2) Peserta didik
Penggolongan peserta didik / siswa dalam proses teaching factory adalah
berdasarkan kualitas akademis dan bakat/minat. Siswa dengan kualitas yang
seimbang antara akademis dan ketrampilan bakat/minat memperoleh prosentase
yang besar untuk masuk dalam program ini. Siswa yang kurang dalam dua hal
tersebut direkomendasikan untuk mengambil bagian yang termudah.
3) Media belajar
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses teaching factory
menggunakan pekerjaan produksi sebagai media untuk proses pembelajaran.
PROGRAM TEACHING FACTORY
Pekerjaan Produksi dapat berupa industrial order atau standard products. Produk
ini harus dipahami terlebih dahulu oleh instruktur sebagai media untuk
pengembangan kompetensi melalui fungsi produk, dimensi, toleransi, dan waktu
penyelesaian.
5) Instruktur/Pengajar
Instruktur / pengajar adalah mereka yang memiliki kualifikasi akademis dan
juga memiliki pengalaman industri. Dengan demikian mereka mampu
mentransformasikan pengetahuan dan “know how” sekaligus men”supervisi”
proses untuk dapat menyajikan “finished products on time”.
7) Pengakuan Kompetensi
Teaching Factory menilai kompetensi siswa menggunakan National
Competency assessment, dimana asesor bersertifikat melakukan observasi pada
kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas pekerjaan di bawah badan standar
kompetensi nasional. Guna mendukung program teaching factory maka SMK
Muhammadiyah Cilegon telah menyiapkan berbagai unsur penunjang
diantaranya : Instruktur/guru yang akan mendampingi kegiatan teaching factory
PROGRAM TEACHING FACTORY
B. DASAR HUKUM
Landasan Hukum penerapan model pembelajaran teaching factory adalah :
1. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 4301);
2. Peraturan Pemerintah N 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya
Industri;
3. Peraturan Pemerintah N 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 No. 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 5410);
4. Peraturan Presiden N 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, khususnya yang terkait dengan
pendidikan menengah kejuruan;
5. Instruksi Presiden N 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya
Manusia Indonesia;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan N 103 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran.
1. Maksud
a. Meningkatkan kompetensi lulusan SMK
b. Meningkatkan jiwa entrepreneur lulusan SMK
c. Menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang memiliki nilai tambah
d. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
e. Meningkatkan kerja sama dengan industry atau entitas bisnis yang relevan
2. Tujuan
a. Untuk Siswa SMK
1) Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha
2) Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan
kompetensinya
3) Menunjukkan bahwa learning by doing sangat penting bagi efektivitas
Pendidikan dan menumbuhkan kreativitas.
4) Mendefinisikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja
5) Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK
6) Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja,
serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual, dll
7) Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.
b. Untuk Guru
1) Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk memperluas wawasan
instruksional
2) Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk membangun jembatan
instruksional antara kelas dan dunia kerja
3) Membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa belajar.
D. STRUKTUR KEPANITIAAN
Pelaksanaan teaching factory tentunya membutuhkan sumber daya manusia
(SDM) yang berasal dari unsur Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua
Kompetensi Keahlian, dan Tata Usaha yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah
Pelaksana Teaching Factory dengan struktur sebagai berikut:
a) Struktur Organisasi / Kepanitiaan
PROGRAM TEACHING FACTORY
STRUKTUR ORGANISASI
PROGRAM TEACHING FACTORY
b) Susunan Kepanitiaan
PROGRAM TEACHING FACTORY
E. PROFIL
Tempat pembelajaran Teaching factory SMK Muhammadiyah Cilegon akan
dilakukan pendirian perusahaan yang bernama PT Teknomu Surya Abadi, yang
bertujuan agar peserta didik bisa belajar memproduksi barang dan memberikan jasa
layanan kesehatan sesuai disiplin ilmunya, mampu memberikan keuntungan pada
perusahaan dan juga mampu membuka lapangan pekerjaan khususnya alumni SMK
Muhammadiyah Cilegon. Berikut ini merupakan profil perusahaan PT Teknomu Surya
abadi:
b. Misi
1) Menyediakan produk-produk berkualitas yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat secara nasional
2) Mengoptimalkan kemampuan SDM yang sudah ada dalam
menciptakan produk-produk inovatif berbahan baku pilihan.
3) Melatih jiwa entrepreneur sehingga mampu berdaya saing global.
4. Logo Perusahaan
Rencana logo yang akan digunakan di dalam produk air minum dalam kemasan
adalah :
G. JADWAL KEGIATAN
Tahun 2024
Komponen/Program/ Jml
No
Bentuk Kegiatan Keg Juli Agustus Sepetember Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perancangan
dan Pemahaman
1 Konsep 1
Teaching
Factory
Penyusunan
Perangkat
2 Pembelajaran
Teaching
Factory
2.1
Pendampingan/ 1
Workshop
2.2 Penyusunan
Perangkat 3
Pembelajaran
Penyusunan
Rancangan
Pengkondisian
3 2
Fasilitas
Teaching
Factory
PROGRAM TEACHING FACTORY
3.1 Workshop
Ke-1,
Penyusunan
Draf Rancangan
1
Pengkondisian
Fasilitas
Teaching
Factory
3.2 Workshop
Ke-2, Finalisasi
Rancangan
Pengkondisian 1
Fasilitas
Teaching
Factory
4 Workshop TUK 1
Metodelogi
Pengajaran
5 1
Productif In
House Training
Kerjasama
Hubungan
6 Industri MOU 1
dengan Mitra
Perusahaan
Study Banding
7 Rujukan (Dalam 1
Negeri)
8 Magang Industri 1
Pengondisian
Fasilitas Sarana
dan Prasarana
9
Pengembangan
Teaching
Factory
9.1 Pembenahan
1
Tempat Praktik
9.2 Revitalisasi
Peralatan 1
Praktik
9.3 Penataan
1
Lingkungan
9.4 Produksi dan
1
Pelayanan Jasa
9.5 1
Pengembangan
Wibesite
PROGRAM TEACHING FACTORY
Teaching
Factory
9.6
Pengembangan 1
Gudang
H. RENCANA KEGIATAN
1) Tahap Persiapan
Tahap-tahap persiapan teaching factory SMK Muhammadiyah Cilegon adalah
sebagai berikut:
a) Sosialisasi untuk mendapat dukungan dan komitmen yang kuat dari
manajemen dan seluruh stakeholder;
b) Pembentukan tim pelaksana TeFa
c) Penyusunan rencana dan ruang lingkup kegiatan
d) Penyusunan dokumen perangkat pembelajaran, diantaranya :
1. Rancangan produk
2. Job Sheet
3. Jadwal Blok Serta
4. Dokumen Lainnya
2) Tahap Implementasi
Tahap-tahap persiapan teaching factory SMK Muhammadiyah Cilegon adalah
sebagai berikut:
a) Melaksanakan model pembelajaran teaching factory dengan mengacu pada
dokumen perangkat pembelajaran
b) Pendampingan dan penguatan pemahaman stakeholder untuk
meminimalkan resistensi terhadap sesuatu yang dianggap baru. Koordinasi
antar guru mata pelajaran harus dilakukan sejak awal.
c) Monitoring dan pengendalian kegiatan dilakukan untuk mengetahui upaya
penguatan yang harus dilakukan
3) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory SMK
Muhammadiyah Cilegon akan disampaikan setelah seluruh rencana program
yang dirancang dan disepakati oleh panitia Teaching Factory SMK
Muhammadiyah Cilegon yang telah dilaksanakan. Asumsi sementara dari kami
PROGRAM TEACHING FACTORY