Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN”

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

1. Ni Luh Wira Dewiyanti / 1802612010936 Absen : 25


2. Ni Putu Nita Pebriyanti / 1802612010938 Absen : 27
3. Ni Wayan Anik Mutiarini / 1802612010939 Absen : 28
4. Ni Wayan Ari Suprapti / 1802612010940 Absen : 29
5. Ni Komang Ayu Wandari / 1802612010941 Absen : 30

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya untuk membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Sistem Pengendalian Manajemen”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, rangkuman yang kami laksanakan dapat tercatat
dengan rapi dan dapat kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses
belajar kita semua, terutama dalam pemahaman “Pengukuran Kinerja Manajemen”.

Penyusunan dalam menyelesaikan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dosen pembimbing kami, Putu Pradiva Putra Salain, SE.,MM yang telah membimbing
dan mengarahkan kami dengan terselesaikan makalah ini.
2. Serta segenap pihakyang telah ikut dalam proses penyelesaian makalah ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demikemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 14 Pebruari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I. (PENDAHULUAN) 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah 2

BAB II. (PEMBAHASAN MATERI 3

2.1Informasi yang Digunakan dalam Penilaian 3

2.2 Sistem Pengukuran Kinerja 3

2.3 Balance Scorecard 4

2.4 Penerapan Balance Scorecard 12

BAB III. (PENUTUP) 16

3.1 KESIMPULAN 16

3.2 SARAN 16

DAFTAR PUSTAKA 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangnan sesungguhnya
dibandinghkan dengan kinerja keuangan yang dianggarkan. Sistem pengukuran demikian sering
disebut dengan sistem pengukuran kinerja tradisional. Asumsi yang digunakan dalam sistem
pengukuran tradisional adalah bahwa pekaerja dapat mengerjakan sesutu yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan tanpa ada keharusan untuk melakukan inovasi.
Untuk memenangkan persaiangn global, sistem pengukuran yang hanya mempertimbangkan
asep keuangan semata tidak dapat mencerminkan kinerja menejemen sesungguhnya, sehingga
diperlukan sistem pengukuran yang tidak hanya mempertimbangkan ukuran-ukuran keuangan
tetapi juga ukuran non keuangan. Pengertian pengukuran kinerja merupakan proses penetapan
standar hasil akusisi, programa dan permodalan yang dilakukan perusahaan/organisasi. Definisi
pengukuran kinerja adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur nilai perusahaan.
Pengukuran yang dilakukan nantinya akan dipakai memberikan umpan balik dalam bentuk
tindakan yang praktis dan tepat dan memberi informasi mengenai prestasi implementasi rencana
dan titik dimana perusahaan membutuhkan penyesuaian dengan kegiatan perancangan dan
penanganan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, makarumusan masalah yang dapat
diperoleh yaitu:
1. Bagaimanakah informasi yang digunakan dalam penilaian?

2. Apakah yang dimagsud dengan sistem pengukuran kinerja?

3. Apakah yang dimagsud dengan balance scorecard?

4. Bagaimanakah penerapan balance scorecard?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan Manfaat pembuatan makalah yang didapat dari rumusan masalah diatas
diantaranya adalah:
1. Mengetahui penjelasan informasi yang digunakan dalam penilaian.

2. Mengetahui tentang sistem pengukuran kinerja.

3. Mengetahui penjelasan dari balance scorecard.

4. Mengetahui tentang penerapan balance scorecard.

2
BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1 Informasi yang digunakan dalam pengendalian

Seorang manajer fungsinya adalah menjamin bahwa pekerjaan yang ada pada organisasi
dilakukan secara efisien dan efektif. Manajer tidaklah mengendalikan biaya secara langsung.
Yang dilakukan manajer adalah berupaya mempengaruhi tindakan yang bertanggung jawab atas
pengeluaran biaya. Dengan demikian dalam pengnedalian manejemen manajer bekerja melalui
orang lain dengan berbagai cara berikut ini :

1. Memilih pegawai
2. Memastikan pegawai dilatih secara layak memutuskan dimana pegawai tersebut cocok
pada organisasi pemberdayaan pegawai
3. Mengatasi masalah menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan
4. Pemberdayaan pegawai
5. Memberikan nasihat dan saran
6. Mengatasi masalah
7. Menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan

Untuk menjalankan tugas-tugas diatas menejer membutuhkan informasi yaitu:

a. Informasi informal
Bayak informasi yang digunakan manajer adalah informasi informal manajer
menerimanya melalui pengamatan, percakapan, telepon, rapat, memo, pertemuan-
pertemuan sehingga sama sekali berbeda dewngan informasi yang diperoleh dari
laporan formal.
b. Informasi pengendalian tugas
Kebanyakan informasi yang ada pada suatu organisasi adalah informasi pengendalian
tugas. Sistem pengendalian produksi menyediakn informasi yang menjadwalkan
pengiriman bahan baku, penggunaan tenaga kerja dan sumber daya lain, sehingga
produk yang sebenarnya dan jumlah yang benar dapat diperoleh pada akhir proses,
3
sistem ini juga mengendalikan pemesanan gaji penyimpanan dan aktifitas lain.
Informasi pengendalian manejemen terutama merupakan ringkasan dari pengendalian
tugas. Karena pesatnya perkembangan komputer dan biaya pertransaksi yang semakin
rendah masalah utama dalam memperoleh informasi menejemen yang bermanfaat
telah menjadikan sebagian kecil dari informasi yang tersedia mudah digunakan oleh
manajer.
c. Laporan anggaran
Anggaran yang disetujui merupakan media pengendalian aktivitas pusat pertanggung
jawaban yang ada, dan suatu laporan yang membandingklan pendapatan
sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan merupakan keuangn yang penting.
Walaupun anggaran merupakan pedoman penting bagi manajer pusat pertanggung
bjawaban, anggaran hanyalah merupakan pedoman. Jika manajer menemukan cara
yang lebih baik dalam mencapai tujuan atau jika keadaan berubah dari asumsi awal
manajer boleh tidak menggunakan anggaran.
d. Informasi non keuangan
Informasi non keuangan tertentu merupakan indikator penting tentang bagaimana
strategi yang dipilih diterapkan hal ini mengacu pada beberapa cara variabel penting,
faktor-faktor strategi, faktor kesuksesan kunci, faktor kesuksesan kritis atau indikator
kinerja kunci.

2.2 Sistem Pengukuran Kinerja

Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran inplementasi strategi. Dalam menetapkan


sistem pengukursn kinerja, manejemn puncak meilih serangkaian ukuran-ukuran yang
menunjukan strategi perusahaan. kuran-ukuran ini dapat dilihat sebgai faktor kesuksesan kritis
saat ini dan masa depan. Jika faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan telah menerapkan
strateginya. Kesuksesan suaatu strategi tergantung pada strateginya itu sendiri. Sistem
pengukuran kinerja secara rinfkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi agar
berhasil dalam menerapkan strategi perusahaan.

Ukuran keuangan kesuksesan perusahaan, laba dan pendapatan, menunjukan hasil


keputusan masa lalu yang telah diambil oleh perusahaan. Karena dunia usaha telah menggunakan
ukuran pendapatan dan biaya untuk jangka waktu yang lama, ukuran ini cukup baik. Namun

4
beberapa tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan kebutuhan untuk menggunakan
pengukuran non keuangan.

Manfaat pengukuran kinerja manajemen yaitu:

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan
secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai
kinerja mereka.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

2.3 Balanced Scorecard

Pengertian Balanced Scorecard


Balance scoredcard merupakan conton sistem pengukuran kinerja. Balance scorecard
diperkenalkan oleh Kaplan dan norton. Ia menekankan keseimbangan antara ukuran strategis
dalam upaya mencapai keselarasan tujuan, sehingga mendorong bawahan untuk bertindak sesuai
dengan tujuan perusahaan. Untuk mendukung keselarasan tujuan Balance scoredcard merupakan
alat dalam mempokouskan organisasi, meningkatkan komunikasi, menetapkan tujuan organisasi,
dan menyediakan umpan balik bagi manajemen. Setiap ukuran dalam Balance scorecard
menekankan aspek strategi perusahaan. Adapun beberapa pengertian metode balanced scorecard
menurut para ahli yaitu sebagai berikut:

1. Menurut Luis dan Biromo (2007:16), “Balanced scorecard adalah suatu alat


manajemen kinerja yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan
strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial, non
finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat”.

2. Menurut Dr. Robert Kaplan dan David Norton dari Harvard Business School
(1990), “Balanced scorecard yaitu sebuah metode alternatif yang digunakan perusahaan

5
untuk mengukur kinerja perusahaan secara lebih komprehensif, tidak hanya terbatas pada
kinerja keuangan, namun meluas ke kinerja non keuangan, seperti perspektif pelanggan,
Proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan”.

3. Menurut Tunggal (2001:3), “Balanced scorecard adalah laporan akuntansi yang di


dalamnya terdapat empat faktor dari perusahaan agar perusahaan itu sukses yang pertama
adalah kinerja finansial, kepuasan pelanggan, proses bisnis internal, inovasi dan
pembelajaran”.

4. Menurut Wikipedia.org, “Balanced scorecard adalah alat manajemen kinerja strategi –


laporan terstruktur semi-standar, yang dapat digunakan oleh manajer untuk melacak
pelaksanaan kegiatan oleh staf dalam kendali mereka dan untuk memantau konsekuensi
yang timbul dari tindakan ini”.

Dari keempat pengertian balanced scorecard menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa balanced scorecard adalah sebuah metode pengukuran kinerja manajemen dalam
pengambilan keputusan strategi perusahaan dengan menggunakan 4 perspektif pengukuran yaitu:
perspektif financial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif proses
belajar dan pertumbuhan kinerja perusahaan tersebut.

Dalam membuat Balance scorecsrd, eksekitif harus memilih seperangkat ukuran yang:

a. Menunjukan faktor kritis secara akurat yang akan menentukan kesuksesan strategi
perusahaan.
b. Menunjukan hubungan diantara ukuran individual sebagai penyebab.
c. Menyediakan pandangan yang lebih luas tentang status terkini perusahaan.

Perspektif Balance Scorecard

Konsep Balanced Scorecard pada dasarnya merupakan penerjemahan strategi dan tujuan
yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka, yang kemudian diukur dan dimonitor
secara berkelanjutan. Konsep Balanced Scorecard mengukur kinerja suatu organisasi dari empat
perspektif yaitu:

6
1. Persepektif Keuangan (Financial Perspective)

Dalam balance scorecard, financial perspektif merupakan hal yang penting. Dari
perspektif ini akan memudahkan pengukuran finansial dan memberikan ringkasan konsekuensi
dari tindakan ekonomis yang sudah diambil oleh perusahaan. Ukuran kinerja finansial
memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya
memberikan kontribusi atau tidak pada peningkatan laba perusahaan.

Tujuan dengan adanya perspektif finansial berhubungan dengan profit perusahaan,


misalnya laba operasi, Return On Capital Employed (ROCE) atau yang paling baru, nilai tambah
ekonomis (economic value added).

Ada tiga tolak ukur dalam perspektif keuangan, yaitu:

 Pertumbuhan dari pertambahan yang didapatkan selama proses bisnis berlangsung.


 Penurunan aset ke arah yang optimal dan memaksimalkan strategi investasi.
 Penurunan biaya dan peningkatan produktivitas kerja.

Ketiga tolak ukur di atas dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankan bisnis. Dengan
begitu, pemilik perusahaan mengetahui di tahap mana perusahaan tersebut berada.

2. Persepektif Kepuasan Pelanggan (Customer Perspective)

Perspektif pelanggan adalah perspektif kedua yang digunakan mengukur pada balance
scorecard. Customer perspective berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan.
Dalam hal ini, setiap pelanggan harus diperlakukan dengan layak sehingga pelanggan
mendapatkan rasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Adanya pelayanan yang
baik, akan mendukung peningkatan loyalitas konsumen kepada perusahaan. Sebaliknya, jika
perusahaan memberikan pelayanan yang buruk, pasti konsumen mencari perusahan lain yang
memiliki sistem atau pelayanan yang lebih baik. 

Ukuran yang dapat diterapkan perusahaan dalam perspektif pelanggan adalah: 

7
  Seberapa besar omzet penjualan.
 Tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan.
 Berapa banyak pelanggan yang didapatkan.
 Persentase loyalitas pelanggan terhadap produk.
 Tingkat kepuasan pelanggan.
 Kebutuhan pelanggan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Process Perspective)

Internal process perspective, yaitu melakukan penilaian seberapa besar ukuran dan
sinergi dari setiap unit kerja. Jadi penilaian fokus kepada internal perusahaan. Untuk mengukur
point ini, pemimpin  perusahaan harus rutin mengamati bagaimana kondisi internal dalam
perusahaan. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap karyawan akan menghasilkan proses
bisnis internal yang bagus. Selain bertambahnya jumlah konsumen, omzet dan keuntungan yang
didapat perusahaan juga akan bertambah. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam perspektif
proses bisnis internal, antara lain:

 Proses inovasi berkaitan dengan ide-ide terhadap produksi barang.


 Proses operasi berkaitan dengan aktivitas dan rutinitas sehari-hari yang dilakukan bagian
internal.
 Proses pasca penjualan berkaitan dengan metode pemasaran yang tepat untuk
meningkatkan omzet penjualan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)

Dalam perspective ini, karyawan menjadi aset berharga perusahaan yang harus dijaga.
Tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan perusahaan akan menghadapi
banyak kendala. Selain itu, karyawan juga menjadi faktor pendukung dalam perspektif keuangan
dan pelanggan. Di sisi lain, perusahaan juga perlu memperhatikan sistem dan prosedur kerja
yang seperti apa yang perlu diterapkan dalam internal perusahaan. Ada baiknya jika semua
elemen terkontrol dan terkoordinasi dengan baik sehingga timbul keselarasan selama bisnis
berlangsung. Ada tiga hal yang dijadikan tolak ukur dalam perspektif ini, antara lain:

8
 Kapabilitas atau kemampuan karyawan.
 Kemampuan mengelola sistem informasi
 Motivasi, dorongan, dan garis tanggung jawab

Karakteristik Balance Scorecard

Balanced Scorecard merupakan sebuah sistem manajemen yang berfungsi sebagai


pengimplementasian strategi dan pengukur kinerja, bukan hanya dari sisi finansial namun juga
melibatkan sisi non finansial, serta berfungsi untuk menyampaikan visi, strategi, dan kinerja
yang diharapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja tidak hanya dilakukan
pada jangka pendek saja, tetapi juga untuk jangka panjang. Sehingga manfaat dari penggunaan
suatu organisasi dalam menggunakan metode pengukuran Balanced Scorecard adalah dalam
rangka menghasilkan berbagai proses manajemen penting, yaitu

1. Mengklarifikasi visi dan strategi perusahaan

Guna menentukan standar ukuran kinerja suatu perusahaan, visi perusahaan perlu
dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang diharapkan dapat
terwujud di masa mendatang oleh perusahaan terkait yang biasanya dinyatakan dalam suatu
pernyataan singkat. Dalam mewujudkannya, perusahaan perlu merumuskan suatu strategi.
Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu visi perusahaan dan menjadi landasan
perumusan strategi. Dalam proses perencanaan strategis, tujuan ini dijabarkan ke dalam beberapa
sasaran strategis dengan beberapa kuran pencapaiannya

2. Komunikasi dan hubungan

Dalam balanced scorecard, karyawan diperlihatkan hal yang dilakukan perusahaan untuk
mencapai tujuan atau keinginan pemegang saham dan konsumen karena oleh tujuan tersebut
dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. Oleh karena itu, balanced scorecard menunjukkan
strategi yang menyeluruh, terdiri dari tiga kegiatan:

 Communicating dan educating


 Setting goals
 Linking reward to performance measures

9
3. Rencana bisnis

Rencana bisnis berperan sebagai pengintegrasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi
antara rencana bisnis dan rencana keuangan mereka. Dalam mengimplementasikan berbagai
macam program, masing-masing pasti memiliki keunggulannya sendiri dan saling bersaing
antara satu dengan yang lainnya. Hal ini membuat manajer mengalami kesulitan dalam
mengintegrasikan berbagai ide yang muncul dari tiap departemen. Namun dengan penggunaan
balanced scorecard sebagai dasar pengalokasian sumber daya dapat mempermudah perusahaan
dalam mengatur hal yang lebih penting untuk diprioritaskan, balanced scorecard juga
menggerakkan perusahaan ke arah tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh.

4. Umpan balik dan pembelajaran strategis

Proses keempat ini akan memberikan strategic learning kepada perusahaan. Dengan
balanced scorecard sebagai pusat sistem perusahaan, maka perusahaan dapat melakukan
monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek, dari tiga
perspektif yang ada yaitu konsumen, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan
untuk dijadikan sebagai umpan balik dalam mengevaluasi strategi.

Manfaat Balance Scorecard

Proses penilaian menggunakan balance scorecard bukan proses yang singkat. Beberapa
tahap analisis perlu dilewati dengan teliti. Namun, adanya balance scorecard akan berguna untuk
merencanakan strategi perusahaan selanjutnya dan menjadi alat bantu pengambilan keputusan
bisnis yang dilakukan perusahaan. Berikut adalah manfaat penggunaanya: 

1. Perencanaan Strategis yang lebih baik

Balanced Scorecard menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk membangun dan
mengkomunikasikan strategi. Model bisnis divisualisasikan dalam Peta Strategi yang membantu
manajer untuk berpikir tentang hubungan sebab akibat antara beberapa tujuan strategis yang
berbeda. Proses menciptakan peta strategis memastikan bahwa keberhasilan dalam suatu
perusahaan bisa dicapai melalui serangkaian tujuan strategis yang saling terkait. Hal ini berarti

10
bahwa hasil kinerja serta faktor pendukung kinerja diidentifikasi untuk membuat gambaran utuh
tentang strategi perusahaan.

2. Peningkatan Komunikasi Strategis dan Eksekusi

Adanya gambaran strategi bersama menyeluruh dan saling terkait tentu membuka
peluang bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan strategi secara internal dan eksternal. Dalam
Balanced Scorecard setiap divisi dalam perusahaan harus berkolaborasi dengan divisi lain untuk
bisa mencapai tujuan. Adanya Balanced Scorecard mendorong peningkatan komunikasi strategi
dalam perusahaan, baik internal maupun eksternal. Kolaborasi dan keterlibatan staf dan
pemangku kepentingan dalam perusahaan tentu akan berlangsung secara rutin dalam perusahaan.
Tidak hanya itu, adanya saling keterkaitan antar divisi juga berdampak pada sistem kinerja
perusahaan yang lebih terbuka dan dinamis.

3. Penyelarasan Proyek dan Inisiatif yang lebih baik

Balanced Scorecard membantu organisasi memetakan proyek dan inisiatif ke dalam


berbagai tujuan strategis yang berbeda, di mana pada akhirnya akan memastikan bahwa proyek
dan inisiatif sangat terfokus pada penyampaian tujuan yang paling strategis.

4. Informasi Manajemen yang Lebih Berkualitas

Pendekatan Balanced Scorecard membantu organisasi mendesain indikator kinerja utama


untuk berbagai tujuan strategis perusahaan. Hal ini memastikan bahwa perusahaan mengukur apa
yang sebenarnya penting untuk dilakukan. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan
pendekatan Balanced Scorecard cenderung memiliki manajemen informasi dan pengambilan
keputusan dengan kualitas yang lebih baik.

5. Peningkatan Pelaporan Kinerja

Balanced Scorecard dapat menjadi panduan dari desain laporan perusahaan. Hal ini
memastikan bahwa pelaporan manajemen berfokus pada isu-isu strategis yang penting dan
membantu perusahaan melakukan monitoring dari pelaksanaan rencana perusahaan.

11
6. Penyelarasan Organisasi yang Lebih Baik

Balanced Scorecard memungkinkan perusahaan untuk lebih menyelaraskan struktur


organisasi mereka dengan tujuan strategis. Untuk melaksanakan rencana dengan baik, organisasi
perlu memastikan bahwa semua unit bisnis dan fungsi pendukung bekerja menuju tujuan yang
sama. Mengimplementasikan Balanced Scorecard ke dalam unit-unit tersebut akan membantu
mencapai penyelarasan organisasi yang lebih baik dan menyelaraskan strategi dan operasional.

7. Penyelarasan Proses yang Lebih Baik

Penerapan Balanced Scorecard yang baik juga membantu menyelaraskan proses


organisasi seperti penganggaran, manajemen risiko dan analitik dengan prioritas strategis. Ini
akan membantu menciptakan organisasi yang benar-benar berfokus pada strategi. Keputusan
yang tepat bagi perusahaan jika dapat menerapkan penilaian balance scorecard. Dengan
menggunakan balance scorecard memudahkan tim manajemen dalam mengevaluasi sebuah
kegiatan, menentukan keberhasilan, mengambil keputusan, dan mencapai tujuan besar
perusahaan. Perusahaan dan tim manajemen harus mengetahui dan memahami apa yang
dibutuhkan perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2.4 Penerapan Balanced Score Card

Penerapan balanced scorecard dapat diikhtisarkan menjadi 4 langkah :

a. Menentukan strategi
Membuat suatu jaringan antara strategi dan tindakan operasional akibatnya adalah
perlu proses penentuan Balance scorecared dengan menetukan strategi organisasi.
Pada tahapan ini penting dipahami bahwa tujuan organisasi dijelaskan ssecara
eksplisit dan target yang ingindicapai telah dikembangkan.
b. Menentukan ukuran dari strategi
12
Langkah berikutnya adalah mengmbangkan ukuran-ukuran dalam mendukung
strategi yang telah diterapkan. Organisasi harus fokus pada ukuarn-ukuarn penting
dari strategi.
c. Menyatukan ukuran yang sudah ditetapkan ke dalam sistem manajemen Balance
scorecard harus disatukan dengan struktur formal dan informal organisasi, budaya,
dan prakktik-praktik sumber dayanya.
d. Menelaah ukuran dan hasil secara rutin
Sekali balance scoredcard bejalan maka secara konsisten harus ditelah oleh
manajemen puncak. Aspek penting dari telaah ini adalah:
1. Telah memberitahukan manajemen apakah strategi telah diterapkan.
2. Telaah dijunkan bahwa manajemen serius terhadap ukuran-ukuran yang ada.
3. Telaah telah tetap menggariskan ukuran tegrhadap strategi yang berubah.
4. Telaah memperebaiki pengukuran.

Contoh Penerapan Balance Srocecrd pada Pemerintahan Daerah di Indonesia

Penerapan Balance Scorecard Pada Pemerintah Daerah Di Indonesia penerapan BSC


pada pemerintahan daerah di Indonesia konsisten dan sejalan dengan kebijakan pengembangan
Rencana Strategik (Renstra) yang mengarahkan organisasi pemerintah untuk merumuskan
renstra pada organisasinya masing-masing. Penyusunan Renstra merupakan langkah perencanaan
strategik yang dilakukan untuk merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran,dan strategi organisasi
pemerintahan

Perancangan ukuran kinerja adalah suatu tahapan yang penting dalam penerapan BSC
pada suatu organisasi. Perancangan BSC pada lembaga Pemerintahan seperti lembaga
pemerintah, diawali dengan penentuan komponen-komponen strategik oleh manajemen.
Komponen strategik dimaksud adalah visi, misi, tujuan, dan strategi lembaga pemerintah.
Komponen strategik tersebut merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang
disusun sebelumnya didalam renstra dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)
yang kemudian disesuaikan dengan kondisi saat ini dan keterkaitannya dengan tugas pokok dan
fungsi lembaga pemerintah.

Biasanya dalam pengembangan serta sudah dilakukan langkah pengidentifikasian


indikator kinerja. Indikator kinerja dalam renstra mengacu pada laporan yang disusun sebagai

13
bentuk akuntabilitas pemerintah kepada publik.Oleh karena itu sebagai suatu sistem strategi,
BSC diaplikasikan pada saat penyusunan renstra dan sebagai suatu alat pengukuran kinerja
indikator-indikator kinerja BSC diaplikasikan pada LAKIP.

Keunggulan Balanced Scorecard

Keunggulan pendekatan balanced scorecard menurut Mulyadi (2001:18-24) dalam


sistem perencanaan strategik adalah mampu menghasilkan rencana strategis yang memiliki
karakteristik sebagai berikut :

1. Komprehensif Balanced Scorecard memperluas perpektif yang dicakup dalam


perencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada
perspektifkeuangan, meluas ketiga perspektif yang lain: pelanggan, proses bisnis
internal,serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspekif secara strategik
keperspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat yaitu: menjanjikan
kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang serta
membuatperusahaan mampu untuk memasuki lingkungan bisnis yang
kompleks.Kekomprehensivan sasaran strategik merupakan respon yang tepat
untukmemasuki lingkungan bisnis yang kompleks.
2. KohernKoheren berarti Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun
hubungan sebab akibat (causal relationship) diantara berbagai sasaran strategis yang
dihasilkan dalam perencanaan strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan
dalam perspektif non keuangan harus memilikihubungan kausal dengan sasaran
keuangan, baik secara langsung maupun taklangsung. Kekoherenan strategis yang
dihasilkan dalam sistem perencanaan strategis memotivasi personel untuk
bertanggungjawab dalam mencari inisiatif strategis yang bermanfaat untuk
menghasilkan kinerja keuangan.
3. Seimbang Keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem
perencanaanstrategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangka
panjang. Sasaran strategis yang lebih difokuskan ke salah satu perspektif
mengakibatkan perspektif yang lain terabaikan, hal ini akan mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kinerja keuangan dalam jangka panjang. Oleh karena
itu semua perspektif balanced scorecard yang ada harus diperlakukan seimbang.

14
4. Terukur Keterukuran sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem perencanaan
strategis menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategis yang dihasilkan oleh
sistem tersebut. Balanced scorecard mengukur sasaran-sasaran strategis yang sulit
untuk diukur. Sasaran-sasaran strategis perspektif non keuangan merupakan sasaran
yang tidak mudah di ukur, namun dalam pendekatan balanced scorecard, sasaran
diketiga perspektif non keuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola,
sehingga dapat diwujudkan.

Kelemahan Balanced Scorecard

Beberapa kelemahan Balanced scorecard menurut Anthony & Govindarajan(2005:180)


adalah

1. Korelasi yang buruk antara ukuran non keuangan dengan hasilnya. Tidak adanya
jaminan bahwa profitabilitas masa depan akan mengikuti pencapaian target
dibidang non keuangan manapun. Hal ini menjadi masalah karena adanya asumsi
yang melekat bahwa profitabilitas masa depan mengikuti pencapaian individual.
2. Terpaku pada hasil keuangan. Sering kali para manejer terbiasa dan terlatih dengan
ukuran keuangan, tetapimereka juga sering mendapatkan tekanan-tekanan dari
pemegang saham berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan mereka.
Program insentif dapat menciptakan suatu tekanan tambahan bagi para manajer
senior karenaadanya pemberian kompensasi yang diberikan dengan berdasarkan
kinerjakeuangan.
3. Ukuran-ukuran yang tidak diperbarui.Masih banyak perusahaan yang tidak
memiliki mekanisme formal untukmemperbarui ukuran-ukuran tersebut agar
selaras dengan perubahan strategistrateginya.
4. Terlalu banyaknya pengukuran yang dilakukan hal tersebut dapatmengakibatkan
manajer kurang fokus karena mencoba melakukan banyak halpada waktu yang sa

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Organisasi sektor publik berhubungan langsung dengan penyediaan services and
goodsuntuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat
merupakan pelanggan yang harus dilayani dengan baik sehingga dalam rangka
memenuhicustomer satisfaction, sangat perlu ditanamkan pola piker (mind set) terhadap para
pengelola organisasi layanan publik tentang bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan
(masyarakat). Melalui BSC, organisasi pemerintah atau sektor publik akan mampu menjelaskan
misinya kepada masyarakat dan dapatmengidentifikasi indikator kepuasan masyarakat secara
lebih transparan, objektif, dan terukur serta mampu mengidentifikasi proses kerja dan kualitas
sumber daya manusia yang dibutuhkannya dalam mencapai misi dan strateginya. Sebaliknya
didalam proses implementasinya, kegiatan yang dilakukan oleh organisasi publik akan dapat
menghadirkan suatu sistem manajemen startegik yang berorientasi pada masyarakat.

3.2 SARAN
Pengukuran kinerja manajemen mempunyai arti yang sangat penting bagi sebuah
perusahaan. Seseorang pemimpin perlu memperhatikan dengan baik pengukuran kinerja di
dalam perusahaannya, demi mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan termasuk informasi
atau penggunaan sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas,
perbandingan hasil atau harga atau target dan efektifitas tindakan di dalam mencapai tujuan.

16
Daftar Pustaka

https://www.pelajaran.co.id/2020/08/pengertian-pengukuran-kinerja.html

http://ninisug.blogspot.com/2011/05/pengukuran-kinerja-manajemen.html

https://www.harmony.co.id/blog/apa-itu-balanced-scorecard-simak-pengertian-dan-
penerapannya

17

Anda mungkin juga menyukai