PROPOSAL
OLEH:
SUMIYANA BR GINTING
1804300160
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA MEDAN
2022
ANALISIS PENDAPATAN DAN RISIKO USAHATANI
TOMAT USAHATANI TOMAT (Solanum lycopersicum L.)
(Studi Kasus: kecamatan merdeka kabupaten karo)
PROPOSAL
OLEH:
SUMIYANA BR GINTING
1804300160
Komisi Pembimbing
Disahkan Oleh:
Dekan
Proposal ini merupakan langkah awal dalam penyusunan Skripsi yang merupakan
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk
L.) atas tersusunnya Proposal ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Dafni Mawar Tarigan, S.P., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Pertanian
2. Ibu Dr. Sasmita Siregar, S.P., M.Si. Selaku Ketua Komisi Pembimbing.
Pembimbing.
4. Terima kasih kepada seluruh Staff Biro Adminisrasi yang telah bersedia
5. Teristimewa untuk orang tua yang telah mengasuh dan membesarkan penulis
dengan rasa cinta, kasih sayang, dan ketulusan serta selalu memberikan
6. Terima kasih kepada para sahabat yang selalu mendukung dan membantu
penulis serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu.
Penulis menyadari Proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
i
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan baik selama Penyusunan Proposal ini. Semoga laporan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
PENDAHULUAN........................................................................................ 1
Latar Belakang................................................................................. 1
Rumusan Masalah............................................................................ 4
Tujuan Penelitian............................................................................. 4
Kegunaan Penelitian........................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 5
Klasifikasi Tomat............................................................................. 5
Landasan Teori................................................................................ 7
Teori Usahatani...................................................................... 7
Teori Risiko............................................................................ 8
Penelitian Terdahulu........................................................................ 11
Krangka Pemikiran.......................................................................... 12
METODE PENELITIAN............................................................................ 14
Definisi Operasional........................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 23
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Krangka pemikiran.......................................................................... 13
v
PENDAHULUAN
Latar belakang
pendekatan agribisnis yang akan menciptakan pertanian yang maju, efisien, dan
menarik perhatian berbagai kalangan terutama petani. Kegiatan ini dapat dijadikan
seperti kubis, kentang, cabai, tomat dan wortel, telah lama dibudidayakan oleh
untuk produk ini cukup. tinggi. Hal ini karena sayuran telah menjadi bagian dari
makanan sehari-hari orang Indonesia, dan produk pertanian ini Selalu tersedia di
pasar.
2
penduduk Indonesia banyak yang memiliki mata pencaharian sebagai petani, atau
lahan yang dimiliki petani, dan posisi tawar pada pihak petani yang kurang kuat.
(Ashari, 1995). Risiko produksi pertanian lebih besar dibandingkan risiko non
pertanian, karena pertanian sangat dipengaruhi oleh alam seperti cuaca, hama
penyakit, suhu, kekeringan, dan banjir. Besar kecilnya risiko yang dihadapi oleh
petani akan berdampak pada tingkat produksi dan pendapatan yang diperoleh
dihasilkan pada musim tanam tertentu. Apabila produksi yang dihasilkan banyak
atau terjadi panen raya, maka harga jual menurun. Adanya risiko tersebut
berdampak pada tingkat pendapatan petani. Dan itu juga akan mempengaruhi
beriklim tropis. Pada tahun 1523, orang Eropa dan Asia mengenal tanaman tomat.
Namun, pada saat itu, tomat dianggap sebagai tanaman beracun. Dan
3
dibudidayakan hanya untuk tanaman hias dan anti kanker. Setelah dari Belanda,
tanaman tomat ditanam di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman tomat
meningkatkan produksi tomat setiap tahun dengan cara memperluas areal tomat,
namun pada tahun 2004 Indonesia masih mengimpor 8.192.280 kg tomat dalam
bentuk segar atau buah matang. Dari berbagai negara (BPS, 2004). Redaksi,
Agromedia, 2007)
sayur-sayuran terutama tomat. Hal ini dikarenakan iklim, suhu dan kondisi
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
penelitian.
4. Bagi pembaca, hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu
Klasifikasi Tomat
berumur pendek yang hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Secara
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Solanaceae. Batang tanaman tomat bervariasi ada yang tegak atau menjalar, padat
halus terutama dibagian yang berwarna hijau. Daunnya berbentuk oval dan
bergerigi dan termasuk daun majemuk. Daun tanaman tomat biasanya berukuran
memiliki jarak yang dekat dengan ujung dahan sementara tangkai daunnya
Tomat (Solanum lycopersicum L.) berasal dari daerah Peru dan Ekuador,
tropis. Bangsa Eropa dan Asia mengenal tanaman tomat pada tahun 1523. Namun
pada waktu itu tanaman tomat dianggap sebagai tanaman yang beracun dan hanya
ditanam sebagai tanaman hias dan obat kanker. Tanaman tomat termasuk tanaman
semusim yang berumur pendek artinya umur tanaman hanya satu kali berproduksi
biasanya lebih produktif dibanding dataran rendah. Sosok tanaman tomat berupa
semak yang bersifat annual atau tahunan tergantung pada varietasnya, buah tomat
sangat beragam baik bentuk, warna maupun ukurannya. Keindahan bentuk dan
Selain itu, karena rasanya yang segar menyebabkan tomat sering pula dimakan
multiguna Ini bertindak sebagai sayuran dan makan buah-buahan segar seperti
tomat. Digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan obat-obatan sakit. Komposisi
kimia tomat memiliki sifat dan keunggulan yang sangat baik Ideal untuk
tomat juga mengandung mineral Ca dan Fe. Meski jumlahnya sedikit. 100g tomat
bermanfaat sebagai sumber mineral Besi (Fe) untuk membuat tulang dan gigi
(kalsium dan fosfor) Apa yang terkandung dalam tomat dapat berfungsi untuk
pembentukan sel Sel darah merah atau hemoglobin. Tomat juga mengandung
(Firmanto, 2011)
Landasan Teori
Teori Usahatani
suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Sumber daya itu adalah
memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten, dan ada juga
cukup untuk digunakan di rumah dan bahan makanan lainnya untuk dijual
(Soedjana, 2007)
Biaya usahatani dibedakan menjadi: biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya
yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun output yang diperol
eh banyak atau sedikit. Selain itu, biaya tetap dapat pula dikatakan biaya yang
pajak, sewa tanah dan penyusutan alat pertanian. Biaya tidak tetap (variable cost),
yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Biaya
variabel merupakan biaya operasional dalam suatu usahatani. Contoh biaya Untuk
sarana produksi pertanian seperti biaya tenaga kerja, pupuk, obat-obatan, dll.
(Soekartawi, 1998).
Teori Risiko
kejadian berisiko dan kejadian tidak pasti. Risiko produksi pertanian lebih besar
dari pada risiko non pertanian karena pertanian sangat dipengaruhi oleh alam
seperti cuaca, hama dan penyakit, suhu, kekeringan dan banjir. Risiko produksi
yang menyebabkan kerugian terbesar bagi petani adalah adanya serangan hama
dan penyakit yang tidak terduga. Wabah hama dan penyebab penyakit ini dapat
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih
yang tidak diinginkan atau tidak terduga. Dengan kata lain kemungkinan itu sudah
disebabkan oleh karena harga pasar berada di luar kendali petani. Fluktuasi harga
lebih sering terjadi pada produksi . Widodo (2006) berpendapat bahwa risiko
dapat dihasilkan dari siklus bisnis, musim, inflasi, iklim, hama dan penyakit, nilai
Timbulnya risiko di bidang pertanian juga dapat dipicu oleh faktor internal
maupun eksternal. Faktor eksternal dari sektor pertanian memiliki pengaruh yang
iklim yang terjadi saat ini berdampak langsung pada kegiatan pertanian Indonesia.
Perubahan iklim menjadi semakin tidak terduga bagi petani dan sering
jalan pertanian dan infrastruktur pertanian lainnya yang tidak optimal atau rusak
(Ramadhan, 2013).
terhadap aktivitas bisnis dengan menggunakan alat analisis tertentu. Salah satu
tersebut saling terkait, dan jika nilai pada ketiga indikator tersebut menurun, maka
risikonya rendah.
keuntungan yang diperoleh petani sebesar , dan standar deviasi adalah besarnya
fluktuasi keuntungan yang dapat dicapai, atau resiko yang harus ditanggung
petani. Selain itu, penentuan batas bawah sangat penting bagi keputusan petani
untuk mencari hasil terendah di bawah tingkat hasil yang diharapkan. Batas
1. Variance
return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian.
Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance
2. Standard Deviation
Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Risiko
kecil standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam
kegiatan usaha.
3. Coefficient Variation
Koefisien variasi diukur dari rasio standar deviasi dengan return yang
diharapkan atau ekspektasi return. Semakin kecil nilai koefisien variasi maka
11
Penelitian Terdahulu
dan pendapatan petani cabai merah di Desa Parbuluan I per petani lebih kecil
dari UMK Kabupaten Dairi. Secara parsial variabel luas lahan berpengaruh
dengan nilai KV sebesar 0,20, risiko produksi dengan nilai KV sebesar 0,14
petani cabai merah di Desa Parbuluan 1 pada tahun 2020 adalah sebesar Rp
63.195.128 per Ha per musim tanam, jika kondisi harga dan jumlah
dan Pendapatan pada Usahatani Labu Siam (Sechium edule) dan Kubis
Karo” menyimpulkan bahwa, pada petani labu siam diperoleh rata-rata biaya
12
total yang dikeluarkan per ha per tahun, rata-rata total penerimaan per ha per
tahun dan ratarata pendapatan per ha per tahun lebih kecil dibandingkan yang
diperoleh oleh petani kubis. Nilai KV untuk usahatani labu siam diperoleh
0,03;0,04 dan 0,09 risiko harga sebesar 0,04 dan risiko pendapatan sebesar
0,09, sedangkan nilai pada usahatani kubis diperoleh risiko produksi, risiko
harga dan risiko pendapatan masing-masing sebesar 0,10;0,07 dan 0,18. Dari
hasil yang diperoleh dapat diartikan bahwa usahatani kubis lebih berisiko
Kol dan Buncis di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo”
menyimpulkan bahwa, pada petani bunga kol diperoleh rata – rata biaya
total , rata-rata total penerimaan dan rata-rata pendapatan per ha lebih kecil
dibandingkan yang diperoleh oleh petani buncis. Dari segi nilai koefisien
variasi (KV), untuk bunga kol diperoleh risiko produksi sebesar 0.07, risiko
harga sebesar 0,26 dan risiko pendapatan sebesar 0,40, sedangkan nilai
koefisien variasi (KV) buncis diperoleh risiko produksi sebesar 0.15, risiko
harga sebesar 0,14 dan risiko pendapatan sebesar 0,37. Dari hasil yang
daripada produksi usahatani bunga kol sedangkan segi harga dan pendapatan,
Kerangka Pemikiran
yang terjadi ini berkaitan dengan kegiatan produksi yang dilakukan para
petani tomat dan hal ini dapat meyebabkan fluktuasi pada tingkat pendapatan
petani. Risiko harga juga menjadi hal yang pasti terjadi di dalam usahatani
tomat ditambah situasi alam yang tidak menentu membuat risiko produksi
tidak dapat dihindari. Risiko yang dihadapi meliputi risiko harga, produksi,
dan pendapatan dan penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar
peluang terjadinya kerugian dari tiga aspek tersebut serta melihat apakah
disajikan pada
Usahatani Tomat
Produksi Tomat
Harga Jual
Penerimaan
Layak
Biaya Produksi
Pendapatan
Tidak Layak
Risiko Usahatani
Risiko Produksi
Risiko Harga
Risiko Pendapatan
METODE PENELITIAN
holtikultura, salah satunya adalah tanaman tomat. Luas panen, produksi, dan
pada Tabel
Produksi (ton/ha)
Mardinding - - -
Laubaleng - - -
Kutabuluh - - -
jumlah luas panen yang cukup luas dan jumlah produksi yang lumayan besar. Desa
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
N
n=
1+ Ne ²
Dimana :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara 10–
370
n=
1+370 (0,15)²
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 petani tomat
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
ini, data primer diperoleh dari data hasil wawancara langsung antara peneliti
dahulu. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah
diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi. Data sekunder
dalam penelitian diperoleh dari instansi dinas yang terkait yaitu Badan Pusat
biaya total merupakan penjumlahan dari seluruh biaya yaitu biaya tetap dan
TC = FC + VC
Keterangan :
pendapatan yang diperoleh dari usahatani selama satu periode diperhitungkan dari
hasil penjualan atau penaksiran kembali yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).
sebagai berikut:
TR = Y . Py
Keterangan :
nilai output total (penerimaan) dengan nilai input (biaya). Pendapatan suatu
Pd = TR – TC
Keterangan :
TR
𝐑/𝐂 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
TC
19
Dimana :
risiko pendapatan dari tanaman tomat digunakan analisis risiko. Risiko dapat
risikonya.
1. Risiko
∑(Q – Q 1)²
v ²=
n−1
Keterangan :
V2 = ragam (variance)
n = jumlah sampel
V = √ V2
Semakin tinggi nilai ragam (V2 ) dan simpangan baku (V) , maka semakin tinggi
V
KV¿
Q1
Keterangan :
KV = koefisien variasi
V = simpangan baku
Q1 = hasil produksi rata – rata (kg/ha), harga rata – rata (Rp/kg), pendapatan rata
Kriteria yang dipakai adalah jika KV < 1 maka usahatani yang dianalisis memiliki
risiko yang rendah dan jika KV ≥ 1 maka usahatani yang dianalisis memiliki
Batas bawah hasil tertinggi merupakan nilai hasil dari segi produksi, harga dan
pendapatan yang paling rendah yang mungkin diterima. Apabila nilainya kurang
21
dari nol, maka kemungkinan besar akan mengalami kerugian. Batas bawah hasil
L = Q1 – 2V
Keterangan :
Q1 = hasil produksi rata – rata (kg/ha), harga rata – rata (Rp/kg), pendapatan rata
V = simpangan baku
Definisi Operasional
Defenisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3. Produksi tomat adalah banyaknya hasil dari usahatani tomat yang diambil
(Rp).
produksi dalam tomat atau jumlah biaya tetap dan biaya tidaktetap
6. FC (fixed cost) atau biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya,
7. VC (variable cost) atau biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya
(Rp).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat statistik. 2019. Kabupaten Karo Dalam Angka 2016-2019. Karo.
Kanisius.
Firmanto, B.H. 2011 Sukses Bertanam Tomat Secara Organik. Angkasa Bandung
Gultom, Wina. 2017. Analisis Risiko Usahatani Bunga Kol dan Buncis (Studi
Utara.
Bandar Lampung
Sinaga, Dorma. 2017. Estimasi Pendapatan dan Resiko Usahatani Cabai Merah
Sumatera Utara.
Sitepu, Elisa. 2017. Analisis Resiko Produksi, Harga dan Pendapatan pada
Utara.
Jakarta.
Widayati, dan L. Sari. 1999. Membuat tanaman cepat berbuah. Penebar Swadaya.
Jakarta. 66 hal.