Anda di halaman 1dari 26

Sri Sugiyani Annafik Nur Wachid

Indrasari Eka Jayanti Linda Puspitasari Ayu Pramesti


Konsep-konsep penting dalam Bab ini
1. Sasaran akhir
2. Sasaran-antara
3. Kelompok Monetarist
4. The monetary approach to the balance of payments
5. Ketidakpastian
6. Jarak waktu (lag)
7. Inside lag
8. Outside lag
9. Recognition lag
10. Decision lag
11. Action lag
12. Discretionary policies
13. Monetary rules
14. Harapan rasional (rational expectations)
15. Kejutan (surprises)
4 Masalah Penting Para Ekonomi di Bidang Ini sampai Dewasa :

Intermediate target (sasaran-antara) bagi kebijaksanaan moneter. Tingkat


1.
bunga/ jumlah uang beredar sebagai sasaran.

Pilihan mengenai konsep uang beredar yang mana yang paling baik
2.
sebagai sasaran.

Pilihan apakah kebijaksanaan moneter perlu dilaksanakan secara aktif atau


3.
lebih bersifat otomatis dengan mengikuti saja aturan-aturan umum saja.

Perkembangan penting didalam teori kebijaksanaan moneter dan ekonomi


4.
makro pada umumnya.
Jangka Adalah Menjaga keseimbangan makro dari
Pendek perekonomian dari 3 aspek, yaitu
Kebijakan 1. Tercapainya laju inflasi yang
Sasaran
Moneter rendah
Akhir
dan Fiskal 2. Tingkat ekonomi (produksi) yang
tinggi, dan
3. Neraca pembayaran yang
seimbang

Apakah semua aspek dapat tercapai secara penuh dalam


kenyataan ?

TIDAK Kemudian
Muncul
Karena biasanya perlu adanya kompromi Sasaran-
antara ketiga aspek tersebut dan Antara
kompromi antara sasaran dengan
kenyataran yang dihadapi
Mengapa sasaran-antara diperlukan? Oleh karena itu, perlu adanya
sasaran-antara karena lebih
Karena jarak waktu (lag) antara tindakan cepat bisa dimonitor
kebijaksanaan moneter denga pengaruhnya perkembangannya sebagai
pada ketiga aspek sasaran akhir tersebut indikator awal dari pengaruh
adalah jangka panjang. Apabila terjadi suatu kebijaksanaan, sehingga
kesalahan kebijaksanaan maka hanya bisa apabila kebijaksanaan perlu
diubah setelah hasil akhir tersebut telah dikoreksi segera bisa
terjadi. dilakukan

Untuk tujuan tersebut sasaran-antara harus memenuhi 2 syarat, yaitu :

1. Ia harus secara cukup akurat 2. Ia harus segera bisa diamati dan


dan cukup handal sebagai dimonitor, sehingga segera bisa
indikator awal dari hasil akhir ditentukan apakah kebijaksanaan
kebijaksanaan tersebut. yang dijalankan sudah benar atau
belum.

Tingkat Bunga dan Jumlah Memenuhi Kedua


Uang Beredar Syarat
Tingkat Bunga

Cara Mengendalikan

Menjaga tingkat bunga tetap stabil Supaya tingkat bunga tidak melebihi
yaitu mempertahankan/ tingkat maksimum atau terlalu
mengendalikan tingkat bunga di pasar rendah dari batas minimum, maka
berada dalam batas minimum dan harus dikendalikan dengan cara
maksimum yang telah ditargetkan mengendalikan jumlah uang beredar
oleh Otoritas Moneter. . Otoritas Moneter perlu menambah
M1 atau M2 .

Sasaran-Akhir adalah Harga, Output dan Neraca Pembayaran


Jumlah Uang Beredar

Landasan :

Jumlah uang beredar mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pengeluarannya


atau pembelanjaannya untuk barang dan jasa. Apabila kita terlalu banyak
(dibanding jumlah yang diinginkan) memegang uang, maka mereka akan
membelanjakan kelebihan tersebut untuk membeli barang dan jasa.

INFO :
1. Kelompok ekonom modern yang mendukung penggunaan jumlah uang beredar
sebagai sasaran-antara disebut Kelompok Monetarist.
2. Sedangkan kelompok yang mendukung tingkat bunga sebagai sasaran-antara
2.sangat dipengaruhi oleh pemikiran Keynes
Mana yang lebih baik sebagai sasaran-antara , apakah tingkat bunga
atau jumlah uang beredar?

Jawabannya sangat bergantung pada pertimbangan :


1. Pertimbangan pertama, mengenai struktur dan tahap perkembangan
perekonomian yang bersangkutan. Bagi negara yang belum mempunyai pasar
uang yang cukup berkembang, kelompok monetarist lebih mencerminkan
keadaan.
2. Pertimbangan yang kedua, berdasarkan pada macam atau sumber gangguan
ketidakstabilan itu sendiri. Dengan penjelasan dari diagram IS-LM pada ekonomi
makro. Tujuan akhirnya adalah menstabilkan output GDP pada tingkat yang
mendekati full employment.
Contoh pertama : ketidakstabilan kurva IS.

Tingkat Bunga Anggaplah bahwa tingkat GDP yang ditargetkan adalah Y*.
Apabila kita mengambil tingkat bunga R* sebagai sasaran
antara, maka kurva LM kita adalah LM (R*) yang horizontal,
karena tingkat bunga akan dipertahankan pada R*. Dengan
sasaran ini tingkat GDP yang akan terjadi berkisar antara
interval Y1 dan Y2 . Kita tahu bahwa ini adalah interval
maksimum yang membatasi posisi GDP yang akan terjadi
meskipun kita tidak tahu dimana tepatnya posisi GDP
sebenarnya nanti.
Sekarang ambil jumlah uang beredar M* sebagai sasaran-
antara. Berarti kurva LM adalah LM (M*) dan GDP kita
harapkan terjadi antara Y1 dan Y2. Dengan menngunakan M
sebagai sasaran-antara, maka interval ketidakpastian Y bisa
dikurangi dan Y1 Y2 menjadi Y1 Y2. karena kurva IS sering
bergeser (karena ketidakpastian dibidang investasi), maka
seyogyanya kita mengambil jumlah uang beredar (M1 atau
M2) sebagai sasaran-antara untuk kebijaksanaan moneter.
Alasannya karena uang beredar (M) sebagai sasaran kita
membebaskan tingkat bunga (R) untuk naik/turun sesuai
dengan keadaan pasar.
Contoh Kedua : Ketidakstabilan Kurva LM

Tingkat Bunga Anggap bahwa target GDP kita adalah Y*. Apabila
tingkat bunga kita jadikan sasaran, dan kita tahu posisi IS,
maka kita bisa menentukan R* sebagai sasaran
kebijaksanaan moneter, dan kita bisa tepat mencapai
target GDP (Y*). Jadi dengan tingkat bunga sebagai
sasaran, GDP bisa dipertahankan stabil, yaitu pada
target (Y*)
Sekarang kita ambil jumlah uang beredar sebagai
sasaran (yaitu mengendalikan jumlah uang beredar tetap
stabil atau naik secara reguler sesuai dengan target yang
ditentuan), maka permintaan akan uang yang (kita
anggap) tidak stabil tadi akan terjadi ketidakstabilan dalam
kurva LM. Jadi kurva LM bisa begeser tempat, antara LM1
dan LM2. Sehingga meskipun IS stabil, GDP diharapkan
berfluktuasi antara Y1 dan Y2, begitupun sebaliknya.
Kesimpulannya adalah apabila sumber ketidakstabilan
GDP adalah ketidakstabilan permintaan akan uang, maka
kita seyogyanya menggunakan tingkat bunga sebagai
sasaran antara bagi kebijaksanaan moneter kita, dan
bukan jumlah uang beredar.
Masalah kebijaksanaan monter yang kita bahas ada 2 hal yaitu

Peran aktif dari tingkat bunga


jangka pendek dalam
Tingkat bunga yang relevan mempengaruhi tingkat bunga
bagi analisa stabilitas disini jangka panjang membuat tingkat
adalah tingkat bunga riil bunga jangka pendek menjadi
variabel yang strategis dalam
kbijaksanaan stabilisasi moneter
Ingat !

Dalam bab 1 kita telah sebutkan


adanya berbagai konsep mngenai
Bab 1 uang beredar, yaitu M1,M2,M3,
dan L.

Bab VIII menekankan pentingnya


peranan konsep laink yaitu uang
inti(B) dalam penciptaan uang
BAB VIII
beredar
2 hal utama yang harus di pertimbangkan
dalam pemilihan besaran konsep uang
beredar : Atas dasar pertimbangan (a) maka
yang paling baik adalah uang inti (B)
karena B secara langsung bisa
Berapa jauhkah otoritas
dikendalikan oleh otorita moneter.
Namun seperti yang telah kita lihat
moneter bisa dalam bab VIII, sebenarnya tidak
mempengaruhi besaran seluruh dari B bisa dintentukan
tersebut? Semakin mudah secara langsung oleh otorita
dikendalikan tentu moneter. Uang inti yang berasal dari
semakin baik pencetakan uang baru atau dari
kredit bank sentral kepada
masyarakat dan lembaga keuangan
memang pada asasnya bisa
dikendalikan langsung oleh otoritas
moneter.
Bagaimana keandalan
(reliabilitas ) dari besaran
tersebut dalam Dalam pertimbangan (b) uang inti
mencerminkan
(B) mempunyai hubungan yang
relatif lebih jauh dengan harga dan
output , dibandingkan dengan M1,
M2, atau M3. Harga dan output
lebih langsung di pengaruhi oleh
pengeluaran masyarakat untuk
barang dan jasa (permintaan agregat
Sumber-sumber terciptanya B dalam Bab VIII

B = DC + NFA
(1)
Persamaan ini bisa ditulis sebagai:
NFA = B - DC
(2)
Atau dalam (perubahan)
NFA = B DC
(3)
NFA (net foreign assets), yaitu jumlah cadangan devisa (netto) yang di pengang oleh otorita
moneter. NFA tidak lain adalah besarnya defisit (-) atau surplus (+) yang terjadi dalam neraca
pembayaran
Dalil-dalil dalam teori moneter, kita telah melihat bagaimana kelompok Keynes berbeda dengan
kelompok Klasik dalam berbagai konsep penting, seperti :

Penentuan tingkat bunga


Permintaan akan uang dan sebagainya

Tindakan yang reaktif harus dihindarkan, sebab dalam suasana infomasi yang tidak sempurna
(tidak pasti) tersebut kesalahan langkah sama mungkinnya terjadi dengan ketepatan langkah.
Sekarangpun tidak sedikit ekonom yang berpendapat bahwa perekonomian mempunyai
kemampuan untuk mengoreksi sendiri ketimpangan-ketimpangan kecil. Hanya ketimpangan-
ketimpangan besar memerlukan tindakan aktif dari Pemerintah.
Ada dua macam lag dalam
kebijaksanaan ekonomi :
Inside lag Outside lag

Jarak waktu dari timbulnya Jarak waktu antara saat mulai


permasalahan di dalam dilaksanakannya langkah
perekonomian sampai dengan kebijaksanaan dan saat
dimulainya tindakan timbulnya akibat pada
kebijaksanaan untuk perekonomian
mengatasinya
Inside lag ini sebenarnya TERdiri dari 3 macam lag
yang berurutan :

1. Jarak waktu mulai


dari timbulnya 2. Jarak waktu antara 3. Jarak waktu antara
masalah sampai saat disadarinya saat keputusan
dengan saat para bahwa ada masalah kebijaksanaan diambil
pembuat dan saat dan saat keputusan
kebijaksanaan diputuskannya suatu tersebut mulai
menyadari bahwa tindakan. dilaksanakan.
memang ada masalah. (Decision Lag) (Action Lag)
(Recognition Lag)

Inside lag sangat tergantung pada kecepatan kerja atau efisiensi dari lembaga pembuat
kebijaksanaan
Outside Lag

Pendapat tentang jangka waktu dan pola dari outside lag

Outside lag tergantung pada macam tindakan dan kebijaksanaan struktur


perekonomian dan reaksi dari para pelaku di dalamnya
Kebanyakan ekonom sekarang berpendapat bahwa outside lag dari kebijakan
moneter adalah panjang, sehingga pengaruhnya lambat
Sedangkan kebijakan fiskal biasanya mempunyai outside lag yang lebih pendek,
karena langsung mempengaruhi pengeluaran masyarakak

Penelitian empiris dari Friedman dengan data Amerika Serikat menunjukkan bahwa lag tersebut
bisa berkisar antara 6 bulan sampai 2 tahun. Dengan kata lain lag tersebut bervariasi dari masa
ke masa
Kesimpulan :
Milton Friedman, J.W. Angell dan
Discretionary policies masih perlu
Edward Shaw, berpendapat bahwa
tapi perlu dihindari reaksi yang
tindakan kebijakan moneter secara
berlebihan karena bagi gangguan-
aktif ditujukan untuk mengatasi
gangguan kecil atau yang bersifat
fluktuasi ekonomi (discretionary
sementara, perekonomian itu sendiri
policies) tidak efektif dan justru
mempunyai kemampuan untuk
berbahaya. Oleh sebab itu,mereka
mengobati dirinya. Monetary rules
berpendapat bahwa yang lebih baik
yang diterapkan secara fleksibel
dan lebih aman adalah
berguna agar kita tidak kehilangan
melaksanakan monetary rules.
perspektif jangka panjang.
Latar Belakang

Selain masalah ketidakpastian dan lag, kebijakan moneter


dalam praktek menghadapi masalah yang bersumber dari
terbentuknya harapan atau expectations di masyarakat
mengenai apa yang terjadi di dalam perekonomian
Peran harapan ini adalah menentukan tindakan atau reaksi
masyarakat terhadap kebijaksanaan itu sendiri
Pendekatan Harapan Rasional (The
Rational Expectations Approach)
Masyarakat Tidaklah BODOH

Segala informasi yang ada pada masyarakat


sebaik-baiknya dalam menentukan reaksi mereka
terhadap perubahan keadaan atau terhadap
suatu langkah kebijaksanaan. Dan mereka
tidakkan melakukan tindakan yang sama terus-
menerus.
Implikasi

2. Masalah kebijaksanaan yang


1. Peran dalam pembentukan lebih menekan bahwa suatu
harapan masyarakat dalam langkah kebijaksanaan pertama
proses bekerjanya kali harus dinilai dari segi
kebijaksanaan dan pengaruhnya terhadap
perekonomian mikro secara masyarakat. Unsur yang
umum terpenting disini ada
kredibilitas.

Pendekatan harapan rasional dan implikasinya akan membuat teori maupun asas perumusan
kebijaksanaan ekonomi makro dan moneter lebih realistis. Karena kemampuan masyarakat
dalam mengolah informasi yang ada secara efisien (masyarakat dengan tingkat kecerdasan
yang tinggi. Dan di negara maju yang menganut ekonomi pasar, prosesnya sangat efisien atau
perekonomian bisa mencapai keseimbangan secara cepat.
Pandangan Kaum Klasik sebelum Keynes

Dalam jangka pendek fluktuasi GDP


Dalam jangka panjang perekonomian masih bisa terjadi, karena
akan selalu dekat dengan posisi masyarakat kurang bisa membaca
pendayagunaan penuh sumber keadaan sehingga reaksi mereka
dayanya (full employment) dan kurang rasional. Tindakan
kebijaksanaan ekonomi (moneter) tersebut akan memberi kejutan
tidak mempunyai pengaruh apa-apa atau surprise pada para pelaku
terhadap tingkat output (jadi tidak ekonimi sehingga mereka belum
ada gunanya). bisa merencanakan perkembangan
baru kedalam sistem pengolahan
informasi.

Tetapi jangka panjang mereka akan belajar dari kesalahan dan akhirnya bisa bereaksi secara
rasional. Pendapat ini diterima oleh para ahli ekonomi makro
Catatan Akhir

Pendapat aliran tersebut mengenai kebijaksanaan


moneter terhadap GDP (Output). Mereka tidak
mengatakan bahwa kebijaksanaan moneter tidak
mempunyai pengaruh terhadap sasaran akhir lain,
yaitu laju inflasi (harga) atau neraca pembayaran.
Sebaliknya kebanyakan dari mereka percaya bahwa
kebijaksanaan moneter sangat menentukan laju
inflasi dalam jangka panjang (dan di sini mereka
berpadu pendapat dengan kelompok Monetarist).
PERTANYAAN
1. ambarsari (155231048)
Faktor apa saja yang menjadi penentu tingkat bunga selain jumlah uang beredar ?

2. Banun (155231062)
Kenapa bisa mempengaruhi ? Pengaruh tingkat inflasi dalam jangka panjang ?

3. Leni (155231068)
Dari beberapa masalah yang dijelaskan ada tidak pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi jika ada masalah mana yang paling berpengaruh?

4. Ricky Setyawan (155231061)


Apabila lebih dari 50% orang indonesia lebih memilih e-money dibanding uang
kertas. Bagaimana pengaruh terhadap inflasi ?

5. Anggita Dela (155231080)


masyarakat memiliki harapan ekonomi dalam kebijakan pemerintah apalagi adanya
kemajuan teknologi sekarang ini, lalu fakta tersebut dapat membuat ekonomi naik
atau turun?
Jawaban
1. Ambar sari
Kelebihan dana, target laba, kualitas jaminan, kebijakan pemerintah, dan jangka
waktu
2. Banun
Otoritas moneter jual SBI bisa mempengaruhi dalam jangka panjang, inflasi
tergantung pada kebijakan moneter, tetapi lebih ke fiskal yang dapat menurunkan
inflasi
3. Leni
Reaksi dari masyarakat tersebut dengan jual SBI, apabila BI rate dinaikkan bank di
harapkan bunga bank juga akan naik, tetapi apabila bank umum tidak menaikkan
berarti biasa saja
4. Ricky setyawan
jumlah uang beredar tidak hanya uang kartal tetapi juga uang giral, deposito
berjangka. Uang beredar akan semakin cepat kemajuan teknologi perputaran
semakin cepat, apabila tidak disertai investasi yang produktif maka inflasi tinggi
karena orang semakin mudah bertransaksi
5. Anggita dela
Tergantung suku bunga naik atau turun tergantung masyarakat ada beberapa
faktor

Anda mungkin juga menyukai