MISI KEDEPAN
A. TARGET
Terciptanya kondisi sektor pertanian yang tertata secara dinamis dan berkesinambungan,
antara lain :
a. Jangka Pendek
- Melakukan penataan pertanian rakyat menjadi “Kawasan Industri Peternakan dan
Perikanan “ dengan memberdayakan kelompok-kelompok ternak yang ada dan
mengorganisir petani peternak yang belum menjadi anggota kelompok ternak.
- Memberikan konsultasi dan pelayanan dalam bidang Kesehatan Hewan, Inseminasi
Buatan ( IB ) serta konsultasi dalam hal teknologi dan manajemen usaha peternakan.
b. Jangka Menengah
- Mengoptimalkan pembentukan “ Kawasan Industri Peternakan dan Perikanan “ dengan
menguasai semua kegiatan usaha mulai dari tingkat budidaya sampai pemasaran.
- Menjalin kerjasama dengan Rumah Potong Hewan dan pasar-pasar potensial lainnya
untuk mendapatkan harga yang lebih layak sehingga akan lebih menguntungkan bagi
petani peternak.
c. Jangka Panjang
- Merealisasikan konsep MIX FARMING terutama yang berkaitan langsung dengan
bidang pertanian dan unsur penunjang dalam system pertanian terpadu, setelah
terbentuknya “ Kawasan Industri Berbasis Pertanian Terpadu”
A. PRODUKTIVITAS PETANI GUREM
1. Penanaman Padi
Produksi 1 Ton/100 Ru dengan Harga Patokan Gabah Rp 250,-/kg
Nilai produksi Rp 2.500.000,00
Biaya Produksi Rp 1.000.000,00
Masa Produksi 4 Bulan
Penghasilan Rata-rata per bulan = 2.500.000 /4 = Rp 375.000,00
2. Penanaman Jagung
Produksi 1,2 Ton/100 Ru
Nilai produksi Rp 1.600/kg x 1200 kg = Rp 1.920.000,00
Biaya Produksi Rp 800.000,00
Masa Produksi 4 Bulan
Penghasilan Rata-rata per bulan = 1.120.000 /4 = Rp 280.000,00
d. Kelayakan Usaha
BEP Harga Produksi = Total Biaya/Total Produksi = 6.215.000 / 500 = 12.430
BEP (Break Even Point = titik impas) tercapai bila dijual dengan harga Rp 12.430/kg
b. Estimasi Pendapatan
5 Bulan Pemeliharaan :
- Hasil Penggemukan : Rp 500.000/bulan x 4 = Rp 2.000.000
- Kotoran Basah/kering : 20 atau (8 kg/hari x Rp 400 x 30 hari) = 96.000
- Air Kencing : 6 liter x Rp 1500 x 30 hari = Rp 270.000 +
= Rp 2.366.000 x 5 bulan = Rp 11.830.000
Kandang 6 x 12 materi glugu/batang kelapa, papan alas kayu mahoni + perlatan, dengan
isian kandang :
- 2 Ekor pejantan x 2.500.000 /ekor = Rp 5.000.000
- 20 Ekor Betina (siap kawin) x 1.500.000 /ekor = Rp 30.000.000 + = Rp 35.000.000
b. Estimasi Pendapatan
o Hasil Produksi Susu : Kambing Produktif yang diambil 12 ekor setelah melahirkan
dipisah
Masa Laktasi ( masa keluarnya susu ) dan Kondisi setelah dipisah ( bulan 5 dikawinkan )
Dalam 1 tahun bisa diambil susu max 8 -10 bulan : 8 bulan x 30 hari = 240 hari x 1 liter
Produktifitas : 12 ekor x 240 liter = 2.880 liter
= 2.880 liter x Rp 25.000 = 72.000.000
o Hasil Reproduksi Ternak :
18 Ekor anak kambing @ Rp 1.000.000,- = 18 x Rp 1.000.000,- = 18.800.000 +
= 90.000.000
d. Kelayakan Usaha
BEP Harga Produksi = Total Biaya / Total Produksi = 38.192.000 / 22 = Rp 1.736.000
BEP ( Break Even Point = titik impas ) tercapai bila dijual dengan harga Rp
1.736.000/ekor
b. Estimasi Pendapatan
Hasil : 400 x 4 kg x Rp 8.000 = Rp 12.800.000
d. Kelayakan Usaha
BEP Harga Produksi = Total Biaya/Total Produksi = 2.740.000 / 1600 kg = Rp 6287,5
BEP (Break Even Point = titik impas) tercapai bila dijual dengan harga Rp 6287,5/kg