Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Manajemen Strategik


Dosen Pengampu : Ibu Ani Setyowati, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 7

1. Alfonsus Rendy Rustanto B.141.21.0007


2. Budi Susanti B.141.21.0026
3. Febriola Ayu Aldadyanita B.141.21.0036
4. Rendra Haris Wanda B.131.19.0566
5. Muhamad Lutfi Hasan B.131.20.0229

UNIVERSITAS SEMARANG
2022/2023
1.1 Definisi Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu
peristiwayang saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak
mempunyaikemampuan untuk mengendalikannya, adapun definisi lainnya
mengatakan Lingkungandiartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Sedangkan
Analisis lingkungan adalah suatu prosesmonitoring terhadap lingkungan
organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan
tantangan (threats) yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuannya.

Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau


variablelingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan.
Komponentersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya
organisasi atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-
komponen tersebut.Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu
yang given atau sesuatuyang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana
organisasi berkompromi ataumenyiasati komponen-komponen tersebut. Menurut
Chuck Williams mengatakan bahwalingkungan eksternal semua kejadian diluar
perusahaan yang memiliki pontensi untukmempengaruhi perusahaan. Sedangkan
James A.F. Stoner Lingkungan eksternal terdiriatas unsur-unsur yang berada di
luar suatu organisasi, yang relevan pada kegiatanorganisasi itu. T.Hani Handoko
mengatakan bahwa Lingkungan eksternal terdiri dariunsur-unsur di luar
perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam
pembuatan keputusan oleh manajer

2.1 Tujuan Analisis Lingkungan


Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat
mengantisipasilingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan
tepat untuk kesuksesanorganisasi. Untuk maksud tersebut banyak sekali
pengelompokan variabel-variabelyang diperkirakan member pengaruh nyata
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yangselalu diusahakan adalah berusaha
melengkapi variable-variabel tersebut akan tetapitidak akan pernah bisa
sekomplit yang diharapkan karena para pengambil keputusanharus berpacu
dengan waktu dalam proses “Decission Making”. Akan tetapi, satu halyang perlu
diingat bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik
untukmenganalisis lingkungan bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan kepada
“konteks”kepada situasi dan kondisi yang dihadap perusahaan. Tujuan analisis
lingkunganmenurut perusahaan Untuk menyediakan kemampuan dalam
menggapai masalah-masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen perusahan,
menyelidiki kondisi masadepan dari lingkungan organisasi dan kemudian
mencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan organisasi, dan
mengenali masalah-masalah mendesak yangsignifikan bagi perusahaan, dan
memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, sertamengembangkan sutau
rencana untuk menanganinya.

3.1 Analisis Lingkungan Kerja


Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang
berkembang secaracepat, kompleks dan global yang membuatnya semangkin
sulit diinterpretasikan.Untuk menghadapi lingkungan yang sering kali tidak jelas
dan tidak lengkap, perusahaan dapat menempuh cara yang disebut analisis
lingkungan eskternal

(external environmental analysis) proses ini meliputi empat kegiatan yaitu :


scanning,monitoring, forecasting dan assessing. Dari 4 komponen analisis
lingkungan diuraikansebagai berikut :

a) Scanning Lingkungan

Usaha untuk memantau, memahami, dan menelusuri berbagai


kecenderungan dalamlingkungan organisasi di sebut scanning lingkungan
(environmental scanning). David (1989) menyebutnya sebagai eksternal
audit. Ini memang penting dan banyakmenguntungkan karena
ketidakpastian dalam lingkungan memberi dampak yang luas pada aktivitas
organisasi. Pada titik keputusan satu, scanning lingkungan di lakukandengan
mencari sambil menyeleksi data dalam lingkungan eksternal. Data yang di
cariialah yang mempunyai kaitan dengan kegiatan organisasi atau yang
dampaknyaterhadap organisasi baru terasa dalam jangka panjang. Pada titik
keputusan kedua, paraeksekutif hendaknya mampu mengakui bahwa data
tersebut mempunyai dampak atautidak bagi kegiatan organisasi. Kalau
ternyata ada, merekapun aharus mengakui perlunya perencanaan organisasi
direvisi dengan membuat prediksi-prediksi yangsedikit akurat

b) Monitoring

Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan


lingkunganuntuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang
berkembang. Hal penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah
kemampuan untuk mendeteksi artidari setiap kejadian lingkungan. Sebagai
contoh, kecendurungan baru dalam haldengan pendidikan dapat
diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian untuk
lembaga pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan
sekolahmenengah, atau perubahan isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal
ini analis akanmenentukan apakah peristiwa yang berbeda ini
menggambarkan suatu kecendurngandalam pendidikan, dan jika memang
demikian, apakah data informasi lainnya harusdipelajari untuk memantau
kecendurangan tersebut.

c) Forecasting

Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam


lingkunganumum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting,
analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa
cepat, sebagai hasil perubahandan kecenderungan yang dideteksi melalui
scanning dan monitoring. Sebagai contoh,analis dapat memperkirakan
waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnukmencapi pasar. Atau
mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan
yang berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisiangkatan
kerja, atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan
dalamkebijakan perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola konsumsi
pelanggang
d) Assesing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh
perubahanlingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu
perusahaan. Melalui scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat
mengerti lingkungan umum.Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment
adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi,
tanpa assessment, analis akan mendapatkan datayang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya

4.1 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal


a) Lingkungan Umum

Lingkungan umum adalah lingkungan dalam lingkungan ekternal organisasi


yangmenyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas yang pada
dasarnya berada diluar dan terlpas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini
hanya memiliki sedikitimplikasi langsung bagi pengaturan organisasi. Faktor-
faktor tersebut di antaranya faktor ekonomi, sosial, politik dan hukum,
teknologi serta demografi

b) Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi


yangmenghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki
implikasi yang relatiflebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi
perusahaan. Menurut Michael E.Porter dalam konteks Competitive Strategy,
perumusan strategi bersaing bertujuanmenghubungkan perusahaan dengan
lingkungannya, yang dalam hal ini diartikansebagai analisis lingkungan
industri tempat perusahaan tersebut bersaing. Dengan katalain, analisis
lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan
persaingan dibandingkan dengan analisis lingkungan umum karena
kekuatanlingkungan umum dalam memengaruhi persaingan bersifat sangat
relatif. Artinya, jikaterjadi perubahan dalam lingkungan umum, seperti faktor
ekonomi, sosial, politik danhukum, teknologi dan demografi, yang terkena
pengaruh akibat perubahan adalahindustri yang bersangkutan. Dengan
demikian, jika terjadi perubahan pada lingkunganumum, kunci
keberhasilannya terletak pada kemampuan yang berlainan dari masing-masing
perusahaan untuk menanggulangi implikasi perubahan tersebut.
Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli,
produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya.
Secara keseluruhan, interaksiantara lima factor ini menentukan besar laba
yang dapat dicapai. Tantangannya adalahuntuk menentukan posisi dalam
industry dimana perusahaan dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut
dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari pengaruhfactor-faktor
diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk
mempengaruhilingkungan industrinya, akan semakin besar pula
kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.

5.1 Analisis Lingkungan Industri


Industri dalam istilah manajemen strategik adalah kelompok perusahaan -
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang serupa. Dalam
menganalisisindustri, kita juga menganalis sekelompok stakeholder terdekat,
seperti pemasok dan pelanggan. Untuk ini dilakukan dengan model analisis porter.
Hampir seluruh sekolah bisnis/ekonomi di dunia usaha menggunakan prangkat
analisis porter. Karena analisisini penggunannya meluas dan dianggap sebagai
salah satu perangkat analisis yangdapat diterima penjelasannya

Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam


suatuindustri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi
daya tawar pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin
kurang menarikindustri untuk dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi
perusahaan yang sudah ada didalamnya, mereka akan merasa sulit untuk meraih
keuntungan, berkembang, tumbuh.Begitu pula, semakin terbataslah kesempatan
perusahaa - perusahaan tersebut untukmemperoleh pendapat / keuntungan yang
tinggi. Karena itu, perusahaan harus punyaanalisis yang baik dan kemudian yang
berdasarkan itu memutuskan dengan bijak bagaimana strategi yang akan diambil
dan diimplementasikannya. Pada saatnya,analisis industri ini bersama analisis
ekternal yang umum, akan digabung dan dibandingkan relative terhadap
kekuatan yang ada pada perusahaan
Berikut ini adalah hal - hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis kekuatan
lima faktor tadi yaitu :

a) Ancaman Pelaku Bisnis Baru

Bila sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secaraotomatis


perusahaan yang ada akan terancam, karena ada kapasitas baru yang bertambah
serta kemungkinan digorotinya pangsa pasar yang ada dan akan
membuattambahan permintaan pasokan atas sumber daya seperti SDM, ataupun
bahan baku.Semua ini akan mengganggu perusahaan - perusahaan yang sudah ada
terlebih dulu didalam industri. Karena itu, semakin tinggi potensi pelaku baru
masuk, semakin tinggi potensi ancaman yang akan dihadapi oleh pelaku yang ada
didalamnya. Pemain barudari sebuah industri selalu membawa kapasitas baru dan
harapan untuk mengambil pangsa pasar dengan menekan harga, biaya, dan tingkat
investasi yang diperlukan.Biasanya mereka yang sudah punya kapasitas di pasar
yang lain, punya leverage (DayaUngkit) untuk menggoyangkan persaingan

b) Ancaman Produk Subtitusi

Pada dasarnya persaingan yang harus di hadapi oleh sebuah perusahaan, bukanlah
kepada perusahaan yang memiliki produk persis yang sama. Sering kali
perusahaan harus berhadapan dengan perusahaan yang produknya merupakan
subtitusi dari produk perusahaan pertama. Misalnya saja, untuk membuatminyak
goreng, bahan baku subtitusi selain dengan sawit (CPO), sering digunakanorang
minyak bunga matahari. Jadi produk subtitusi disini memiliki fungsi
yangsama/hamper sama dari produk yang disubtitusi. Ancaman produk subtitusi
memiliki beberapa kondisi, misalnya :

 Skala ekonomis
 Switching coast
 Akses ke saluran distribusi. Biasanya produk yang sudah ada telah
memilikiakses distribusi

c) Daya Tawar Menawar Pembeli

Pembeli yang memiliki daya tawar menawar yang tinggi, dapat mengancamdaya
saing perusahaan. Pembeli ini biasanya bisa memaksa perusahaan untuk
menurunkan harga atau menuntut meningkatkan kualitas produk atau jasa dan
lain-lain..Perusahaan memiliki beberapa kondisi yang yang menentukan apakah
daya tawar menawar pembeli menjadi tinggi.

 Membeli dalam jumlah besar.


 Produk yang dibeli adalah standar.
 Swiching Coast.
 Produk dari industri kurang begitu penting bagi pembeli.
 Pembeli memiliki informasi yang lengkap.

d) Daya Tawar Menawar Pemasok

Kebalikan dari daya tawar menawar pembeli, adalah daya tawar pemasok. Bila
pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka dapat dikatakan
semakinkurang menarik industrinya. Ini biasanya terjadi pada industri yang
pemasoknyatergolong sedikit, yaitu hanya beberapa perusahaan. Perusahaan yang
ada dalamindustri relative tidak memiliki banyak alternatif untuk mendapatkan
pemasokan tertentu

Biasanya daya tawar kelompok pemasok kuat jika:


 Hanya didominasi oleh sedikit perusahaan, sementara industri pembelinya
beragam
 Industri pembeli bukan merupakan pelanggan penting dari kelompok pemasok.
 Produk pemasokk merupakan input penting bagi pembeli.
Semakin tinggi daya tawar pemasok, maka semakin rendah daya tarik sebuah
industri

e) Tingkat Persaingan Dalam Industri

Tindakan-tindakan perusahaan dalam sebuah industri selalu saling


terkait.Strategi-startegi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan selalu
membawanya pengaruh kepada intensitas persaingan. Selain ditentukan oleh
jumlah pelaku yang adadi dalam industri, intensitas persaingan ditentukan juga
misalnya oleh para pesaingyang memiliki kekuatan yang relatif sama. Begitu
pula apakah pelaku - pelaku ada diindustri yang sudah lamban pertumbuhannya,
atau apakah biaya tetap menjadi lebih tinggi. Sementara itu bila hambatan untuk
ke luar dari industi tinggi, maka intensitas juga akan terpengaruh . Semakin tinggi
intensitas persaingan, tentu saja semakinkurang menarik satu industri. Kurang
menarik bagi mereka yang ada di dalamnya, jugaada di luarnya bila ingin
berpikiran masuk di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai