Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI

Di Susun Oleh:
Januar Delia Amandi 19010009
Dian Ayu Istiqomah 19010022
Nadifah 19010099
Erika Elvionita Sipayung 19010023
Nahot Simanulang 19010127

Mata Kuliah : Manajemen Resiko


Dosen Pengampu : Drs. H. Samsuri, MM

PROGRAM STUDI MAJAMENEN


STIE BANTEN
2021-2022
1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
A.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
A.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko................................................................. 3
2.2 Pentingnya Manajemen Risiko.................................................................................. 5
2.3 Fungsi Pokok Manajemen Risiko.............................................................................. 5
2.4 Pengertian Asuransi................................................................................................... 6
2.5 Prinsip Dasar Asuransi............................................................................................... 7
2.6 Hubungan antara Risiko dan Asuransi....................................................................... 8
2.7 Cara Mengklasifikasikan Risiko................................................................................ 8
2.8 Asuransi Sebagai Mekanisme Pengalihan Risiko...................................................... 9
2.9 Peran dan operasional perusahaan asuransi ”Captive”.............................................. 9
2.10 Kedudukan Manajemen Risiko, dan Kerjasama Dengan
Departemen Lain........................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12

i
Kata Pengantar

Puji syukur Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas paper mata kuliah Manajemen Resiko.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas,selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu atau wawasan sesuai bidang yang di
tekuni.

Kami juga mengucapkkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran di persilahkan, demikian makalah ini kami buat atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Serang, 12 Desember 2021

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan
bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta
meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya
tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen
risiko adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul.
Lembaga perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis
dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal
dari operasionalnya.
Kita harus bisa menemukan kerugian potensial yang mungkin terjadi dan
mencari cara untuk menangani risiko tersebut. Dunia bisnis pun tak luput dari
ketidakpastian. Ketidakpastian dalam dunia bisnis akan menyebabkan terjadinya risiko
bisnis. Perusahaan merencanakan untuk menggencarkan promosi produknya dengan
harapan penjualanya dapat meningkat. Dengan analisis yang mendalam diperkirakan
penjualan setelah adanya promosi besar-besaran tersebut dapat meningkat sebanyak
20%. Tetapi kenyataanya penjualan hanya dapat meningkat 10%. Ini merupakan salah
satu bentuk risiko yang terjadi dalam dunia bisnis. Risiko dalam bisnis tidak bisa
diabaikan begitu saja. Perusahaan perlu menganalisis kemungkinan kerugian potensi
dalam bisnisnya tersebut kemudian mengevaluasi dan mencari cara untuk
menanggulanginya.
Dengan demikian diharapkan bisnis yang dijalaninya dapat sukses meraih
tujuan dengan mudah. Risiko merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi ketika kita
melakukan suatu tindakan. Risiko adalah berbagai kemungkinan yang terjadi pada
periode tertentu. Risiko sering dikaitkan dengan kerugian. Jadi risiko adalah
ketidakpastian yang mungkin melahirkan kerugian atau peluang terjadi sesuatu yang
bad outcame. Setiap organisasi perusahaan selalu menanggung risiko. Risiko, bisnis,
kecelakaan kerja, bencana alam, perampokan, dan pencurian, kebangkrutan adalah
beberapa contoh dari risiko yang lazim terjadi di berbagai perusahaan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Risiko dan Manajemen Risiko ?
2. Bagaimana pentingnya Manajemen Risiko?
3. Apa saja fungsi pokok Manajemen Risiko ?
4. Apa yang dimaksud dengan Asuransi ?
5. Apa saja prinsip dasar Asuransi ?
6. Bagaimana hubungan antara Manajemen Risiko dan Asuransi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko
2. Untuk mengetahui pentingnya Manajemen Risiko
3. Untuk mengetahui fungsi pokok Manajemen Risiko
4. Untuk mengetahui Pengertian Asuransi
5. Untuk mengetahui PrinsipDasar Asuransi
6. Untuk mengetahui hubungan antara Manajemen Risiko dan Asuransi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko


Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, ada pepatah
mengatakan tak ada hidup tanpa risiko. Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan
keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Pada
dasarnya risiko tidak dapat dihindari dari aktivitas bisnis perusahaan, sehingga
diperlukan manajemen risiko untuk mengatasi permasalahan ini. Manfaat perusahaan
mengimplementasikan manajemen risiko antara lain (Lam, 2007:6) memberikan peran
dalam pengelolaan risiko kepada manajer perusahaan, mengingat manajer perusahaan
memiliki akses penuh terhadap informasi dan dukungan dari para profesional
manajemen risiko.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko
adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:  penilaian
resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya.  Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko,
mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
resiko tertentu.  Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko- resiko yang
timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian,
dan tuntutan hukum).
Menurut Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu proses
mengidentifikasi, mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya
melalui sumber daya yang tersedia.  Strategi yang dapat digunakan antara lain
mentransfer resiko pada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek buruk dari
resiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari resiko
tertentu.Sedangkan menurut COSO, manajemen resiko (risk management) dapat
diartikan sebagai “a process, effected by an entity’s board of directors, management
and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to
identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its risk

3
appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity
objectives.
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua
perusahaan. Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat
menunjukkan resiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam
masing-masing aktivitas dari semua aktivitas.  Fokus dari manajemen resiko yang baik
adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko.  Sasarannya untuk menambah nilai
maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi.  Tujuan utama untuk
memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat memberikan
dampak bagi organisasi. 
Manajemen resiko meningkatkan kemungkinan sukses, mengurangi
kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan sasaran
organisasi.Manajemen resiko seharusnya bersifat berkelanjutan dan mengembangkan
proses yang bekerja dalam keseluruhan strategi organisasi dan strategi dalam
mengimplementasikan. Manajemen resiko seharusnya ditujukan untuk menanggulangi
suatu permasalahan sesuai dengan metode yang digunakan dalam melaksanakan
aktifitas dalam suatu organisasi di masa lalu, masa kini dan masa depan.Manajemen
resiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi dengan kebijaksanaan yang
efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen senior.  Manajemen resiko
harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran operasional,
pemberian tugas dan tanggung jawab serta kemampuan merespon secara menyeluruh
pada suatu organisasi, di mana setiap manajer dan pekerja memandang manajemen
resiko sebagai bagian dari deskripsi kerja.  Manajemen resiko mendukung
akuntabilitas (keterbukaan), kinerja pengukuran dan reward, mempromosikan efisiensi
operasional dari semua tingkatan. Bentuk-bentuk resiko yang perlu kita ketahui yaitu :
a. Resiko Murni, adalah risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break
even, contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
b. Resiko Spekulatif adalah risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau
break even, contohnya adalah judi.
c. Resiko Partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal, 
contohnya adalah pesawat jatuh, tabrakan mobil
d. Resiko Fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan
dampaknya luas,  contohnya adalah angin topan, gempa bumi, banjir dan badai.

4
2.2 Pentingnya Manajemen Risiko
Secara umum ada enam tujuan risk management dalam perusahaan atau badan usaha,
diantaranya adalah :
1. Melindungi Perusahaan
Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang
bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang
konsisten atas ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam
sebuah perusahaan.
3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif
Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko,
dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan
kinerja perusahaan.
4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam
menghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
2. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi
tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna
dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara
berkesinambungan.
3. Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan
pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management.

2.3 Fungsi Pokok Manajemen Risiko


1. Menemukan Kerugian Potensial
Artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko yang
dihadapi      oleh  perusahaan
2. Mengevaluasi Kerugian Potensial
Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensial
yang dihadapi oleh perusahaan

5
3. Memilih Teknik/Cara yang tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik-
teknik yang tepat guna menanggulangi kerugian.

Pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko, 
yaitu : mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan dan
menghindari.  Dimana tugas dari Manajer Risiko adalah memilih salah satu cara yang
paling tepat untuk menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari
cara-cara yang paling tepat untuk menanggulangi risiko.

2.4 Pengertian Asuransi


Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan
cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah
perusahaan asuransi.  Apa pengertian dari asuransi? Menurut KUHD pasal 246
disebutkan bahwa “asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
yang tidak tentu”. Pengertian asuransi yang lain adalah merupakan suatu pelimpahan
risiko dari pihak pertama kepada pihak lain. Dalam pelimpahan dikuasai oleh aturan-
aturan hukum dan berlakunya prinsip-prinsip serta ajaran yang secara universal yang
dianut oleh pihak pertama maupun pihak lain.
Dari segi ekonomi, asuransi berarti suatu pengumpulan dana yang dapat
dipakai untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami
kerugian.  Apa manfaat dari asuransi?Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko
(secara finansial), asuransi juga memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke
dalam : fungsi utama, fungsi skunder dan fungsi tambahan. Fungsi utama
asuransi adalah sebagai pengalihan risiko, pengumpulan dana dan premi yang
seimbang. Fungsi skunder asuransi adalah untuk merangsang pertumbuhan usaha,
mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan sebagai
tabungan. Sedangkan fungsi tambahan asuransi adalah sebagai investasi dana dan
invisible earnings.
Pada saat seseorang mengalihkan resikonya kepada perusahaan asuransi
sebagai penanggung, maka pertanyaan selanjutnya adalah, apakah semua resiko dapat
diasuransikan ? Tidak semua resiko dapat diasuransikan. 

6
Resiko yang dapat diasuransikan adalah :
1. Resiko yang dapat diukur dengan uang.
2. Resiko homogen (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi).
3. Resiko murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan).
4. Resiko partikular (risiko dari sumber individu).
5. Resiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental) bukan karena direncanankan,
tetapi  murni karena      misalnya meninggal karena kecelakaan. 
6. Insurable interest artinya tertanggung memiliki kepentingan atas obyek
pertanggungan.

2.5 Prinsip Dasar Asuransi


Dalam asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi :
a. Insurable interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan,antara 
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
b. Utmost good faith
Tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak.
c. Proximate cause
Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara
aktif dari sumber yang baru dan independen.
d. Indemnity
Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian
e. Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
f. Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk
ikut memberikan indemnity.

7
2.6 Hubungan antara Risiko dan Asuransi
Hubungan antara risiko dan asuransi adalah hubungan langsung yang
substansial dan strategis. Motivasi utama masyarakat untuk membeli asuransi adalah
karena keberadaan risiko yang penuh ketidakpastian. Proteksi asuransi merupakan
salah satu sarana efisien dalam pengendalian risiko secara finansial melalui
mekanisme pengalihan risiko ke asuransi (Risk Transfer Mechanism). Hubungan yang
ada tersebut untuk risiko-risiko yang dapat diasuransikan(insurable risk) yang
mempunyai karakter khusus. Risiko mengimplikasikan beberapa bentuk
ketidakpastian akan suatu hasil pada situasi tertentu di masa yang akan datang dan
cenderung tidak dikehendaki. Berbeda dengan kata kesempatan, yang
mengimplikasikan keraguan akan suatu hasil di masa yang akan datang, namun
umumnya menyenangkan atau disukai.

2.7 Cara Mengklasifikasikan Risiko


Fokus klasifikasi risiko jika dipandang dari aspek yang berkaitan dengan bisnis
asuransi terdiri atas :
1. Risiko Finansial dan Non Finansial
Klasifikasi ini berkaitan dengan akibat dari terjadinya suatu peristiwa(outcome).
Finansial berarti akibat-akibat tersebut dapat diukur dengan uang (kebakaran,
pencurian). Non-Finansial, akibatnya tidak dapat diukur dengan uan karena
menyangkut perasaan (emosi), misalnya akibat memilih karir, menu makanan,
dan sebagainya.
2. Risiko Murni dan Spekulatif
Risiko murni akibatnya dapat menibulkan kerugian (loss) atau not loss
(breakevent), tidak ada keuntungan (gain). Risiko spekulatif akibatnya ada 3
kemungkinan : loss, not loss atau gain. Contoh seperti dalam investasi (saham,
valas, dsb. )
3. Resiko Fundamental dan Partikular
Risiko fundamental, peristiwa penyebab kerugian di luar kemampuan manusia
untuk mengendalikannya,  dan akibat yang ditimbulkan juga bisa sangat luas
(katastropik). Contohnya risiko perang, intervensi politik, perubahan sosial,
bencana alam, dsb. Risiko partikular, penyebab kerugian masih dalam batas
kemampuan manusia untuk mengendalikannya dan akibat
kerusakannya (severity) masih dapat dikendalikan. Contohnya kebakaran,

8
pencurian, kecelakaan lalu lintas dsb. Dari ketiga klasifikasi tersebut, yang
menyangkut bisnis asuransi yaitu risiko murni, risiko financial dan risiko
particular.

2.8 Asuransi Sebagai Mekanisme Pengalihan Risiko


Dari aspek manajemen risiko, asuransi dapat dikatakan sebagai salah satu
sarana efisien untuk pengendalian risiko secara finansial. Bagi masyarakat atau
nasabah asuransi, dengan pengendalian risiko ke asuransi ini ada perubahan atau
pertukaran ketidakpastian anggaran untuk menghadapi risiko, menjadi adanya
kepastian bahwa dengan anggaran premi asuransi yang pasti; sudah dapat diprediksi
penggantian kerugian dari asuransi apabila benar-benar terjadi risiko yang berada
dalam aturan-aturan ketentuan polis asuransi.

2.9 Peran dan operasional perusahaan asuransi ”Captive”


Perusahaan asuransi captive adalah perusahaan asuransi yang menanggung
beban risiko yang ditransfer oleh perusahaan-perusahaan lain yang masih berada
dalam group sendiri, baik secara nasional maupun internasional. Dalam operasional,
khususnya di bidang pemasaran/pekerjaan asuransicaptive relatif lebih mudah dan
biayanya juga relatif lebih murah karena ada kecendeungan harus ke perusahaan
asuransi captive yang bersangkutan (compulsory). Premi asuransi captive juga relatif
lebih rendah karena hampir tidak ada kompetitor dan prediksi portofolio bisa
di forecast group atau kolektif/paket. Kelemahannya yaitu apabila Holding
Company yang men-supply order-orderasuransi collapse maka perusahaan
asuransi captive juga bisa ikut collapse.

2.10 Kedudukan Manajemen Risiko, dan Kerjasama Dengan Departemen Lain


Di Indonesia pada saat ini dapat dikatakan masih sangat jarang perusahaan
yang mempunyai manajer atau bagian yang khusus menangani pengelolaan risiko
secara keseluruhan yang dihadapi oleh perusahaan.  Yang sudah ada umumnya baru
seorang Manajer Asuransi, yang fungsinya hanya mengurusi masalah-masalah yang
berhubungan dengan perusahaan asuransi, dimana perusahaan menjalin hubungan
pertanggungan, yang meliputi antara lain : mengurusi penutupan kontrak-kontrak
asuransi, mengurusi ganti rugi bila terjadi peril dan sebagainya.   Kedudukan dari
manajer ini umumnya hanya setingkat Kepala Seksi (Manajer tingkah bawah).

9
Di negara-negara yang telah maju, terutama di Amerika Serikat perusahaan-
perusahaan besar, umumnya telah memiliki Manajer Risiko, dengan berbagai nama
jabatan seperti : Manajer Risiko, Manajer Asuransi, Direktur Risiko dan sebagainya,
yang kedudukannya umumnya setingkat dengan “Manajer tingkat menengah”.
Tugas mereka umumnya mencakup : mengidentifikasi dan mengukur kerugian
dari exposures, menyelesaikan klaim-klaim asuransi, merencanakan dan mengelola
jaminan tenaga kerja, ikut serta mengontrol kerugian dan keselamatan kerja. Dengan
demikian mereka merupakan bagian penting dalam tim manajemen perusahaan.
Seorang Manajer Risiko tidak bekerja dalam “isolasi”, artinya dalam
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan risiko ia tidak bekerja
sendiri.  Tugas utama Manajer Risiko adalah mengidentifikasi dan merumuskan
kebijaksanaan dalam penanggulangan risiko.  Sedang implementasi/pelaksanaan dari
kebijaksanaan tersebut sebagian besar diserahkan kepada departemen/bagian masing-
masing yang bersangkutan.  Misalnya : implementasi penanggulangan risiko di bidang
produksi diserahkan kepada Manajer Produksi, di bidang keuangan pada Manajer
Keuangan, di bidang personalia pada Manajer Personalia dan seterusnya.
Jadi dalam pelaksanaan penanggulangan risiko Manajer Risiko perlu
bekerjasama secara harmonis dengan departemen / bagian lain yang
bersangkutan.  Perlunya kerjasama tersebut dapat dianalisis melalui kegiatan-kegiatan
dari departemen/bagian yang berkaitan dengan penanggulangan risiko.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk ketidakpastian tentang suatu keadaan


yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan
berbagai pertimbangan pada saat ini. Pada dasarnya risiko tidak dapat dihindari dari
aktivitas bisnis perusahaan, sehingga diperlukan manajemen risiko untuk mengatasi
permasalahan ini. Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi
dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk:  penilaian resiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumber daya.
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan
cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah
perusahaan asuransi.  Apa pengertian dari asuransi? Menurut KUHD pasal 246
disebutkan bahwa “asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
yang tidak tentu”. Pengertian asuransi yang lain adalah merupakan suatu pelimpahan
risiko dari pihak pertama kepada pihak lain. Dalam pelimpahan dikuasai oleh aturan-
aturan hukum dan berlakunya prinsip-prinsip serta ajaran yang secara universal yang
dianut oleh pihak pertama maupun pihak lain.
Hubungan antara risiko dan asuransi adalah hubungan langsung yang
substansial dan strategis. Motivasi utama masyarakat untuk membeli asuransi adalah
karena keberadaan risiko yang penuh ketidakpastian. Proteksi asuransi merupakan
salah satu sarana efisien dalam pengendalian risiko secara finansial melalui
mekanisme pengalihan risiko ke asuransi (Risk Transfer Mechanism). Hubungan yang
ada tersebut untuk risiko-risiko yang dapat diasuransikan(insurable risk) yang
mempunyai karakter khusus.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://mochyusuf13.blogspot.com/2013/11/fungsi-manajemen-resiko.html
http://munawarkasan.wordpress.com/2012/03/24/urgensi-penerapan-manajemen-risiko-di-
industri-asuransi/
http://www.munawarkasan.com/index.php/manajemen-resiko/42-urgensi-penerapan-
manajemen-risiko-di-industri-asuransi

http://www.panfic.com/id/insurance-knowledge/pengertian-asuransi-dan-risiko/

https://managemenresiko.wordpress.com/managing-risk/

12

Anda mungkin juga menyukai