2
Model Penawaran & Permintaan
Agregat
• Model penawaran agregat dan permintaan agregat
menguraikan pergerakan output dan tingkat harga.
– Ini mempertimbangkan ekuilibrium di pasar barang,
pasar keuangan, dan pasar tenaga kerja.
6
Hubungan Penawaran Agregat:
Peningkatan & Penurunan
• Berdasarkan tingkat harga yang diharapkan:
– Peningkatan output akan menurunkan pengangguran ;
– penurunan pengangguran akan meningkatkan upah dan
(pada akhirnya) meningkatkan tingkat harga.
• Berdasarkan pengangguran:
– Peningkatan tingkat harga yang diharapkan akan
menyebabkan peningkatan tingkat harga aktual.
8
Bab 7 Menempatkan Semua Pasar
Bersama: Model AS-AD
1. Penawaran Agregat 2
2. Permintaan Agregat 9
3. Ekuilibrium dalam Jangka Pendek &
Jangka Menengah 16
4. Pengaruh Ekspansi Moneter 21
5. Penurunan Defisit Anggaran 27
6. Kenaikan Harga Minyak 32
7. Kesimpulan 37
9
Hubungan Permintaan Agregat
• Hubungan permintaan agregat
(aggregate demand relation) mencakup pengaruh
tingkat harga terhadap output.
– Diderivasi dari ekuilibrium dalam pasar barang dan
keuangan.
12
Kurva Permintaan Agregat: Derivasi (b )
13
Hubungan Permintaan Agregat:
Peningkatan & Penurunan
• Peningkatan tingkat harga menurunkan stok uang
riil ;
penurunan stok uang riil meningkatkan suku bunga
dan menurunkan output.
15
Bab 7 Menempatkan Semua Pasar
Bersama: Model AS-AD
1. Penawaran Agregat 2
2. Permintaan Agregat 9
3. Ekuilibrium dalam Jangka Pendek &
Jangka Menengah 16
4. Pengaruh Ekspansi Moneter 21
5. Penurunan Defisit Anggaran 27
6. Kenaikan Harga Minyak 32
7. Kesimpulan 37
16
Ekuilibrium: Jangka Pendek
• Dalam jangka pendek:
Pergerakan output berasal dari pergeseran dalam
– permintaan agregat,
– penawaran agregat.
18
Ekuilibrium: Jangka Menengah
• Dalam jangka menengah:
Output kembali ke tingkat output alami;
yang ditentukan oleh
ekuilibrium di pasar tenaga kerja.
20
Bab 7 Menempatkan Semua Pasar
Bersama: Model AS-AD
1. Penawaran Agregat 2
2. Permintaan Agregat 9
3. Ekuilibrium dalam Jangka Pendek &
Jangka Menengah 16
4. Pengaruh Ekspansi Moneter 21
5. Penurunan Defisit Anggaran 27
6. Kenaikan Harga Minyak 32
7. Kesimpulan 37
21
Kebijakan Moneter Ekspansioner
• Kebijakan moneter ekspansioner dalam jangka
pendek menimbulkan:
– peningkatan stok uang riil,
– penurunan suku bunga,
– peningkatan output.
23
Kebijakan Moneter
Ekspansioner: Netralitas Uang
• Dalam jangka menengah,
uang tidak mempengaruhi output.
– Perubahan uang direfleksikan dalam
peningkatan proporsional dari tingkat harga.
• Model Ekonometri:
Ekspansi Uang Nominal
dalam Model Taylor
26
Bab 7 Menempatkan Semua Pasar
Bersama: Model AS-AD
1. Penawaran Agregat 2
2. Permintaan Agregat 9
3. Ekuilibrium dalam Jangka Pendek &
Jangka Menengah 16
4. Pengaruh Ekspansi Moneter 21
5. Penurunan Defisit Anggaran 27
6. Kenaikan Harga Minyak 32
7. Kesimpulan 37
27
Pengurangan Defisit Anggaran
• Pengurangan defisit anggaran dalam jangka pendek
menimbulkan penurunan permintaan akan barang,
sehingga menurunkan output.
• Dengan berlalunya waktu, tingkat harga menurun;
yang menimbulkan:
– peningkatan stok uang riil,
– penurunan suku bunga.
29
Penurunan Defisit Anggaran: Suku Bunga
30
Pengurangan Defisit Anggaran:
Jangka Menengah
• Dalam jangka menengah,
output meningkat kembali ke tingkat output alami ;
tapi:
– suku bunga lebih rendah,
– investasi lebih tinggi.
32
Harga Minyak & Pemicu
Kenaikan
• Pada tahun 1970-an, faktor utamanya adalah:
– Pembentukan OPEC (Organization of Petroleum Exporting
Countries), sebuah kartel produsen minyak yang mampu
bertindak memonopoli dan menaikkan harga;
– Kekacauan perang dan revolusi di Timur Tengah.
• Pengaruh Dinamika
Kenaikan Harga Minyak
35
Kenaikan Harga Minyak &
Tingkat Pengangguran Alami
36
Bab 7 Menempatkan Semua Pasar
Bersama: Model AS-AD
1. Penawaran Agregat 2
2. Permintaan Agregat 9
3. Ekuilibrium dalam Jangka Pendek &
Jangka Menengah 16
4. Pengaruh Ekspansi Moneter 21
5. Penurunan Defisit Anggaran ??
6. Kenaikan Harga Minyak 32
7. Kesimpulan 37
37
Perbedaan Pengaruh dari
Jangka Waktu Kebijakan
• Perbedaan pengaruh (jangka pendek dan jangka
panjang) dari kebijakan, adalah salah satu alasan
tidak sepakatnya para ekonom dalam rekomendasi.
– Keyakinan bahwa ekonomi akan cepat menyesuaikan diri
terhadap ekuilibrium, akan menekankan implikasi jangka
menengah.
– Keyakinan bahwa mekanisme penyesuaian (output kembali
ke tingkat alami) adalah lambat tetapi paling baik, lebih
menekankan pengaruh jangka pendek.