SKRIPSI
Oleh
MUNA YASMIN
1906511126
SKRIPSI
Oleh
MUNA YASMIN
1906511126
i
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN STROBERI
DI DESA PANCASARI, KECAMATAN SUKASADA,
KABUPATEN BULELENG
SKRIPSI
Oleh:
MUNA YASMIN
1906511126
SAMPUL DALAM
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia
dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti
bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan
dipergunakan seperlunya.
Muna Yasmin
NIM. 1906511126
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
RINGKASAN
berbagai Sumber daya yang potensial untuk diolah menjadi produk-produk yang
memiliki mutu tinggi. Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata populer di
Tidak hanya terfokus dalam sektor pariwisata yang telah ada, namun terus
melakukan inovasi guna dapat meyentuh sektor pertanian yang perlu dikembangkan
pada buah stroberi yang kini menjadi primadona. Budiman dan Saraswati (2005)
mengungkapkan bahwa harga jual stroberi yang cukup menjanjikan serta adanya
peluang bisnis di dalam dan luar negeri menjadikan sektor ini memiliki peluang
Hanya beberapa UKM yang mengolah stroberi menjadi dodol dan minuman
fermentasi. Namun pengemasan dan label pada produk ini masih belum sesuai
standar. Terdapat pula pengembangan hasil olahan buah stroberi menjadi selai dan
ice cream yang memiliki nilai jual, namun masih terkendala oleh hasil panen yang
vi
tidak stabil menjadi masalah baru, dikarenakan belum dapat memenuhi permintaan
Sukasada, Kabupaten Buleleng. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data kualitatif. Metode analisa menggunakan analisa SWOT dan metode analisis
analisis QSPM diketahui bahwa skor pada IFE adalah 2.77, sedangkan EFE 3.11,
dalam hal ini pada matriks IE menunjukkan posisi keadaan usaha yang kuat namun
SWOT adalah kualitas buah yang baik, kemauan petani untuk mengembangkan
komoditas stroberi, dan ketersediaan sarana produksi yang mudah diakses oleh para
vii
petani. Penggunaan bibit hibrida yang turun menurun, SDM petani mayoritas masih
rendah, permodalan yang masih lemah, kuantitas dan kualitas produk olahan
stroberi masih rendah, keterbatasan fasilitas dan luasan kebun wisata, fluktuasi
daerah lain, peningkatan biaya, dan belum ada industri yang mau menjadi mitra.
Faktor internal yang menjadi kekuatan utama yaitu kualitas buah yang baik
yang menjadi kelemahan utama yaitu fluktuasi produk stroberi. Faktor eksternal
yang menjadi ancaman utama adalah belum ada industri yang mau menjadi mitra,
Sukasada, Kabupaten Buleleng berada pada posisi kuadran dua yaitu rata-rata yang
viii
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN
STROBERI DI DESA PANCASARI, KECAMATAN
SUKASADA, KABUPATEN BULELENG
HALAMAN PENGESAHAN
MUNA YASMIN
1906511126
Menyetujui,
Pembimbing
Tanggal Lulus :
Mengesahkan
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
ix
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN
MUNA YASMIN
1906511126
14.2.6.IV.1/SH/2023
Anggota :
x
RIWAYAT HIDUP
SMAN 2 Tabanan dan lulus pada tahun 2019. Lalu berhasil terdaftar sebagai
yakni Musyawarah wilayah 2019. Kemudian, saat ini sudah memiliki jasa tour,
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini
dengan baik dan lancar. Penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan
judul “Strategi Pengembangan Produk Olahan Buah Stroberi Di Desa Pancasari
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng”. Penyusunan usulan penelitian ini
tidak terlepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terimakasih kepada pihak yang ikut serta membantu dan
mendorong penyusunan proposal usulan penelitian ini.
Penulis mengharapkan koreksi dan saran dari semua pihak sebagai bahan
masukan yang bermanfaat dalam pelaksanaan penelitian. Akhir kata penulis
berharap semoga usulan penelitian ini dapat menjadi langkah awal dalam
penyelesaian skripsi sebagai salah satu tugas akhir untuk menempuh program
pendidikan sarjana dan semoga usulan penelitian ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya pembaca umumnya.
Muna Yasmin
NIM. 1906511126
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.7.1 Pengertian Strategi ..........................................................................24
xiv
5.3 Pemasaran dan Pengolahan Hasil .............................................................64
5.4 Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal Agribisnis Stroberi .....66
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Dokumentasi ...................................................................................................... 94
2 Lembar Kuisioner............................................................................................... 96
3 Hasil Kuisioner Responden ................................................................................ 97
xviii
I. PENDAHULUAN
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Menurut Utama dkk (2015)
kedaulatan pada suatu negara, hal tersebut dikarenakan adanya produk-produk yang
berbagai Sumber daya yang potensial untuk diolah menjadi produk-produk yang
memiliki mutu tinggi. Salah satunya adalah potensi sumber daya pada sektor
pertanian. Hingga saat ini pertanian masih menjadi sumber penghasilan bagi
menengah terbukti mampu bertahan pada era yang menghadapi krisis bahan pangan
1
2
Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain potensi sumber daya alam yang
besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar,
masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. (Todaro dan Smith, 2006).
umumnya, dan sektor pertanian. Kondisi ekonomi dengan sektor pertanian yang
cukup besar, maka strategi pembangunan ekonomi yang tepat yaitu dengan
ekonomi tinggi dan pangsa pasar yang baik. Seperti yang diungkapkan oleh
Budiman dan Saraswati (2005) bahwa stroberi tidak hanya memiliki peluang yang
menjanjikan di dalam negeri namun juga memiliki harga jual dan peluang bisnis
hingga manca negara. Pasar buah stroberi sendiri semakin luas karena budaya saat
3
ini yang mengonsumsi buah stroberi tidak hanya sebatas buah saja namun dijadikan
berbagai macam olahan seperti selai, sirup, dodol, manisan, jus, dan bahan
Petani seringkali tidak memiliki akses atau dana untuk membeli teknologi dan
berkualitas. Hal ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk memproses stroberi
menjadi produk olahan seperti selai, jus, atau saus stroberi. Persaingan harga pasar
produk olahan stroberi di Indonesia sangat kompetitif. Banyak produsen lokal dan
impor bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang sama. Hal ini dapat
Produk olahan stroberi masih belum terlalu populer di Indonesia, sehingga pasar
masih terbatas. Petani harus berjuang untuk menemukan pasar yang cukup besar
stroberi. Petani harus memastikan stroberi segar dan berkualitas tinggi digunakan
faktor seperti pH, keasaman, dan kestabilan produk agar kualitasnya tetap terjaga.
4
Sebagai sebuah pulau tropis yang subur, Bali adalah tempat yang ideal untuk
menanam stroberi. Namun, produksi stroberi di Bali umumnya terbatas pada skala
kecil dan tidak sebesar di daerah yang lebih dingin seperti Jawa Barat atau Malang.
Oleh karena itu, pasokan stroberi segar di Bali dapat menjadi langka terutama pada
musim kemarau. Meskipun begitu, banyak produk olahan stroberi yang dapat
ditemukan di Bali, seperti selai stroberi, saus stroberi, jus stroberi, dan makanan
ringan seperti keripik stroberi. Banyak hotel dan restoran di Bali juga menawarkan
menu yang menggunakan stroberi sebagai bahan utama atau dekorasi, seperti
pancake stroberi, smoothie stroberi, dan kue stroberi. Karena Bali adalah tujuan
wisata yang populer, banyak toko oleh-oleh di Bali yang menjual produk olahan
stroberi untuk dijadikan oleh-oleh atau hadiah. Beberapa merek lokal yang terkenal
di Bali yang memproduksi produk olahan stroberi antara lain Bali Harvest, Bali
Deli, dan Bali Sari. Namun, karena Bali juga bergantung pada impor beberapa
produk olahan stroberi mungkin berasal dari luar Bali, terutama dari Jawa Barat
Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata populer di Indonesia turut andil
dalam sector pariwisata yang telah ada, namun terus melakukan inovasi guna dapat
yang banyak digemeri masyarakat, khususnya pada buah stroberi yang kini menjadi
stroberi yang cukup menjanjikan serta adanya peluang bisnis di dalam dan luar
negeri menjadikan sektor ini memiliki peluang besar untuk terus berkembang.
Pancasari berada pada ketinggian 1.000 sampai 2.000 m di atas permukaan air laut,
dengan curah hujan rata-rata 2.000-3.000 mm per tahun dan temperature suhu rata-
rata 11,5 – 25 oC (Sutomo dkk, 2020). Kawasan desa ini sangat cocok sebagai
perkebunan khas suasana pegunungan yang menawan, ditambah lagi daya tarik
pulau dewata yang tinggi mempunyai potensi tinggi sebagai tempat pariwisata dan
masih sedikit menghasilkan produk khas olahan stroberi sebagai oleh-oleh atau
souvenir khas Pancasari. Hanya beberapa UKM yang mengolah stroberi menjadi
dodol dan minuman fermentasi. Namun pengemasan dan label pada produk ini
masih belum sesuai standar. Ada pula pengembangan hasil olahan buah stroberi
menjadi selai dan ice cream yang memiliki nilai jual, namun masih terkendala oleh
hasil panen yang tidak stabil menjadi masalah baru, dikarenakan belum dapat
yaitu belum dapat memenuhi permintaan pasar yang terlalu tinggi sehingga harga
stroberi terlampau tinggi. Salah satu faktor penyebab hal itu terjadi adalah masa
simpan stroberi diakbatkan oleh buah stroberi merupakan buah yang mudah
6
diperlukan proses pengemasan yang steril, higienis. Namun, meski sekarang ini
pengemasan yang kurang menarik dan tidak sesuai standar. Desian kemasan harus
dalam desain kemasan perlu dicantumkan nama produk, komposisi dan isi/netto.
Kemasan standar yang menarik dapat dikatakan bisa menjual dirinya sendiri
produk selai dan ice cream berbahan dasar stroberi yang sedang dikembangkan
memiliki kendala pemasaran produk, yang mana seharusnya produk hasil olahan
memiliki nilai jual tinggi bagi para petani stroberi di Desa Pancasari.
untuk :
1. Bagi Masyarakat
hasil penelitian ini memberikan bahan rujukan bagi peneliti dalam ilmu
pada lini on-farm (di dalam lahan budidaya) dan peningkatan nilai tambah pada
sarana dan prasarana produksi (saprodi), 2) subsistem produksi primer atau usaha
pemanfaatan sumber daya yang terbatas dengan berbagai kegunaan yang tidak
terbatas. (Sa'id, E., 2007). Agribisnis juga dapat dikatakan sebagai bisnis dengan
basis usaha dalam bidang pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, mulai
dari sektor hulu hingga hilir. Dapat dikatakan, agribisnis merupakan cara dalam
budidaya, penyediaan bahan baku, pasca panen, proses pengolahan, sampai pada
setiap bagian penting dalam produksi dan distribusi pertanian sebagai aktivitas
agribisnis. Istilah agribusiness atau agribisnis adalah gabungan dari kata agriculture
(pertanian) dan business (bisnis) yaitu pemasaran dalam bidang pertanian atau
segala bentuk pengusahaan akan suatu komoditi pertanian. Dalam bahasa Indonesia
9
10
dikenal juga dengan agrobisnis. Objek agribisnis dapat berupa hewan, tumbuhan,
maupun organisme lain dalam penelitian ini adalah stroberi (Sieva, 2015).
Stroberi ialah tanaman buah herba yang ditemukan pertama kali di Chili,
Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L. menyebar
ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Spesies lain, yaitu F. vesca L. lebih
menyebar secara luas, jenis stroberi ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Stroberi yang sering kita jumpai di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan
dari persilangan Fragaria virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan
Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan
dari persilangan Fragaria virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan
sangat cocok dengan daerah Rancabali, Bandung. Stroberi yang banyak ditanam
penduduk adalah Fragaria nilgerrensis yang oleh warga setempat lebih dikenal
dengan Stroberi Nyodo. Selain di daerah Jawa Barat. Stroberi juga mulai
Buah stroberi berwarna merah menandakan bahwa buah ini kaya akan
sangat banyak. Selain itu stroberi ternyata kaya Vitamin C, serat, rendah kalori,
folat, potassium, serta asam ellagic. Dengan mengkonsumsi delapan buah stroberi
setiap hari, maka kebutuhan Vitamin C dan serat orang dewasa sudah tercukupi.
Stroberi memiliki kandugan Vitamin C sebanyak 56,7 mg per 100 gram. Dengan
terserang penyakit kanker hingga 37% seperti yang dirilis The Iowa Women’s
Health Study. Selain itu stroberi juga diyakini mampu mencegah kanker payudara
Warna buah yang sangat mencolok dengan bentuk mungil serta rasa yang
manis segar telah menempatkan buah stroberi sebagai tanaman buah yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi. Warna dan rasanya yang khas menyebabkan buah
Buah Stroberi sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dari anakanak
hingga usia lanjut. Menurut American Cancer Society, vitamin C didalam stroberi
yang terdapat pada buah stroberi diantaranya adalah antosianin, asam ellagik,
flavonoid yang merupakan pigmen pemberi warna merah pada stroberi. Antosianin
masalah-masalah yang disebabkan oleh diabetes. Selain zat gizi, stroberi juga
persenyawaan fenol yang berpotensi sebagai anti karsinogen dan anti mutagen.
kita. Senyawa fitokimia ini juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan
mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan
pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang
saling terkait satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, mesin pertanian, dan peralatan
ternak hewan dan ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah
yang dihasilkan dari usaha tani ini didistribusikan langsung pada konsumen
agroindustri hilir. Subsistem ini dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi
sub-sistem usaha tani, dan subsistem hilir. Berbagai lembaga yang memiliki
2012).
mudah diakses para petani stroberi. Di wilayah Desa Pnacasari sendiri tidak
mulsa dan pupuk daun yang tersedia di toko-toko pertanian. Pupuk kandang
pupuk kandang yang diangkut dengan truk. Bagi pemilik toko penyedia
sarana produksi omset yang diperoleh dari penjualan kepada petani stroberi
produksi bagi petani sayuran memang jauh lebih banyak dibanding petani
pertanian tanpa pupuk dan obatobatan kimia. Saat ini ketersediaan pupuk
15
organik memang sudah difasilitasi oleh Dinas setempat dan ada bantuan
hektar lahan stroberi di Desa Serang, maka kebutuhan akan sarana produksi selain
tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu
Eropa dan Asia. Stroberi merupakan tanaman buah pada daerah sub tropik. Oleh
karena itu stroberi yang telah dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil dari
Selva di Karanganyar, Aerut, Camarosa di Bedugul Bali, Dorit Lokal Berastagi dan
Malang (Hanif, 2011). Tanaman stroberi dalam tata nama (taksonomi) merupakan
Keluarga Rosaceae, Genus Fragaria dan spesies Fragaria sp. (Budiman dan
Saraswati, 2010).
tinggi tropis yang memiliki temperatur 17-20ºC dan disertai dengan curah hujan
600-700 mm/tahun. stroberi juga membutuhkan kelembapan udara yang baik untuk
matahari yang dibutuhkan sekitar 8-10 jam setiap harinya. Suhu yang cukup dingin
di malam hari dibutuhkan untuk memicu proses inisiasi bunga, sedangkan di siang
fotosintensis dan pematangan buah. Untuk menanam stroberi dari anakan tanaman
yang telah lumayan besar, jika dirawat dengan baik usia 3 minggu umumnya telah
mulai berbunga serta buah hendak matang sekitar 1- 2 bulan. Tetapi ada juga yang
mulai berbunga pada usia 2 bulan ke atas. Usia tumbuhan stroberi buat bisa berbuah
bervareasi, terdapat yang kilat terdapat pula yang lama, perihal ini sebab sebagian
aspek antara lain merupakan sebab varietas/ tipe tumbuhan stroberi, dapat pula
sebab penjaannya. Pada usia panen 2 hingga 4 bulan dari penanaman stroberi, buah
sudah dapat dipanen. Setelah panen pertama dilakukan, panen selanjutnya dapat
dilakukan 3 hari sekali atau seminggu 2 kali panen dengan melihat kondisi buah.
Statistik (2011), produksi stroberi Indonesia tahun 2021 sebesar 9.860 ton, pada
tahun 2020 produksi stroberi sebanyak 8.350 ton, dan tahun 2019 total produksi
tanaman stroberi yaitu 7.501 ton. Produksi tanaman stroberi di Provinsi Bali yaitu
17
sebanyak 594 ton tahun 2019, 668 ton pada tahun 2020 dan tahun 2021 sebanyak
adalah penyelesaiannya: Serangan hama dan penyakit: Hama dan penyakit seperti
jamur, kutu daun, ulat grayak, dan phytophthora dapat merusak tanaman stroberi.
bibit yang sehat dan memperhatikan sanitasi lahan. Jika terjadi serangan, dapat
menggunakan pestisida alami atau kimia dengan dosis yang tepat. Masalah pada
pengairan: Tanaman stroberi membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan
baik. Namun, kelebihan air atau kekurangan air dapat menyebabkan masalah seperti
busuk akar, kekeringan, atau serangan jamur. Solusinya adalah dengan mengatur
irigasi dengan baik dan memperhatikan drainage agar tidak terjadi genangan air di
kondisi cuaca atau iklim yang spesifik. Sebelum menanam, perhatikan faktor-faktor
seperti suhu dan kelembapan yang dibutuhkan oleh varietas yang akan ditanam.
cukup untuk tumbuh dengan baik. Pastikan untuk memberikan pemupukan secara
teratur dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Persaingan gulma dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman stroberi dengan menyerap nutrisi dan air yang
gulma secara teratur untuk menjaga pertumbuhan tanaman stroberi yang optimal.
Beberapa masalah pada saat pembenihan stroberi dapat terjadi, seperti kualitas bibit
18
yang buruk atau perbedaan dalam ukuran bibit. Untuk mengatasinya, pastikan
memilih bibit yang baik dan menggunakan teknik pembenihan yang tepat.
2.4 Saprodi
lain bibit, pupuk kandang, pupuk kimia, dan mulsa. Saprodi tersebut merupakan
input yang akan berpengaruh pada output yang dihasilkan sehingga secara tidak
langsung akan berpengaruh pada produktivitas usahatani. Varietas yang ada di Desa
Pancasari adalah varietas Oso grande. Varitas ini termasuk varietas yang berkualitas
tinggi. Ukuran buahnya besar, rasa tidak terlalu masam, daya tahan juga cukup baik.
Varietas Oso grande ini lebih cenderung dimanfaatkan sebagai buah segar. Bila
dibandingkan dengan buah stroberi asal Jawa Barat yang beredar di pasaran,
stroberi dari Desa Pancasari ini memiliki keunggulan antara lain rasa lebih manis,
ukuran buah relatif lebih besar, lebih tahan lama. Buah dari Desa Pancasari bisa
bertahan selama 3 hari pada suhu kamar dan 6 hari bila disimpan di lemari
pendingin. Menurut Budiman dan Saraswati (2005) ada beberapa varietas stroberi
Kesegaran
Varietas Ukuran Buah Rasa Kekeraan Buah
Buah
Camaraosa Besar Baik Baik Sangat Keras
Chandler Medium Baik Baik Keras
Earlibrate Besar Baik Kurang Baik Medium
Oso Grade Besar Baik Baik Keras
Stroberi Festifal Besar Sangat Baik - Sangat Keras
Sweet Charlie Besar Baik Kurang Baik Keras
Sumber: Budiman dan Saraswati ,2005
Bibit yang sampai saat ini digunakan masih berasal dari bibit tahun 2003
yang terus diambil anakannya. Bagi petani yang pertama kali menanam stroberi
maka akan membeli bibit dari petani lain yang terlebih dahulu sudah menanam
stroberi. Harga bibit yang awalnya mencapai Rp 5.000,00 semakin lama harganya
semakin menurun. Harga bibit saat penelitian berlangsung hanya Rp. 1.000,00.
Awalnya bibit stroberi ini diimpor langsung dari California Amerika Serikat. Bibit
yang berasal dari sana biasanya adalah bibit hibrida. Ini artinya masyarakat
menggunakan bibit hibrida yang terus diturunkan. Menurut Budiman dan Saraswati
(2005), penggunaan bibit hibrida tidak layak diperbanyak karena kualitas dan
seperti diatas. Petani pada unumnya merasakan hasil yang semakin menurun
kualitas maupun kuantitasnya. Awalnya berat buah stroberi bisa mencapai 25 gram
per buah, sedangkan saat ini berat buah hanya berkisar 15-20 gram. Bibit yang
dasar berupa pupuk kandang. Kotoran sapi, kambing maupun ayam adalah bahan
yang biasa digunakan sebagai pupuk kandang. Saat ini pupuk kandang yang lebih
20
banyak digunakan adalah yang berasal dari kotoran ayam. Petani memilih kotoran
ayam karena termasuk pupuk dingin sehingga bisa langsung dipergunakan di lahan.
Pupuk yang berasal dari kotoran sapi atau kambing perlu didiamkan dulu beberapa
hari sebelum ditaburkan di lahan. Selain itu, ketersediaan pupuk dari kotoran ayam
lebih banyak, hanya saja harganya lebih mahal dari pupuk yang berasal dari kotoran
sapi maupun kambing. Kebutuhan pupuk kandang untuk satu hektar lahan sekitar
20 ton. Petani sudah mulai sadar akan bahaya zat-zat kimia terutama pada buah
kesadaran sudah mulai tumbuh namun untuk menjaga kesuburan tanaman para
petani masih memberikan pupuk kimia sebagai pupuk susulan. Pupuk ini biasanya
diberikan 1-2 kali per bulan. Pupuk ini merupakan pupuk daun. Kebutuhan pupuk
ini per hektar lahan mencapai mencapai 10 kilogram. Beberapa petani sudah ada
yang menggunakan pupuk organik cair sebagai pupuk daunnya. Kebutuhan pupuk
Mulsa bermanfaat untuk mengurangi erosi pada guludan sehingga unsur hara tanah
tidak mudah hilang terbawa air hujan. Selain itu mulsa juga dapat meningkatkan
gulung. Seluruh sarana produksi itu sangat mudah diakses oleh petani di Desa
Serang. Terdapat 3 toko penyedia saprodi yang letaknya tidak terlalu jauh dari Desa
Pancasari. Setiap tahapan dalam usaha tani stroberi membutuhkan jumlah tenaga
budidaya stroberi untuk luasan satu hektar per musim tanam adalah sebagai berikut
tabungan dan juga sebagai sumber dana yang memungkinkan petani mengusahakan
besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani stroberi di Desa Serang pada
lahan seluas 1 hektar dengan jarak tanam 50x40 cm selama 2 tahun. Dan berikut
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng tahun,
2023
Investasi alat dan gubug ini merupakan barang modal yang perlu dibeli
untuk menjalankan usahatani stroberi. Gubug dan alat pertanian dapat digunakan
sebesar 33%.
tanam). Modal awal yang diperlukan untuk budidaya stroberi cukup besar. Bila
diperoleh relatif kecil bila dibanding modal awal yang dikeluarkan. Biaya yang
23
komponen bibit. Bibit untuk musim tanam kedua tidak membeli melainkan
mengambil dari anakan tanaman sebelumnya. Untuk tahun berikutnya ada upah
Produk olahan stroberi dapat berupa berbagai macam jenis makanan dan
minuman yang menggunakan stroberi sebagai bahan utama atau bahan tambahan.
Beberapa contoh produk olahan stroberi antara lain selai stroberi. Selai yang terbuat
dari stroberi yang diolah dengan cara merebus dan ditambahkan gula. Selai stroberi
biasanya digunakan sebagai olesan pada roti, biskuit, dan kue. Yogurt stroberi,
yogurt yang dicampur dengan saus stroberi atau buah stroberi yang telah
dihaluskan. Yogurt stroberi biasanya dijual dalam kemasan kecil dan menjadi salah
satu makanan ringan yang sehat. Smoothie stroberi, yaitu minuman yang terbuat
dari buah stroberi yang dihaluskan dan dicampur dengan susu, yogurt, atau es krim.
Smoothie stroberi biasanya dijual di kedai minuman dan menjadi salah satu
minuman yang populer pada musim panas. Es krim stroberi: Es krim yang terbuat
dari susu dan buah stroberi yang dihaluskan. Es krim stroberi biasanya dijual dalam
kemasan dan menjadi salah satu es krim yang populer pada musim panas. Pie
stroberi: Kue tart yang diisi dengan buah stroberi yang telah diolah dengan gula dan
tepung maizena. Pie stroberi biasanya dijual di toko kue atau restoran sebagai
hidangan penutup. Jus stroberi: Minuman yang terbuat dari buah stroberi yang dijus
atau dihaluskan dan dicampur dengan air dan gula. Jus stroberi biasanya dijual di
24
kedai minuman dan menjadi salah satu minuman yang menyegarkan pada musim
panas. Produk olahan stroberi memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi seperti
konsumsi dan kandungan gula yang terdapat pada produk olahan stroberi.
2.7 Strategi
Menurut Johnson et al., (2016) Strategi merupakan suatu arah dan ruang
lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang yang bertujuan untuk mencapai
serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang telah dibuat oleh manajemen
puncak dan dapat diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam
tindakan atau cara yang dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
eksplisit, yaitu rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya
bersaing dan terakhir mencapai tujuan perusahaan. Dari pengertian tersebut, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi adalah proses perencanaan yang dilakukan
oleh suatu perusahaan atau seseorang dengan berbagai pertimbangan berupa faktor-
25
faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mencapai sasaran yang diinginkan
serta objektif untuk menentukan arah perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini
membuat para penyusun strategi tidak hanya dapat menggunakan instuisi saja
dalam memilih diantara berbagai alternatif suatu tindakan. Para penyusun strategi
yang sukses dalam memikirkan bisnis mereka, posisi mereka bersmaa bisnis dan
pimpinan perusahaan dalam menentukan keberhasilan suatu usaha. Oleh sebab itu,
dan data yang valid, agar strategi yang dirumuskan mampu memberikan pengaruh
Sementara itu, ancaman dan peluang merupakan faktor dari luar perusahaan
perusahaan (Putra, 2018). Tujuan utama Strategi dalam setiap kegiatan adalah
elemen Strategi yang harus dipenuhi. Pertama, tujuan yang diformulasikan secara
berikut:
maju memiliki divisi khusus untuk riset dan pengembangan produk, hal ini untuk
baru. Untuk konsumen sendiri biasanya mereka bingung terhadap apa yang
dibutuhkan, maka dari itu perusahaan harus bisa menangkap apa yang
maka perusahaan bisa membuat koordinasi dari tiap divisi untuk menunjang
tetapi tidak diimbangi dengan kekuatan produksi barang. Karena itulah, perlu
mendetailkan tujuan apa yang ingin perusahaan capai. Baik jangka panjang
maupun jangka pendek. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka perusahaan tentu
akan “stagnan” atau tidak berkembang. Karena itulah, perlu ditetapkan goal
yang jelas. Tujuan ini bisa berupa target penjualan, pemasukan atau memperluas
pangsa pasar. Jika tujuan dapat tercapai maka akan meningkatkan nilai ekonomi
Tentunya dalam hal pemasaran perlu diawasi setiap anggota tim untuk
peningkatan mutu ataupun kualitas. Tanpa adanya pengawasan yang jelas dan
tegas maka tidak bisa memunculkan potensi dari setiap anggota. Untuk
mencapai atau melebihi target penjualan. Karena itulah, tidak heran jika
disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini disebut dengan
mudah. Dengan kata lain, metode QSPM menggunakan input dari analisis tahap 1,
sesuai dengan hasil analisis dari tahap 2, kemudian memutuskan objektif antara
dilakukan dengan menggunakan, misalnya, matriks EFE dan IFE matriks. Setelah
untuk QSPM, kemudian yang dapat dilakukan adalah merumuskan jenis strategi
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tahap 2 alat manajemen strategis,
misalnya analisis SWOT (atau TOWS), SPACE matriks analisis, matriks BCG
strategi, lalu hal yang selanjutnya yang akan dilakukan adalah untuk
yang paling sesuai untuk tujuan penelitian. Metode QSPM sangat memungkinkan
QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk
(Umar, 2002).
Menurut David et al. (2009), QSPM dapat digunakan untuk menentukan strategi
alternatif yang diperoleh dari analisis SWOT. Analisis ini dapat digunakan untuk
QSPM yakni :
dirumuskan.
tarik relatif dari masing-masing strategi dalam sel alternatif tertentu. Nilai untuk
sangat menarik.
e. Penghitungan nilai Total Attractiveness Score (TAS) yang didapat dari hasil
perkalian bobot dengan Nilai AS. Nilai TAS menunjukkan daya tarik relatif
keberhasilan kunci internal atau eksternal yang terdekat. Nilai TAS yang
31
tengah, serta pemasaran dan perdagangan di hilir, dan subsistem lain seperti jasa,
dalam satuan yang terpisah hanya akan menimbulkan gangguan serius dalam
seluruh rangkaian yang ada, dan tidak mustahil dapat menciptakan permasalahan
yang manis, kaya Vitamin C, serat, rendah kalori, folat, potassium, serta asam
ellagic. Dengan mengkonsumsi delapan buah stroberi setiap hari, maka kebutuhan
Vitamin C dan serat orang dewasa sudah tercukupi. Oleh sebab itu, peneliti ingin
para petani strawberr di Desa Pancasari sehingga produk yang mereka hasilkan
akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada hanya menjual produk buah
penelitian.
32
metode purposive yaitu seuatu teknik penentuan lokasi penelitian secara sengaja
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng karena lokasi ini merupakan salah satu
penghasil buah stroberi namun belum dapat berkembang terutama pada produk
hasil pengolahan stroberi sehingga pasar yang mampu dijangkau hanya sebatas
penjualan buah segarnya saja. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2022
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Data kualitatif
adalah data yang memuat informasi berupa kalimat atau kata-kata. Data kualitatif
yang dikumpulkan pada penelitian ini didapatkan dari petani yang mengelola
Buleleng.
33
34
Data yang dikumpulkan merupakan data yang terdiri dari data primer dan data
yakni pengepul, pedagang, pengolah stroberi dan informan kunci yaitu petani.
Institusi atau lembaga pemerintah sebagai pelengkap saja yang berasal dari dinas
dengan berbagai macam latar belakang pendidikan yang terlibat baik secara
Buleleng.
teknik pengumpulan data melalui komunikasi secara langsung antara peneliti dan
penelitian ini yakni pengepul, pedagang, pengolah stroberi dan informan kunci
yaitu petani serta institusi atau lembaga pemerintah yang berasal dari dinas
Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang memuat daftar pertanyaan atau
pernyataan kepada orang yang bersedia memberikan respon sesuai dengan tujuan
digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari instansi atau lembaga yang
Subjek penelitian adalah sumber utama data dalam penelitian, yaitu orang-
orang yang memiliki data mengenai variable yang diteliti. Adapun subjek dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
dan peluang merupakan faktor dari luar perusahaan yang memberikan pengaruh
bidang pertanian pada lini on-farm (di dalam lahan budidaya) dan peningkatan
nilai tambah pada komoditas on-farm lewat proses pengolahan, pemasaran dan
primer atau usaha tani (on-farm), subsistem agroindustri atau pengolahan, dan
subsistem pemasaran.
3. Variabel Saprodi dan Tenaga Kerja, yang digunakan dalam usahatani stroberi di
Desa Pancasari antara lain bibit, pupuk kandang, pupuk kimia, dan mulsa.
Saprodi tersebut merupakan input yang akan berpengaruh pada output yang
usahatani.
37
maupun internal dalam kondisi saat ini yang kemudian disesuaikan dengan
akan timbul penilaian yang akan menjadi sumber analisa bagi pengusaha untuk
Keterangan:
a. Range : selisih antara nilai tertinggi dan terendah (4(sangat baik) -1(sangat
Berdasarkan tabel diatas maka posisi peluang berada pada rentang nilai
2.51 sampai 4.00 dan posisi ancaman berada pada rentan nilai 1.00 sampai
yaitu sebutan sangat baik dan ancaman sebutan kurang baik. Kombinasi antara
kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman diperoleh suatu matrik yang
dikenal dengan matrik SWOT yang dimana dijelaskan pada tahap analisis.
David (2006), pada analisis QSPM ini dilakukan evaluasi secara obyektif
sudah diidentifikasi. Dalam hal ini, seorang pengusaha harus bisa menentukan
strategi yang baik yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
untuk mengevaluasi dan memilih strategi terbaik yang paling cocok dengan
lingkungan eksternal dan internal. Alternatif strategi yang memiliki nilai total
terbesar pada matriks QSPM merupakan strategi yang paling baik. QSPM
menggunakan analisis input dari Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap
menggunakan input dari analisis Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap
2 untuk menentukan secara objektif di antara alternatif strategi. Yaitu, Matriks EFE,
SWOT, Matriks IFE, yang membentuk Tahap 1, digabung dengan Matriks SWOT,
Matriks SPACE, Matriks IE, Matriks Grand Strategy, yang membentuk dalam
39
3). QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi
dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Seperti alat analisis perumusan-
formal dapat mempengaruhi pola piker petani dalam pengambilan keputusan usaha
tani dan strategi yang digunakan dalam pengembnagan pertanian maupun strategi
40
41
Stroberi sebagai tanaman yang berasal dari wilayah beriklim sub tropis,
dapat tumbuh di Indonesia yang beriklim tropis pada ketinggian 1000 meter di atas
adalah Desa Pancasari. Wilayah Desa Pancasari memiliki kawasan dataran tinggi
dengan ketinggian 1000 sampai 1800 mdpl. Budidaya stroberi di Desa Pancasari
memiliki tanah yang berjenis latosol dengan suhu harian berkisar antara 18 - 290
C. Hingga saat penelitian ini berlangsung alat pengukur curah hujan di Desa
Pancasari masih rusak sehingga curah hujan secara tepat tidak dapat diketahui.
Kelembaban udara di Desa Pancasari termasuk tinggi, bahkan para petani mengaku
42
tidak pernah menyiram tanaman stroberinya karena sudah cukup mendapat air dari
embun atau kabut yang selalu muncul tiap pagi dan sore hari.
namun bukan berarti tidak ada kendala dalam proses produksinya. Saat musim
kemarau stroberi yang dihasilkan bisa sangat melimpah, namun pada saat musim
buah yang membusuk. Para petani memaknai hal ini karena pengaruh air yang
menggenangi buah, namun ciri-ciri busuknya buah mirip dengan ciri-ciri serangan
menghalangi air hujan agar tidak mengenai buah, namun cara ini tidak berhasil.
Tiupan angin yang cukup kencang menerbangkan sungkup yang telah dipasang.
Sejak saat itu, sebagian petani memilih pasrah menerima kodisi tersebut. Beberapa
musim hujan dengan tujuan agar di musim kemarau tanaman sudah siap berbuah.
stroberi di Desa Pancasari. Para personil dari Dinas Pertanian dan Kehutanan
melihat potensi stroberi dapat menjadi ujung tombak kemajuan bagi masyarakat
setempat. Mereka ternyata tidak hanya melihat adanya potensi ekonomi saja,
namun adanya potensi pelestarian alam. Budidaya stroberi mampu mengurangi laju
erosi tanah permukaan yang terjadi di Desa Pancasari. Selama menanam komoditas
sayuran para petani membuat guludan yang searah dengan kemiringan lahan karena
43
bila tidak air hujuan akan menggenang dan sayuran akan membusuk. Sedangkan
tanaman stroberi dapat ditanam dengan guludan yang tidak searah kemiringan
lahan karena lebih tahan terhadap air yang banyak di dalam tanah. Sistem ini akan
Bila dilihat dari sejarah masuknya stroberi yang diuji cobakan pada tahun
dari budidaya stroberi. Pihak perusahaan yang megujicobakan stroberi itupun tidak
pernah mengajarkan bagaimana teknik budidaya yang tepat untuk tanaman stroberi.
termasuk kelompok hortikultura. Kesulitan serupa juga dialami oleh petugas PPL
setempat. Bagi beliau stroberi adalah komoditas baru yang masih harus dipelajari
langkah yang mereka ambil dalam budidaya stroberi. Selain pengalam bertani
keputusan. Sebagian besar petani di Desa Serang memiliki tingkat pendidikan tamat
SD dan SLTP.
44
Berbagai aspek yang penting untuk menjaga kualitas buah terkadang tidak
dilakukan dengan baik oleh para petani. Banyak petani yang menanam tanamannya
dengan jarak tanam yang lebih dekat dari aturan seharusnya dengan tujuan
meningkatkan daya tampung lahan. Gulma yang sudah memenuhi tanah kosong
antar guludan kerap dibiarkan tanpa disiangi. Hal seperti itu bisa terjadi karena
sebagian besar petani hanya berfikir jangka pendek saja, selain itu seperti apapun
hasil panen mereka selalu terserap oleh para pengepul dan mereka masih tetap
untung. Luas lahan tanam yang semakin bertambah namun tidak disertai dengan
pembagian waktu tanam menimbulkan kekhawatiran akan turunnya harga pada saat
panen raya. Ada kemungkinan petani menurunkan harga jual karena produk yang
melimpah dan belum ada mitra yang mau menampung berapapun jumlah panen.
pemilihan bibit, pemberian pupuk, penentuan jarak tanam, ukuran guludan dan
1. Persiapan Lahan
minggu. Langkah berikutnya adalah membuat guludan dengan lebar 80- 120 cm,
tinggi guludan 30 cm dan jarak antar guludan 40 cm. Lalu ditaburkan pupuk
kandang diatas guludan hingga merata dengan ukuran 20 ton per hektar. Biarkan
selama 3 hari, lalu tutup dengan mulsa hitam perak. Buat lubang tanam
45
menggunakan kaleng susu kental manis yang sudah dilubangi. Jarak antar
lubang 40 cm. Pemupukan dasar pada tahap ini sebenarnya bisa menggunakan
urea, SP-36, dan KCL, namun masyarakat setempat atas dasar arahan dari dinas
2. Persiapan Bibit
dipisahkan berikut akarnya dan dipangkas daunnya sampai tersisa dua daun
dewasa saja. Setelah dicabut, anakan bisa langsung ditanam di persemaian atau
3. Penanaman
Bila bibit disemai terlebih dahulu maka baru ditanam di lahan setelah
disemai selama 2 minggu. Bibit yang tidak disemaikan bisa langsung ditanam
pada lubang-lubang tanam yang telah disediakan. Bibit yang langsung ditanam
akan mengalami kematian pada daun dewasanya, namun itu tidak menjadi
masalah.
4. Penyiraman
menyediakan air bagi tanaman. Penyiraman hanya dilakukan bila terjadi musim
5. Pemupukan
Sebagian besar petani saat ini masih menggunakan pupuk kimia dalam
batang setiap tanaman sebanyak 1-2 kali per bulan. Untuk beberapa petani sudah
ada yang menggunakan pupuk organik cair. Dan ini akan terus diperluas
penggunaannya.
meningktkan penyerapan sinar matahari dan menjaga agar tidak terlalu lembab.
Pemangkasan juga perlu dilakukan untuk membuang daun-daun tua dan rusak.
lakukan.
antara lain :
Hama ini biasa memakan daun dan buah stroberi yang masak. Untuk
47
menghindari pestisida yang menempel pada buah, hama ini diatasi dengan
cara manual.
b. Tungau, hama ini berukuran sangat kecil dan mengisap cairan daun. Untuk
menyebar.
pada stadium larva, hama ini menyerang akar. Petani biasanya membuang
d. Penyakit yang banyak menyerang adalah busuk buah. Busuk buah ini
berair dan berwarna coklat muda. Penyakit ini selalu menyerang pada
disebabkan oleh serangan cendawan ini cukup besar dirasakan oleh petani.
Penurunan produksi bisa mencapai 50% dari kondisi tanaman yang sehat.
Kondisi ini diatasi dengan membuang buah yang terserang. Penyakit ini dapat
8. Pemanenan
Tanaman stroberi pada umumnya akan berbuh pada usia 3 bulan setelah
berikutnya lebih cepat. Ciri buah yang sudah siap dipanen adalah ukuran cukup
besar dengan berat per buah kira-kira 20 gram. Warnanya merah kekuningan
48
pemanenan 2 hari sekali, dan pemetikan dilakukan diatas jam 8 pagi. Tujuan
pemetikan diatas jam 8 pagi adalah menunggu kabut tebal hilang terkena panas
matahari. Bila pemanenan dilakukan saat kabut masih tebal maka kadar air buah
akan lebih tinggi sehingga lebih cepat busuk bila dibandingkan dengan tanaman
yang dipanen setelah kabut menghilang. Untuk setiap tanaman, dalam satu tahun
akan menghasilkan 4 sampai 5 ons buah stroberi. Satu masa tanam stroberi yaitu
9. Pasca Panen
panen. Penyortiran terhadap hasil panen sudah umum dilakukan oleh para petani.
Secara umum stroberi dibagi dalam 3 kelas. Kelas A memiliki kriteria kondisi
buah tidak rusak, warna seragam, berat buah minimal 17 gram. Kelas B memiliki
kriteria buah tidak rusak, berat buah sekitar 12 gram. Kelas C memiliki kriteria
buah tidak busuk, berat dibawah 12 gram. Penyortiran ini bermanfaat untuk
Buleleng
di kenal dengan nama latin Fragaria Chileonsis. Tanaman stroberi tumbuh subur di
yang berada pada ketinggian 1.240 meter di atas permukaan laut itu terhampar
deretan pohon stroberi. Setiap petak lahan seluasa 10 are atau 1.000 meter persegi,
menggunakan pupuk organik itu mulai mengarah untuk kegiatan agrowisata dengan
Melalui wisata kebum stroberi ini petani dapat meningkatkan nilai tambah
diperkenalkan pada awal tahun 2005. Ide awal dari pemanfaatan kebun stroberi
sebagai obyek pariwisata adalah berawal dari paket wisata yang ditawarkan oleh
obyek wisata yang sudah ada terlebih dahulu di Kecamatan Sukasada, Kabupaten
Buleleng. Obyek yang pernah menawarkan paket wisata kebun stroberi. Awalnya
kedua pihak tersebut bekerjasama dengan seorang petani yang memiliki kebun yang
cukup luas, sekitar 1,2 hektar. Kondisi kebun saat pertama kali dijadikan tempat
60
61
wisata masih belum memadai untuk sebuah obyek wisata, hanya berupa kebun
produksi biasa.
Petani tersebut hanya menarik uang masuk kebun sebesar Rp. 1.000,00 per
dengan didampingi seorang pemandu. Buah yang dipetik tidak boleh dibawa keluar
kebun. Bila ingin membawa pulang disediakan stroberi yang sudah dikemas di
dalam kotak mika ukuran 1 kilogram dengan harga Rp. 25.000,00 dan 0,5 kilogram
dengan harga Rp. 10.000,00. Pada saat penelitian ini berlangsung, harga tiket
masuk kebun adalah Rp. 7.500,00 per orang dengan konsep yang tidak berubah.
akses ke lokasi wisata kebun stroberi. Beberapa pengusaha baik dalam maupun luar
warung makan di lokasi kebun stroberi yang sudah beroperasi sejak akhir tahun
2007.
Hingga saat penelitian berlangsung jumlah kunjungan pada hari libur dan
akhir pekan rata-rata mencapai 500 orang per hari. Jumlah itu hanya bisa ditampung
di kebun milik satu orang petani dengan luas 3 hektar. Kapasitas kebun ternyata
parah saat musim hujan datang, karena serangan cendawan di musim hujan
diarahkan ke kebun petani lain dengan sistem bagi hasil dengan pengelola
sebagian pengunjung.
Beberapa pengunjung menyatakan daya tarik utama wisata kebun stroberi ini
ketenangan. Selain itu pengalaman memetik buah stroberi langsung di kebun juga
awalnya mengetahui adanya obyek wisata kebun stroberi ini dari teman atau
saudaranya. Untuk promosi memang dari pemilik kebun tidak melakukan promosi
secara khusus.
yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini
terdiri dari para pelaku agribisnis stroberi di Desa Pancasari. Para pelaku agribisnis
stroberi terdiri dari petani stroberi, pengepul stroberi, pedagang stroberi, pengolah
stroberi Kebanyakan petani yang menjadi responden memiliki profesi juga sebagai
pengepul. Ada juga yang berprofesi sebagai pedagang stroberi maupun sebagai
pengolah stroberi. Demikian pula ada yang sekaligus berprofesi sebagai pengelola
agrowisata stroberi.
63
Pengalaman
No Nama Pekerjaan Pendidikan
Bekerja (th)
1 Petani Stroberi SLTA 5
Desa Pancasari
2 Pengepul Stroberi SLTA 4
Desa Pancasari
3 Pedagang stroberi D3 6
Desa Pancasari
4 Pengelola olahan SLTA 3
Stroberi Desa
Pancasari
Sumber : Data Diolah, 2023
ditempuh minimal SLTA dan yang tertinggi D3. Pengalaman kerja personil
pemerintah tersebut cukup banyak, mereka telah aktif dalam bidangnya diatas 3
tahun sampai 6 tahun. Tingkat pendidikan yang tinggi dan pengalaman yang cukup
banyak dalam kuantitas dan kualitas dapat membantu dalam pola pikir dan
keputusan maka kebijakan yang diambil akan benar-benar dapat dirasakan oleh
masyarakat.
Mereka pada umumnya telah menanam stroberi lebih dari 3 tahun, ini artinya
mereka termasuk petani yang menanam sejak pertama kali stroberi diperkenalkan
segera setelah panen. Setelah dilakukan sortasi hasil panen diserahkan pada
pengepul. Sistem pembayaran dari pengepul kepada petani tidak secara langsung
setelah menerima hasil panen petani. Pembayaran oleh pengepul justru dilakukan
setelah petani mengumpulkan beberapa kali hasil panennya. Sistem ini dilakukan
karena kebanyakan petani kecil hanya menyetor hasil panen sebanyak 1 sampai 5
Ada beberapa tingkat pengepul dan pedagang stroberi yang terdapat di desa
Pancasari. Sedikitnya tecatat ada 9 orang pengepul dan pedagang besar di Desa
Pancasari. Mereka mampu mengirim buah dalam jumlah besar setiap harinya.
Minimal setiap hari dapat mengirim buah dalam jumlah lebih dari 50 kilogram.
Pengepul dan pedagang besar ini kebanyakan menjual stroberi ke kota-kota besar
dalam jumlah yang besar setiap harinya. Buah stroberi dari Desa Pancasari ini pada
umumnya hanya dijual kepada wisatawan. Selain dari kebun sendiri dan beberapa
petani kecil buah stoberi yang dikumpulkan juga berasal dari para pengepul-
kecenderungan untuk bersaing satu sama lain. Bahkan pernah terjadi antara satu
pedagang dan pedagang lainnya menjual pada pasar yang sama namun berbeda
harga, sehingga mematikan pedagang yang terlebih dahulu masuk ke pasar tersebut.
65
Meskipun belum tergabung dalam sebuah organisasi namun mereka sudah memiliki
kesepakatan tentang harga beli dari petani dan harga jual maksimal pada konsumen.
Harga beli dari petani disepakati untuk kelas A: Rp. 12.000,00 per kilogram, untuk
kelas B: Rp. 8.000,00 per kilogram untuk kelas C: Rp 3.000,00 per kilogram. Harga
jual buah tidak disamakan, namun dibatasi harga jual tertinggi adalah Rp 25.000,00
per kilogram untuk kelas A dan untuk kelas B dan C dibawah harga itu, besarnya
terserah kepada pedagang, hal ini disebabkan karena saluran pemasaran dari para
yang lebih pendek bisa menjual stroberi dengan harga maksimal. Selain itu jenis
mempengaruhi harga jual. Harga jual di kota-kota besar lebih tinggi dari harga jual
di kota-kota kecil.
mengemas buah dalam plastik mika atau sterofoam yang dibalut plastik kedap udara
yang selanjutnya akan diambil oleh pedagang luar kota. Sistem pembayarannya
langsung diberikan saat buah diambil. Sitem ini tidak mengenal retur, namun harga
menjual stroberi dalam bentuk buah segar, masyarakat Desa Pancasari sudah dapat
mengolah stroberi menjadi berbagai produk makanan. Produk yang sudah dapat
dihasilkan antara lain sirup, selai, dodol, puding, dan getuk goreng. Selama
penelitian dilakukan, baru produk itu saja yang sudah rutin diproduksi. Selain
buahnya, ternyata daun stroberi juga dapat diolah menjadi teh, namun pengolahan
66
teh daun stroberi ini belum dilakukan secara komersial. Petani hanya
mengkonsumsi sendiri sebagai minuman hangat di pagi atau sore hari. Pengolahan
stroberi ini terbilang baru dilakukan oleh masyarakat setempat. Adanya produk
stroberi yang tidak laku dijual dalam bentuk segar memunculkan wacana untuk
mengolah stroberi. Kegiatan pengolahan stroberi baru dimulai pada bulan Juli tahun
2018. Berawal dari program Primatani di Desa Pancasari yang salah satunya
olahan dari berbagai hasil-hasil pertanian maka mulai ada masyarakat yang
adalah pemasaran, keuangan, operasi, SDM, dan organisasi. Seluruh faktor tersebut
menjadi bagian dari agribisnis yang menjadi penggerak agribisnis dari dalam. Oleh
karena itu perlu dilakukan pengamatan untuk dapat menentukan kekuatan dan
kelemahan agribisnis.
a. Kekuatan:
Varietas yang ada di Desa Pancasari adalah varietas Oso grande. Varitas
ini termasuk varietas yang berkualitas tinggi. Ukuran buahnya besar, rasa
tidak terlalu masam, daya tahan juga cukup baik. Varietas Oso grande ini
buah stroberi asal Jawa Barat yang beredar di pasaran, stroberi dari Desa
Pancasari ini memiliki keunggulan antara lain rasa lebih manis, ukuran buah
relatif lebih besar, lebih tahan lama. Buah dari Desa Pancasari bisa bertahan
selama 3 hari pada suhu kamar dan 6 hari bila disimpan di lemari pendingin.
Menurut Budiman dan Saraswati (2005) ada beberapa varietas stroberi yang
yang masih terbuka dan harga jual yang lebih tinggi dibanding sayuran
Pancasari. Luas tanam stroberi meningkat sangat cepat dalam waktu 2 tahun.
dikembangkan.
b. Kelemahan:
Bibit yang sampai saat ini digunakan masih berasal dari bibit tahun
2007 yang terus diambil anakannya. Harga bibit saat penelitian berlangsung
hanya Rp. 1.000,00. Awalnya bibit stroberi ini diimpor langsung dari
California Amerika Serikat. Bibit adalah bibit hibrida, ini artinya petani
kuantitasnya. Awalnya berat buah stroberi bisa mencapai 25 gram per buah,
sedangkan saat ini berat buah hanya berkisar 15-20 gram. Bibit yang
tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Selain itu mentalitas petani
sebagi petani dan buruh tani. Artinya tingkat pendidikan petani masih
tergolong rendah.
tidak dapat menciptakan produk olahan yang inovatif dan berkualitas tinggi.
kebutuhan konsumen.
usaha kerap terbentur keterbatasan modal. Bagi sebagian besar petani, akses
menjadi salah satu penyebab sulitnya akses terhadap modal. Selain itu
mengakses kredit dengan aturan dan suku bunga seperti yang diterapkan juga
menjadi penghambat. Ada juga kekhawatiran dari para petani apabila suatu
saat mereka tidak dapat mengembalikan kredit maka jaminan yang mereka
maupun limbah pasar untuk mengolah pupuk organik. Hal tersebut dapat
adalah pengetahuan dan teknologi yang memadai. Jika masyarakat dan pelaku
usaha di desa tersebut belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknik-
teknik pengolahan yang baik dan inovatif, serta teknologi modern untuk
baik, penggunaan teknologi yang tepat, serta cara inovatif untuk mengolah
stroberi menjadi beragam produk olahan berkualitas tinggi. Selain itu, strategi
dengan lembaga keuangan dan pemerintah, serta mencari pasar yang lebih luas
Dalam konteks ini, dinas terkait dan pemerintah daerah juga dapat
akses pasar bagi pelaku usaha produk olahan stroberi di Desa Pancasari.
kunci ini dapat membantu mengatasi masalah kuantitas dan kualitas produk
kapasitasnya. Potensi alam yang baik sebagai kawasan wisata telah menarik
stroberi langsung dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang
olahan stroberi yang menarik, desa Pancasari dapat meningkatkan daya tarik
wisata dan memberikan nilai tambah pada produk stroberi yang diolah.
73
adalah iklim dan cuaca. Fluktuasi hasil panen mengacu pada variasi atau
perubahan yang tidak stabil dalam jumlah atau kualitas hasil panen pertanian
dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan hasil panen yang diperoleh pada
periode tertentu bisa lebih tinggi dari biasanya (lebih tinggi dari rata-rata),
atau sebaliknya, hasil panen bisa lebih rendah dari biasanya (lebih rendah dari
rata-rata).
Produksi buah strawberi di Desa Pancasari dalam satu tahun pada lahan
ton/bulan. Hal tersebut disebabkan oleh hama dan jamur yang membuat buah
strawberi busuk, sehingga tidak layak jual. Berdasarkan hal tersebut, petani
green house relatif mahal dan membutuhkan banyak biaya serta lahan.
mengatasi kendala yang dialami petani. Petani dan pelaku usaha harus dilatih
74
mengurangi kerugian akibat fluktuasi hasil panen. Pihak terkait seperti dinas
secara teratur kepada petani tentang pengelolaan agribisnis stroberi yang baik.
ancaman bagi agribisnis stroberi. Kondisi lingkungan eksternal yang diamati adalah
dikaji karena perkembangan teknologi global yang begitu cepat. Apabila tidak
tertinggal oleh para pesaing. Selain itu motif ekonomi dalm melakukan investasi
juga perlu diamati. Adanya ketertarikan investasi pada komoditas stroberi dapat
Buleleng turut membantu perkembangan agribisnis itu sediri. Kondisi sosial budaya
75
menjadi penting untuk diamati karena menjadi penentu apakah agribisnis stroberi
ini dapat diterima oleh masyarakat atau tidak. Usaha di bidang agribisnis tidak akan
lepas dari kondisi alam. Oleh karena itu kondisi lingkungan alam juga perlu
terhadap pesaing. Apa saja yang menjadi keunggulan pesaing dan kelemahannya
A. Peluang
kota-kota kecil. dan gaya hidup sehat. Harga stroberi dianggap cukup mahal
per kilogram tidak memberatkan bagi para konsumen. Kandungan gizi yang
cukup lengkap dalam buah stroberi dianggap sebanding dengan harga yang
harus dibayarkan.
satu bahan untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan. Berbagai jenis
2) Perkembangan Teknologi
teknologi mulai dari sarana produksi, proses produksi, panen dan pasca
stroberi juga masih sederhana, alat masak masih menggunakan alat dapur
77
biasa. Alat dan cara pengemasan stroberi segar maupun olahannya juga
masih sederhana
Mereka cenderung tidak ingin mengambil risiko kerugian. Selain itu, jenis
hasil penerapan teknologi terbilang baik, namun jika biaya yang diperlukan
stroberi. Lokasi yang mereka beli terletak di jalur yang rencananya akan
dibangun semacam rumah peristirahatan yang bisa disewa. Ada pula yang
hanya memanfaatkan kebunnya untuk ditanami stroberi. Selain itu, ada juga
para petani adalah bentuk investasi dan kerjasama yang dilakukan harus
B. Ancaman:
persaingan pasar bagi produk olahan stroberi dari Desa Pancasari. Jika produk
79
stroberi dari luar memiliki kualitas yang lebih baik atau harga yang lebih
kompetitif, maka petani dan pelaku usaha lokal mungkin menghadapi tekanan
pada margin keuntungan petani. Kehadiran produk stroberi dari daerah lain
dapat mempengaruhi preferensi konsumen. Jika produk dari luar lebih dikenal
atau lebih diminati oleh konsumen, maka produk olahan stroberi dari desa
tersebut harus mencari cara untuk meningkatkan daya tarik dan nilai tambah
untuk mencari pasar baru, baik lokal maupun regional, untuk meningkatkan
daya saing produk. Dengan mengeksplorasi peluang pasar baru, petani dan
berupaya mencapai pangsa pasar yang lebih luar. Petani dapat menghadapi
dalam produk olahan stroberi, baik dari segi rasa, kemasan, maupun cara
penyajian, sehingga dapat menarik minat konsumen yang lebih besar. Upaya
pemasaran dan promosi produk olahan stroberi dapat lebih dikenal dan lebih
2) Peningkatan biaya
kerja, atau bahan kemasan, dapat berdampak pada harga jual produk olahan
80
stroberi. Jika biaya produksi naik, petani atau pelaku usaha mungkin harus
mereka. Hal ini bisa mempengaruhi daya saing produk di pasar dan preferensi
sebanding, hal ini bisa berdampak pada keberlanjutan usaha pertanian dan
mencakup cara untuk mengurangi biaya produksi atau mencari sumber daya
mengurangi biaya produksi. Selain itu dapat juga beralih pada pertanian
stroberi. Karena, belum adanya kerja sama antara lembaga agtau bahkan
Pancasari.
berbagai peluang dan ancaman yang senantiasa berubah. Hal tersebut juga
kelemahan yang dimiliki suatu usaha. Para penyusun strategi tidak pernah dapat
karena akan sangat banyak tindakan yang mungkin dan tak terbatasnya cara untuk
a. Matriks IFE
ini adalah hasil identifikasi faktor internal yang meliputi kekuatan dan
82
di Desa Pancasari. Berikut ini adalah hasil dari analisis matrik IFE pada
Buleleng
Tabel 5.2 Hasil analisis matrik IFE pada Produk Olahan Stroberi Di Desa
Pancasari Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng
Faktor Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan
Kualitas buah yang baik 0.14 3.42 0.47
Kemauan petani untuk mengembangkan komoditas stroberi 0.14 3.42 0.47
Ketersediaan sarana produksi yang mudah diakses petani 0.13 3.28 0.42
Total 0.41 1.36
Kelemahan
Penggunaan bibit yang turun-temurun 0.10 2.42 0.24
SDM petani masih rendah 0.09 2.28 0.20
Permodalan yang masih lemah 0.10 2.42 0.24
Kuantitas dan kualitas produk olahan yang masih rendah 0.10 2.42 0.24
Keterbatasan fasilitas dan daya tampung kebun wisata 0.09 2.28 0.20
Fluktuasi produk stroberi 0.11 2.71 0.29
Total 0.59 1.41
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kekuatan utamanya yaitu kualitas buah
dengan nilai skor sama sebesar 0,47. Hal ini mengidentifikasi bahwa kualitas
stroberi dari Desa Pancasari ini memiliki keunggulan antara lain rasa lebih
83
manis, ukuran buah relatif lebih besar, lebih tahan lama. Buah dari Desa
Pancasari bisa bertahan selama 3 hari pada suhu kamar dan 6 hari bila
utama yaitu fluktuasi produk stroberi dengan skor tertinggi sebesar 0.29. Hal
tidak banyak hujan seperti Mei sampai September buah yang dihasilkan
buah yang busuk. Gejala yang muncul dari buah yang busuk menunjukkan
agribisnis stroberi.
b. Matriks EFE
mengevaluasi peluang dan ancaman yang ada dalam sebuah usaha. Matriks
ini adalah hasil identifikasi faktor eksternal yang meliputi peluang dan
di Desa Pancasari. Berikut ini adalah hasil dari analisis matrik EFE pada
Buleleng.
Tabel 5. 3
Hasil analisis matrik EFE pada Produk Olahan Stroberi Di Desa Pancasari
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng
Faktor Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang
Pasar yang masih terbuka 0.18 3.28 0.59
Perkembangan teknologi 0.20 3.57 0.71
Ketertarikan investor terhadap komoditas
stroberi 0.21 3.71 0.78
Total 0.59 2.08
Ancaman
Masuknya produk stroberi dari daerah lain, 0.14 2.57 0.36
Peningkatan biaya 0.12 2.28 0.27
Belum ada industri yang mau menjadi
mitra. 0,15 2.71 0.40
Total 0.41 1.03
Jumlah Keseluruhan 1.00 3.11
Sumber : data diolah, 2023
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa yang menjadi peluang
dekat kebun wisata stroberi. Masuknya investor swasta ini akan membantu
yang besar dalam memulai usahatani stroberi serta penerapan teknologi yang
industri yang mau menjadi mitra dengan skor tertinggi 0.40. Belum adanya
mitra yang mau menampung hasil panen menjadi ancaman produk melimpah.
stroberi. Karena, belum adanya kerja sama antara lembaga atau bahkan
Pancasari.
2. Tahap Pencocokan
Dalam tahap ini analisis yang digunakan adalah matriks SWOT. Matriks
SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para
Tabel 5.4 Hasil Matriks SWOT pada Produk Olahan Stroberi Di Desa Pancasari
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng
Faktor Internal Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weakness)
beberapa faktor-faktor strategi yang berupa internal dan juga eksternal, dimana
pemodalan melalui investor yang minat pada komoditas stroberi sehingga petani
industri pertanian yang bermitra dengan petani stroberi sehingga petani stroberi
ada peningkatan modal dan biaya dan mengembangkan fasilitas dan daya
sehingga tidak akan terjadi masuknya buah stroberi dari petani atau daerah lain.
faktor eksternal dengan faktor internal dengan menggunakan matrik EFE dan
IFE. Berdasarkan hasil analisis dari matrik IFE diperoleh titik koordinat dari
kekuatan dan kelemahan dengan nilai (2.77), kuadran SWOT ini berada pada
kuadran sedang yaitu strategi tumbuh dan kembangkan. Sedangkan hasil analisis
dari matrik EFE diperoleh titik koordinat dari peluang dan ancaman dengan nilai
(3.11) kuadran SWOT ini yakni berada pada kuadran tinggi yaitu biarkan dan
tanam. Posisi ini menunjukkan keadaan usaha yang kuat namun memiliki
89
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
IFE
Tinggi (3.0-
4.0) I II III
Sedang (2.0- IV V VI
EFE 2.99)
diperoleh dari hasil perhitungan dengan mengalikan rata-rata bobot dari masing-
masing faktor dengan nilai daya tarik (AS) maka akan diperoleh nilai total daya
90
tarik (TAS). Berdasarkan hasil analisis matrik QSPM strategi yang paling
Tabel 5. 5
Hasil Analisis QSPM Pada Produk Olahan Stroberi Di Desa Pancasari
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng
Keterangan:
AS : Nilai Daya Tarik
TAS : Nilai Total Daya Tarik
TAS sebesar 7.00. Strategi ini dapat menjadi sebuah terobosan baru bagi
Kabupaten Buleleng dengan membuat produk yang lebih bervariasi dan dengan
tampilan masa kini dan harga yang terjangkau sehingga dapat menarik banyak
dengan konsumen dengan skor TAS 6.48. Strategi yang ketiga yaitu
produk dan harga untuk menghadapi persaingan dengan skor TAS 6.03. Dan
6.1 Kesimpulan
agribisnis stroberi berdasarkan faktor internal yang menjadi kekuatan utama yaitu
kualitas buah yang baik dan kemauan petani untuk mengembangkan komoditas
stroberi. Sedangkan pada faktor internal yang menjadi kelemahan utama yaitu
fluktuasi produk stroberi. Faktor eksternal yang menjadi ancaman utama adalah
belum ada industri yang mau menjadi mitra, sedangkan yang menjadi peluang
Buleleng berada pada posisi kuadran dua yaitu rata-rata yang menunjukkan keadaan
usaha yang tumbuh dan kembangkan. Hasil penelitian berdasarkan analisis QSPM
diketahui bahwa skor pada IFE adalah 2.77, sedangkan EFE 3.11, dalam hal ini
pada matriks IE menunjukkan posisi keadaan usaha yang kuat namun memiliki
QSPM yaitu menciptakan variasi produk untuk menambah pangsa pasar dengan
6.2 Saran
88
89
a. Bagi Pemerintah
dan pelaku usaha produk olahan stroberi di Desa Pancasari, agar dapat
produk segar, petani dapat mengembangkan berbagai produk seperti saus, selai,
produk kering, dan makanan ringan dari stroberi. Sehingga dapat membuka
peluang pasar yang lebih luas dan memberikan nilai tambah pada hasil panen.
menemukan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi fluktuasi hasil panen
Daft, Richard L., and Dorothy Marcic. 2013. Building management skills: An
action-first approach. Cengage Learning.
Johnson, G., Whittington, R., Regnér, P., Angwin, D., & Scholes, K.
(2020). Exploring strategy. UK:Pearson.
91
92
Pane. 2017. “Strategi Pengembangan Usaha untuk mencapai Visi,Misi dan Tujuan
Refrensi Skripsi 2019 Fakultas Perrtanian”.
Rangkuti, Freddy. 2014. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara,
Perhitungan Bobot, Rating dan OCAI. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Salma, I., dan Susilowati, I. 2004. “Analisis Permintaan Objek Wisata Alam Curug
Sewu, Kabupaten Kendal dengan Pendekatan Travel Cost”. Jurnal
Dinamika Pembangunan (JDP), 153–165.
Sieva. 2015. Agribisnis yang basis di Bidang Pertanian Dan Bidang lainnya.
Jakarta:Sinar Dunia.
Sutomo, S., Iryadi, R., dan Sujarwo, W. 2020. Bedugul Dari Angkasa. Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor:Dunia Pustaka.
Lampiran 1 Dokumentasi
94
95
Lampiran 2 Lembar Kuisioner
KUESIONER PENELITIAN
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN
STROBERI DI DESA PANCASARI, KECAMATAN
SUKASADA, KABUPATEN BULELENG
IDENTITAS RESPONDEN
1. Pekerjaan : ( 1 ) Pengepul Stroberi
( 2 ) Pengola Stroberi
( 3 ) Pedagang Stroberi
( 4 ) Petani Stroberi
96
97
NO FAKTOR INTERNAL 1 2 3 4
Kekuatan
1 Kualitas buah yang baik
2 Kemauan petani untuk mengembangkan komoditas stroberi
3 Ketersediaan sarana produksi yang mudah diakses petani
Kelemahan
1 Penggunaan bibit yang turun-temurun
2 SDM petani masih rendah
3 Permodalan yang masih lemah
4 Kuantitas dan kualitas produk olahan yang masih rendah
5 Keterbatasan fasilitas dan daya tampung kebun wisata
6 Fluktuasi produk stroberi
Faktor Internal
N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7
Kekuatan
Kualitas buah yang baik 4 4 3 3 3 3 4
Kemauan petani untuk mengembangkan
komoditas stroberi 4 4 3 3 3 4 3
98
Faktor Eksternal
N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7
Peluang
Pasar yang masih terbuka 3 4 3 3 3 4 3
Perkembangan teknologi 3 4 3 3 4 4 4
Ketertarikan investor terhadap komoditas
stroberi 3 4 3 4 4 4 4
Total
Ancaman
Masuknya Produk Stroberi Dari Daerah
Lain, 4 2 2 2 2 3 3
Peningkatan Biaya 3 2 2 3 2 2 2
Belum Ada Industri Yang Mau Menjadi
Mitra. 4 3 2 3 3 2 2