya peraturan pemerintah yang mengharuskan pengusaha untuk
pengadaan sarana keamanan kerja untuk para pekerjanya.
2. Tujuan-tujuan sesudah terjadinya kerugian, diantaranya:
 Kelangsungan hidup organisasi (survival of the firm), merupakan tujuan yang
terpenting bagi manajer risiko, dimana segera setelah suatu kerugian terjadi dalam
masa yang relatif singkat (reasonable period) perusahaan harus dapat terus menjaga
kelangsungan hidupnya atau paling tidak sebagian dari usahanya.
 Kelanjutan usaha (continued operation) kemampuan untuk melangsungkan
usahanya setelah terjadinya suatu kerugian adalah tujuan yang benar-benar sangat

5
penting, khususnya bagi perusahaan perusahaan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Bagi perusahaan yang memasarkan produknya hal tersebut
dapat mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruh pelanggannya jika mereka
tidak dapat segera melangsungkan usahanya.
 Kestabilan pendapatan (stability of earnings), erat kaitannya dengan tujuan
kelanjutan usaha dimana kestabilan terdapat hanya dapat dicapai apabila
perusahaan bersangkutan dapat kembali menjalankan operasinya.
 Kelangsungan perkembangan organisasi (continued growth), akan sangat berarti
bagi perusahaan yang pada saat terjadi kerugian sedang dalam usaha
mengembangkan suatu produk baru, pasar, atau sedang dalam usaha merger.
 Tanggung jawab sosial (social responsibilities), sebagai usaha yang memperkecil
akibat-akibat atau pengaruh negatif atas terjadinya kegiatan kerugian terhadap
individu-individu atau masyarakat secara umum.
Sebagai contoh kebakaran yang terjadi atas sebuah pabrik yang mengakibatkan
total loss, kejadian tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap para
pekerja, customer, supplier atau pihak pemberi kredit.

2.3. Manfaat Manajemen Risiko


Manajemen risiko memiliki manfaat luas yang secara fundamental dapat mengubah cara
tim manajemen mengambil keputusan. Berikut adalah manfaat manajemen risiko:
1. Membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan pada data yang
bermanfaat.
2. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan dalam menghadapi risiko dan
ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
3. Mengurangi kerugian melalui perbaikan proses yang dikembangkan.
4. Meningkatkan kesadaran risiko melalui komunikasi yang lebih baik, dengan
menggunakan bahasa risiko yang konsisten dan pendekatan untuk identifikasi dan
pelaporan risiko.
5. Memudahkan estimasi biaya.
6. Bantuan untuk perencanaan strategis dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman
bisnis baru.

2.4. Jenis-Jenis Manajemen Risiko


1. Manajemen Risiko Operasional
Manajemen Risiko operasional adalah manajemen risiko yang disasarkan pada
terjadinya permasalahan-permasalahan usaha yang muncul akibat faktor internal. Seperti
kinerja pegawai yang rendah, sumber daya yang kurang berkualitas, terjadinya bencana,
modal tidak sehat dan selainnya.
Pada umumnya cakupan sasaran untuk manajemen risiko jenis ini adalah faktor
manusia, sistem, proses serta permasalahan eksternal tetapi yang tidak terkait dengan

6
pelanggan melainkan muncul dengan sendirinya seperti musibah. Ini yang menjadi
bidang penyelesaian untuk manajemen risiko operasional.
2. Manajemen Hazard
Manajemen Hazard adalah jenis manajemen risiko yang fokusnya pada masalah
yang potensial membuat perusahaan gulung tikar. Biasanya problem usaha yang
dideteksi adalah masalah-masalah yang besar dan berbahaya.
Ada tiga unsur yang diprioritaskan di dalam manajemen jenis ini. Yaitu masalah
hukum, bahaya fisik serta penurunan moral. Ketiga hal inilah yang harus diantisipasi jika
kemungkinan muncul bahaya potensial di sana.
3. Manajemen Resiko Strategis
Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Resiko yang biasanya
muncul adalah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk
menjalankan strategi yang direncanakan. Dalam hal ini beberapa faktor seperti resiko
operasi, resiko asset impairment, resiko kompetitif atau bahkan resiko frenchise (bila
ada). Dalam majemen ini ada beberapa hal yang dapat anda lalukan di majaemen risiko
strategis ini. Anda bisa membuat beberapa daftar berikut ini:
 Daftar resiko
 Penilaian resiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga dampaknya
 Penilaian pada kondisi saat ini yang sedang terjadi
 Rencana tindakan bila resiko terburuk benar-benar muncul
4. Manajemen Risiko Finansial
Sesuai dengan namanya tentu sudah dipahami kalau manajemen risiko finansial
adalah manajemen yang fokusnya pada keuangan perusahaan. Deteksinya diarahkan
bagaimana sebisa mungkin agar perusahaan tidak kolaps hanya karena dana, modal, laba
dan selainnya.
Dengan adanya manajemen ini, tentu pihak perusahaan akan memberikan
perlindungan terhadap segala aset perusahaan. Tujuannya tidak lain supaya keuangan
tetap sehat sehingga bisa dikontribusikan untuk perkembangan usaha ke depan.

2.5. Langkah-Langkah Dalam Proses Manajemen Risiko


Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses manajemen risiko untuk membantu
sebuah organisasi mengkonstruksikan dan mengimplementasikan rencana manajemen risiko
yang efektif dan proaktif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu
diantaranya:
1. Risk Identification
Dalam langkah yang pertama ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi atau
menyelidiki kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada sebuah organisasi atau
perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi
kedepannya oleh organisasi atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek seperti
sosial, hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap

7
aspek akan dibagi menurut kategorinya masing – masing agar mempermudah proses
yang akan dilakukan selanjutnya.
2. Risk Assessment
Selanjutnya setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut,
kemudian akan dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya
kedepannya. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan individu disetiap bidangnya untuk
memberikan penilaian terhadap pelbagai risiko yang telah diidentifikasi. Tujuannya
adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang tepat dan teratur.
3. Risk Response
Pada langkah ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah – langkah
pengelolaan risiko. Kesulitan bagi manajer risiko adalah ketika pada saat menentukan
portofolio yang tepat untuk membentuk sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko
dapat dihadapi dengan baik. Tanggapan risiko pada dasarnya terbagi dalam kategori
seperti berikut:
 Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat
menyebabkan risiko terjadi
 Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak
atau keduanya, biasanya melalui pengendalian di bagian internal atau dalam sebuah
perusahaan/ organisasi
 Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko
melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
 Risk Acceptence, Memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun untuk
menganggulangi risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.

4. Create a Risk Management Plan


Menyiapkan penanggulangan risiko yang tepat untuk berbagai kategori risiko. Mitigasi
perlu mendapat persetujuan oleh level manajemen yang sesuai, berikut adalah contoh
tabel manajemen risiko:
5. Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah dibuat dan direncanakan untuk
mengurangpengaruh dari setiap risiko yang ada.
6. Evaluate and Review
Perencanaan yang telah direncanakan dari awal tersebut tidak akan seluruhnya dapat
berjalan dengan lancar. Perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya akan menyebabkan perubahan rencana manajemen risiko yang telah dibuat
dan direncanakan tersebut, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk
menanggulangi atau mengurangi risiko yang akan mungkin terjadi.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen risiko juga merupakan alat untuk mencapai tujuan sekaligus sebagai kunci
keberhasilan bisnis di samping sebagai faktor penentu keunggulan suatu perusahaan. Karena
risiko terjadi pada seluruh proses bisnis, untuk itu pengelolaan risiko pada setiap risiko
bisnis ini harus direncanakan sejak awal. Penerapan manajemen risiko perusahaan bertujuan
untuk mengidentifikasi risiko-risiko perusahaan, mengukurnya, dan mengatasinya pada
tingkat toleransi tertentu.
Manajemen risiko memiliki manfaat luas yang secara fundamental dapat mengubah cara
tim manajemen mengambil keputusan. Diana disebutkan bahawan manfaat terbut adalah
membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan pada data yang
bermanfaat, memungkinkan bagi para pembuat keputusan dalam menghadapi risiko dan
ketidakpastian dalam keadaan yang nyata, mengurangi kerugian melalui perbaikan proses
yang dikembangkan dan meningkatkan kesadaran risiko melalui komunikasi yang lebih
baik, dengan menggunakan bahasa risiko yang konsisten dan pendekatan untuk identifikasi
dan pelaporan risiko.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses manajemen risiko untuk membantu
sebuah organisasi mengkonstruksikan dan mengimplementasikan rencana manajemen risiko
yang efektif dan proaktif. Dimana langkah-langkahnya yaitu:
1. Risk Identification
2. Risk Assessment
3. Risk Response
4. Create a Risk Management Plan
5. Implementation
6. Evaluate and Review

3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui betapa
pentingnya konsep manajemen risiko. Penulis sadar makalah ini banyak kekurangan, maka
kami menerima segala saran untuk makalah ini sebagai pembelajaran kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnalmanajemen.com/manajemen-risiko/
https://sis.binus.ac.id/2017/12/18/langkah-langkah-dalam-proses-manajemen-risiko/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-manajemen-risiko-menurut-para-
ahli.html

10

Anda mungkin juga menyukai