Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Oleh :

Kelompok 4

1.Taufik Hidayah 2004300049

2.M.Zahran Naufal 2004300057

3.Amelia Zahra Yusnar 2004300067

4.M.Faizullah Afif 2004300079

5.Moza Darfin 2004300081

6.Desy Fitriani Harahap 2004300090

STRATEGI KEBIJAKAN DAN BISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SUMATRA UTARA

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Lingkungan Eksternal” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah
strategi kebijakan dan bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentangvisi dan misi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen strategi kebijakan dan bisnis yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 24 Juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ......................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ...

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................

A.Latar Belakang ..................................................................................................................................

B.Tujuan Penulisan ...............................................................................................................................

C. Rumusan Masalah ............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................

2.1. Definisi Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................................................

2.2. Tujuan Lingkungan Eksternal .......................................................................................................

2.3.Analisis Lingkungan Eksternal ......................................................................................................

2.4.Faktor-faktor Lingkungan Eksternal ..............................................................................................

A. Lingkungan umum ..........................................................................................................................

B. Lingkungan industry ........................................................................................................................

2.5. Analisis Lingkungan Industry ........................................................................................................

2.6. Contoh-contoh Lingkungan Eksternal ...........................................................................................

A.Perusahaan Asuransi Bumi Putera 1912 ............................................................................................

B.Perusahaan Mc Donal’s Indonesia......................................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................................

3.2 Saran .......................................................................................................... ......................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .......................................


Bab 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan sebagaimana umum diartikan meliputi kondisi, situasi keadaan, peristiwa, dan
pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan memengaruhi perkembanganorganisasi. Organisasi bahkan
kadang-kadang dapat memengaruhi lingkungan, tetapiyang paling umum adalah organisasi lebih
banyak dipengaruhi oleh lingkungan.Kekuatan-kekuatan dalam lingkungan tidak statis, tetapi harus
berubah sehinggakeunikannya memberi dampak yang kadang-kadang juga unik pada keputusan
yangdiambil oleh para eksekutif. Lingkungan eksternal, terdiri atas dua faktor stratejik, yaitu peluang
dan ancaman atau tantangan. Higgins (1985) mengartikan peluang sebagaisituasi dari faktor-faktor
eksternal yang membantu organisasi mancapai atau bahkan bisamelampaui pencapaian sasarannya
sedangkan ancaman adalah faktor-faktor eksternalyang menyebabkan organisasi tidak dapat mencapai
sasarannya.Dalam mengamati lingkungan eksternal itu, ada beberapa sektor yang peka secarastratejik,
artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya merupakan ancaman.Perkembangan teknologi
misalnya, peraturan perundang-undangan, atau situasikeuangan, dapat saja memberi keuntungan atau
kerugian bagi organisasi. Tetapi yang jelas, kata William Cohen (David, 1989) ialah bahwa peluang
dan ancaman hadir padasetiap saat dan senantiasa melampaui sumber daya yang tersedia. Artinya,
kekuatan yangdimiliki organisasi selalu berada dalam posisi lebih lemah dalam
menanggulangiancaman, bahkan dalam mengejar dan memnafaatkan peluang sekalipun.Lingkungan
eksternal perusahaan seringkali bersifat menantang dan kompleks.Karena efeknya terhadap kinerja,
perusahaan harus mengembangkan kemampuan yangdi butuhkan untuk mengidentifikasi pelung dan
ancaman yang ada dalam lingkunganeksternal. Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai
komponen-komponen atauvariable lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau
perusahaan.

Komponen tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasiatau


perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponentersebut. Komponen itu
lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atausesuatu yang mau tidak mau harus
diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromiatau menyiasati komponen-komponen
tersebut.Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum(elemen
dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan- perusahaan di dalamnya) dan
lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti,
dan intensitas persaingan yangmempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing).
Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing.
Analisislingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencangkup empat langkah yang pertama scanning,
monitoring, forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akanmenghasilkan identifikasi peluang
dan ancaman.Lingkungan umum mencangkup lima segmen yaitu demografi, ekonomi, politikatau
hukum, social, budaya dan teknologi. Masing-masing bertujuan untukmengidentifikasi dan
mempelajari relevansi strategis dari perubahan dan kecendurunganyang ada. Kecendurungan kearah
globalisasi membuat hal ini menjadi kompleks dan batasanya lebih luas. Apabila dibandingkan
dengan lingkungan umum, lingkunganindustry memiliki efek yang lebih langsung pada usaha
perusahaan untuk mencapai dayasaing strategis.

B. Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk:

1.Mengetahui perkembangan lingkungan eksternal di Indonesia

2.Menambah wawasan mengenai lingkungan eksternal

3.Memenuhi tugas makalah strategi kebijakan bisnis

C. Rumusan Masalah

1.Apa definisi lingkungan eksternal?

2.Apa tujuan lingkungan eksternal?

3.Bagaimana proses analisis lingkungan eksternal?

4.Bagaimana proses analisis lingkungan industry?

5.Apa saja faktor-faktor dari lingkungan eksternal?

6.Apa saja contoh dari lingkungan eksternal


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.Definisi Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwayang saling
berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak mempunyaikemampuan untuk
mengendalikannya, adapun definisi lainnya mengatakan Lingkungandiartikan menjadi segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Sedangkan
Analisis lingkungan adalah suatu prosesmonitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan
untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threats) yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai
komponen-komponen atau variablelingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau
perusahaan. Komponentersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau
perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.Komponen itu
lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatuyang mau tidak mau harus
diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi ataumenyiasati komponen-komponen tersebut.
Menurut Chuck Williams mengatakan bahwalingkungan eksternal semua kejadian diluar perusahaan
yang memiliki pontensi untukmempengaruhi perusahaan. Sedangkan James A.F. Stoner .Lingkungan
eksternal terdiriatas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang relevan pada
kegiatanorganisasi itu.T.Hani Handoko mengatakan bahwa Lingkungan eksternal terdiri dariunsur-
unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam
pembuatan keputusan Tujuan Analisis Lingkungan

2.2.Tujuan Analisis Lingkungan Eksternal

Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat mengantisipasilingkungan


organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesanorganisasi. Untuk maksud
tersebut banyak sekali pengelompokan variabel-variabelyang diperkirakan member pengaruh nyata
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yangselalu diusahakan adalah berusaha melengkapi variable-
variabel tersebut akan tetapitidak akan pernah bisa sekomplit yang diharapkan karena para pengambil
keputusanharus berpacu dengan waktu dalam proses“Decission Making”. Akan tetapi, satu halyang
perlu diingat bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik untukmenganalisis
lingkungan bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan kepada “konteks”kepada situasi dan kondisi yang
dihadap perusahaan. Tujuan analisis lingkunganmenurut perusahaan Untuk menyediakan kemampuan
dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen perusahan, menyelidiki
kondisi masadepan dari lingkungan organisasi dan kemudian mencoba masukkannya kedalam
pengambilan keputusan organisasi, dan mengenali masalah-masalah mendesak yangsignifikan bagi
perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, sertamengembangkan sutau rencana
untuk menanganinya.san oleh manajer .

2.3.Analisis Lingkungan Eksternal

Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang secaracepat,


kompleks dan global yang membuatnya semangkin sulit diinterpretasikan.Untuk menghadapi
lingkungan yang sering kali tidak jelas dan tidak lengkap, perusahaan dapat menempuh cara yang
disebut analisis lingkungan eskternal
(externalenvironmental analysis).proses ini meliputi empat kegiatan yaitu :
scanning,monitoring, forecasting dan assessing. Dari 4 komponen analisis lingkungan
diuraikansebagai berikut :

1.Scanning lingkungan

Usaha untuk memantau, memahami, dan menelusuri berbagai kecenderungan


dalamlingkungan organisasi di sebut scanning lingkungan (environmental scanning). David (1989)
menyebutnya sebagai eksternal audit. Ini memang penting dan banyakmenguntungkan karena
ketidakpastian dalam lingkungan memberi dampak yang luas pada aktivitas organisasi. Pada titik
keputusan satu, scanning lingkungan di lakukandengan mencari sambil menyeleksi data dalam
lingkungan eksternal. Data yang di cariialah yang mempunyai kaitan dengan kegiatan organisasi atau
yang dampaknyaterhadap organisasi baru terasa dalam jangka panjang. Pada titik keputusan kedua,
paraeksekutif hendaknya mampu mengakui bahwa data tersebut mempunyai dampak atautidak bagi
kegiatan organisasi. Kalau ternyata ada, merekapun aharus mengakui perlunya perencanaan organisasi
direvisi dengan membuat prediksi-prediksi yangsedikit akurat.Menurut wheelen dan hunger,
lingkungan eksternal memiliki variavel-variabelyang bisa ditemukan dalam task environment atau
societa environment. Taskenvironment ialah elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang dapat
berpengaruhlangsung terhadap organisasi atau sebaliknya yang dapat di pengaruhi oleh
aktivitasorganisasi. Societa environment ialah elemen,kelompok,atau kekuatan yang sifatnyalebih
umum ,dan yang tidak secara langsung dapat memengaruhi kegiatan organisasidalam jangka pendek,
namun dapat dan bahkan sering kali berpengaruh dalam jangka panjang.

2.Monitoring

Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkunganuntuk melihat
apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal penting untuk suksesnya suatu
monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi artidari setiap kejadian lingkungan. Sebagai contoh,
kecendurungan baru dalam haldengan pendidikan dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat
dan Negara bagian untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan
sekolahmenengah, atau perubahan isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akanmenentukan
apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngandalam pendidikan, dan jika
memang demikian, apakah data informasi lainnya harusdipelajari untuk memantau kecendurangan
tersebut.

3.Forecasting

Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkunganumum pada
suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang
akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahandan kecenderungan yang dideteksi melalui
scanning dan monitoring. Sebagai contoh,analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu
teknologi baru utnukmencapi pasar. Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan
perusahaan yang berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisiangkatan kerja, atau
berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalamkebijakan perpajakan pemerintah untuk
mempengaruhi pola konsumsi pelanggang.

4.Assessing

Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahanlingkungan serta
kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melaluiscanning, monitoring dan
forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum.Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment
adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi, tanpa assessment, analis
akan mendapatkan datayang menarik, tanpa mengetahui relevansinya.

2.4. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

A.Lingkungan umum

Lingkungan umum adalah lingkungan dalam lingkungan ekternal organisasi yangmenyusun


faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas yang pada dasarnya berada diluar dan terlpas dari
operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikitimplikasi langsung bagi pengaturan
organisasi. Faktor-faktor tersebut di antaranyafaktor ekonomi, sosial, politik dan hukum, teknologi
serta demografi.

a.Ekonomi

Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut memperhitungkangejala-gejala


perilaku kondisi ekonomi secara serius. Dalam sektor ekonomi ini,informasi yang diperlukan adalah
yang berhubungan dengan kecenderungan-kecenderungan dalam pendapatan nasional, inflasi, tingkat
pengangguran, gaji dan upah, devaluasi, tingkat pendapatan masyarakat, dan tidak ketinggalan faktor-
faktoryang berhubungan dengan pemasaran produk dari organisasi publik dan nonprofit,misalnya
alumni perguruan tinggi.

b.Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan men-cakup keyakinan,nilai, sikap,


opini yang berkembang, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan tempat perusahaan beroperasi.
Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondisi kultural,ekologis, pendidikan, dan etnis.
Seandainya faktor sosial berubah, permintaan untuk berbagai produk dan aktivitas juga turut
mengalami perubahan.

c.Poltik dan hukum

Keluhan-keluhan yang dilontarkan melalui berbagai seminar dan media massa,media sosial
tentang adanya lembaga-lembaga publik dan nonprofit yang kurangkompeten,dampir-hampir tidak
pernah berhenti. bahkan para manajer dari organisasi-organisasi itu biasanya di tuntut untuk tetap
terbuka dalam memberikan pelayanannyakepada masyarakat, hatus tunduk kepada hukum, peratuan
dan petunjuk yang diberkaoleh pejabat yang berwenang. Ini kembali digalakkan melalui good
governance. Ini pula yang menjadi pertimbangan mengapa diperlukan Ombudsman. Biasanya
diangkatoleh pemerintah, namun memiliki tingkat inpendensi yang tinggi dengan tugasmewakili
kepentingan masyarakat dalam menyampaikan keluhan masyarakat berkaitandengan malpraktek
adminstrasi pemerintahan dan pelanggara hak-hak azasi manusiasesudah mengadakan investigasi
seperlunya.

d.Teknologi

Teknologi adalah yang banyak berpengaruh terhadap ketidakseimbanganorganisasi. Ia adalah


unsur yang paling dinamis, yang memaksa para pengambilkeputusan untuk terus-menerus memantau
perkembangan serta dampakny yangmenguntungkan dan ada yang merugikan, serta melihat aspek
mana dari teknologi ituyang langsung berpengaruh pada yang tidak. Beberapa hal yang perlu dicari
dalam bidang teknologi ialah informasi tentang biaya yang disediakan pemerintah dankalangan bisnis
untuk keperluan penelitian dan pengembangan, perlindungan hak paten,hak cipta, dan produk-produk
teknologi baru.

e.Faktor Demografi

Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor demografiini di antaranya
ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis, percampuranetnis, dan distribusi pendapatan.
Melihat dinamisnya perubahan, perusahaan harusmenganalisis perubahan faktor ini dalam konteks
yang global, bukan hanya secaradomestik.

B.Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yangmenghasilkan


komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatiflebih spesifik dan langsung
terhadap operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael E.Porter dalam konteks Competitive Strategy,
perumusan strategi bersaing bertujuanmenghubungkan perusahaan dengan lingkungannya, yang
dalam hal ini diartikansebagai analisis lingkungan industri tempat perusahaan tersebut bersaing.
Dengan katalain, analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan
persaingan dibandingkan dengan analisis lingkungan umum karena kekuatanlingkungan umum dalam
memengaruhi persaingan bersifat sangat relatif. Artinya, jikaterjadi perubahan dalam lingkungan
umum, seperti faktor ekonomi, sosial, politik danhukum, teknologi dan demografi, yang terkena
pengaruh akibat perubahan adalahindustri yang bersangkutan. Dengan demikian, jika terjadi
perubahan pada lingkunganumum, kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan yang berlainan
dari masing-masing perusahaan untuk menanggulangi implikasi perubahan tersebut.Sekelompok
factor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas
persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan
bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksiantara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat
dicapai. Tantangannya adalahuntuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat
mempengaruhifactor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari
pengaruhfactor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhilingkungan
industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba di atasrata-rata.

2.5 Analisis Lingkungan Industry

Industri dalam istilah manajemen strategik adalah kelompok perusahaan perusahaan yang
memproduksi barang atau jasa yang serupa. Dalam menganalisisindustri, kita juga menganalis
sekelompok stakeholder terdekat, seperti pemasok dan pelanggan. Untuk ini dilakukan dengan
model analisis porter. Hampir seluruh sekolah bisnis/ekonomi di dunia usaha menggunakan
prangkat analisis porter. Karena analisisini penggunannya meluas dan dianggap sebagai salah satu
perangkat analisis yangdapat diterima penjelasannya.Ancaman pelaku bisnis baru:
Intensitaspersaingan dalamindustri,Daya tawar menawar pembeli,Ancaman produksubtitusi,Daya
tawarmenawar pemasok.Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam
suatuindustri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi daya tawar
pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin kurang menarikindustri untuk
dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi perusahaan yang sudah adadidalamnya, mereka akan
merasa sulit untuk meraih keuntungan, berkembang, tumbuh.Begitu pula, semakin terbataslah
kesempatan perusahaan perusahaan tersebut untukmemperoleh pendapat/ keuntungan yang tinggi.
Karena itu, perusahaan harus punyaanalisis yang baik dan kemudian yang berdasarkan itu
memutuskan dengan bijak bagaimana strategi yang akan diambil dan diimplementasikannya. Pada
saatnya,analisis industri ini bersama analisis ekternal yang umum, akan digabung dandibandingkan
relative terhadap kekuatan yang ada pada perusahaan.Berikut ini adalah hal hal yang harus dilihat
atau menjadi dasar analisiskekuatan lima faktor tadi yaitu :

1.Ancaman Pelaku Bisnis Baru

Bila sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secaraotomatis perusahaan
yang ada akan terancam, karena ada kapasitas baru yang bertambah serta kemungkinan digorotinya
pangsa pasar yang ada dan akan membuattambahan permintaan pasokan atas sumber daya seperti
SDM, ataupun bahan baku.Semua ini akan mengganggu perusahaan perusahaan yang sudah ada
terlebih dulu didalam industri. Karena itu, semakin tinggi potensi pelaku baru masuk, semakin tinggi
potensi ancaman yang akan dihadapi oleh pelaku yang ada didalamnya. Pemain barudari sebuah
industri selalu membawa kapasitas baru dan harapan untuk mengambil pangsa pasar dengan
menekan harga, biaya, dan tingkat investasi yang diperlukan.Biasanya mereka yang sudah punya
kapasitas di pasar yang lain, punya leverage (DayaUngkit) untuk menggoyangkan persaingan.

2.Ancaman Produk Subtitusi

Pada dasarnya persaingan yang harus di hadapi oleh sebuah perusahaan, bukanlah kepada
perusahaan yang memiliki produk persis yang sama. Sering kali perusahaan harus berhadapan
dengan perusahaan perusahaan yang produknyamerupakan subtitusi dari produk perusahaan
pertama. Misalnya saja, untuk membuatminyak goreng, bahan baku subtitusi selain dengan sawit
(CPO), sering digunakanorang minyak bunga matahari. Jadi produk subtitusi disini memiliki fungsi
yangsama/hamper sama dari produk yang disubtitusi.Ancaman produk subtitusi memiliki beberapa
kondisi, misalnya :

a.Skala ekonomis

b.Switching coastc.

Akses ke saluran distribusi. Biasanya produk yang sudah ada telah memilikiakses distribusi.

3.Daya Tawar Menawar Pembeli

Pembeli yang memiliki daya tawar menawar yang tinggi, dapat mengancamdaya saing
perusahaan. Pembeli ini biasanya bisa memaksa perusahaan untukmenurunkan harga atau
menuntut meningkatkan kualitas produk atau jasa dan lain lain.Perusahaan memiliki beberapa
kondisi yang yang menentukan apakah daya tawarmenawar pembeli menjadi tinggi.

a.Membeli dalam jumlah besar.

b.Produk yang dibeli adalah standar.

c.Swiching coast.

d. Produk dari industri kurang begitu penting bagi pembeli.

e.Pembeli memiliki informasi yang lengkap.

4.Daya Tawar Menawar Pemasok


Kebalikan dari daya tawar menawar pembeli, adalah daya tawar pemasok. Bila pemasok
memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka dapat dikatakan semakinkurang menarik industrinya.
Ini biasanya terjadi pada industri yang pemasoknyatergolong sedikit, yaitu hanya beberapa
perusahaan. Perusahaan yang ada dalamindustri relative tidak memiliki banyak alternatif untuk
mendapatkan pemasokan tertentu.Biasanya daya tawar kelompok pemasok kuat jika:

a.Hanya didominasi oleh sedikit perusahaan, sementara industri pembelinya beragam.

b.Industri pembeli bukan merupakan pelanggan penting dari kelompok pemasok.

c.Produk pemasokk merupakan input penting bagi pembeli.Semakin tinggi daya tawar pemasok,
maka semakin rendah daya tarik sebuahindustri.

5.Tingkat Persaingan dalam Industri

Tindakan-tindakan perusahaan dalam sebuah industri selalu saling terkait.Strategi-startegi


yang dijalankan oleh sebuah perusahaan selalu membawanya pengaruh kepada intensitas
persaingan. Selain ditentukan oleh jumlah pelaku yang adadi dalam industri, intensitas persaingan
ditentukan juga misalnya oleh para pesaingyang memiliki kekuatan yang relatif sama. Begitu pula
apakah pelaku - pelaku ada diindustri yang sudah lamban pertumbuhannya, atau apakah biaya tetap
menjadi lebihtinggi. Sementara itu bila hambatan untuk ke luar dari industi tinggi, maka intensitas
juga akan terpengaruh . Semakin tinggi intensitas persaingan, tentu saja semakinkurang menarik
satu industri. Kurang menarik bagi mereka yang ada di dalamnya, jugaada di luarnya bila ingin
berpikiran masuk di dalamnya.

2.6 Contoh Lingkungan Eksternal

A. Perusahaan Asuransi Bumi Putera 1912

Makro

1. Keadaan alam, Keadaan alam Indonesia yang luas dan rawan bencanamendukung pertumbuhan
persahaan asuransi ini. Banyaknya bencana akibat keganasan alam telah memakan banyak korban dan
di sini suransi jiwa sangat diperlukan dalammenjamin keuangan seseorang di akhir hayatnya.2. Politik
dan hankam, Pengaruh politik dan pertahanan & keamana (HANKAM)terhadap perkembangan
perusahaan jasa asuransi ini ini sagat jelas terasa. Di manamultikrisis di penghujung millenium kedua
akibat kekecauan politik saat penghancuranrezim orde lama menyebabkan aset perusahaan kritis
karena kurs rupiah melemahterhadap dollar AS.3. Hukum, Perusahaan yang awalnya bernama
Onderlinge LevensverzekeringMaatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) ini sudah pasti legal secara
hukum dan UUyang berlaku di Indonesia. Namun dalam profilenya tidak dicantumkan SK dari
dinasterkait tentang pelegalannya. Dengan adanya landasan hukum yang melegalkannyamaka
perusahaan ini dipercaya oleh masyarakat sehingga Bumiputera 1912 bisamengkaryakan sekitar
18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyatIndonesia, dengan jaringan kantor sebanyak
576 di seluruh pelosok Indonesia.4. Perekonomian, Keadaan ekonomi sangat berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan ini. Keadaan ekonomi yang bagus mendukung terhadap kelancaranaktivitasnya.
Namun keadaan ekonomi yang carut marut misalnya, peristiwa saneringmata uang rupiah di tahun
1965 yang memangkas asset perusahaan ini dan multikrisisdi penghujung millenium kedua membuat
kinerja perusahaan terhambat.5. Pendidikan & teknologi, Pendidikan dan kaulifikasi yang dimiliki
SDMIndosia sangat mempengaruhi terhadap ketersediaan tenaga profesional di bidang perasuransian
ini. Melihat jumlah karyawannya yang sampai sekitar 18.000 orang, bisa dikatakan SDM yang ada
sudah bisa memenuhi kualifikasi yang diinginkan perusahaan ini. Selain itu perkembangan teknologi
informasi teknik (sistem operasi,bahasa pemrogaman, sistem manajemen database, network,
telekomunikasi, dan lain-lain) di dalam organisasi sangat berperan dalam kemajuan perusahaan ini.
Teknologiinformasi yang digunakan yang dapat dgunakan dalam perusahan ini misalnya:aplikasi
infrastruktur, seperti order entry pembukaan rekening bank, analisis penjualandan sistem pembayaran,
yang merupakan bentuk proses bisnis sesungguhnya.6. Sosial budaya, Aspek sosial budaya khususnya
minat terhadap jasa asuransi berpengaruh terhadap perkembanagan perusahaan ini. Tingkat
kepercayaan terhadapasuransi yang bagus telah membuat kemajuan pesat, buktinya perusahaan ini
telahmemiliki banyak nasabah yang dilindungi dengan jumlah lebih dari 9.7 juta jiwa rakyatIndonesia
dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia; danmerupakan pencapaian baru
industri asuransi Indonesia7. Kependudukan, Aspek lingkungan kependudukan terhadap perusahaan
diIndonesia sangat penting dalam hal ketersediaan SDM dan sasaran pasar dari produk perusahaan
tersebut. Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki jumlah pendudkyang banyak sangat
menunjang terhadap prospek perkembangan perusahaan dan juga perekonomian negaranya. Jumlah
penduduk Indonesia yang banyak dengan penyebaran yang luas pula memungkinkan perusahaan ini
untuk bisa memeilih danmendapatkan SDM berkualitas sebagai karyawan, serta konsumen dari
produknya.Maka tidak heran jika Bumiputera 1912 bisa mengkaryakan sekitar 18.000
pekerja,melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan jaringan kantor sebanyak576 di
seluruh pelosok Indonesia.8. Hubungan internasional, Sistem perekonomian Indonesia yang terbuka
denganmenjalin hubungan internasional dengan beberapa negara, membuat adanya kebebesanekspor-
impor antar negara serta kebebasan berinvestasi dan berbisnis. Dengan keadaanseperti itu, efeknya
terhadap perusahaan asuransi ini sangat jelas, di mana sejumlah perusahaan asing menyerbu dan
masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadikompetitor atau jaga menjadi rekan sepermainan
yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri
Bumiputera, 96 tahun lampau.

2.Mikro

1. Pemasok, Peran pemasok sepertinya tidak ada dalam perusahaan asuransiBumiputera 1912 ini.
Karena perusahaan ini adalah perusahaan jasa yang tidakmemebutuhkan bahan baku produk seperti
perusahaan barang. Mungkin yangdibutuhkan hanyalah informan tentang tempat-tempat atau keadaan
sosial masyarkatyang dibutuhkan ketika mau membuka kantor cabang di daerah baru. Informan di sini
bertindak sebagai pemasok informasi.2. Perantara, Perantara yang berperan dalam perusahaan
asuransi Bumiputera1912 di sini mungkin adalah konsultan keasuransian.3. Teknologi, Untuk
mencapai kemajuan yang maksimal, perusahaan perlumenyesuaikan sumber daya-sumber daya
internal organisasi dengan kesempatan danrisiko lingkungan sehingga kecepatan dan kepekaan dalam
menghadapi perubahan- perubahan dari luar sangat dibutuhkan dan teknologi informasi sangat
bermanfaatuntuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh
pelosok Indonesia, perusahaan asuransi Bumiputera 1912 sepertinya telah dapatmengadopsi teknologi
dalam pengembangan proses dan metode kerja dalam perusahaan tersebut.4. Pasar, Jumlah penduduk
Indonesia yang banyak dengan penyebaran yang luas pula memungkinkan perusahaan ini untuk
mendapatkan konsumen dari produknya.Penduduk negara Indonesia yang jumlahnya di atas 200.000
ribu jiwa adalah pasaryang sangat menjanjikan terhadap perusahaan asuransi ini. Maka tidak heran
jikaBumiputera 1912 memiliki nasabah lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia dengan jaringan
kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia.

B.Perusahaan McDonald’s Indonesia

Restoran McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negarake 70 dari
McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBA adalah warga negara Indonesia
pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dariMcDonald's Corporation dengan
mengalahkan 13.000 pesaing.Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur
McDonald's Indonesia. Sebelum membukarestorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H. Bambang
Rahcmadi Msc MBAdiwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat,
Malaysiadan Singapura. Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan direstoran
McDonald's dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampaike tingkat manajerial,
kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22Februari 1991, restoran McDonald's di
Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi denganmempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan
McDonald's Indonesiadalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonald's
Indonesiatelah berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan seluruhnya mencapai sekitar8000
orang yang sebagian besar lulusan SLTA.

Pesaing Perusahaan :

a. Burger King

b. Kfc

c. Krispy Kreme

d. Wendy’s

f. Taco Bell

g. Subway

h. Nandos
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkunganumum (elemen dalam
masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan- perusahaan di dalamnya) dan
lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti,
dan intensitas persaingan yangmempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing).
Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing.
Analisislingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencangkup empat langkah yang pertama scanning,
monitoring, forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akanmenghasilkan identifikasi peluang
dan ancaman.Lingkungan umum, Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapatmempengaruhi
suatu industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam
segmen lingkungan yang terdiri dari segmen-segmen ekonomi, sosial, teknologi, politik atau hukum,
demografi. Perusahaan tidakdapat mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena
tantanganstrategisnya adalah untuk mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing,sehingga
strategi yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.Lingkungan Industri, Sekelompok factor
ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan
antar pesaing yangmempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya.
Secarakeseluruhan, interaksi antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat
dicapai.Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaandapat
mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankandiri dari pengaruh
factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan
industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba.

3.2.Saran

Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harusmemperhatikan faktor-faktor apa
saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kitadimasa yang akan datang. Dengan adanya analisis
lingkungan eksternal ini dapatmengetahuai bagaimana menghadapi faktor lingkungan umum yang
terdiri darisosiokultural, ekonomi, teknologi, politik dan hukum, dan ekologi. Sedangkan darifaktor
lingkungan industry dapat di lihat dari ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli,
produk pengganti, dan intesitas persaingan

.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumadmo, E. 2013,Manajemen Strategik-Pengetahuan Yogyakarta: CahayaAtma Pustaka.Hubeis,


Musa, dan Mukhamad Najib. 2014.

Manajemen Strategik Jakarta : PTElex Media Komputindo Kompas Gramedia.Salusu, J. 2015.

Pengambilan Keputusan Stratejik Jakarta: GRASINDO.Amir, M Taufiq. 2011,Manajemen Strategi


Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

http://ekanetaputri.blogspot.com/2015/10/manajemen-strategi-perusahaan-mc-donals.html
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/12/19/contoh-analisis-lingkungan-eksternal-bisnis-
perusahaan-asuransi-bumi-putera-1912/

Anda mungkin juga menyukai