Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ORGANISASI DAN MANAJEMEN INDUSTRI

KEPEMIMPINAN

Oleh :

Maulidy :

Sri Ramayana :

Fitri : 1905903030006

Asmaudi :

Dosen pembimbing

Marlinda,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ACEH BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “pengendalian dan pengawasan”. Dari makalah ini semoga
dapat memberikan informasi kepada kita semua betapa pentingnya pemimpin
dalam sebuah organisasi.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Ibu Marlinda
selaku dosen mata kuliah yang bersangkutan, dan semua pihak yang telah
membantu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami
menyadari atas kekurangan kemampuan kamidalam pembuatan makalah ini,
sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kamiapabila mendapatkan
kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya akanlebih baik
dan sempurna serta komprehensif.

Demikian akhir kata dari saya, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dap
at membukawawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di
masa yang akan datang.

i
DAFTAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR...........................................................................................................................3
ISI......................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Pengertian Pengendalian dan pengawasan..........................................................5
2.2 Pengertian pengendalian dan pengawasan menurut para ahli.............................5
2.3 Tipe-Tipe Pengendalian dan Pengawasan.........................................................6
2.4 Tujuan dari fungsi pengendalian dan pengawasan..............................................7
2.5 Karakteristik-Karakteristik Pengendalian dan Pengawasan Yang Efektif..........7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengendalian merupakan bagian ujung dari sebuah proses kegiatan. Griffin,


memberikan batasan tentang pengendalian sebagai pengamatan secara
organisatoris terhadap sasaran yang dicapai perusahaan. Pengendalian adalah
proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Pengawasan
merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu
Pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik
tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi
organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi
terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan
(preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent
control), Pengawasan Feed Back (feed back control). Di dalam proses
pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai


pembahasan-pembahasan tentang pengawasan dan pengendalian, antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian dan pengawasan?


2. Apa saja tipe-tipe pengendalian dan pengawasan?
3. Apa tujuan dari fungsi pengendalian dan pengawasan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu pengendalian dan pengawasan.

1
2. Dapat mengetahui tipe-tipe pengendalian dan pengawasan.
3. Dapat mengetahui tujuan dari fungsi pengendalian dan pengawasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengendalian dan pengawasan

Pengendalian menjadi fungsi keempat dan merupakan bagian ujung dan


sebuah proses kegiatan. Pengendalian sebagai pengamatan secara organisatoris
terhadap sasaran yang dicapai perusahaan. Pengendalian adalah proses untuk
membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya.

Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh


manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan
dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang
diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif
dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.

2.2 Pengertian pengendalian dan pengawasan menurut para ahli

1. Menurut Harold Koontz Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi


kinerja bawahan,agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara
2. Menurut Arief Suadi berpendapat bahwa pengendalian manajemen
adalah sebuah usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan
digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Menurut George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai
mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi
prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu
merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga

1
membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan
organisasi.

2
2

2.3 Tipe-Tipe Pengendalian dan Pengawasan


Tipe pengendalian dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu
sebagai berikut:

1. Pengendalian preventif (preventive control). Tahap pengendalian ini


berkaitandengan perumusan strategi dan perencanaan strategik dijabarkan
dalam bentukprogram-program.
2. Pengendalian operasional (operational control). Tahap pengendalian ini
berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan
melalui anggaran. Anggaran difungsikan untuk menghubungkan
perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja. Tahap pengendalian ini berupa analisis evaluasi
kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.

Tipe pengawasan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu


sebagai berikut:

1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).


Pengawasan pendahuluan atau feedforward controls. Pengawasan
pendahuluan , atau sering di sebut steering controls. Dirancang untuk
mangantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari
standar atau tujuan dan memungkinan koreksi dibuat sebelum suatu tahap
kegiatan tertentu di selesaikan.
2. Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan
Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang
diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi.
Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna
memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan
hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi
pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada
organisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus memenuhi syarat-
syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang
bersangkutan.
3

3. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)


Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan atau
concurrent control. Pengawasan ini, sering di sebut pengwasan “ya-tidak”,
scereening control atau “berhenti-terus”,dilakukan selama suatu kegiatan
berlangsung.Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan.
Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-
sasaran telah dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-
tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan
mereka.

2.4 Tujuan dari fungsi pengendalian dan pengawasan

Adapun tujuan dari fungsi pengendalian adalah sebagai berikut :


1. Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan
2. Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana
3. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan
baik.
4. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah
pengendalian atau penilaian dilakukan.

Adapun tujuan dari fungsi pengawasan adalah sebagai berikut :

1. Membandingkan antara pelaksana dengan standar yang telah dibuat.


2. Untuk mengetahui apakah terdapat kelemahan, kesulitan, dan
kegagalan dalam suatu kegiatan yang telah direncanakan.
3. Pengawasan dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki kesalahan
yang baru terjadi akan tetapi untuk masa-masa yang akan datang.

2.5 Karakteristik-Karakteristik Pengendalian dan Pengawasan Yang


Efektif
Adapun karakteristik pengendalian sebagai berikut :

1. diarahkan pada penentuan program dan pusat pertanggungan jawab


(responsibility centers)
4

2. Informasi harus meliputi 2 jenis informasi yaitu :

 Data perencanaan, seperti : program, budget dan standard

 Data sesungguhnya, yaitu infor masi mengehai kejadiankejadian


yang sesungguhnya.

3. difokuskan kepada struktur keuangan (financialstruc ture)


sehingga baik sumber dana/ daya (resources) maupun pendapatan perlu
dinyatakan dalam nilai/satuan mata uang.

4. cenderung untuk mengikuti pola dan skedule waktu tentu, seperti


dari bulan ke bulan, tahun ke tahun dan seterusnya.

5. merupakan sistem yang terkoordinir dan terpadu.

Adapun karakteristik pengawasan sebagai berikut :

1. A k u r a t Informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat. Data


yang tidak akurat dari sistempengawasan dapat menyebabkan
organisasi mengambil tindakan koreksi yang keliru atau
bahkanmenciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada.
2. Tepat-Waktu. Informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan
dievaluasi secepatnya bila kegiatanperbaikan harus dilakukan segera.
3. O b y e k t i f d a n m e n y e l u r u h . Informasi harus mudah
d i p a h a m i d a n b e r s i f a t o b y e k t i f s e r t a lengkap.
4. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik. Sistem pengawas_
an harus memusatkan perhatianpada bidang-bidang di mana
penyimpangan-penyimpangan dari standar paling sering terjadi
atauyang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.
5. Realis tik s ecara ekonomis. Biaya pelaksanaan sistem
p e n g a w a s a n h a r u s l e b i h r e n d a h , a t a u paling tidak sama,
dengan kegunaan yang diperoleh dari s istem tersebut.
5

6. Realistik secara organisasional S i s t e m p e n g a w a s a n h a r u s


cocok atau harmonis d e n g a n kenyataan-kenyataan
organisasi.
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi. Informasi
pengawasan harus terkoordinasi dengan aliran kerja
organisasi.
8. Fleksibel Pengawasan harus mempunyai fleksibilitas untuk
memberikan tanggapan atau reaksi terhadap ancaman ataupun
kesempatan dari lingkungan.
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional Sistem pengawasan
efektif harus menunjukkan, baik deteksi atau deviasi dari
standar, tindakan koreksi apa yang seharusnya diambil.
10. Diterima para anggota organisas Sistem pengawasan
harus mampu mengarahkan pelaksanaan k e r j a p a r a a n g g o t a
organisasi dengan mendorong perasaan otonomi, tanggung
j a w a b d a n b e r - prestasi.
6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan


standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang
system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan.
 Pengawasan penting disebabkan karena Perubahan lingkungan
organisasi, Peningkatan kompleksitas organisasi, Meminimalisasikan
tingginya kesalahan-kesalahan, Kebutuhan manager untuk
mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan
mengambil tindakan koreksi.
 Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu; Merumuskan hasil
yang di inginkan, Menetapkan penunjuk hasil, Menetapkan standar
penunjuk dan hasil, Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik dan
Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi. Bidang strategik
dalam pengawasan ialah Transaksi Keuangan, Hubungan Manajer dan
Bawahan, dan Operasi-operasi Produktif. Alat-alat pengawasan yang
paling umum ialah Manajemen Pengecualian (Management by
Exception), Management Information System (MIS), Analisa Rasio dan
Penganggaran.

3.2 Saran

 Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena


jika tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan

6
banyaknya kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari
bawahan maupun lingkungan.
 Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu
komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota

7
7

organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak


pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin
organisasi. Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan
seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pengawasan disarankan
dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan organisasi
dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http:\\www.anakciremai.com/…/makalah-manajemen-tentang-dasar-dan.html
http:\\www.juwita.staff.gunadarma.ac.id
http:\\www.monasfaly.multiply.com
http:\\www.nurrahmanarif.wordpress.com
http:\\www.pksm.mercubuana.ac.id
http:\\www.tips-belajar-internet.blogspot.com
http:\\www.yudhim.dagdigdug.com/2
http:\\wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/dasar-dasar-pengendalian-dan.html

Anda mungkin juga menyukai