PELUANG PEMASARAN
Imaniar Ilmi Pariasa, SP., MP., M.BA.
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Email : pariasa_17@gmail.com
2
2. Peluang Pemasaran Pemasaran
Agribisnis 4. Studi Kasus Pemasaran
Agribisnis
Page 2 of 10
Manajemen Pemasaran : Pengenalan Pasar dan Peluang Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
4) Pemasaran kinerja: membutuhkan pemahaman bahwa pengembalian bagi
bisnis dari aktivitas dan program pemasaran. Manajemen puncak harus
melihat pendapatan penjualan dan memeriksa hasil pemasaran dan
menerjemahkan apa yang terjadi ke dalam pangsa pasar, tingkat kehilangan
pelanggan, kepuasan pelanggan, kualitas produk dan ukuran-ukuran
lainnya.
Page 3 of 10
Manajemen Pemasaran : Pengenalan Pasar dan Peluang Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
Menurut Austin (1992) dalam Suprapto (2016), agroindustri hasil pertanian
mampu memberikan sumbangan yang sangat nyata bagi pembangunan di
kebanyakan negara berkembang karena empat alasan, yaitu:
a. Agroindustri hasil pertanian adalah pintu untuk sektor pertanian. Agroindustri
melakukan transformasi bahan mentah dari pertanian termasuk transformasi
produk subsisten menjadi produk akhir untuk konsumen. Ini berarti bahwa
suatu negara tidak dapat sepenuhnya menggunakan sumber daya agronomis
tanpa pengembangan agroindustri. Disatu sisi, permintaan terhadap jasa
pengolahan akan meningkat sejalan dengan peningkatan produksi pertanian. Di
sisi lain, agroindustri tidak hanya bersifat reaktif tetapi juga menimbulkan
permintaan ke belakang, yaitu peningkatan permintaan jumlah dan ragam
produksi pertanian. Akibat dari permintaan ke belakang ini adalah: (a) petani
terdorong untuk mengadopsi teknologi baru agar produktivitas meningkat, (b)
akibat selanjutnya produksi pertanian dan pendapatan petani meningkat, dan
(c) memperluas pengembangan prasarana (jalan, listrik, dan lain-lain).
b. Kedua, agroindustri hasil pertanian sebagai dasar sektor manufaktur.
Transformasi penting lainnya dalam agroindustri kemudian terjadi karena
permintaan terhadap makanan olahan semakin beragam seiring dengan
pendapatan masyarakat dan urbanisasi yang meningkat. Indikator penting
lainnya tentang pentingnya agroindustri dalam sector manufaktur adalah
kemampuan menciptakan kesempatan kerja. Di Amerika Serikat misalnya,
sementara usahatani hanya melibatkan 2 persen dari angkatan kerja,
agroindustri melibatkan 27 persen dari angkatan kerja.
c. Ketiga, agroindustri pengolahan hasil pertanian menghasilkan komoditas ekspor
penting. Produk agroindustri, termasuk produk dari proses sederhana seperti
pengeringan, mendomonasi ekspor kebanyakan negara berkembang sehingga
menambah perolehan devisa. Nilai tambah produk agroindustri cenderung lebih
tinggi dari nilai tambah produk manufaktur lainnya yang diekspor karena
produk manufaktur lainnya sering tergantung pada komponen impor.
d. Keempat, agroindustri pangan merupakan sumber penting nutrisi. Agroindustri
dapat menghemat biaya dengan mengurangi kehingan produksi pasca panen
dan menjadikan mata rantai pemasaran bahan makanan juga dapat
memberikan keuntungan nutrisi dan kesehatan dari makanan yang dipasok
kalau pengolahan tersebut dirancang dengan baik.
Page 5 of 10
Manajemen Pemasaran : Pengenalan Pasar dan Peluang Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
"segmentasi, penargetan, penentuan posisi (STP)"adalah inti dari pemasaran
strategis.
Fase kedua adalah memberikan nilai. Pemasaran harus mengidentifikasi
spesifik fitur produk, harga, dan distribusi. Tugas pada fase ketiga adalah
mengkomunikasikan nilai dengan memanfaatkan internet, iklan, tenaga penjualan,
dan alat komunikasi lainnya untuk mengumumkan dan mempromosikan produk. Itu
proses pengiriman nilai dimulai sebelum ada produk dan berlanjut melalui
pengembangan dan setelah peluncuran. Setiap fase memiliki implikasi biaya.
Rantai Nilai
Michael Porter dari Harvard telah mengusulkan rantai nilai sebagai alat untuk
mengidentifikasi cara membuatlebih banyak nilai pelanggan. Menurut model ini,
setiap perusahaan adalah sintesis dari kegiatan yang dilakukan untuk merancang,
memproduksi, memasarkan, memberikan, dan mendukung produknya. Sembilan
kegiatan yang relevan secara strategis, yaitu lima kegiatan pendukung utama dan
empat menciptakan nilai dan biaya dalam bisnis tertentu.Kegiatan utama adalah
(1) inbound logistics, atau membawa bahan input ke dalam bisnis; (2) operations,
atau mengubah bahan menjadi produk akhir; (3) outbound logistics, atau
pengiriman produk akhir; (4) marketing, yang termasuk penjualan; dan (5)
pelayanan. Sedangkan kegiatan dukungan antara lain adalah (1) pengadaan, (2)
pengembangan teknologi, (3) manajemen sumber daya manusia, dan (4)
infrastruktur perusahaan. (Infrastruktur mencakup biaya manajemen umum,
perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan pemerintah).
Tugas perusahaan adalah memeriksa biaya dan kinerjadalam setiap kegiatan
penciptaan nilai, pembandinganpesaing perusahaan, dan mencari cara untuk
meningkatkan keunggulan bersaing. Manajer dapat mengidentifikasi praktik
"terbaik di kelasnya" dengancara berkonsultasi dengan pelanggan, pemasok,
distributor, analis keuangan, asosiasi perdagangan, dan media untuk melihat siapa
yang melakukan pekerjaan terbaik. Bahkan perusahaan terbaik pun dapat
melakukan benchmark, terhadap industry lain. Jika perlu, untuk meningkatkan
kinerja mereka. Perusahaan GE telah melakukan tolok ukur terhadap Perusahaan
P&G serta mengembangkan praktik terbaiknya sendiri.
Keberhasilan perusahaan tidak hanya tergantung pada seberapa baik setiap
departemen melakukan pekerjaannya, tetapi juga pada seberapa baikperusahaan
mengoordinasikan kegiatan departemen untuk melakukan proses bisnis inti.
Proses-proses ini meliputi:
The market-sensing process, mengumpulkan dan bertindak berdasarkan
informasi tentang pasar
The new-offering realization process, meneliti, mengembangkan, dan
meluncurkan penawaran berkualitas tinggi barudengan cepat dan sesuai
anggaran
The customer acquisition process, menentukan pasar sasaran dan mencari
calon pelanggan baru
The customer relationship management process, membangun pemahaman,
hubungan, dan penawaran yang lebih dalamuntuk pelanggan individu
The fulfillment management process, menerima dan menyetujui pesanan,
mengirimkan barang tepat waktu, dan mengumpulkanpembayaran
Page 6 of 10
Manajemen Pemasaran : Pengenalan Pasar dan Peluang Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
Perusahaan kuat dapat merekayasa ulang alur kerja mereka dan
membangun tim lintas fungsi (cross-functional teams) yang bertanggung jawab
pada setiap proses.Ford membentuk tim lintas fungsi untuk membantu mengurangi
penggunaan air per kendaraan hingga 30 persen. Perusahaan juga perlu mencari
keunggulan kompetitif di luar operasinya sendiri dalam rantai nilai pemasok,
distributor, dan pelanggan. Banyak perusahaan saat ini telah bermitra dengan
spesifik pemasok dan distributor untuk membuat jaringan pengiriman nilai superior,
yang juga disebut rantai pasokan.
Kasus I:
Petani Buah Fokus Pembudidayaan
Page 8 of 10
Manajemen Pemasaran : Pengenalan Pasar dan Peluang Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
Kasus II:
Pertanian RI Tertinggal dari Thailand dan Vietnam
Liputan6.com, Jakarta - Harga bahan pangan dari hasil pertanian di
Indonesia terbilang mahal di tingkat konsumen. Penyebabnya adalah
kesemrawutan pengelolaan lahan pertanian, pola pasokan dan distribusi sampai
kepada keuntungan, atau marjin perdagangan dan pengangkutan (MPP) yang
tinggi. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda dengan di luar negeri, terutama
Thailand dan Vietnam.
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Adi Lumaksono
mengungkapkan pola distribusi perdagangan komoditi strategis per provinsi di
Indonesia sangat bervariasi. Contohnya pola terpanjang terjadi pada distribusi
cabai merah di Propinsi Jawaa Tengah dan terpendek di jalur distribusi
perdagangan bawang merah di Maluku Utara.
"Distribusi perdagangan beras, cabai merah, bawang merah, jagung pipilan,
dan daging ayam ras dari produsen sampai konsumen akhir melibatkan dua hingga
sembilan fungsi kelembagaan usaha perdagangan," ujar Adi di Jakarta, seperti
ditulis Senin (8/2/2016).
Sementara itu, katanya, pola distribusi dan jalur perdagangan di negara
tetangga seperti Vietnam dan Thailand lebih baik. Arus perdagangan dari produsen
ke konsumen lancar dengan dukungan transportasi dan infrastruktur memadai
serta kesejahteraan atau daya beli masyarakatnya.
"Thailand dan Vietnam, antara produksi, distribusi, dan pasokan bahan
pangan lebih baik, lancar. Vietnam, misalnya, punya masterplan sektor pertanian
yang bagus. Contohnya rasio antara lahan pertanian dan rumah penduduk sudah
diatur. Memang di Indonesia pengelolaan lahan pertanian masih lemah. Konversi
lahan masif terjadi di mana-mana, kalau untung besar dijual saja," ujar Adi.
Vietnam, ia menuturkan, merupakan salah satu negara yang tertinggal dari
Indonesia. Namun kini Indonesia bergantung pada impor beras dari negeri
tersebut. Peta jalan sektor pertanian di Thailand pun bernasib sama dengan
Vietnam, sehingga memiliki masa depan cerah. "Pertanian yang maju dan kita
kalah adalah dengan Thailand, seperti beras, sayur mayur, buah-buahan. Paling
penting agen maupun pengecer bahan pangan tidak mematok marjin selangit,
seperti di Indonesia," ucap Adi.
Hanya saja, Adi menepis anggapan harga beras Indonesia yang termahal
dibanding negara lain se-ASEAN. Namun katanya, Menteri Pertanian pernah
membeberkan harga beras di Indonesia jauh lebih murah dibanding negara di
kawasan Asia Tenggara. "Tapi kenapa harga beras impor Thailand sangat murah,
saya duga ada dumping. Tapi saya tidak tahu persisnya," tutur Adi.
(Sumber: liputan6.com, 2016, diakses pada 05 Januari 2017 melalui
http://bisnis.liputan6.com/read/2430910/pertanian-ri-tertinggal-dari-thailand-dan-
vietnam)
Page 9 of 10
Manajemen Pemasaran : Pengenalan Pasar dan Peluang Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
PROPAGASI
REFERENSI
Harianjogja.com, 2016, Pertanian dan Perkebunan: Petani Buah Fokus
Pembudidayaan. Diakses pada 05 Januari 2017 melalui
http://www.harianjogja.com/baca/2016/04/22/pertanian-dan-perkebunan-
petani-buah-fokus-pembudidayaan-712786m
Joshi, Manmohan.2012. Essentials of Marketing. Bookboon.com
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2002. Manajemen pemasaran. Marketing
Management. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
Lestari, Retno Budi, Kardinal, dan Herry Widagdo. 2016. Manajemen Pemasaran.
Palembang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STIE
Multi Data Palembang
Liputan6.com. 2016. Pertanian RI Tertinggal dari Thailand dan Vietnam. Diakses
pada 05 Januari 2017 melalui
http://bisnis.liputan6.com/read/2430910/pertanian-ri-tertinggal-dari-
thailand-dan-vietnam
Mullins John W et.al dan Orville Walker, JR. 2010. Marketing Management: A
Strategic Decision Making Approach. New York: McGraw-Hill International
Edition
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: Universitas Brawijaya
Press (UB Press)
Suprapto. 2016. Karakteristik, Penerapan, dan Pengembangan Agroindustri Hasil
Pertanian Di Indonesi. Fakultas Manajemen Agribisnis Universitas Mercu
Buana
Page 10 of 10