Disusun Oleh :
Kelompok 11
i
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,dan hidayah
nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang
berjudul “FUNGSI MANAJEMEN PENGAWASAN” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Manajemen bisnis. Kami menyadari bahwa tugas makalah ini belum
sempurna,baik isi maupun sitematikanya, oleh karena terbatasnya bacaan dan
kemampuan yang kami miliki. Dengan segala kerendahan hati kami menerima semua
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas ini. Kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bagi para
pembaca dan tidak hanya di jadikan sebagai tulisan saja namun proses hasil penelitian
dan pemikiran kami yang dituangkan dalam bentuk makalah ini dapat diwujudkan atau
menjadi referensi didalam pemahaman tentang Pengantar manajemen bisnis.
Wassalamuaikum Wr.Wb
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..……….....i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..…………....ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…………………...ii
BAB I PENDAHULUAN……….…………………………………………………………………....1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….….1
B. Rumusan Masalah……………,………………………………………………….…1
C. Tujuan ………………………………………………………………………………….…1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….………………. 2
A. Definisi pengawasan……………………………………….……………………… 2
B. Maksud,tujuan dan manfaat pengawasan………………………………. 4
C. Macam teknik pengawasan…………………………………..………………. 7
D. Proses pengawasan………………………………………….………………………10
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………..….13
B. saran………………………………………………………………………………………13
Daftar pustkana………………………………………………………………………………………..14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu
organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan.
Suatu pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya
akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasi itu sendiri maupun
bagi para pekerjanya. Di dalam organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan,
seperti pengawasan pendahuluan (preliminary control), pengawasan pada saat kerja
berlangsung (cocurrent control), pengawasan feed back (feed back control).
Di dalam proses pengawasan juga diperlukan tahap-tahap pengawasan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari
beberapa macam, yaitu tahap penetapan standar, tahap penentuan pengukuran
pelaksanaan kegiatan, tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan, tahap pembandingan
pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan dan tahap pengambilan tindakan
koreksi.
Suatu organisasi juga memiliki perencanaan proses pengawasan, yang
berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan
berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses
pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan
dalam suatu proses dapat langsung di perbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan
ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan.
Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yag menunjang keberhasilan dari
suatu tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis
menetapkan perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pengawasan ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah tentang Fungsi Pengawasan adalah
1. Untuk mengetahui definisi pengawasan.
2. Untuk mengetahui maksud, tujuan dan manfaat pengawasan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process
of measuring performance and taking action to ensure desired results.
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang
terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of ensuring
that actual activities conform the planned activities.
Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang
dilaksanakanoleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual
sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta
“Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat
memberikan hasil seperti yang diinginkan”.Sedangkan menurut Komaruddin
“Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana
aktual rencana, dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan
rencana yang berarti”.
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan
kinerjastandar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik
informasi,untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah
ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan
tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah
digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan
atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan
suatu perencanaan.Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang
diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan
dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas
yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana
pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan.
2
Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan
dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam
pelaksanaan kerja tersebut.
3
3. mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.
a. Maksud Penelitian
4
b. Tujuan Pengawasan
Beberapa tujuanpengawasan menurut Odgersadalah :
1. Meningkatkan kinerja organisasi secara continue, karena kondisi
persaingan usaha yang semakin tinggi menuntut organisasi untuk setiap
saat mengawasi kinerjanya.
2. Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan
menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau mengurangi
penyalahgunaan alat atau bahan.
3. Menilai derajat pencapaian rencana kerja dengan hasil aktual yang
dicapai, dan dapat dipakai sebagai dasar pemberian kompensasi bagi
seorang pegawai.
4. Mengkoordinasikan beberapa elemen tugas atau program yang
dijalankan. 5. Meningkatkan keterkaitan terhadap tujuan organisasi agar
tercapai.
c. Manfaat Pengawasan
Beberapa manfaat pengawasan menurut Quible antara lain:
1. Membantu memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh
organisasi.
2. Membantu pegawai dalam meningkatkan produktivitas karena
kesadaran akan kualitas dan kuantitas output yang dibutuhkan.
3. Menyediakan alat ukur produktivitas pegawai atau aktivitas yang
objektif bagi organisasi.
4. Mengidentifikasi beberapa hal yang membuat rencana tidak
sesuai dengan hasil aktual yang dicapai dan memfasilitasi
pemodifikasiannya.
5. Membantu pencapaian kerja sesuai tingkat atau deadline yang
ditetapkan.
d. Tipe Pengawasan
Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang
diungkapkan Winardi. Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam
tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain
1. Pengawasan pendahuluan
Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua
upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil
5
aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang
direncanakan.
Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka
Kebijaksanaankebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk
tindakan masa mendatang.Tetapi, walaupun demikian penting untuk
membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
tindakan mengimplementasikannya. Merumuskan kebijakan-
kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan
sedangkan tndakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan
bagian dari fungsi pengawasan.
Pengawasan pendahuluan meliputi:
1. Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia.
2. Pengawasan pendahuluan bahan-bahan.
3. Pengawasan pendahuluan modal.
4. Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
6
C. Macam Teknik Pengawasan
Beberapa cara atau teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan
pengawasan kualitas ( Leonard dan Hilgert ) adalah :
7
b. Metode Pengawasan Kualintatif
Metode pengawasan kuantitatif bersifat lebih spesifik, dengan
menggunakan tinjauan data kuantitatif untuk mengukur dan mengadakan
penyesuaian seperlunya atas jumlah maupun kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan atau ditawarkan kepada konsumen. Beberapa teknik yang
digunakan menurut Leon C. Manggison dalam, cs. dalam Devung adalah:
1. Pengawasan Anggaran. Anggaran dalam konteks ini adalah anggaran
pendapatan dan belanja.
Pengawasan anggaran merupakan teknik memanfaatkan angka-angka
yang terdapat di dalam anggaran pendapatan dan belanja, untuk tujuan
pengawasan dengan membandingkan apa yang telah dicapai dalam masing-
masing kategori mata anggaran selama waktu tertentu dengan angka yang
sudah direncanakan dalam anggaran belanja. Teknik pengawasan anggaran
belanja ini memungkinkan administrator dan manajer bisa mengadakan
pengecekan yang berkesinambungan dan memecahkan masalah yang ada
secara dini.
2. Pemeriksaan Efektivitas Manajemen. Pemeriksaan efektivitas
manajemen hakekatnya adalah mempelajari
keadaan organisasi serta administrasi dan manajemennya dengan melihat ke
masa depan. Dan bisa membantu pemimpin melihat apakah kebijakan segala
prosedur yang telah ditetapkan , dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi
secara menyeluruh.
3. Analisis Rasio. Analisis rasio pada dasarnya mempelajari hubungan
antara komponenkomponen yang ada dalam laporan keuangan,
dalam bentuk rasio atau presentase. Dengan membandingkan rasio
dari komponen-komponen yang ada, administrator dan manajer bisa
melihat perubahan relatif yang terjadi selama periode waktu
tertentu.
4. Analisis Break-Even. Analisis break-even merupakan salah satu alat
yang memungkinkan
perusahaan memperlihatkan secara visual dan jelas hubungan antara
pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Analisis break-even memberikan
analisis dan memperlihatkan secara grafis keseimbangan pendapan dan
biaya. Dengan cara ini administrator dan manajer dapat mengadakan
pengawasan secara langsung terhadap profitabilitas perusahaan, dan
analisis tersebut sangat membantu di dalam menentukan tindakan apa
yang harus diambil.
8
5. Tabel Waktu Pelaksanaan Kegiatan. Tujuan utama pembuatan tabel
waktu tersebut adalah untuk
memungkinkan administrator dan manajer melihat hubungan antara
berbagai bagian dan tahap kegiatan yang ada.
9
b. Pengawasan Tidak Langsung
Yang dimaksud pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dari jarak jauh.
Pengawasan ini dilakukan melalu laporan yang disampaikan oleh para bawahan
Laporan ini berbentuk:
1. Lisan.
Pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui
laporanlisan yang diberikan bawahan. Dengan cara ini kedua pihak aktif,
bawahan memberikan laporan lisan tentang hasil pekerjaannya dan atasan
dapat bertanya lebih lanjut untuk memperoleh fakta-fakta yang
diperlakukannya. Pengawasan seperti ini dapat mempercepat hubungan
pejabat, karena adanya kontak wawancara antara mereka.
2. Tertulis.
Laporan tertulis merupakan suatu pertanggungjawaban kepada
atasannyamengenai pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai dengan
instruksi dan tugastugas yang diberikan atasannya kepadanya. Dengan
laporan tertulis sulit pimpinan menentukan mana yang berupa kenyataan
dan apa saja yang berupa pendapat. Keuntungannya untuk pemimpin dapat
digunakan sebagai pengawasan dan bagi pihak lain dapat digunakan untuk
menyusun rencana berikutnya.
D. PROSES PENGAWASAN
Pengawasan adalah suatu usaha sistematis menetapkan standar – standar
dengan tujuan perencanaan, merancang bangun system umpan balik informasi,
membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar – standar yang telah
ditentukan terlebih dahulu, menentukan apakah ada penyimpanan dan mengukur
kemuradanya, serta mengambil tindakan yang diperlukan yang menjamin
pemanfaatan penuh sumberdaya yang digunakan secara efisien dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian langkah unsur proses pengawasan
itu adalah sebagai berikut:
1) Pencapain standar dan metode pengukuran kinerja.
2) Pengukuran kinerja yang senyatanya;
3) Pembandingan kinerja dengan standar serta menafsirkan penyimpangan–
penyimpangan; dan
4) Mengadakan tindakan korektif.
10
waktu pengukuran kinerja senyatanya adalah untuk melihat adanya
penyimpangan atau varians antara apa yang terjadi senyatanya dengan apa yang
di harapkan.
11
3) Adanya kesalahan-kesalahan memerlukan pengawasan agar dapat
dilakukan tindakan perbaikan; dan
4) Adanya delegasi perlu pengawasan terhadap para pelaksana agar
jangan sampai melakukan penyimpangan yang terlalu banyak sehingga
sulit dibenahi lagi. Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas , maka
tercapailah sasaran-sasaran pengawasan yaitu :
1. Meningkatkan disiplin dan prestasi kerja.
2. Menekansekecil mungkin penyalahgunaan wewenang.
3. Menekan sekecil mungkin kebocoran dan pemborosan.
4. Meningkatkan pelayanan.
5. Memperlancar segala kegiatan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpanbalik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpanan-penyimpana
serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Syarat-syarat pengawasan yaitu:
pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan keguatan, pengawasan harus
melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera, pengawasan harus
mempunyai pandangan ke depan,pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai
dengan standar, pengawasan harus luwes atau fleksibel, pengawasan harus serasi
dengan pola organisasi, pengawasan harus ekonomis, pengawasan harus mudah di
mengerti, dan pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi. Tipe-tipe
pengawasan yaitu: pengawasan pendahuluan (Preliminary Control), Pengawasan
pada Saat Kerja Berlangsung (Cocurrent Control), Pengawasan Feed Back (Feedback
Control). Teknik pengawasan yaitu: Teknik Pengawasan Kualitas, Metode
Pengawasan Non Kuantitatif dan Kuantitatif, dan Teknik Pengawasan Langsung dan
Tidak Langsung. Langkah unsur proses pengawasan itu adalah sebagai berikut:
Pencapain standar dan metode pengukuran kinerja, pengukuran kinerja yang
senyatanya, pembandingan kinerja dengan standar serta menafsirkan
penyimpangan – penyimpangan dan mengadakan tindakan korektif.
B. Saran
Pengawasan dirasa sangat sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin akan menjdi lebih baik Karena jika
tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyak
kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun
lingkungan. Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun
suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan
anggotaorganisasi.Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian
yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.Lebih baik dilakukan secara langsung
oleh pimpinan organisasi.Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan
seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14