Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN ANALISIS

FAKTOR INTERNAL
KELOMPOK III

OLEH :

1. NI PUTU FENNY LIAWATI ( 30 )


2. NI PUTU PUSPITA INDAH PRATAMA ( 33 )
3. WAYAN ONGKY ARTHA ASTRAWAN ( 39 )
4. I WAYAN EKA SUARDIANA (14)
5.
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah “ Manajemen Strategik” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas “Analisis lingkungan
eksternal dan analisis factor internal”
Dalam makalah ini berisi tentang definisi analisis lingkungan
eksternal, tujuan lingkungan eksternal,analisis lingkungan eksternal, faktor-
faktor lingkungan eksternal.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Denpasar, 11 Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….
1. Latar belakang………………………………………………….
2. Pembahasan…………………………………………………….
3. Tujuan………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN ANALISIS LINGKUNGAN
1. Definisi Analisis Lingkungan Eksternal………………………
2. Tujuan Analisis Lingkungan………………………………….
3. Analisis Lingkungan Eksternal………………………………
a. Faktor – factor lingkungan eksternal……………………
b. Analisis factor internal………………………………….
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………………
2. Saran ………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN

3
I. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen
strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu
bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

II. Pembahasan
1. Apa definisi analisis lingkungan eksternal?
2. Apa tujuan analisis lingkungan?
3. Apa yang di maksud dengan analisis lingkungan eksternal?

III. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu definisi analisis lingkungan eksternal
2. Untuk mengetahui tujuan analisis lingkungan
3. Untuk mengetahui analisis lingkungan eksternal

BAB II
PEMBAHASAN

4
1.1 Definisi Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan,


suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi mempunyai
atau tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya, adapun
definisi lainnya mengatakan Lingkungan diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia. Sedangkan Analisis lingkungan adalah suatu
proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threats)
yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuannya.

Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen


atau variable lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi
atau perusahaan. Komponen tersebut cenderung berada di luar
jangkauan organisasi, artinya organisasi atau perusahaan tidak bisa
melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.
Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang
given atau sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal
bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-
komponen tersebut. Menurut Chuck Williams mengatakan bahwa
lingkungan eksternal semua kejadian diluar perusahaan yang memiliki
pontensi untuk mempengaruhi perusahaan. Sedangkan James A.F.
Stoner Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di
luar suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu. T.Hani
Handoko mengatakan bahwa Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-
unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan
dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

1.2 Tujuan Analisis Lingkungan

5
Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat
mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara
cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi. Untuk maksud tersebut
banyak sekali pengelompokan variabel-variabel yang diperkirakan
member pengaruh nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yang
selalu diusahakan adalah berusaha melengkapi variable-variabel
tersebut akan tetapi tidak akan pernah bisa sekomplit yang diharapkan
karena para pengambil keputusan harus berpacu dengan waktu dalam
proses “Decission Making”. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat
bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik untuk
menganalisis lingkungan bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan
kepada “konteks” kepada situasi dan kondisi yang dihadap perusahaan.
Tujuan analisis lingkungan menurut perusahaan Untuk menyediakan
kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam
lingkungan bagi manajemen perusahan, menyelidiki kondisi masa
depan dari lingkungan organisasi dan kemudian mencoba masukkannya
kedalam pengambilan keputusan organisasi, dan mengenali masalah-
masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan memberikan
prioritas terhadap masalah tersebut, serta mengembangkan sutau
rencana untuk menanganinya.

1.3 Analisis Lingkungan Eksternal


Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang
berkembang secara cepat, kompleks dan global yang membuatnya
semangkin sulit diinterpretasikan. Untuk menghadapi lingkungan yang
sering kali tidak jelas dan tidak lengkap, perusahaan dapat menempuh
cara yang disebut analisis lingkungan eskternal (external environmental
analysis) proses ini meliputi empat kegiatan yaitu : scanning,
monitoring, forecasting dan assessing. Tujuan dalam mempelajari
lingkungan umum untuk mengidentifikasi berbagai peluang dan
ancaman. Peluang (opportunities) adalah kondisi-kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya

6
saing strategis. Sedangkan ancaman (threat) adalah kondisi-kondisi
dalam lingkungan umum yang dapat mengganggu usaha perusahaan
dalam memcapai daya saing strategis. Dari 4 komponen analisis
lingkungan diuraikan sebagai berikut :

1. Scanning
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam
lingkungan umum. Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi
sinyal-sinyal awal perubahan yang mungkin terjadi dalam
lingkungan umum dan mendeteksi setiap perubahan yang sedang
terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan
informasi dan data yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak
berkaitan satu sama lain.
2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan
lingkungan untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan
sedang berkembang. Hal penting untuk suksesnya suatu monitoring
adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap kejadian
lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan
pendidikan dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan
Negara bagian untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam
persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi
kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan
apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu
kecendurngan dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah
data informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau
kecendurangan tersebut.
3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi
dalam lingkungan umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan
forecasting, analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan
terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan

7
kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring.
Sebagai contoh, analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan
suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar. Atau mereka juga dapat
memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang berbeda
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja,
atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam
kebijakan perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola
konsumsi pelanggang.
4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh
perubahan lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen
strategis suatu perusahaan. Melalui scanning, monitoring dan
forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah
lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan
implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi, tanpa assessment,
analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa mengetahui
relevansinya.

Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal


a. Lingkungan umum (General environment)
Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi
suatu industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-
elemen ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan
(environmental segments), yang terdiri dari segmen-segmen
demografi, ekonomi, politik atau hukum, social-budaya, serta
teknologi. Perusahaan tidak dapat mengendalikan elemen-elemen ini
secara langsung, karena tantangan strategisnya adalah untuk
mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing, sehingga
strategi yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.

b. Lingkungan Industri (industry environment)


Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru,

8
pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar
pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta
tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima
factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya
adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan
dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan
mempertahankan diri dari pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin
besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan
industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba
di atas rata-rata.

Analisis Faktor Internal

Pengertian analisis lingkungan internal.


Menurut David ( 2009, p176 ) semua organisasi mempunyai
kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis.
Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan ancaman tidak
cukup untuk memberikan sebuah lembaga keuntungan
kompetitif. Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada
analisis intern lembaga dalam menilai atau mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan
akuntansi, pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta
operasional.
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal
adalah proses dimana perencanaan strategi mengkaji faktor
internal lembaga untuk menentukan dimana lembaga memiliki
kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola
peluang secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat
dalam lingkungan. Sedangkan menurut Pearce dan Robinson Jr,
dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internal adalah pengertian
mengenai pencocokan kekuatan dan kelemahan internal
dengan peluang dan ancaman eksternal.

9
Jadi analisis lingkungan internal menurut pemakalah adalah suatu
proses atau kegiatan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan
kelemahan suatu lembaga agar kita tahu dimana lembaga tersebut
berada.

Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan


dan kelemahan perusahaan.Kekuatan atau keunggulan perusahaan
itu meliputi keunggulan pemasaran, keunggulan sumberdaya
manusia, keunggulan kuangan, keunggulan operasi dan keunggulan
organisasi dan manajemen. Komponen-komponen dalam
menganalisis lingkungan internal organisasi pendidikan. Analisis
lingkungan internal (ALI) berupa pencermatan dan identifikas
terhadap kondisi intenal organisasi, menyangkut organisasi, biaya
oprasional, efektifitas organisasi, sumber daya manusia, srana dan
prasarana maupu dana yang tersedia. Pencermatan dilakukan dengan
mengelompokkan atas hal-hal yangmerupakan
kekuatan (strength) atau kelemahan (weakness) organisasi dalan
rangka mewujudkan tujuan dan sasaran.

Lingkungan internal merupakan roh dalam sebuah lembaga untuk menjamin


keberlangsungan proses pendidikan yang sedang belangsung oleh karena itu
dibutuhkan manjemen pengelolaan yang baik.

A. Analisis siswa atau peserta didik


Pesrta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui pembelajaran yang tersedia pada jalur jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.Oemar Hamalik di kutip dari Ari Hidayat dan Imam
Machali mendefinisikan peserta didik sebagai suatu kompenen masukan
dalam sistem pendidikan yang selanjutnya diproses dalam proses
pendidikan, sehingga menjadi manusia berkualitas.
Adapun tahapan tahapan pengelolan peserta didik menuurut Ari Hidayat dan
Imam Machali sebagai berikut.

10
a) Analisis kebutuhan peserta didik.
b) Rekruitmen peserta didik.
c) Seleksi peserta didik.
d) Orientasi.
e) Penenmpatan pesrta didik.
f) Pembinaan dan penagenbangan peserta didik.
g) Pencatatan dan pelaporan.
h) Kelulusan dan Alumni.
Oleh karena itu manajemen kesiswaan pendidikan Islam bila dilihat dari
segi tahapan dalam masa studi di sekolah/madrasah dapat dibagi menjadi
tiga tahapan, yaitu, penerimaan siswa baru, proses pembelajaran dan
persiapan studi lanjut atau bekerja. Dengan istilah lain, tiga tahapan tersebut
dapat disebut denga tahapan penjaringan, pemprosesan dan pendistribusian.
Semua tahapan tersebut membutuhkan pengelolaan secara maksimal agar
mendapatkan hasil yang maksimal pula.

B. Analisis tenaga kependidikan.


USPN No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan pendidikanadalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Peranan guru yang sangat penting tersebut bisa menjadi potensi
besar dalam memajukan atau meningkatkan mutu pendidikan Islam, atau
sebaliknya bisa juga menghancurkannya. Ketika guru benar-benar berlaku
profesional dan dapat mengelola pendidikan dengan baik, tentunya mereka
semakin bersemangat dalam menjalankan tugasnya bahkan rela melakukan
inovasi pembelajarn untuk kesuksesan pembelajaran peserta didik
C. Analisis sarpras sekolah

11
Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang meliputi peralatan
dan perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah seperti buku, meja, kursi, alat peraga, buku pelajaran dan lain-lain.
Sedangkan prasarana semua kompenen yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pembelajaran di lembaga pendidikan tersebut
seperti gedung, ruangan, jalan menju sekolah, halaman sekolah, tata tertib
sekolah dan lain-lain.
Sarana dan prasarana pendidikan dalam lembaga pendidikan Islam
sebaiknya dikelola dengan sebaik mungkin sesuai dengan ketentuan-
ketentuan berikut;
a) Lengkap siap dipakai setiap saat, kuat, dan awet.
b) Rapi indah bersih, anggung, dan asri sehingga menyejukkan
pandangan dan perassan siapun yang memasuki kompleks lembaga
pendidikan Islam.
c) Kreatif, inovatif, responsif dan variatif sehingga dapat merangsang
timbulnya imajinaasi peserta didik.
d) Memiliki jangkauan waktu penggunaan yang panjang melalui
perencanaan yang matang untuk menghidari kecendrungan bongkar
pasan bangunan.
e) Memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan
kegiatan sosio-religius seperti mushalla atau masjid..
Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan Islam seharusnya
diupayakan semaksimal mungkin agar lembaga pendidikan Islam Memiliki
daya tarik yang khas. Jika terjadi demikian, maka posisi tawar lembaga
tersebut terhadap masyarakat sekitar sangatlah tinggi. Hal ini mungkin
terjadi jika sarana dan prasarana ini mendapat perhatian besar dari manajer
pendidikan Islam mulai tahap perencanaan sampai pada perawatan
/pemeliharaan.

D. Analisis kurikulum, materi pendidikan dan proses belajar mengajar

12
Selama ini kurikulum di anggapa sebagai penentu keberhasilan pendidikan,
termasuk pendidikan Islam. Karena itu, perhatian para guru, dosen, kepala
sekolah/madrasah, ketua rektor, maupun praktisi pendidikan terkonsentrasi
pada kurikulum. Padahal kurikulum bukanlah penentu utama. Dalam kasus
pendidikan di Indonesia misalnya. Problem yang paling besar di hadapi
bangsa ini sesungguhnya bukan problem kurikulum, meskipun bukan berarti
kurikulum tidak menimbulkan problem, namun masalah kesadaran
merupakan masalah yang besar. Yaitu lemahnya kesadarn untuk berprestasi,
kesadarn untuk sukses, kesadaran untuk meningkatkan SDM, kesadaran
untuk menghilangkan kebodohan, maupun kesadaran untuk berbuat yang
terbaik.

Menurut Mujamil Qomar yang dikutip dari Al-Syaibani mengutarakan


beberapa ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam.
a) Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada sebagai tujuan,
kandungan, metode alat dan tekniknya.
b) Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.
c) Memliki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu
dan seni, kemestian, pengalaman dan kegiatan pengajaran yang
beragam.
d) Berkecenderungan pada seni halus, aktivitas pendiddkan, jasmani,
latihan militer, pengetahuan teknik latihan kejuruan dan bahasa
asing untuk perorangan maupun mereka yang memiliki kesediaan,
bakat dan keinginan.
e) Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan,
kebutuhan, dan perbedaan perorangan di antara mereka.

Ciri-ciri ini menggambarkan adanya berbagai tuntutan yang harus ada dalam
kurikulum pendidikan Islam. Tuntutan ini terus berkembang sesuai dengan
tantangan zaman yang sedang dihadapi. Tantangan pendidikan Islam
dizaman sekarang tentu sangat berbeda denganzaman klasik dulu.

13
Tantangan dizaman sekarang tentu lebih kompleks. Kurikulum pendidikan
harus dirancang dengan sebagus mungkin untuk menghasilkan output yang
memuaskan.

E. Analisis administrasi dan keuangan sekolah.


Selama ini ada kesan bahwa keuangan adalah segalanya dalam
memajukan suatu lembaga pendidikan. Tanpa dukungan finasial yang
cukup, manajer lembaga pendidikan seakan tidak bisa berbuat banyak dalam
upaya memajukan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Sebab mereka
berpikir semua uapaya memajukan senantiasa harus dimodali dengan uang.
Upaya memajukan kompenen-kompenen pendidikan tanpa disertai
dukungan uang pasti akan berhenti di tengah jalan.
Setidaknya ada dua hal yang meneybabkan timbulnya perhatian
yang besar pada keuangan yaitu, Pertama, keuangan termasuk kunci penentu
kelangsungan dan kemajuan lembaga pendidikan. Kenyataan ini
mengandung konsekuensi bahwa program-program pembaruan atau
pengembangan pendidikan bisa gagal dan berantakan manakala tidak
didukung oleh dana yang memadai. Kedua, lazimnya uang dalam jumlah
besar sulit sekali didapatkan khususnya lembaga pendidikan swasta yang
baru berdiri.

Sumber keuangan atau pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi tiga sumber.
a) Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun keduanya, bersifat
umum dan khususserta di peruntukkan bagi pendidikan.
b) Orangtua atau peserta didik.
c) Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.

BAB III
PENUTUP

14
Kesimpulan
Lingkungan Eksternal Perusahaan Terdapat sejumlah faktor
eksternal yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan
tindakan, yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi dan
proses internalnya. Lingkungan Jauh Lingkungan jauh faktor-faktor
ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi yang berasal dari luar, dan
biasanya tidak terkait dengan situasi suatu perusahaan.Faktor-Faktor
Ekonomi, Faktor-Faktor Sosial, Fakror-Faktor Politik, Faktor-Faktor
Teknologi, Faktor Ekologi

Saran – saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.

15

Anda mungkin juga menyukai