Anda di halaman 1dari 99

EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN

Pendahuluan

1. Ekonomi Produksi Pertanian


Ekonomi produksi pertanian memperhatikan teori ekonomi
yang berhubungan dengan produsen komoditas pertanian
Beberapa perhatian utama dalam ekonomi produksi
pertanian :
Tujuan dan sasaran manajer usahatani
Beberapa alternatif tujuan usahatani :
1. memaksimalkan keuntungan
2. memaksimalkan pendapatan petani
3. memaksimalkan pendapatan manajer
4. memaksimalkan lahan yang dikuasai
5. meminimalkan hutang
6. memiliki peralatan modern
Pilihan output yang dihasilkan
. pilihan output yang akan dihasilkan misalnya : padi,
jagung, kedelai, kelapa, kakao, sayuran
Alokasi sumberdaya di antara output
. jumlah pupuk yang akan digunakan, tenaga kerja yang
akan dialokasikan pada masing-masing usahatani
Asumsi resiko dan ketidakpastian
dalam kehidupan kita sering dihadapkan pada lingkungan
yang beresiko dan ketidakpastian
.. Lingkungan yang beresiko adalah lingkungan yang
berubah-ubah dengan tingkat kemungkinan tertentu
.. Lingkungan ketidakpastian adalah lingkungan yang
berubah-ubah dengan tingkat kemungkinan yang tidak
diketahui
Dalam banyak analisa, sering diasumsikan lingkungannya
serba pasti sehingga mengabaikan adanya lingkungan yang
beresiko dan ketidakpastian
Seketika
hasil suatu perubahan selalu memerlukan waktu. Dalam
banyak analisa, proses perubahan ini sering tidak dibahas
sehinggga diasumsikan hasil perubahan terjadi seketika

Lingkungan ekonomi yang kompetitif


Struktur pasar dalam ilmu ekonomi : persaingan
sempurna, persaingan murni, persaingan monopolistik,
oligopoli dan monopoli
Dalam banyak analisa diasumsikan lingkungannya
kompetitif, yaitu persaingan murni dan sempurna
Asumsi Persaingan Murni
Jumlah pembeli dan penjual yang besar di dalam
industri
Price taker
Produknya homogen
Bebas masuk-keluar sumberdaya dan usaha

Persaingan Sempurna: sama dengan persaingan murni


tetapi semua variabel yang berhubungan dengan produsen
dan konsumen diketahui dengan pasti

Mengapa digunakan model persaingan murni.?


Karena struktur tersebut dapat digunakan sebagai
standar analisis : struktur persaingan murni merupakan
struktur pasar yang paling efisien, dan mayoritas usaha
pertanian mendekati struktur pasar tersebut
II. PRODUKSI DENGAN 1 INPUT VARIABEL
2.1. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi menggambarkan hubungan teknis yang
dapat mentransformasikan input menjadi output
Fungsi tersebut ditulis dalam simbol matematis :
y = f(x)
y = output, x = input
. Fungsi produksi dapat dinyatakan dengan berbagai persamaan
matematis, grafik, dan tabel
. Dalam bentuk grafik :
Contoh 2. Persamaan: y = 10 + 3x - x2
dalam bentuk tabel :

x y
0 10
1 12
2 12
3 10
4 6
5 0
Dalam bentuk grafik
2.2 Input variabel dan tetap
Fungsi produksi y = f(x), y = output dan x = input,
menunjukan hubungan antara input x dan output y
. berarti tingkat penggunaan input bervariasi
(= input variabel), sedangkan input lain dianggap konstan
. Penulisan yang lebih jelas adalah :
y= f(x1/x2, x3 ....xn)
ada pembedaan antara x1 sebagai input variabel dan x2,
x3,...xn sebagai input tetap
Input variabel adalah input yang dapat dikendalikan
jumlah penggunaannya oleh manajer usahatani sehingga
petani mempunyai waktu untuk mengatur tingkat
penggunaannya.
Input tetap adalah input yang karena beberapa alasan
petani tidak dapat mengendalikan jumlahnya
Penggolongan dua input tersebut berhubungan juga dengan
konsep jangka waktu
Jangka waktu : jangka panjang, jangka menengah, jangka
pendek dan sangat pendek
Jangka waktu panjang : jangka waktu sedemikian
panjangnya sehingga manajer dapat mengubah-ubah
tingkat penggunaan semua input sehingga semua input
dapat diperlakukan sebagai input variabel
jangka waktu menengah : jangka waktu sedemikian
panjangnya sehingga sebagian besar input dapat
diperlakukan sebagai input variabel, sedangkan beberapa
input merupakan input tetap
jangka waktu pendek : jangka waktu sedemikian
pendeknya sehingga sebagian besar input merupakan
input tetap, hanya sebagian kecil input dapat
diperlakukan sebagai input variabel
jangka waktu sangat pendek : jangka waktu sedemikian
pendeknya sehingga semua variabel merupakan input
tetap
Sering jangka waktu menengah dan pendek dijadikan
satu pengertian ke dalam jangka pendek
Contoh input tetap : traktor, sprayer, cangkul, sabit, dan
gudang
. Contoh input variabel : tenaga kerja, pupuk, dan pestisida

2.3 the Law of Diminishing Returns


The law of diminishing returns (hukum kenaikan hasil
yang semakin berkurang) adalah suatu kaidah yang
menyatakan bahwa jika input ditambah maka produksinya
juga bertambah, dan bila ditambahkan terus maka setelah
melewati titik tertentu kenaikan hasil sebagai akibat
kenaikan penggunaan input akan semakin berkurang
Pada fungsi produksi neoklasik, bagian yang mengikuti
hukum ini adalah setelah melewati titik belok (inflection
point)
Bila dikaitkan dengan produksi fisik marginal, hukum ini
menunjukkan MPP (marginal physical product = produksi
fisik marjinal) yang menurun atau dalam kurva ditunjukkan
slope garis singgung fungsi produksi yang menurun
Constant rate : y = 2x, tidak mengikuti LDR
Increasing rate : y = 2x2, tidak mengikuti LDR
Decreasing rate : y = 2x0,5, mengikuti LDR

2.4 Produksi Fisik Marginal =PFM (marginal physical


production = MPP) dan produksi rata-rata =PFR
(Average Physical Production = APP)
Produksi fisik marginal (PFM) adalah besarnya
perubahan output sebagai akibat tambahan 1 unit input
Produksi fisik rata-rata (PFR) adalah perbandingan antara
output dengan input atau besarnya produksi per unit input
2.5 Fungsi Produksi Neoklasik
Fungsi produksi neoklasik menggambarkan hubungan
antara input dengan produksi yang mengikuti kurva S
Pada waktu input sama dengan nol maka produksi juga sama
dengan nol
Bila inputnya ditambah maka produksi mengalami kenaikan
dengan tingkat kenaikan yang semakin bertambah, sampai
titik tertentu yang disebut titik belok
Setelah titik itu bila input ditambah lagi maka produksi akan
meningkat dengan tingkat kenaikan yang semakin berkurang
sampai titik maksimum dan kemudian produksinya berkurang
Dalam fungsi tersebut ada bagian yang naik dengan tingkat
kenaikan yang semakin tinggi (inceasing at an increasing
rate), ada yang naik dengan tingkat kenaikan yang semakin
berkurang (inceasing at a decreasing rate), ada yang
menurun (decreasing)
Dilihat dari PFM/MPP, ada yang MPP positif dan naik, MPP
positif dan turun dan MPP negatif dan turun
Dilihat dari APP, APP naik sampai maksimum lalu turun,
mendekati sumbu X. Pada saat APP maksimum, APP=MPP
Dilihat dari derivatif ada yang f1>0, f2>0, f3>0; f1>0, f2>0,
f3<0; dan f1>0, f2>0 dan f3<0
f1 = MPP, f2 = slope MPP, f3= curvature MPP
Keadaan tersebut bisa digambarkan sebagai berikut :
2.6 Elastisitas produksi
Elastisitas produksi adalah suatu perbandingan antara
persentase perubahan output dengan persentase perubahan
input
Ketika tingkat penggunaan input berubah
Ep = [(y y)/y]/[(x x)/x]
= [Y/Y] / [X/X]
= [Y/X] / [Y/X]
= PFM / PFR = MPP/APP
2.7 Elastisitas produksi dalam fungsi produksi neoklasik
Pada kurva fungsi produksi dapat dibagi menjadi 3 daerah, yaitu
daerah 1 : elastisitas produksi Ep 1
daerah 2 : 0 < Ep < 1, dan
daerah 3 : Ep < 0 (negatif)
antara daerah 1 dan 2 dibatasi titik APP (PFR) maksimum
antara daerah 2 dan 3 dibatasi titik MPP (PFM) = 0 atau titik
produksi maksimum
III. MAKSIMISASI KEUNTUNGAN
Total Physical Product (TPP) dan Total Value of the Product
(TVP)
Fungsi produksi : y = f(x), y= produksi dan x = input,
harga produk = p, dan harga input = v
TPP = y
TVP = p y
Total factor cost = total resource cost = total variable
input cost :
TRC = v x
Keuntungan :
= TVP TFC
(TVP = total value product, TFC = total factor cost atau
TIC = total input cost)
= p y v x-k
Syarat keuntungan maksimum :
1) turunan pertama fungsi kuntungan terhadap input
sama dengan nol
2) turunan kedua fungsi keuntungan terhadap input
negatif
Syarat pertama berarti : VMP = MIC
(VMP = value of marginal product, dan MIC = marginal
input cost)
Syarat kedua berarti : slope VMP < slope MIC
. Karena slope MIC sama dengan nol, berarti slope VMP
negatif
= p y v x-k
1) d / dx = py/dx - dvx/dx-0
dpy / dx = dvx/dx = v
VMP = MIC(=MRC) = v
2) d2/dx2<0
Hubungan Gambar 1, 2, dan 3

No x Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

1 A [vx-py]max L min NPM = v,d(NPM)/dx>0

2 B py=vx L=0 NPR = v

3 C Titik belok - NPM max

4 D Slope f np max - NPR max

5 E [py-vx] max L max NPM = v, dNPM/dx<0

6 F Produksi max - NPM = 0

7 G py=vx L =0 NPR = v
Contoh :
y = 0,75 x + 0,0042 x2 0,000023 x3
dy/dx = 0,75 + 0,0084 x 0,000069 x2
MPP pada x = 180 adalah 0,75 + 0,0084 (180) 0,000069
(180)2 = 0,0264
Jika harga output Rp 4000/kg dan harga input Rp 150/kg,
maka laba maksimum tercapai bila MPP = 0,15/4
Hitung input optimal, produksi optimal, laba maksimal, dan
produksi maksimal...!
Laba max, bila MPP = v/p
dy/dx = 0,75 + 0,0084 x 0,000069 x2 = 15/400
300 + 3,36X 0,0276X2 = 15
285 + 3,36X 0,0276X2 = 0
X = 179,34

Produksi optimal = 0,75 x + 0,0042 x2 0,000023 x3


= 136,923

Laba maksimum = py-vx= 4000(136,923) 150(179,34)


=520.791

Produksi maksimum, bila MPP = 0


dy/dx = 0,75 + 0,0084 x 0,000069 x2= 0
= 7500 + 84 x 0,69x2 = 0
x = 181,169
Produksi maksimum = 0,75 x + 0,0042 x2 0,000023 x3
=136,96
---------------------------------------------------------------------

Imputed value of an additional unit of an input = VMP/MFC


Profit max if foc : VMP/MFC=1
SOC : d(d /dX)/dX<0 atau
dVMP/dx<0
Syarat perlu dan kecukupan
Syarat perlu : turunan 1 =0
Syarat kecukupan :
Tiga tahap fungsi produksi
Tahap I : Ep>1
Tahap II : 1>Ep>0
Tahap III : Ep<0
FUNGSI PERMINTAAN INPUT
Kondisi laba maksimal, bila NPM = harga input
Bila harga input berubah maka tingkat penggunaan input
berubah untuk menyesuaikan kondisi NPM = harga input
Tetapi bila NPM = harga input terjadi pada NPR rata-rata
maksimum, nilai keuntungan sama dengan nol, dan
bila NPM=v terjadi diatas NPR maksimum maka labanya
negatif
Dengan demikian NPR maksimum merupakan harga input
tertinggi yang masih diterima produsen, dan Kurva NPM
dibawah NPR maksimum merupakan kurva demand input
Bila fungsi produksi : y= AX, cari fungsi permintaan input
X!

Jawab:
keuntungan maksimum, bila NPM = v
pAX-1 = v
X-1 = v/pA
X = [v/pA] 1/(-1) --> persamaan fungsi permintaan
input X
x=f(v,p,)
IV. FUNGSI BIAYA
4.1 Pengertian
Fungsi biaya merupakan suatu fungsi hubungan antara
biaya yang dikeluarkan dengan output yang dihasilkan
C = f (y)
Fungsi tersebut, diperoleh dari fungsi biaya input :
VC = vx,
x diisi dengan fungsi produksi inverse
Fungsi biaya terdiri dari fungsi biaya variabel dan biaya
tetap
Fungsi biaya variabel adalah fungsi biaya yang bervariasi
tergantung dari tingkat produksi yang dihasilkan
Fungsi biaya tetap adalah fungsi biaya yang besarnya tetap
berapapun produksi yang dihasilkan
Contoh biaya variabel : biaya pembelian pupuk, pestisida,
bibit
Contoh biaya tetap : berhubungan dengan barang/alat tahan
lama yang tidak habis dalam satu kali proses produksi
misalnya pembelian traktor, pendirian bangunan
Pembagian biaya menjadi biaya tetap dan variabel
sebenarnya berhubungan dengan jangka waktu
yang dipergunakan
Bila jangka waktu yang digunakan adalah jangka lama,
berarti semua biaya dapat diperlakukan sebagai biaya
variabel karena manajer mempunyai waktu cukup untuk
mengendalikan jumlah semua input, baik input yang
habis pakai dalam satu proses produksi maupun input
yang tahan lama
Bila jangka waktunya sangat pendek maka manajer tidak
mempunyai waktu lagi untuk mengendalikan jumlah
penggunaan input, sehingga semua input merupakan
input tetap. Ini terjadi misalnya sewaktu tanaman sudah
menjelang panen, sehingga tidak ada lagi input yang bisa
ditambahkan atau dikurangi.
Antara dua jangka waktu itu terdapat jangka waktu
menengah dan jangka pendek
Jangka waktu menengah berarti suatu jangka waktu
sedemikian lamanya sehingga sebagian besar input dapat
diperlakukan sebagai input variabel dan sebagian kecil input
lainnya sebagai input tetap
Dengan demikian sebagian besar merupakan biaya variabel dan
hanya sebagian kecil merupakan biaya tetap
Jangka pendek merupakan jangka sedemikian lamanya
sehingga sebagian besar input merupakan biaya tetap dan
beberapa input lainnya merupakan biaya variabel
Dalam kontek praktis, jangka waktu menengah dan pendek
sering dijadikan satu, yaitu jangka pendek, karena
mengalami kesulitan dalam membedakan jumlah input
tetap dan variabel
Kemudian jangka pendek diartikan sebagai jangka waktu
sedemikian pendeknya sehingga beberapa input dapat
merupakan input tetap dan lainnya merupakan input
variabel
Hubungan antara biaya rata-rata jangka pendek dan
biaya rata-rata jangka panjang
Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan
menjelaskan kedudukan biaya rata-rata jangka panjang atau
long run average cost (LRAC) dan biaya rata-rata jangka
pendek atau short run average cost (SRAC) dan biaya
marginal jangka pendek atau short run marginal cost (SRMC)

Gambar LRAC (long run average cost), SRAC (short run average cost) dan SRMC (short run marginal
cost)
Biaya produksi dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan
biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung dari
produksi yang dihasilkan, sehingga merupakan fungsi dari
produksi :
VC = f(y),
VC = variable cost, y= produksi yang dihasilkan
Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tetap, tidak
tergantung dari produksi yang dihasilkan :
FC = k,
FC = fixed cost, k = konstan
Total biaya atau total cost (TC) sama dengan biaya variabel
ditambah biaya tetap :
TC = VC + FC
TC = f(y) + k
Average variable cost (AVC) atau biaya variabel rata-rata
adalah biaya variabel per unit produksi :
AVC = VC/y = g(y)/y
Average fixed cost (AFC) atau biaya tetap rata-rata adalah
biaya tetap per unit produksi :
AFC = FC/y = k/y
Average cost (AC) atau biaya rata-rata adalah biaya per unit
produksi :
AC = TC/y
AC = AVC + AFC
TC/y = VC/y + FC/y
Marginal cost (MC) atau biaya marginal adalah perubahan
biaya per satu unit biaya output :
MC = dTC/dy = dVC/dy
Hubungan antara fungsi biaya, biaya rata-rata dan biaya
tetap serta marginal cost, average cost dan average
variabel cost dan average fixed cost adalah sebagai
berikut :

Gambar Biaya Rata-rata, Biaya Marjinal, Biaya Total


4.2 Maximisasi laba
= TR TC
Syarat pertama:
d /dy = dTR/dy dTC/dy = 0
MR MC = 0
MR = MC
Syarat kedua:
dMR/dY < dMC/dY
pada pasar persaingan murni, dMR/dY = o, jadi:
0< dMC/dY atau dMC/dY > 0 atau slope MC positif
Kurva hubungan antara TR, TC di satu sisi dan kurva
keuntungan di sisi kedua serta kurva MR, MC, AC, AVC di
sisi ketiga sebagai berikut :
Gambar. Total Penerimaan, biaya total, keuntungan, Biaya rata-rata, dan biaya marjinal
4.3 Dualitas Fungsi Produksi dan Biaya
Antara fungsi biaya (variabel) dengan fungsi produksi
ada kaitan/hubungan
Hubungan semacam ini sering disebut dengan dualitas
Bentuk kurva biaya variabel berhubungan dengan bentuk
fungsi produksi, sering dikatakan bahwa bentuk fungsi
biaya merupakan cermin dari fungsi produksi
Bila dalam fungsi produksi berlaku kenaikan hasil yang
semakin berkurang, keadaan ini bersesuaian dengan
kenaikan biaya yang semakin bertambah.
Ada hubungan antara APP dengan AVC : AVC = v/APP,
demikian juga antara MPP dengan MC : MC = v/MPP
Fungsi biaya merupakan fungsi inverse dari fungsi produksi
Fungsi produksi y = 2x, maka fungsi biaya variabel adalah x
= y/2
Gambar hubungan antara fungsi produksi dengan fungsi
biaya variabel sebagai berikut :
Fun gs i Bi aya s eba gai Inv ers e d ar i Fu ngs i Pr od uks i
Fungsi Supply
adalah fungsi yang merupakan hubungan antara jumlah
produk yang ditawarkan dengan harga produk
Fungsi ini diturunkan dari fungsi biaya, dimana kurva supply
merupakan kurva marginal cost di atas kurva average variabel
cost minimum
Misal fungsi produksi y = Axb
X = (y/A)1/b
Fungsi biaya input variable
vx v( y / A)1 / b
BV vA 1 / b y 1 / b
Biaya marjinal = biaya variabel marjinal = dBV/dy
(1 / b)vA 1 / b y 1 / b 1
Pada keuntungan maksimal, biaya marjinal = penerimaan
marjinal = p, akan mendapatkan persamaan/fungsi
penawaran produk
1 / b 1 / b 1
(1 / b)vA y p
y (1b ) / b pbv 1 A1 / b
y ( pbv 1 A1 / b ) b /(1b )
Y=(p,v,) fungsi penawaran produk
Soal: fungsi produksi Y=6X0,5 , cari persamaan fungsi
penawaran produk.
Soal
1. diketahui fungsi produksi : y = 10x0,4
a. cari fungsi demand input
b. cari fungsi biaya
c. cari fungsi supply
2. Bila p=$10 unit, v= $4/unit, berapa input
optimal, output optimal dan laba
maksimum.
3. Hal 80 no 8
4. Hal 39 no 5
Soal
diketahui fungsi produksi : y = 10x0,4
a. cari fungsi demand input
b. cari fungsi biaya
c. cari fungsi supply
---------------------------------------------------------------------

V. PRODUKSI DENGAN DUA INPUT


Y = F (X1, X2)
Y = produksi jagung per hektar
X1 = pupuk urea
X2 = pupuk fosfat
Isoquant adalah suatu garis yang menghubungkan
kombinasi input yang menghasilkan produksi yang sama.
Y0 = f(X1, X2) atau
X2 = g(Y0, X1)

Ilustrasi Diminishing MRSx1x2


Tingkat substitusi teknis marginal (marginal rate of
technical substitution) x1x2 disingkat MRTSX1X2 adalah
banyaknya input X2 yang harus dikurangi bila input X1
ditambah satu satuan yang masih menghasilkan tingkat
produksi yang sama
MRTSX1X2 = dX2/dX1
MRTSX2X1 = dX1/dX2 = 1/ MRTSX1X2
Ridgeline : adalah suatu garis yang menghubungkan
kombinasi tingkat penggunaan input pada berbagai isoquant
yang mempunyai slope sama dengan nol atau tak
terhingga, atau
merupakan suatu garis yang menghubungkan kombinasi
input x1 dan x2 yang menghasilkan produksi maksimum
pada berbagai tingkat penggunaan input X2
Y = f(X1, X2)
dY = f1dX1 + f2dX2
dY = MPP1dX1 + MPP2dX2 = 0
MPPX2 dX2 = -MPPX1dX1
dX2/dX1 = - MPPX1/MPPX2

contoh:
1) fungsi produksi Y=X10,5X20,5
MPPX1=0,5X1-0,5X20,5
MPPX2=0,5X10,5X2-0,5
MRSX1X2=-MPPX1/MPPX2=-X2/X1
2) Y= X10,5+X20,5

. Istilah dan topik yang harus dikuasai :


6. Maksimisasi fungsi
1] tanpa kendala
Maksimisasi produksi
Y = f(x1,x2)
Y max, bila f1=0, f2=0
H1<0, f11<0
f11 f12
0 f11 f 22 f 21 f12 0
H2>0, f 21 f 22

Maksimisasi keuntungan
=py-v1x1-v2x2
max, bila 1=pf1-v1=0 atau pf1=v1 pf1 /v1=1
2=pf2-v2=0 atau pf2=v2pf2/v2=1
K=1
2. H1<0
H2>0
H1 11 pf11 0

11 12 pf11 pf12
H 22 pf11 ( pf 22 ) pf 21 ( pf12 ) 0
21 22 pf 21 pf 22

Contoh :
Y=10X1-X12+10X2-X22
P=10, v1=2, v2=4
Produksi maksimum, bila
f1=0, 10-2X1=0,10=2X1, X1=5
f2=0, 10-2X2=0, 10=2X2,X2=5
H1=f11=-2<0
f22=-2, f12=f21=0
H2=4>0, memenuhi produksi maks
Ymax= 10(5)-52+10(5)-52=50-25+50-25=50
max, bila 1=0, 2=0
dan H1<0, H2>0
=10(10X1-X12+10X2-X22)-2X1-4X2
=100X1-10X12+100X2-10X22-2X1-4X2
1=100-20X1-2=0, 98=20X1,X1=98/20=4,9
2=100-20X2-4=0,96=20X2,X2=96/20=4,8
H1=10(f11)=10(-2)=-20<0
H1= 11=-20<0
22= d2/dX2=-20
H2=100f11f22-100f12f21=100(-2)(-2)-100(0)(0)=400>0
H2= 1122- 1221=(-20)(-20)-0=400>0
Keduanya memenuhi laba maksimum, sehingga
Input optimal X1=4,9 unit, X2=4,8 unit
Yopt= 10(4,9)-(4,9)2+10(4,8)-(4,8)2= 49,95 unit
max= 10(49,95)-2(4,9)-4(4,8)=470,5 unit
Soal
0, 4 0,3
Diketahui fungsi produksi Y 10 X 1 X 2
harga-harga p=10, v1=4, v2=6
Hitung produksi maksimum, input optimal, produksi optimal
dan laba maksimal
2] dengan kendala
budget constraint : C0=v1X1+v1X2
Isocline : adalah suatu garis yang menghubungkan
kombinasi input X1 dan x2 pada berbagai isoquant yang
mempunyai slope yang sama
Expantion path : adalah suatu garis yang menghubungkan
kombinasi input X1 dan X2 yang menghasilkan keuntungan
maksimum pada berbagai kendala biaya
Pseudoscale line : adalah suatu garis yang
menghubungkan kombinasi input X1 dan X2 pada berbagai
isoquant yang menghasilkan keuntungan maksimum pada
berbagai tingkat penggunaan input yang lain
Maksimisasi keuntungan dengan kendala:
max produksi dengan kendala biaya
max nilai produksi dengan kendala biaya
minimisasi biaya dengan target produksi tertentu
minimisasi biaya dengan target penerimaan tertentu
1. L = f(X1,X2)+(c0-V1X1-V2X2)
So1 : dL/dX1=f1-v1 =0
dL/dX2=f2-v2 =0
dL/d =c0-v1x1-v2x2=0
So2 :
L11 L12 L1 f11 f12 v1
H 2 L21 L22 L2 f 21 f 22 v2 f12 v1v2 f 21v1v2 f 22 v12 f11v22 0
L1 L 2 L v1 v2 0
2. L=pf(X1,X2)+(C0-v1X1-v2X2)
dL/dX1=0=pf1-v1pf1/v1==k
dL/dX2=0=pf2-v2pf2/v2==k
dL/d=0

bordered hessian determinant =


L11 L12 L1 pf11 pf12 v1
H 2 L21 L22 L2 pf 21 pf 22 v2
L1 L 2 L v1 v2 0

pf12 v1v2 pf 21v1v2 pf 22 v12 pf11v22 0


3. C = v1X1+v2X2+ (Y0-f(X1,X2))
dc/dX1=0
dc/dX2=0
dc/d=0
L11 L12 L1 f11 f12 f1
H 2 L21 L22 L2 f 21 f 22 f2
L 1 L 2 L f1 f2 0

f12 f1 f 2 f 21 f1v2 f 22 f12 f11 f 22 0

H2<0
4. C=v1X1+v2X2+ (R0-pf(X1,X2)
dC/dX1 =0=v1- pf1=0
dC/dX2=0=v2- pf2=0
dC/d =0=R0-pf(x1,x2)=0
L11 L12 L1 pf11 pf12 pf1
H 2 L21 L22 L2 pf 21 pf 22 pf 2
L 1 L 2 L pf1 pf 2 0

p 3 f12 f1 f 2 p 3 f 21 f1v2 p 3 f 22 f12 p 3 f11 f 22 0

H2<0
Soal
1) Diketahui fungsi produksi Y=10X1-X12+20X2-X22, harga
y=Rp 10/kg, harga X1=Rp 2/kg, harga X2=Rp 4/kg.
Berapa produksi maksimum, input optimal, produksi
optimal, dan laba maksimum ?
2) Diketahui fungsi produksi Y=10X1-X12+10X2-X22, harga
y=10, harga X1=2, harga X2=4 dana tersedia 20. Berapa
input optimal, produksi optimal, dan laba maksimum ?
3) diketahui fungsi produksi Y=10X10,4X20,2, harga gabah
(Y)=Rp 10 ribu/kg, harga pupuk (X1)=Rp 2 ribu/kg,
upah/harga tenaga kerja Rp 4000/jko, dana tersedia Rp
20 ribu. Berapa input optimal, produksi optimal dan laba
maksimal ?
4) Soal seperti no 2 tetapi tanpa kendala biaya. Berapa input
optimal, produksi optimal dan laba maksimal?
VIII. APLIKASI

Sewa, artinya penyewa harus menyediakan uang cash


untuk membayar uang sewa.
Jika keadaan keuangan penyewa terbatas, berarti akan
mengurangi dana untuk membeli input
(dana untuk membeli input berkurang)
akan mempengaruhi penggunaan input, kemudian
mempengaruhi produksi dan pendapatan penyewa
Jalau penyewanya kaya, atau dapat meminjam kredit ke
bank, tidak akan mengurangi ketersediaan dana sehingga
tidak mempengaruhi produksi yang dihasilkan
Pada kasus lain, mungkin penyewa adalah petani
profesional, sehingga manajemennya lebih baik
Pada kasus ini fungsi produksinya berbeda, mungkin
intersepnya lebih besar, mungkin koefisien regresinya
(fungsi produksi linear) atau koefisien pangkat (fungsi
produksi Cobb-Douglas) lebih besar
Sakap, artinya ada pembagian hasil dan pembebanan biaya
antara penyakap dan pemilik
Jika pembagian hasil dan pembebanan biaya secara proporsi
sama, maka tidak akan mempengaruhi input/output optimal
Jika pembagian hasil dan biaya tidak sama, maka akan
mempengaruhi tingkat input optimal masing-masing (pemilik
dan penyakap)
Akan mempengaruhi penggunaan input dan produksi, misal :
Pemilik mendapat bagian hasil r [penyakap mendapat (1-r)] dan
biaya yang dibebankan s [penyakap membayar (1-s)]
Bila r=s, input/output optimal pemilik dan penyakap sama
Bila r>s, maka input/output optimal pemilik > input/output optimal
penyakap
Bila r<s, maka input/output optimal pemilik< input/output optimal
penyakap
Keputusan mana yang diambil tergantung kekuatan pemilik dan
penyakap.
Alokasi lahan, berarti ada pembatasan lahan, sehingga
akan mempengaruhi penggunaan input yang lain.
Soal
1. Dengan fungsi produksi seperti di atas (nomor 1a), ada
penyakapan yaitu hasil dibagi dua, semua biaya ditanggung
penyakap. Berapa input dan produksi yang diinginkan a]
penyakap b] pemilik tanah? Bandingkan bila pembagian
hasil dan biaya sesuai dengan UUPBH 1960!
2. Dengan fungsi produksi seperti no 3, seorang petani
menyewa lahan usahatani menyebabkan dana untuk
membeli saprodi berkurang menjadi 15 unit. Apa
pengaruhnya terhadap penggunaan input dan produksi
usahatani?

Kunci:
1.a] x1=4,8 unit, x2=4,6 unit, Yopt=49,8 unit
1.b] x1= 5 unit, x2= 5 unit, Yopt= 50 unit
1.c] x1= 4,9 unit, x2= 4,8 unit, Yopt = 49,95 unit
2. x1=5, x2=1,25, Y=19,95, laba=184,5
IX. Economies of size

Economies of size, adalah suatu keadaan bila output diperluas


maka biaya rata-ratanya akan menurun
Alasan:
1. biaya tetap rata-rata menurun, selama belum mencapai
kapasitas maksimum dari alat tahan lama
2. biaya tetap yang terkandung dalam biaya variabel, biaya variabel
rata-ratanya menurun
Contoh biaya tempat/bungkus saprotan yang murah bila
volumenya lebih besar
3. adanya keuntungan pecuniary : praktek perdagangan yang bila
membeli dalam jumlah besar akan mendapat korting

. Diseconomies of size, adalah suatu keadaan bila output


diperluas akan meningkatkan biaya rata-rata
. Alasan:
1. karena kemampuan manajer terbatas, jika usahanya menjadi
besar sudah di luar kemampuan (span of control), sehingga
makin besar makin tidak efektif
2. makin besar usahanya makin tidak sesuai dengan struktur
persaingan murni
Makin besar pembelian input berarti makin besar
demand input sehingga harganya makin mahal

. Economies of scale, adalah suatu keadaan bila input


ditingkatkan secara proportional, maka outputnya akan
meningkat lebih tinggi daripada peningkatan inputnya
berarti makin besar output/usaha, makin rendah biaya
rata-ratanya
Tetapi berbeda dengan economic of scale, yang
peningkatan outputnya dilakukan dengan
meningkatkan semua input secara proporsional
Pada economic of size, peningkatan output dapat
dilaksanakan dengan meningkatkan 1 atau beberapa
atau semua input tanpa harus proporsional
Diseconomies of scale, adalah suatu keadaan bila input
ditingkatkan secara proportional, maka outputnya akan
meningkat lebih rendah daripada peningkatan inputnya

Jadi, antara economic of size dan economic of scale


terdapat persamaan dan perbedaan :
Persamaan : sama-sama meningkat output
Perbedaan : meningkatnya output pada economic of scale
dicapai melalui peningkatan input secara proporsional,
sedangkan pada economic of size, peningkatan output
tidak harus melalui peningkatan input secara proporsional

Demikian juga persamaan dan perbedaan antara


diseconomic of size dan diseconomic of scale
Fungsi Produksi Homogen, adalah suatu fungsi yang bisa
dikenali kelipatannya bila inputnya ditingkatkan secara
proporsional
Bila fungsi produksinya homogen, maka akan bisa dibedakan
return to scale-nya : apakah akan bersifat increasing return
to scale, constant return to scale atau decreasing return to
scale
Bila input ditingkatkan k kali, maka output meningkat kn
Bila n>1 : increasing return to scale, bila n=1 : constant
return to scale, bila n<1 : decreasing return to scale
Increasing Return to scale, bila derajad homogenitasnya lebih
besar daripada satu
bila input ditingkatkan k kali, maka output meningkat lebih besar
dari k kali atau kn, dengan n>1
Constant return to scale bila derajad homogenitasnya sama
dengan satu
Decreasing return to scale bila derajad homogenitasnya kurang
dari satu
Economies, Diseconomies, and Constant Returns to Scale Fungsi Produksi dengan Dua Input
Y=ax10,5x20,5--> homogen berderajad 1
Y=ax10,4x20,3homogen berderajad 0,7

Teori Euler : f1x1+f2x2=ny


MPPx1(x1)+MPPx2(x2)=ny
pMPPx1(x1)+pMPPx2(x2)=npy
VMPx1(x1)+VMPx2(x2)=nTR

Soal
Apakah fungsi produksi di bawah ini homogen? kalau ya
homogen berderajad berapa?
1. y=x12+x22+x1x2
2. y=10 x10,6x20,7
3. y= 50x1-x12+50x2-x22
4. y=x1+x2+x1x2
X. Fungsi-fungsi Produksi
Fungsi Produksi Cobb Douglas
Fungsi produksi Cobb Douglas asli :
Y=Ax1x21-
X1= labor
X2= capital
Karakteristik:
1. homogen berderajad 1
2. MPP menurun
3. fungsi ini dapat diubah menjadi persamaan linier :
log y= log A+ log x1 + (1-
)log x2
generalisasi:
y = Ax11 x2 2
. Karakteristik :
1. homogen
2. elastisitas produksi = koefisien pangkatnya
3. MPP dan APP tidak pernah bertemu
4. semua input harus digunakan untuk memproduksi
5. tidak ada output maksimum
6. hanya berada pada 1 fase fungsi produksi:
7. bila koefisien fungsi <1 akan ada titik max
keuntungan global
Spilman
Transcendental
CobbDouglas dengan elastisitas variabel
Generalized Power Production Function
Polinomial
Fungsi produksi Cobb-Douglas
Original
1
Y AX 1 X 2
Karakteristik :
1. jumlah kofisien pangkat = 1
2. masingmasing input bersifat diminishing marginal
physical product
3. dapat dijadikan persamaan linear dengan diubah menjadi
logaritma sehingga mudah diestimasi dengan OLS :
log Y= log A + log X1 +(1-)log X2

Tipe CD
Karakteristik :
1. homogen berderajad jumlah koefisien pangkat
2. elastisitas produksi masing-masing input = koefisien
pangkatnya
3. MPP dan APP tidak berpotongan
4. semua input harus digunakan agar mempunyai produksi
5. tidak ada output maksimum
6. hanya merepresentasikan 1 stage/fase fungsi produksi
7. jika koefisien pangat <1, normalnya terdapat keuntungan
maksimum global
8. dapat mencari fungsi permintaan input, fungsi biaya, fungsi
penawaran produk, bila diketahui fungsi produksi tipe CD
. PR2
Bila diketahui fungsi produksi a.10X0,4 b. Y=10X10,4X20,2

cari fungsi permintaan input dan fungsi biaya dan fungsi


penawaran
-----------------------------------------------------------------------------
Elastisitas substitusi
Elastisitas substitusi adalah suatu perbandingan antara
prosentase perubahan rasio input dengan prosentase perubahan
rasio harga
-----------------------------------------------------------------------------
. Soal
1. cari elastisitas substitusi bila fungsi produksinya sbb.:
Y=10X10,4X20,2
2. cari fungsi permintaan input, fungsi biaya, fungsi penawaran
Y AX
Y AX 1 X 2
1 2
output bila diketahui fungsi produksi dan
13. Demand Input
Demand input adalah suatu fungsi yang menggambarkan
hubungan antara jumlah input yang diminta dengan harga input
Jika input hanya satu, demand input adalah kurva VMP di bawah
AVP maksimum
Agar inputnya optimal, kondisi laba maksimal harus dicapai
Kondisi ini tercapai bila VMP=v. Dari kondisi ini lalu dimanipulasi
sehingga terdapat persamaan X=f(p,v,...)
Bila input lebih dari 1, VMP mengalami pergeseran bila harga input
berubah, sehingga kurva demand input tidak lagi berupa kurva
VMP. Pergeserannya tergantung hubungan antar input apakah
komplementer, independent atau kompetitif
Hubungan antar input :
Komplementer, bila dMPPX1/dX2>0
Kompetitif, bila dMPPX1/dX2<0
Independent, bila dMPPX1/dX2=0
Demand input dapat dipengaruhi oleh harga input 1 dan 2
Pengaruh harga input 1 terhadap penggunaan input 1 dan 2

Pengaruh harga input 1 terhadap penggunaan input 1


14. Pasar yang tidak sempurna
Harga output tidak konstan

Harga input tidak konstan


15. Fungsi transformasi produk/ kurva kemungkinan produksi
Bila suatu input tertentu dapat menghasilkan dua produk atau
lebih, akan didapatkan fungsi transformasi produk atau kurva
/fungsi kemungkinan produksi
Fungsi transformasi produk adalah suatu fungsi yang
menggambarkan beberapa kombinasi produk yang dihasilkan dari
suatu input tertentu yang dilakukan secara efisien.

Kurva Kemungkinan Produksi Klasik


Menurunkan Fungsi Transformasi Produk dari Dua Fungsi
Produksi
Contoh:
Fungsi produksi:Y1 =X0,5 Xy1=Y12
Y2 =X0,33 Xy2=Y23
Fungsi kemungkinan produksi = tranformasi produk :
X=Xy1+Xy2
X=Y12+Y23

Optimasi
Tanpa kendala :
=p1Y1+p2y2-vx=p1y1+p2y2-v(y12+y23)
1=p1-2vy1=0p1=2vy1y1=p1/2v
2=p2-3vy22=0p2=3vy22y22=p2/3vy2=Vp2/3v
H1<0
H2>0
Dengan kendala :
1. kendala sumberdaya x
.L= p1Y1+p2Y2+l(x0-x(y1,Y2))
.L1=0
.L2=0
.Ll=0
.H >0
2. kendala biaya/dana pembelian sumberdaya C0
. L=p1Y1+p2Y2+l(C0-vX)=p1Y1+p2Y2+l(C0-vx(Y1,Y2))
. L1=0
. L2=0
. Ll=0
. H2>0

. Soal
1. Diketahui fungsi produksi a. Y1= 10 X0,5, Y2=5X0,5, b. Y1=8X0,5,
dan Y2=6X0,3, harga X, Y1, Y2 adalah Rp 4,6,8. Berapa Y1 dan Y2
yang diproduksi agar laba maksimum ?
2. Berapa Y1 dan Y2 yang diproduksi agar laba maksimum, bila
hanya tersedia X=20
3. sda, bila tersedia dana pembelian X hanya Rp 100
Model produk intermediate
Bila suatu produk dihasilkan dari suatu input tertentu, produk
tersebut bukan produk akhir melainkan dapat digunakan lagi
untuk menghasilkan produk lain lagi. Produk bukan produk akhir
tersebut disebut produk antara.
Contohnya rumput gajah dan biji-bijian yang dihasilkan dari input
pupuk, tanah, dsb. Rumput gajah dan biji-bijian tersebut
digunakan untuk memberi pakan kepada ternak sapi misalnya
Rumput gajah dan biji-bijian tersebut disebut produk antara
MODEL PRODUK INTERMEDIATE
Resiko dan ketidakpastian
Dalam model ekonomi produksi umumnya diasumsikan tidak
ada resiko dan ketidakpastian
Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti sehingga
menghasilkan ketidakpastian hasil, tetapi kemungkinan
terjadinya keadaan dan kemungkinan hasilnya dapat diketahui
probabilitasnya
Pada ketidakpastian, kemungkinan keadaan tersebut tidak
diketahui
Pengambilan keputusan pada lingkungan yang beresiko
menggunakan parameter harapan (expected). Misalnya nilai
harapan keuntungan adalah penjumlahan dari perkalian antara
perkiraan keuntungan pada masing-masing keadaan dengan
probabilitas keadaan tersebut.
Pengambilan keputusan pada lingkungan ketidakpastian
dapat mengunakan beberapa strategi atau cara :
Cara maksimaks
Cara maksimin
Cara alpha
Cara minimaks
Cara Bayesian
Pengaruh waktu
Pengaruh waktu ada dua, yaitu :
1) waktu sebagai faktor tersendiri yang mempengaruhi
produksi, biaya dan keuntungan, serta
2) waktu yang mempengaruhi nilai (nilai waktu-time value)
Dalam pembahasan ini hanya waktu yang mempengaruhi
nilai uang yang digunakan
Adanya nilai waktu akan mempengaruhi nilai uang pada
penerimaan/pengeluaran pada waktu yang berbeda
. Peneriman/ pengeluaran uang di waktu yang akan datang
mempunyai nilai yang lebih rendah daripada penerimaan/
pengeluaran yang diterima sekarang.
Penyetaraan waktu yang akan datang dan sekarang
digunakan discount factor. Discount factor dipengaruhi oleh
tingkat bunga.
F=P(1+i/r)rn
P=F/(1+i/r)rn
F = future, value=nilai tahun tertentu,
P = present, value=nilai kini,
i = tingkat bunga per tahun,
r = jumlah periode dalam 1 tahun,
n = jumlah tahun
Linear programming
Analisis LP digunakan bila ada kendala yang berbentuk
persamaan linear dan fungsi tujuan yang berbentuk linear

Asumsi LP :
1. linearitas
fungsi tujuan dan kendala dalam LP adalah linier
2. aditivitas
misalnya untuk memproduksi 1 unit Y diperlukan 2 unit
X1 dan 3 unit X2, maka untuk memproduksi 100 unit Y
diperlukan 200 unit X1 dan 300 unit X2
3. divisibilitas
apabila 1 unit Y dapat dihasilkan dengan menggunakan
3 unit X1 dan 5 unit X2, maka untuk menghasilakan 0,1
unit Y diperlukan 0,3 unit X1 dan 0,5 unit X2
4. non negative
solusi tidak memungkinkan nilai negative dari semua
variable input yang digunakan
5. single value expectation
koefisien input dan harga-harga diketahui dengan pasti

. Fungsi produksi yang dapat diselesaikan dalam LP adalah


fungsi produksi proporsi tetap, sebagai berikut :
Y1=min(a1x1, a2x2)
. Fungsi ini berbeda dengan fungsi produksi linier,
Y1=a1x1+a2x2
Model Programasi Linier Umum
Optimalkan

Kendala n
E ej X j
j 1
n

a
j 1
ij X j bi , i 1,2,..., m

X j 0, j 1,2,..., n
Dept. Produk A Produk B Kapasitas

Punch press 2.4 3 1200

Welding 0 2,5 600


assembly 5 0 1500
Laba $0,6 $0,7

Formulasi LP
Fungsi tujuan; TP = $ 0,6 A + $ 0,7 B
Kendala 1. 2,4 A + 3 B 1200
2. 0 A + 2,5 B 60
3. 5 A + 0 B 1500
A 0 dan B 0
Titik optimalnya adalah perpotongan antara kendala 1 dan 3,
karena titik itu terletak antara persinggungan garis sejajar dengan
garis keuntungan yang menyinggung daerah feasible yang paling
jauh dengan titik awal O
Titik tersebut adalah (300,160) atau A=300, dan B=160
Jadi laba maksimal = 0,6(300) + 0,7(160) = $292
Minimisasi
Nutrisi Pakan A Pakan B Persyaratan
W 0,1 0 0,4
X 0 0,1 0,6
Y 0,1 0,2 2
Z 0,2 0,1 1,8
Biaya $0,07 $0,05

Formulasi LP
Minimalkan TC = $0,07A + $0,05B
Kendala 1. 0,1 A + 0 B 0,4
2. 0 A + 0,1 B 0,6
3. 0,1 A + 0,2 B 2
4. 0,2 A + 0,1 B 1,8
A 0 dan B 0
Titik optimal terjadi pada perpotongan garis 3 dan 4
Titik tersebut bertepatan dengan titik singgung garis
sejajar dengan garis biaya dengan daerah feasible yang
paling dekat dengan titik O
Titik Perpotongan tersebut adalah A = 5,33 dan B=7,34.
Biaya minimal = $0,07(5,33) + $0,05(7,34)= $0,74.
Metode Simplek
Masalah maksimisasi
Fungsi laba TP = 0,6A + 0,7B + 0,5C
Kendala : 2,4A + 3B + 2C 1200
0A + 2,5B + 1,5C 600
5A + 0B + 2,5C 1500
A 0 dan B 0
Pertidaksamaan tersebut dapat diubah menjadi
persamaan : TP = 0,6A + 0,7B + 0,5C + 0S1 + 0S2 + 0S3
Dengan kendala:
2,4A + 3B + 2C + S1 = 1200
0A + 2,5B + 1,5C + S2 = 600
5A + 0B + 2,5C + S3 = 1500
Ej 0,6 0,7 0,5 0 0 0
ei sol A B C S1 S2 S3 b R
0 S1 2,4 3 2 1 0 0 1200 400
0 S2 0 2,5 1,5 0 1 0 600 240
0 S3 5 0 2,5 0 0 1 1500
Ej 0 0 0 0 0 0 0
Ej -ej -0,6 -0,7 -0,5 0 0 0
0 S1 2,5 0 0,2 1 -1,2 0 480 200
0,7 B 0 1 0,6 0 0,4 0 240
0 S3 5 0 2,5 0 0 1 1500 300
Ej 0 0,7 0,42 0 0,28 0 168
Ej-ej -0,6 0 -0,08 0 0,28 0
0,6 A 1 0 0,084 0,416 -0,5 0 200 2381
0,7 B 0 1 0,6 0 0,4 0 240 400
0 S3 0 0 2,08 -2,08 2,5 1 500 240
Ej 0,6 0,7 0,47 0,25 -0,02 0 288
Ej-ej 0 0 -0,03 0,25 -0,02 0
0,6 A 1 0 0 0,5 -0,6 -0,04 180
0,7 B 0 1 0 0,6 -0,32 -0,29 96
0,5 C 0 0 1 -1 1,2 0,48 240
Ej 0,6 0,7 0,5 0,22 0,016 0,016 295,2
Ej-ej 0 0 0 0,22 0,016 0,016
Solusi optimal : A = 180, B=96, C=240
Laba maksimal = $295,2
Minimalkan C = 0,6 X1 + X2
Kendala : 10 X1 + 4 X2 > 20

5 X1 + 5 X2 >20
2 X1 + 6 X2 > 12
C = 0,6X1 + X2 + 0S1 + 0S2 + 0S3 + 100(V1+V2+V3)
Tabel iterasi metode simplek
Solusi optimal X1=3, X2=14
Biaya minimal = 14/5
Riset dalam ekonomi produksi
Riset di bidang ini masih terbuka luas, dengan area
penelitian antara lain:
optimasi penggunaan faktor produksi usahatani
alokasi usahatani optimal berdasar sumberdaya yang ada
pengaruh faktor produksi terhadap produksi usahatani
faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
faktor yang mempengaruhi biaya usahatani
faktor yang mempengaruhi permintaan input petani
faktor yang mempengaruhi penawaran produk pertanian
pengaruh penggunaan teknologi terhadap produksi dan
pendapatan petani
pengaruh penyakapan terhadap produksi produk
pertanian
pengaruh kelembagaan terhadap produksi pertanian
Bahan Pustaka
Debertin, 1986. Agricultural Production economics.
Doll & Orazem. 1984. Production Economics, Agricultural
application.
Soal
1. bila fungs produksi a. Y = 10x x2, b. y = 10 x0,5, harga
Y=$10/unit dan harga X=$5/unit, berapa input optimal,
produksi optimal, produksi maksimal dan laba maksimal?
2. diketahui fungsi produksi y = 10 x0,4
a. cari fungsi demand input
b. cari fungsi biaya
c. cari fungsi supply
3. Diketahui fungsi produksi , harga p=$10/unit, v=$4/unit,
v2=$6/unit. Hitung produksi maksimum, input optimal,
produksi optimal dan laba maksimal!
4. Diketahui fungsi produksi Y= 10X1-X12+20X2-X22, harga
y=Rp 10/kg, harga X1=Rp 2/kg, harga X2=Rp 4/kg.
Berapa produksi maksimum, input optimal, produksi
optimal dan laba maksimum?
5. Diketahui fungsi produksi Y= 10X1-X12+10X2-X22, harga
y=$10/unit, harga X1=$2/unit, harga X2=$4/unit dana
tersedia $20. Berapa input optimal, produksi optimal dan
laba maksimum?
6. Diketahui fungsi produksi Y=10X10,4X20,2 , harga
gabah(Y)=Rp 10 ribu/kg, harga pupuk[X1]=Rp 2 ribu/kg,
upah/harga tenaga kerja[X2]=Rp 4000/jko, dana tersedia
Rp 20 ribu. Berapa input optimal, produksi optimal dan
laba maksimal
7. Soal seperti no 6 tetapi tanpa kendala biaya, berapa input
optimal, produksi optimal dan laba maksimal?
8. Dengan fungsi produksi seperti nomor 5, ada penyakapan
dengan hasil dibagi dua, semua biaya ditanggung
penyakap. Berapa input dan produksi yang diinginkan a]
penyakap, dan b]pemilik tanah? Bandingkan bila
pembagian hasil dan biaya ditanggung bersama dengan
dibagi dua yang sama (sesuai dengan UUPBH 1960)!
9. Dengan fungsi produksi seperti no 5, seorang petani
menyewa lahan usahatani menyebabkan dana untuk
membeli saprodi berkurang menjadi $15. Apa
pengaruhnya terhadap penggunaan input dan produksi
usahatani?
10. Bila diketahui fungsi produksi a.10X0,4 b. Y=10X10,4X20,2,
cari fungsi permintaan input dan fungsi biaya dan fungsi
penawaran!
Debertin. Agricultural Production
Economics.
Harsh SB, L Connor, GD Schwab . Managing
farm business
Osburn, DD, & KC Schneeberger. Modern
Agriculture Management
Ray. Crop Management

Anda mungkin juga menyukai