Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LINGKUNGAN MANAJEMEN SYARI’AH;


LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL SERTA
ANALISIS LINGKUNGAN MANAJEMEN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Manajemen Syari’ah
Dosen Pengampu: Listia Andani, M.E.

Disusun Oleh:
Kelompok 3 (A)
Anggia Dhafa Irfani 231002025
Eva Dwi Suciati 231002017
Suci Rahmawati 231002011
Nuri Kamilatul Pikriyyah 231002020

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI
2024
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kajian Pustaka...............................................................................................3
1. Pengertian Lingkungan Manajemen..........................................................3
2. Lingkungan Dalam/Internal......................................................................4
3. Lingkungan Luar/Eksternal.......................................................................6
4. Analisis Lingkungan Manajemen..............................................................9
B. Studi Kasus..................................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1.Matrik Evaluasi Faktor Internal..............................................................13


Tabel 2. Matrik Evaluasi Faktor Eksternal...........................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen syariah adalah seni dalam mengelola semua sumber
daya yang dimiliki dengan metode syariah yang telah tercantum dalam
kitab suci atau yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Konsep
syariah yang diambil dari hukum Al-Quran sebagai dasar pengelolaan
unsur-unsur manejemen agar dapat menggapai target yang ditujui, yang
membedakan manajemen syariah dengan manajemen umum adalah konsep
ilahiyah dalam implementasi sangat berperan.
Manajemen adalah suatu hal yang harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari terlebih dalam penerapan pada organisasi atau
lembaga. Dengan organisasi yang dikelola secara tersturktur akan lebih
baik dibandingkan pengelolaan secara individu. Organisasi merupakan
sistem terbuka, maka dari itu lingkungan organisasi mempengaruhi
keseluruhan kegiatan organisasi dan strategi manajemen. Efektivitas
organisasi dapat dilihat dari kemampuan seseorang yang bersangkutan
terhadap lingkungan yaitu sampai seberapa jauh organisasi tanggap
terhadap perubahan lingkungan luar.
Terdapat dua tipe lingkungan manajemen yaitu lingkungan luar dan
lingkungan dalam. Lingkungan dapat menjadi peluang atau ancaman yang
dapat mempengaruhi aktivitas manajerial. Manajemen terhadap
lingkungannya adalah hal yang penting serta menentukan kelangsungan
hidup organisasi. Untuk itu kita perlu memahami dan mengkaji mengenai
lingkungan manajemen syariah, yang berisi lingkungan internal dan
eksternal serta perlu di adakannya analisis lingkungan manajemen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan manajemen?
2. Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal manajemen syariah?
3. Apa yang dimaksud dengan lingkungan eksternal manajemen syariah?
4. Apa yang dimaksud dengan analisis lingkungan manajemen?
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu lingkungan manajemen.
2. Untuk mengetahui apa itu lingkungan internal manajemen syariah.
3. Untuk mengetahui apa itu lingkungan eksternal manajemen syariah.
4. Untuk mengetahui apa itu analisis lingkungan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Lingkungan Manajemen
Pengertian manajemen menurut Stoner & Wankel (1986) menyatakan
bahwa proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan
usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan untuk
lingkungan secara definisi umum merupakan segala sesuatu disekitar subjek
manusia yang terkait dengan aktifitasnya. Elemen ialah hal-hal yang terkait
dengan: tanah, udara, air, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan
antar faktor-faktor tersebut1.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen lingkungan ialah aspek-aspek dari
keseluruhan fungsi manajemen termasuk perencanaan yang menentukan dan
membawa pada implementasi kebijakan lingkungan atau sekumpulan aktifitas
merencanakan, mengorganisasikan, dan menggerakkan sumber daya lain untuk
mencapai tujuan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.
Dalam definisi manajemen dapat dijelaskan menjadi dua tipologi
lingkungan yaitu berdasarkan keberadaan elemen-elemen lingkungan dan
berdasarkan dampak lingkungan terhadap organisasi, organisasi itu merupakan
sistem terbuka, maka lingkungan organisasi mempengaruhi keseluruhan operasi
organisasi dan strategi manajemen, baik masukkan, proses transformasi dan
keluaran. Jadi ada hubungan organisasi dan lingkungannya2.
Dua tipologi pada lingkungan manajemen ini yakni lingkungan dalam atau
internal environment dan lingkungan luar atau external environment. Lingkungan
dalam atau internal ialah keseluruhan komponen-komponen yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang ada didalam suatu organisasi yang menentukan
kelangsungan aktivitas manajerial. Lingkungan luar atau external merupakan
keseluruhan komponen-komponen utama diluar organisasi yang berpotensi secara

1
Risma Indah Purnama, “Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Di Industri Pengelolaan Karet,”
SCRIBD, 2014.
2
Hendri Tanjung, “Pengantar Manajemen Syariah” 1 (2013): 132.
4

signifikan mempengaruhi aktivitas manajemen untuk menghasilkan produk atau


jasa-jasa.
Menurut dampaknya terhadap kegiatan manajerial untuk mencapai tujuan
organisasional dibedakan lingkungan yang berdampak langsung dan lingkungan
yang berdampak tidak langsung terhadap kegiatan manajemen dalam pencapaian
tujuan. Elemen lingkungan yang berdampak langsung (elements of the direct-
action environment) terhadap kinerja manajemen dalam pencapaian tujuan
organisasi adalah lingkungan dalam dan lingkungan spesifik secara langsung
menjadi elemen yang relevan dan signifikan berpengaruh langsung terhadap
aktivitas manajerial3.
Sementara itu lingkungan yang berdampak tidak langsung (indirect-action
element) terhadap aktivitas manajerial adalah lingkungan umum yang relevasinya
tidak demikian jelas dapat diketahui atau diprediksi. Jadi, meskipun elemen
lingkungan khusus dan umum merupakan elemen lingkungan luar, namun
keduanya mempengaruhi aktivitas manajerial dalam variasi yang berbeda dan
dengan cara yang berbeda pula. Dibandingkan dengan lingkungan umum, maka
lingkungan khusus, juga disebut sebagai lingkungan tugas, lebih berpengaruh
langsung terhadap kegiatan manajerial4.
Lingkungan manajemen sangat penting untuk dipelajari dalam suatu
bidang atau profesinya berarti bagi seorang manajer jika ingin tujuannya tercapai
secara efisien dan efektif. Interaksi manajemen dengan lingkungan merupakan
kunci utama untuk menjelaskan bahwa manajemen harus memperhatikan
pertumbuhan dan perubahan lingkungan untuk menjaga dan meningkatkan
efektivitasnya. Jika setiap manajemen mengalami tingkat ketidakpastian
lingkungan yang berbeda dan setiap manajer harus senantiasa berusaha
meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif lingkungan
untuk efisiensi dan efektivitas kinerja manajemen.

2. Lingkungan Dalam/Internal
Lingkungan Internal adalah faktor-faktor internal yang secara langsung
berdampak pada operasi dan hasil organisasi. Perilaku Organisasi adalah suatu

3
Hendri Tanjung.
4
Hendri Tanjung.
5

disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu,


tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual,
kelompok, maupun organisasi).5 Lingkungan Internal dapat dibentuk dan
diadaptasi oleh organisasi untuk mencapai tujuannya. Komponen tersebut
meliputi:
a. Manusia
Manusia merupakan bagian penting dari organisasi yang akan bergerak dan
melakukan tindakan untuk mencapai tujuan. Keberhasilan suatu organisasi
bergantung pada kualitas orang yang berada di dalamnya. Sumber daya
manusia dapat bekerja dengan baik jika organisasi dapat membantu orang
maju dalam karir mereka dengan mengetahui apa sebenarnya kompetensi
mereka.6
b. Finansial
Finansial adalah aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan cara
perusahaan mendapatkan, menggunakan, dan mengelola uang. 7 Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk mengelola dana dan aset yang dimiliki perusahaan
untuk digunakan, maka dari itu sumber-sumber finansial merupakan aspek
yang penting.
c. Fisik
Salah satu sumber daya usaha (SDU) yang memiliki wujud dalam suatu
perusahaan adalah sumber daya fisik, yang berfungsi untuk menciptakan nilai
dari usaha perusahaan, yang dapat berupa barang atau jasa yang dihasilkan.
Contohnya adalah bangunan fisik, alat produksi dan bahan baku, kendaraan
operasional, fasilitas, lokasi, sarana dan prasarana.
d. Budaya dan Sistem Nilai Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai dasar yang didukung dan diterima oleh
semua anggota yang dimana dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu
organisasi untuk melakukan aktivitas kerja secara efektif.

5
Tine Yuliantini, “Perilaku Organisasi Manajemen,” Karyailmiah1.Mercubuana.Ac.Id 01, no. 01
(2011): 485.
6
Dr. H. Fachrurazi, S. Ag., M.M dll, ‘Pengantar Manajemen’, Penerbit Cendikia Mulia Mandiri,
2022, 51.
7
Sugeng, “Manajemen Keuangan,” Penerbit Mitra Wacana Media, 2017, 15–35.
6

3. Lingkungan Luar/Eksternal
Lingkungan Eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi
dan perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan (opportunities) dan ancaman
(threath) yang akan dihadapi perusahaan. 8

Lingkungan Eksternal mencakup segala sesuatu di luar organisasi yang


relevan dengan operasional perusahaan. Biasanya sulit mengendalikan lingkungan
eksternal. Namun, lingkungan eksternal sangat penting karena suatu organisasi
tidak dapat berdiri sendiri atau memenuhi kebutuhannya sendiri. Lingkungan
eksternal dibagai menjadi dua yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum.9

1. Lingkungan Khusus
Lingkungan Khusus adalah “kekuatan yang memiliki potensi tinggi untuk
secara langsung mempengaruhi organisasi.” Setiap manajer harus memahami
hubungan antara organisasi dan lingkungan kerja, karena area atau tugas tertentu
biasanya mempunyai dampak signifikan terhadap organisasi. Oleh karena itu,
semua organisasi berinteraksi dan membangun jaringan antara tantangan
organisasi dan lingkungan. Elemen penting dari linkungan khusus/spesifik
organisasi yang dapat mempengaruhi dan menekan organisasi dan manajer untuk
bertindak adalah:
a. Pelanggan
Produk dan layanan suatu organisasi ditujukan kepada pelanggan dan klien
organisasi, yaitu orang-orang dan organisasi atau institusi yang membeli dan
menggunakan produk atau layanan yang dihasilkan oleh organisasi. Peningkatan
jumlah pelanggan dan klien akan menguntungkan organisasi yang menciptakan
produk atau layanan tersebut.
b. Pembeli

8
Slamet . Riyanto, “Analisis Pengaruh Lingkungan Internal Dan Eksternal Terhadap Keunggulan
Bersaing Dan Kinerja Usaha Kecil Menengah (Ukm) Di Madiun,” JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi). 5, no. 3 (2018): 159–68,
https://doi.org/10.35794/jmbi.v5i3.21707.
9
Etsuko Sugawara and Hiroshi Nikaido, Manajemen Syariah, Antimicrobial Agents and
Chemotherapy, vol. 58, 2014.
7

Setiap organisasi memerlukan sumber daya yang diharapkan dapat


menyediakan bahan mentah, informasi, dan menyuplai tenaga kerja untuk
digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Pihak yang menyediakan sumber
daya tersebut disebut pemasok.
c. Penyalur
Lingkungan penyalur adalah lingkungan komunitas yang memegang
peranan penting dalam pendistribusian produk atau jasa. Keberhasilan distributor
menentukan keberhasilan kinerja organisasi.
d. Pesaing

Pesaing merupakan unsur kekuatan eksternal yang secara langsung


mempengaruhi aktivitas manajemen. Pangsa pasar produk suatu organisasi sangat
dipengaruhi oleh produk pesaing dan kemampuan organisasi untuk merebutnya
dari pesaing. Ini mengacu pada bagaimana suatu organisasi memberikan kepuasan
kepada pelanggannya.

e. Pemerintah
Badan lemabaga pemerintah dalam hal ini memberikan pelayanan dan
pengawasan sesuai dengan hukum dan regulasi pada tingkat lokal dan nasional.
Memberikan dukungan hukum dengan peraturan ynag bersifat non-anggota atau
membatasi bisnis atau organisasi dalam menciptakan produk.
f. Serikat Pekerja
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur yang berpengaruh langsung
terhadap kegiatan pengelolaan. Setiap organisasi memerlukan pegawai yang
memiliki keterampilan, pengetahuan dan motivasi kerja yang baik. Tenaga kerja
tidak stabil di banyak organisasi. Misalnya karena faktor demografi, pada saat
yang sama, keterampilan ynag dibutuhkan akan karyawan yang cocok bergantung
pada pasokan tenaga kerja organisasi dibandingkan dengan orang-orang yang
dapat dipekerjaan oleh organisasi tersebut.
g. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan organisasi sangat bergantung pada lembaga keuangan
seperti Bank Umum, Bank Investasi, Industri Asuransi, untuk mempertahankan
atau memeperluas bisnis mereka. Lembaga keungan ini sangat penting, mencari
dana pinjaman untuk membiayai kegiatan yang masih dan akan dilakukan.
8

h. Media
Kegiatan ekonomi dan bisnis selalu diliputi media. Ketika hal-hal negatif
diberitakan tentang suatu organisasi, hal itu merugikan organisasi tersebut.
Sebaliknya, jika berbagai hal positif telah diberitakan, maka hal tersebut akan
menguntungkan.
2. Lingkungan Umum
Elemen-elemen lingkungan dari tindakan tidak langsung yang dapat
mempengaruhi manajemen/organisasi disebut lingkungan umum adalah “kekuatan
yang biasanya mempengaruhi tugas eksternal organisasi.” Kemungkinan besar
tidak dapat dipengaruhi secara langsung karena pengaruhnya terhadap kegiatan
organisasi atau manajemen ditentukan oleh unsur daerah yang mempengaruhinya
secara langsung. Misalnya krisis ekonomi yang berdampak pada daya konsumen.
Oleh karena itu, lingkungan umum mencakup kondisi-kondisi yang
mempengaruhi fungsi administrasif dan organisasi, namun relevansinya kurang
jelas dibangdingkan dengan lingkungan umum.
Meskipun pengaruhnya tidak langsung, namun setiap manajer harus
menguasai keterampilan umum dibidangnya dan memperhitungkannya dalam
pelaksanaan seluruh fungsi manajemen. Dan agar para manajer dapat
memanfaatkan peluang dan menghindarinya sebagai hambatan. Lingkungan
umum meliputi:
a. Kekuatan Ekonomi
Kekuatan Ekonomi setiap organisasi mengubah bahan mentah menjadi
barang dan jasa. Bahan bakunya berasal dari sektor ekonomi, dan hasilnya
kreatifnya juga diperuntukkan bagi sektor ekonomi.
b. Kekuatan Politik
Variabel politik yaitu berbagai faktor yang dapat memepengaruhi aktivitas
suatu organisasi sebagai hasil dari proses atau ikklim politik. Proses politik
melibatkan persaingan antara kelompok kepentingan yang berbeda, yang masing-
masing mencari cara untuk mencapai tujuannya. Seiring dengan tuntunnan
masyarakat terhadap praktik bisnis yang tidak benar, pemerintah harus menjadi
9

kekuatan politik yang mewakili masyarakat melalui deregulasi, debirokratisasi,


dan dekonsentrasi.

c. Kekuatan Hukum
Terdapat pada peraturan pemerintah yang mempengaruhi kegiatan
manajemen dan organisasi secara umum. Suatu organisasi tidak dapat beroperasi
tanpa keatuhan terhadap hukum dan atau bertentangan dengan peraturan
pemerintah yang berlaku. Dan beberapa bidang kewenagan dapat disebut
pertimbanagn konstitusional, sifat sistem hukum, mewakili unit pemerintahan
yang berbeda. Undang-undanng khusus berlaku untuk pembentukan pajak serta
pengendalian lembaga dan layanan pemerintah. Dan jelas bahwa yurisdiksi
seringkali sulit untuk dipisahkan dari tren politik dan ekonomi yang relevan
secara regional. Yang terpenting, dalam bidang politik dan hukum terdapat
keterikatan yang kuat diantara keduanya dan keduanya dipengaruhi oleh trend di
sektor lain.
d. Kekuatan Sosial
Zona sosial suatu wilayah berkaitan dengan struktur kelas, sedangkan
demografi mengacu pada karaktersitik suatu wilayah geografis tertentu, pola
migrasi, gaya hidup, dan institusi sosisal tradisional seperti sistem pembelajaran,
praktik keagamaan, perdagangan, dan profesi. Aspek demografi sebagian bagian
dari variabel sosial memainkan peran penting dalam pemasaran, manajemen
sumber daya manusia, keuangan. Beberapa bidang domain demografi terkadang
disebut sebagai populasi, angka kelahiran, distribusi, usia dan jenis kelamin,
tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan. Konsentrasi penduduk atau urbanisasi
merupakan salah sstu cirir industrialisme.
e. Kekuatan Budaya
Ini mengacu pada zona atau dimensi budaya yang mencangkup isu-isu
seperti sejarah, tradisi, dan harapan tentang sikap, norma, kepercayaan, dan nilai-
nilai orang-orang yang menjalnkan organisasi. Variabel budaya ini mempengaruhi
sikap pegawai dalam prestasi kerjanya dan sikap konsumen dalam menghitung
dan menggunakan produk organisasi.
10

4. Analisis Lingkungan Manajemen


Menurut Hudais dan Najib (dalam Devi Yulianti, 2020), meyebutkan
bahwa akibat adanya reformasi informasi serta globalisasi, lingkungan kini
mengalami perubahan yang luar biasa dan intensitasnya semakin sering dan
sangat sulit untuk bisa diramalkan. Akibatnya, persaingan semakin sengit hingga
permasalahan yang dihadapi organisasi atau Lembaga semakin rumit. Sebelum
berbagai proses lain dilakukan maka analisis lingkungan perusahaan menjadi hal
yang wajib dlakukan terlebih dahulu.10

Analisis adalah penelusuran kondisi eksternal dan internal yang dihadapi


perusahaan sampai pada akarnya. Tujuannya, agar dapat mengantisipasi
perubahan lingkungan dan dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan
organisasi.11 Analisis lingkungan internal dan eksternal adalah metode yang
digunakan dalam manajemen strategi untuk mengidentifikasi elemen-elemen
penting yang mempengaruhi keberhasikan suatu organisasi.

Analisis lingkungan dapat dilakukan dengan cara analisis SWOT. Analisis


SWOT merupakan analisis yang sudah banyak dilakukan oleh perusahaan,
organisasi maupun Lembaga pemerintahan. Analisis SWOT membantu untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan dari organisasi sebelum menetapkan tujuan
dan tindakan yang logis untuk analisis tersebut.

Memahami lingkungan eksternal menjadi keharusan dikarenakan


mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah organisasi. Selain itu
memahami lingkungan internal menjadi sangat penting juga karena dapat
memahami siapa diri kita dan nantinya dapat menentukah hal apa yang perlu
dipersiapkan untuk menghadapi lingkungan eksternal.12

Analisis SWOT ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
(Opportunities) dan ancaman (Threats). Analisis strength dan weakness ditujukan

10
Devi Yulianti, “Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam Pencapaian Tujuan
Perusahaan,” Jurnal Sosiologi 16, no. 2 (2020): 103–14.
11
Manajemen Strategis et al., “Analisis Lingkungan Eksternal,” 2007, 1–15.
12
Hendri Tanjung, “Pengantar Manajemen Syariah.”
11

untuk lingkungan internal dan analisis opportunity dan threats ditujukan untuk
lingkungan eksternal.

1. Analisis Lingkungan Internal dengan strength dan weakness

Merupakan proses untuk memahami kekuatan dan kelemahan organisasi


atau perusahaan. Analisis ini didasarkan pada sumber daya yang dimiliki sperti
sumber daya manusia, keuangan dan teknologi. Dapat diketahui dengan
mengajukan kepada perusahaan seperti “apa keunggulan yang dimiliki oleh
perusahaan atau organisasi kita?” atau dengan “apa kelemahan perusahaan yang
harus lebih ditingkatkan?” setelh mengetahui jawaban tersebut tentunya kita dapat
mengidentifikasi apa kelemahan dan kekuatan kita.

2. Analisis Lingkungan Eksternal dengan opportunity dan thereats

Bagian kedua dari analisis SWOT mencakup analisis tentang peluang


(opportunity) dan kendala, hambatan atau ancaman (threats) lingkungan. Analisis
lingkungan eksternal melibatkan faktor-faktor di luar organisasi yang dapat
menentukan keberhasilan. Sejauh mana lingkungan luar mempengaruhi atau
menjadi peluang serta kendala tergantung pada jenis, skala dan tujuan organisasi.

Salah satu caranya yaitu dengan melakukan analisis tentang lingkungan


luar dengan cara melihat peluang, ancaman dan kendala. Yang kedua dengan
mengetahui tingkat resiko yang dihadapi dan tentunya kita harus mengetahui apa
yang menjadi peluang dan ancaman bagi organisasi atau perusahaan kita.13

B. Studi Kasus
Studi kasus yang kelompok kami ambil adalah “Analisis Lingkungan
Internal dan Eksternal dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan, studi kasis di PT.
Perkebunan Nusantara VII Lampung”. PTPN VII (persero) memiliki lingkungan
internal yang mendukung perusahaan tersebut dapat beroperasi dan mencapai
tujuan perusahaan. Faktor lingkungan internal yang dimiliki oleh PTPN VII
diantaranya :

13
Hendri Tanjung.
12

1. Kompetensi, yaitu PT. Perkebunan nusantara VII ini memiliki kedudukan


sebagai perusahaan yang termasuk dalam BUMN yang memiliki peran
bagi pendapatan nasional.
2. Kompetensi inti, perusahaan ini memberikan 100% produksi tebu dan
minyak sawit kepada pasar lokal dan komoditas karet sebesar 37% serta
the 23%
3. Sumber daya, yaitu mencapai laba sebesar Rp. 64.000.000.000 di tahun
2013. Jumlah pekerja didominasi oleh pekerja golongan I-II sebanyak
12.552 orang pekerja. Tingkat Pendidikan pekerja bagian bawah
didominasi lulusan dibawah SMA sebanyak 10.295 orang pekerja, pekerja
lulusan SMU sebanyak 6.131 orang, diploma sebanyak 187 orang pekerja,
strata satu (S1) sebanyak 679 orang pekerja, strata dua (S2) sebanyak 37
pekerja dan strata tiga (S3) sebanyak 1 orang pekerja. Komposisi jumlah
pekerja lelaki sebanyak 15.080 orang pekerja dan perempuan sebanyak
2.250 orang pekerja.

Faktor Kunci Sukses Bobot Rangking Skor yang dibobot


KEKUATAN
1. Srategi pengembangan SDM yang baik 0,45 3 0,45
2. Zero accident award 0,13 4 0,52
3. salah satu BUMN dibidang 0,06 4 0,24
perkebunan
4. Laba usaha mengalami kenaikan 0,08 3 0,24
sebesar 7,79%
5. Produksi hasil olah mengalami 0,06 3 0,18
kenaikan 21%-37%
TOTAL 0,47
KELEMAHAN
1. Komposisi arel tanah mengalami 0.07 2 0,14
degradasi
2. Pergantian direksi yang belum 0,17 2 0,34
tepat waktu
3. Perubahan struktur organisasi yang 0,19 1 0,19
13

kurang memberikan dampak yang


signifikan
4. Komposisi tanaman yang 0,09 1 0,09
didominasi oleh tanaman yang
belum menghasilkan.
TOTAL 0,52 2,39
Tabel 1.Matrik Evaluasi Faktor Internal

Analisis lingkungan eksternal bisa didapatkan berdasarkan sumber yang


terpubilkasi dan yang tidak terpublikasi. Diantaranya yaitu survey pelanggan, riset
pasar, pidato rapat profesional, pemilik modal, program televisi, interview, dan
lain-lain. Sedangkan sumber yang dipublikasikan berupa informasi strategi setiap
periode, jurnal, laporan, dokumen pemerintah, abstrak, buku, koran, dan lain-lain.

Mengenai data analisis eksternal PT. Perkebunan Nusantara VII


didapatkan dari laporan tahunan perusahaan, laporan pertanggungjawaban pihak
komisaris dan direksi serta analisis manajemen perusahaan dan dijabarkan melalui
matrik EFE.14

Faktor Kunci Sukses Bobot Rangking Skor yang dibobot


PELUANG
1. Penghasil karet dan the untuk 0,45 3 0,45
komoditas ekspor
2. Penghasil produksi gula dan 0,13 4 0,52
minyak sawit untuk kebutuhan
nasional
3. Terus mendapatkan penghargaan 0,06 4 0,24
dan sertifikasi produk
4. Satu-satunya perusahaan BUMN 0,08 3 0,24
perkebunan di Lampung
5. Promosi perusahaan 0,06 3 0,18

14
Devi Yulianti, “Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam Pencapaian Tujuan
Perusahaan.”
14

TOTAL 0,47
ANCAMAN
1. Harga komoditi yang fluktuatif 0.07 2 0,14
2. perubhan iklim mempengaruhi jumlah 0,17 2 0,34
produksi
3. kondisi perekonomian nasional 0,19 1 0,19
mengalami penurunan
4. Persaingan dengan pihak swasta untuk 0,09 1 0,09
endapat bahan olahan
TOTAL 0,52 2,39
Tabel 2. Matrik Evaluasi Faktor Eksternal

Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisis lingkungan internal perusahaan


dengan menggunakan matrik EFI (evaluasi faktor internal) menunjukan bahwa
perusahan belum memiliki kompetensi dan sumber daya untuk mengatasi
kelemahannya. Serta analisis lingkungan eksternal perusahan dengan mengguakan
matrik EFE (evaluasi faktor eksternal) menunjukan bahwa perusahaan belum
dapat merespon lingkungan eksternal.
15
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen lingkungan ialah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi
manajemen termasuk perencanaan yang menentukan dan membawa pada
implementasi kebijakan lingkungan atau sekumpulan aktifitas merencanakan,
mengorganisasikan, dan menggerakkan sumber daya lain untuk mencapai tujuan
kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.

Lingkungan manajemen terbagi kedalam dua bagian yaitu lingkungan


internal dan eksternal. Lingkungan internal manajemen meliputi SDM (sumber
daya maniusia), finansial/keuangan, SDU (sumber daya usaha) seperti bahan baku
alat produksi dan sarana prasarana serta budaya dan sistem organisasi.

Lingkungan eksternal terbagi dua, lingkungan khusus dan lingkungan


umum. Lingkungan khusus diantaranya, pelanggan, penyalur pemerintah,
pesaing, serikat pekerja, Lembaga keuangan dan media. Sedangkan Lembaga
umum yaitu kekuatan ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Analisis
lingkungan manajemen dapat digunakan melalui analisis SWOT yaitu kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats).

Studi kasus mengenai PT. Perkebunan Nusantara dapat disimpulkan bahwa


perusahaan belum memiliki kompetensi dan sumber daya untuk mengatasi
kelemahannya serta bahwa perusahaan belum dapat merespon lingkungan
eksternal.
17
DAFTAR PUSTAKA
Devi Yulianti. “Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam Pencapaian
Tujuan Perusahaan.” Jurnal Sosiologi 16, no. 2 (2020): 103–14.

Hendri Tanjung. “Pengantar Manajemen Syariah” 1 (2013): 132.

Purnama, Risma Indah. “Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Di Industri


Pengelolaan Karet.” SCRIBD, 2014.

Riyanto, Slamet . “Analisis Pengaruh Lingkungan Internal Dan Eksternal


Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Usaha Kecil Menengah (Ukm)
Di Madiun.” JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi). 5, no. 3 (2018): 159–68.
https://doi.org/10.35794/jmbi.v5i3.21707.

Strategis, Manajemen, Lingkungan Jauh, Lingkungan Industri, and Lingkungan


Operasional. “Analisis Lingkungan Eksternal,” 2007, 1–15.

Sugawara, Etsuko, and Hiroshi Nikaido. Manajemen Syariah. Antimicrobial


Agents and Chemotherapy. Vol. 58, 2014.

Sugeng. “Manajemen Keuangan.” Penerbit Mitra Wacana Media, 2017, 15–35.

Yuliantini, Tine. “Perilaku Organisasi Manajemen.”


Karyailmiah1.Mercubuana.Ac.Id 01, no. 01 (2011): 485.

18

Anda mungkin juga menyukai