Anda di halaman 1dari 13

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN MATERI PRAKTIKUM

A. Hubungan Desa – Kota

Pengertian desa menurut Paul H.Landis dalam Soekanto (1986) adalah

tempat atau wilayah yang dihuni oleh orang kurang dari 2500 serta

pergaulannya ditandai oleh sifat keakraban, keramahan yang meluas dan

merupakan pusat kegiatan pertanian dalam artian luas. Di sisi lain masyarakat

kota atau industri dicirikan sebagai masyarakat yang orang-orangnya heterogen

atau variatif, pergaulannya bersifat kosmopolitan atau patembayan, pusat

kegiatannya pada bidang non pertanian. Namun demikian kedua masyarakat itu

secara faktual membentuk pola hubungan, yaitu hubungan desa kota. Hubungan

itu terjalin dan pastinya memberikan pengaruh diantara keduanya meskipun

kecil (Soekanto,1986). Hubungan antara masyarakat pedesaan dengan

masyarakat perkotaan mencakup beberapa aspek penting yang dapat

mempererat hubungan diantara keduanya yaitu:

1. Masuknya ekonomi uang ke desa

Menurut bapak Madsurat menyatakan bahwa Desa Kemutug Kidul

mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani, buruh, dan pengrajin

kursi dari bambu. Sedangkan komoditas utama pertaniannya ialah padi.

Disamping itu, sehubungan dengan banyaknya pengrajin di desa kemutug

kidul maka banyak hasil dari kerajinan bangku dari bambu yang dikirim ke
luar kota. Selain itu di desa kemutug kidul juga terdapat lembaga – lembaga

yang biasa mengurusi masalah keuangan seperti BRI kredit desa. Terakhir,

Sumber pemasukan keuangan desa Kemutug Kidul kecamatan Baturaden,

Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia yaitu dari : Dana Desa ( DD), Dana

Alokasi Dana Desa ( ADD ), Dana Bagi hasil Pajak dan Retribusi dan APBD

(Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah).

2. Pemasaran-pemasaran Pertanian ke Kota

Kemutug Kidul mempunyai komoditas pertanian seperti padi dan beberapa

jenis sayuran seperti caisim, terong, dan cabai. Pemasaran hasil pertanian

tersebut dijual langsung ke pedagang besar di pasar besar contohnya Pasar

Wage. Disamping itu penjualan juga dilakukan secara eceran kepada

masyarakat yang langsung datang ke tempat penyimpanan produk.

3. Masuknya barang konsumsi ke desa

Desa Kemutug Kidul tidak memiliki pasar tradisional yang ada hanya

warung-warung kecil di pinggir jalan, karena tidak memiliki pasar

tradisional masyarakat pergi ke pasar desa tetangga atau pergi ke

purwokerto yaitu pasar wage. Namun masyarakat biasanya lebih dominan

membeli barang konsumsi langsung di warung-warung terdekat karena

warung tersebut sudah lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain melalui jasa para pedagang, pemerintah juga ikut andil dalam

masuknya barang-barang konsumsi ke desa Kemutug Kidul, yaitu menyuplai

sembilan bahan pokok (sembako), dalam hal ini adalah beras (raskin).
4. Tertariknya Tenaga Kerja dari Desa ke Kota

Desa Kemutug Kidul merupakan desa yang tergolong maju, di sana selain

kawasan pertanian masyarakatnya juga bekerja sebagai peternak dan

pengrajin bambu yang dibuat menjadi kursi, biasanya hasil dari kerajinan

masyarakat desa Kemutug Kidul dikirim keluar kota yaitu ke Semarang

hingga beberapa kota di Sumatra dan Kalimantan. Di samping itu,

masyarakat desa Kemutug Kidul juga banyak bekerja di kota-kota besar

lainnya seperti Jakarta sebagai buruh pabrik, asisten rumah tangga, dan

sebagai penjaga toko. Beberapa masyarakat desa Kemutug Kidul juga ada

yang bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di luar negeri seperti Hongkong

dan Malaysia. Alasan mereka bekerja di kota diantaranya kebutuhan

mendesak dan skill di desa tidak kompeten serta minat pemuda rendah

terhadap pekerjaan kasar seperti petani dan buruh tani.

5. Menyekolahkan anak-anak ke kota

Masyarakat desa Kemutug Kidul menyatakan bahwa untuk jenjang SD dan

SMP warga memilih untuk menyekolahkan anak-anaknya di desanya sendiri

karena di Kemutug Kidul sudah tersedia sarana sekolah hingga SMP. Hal ini

juga membantu masyarakat dalam menghemat pembiayaan ekonomi

masyarakat. Untuk SMA, desa Kemutug Kidul tidak memiliki sarana

sekolah, hal ini mengakibatkan masyarakatnya menyekolahkan anak-

anaknya di desa terdekat yaitu di desa Rempoah dan di beberapa SMA di

Purwokerto. Untuk bangku perguruan tinggi mayoritas masyarakat desa


Kemutug Kidul menyekolahkan di universitas sekitar Purwokerto seperti

Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto,

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Universitas Wijaya Kusuma, dan

beberapa universitas lain yang ada di Purwokerto.

6. Pembentukan Organisasi Modern di Desa

Desa Kemutug Kidul terdapat cabang-cabang partai seperti PDI, PKB,

GOLKAR, PKS, DEMOKRAT, PPP, GERINDRA dan PAN yang masih

aktif kepengurusannya. Organisasi-organisasi desa yang terdapat di desa

Kemutug Kidul yaitu: KK, Karang Taruna, LPMD, kelompok tani, BKM

dan Remaja Masjid. Lembaga kelompok tani di desa Kemutug Kidul

diantaranya yaitu Sida Mulya I, Sida Mulya II, dan Tekad Makmur. Namun

adanya kelompok tani ini kurang dimanfaatkan oleh petani kecil yang

notabene sudah berusia lanjut.

7. Bertambahnya Jaringan Ekonomi Massa

Desa kemutug kidul yang sebelumnya belum mengenal internet sekarang

sudah terdapat warnet yang menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi.

Selain itu, handphone yang dulunya merupakan barang mewah sekarang bisa

dipastikan menjadi barang umum di hadapan warga desa Kemutug Kidul

terkait semua orang telah memilikinya.

8. Masuknya Teknologi Pertanian ke Desa

Diawali desa Kemutug Kidul yang biasanya dua kali panen padi dalam

setahun setelah terdapat traktor laju panen bertambah menjadi tiga kali
dalam setahun. Selain itu di desa Kemutug Kidul juga terdapat alat

penyemprot. Namun, dalam teknologi pertanian masyarakat masih

menggunakan sistem sewa perseorangan ke warga yang memiliki teknologi

sendiri. Pemerintah desa yang sebelumnya memiliki alat teknologi pertanian

telah hilang karena dicuri beberapa oknum. Adanya alat teknologi pertanian

dari pemerintah desa sangat dinantikan oleh masyarakat guna mengurangi

biaya produksi yang dikeluarkan dan guna mengefisiensikan waktu produksi.

B. Bentuk-bentuk Kerjasama

Bentuk kerjasama yang ada di Desa Kemutug Kidul diwujudkan melalui

beberapa kelembagaan pertanian yang memungkinkan adanya interaksi antara

individu masyarakat dengan individu lainnya, individu masyarakat dengan

kelompok, dan antar kelompok. Kelembagaan pertanian (agricultural

institutions) adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta

dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat

yang terkait erat dengan penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan.

Kelembagaan pertanian dapat dibedakan menjadi kelembagaan pertanian

tradisional dan kelembagaan pertanian modern. Kelembagaan pertanian

tradisional misalnya berupa bentuk-bentuk kerjasama dan pertukaran tenaga,

dll. Kelembagaan pertanian modern misalnya berupa kelompok tani, koperasi,

kelompok pemakai air, kelompok pemasaran, dll.

Di Desa Kemutug Kidul terdapat tiga kelompok tani. Kelompok tani ini

tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang dipimpin oleh


bapak Rasiwan. Anggota yang termasuk sebagai gabungan kelompok tani

merupakan yang bekerja sebagai petani. Adapun tujuan didirikannya kelompok

tani di Desa Kemutug Kidul yaitu pertama untuk meningkatkan sarana dan pra

sarana, kedua untuk memudahkan berhubungan dengan dinas pemerintahan,

dan ketiga untuk usaha peningkatan produksi demi tercapainya kesejahteraan

petani. Kelompok tani tersebut juga memiliki fungsi sebagai sarana untuk

memudahkan segala seuatu yang berkaitan dengan kegiatan petanian,

meningkatkan penghasilan, memecahkan permasalahan, dan merencanakan

suatu program atau kegiatan.

Antara petani yang satu dengan yang lain saling bekerjasama dalam hal

bertukar informasi dari pengalaman mereka dalam kegiatan produksi pertanian.

Misalnya, ada petani A menghasilkan panen lebih baik dari petani B, petani B

ingin mengikuti petani A untuk menghasilkan panen yang baik juga. Petani A

pun berbagi pengalamannya itu kepada petani B. Dari hal tersebut akhirnya

kedua petani tersebut bisa menciptakan produktivitas yang lebih baik.

Antara petani dengan kelompok tani saling bekerjasama dalam hal

memenuhi kebutuhan produktivitas pertanian. Gabungan Kelompok Tani

menyediakan kebutuhan petani mulai dari pupuk, obat-obatan, bibit, dll. Selain

kebutuhan kegiatan pertaniannya terpenuhi, para petani juga seringkali

menyampaikan keluhan kegiatan pertaniannya ke kelompok, kemudian mereka

menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama (musyawarah). Para petani


mengetahui dengan baik keberadaan kelompok tani ini dan mereka merasa

terbantu dengan keberadaannya.

Hubungan kerjasama juga terjalin dengan PPL (Petugas Penyuluh Lapangan)

Pertanian. Kelompok tani bersama PPL memberi pengarahan kepada para

petani melalui penyuluhan. Selain sebagai bentuk kerjasama dengan pemerintah

guna membantu petani dalam menyelesaikan masalahnya, secara tidak langsung

hal ini juga bertujuan menyukseskan salah satu program pemerintah dalam

bidang pertanian. Respon dari para petani di Desa Kemutug Kidul terhadap

PPL ada yang menerima sangat baik dan ada juga yang tidak, yang tidak

menerima dikarenakan informasi yang disampaikan oleh PPL berbeda dengan

cara-cara yang dilakukan oleh petani yang tidak menerima dan akhirnya mereka

tidak mendengarkan atau tidak tmelakukan hal-hal yang telah disampaikan oleh

PPL. Berbeda dengan petani yang menerima, mereka mengerti hal-hal yang

disampaikan PPL. Mereka mengakui bahwa dari PPL mereka mendapatkan

banyak pengetahuan baru dan bisa diterima untuk diterapkan. Kita dapat

melihat dengan jelas pola dan gambaran interaksi antara petani, kelompok tani,

dan pemerintah. Interaksi partisi-partisi tersebut tidak lain memiliki tujuan yang

sama yaitu untuk mencapai kesejahteraan bersama dari produktivitas sebagai

masyarakat pedesaan/pertanian di Desa Kemutug Kidul.

Kerjasama yang dilakukan desa Kemutug Kidul secara bergotong – royong

yaitu membersihkan kuburan. Masyarakat desa Kemutug Kidul biasanya

membersihkan kuburan secara bergilir dari RW 1 ke RW selanjutnya dan


mereka melakukan dua pekan sekali. Selain membersihkan kuburan kadang –

kadang masyarakat membersihkan sungai biasanya dilakukan satu pekan sekali.

Kerjasama adalah usaha mengkoordinasikan tenaga anggota kelompok untuk

pengerahan kea rah tertentu. Hal ini berarti selalu ada unsur yang

mengkoordinasi dan unsur kesediaan untuk dikoordinasi. Kepemimpinan

adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang

lain tersebut bertingkah laku sesuai yang diinginkan oleh pemimpinnya. Sifat

kepemimpinan ada dua, yaitu formal dan non-formal. Kelompok tani di desa

Kemutug Kidul dipimpin oleh seorang ketua yang tegas namun tidak ingin

memaksakan kehendak pada setiap anggotanya. Ia meyakini bahwa ia tidak bisa

memaksakan kehendaknya, khususnya berkaitan dengan pertanian, karena

setiap petani memiliki alasan tersendiri dan petani itu sendiri yang tahu kondisi

sebenarnya, misalnya kondisi sawahnya. Meskipun begitu, sebagian besar

anggotanya bisa menerima hal-hal baru yang masuk ke lingkungan

pertaniannya. Mereka dapat menyesuaikan situasi dan kondisi serta

kemampuan. Dengan kata lain mereka stabil terhadap perubahan. Oleh karena

itu kerjasama yang terjalin selalu dalam keadaan yang sebaik-baiknya.

Kemampuan memahami suatu masyarakat sangat diperlukan dalam upaya

melakukan interaksi dengan masyarakat tersebut. Masyarakat dengan pola

interkasi sosial yang luas, luwes dan longgar merupakan masyarakat yang

mudah menerima perubahan baru termasuk inovasi di bidang pertanian.

Pengembangan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat dibentuk untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kehidupannya. Semangat kerjasama

dan saling tolong menolong merupakan manivestasi “social capital” di daerah

pedesaan (secara umum tercakup dalam tradisi “gotong royong”). Keberhasilan

dalam memahami masyarakat melalui pemahaman bentuk-bentuk proses sosial

dalam masyarakat. Untuk memahami proses-proses sosial dalam masyarakat

sangat diperlukan dalam upaya memahami suatu masyarakat.

C. Mobilitas Sosial

Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan,

ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan

pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang

pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha

ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu

bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh

miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh

seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang

disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility).

Faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial meliputi pendidikan, pekerjaan,

pendapatan dan kepemilikan tanah, serta urbanisasi.

1. Pendidikan

Kualitas pendidikan di desa Kemutug Kidul semakin membaik seiring

dengan berjalannya waktu. Beberapa tahun yang lalu pendidikan tidaklah

begitu diperhatikan di desa ini. Namun saat ini pendidikan di Desa Kemutug
Kidul bisa digolongkan sudah bagus. Banyak orang tua yang hanya lulusan

SD atau SMP, bahkan yang tidak menempuh jalur pendidikan sekalipun.

Tetapi yang perlu kita apresiasi adalah bagamaimana orang tua yang minim

pendidikan ini mendukung anak – anaknya agar mau bersekolah dan

menuntut ilmu setinggi mungkin, tidak sedikt pula orang tua yang

menyekolahkan anaknya ke kota agar mendapatkan mutu pendidikan yang

lebih baik. Sekarang sudah banyak lulusan S1 atau D3 di desa Kemutug

Kidul, ini mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan dalam

bidang pendidikan di desa ini.

2. Pekerjaan

Pekerjaan masyarakat desa Kemutug Kidul cukup beragam mulai dari

petani, buruh, hingga pengrajin kursi dari bambu. Mayoritas pekerjaan di dea

ini ialah petani dan pengrajin kursi dari bambu, namun akhir akhir ini

banyak anak muda yang bekerja di daerah perkotaan seperti di pusat

perbelanjaan, toko swalayan, bahkan pegawai perusahaan swasta ataupun

BUMN. Selain itu, ada beberapa pemuda yang bekerja menjadi TKI di

negara lain. Hal ini menunjukan terjadinya mobilitas sosial meskipun belum

terlal signifikan.

3. Pendapatan dan Kepemilkan Tanah

Kenaikan pendapatan tidak menaikan status secara langsung, melainkan

akan berpengaruh terhadap suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan

memengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang petani karena keuletan


dan kesabarannya, mereka dapat menghasilkan produk pertanian dalam

jumlah banyak dan otomatis kepemilkan tanahnya menjadi bertambah atau

luas sehingga mereka mendapatkan status majikan bagi orang-orang yang

bekerja di sawahnya. Status sosial di masyarakat tidak dapat dikatakan naik

apabila mereka tidak mengubah standar hidupnya, misalnya jika mereka

memutuskan untuk tetap hidup sederhana ketika mereka masih mengolah

sawahnya sendiri.

Pendapatan petani di desa Kemutug Kidul yang menggarap sawah orang lain

biasanya diberi upah sedikit. Menurut mereka, upah yang diperoleh belum

bisa mencukupi kelangsungan hidupnya apalagi menyekolahkan anak-

anaknya ke jenjang lebih tingggi, paling-paling bisa membiayai sampai

tingkat SD saja. Mereka mengeluh dengan pendapatan yang diperoleh,

dimana biaya hidup dan pendidikan semakin mahal, ditambah lagi tengkulak

yang mengeruk untung lebih besar dibandingkan petani yang menguras

keringat di sawah menambah penderitaan petani.

Kepemilikan tanah di Desa Kemutug Kidul kebanyakan turun temurun dari

keluarganya, biasanya anggota keluarga yang lebih tua mendapatkan tanah

yang lebih luas dibandingkan anggota keluarga yang muda. Anggota

keluarga yang lebih tua otomatis lebih tinggi kedudukannya dibandingkan

anggota keluarga yang muda. Tetapi tidak semua anggota keluarga yang

muda kududukannya rendah dari anggota keluarga yang lebih tua. Dengan

keuletan dan kerja keras anggota keluarga yang muda juga bisa
menyelaraskan tingkat keduduknnya dengan anggota keluarga yang lebih

tua. Jabatan yang didapat juga berbeda di kalangan masyarakat, biasanya

yang lebih tua jabatanya lebih tinggi dibandingkan yang muda.

4. Urbanisasi

Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal

dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Untuk urbanisasi

sendiri di desa Kemutug Kidul bisa dikatakan banyak, berdasarkan informasi

yang didapat dari narasumber, banyak anak muda di desa tersebut yang

bekerja dan mencoba peruntungan hidup di kota – kota besar.

Urbanisasi berdampak baik pada peningkatan tempat tinggal dan

kepemilikan barang-barang: misalnya motor, mobil tua, HP dan barang

elektonik., akibatnya penduduk yang banyak memiliki barang-barang yang

disebutkan diatas dan memiliki tempat tinggal yang lebih layak.

D. Masuknya Teknologi Baru Bidang Pertanian ke Desa

Masyarakat desa Kemutug Kidul mendapatkan teknologi baru di bidang

agrikultural melalui pemerintah khususnya, yaitu teknologi baru seperti

misalnya bibit unggul, pupuk dan seterusnya adalah dengan adanya penyuluhan

dan pemberian informasi tersebut oleh pemerintah setempat kepada petani desa

Kemutug Kidul. Di bagian mekanisasi desa Kemutug Kidul belum mendapat

perkembangan, mereka masih menggunakan mekanisasi sederhana seperti

traktor dan alat semprot pestisida.


Menurut beberapa narasumber yang kami wawancara, sebenarnya sebagian

besar masyarakat menerima perkembangan teknologi baik yang sudah

terlaksana maupun yang diharapkan ada, karena menurut mereka dengan

berkembangnya teknologi akan memudahkan mereka dalam melakukan

pekerjaan khususnya dalam bidang pertanian.

Meskipun ada beberapa gologan masyarakat yang tidak menerima baik

teknologi baru yang masuk ke desa Kemutug Kidul, dikarenakan ketidaktauan

tentang teknologi itu sendiri baik dari cara pemakaian maupun manfaat yang

akan diperoleh dari teknologi tersebut.

Teknologi baru dikatakan cukup berkembang di desa Kemutug Kidul namun

sayangnya masyarakat masih bergantung pada pemerintah. Apabila pemerintah

tidak bergerak secara aktif mungkin saja perkembangan teknologi baru di desa

ini akan terhenti. Terakhir, tidak lama sebelum kami melakukan wawancara

berdasarkan salah satu informasi yang diberikan oleh narasumber, yaitu

pemerintah melakukan penyuluhan dan melakukan pengawasan langsung

tentang penggunaan bibit dan pupuk yang disediakan oleh pemerintah. Tidak

hanya sekedar informasi, namun pemerintah memberikan bantuan bibit dan

pupuk secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai