Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI


Dosen Pengampu : Dr. Ernawaty Usman, SE., M.Si, Ak

KELOMPOK 9:

1. Shidq Dhiyaurrahman Ahmad ( C30122189)

2. Natasya Ayunda Dwi Putri (C30122192)

3. Sella (C39122151)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2022/2023
KATA PENGANTAR

I
DAFTAR ISI

2.4 AKUNTANSI PRODUK BERSAMA


2.5 BIAYA BERSAMA DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
2.6 AKUNTANSI PRODUK SAMPINGANKATA PENGANTAR.............................................I

DAFTAR ISI..................................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1

1.3 TUJUAN.............................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 PENGERTIAN BIAYA BERSAMA


2.2 PENGERTIAN PRODUK BERSAMA , PRODUK SAMPINGAN DAN PRODUK
SEKUTU
2.3KARAKTERISTIK PRODUK BERSAMA, PRODUK SAMPINGAN, DAN PRODUK
SEKUTU
2.4 AKUNTANSI PRODUK BERSAMA
2.5 BIAYA BERSAMA DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
2.7 METODE HARGA POKOK
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................14

3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud perencanaan organisasi?


2. Apa saja hal-hal penting dalam perencanaan organisasi?
3. Apa saja manfaat dan kelemahan dalam perencanaan organisasi?
4. Apa yang dimaksud pengendalian organisasi?

5. Apa saja yang harus dilakukan dalam pengendalian organisasi?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan organisasi.


2. Untuk mengetahui hal-hal penting dalam perencanaan organisasi.
3. Untuk mengetahui manfaat dan kelemahan dalam perencanaan organisasi.
4. Untuk mengetahui pengertian pengendalian organisasi.
5. Untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dalam pengendalian organisasi.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERENCANAAN ORGANISASI

Perencanaan merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan dalam organisasi
merupakan suatu kegiatan yang esensial. Karena memang fungsi-fungsi manajemen yang lain
seperti pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya merupakan impelementasi dari
keputusan-keputusan perencanaan.

Arti perencanaan menurut Samuel Certo (1997:134)[1] adalah “proses penentuan


bagaimana sistem manajemen (organisasi) akan mencapai atau merealisasikan tujuannya”. Dalam
istilah lain yang lebih formal, perencanaan diartikan sebagai “pengembangan program aksi
(tindakan) sistematis yang diarahkan pada tercapainya tujuan bisnis yang disepakati melalui
proses analisis, evaluasi dan pemilihan di antara peluang-peluang yang diramalkan akan muncul”.

Menurut T.Hani Handoko (2003:77) perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan


dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan
datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode
sekarang pada saat rencana tersebut dibuat.

2.2 TAHAPAN DASAR PERENCANAAN ORGANISASI

Proses perencanaan menggambarkan mengenai serangkaian langkah-langkah yang dapat dilalui


secara sistematis. Setiap tahap perencanaan umumnya selalu melalui empat tahapan berikut ini :

1) Menetapkan sasaran atau tujuan.

Proses perencanaan dimulai dengan penetapan sasaran / tujuan atau goal kelompok kerja
atau organisasi secara keseluruhan. Karena tanpa menentukan tujuan organisasi, penggunaan
sumber daya-sumber daya oleh organisasi akan tidak efektif.

2
2) Merumuskan keadaan saat ini.

Manajer perlu mengidentifikasi kondisi perusahaan saat ini, sumber daya yang tersedia
untuk mencapai tujuan. Hal ini perlu dilakukan mengingat perencanaan adalah menyangkut
akan waktu yang akan dicapai di masa yang akan datang. Pada tahap ini manajer
memerlukan informasi-informasi terutama yang berkaitan dengan keuangan dan data
statistik.

3) Membuat alternatif.

Yaitu menyusun daftar alternatif cara-cara untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Daftar alternatif ini hendaknya dibuat sebanyak mungkin untuk menghindari kekosongan
cara mencapai sasaran / tujuan.

4) Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan.

Hal ini perlu dilakukan mengingat kita perlu mengukur tingkat kemampuan organisasi
dalam mencapai sasaran atau tujuan. Oleh karenanya, para personil dalam organisasi perlu
mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya atau yang mungkin berpotensi menimbulkan masalah sehingga kita dapat
melakukan serangkaian antisipasi terhadap hal tersebut.

5) Mengembangkan rencana.

Tahap akhir dari proses perencanaan adalah meliputi kegiatan mengembangkan berbagai
alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajer harus bisa menilai berbagai alternatif
yang tersedia dan melakukan pemilihan alternative yang tersedia tersebut.

2.3 MANFAAT DAN KELEMAHAN PERENCANAAN ORGANISASI

 Perencanaan memiliki banyak manfaat yang sangat strategis, di antaranya adalah :

1) Membantu manajer untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan


organisasi yang terjadi.

2) Membantu identifikasi permasalahan penting yang terjadi.

3) Manajer dapat memahami gambaran secara keseluruhan operasional organisasi.

3
4) Memudahkan manajer untuk melakukan koordinasi dengan berbagai elemen dalam
organisasi.

5) Dapat menetapkan tujuan secara lebih khusus, terperinci dan mudah untuk dipahami.

6) Meminimunkan kegiatan yang tidak pasti dan penghamburan sumber daya yang tidak perlu.

7) Menghemat waktu, pekerjaan dan biaya.

 Kelemahan perencanaan yang mungkin saja terjadi adalah :

1) Kegiatan yang terangkum dalam perencanaan kemungkinan berlebihan yang mengakibatkan


implementasinya akan mengalami stagnasi.

2) Kadang-kadang kegiatan perencanaan memiliki kecenderungan untuk menunda kegiatan.

3) Seringkali perencanaan terlalu membatasi manajemen untuk berkreativitas dan berinisiatif.

4) Kadang-kadang penyelesaian untuk suatu masalah tertentu dapat diselesaikan secara baik
pada saat masalah tersebut muncul.

5) Beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

2.4 PENGERTIAN PENGENDALIAN ORGANISASI

Pengendalian merupakan tindakan untuk memastikan bahwa kinerja aktual diarahkan


pada kinerja yang diharapkan. Pengendalian adalah pengukuran dan penilaian aktivitas yang
dilakukan pegawai untuk memastikan sasaran kerja dan strategi untuk mencapainya dijalankan
dengan benar (Wirjana, 2007: 16);2.5 TAHAPAN DASAR PENGENDALIAN ORGANISASI.

Pengendalian terjadi di dalam organisasi. Organisasi adalah konteks di mana


pengendalian terjadi. Pengendalian termasuk aktivitas untuk memeriksa, memantau atau
mengarahkan kinerja anggota organisasi yang memiliki tujuan bersama. Bisa saja ini merupakan
kelompok tugas kecil, sekelompok komunitas, atau sekelompok besar orang yang mencakup
seluruh organisasi. Pengendalian adalah tentang seorang pemimpin memeriksa, memantau atau
mengarahkan kinerja anggota organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

4
Kinerja anggota organisasi tersebut diperlukan agar pengendalian terjadi. Jika organisasi
hanya membuat satu produk dan/atau jasa, maka organisasi memiliki desain organisasi yang
sederhana, sehingga para pemimpinnya dapat menegakkan pengendalian dengan sistem yang
minim dan sederhana. Tetapi jika sebuah organisasi yang memproduksi banyak produk dan/atau
jasa, maka desain organisasi menjadi rumit, serta perlu menegakkan pengendalian yang

2.5 TIPE TIPE PENGENDALIAN ORGANISASI

1) Pengawasan pendahuluan atau umpan maju (feed forward control)

sering disebut dengan sterring control, karena dirancang untuk mengantisipasi masalah-
masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan
koreksi sebelum tahap suatu kegiatan tertentu diselesaikan. Pengendalian ini bisa disebut
sebagai preventif control yaitu pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dikerjakan
dengan maksud tidak terjadi penyimpangan. Jadi, pendekatan pengendalian ini lebih aktif
dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan Pengendalian
Dalam Organisasi yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengendalian ini akan
efektif hanya bila pemimpin mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya
tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan terhadap tujuan
yang diinginkan.

2) Pengendalian concurrent (pengendalian berjalan)

adalah pengendalian yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (current


control). Pengendalian ini sering disebut pengendalian “Ya-Tidak”, screening control atau
“Berhenti-terus”, dilakukan selama kegiatan berlangsung. Pengendalian ini dapat dilakukan
secara berkala sebulan sekali atau satu kuartal sekali atau satu tahun sekali, bahkan dapat
pula dilakukan secara mendadak. Pengendalian ini merupakan proses dimana aspek tertentu
dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat harus terpenuhi dulu sebelum
kegiatankegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check” yang
lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan. Pengendalian ini memberikan umpan
balik segera kepada pemimpin mengenai bagaimana input sedang diubah menjadi ouput
sehingga pemimpin dapat mengoreksi masalah pada saat timbul. Pengendalian ini

5
menyiagakan pemimpin untuk memberikan reaksi secara cepat terhadap apapun sumber
masalahnya.

3) Pengendalian umpan balik (feedback control)

dikenal sebagai past action control, yaitu mengukur hasil-hasil Definisi dan Deskripsi
Pengendalian dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Pengendalian ini terjadi pada
tahap output. Pengendalian ini bisa disebut repressive control yaitu pengendalian yang
dilakukan setelah terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan dengan
maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga sasaran yang direncanakan dapat
tercapai. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan dan
penemuanpenemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang.
Pengendalian ini bersifat historis, dimana pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Pemimpin menggunakan pendekatan ini untuk memberikan informasi mengenai reaksi
pelanggan atau publik terhadap produk dan/atau jasa sehingga tindakan korektif diambil jika
perlu (Puspopranoto, 1995: 174; dan Hasibuan, 2001: 251).

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

7
DAFTAR PUSTAKA

Puspopranoto, Sawaldjo. 2006. Manajemen Bisnis; Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Penerbit PPM.

Zakiyudin, Ais. 2016.Manajemen Bisnis. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media

Sugianto, Eko. 2016. Pengendalian Dalam Organisasi. Jakarta Selatan : Lembaga


Penerbitan Universitas-Universitas Nasional

Anda mungkin juga menyukai