Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

MANAJEMEN USAHA TANI

KELOMPOK 3

KHAFIDHOTIN N (185040100111095)
AULIA NUR R (185040100111096)
YUNIAR ALIVIA (185040101111010)
AYU EFRIDATIKA (185040101111014)
EMI DWI SULISTYORINI (185040101111018)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG

2018
TUGAS MODUL 1

Soal:
1. Carilah literatur mengenai definisi ilmu usahatani
2. Uraikan dengan jelas mengenai Tri Tunggal Usahatani
3. Dari definisi tersebut, coba susunlah diagram yang menggambarkan usahatani sebagai suatu
system
4. Ceritakan sejarah perkembangan usahatani di Indonesia mulai dari jaman penjajahan hingga
sekarang
5. Jelaskan dua tugas utama yang dihadapi petani dalam upaya mencapai tujuan usahatani

Jawaban:
1. Berikut ini beberapa definisi ilmu usahatani menurut beberapa pakar:
Menurut Daniel . Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani
mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan
modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis dan besarnya cabang usahatani berupa
tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal dan kontinyu. (Menurut Daniel )
Menurut Vink (1984) . Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-norma
yang digunakan untuk mengatur usaha tani agar memperoleh pendapatan yang setinggi-
tingginya.
Menurut Prawirokusumo (1990). Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang
membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara
efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan, atau perikanan. Selain itu, juga dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha
pertanian, peternakan, atau perikanan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh
petani/peternak tersebut. Pertanian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia pada
suatu lahan tertentu,dalam hubungannya antara manusia dengan lahan yang disertai
pertimbangan tertentu. Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan manusia dalam melakukan pertanian disebut ilmu usahatani (Suratiyah, 2006). Dari
berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melalui produksi pertanian yang
berlebih maka diharapakan memperoleh pendapatan di samping pertimbangan teknis.

2. Tri tunggal Usaha Tani terbagi menjadi 3 yaitu:


 PETANI
Petani yaitu seorang yang bergerak dibidang bisnis pertanian utamanya dengan cara
pegolahan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memeliara tanaman. Menurut
Witrianto (2011) bahwa yang disebut petani adalah orang yang menggantungkan hidupnya pada
lahan pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Secara garis besar terdapat tiga jenis
petani, yaitu petani pemilik lahan, petani pemilik yang sekaligus juga menggarap lahan, dan
buruh tani.
Ciri-ciri profesi petani:
(1) Berbeda dengan yang lainnya;
(2) Petani membutuhkan peluang dan kesempatan;
(3) Petani sadar akan ketidak pastian dalam usahataninya sehingga umumnya petani sangat
hati-hati dalam pengambilan keputusan produksi atau mengadopsi tekhnik budidaya baru;
(4) Petani sebagai manusia memiliki 4 kapasitas penting yaitu:
a. Bekerja
b. Belajar
c. Berfikir kreatif
d. Memiliki harapan dan cita-cita.
Peran Keluarga dalam Usahatani
1. Kaum lelaki bekerja sebagai pengelolah lahan.
2. Perempuan bertugas membawa hasil dan menjual kepasar.
3. Perempuan bertugas menyemaikan dan menanam.
4. Petani dan keluarga selain dapat dipandang sebagai unit kolektif juga dapat dipandang
sebagai unit konsumsi.
 LAHAN
Lahan adalah Sumber Daya Alam fisik yang mempunyai peranan penting dalam segala
kehidupan manusia karena diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup, kemudian untuk
melakukan kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan pertambangan, dsb.
Kemampuan lahan sebagai input pertanian dinilai dari :
1. Kesesuaian lahan untuk ditanami jenis tertentu;
2. Kemampuan lahan untuk berproduksi;
3. Kemampuan lahan untuk diolah secara berlanjut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi baik buruknya kemampuan lokasi pertanian :


1. Kemiringan lereng
2. Irigasi dan drainase
3. Kedalaman tanah
4. Tekstur bawah tanah
5. Derajat kelembaban
6. Resiko kebanjiran
7. Konsevasi lahan
Untuk mengatasi rusaknya lahan yang terjadi akibat degradasi lahan dapat dilakukan
kegiatan konservasi lahan. Menurut Arsyad (1985), yang dimaksud dengan konservasi lahan
adalah penerapan tindakan atau perlakuan yang diperlukan pada suatu tanah atau lahan
usahatani agar terjadi peningkatan produk dan membangun produktifitas tanah yang dilakukan
pada saat bersamaan. Konservasi lahan ini harus sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan
agar tanah tidak rusak sehingga dapat dipergunakan serta dapat sebagai tempat tanaman untuk
berproduksi dalam waktu yang tidak terbatas.
Mengahadapi hambatan lahan:
1. Menyempitnya lahan (Usahatani semakin di intensifkan)
2. Lahan menjadi langkah (pendapatan diluar pertanian)
3. Pengelolaan pohon memainkan peran penting dalam proses intensifikasi.
Contoh :
Intensifikasi yang luas adalah perubahan dari budaya ladang berpindah ke usahatani permanen
atau semi permanen. Proses perubahan alami yang digunakan untuk mengembalikan kesuburan
tanah dan membatasi populasi hama digantikan oleh pengolahan yang memerlukan lebih
banyak input bagi suplay unsur hara dan perlindungan tanaman.
 TANAMAN
Tanaman adalah semua subyek usahatani yang bukan hewan dan di budidayakan pada
suatu ruang atau media yang sesuai untuk usaha itu.
-Perbedaan tanaman dan Tumbuhan:
Tanaman yaitu sengaja ditanam sedangkan tumbuhan adalah sesuatu yang muncul atau muncul
dari permukaan bumi.
-Keanekaragaman Tanaman:
Keaneka ragaman merupakan faktor paling penting dalam mengurangi ancaman serangan
melalui tumpang sari dan tanaman campur lainnya.

3. Dalam analisis ilmiah konvensional, usahatani dibagi dalam berbagai macam disiplin dan
dipandang dengan sudut profesional dari ahli agronomi, nutrisi, ternak, ekonomi, sosial dan lain-
lain. Sebaliknya, petani justru tidak memiliki bidang keahlian khusus, mereka menganggap
usahatani sebagai suatu keselurahan , jika kita ingin memahami bagaimana usahatani berfungsi
dan bagaimana keputusan usahatani diambil, kita harus melihat usahatani sebagai suatu sistem.
Usahatani bukanlah sekadar kumpulan tanaman, hewan, peralatan, tenaga kerja, namun
merupakan suatu jalinan yang kompleks dengan pengaruh-pengaruh lingkungan dan input-input
yang harus dikelola petani sesuai dengan kemampuannya.

4. Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana masyarakat


menanam apa saja, hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kemudian sistem bersawah di
temukan, orang mulai bermukim ditempat yang tetap, tanaman padi yang berasal dari daerah
padang rumput dan kemudian juga diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara berladang
yang berpindah diatas tanah kering Dengan timbulnya persawahan, orang mulai tinggal tetap
disuatu lokasi yang dikenal dengan nama “kampong” walaupun usaha tani persawahan sudah
dimulai, namun usaha tani secara “berladang yang berpindah-pindah” belum ditinggalkan Di
Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan
pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi
VOC. Tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda mendapatkan
tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan muncullah yang disebut tanam paksa.
Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak
1870, namun kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921. Setelah Indonesia merdeka,
maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah
tetap mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti
wajib jual padi kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa
dan pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah
menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya pun tak
berkembang. Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program
pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang di
masyarakat petani dikenal dengan program BIMAS. Tujuan utama dari program tersebut adalah
meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia
mengalami keterpurukan karena adanya krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi
perubahan yang mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut,
suku bunga kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian.
Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat pemerintah dalam hal ini
departemen pertanian sebagai stake holder pembangunan pertanian mengambil suatu
keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis
yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.

5. Dua tugas utama petani:


1. Bagaimana sebaiknya memasukkan teknologi baru ke dalam usahatani
2. Bagaimana menyesuaikan manajemen sumberdaya yang ada dengan terus berubahnya
biaya, harga dan iklim dengan cukup fleksibel secara mental maupun dari segi keuangan.
MODUL 2

1. Carilah artikel ilmiah yang membahas tentang penerapan manajemen pada kegiatan usaha
pertanian
2. Buatlah secara berkelompok penerapan fungsi manajemen pada suatu usaha pertanian yang
akan kalian terapkan

Jawaban:

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 259 - 270

259

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PADA KELOMPOK TANI ASI ENDO


DI DESA TEWASEN KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA
SELATAN
Kivry E. Salmon
Jenny Baroleh
Juliana R. Mandei
ABSTRAK
The purpose of this research is to know the implementation of management function in Asi Endo
Farmer Group in Tewasen Village, Amurang Barat Subdistrict, South Minahasa Regency. The study was
conducted from April to June 2017. The data used were primary data obtained from direct interviews
with the management and members of farmer groups based on prepared questions list and direct
observation or survey in the research site. Data analysis used is descriptive analysis, presented in
tabular form, then the resultant data is analyzed by using likert scale. The results showed that the
implementation of Asi Endo farmer group management function in Tewasen Village, Amurang Barat
subdistrict of South Minahasa Regency covering the function of planning, organizing function, movement
function, supervisory function and assessment function, as a whole is in the Very Good category with
82.8% . This means that group members together with group administrators are very good at
implementing management functions within the Asi Endo farmer group.*jrm*
Keywords: implementation of management functions, farmer groups, Tewasen Village, Amurang Barat
District, South Minahasa District
ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui penerapan fungsi manajemen dalam Kelompok Tani Asi Endo di
Desa Tewasen, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian dilaksanakan pada
bulan April sampai Juni 2017. Data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dari wawancara
langsung dengan pengurus dan anggota kelompok tani berdasarkan daftar pertanyaan yang disiapkan
serta hasil pengamatan secara langsung atau survey di tempat penelitan. Analisis data yang digunakan
yaitu analisis deskriptif, yang disajikan dalam bentuk tabel, kemudian data yang dihasilkan dianalisis
dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan fungsi manajemen
kelompok tani Asi Endo di Desa Tewasen, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan
yang meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, fungsi pengawasan dan
fungsi penilaian, secara keseluruhan berada pada kategori Sangat Baik dengan hasil 82.8%. Artinya
anggota kelompok bersama dengan pengurus kelompok sangat baik dalam menerapkan fungsi
manajemen dalam Kelompok Tani Asi Endo.
Kata Kunci: penerapan fungsi manajemen, kelompok tani, Desa Tewasen, Kecamatan Amurang Barat,
Kabupaten Minahasa Selatan Penerapan Fungsi Manajemen pada Kelompok Tani ......................(Kivry
Salmon, Jenny Baroleh, Juliana Mandei
260
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional sangat penting dan strategis. Hal ini
terutama karena sektor pertanian masih memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk
yang ada di pedesaan dan menyediakan bahan pangan bagi penduduk. Semua usaha pertanian pada
dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan
pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi
produk, pengolahan, pengemasan produk, dan pemasaran. Besarnya penduduk yang terlibat dalam sektor
pertanian serta kemampuannya dalam menghadapi krisis ekonomi yang terjadi saat ini juga merupakan
alasan lain sektor pertanian sangat penting untuk dipertahankan dalam pelaksanaan pembangunan
nasional di Indonesia.
Dalam proses pencapaian tujuan suatu organisasi, perlu adanya manajemen, karena manajemen
merupakan sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara bekerja
secara bersama sama dengan orang-orang dan sumber daya yang dimiliki organisasi. Artinya, perlu
diberikan bimbingan karena tidak semua terampil dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Cara yang
digunakan untuk membimbing bergantung pada kebijakan dan keinginan pemimpin, seperti pekerja yang
kurang terampil diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya. Organisasi/kelompok tani
merupakan bagian atau kesatuan dari masyarakat petani yang hidup dan tinggal bersama dalam
lingkungan sosial yang terbentuk untuk mencapai suatu tujuan yang didalamnya tidak bekerja secara
individu, melainkan secara berkelompok dengan memiliki kesadaran untuk saling tolong menolong.
Organisasi/kelompok tani dapat dibentuk secara swadaya oleh masyarakat maupun atas dasar
kepentingan kebijakaan dari pemerintah melalui dinas pertanian.
Pengelolaan sumber-sumber daya tentu membutuhkan manajeman yang baik. Untuk mencapai
tujuan dari kelompok, maka kelompok tani Asi Endo di Desa Tewasen Kecamatan Amurang Barat
Kabupaten Minahasa Selatan pastinya akan menghadapi persoalan yang terkait dengan keterbatasan
berbagai unsur sumber daya, seperti sumber daya manusia yang memiliki keterbatasan fisik, modal
seringkali kurang, material sebagai bahan baku atau proses produksi bermasalah dengan ketersediaannya,
metode sebagai panduan untuk menyelesaikan pekerjaan masih bergantung pada pemahaman dan
kemampuan mengolah. Oleh karena itu, kelompok tani sangat memerlukan manajemen untuk mengolah
pertanian agar lebih bekembang. Dalam upaya memberdayakan petani diperlukan pengolahan kelompok
yang dilakukan dari, oleh dan untuk petani. Dalam manajemen terdapat beberapa fungsi utama yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan penilaian. Manajemen sangat
diperlukan untuk mengatur kelompok tani dalam melakukan/mengambil keputusan dalam berorganisasi.
Desa Tewasen merupakan salah satu desa yang terletak di daerah Minahasa Selatan tepatnya di
Kecamatan Amurang Barat. Desa ini sudah berdiri sejak tahun 1740 atau sekarang berusia 277 tahun. Di
desa ini terdapat 20 kelompok tani yang terdaftar dan hanya 3 kelompok tani yang masih aktif sampai
sekarang. Dari ketiga kelompok tani yang ada kelompok tani Asi Endo merupakan yang paling terkenal
dan masih aktif serta sukses dalam pengerjaannya.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang: Penerapan Fungsi
Manajemen dalam Kelompok Tani Asi Endo di Desa Tewasen Kecamatan Amurang Barat Kabupaten
Minahasa Selatan. Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November
2017 : 259 - 270
261
Rumusan Masalah Pengorganisasian, Fungsi Penggerakan,
Berdasarkan latar belakang, yang Fungsi Pengawasan dan Fungsi Penilaian.
menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu: Identitas Kelompok Tani
bagaimana penerapan fungsi manajemen 1) Ketua
pada Kelompok Tani Asi Endo di Desa 2) Sekretaris
Tewasen Kecamatan Amurang Barat 3) Bendahara
Kabupaten Minahasa Selatan? 4) Tahun Berdiri Kelompok Tani
Tujuan Penelitian 5) Jumlah Anggota Kelompok Tani
Penelitian ini bertujuan untuk 6) Jenis Usaha Tani Kelompok
mengetahui penerapan fungsi manajemen
dalam Kelompok Tani Asi Endo di Desa Identitas Responden
Tewasen Kecamatan Amurang Barat 1) Umur Responden
Kabupaten Minahasa Selatan.
2) Jenis Kelamin
Manfaat Penelitian
3) Jabatan Dalam Kelompok
Penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Sebagai bahan informasi untuk Kelompok 4) Pekerjaan Responden
Tani Asi Endo dan kelompok tani lainnya 5) Pendidikan Responden
serta masyarakat Desa Tewasen Kecamatan
Amurang Barat dalam proses pengembangan Fungsi Manajemen
kelompok tani di Kabupaten Minahasa a. Perencanaan (Planning)
Selatan.
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen
dalam mengambil kebijakan tentang dalam pembuatan pemikiran menjadi satu
manajemen kelompok tani. keputusan dan menentukan program yang
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain harus disusun dimasa yang akan datang
yang mau melanjutkan penelitian tentang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
manajemen kelompok tani. ditentukan. Perencanaan diukur melalui 3
pernyatan sebagai berikut :
METODE PENELITIAN 1) Rencana yang dibuat sesuai dengan yang
Waktu dan Lokasi Penelitian ditetapkan sejak awal dalam kelompok.
Penelitian ini berlangsung selama 3 - Pengolahan lahan
(tiga) bulan yaitu mulai bulan April sampai - Penggunaan saprodi
Juni 2017, di Desa Tewasen Kecamatan - Penggunaan benih
Amurang Barat Kabupaten Minahasa - Penggunaan tenaga kerja
Selatan. Penerapan Fungsi Manajemen pada
Metode Pengambilan Sampel Kelompok Tani ......................(Kivry
Populasi dalam penelitian ini yaitu Salmon, Jenny Baroleh, Juliana Mandei
semua anggota kelompok tani “Asi Endo” 262
yang berjumlah 25 orang responden diambil
seluruh anggota dalam kelompok tani
termasuk didalamnya ketua, sekretaris dan
bendahara.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu metode survey. Data
yang digunakan data primer yang diperoleh
dari wawancara langsung dengan pengurus
dan anggota kelompok tani berdasarkan
daftar pertanyaan yang disiapkan serta hasil
pengamatan secaara langsung atau survey di
tempat penelitan.
Konsep Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah
Identitas Kelompok Tani, Identitas
Responden dan Fungsi Manajemen yang
terdiri dari Fungsi Perencanaan, Fungsi
Pengawasan ialah proses pengamatan dari
- Pemasaran pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
2) Semua kegiatan ada dalam daftar rencana. untuk menjamin agar supaya semua
3) Anggaran keuangan untuk setiap kegiatan pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
- Sumber modal sebelumnya. Pengawasan diukur melalui 3
- Pembelian pupuk pernyataan sebagai berikut :
- Biaya tenaga kerja 1) Monitor hasil-hasil pelaksanaan.
- Biaya sewa traktor 2) Pemecahan masalah setiap anggota
b. Pengorganisasian (Organizing) terlebih dahulu diselesaikan.
3) Memberi sanksi kepada setiap anggota
Pengorganisasian adalah fungsi dari yang tidak taat aturan.
manajemen untuk pembagian tugas kerja e. Penilaian (Evaluating)
yang akan dilakukan oleh setiap anggota
kelompok berdasarkan profesi keahlian Penilaian adalah proses pengukuran dan
masing-masing anggota untuk mencapai pembandingan hasil-hasil pekerjaan yang
tujuan. Pengorganisasian diukur melalui 5 telah dicapai dengan hasil-hasil yang
pernyataan sebagai berikut: seharusnya dicapai. Penilaian diukur melalui
1) Pembagian tugas sesuai dengan keahlian 4 pernyataan sebagai berikut :
masing-masing. 1) Ketua kelompok mengevaluasi setiap
2) Loyalitas setiap anggota dalam kelompok kegiatn yang dilakukan.
tani. 2) Kerja sama kelompok untuk mencapai
3) Keterlibatan setiap anggota dalam tujuan.
pengambilan keputusan. 3) Penyediaan fasilitas selama melakukan
4) Aturan yang dipakai dalam kelompok kegiatan.
ditaati sesuai dengan ketentuan. 4) Keberhasilan yang dicapai setiap anggota
5) Informasi yang diberikan dalam setiap dalam memajukan kelompok.
kegiatan kelompok selalu dijalankan.
c. Penggerakan (Motivating) Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada
Penggerakan ialah keseluruhan proses penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang
pemberian motif bekerja kepada para disajikan dalam bentuk tabel. Data yang
bawahan sedemikan rupa sehingga mereka dihasilkan dianalisis dengan menggunakan
mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya skala likert. Skala Likert (likert scale) adalah
tujuan organisasi dengan efisien dan teknik pengukuran sikap yang paling luas
ekonomis. Penggerakan diukur melalui 3 dalam penelitian. Dalam skala likert, maka
pernyataan sebagai berikut : variabel yang diukur dijabarkan menjadi
1) Memberikan semangat dan menumbuhkan indikator variabel. Kemudian indikator
motivasi sering dilakukan ketua kelompok. tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen berupa
2) Menumbuhkan kesadaran dan mengajak
pernyataan-pernyataan. Dalam Agri-
untuk selalu aktif dan berpartisipasi selalu
SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298,
dilakukan oleh sesama anggota kelompok
Volume 13 Nomor 3A, November 2017 :
maupun ketua kelompok.
259 - 270
3) Pelatihan dan bimbingan setiap anggota
263
agar dapat memenuhi ukuran pelaksanaan
d. Pengawasan (Controlling)
penelitian ini di susun 18 pertanyaan dengan Angka 60% - 80% = Baik
total responden 25 orang. Jawaban setiap Angka 80% - 100% = Sangat Baik
instrument yang menggunakan skala likert Gambar 2. Interpretasi Skor Penerapan
diberi skor 1-5, untuk membantu analisa data Fungsi Manajemen
digunakan skor, Sangat Baik (skor 5) , Baik HASIL DAN PEMBAHASAN
(skor 4) , Cukup baik (skor 3) , Buruk (skor Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2) , Sangat Buruk (skor 1). Desa Tewasen merupakan salah satu
Memperoleh nilai total masing-masing desa yang terletak di Kecamatan Amurang
variable adalah dengan menjumlahkan nilai- Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Desa ini
nilai dari item pernyataan dan kemudian berdiri pada tanggal 25 Januari 1750 dan
dibagi dengan jumlah item pernyataan. Nilai sudah dipimpin lebih dari 23 Kepala
variabel tersebut digolongkan dalam Desa/Hukum Tua dan terdiri dari 8 Jaga
beberapa kategori yang didasarkan pada yang masing-masing dipimpin oleh kepala
skala likert. Riduwan (2012). jaga. Luas wilayah Desa Tewasen terdiri dari
Dengan cara perhitungan skor masingmasing pemukiman 2080 ha dan Ladang 19 ha. Saat
pernyataan : ini Desa Tewasen dipimpin oleh Bpk. Janjte
Jumlah skor tiap kriteria = capaian skor X Masinambow sebagai Kepala Desa/Hukum
jumlah responden. Tua. Jumlah penduduk 1437 jiwa yang
Skor 5 = 5 X 25 =125 terdiri dari laki-laki 723 jiwa dan perempuan
Skor 4 = 4 X 25 =100 714 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 476
Skor 3 = 3 X 25 = 75 KK. Desa Tewasen berbatasan dengan :
Skor 2 = 2 X 25 = 50 - Sebelah Utara dengan Desa Kapitu
Skor 1 = 1 X 25 = 25 - Sebelah Timur dengan Desa Elusan
Jumlah skor ideal untuk setiap pertanyaan - Sebelah Selatan Desa Pondos
(skor tertinggi) = 125 - Sebelah Barat Desa Tawaang
Jumlah skor terendah = 25
Dengan interpretasi nilai : Penduduk asli desa Tewasen berasal dari
Gambar 1. Interpretasi Nilai Jumlah Skor suku Minahasa dan 100 % beragama kristen
Tiap Kriteria Pernyataan Cara perhitungan Penerapan Fungsi Manajemen pada
skor keseluruhan untuk mengetahui fungsi Kelompok Tani ......................(Kivry
penerapan manajemen dalam kelompok tani : Salmon, Jenny Baroleh, Juliana Mandei
Jumlah skor seluruh kriterium = capaian 264
jumlah skor x jumlah responden
Untuk :
Skor 5 = 5 X 25 X 18 = 2250
Skor 4 = 4 X 25 X 18 = 1800
Skor 3 = 3 X 25 X 18 = 1350
Skor 2 = 2 X 25 X 18 = 900
Skor 1 = 1 X 25 X 18 = 450
Jumlah skor ideal untuk keseluruhan
pernyataan = 2250 (tertinggi)
Jumlah skor terendah = 450 (terendah)
Dengan interpretasi nilai :
x
x
x
x
x
Tingkat penerapan fungsi manajemen
Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data
= x100%
Jumlah Skor Ideal (Tertinggi)
Dengan interpretasi nilai :
Angka 0% - 20% = Sangat Buruk
Angka 20% - 40% = Buruk
Angka 40% - 60% = Cukup Baik
dengan denominasi Protestan, Adven, dan Pantekosta. Tanaman yang diusahakan oleh
penduduk desa ini yaitu tanaman kelapa, hortikultura dan buah-buahan.
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk Desa Tewasen, berdasarkan Tabel 1, tingkat
pendidikan paling banyak adalah SMA/SMK sebanyak 382 jiwa (26,58%), diikuti dengan SD
sebanyak 364 jiwa (25,33%), selanjutnya SMP sebanyak 298 jiwa (20,74%), Perguruan
Tinggi sebanyak 170, TK sebanyak 148 jiwa dan masih ada penduduk yang tidak sekolah
sebanyak 75 jiwa.
Tabel Tingkat Jumlah Persent
1. Pendidi Pendud ase (%)
Tingka kan uk
t (Jiwa)
Pendid
ikan
Pendu
duk
Desa
Tewase
n No.
1. Tidak 75 5,23
Sekolah
2. TK 148 10,29
3. Sekolah 364 25,33
Dasar
(SD)
4. SMP 298 20,74
5. SMA 382 26,58
6. Perguru 170 11,83
an
Tinggi
1437 100,00
2. 1. Fungsi perencanaan

Perencanaan adalah hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan,

menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam

terhadap semua faktor yang terlibat dan diarahkan kepada sasaran secara khusus.

(Firdaus, 2007).

Sesuai dengan definisi perencanaan di atas, maka tujuan pendirian usaha adalah
untuk merencanakan usahatani tersebut dan menciptakan lapangan pekerjaan

bagi warga sekitar.

2. Fungsi pengorganisasian

Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian

meliputi usaha-usaha untuk : menetapkan struktur, menentukan pekerjaan yang

harus dilaksanakan, memilih menekankan dan melatih karyawan, merumuskan

garis kegiatan, serta membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi dan

kemudian menunjuk stafnya.

Semua bisnis pasti memiliki struktur organisasi. Dengan adanya pengorganisasian


maka suatu badan usaha

mampu berjalan dengan baik dan mampu memaksimalisasi pencapaian tujuan.

3. Fungsi pengarahan

Acctuating (pengarahan) merupakan proses mengelola aktivitas harian

(day to day activities) dan memelihara organisasi berfungsi sebagaimana

mestinya. Pengarahan terhadap karyawan merupakan fungsi penting manajemen.

Pengarahan ditujukan untuk menentukan kewajiban dan tanggung jawab,

menetapkan hasil yang harus dicapai, mendelegasikan wewenang yang

diperlukan, menciptakan hasrat untuk berhasil dan mengawasi agar pekerjaan

benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya. Jadi pengarahan meliputi usaha


untuk memimpin, menyelia atau mengawasi, memotivasi, mendelegasikan dan
menilai

4. Fungsi pengkoordinasian

Koordinasi merupakan upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan

tindakan-tindakan sekelompok manusia. Agar koordinasi berlangsung dengan

baik, maka semua unsur karyawan agar memahami program, rencana, kebijakan,

prosedur, dan praktek yang harus dilakukan, terciptanya arus informasi, iklim
pencapaian keberhasilan dan terbinanya hubungan antar karyawan dan sikap yang

mengarah kepada masa depan.

5. Fungsi pengendalian

Salah satu tujuan pengendalian adalah untuk menilai kemajuan yang

telah dicapai terhadap tujuan dan sasaran organisasi. Melalui sistem informasi

tertentu dilakukan monitor guna meyakinkan apakah proses sudah selaras dengan

rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, apabila belum maka

dilakukan peringatan sehingga dapat dilakukan tindakan pemulihan.

6. Fungsi pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi terakhir dalam suatu organisasi, yang

mana kegiatan ini berfungsi sebagai alat ukur seberapa jauh hasil yang telah di

dapatkan. Ukuran keberhasilannya dapat dilihat dari perkiraan análisis finansial

usaha agribisnis yang dijalankan.

Semua fungsi manajemen itu digunakan untuk mengelola empat bidang

terpenting dari pengelolaan usaha agribisnis, yaitu manajemen dan perencanaan

keuangan, pemasaran dan penjualan, produksi dan operasi serta personalia atau

SDM.

Anda mungkin juga menyukai