Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA LITERASI DALAM PENDIDIKAN

Untuk Menemuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan Aplikasi Ekonomi Moneter

Disusun Oleh :
CICI KHOSYIATUN NISWAH NIM : 143180027
ULVI NURUL MU’AFIFAH NIM : 143180032
PURTI ENJELIA NIM : 143180040
HARTI SAFITRI NIM : 143180041

KELAS : EP-B

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“ YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kebijakan moneter pada umumnya adalah suatu kebijakan untuk mencapai stabilitas
ekonomi makro, seperti halnya stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi serta tersedianya
lapangan kerja. Semua sasaran tersebut sangat sulit dilaksanakan karena timbulnya trade
off antara variabel-variabel tersebut. Indonesia setelah terjadinya krisis moneter
merubah strategi kebijakan moneternya dengan menggunakan kerangka inflasi
targeting.
Inflasi termasuk masalah krusial bagi negara berkembang seperti Indonesia. Untuk
mengatasi masalah inflasi, Bank Indonesia selaku pelaku kebijakan moneter mencoba
untuk menganut sistem inflation targeting. Setiap tahun Bank Indonesia mengumumkan
target inflasinya dengan harapan inflasi aktual juga akan mengarah kesana, akan tetapi,
hasil yang diperoleh kurang sesuai harapan karena target inflasi Bank Indonesia
seringkali melenceng. Menarik untuk membahas sebenarnya sejauh mana target inflasi
bisa mempengaruhi laju inflasi. Banyak perbedaan pendapat terkait hal tersebut.
Sehingga Pencapaian target inflasi yang rendah merupakan agenda besar yang saat ini
sedang diemban oleh Bank Indonesia. Target ini tentunya tidak terlepas dari strategi
kebijakan moneter yang sedang diimplementasikan oleh Bank Sentral yaitu Inflation
Targeting (IT). Oleh karena itu tujuan dari tulisan ini adalah untuk meganalisis teori dan
implementasi kebijakan moneter menggunakan target inflasi. Yang lebih penting adalah
untuk melihat pengaruh dari deflasi terhadap pencapaian target inflasi tahun 2019.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman pengaruh deflasi terhadap pencapaian target inflasi?
2.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Penargetan Inflasi


Inflation Targeting merupakan suatu kerangka kerja kebijakan moneter yang
mempunyai ciri-ciri utama yaitu adanya pernyataan resmi dari bank sentral bahwa
tujuan akhir kebijakan moneter adalah mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang
rendah, serta pengumuman target inflasi kepada publik.
Inflation Targeting merupakan sebuah kerangka kebijakan moneter yang ditandai
dengan pengumuman kepada publik mengenai target inflasi yang hendak dicapai
dalam beberapa periode ke depan. Secara eksplisit dinyatakan bahwa inflasi yang
rendah dan stabil merupakan tujuan utama dari kebijakan moneter.
Penargetan inflasi (inflation targeting) mencakup beberapa unsur : (1) pengumuman
kepada publik mengenai target-target numerik jangka menengah untuk inflasi; (2) komitmen
institusi atas stabilitas harga sebagai tujuan utama dan jangka panjang kebijakan moneter dan
komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan inflasi; (3) pendekatan penyertaan informasi
(information inclusive approach) dimana banyak variabel (tidak hanya agregat moneter)
digunakan dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan moneter; (4) transparansi
mengenai strategi kebijakan moneter yang meningkat melalui komunikasi dengan publik dan
pasar mengenai encana dan tujuan pengambil keputusan moneter dan ; (5) akuntabilitas bank
sentral yang meningkat untuk menca[ai tujuan-tujuan inflasi.
2.2 Keunggulan penargetan inflasi
1.stabilitas hubungan antara uang dan inflasi tidak penting untuk keberhasilannya karena
stabilitas tidak bergantung pada hubungan ini.target inflasi memungkinkan otoritas moneter
untuk menggunakan semua informasi,tidak hanya 1 variabel untuk menentukan penetapan
terbaik bagi kebijakan moneter
2.target inflasi numerik yang ekspansif meningkatkan akuntabilitas bank sentral penargetan
inflasi mempunyai potensi untuk mengurangi kemungkinan bahwa bank sentral akan masuk
kedalam perangkap ketidakkonsistenan waktu dalam rangka melakukan kebijakan monetr
ekspansif.
3.penargetan inflasi dapat membantu menitik beratkan debat politik mengenai apa yang
dapat di lakukan bank sentarl pada jangka panjang yaitu,pengendalian inflasi,dari pada apa
yang tidak dapat dilakukan bank sentral,yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
permanen dan penyediaan lapangan kerja melalui kebijakan moneter ekspansif.
2.3 Kelemahan Penargetan Inflasi
1.pemberian sinyal yang tertunda
Target inflasi tidak dapat segera mengirimkan sinyal kepada publik maupun pasar mengenai
arah kebijakan moneter
2.terlalu banyak kekakuan
Penargetan inflasi mengenakan aturan yang ketat terhadap pembuat kebijakan moneter dan
membatasi kemampuan mereka untuk merespon kondisi yang tidak terlihat.
3.potensi untuk kenaikan fluktuasi output
Fokus tunggal pada inflasi dapat menyebabkan kebijakan moneter yang terlalu ketat ketika
inflasi diatas target sehingga dapat menyebabkan fluktuasi outout yang lebih besar.
4.pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah
Perhatian umum yang lain mengenai penargetan inflasi adalah bahwa penargetan inflasi
akan menyebabkan perekonomian pada tingkat pertumbuhan yang rendah dalam hal output
dan kesempatan kerja.
BAB 3

ANALISIS

3.1 Resume

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan
mengalami deflasi pada September 2019. Deflasi September 2019 tercatat sebesar 0,27%
(mtm), berbeda dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya yang mengalami
inflasi sebesar 0,12% (mtm).

Menurut Sri Mulyani, dengan capaian ini semakin membuatnya yakin jika angka
inflasi bisa tetap terjaga di level rendah hingga akhir tahun nanti.sehingga targer inflasi 3,5%
plus minus 1% bisa tercapai pada tahun ini.

3.2 Analisis

Data inflasi Indonesia bulan Februari 2018 – September 2019 digambar dalam
gambar 1.

Sumber : BI

Gambar 1. Data inflasi bulan Februari 2018-September 2019


Selama kurun waktu tersebut, inflasi di Indonesia mengalami fluktuasi dan mencapai
nilai tertinggi pada bulan Agustus 2019 sebesar 3,49% dan terendah pada bulan Maret 2018.
Sepanjang September terjadi deflasi sebesar 0,27%. Dengan deflasi 0,27% pada September
2019, maka inflasi tahun kalender Januari-September 2019 tercatat 2,20%. Sedangkan inflasi
tahunan dari September 2018 ke September 2019 (yoy) sebesar 3,39%.

Anda mungkin juga menyukai