2
Makroekonomi & Keynes
• Tahun 1936, sejarah makroekonomi modern dimulai
dengan penerbitan General Theory of Employment,
Interest, and Money oleh John Maynard Keynes.
– Great Depression bukan hanya bencana ekonomi, tapi juga
kegagalan intelektual dari teori siklus bisnis (business
cycle theory)—sebutan makroekonomi pada saat itu.
– General Theory menekankan permintaan efektif
(effective demand)—sekarang disebut permintaan agregat.
5
Sintesis Neoklasik
• Pada awal tahun 1950-an ada konsensus besar—
integrasi ide Keynes dan ekonom sebelumnya—
sintesis neoklasik (neoclassical synthesis).
– Ini mengutip Paul Samuelson, di edisi tahun 1955 dari
Economics—buku teks ekonomi modern pertama,
karyanya.
10
Makroekonomi: Krisis
• Di tahun 70-an, makroekonomi mengalami krisis.
– Munculnya stagflasi, sebagai suatu kejutan bagi sebagian
besar ekonom.
– Serangan teoretis dipimpin Robert Lucas—bahwa ketika
ekspektasi rasional turut dimasukkan:
• model Keynesian tidak dapat digunakan untuk menentukan
kebijakan,
• model Keynesian tidak dapat menjelaskan penyimpangan yang
bertahan lama atas output dari tingkat alaminya,
• teori kebijakan perlu dirancang ulang dengan menggunakan alat
teori permainan.
14
Makroekonomi: Hingga Krisis
• Penelitian terkini, hingga krisis:
– Klasik baru, fluktuasi dapat dijelaskan sebagai pergerakan
dalam, alih-alih menjauh dari, tingkat output alami.
– Keynesian baru, eksplorasi lebih formal dari peran
ketidaksempurnaan pasar dalam fluktuasi.
– Teori pertumbuhan baru, eksplorasi determinan dari
kemajuan teknologi.
16
Krisis: Kegagalan Intelektual
• Krisis merefleksikan kegagalan intelektual utama di
sisi makroekonomi: Kegagalan untuk memahami arti
penting sistem keuangan pada makroekonomi.
– Banyak elemen yang diperlukan untuk memahami krisis,
yang dikembangkan sebelumnya:
• tidak berpusat pada pemikiran makroekonomi,
• tidak terintegrasi dalam model makroekonomi yang besar.