Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP EKONOMI

PRODUKSI PERTANIAN

Penulis: Prof. Dr. Ir. Masyhuri


IV. PRINSIP EKONOMI PRODUKSI
PERTANIAN
4.1 Usahatani
 Usahatani adalah suatu tempat atau bagian dari permukaan
bumi tempat pertanian diselenggarakan oleh seorang petani
tertentu sebagai seorang pemilik / penyakap ataupun manager
yang digaji. Usahatani dapat berupa usaha bercocok tanam atau
memelihara ternak (Mosher 1966)
 Untuk menghitung perolehan usahatani digunakan konsep
keuntungan dan pendapatan petani.
 Laba = penerimaan – semua biaya yang diperhitungkan (termasuk
tenaga kerja keluarga, penyusutan, dll.)
 Pendapatan petani = penerimaan – biaya kas yang dikeluarkan
(tidak termasuk nilai biaya keluarga, penyusutan, dll.)

4.2. Fungsi produksi pertanian


 Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menghubungkan
antara produksi yang dihasilkan dengan faktor produksi.
Y = f(X1, X2,...Xn). Bila faktor produksinya satu Y=f(X) bisa
digambarkan dalam grafik sbb.:
 Fungsi Produksi Neoklasik
 Suatu fungsi produksi yg menggambarkan hubungan antara input
dan output, mulai dari tanpa input lalu ditambah sampai
jumlahnya banyak, outputnya akan naik dg tingkat kenaikan yg
semakin meningkat, sampai titik tertentu (ttk belok), kemudian
naik dg tingkat kenaikan yg semakin berkurang, produksi
mencapai maksimum dan lalu turun.
 Hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang
 Produksi marginal, produksi rata-rata.
 Elastisitas produksi

4.3. Efisiensi
 Efisiensi produksi berarti maksimisasi perbandingan output
dan input. Efisiensi teknis, output dan input diukur dengan unit
fisik. Ini terjadi pada Average Product (AP) maksimum. Pada saat
itu AP=MP (Marginal Product.) Efisiensi harga/ alokatif berarti
dicapai pada keuntungan maksimum. Ini dicapai pada saat nilai
produksi marginal (MVP) = harga input (v) atau MP = v/p, dimana
p = harga output.
4.4. Optimasi
 Jika diketahui fungsi produksi dan harga, maka dapat dicari
tingkat input dan produksi optimal, artinya yang menghasilkan
keuntungan maksimal.
  = p y - v x
  maximum, bila d/dx = 0,
 dan d(d/dx)/dx < 0
 
 Contoh : fungsi produksi: y= 10X-X2 dan Y= 10X0,5, harga y (p)=
Rp 10/unit dan harga X (v)= Rp 6/unit. Berapa produksi
maksimal, input optimal, produksi optimal, dan laba maksimal ?

4.5. Pengaruh Teknologi Baru


 Teknologi akan meningkatkan produksi
 Contoh teknologi baru adalah teknomogi mekanis (pemakaian
traktor); teknologi kimia (pupuk, pestisida); teknologi biologi
(bibit hibrida, penggunaan legin, dll.)
Gambar : Pengaruh teknologi terhadap produksi
4.6 Fungsi Permintaan Input
4.7 Fungsi Biaya
 Biaya = biaya variabel dan biaya tetap

= BV + BT
= f(Q) + BT
 Jangka waktu
 LR= long run = jangka panjang
 SR= short run =jangka pendek
 VSR= very short run= jangka sangat pendek
 AC = average cost =biaya rata-rata
 AVC = average variable cost = biaya variabel rata-rata
 MC = marginal cost = biaya marginal
 Dalam gambar:
 AC slope garis dari titik o ke fungsi biaya
 AVC=slope garis dari titik o ke fungsi biaya variabel
 MC= slope garis singgung fungsi biaya
4.8 Fungsi Penawaran Produk
 Kurva MC diatas AVC minimum= kurva supply
 Laba maksimum dicapai pada saat MC = p, persamaan ini
menghasilkan persamaan penawaran, dimana Qs=f(P).

4.9 Fungsi Produksi dengan 2 atau Lebih Input


 Variabel : isoquant, expantion path, isocline, ridgeline,
pseudoscale
line
 Isoquant : garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi
penggunaan input X1 dan X2 yang
menghasilkan
jumlah produksi yang sama.
 MRTSx1x2 = besarnya input X2 yang harus dikurangi, bila X1
ditambah i unit agar produksinya masih tetap.
 Isocost : garis yang menghubungkan kombinasi input X1 dan X2
yang bernilai biaya yang sama.

Anda mungkin juga menyukai