Di Susun Oleh:
Januar Delia Amandi 19010009
Dian Ayu Istiqomah 19010022
Nadifah 19010099
Erika Elvionita Sipayung 19010023
Nahot Simanulang 19010127
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
A.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
A.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko................................................................. 3
2.2 Pentingnya Manajemen Risiko.................................................................................. 5
2.3 Fungsi Pokok Manajemen Risiko.............................................................................. 5
2.4 Pengertian Asuransi................................................................................................... 6
2.5 Prinsip Dasar Asuransi............................................................................................... 7
2.6 Hubungan antara Risiko dan Asuransi....................................................................... 8
2.7 Cara Mengklasifikasikan Risiko................................................................................ 8
2.8 Asuransi Sebagai Mekanisme Pengalihan Risiko...................................................... 9
2.9 Peran dan operasional perusahaan asuransi ”Captive”.............................................. 9
2.10 Kedudukan Manajemen Risiko, dan Kerjasama Dengan
Departemen Lain........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
i
Kata Pengantar
Puji syukur Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas paper mata kuliah Manajemen Resiko.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas,selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu atau wawasan sesuai bidang yang di
tekuni.
Kami juga mengucapkkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran di persilahkan, demikian makalah ini kami buat atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Risiko dan Manajemen Risiko ?
2. Bagaimana pentingnya Manajemen Risiko?
3. Apa saja fungsi pokok Manajemen Risiko ?
4. Apa yang dimaksud dengan Asuransi ?
5. Apa saja prinsip dasar Asuransi ?
6. Bagaimana hubungan antara Manajemen Risiko dan Asuransi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity
objectives.
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua
perusahaan. Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat
menunjukkan resiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam
masing-masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen resiko yang baik
adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko. Sasarannya untuk menambah nilai
maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi. Tujuan utama untuk
memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat memberikan
dampak bagi organisasi.
Manajemen resiko meningkatkan kemungkinan sukses, mengurangi
kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan sasaran
organisasi.Manajemen resiko seharusnya bersifat berkelanjutan dan mengembangkan
proses yang bekerja dalam keseluruhan strategi organisasi dan strategi dalam
mengimplementasikan. Manajemen resiko seharusnya ditujukan untuk menanggulangi
suatu permasalahan sesuai dengan metode yang digunakan dalam melaksanakan
aktifitas dalam suatu organisasi di masa lalu, masa kini dan masa depan.Manajemen
resiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi dengan kebijaksanaan yang
efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen senior. Manajemen resiko
harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran operasional,
pemberian tugas dan tanggung jawab serta kemampuan merespon secara menyeluruh
pada suatu organisasi, di mana setiap manajer dan pekerja memandang manajemen
resiko sebagai bagian dari deskripsi kerja. Manajemen resiko mendukung
akuntabilitas (keterbukaan), kinerja pengukuran dan reward, mempromosikan efisiensi
operasional dari semua tingkatan. Bentuk-bentuk resiko yang perlu kita ketahui yaitu :
a. Resiko Murni, adalah risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break
even, contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
b. Resiko Spekulatif adalah risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau
break even, contohnya adalah judi.
c. Resiko Partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal,
contohnya adalah pesawat jatuh, tabrakan mobil
d. Resiko Fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan
dampaknya luas, contohnya adalah angin topan, gempa bumi, banjir dan badai.
4
2.2 Pentingnya Manajemen Risiko
Secara umum ada enam tujuan risk management dalam perusahaan atau badan usaha,
diantaranya adalah :
1. Melindungi Perusahaan
Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang
bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang
konsisten atas ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam
sebuah perusahaan.
3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif
Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko,
dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan
kinerja perusahaan.
4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam
menghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
2. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi
tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna
dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara
berkesinambungan.
3. Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan
pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management.
5
3. Memilih Teknik/Cara yang tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik-
teknik yang tepat guna menanggulangi kerugian.
Pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko,
yaitu : mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan dan
menghindari. Dimana tugas dari Manajer Risiko adalah memilih salah satu cara yang
paling tepat untuk menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari
cara-cara yang paling tepat untuk menanggulangi risiko.
6
Resiko yang dapat diasuransikan adalah :
1. Resiko yang dapat diukur dengan uang.
2. Resiko homogen (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi).
3. Resiko murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan).
4. Resiko partikular (risiko dari sumber individu).
5. Resiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental) bukan karena direncanankan,
tetapi murni karena misalnya meninggal karena kecelakaan.
6. Insurable interest artinya tertanggung memiliki kepentingan atas obyek
pertanggungan.
7
2.6 Hubungan antara Risiko dan Asuransi
Hubungan antara risiko dan asuransi adalah hubungan langsung yang
substansial dan strategis. Motivasi utama masyarakat untuk membeli asuransi adalah
karena keberadaan risiko yang penuh ketidakpastian. Proteksi asuransi merupakan
salah satu sarana efisien dalam pengendalian risiko secara finansial melalui
mekanisme pengalihan risiko ke asuransi (Risk Transfer Mechanism). Hubungan yang
ada tersebut untuk risiko-risiko yang dapat diasuransikan(insurable risk) yang
mempunyai karakter khusus. Risiko mengimplikasikan beberapa bentuk
ketidakpastian akan suatu hasil pada situasi tertentu di masa yang akan datang dan
cenderung tidak dikehendaki. Berbeda dengan kata kesempatan, yang
mengimplikasikan keraguan akan suatu hasil di masa yang akan datang, namun
umumnya menyenangkan atau disukai.
8
pencurian, kecelakaan lalu lintas dsb. Dari ketiga klasifikasi tersebut, yang
menyangkut bisnis asuransi yaitu risiko murni, risiko financial dan risiko
particular.
9
Di negara-negara yang telah maju, terutama di Amerika Serikat perusahaan-
perusahaan besar, umumnya telah memiliki Manajer Risiko, dengan berbagai nama
jabatan seperti : Manajer Risiko, Manajer Asuransi, Direktur Risiko dan sebagainya,
yang kedudukannya umumnya setingkat dengan “Manajer tingkat menengah”.
Tugas mereka umumnya mencakup : mengidentifikasi dan mengukur kerugian
dari exposures, menyelesaikan klaim-klaim asuransi, merencanakan dan mengelola
jaminan tenaga kerja, ikut serta mengontrol kerugian dan keselamatan kerja. Dengan
demikian mereka merupakan bagian penting dalam tim manajemen perusahaan.
Seorang Manajer Risiko tidak bekerja dalam “isolasi”, artinya dalam
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan risiko ia tidak bekerja
sendiri. Tugas utama Manajer Risiko adalah mengidentifikasi dan merumuskan
kebijaksanaan dalam penanggulangan risiko. Sedang implementasi/pelaksanaan dari
kebijaksanaan tersebut sebagian besar diserahkan kepada departemen/bagian masing-
masing yang bersangkutan. Misalnya : implementasi penanggulangan risiko di bidang
produksi diserahkan kepada Manajer Produksi, di bidang keuangan pada Manajer
Keuangan, di bidang personalia pada Manajer Personalia dan seterusnya.
Jadi dalam pelaksanaan penanggulangan risiko Manajer Risiko perlu
bekerjasama secara harmonis dengan departemen / bagian lain yang
bersangkutan. Perlunya kerjasama tersebut dapat dianalisis melalui kegiatan-kegiatan
dari departemen/bagian yang berkaitan dengan penanggulangan risiko.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
http://mochyusuf13.blogspot.com/2013/11/fungsi-manajemen-resiko.html
http://munawarkasan.wordpress.com/2012/03/24/urgensi-penerapan-manajemen-risiko-di-
industri-asuransi/
http://www.munawarkasan.com/index.php/manajemen-resiko/42-urgensi-penerapan-
manajemen-risiko-di-industri-asuransi
http://www.panfic.com/id/insurance-knowledge/pengertian-asuransi-dan-risiko/
https://managemenresiko.wordpress.com/managing-risk/
12