OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS A11-A
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Beliaulah penulis bisa membuat dan
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengendalian Mutu Keperawatan”.
Besar harapan penulis agar karya tulis ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan penguasaan kompetensi mahasiswa sesuai dengan standar
kompetensi yang diharapkan. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan sebagai upaya penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang dan diakhir
kata penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Konsep Dasar Pengendalian?
2. Apakah Tujuan Pengendalian?
3. Apakah Jenis Pengendalian Ruang Rawat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pengendalian
2. Untuk mengetahui Tujuan Pengendalian
3. Untuk mengetahui Jenis Pengendalian Ruang Rawat
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan yang penulis dapatkan dalam pembuatan makalah ini yaitu
sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat wajib mengetahui dan mampu
memahami Pengendalian Mutu Keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara
detector dan assessor dan antara assessor dan effector.
4
pengendalian manajemen terletak di antaranya. Masing-masing kegiatan
meliputi perencanaan dan pengendalian; tetapi dengan penekanan yang
berbeda untuk masing-masing kegiatan. Proses perencanaan dalam
formulasi strategi merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian
merupakan hat yang lebih penting dalam pengendalian tugas, dan dalam
pengendalian manajemen perencanaan dan pengendalian merupakan hal
yang sama pentingnya.
Hubungan dari sistem kegiatan ini dengan yang lainnya ditunjukkan
dalam Gambar 1-2. Dalam bagian berikut kita mendefinisikan pengendalian
manajemen, formulasi strategi, dan pengendalian tugas dalam detail yang
lebih besar dan lebih jauh menggambarkan perbedaan di antara mereka.
1. Pengendalian Manajemen
5
• Mengkomunikasikan (informing) informasi.
6
dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen
seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan
tujuan dalam pikiran setiap pribadi.
Mekanisme Penerapan
Pengendalian
Manajemen
Kebudayaan
7
Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja jinansial
dan nonfinansial. Oimensi finansial memfokuskan pada moneter "yang
menekankan" pada-net income, return on equity, dan lainnya; tetapi
sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial-
mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat
waktu, dan motivasi kerja karyawan.
6. Perumusan Strategi
8
dari sebuah organisasi, dan istilah sasaran untuk menggambarkan
langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka waktu
yang diberikan. Bagi beberapa perusahaan, mencapai tingkat ROI
(return on investment) memuaskan merupakan tujuan yang penting;
bagi perusahaan lainnya, memperluas pangsa pasar merupakan hal yang
sama pentingnya. Organisasi nirlaba juga memiliki tujuan; yang secara
umum, mereka mencoba memberikan pelayanan semaksimum mungkin
dengan dana yang tersedia. Dalam proses formulasi strategi, tujuan
organisasi biasanya diambil dari yang sudah ada, meskipun sesekali
waktu pemikiran strategis dapat memfokuskan pada tujuan mereka
sendiri.
9
strategi tersebut. Dari titik awal rancangan sistem, perbedaan yang
terpenting antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen
adalah formulasi strategi pada dasarnya tidak tersiste-matis. Ancaman,
kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang
tetap: sehingga keputusan stratejik mungkin dibuat pada saat kapan pun.
Lebih jauh lagi, analisis bagi usulan strategi berbeda dengan sifat
strategi. Analisis strategi meliputi penilaian, dan nilai yang digunakan
dalam proses biasanya estimasi secara kasar. Kebalikannya, proses
pengendalian manajemen meliputi serangkaian langkah yang terjadi
dalam urutan yang dapat diprediksikan menurut banyak sedikitnya
waktu yang tersedia, dan dengan estimasi yang dapat diandalkan.
Analisis strategi yang diusulkan biasanya secara relatif melibatkan
sedikit orang-si penggagas, staf pusat, dan manajemen senior.
Sebaliknya, proses pengendalian manajemen melibatkan manajer dan
stafnya pada seluruh level dalam organisasi.
8. Pengendalian Tugas
10
Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat scientific;
sehingga, keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil
untuk membawa kembali kondisi di luar kendali kepada keadaan yang
diinginkan, yang diprediksi-kan berada dalam batasan yang dapat
diterima. Sebagai contoh, aturan jumlah pesanan yang ekonomis
menjelaskan jumlah dan waktu pesanan pembelian. Pengendalian tugas
adalah fokus dari ilmu manajemen dan teknik riset operasi. Sebagian
besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi
pengendalian tugas: jumlah pesanan item oleh pelanggan, berat
material, dan jumlah unit komponen yang digunakan dalam manufaktur
produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan.
Banyak kegiatan sentral organisasi--termasuk pengadaan barang,
penjadwalan, masukan pesanan, logistik, pengen-dalian mutu, dan
manajemen kas--merupakan sistem pengendalian tugas. Beberapa di
antaranya, yang bersifat mekanis, dapat menjadi sangat rumit.
11
manajemen memperhatikan secara luas aktivitas para manajer yang
memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara
umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu,
yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak adanya
pertimbangan untuk melaksanakannya.
12
3. Pengendalian Produksi (Production Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas
produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.
4. Pengendalian Waktu (Time Control)
Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah
waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
5. Pengendalian Teknis (Technical Control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik yang
berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.
6. Pengendalian Kebijaksanaan (Policy Control)
Pengandalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai, apakah
kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai yang
telah digariskan.
7. Pengendalian Penjualan (Sales Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah produksi atau jasa
yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan.
8. Pengendalian Inventaris (Inventory Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah inventaris perusahaan
masih ada semuanya atau ada yang hilang.
9. Pengendalian Pemeliharaan (Maintenance Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah semua inventaris
perusahaan dan kantor dipelihara dengan baik atau tidak, dan jika ada yang
rusak apa kerusakannya, apa masih dapat diperbaiki atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian/Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja
dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
13
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Adapun tujuan
pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi semangat
kepada para anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi. Ini
merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti pencurian atau
penyalahgunaan sumber daya. Ada 9 jenis pengendalian ruang rawat :
pengendalian karyawan (personnel control), pengendalian keuangan (financial
control), pengendalian produksi (production control), pengendalian waktu (time
control), pengendalian teknis (technical control), pengendalian kebijaksanaan
(policy control), pengendalian penjualan (sales control), pengendalian
inventaris (inventory control), pengendalian pemeliharaan (maintenance
control)
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan ada kritik dan saran yang dapat
membangun sehingga kami dapat menyempurnakan makalah kami.
14
DAFTAR PUSTAKA
15