Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 7

INFLATION TARGETING FRAMEWORK :


KONSEP DAN PENERAPANNYA DI BANK
SENTRAL

DISUSUN OLEH :
RAHMAWATI ( C 101 17 063 )
AYU SARASWATI ( C 101 17 068)
DASAR PEMIKIRAN, KARAKTERISTIK,
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
DASAR PEMIKIRAN
ITF (Inflation Targeting Framework) pada dasarnya
merupakan suatu kerangka kerja (Framework)
dimana kebijakan moneter diarahkan untuk
mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan kedepan
dan diumumkan kepada publik sebagai perwujudan
dari komitmen dan akuntabilitas bank sentral.
KARAKTERISTIK
ITF merupakan suatu kerangka kerja kebijakan
moneter yang mempunyai ciri-ciri utama yaitu
adanya pernyataan resmi dari bank sentral
bahwa tujuan akhir dari kebijakan moneter
adalah mencapai dan memelihara tingkat
inflasi yang rendah dalam jangka menengah-
LANJUTAN

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. ITF membantu mengalihkan perhatian publik dari
kebijakan-kebijakan intervensionis jangka pendek di
mana kebijakan moneter kurang mampu berperankepada
pencapaian inflasi yang rendah dan stabil dalam jangka
menengah-panjang untuk mendukung stabilitas
makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi
2. ITF secara mendasar meningkatkan akuntabilitas dan
disiplin kebijakan moneter ataupun kebijakan fiskal
3. penerapan ITF yang telah mapan memberikan bank
sentral ruang gerak yang cukup untuk merespon
perkembangan jangka pendektetapi dengan risiko yang
lebih kecil terhadap kredibilitas pencapaian inflasi dalam
jangka panjang
4. ITF membantu memotovasi reformasi kelembagaan di
dalam bank sentral, di samping memberikan dorongan
untuk pelaksanaan reformasi struktural pada umumnya,
Kerangka Kerja Kelembagaan
• Rumusan Sasaran Inflasi
Rumusan sasaran inflasi juga bervariasi diberbagai negara
yang menerapkan ITF, baik yang menyangkut indeks
harga yang digunakan, besarnya target, jangka waktu,
ataupun cara pengumumannya.
• Pilihan Indeks Harga
Pilihan indeks harga mana yang dipergunakan sebagai
sasaran inflasi pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat
kemampuan kebijakan moneter dalam pengendalian
harga (controllability) dan tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap indeks harga yang dipilih
(credibility).
• Besarnya Sasaran Inflasi
Sasaran inflasi dapat ditetapkan pada suatu tingat (point)
atau kisaran (range) tertentu. Sasaran inflasi dalam
kisaran dapat memberikan fleksibilitas kepada bank
sentral dalam merespons kejutan (shocks) dalam ekonomi
dan memungkinkan diskresi terhadap tujuan lain selain
inflasi.
LANJUTAN

• Pengumuman Sasaran Inflasi


Sasaran inflasi dapat diumumkan oleh bank sentral
sendiri, oleh pemerintah, atau pemerintah bersama-
sama dengan bank sentral tergantung mekanisme
penetapan sasaran inflasi yang dianut.
• Escape Clauses
Rumusan sasaran inflasi dapat pula mencakup
persyaratan-persyaratan tertentu yang menyebutkan
secara mana penyimpangan terhadap inflasi dapat
ditolerir (escape clauses). Perumusannya juga
mempertimbangkan adanya trade off antara ffleksibilitas
dan kredibilitas.
• Akuntabilitas dan Transparansi
Semua bank sentral yang menerapkan ITF beroperasi
secara transparan karena akuntabillitas publik sangat
penting bagi keberhasilan kebijakan moneternya.
Pentingnya mekanisme akuntabilitas secara jelas
Kerangka Kerja Operasional
Pada umumnya pelaksanakan kebijakan moneter di
bank sentral yang menerapkan ITF berjalan sebagai
berikut (Schaechter,2000) :
• Prakiraan inflasi secara reguler disusun dan
diperbarui berdasarkan data ekonomi terkini,
indikator sentimen pasar, hasil pemodelan, dan
judgement.
• Arah kebijakan moneter, dalam bentuk tingkat
sasaran operasional yang diperluka untuk
memperkecil diviasi antara prakiraan inflasi
dengan target inflasi yang telah ditetapkan
dengan mempertimbangkan pula output gap dan
faktor lain, ditentukan berdasar hasil pemodelan
dan judgement.
• Faktor lain seperti perkembangan internasional
dan kejadian politik yang diperkirakan dapat
berpengaruh terhadap timing dan besarnya
perubahan sasaran operasional juga
dipertimbangkan.
Keberhasilan Inflation Targeting
• ITF telah berhasil membantu negara-negara yang
menerapkannya dalam menurunkan inflasi, meskipun
tidak dibawah negara-negara maju yang tidak
menerpkan ITF
• ITF telah teruji mampu menghadapi kejutan ekonomi
yang merugikan
• ITF telah membantu menurunkan sacrifice ratio dan
volatilitas output dinegara-negara yang
menerapkannya ketingkat yang mendekati kinerja
negara-negara maju yang tidak dapat menerapkannya
• ITF dapat membantu menurunkan dan mengarahkan
ekspetasi inflasi serta dalam menghadapi kejutan-
kejutan inflasi
• Kebijakan moneter dengan ITF cukup fleksibel dalam
merespon secara simetris kejutan-kejutan inflasi dan
dalam mengakomodasi kejutan-kejutan inflasi
temporer yang tidak berpengaruh pada pencapaian
target dalam jangka menengah
• Kebijakan moneter lebih secara jelas terfokus pada

Anda mungkin juga menyukai