Anda di halaman 1dari 11

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA MELALUI

KERJASAMA YANG EFEKTIF SMK DENGAN DUNIA USAHA


Bambang Noor Achsan Kristiyanto,
Universitas Ahmad Dahlan, Pascasarjana Program Studi S2 Pendidikan Guru Vokasi
Yogyakarta, Indonesia
bambangnoor@mpv.uad.ac.id

ABSTRAK suatu perencanaan, pengkoordinasian,


pelaksanaan dan pengawasan pendidikan serta
Penelitian ini bertujuan untuk latihan agar memiliki ketrampilan hidup dan
meningkatkan kompetensi peserta didik agar produktif.
mempunai daya saing di tingkat global: (1) daya Substansi yang menjadi garapan kerjasama
saing berbasis faktor input; (2) daya saing dunia usaha dan SMK adalah proses atau fungsi
berbasis efisiensi; dan (3) daya saing berbasis managemen pendidikan kejuruan, adalah: (1)
inovasi. Analisis data yang digunakan adalah adanya tujuan pendidikan; (2) penyusunan
analisis data diskriptif kuantitatif, dengan kurikulum dan silabus; (3) tersedia tenaga
berpedoman pada penjamin mutu pendidikan pendidik dan tenaga kependidikan yang
yang berorientasi pada kurikulum 2013. kompeten; (4) adanya peserta didik; (5)
Peningkatan kompetensi yang dihasilkan bahwa penggunaan metode dan strategi dalam proses
peserta didik memiliki sikap, pengetahuan dan pembelajaran; (6) sarana dan prasarana belajar
keterampilan. Kemajuan teknologi dan baik teori maupun praktik; dan (6) standarisasi
informasi, kebangkitan industri kreatif dan kompetensi dunia kerja. Peningkatan
budaya, serta perkembangan pendidikan di kerjasama dengan dunia kerja sebagai upaya
tingkat internasional sangat mempengaruhi peningkatan kompetensi peserta didik dapat
perkembangan dunia usaha dan pendidikan di dilaksanakan dalam bentuk : (1) standarisasi
SMK. produk dan jasa (teaching factory); (2)
Arus globalisasi akan menggeser pola sincronisasi kinerja (apprenticeship); kolaborasi
hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan bisnis (business centre); dan pengembangan
tradisional menjadi masyarakat industri dan produk dan jasa di sekolah (production unit).
perdagangan modern. Peningkatan kompetensi Hasil penelitian ini akan di pubikasikan dalam
peserta didik sangat dibutuhkan guna seminar ilmiah untuk mendapatkan hasil yang
menyeimbangkan dengan kompetensi tenaga valid, yang dapat di manfaatkan oleh SMK dan
kerja pada dunia usaha. Pengembangkan diri du/di
peserta didik haruslah sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan Kata Kunci : Kerjasama, Pembelajaran Praktik,
teknologi. Kerjasama dengan dunia usaha Kompetensi Peserta Didik.
merupakan sebuah proses untuk membantu
peserta didik guna meningkatkan integrasi dan
kualitas pribadinya serta peningkatan
I. LATAR BELAKANG
kompetensinya, untuk dapat menerima
keadaan yang nyata serta menemukan Perkembangan dan kemajuan teknologi
kepuasan masyarakat dan dirinya. Untuk menuntut pada pendidikan kejuruan untuk
meningkatkan kompetensi peserta didik di mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
SMK perlu ditingkatkan bentuk kerjasama dalam rangka peningkatan kompetensi peserta
dengan dunia usaha yang efektif. Bentuk didik. Sejalan dengan peningkatan kualitas
kerjasama harulah selaras dengan tujuan pendidikan berarti akan meningkatkan kualitas
pendidikan kejuruan yang mengutamakan
kompetensi peserta didik untuk memenuhi
proses pengembangan sumber daya manusia
menuju kesempurnaan kehidupannya melalui kebutuhan tenaga kerja pada dunia usaha dan

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


124 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

dunia industri (du-di). Guna mendukung dengan du-di dengan maksud untuk
pertumbuhan industrialisasi sangat dibutuhkan menyeimbangkan kurikulum sekolah dan du-di.
sumber daya manusia yang profesional, handal PKL dilaksanakan dalam rangka
dan mandiri. Pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dalam
menghasilkan peserta didik yang memiliki memasuki dunia kerja. Kerjasama program PKL
kompetensi dan dapat mengembangkan dirinya ini, mengharuskan masing-masing pihak untuk
guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan dunia saling memahami bahwa PKL dilaksanakan sesuai
kerja. dengan karakteristik pembelajaran berbasis kerja.
Peningkatan kompetensi peserta didik yang Kualifikasi calon tenaga kerja yang
memenuhi standarisasi kinerja dibutuhkan dibutuhkan dunia kerja utamanya adalah syarat
kerjasama antara SMK dan du-di. Bentuk keilmuan dan keterampilan, namun juga
kerjasama yang dilaksanakan dapat meningkatkan: serangkaian kemampuan nonteknis yang tidak
(1) kompetensi pesertra didik; (2) proses terlihat wujudnya (soft skills) yang sangat
pembelajaran berbasis ICT; (3) pemanfaatan diperlukan. Lulusan SMK diarahkan untuk
bahasa asing; (4) pengelolaan usaha produk langsung terjun di dunia kerja, maka
kreatif; dan (5) budi pekerti mulia. penguasaan soft skills harus dikembangkan sejak
Kerjasama dengan du-di merupakan desain dini. Upaya untuk mencapai penguasaan
proses konseptual dalam upaya pengembangan kemampuan soft skills yang optimal dengan
aktivitas proses pembelajaran praktik bagi melalui kegiatan PKL.
peserta didik. Proses pembelajaran praktik Menurut Raelin (1997) mengatakan bahwa
merupakan tugas, keahlian, sikap, nilai dan „model pembelajaran berbasis tempat kerja (work
apresiasi. Tahapan proses pembelajaran based learning) adalah sebuah model
dilaksanakan secara sinergis antara pendidik dan pembelajaran komprehensif yang
instuktur du-di yang memiliki pengetahuan dan mengintegrasikan antara belajar dan bekerja‟.
pengalaman pada dunia kerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29
Menurut John F. Thamson (1973) bahwa Tahun 1990 pasal 3 ayat 2 yang menyatakan
kerjasama SMK dan du-di adalah pelaksanaan bahwa ”Pendidikan menengah kejuruan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pelaksanaan PKL mengutamakan penyiapan peserta didik untuk
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
peserta didik, dalam bidang: (1) production unit; sikap profesional.”.
(2) apprenticeship; (3) bisnis centre; dan (4) Menurut Wardiman Djojonegoro (1998: 34),
teaching factory. mengatakan bahwa “Pendidikan kejuruan adalah
Keberhasilan praktik kerja pada du-di program pendidikan yang secara langsung
ditandai dengan tercapainya indikator kinerja dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk
yang memenuhi standar dunia kerja. Sesuai suatu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan
Keputusan Mendikbud No.086/u/1993 Bab IV karir tambahan seseorang”.
butir C1. Tujuan dari kegiatan praktik kerja Pelaksanaan PKL dan kerjasama antara SMK
industri itu sendiri menurut Direktorat dan du-di masih perlu ditingkatkan, karena masih
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan ada kegiatan yang belum sepenuhnya
(Dikmenjur, 2008) adalah: (1) pemenuhan dilaksanakan oleh sekolah dan du-di. Kekurangan
kompetensi sesuai tuntutan Kurikulum; (2) yang dirasakan pada PKL dan kerjasama, adalah;
implementasi kompetensi ke dalam dunia kerja; (1) pengembagan kompetensi keahlian peserta
(3) penumbuhan etos kerja. didik dalam PKL belum optimal; (2)
Program PKL dilakanakan secara intra pengembangan magang kerja bagi guru dan siswa
kurikuler, dalam arti dilaksanakan sesuai dengan sebagai wawasan etos kerja belum terlaksana
beban belajar dan disusun bersama antara SMK secara konsisten; (3) pegembangan unit produksi
di sekolah belum terpadu dengan produk dan

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7 125


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

jasa yang berstandar dunia kerja; (4)


pengembangan business center di sekolah belum Identifikasi masalah Bentuk kerjasama
optimal; (5) pelaksanaan teaching factory belum 1. Sinkronisasi dengan du/di
kurikulum du/di 1. Praktik Kerja
secara merata dilaksanakan di SMK; (6) sertifikasi 2. Pengembangan Industri
keahlian peserta didik oleh Lembaga Sertifikasi pembelajaran 2. Unit Produksi
Profesi (LSP P2) belum sepenuhnya diakui oleh praktik. 3. Magang Kerja
dunia kerja; (7) penyusunan dan penerapan 3. Peningkatan 4. Teaching Factory
kompetensi
kurikulum belum sesuai dengan standar dunia
kerja; (8) kekurangan akan tenaga pendidik yang Peningkatan Peningkatan kualitas
profesional belum memadai. Perangkat Proses Kompetensi 1. Pengembangan
PKL dan kerjasama dengan du-di yang harus 1. Praktik Kerja SDM
2. Etos Kerja 2. Guru Tamu
disiapkan, antara lain; (1) kebijakan pendidikan;
3. Budi Pekerti praktisi du/dui
(2) manajemen pendidikan; (3) pengembangan 4. Sertifikasi 3. Alat dan
kurikulum yang sistematis; (4) pengembangan alat Fasilitas Praktik
dan peralatan; (5) sistem magang; dan (6) 4. Sertifikasi
sertifikasi kompetensi.
Pelaksanaan
Perumusan masalah penelitian: (1) kerjasama
bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran praktik 1. Pembelajaran
disekolah?; (2) bagaimanakah kerjasama SMK Praktik Kerja
dengan du-di?; (3) bagaimanakah meningkatkan 2. Standarisasi
Dunia Usaha
kompetensi keahlian peserta didik untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil, mandiri dan siap
kerja? Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
Tujuan Penelitian: (1) meningkatkan
pelaksanaan pembelajaran praktik disekolah; (2)
meningkatkan kerjasama SMK dengan du-di; (3) II. METODE PENELITIAN
meningkatkan kompetensi keahlian peserta didik Metode yang dipakai dalam penelitian ini
untuk menjadi tenaga kerja yang terampil, adalah metode penelitian dan pengembangan
mandiri dan siap kerja. (research and development). Metode penelitian
dan pengembangan ini merupakan metode yang
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
sangat cocok dalam mengembangkan proses
memberikan kontribusi yang berarti bagi
pembelajaran praktik kerja yang terkait dengan
pengembangan proses pembelajaran praktik dan
peningkatan proses pembelajaran, baik yang
kerjasama SMK dan du-di , serta memberikan
digunakan dalam pembelajaran maupun yang
kemudahan bagi para pendidik dalam menyiapkan
terkait dengan peningkatan keahlian. Sepuluh
tenaga kerja yang mampu bersaing dalam pangsa
tahapan teori R&D dapat diringkas menjadi 6
pasar dunia kerja.
langkah pokok yang dapat dilaksanakan tanpa
Kerangka berpikir dalam konteks penelitian mengurangi arti penlitian, langkah tersebu adalah:
ini adalah pola kerjasama sekolah dengan du-di (1) penelitian dan pengumpulan infomasi, (2)
yang dapat meningkatkan pelaksanaan perencanaan, (3) pengembangn perencana
pembelajaran praktik di sekolah. Gambaran yang produk, (4) uji produk lapangan, (5) revisi
lebih sederhana adalah meningkatkan kompetensi produk operasional, dan (6) revisi produk akhir.
peserta didik untuk menjadi tenaga kerja yang Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
profesional, hadal dan mandiri melalui praktik strategi kerjasama SMK dengan dunia usaha yang
kerja pada dunia usaha. Sistematik dalam efektif, khususnya SMK Muhammadiyah di kota
mengembangkan pembelajaran praktik kerja Yogyakarta. Bentuk erjasama yang akan diteliti
disajikan dalam bentuk pengembangan adalah: (1) praktik kerja lapangan; (2) magang
pelaksanaan kerjasama SMK dengan du-di. kerja; (3) unit produksi; dan (4) teaching factory.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


126 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Prosedur peneliian yang di pakai Dalam penelitian dengan efektif dan efisien, dengan
ini mengikuti tahapan yang dikembangkan Borg pengembangan standarisasi kurikulum dan
and Gall (1989;284). pembelajaran praktik yang berbasis industri.
Lokasi penelitian ini mengambil tempat di Efektif dapat diartikan bahwa pelaksanaan
SMK Mummadiyah kota Yogyakarta yang program PKL mampu meningkatkat
mempunyai bentuk kerjasama dengan du-di. kompetensi peserta didik. Materi
Bentuk kerjasama diujudkan dalam bentuk: PKL, pembelajaran praktik dapat disesuaikan dan
magang kerja, unit produksi dan teaching factory. diselaraskan dengan teori yang di dapat di
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan bulan Maret sekolah. Efisien dapat diartikan bahwa dengan
s.d. Juni 2017, waktu tersebut bertepatan dengan keterbatasan waktu, dan sumber daya yang
adanya kegiatan pembelajaran praktik baik di dimiliki dalam proses pembejaran praktik
sekolah maupun pembelajaran praktik di du-di mampu menghasilkan tenaga kerja yang
(PKL). Selain itu pada bulan Maret merupakan handal, mandiri dan profesional dan yang
bulan persiapan UN bagi kelas 3, dalam arti diakui oleh masyarakat dan dunia industri.
bahwa kelas 2 mempunyai waktu untuk dilakukan 2. Keunggulan Kerjasama dan Program PKL
penelitian. antara SMK dan du-di yang efektif dan efisien,
mempunyai beberapa unggulan:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. MoU kerjasama disepakati dari kedua
belah pihak baik SMK maupun du-di untuk
Tahapan penelitian ini dilaksanaan dalam pelaksanaan program PKL.
dua tahap, yaitu: (1) melakukan pemotretan b. Proses pembelajaran praktik dilaksanakan
terhadap SMK yang dipilih sebagai tempat dengan mengedepankan pembelajaran
penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif; berbasis industri yang mencetak tenaga
(2) merencanakan kegiatan dan mendesain model handal, madiri dan profesional. Proses
kerjasama SMK dan du-di dalam pembelajaran pembelajaran praktik dilaksanakan dengan
praktik kerja. Lokasi penelitian di SMK cara transferable skills, yaitu menerapkan
Muhammadiyah di kota Yogyakarta (SMK etika dan etos kerja, isu-isu berkaitan
Muhammadiyah 1, SMK Muhammadiyah 2, dan dengan dunia industri, kemampuan
SMK Muhammadiyah 4 Yogyajkarta. Tahapan menganalisis, dan peningkatan kompetensi
peningatan kompetensi peserta didik melalui keahlian.
program PKL diawali dengan pelaksanaan c. Kesesuaian kurikulum SMK dan dunia
standarisasi kurikulum industri dan sekolah industri dapat dijadikan sebagai pedoman
dengan mempertimbangkan berbagai sarana dan pelaksanaan program PKL, sehingga
proses pembelajaran praktik. Peningkatan penyusunan kurikulum disesuaikan dengan
kompetensi peserta didik diharapan mampu kebutuhan dunia industri.
untuk memperbaiki kualitas lulusan SMK dalam d. Penggunaan fasilitas praktik dan iklim
penyedian tenaga kerja yang handal, mandiri dan pembelajaran praktik adalah keadaan
profesional pada tataran dunia industri baik skala nyata di dunia industri, sehingga peserta
nasional maupun internasional. Lulusan SMK didik memperoleh dua sistem, yaitu: (1)
mampu bersiang dalam pangsa pasar tenaga kerja peserta didik memprroleh pembelajaran
baik secara kualitas maupun kuantitas dalam praktik secara langsung dan diperlakukan
memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia sebagai karyawan; (2) Sarana praktik
industri akan tenga kerja yang profesional. Aspek menggunakan fasilitas yang ada di dunia
kemanfaatan dari peningkatan kompetensi ini industri.
adalah: 3. Persyaratan Pokok Kerjasama dan Program
1. Efektifitas dan Efisien, hasil dari kajian PKL yang harus dipenuhi dalam peningkatan
pelaksanaan kerjasama dan program PKL kerjasama dan program PKL, antara lain: (1)
antara sekolah dan du-di yang dilaksanakan Kesiapan kompetensi peserta didik; (2)

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7 127


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

kesiapan mental peserta didik; (3) kesiapan peniingkatan kompetensi keahlian dan
guru pembimbing pembelajaran prktik; (4) pembuatan sertifikat keahlian.
penggunaan alat standar dunia industri; dan
4. Berguna, bembelajaran praktik dalam
(5) seragam kerja standar dunia industri
pelaksanaan program PKL sangat berguna
dan bermanfaat bagi peserta didik dalam
A. Produk Penelitian
meningkatkan kompetensi keahliannya.
Keberhasilan produk penelitian dapat
Kompetensi yang diperoleh dapat dijadikan
diukur pada peningkatan kerjasama dan program
sebagai modal untuk bisa bersaing dalam
PKL antara SMK dan du-di yang an kesiapan SMK
tataran pangsa pasar tenaga kerja. Dibalik
dalam mencetak tenaga kerja yang profesioanal.
kemanfaatan bagi peserta didik, program
Kredibilitas dari produk penelitian dapat dikaji
PKL dan kerjasama ini juga dapat berguna
melalui efektifitas bentuk kerjasama yang dapat
untuk SMK secara luas, dalam arti bahwa
diterapkan pada pelaksanaan program PKL.
semua SMK bisa mengembangkan bentuk
Indikator keberhasilan pembelajaran praktik
kerjasama dan program PKL ini bagi kemajun
sebagai dasar pembentukan kompetensi keahlian
sekolahnya. Secara umum hasil penelitian ini
peserta didik adalah:
akan berguna bagi pengembangan SMK
1. Akurat, produk penelitian dikatakan akurat dalam meningkatkan kompetensi peserta
apabila dapat menggambarkan arah dan didik.
tujuan program PKL yang dapat
Hasil penelitian secara garis besar dapat
meningkatkan kompetensi keahlian peserta
dijabarkan bahwa proses analisis kerjasama dan
didik. Peran program PKL sangat strategis
program PKL dilaksanakan di SMK
dalam pendidikan, karena merupakan tolok
Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Proses analisis
ukur kompetensi keahlian peserta didik, link
berjalan baik. Indikator keberhasilan dalam
& match, pemasaran lulusan dan pencintraan
kerjasama dan program PKL adalah : (1)
SMK. Pelaksanaan dan mutu program PKL
peningkatran kompetensi keahlian; (2) instruktur
perlu dipersiapkan secara efektif dan efisien.
dan guru pembimbing sesuai dengan disiplin
2. Realistik, pembelajaran praktik dalam ilmunya; (3) target program PKL dapat tercapai;
pelaksanaan program PKL tidak menyimpang (4) SK, KD pada masing masing kompetensi
dari regulasi dan tata kelola yang telah dapat di standarisasikan dengan du-di.
disepakati bersama antara SMK dan du-di.
Proses analisis kerjasama dan Program
Peningkatan kerjasama ini bertujuan untuk
PKL dapat membawa dampak positif bagi
meningkatkan kompetensi keahlian peserta
peningkatan kompetensi peserta didik. Indikator
didik dan penyiapan tenaga kerja yang
pencapaian kompetensi dapat dijadikan pedoman
propfesiona. Fasilitas praktik dan iklim kerja
untuk mengembangkan model pembelajaran
adalah nyata, karena pembelajaran praktik
praktik, bahwa SMK dan du-di mempunyai
sepenuhnya dilaksanakan dalam suasana
kesamaan dalam hal: (1) SK dan KD dalam
dunia kindustri yang sesungguhnya.
kompetensi kejuruan; (2) tempat pembelajaran
3. Tepat, indikator penilaian sebagai tolok ukur praktik; (3) alat dan fasilitas pembelajaran
keberhasilan pembelajaran praktik terdiri praktik; (5) obyek dan sasaran pembelajaran
dari: praktik kerja, etos kerja, disiplin kerja, praktik; (6) tujuan dan output pembelajaran
dan budi pekerti. Guna menjaga kevalidan praktik.
penilaian praktik kerja, maka penilain praktik
Data hasil pengamatan pada pelaksanaan
kerja dilaksanakan di dunia industri. Penilaian
program PKL adalah: (1) terdapat 5 % sampai
prktk kerja sangat penting artinya bagi
10% peserta didik yang mengikuti program
peserta didik karena menyangkut
remedial; (2) ketuntasan pembelajaran praktik
dapat mencapai 95%; (3) fokus konsentrasi

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


128 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

mengarah pada pembelajaran praktik pada tinggi, hal ini ditandai dengan disiplin dan
standar kerja du-di; (4) jumlah jam pembelajaran intensifnya guru dalam membimbing peserta
prakti du-di sudah optimal, peserta didik didik; (7) kunjungan pendampingan dari
menjalani PI selama 3 bulan; (5) pendampingan instruktur du-di di sekolah sangat intensif, hal ini
guru pada peserta didik selama PKL sesuai ditandai dengan jadwal kunjungan pendampingan
dengan standar kompetensi lulusan 1 orang guru instruktur. Analisis data kuantitatif yang
mendampingi 16 peserta didik 6) komitmen guru diperoleh adalah sebagai berikut:
dalam tugas pokok sebagai pembimbing
pembelajaran praktik menunjukkan didikasi yang

Tabel 3.
Data Bentuk Kerjasama dan Program PKL
Uraian

Keselarasan Kurikulum
Kompetensi Intruktur
Pembelajaran Praktik

Indikator Pencapaian
Fasilitas Alat Praktik
Sistem Keselamatan

Data Pemahaman Materi

Du-di Dan Guru

MoU Kerjasama
Kompetensi
Sertifikasi

Praktik
Kerja

N 64 64 64 64 64 64 64 64
Mean 210.
24.11 13.22 12.36 13.44 12.14 17.30 23.12
48
Mean Weight 3.73 3.55 3.59 3.3 3.53 3.4 3.58 3.5
Std. Deviation 22.0
2.84 1.46 1.82 1.56 1.67 2.05 3.31
9
Minimum 19 9 9 9 9 13 19 150
Maximum 28 16 16 16 16 20 28 240

Hasil analisis yang telah dilaksanakan pada pencapaian SNP dengan melibatkan 60 peserta
didik dan 4 laboran dari 3 SMK Muhammadiyam di kota yogyakarta dapat disimpulkan bahwa hasil
yang peroleh dalam kerjasama dan program PKL adalah baik dan benar. Hasil analisis ini dapat
dijadikan acuan bahwa kerjasama SMK dengan du-di dan program PKL dapat diterima dan dilaksanakan
oleh peserta didik dengan baik dan benar. Baik intruktur maupun Peserta didik tidak mengalami
kesulitan dan dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam kerja praktik dengan baik dan
benar.
Hasil analisis pelaksanaan kerjasama dan program PKL yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP) pada pembelajaran praktik kerja dalam pelaksanaan program PKL dapat dilihat pada
tabel berikut. (lihat tabel 4)

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7 129


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Tabel 4.
Analisis Pelaksanaan SNP Pada Pembelajaran Praktik Kerja Du-Di

No Aspek Yang Diukur SNP Mean Max Min Kriteria


1 Kurikulum (KTSP) Standar Isi 24,11 28 19 Baik
2 Proses Pembelajaran Standar Proses 13,22 16 9 Baik
3 Kreteria Ketuntasan Standar Kompetensi 12,36 16 9 Baik
Minimal Lulusan
4 Penilaian Standar Penilaian 13,44 16 9 Sangat Baik
5 Kerja Praktik Prosedur Pembelajaran 14,14 16 9 Sangat Baik
Praktik

Hasil pelaksanaan SNP tidak terlepas dari data analisis menejemen pelaksanaan progam PKL,
hasil kajian menejemen pembelajaran praktik kerja pada peserta didik adalah baik. Hal ini dapat dilihat
dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan diakhiri dengan perawatan, simpulan dan refleksi pada
proses pembelajaran praktik kerja.

Tabel 5.
Data Analisis Menejemen Proses Pembelajaran Praktik Kerja

No Aspek Yang Diukur Uraian Mean Max Min Kriteria


1 Kegiatan Awal Pembelajaran Perencanaan 17.33 20 12 Sangat Baik
Praktik
2 Pengelolaan Pelaksanaan Pengorganisasian 17.64 24 14 Baik
Pembelajaran Praktik
3 Ketuntasan Pembelajaran Evaluasi 23.12 28 19 Baik
Praktik
4 Pemantauan Pembelajaran Kontroling 17.30 20 13 Sangat Baik
Praktik
5 Ketercapaian Program PKL Sasaran/goal 210.48 240 150 Sangat Baik

Analisis menejemen pembelajaran praktik kerja, sasilnya sangat baik dan dapat dijadikan
pedoman pelaksanaan program PKL pada ketercapaian proses pembelajaran praktik kerja. Menganalisis
terhadap guru dan instruktur dalam melaksanakan pembimbingan dan pengawasan praktik kerja
peserta didik sangat penting sekal, karena disesuaikan dengan SNP dan menejemen persiapan
pembelajaran praktik kerja.

Analisis data ini menggambil koresponden dengan melibatkan 16 guru produktif SMK
Muhammadiyah 2 Yogyakarta. dan 4 Instruktur dari du-di,

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


130 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Tabel 6.
Analisis Data Pembelajaran Praktik Kerja Guru dan Instruktur

Uraian

Kerja Praktik
Penilaian

Hasil Kerja
Stndarisasi
praktik
Pembelajaran
Media
Metode
Praktik dan
Pembelajaran
Prosedur
Penetapan

Kompetensi
KI KD
Praktik
belajaran
IntrukturPem
Praktik
Prasarana
Alat

SNP
Ketercapaian

Keahlian
Kompetensi
Data

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mean 14.7 14.05 14.25 17.65 25.85 18.00 20.75 14.05 35.30
Mean Weight 3.67 3.51 3.56 3.53 3.69 3.60 3.45 3.51 3.53
Std. Deviation 2.43 2.32 2.12 2.92 4.12 3.12 4.01 2.50 6.36
Minimum 9 9 9 11 16 11 12 9 21
Maximum 16 16 16 20 28 20 24 16 40

Hasil analisis yang telah dilaksanakan pada pencapaian SNP dengan melibatkan 16 guru
pembimbing dan 4 Instruktur dari du-di, dapat disimpulkan bahwa hasil yang dicapai pada proses
pembelajaran praktik kerja adalah baik. Hasil analisis ini dapat dijadikan acuan bahwa pengembangan
model pembelajaran praktik kerja yang dilaksanakan di tempat kerja dapat dilaksanakan oleh guru dan
instruktur dengan baik sesuai dengan standar prosedur kerja yang tertuang dalam kurikulum
pembelajaran praktik kerja. Guru dan instruktur bisa menjalankan tugas dan tanggungjawab dalam
membimbing, mengawasi peserta didik dengan baik dan benar. Penyelarasan kurikulun sekolah dan du-
di dapat dipadukan dengan baik, dalam arti bahwa baik sekolah maupun du-di menjalankan proses
pembelajarn praktik kerja sesuai dengan kurikulum. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis pelaksanaan
SNP pada pembelajaran praktik kerja.

Tabel 7.
Analisis Pelaksanaan SNP Pada Pembelajaran Praktik Kerja Peserta Didik

No Aspek Yang Diukur SNP Mean Max Min Kriteria


1 KTSP Standar Isi 25.90 28 16 Sangat Baik
2 Proses Belajar Mengajar Standar Proses 13,22 16 9 Baik
3 Kreteria Ketuntasan Standar Kompetensi 14.70 16 9 Sangat Baik
Minimal Lulusan
4 Penilaian Standar Penilaian 13,44 16 9 Baik
5 Kerja Praktik Prosedur 14,25 16 9 Sangat Baik
Pembelajaran Praktik

Hasil analisis pencapaian SNP tidak dengan simpulan dan refleksi pada proses
terlepas dari data analisis menejemen proses pembelajaran praktik kerja. Hasil analisis kualitatif
pembelajaran praktik kerja, hasil kajian baik terhadap peserta didik maupun terhadap
menejemen pembelajaran praktik kerja pada guru guru dan instruktur pada pengembangan
dan instruktur adalah benar dan baik. Hasil kerjasama dan program PKL menunjukkan data
pembelajaran praktik dapat dilihat dari yang tinggi, maka pengembangan model dapat
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan diakhiri dilaksanakan dengan baik dan sempurna.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7 131


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Kenyataannya bahwa pengembangan model didik ini akan membawa pada tingkat
kerjasama dan program PKL kerja ini mampu perkembangan dan kedewasaan taraf berfikir
memberikan bekal kepada peserta didik dalam menentukan keputusan untuk
kemampuan untuk: bertindak.
1) Komunikasi (Comunication), mengembangkan 4) Ketepatan waktu (Promptness),pembentukan
komunikasi interaktif terkait dengan sikap peserta didik adalah menejemen waktu.
pembelajaran praktik kerja maupun dalam Proses pembelajaran praktik kerja ketepatan
memberikan pelayanan kepada para waktu sangat menentukan hasil kerja yang
pelanggan. Kemampuan komunikasi ini profesional.
termasuk penguasaan bahasa, sopan santun, 5) Kemampuan (Capability), proses pembelajaran
etika dan estetika. Peserta didik harus mampu praktik kerja adalah menghasilkan peserta
menunjukan suatu kerja yang profesional dan didik yang kompeten dan mampu menjadi
prestasi kerja guna memperoleh hasil kerja tenaga kerja yang terampil dan siap pakai.
yang optimal. Komunikasi yang baik selalu Hasil dari pengembangan model kerjasama
didukung oleh: (1) kemampuan kerja yang dan program PKL diperoleh simpulan bahwa:
diwujudkan dengan prestasi kerja; dan (2) pelaksanaan kerjasama SMK dengan du-di dan
performance yaitu penampilan kerja dan program PKL mampu: (1) mengatur
perilaku kerja pada waktu melakukan pembelajaran praktik kerja dan kegiatan
komunikasi baik melalui telepon maupun peserta didik; (2) meningkatkan kognitif,
dengan tatap muka. psikomotorik dan afektif peserta didik; (3)
2) Kualitas Kerja (Quality Of Work), pembelajaran menyalurkan bakat, minat; dan (4)
praktik kerja peserta didik harus mampu mengembangkan keahliannya.
menunjukkan kualitas kerja yang mampu: (1)
berfikir secara logis, cepat dan tepat dalam B. Hasil Pengembangan Model
menentukan setiap gerak dan tindakan yang Kerjasama
akan dikerjakan; (2) bersikap secara arif Hasil analisis uji lapangan pengembangan
dengan tidak meninggalkan etika dan sopan model kerjasama antara SMK dan du-di yang
santun pada setiap keputusan yang diambil; efektif telah memenuhi hasil sesuai dengan
dan (3) bertindak untuk menentulan langkah rencana penelitian. Secara rinci keberhasilan
yang akan dikerjakan yang dapat pengembangan model dapat dijelaskan sebagai
dipertanggungjawabkan. Pembentukan berikut:
karakter pada tingkat kerja yang profesional 1. MoU, nota kesepahaman yang diterbitkan
akan diperoleh dalam proses pembelajaran merupakan surat pernyataan perjanjian
praktik kerja, dengan memberikan bekal antara SMK dan dunua industri untuk
pengetahuan yang berupa bimbingan kejuruan pelaksanaan kerjasama dalam
dan bimbingan karir. Keterampilan dan mengembangkan kompetensi peserta didik.
keahlian peserta didik akan memberikan Pengembangan bentuk kerjasama adalah
dampak pada peningkatan dan kemajuan dunia kesepakatan bersama dalam pelaksanaan
industri dan dunia usaha. Faktor kunci dalam program pembelajaran praktik. Kesepakatan
proses pembelajaran praktik kerja terletak bentuk kerjasama dapat ditinjau dari
pada pengetahuan kewirausahaan dan best berbagai aspek yang terkait dengan
practice, karena di dalam pendidikan kejuruan, peningkatan kompetensi peserta didik, dan
SDM yang paling berharga adalah pemenuhan tenaga kerja yang dibutuhkan
keterampilan dan keahlian. oleh du-di dan masyarakat.
3) Inisiatip (Initiative), pengembangan soft skill
peserta didik dalam proses pembelajaran 2. Aspek kemanfaatan dari pengembangan
praktik kerja diarahkan pada kepekaan dan bentuk kerjasama adalah: (1) efektifitas
inisiatif kerja. Daya peka dan inisiatif peserta ditandai dengan ketercapaian ketuntasan

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


132 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

program yang telah disepakati bersama memotivasi peserta didik dalam


dalam mengerjakan seluruh rangkaian melaksanakan kerja; (2) melaksanakan
pembelajaran praktik kerja; (2) efisiensi, evaluasi proses kerja dan hasil kerja peserta
bentuk kerjasama dapat dilihat pada didik; dan (3) melaksanakan interaksi aktif
ketepatan waktu yang telah ditentukan kepada peserta didik untuk menyimpulkan
dalam pembelajaran praktik kerja terkait dan merefleksi hasil kerja praktik secara
dengan ketercapaian kompetensi peserta bersama.
didik. 7. Fasilitas Alat Praktik di dunia industri
3. Keunggulan Pengembangan Kerjasama (1) merupakan replika yang ada di sekolah.
penerapan sistim pendampingan tim Penggunaan alat praktik yang berstandar
pembimbing praktik kerja evaluasi kinerja industri memberikan memotivasi peserta
peserta didik dan bimbingan kejuruan dan didik untuk dapat: (a) meningkatkan etos
bimbingan karir; (2) peningkatan kompetensi kerja; (b) disiplin kerja; (c) pengetahuan dan
peserta didik sesuai dengan bidang penggunaan alat modern; (d) perawatan alat
keahliannya; (3) output yang dihasilkan dapat praktik sesuai dengan karater masing masing
memenuhui permintaan pasar kerja; (4) alat.
fasilitas praktik digunakan adalah fiasilitas 8. Sistim pembelajaran prakik kerja pada
praktik dunia indutri dengan suasana tempat model kerjasama ini adalah dengan sistim
praktik kerja secara nyata; (5) praktik yang paket keahlian sesuai dengan KI dan KD
dilakukan peserta didik adalah praktik yang tertuang dalam silabus pembelajaran
dilakukan secara nyata di dunia industri, praktik SMK. Pembelajaran praktik kerja
sehingga dengan cara praktik semacam ini dengan sistim paket ini menjadikan
penggunaan fasilitas dan alat praktik bisa pembelajaran praktik lebih efektif dan
lebih optimal; (6) sistim perawatan alat, efisien. Pemahaman materi praktik kerja
dilaksanakan dengan sistim perawatan model ini terbukti sangat efektif karena
berbasis peserta didik, yaitu dengan dapat menekan angka prosentase kegagalan
mengedepankan “preventive maintenance dan kerja peserta didik. Sistim Keselamatan
running maintenance. Kerja perlu dikemas sistim keselamatan
4. Acuan utama pengembangan kurikulum kerja, baik untuk peserta didik maupun
praktik 1) standar isi, 2) standar proses, 3) untuk alat dan fasilitas praktik kerja.
standar penilaian pendidikan, 4) standar Sertifikasi
kriteria lulusan yang bermuara pada 9. Pengadaan sertifikasi pembelajaran praktik
peningkatan kecerdasan pengetahuan, di dunia industri merupakan sertifikat
kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan. keahlian atau tingkatan kompetensi yang
5. Keberhasilan pencapaian kompetensi dicapai oleh peserta didik. Sertifikasi
ditandai dengan peningkatan kompetensi keahlian yang diterimakan oleh peserta didik
keahlian peserta didik. Etos kerja peserta adalah sertifikasi yang dapat diakui oleh
didik sangat tinggi, hal ini ditandai dengan dunia industri. Pengakuan dari dunia industri
kesigapan dan kecepatan dalam ini penting artinya bagi oeserta didik untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan, dengan memasuki dunia kerja.
durasi waktu yang telah dijadwalkan. 10. Produk Pengembangan Kerjasama dapat
6. Kompetensi Intruktur dan Guru Pembimbin dikaji melalui efektifitas bentuk kerjasama
menunjukkan tugasnya dengan baik sesuai yang dapat diterapkan dan disepakati
dengan standar kompetensi yang akan bersama. Pelaksanaan proses kerjasama
dicapai. Pelaksanaan pembimbingan guru dan merupakan peningkatan kompetensi peserta
instruktur melakukan dengan cara: (1) didik.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7 133


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-5-8 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

IV. KESIMPULAN Djojonegoro, W. (1998). Menuju keterampilan 2020. Jakarta:


Hasil uji model bentuk kerjasama, P.T. Jayakarta Agung Offset.
pembahasan hasil penelitian, bahwa tujuan Dobson, Graeme. (2003). A guide to Writing Competency Based
penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi Training Materials. Melbourne: National Volunteer Skills
Centre.
peserta didik dalam menghadapi persaingan
pangsa pasar kerja, maka dapat disimpulkan: (1) Finch, C R &. Crunkilton, John R. (1999). Curriculum
hasil penelitian dapat menemukan bentuk development in vocational and technical educaton.
Needham Heights, MA 02494: Viacom Company.
kerjasama yang efektif untuk peningkatan
kompetensi peserta didik; (2) indikator Fluitman, I.G., & Amit, D. (2000), Vocational Education and
Training Reform. Published for the world bank: Oxford
keberhasilan bentuk kerjasama ditandai dengan University Pres.
ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik
dalam mengerjakan seluruh rangkaian Gareth, H.E. & Philip, K. (1992). Vocational education in the
United States 1969–1990. USA: National Center For
pembelajaran praktik kerja; (3) bentuk kerjasama Education Statistics.
terbukti mampu meningkatkan pembelajaran
Hamidi. (2004). Metode penelitian kualitatif aplikasi praktis
praktik kerja di SMK; (4) model kerjasama
pembuatan proposal dan laporan peneltian. Malang:
merupakan langkah yang tepat untuk UMM Press.
meningkatkan kompetensi keahlian peserta didik;
London, J. (1973). Vocational guidance. New Jersey: Prentice-
(5) model kerjasama dunia industri dan SMK Hall, Inc.
terbukti cocok diterapkan untuk meningkatkan
kompetensi Peserta didik Mulyono, E. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakaryza.
Oliva. (1992: 413). Teaching models and strategies based on
theories. San Francisco: Berret – Kohler Publisher.
DAFTAR PUSTAKA
Sandra, K. (2005). Contructivism workplace learning and
vocational education. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Ailenly & Clacy. (1983). The apprentice system for vocational. Sukamto. (1998) Perencanaan dan pengembangn kurikulum
Diunduh pada tanggal 10 November 2017, dari: pendidikan teknologi dan kejuruan. Jakarta: LPTK
(http://gerogers@tech.purdue.edu.). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Anam, S. (2005). Indra Djati Sidi dari ITB untuk pembaharuan Sutrisno, J. (2008). Pengembangan model-model pembelajaran.
pendidikan. Jakarta: Teraju Refleksi Masyarakat Baru. Jakarta: Depdiknas
Bartel, C.R. (1976). Instructional analysis and materials Zamtinah, Mustholiq, M., Khoiriyah, N., (2003). Pengaruh
development. USA: American: Technical Society. informasi kerja dan pengalaman praktik kerja industri
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational reseach, an pada kesiapan kerja SMK. Jurnal Kependidikan dan
introduction. Fourth edition. New York: Longman. Kebudayaan.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1989). Educational reseach, an


introduction. Fifth edition. New York: Longman.
Calhoun, CC., & Finch AV. (1982). Vocational education
concept and operation. Belmount California:
Wardsworth Publising Company.
Dewey, J. (1916) Vocatioanal school. Jurnal Pendidikan diunduh
pada tanggal 16 November 2017, dari
http://en.wikipedia.org/wiki/johndewey.html.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2008).
Pelaksanaan prakerin. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Depdiknas.
Djojonegoro, W. (1995). Pengembangan sumber daya manusia
melalui sekolah menengah kejuruan (SMK)/ Jakarta: P.T.
Jayakarta Agung Offset.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


134 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)

Anda mungkin juga menyukai