Anda di halaman 1dari 18

Bab 25

Epilog: Cerita Makroekonomi


Bab 25 Epilog:
Cerita Makroekonomi
1. Keynes dan Great Depression 2
2. Sintesis Neoklasik 5
3. Kritik Ekspektasi Rasional 10
4. Perkembangan dalam Makroekonomi Hingga
Krisis Tahun 2009 14
5. Pelajaran Pertama untuk Makroekonomi
Setelah Krisis 16

2
Makroekonomi & Keynes
• Tahun 1936, sejarah makroekonomi modern dimulai
dengan penerbitan General Theory of Employment,
Interest, and Money oleh John Maynard Keynes.
– Great Depression bukan hanya bencana ekonomi, tapi juga
kegagalan intelektual dari teori siklus bisnis (business
cycle theory)—sebutan makroekonomi pada saat itu.
– General Theory menekankan permintaan efektif
(effective demand)—sekarang disebut permintaan agregat.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 3


Keynes & Permintaan Efektif
• Dalam proses, permintaan efektif memperkenalkan
banyak balok bangunan makroekonomi modern:
– Hubungan konsumsi-pendapatan dan multiplier
– Preferensi likuiditas (liquidity preference)—istilah
Keynes untuk permintaan akan uang
– Pengaruh ekspektasi/harapan terhadap konsumsi dan
investasi—semangat binatang (pergeseran ekspektasi)
merupakan faktor utama pergeseran permintaan dan output.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 4


Bab 25 Epilog:
Cerita Makroekonomi
1. Keynes dan Great Depression 2
2. Sintesis Neoklasik 5
3. Kritik Ekspektasi Rasional 10
4. Perkembangan dalam Makroekonomi Hingga
Krisis Tahun 2009 14
5. Pelajaran Pertama untuk Makroekonomi
Setelah Krisis 16

5
Sintesis Neoklasik
• Pada awal tahun 1950-an ada konsensus besar—
integrasi ide Keynes dan ekonom sebelumnya—
sintesis neoklasik (neoclassical synthesis).
– Ini mengutip Paul Samuelson, di edisi tahun 1955 dari
Economics—buku teks ekonomi modern pertama,
karyanya.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 6


Model IS-LM
• Kontribusi Keynes diformalisasikan dalam model
IS-LM oleh John Hicks dan Alvin Hansen di tahun
30-an dan awal tahun 40-an.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 7


Kemajuan di Semua Bidang
• Periode dari awal tahun 40-an hingga awal tahun 70-
an dapat disebut sebagai usia emas makroekonomi.
• Di antara perkembangan makroekonomi adalah
– perkembangan teori konsumsi, investasi, permintaan
uang, dan pilihan portofolio;
– perkembangan teori pertumbuhan;
– perkembangan model makroekonometrik besar.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 8


Keynesian versus Monetaris
• Perdebatan utama selama tahun 60-an antara:
– Keynesian, yakin perkembangan teori makroekonomi
memungkinkan pengendalian lebih baik atas ekonomi.
– Monetaris, dipimpin Milton Friedman, lebih skeptis
mengenai kemampuan pemerintah.
berpusat pada:
1. Efektivitas kebijakan moneter versus kebijakan fiskal,
2. Kurva Phillips,
3. Peran dari kebijakan.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 9


Bab 25 Epilog:
Cerita Makroekonomi
1. Keynes dan Great Depression 2
2. Sintesis Neoklasik 5
3. Kritik Ekspektasi Rasional 10
4. Perkembangan dalam Makroekonomi Hingga
Krisis Tahun 2009 14
5. Pelajaran Pertama untuk Makroekonomi
Setelah Krisis 16

10
Makroekonomi: Krisis
• Di tahun 70-an, makroekonomi mengalami krisis.
– Munculnya stagflasi, sebagai suatu kejutan bagi sebagian
besar ekonom.
– Serangan teoretis dipimpin Robert Lucas—bahwa ketika
ekspektasi rasional turut dimasukkan:
• model Keynesian tidak dapat digunakan untuk menentukan
kebijakan,
• model Keynesian tidak dapat menjelaskan penyimpangan yang
bertahan lama atas output dari tingkat alaminya,
• teori kebijakan perlu dirancang ulang dengan menggunakan alat
teori permainan.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 11


Ekspektasi Rasional
• Sebagian besar waktu di tahun 70-an dan 80-an
dihabiskan mengintegrasikan ekspektasi rasional ke
dalam makroekonomi.
• Ahli makroekonomi saat ini jauh lebih sadar akan
peran dari ekspektasi dalam menentukan:
– efek dari guncangan dan kebijakan,
– efek dari kompleksitas kebijakan,
daripada dua dekade yang lalu.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 12


Ekspektasi Rasional: Implikasi
1. Eksplorasi sistematis dari peran dan implikasi
ekspektasi rasional di pasar barang, pasar
keuangan, dan pasar tenaga kerja.
2. Eksplorasi sistematis dari penetapan upah dan
harga, jauh melampaui hubungan kurva Phillips.
3. Berpikir mengenai kebijakan dalam bentuk
mengarah ke ledakan penelitian mengenai teori
permainan sifat permainan itu, di antara pembuat
kebijakan dan perekonomian.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 13


Bab 25 Epilog:
Cerita Makroekonomi
1. Keynes dan Great Depression 2
2. Sintesis Neoklasik 5
3. Kritik Ekspektasi Rasional 10
4. Perkembangan dalam Makroekonomi
Hingga Krisis Tahun 2009 14
5. Pelajaran Pertama untuk Makroekonomi
Setelah Krisis 16

14
Makroekonomi: Hingga Krisis
• Penelitian terkini, hingga krisis:
– Klasik baru, fluktuasi dapat dijelaskan sebagai pergerakan
dalam, alih-alih menjauh dari, tingkat output alami.
– Keynesian baru, eksplorasi lebih formal dari peran
ketidaksempurnaan pasar dalam fluktuasi.
– Teori pertumbuhan baru, eksplorasi determinan dari
kemajuan teknologi.

• Lini-lini ini semakin tumpang tindih dan,


di ambang krisis, sintesis baru tampak muncul.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 15


Bab 25 Epilog:
Cerita Makroekonomi
1. Keynes dan Great Depression 2
2. Sintesis Neoklasik 5
3. Kritik Ekspektasi Rasional 10
4. Perkembangan dalam Makroekonomi
Hingga Krisis Tahun 2009 14
5. Pelajaran Pertama untuk Makroekonomi
Setelah Krisis 16

16
Krisis: Kegagalan Intelektual
• Krisis merefleksikan kegagalan intelektual utama di
sisi makroekonomi: Kegagalan untuk memahami arti
penting sistem keuangan pada makroekonomi.
– Banyak elemen yang diperlukan untuk memahami krisis,
yang dikembangkan sebelumnya:
• tidak berpusat pada pemikiran makroekonomi,
• tidak terintegrasi dalam model makroekonomi yang besar.

• Banyak penelitian sekarang berfokus pada hubungan


keuangan makro.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 17


Krisis: Persoalan Penyesuaian
• Krisis menimbulkan persoalan besar mengenai proses
penyesuaian—output kembali ke tingkat alaminya.
– Jika ada konsensus, mungkin tentang guncangan kecil dan
fluktuasi normal, maka penyesuaian dapat berjalan dan
kebijakan dapat mengakselerasinya.
– Tapi, dalam merespons guncangan besar yang luar biasa:
• Proses penyesuaian normal mungkin gagal,
• Ruang untuk kebijakan mungkin terbatas,
• Mungkin diperlukan waktu lama bagi perekonomian untuk
memperbaiki dirinya sendiri.

BAB 25 Epilog: Cerita Makroekonomi 18

Anda mungkin juga menyukai