My Paper is My World
Beranda
Minggu, 29 November 2015
BAB ll
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Controling merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh
seorang controller ( pengawas). Pengawasan dilakukan untuk menemukan dan mengoreksi
adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan, pada setiap tahap-tahap kegiatan perlu dilakukan
pengawasan. Sebab apabila terjadi penyimpangan akan lebih cepat melakukan koreksi atau
perbaikan.
Seorang controller ( pengawas ) harus menyelaraskan tingkat jaminan sumber daya
dengan kebutuhan rencana-rencana yang pasti dengan proses mencatat atau dengan
pengendalian perkembangan ke arah tujuan pokok dan sasaran serta metode pencapaiannya
yang memungkinkan seorang pengawas melihat lebih awal adanya penyimpangan. Oleh
karena itu, pengawasan berkaitan erat dengan perencanaan.
Pengawasan ( Controlling ) dapat diartikan secara negatif, positif, dan dalam arti luas.
Dalam arti negatif pengawasan dapat diartikan sebagai tindakan mencari-cari kesalahan
kemudian memberikan sanksi, dan melakukan larangan-larangan. Dalam arti positif
pengawasan ialah tindakan-tindakan agar organisasi atau perusahaan berjalan terarah, tidak
terjadi kesalahan-kesalahan, penyimpangan atau kebocoran di segala bidang. Sedangkan
dalam arti luas, pengawasan adalah aktifitas controller untuk melakukan pengamatan,
penelitian dan penilaian dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi atau perusahaan yang
sedang atau telah berjalan untuk mencapain tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Griffin (2000), tujuan dari fungsi pengawasan dibagi menjadi empat
bagian, yaitu:
1. Adaftasi Lingkungan
Tujuannya adalah agar sebuah perusahaan dapat beradaftasi dengan perubahan
yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal. Contoh :
ketika ICT belum secanggih saat ini , kualifikasi minimum tenaga kerja di
sebuah perusahaan barangkali hanya dibatasi pada kemampuan mengetik.
Namun saat ini hampir seluruh perusahaan menggunakan komputer sebagai
ujung tombak kegiatan sehari-hari.
2. Meminimalkan kegagalan
Ketika perusahaan menjalankan kegiatan produksi misalnya perusahaan
memiliki target produksi sebanyak 10.000 unit maka perusahaan berharap
bagian produksi bisa menghasilkan produk sebanyak itu. Katakanlah bagian
produksi hanya menghasilkan 9.000 unit yang memenuhi standar sedangkan
1000 unit tidak memenuhi standar. Maka perusahaan mengalami kerugian 1000
unit dalam produksinya. Oleh karena itu perusahaan perlu menjalankan
pengawasan agar target tersebut terpenuhi.
3. Meminimumkan biaya
Sebagaimana contoh di atas jika target terpenuhi maka biaya dapat
diminimalkan, akan tetepi jika kondisinya seperti di atas 1000 unit tidak
memenuhi standar maka hal itu tidak bisa dikatakan meminimalkan biaya malah
menambah beban biaya produksi.
4. Mengantisipasi kompleksitas dari organisasi
Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat
mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks. Ketika kegiatan
perusahaan hanya memproduksi satu jenis barang, atau 10 orang pekerja, atau 2
bagian dalam struktur organisasi, barangkali kegiatan manajemen lebih mudah
untuk dilakukan.
C. SYARAT-SYARAT PENGAWASAN
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standar.
5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.
D. BIDANG-BIDANG PENGAWASAN
Dalam kenyataannya pengawasan tidak hanya dilakukan bagi para pekerja di
perusahaan, namun mencakup hampir semua bidang dalam perusahaan. Secara singkat
pengawasan dapat dilakukan pada bidang :
a. Produksi
Di bidang ini pengawasan dimulai saat menerima pesanan dari pembeli, kemudian melakukan
pembelian bahan sampai dengan produk selesai dibuat. Hal ini meliputi pula pengawasan
persediaan barang dan pengawasan kualitas serta kuantitas produk.
b. Pemasaran
Tugas bagian ini dimulai saat produk akan dikirim ke pasar atau konsumen. Oleh karena itu
biasanya pengawasan berawal dari sini, tetapi adakalanya bagi perusahaan yang cukup besar
sebelumnya sudah dimulai dengan riset dan mengumpulkan informasi dari pasar.
c. Keuangan
Bidang ini harus ditangani dengan cepat, tepat, dan akurat. Pengolahan dan pengawasan yang
kurang teliti akan berakibat terjerumusnya perusahaan di dalam masalah keuangan yang
bertujuan agar perusahaan dapat menekan biaya-biaya yang digunakan.
d. Personalia
Bidang ini merupakan factor penting yang akan ikut menentukan tercapainya tujuan suatu
organisasi sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Tugas dari bidang ini adalah
mengatur, membina, menggerakkan, mengarahkan, serta mengembangkan pegawai agar
mampu menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya
tujuan perusahaan atau organisasi.
e. Administrasi (Perkantoran)
Bidang ini merupakan penerapan fungsi manajemen dibidang perkantoran, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan kantor agar tujuan perusahaan dapat tercapai
dan karyawan merasa puas.
E. PENTINGNYA PENGAWASAN
Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya
orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah
dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap
organisasi. Ada beberapa alas an mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :
1. Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari,
seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru dsb.
Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada
barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan
kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.
2. Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati.
Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap
terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan
efektif.
3. Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan
fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan.
Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum
menjadi kritis.
4. Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu
sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah bawahan
telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem penga-wasan.
5. Komunikasi
6. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan apakah
tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan
F. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
1. Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steering controls, preliminary
control).
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan
koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila
manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang
perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.
2. Pengawasan Concurrent (concurrent control )
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, atau pengawasan yang terjadi ketika pelaksanaan
berlangsung, dimana suatu aspek harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum
kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls).
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan
G. TAHAP-TAHAP PENGAWASAN
Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang
digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum
yaitu :
a. standar fisik
b. standar moneter (biaya)
c. standar waktu
Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan,
laporan, metode, pengujian, dan sampel.
Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya
mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan
bagai manajer.
Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada
perbaikan dalam pelaksanaan.
Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-langkah proses pengawasan
yaitu:
a. Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka
secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah
menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.
b. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja
yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
c. Memperbaiki Penyimpanga
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan
terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
a. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
b. Mengukur pelaksanaan
c. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan
jika ada.
d. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.
Terry (dalam Winardi, 1986:397) bahwa pengawasan terdiri daripada suatu
proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal
yakni:
a. mengukur hasil pekerjaan,
b. membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan
(apabila ada perbedaan),
c. mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.
Maman Ukas (2004:338) menyebutkan tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan
yang selalu terdapat dalam proses pengawasan, yaitu:
a. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standar ukuran
ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama
seorang masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.
b. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus
dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.
c. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu
pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi, jikalau dalam hal ini
diketahui bahwa aktivitas umum tidak mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan
berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan.
· Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan)
Sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard yang jelas.
· Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan
yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai
tujuannya secara optimal.
· Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa
penyimpangan-penyimpangan
· Pengambilan tindakan koreksi
Melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
H. MACAM DAN JENIS-JENIS PENGAWASAN
Ada beberapa macam pengawasan ditinjau dari beberapa segi antara lain:
1) Menurut Ruang Lingkupnya
a. Pengawasan Administrasi yaitu pengawasan yang meliputi seluruh aktifitas
organisasi atau perusahaan.
b. Pengawasan Manajerial yaitu pengawasan yang bersifat khusus yang berlaku
hanya untuk suatu bagian atau unit tertentu saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan.
B. Saran
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada
pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan
yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.
Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi
yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan
dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu
masalah.
Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi.
Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu
lingkungan organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://zahranmirzan.blogspot.co.id/2013/01/makalah-pengantar-manajemen-
controlling.html
http://ndonesianhacker.blogspot.co.id/2010/11/makala-manajemen-controlling.html
Diposting oleh Unknown di 08.18
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: pengawasan( controlling)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Submit
0 38
1 91
2 50
3 21
4 40
5 20
6 60
7 44
8 43
9 48
10 54
11 32
12 62
13 31
14 48
15 67
16 33
17 64
18 74
19 48
20 36
21 28
22 26
23 61
24 80
25 57
26 56
27 49
28 61
29 47
RESUME UU KOPERASI
AKUNTASI NIM ; 01115073 RESUME UNDANG-UNDANG KOPERASIAN N0 25 TAHUN 1992
5 T...
Contoh Masalah dalam Perusahaan dan Analisisnya
ANAJEMEN PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA ( PT GARUDA INDONESIA, Tbk) Dulu, Garuda
SOAL PERTANGGUNGJAWABAN
tanggungjawaban. 1. Jelaskan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi. 2. Jelaskan sistem...
(tanpa judul)
palestina negeri 3 agama syamawi
ATAR BELAKANG Negeri Palestina adalah tanah yang selalu menjadi perebutan bangsa-bangsa adidaya bahkan ...
SOAL TRANSFER PRICING
A RESTIANA NIM: 01115073 1. Perusahaan Bintang mempunyai 2 divisi, yaitu Divisi Batu dan Divisi Bata. Divis...
POAC DALAM MANAJEMEN PADA WIRAUSAHAWAN
ngertian Manajemen Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya mengatur, mengurus atau mengelola.
WEB
WebBlog Dosen
F.AKUNTANSI
WEB Inacs
Translate
Arsip Blog
► 2018 (3)
► 2016 (3)
▼ 2015 (7)
o ► Desember (1)
o ▼ November (6)
palestina negeri 3 agama syamawi
MAKALAH MANAJEMEN PENGAWASAN
MANAJEMEN PENJUAL BATIK
POAC DALAM MANAJEMEN PADA WIRAUSAHAWAN
PROSES PERENCANAAN
Tema Perjalanan. Gambar tema oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.