Anda di halaman 1dari 7

KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

DENGAN
SASARAN KESTABILAN HARGA MENUJU
INFLATION TARGETING
Kelompok 10 Rafi Wahyu wicaksono
1
2151020244

Revi Rauda Sari


2
2151020258
Ria Rachmawati
3
2151020260
PART 1
Karangka Dasar
Inflation Targeting
I n f l a t i o n Ta r g e t i n g m e r u p a k a n s u a t u k e r a n g k a k e r j a
kebijakan moneter
yang mempunyai ciri-ciri utama yaitu adanya pernyataan
resmi dari bank
sentral bahwa tujuan akhir kebijakan moneter adalah
mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah, serta
pengumuman target inflasi kepada publik.

Prinsip-prinsip yang mendasari kerangka kerja Inflation


Ta r g e t i n g a d a l a h
bahwa sasaran akhir dari kebijakan moneter hanyalah
- Beberapa konsep dasar kebijakan
moneter dalam kerangka Inflation
Targeting adalah sebagai berikut:
Sasaran inflasi
1 2 Kebijakan moneter forward looking

Seperti telah dikemukakan, kerangka Inflation Dengan sasaran inflasi sebagai anchor, perumusan
targeting dimulai dengan penetapan dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran
diumumkannya sasaran inflasi yang ingin dicapai oleh inflasi yang ditetapkan. Mengingat adanya tenggat waktu
bank sentral. Penetapan sasaran inflasi tentu saja dari pengaruh kebijakan moneter terhadap inflasi maka
dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan kebijakan moneter yang dilakukan sekarang merupakan
perkembangan ekonomi makro, terutama social loss langkah yang bersifat antisipatif, bukan reaktif, atas akan
"kerugian sosial" akibat adanya “tradeoff” antara inflasi terjadinya tekanan inflasi di masa yang akan datang
dan pertumbuhan dibandingkan dengan sasaran inflasi yang telah
ekonomi. ditetapkan.
Transparansi Akuntabilitas dan Kredibilitas
3 4
Penerapan Inflation Targeting akan menuntut Dengan mengumumkan target inflasi secara eksplisit
transparansi (keterbukaan) yang tinggi dari bank kepada publik berarti melekat akuntabilitas, karena
sentral. Hal ini karena salah satu kunci sukses pada akhirnya bank sentral harus mempertanggung
penerapan Inflation Targeting terletak pada jawabkan target tersebut kepada publik. Kredibilitas
transparansi bank sentraldalam mengambil kebijakan bank sentral dengan demikian akan sangat tergantung
moneter. Transparansi tersebut diperlukan agar pada komitmennya dalam mencapai target inflasi yang
ekspektasi inflasi masyarakat yang terbentuk sesuai ditetapkan.
dengan yang diinginkan oleh bank sentral.
PART 2

Menuju Penerapan
Inflation Targeting di
Indonesia
U U N o . 2 3 Ta h u n 1 9 9 9 t e n t a n g B a n k I n d o n e s i a t e l a h
memberikan
landasan hukum yang jelas menyangkut kewenangan
Bank Indonesia dalam melaksanakan tugasnya di
b i d a n g m o n e t e r, y a i t u m e n c a p a i d a n m e m e l i h a r a
kestabilan nilai rupiah. Di dalam undang-undang
tersebut juga telah secara jelas tersurat amanat untuk
melaksanakan kebijakan moneter dalam kerangka kerja
I n f l a t i o n Ta r g e t i n g , s e p e r t i t e r c e r m i n d a r i a d a n y a
makna independensi,
akuntabilitas, dan transparansi.

D e n g a n s e j u m l a h k a r a k t e r i s t i k d a s a r I n f l a t i o n Ta r g e t i n g
yang telah
dijelaskan sebelumnya, penerapan kerangka kerja
Kesimpulan
Inflation Targeting merupakan kerangka kerja kebijakan
moneter yang relatif baru digunakan. Kerangka kerja
kebijakan moneter ini pertama kali diterapkan oleh Selandia
Baru pada tahun 1990, dan semakin mendapatkan perhatian
dari negara-negara lain yang menghadapi masalah dalam
penerapan kebijakan moneternya. Selain itu, kerangka kerja
Inflation Targeting diyakini membantu bank sentral untuk
mencapai dan memelihara kestabilan harga
dengan menentukan sasaran kebijakan moneter secara
eksplisit dengan berdasarkan pada proyeksi dan target inflasi
tertentu. Sejalan dengan diberlakukannya UU No.23 Tahun
1999, Bank Indonesia mulai mengkaji kemungkinan
penerapan kerangka kerja Inflation Targeting sebagai
kerangka kerja kebijakan moneter di Indonesia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai