Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH TENTANG MANAJEMEN PENGAWASAN(CONTROLLING)

DOSEN LUKMAN HAKIM,S.E.,M.Si.

DISUSUN OLEH:

NAZLU RAHMAN MUBAROK

B100190033

JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,taufik dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu.Shalawat serta salam semoga terlimpahkan curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nanti kan di syafa’at di akhirat nanti.Adapun
makalah yang saya buat yang berjudul “Manajemen Pengawasan(Controlling)”
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar manajemen.

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Akhir
kata saya sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak, khususnya untuk saya dan umumnya untuk pembaca.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb.

Surakarta,9 Desember 2019

Nazlu Rahman Mubarok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG………………………………………………………….iii

B.RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….iii

C.MAKSUD DAN TUJUAN……...………………………………………….....iii

BAB II PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN PENGAWASAN………………………………………………1

B.TUJUAN DAN FUNGSI PENGAWASAN…………………………………….2

C.BIDANG-BIDANG PENGAWASAN STRATEGIK……………………….….3

D.PENTINGNYA PENGAWASAN………………………………………………4

E.TAHAP-TAHAP PENGAWASAN……………………………………………..5

F.BENTUK-BENTUK PENGAWASAN…………………………………………6

G.JENIS-JENIS PENGAWASAN………………………………………………...7

H.ALAT BANTU PENGAWASAN………………………………………………8

I.KARAKTERISTIK SISTEM PENGAWASAN YANG EFEKTIF……………..9

J.SIFAT DAN WAKTU PENGAWASAN……………………………………….10

K. CARA-CARA PENGAWASAN YANG BAIK………………………………11

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………...iv

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi.


Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan.
Suatu Pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik
tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi
organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi
terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan
(preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control),
Pengawasan Feed Back (feed back control).

Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk


mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari
beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap
Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap
Pengambilan Tindakan Koreksi.

Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna


untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan
berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk
menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial
dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki.
Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya
proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi
bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan
organisasi.

iii
B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang dimaksud dengan pengawasan ?

2.Apa saja tujuan dan bidang-bidang pengawasan ?

3.Bagaimana elemen-elemen esensial yang ada di dalam tiap sistem kontrol


sendiri ?

4.Ada berapa fungsi, tipe, dan proses pengawasan dalam manajemen ?

5.Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip kontrol yang berguna untuk


mengembangkan sistem kontrol ?

6.Ada berapa macam dan jenis-jenis pengawasan jika ditinjau dari setiap segi ?

7.Apakah pengawasan itu merupakan aspek penting dalam manajemen ?

8.Apa saja asas-asas yang menyangkut tentang pengawasan ?

9.Bagaimana sifat dan waktu dalam pengawasan ?

10.Bagaimana karakteristik sistem pengawasan yang lebih efektif ?

11.Bagaimana cara-cara melakukan pengawasan yang baik ?

12.Bagaimana langkah-langkah dan proses pengawasan ?

iii
C.MAKSUD DAN TUJUAN

a.Agar dapat memahami tentang pengertian dari pengawasan.

b.Agar mengetahui tujuan dan bidang-bidang pengawasan.

c.Agar mengetahui elemen-elemen esensial yang ada dalam tiap sistem kontrol.

d.Agar mengetahui fungsi, tipe dan proses dalam pengawasan.

e.Agar mengetahui prinsip-prinsip dalam pengawasan.

f.Agar bisa mengetahui macam dan jenis-jenis pengawasan.

g.Agar mengetahui bahwa pengawasan itu adalah aspek yang sangat penting.

h.Agar mengetahui asas-asas yang terkait dengan pengawasan.

i.Agar mengetahui sifat dan waktu dalam pengawasan

j.Agar mengetahui karakteristik sistem pengawasan yang efektif.

k.Agar mengetahui cara-cara melakukan pengawasan yang baik.

l.Agar mengetahui cara-cara dan langkah-langkah dan proses pengawasan.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Pengawasan (Controlling)

Controling merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan


oleh seorang controller (pengawas). Pengawasan dilakukan untuk menemukan dan
mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai
dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan, pada setiap tahap-tahap
kegiatan perlu dilakukan pengawasan. Sebab apabila terjadi penyimpangan akan
lebih cepat melakukan koreksi atau perbaikan.

Seorang controller ( pengawas ) harus menyelaraskan tingkat jaminan sumber daya


dengan kebutuhan rencana-rencana yang pasti dengan proses mencatat atau dengan
pengendalian perkembangan ke arah tujuan pokok dan sasaran serta metode
pencapaiannya yang memungkinkan seorang pengawas melihat lebih awal adanya
penyimpangan. Oleh karena itu, pengawasan berkaitan erat dengan perencanaan.

Pengawasan ( Controlling ) dapat diartikan secara negatif, positif, dan dalam arti
luas. Dalam arti negatif pengawasan dapat diartikan sebagai tindakan mencari-cari
kesalahan kemudian memberikan sanksi, dan melakukan larangan-larangan. Dalam
arti positif pengawasan ialah tindakan-tindakan agar organisasi atau perusahaan
berjalan terarah, tidak terjadi kesalahan-kesalahan, penyimpangan atau kebocoran
di segala bidang. Sedangkan dalam arti luas, pengawasan adalah aktifitas controller
untuk melakukan pengamatan, penelitian dan penilaian dari pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi atau perusahaan yang sedang atau telah berjalan untuk
mencapain tujuan yang telah ditetapkan.

1
Adapun pengertian pengawasan menurut beberapa pakar ekonomi, antara lain :

a)Earl P Strong: Pengawasan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu
perusahaan, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.

b)Haroold Koontz: Pengawasan adalah pengukuran dan perbaikan terhadap


pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaah dapat terselenggara.

c)C. G. R. Terry: Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa


yang harus dicapai yaitu, standar apa yang sedang dijalankan yaitu pelaksanaan,
menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

d)Schermerhorn, menyatakan bahwa pengawasan adalah merupakan proses dalam


menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung
pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang teleh ditetapkan
tersebut.

e)Stoner, Freeman dan Gilbert, menyatakan bahwa pengawasan adalah proses


untuk memastikan bahwa segala akifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang
telah direncanakan.

f)Secara lebih lengkap, mockler, dalam Stoner, Freeman, dan Gilbert


mengemukakan fungsi pengawasan dalam manajemen adalah upaya sistematis
dalam menetapkan standar kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan,
mendesain system informasi umpan balik, membandingkan antara kinerja yang
dicapai dengan yang telah ditetapkansebelumnya, menentukan,apakah terdapat
penyimpangan dan tingkat signifikan dari setiap penyimpangan tersebut,
danmengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh sumber
daya perusahaan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
perusahaan.

1
B.TUJUAN DAN FUNGSI PENGAWASAN

>Tujuan Pengawasan:

1.Memberi jaminan ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut,


kebijaksanaan dan perintah

2.Menjalankan koordinasi aktivitasi

3.Mencegah pemborosan dan penyelewengan

4.Menjamin terwujud kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan

5.Membina kepercayaan masyarakat kepada kepemimpinan organisasi


“pemerintah”.

(#)Menurut Terry dan Rue (2000:240), manfaat pengawasan relatif dan


tergantung dari pentingnya kegiatan tersebut, sumbangan yang dibuat dan juga
besarnya organisasi.

>Fungsi dari pengawasan adalah untuk memberikan nilai, analisis,


merekomendasikan dan juga menyampaikan hasil surat/laporan yang berkaitan
dengan bidang pekerjaan organisasi atau lembaga, yang sudah diteliti.

(#)Ernie dan Saefullah (2005:12), fungsi dari pengawasan antara lain:

1.Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan dan juga target sesuai


dengan indikator yang di tetapkan.

2.Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpanan yang bisa


saja ditemukan.

3.Menjalankan berbagai alternatif solusi terhadap berbagai maslaah yang


berhubungan dengan pencapakai tujuan perusahaan.

2
C.BIDANG-BIDANG PENGAWASAN STRATEGIK

Bidang strategik yang dapat membuat organisasi secara keseluruhan mencapai


sukses yaitu :

1. Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam


rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada
masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa
mendatang.

2. Hubungan Manajer dan Bawahan

Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa
mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan
searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa
mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis
seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid
dan kuat dalam menjalankan perusahaan.

3
D.Pentingnya Pengawasan

Suatu prganisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu,
banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil
kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin
penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya
akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu
sendiri maupun bagi para pekerjanya.Ada beberapa alasan mengapa pengawasan
itu penting, diantaranya :

a)Perubahan lingkungan organisasiBerbagai perubahan lingkungan organisasi


terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk
dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi
pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan
jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan
kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.

b)Peningkatan kompleksitas organisasiSemakin besar organisasi, makin


memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk
harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya
memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.

c)Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahanBila para bawahan tidak


membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi
pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan.
Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut
sebelum menjadi kritis.

d)Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang Bila manajer


mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri
tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah bawahan
telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem penga-
wasan.

4
E.TAHAP-TAHAP PENGAWASAN

Tiga tahapan yang dilakukan dalam proses pengawasan (Controlling) yaitu :

1)Tahap Penetapan Standar

2)Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

3)Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Proses manajemen merupakan cara yang sistematis yang digunakan untuk


melakukan sesuatu terutama dalam mengelola sebuah pekerjaan atau obyek.
manajemen sebagai suatu proses untuk menekankan bahwa semua manajer,
terlepas dari bakat atau keterampilan mereka, terlibat dalam beberapa fungsi yang
saling terkait untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pengawasan atau Controlling ialah cara untuk mengukur, membandingkan,


menemukan penyimpangan dan memperbaiki kegiatan organisasi yang dilakukan
untuk mencapai tujuan atau sasaran. Ada 3 jenis pengawasan yang perlu kita
ketahui antara lain :

1)Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).

2)Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)

3)Pengawasan Feed Back (feed back control).

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses pengawasan yaitu:

1)Menetapkan standar

2)Mengukur kinerja

3)Memperbaiki penyimpangan

5
Tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses
pengawasan, yaitu:

1)Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta

2)Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi

3)Kegiatan mengadakan koreksi.

E.BENTUK-BENTUK PENGAWASAN

1.Pengawasan pendahuluan (feedforward control, steering controls)

Yaitu untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi


dibuat sebelum kegiatan terselesaikan.

2.Pengawasan concurrent (concurrent control)

Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus


memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin
ketepatan pelaksanaan kegiatan.

3.Pengawasan umpan balik (feedback control, past-action controls)

Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

6
G.JENIS-JENIS PENGAWASAN

1.Pengawasan Ekstern dan Intern

a)Pengawasan Ekstern (external control)

Pengasan ektern atau pengawasan dari luar, yakni pengawasan yang


menjadi subyek pengawas adalah pihak luar dari organisasi obyek yang diawasi,
misalnya, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) adalah perangkat pengawasan
ekstern terhadap Pemerintah, karena ia berada di luar susunan organisasi
Pemerintah (dalam arti yang sempit). Ia tidak mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Pemerintah (Presiden) tetapi kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) RI (Sujamto, 1986 : 81-82)

b)Pengawasan Intern

Pengawasan intern merupakan pengawasan yang dilakukan dari dalam


organisasi yang bersangkutan, misalnya; Inspektur Wilayah Kabupaten/Kota yang
mengawasi pelaksanaan Pemerintahan di Kabupaten/Kota tersebut. (Sujamto, 1986
: 81-82)

(#)Di dalam pasal 218 UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


diatur :

(1) Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakakan oleh


Pemerintah yang meliputi :

a.Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintah di daerah;

b.Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

(2) Pengawasan sebagaiaman didmakksud pada ayat (1) buruf a dilaksanakan oleh
aparat pengawas intern Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan

7
2.Pengawasan Preventif, Represif dan Umum

a)Pengawasan Preventif

Pengawasan Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum


pelaksanaan, yakni pengawasan yang dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat
rencana. (Sujamto, 1986 : 85).

b)Pengawasan Represif

Pengawasan Represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah


pekerjaan atau kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan
represif sebagai salah satu bentuk pengawasanatas jalannya pemerintahan
(Sujamto, 1986 : 87).

3) Pengawasan Umum

Ø Pengawasan umum adalah jenis pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah


terhadap segala kegiatan pmemerintah daerah untuk menjamin penyelenggaraan
pemerintahan daerah dengan baik. Pengawasan umum dilakukan oleh
MENDAGRI terhadap pemerintahan daerah.

Ø Pengawasan umum adalah pengawasan terhadap seluruh aspek pelaksanaan


tugas pokok organisasi.

Ø Fungsi pengawasan umum dapat pula dilakukan melalui WASKAT yang


hakekatnya sama dengan WASNAL.

Ø Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melakukan pengawasan umum


terhadap pelaksanaan tugas pokok KEMDAGRI.Tetapi juga IRJEN merupakan
aparat pengawasan fungsional (APF) (Sujamto, 1986 : 73-74).

7
3.Pengawasan Langsung dan Pengawasan Tidak Langsung

a)Pengawasan Langsung

Pengawasan Langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara


mendatangi dan melakukan pemeriksaan di tempat (on the spot) terhadap obyek
yang diawasi. Jika pengawasan langsung ini dilakukan terhadap proyek
pembangunan fisik maka yang dimaksud dengan pemeeriksaan ditempat atau
pemeriksaan setermpat itu dapat berupa pemeriksaan administratif atau
pemeriksaan fisik di lapangan.

b)Pengawasan tidak langsung

Pengawasan Tidak Langsung merupakan pengawasan yang dilakukan tanpa


mendatangi tempat pelaksanaan pekerjaan atau obyek yang diawasi atau
pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh yaitu dari belakang meja. Dokumen
yang diperlukan dalam pengawasan tidak langsung antara lain :

(1)Laporan pelaksanaan pekerjaan baik laporan berkala maupun laporan insidentil;

(2)Laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari pengawan lain;

(3)Surat-surat pengaduan;

(4)Berita atau artikel di mass media;

(5)Dokumen lain yang terkait.

7
c)Pengawasan Formal dan Informal

1.Pengawasan Formal

Pengawasan Formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat


yang berwenang (resmi) baik yang berifat intern dan ekstern; Misal : pengawasan
yang dilakukan oleh BPK, BPKP dan ITJEN

2.Pengawasan Informal

Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat atau


social control, misalnya surat pengaduan masyarakat melalui media massa atau
melalui badan perwakilan rakyat.

H.ALAT BANTU PENGAWASAN

Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :

1) Manajemen Pengecualian (Management by Exception)

Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya


penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang
mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan
pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada
literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani
semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani
persoalan organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.

2) Management Information System (MIS)

MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen,
informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses
pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan
dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.

8
>MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :

1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.

2. Tahap desain konseptual.

3. Tahap desain terperinci.

4. Tahap implementasi akhir.

>Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :

• Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan

• Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system

• Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi

• Adanya pengujian pendahuluan

• Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system

>Sedangakan Kriteria utama MIS efektif yaitu :

• Pengawasan terhadap kegiatan yang benar

• Tepat waktu dalam pemakainya

• Menekan biaya secara efektif

• System yang digunakan harus tepat dan akurat

• Dapat diterima oleh yang bersangkutan

8
3) Analisa Rasio

Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu
angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi
yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang
didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca
rugi-laba organisasi.

4) Penganggaran

Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana


dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana
tersebut akan diperoleh. Anggaranjuga merupakan laporan resmi mengenai
sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan
aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana
keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan.

Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi.


Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem
sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-
kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan
yang direncanakan.

I.KARAKTERISTIK SISTEM PENGAWASAN YANG EFEKTIF


1)Akurat ; setiap data harus akurat, jika tidak mengakibatkan organisasi tidak
tepat dalam mengambil keputusan untuk mengoreksi suatu penyimpangan.

2)Tepat waktu ; informasi segera dikumpulkan, diarahkan dan dievaluasi jika


hendak diambil tindakan yang tepat pada waktunya untuk perbaikan.

3)Obyektif dan Komprehensif ; informasi dalam sistem pengawasan harus dapat


dipahami dan dianggap obyektif oleh individu yang menggunakannya.

4)Dipusatkan pada titik pengawasan strategis ; sistem pengawasan sebaiknya


dipusatkan pada daerah yang paling banyak kemungkinan akan terjadi
penyimpangan dari standar.

5)Ekonomis ; biaya untuk implementasi sistem sebaiknya lebih kecil daripada


keuntungan yang diperoleh dari sistem itu.

6)Fleksibel ; sistem harus fleksibel agar organisasi lebih mudah bertindak untuk
mengatasi perubahan yang kurang menguntungkan atau memanfaatkan
kesempatan-kesempatan baru.

7)Dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi ; idealnya jika sistem tersebut
dapat menghasilkan prestasi yang tinggi diantara para anggota organisasi dengan
membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi, tanggung jawab dan
kesempatan untuk mencapai tujuan.

8)Dapat diorganisasikan dengan arus pekerjaan organisasi. Hal ini disebabkan


oleh:

#Setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat mempengaruhi keberhasilan atau


kegagalan seluruh operasi.

#Informasi pengawasan harus sampai kepada orang yang memerlukannya

9
J.Sifat dan Waktu Pengawasan

Menurut Hasibuan, sifat dan waktu pengawasan terdiri dari :

1. Preventive controll,

Preventive controll adalah pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan


dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaannya.

>Preventive controll ini dilakukan dengan cara :

a)Menentukan proses pelaksanaan pekerjaan

b)Membuat peraturan dan pedoman pelaksanaan pekerjaan

c)Menjelaskan dan atau mendmonstrasikan cara pelaksanaan pekerjaan itu

d)Mengorganisasi segala macam kegiatan

e)Menentukan jabatan, job description, authority, dan responsibility bagi setiap


individu karyawan

f)Menetapkan sistem koordinasi pelaporan dan pemeriksaan

g)Menetapkan sanksi-sanksi bagi karyawan yang membuat kesalahan

Preventive controll ini adalah pengendalian terbaik karena dilakukan sebelum


terjadi kesalahan.

2. Repressive Controll,

Repressive Controll adalah pengendalian yang dilakukan setelah terjadi


kesalahan dalam pelaksanaannya, dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan
kesalahan, sehingga hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

10
Repressive controll ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a)Membandingkan hasil dengan rencana

b)Menganalisis sebab-sebab yang menimbulkan kesalahan dan mencari tindakan


perbaikannya

c)Memberikan penilaian terhadap pelaksanaannya, jika perlu dikenakan sanksi


hukuman kepadanya.

d)Menilai kembali prosedur-prosedur pelaksanaan yang ada

e)Mengecek kebenaran laporan yang dibuat oleh petugas pelaksana jika perlu
meningkatkan keterampilan atau kemampuan pelaksana melalui training dan
education.

3. Pengawasan saat proses dilaksanakan yaitu jika terjadi kesalahan langsung


diperbaiki.

4. Pengawasan berkala, adalah pengendalian yang dilakukan secara berkala,


misalnya per bulan, per semeter, dan lain-lain.

5. Pengawasan mendadak, adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak


untuk mengetahui apakah pelaksanaan atau peraturan-peraturan yang ada telah
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan dengan baik. Pengawasan mendadak ini
sekali-sekali perlu dilakukan, supaya kedisiplinan karyawan tetatp terjaga dengan
baik.

6. Pengawasan melekat (waskat) adalah pengawasan yang dilakukan secara


integratif mulai dari sebelum, pada saat, dan sesudah kegiatan operasional
dilakukan.

10
K.CARA-CARA PENGAWASAN YANG BAIK

1.Pengawasan harus mendukung sifat atau kebutuhan dari kegiatan. Untuk


masing-masing kegiatan cara pengawasannya pun berbeda – beda, antara
organisasi kecil dan besar juga berbeda.

2.Pengawasan harus segera melaporkan setiap ada penyimpangan, jika ada


penyimpangan yang terlambat diatasi maka hal itu akan menjadi parah dan
memperumit tindakan korektif yang akan dilakukan.

3.Pengawasan harus berorientasi jauh ke depan. Manajemen perlu membuat


perkiraan situasi yang mungkin akan terjadi pada organisasi di masa depan.

4.Pengawasan harus akurat dan obyektif. Agar pengawasan menjadi obyektif,


maka mutlak diperlukan suatu ukuran sebagi pedoman pelaksanaannya.

5.Pengawasan harus fleksibel. Dalam melakukan pengawasan, perlu dicari


alternatif-alternatif rencana untuk situasi yang memungkinkan.

6.Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi. Jika satu bagian membuat
kekeliruan, maka hal itu harus diatasi bersama- sama dengan kegiatan lain yang
merupakan satu kesatuan organisasi.

11
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar


pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.

Tipe-tipe pengawasan yaitu : pengawasan pendahuluan, pengawasan pada saat


kerja berlangsung, pengawasan feed back. Tahap proses pengawasan :
menetapkan standar pelaksanaan, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan,
pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisa
penyimpangan-penyimpangan, pengambilan tindakan koreksi.

Pengawasan penting disebabkan karena perubahan lingkungan organisasi,


peningkatan kompleksitas organisasi, meminimalisasikan tingginya kesalahan-
kesalahan, kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang, komunikasi dan
menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.

Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu : merumuskan hasil yang di


inginkan, menetapkan penunjuk hasil, menetapkan standar penunjuk dan hasil,
menetapkan jaringan informasi dan umpan balik dan menilai informasi dan
mengambil tindakan koreksi. Bidang strategik dalam pengawasan adalah transaksi
keuangan, hubungan manajer dan bawahan, dan operas-operasi produktif. Alat-
alat pengawasan yang paling umum adalah manajemen pengecualian, manajemen
informasi sistem, analisa rasio dan penganggaran

iv
B.SARAN

Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak
ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-
kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.

Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu


komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi.
Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam
merumuskan suatu masalah.

Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi.


Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam
suatu organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat
merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.

iv
DAFTAR PUSTAKA

http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-pengantar-manajemen-
pengawasan.html

http://intutinacs.blogspot.com/2015/11/makalah-manajemen-pengawasan.html

https://www.academia.edu/32548027/MAKALAH_MANAGEMENT_CONTROL
ING_pengawasan_FAKULTAS_EKONOMI_DAN_BISNIS_PROGRAM_STUDI
_MANAJEMEN_TAHUN_AJARAN_2016_2017

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/05/pengertian-pengawasan-tujuan-
fungsi-jenis-jenis.html

http://yuliusjuandi.blogspot.com/2014/06/controlling-macam-macam-
pengawasan.html

http://taufiqabd.blogspot.com/2016/02/makalah-pengawasan-pengendalian.html

https://brainly.co.id/tugas/22768279

http://rezamahendra09.blogspot.com/2011/05/pengawasan-controlling.html

https://inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id/artikel/jenis-jenis-pengawasan-76

http://setiawandika19.blogspot.com/2012/01/alat-bantu-pengawasan-
manajerial.html

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengawasan-atau-
controlling/14543/2

Anda mungkin juga menyukai