Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “Peran dan Teknik
Pengendalian Dalam Manajemen” ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas Pengantar
Manajemen dan diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat
menambah wawasan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima
dengan tangan terbuka.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
di capai. Salah satu fungsi dari pada manajemen adalah
pengendalian.dalam organisasi memiliki lingkup-lingkup pengendalian
manajemen.
Pengendalian yang di lakukan harus memiliki karakterlistik yaitu:
pertama, bahwa jenis pengendalian yang digunakan harus sesuai dengan
kegiatan yang bersangkutan. Luas kegiatan oprasionaldan lokasinya di dalam
organisasi merupakan factor-faktor yang paling penting. Kedua,
penyimpangan yang perlu di koreksi harus segera diidentifikasi, bahkan
sebelum terjadi, seperti dapat di lakukan terhadap kualitas dengan
menggunakan data-data statistik. Biayanya pun harus ringan. Manfaat dari
usaha pengendalian bersifat relative dan tergantung dari urgensi kegiatan
yang bersangkutan, hasilnya dan pengukuran perusahaannya.
Selanjutnya, pengendalian harus dikaitkan dengan pola organisasi,
sehingga memudahkan pembagian tanggung jawab untuk mengendalikan
orang-orang yang diberitugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dan menyediakan data pengendalian untuk anggota manajemen.
Akhirnya, pengendalian harus dapat member jalan untuk melakukan
tindakan-tindakan koreksi, termasuk mencarikan tempat dimana tindakan-
tindakan tersebut perlu diambil, siapa yang bertanggung jawab terhadap
tindakan tersebut dan berupa apa tindakan tersebut. Pengendalian biasanyan
diaplikasikan pada fungsi-fungsi utama dari suatu organisasi, yakni bidang
produksi, penjualan, keuangan dan kepegawaian serta faktor-faktror utama
seperti: kuantitas, kualitas, penggunaan waktu dan biaya. Fungsi dari faktor-
faktor tersebut saling berhubungan dalam sebuah organisasi yang
menjalankan pengendalian.
Manajer mengelola kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan atau
yang direncanakan. Keberhasilan atau kegagalan dinilai dari pencapaian
sasaran-sasaran yang di tetapkan. Penilaian mencakup usaha-usaha
mengendalikan, yakni mengefaluasi pelaksanaan kegiatan dan bila perlu
memperbaiki kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendapatkankepastian
mencapai hasil yang direncanakan.
2
Mengendalikan adalah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan
yang telah dan akan dilaksanakan pengendalian berorientasi pada objek yang
di tuju merupakan alat untuk menyuruh orang-orang pekerja menuju sasaran
yang ingin di capai. Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk
mendapatkan sesuatu yang identik dan apasaja yang akan di kendalikan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengendalian
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pengendalian
3. Untuk mengetahui apa saja proses-proses pengendalian
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan karakteristik pengendalian
efektif
5. Untuk mengetahui Bagaimanakah perancangan sistem pengendalian
6. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan pengendalian keuangan
7. Untuk mengetahui apa saja metode pengendalian anggaran
8. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis anggaran
3
PERAN DAN TEKNIK PENGENDALIAN DALAM
MANAJEMEN
4
memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan
hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-
deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan
pada organisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus memenuhi
syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang
bersangkutan.
Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan,
prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya
perilaku yang menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa
depan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan-
kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman yang baik untuk tindakan
masa mendatang.
Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber
daya manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan
pendahuluan modal dan Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya
financial.
5
3. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang
telah dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi
atau tidak sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu.
Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau
operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed
back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil
historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa
mendatang.
6
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk
mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas
pencocokan saldo pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi
merupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas. Pengendalian
deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan, namun
tetap dibutuhkan dengan alasan: Pertama, pengendalian deteksi dapat
mengukur efektivitas pengendalian pencegahan. Kedua, beberapa
kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui sistem
pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian
deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi. Pengendalian deteksi meliputi
reviu dan pembandingan seperti: catatan kinerja dengan pengecekan
independen atas kinerja, rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas
opname, penghitungan fisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan
sebagainya.
7
langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor
terhadap aktivitas pekerja.
8
Tindakan managerial langkah terakhir dari proses pengendalian adalah
melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai organisasi secara
keseluruan maupun pencapaian kinerja individu.
9
6. Secara organisasi realistic
Sistem pengendalian harus dapat digabungkan dengan realitas
organisasi. Misalnya, individu harus dapat melihat hubungan antara
tingkat kinerja yang harus dicapainya dan imbalan yang akan menyusul
kemudian.
7. Dikoordinasikan dengan Arus Pekerjaan organisasi
Informasi pengendalian perlu untuk di koordinasikan dengan arus
pekerjaan diseluruh organisasi karena dua alasan. Pertama, setiap langkah
dalam proses pekerjaan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
seluruh operasi. Kedua, informasi pengendalian harus sampai pada semua
orang yang perlu untuk menerimanya.
8. Fleksibel
Pada setiap organisasi pengendalian harus mengandung sifat fleksibel
yang sedemikian rupa sehingga organisasi tersebut dapat segera bertindak
untuk mengatasi perubahan yang merugikan atau memanfaatkan peluang
baru.
9. Preskriptif dan Operasional
Pengendalian yang efektif dapat mengidentifikasi tindakan perbaikan
apa yang perlu di ambil setelah terjadi penyimpangan dari standar.
10. Diterima Para Anggota Organisasi
Pengendalia tersebut harus bertalian dengan tujuan yang berarti dan
diterima.
10
3) Proses perbaiakn dilaksanakan oleh efektir, sehingga penyimpangan-
penyimpangan diubah agar kegiatan kembali mengikuti criteria yang telah
ditetapkan.
4) Begitulah propses pengendalian manajemen , dinamis dan berkelanjutan.
11
keuangan. Pentingnya prinsip keuangan ini digaris bawahi dengan adanya
perkembangan dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan.
2. Fungsi Keuangan
Tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi
dan perhitungan biaya. Dalam menjalankan fungsinya, manajer keuangan
berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan itu sendiri.
Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua
jabatan, yaitu bendahara dan administrasi pembukuan atau akuntansi.
12
4. Pengendalian Terpadu
a. Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah
perilaku penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses
penetapan tujuan adalah mengenai dasar dari organisasi dan
komunikasi. Proses perencanaan akan memunculkan pertanyaan-
pertanyaan pengendalian seperti: Bagaimana divisi-divisi
diidentifikasikan? Apa yang digunakan untuk menyusun pertanggung
jawaban? Bagaimana departemen-departemen akan diinstruksikan dan
akuntansi apa yang akan digunakan untuk masalah-masalah transfer
atau transaksi antar departemen.
b. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan
informal yang disusun dari komunikasi nonverbal. Komunikasi
tersebut secara rutin dihasilkan dari statistic yang ditabulasikan
sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan
mempengaruhi distribusi kompensasi, pemberian sanksi, dan
perubahan atas proses perencanaan serta operasi sebagai akibat dari
umpan balik.
c. Interaksi Pengendalian
Saling keterkaitan diantara sub-sistem pengendalianjuga
memegang peranan penting atas hasil yang kurang memuaskan.
Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada dibandingkan dengan
operasi dan ukuran umpan balik berasal dari rencana-rencana operasi
serta tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Hal yang berbeda juga dapat terjadi antara perencanaan dan
umpan balik. Proses perencanaan dapat dipengaruhi secara mendalam
oleh dampak-dampak umpan balik.
13
5. Faktor-faktor Kontekstual
Proses dalam mengidentifikasikan faktor-faktor kontekstual yang
penting merupakan subjek tertinggi dan sangat temporer, seperti apakah
pendapat seseorang manajer lebih penting dibandingkan dengan pendapat
manajer lain? Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis merupakan
subjek untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan.
a. Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluan dan suatu hambatan.
Ukuran dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi
manfaat ekonomidan buka sebagai strategi pengendalian. Ukuran dapat
menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan
terjadinya eliminasi tehadap strategi pengendalian.
b. Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda
dari desain pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah.
Stabilitas dalam lingkungan eksogen dapat dinilai dari gerakan yang
secara eksternal menghasilkan produk-produk yang memerlukan satu
tanggapan.
c. Motif Keuangan
Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang
untuk menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap
produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa system pengendalian dan
didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas sering kali tidak
dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (nonprofit).
Ukuran-ukuran laba adalah penting dan meskipun sulit dapat menjadi
indicator dari keberhasilan.
d. Faktor-faktor Proses
Suatu faktor proses penting dalam pegendalian biaya-biaya yang
tidak dapat dihindari dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah
biaya variable. Strategi pengendalian biaya untuk proses strategi biaya
14
variable sering kali berbeda dalam hal substansi dengan startegi
pengendalian biaya yang disesuaikan, seperti aplikasi biaya tetap.
6. Pertimbangan-pertimbangan Rancangan
a. Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-
komponen inti dalam mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan
hal yang penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa untuk
membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu adalah baik
atau buruk.
b. Relevansi dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan “biaya” dimana suati
pendelegasian dengan asumsi keputusan-keputusan tertentu bersifat
tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak
nyata.
c. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuat yang penting dalam
menentukan rancangan-rancangan pengendalian. Para manajer
melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering
kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis.
15
b. System Kepercayaan
Perusahaan menggunakan system kepercayaan selama bertahun-tahun
dalam upayanya untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang
diinginkan oleh para manajer yang diterapkan oleh karyawannya.
c. System Batasan
System ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun
mendasar, yang dapat disebut sebagai kekuatan pemikiran negative.
d. System Pengendalian Interaktif
System pengendalian interaktif merupakan system informasi formal
yang digunakan oleh para manajer untuk melibatkan diri secara terus
menerus dan secara personal dalam keputusan bawahan.
e. Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian
Para manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan
secara keseluruhan memastikan bahwa mereka memiliki cukup
pengendalian atas operasinya yang luas dengan menggunakan seluruh
unsure pengendalian. Untuk mengkomunikasikan nilai inti, mereka
mengandalkan system kepercayaan.
16
Berbagai macam anggaran
1. Anggaran operasi
Menunjukan barang dan jasa yang diperkirakan akan dikonsumsi oleh
perusahaan selama periode anggaran .
2. Anggaran keuangan
Menyatakan secara rinci uang yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
selama periode yang sama dan darimana asal uang tersebut.
2.8 Jenis-Jenis Anggaran
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit
penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk
periode yang akan datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan
menyebutkan jumlah unit yang dijual serta harga jual per unit produk
tersebut untuk masing-masing daerah penjualan yang ada. Dengan
demikian, maka dari anggaran penjualan yang disusun tersebut akan dapat
diketahui proyeksi penerimaan pendapatan perusahaan dari penjualan
produk serta jumlah unit untuk masing-masing jenis produk yang dijual.
Untuk menyusun anggaran penjualan ini perlu disusun peramalah
penjualan perusahaan dengan mempergunakan model yang paling sesuai
dengan situasi dan kondisi dari penjualan produk perusahaan. Beberapa
model yang dapat dipergunakan untuk mengadakan penyusunan anggaran
penjualan produk perusahaan ini antara lain model tren pangkat tunggal,
tren pangkat dua, regresi, dan lain-lain.
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar
rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini
dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan
yang telah tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan
17
persediaan produk akhir yang ada , maka anggaran produksi akan dapat
disusun.
Di dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal
penerapan dari pola produksi yang ada di dalam perusahaan. Di dalam
pemilihan pola produksi untuk perusahaan, maka manajeen selayaknya
mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berhubungan dengan
biaya –biaya yang harus menjadi tanggungan perusahaan apabila
perusahaan tersebut memilih salah satu dari pola produksi tersebut.
Sebagaim mana diketahui, pola produksi ada tiga macam:
a. Pola produksi konstan
Merupakan pola produksi di mana jumlah produksi dari bulan ke bulan
adalah sama atau relatif sama, Walaupun terdapat perubahan penjualan
produk perusahaan dari satu bulan dengan bulan yang lain.
b. Pola produksi bergelombang
Merupakan pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan
mengalami perubahan sesuai dengan perubahan penjualan, sedangkan
jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau tetap.
c. Pola produksi moderat
Merupakan suatu pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan
selalu mengalami perubahan, namun perubahan ini tidak akan sebesar
perubahan penjualan produk yang ada. Perubahan penjualan produk
akan diserap secara bersama-sama di dalam perubahan jumlah produksi
dan persediaan barang jadi. Manajemen perusahaan akan berusaha
untuk mengadakan pemilihan pola produksi yang paling sesuai dengan
situasi dan kondisi dari perusahaan tersebut.
18
Apabila tingkat penggunaan bahan baku ini telah diketahui, maka
dengan mempergunakan data anggaran produksi (dimana diketahui jumlah
yang akan diproduksi selama satu periode) maka akan dapat disusun
jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi.
Setelah itu baru kemudian diperhitungkan besarnya jumlah unit kebutuhan
bahan baku yang akan dibeli. Jumlah unit bahan baku yang akan dibeli
akan sama dengan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk
proses produksi ditambah atau dikurangi dengan selisih yang terjadi antara
persediaan awal dengan rencana persediaan akhir dari bahan baku yang
akan dipergunakan tersebut.
Apabila persediaan awal bahab baku ternyata lebih besar dari rencana
persediaan akhir, maka besarnya pembelian bahan baku akan sama dengan
kebutuhan bahan baku untuk proses produksi dikurangi dengan selisih
persediaan awal dengan persediaan tersebut, begitu pula sebaliknya.
Dengan dasar kebutuhan bahan baku yang akan dibeli ini maka
manajemen perusahaan akan dapat memperhitungkan berapa besarnya
dana yang diperlukan di dalam pembelian bahan baku untuk keperluan
proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan
19
5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik merupakan komponen ketiga di dalam penyusunan
perhitungan besarnya harga pokok produksi. Biaya overhead pabrik terdiri
dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik kecuali biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung.
6. Anggaran Persediaan
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara
terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang. Pada
perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis, yakni
persediaan material, persediaan barang setengah jadi, persediaan barang
jadi.
9. Anggaran Kas
Anggaran Kas merupakan anggaran yang sederhana menunjukkan
saldo awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi
20
pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun
yang akan mungkin perlu dipinjam.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.1.1 Pengendalian dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari
beberapa subsistem yang saling berhubungan untuk membantu
manajemen suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya
melalaui strategi tertentu secara efisien dan efektif dan untuk mencegah
adanya penyimpangan atau setidaknya memperkecil kesalahan yang
mungkin akan terjadi.
22
3.1.4 Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat.
Dengan demikian, pengendalian yang efektif berarti pengendalian yang
tepat sesuai dengan prosesyang sama harus dilalui tanpa menyimpang
dari sistem yang dianut sehingga tetap yang dilalui benar.
3.1.5 Tidak ada sistem yang baik dan buruk , yang ada adalah suatu desain
system pasfit dengan lingkinagn bisnis yang dihadapi oleh organisasi.
Suatu system dengan lingkungan tempat system tersebut digunakan
untuk menjadikan system efektif untuk menjalankan bisnis
dilingkungan tersebut. Oleh karena itu mendesain system pengendalian
manajemen, karakteristik lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
organisasi merupakan dasar untuk mendesain system tersebut.
Pendekatan penyusunan system seperti itu disebut Contingency
Approach.
3.1.6 Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat
kita mendekati abad ke-21. Radio dan Televisi menyajikan cerita-cerita
yang dramatis tentang pertumbuhan dan penurunan perusahaan-
perusahaan, pengambilalihan perusahaan, dan berbagai jenis
restrukturasi perusahaan. Untuk dapat memahami perkembangan ini
dan untuk ikut serta didalamnya secara efektif diperlukan pengetahuan
mengenai prinsip keuangan. Pentingnya prinsip keuangan ini digaris
bawahi dengan adanya perkembangan dramatis yang terjadi dalam
pasar keuangan.
23
Anggaran juga dapat menetapkan standar prestasi kerja yang jelas dan
tidak meragukan untuk jangka waktu tertentu.
3.2 Saran
Setiap perusahaan memiliki manajemen, jadi manajemen harus
mengendalikan atau mengawasi perusahaan dengan baik, pengendalian yang
efektif berarti pengendalian yang tepat sesuai dengan proses yang sama harus
dilalui tanpa menyimpang dari sistem yang dianut sehingga tetap yang dilalui
benar. Dalam sebuah pengendalian perlu memperhatikan sifat pengendalian
yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Setiap perusahaan perlu menyusun peramalan penjualan dengan
memepergunakan metode yang sesuai dengan situasi situasi dan kondisi
peenjualan. Manajemen selayaknya mempertimbangkan berbagai macam
faktor yang berhubungan dengan biaya-biaya yang harus menjadi tanggungan
perusahaan apabila perusahaan tersebut memilih salah satu dari pola
produksi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N., John Dearden and Norton M. Bedford, Sistem Pengendalian
Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta, Edisi Ke–5, 1996.
http://lina-embun.blogspot.com/2011/12/fungsi-pengendalian-dalam-
manajemen.html
http://shesaskia.blogspot.com/2010/12/peranan-dan-teknik-pengendalian-
dalam.html
http://cysyl.wordpress.com/2010/04/12/jenis-jenis-anggaran-2/
http://baimsangadji.blogspot.com/2010/04/jenis-jenis-anggaran.html
http://qieqierizky.blogspot.com/2012/11/perencanaan-a.html
25