Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Haha Esa. Yang
memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia,
sehingga oleh karenaNya saya dapat menyelesaikan tugas manajemen Agribisnis
ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah
Manajemen Agribisnis.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun
berkat dukungan materiil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Tuhan
Yang Maha Esa, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ditimbulkan dari ketidakpastian dapat dikurangi bahkan dihilangkan untuk
kelangsungan kegiatan di bidang agrobisnis.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan manajemen resiko dalam agribisnis ?
b. Resiko apa saja yang dapat terjadi dalam agribisnis ?
c. Bagaimana cara mengatasi risiko dan ketidakpastiaan yang bisa saja terjadi
?
d. Bagaimana pengambilan keputusan yang baik dalam agribisnis ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami manajemen risiko dalam agribisnis
b. Untuk mengetahui resiko yang dapat saja terjadi dalam agribisnis.
c. Untuk mengetahui cara penanganan risiko serta ketidakpastian yang bisa
saja terjadi dalam agribisnis.
d. Untuk mengetahui pengambilan keputusan yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai,
keuangan, hukum, dan manajemen dalam agribisnis.
b. Risiko murni
(pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau
tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contohnya
adalah kebakaran, apabila perusahaan mengalami kebakaran, maka perusahaan
tersebut akan mengalami kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi
kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya
4
3. Risiko berdasarkan asal timbulnya
a. Risiko Internal
Risiko Internal yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi,
risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya.
b. Risiko Eksternal
Risiko Eksternalyaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga,
perubahan politik, dan sebagainya.
Keadaan Perekonomian
E1 E2 E3
Tindakan A1 12 6 1
A2 8 10 -1
A3 4 3 7
Angka – angka dalam tabel merupakan laba dari setiap rangkaian tindakan pada
setiap keadaaan perekonomian. Jika perusahaan beroperasi dalam keadaan pasti
dan bertujuan memaksimisasi laba. Maka tindakan yang akan di ambil dapat
ditentukan dengan mudah. Dalam keadaan pasti “ jalur tempuh “ perusahaan akan
5
jelas dan lingkungan ekonomi yang akan membuahkan hasil dapat diidentifikasi
pada saat keputusan akan dimabil. Jadi, jika masa cerah E1 akan terjadi di masa
mendatang, tindakan A1 akan dipilih.hal ini akan memberikan hasil taruhan laba
tertinggi, yaitu 12. Tetapi, jika keadaan stabil atau merosot terjadi di masaa
mendatang, maka untukmasing –masing keadaan, tindakan A2 dan A3 lah yang
tepat karena hasil taruhannya (pay off) merupakan yang tertinggi.
E1 E2 E3 Kemungkinan Terburuk
A1 12 6 1 1
A2 8 10 -1 -1
A3 4 3 7 3
Tindakan A3 akan dipilih karena memberikan hasil taruhan tertinggi jika
hasil terburuk yang mungkin terjadi. Jelaslah bahwa strategi ini sangat konservatif
6
dan mungkin sangat cocok untuk perusahaan yang kurang mampu memanfaatkan
peluang – peluang yang ada.
2. Strategi Hurwicz
Strategi hurwicz atau kriteria alfa mengambil sudut pandang lain dari
proses pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. Pengambil keputusan
diminta untuk memilih koefisien optimisme berkenaan dengan hasil taruhan
maksimum untuk setiap tindakan dan koefisien pessimisme yang terkait dengan
hasil taruhan minimum untuk setiap tindakan. Sekali lagi, pengambilan keputusan
yang menggunakan strategi ini sangatlah subyektif. Jelas , jika manajer yang
sangat optimistik akan memilih tindakan yang sangat berbeda dari tindakan yang
dipilih oleh manajer yang sangat konservatif jika ditinjau dari segi keuangan.
Rata – rata tertimbang dari hasil taruhan tertinggi dan terendah untuk
setiap tindakan dihitung dan pilihan dijatuhkan pada rata – rata tertimbangi yang
terbesar. Dengan menerapkan kriteria Hurwicz pada matriks taruhan kita akan
memperoleh hasil berikut :
Tindakan A1 akan dipilih karena memberikan hasil taruhan terbesar jika diukur
menurut rata – rata tertimbang.
3. Kriteria Savage
Kriteria savage menetapkan kriteria “ ketidakberuntungan “ yang
merupakan biaya kesempatan (opportunity Cost). Ketidakberuntungan
didefiniskan sebagai perbedaan absolut antara hasil taruhan dari tindakan tertentu
dengan hasil taruhan tertinggi yang yang terdapat pada keadaan perekonomian
tertentu. Setelah menghitung ketidakberuntungan meksimum untuk setiap
tindakan, manajer harus memilih tindakan yang menghasilkan
kektidakberuntungan terkecil diantara yang maksimum.
7
MATRIKS KETIDAKBERUNTUNGAN
E1 E2 E3 E1 E2 E3 Ketidakberutungan
Maksimum
A1 12 6 1 0 4 6 6
A2 8 10 -1 4 0 8 8
A3 4 3 7 8 7 0 8
8
E(B) = 0,33(8) + 0,33(10) + 0,33(- 1) = 5,67
E(C) = 0,33(4) + 0,33(3) + 0,33(7) = 4,67
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen risiko merupakan pertimbangan penting dalam banyak
agribisnis dewasa ini. Dalam mengambil keputusan mengenai belanja barang dan
modal (capital expenditure), manajer harus mempertimbangkan berbagai keadaan
perekonomian yang bisa saja terjadi di masa mendatang. Empat alternatif untuk
menghadapi risiko dan ketidakpastian : Wald, Hurwicz, Savage, dan LaPlace atau
Bayesian. Strategi yang dipilih tergantung pada kadar optimismie dan pesimisme
didalam tim manajemen yang akan mengambil keputusan.
3.2 Saran
Penyusun berharap kepada pembaca untuk menyimak, mempelajari
dan menggunakan makalah ” Manajemen Risiko“ sebagai motivasi dan menjadi
referensi kepada pembaca dalam melakukan kegiatan usaha disektor
pertanian. Akhirnya penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami
susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11