Controlling (Pengawasan)
Di susun sebagai salah satu syarat mengikuti perkuliahan
PENGANTAR MANAJEMEN
Disusun oleh :
Kelompok
Nama NIM
Amier Aditya 226120110116
Ramadani Kurniawan 226120110073
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Khotimah SE,MM sebagai
dosen Pengantar Manajemen yang sekarang mengajar di kelas kami.
Makalah yang berjudul “Pengawasan (Controlling)” ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar Manajemen.
Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan
SDM, sampai dengan pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu
kegiatan. Manajemen sangat diperlukan untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini,
izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada
sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan.
Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis
makalah lainnya
Pangkalan Bun, 1 Juni 2023
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB 1. PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Manfaat 4
BAB 2. PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian Controlling 5
2.2 Fungsi Controlling 7
2.3 Tujuan Controlling 8
2.4 Prinsip Controlling 11
2.5 Tahap Controlling 13
2.6 Bentuk Controlling 14
2.7 Karakteristik pengawasan yang Efektif dan Baik 17
BAB 3. PENUTUP 20
DAFTAR PUSTAKA 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan
misi organisasi.
6
2.2 Fungsi Controlling
Fungsi pengawasan dimaksudkan untuk memantau kegiatan
organisasi agar pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Demikian pula seluruh elemennya saling
mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. dapat dikatakan bahwa tujuan dari fungsi ini adalah untuk
memastikan bahwa organisasi bergerak menuju tujuannya.
Fungsi pengawasan meliputi beberapa tindakan, antara lain :
1. Menetapkan standar prestasi.
2. Mengukur prestasi yang sedang berjalan dan
membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Mengambil tindakan untuk memperbaiki prestasi yang tidak
sesuai dengan standar.
7
kegiatan bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan "double
check" yang telah menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
8
sendiri melainkan
saling
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-
orang) dalam
kehidupan organisasi
9
atau ketata
lembagaan
sering disebut
dengan istilah
pegawai atau
personel. Pegawai
atau
personnel terdiri dari
semua anggota atau
warga organisasi,
yang menurut
10
fungsi dan
tingkatannya terdiri
dari unsur pimpinan
(administrator)
sebagai unsur
tertinggi dalam
organisasi, para
manajer yang
memimpin
suatu unit satuan
kerja sesuai dengan
11
fungsinya masing-
masing dan para
Dalam organisasi ada tiga
komponen penting yaitu
orang, kerjasama dan
tujuan
bersama yang mana ketiga
komponen tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan
saling
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
12
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-orang)
dalam kehidupan
organisasi atau ketata
lembagaan
sering disebut dengan
istilah pegawai atau
personel. Pegawai atau
personnel terdiri dari
semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur
pimpinan (administrator)
13
sebagai unsur tertinggi
dalam organisasi, para
manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para
Dalam organisasi ada tiga
komponen penting yaitu
orang, kerjasama dan
tujuan
bersama yang mana ketiga
komponen tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan
saling
14
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-orang)
dalam kehidupan
organisasi atau ketata
lembagaan
sering disebut dengan
istilah pegawai atau
personel. Pegawai atau
15
personnel terdiri dari
semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur
pimpinan (administrator)
sebagai unsur tertinggi
dalam organisasi, para
manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para
Griffin menjelaskan bahwa terdapat empat tujuan dari pengawasan
Adapun tujuan tersebut adalah adaptasi lingkungan, meminimalkan
kegagalan, meminimulkan biaya, dan mengantisipasi kompleksitas dari
organisasi
1) Adaptasi Lingkungan, Tujuannya agar perusahaan dapat terus beradaptasi
dengan perubahan lingkungan perusahaan, baik internal maupun
eksternal.perubahan lingkungan, karena sangat mungkin perusahaan juga
16
akan mengubah rencana perusahaan akibat berbagai perubahan lingkungan.
perusahaan
2) Meminimumkan Kegagalan, Intinya adalah jika suatu perusahaan
bergerak, katakanlah dalam kegiatan produksi, diharapkan dapat
meminimalkan kegagalan, sehingga perusahaan harus melakukan fungsi
pengendalian untuk meminimalkan kegagalan tersebut.
Produksi
17
Di bidang ini pengawasan dimulai saat menerima pesanan dari
pembeli, kemudian melakukan pembelian bahan sampai dengan produk
selesai dibuat.Hal ini meliputi pula pengawasan persediaan barang dan
pengawasan kualitas serta kuantitas produk.
Pemasaran
Tugas bagian ini dimulai saat produk akan dikirim ke pasar atau
konsumen. Oleh karena itu biasanya pengawasan berawal dari sini, tetapi
adakalanya bagi perusahaan yang cukup besar sebelumnya sudah dimulai
dengan riset dan mengumpulkan informasi dari pasar.
Keuangan
Personalia
Administrasi (Perkantoran)
18
a. Adanya perubahan di lingkungan organisasi
Untuk mendeteksi adanya kesalahan yang mungkin diperbuat oleh pelaku
organisasi, maka digunakan fungsi pengawasan, semakin jarang pekerja
melakukan kesalahan, semakin sederhana manajemen melakukan fungsi
pengawasan.
19
Beberapa ide dasar tertentu sangat berguna dalam pengembangan
sistem kontrol. Prinsip-prinsip kontrol terdiri dari :
Kontrol optimal hanya dapat dicapai jika titik kritis, titik kunci, dan
titik batas dapat diidentifikasi dan perhatian khusus diberikan untuk
menyesuaikan titik-titik ini. Mencoba untuk mengontrol setiap poin
cenderung menyia-nyiakan usaha dan mengalihkan perhatian dari isu-isu
penting. Pengendalian yang baik tidak berarti pengendalian yang
maksimal, karena pengendalian memerlukan biaya.
20
serta system kontrolnya, control yang mendetail dapat ditangani didalam
department itu sendiri.
21
peka terhadap
lingkungannya. Ia harus
memiliki kemampuan
bekerjasama, harus
mengklaim objektif. Ada
4 jenis utama fungsi
aktuasi.
1) Koordinasi kegiatan
Agar setiap kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai
rencana, manajemen harus
memastikan
bahwa semua kegiatan
sebelumnya telah
22
dilaksanakan secara
tepat waktu. Untuk
mengkoordinasikan kerja
tim kesehatan, petugas
kesehatan bertugas:
Mengkoordinasikan
fungsi para aggota tim
kesehatan
Mengkoordinasikan
kegiatan
Menyampaikan
keputusan
2) Penempatan orang
dalam jumlah, waktu dan
23
tempat yang tepat meliputi
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan.
3) Mobilisassi dan alokasi
sumber daya fisik dan dana
yang diperlukn meliputi:
Pemantauan dan
pengawasan
Fungsi aktuasi harus
dimulai dari manajer itu
sendiri dengan
menunjukkan kepada staf
bahwa ia bertekad untuk
mencapai kemajuan dan
24
peka terhadap
lingkungannya. Ia harus
memiliki kemampuan
bekerjasama, harus
mengklaim objektif. Ada
4 jenis utama fungsi
aktuasi.
1) Koordinasi kegiatan
Agar setiap kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai
rencana, manajemen harus
memastikan
bahwa semua kegiatan
sebelumnya telah
25
dilaksanakan secara
tepat waktu. Untuk
mengkoordinasikan kerja
tim kesehatan, petugas
kesehatan bertugas:
Mengkoordinasikan
fungsi para aggota tim
kesehatan
Mengkoordinasikan
kegiatan
Menyampaikan
keputusan
2) Penempatan orang
dalam jumlah, waktu dan
26
tempat yang tepat meliputi
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan.
3) Mobilisassi dan alokasi
sumber daya fisik dan dana
yang diperlukn meliputi:
Pemantauan dan
pengawasan
Fungsi aktuasi harus
dimulai dari manajer itu
sendiri dengan
menunjukkan kepada staf
bahwa ia bertekad untuk
mencapai kemajuan dan
27
peka terhadap
lingkungannya. Ia harus
memiliki kemampuan
bekerjasama, harus
mengklaim objektif. Ada
4 jenis utama fungsi
aktuasi.
1) Koordinasi kegiatan
Agar setiap kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai
rencana, manajemen harus
memastikan
bahwa semua kegiatan
sebelumnya telah
28
dilaksanakan secara
tepat waktu. Untuk
mengkoordinasikan kerja
tim kesehatan, petugas
kesehatan bertugas:
Mengkoordinasikan
fungsi para aggota tim
kesehatan
Mengkoordinasikan
kegiatan
Menyampaikan
keputusan
2) Penempatan orang
dalam jumlah, waktu dan
29
tempat yang tepat meliputi
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan.
3) Mobilisassi dan alokasi
sumber daya fisik dan dana
yang diperlukn meliputi:
Pemantauan dan
pengawasan
Fungsi aktuasi harus
dimulai dari manajer itu
sendiri dengan
menunjukkan kepada staf
bahwa ia bertekad untuk
mencapai kemajuan dan
30
peka terhadap
lingkungannya. Ia harus
memiliki kemampuan
bekerjasama, harus
mengklaim objektif. Ada
4 jenis utama fungsi
aktuasi.
1) Koordinasi kegiatan
Agar setiap kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai
rencana, manajemen harus
memastikan
bahwa semua kegiatan
sebelumnya telah
31
dilaksanakan secara
tepat waktu. Untuk
mengkoordinasikan kerja
tim kesehatan, petugas
kesehatan bertugas:
Mengkoordinasikan
fungsi para aggota tim
kesehatan
Mengkoordinasikan
kegiatan
Menyampaikan
keputusan
2) Penempatan orang
dalam jumlah, waktu dan
32
tempat yang tepat meliputi
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan.
3) Mobilisassi dan alokasi
sumber daya fisik dan dana
yang diperlukn meliputi:
Pemantauan dan
pengawasan
Fungsi aktuasi harus
dimulai dari manajer itu
sendiri dengan
menunjukkan kepada staf
bahwa ia bertekad untuk
mencapai kemajuan dan
33
peka terhadap
lingkungannya. Ia harus
memiliki kemampuan
bekerjasama, harus
mengklaim objektif. Ada
4 jenis utama fungsi
aktuasi.
1) Koordinasi kegiatan
Agar setiap kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai
rencana, manajemen harus
memastikan
bahwa semua kegiatan
sebelumnya telah
34
dilaksanakan secara
tepat waktu. Untuk
mengkoordinasikan kerja
tim kesehatan, petugas
kesehatan bertugas:
Mengkoordinasikan
fungsi para aggota tim
kesehatan
Mengkoordinasikan
kegiatan
Menyampaikan
keputusan
2) Penempatan orang
dalam jumlah, waktu dan
35
tempat yang tepat meliputi
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan.
3) Mobilisassi dan alokasi
sumber daya fisik dan dana
yang diperlukn meliputi:
Pemantauan dan
pengawasan
Fungsi aktuasi harus
dimulai dari manajer itu
sendiri dengan
menunjukkan kepada staf
bahwa ia bertekad untuk
mencapai kemajuan dan
36
peka terhadap
lingkungannya. Ia harus
memiliki kemampuan
bekerjasama, harus
mengklaim objektif. Ada
4 jenis utama fungsi
aktuasi.
1) Koordinasi kegiatan
Agar setiap kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai
rencana, manajemen harus
memastikan
bahwa semua kegiatan
sebelumnya telah
37
dilaksanakan secara
tepat waktu. Untuk
mengkoordinasikan kerja
tim kesehatan, petugas
kesehatan bertugas:
Mengkoordinasikan
fungsi para aggota tim
kesehatan
Mengkoordinasikan
kegiatan
Menyampaikan
keputusan
2) Penempatan orang
dalam jumlah, waktu dan
38
tempat yang tepat meliputi
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan.
3) Mobilisassi dan alokasi
sumber daya fisik dan dana
yang diperlukn meliputi:
Pemantauan dan
pengawasan
Fungsi aktuasi harus
dimulai dari manajer itu
sendiri dengan
menunjukkan kepada staf
bahwa ia bertekad untuk
mencapai kemajuan dan
39
peka terhadap
lingkungannya. Ia harus
memiliki kemampuan
bekerjasama, harus
mengklaim objektif. Ada
4 jenis utama fungsi
aktuasi.
1) Koordinasi kegiatan
Agar setiap kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai
rencana, manajemen harus
memastikan
bahwa semua kegiatan
sebelumnya telah
40
dilaksanakan secara
tepat waktu. Untuk
mengkoordinasikan kerja
tim kesehatan, petugas
kesehatan bertugas:
Mengkoordinasikan
fungsi para aggota tim
kesehatan
Mengkoordinasikan
kegiatan
Menyampaikan
keputusan
2) Penempatan orang
dalam jumlah, waktu dan
41
tempat yang tepat meliputi
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan.
3) Mobilisassi dan alokasi
sumber daya fisik dan dana
yang diperlukn meliputi:
Pemantauan dan
pengawasan
2.5 Tahap Controlling
42
Kegiatan telah dilaksanakan 70 keselamatan kerja, dan sasaran
produksi Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
1) Pengamatan (observasi)
2) Laporan-laporan , baik lisan dan tertulis.
3) Metode-metode otomatis.
4) Inspeksi dan pengujian (test), atau dengan
pengambilan sempel. Banyak perusahaan sekarang
mempergunakan pemeriksa intern (in-ternal auditor)
sebagai pelaksana pengukuran.
43
mungkin ditambah, pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya
dilakukan bersamaan.
Ada beberapa tindakan koreksi yang mungkin terjadi :
1) Mengubah standar mula-mula, barangkali terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
2) Mengubah pengukuran pelaksanaan, inspeksi terlalu
sering frekuensinya atau kurang atau bahkan
mengganti sistem pengukuran itu sendiri.
3) Mengubah cara dalam menganalisa dan
menginterpretasikan penyimpangan-penyimpangan.
44
1. Penetapan standard kegiatan
2. Penentuan pengukuran kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan
penganalisaan penyimpangan-penyimpangan.
5. Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu
Ada beberapa macam pengawasan ditinjau dari beberapa segi antara lain:
45
1. Internal control, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat
pengawasan yang ada dalam organisasi atau perusahaan itu
sendiri.
2. External control, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat
pengawasan dari luar organisasi atau perusahaan.
3. Direct Control, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan yang bersangkutan ( pengawasan langsung ).
4. Indirect Control, yaitu pengawasan yang dilakukan bukan oleh
atasan langsung, misalnya pengawasan oleh kepala biro, atau
kepala bagian ( pengawasan tidak langsung).
5. Formal Control, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat ( sosial control),misalnya oleh berbagai media.
Menurut Waktu
1. Preventif Control, yaitu pengawasan yang bersifat pencegahan
sebelum terjadinya kesalahan atau penyimpangan.
2. Reprensif Control, yaitu pengawasan setelah terjadinya
penyimpangan atau kesalahan.
46
Pengawasan ya atau tidak (yes or no control). Tipe pengawasan ini
merupakan proses yang terlebih dahulu menyetujui aspek tertentu dari
sebuah prosedur, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan
dilanjutkan. Disini segi keamanan merupakan faktor kunci dan bahkan
dapat memberikan keamanan ekstra kepada manajer.
47
7) Dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi ; idealnya jika sistem
tersebut dapat menghasilkan prestasi yang tinggi diantara para anggota
organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki
otonomi, tanggung jawab dan kesempatan untuk mencapai tujuan.
8) Dapat diorganisasikan dengan arus pekerjaan organisasi. Hal ini
disebabkan oleh:
Setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan seluruh operasi.
Informasi pengawasan harus sampai kepada orang yang
memerlukannya.
48
49
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system
informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
50
rutin karena dapat merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi
lebih baik lagi
.
Saran
Ada baiknya praktek dalam penerapan actuating bisa dilakukan, sebab
POAC adalah hal penting yang harus dikuasi oleh mahasiswa terutama jurusan
manajemen dalam penerapannya di masyarakat kelak, baik dalam organisasi
maupun perusahaan.
51
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu, S.P (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi
Cetakan Ketiga Belas). PT. Bumi Aksara, Jakarta.
52