Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

“PENGENDALIAN MUTU KEPERAWATAN”

OLEH :

KELOMPOK 1

KELAS A11-A

I Made Wahyu Aditra 17.321.2671

Kadek Diah Sudarmi Dewi Wulandari 17.321.2674

Luh Putu Nia Budi Martsiani 17.321.2680

Luh Putu Sukmayanti 17.321.2681

Ni Made Septyari 17.321.2696

Ni Nengah Ayu Sudiantari 17.321.2697

Ni Wayan Novi Uliandari 17.321.2704

Pande Eka Sukma Kharisma 17.321.2706

Tjok Istri Nita Dewi 17.321.2710

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Beliaulah penulis bisa membuat dan
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengendalian Mutu Keperawatan”.

Besar harapan penulis agar karya tulis ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan penguasaan kompetensi mahasiswa sesuai dengan standar
kompetensi yang diharapkan. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan sebagai upaya penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang dan diakhir
kata penulis ucapkan terimakasih.

Denpasar, 20 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... 1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat …………………………………………………………………….. 2
1.5 Metode Penulisan …………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pengendalian ……………………….………………………..3

2.2 Jenis Tujuan Pengendalian ………….………...........................…………….12

2.3 Jenis Pengendalian Ruang Rawat……………………….…………………..12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….14

3.2 Saran ………………………………………………………………………....14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu
yang identik dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu
mengidentifikasikan masalah-masalah manajemen. Usaha-usaha untuk
mengidentifikasikan masalah-masalah merupakan tantangan bagi para manajer.
Seorang manajer akan menyadari suatu masalah apabila terjadi penyimpangan
dari sasaran yang ingin dicapai. Salah satu fungsi daripada manajemen adalah
pengendalian. Dalam organisasi memiliki lingkup-lingkup pengendalian
manajemen, konsep daripada pengendalian manajemen yang akan lebih detail
dibahas dalam bab selanjutnya. Pengendalian yang dilakukan harus memiliki
karakteristik yaitu:
1. Bahwa jenis pengendalian yang digunakan harus sesuai dengan kegiatan
yang bersangkutan. Luas kegiatan operasional dan lokasinya di dalam
organisasi merupakan faktor-faktor yang paling penting.
2. Penyimpangan yang perlu dikoreksi harus segera diidentifikasikan, bahkan
sebelum terjadi, seperti dapat dilakukan terhadap kualitas dengan
menggunakan data-data statistik.Biayanya pun harus ringan.Manfaat dari
usaha pengendalian bersifat relatif dan tergantung dari kepentingan kegiatan
yang bersangkutan, hasilnya dan pengukuran perusahaannya.
Pengendalian harus dikaitkan dengan pola organisasinya, sehingga
memudahkan pembagian tanggung jawab untuk mengendalikan orang-orang
yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan
dan menyediakan data pengendalian untuk anggota-anggota manajemen.
Pengendalian biasanya diaplikasikan pada fungsi-fungsi utama dari suatu
organisasi, yakni bidang produksi, penjualan, keuangan dan kepegawaian serta
faktor-faktor utama seperti: kuantitas, kualitas, penggunaan waktu dan biaya.
Fungsi dari faktor-faktor tersebut saling berhubungan dalam sebuah organisasi
yang menjalankan pengendalian.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Konsep Dasar Pengendalian?
2. Apakah Tujuan Pengendalian?
3. Apakah Jenis Pengendalian Ruang Rawat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pengendalian
2. Untuk mengetahui Tujuan Pengendalian
3. Untuk mengetahui Jenis Pengendalian Ruang Rawat

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan yang penulis dapatkan dalam pembuatan makalah ini yaitu
sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat wajib mengetahui dan mampu
memahami Pengendalian Mutu Keperawatan

1.5 Metode Penulisan


Dalam penyusunan makalah ini, metode yang penulis gunakan yaitu tinjauan
pustaka dan media internet. Penulis mencari sumber dari berbagai media
tersebut sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pengendalian


A. Pengendalian
Pengendalian/Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran
kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil
yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Menurut Ibnu Samsi, pengendalian merupakan salah satu fungsi
manajemen yang dibutuhkan untuk menjamin agar semua keputusan,
rencana dan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dengan hasil yang baik
dan efisien. Ada tiga tahap dalam proses pengendalian :
• Proses penentuan standar
• Proses evaluasi dan penilaian
• Proses perbaikan
Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan
strategi organisasi. Sebuah organisasi juga harus dikendalikan; yaitu,
perangkat harus ada pada tempatnya untuk memastikan bahwa tujuan
strategisnya dapat tercapai. Akan tetapi, pengendalian suatu organisasi lebih
rumit daripada mengemudikan sebuah mobil. Kita akan memulai dengan
menjelaskan proses pengendalian dalam sistem yang lebih sederhana. Setiap
sistem pengendalian sedikitnya memiliki empat elemen, yaitu :

1. Pelacak (detector) atau sensor-sebuah perangkat yang mengukur apa


yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penaksir (assessor ) suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari
peristiwa aktual dengan membandingkannya dengan beberapa standar
atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector-suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang
mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu
dipenuhi.

3
4. Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara
detector dan assessor dan antara assessor dan effector.

B. Indikator Mutu Pengendalian

C. Batas-batas Pengendalian Manajemen


Dalam bagian ini, kita mendefinisikan pengendalian manajemen dan
membedakannya dari dua sistem atau kegiatan-lainnya yang juga
memerlukan perencanaan dan pengendalian: formulasi strategi dan
pengendalian tugas. Kesalahan serius dapat terjadi jika pdnsip dan
generalisasi yang hanya berlaku Pada suatu sistem diterapkan pada lainnya.
Sebagaimana yang akan Anda lihat, pengendalian manajemen terletak
antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal.
Formulasi strategi paling tidak tersistematis di antara ketiganya;
pengendalian tugas merupakan yang paling tersistematis; dan pengendalian
manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi berfokuskan Pada
jangka panjang, pengendalian tugas berfokus pada kegiatan jangka pendek,
dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi
memperkirakan hal-hal yang terlampau umum untuk masa mendatang,
pengendalian tugas menggunakan data akurat yang terjadi, dan

4
pengendalian manajemen terletak di antaranya. Masing-masing kegiatan
meliputi perencanaan dan pengendalian; tetapi dengan penekanan yang
berbeda untuk masing-masing kegiatan. Proses perencanaan dalam
formulasi strategi merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian
merupakan hat yang lebih penting dalam pengendalian tugas, dan dalam
pengendalian manajemen perencanaan dan pengendalian merupakan hal
yang sama pentingnya.
Hubungan dari sistem kegiatan ini dengan yang lainnya ditunjukkan
dalam Gambar 1-2. Dalam bagian berikut kita mendefinisikan pengendalian
manajemen, formulasi strategi, dan pengendalian tugas dalam detail yang
lebih besar dan lebih jauh menggambarkan perbedaan di antara mereka.

AKTIVITAS SIFAT AKHIR PRODUK

Perumusan Strategi Tujuan, strategi, dan


kebijakan

Pengendalian Penerapan Strategi


Manajemen

Kinerja yang efisien dan


efektif dari tugas –tugasi
Pengendalian Tugas
ndividual

1. Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan proses di mana para manajer


mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan
strategi organisasi. Beberapa aspek dari proses ini dijelaskan di bawah
ini. Pengendalian manajemen terdiri atas bermacam kegiatan, di
antaranya:

• Merencanakan (planning) apa yang seharusnya dilakukan oleh


organisasi.

• Mengkoordinasikan (coordinating) kegiatan dari beberapa


bagian organisasi.

5
• Mengkomunikasikan (informing) informasi.

• Mengevaluasi (evaluating) informasi.

• Memutuskan (deciding) tindakan apa yang seharusnya diambil


jika perlu.

• Mempengaruhi (influencing)orang-orang untuk mengubah


perilaku mereka.

Pengendalian manajemen tidak memerlukan tindakan yang


berhubungan dengan perencanaan yang ditentukan sebelumnya, seperti
anggaran belanja (budget). Perencanaan seperti itu didasarkan pada
keadaan yang dipercaya ada pada saat diformulasikan. Jika keadaan ini
telah berubah pada saat penerapan, tindakan yang diarahkan dalam
perencanaan mungkin tidak akan dilaksanakan lebih lama lagi.
Pengendalian manajemen ikut serta mengantisipasi keadaan masa depan
untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai. Jika seorahg manajer
menemukan pendekatan yang lebih baik -yang kemungkinan lebih baik
dari rencana yang ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan
organisasi- sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak
merintangi penerapannya. Dengan kala lain, menyesuaikan diri dengan
anggaran tidaklah terlalu baik, dan tidak menyesuaikan diri dari
anggaran tidaklah buruk.

2. Keselarasan Tujuan (Goal Congruence)

Meskipun sistematis, proses pengendalian manajemen tidak bersifat


mekanis; lebih dari itu, proses ini meliputi interaksi antarindividu, di
mana tidak dapat digambarkan dalam cara mekanis. Para manajer
memiliki tujuan pribadi sebagaimana halnya dengan tujuan organisasi.
Masalah pengendalian yang terutama adalah bagaimana mempenga-
ruhi mereka dalam bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka
sedemikian rupa sekaligus dapat membantu pencapaian tujuan
organisasi. Keselarasan tujuan berarti, sejauh hal tersebut
dimungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten

6
dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen
seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan
tujuan dalam pikiran setiap pribadi.

3. Perangkat Bagi Penerapan Strategi

Sistem pengendalian manajemen mem-bantu para manajer untuk


menjalankan organisasi ke arah tujuan stratejiknya. Sehingga,
pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan
strategi. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat
manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang
diinginkan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-3, strategi juga
diimplementasikan dalam struktur organisasi, manajemen sumber daya
manusia, dan kebudayaannya.

Mekanisme Penerapan

Pengendalian
Manajemen

Strategi Struktur Manajemen Kinerja


Organisasi SDM

Kebudayaan

Struktur organisasi menetapkan peranannya, hubungan pelaporan,


dan divisi yang bertanggung jawab alas pengambilan keputusan dalam
organisasi. Manajemen SDM melakukan seleksi, pelatihan, evaluasi,
promosi, dan pemecatan karyawan serta untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
strategi organisasi. Kebudayaan berarti seperangkat keyakinan bersama,
sikap, dan norma-norma yang secara eksplisit maupun implisit
membimbing tindakan manajer.

4. Tekanan Finansial dan Nonfinansial

7
Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja jinansial
dan nonfinansial. Oimensi finansial memfokuskan pada moneter "yang
menekankan" pada-net income, return on equity, dan lainnya; tetapi
sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial-
mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat
waktu, dan motivasi kerja karyawan.

5. Bantuan dalam Pengembangan Strategi Baru

Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan


pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam industri yang tunduk
pada perubahan lingkungan yang cepat, bagaimanapun, manajemen
mengendalikan informasi, terutama yang bersifat nonfinansial, dapat
juga menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru. Fungsi ini,
digambarkan dalam Gambar 1-4, yang diartikan sebagai pengendalian
interaktif. Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen
untuk pengembangan-keduanya negatif (misalnya kehilangan pangsa
pasar; dan keluhan pelanggan) dan positif (misalnya pembukaan pasar
baru sebagai hasil penghapusan peraturan pemerintah)-yang
menunjukkan perlu adanya inisiatif strategi yang baru. Pengendalian
interaktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem
pengendalian manajemen.

Pengendalian Hari ini

Strategi Masa Depan

6. Perumusan Strategi

Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi


dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Dalam buku ini, kita
menggunakan istilah tujuan untuk menggambarkan tujuan keseluruhan

8
dari sebuah organisasi, dan istilah sasaran untuk menggambarkan
langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka waktu
yang diberikan. Bagi beberapa perusahaan, mencapai tingkat ROI
(return on investment) memuaskan merupakan tujuan yang penting;
bagi perusahaan lainnya, memperluas pangsa pasar merupakan hal yang
sama pentingnya. Organisasi nirlaba juga memiliki tujuan; yang secara
umum, mereka mencoba memberikan pelayanan semaksimum mungkin
dengan dana yang tersedia. Dalam proses formulasi strategi, tujuan
organisasi biasanya diambil dari yang sudah ada, meskipun sesekali
waktu pemikiran strategis dapat memfokuskan pada tujuan mereka
sendiri.

Strategi merupakan perencanaan yang besar, perencanaan yang


penting. Mereka menetapkan secara umum ke arah mana organisasi
bergerak yang diinginkan manajemen senior. Sebuah keputusan dari
pabrik mobil untuk memproduksi dan menjual mobil listrik akan
menjadi suatu keputusan strategis. Kebutuhan untuk memformulasikan
strategi biasanya timbul dalam merespons ancaman yang diterima
(misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran cita rasa konsumen,
peraturan pemerintah yang baru) atau adanya kesempatan (misalnya,
inovasi teknologi, persepsi yang baru dari perilaku pelanggan, atau
pengembangan aplikasi baru dari produk yang sudah ada). Seorang CEO
yang baril, terutama yang berasal dari luar perusahaan, biasanya
merasakan adanya ancaman dan kesempatan berbeda dari yang
dirasakan pendahulunya. Sehingga, perubahan dalam strategi sering
terjadi ketika ada pergantian CEO yang baru.

7. Perbedaan antara Formulasi Strategi dari Pengendalian Manajemen

Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi


baru; pengen-dalian manajemen adalah proses pengimplementasian

9
strategi tersebut. Dari titik awal rancangan sistem, perbedaan yang
terpenting antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen
adalah formulasi strategi pada dasarnya tidak tersiste-matis. Ancaman,
kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang
tetap: sehingga keputusan stratejik mungkin dibuat pada saat kapan pun.

Lebih jauh lagi, analisis bagi usulan strategi berbeda dengan sifat
strategi. Analisis strategi meliputi penilaian, dan nilai yang digunakan
dalam proses biasanya estimasi secara kasar. Kebalikannya, proses
pengendalian manajemen meliputi serangkaian langkah yang terjadi
dalam urutan yang dapat diprediksikan menurut banyak sedikitnya
waktu yang tersedia, dan dengan estimasi yang dapat diandalkan.
Analisis strategi yang diusulkan biasanya secara relatif melibatkan
sedikit orang-si penggagas, staf pusat, dan manajemen senior.
Sebaliknya, proses pengendalian manajemen melibatkan manajer dan
stafnya pada seluruh level dalam organisasi.

8. Pengendalian Tugas

Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas


yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
tugas merupakan transaction-oriented-yaitu, melibatkan kinerja tugas
individual menurut aturan yang dibuat dalam proses pengendalian
manajemen. Pengendalian tugas selalu terdiri dari pengawasan agar
aturan-aturan ini diikuti; sebuah fungsi yang dalam beberapa kasus tidak
selalu mem-butuhkan kehadiran sentuhan manusia. Perangkat mesin
yang terkendali secara berurutan, komputer pengendali proses, dan
robot merupakan perangkat pengendali tugas yang bersifat mekanis.
Fungsi mereka, yang melibatkan manusia hanya jika bukti belakangan
ini tidak mahal atau lebih dapat diandalkan; hal ini hanya terjadi jika
peristiwa yang tidak biasa begitu seringnya sehingga pemrograman
sebuah komputer dengan aturan tersebut yang digunakan untuk
mengatasi peristiwa ini tidak dapat bermanfaat.

10
Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat scientific;
sehingga, keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil
untuk membawa kembali kondisi di luar kendali kepada keadaan yang
diinginkan, yang diprediksi-kan berada dalam batasan yang dapat
diterima. Sebagai contoh, aturan jumlah pesanan yang ekonomis
menjelaskan jumlah dan waktu pesanan pembelian. Pengendalian tugas
adalah fokus dari ilmu manajemen dan teknik riset operasi. Sebagian
besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi
pengendalian tugas: jumlah pesanan item oleh pelanggan, berat
material, dan jumlah unit komponen yang digunakan dalam manufaktur
produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan.
Banyak kegiatan sentral organisasi--termasuk pengadaan barang,
penjadwalan, masukan pesanan, logistik, pengen-dalian mutu, dan
manajemen kas--merupakan sistem pengendalian tugas. Beberapa di
antaranya, yang bersifat mekanis, dapat menjadi sangat rumit.

9. Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen.

Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan


pengendalian mana-jemen adalah banyak sistem pengendalian tugas
yang bersifat scientific. Secara definisi, pengendalian manajemen
meliputi perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat dinyatokon
melalui persamaan-persamaan. Kesalahan serius yang mungkin dibuat
adalah jika prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh ilmuwan
manajemen bagi situasi pengendalian tugas juga diterapkan pada situasi
pengendalian manajemen. Dalam pengendalian manajemen, para
manajer berinteraksi dengan manajer lainnya; dalam pengendalian
tugas, manusia tidak terIibat secara kese-luruhan (sebagaimana dalam
beberapa proses produksi yang terotomatisasi), atau interaksi antara
seorang manajer dan yang bukan manajer. Dalam pengendalian
manajemen fokus terIetak pada unit organisasional; dalam
pengendalian tugas fokus terIetak Pada tugas spesifik dilakukan oleh
unit-unit organisasional ini (misalnya, Pekerjaan Manufaktur No.
59268, atau pesanan 100 unit Barang No. 3642). Pengendalian

11
manajemen memperhatikan secara luas aktivitas para manajer yang
memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara
umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu,
yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak adanya
pertimbangan untuk melaksanakannya.

2.2 Tujuan Pengendalian


Tujuan pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi
semangat kepada para anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan
organisasi. Ini merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti
pencurian atau penyalahgunaan sumber daya. Selain itu ada beberapa tujuan
lainnya, yaitu :
• Dapat mengetahui kegiatan program yang sudah dilaksanakan oleh staf
dalam kurun waktu tertentu,
• Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf yang
melaksanakan tugas
• Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya organisasi sudah
digunakan dengan tepat dan efisien
• Dapat mengetahui faktor penyebab terjadinya penyimpangan
• Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan (reward)

2.3 Jenis Pengendalian Ruang Rawat


1. Pengendalian Karyawan (Personnel Control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan
kegiatan karyawan. Misalnya apakah karyawan bekerja sesuai dengan
rencana, perintah, tata kerja, disiplin, absensi, dan sebagainya.

2. Pengendalian Keuangan (Financial Control)


Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut keuangan,
tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya perusahaan termasuk
pengendalian anggaran.

12
3. Pengendalian Produksi (Production Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas
produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.
4. Pengendalian Waktu (Time Control)
Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah
waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
5. Pengendalian Teknis (Technical Control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik yang
berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.
6. Pengendalian Kebijaksanaan (Policy Control)
Pengandalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai, apakah
kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai yang
telah digariskan.
7. Pengendalian Penjualan (Sales Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah produksi atau jasa
yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan.
8. Pengendalian Inventaris (Inventory Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah inventaris perusahaan
masih ada semuanya atau ada yang hilang.
9. Pengendalian Pemeliharaan (Maintenance Control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah semua inventaris
perusahaan dan kantor dipelihara dengan baik atau tidak, dan jika ada yang
rusak apa kerusakannya, apa masih dapat diperbaiki atau tidak.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengendalian/Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja
dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang

13
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Adapun tujuan
pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi semangat
kepada para anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi. Ini
merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti pencurian atau
penyalahgunaan sumber daya. Ada 9 jenis pengendalian ruang rawat :
pengendalian karyawan (personnel control), pengendalian keuangan (financial
control), pengendalian produksi (production control), pengendalian waktu (time
control), pengendalian teknis (technical control), pengendalian kebijaksanaan
(policy control), pengendalian penjualan (sales control), pengendalian
inventaris (inventory control), pengendalian pemeliharaan (maintenance
control)

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan ada kritik dan saran yang dapat
membangun sehingga kami dapat menyempurnakan makalah kami.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., danVijay Govindarajan. (2009). Sistem Pengendalian


Manajemen. Tangerang : Karisma
Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar Manajement Keperawatan. Jakarta : Nuha Medika
Rakhmawati, Windy. (2009). Pengawasan Dan Pengendalian Dalam Pelayanan
Keperawatan (Supervisi, Manajemen Mutu & Resiko). Diakses dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/03/pengawasan_dan_p
engendalian_dlm_pelayanan_keperawatan.pdf. Pada 20 Maret 2020

15

Anda mungkin juga menyukai