Anda di halaman 1dari 17

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MAKALAH KOMUNIKASI AGRIBISNIS


“GANGGUAN ATAU HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
AGRIBISNIS”

Oleh: Kelompok 3
DEWI FATIMAH 05011181823185
IRSYAH HARIYANDA 05011181823031
MONA OCTHARINA 05011181823037
PUSPA JUWITA 05011281823061

Dosen Pengampu :
Muhammad Arbi, S.P., M.Sc.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Gangguan atau Hambatan dalam Komunikasi
Agribisnis” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan
referensi bagi kita.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para mahasiswa umum, khususnya
pada kelompok kami dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa
dipergunakan dengan semestinya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Indralaya, 27 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1Gangguan Komunikasi..........................................................................................3
2.1.1Hambatan internal..........................................................................................3
2.1.2Hambatan eksternal........................................................................................3
2.2Penyebab gangguan komunikasi...........................................................................4
2.3Jenis – Jenis Gangguan atau Hambatan dalam Komunikasi Agribisnis...............4
2.3.1Hambatan Teknis............................................................................................4
2.3.2Hambatan Mekanis.........................................................................................5
2.3.3Hambatan Semantik.......................................................................................5
2.3.4Hambatan Manusiawi.....................................................................................6
2.3.5Hambatan Psikologis......................................................................................7
2.4 Faktor–Faktor Penghambat dalam Komunikasi Agribisnis.................................7
2.4.1 Perbedaan Persepsi........................................................................................7
2.4.2 Reaksi Emosional..........................................................................................7
2.4.3 Ketidakkonsistenan Komunikasi Verbal dan Nonverbal..............................8
2.5 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi..............................................................8
2.6 Solusi Mengahadapi Hambatan Komunikasi.......................................................8
2.7 Solusi Menanggulangi Hambatan Komunikasi...................................................9
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12

ii
3.1Kesimpulan.........................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses untuk menyampaikan (ide,


pesan, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar saling mempengaruhi di antara
keduanya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua pihak. Komunikasi dapat di katakan terdiri dari suatu rangkaian yang
saling berhubungan dengan tujuan akhir yang mempengarui perilaku, sikap dan
kepercayaan. Kegagalan dalan berkomunikasi sering timbul karena hambatan dalam
proses komunikasi. Dalam proses komunikasi antar komunitas, maka fungsi
komunikasi yang dilakukan antara dua komunitas yang berbeda itu merupakan
jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol
melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan
perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama (Alo
Liliweri, 2003:42).
Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak adanya komunikasi
organisasi dapat macet atau tidak berjalan secara efektif. Komunikasi yang efektif
adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin dalam
suatu oganisasi perlu memahami dan meningkatkan kemampuan komunikasinya.
Karena komunitas underground memang lekat dengan citra keras dan tidak mau tahu
dengan keadaan sekitar. Dengan demikian komukasi efektif sangat penting pada
setiap tingkat di dalam setiap organisasi dan berfungsi untuk mencapai sasaran secara
efektif. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi
dalam organisasi maupun komunitas dapat macet atau tidak berjalan organisasi
tersebut.
Cara seseorang membangun reaksi terhadap aspek organisasi menciptakan

1
suatu iklim komunikasi. Iklim komunikasi merupakan keadaan karakteristik yang
terjadi dilingkungan kerja yang dianggap mempengaruhi perilaku orang yang dalam
organisasi tersebut. Iklim komunikasi juga merupakan gabungan dari persepsi-
persepsi suatu evaluasi secara makro mengenai peristiwa komunikasi perilaku
seseorang, harapan-harapan, konflik-konflik antar personal dan kesempatan bagi
pertumbuhan organisasi. Hal tersebut berlaku pada jenis organisasi semacam apapun,
termasuk komunitas yang juga merupakan lembaga baik formal maupun non-formal
sebagai wadah berkumpulnya individu-individu dengan kepentingan tujuan yang
sama selayaknya organisasi.

1. 2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:


1) Apa saja gangguan komunikasi?
2) Apa penyebab dari gangguan komunikasi tersebut?
3) Apa saja jenis-jenis gangguan komunikasi dalam agribisnis?
4) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gangguan komunikasi agribisnis?
5) Bagaimana cara mengatasi gangguan komunikasi tersebut?
6) Bagaimana solusi dalam menghadapi gangguan komunikasi?
7) Apa saja cara menanggulangi hambatan komunikasi?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu: untuk mengetahui


bagaimana gangguan komunikasi, penyebab dari gangguan atau hambatan
komunikasi tersebut, jenis-jenis gangguan komunikasi dan fakto yang mempengaruhi
serta solusi bagaimana menghadapi dan menanggulangi hambatan komunikasi itu
sendiri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gangguan Komunikasi

Tidak mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Bahkan


beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang
melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak hambatan
yang bisa merusak komunikasi. Ada beberapa hal yang merupakan hambatan
komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi komunikator kalau ingin
komunikasinya sukses.
Ketika anda sedang bercakap-cakap dengan orang lain di beranda rumah
anda tiba-tiba lewat kendaraan motor dengan suara knalpot yang bising, seketika
pula anda menghentikan pembicaraan karena merasa terganggu. Hal ini dalam
dunia komunikasi disebut noise (gangguan komunikasi). Proses komunikasi tidak
akan berjalan lancar jika terjadi gangguan dalam komunikasi. Gangguan atau
hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal dan
hambatan eksternal, yaitu:

2.1.1 Hambatan internal


Hambatan Internal adalah hambatan yang berasal dari dalam diri
individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika
seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami
hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan
(depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.

2.1.2 Hambatan eksternal


Hambatan Eksternal adalah hambatan yang berasal dari luar individu
yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan
komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar
belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa gangguan komunikasi adalah gangguan


yang di akibatkan oleh sesuatu yang membuat pesan tersumat atau tidak

3
sampai pada komunikan dan audiensnya. Hal ini di karenakan beberapa
sebab.

2.2 Penyebab gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi terjadi ataupun sebabnya ialah karena ada di antara


yang tidak paham dan tidak mengerti yang jelas pesan tidak sampai kepada
tujuan, inilah inti dari sebab gangguan namun, dilihat lebih rinci lagi
gangguan terjadi kadang ada pada diri komunikan yakni dia tidak bisa
mengucapkan atau bicara gagap. Akan tetapi bisa juga ada dalam komunikan
karena dia tuli, ada juga yang terjadi di dalam sebuah acara misal dalam mic
dan speaker. Gangguan ini bisa saja terjadi dimanapun kita berada semakin
kita tua maka semakin banyak kesalahan dan gangguan komunikasi yang kita
dapat.
Bahkan rasa curiga saja bisa di katakan gangguan yang membuat kita tidak
mau mendengarkan penjelasannya dan mencurigainya dengan alasan tertentu.
Misal ada seorang sales yang datang kerumah karna dia datang anda tahu
bahwa dia akan menawarkan barang padahal bukan kamu sudah marah dan
mengusirnya duluan. Komunikasi berjalan namun kamu sudah marah itu juga
jadi gangguan.

2.3 Jenis – Jenis Gangguan atau Hambatan dalam Komunikasi Agribisnis

Berikut ini adalah jenis – jenis atau model-model gangguan atau hambatan
dalam berkomunikasi, diantaranya :

2.3.1 Hambatan Teknis


Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan
dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan.
Contohnya adalah suara riuh (bising) orang-orang atau lalu lintas, suara hujan
atau petir, suara pesawat terbang dan lain-lain. Untuk menghindari hambatan
ini, komunikator harus mengusahakan tempat komunikasi yang bebas dari
gangguan seperti yang telah disebutkan tadi.

4
2.3.2 Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi. Contohnya: suara telepon yang kurang jelas, berita
surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang kurang jelas
pada pesawat televisi dan lain-lain. Hambatan pada beberapa media tidak
mungkin diatasi oleh komunikator tapi biasanya memerlukan orang-orang
yang ahli di bidang tersebut misalnya teknisi.

2.3.3 Hambatan Semantik


Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas
pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas,
akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Hambatan semantik dibagi menjadi 3, diantaranya:
1. Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
contoh: partisipasi menjadi partisisapi.
2. Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang
pengucapannya sama.
Contoh: bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki).
3. Adanya pengertian konotatif
Contoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang
berbulu, berkaki empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang
menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia, bersahabat dan
panjang ingatan.

Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator


harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.

5
2.3.4 Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi
oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun
komunikan. Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu:
1. Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau
informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita
dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang
ingin kita dengar.
2. Meniai Sumber
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada
anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita
cenderung mengabaikannya.
3. Persepsi yang Berbeda
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim
pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan
bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima
pesan.
4. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan
pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi,
mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya.
Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau
satu jam kemudian
5. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan
bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi
dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
6. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima
informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan
diterima dan ditanggapinya.
7. Gangguan

6
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita
berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.

2.3.5 Hambatan Psikologis


Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu
komunikasi, misalnya: perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda
antara pengirim dan penerima pesan.
Selain itu faktor prasangka merupakan penilaian yang sejak awal sudah
tertanam dalam diri komunikan terhadap komunikator. Biasanya prasangka
ini terlalu besar dan negatif, sehingga menjadi hambaan paling berat dalam
komunikasi dalam keadaan membutuhkan akan bantuan baik berupa tenda,
obat-obatan dan lain sebagainya. Korban gempa terkadang mempunyai
prasangka yang negatif terhadap pihak-pihak yang akan membantu karena
adanya orang-orang yang tidak mereka untuk berhati-hati terlebih dahulu
terhadap orang-orang asing atau dari luar daerahnya.

2.4 Faktor–Faktor Penghambat dalam Komunikasi Agribisnis

“Mengapa komunikasi bisa gagal?” komunikasi gagal karena ada faktor-


faktor penghambat, diantaranya adalah sebagai berikut:

2.4.1 Perbedaan Persepsi


Ini adalah salah satu hambatan komunikasi yang umum dijumpai.
Perbedaan bahasa sering kali berkaitan erat dengan perbedaan dalam persepsi
individu. Cara mengatasi perbedaan persepsi dan bahasa pesan harus
dijelaskan sehingga dapatdipahami oleh penerima yang mempunyai
pandangan berbeda.

2.4.2 Reaksi Emosional


Reaksi emosional mempengaruhi cara kita memahami pesan orang lain
dan cara kita mempengaruhi orang lain dengan pesan kita sendiri. Jika kita
berada pada lingkungan yang mengancam kekuasaan kita, maka kita akan
memberikan reaksi dengan mempertahankan diri atau agresif. Pendekatan
terbaik untuk berhubungan dengan emosi adalah menerimanya sebagai bagian
dari proses komunikasi dan mencoba untuk memahaminya ketika emosi
menimbulkan masalah.

7
2.4.3 Ketidakkonsistenan Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Kita sering berpendapat bahasa lisan dan tulisan sebagai medium utama
komunikasi, tetapi pesan yang kita kirimkan dan kita terima amat dipengaruhi
factor non verbal seperti, gerkan tubuh, pakaian, ekspresi wajah, gerakan
mata, dan sentuhan badan. Kunci untuk menghilangkan ketidakkonsistenan
dalam komunikasi adalah mewaspadai dan berjaga-jaga agar komunikasi non
verbal selaras dengan pesan verbal.

2.5 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi

1. Membuat suatu pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan


komunikasi serta komunikan yang akan dituju.
2. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus
berusahadapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian
pada pesan yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat
berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima
pesan, cara dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus
direncanakan dengan baik agar mengahasilkan umpan balik dari
komunikan sesuai harapan.

2.6 Solusi Mengahadapi Hambatan Komunikasi 

Dewasa ini melakukan komunikasi yang efektif tidaklah mudah. Beberapa


ahli menyatakan bahwa tidak ada proses komunikasi yang benar-benar efektif,
karena selalu terjadi hambatan. Hambatan komunikasi pada umumnya mempunyai
dua sifat yaitu : 
a. Hambatan yang bersifat objektif, yaitu hambatan terhadap proses
komunikasi yang tidak disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih
disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan. Misalnya karena
cuaca, kebisingan kalau komunikasi di tempat ramai, waktu yang tidak
tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun karena tidak kesamaan atau

8
tidak “in tune” dari frame of reference dan field of reference antara
komunikator dengan komunikan.
b. Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di buat
orang lain sebagai upaya penentangan, misalnya pertentangan
kepentingan, prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan mencemoohkan
komunikasi. 

Sedangkan jika diklasifikasikan hambatan komunikasi meliputi : 


 Gangguan (Noises), terdiri dari : Gangguan mekanik (mechanical/channel
noise), yaitu gangguan disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan
yang bersifat fisik. 
 Gangguan semantik (semantic noise), yaitu bersangkutan dengan pesan
komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Lebih banyak kekacauan
penggunaan bahasa, pengertian suatu istilah atau konsep terdapat
perbedaan antara komunikator dengan komunikan.
 Gangguan personal (personnel noise), yaitu bersangkutan dengan kondisi
fisik komunikan atau komunikator yang sedang kelelalahan, rasa lapar,
atau sedang ngantuk. Juga kondisi psikologis, misalnya tidak ada minat,
bosan, dan sebagainya. 

2.7 Solusi Menanggulangi Hambatan Komunikasi

Untuk mengetahui hambatan tersebut dapat ditanggulangi dengan cara


sebagai berikut : 
 Mengecek arti atau maksud yang disampaikan. Bertanya lebih lanjut pada
si komunikan apakah ia sudah mengerti apa yang si komunikator
bicarakan.
Contoh: dosen bertanya pada mahasiswanya “Apakah kalian sudah
mengerti,apa yang saya sampaikan?”
 Meminta penjelasan lebih lanjut . Sama halnya dengan poin pertama hanya
saja disini si komunikator lebih aktif berbicara untuk memastikan apakah
ada hal lain yang perlu ditanyakan lagi.
Contoh: “Apa ada hal lain yang kurang jelas, Bu?”

9
 Mengecek umpan balik atau hasil. Memancing kembali si komunikator
dengan mengajukan pertanyaan mengenai hal atau pesan yang telah
disampaikan kepada komunikan.
Contoh: “Apakah kalian telah mengerjakan tugas yang saya berikan?”
Sebelumnya si komunikator telah berpesan pada komunikan
untukmengeerjakan tugas. 
 Mengulangi pesan yang disampaikan memperkuat dengan bahasa isyarat.
Contoh: “Tugas nya dikumpulkan minggu depan ya” sambil
menggerakkan tangan.
 Mengakrabkan antara pengirim dan penerima. Dalam hal ini komunikator
lebih mendekatkan diri dengan berbincang mengenai hal-hal yang
menyangkut keluarga, keadaannya saat ini.
 Membuat pesan secara singkat, jelas dan tepat. Si komunikator sebaiknya
menyampaikan hanya hal-hal yang berhubungan sehingga lebih efisien
dan tidak membuang-buang waktu.
 Membuat suatu pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan
komunikasi serta komunikan yang akan dituju.
 Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus
berusaha dapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian
pada pesan yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat
berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
 Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima
pesan, cara dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan
dengan baik agar mengahasilkan umpan balik dari komunikan sesuai
harapan.
 Gunakan umpan balik (feedback), setiap orang yang berbicara
memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya baik bahasa
verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap
umpan balik itu secara benar.
 Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.
Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar
belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan

10
memahami, seseorang dapat menggunakan taktik yang tepat dalam
berkomunikasi.
 Gunakan komunikasi langsung (face to face), komunikasi langsung dapat
mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif.
Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.
Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata,
mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan juga meta-language (isyarat diluar
bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna.
 Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang digunakan
hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan istilah-
istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat sederhana
(kanonik) karena kalimat yang menandung banyak anak kalimat membuat
pesan sulit dimengerti.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hambatan komunikasi adalah gangguan yang di akibatkan oleh sesuatu


yang membuat pesan tersumat atau tidak sampai pada komunikan dan audiensnya
hambatan komunikasi terjadi karena karena ada di antara yang tidak paham dan
tidak mengerti yang jelas pesan tidak sampai kepada tujuan. Jenis hambatan di
dalam komunikasi agribisnis diantaranya adalah hambatan semantik, hambatan
mekanis, hambatan teknis, hambatan manusiawi, dll. Cara mengatasi hambatan
komunikasi diantaranya adalah membuat suatu pesan secara berhati-hati,
meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, mempermudah upaya umpan
balik antara si pengirim dan si penerima pesan.

3.2 Saran

Untuk melakukan suatu komunikasi yang verbal, hendaknya kita perlu


memperhatikan bagaimana jalan komunikasi yang akan kita lalui atau hambatan
hambatan yang ada. Jadi seorang komunikator harus paham betul terhadap
hambatan - hambatan tersebut untuk menuju komunikasi yang sukses.

12
DAFTAR PUSTAKA

Firzal.yuzrizal.2009.hambatan hambatan dalam komunikasi


http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2009/10/13/hambatan-hambatan-dalam-
komunikasi/ (diakses tanggal 29 april 2020).

Hadayati.evi.2012.hambatan hambatan dalam komunikasi


http://evi-hidayati.blogspot.com/2012/11/hambatan-hambatan-dalam-
komunikasi.html (diakses tanggal 29 april 2020).

M, Hardjana Agus dan Kanasius. Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal.


Makalah.

Munabarakati.2014.faktor pengahambat komunikasi


http://munabarakati.blogspot.co.id/2014/11/faktor-faktor-penghambat-
dalam.komunikasi.html(diakses tanggal 29 april 2020).

Tierney Elizabeth. 2003. 101 Cara Berkomunikasi Lebih Baik. Jakarta: Elex
Media Komputindo.

13

Anda mungkin juga menyukai