KELOMPOK 9:
3. Sella (C39122151)
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS TADULAKO
2022/2023
KATA PENGANTAR
I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.3 TUJUAN.............................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................3
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Perencanaan merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan dalam organisasi
merupakan suatu kegiatan yang esensial. Karena memang fungsi-fungsi manajemen yang lain
seperti pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya merupakan impelementasi dari
keputusan-keputusan perencanaan.
Proses perencanaan dimulai dengan penetapan sasaran / tujuan atau goal kelompok kerja
atau organisasi secara keseluruhan. Karena tanpa menentukan tujuan organisasi, penggunaan
sumber daya-sumber daya oleh organisasi akan tidak efektif.
2
2) Merumuskan keadaan saat ini.
Manajer perlu mengidentifikasi kondisi perusahaan saat ini, sumber daya yang tersedia
untuk mencapai tujuan. Hal ini perlu dilakukan mengingat perencanaan adalah menyangkut
akan waktu yang akan dicapai di masa yang akan datang. Pada tahap ini manajer
memerlukan informasi-informasi terutama yang berkaitan dengan keuangan dan data
statistik.
3) Membuat alternatif.
Yaitu menyusun daftar alternatif cara-cara untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Daftar alternatif ini hendaknya dibuat sebanyak mungkin untuk menghindari kekosongan
cara mencapai sasaran / tujuan.
Hal ini perlu dilakukan mengingat kita perlu mengukur tingkat kemampuan organisasi
dalam mencapai sasaran atau tujuan. Oleh karenanya, para personil dalam organisasi perlu
mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya atau yang mungkin berpotensi menimbulkan masalah sehingga kita dapat
melakukan serangkaian antisipasi terhadap hal tersebut.
5) Mengembangkan rencana.
Tahap akhir dari proses perencanaan adalah meliputi kegiatan mengembangkan berbagai
alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajer harus bisa menilai berbagai alternatif
yang tersedia dan melakukan pemilihan alternative yang tersedia tersebut.
3
4) Memudahkan manajer untuk melakukan koordinasi dengan berbagai elemen dalam
organisasi.
5) Dapat menetapkan tujuan secara lebih khusus, terperinci dan mudah untuk dipahami.
6) Meminimunkan kegiatan yang tidak pasti dan penghamburan sumber daya yang tidak perlu.
4) Kadang-kadang penyelesaian untuk suatu masalah tertentu dapat diselesaikan secara baik
pada saat masalah tersebut muncul.
4
Kinerja anggota organisasi tersebut diperlukan agar pengendalian terjadi. Jika organisasi
hanya membuat satu produk dan/atau jasa, maka organisasi memiliki desain organisasi yang
sederhana, sehingga para pemimpinnya dapat menegakkan pengendalian dengan sistem yang
minim dan sederhana. Tetapi jika sebuah organisasi yang memproduksi banyak produk dan/atau
jasa, maka desain organisasi menjadi rumit, serta perlu menegakkan pengendalian yang
sering disebut dengan sterring control, karena dirancang untuk mengantisipasi masalah-
masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan
koreksi sebelum tahap suatu kegiatan tertentu diselesaikan. Pengendalian ini bisa disebut
sebagai preventif control yaitu pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dikerjakan
dengan maksud tidak terjadi penyimpangan. Jadi, pendekatan pengendalian ini lebih aktif
dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan Pengendalian
Dalam Organisasi yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengendalian ini akan
efektif hanya bila pemimpin mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya
tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan terhadap tujuan
yang diinginkan.
5
menyiagakan pemimpin untuk memberikan reaksi secara cepat terhadap apapun sumber
masalahnya.
dikenal sebagai past action control, yaitu mengukur hasil-hasil Definisi dan Deskripsi
Pengendalian dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Pengendalian ini terjadi pada
tahap output. Pengendalian ini bisa disebut repressive control yaitu pengendalian yang
dilakukan setelah terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan dengan
maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga sasaran yang direncanakan dapat
tercapai. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan dan
penemuanpenemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang.
Pengendalian ini bersifat historis, dimana pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Pemimpin menggunakan pendekatan ini untuk memberikan informasi mengenai reaksi
pelanggan atau publik terhadap produk dan/atau jasa sehingga tindakan korektif diambil jika
perlu (Puspopranoto, 1995: 174; dan Hasibuan, 2001: 251).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Puspopranoto, Sawaldjo. 2006. Manajemen Bisnis; Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Penerbit PPM.