2
Kebijakan prudensial terdiri dari pengaturan dan pengawasan lembaga jasa
keuangan makro dengan penekanan pada resiko sistematik untuk mendorong
stabilitas sistem keuangan.
3
Capital Flow management, yang memiliki tujuan untuk menanggulangi
prodikikalitas dan penumpukan resiko sistematik dan akumulas utang luar
negeri serta vocatilitas arus modal.
Bauran Kebijakan Bank
Indonesia
Saya ingin berbagi dengan Anda beberapa pengalaman Indonesia dalam hal merumuskan dan menerapkan
bauran kebijakan bank sentral. Untuk mendukung perumusan bauran kebijakan bank sentral dan untuk
memperkaya pemahaman kita yang lebih baik tentang keterkaitan makro-keuangan, kami telah memperluas
model peramalan dan analisis makroekonomi kami untuk memasukkan keterkaitan makro-keuangan.
Bank Indonesia adalah bank sentral pertama yang bereaksi terhadap Taper Tantrum The Fed
melalui respons kebijakan suku bunga. Kami masih mendasarkan bauran kebijakan bank
sentral pada kerangka penargetan inflasi dengan merespons melalui kebijakan suku bunga. Namun, kami
perlu melengkapi bauran kebijakan tersebut dengan instrumen kebijakan lainnya. Oleh karena itu, kami juga
melakukan intervensi di pasar FX melalui kebijakan intervensi ganda untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Selama dua tahun terakhir kami telah mengadakan rapat bersama komite kebijakan moneter dan
sistem keuangan sebelum rapat dewan bulanan, yang sebelumnya diadakan secara terpisah. Pada pertemuan
tersebut, kami membahas keterkaitan keuangan makro dan merekomendasikan bauran kebijakan yang
optimal. Hal ini sangat positif dan memperkuat bauran kebijakan. Campuran kebijakan ekonomi makro dan
reformasi struktural sangat penting.
Kami berharap hal ini dapat memperkuat bauran kebijakan bank sentral untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dengan stabilitas makroekonomi dan keuangan yang sehat.
Menghadapi Globalisasi yang Menurun dan Digitalisasi yang
Meningkat
Berikut ini ciri-ciri globalisasi yang semakin berkurang dan digitalisasi yang
meningkat :
• munculnya kebijakan inward looking, anti perdagangan global. Saat ini
kita masih menghadapi perang dagang antara AS versus China dan
lainnya.
• Karakteristik kedua adalah di sektor keuangan global
• Karakteristik ketiga adalah pada respon kebijakan.
• Karakteristik keempat adalah digitalisasi.
• Krisis keuangan
• Bauran
dan tantangan
kebijakan
kebijakan bank
sentral.
• Tanggapan • Tantangan
kebijakan penting: kedepan
Pro-stabilitas
pro-pertumbuhan
Krisis Keuangan dan Tantangan
Kebijakan Bank Sentral
Krisis Financial Asia 1997/98 dan ekonomi
global yang dicairkan oleh KKG pernah
menghambat ekonomi asia 1998 sehingga
pemahaman tentang sumber krisis perlu
ditingkatkan. Krisis ini beraneka ragam mulai
dari segi krisis mata uang, krisis utang, dan
krisis perbankan. Krisis global menunjukkan
bahwa menjaga stabilitas harga tanpa menjaga
stabilitas sistem keuangan tidak cukup untuk
mencapai stabilitas ekonomi makro.
1 2 3
Bagaimana integrasi target Perpaduan instrumen Efektifvitas mekanisme
ganda stabilitas harga dan kebijakan yang akan transmisi.
sistem keuangan digunakan
Tanggapan Kebijakan Penting :
Pro-Stabilitas Pro-Pertumbuhan
Preferensi utama bank sentral adalah deviasi inflasi dan deviasi
output. Oleh karena itu, strategi yang digunakan yaitu Pro-
Stabilitas dan Pro-Pertumbuhan.
Ditengah segala tantangan global dan domestik akibat meluasnya dampak AFC dan GFC, penting juga
untuk memahami potensi krisis baru jika kebangkitas ekonomi tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu,
kita harus mengantisipasi tantangan ke depan seperti munculnya bentuk-bentuk baru intermediasi
keuangan secara masif dan eksposur risiko menyusul pertumbuhan eksponensial dari perkembangan
shadow banking dan financial technology.
Krisis global telah menunjukkan bahwa menjaga stabilitas harga tanpa menjaga stabilitas sistem keuangan
tidak cukup untuk mencapai stabilitas ekonomi makro. Tanpa stabilitas keuangan, tidak ada stabilitas
makro. Dinamika arus modal dengan cepat memengaruhi efektivitas kebijakan moneter, sehingga otoritas
kebijakan moneter harus menggunakan alat yang berbeda untuk keluar dari situasi biasa di mana bank
sentral bereaksi terhadap inflasi dan badan fiskal membiayai.