(Teori vs Praktik)
Arief Hartawan
KEPALA DEPARTEMEN REGIONAL
BANK INDONESIA
• PENDIDIKAN TERAKHIR
• SARJANA EKONOMI (SE) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG,
1992
• MASTER OF ARTS (MA), CENTER OF DEVELOPMENT ECONOMICS, WILLIAMS COLLEGE,
MASSACHUSETTS USA, 1998
• MAHASISWA PROGRAM DOKTOR (S3) ILMU EKONOMI, PROGRAM STUDI ISLAMIC
ECONOMIC AND FINANCE, TRISAKTI UNIVERSITY JAKARTA, 2023 - PRESENT
❑ Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter dalam bentuk pengendalian besaran
moneter dan/ atau suku bunga & merupakan bagian integral dari kebijakan makroekonomi yang
memiliki tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social welfare).
Kebijakan Makroekonomi Social welfare
▪ Demand side ▪ Stabilization Y Pertumbuhan ekonomi
Moneter, fiskal, nilai tukar Short-run business
▪ Supply side cycle π Inflasi rendah
Perdagangan, industri, ▪ Growth
sektoral Long-run growth u Tk. Pengangguran rendah
❑ Dalam prakteknya, kebijakan moneter dapat memiliki satu maupun beberapa tujuan.
❑ Prinsip dasar kebijakan moneter adalah mengelola kegiatan ekonomi dari sisi permintaan (IS-LM, John Hicks
1937) dalam rangka mengurangi “fluktuasi” kegiatan ekonomi (business cycle) → kebijakan moneter counter-
cyclical
▪ Mendorong pemulihan ekonomi pada saat resesi melalui kebijakan moneter ekspansif;
▪ Menjaga agar ekonomi tidak mengalami pemanasan atau overheating melalui kebijakan moneter kontraktif;
Operating * Intermediate**
Tools /
Target Target Ultimate Goal
Instrument
(Target Operasional) (Target Antara) (Tujuan Akhir)
* Terukur dan dalam kendali bank sentral serta responsif terhadap policy tool
** Memiliki dampak langsung terhadap sasaran akhir dan dapat terprediksi
II. Kerangka Strategis Kebijakan Moneter
Strategi Kebijakan Moneter
❑ Terdapat beberapa strategi yang dapat dipilih otoritas moneter, dimana masing2 strategi memiliki karakteristik
sesuai dengan indikator yg digunakan sebagai nominal anchor atau semacam ‘sasaran antara’ dalam mencapai
tujuan akhir.
catatan: Implicit target i.e. suku bunga jangka pendek di pasar uang (term structure)
Kerangka Strategis (Rezim) Kebijakan Moneter
• Kebijakan moneter diarahkan untuk menjaga pergerakan nilai tukar dalam kisaran tertentu sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
• Nilai mata uang domestik dipatok terhadap mata uang negara tetentu
• Kebijakan moneter diarahkan pada target tertentu pertumbuhan indikator besaran moneter
(mis. uang beredar)
• Jumlah uang beredar menjadi sasaran antara untuk mencapai sasaran akhir
• Bank Sentral menetapkan target inflasi jangka menengah dan ber komitmen untuk mencapai stabilitas harga sbg
tujuan jangka panjang.
• Target inflasi diumumkan kepada publik secara transparan
• Kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai tujuan akhir spt pertumbuhan eknomi dan inflasi, namun
tidak ada target yang diumumkan secara formal.
• Karena kebijakan moneter mempengaruhi output dengan lag tertentu maka dibutuhkan forward looking
forecast untuk output dan inflasi .
• Target yang digunakan dapat berupa suku bunga maupun besaran moneter namun tidak mengumumkan
target nilai tukar dan target jumlah uang beredar secara formal.
Price stability & inflation targeting framework merupakan tujuan & strategi kebijakan
yang banyak ditempuh otoritas moneter…
Tujuan & Strategi Kebijakan Moneter Emerging Market
❑ Sejalan dengan permasalahan dalam pengendalian moneter dengan menggunakan agregat moneter, paradigma
baru yang lebih meyakini “harga” uang, yaitu suku bunga dan nilai tukar, sebagai jalur utama transmisi kebijakan
moneter (price targeting) di Indonesia semakin mendapatkan perhatian.
❑ Bond (1994) menunjukkan secara empiris bahwa hubungan antara suku bunga dengan laju inflasi jauh lebih kuat
dibandingkan dengan hubungan antara uang beredar dengan inflasi.
❑ Di sisi lain, dalam ekonomi yang semakin terbuka dengan sistem nilai tukar yang fleksibel, pergerakan nilai tukar
rupiah juga dianggap sangat penting dalam mempengaruhi permintaan agregat, pertumbuhan ekonomi, dan
inflasi.
Kerangka Operasional Pendekatan Kuantitas
❑Hasil kajian empiris tersebut merupakan pertimbangan utama bagi Bank Indonesia untuk
mengubah paradigma pengendalian moneternya dari quantity-based approach menjadi
price-based approach. Pada pertengahan tahun 2005 price-based approach telah mulai
dilaksanakan yang antara lain diindikasikan dengan adanya penetapan BI-rate.
❑Penerapan price-based approach tidak terlepas dari upaya Bank Indonesia yang kemudian
menerapkan full-fledged inflation targeting framework.
Kerangka Operasional Pendekatan Suku Bunga
❑ Stance kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan BI 7 days reverse repo rate
❑ Sasaran operasional kebijakan moneter : suku bunga Pasar Uang Antara Bank (PUAB) overnight (o/n)
❑ BI menjaga dan memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan secara seimbang sehingga terbentuk suku
bunga yang wajar dan stabil melalui pelaksanaan operasi moneter (OM).
Suku bunga
Interest
BI 7 days Reverse
Repo rate Rate
Corridor
Waktu
Instrumen Kebijakan Moneter
Pengendalian besaran moneter oleh bank sentral dilakukan melalui berbagai instrumen kebijakan moneter
Instrumen Langsung
• Instrumen yang dapat secara langsung mempengaruhi sasaran operasional yang diinginkan
oleh bank sentral
Operasi Moneter
• Ps. 4 (2). Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya
• Ps. 7(1). Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Ps.7(2). Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank
Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,
transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.”
• Ps.10 (1a ). menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi. → Sasaran laju inflasi ditetapkan oleh Pemerintah. Dalam menetapkan
sasaran laju inflasi, Pemerintah berkoordinasi dengan Bank Indonesia.
Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia
KERANGKA KERJA
STRATEGIS - Inflasi sebagai sasaran akhir jangka panjang
- Is not a rule; just a framework
Non ITF: ITF: “Dalam penetapan sasaran inflasi jangka men engah panjang,
Multiple selalu dipertimbangkan sasaran yang optimal berdasarkan
objectives social welfare loss function implikasi dari tradeoff antara price
dan output.”
July 2005 January 2008 June 2008 August 2016 21 Des 2023
Transmisi Kebijakan Moneter (1)
No. Jalur Mekanisme transmisi Keterangan
1 Suku bunga BI7DRR ↑ → LPS rate ↑ → suku bunga deposito Peningkatan suku bunga pasar akan menurunkan investasi dan
↑ → suku bunga kredit ↑ → kredit gap ↓ → output, maka tekanan inflasi menurun.
Investasi ↓ → Y↓ → π↓
2 Nilai tukar Trade Channel Nilai tukar terapresiasi, menurunkan ekspor dan output
BI7DRR ↑ → Nilai tukar ↓ (apresiasi) → Net sehingga tekanan inflasi menurun.
Ekspor ↓ → Y↓ → π↓
Financial Channel Peningkatan suku bunga PUAB mendorong peningkatan yield
BI7DRR ↑ → PUAB O/N ↑ → yield SUN 10 tahun SUN yang menyebabkan nilai tukar terapresiasi dan
↑ → nilai tukar ↓ (apresiasi) → π↓ menurunkan tekanan inflasi.
5 Harga aset Harga Saham Konsumen akan mengurangispending yang salah satunya
BI7DRR ↑ → ekspansi ekonomi tertahan → harga mengurangi jumlah uang di pasar saham sehingga harga
saham ↓ → Investasi ↓ → Y↓ → π↓ saham menurun yang pada akhirnya menyebabkan tekanan
inflasi berkurang.
Proses Pengambilan ▪ Rapat Dewan Gubernur (RDG) ▪ RDG bulanan : BI Rate (BI7DRR)
Keputusan
Transparansi & ▪ Akuntabilitas kepada DPR ▪ Tinjauan Kebijakan Moneter bulanan
Akuntabilitas ▪ Laporan-laporan dan Komunikasi ▪ Laporan Kebijakan Moneter Triwulanan
▪ Siaran Pers dan Konferensi Pers
▪ Website
▪ Diseminasi ke daerah + diskusi dengan
pengamat/pelaku pasar
Koordinasi dengan ▪ Tim Pengendalian Inflasi yg ▪ Koordinasi kebijakan untuk menentukan target dan
Pemerintah beranggotakan BI dan Pemerintah mengendalikan inflasi (TPI&TPID)
Pusat/Daerah ▪ Pembahasan asumsi makroekonomi APBN
▪ Pertemuan secara regular
V. Kebijakan Bank Indonesia Terkini
2024: Tantangan Perekonomian dan Implikasi Kebijakan...
15
115
5
KEBIJAKAN PENDUKUNG
Sinergi bauran kebijakan Indonesia dalam mencapai stabilitas dan mendorong pemulihan ekonomi…
PENDALAMAN
PASAR
KEUANGAN
Kebijakan Internasional
PENGEMB.
UMKM Mempercepat Pendalaman pasar uang sesuai • Terus aktif dalam berbagai forum
Blueprint Pendalaman Pasar Uang (BPPU) 2025 internasional.
KEBIJAKAN untuk memperkuat efektivitas transmisi • Memperkuat persepsi positif
kebijakan dan mendukung pembiayaan • Mempromosikan investasi ke Indonesia
PENDUKUNG perekonomian.
KEBIJAKAN
INTERNASIONAL
EKONOMI
SYARIAH P e n gemba ngan
UMKM
• Memperkuat sinergi dg K/L terkait, Pemerintah • Memperkuat sinergi dengan KNEKS, pondok
Daerah, lembaga keuangan, dan para penggiat pesantren, asosiasi pengusaha, dan para penggiat
usaha. ekonomi syariah.
• Klasterisasi, kapasitas kewirausahaan, dan • Memperluas mata rantai ekonomi halal pada
pembiayaan. Digitalisasi UMKM terus didorong. sektor-sektor unggulan.
• Penyelenggaraan KKI untuk mengangkat • Memperluas keuangan syariah ke sektor
UMKM Go Export dan Go Digital bersama keuangan & mobilisasi zakat-wakaf produktif 1 14
14
4
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
BANK INDONESIA