15.-Upaya-Peningkatan-Kompetensi-Siswa-Melalui-Kerjasama-Yang-Efektif-Smk-Dengan-Dunia-Usaha
15.-Upaya-Peningkatan-Kompetensi-Siswa-Melalui-Kerjasama-Yang-Efektif-Smk-Dengan-Dunia-Usaha
dunia industri (du-di). Guna mendukung dengan du-di dengan maksud untuk
pertumbuhan industrialisasi sangat dibutuhkan menyeimbangkan kurikulum sekolah dan du-di.
sumber daya manusia yang profesional, handal PKL dilaksanakan dalam rangka
dan mandiri. Pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dalam
menghasilkan peserta didik yang memiliki memasuki dunia kerja. Kerjasama program PKL
kompetensi dan dapat mengembangkan dirinya ini, mengharuskan masing-masing pihak untuk
guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan dunia saling memahami bahwa PKL dilaksanakan sesuai
kerja. dengan karakteristik pembelajaran berbasis kerja.
Peningkatan kompetensi peserta didik yang Kualifikasi calon tenaga kerja yang
memenuhi standarisasi kinerja dibutuhkan dibutuhkan dunia kerja utamanya adalah syarat
kerjasama antara SMK dan du-di. Bentuk keilmuan dan keterampilan, namun juga
kerjasama yang dilaksanakan dapat meningkatkan: serangkaian kemampuan nonteknis yang tidak
(1) kompetensi pesertra didik; (2) proses terlihat wujudnya (soft skills) yang sangat
pembelajaran berbasis ICT; (3) pemanfaatan diperlukan. Lulusan SMK diarahkan untuk
bahasa asing; (4) pengelolaan usaha produk langsung terjun di dunia kerja, maka
kreatif; dan (5) budi pekerti mulia. penguasaan soft skills harus dikembangkan sejak
Kerjasama dengan du-di merupakan desain dini. Upaya untuk mencapai penguasaan
proses konseptual dalam upaya pengembangan kemampuan soft skills yang optimal dengan
aktivitas proses pembelajaran praktik bagi melalui kegiatan PKL.
peserta didik. Proses pembelajaran praktik Menurut Raelin (1997) mengatakan bahwa
merupakan tugas, keahlian, sikap, nilai dan „model pembelajaran berbasis tempat kerja (work
apresiasi. Tahapan proses pembelajaran based learning) adalah sebuah model
dilaksanakan secara sinergis antara pendidik dan pembelajaran komprehensif yang
instuktur du-di yang memiliki pengetahuan dan mengintegrasikan antara belajar dan bekerja‟.
pengalaman pada dunia kerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29
Menurut John F. Thamson (1973) bahwa Tahun 1990 pasal 3 ayat 2 yang menyatakan
kerjasama SMK dan du-di adalah pelaksanaan bahwa ”Pendidikan menengah kejuruan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pelaksanaan PKL mengutamakan penyiapan peserta didik untuk
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
peserta didik, dalam bidang: (1) production unit; sikap profesional.”.
(2) apprenticeship; (3) bisnis centre; dan (4) Menurut Wardiman Djojonegoro (1998: 34),
teaching factory. mengatakan bahwa “Pendidikan kejuruan adalah
Keberhasilan praktik kerja pada du-di program pendidikan yang secara langsung
ditandai dengan tercapainya indikator kinerja dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk
yang memenuhi standar dunia kerja. Sesuai suatu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan
Keputusan Mendikbud No.086/u/1993 Bab IV karir tambahan seseorang”.
butir C1. Tujuan dari kegiatan praktik kerja Pelaksanaan PKL dan kerjasama antara SMK
industri itu sendiri menurut Direktorat dan du-di masih perlu ditingkatkan, karena masih
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan ada kegiatan yang belum sepenuhnya
(Dikmenjur, 2008) adalah: (1) pemenuhan dilaksanakan oleh sekolah dan du-di. Kekurangan
kompetensi sesuai tuntutan Kurikulum; (2) yang dirasakan pada PKL dan kerjasama, adalah;
implementasi kompetensi ke dalam dunia kerja; (1) pengembagan kompetensi keahlian peserta
(3) penumbuhan etos kerja. didik dalam PKL belum optimal; (2)
Program PKL dilakanakan secara intra pengembangan magang kerja bagi guru dan siswa
kurikuler, dalam arti dilaksanakan sesuai dengan sebagai wawasan etos kerja belum terlaksana
beban belajar dan disusun bersama antara SMK secara konsisten; (3) pegembangan unit produksi
di sekolah belum terpadu dengan produk dan
Prosedur peneliian yang di pakai Dalam penelitian dengan efektif dan efisien, dengan
ini mengikuti tahapan yang dikembangkan Borg pengembangan standarisasi kurikulum dan
and Gall (1989;284). pembelajaran praktik yang berbasis industri.
Lokasi penelitian ini mengambil tempat di Efektif dapat diartikan bahwa pelaksanaan
SMK Mummadiyah kota Yogyakarta yang program PKL mampu meningkatkat
mempunyai bentuk kerjasama dengan du-di. kompetensi peserta didik. Materi
Bentuk kerjasama diujudkan dalam bentuk: PKL, pembelajaran praktik dapat disesuaikan dan
magang kerja, unit produksi dan teaching factory. diselaraskan dengan teori yang di dapat di
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan bulan Maret sekolah. Efisien dapat diartikan bahwa dengan
s.d. Juni 2017, waktu tersebut bertepatan dengan keterbatasan waktu, dan sumber daya yang
adanya kegiatan pembelajaran praktik baik di dimiliki dalam proses pembejaran praktik
sekolah maupun pembelajaran praktik di du-di mampu menghasilkan tenaga kerja yang
(PKL). Selain itu pada bulan Maret merupakan handal, mandiri dan profesional dan yang
bulan persiapan UN bagi kelas 3, dalam arti diakui oleh masyarakat dan dunia industri.
bahwa kelas 2 mempunyai waktu untuk dilakukan 2. Keunggulan Kerjasama dan Program PKL
penelitian. antara SMK dan du-di yang efektif dan efisien,
mempunyai beberapa unggulan:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. MoU kerjasama disepakati dari kedua
belah pihak baik SMK maupun du-di untuk
Tahapan penelitian ini dilaksanaan dalam pelaksanaan program PKL.
dua tahap, yaitu: (1) melakukan pemotretan b. Proses pembelajaran praktik dilaksanakan
terhadap SMK yang dipilih sebagai tempat dengan mengedepankan pembelajaran
penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif; berbasis industri yang mencetak tenaga
(2) merencanakan kegiatan dan mendesain model handal, madiri dan profesional. Proses
kerjasama SMK dan du-di dalam pembelajaran pembelajaran praktik dilaksanakan dengan
praktik kerja. Lokasi penelitian di SMK cara transferable skills, yaitu menerapkan
Muhammadiyah di kota Yogyakarta (SMK etika dan etos kerja, isu-isu berkaitan
Muhammadiyah 1, SMK Muhammadiyah 2, dan dengan dunia industri, kemampuan
SMK Muhammadiyah 4 Yogyajkarta. Tahapan menganalisis, dan peningkatan kompetensi
peningatan kompetensi peserta didik melalui keahlian.
program PKL diawali dengan pelaksanaan c. Kesesuaian kurikulum SMK dan dunia
standarisasi kurikulum industri dan sekolah industri dapat dijadikan sebagai pedoman
dengan mempertimbangkan berbagai sarana dan pelaksanaan program PKL, sehingga
proses pembelajaran praktik. Peningkatan penyusunan kurikulum disesuaikan dengan
kompetensi peserta didik diharapan mampu kebutuhan dunia industri.
untuk memperbaiki kualitas lulusan SMK dalam d. Penggunaan fasilitas praktik dan iklim
penyedian tenaga kerja yang handal, mandiri dan pembelajaran praktik adalah keadaan
profesional pada tataran dunia industri baik skala nyata di dunia industri, sehingga peserta
nasional maupun internasional. Lulusan SMK didik memperoleh dua sistem, yaitu: (1)
mampu bersiang dalam pangsa pasar tenaga kerja peserta didik memprroleh pembelajaran
baik secara kualitas maupun kuantitas dalam praktik secara langsung dan diperlakukan
memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia sebagai karyawan; (2) Sarana praktik
industri akan tenga kerja yang profesional. Aspek menggunakan fasilitas yang ada di dunia
kemanfaatan dari peningkatan kompetensi ini industri.
adalah: 3. Persyaratan Pokok Kerjasama dan Program
1. Efektifitas dan Efisien, hasil dari kajian PKL yang harus dipenuhi dalam peningkatan
pelaksanaan kerjasama dan program PKL kerjasama dan program PKL, antara lain: (1)
antara sekolah dan du-di yang dilaksanakan Kesiapan kompetensi peserta didik; (2)
kesiapan mental peserta didik; (3) kesiapan peniingkatan kompetensi keahlian dan
guru pembimbing pembelajaran prktik; (4) pembuatan sertifikat keahlian.
penggunaan alat standar dunia industri; dan
4. Berguna, bembelajaran praktik dalam
(5) seragam kerja standar dunia industri
pelaksanaan program PKL sangat berguna
dan bermanfaat bagi peserta didik dalam
A. Produk Penelitian
meningkatkan kompetensi keahliannya.
Keberhasilan produk penelitian dapat
Kompetensi yang diperoleh dapat dijadikan
diukur pada peningkatan kerjasama dan program
sebagai modal untuk bisa bersaing dalam
PKL antara SMK dan du-di yang an kesiapan SMK
tataran pangsa pasar tenaga kerja. Dibalik
dalam mencetak tenaga kerja yang profesioanal.
kemanfaatan bagi peserta didik, program
Kredibilitas dari produk penelitian dapat dikaji
PKL dan kerjasama ini juga dapat berguna
melalui efektifitas bentuk kerjasama yang dapat
untuk SMK secara luas, dalam arti bahwa
diterapkan pada pelaksanaan program PKL.
semua SMK bisa mengembangkan bentuk
Indikator keberhasilan pembelajaran praktik
kerjasama dan program PKL ini bagi kemajun
sebagai dasar pembentukan kompetensi keahlian
sekolahnya. Secara umum hasil penelitian ini
peserta didik adalah:
akan berguna bagi pengembangan SMK
1. Akurat, produk penelitian dikatakan akurat dalam meningkatkan kompetensi peserta
apabila dapat menggambarkan arah dan didik.
tujuan program PKL yang dapat
Hasil penelitian secara garis besar dapat
meningkatkan kompetensi keahlian peserta
dijabarkan bahwa proses analisis kerjasama dan
didik. Peran program PKL sangat strategis
program PKL dilaksanakan di SMK
dalam pendidikan, karena merupakan tolok
Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Proses analisis
ukur kompetensi keahlian peserta didik, link
berjalan baik. Indikator keberhasilan dalam
& match, pemasaran lulusan dan pencintraan
kerjasama dan program PKL adalah : (1)
SMK. Pelaksanaan dan mutu program PKL
peningkatran kompetensi keahlian; (2) instruktur
perlu dipersiapkan secara efektif dan efisien.
dan guru pembimbing sesuai dengan disiplin
2. Realistik, pembelajaran praktik dalam ilmunya; (3) target program PKL dapat tercapai;
pelaksanaan program PKL tidak menyimpang (4) SK, KD pada masing masing kompetensi
dari regulasi dan tata kelola yang telah dapat di standarisasikan dengan du-di.
disepakati bersama antara SMK dan du-di.
Proses analisis kerjasama dan Program
Peningkatan kerjasama ini bertujuan untuk
PKL dapat membawa dampak positif bagi
meningkatkan kompetensi keahlian peserta
peningkatan kompetensi peserta didik. Indikator
didik dan penyiapan tenaga kerja yang
pencapaian kompetensi dapat dijadikan pedoman
propfesiona. Fasilitas praktik dan iklim kerja
untuk mengembangkan model pembelajaran
adalah nyata, karena pembelajaran praktik
praktik, bahwa SMK dan du-di mempunyai
sepenuhnya dilaksanakan dalam suasana
kesamaan dalam hal: (1) SK dan KD dalam
dunia kindustri yang sesungguhnya.
kompetensi kejuruan; (2) tempat pembelajaran
3. Tepat, indikator penilaian sebagai tolok ukur praktik; (3) alat dan fasilitas pembelajaran
keberhasilan pembelajaran praktik terdiri praktik; (5) obyek dan sasaran pembelajaran
dari: praktik kerja, etos kerja, disiplin kerja, praktik; (6) tujuan dan output pembelajaran
dan budi pekerti. Guna menjaga kevalidan praktik.
penilaian praktik kerja, maka penilain praktik
Data hasil pengamatan pada pelaksanaan
kerja dilaksanakan di dunia industri. Penilaian
program PKL adalah: (1) terdapat 5 % sampai
prktk kerja sangat penting artinya bagi
10% peserta didik yang mengikuti program
peserta didik karena menyangkut
remedial; (2) ketuntasan pembelajaran praktik
dapat mencapai 95%; (3) fokus konsentrasi
mengarah pada pembelajaran praktik pada tinggi, hal ini ditandai dengan disiplin dan
standar kerja du-di; (4) jumlah jam pembelajaran intensifnya guru dalam membimbing peserta
prakti du-di sudah optimal, peserta didik didik; (7) kunjungan pendampingan dari
menjalani PI selama 3 bulan; (5) pendampingan instruktur du-di di sekolah sangat intensif, hal ini
guru pada peserta didik selama PKL sesuai ditandai dengan jadwal kunjungan pendampingan
dengan standar kompetensi lulusan 1 orang guru instruktur. Analisis data kuantitatif yang
mendampingi 16 peserta didik 6) komitmen guru diperoleh adalah sebagai berikut:
dalam tugas pokok sebagai pembimbing
pembelajaran praktik menunjukkan didikasi yang
Tabel 3.
Data Bentuk Kerjasama dan Program PKL
Uraian
Keselarasan Kurikulum
Kompetensi Intruktur
Pembelajaran Praktik
Indikator Pencapaian
Fasilitas Alat Praktik
Sistem Keselamatan
MoU Kerjasama
Kompetensi
Sertifikasi
Praktik
Kerja
N 64 64 64 64 64 64 64 64
Mean 210.
24.11 13.22 12.36 13.44 12.14 17.30 23.12
48
Mean Weight 3.73 3.55 3.59 3.3 3.53 3.4 3.58 3.5
Std. Deviation 22.0
2.84 1.46 1.82 1.56 1.67 2.05 3.31
9
Minimum 19 9 9 9 9 13 19 150
Maximum 28 16 16 16 16 20 28 240
Hasil analisis yang telah dilaksanakan pada pencapaian SNP dengan melibatkan 60 peserta
didik dan 4 laboran dari 3 SMK Muhammadiyam di kota yogyakarta dapat disimpulkan bahwa hasil
yang peroleh dalam kerjasama dan program PKL adalah baik dan benar. Hasil analisis ini dapat
dijadikan acuan bahwa kerjasama SMK dengan du-di dan program PKL dapat diterima dan dilaksanakan
oleh peserta didik dengan baik dan benar. Baik intruktur maupun Peserta didik tidak mengalami
kesulitan dan dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam kerja praktik dengan baik dan
benar.
Hasil analisis pelaksanaan kerjasama dan program PKL yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP) pada pembelajaran praktik kerja dalam pelaksanaan program PKL dapat dilihat pada
tabel berikut. (lihat tabel 4)
Tabel 4.
Analisis Pelaksanaan SNP Pada Pembelajaran Praktik Kerja Du-Di
Hasil pelaksanaan SNP tidak terlepas dari data analisis menejemen pelaksanaan progam PKL,
hasil kajian menejemen pembelajaran praktik kerja pada peserta didik adalah baik. Hal ini dapat dilihat
dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan diakhiri dengan perawatan, simpulan dan refleksi pada
proses pembelajaran praktik kerja.
Tabel 5.
Data Analisis Menejemen Proses Pembelajaran Praktik Kerja
Analisis menejemen pembelajaran praktik kerja, sasilnya sangat baik dan dapat dijadikan
pedoman pelaksanaan program PKL pada ketercapaian proses pembelajaran praktik kerja. Menganalisis
terhadap guru dan instruktur dalam melaksanakan pembimbingan dan pengawasan praktik kerja
peserta didik sangat penting sekal, karena disesuaikan dengan SNP dan menejemen persiapan
pembelajaran praktik kerja.
Analisis data ini menggambil koresponden dengan melibatkan 16 guru produktif SMK
Muhammadiyah 2 Yogyakarta. dan 4 Instruktur dari du-di,
Tabel 6.
Analisis Data Pembelajaran Praktik Kerja Guru dan Instruktur
Uraian
Kerja Praktik
Penilaian
Hasil Kerja
Stndarisasi
praktik
Pembelajaran
Media
Metode
Praktik dan
Pembelajaran
Prosedur
Penetapan
Kompetensi
KI KD
Praktik
belajaran
IntrukturPem
Praktik
Prasarana
Alat
SNP
Ketercapaian
Keahlian
Kompetensi
Data
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mean 14.7 14.05 14.25 17.65 25.85 18.00 20.75 14.05 35.30
Mean Weight 3.67 3.51 3.56 3.53 3.69 3.60 3.45 3.51 3.53
Std. Deviation 2.43 2.32 2.12 2.92 4.12 3.12 4.01 2.50 6.36
Minimum 9 9 9 11 16 11 12 9 21
Maximum 16 16 16 20 28 20 24 16 40
Hasil analisis yang telah dilaksanakan pada pencapaian SNP dengan melibatkan 16 guru
pembimbing dan 4 Instruktur dari du-di, dapat disimpulkan bahwa hasil yang dicapai pada proses
pembelajaran praktik kerja adalah baik. Hasil analisis ini dapat dijadikan acuan bahwa pengembangan
model pembelajaran praktik kerja yang dilaksanakan di tempat kerja dapat dilaksanakan oleh guru dan
instruktur dengan baik sesuai dengan standar prosedur kerja yang tertuang dalam kurikulum
pembelajaran praktik kerja. Guru dan instruktur bisa menjalankan tugas dan tanggungjawab dalam
membimbing, mengawasi peserta didik dengan baik dan benar. Penyelarasan kurikulun sekolah dan du-
di dapat dipadukan dengan baik, dalam arti bahwa baik sekolah maupun du-di menjalankan proses
pembelajarn praktik kerja sesuai dengan kurikulum. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis pelaksanaan
SNP pada pembelajaran praktik kerja.
Tabel 7.
Analisis Pelaksanaan SNP Pada Pembelajaran Praktik Kerja Peserta Didik
Hasil analisis pencapaian SNP tidak dengan simpulan dan refleksi pada proses
terlepas dari data analisis menejemen proses pembelajaran praktik kerja. Hasil analisis kualitatif
pembelajaran praktik kerja, hasil kajian baik terhadap peserta didik maupun terhadap
menejemen pembelajaran praktik kerja pada guru guru dan instruktur pada pengembangan
dan instruktur adalah benar dan baik. Hasil kerjasama dan program PKL menunjukkan data
pembelajaran praktik dapat dilihat dari yang tinggi, maka pengembangan model dapat
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan diakhiri dilaksanakan dengan baik dan sempurna.
Kenyataannya bahwa pengembangan model didik ini akan membawa pada tingkat
kerjasama dan program PKL kerja ini mampu perkembangan dan kedewasaan taraf berfikir
memberikan bekal kepada peserta didik dalam menentukan keputusan untuk
kemampuan untuk: bertindak.
1) Komunikasi (Comunication), mengembangkan 4) Ketepatan waktu (Promptness),pembentukan
komunikasi interaktif terkait dengan sikap peserta didik adalah menejemen waktu.
pembelajaran praktik kerja maupun dalam Proses pembelajaran praktik kerja ketepatan
memberikan pelayanan kepada para waktu sangat menentukan hasil kerja yang
pelanggan. Kemampuan komunikasi ini profesional.
termasuk penguasaan bahasa, sopan santun, 5) Kemampuan (Capability), proses pembelajaran
etika dan estetika. Peserta didik harus mampu praktik kerja adalah menghasilkan peserta
menunjukan suatu kerja yang profesional dan didik yang kompeten dan mampu menjadi
prestasi kerja guna memperoleh hasil kerja tenaga kerja yang terampil dan siap pakai.
yang optimal. Komunikasi yang baik selalu Hasil dari pengembangan model kerjasama
didukung oleh: (1) kemampuan kerja yang dan program PKL diperoleh simpulan bahwa:
diwujudkan dengan prestasi kerja; dan (2) pelaksanaan kerjasama SMK dengan du-di dan
performance yaitu penampilan kerja dan program PKL mampu: (1) mengatur
perilaku kerja pada waktu melakukan pembelajaran praktik kerja dan kegiatan
komunikasi baik melalui telepon maupun peserta didik; (2) meningkatkan kognitif,
dengan tatap muka. psikomotorik dan afektif peserta didik; (3)
2) Kualitas Kerja (Quality Of Work), pembelajaran menyalurkan bakat, minat; dan (4)
praktik kerja peserta didik harus mampu mengembangkan keahliannya.
menunjukkan kualitas kerja yang mampu: (1)
berfikir secara logis, cepat dan tepat dalam B. Hasil Pengembangan Model
menentukan setiap gerak dan tindakan yang Kerjasama
akan dikerjakan; (2) bersikap secara arif Hasil analisis uji lapangan pengembangan
dengan tidak meninggalkan etika dan sopan model kerjasama antara SMK dan du-di yang
santun pada setiap keputusan yang diambil; efektif telah memenuhi hasil sesuai dengan
dan (3) bertindak untuk menentulan langkah rencana penelitian. Secara rinci keberhasilan
yang akan dikerjakan yang dapat pengembangan model dapat dijelaskan sebagai
dipertanggungjawabkan. Pembentukan berikut:
karakter pada tingkat kerja yang profesional 1. MoU, nota kesepahaman yang diterbitkan
akan diperoleh dalam proses pembelajaran merupakan surat pernyataan perjanjian
praktik kerja, dengan memberikan bekal antara SMK dan dunua industri untuk
pengetahuan yang berupa bimbingan kejuruan pelaksanaan kerjasama dalam
dan bimbingan karir. Keterampilan dan mengembangkan kompetensi peserta didik.
keahlian peserta didik akan memberikan Pengembangan bentuk kerjasama adalah
dampak pada peningkatan dan kemajuan dunia kesepakatan bersama dalam pelaksanaan
industri dan dunia usaha. Faktor kunci dalam program pembelajaran praktik. Kesepakatan
proses pembelajaran praktik kerja terletak bentuk kerjasama dapat ditinjau dari
pada pengetahuan kewirausahaan dan best berbagai aspek yang terkait dengan
practice, karena di dalam pendidikan kejuruan, peningkatan kompetensi peserta didik, dan
SDM yang paling berharga adalah pemenuhan tenaga kerja yang dibutuhkan
keterampilan dan keahlian. oleh du-di dan masyarakat.
3) Inisiatip (Initiative), pengembangan soft skill
peserta didik dalam proses pembelajaran 2. Aspek kemanfaatan dari pengembangan
praktik kerja diarahkan pada kepekaan dan bentuk kerjasama adalah: (1) efektifitas
inisiatif kerja. Daya peka dan inisiatif peserta ditandai dengan ketercapaian ketuntasan