Anda di halaman 1dari 154

PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP

KEDISIPLINAN PEGAWAI DENGAN LOYALITAS PEGAWAI


SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR DINAS
KOMINFO KABUPATEN SIJUNJUNG

SKRIPSI
Untuk memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Gelar Kesarjanaan
Program Studi : Manajemen
Jenjang Pendidikan : Strata-1

Disusun Oleh:
FRENDLY SUKMA
19101155310311

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2023
2
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : FRENDLY SUKMA

No. Bp : 19101155310311

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Menyatakan bahwa:

Sesungguhnya skripsi yang saya susun merupakan hasil karya tulis saya
sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam skripsi yang saya peroleh dari hasil
karya tulis orang lain, telah saya tuliskan sumbernya dengan jelas dan sesuai
dengan kaidah penulisan ilmiah.

Jika dalam pembuatan skripsi baik pembuatan secara keseluruhan terbukti


dibuatkan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan
akademik, berupa pembatalan skripsi dan mengulang penelitian serta mengajukan
judul baru.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh tanpa


ada paksaan dari pihak manapun.

Padang, Februari 2023


Saya yang menyatakan,

FRENDLY SUKMA

i
ii

19101155310311
PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KEDISIPLINAN PEGAWAI MELALUI LOYALITAS PEGAWAI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR DINAS
KOMINFO KABUPATEN SIJUNJUNG

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

FRENDLY SUKMA
19101155310311

Telah Memenuhi Persyaratan untuk Dipertahankan di Depan

Dewan Penguji Pada Ujian Komprehensif

Padang, 2023

Pembimbing I Pembimbing II

(Vivi Nila Sari, SE. MM) (Bayu Pratama Azka, SE. MM)
NIDN: 1030118604 NIDN: 1027119401
iii

PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KEDISIPLINAN PEGAWAI MELALUI LOYALITAS PEGAWAI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR DINAS
KOMINFO KABUPATEN SIJUNJUNG

Telah diujikan dan dipertahankan di depan Dewan Penguji pada ujian

komprehensif pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Putra Indonesia

“YPTK” Padang pada hari…., tanggal…

SUSUNAN TIM PENGUJI

1. ………………………………. (……………………………………)

2. ………………………………. (……………………………………)

Padang, 2023

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Dr. Yulasmi, SE. MM


NIDN: 1019087501
iv

PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KEDISIPLINAN PEGAWAI MELALUI LOYALITAS PEGAWAI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR DINAS
KOMINFO KABUPATEN SIJUNJUNG

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

FRENDLY SUKMA
19101155310311

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Ujian Komprehensif

Pada Tanggal: 2023

Pembimbing I Pembimbing II

(Vivi Nila Sari, SE. MM) (Bayu Pratama Azka, SE. MM)
NIDN: 1030118604 NIDN: 1027119401

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Dr. Yulasmi, SE. MM


NIDN: 1019087501
v

ABSTRAK

Frendly Sukma, 19101155310311, Jurusan SI-Manajemen, Tahun 2023,


Pengaruh Self Efficacy dan Motivasi Kerja Terhadap Kedisiplinan Pegawai
Melalui Loyalitas Pegawai Sebagai Variabel Intervening Pada Kantor Dinas
Kominfo Kabupaten Sijunjung. Dibawah Pembimbing I Ibu Vivi Nila Sari, SE.
MM dan Pembimbing II Bapak Bayu Pratama Azka, SE. MM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar, Pengaruh Self
Efficacy dan Motivasi Kerja Terhadap Kedisiplinan Pegawai Melalui Loyalitas
Pegawai sebagai variabel Intervening Pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Sijunjung. Metode pengumpulan data melalui survey dan
pengumpulan kuesioner, dengan sampel 45 responden dari pegawai Kantor Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung. Metode analisis yang
digunakan adalah SMART PLS 3.0. Hasil penelitian yang di dapatkan berdasarkan
uju parsial (Uji t) diperoleh: (a) Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Self
Efficacy terhadap Loyalitas Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung. (b)
Terdapat pengaruh positif yang signifikan Motivasi Kerja terhadap Loyalitas
Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung. (c) Terdapat pengaruh positif yang
signifikan Self Efficacy terhadap Kedisiplinan Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten
Sijunjung. (d) Terdapat pengaruh positif yang signifikan Self Efficacy terhadap
Kedisiplinan Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung. (e) Terdapat
pengaruh positif yang signifikan Loyalitas Pegawai terhadap Kedisiplinan
Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung. (f) Terdapat pengaruh yang tidak
signifikan Self Efficacy terhadap Kedisiplinan Pegawai melalui Loyalitas Pegawai
Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung. (g) Terdapat pengaruh yang signifikan
Motivasi Kerja terhadap Kedisiplinan Pegawai melalui Loyalitas Pegawai Dinas
Kominfo Kabupaten Sijunjung.
Akhirnya penulis menyarankan kepada Dinas Kominfo Kabupaten
Sijunjung untuk dapat meningkatkan Self Efficacy dan Motivasi Kerja dengan cara
menggunakan indikator-indikator yang terdapat dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Self Efficacy, Motivasi Kerja, Kedisiplinan Pegawai, Loyalitas
Pegawai.
vi

ABSTRACT

Frendly Sukma, 19101155310311, Department of IS-Management, 2023,


The Effect of Self Efficacy and Work Motivation on Employee Discipline
through Employee Loyalty as an Intervening Variable at the Sijunjung Regency
Communication and Information Service Office. Under Supervisor I Mrs. Vivi
Nila Sari, SE. MM and Supervisor II Mr. Bayu Pratama Azka, SE. MM.
This study aims to find out how big, the influence of Self Efficacy and
Work Motivation on Employee Discipline through Employee Loyalty as an
Intervening variable in the Communication and Informatics Service of Sijunjung
Regency. The method of collecting data through surveys and collecting
questionnaires, with a sample of 45 respondents from employees of the Sijunjung
Regency Communication and Informatics Office. The analysis method used is
SMART PLS 3.0. The research results obtained based on partial tests (t test)
obtained: (a) There is an insignificant effect of Self Efficacy on Employee Loyalty
at the Sijunjung Regency Kominfo Service. (b) There is a significant positive
effect of Work Motivation on Employee Loyalty at the Sijunjung District Kominfo
Service. (c) There is a significant positive effect of Self Efficacy on the Discipline
of the Sijunjung Regency Kominfo Service Employees. (d) There is a significant
positive effect of Self Efficacy on the Discipline of the Sijunjung Regency Kominfo
Service Employees. (e) There is a significant positive effect of Employee Loyalty
on the Discipline of the Sijunjung Regency Kominfo Service Employees. (f) There
is an insignificant effect of Self Efficacy on Employee Discipline through
Employee Loyalty at the Sijunjung District Communication and Information
Service Office. (g) There is a significant effect of Work Motivation on Employee
Discipline through Employee Loyalty at the Sijunjung District Communication
and Information Service Office.
Finally, the authors suggest to the Sijunjung District Communication and
Informatics Service to be able to increase Self-Efficacy and Work Motivation by
using the indicators contained in this study.
Keywords: Self Efficacy, Work Motivation, Employee Discipline, Employee
Loyalty.
vii

KATA PENGANTAR

Dengan segala keredahan hati, penulis ucapkan puji dan syukur kepada

ALLAH SWT atas rahmat, nikmat serta karunia yang dilimpahkan-Nya dan

shalawat beriring salam juga penulis haturkan kepada Nabi MUHAMMAD SAW,

yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia menuju kejalan

kebenaran dan juga berjasa besar dengan membukakan jalan dalam perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju seperti saat sekarang ini.

Sehubung dengan penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan berbagai

bantuan baik berupa motivasi, bimbingan, petunjuk maupun sarana dan prasarana

dari berbagai pihak sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

baik. Berkat itulah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul, “PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KEDISIPLINAN PEGAWAI MELALUI LOYALITAS

PEGAWAI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR

DINAS KOMINFO KABUPATEN SIJUNJUNG”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan dan

dorongan semua pihak, baik yang didapat dalam masa perkuliahan maupun dalam

penyusunan skripsi ini, maka dari itu penulis menyampaikan rasa hormat dan
viii

terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pertama kepada ALLAH SWT yang telah memberi pemahaman,

kesehatan, kesempatan, kesabaran dan ketabahan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Hj. Zerni Melmusi, S.E, MM, Ak. CA, selaku Ketua

Yayasan Perguruan Tinggi Komputer “YPTK” Padang.

3. Bapak Prof. Dr. Sarjon Defit, S.Kom., M.Sc, Rektor Universitas

Putra Indonesia “YPTK” Padang.

4. Bapak Dr. Yulasmi, S.E, MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

5. Bapak Vicky Brama Kumbara, S.E, B.Ba, MM, Ketua Jurusan

Program Studi Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK”

Padang

6. Ibu Vivi Nila Sari, S.E, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan waktu serta arahan dalam penyusunan skripsi dari

awalhingga akhir.

7. Bapak Bayu Pratama Azka, S.E, MM, selaku dosen pembimbing II

yang telah begitu banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan

memberikan pengetahuan serta arahan dalam penyusunan skripsi

8. Seluruh Staff Dosen, Karyawan dan Karyawati Universitas Putra

Indonesia “YPTK” Padang yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan dan teladan yang baik kepada penulis.


ix

9. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan secara langsung

maupun tidak langsung membantu penulis dalam menyusun dan

menyelesaikan skripsi.

Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka semua saran dan komentar

dari semua pihak dengan senang hati penulis terima. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Dan

semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita

semuanya.

Padang, Februari 2023


Saya yang menyatakan,

FRENDLY SUKMA
19101155310311
x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................................v
ABSTRACT......................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................................vii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................x
DAFTAR TABEL..........................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................................5
1.3 Batasan Masalah.................................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah..............................................................................................7
1.5 Tujuan penelitian................................................................................................7
1.6 Manfaat penelitian..............................................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS....................10
2.1 Landasan Teori.................................................................................................10
2.1.1 Manajemen...................................................................................................10
2.1.1.1 Pengertian Manajemen.............................................................................10
2.1.1.2 Fungsi Manajemen...................................................................................11
2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia..............................................................13
2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia........................................13
2.1.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia..............................................14
2.1.3 Loyalitas Pegawai (Z)...................................................................................17
2.1.3.1 Pengertian Loyalitas Pegawai...................................................................17
2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pegawai............................18
2.1.3.3 Dimensi Loyalitas Pegawai......................................................................19
xi

2.1.3.4 Indikator Loyalitas Pegawai.....................................................................20


2.1.4 Kedisiplinan Pegawai (Y).............................................................................21
2.1.4.1 Pengertian Kedisiplinan............................................................................21
2.1.4.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan.....................................23
2.1.4.3 Dimensi Kedisiplinan...............................................................................27
2.1.4.4 Indikator Kedisiplinan Pegawai................................................................29
2.1.5 Self Efficacy (X1)..........................................................................................31
2.1.5.1 Pengertian Self Efficacy............................................................................31
2.1.5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Self Efficacy.....................................33
2.1.5.3 Dimensi Self Efficacy...............................................................................34
2.1.5.4 Indikator Self Efficacy..............................................................................35
2.1.6 Motivasi Kerja (X2)......................................................................................36
2.1.6.1 Pengertian Motivasi Kerja........................................................................36
2.1.6.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja.................................37
2.1.6.3 Dimensi Motivasi Kerja............................................................................38
2.1.6.4 Indikator Motivasi Kerja..........................................................................39
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu..........................................................................39
2.3 Pengembangan Hipotesis..................................................................................43
2.4 Kerangka Pemikiran.........................................................................................47
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................49
3.1 Objek Penelitian...............................................................................................49
3.2 Desain Penelitian..............................................................................................49
3.3 Populasi dan Sampel........................................................................................49
3.3.1 Populasi........................................................................................................49
3.3.2 Sampel..........................................................................................................50
3.4 Jenis dan Sumber Data.....................................................................................51
3.4.1 Jenis Data.....................................................................................................51
3.4.2 Sumber Data.................................................................................................51
3.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel.....................................................52
3.5.1 Variabel Penelitian.......................................................................................52
3.5.2 Definisi Operasional Variabel......................................................................53
xii

3.6 Instrumen Penelitian dan Kisi-kisi Instrumen...................................................55


3.6.1 Instrumen Penelitian.....................................................................................55
3.6.2 Kisi-kisi Instrumen.......................................................................................55
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................56
3.7 Teknik Analisis Data........................................................................................57
3.7.1 Uji Validitas.................................................................................................57
3.7.2 Uji TCR (Tingkat Capaian Responden)........................................................58
3.7.3 Uji Reliabilitas..............................................................................................59
3.7.4 Uji Hipotesis (Structural Model atau Inner model)......................................59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................62
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian..................................................................62
4.1.1 Sejarah Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Sijunjung. .62
4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten
Sijunjung .....................................................................................................................62
4.1.1 Visi dan Misi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Sijunjung .....................................................................................................................63
4.1.3.1 Visi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung....63
4.1.3.2 Misi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung....64
4.2 Gambaran Umum Responden...........................................................................64
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................................64
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................................65
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.........................65
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjabat................................66
4.3 Distribusi Frekuensi Instrumen Penelitian........................................................67
4.3.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen Pernyataan
Variabel Self Efficacy (X1)...........................................................................................67
4.3.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen Pernyataan
Variabel Motivasi Kerja (X2).......................................................................................68
4.3.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen Pernyataan
Variabel Kedisiplinan Pegawai (Y)..............................................................................69
4.3.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen Pernyataan
Variabel Loyalitas Pegawai (Z)....................................................................................69
4.4 Analisis Data Penelitian...................................................................................70
xiii

4.4.1. Menilai Outer Model atau Measurement Model...........................................70


4.5 Pengujian Outer Model (Structural Model) Sebelum Eliminasi.......................71
4.5.1 Pengujian Outer Model (Structural Model) Setelah Eliminasi.....................72
4.5.1.1 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Self Efficacy (X1).............73
4.5.1.2 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Motivasi Kerja (X2).........74
4.5.1.3 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Kedisiplinan Pegawai (Y)75
4.5.1.4 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Loyalitas Pegawai (Z).....76
4.5.2 Hasil Uji Average Variance Extracted (AVE)..............................................78
4.5.3 Hasil Uji Reliabilitas....................................................................................79
4.6 Pengujian Inner Model (Structural Model).......................................................81
4.6.1 Hasil Uji Analisis Variant (R2).....................................................................83
4.7 Hasil Uji Hipotesis...........................................................................................84
4.7.1 Analisis Jalur................................................................................................86
4.8 Pembahasan......................................................................................................87
4.8.1 Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Loyalitas Pegawai (Z)........................87
4.8.2 Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Loyalitas Pegawai (Z)....................88
4.8.3 Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)..................88
4.8.4 Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)..............89
4.8.5 Pengaruh Loyalitas Pegawai (Z) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)..........89
4.8.6 Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y) melalui
Loyalitas Pegawai (Z)..................................................................................................90
4.8.7 Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y) melalui
Loyalitas Pegawai (Z)..................................................................................................90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................91
5.1 Kesimpulan......................................................................................................91
5.2 Saran................................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................94
LAMPIRAN.................................................................................................................104
xiv
xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Absensi pegawai Pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Sijunjung................................................................................................4

Tabel 2. 1 Tinjauan Penelitian Terdahulu.............................................................39

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel..............................................................53


Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian.............................................................................55
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Variabel Penelitian...............................................................55
Tabel 3. 4 Parameter Uji Validitas Dalam Model Pengukuran Smart PLS..........58
Tabel 3. 5 Rentang Skala TCR..............................................................................58

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.........................64


Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.........................................65
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir...............66
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjabat.......................66
Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen
Pernyataan Variabel Self Efficacy (X1)..................................................................67
Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen
Pernyataan Variabel Motivasi Kerja (X2)..............................................................68
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen
Pernyataan Variabel Kedisiplinan Pegawai (Y).....................................................69
Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen
Pernyataan Variabel Loyalitas Pegawai (Z)...........................................................70
Tabel 4. 9 Outer Loading Self Efficacy.................................................................73
Tabel 4. 10 Outer Loading Motivasi Kerja...........................................................74
Tabel 4. 11 Outer Loading Kedisiplinan Pegawai................................................76
xvi

Tabel 4. 12 Outer Loading Loyalitas Pegawai......................................................77


Tabel 4. 13 Report Hasil Pengujian AVE.............................................................79
Tabel 4. 14 Nilai R-Square....................................................................................84
Tabel 4. 15 Hasil Uji T statistic dan P-Value........................................................85
Tabel 4. 16 Result Path Analysis...........................................................................86

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir.................................................................................47

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten


Sijunjung................................................................................................................63
Gambar 4. 2 Outer Loadings Sebelum Eliminasi................................................71
Gambar 4. 3 Outer Loadings Setelah Eliminasi...................................................72
Gambar 4.4 Outer Loading Self Efficacy (X1).…………………………….
…….73
Gambar 4.5 Outer Loading Motivasi Kerja (X2)…………………………….
…..74
Gambar 4. 6 Outer Loading Kedisiplinan Pegawai (Y).......................................75
Gambar 4. 7 Outer Loading Loyalitas Pegawai (Z).............................................76
Gambar 4. 8 Nilai Average Variance Extracted (AVE).......................................78
Gambar 4. 9 Nilai Composite Reliability.............................................................80
Gambar 4. 10 Cronbach
Alpha…………………………………………………..81
Gambar 4. 11 Struktural Model Inner……………...……………………...
…….82
Gambar 4. 12 Evaluasi Nilai R Square………………………..……….
………...83
Gambar 4. 13 Hasil Uji Hipotesis…………………...……………………..
…….85
xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian…..………………………………………....104


Lampiran 2: Tabulasi Data…………..…………………………………...........112
Lampiran 3: Hasil Olah Data………………..…………………………….......117
Lampiran 4: Kartu Bimbingan……………..…………………………...…......127
Lampiran 5: Dokumentasi………………………..………………………........131
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan aset yang paling dominan karena

memegang peranan penting yang dapat mengarahkan, mengelola dan

melaksanakan seluruh kegiatan organisasi. Mengingat perannya yang sangat

penting, sudah sepantasnya perusahaan memperhatikan kinerja pegawai dan

mempertahankan talenta. Oleh karena itu, diperlukan cara dan upaya agar seluruh

pegawai dapat bekerja secara optimal sesuai dengan bidang dan tugasnya. Selain

itu, perusahaan harus mampu mendorong retensi pegawai. Pada umumnya,

banyak organisasi hanya memikirkan bagaimana memajukan organisasi dan

kurang memperhatikan pegawainya. Di sisi lain, hubungan antara pegawai dan

organisasi adalah hubungan simbiosis yang saling menguntungkan dan saling

membutuhkan. Pegawai tidak hanya aset perusahaan, tetapi juga mitra bisnis.

Suatu organisasi atau perusahaan yang berhasil tentunya sangat

dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Setiap perusahaan selalu berusaha

mendapatkan kinerja yang terbaik dari pegawainya, dengan harapan tujuan

perusahaan tersebut akan tercapai. Untuk mendapatkan kinerja terbaik, salah

satunya dapat dicapai melalui self efficacy dan motivasi kerja. Self efficacy sangat

diperlukan untuk mengembangkan kinerja pegawai karena dengan adanya self

efficacy dalam diri individu akan timbul keyakinan bahwa dirinya mampu dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasannya, begitu pula dengan motivasi

kerja yang merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang

1
2

atau menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu tugas kerja yang

diamanatkan padanya sehingga ia dapat mencapai tujuan organisasinya. Kinerja

pegawai dapat terlaksana dan terpenuhi apabila adanya beberapa variabel

pendukung. Variabel yang dimaksud adalah self efficacy, motivasi kerja dan

loyalitas pegawai. Dapat dikatakan pula bahwa secara tidak langsung ketiga

variabel tersebut mempengaruhi kinerja seorang pegawai dan berujung terhadap

tercapainya target dari suatu perusahaan.

Menurut (Eka Stephani, 2020) disiplin adalah sikap kesediaan dan

kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang

berlaku di sekitarnya. Disiplin pegawai yang baik akan mempercepat tujuan

perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan

memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. sedangkan menurut (Kurnia &

Nugroho, 2019) Penerapan kedisiplinan kerja pegawai di suatu perusahaan

bukanlah suatu pekerjaan yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Karena objek penerapan kedisiplinan itu bukanlah mesin, tetapi manusia yang

memiliki pemikiran, motivasi, persepsi dan sikap yang berbeda antar individu.

Sehingga hampir semua perusahaan pernah mengalami penurunan kedisiplinan

kerja pegawainya.

Menurut (Sihombing et al., 2018) self efficacy adalah penilaian seseorang

terhadap kemampuan diri yang disesuaikan dengan hasil yang dicapai. Dan

apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bias atau

tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan, sedangkan self

efficacy ialah kepercayaan seseorang bahwa mereka dapat melaksanakan tugas


3

pada tingkat tertentu, yang mempengaruhi aktivitas pribadi Terhadap pencapaian

tujuan yang ditetapkan

Loyalitas pegawai adalah berbagai bentuk peran serta anggota dalam

menggunakan tenaga dan pikiran serta waktunya dalam mewujudkan tujuan

organisasi. Loyalitas pegawai di butuhkan oleh setiap perusahaan, namun loyalitas

pegawai tidak muncul dengan sendirinya tetapi diperlukan peran pemimpin dan

pengendali manajemen yang baik untuk menciptakan loyalitas pegawai (Sausan

et al., 2021). Loyalitas kepada pekerjaan tercermin pada sikap pegawai yang

mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas

dengan tanggung jawab, jujur dalam bekerja, hubungan kerja yang baik dengan

atasan, kerja sama yang baik dengan rekan kerja, disiplin, menjaga citra

perusahaan dan adanya kesetiaan untuk bekerja dalam waktu yang lebih panjang

(Tamba et al., 2018).

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sijunjung

yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No.111, Muaro, Kecamaten Sijunjung,

Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat 27511, Indonesia. Kominfo Kabupaten

Sijunjung memiliki tugas sebagai penyelenggaraan urusan pemerintah bidang

komunikasi dan informatika untuk daerah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Terkait dengan tugas tersebut, dinas komunikasi dan informatika yang

biasa juga disebut kominfo ini berwenang untuk memberikan izin terkait dengan

bidangnya dan pada daerah wilayah kerjanya. Beberapa pengurusan perizinan

dibawah kominfo seperti izin Penyelengara Sistem Elektronik, Izin


4

Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, Izin Penyelenggaraan Jasa

Telekomunikasi, Penyelenggaraan Penyiaran (Lembaga Penyiaran Swasta dan

Lembaga Penyiaran Berlangganan), Izin Prinsip Penyelenggaraan Jasa

Telekomunikasi, Izin Prinsip Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk

Badan Hukum, Izin Prinsip Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, Sertifikasi

Alat dan Perangkat Telekomunikasi, hingga Izin Stasiun Radio. Selain itu,

kominfo juga berwenang dalam merumuskan layanan dan website yang boleh

beroperasi, website yang tidak sesuai kebijakan dan undang-undang akan

dikenakan kebijakan pemblokiran website. Kominfo juga punya peran sebagai

pelaksana pembinaan bidang komunikasi dan informatika melalui program seperti

digitalent dan lainnya.

Tabel 1. 1 Data Absensi pegawai Pada Kantor Dinas Komunikasi dan


Informasi Kabupaten Sijunjung
Juni – Oktober, 2022

JUMLAH
BULAN SAKIT IZIN DINAS CUTI TOTAL
PEGAWAI
Juni 45 3 3 5 14 25
Juli 45 0 3 10 16 29
Agustus 45 7 4 14 7 32
September 45 2 6 5 10 23
Oktober 45 0 1 5 8 14
TOTAL 45 12 17 34 55
Sumber: Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sijunjung, 2022

Berdasarkan data di atas mengenai tingkat ketidakhadiran pegawai di

Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sijunjung dari bulan Juni –

Oktober 2022 sangat rendah. Tingkat kehadiran pada pegawai sudah cukup baik.

Akan tetapi yang mengambil cuti masih perlu diperhatikan kembali, karena total
5

yang cuti cukup banyak yaitu 55 di bulan Juni – Oktober 2022, pada bulan Juli

angka tertinggi cuti yaitu 16, dan bulan Agustus angka terendah cuti yaitu 7. Dari

tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kedisiplinan pegawai kurang

diperhatikan. Peningkatan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan dengan

memberikan motivasi terhadap pegawai, selain itu disiplin kerja pegawai yang

baik juga akan mempengaruhi loyalitas pegawai yang akan memberikan dampak

yang baik yaitu self efficacy.

Faktor yang mempengaruhi turunnya kedisiplinan pegawai adalah self

efficacy, motivasi kerja serta loyalitas kerja karena dampak negatif dengan adanya

ketidakdisiplinan dari beberapa pegawai yang mengalami penurunan. Berdasarkan

latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KERJA

TEHADAP KEDISIPLINAN PEGAWAI DENGAN LOYALITAS

PEGAWAI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN

SIJUNJUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya kemampuan dan keahlian anggota organisasi pada Kantor

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung.


6

2. Masih belum maksimalnya motivasi kerja pegawai Kantor Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung.

3. Kepribadian dari tiap pegawai yang berbeda-beda sehingga sulit untuk

menyatukannya.

4. Adanya kepemimpinan yang belum mampu menciptakan kinerja

pegawai yang baik pada pegawai Kantor Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Sijunjung.

5. Kurangnya self efficacy kepercayaan individu di Kantor Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung yang berdampak

pada kinerja pegawai.

6. Kedisiplinan pegawai yang kurang diterapkan di Kantor Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung.

7. Rendahnya loyalitas pegawai di Kantor Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Sijunjung yang berdampak pada kinerja

pegawai.

8. Kurangnya motivasi kerja yang diberikan pemimpin untuk pegawai.

9. Kurang baiknya keseimbangan kehidupan kerja yang berdampak pada

kinerja pegawai.

10. Loyalitas pegawai yang kurang baik dalam lingkungan Kantor Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan agar penelitian ini terfokus dan

terarah, maka penulis perlu membatasi masalah yang diteliti sebagai variabel
7

bebas yaitu self efficacy (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Loyalitas Pegawai (Z)

sebagai variabel intervening serta sebagai variabel terikatnya yaitu Kedisiplinan

Pegawai (Y) di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Apakah Self Efficacy Berpengaruh Terhadap Loyalitas Pegawai Di

Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Sijunjung?

2. Apakah Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Loyalitas Pegawai Di

Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Sijunjung?

3. Apakah Self Efficacy Berpengaruh Terhadap Kedisiplinan Pegawai Di

Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Sijunjung?

4. Apakah Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Kedisiplinan Pegawai

Di Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Sijunjung?

5. Apakah Loyalitas Pegawai Berpengaruh Terhadap Kedisiplinan

Pegawai Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten

Sijunjung?

6. Apakah Self Efficacy Berpengaruh Terhadap Kedisiplinan Pegawai

Melalui Loyalitas Pegawai Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika

Kabupaten Sijunjung?

7. Apakah Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Kedisiplinan Pegawai

Melalui Loyalitas Pegawai Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika

Kabupaten Sijunjung?
8

1.5 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh self efficacy terhadap

loyalitas pegawai pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Sijunjung.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap

loyalitas pegawai pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Sijunjung.

3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh self efficacy terhadap

kedisiplinan pegawai pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Sijunjung.

4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap

kedisiplinan pegawai pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Sijunjung.

5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh loyalitas pegawai

terhadap kedisiplinan Pegawai Kantor Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Sijunjung.

6. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh self efficacy terhadap

kedisiplinan pegawai dengan loyalitas pegawai sebagai Variabel

Intervening pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Sijunjung.

7. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap

kedisiplinan Pegawai dengan loyalitas pegawai sebagai Variabel


9

Intervening pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Sijunjung.

1.6 Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta wawasan

tentang Self Efficacy, motivasi kerja dan Sumber Daya Manusia

umumnya. Sehubungan dengan Kedisiplinan Pegawai dan juga loyalitas

pegawai agar dapat lebih meningkatkan Kinerja dalam bekerja.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain

sebagai sumber referensi untuk peneliti selanjutnya agar dapat

dikembangkan secara lebih luas dan terperinci dalam menyusun skripsi,

khususnya bagi yang sedang melakukan penelitian. Penelitian ini bisa

menjadikan dasar untuk peneliti selanjutnya dan juga dapat menambah

pustaka bagi mereka yang mempunyai minat untuk mendalami

pengetahuan dalam bidang Sumber Daya Manusia.

3. Bagi pembaca

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam kegiatan

perusahaan yang akan datang khususnya dalam hal self efficacy dan

motivasi kerja agar meningkatkan kedisiplinan pegawai dengan

loyalitas pegawai.
10

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

Grand theory dalam penelitian ini adalah Manajemen. Middle range

theory yang digunakan adalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan

applied theory dalam penelitian ini adalah self efficacy, motivasi kerja,

kedisiplinan pegawai dan loyalitas pegawai.

2.1.1 Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Menurut (Susan, 2019) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut (Jhuji, 2020) menyatakan bahwa manajemen merupakan proses

yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian,

menggerakkan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya

manusia serta sumber-sumber lain.

Manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara

sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama

untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi

kemanusiaan. manajemen dapat juga dipandang sebagai seni untuk melaksanakan

pekerjaan melalui orang lain. definisi ini mengandung arti bahwa seorang manajer
11

dalam mencapai tujuan organisasi melibatkan orang lain untuk melaksanakan

berbagai tugas yang telah diatur oleh manajer. Oleh karena itu, keterampilan yang

dimiliki oleh seorang manajer perlu dikembangkan baik melalui pengkajian

maupun pelatihan. Karena manajemen dipandang sebagai seni, maka seorang

manajer perlu mengetahui dan menguasai seni memimpin yang berkaitan erat

dengan gaya kepemimpinan yang tepat dan dapat diterapkan dalam berbagai

situasi dan kondisi.

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat dikatakan bahwa manajemen

adalah suatu ilmu atau seni dalam mengatur pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai suatu tujuan organisasi-organisasi

yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen

Menurut (Rahman, 2020) memberikan gambaran tentang fungsi

manajemen dalam 5 kombinasi:

1. Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi

dorongan (actuating), dan pengawasan (controlling).

2. Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan

pengawasan.

3. Perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, dan

pengawasan.

4. Perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan,

pengawasan, inovasi, dan memberi peranan.


12

5. Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan

koordinasi.

Dari kelima kombinasi tersebut dapat disaring menjadi tiga fungsi utama

manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan menurut

(Saajidah, 2018) yaitu:

1. Perencanaan adalah proses kegiatan yang rasional dan sistemik dalam

menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan

dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka usaha mencapai tujuan

secara efektif dan efisien.

2. Mengorganisasikan (organizing) merupakan suatu proses

menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu

dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam organisasi. Dalam

prosesnya dilakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab

secara terperinci berdasarkan bagian dan bidang masing-masing

sehingga terintegrasikan hubungan-hubungan kerja yang sinergis,

kooperatif, harmonis, dan seirama dalam mencapai tujuan yang telah

disepakati.

3. Controlling atau pengawasan dan pengendalian adalah salah satu fungsi

manajemen yang berupaya mengadakan penilaian, mengadakan koreksi

terhadap segala hal yang telah dilakukan oleh bawahan sehingga dapat

diarahkan ke jalan yang benar sesuai dengan tujuan. Pengawasan yaitu

meneliti dan mengawasi agar semua tugas dilakukan dengan baik dan
13

sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan deskripsi kerja

masing-masing personal.

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut (Kurniawan, 2022) sumber daya manusia merupakan sumber

daya yang memiliki kedudukan istimewa dibandingkan dengan sumber-sumber

yang lain. Sumber daya manusia mampu bertahan karena memiliki kompetensi

manajerial, yakni kemampuan untuk merumuskan visi serta kemampuan untuk

memperoleh dan menggerakkan sumber daya-sumber daya lain dalam rangka

mewujudkan visi dan menerapkan strategi perubahan.

Menurut (Ekawati, 2019) manajemen sumber daya manusia, sebenarnya

dapat terlihat dari dua aspek, yaitu kuantitas dan kualitas. Pengertian kuantitas

menyangkut jumlah sumber daya manusia. Kuantitas sumber daya manusia tanpa

disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu

bangsa. Sedangkan kualitas, menyangkut mutu sumber daya manusia yang

menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik

(kecerdasan dan mental). Oleh sebab itu untuk kepentingan akselerasi suatu

pembangunan di bidang apapun, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia

merupakan salah satu syarat utama.

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat dikatakan, bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau seni dalam mengatur peranan dan
14

hubungan antar manusia (pegawai) dalam organisasi secara efektif dan efisien

untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

2.1.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut (Susan, 2019) meliputi:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta

efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu

terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program

kepegawaian.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan

dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi

wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi. Karena

organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

3. Pengarahan

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau

bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu

tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

4. Pengendalian
15

Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar

menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan

rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, maka akan

diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.

5. Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan orientasi, dan

induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

6. Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

7. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung,

uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan

kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil

diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat

memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah

minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.

8. Pengintegrasian
16

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan

perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerja sama yang

serasi dan saling menguntungkan.

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan

kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau

bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan

program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar

pegawai dan pendidik serta pedoman kepada internal dan eksternal

konsistensi.

10. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci

terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan

yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk

mentaati peraturan-peraturan lembaga pendidikan dan norma-norma

sosial.

11. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu

perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan pegawai,

keinginan lembaga pendidikan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan


17

sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh undang-undang No. 12

tahun 1964.

2.1.3 Loyalitas Pegawai (Z)

2.1.3.1 Pengertian Loyalitas Pegawai

Menurut (Sudiantini, 2022) loyalitas merupakan kondisi psikologis yang

mengikat pegawai dan perusahaannya. Artinya kondisi psikologis inilah yang

akan membuat pegawai merasa menjadi bagian dari sebuah organisasi. Loyalitas

disini bukan hanya sebatas bagaimana anggota tetap tinggal, tetapi juga rasa

menjadi bagian dari sebuah organisasi sehingga pegawai tersebut dapat

mengoptimalkan kerjanya.

Loyalitas kerja atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan

dalam penilaian pegawai yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya,

jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan pegawai

menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari

gangguan orang yang tidak bertanggung-jawab (Tamba et al., 2018).

Menurut (Trang, 2022) loyalitas dapat dikatakan sebagai kesetiaan

seseorang terhadap suatu hal yang bukan hanya berupa kesetiaan fisik semata,

namun lebih pada kesetiaan non fisik seperti pikiran dan perhatian.

Menurut (Nasution, 2019) loyalitas merupakan sikap kesetiaan yang

ditunjukkan oleh seseorang melalui pelayanan maupun tanggung jawab dengan

perilaku yang baik. Dalam melaksanakan kegiatan kerja pegawai tidak akan
18

terlepas dari loyalitas dan sikap kerja, sehingga dengan demikian pegawai tersebut

akan selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Menurut (Astuti & Prayoga, 2021) loyalitas adalah suatu kecenderungan

pegawai untuk tidak pindah ke perusahaan lain sebab loyalitas dapat

mempengaruhi pada kenyamanan pegawai untuk bekerja pada suatu perusahaan.

Loyalitas dapat di artikan dengan kesetiaan, pengabdian, dan kepercayaan yang

diberikan atau ditujukan seseorang kepada organisasi tempat bekerja yang

didalamnya terdapat rasa cinta, dan tanggungjawab untuk berusaha memberikan

pelayanan dan perilaku yang terbaik.

Menurut (Hastady et al., 2021) loyalitas adalah hal yang dicerminkan

oleh karyawan menjaga serta membela nama baik suatu perusahaan atau

organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari gangguan pihak yang tidak

bertanggung jawab.

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli maka dapat

disimpulkan bahwa loyalitas para pegawai dalam suatu organisasi itu mutlak

diperlukan demi kesuksesan organisasi itu sendiri. semakin tinggi loyalitas para

pegawai di suatu organisasi, maka semakin mudah bagi organisasi itu untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik

organisasi. Begitu pula sebaliknya, bagi organisasi yang loyalitas para pegawainya

rendah, maka semakin sulit bagi organisasi tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasinya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh para pemilik organisasi.


19

2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pegawai

Menurut (Citra & Fahmi, 2019) faktor-faktor yang mempengaruhi

loyalitas pegawai sebagai berikut:

1. Faktor Rasional: Menyangkut hal-hal yang bisa dijelaskan secara logis,

seperti: gaji, bonus, jenjang karir dan fasilitas-fasilitas yang diberikan

lembaga kepada pegawai.

2. Faktor Emosional: Menyangkut perasaan atau ekspresi diri seperti:

pekerjaan yang menantang, lingkungan kerja yang mendukung,

perasaan aman karena perusahaan merupakan tempat bekerja dalam

jangka panjang, pemimpin yang berkharisma, pekerjaan yang

membanggakan, penghargaan-penghargaan yang diberikan perusahaan

dan budaya kerja.

3. Faktor Kepribadian: Menyangkut sifat, karakter, temperamen yang

dimiliki oleh pegawai.

2.1.3.3 Dimensi Loyalitas Pegawai

Menurut (Iswati, 2022) ada beberapa dimensi loyalitas pegawai yaitu:

1. Taat terhadap peraturan seperti, mentaati perintah kedinasan yang

diberikan atasan yang berwenang dengan baik, selalu mentaati jam

kerja yang sudah ditentukan.

2. Bertanggung jawab antara lain dapat menyelesaikan tugas dengan baik

dan tepat waktu, selalu menyimpan barang-barang dinas dengan sebaik-


20

baiknya, mengutamakan kepentingan dinas dari kepentingan golongan,

tidak pernah melempar kesalahan yang dibuatnya kepada orang lain

3. Menyumbangkan pemikiran dan tenaga secara ikhlas kepada organisasi.

4. Jujur, antara lain selalu melakukan tugas dengan penuh keikhlasan

tanpa merasa dipaksa, tidak menyalahkan wewenang yang ada padanya

dan melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan apa adanya.

2.1.3.4 Indikator Loyalitas Pegawai

Menurut (Lola & Fahmi, 2019) loyalitas muncul karena adanya rasa

dihargai dan nyaman dengan lingkungan dan organisasi perusahaan. Disebutkan

juga indikator loyalitas pegawai seperti:

1. Taat menjalankan aturan.

Seperti, mentaati segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan

yang berlaku.

2. Sanggup bekerja dengan baik.

Menjalankan pekerjaan dengan tenang dan baik demi hasil yang maksimal.

3. Tepat pada waktu.

Dalam dunia pekerjaan waktu yang terpenting. Seseorang yang tidak dapat

menghargai waktu itu dapat menghambat pekerjaan dan menghambat

ketepatan penyelesaian tugas pekerjaan.

4. Berani ambil resiko.


21

Sebagai pegawai dalam sebuah perusahaan apalagi seorang pemimpin itu

harus berani mengambil resiko terhadap keputusan yang diambil.

5. Memberi ide tanpa paksaan.

Pegawai dapat mengeluarkan ide yang dapat membantu perusahaan dalam

membuat keputusan.

6. Menjalankan tugas tanpa paksaan.

Pegawai harus menjalankan tugasnya tanpa paksaan dan diselesaikan

dengan benar. Pegawai berkewajiban untuk menjalankan tugas yang

diberikan atasan tanpa adanya protes karena itu sudah termasuk tugas yang

harus diselesaikan sebagai pegawai.

7. Menyerahkan hasil kerja kepada pemimpin.

Pegawai yang telah menjalankan tugas dan membuat laporan hasil akan

menyerahkannya kepada atasan/pemimpin.

2.1.4 Kedisiplinan Pegawai (Y)

2.1.4.1 Pengertian Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan perusahaan, badan atau organisasi dan norma-norma sosial yang

berlaku. Adanya tingkat disiplin kerja yang baik mencerminkan kredibilitas

pegawai mencapai suatu hasil kerja yang optimal untuk kesuksesan perusahaan.

Peningkatan kinerja pegawai juga dapat dilakukan dengan cara menciptakan


22

disiplin kerja, karena disiplin kerja yang dikelola dengan baik akan menghasilkan

kepatuhan pegawai terhadap berbagai peraturan organisasi yang bertujuan

meningkatkan kinerja. Untuk itu pimpinan perusahaan perlu mengawasi setiap

perilaku maupun tindakan yang dilakukan oleh seluruh pegawai pada saat bekerja

(Rialmi, 2020).

Menurut (Deni, 2018) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku.

Menurut (Sudiartha, 2020) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang

berlaku. Indikator yang digunakan dalam variabel kedisiplinan yaitu: Kehadiran,

Ketaatan pada peraturan kerja, standar kerja, dan bekerja etis.

Menurut (Hidaya et al, 2021) disiplin didefinisikan sebagai tolok ukur

tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan kewajiban atau tugas yang

diamanahkan kepadanya. Disiplin dapat mendukung keberhasilan perusahaan

dalam mencapai tujuannya dengan mendorong antusiasme dan semangat kerja

pegawainya. Dapat ditarik kesimpulannya bahwa disiplin merupakan cerminan

pertanggungjawaban atau akuntabilitas seseorang terhadap kewajiban atau

amanah yang melekat pada dirinya sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan.

Kedisiplinan pegawai harus terprogram dan berwujud sebagai tanggung

jawab terhadap pekerjaannya dan tidak terlalu bersikap hati-hati tanpa rasa takut

terhadap kesalahan yang mungkin berwujud sanksi dari atasannya.


23

Dengan demikian kedisiplinan yang ditanamkan pimpinan pada

pegawai harus menumbuhkan tanggung jawab terhadap pekerjaanya karena

menyadari kewajiban dan mengutamakan hasil kerja dengan baik dan sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Kedisiplinan adalah melakukan apa yang

telah disetujui bersama para pemimpin dan pekerja yang persetujuan tertulis, lisan

atau pun berupa peraturan atau kebiasaan. Kedisiplinan dapat merupakan suatu

proses perkembangan dan instruksi baru setiap pegawai. Karena itu setiap

pemimpin diharuskan menyisihkan waktu kerjanya untuk pengawasan

pelaksanaan dalam kedisiplinan tersebut. Hal ini karena tindakan disiplin tidak

hanya berkaitan langsung dengan sikap pegawai namun juga berpengaruh

terhadap kinerja (Sinambela et al., 2019).

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan yang rendah akan berakibat pada

ekonomi biaya tinggi yaitu terciptanya praktek kerja yang tidak efisien seperti

mangkir kerja, kesengajaan untuk menghambat pekerjaan dan pelanggaran

peraturan kerja yang lain. Tindakan pendisiplinan terhadap pegawai dapat

dilakukan oleh manajemen melalui penciptaan lingkungan kerja yang

kondusif, yaitu lingkungan kerja yang tidak hanya mencakup lingkungan sosial

antara pegawai di dalamnya seperti hubungan sesama rekan kerja, hubungan

antara pimpinan dan bawahan serta lingkungan psikografis yaitu lingkungan

kejiwaan yang dihadapi pegawai. Oleh karena itu pihak manajemen harus

memperhatikan dan berhati-hati untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang

berhubungan dengan kedisiplinan.


24

2.1.4.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan

Menurut (Septirahmah & Hilmawan, 2021) mengelompokkan

kedisiplinan dalam beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri orang yang

bersangkutan, adapun faktor intern tersebut adalah:

a. Faktor Pembawaan

Menurut aliran nativisme bahwa nasib seseorang itu sebagian besar

berpusat pada pembawaannya, sedangkan pengaruh lingkungan

hidupnya sedikit saja. Baik buruknya perkembangan seseorang

sepenuhnya bergantung pada pembawaannya. Pendapat ini

menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan orang

berdisiplin adalah pembawaan yang merupakan warisan atau

keturunan.

b. Faktor Kesadaran

Kesadaran adalah hati yang terbuka atas pikiran yang telah terbuka

tentang apa yang telah dikerjakan. Disiplin akan lebih mudah

ditegakkan bila timbul dari kesadaran setiap insan untuk selalu


25

berbuat sesuai dengan aturan tanpa paksaan dari luar. Berdasarkan

pernyataan tersebut menunjukkan jika seseorang memiliki

kesadaran atau pikirannya telah terbuka untuk melaksanakan

disiplin maka dia pun akan melaksanakannya.

c. Faktor Minat dan Motivasi

Minat adalah suatu perangkat manfaat yang terdiri dari kombinasi,

perpaduan dan campuran dari berbagai perasaan, harapan,

prasangka, cemas, takut dan kecenderungan lain yang bisa

mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Motivasi

diberikan dari satu orang pada orang lain, motivasi akan sangat

berpengaruh besar apabila motivasi tersebut datang dari orang yang

dianggap spesial atau khusus menurut seseorang yang mendapatkan

motivasi. Dalam berdisiplin, minat dan motivasi sangat

berpengaruh dalam meningkatkan keinginan yang ada dalam diri

seseorang.

Apabila minat dan motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat

kuat maka dengan sendirinya ia akan berperilaku disiplin tanpa

menunggu dorongan dari luar. Ketika seseorang mendapatkan

motivasi dan dorongan psikis tentu dia akan memiliki semangat

dan kekuatan yang lebih, sebaliknya apabila keyakinan seseorang


26

minim, maka dia tidak akan mempunyai kekuatan yang lebih.

Pikiran dan perhatian seseorang tersebut akan lebih banyak

mengarah pada hal yang negatif saja, sehingga akan menjadi tidak

bersemangat dalam menjalankan tugas.

d. Faktor Pengaruh Pola Pikir

Pola pikir dalam diri seseorang yang telah ada terlebih dulu

sebelum tertuang dalam perbuatan sangat berpengaruh dalam

melakukan suatu kehendak atau keinginan. Jika seseorang mulai

berpikir akan pentingnya disiplin maka ia akan melakukannya.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang yang

bersangkutan, faktor ekstern tersebut adalah:

a. Contoh atau Teladan

Contoh atau teladan adalah perbuatan dan tindakan sehari-hari dari

seseorang yang berpengaruh.

b. Nasehat Memberikan

Nasehat yang baik akan menjadikan seseorang untuk berbuat yang

lebih teratur dari perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya.

Dengan demikian seseorang akan melatih dirinya untuk berdisiplin

sesuai dengan nasehat yang sudah diterimanya.


27

c. Latihan

Latihan melakukan sesuatu dengan penuh disiplin yang baik dapat

dilakukan sejak kecil dan terus-menerus akan menjadikannya

terbiasa melaksanakannya, jadi dalam hal disiplin yang ada pada

seseorang selain berasal dari pembawaan bisa dikembangkan

melalui latihan secara terus-terusan.

d. Lingkungan

Lingkungan merupakan sesuatu yang mengelilingi individu di

dalam hidupnya, baik dalam bentuk lingkungan fisik seperti

orangtua, rumah, kawan bermain, dan masyarakat sekitar maupun

dalam bentuk lingkungan psikologis seperti perasaan-perasaan

yang dialami, cita-cita, persoalan-persoalan yang dihadapi dan

sebagainya.

2.1.4.3 Dimensi Kedisiplinan

Pada dasarnya banyak indikator tingkat kedisiplinan pegawai pada suatu

organisasi. Menurut (Mappatompo, 2019) dimensi dan indikator disiplin yaitu :

1. Tujuan Kemampuan

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta

cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa tujuan

(pekerjaan) yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan


28

kemampuan pegawai bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan

disiplin dalam mengerjakannya. Dimensi tujuan kemampuan diukur

menggunakan dua indikator yaitu:

a. Kehadiran pegawai tepat waktu di tempat kerja

b. Intensitas kehadiran pegawai selama bekerja

2. Tingkat Kewaspadaan Pegawai

Pegawai yang dalam pelaksanaan pekerjaannya selalu penuh perhitungan

dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap dirinya

maupun pekerjaannya. Dimensi tingkat kewaspadaan diukur dengan

menggunakan dua indikator yaitu:

a. Kewaspadaan dan hati-hati dalam bekerja

b. Menjaga dan merawat peralatan kerja

3. Ketaatan pada Standar kerja

Dalam melaksanakan pekerjaannya pegawai diharuskan menaati semua

standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan pedoman kerja

agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat dihindari. Dimensi ketaatan

pada standar kerja diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu:

a. Memiliki rasa tanggung jawab dalam bekerja

b. Bekerja sesuai fungsi dan tugasnya


29

c. Bekerja sesuai jam kerja

4. Ketaatan pada Peraturan Kerja

Dimaksudkan demi kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja. Dimensi

ketaatan pada peraturan kerja diukur dengan dua indikator yaitu:

a. Pemahaman pegawai atas peraturan kerja

b. Menyelesaikan pekerjaan sesuai peraturan kerja

5. Etika Kerja

Diperlukan oleh setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya agar

tercipta suasana harmonis, saling menghargai antar sesama pegawai. Dimensi

etika kerja diukur dengan menggunakan satu indikator yaitu: Memiliki sikap

dan perilaku yang baik dalam bekerja.

2.1.4.4 Indikator Kedisiplinan Pegawai

Indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai

suatu organisasi menurut (Firman et al., 2020) :

1. Tujuan dan Kemampuan

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta

cukup menantang bagi kemampuan pegawai, agar dia bekerja sungguh-sungguh

dan disiplin dalam mengerjakannya.

2. Teladan Pimpinan
30

Teladan pimpinan mempunyai pengaruh yang besar dalam menegakkan

karena pimpinan dijadikan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.

3. Balas Jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) akan memberikan kepuasan dan

kecintaan pegawai terhadap perusahaan atau pekerjaannya. Semakin besar balas

jasa semakin baik kedisiplinan pegawai, sebaliknya apabila semakin kecil balas

jasa, maka kedisiplinan pegawai menjadi rendah.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego

dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan

sama dengan manusia lainnya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan

kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada

setiap perusahaan supaya kedisiplinan pegawai perusahaan baik pula.

5. Waskat (Pengawasan melekat)

Waskat merupakan tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan

kedisiplinan pegawai perusahaan, karena atasan harus aktif dan langsung

mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya.

6. Sanksi Hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan

pegawai, karena melalui sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan
31

semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku

indisipliner pegawai yang berkurang.

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam menegur dan menghukum setiap pegawai

yang indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan

tersebut.

8. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis antara sesama pegawai

menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan, manajer harus

berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta

mengikat, vertikal maupun horizontal di antara semua pegawainya, sehingga

akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.

2.1.5 Self Efficacy (X1)

2.1.5.1 Pengertian Self Efficacy

Self efficacy adalah keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya

memiliki kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan dan mencapai tujuan

tertentu sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dengan self efficacy tentunya akan

mendorong semangat seseorang untuk mencapai hasil yang optimal dalam


32

bekerja. Kepercayaan terhadap kemampuan diri, keyakinan terhadap keberhasilan

yang selalu dicapai membuat seseorang lebih giat bekerja dan selalu

menghasilkan yang terbaik, dengan demikian dapat dikatakan bahwa self efficacy

dapat meningkatkan kinerja (Erawati & Wahyono, 2019).

Menurut (Ary & Sriathi, 2019) Self efficacy merupakan salah satu aspek

pengetahuan tentang diri atau self- knowledge yang memberikan pengaruh pada

kehidupan sehari-hari manusia. Self efficacy merupakan keyakinan yang dimiliki

oleh individu dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang dihadapi dalam

pekerjaannya.

Menurut (Muis et al., 2018) self-efficacy mengacu pada persepsi tentang

kemampuan individu untuk mengorganisasi dan mengimplementasi tindakan

untuk menampilkan kecakapan tertentu.

Menurut (Hendriana & Kadarisma, 2019) self-efficacy menentukan pilihan

tindakan kita, upaya yang kita keluarkan, kegigihan kita dalam menghadapi

kesulitan, dan pengalaman emosional atau afektif kita.

Menurut (Wastuti, 2018) efikasi diri yang kuat dapat meningkatkan prestasi

dan kepribadian yang baik dalam berbagai hal. Individu yang memiliki efikasi diri

tinggi, yang berarti yakin terhadap kemampuan diri untuk melaksanakan berbagai

tugas dalam berbagai situasi, akan menganggap tugas-tugas yang sukar sebagai

tantangan untuk diatasi daripada sebagai ancaman yang harus dihindari.

Pandangan efikasi seperti itu akan membantu perkembangan minat intrinsik dan

memikat pada kegiatan-kegiatan yang lebih mendalam. Mereka menetapkan


33

tujuan-tujuan yang menantang dan memelihara komitmen yang kuat terhadap

tujuan tersebut, serta memotivasi diri untuk mencapainya dengan meningkatkan

dan mempertahankan usaha-usaha mereka menghadapi kegagalan. Mereka dengan

cepat akan memulihkan rasa efikasinya setelah mengalami kegagalan atau

kemunduran.

Menurut (Trisnatio & Pustikaningsih, 2018) self efficacy mengacu pada

keyakinan (beliefs) tentang kemampuan seseorang untuk mengorganisasikan dan

melaksanakan tindakan untuk pencapaian hasil. Dengan kata lain, self efficacy

adalah keyakinan penilaian diri berkenaan dengan kompetensi seseorang untuk

sukses dalam tugas-tugasnya.

Berdasarkan teori-teori yang disampaikan oleh beberapa ahli maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat self-efficacy yang lebih rendah mudah digoyangkan

oleh pengalaman-pengalaman yang memperlemahnya, sedangkan orang yang

memiliki self-efficacy yang kuat akan tekun dalam meningkatkan usahanya

meskipun dijumpai pengalaman yang memperlemahnya.

2.1.5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Self Efficacy

Menurut (Indrawati et al., 2019) menyatakan bahwa ada empat sumber

utama yang mempengaruhi Self-Efficacy seseorang yaitu:

1. Pengalaman keberhasilan seseorang dalam menghadapi tugas tertentu

pada waktu sebelumnya. Apabila seseorang pernah mengalami

keberhasilan di masa lalu maka semakin tinggi pula Self-Efficacy,


34

sebaliknya apabila seseorang mengalami kegagalan dimasa lalu maka

semakin rendah pula Self-Efficacy orang tersebut;

2. Pengalaman orang lain. Individu yang melihat orang lain berhasil dalam

melakukan aktifitas yang sama dan memiliki kemampuan yang

sebanding dapat meningkatkan Self-Efficacy nya, sebaliknya jika orang

yang dilihat gagal maka Self-Efficacy individu tersebut menurun;

3. Persuasi verbal, yaitu informasi tentang kemampuan seseorang yang

disampaikan secara verbal oleh orang yang berpengaruh sehingga dapat

meningkatkan keyakinan bahwa kemampuan-kemampuan yang dimiliki

dapat membantu untuk mencapai apa yang diinginkan;

4. Kondisi fisiologis yaitu keadaan fisik (sakit, rasa lelah dan lain-lain)

dan kondisi emosional (suasana hati, stress dan lain-lain).

2.1.5.3 Dimensi Self Efficacy

Efikasi diri pada diri tiap individu akan berbeda antara satu individu

dengan yang lainnya menurut (Azkiah & Sundayana, 2022) ada tiga dimensi

antara lain:

1. Dimensi tingkat (level)

Dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu

merasa mampu untuk melakukannya. Apabila individu dihadapkan

pada tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya maka

efikasi diri individu akan terbatas pada tugas-tugas yang mudah,

sedang atau bahkan meliputi tugas-tugas yang paling sulit sesuai


35

dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan

perilaku yang dibutuhkan pada masing-masing tingkat.

2. Dimensi kekuatan (strenght)

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dan keyakinan atau

pengharapan individu mengenai kemampuannya. Pengharapan yang

lemah mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak

mendukung. Sebaliknya, pengharapan yang mantap mendorong

individu tetap bertahan dalam usahanya.

3. Dimensi generalisasi (generality)

Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang

mana individu merasa yakin akan kemampuannya. Individu dapat

merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. Apakah terbatas pada

suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas dan

situasi yang bervariasi.

2.1.5.4 Indikator Self Efficacy

Menurut (Agusmiati & Wahyudin, 2019) Self efficacy dibedakan atas

tiga dimensi, yaitu Level/magnitude, Generality dan Strength. Berikut ini adalah

indikator dari Self Efficacy:

1. Magnitude (Tingkat kesulitan tugas)

a. Menghindari situasi dan perilaku di luar batas kemampuan.

b. Analisis pilihan perilaku yang akan dicoba.

c. Menyesuaikan dan menghadapi langsung tugas-tugas yang sulit.

2. Generality (Luas bidang perilaku)


36

a. Keyakinan yang menyebar pada berbagai bidang perilaku.

b. Keyakinan hanya pada bidang khusus.

3. Strength (Derajat keyakinan atau pengharapan)

a. Keyakinan efikasi yang lemah.

b. Menilai dirinya tidak mampu menyelesaikan tugas.

c. Keyakinan yang mantap bertahan dalam usahanya.

d. Memiliki keyakinan akan kesuksesan terhadap apa yang

dikerjakannya.

2.1.6 Motivasi Kerja (X2)

2.1.6.1 Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang

atau menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu tugas kerja yang

diamanatkan kepadanya sehingga ia dapat mencapai tujuan organisasinya

(Jufrizen & Sitorus, 2021).

Motivasi kerja dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan psikologis yang

ada di dalam diri individu yang menentukan arah dari perilaku (direction of

behavior) seseorang dalam organisasi, tingkat usaha (level of effort), dan tingkat

kegigihan atau ketahanan di dalam menghadapi suatu halangan atau masalah

(level of persistence) (Aisyiyah et al., 2022).

Menurut (Ardian, 2019) motivasi merupakan sejumlah proses, yang

bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan


37

timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-

kegiatan tertentu.

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan

kerja seorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi

dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Khairuddin, 2021)

Menurut (Adha et al., 2019) menyatakan bahwa motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mereka mampu bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan.

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi (dorongan atau rangsangan) dapat digunakan sebagai

strategi untuk meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi dapat dilakukan dengan

berbagai cara seperti: paksaan dan hukuman, imbalan penghargaan atau pujian,

menciptakan kompetisi. Tujuan dan harapan yang jelas, realistis serta mudah

dicapai juga dapat dijadikan sebagai motivasi. Bawahan tidak akan termotivasi

untuk mencapai level produktivitas yang tinggi apabila mereka merasa bahwa

harapan itu tidak realitas dapat dicapai.

2.1.6.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Memberikan motivasi kepada pegawai oleh pimpinannya merupakan

proses kegiatan pemberian motivasi kerja, sehingga pegawai tersebut

berkemampuan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.

Tanggung jawab adalah kewajiban bawahan untuk melaksanakan tugas sebaik


38

mungkin yang diberikan oleh atasan, dan inti dari tanggung jawab adalah

kewajiban menurut (Nur Azizah, 2019).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yaitu:

1. Kebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai, dan berubah

sepanjang waktu. Disamping itu perbedaan kebutuhan pada setiap taraf

sangat mempersulit tindakan motivasi para manajer. Dimana sebagian

besar para manajer yang ambisius, dan sangat termotivasi untuk

memperoleh kepuasan dan status, sangat sukar untuk memahami bahwa

tidak semua pegawai mempunyai kemampuan dan semangat seperti

yang dia miliki, sehingga manajer tersebut menerapkan teori coba-coba

untuk menggerakkan bawahannya.

2. Feeling dan emotions yaitu perasaan dan emosi. Seorang manajer tidak

memahami sikap dan kelakuan pegawainya, sehingga tidak ada

pengertian terhadap tabiat dari perasaan, keharusan, emosi.

3. Aspek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti

kepribadian, sikap, pengalaman, budaya, minat, harapan, keinginan,

lingkungan yang turut mempengaruhi pribadi pegawai tersebut.

4. Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan

wewenang. Wewenang bersumber atau datang dari atasan kepada

bawahan, sebagai imbalannya pegawai bertanggung jawab kepada

atasan, atas tugas yang diterima.


39

2.1.6.3 Dimensi Motivasi Kerja

Menurut (Rismawati et al., 2021) dimensi yang dapat dipergunakan untuk

dapat mengukur motivasi kerja adalah sebagai berikut:

1. Faktor Motivasi (Motivation Factor). Merupakan faktor pemuas yang

disebut juga motivator. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan

bekerja berdasarkan pemenuhan kebutuhan tingkat tinggi, seperti

pencapaian, penghargaan, tanggung jawab dan peluang untuk

bertumbuh.

2. Faktor Pemeliharaan (Hygiene Factor). Merupakan faktor yang

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan

pegawai sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan.

Hygiene Factors ini meliputi hal-hal gaji atau upah, kondisi kerja,

lingkungan kerja dan sejenisnya memiliki pengaruh dalam mendorong

seseorang memiliki motivasi kuat dalam membangun semangat kerja.

2.1.6.4 Indikator Motivasi Kerja

Indikator Motivasi Kerja menurut (Azizah, 2019) sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab

Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap pekerjaannya.

2. Prestasi Kerja

Melakukan sesuatu/pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

3. Peluang Untuk Maju

Keinginan mendapatkan upah yang adil sesuai dengan pekerjaan.


40

4. Pengakuan Atas Kinerja

Keinginan mendapatkan upah lebih tinggi dari biasanya.

5. Pekerjaan yang menantang

Keinginan untuk belajar menguasai pekerjaanya di bidangnya.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti , Tahun, Persamaan


No Metode Penelitian Hasil Penelitian
Judul Variabel
1 (Ramadhani & Persamaan Jenis penelitian yang Hasil penelitian ini
Lestariningsih, 2020) dengan digunakan adalah menunjukan bahwa self
Pengaruh Self Efficacy penelitian ini penelitian kuantitatif. efficacy berpengaruh
Dan Kompensasi terdapat pada Metode analisis yang signifikan dengan arah
Terhadap Kinerja variabel yang digunakan adalah positif terhadap disiplin
Karyawan Melalui diteliti yaitu: Path Analysis dengan kerja dengan koefisien
Disiplin Kerja Laksmi 1. Disiplin menggunakan regresi sebesar 0,628.
Muslimah Surabaya. kerja program aplikasi Kompensasi berpengaruh
2. Self SPSS Versi 20. signifikan dengan arah
efficacy positif terhadap disiplin
kerja dengan koefisien
regresi sebesar 0,437.
Self efficacy berpengaruh
signifikan dengan arah
positif terhadap kinerja
karyawan dengan
koefisien regresi sebesar
0,642.
41

2 (Citra & Fahmi, Persamaan Pendekatan penelitian Hasil penelitian


2019) dengan yang digunakan menunjukkan
Pengaruh penelitian ini adalah Kepemimpinan memiliki
Kepemimpinan, terdapat pada Asosiatif. pengaruh terhadap
Kepuasan Kerja Dan variabel yang Pengumpulan data loyalitas karyawan PT
Motivasi Kerja diteliti yaitu: dengan metode Perkebunan Nusantara
Terhadap Loyalitas 1. Loyalitas penyebaran angket, (Persero) IV, Kepuasan
Karyawan. Karyawan dan menggunakan Kerja tidak memiliki
2. Motivasi teknik analisis regresi pengaruh terhadap
Kerja linier berganda loyalitas karyawan PT
menggunakan alat Perkebunan Nusantara
aplikasi SPSS IBM (Persero) IV, Motivasi
21. memiliki pengaruh
terhadap loyalitas
karyawan PT
Perkebunan Nusantara
(Persero) IV dan
Kepemimpinan,
Kepuasan Kerja dan
Motivasi secara bersama-
sama memiliki pengaruh
terhadap loyalitas
karyawan PT
Perkebunan Nusantara
(Persero) IV.
3 (Rizal & Radiman, Persamaan Pendekatan Hasil penelitian
2019) dengan penelitian yang akan didapatkan motivasi
Pengaruh Motivasi, penelitian ini digunakan dalam berpengaruh positif
Pengawasan, dan terdapat pada penelitian ini adalah tetapi tidak signifikan
Kepemimpinan variabel yang pendekatan terhadap disiplin kerja.
Terhadap Disiplin diteliti yaitu: kuantitatif yang Pengawasan memiliki
Kerja Pegawai. 1. Disiplin bersifat deskriptif dan pengaruh positif dan
Kerja asosiatif. Data signifikan terhadap
2. Motivasi dianalisis disiplin kerja.
menggunakan uji Kepemimpinan memiliki
asumsi klasik, regresi pengaruh negatif tetapi
linear berganda, uji tidak signifikan terhadap
hipotesis dan uji disiplin kerja Pegawai.
koefisien determinasi. Motivasi, pengawasan
Pengolahan data dan kepemimpinan
menggunakan secara simultan
perangkat lunak berpengaruh positif dan
SPSS versi 20. signifikan terhadap
disiplin kerja Pegawai.
4 (Jufrizen & Sitorus, Persamaan Metode penelitian Hasil penelitian
2021) dengan yang digunakan menunjukkan bahwa
Pengaruh Motivasi penelitian ini dalam penelitian ini motivasi kerja
Kerja dan Kepuasan terdapat pada adalah metode berpengaruh positif dan
Kerja Terhadap Kinerja variabel yang kuantitatif. Teknik signifikan terhadap
Dengan Disiplin Kerja diteliti yaitu: analisis data yang disiplin kerja, kepuasan
Sebagai Variabel 1. Disiplin digunakan dalam kerja berpengaruh positif
Intervening. Kerja penelitian ini adalah dan signifikan terhadap
2. Motivasi teknik analisis data disiplin kerja, motivasi
Kerja kuantitatif dengan kerja berpengaruh positif
menggunakan metode dan signifikan terhadap
42

statistik. Metode kinerja, kepuasan kerja


statistik yang berpengaruh positif dan
digunakan adalah tidak signifikan terhadap
Partial Least Square kinerja, disiplin kerja
(PLS). berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja, disiplin kerja
tidak dapat memediasi
atau memperantarai
pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja, dan
disiplin kerja dapat
memediasi atau
memperantarai pengaruh
kepuasan kerja terhadap
kinerja pegawai.
5 (Ary & Sriathi, 2019) Persamaan Jenis penelitian yang Berdasarkan hasil
Pengaruh Self Efficacy dengan digunakan adalah analisis yang telah
Dan Locus Of Control penelitian ini penelitian kuantitatif. dilakukan dapat
Terhadap Kinerja terdapat pada Teknik analisis yang disimpulkan bahwa self
Karyawan (Studi Pada variabel yang digunakan adalah efficacy berpengaruh
Ramayana Mal Bali) diteliti yaitu: regresi linier positif dan signifikan
1. Self berganda. terhadap kinerja
efficacy karyawan. Locus of
control berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan. Self efficacy
dan locus of control
secara bersama-sama
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
6 (Hariyanti, 2022) Persamaan Penelitian ini Hasil menunjukkan tidak
Pengaruh Lingkungan dengan merupakan penelitian ada pengaruh antara
Kerja, Kompensasi, penelitian ini asosiatif kausal yaitu lingkungan kerja
Dan Motivasi Intrinsik terdapat pada penelitian yang terhadap loyalitas
Terhadap Loyalitas variabel yang digunakan untuk karyawan, kompensasi
Karyawan diteliti yaitu: mengetahui tidak ada pengaruh
1. Motivasi hubungan sebab terhadap loyalitas
intrinsik akibat antara variabel karyawan sedangkan
2. Loyalitas independen dan motivasi intrinsik ada
karyawan variabel dependen. pengaruh positif dan
Penelitian ini signifikan terhadap
menggunakan data loyalitas karyawan.
kuantitatif karena
data yang digunakan
dalam peneiltian ini
dinyatakan dalam
bentuk angka.
7 (Lukiastuti, 2021) Persamaan Data yang digunakan Hasil analisis
Pengaruh Self Efficacy dengan adalah data primer menunjukkan
dan Motivasi terhadap penelitian ini dan sekunder, bahwa self efficacy tidak
Prestasi Kerja terdapat pada selanjutnya dilakukan berpengaruh terhadap
Penyuluh Keluarga variabel yang analisis jalur dengan kepuasan kerja dan juga
Berencana di diteliti yaitu: bantuan SPSS 20 dan prestasi kerja. Motivasi
43

Kabupaten 1. Self sobel test untuk uji berpengaruh positif dan


Temanggung dengan Efficacy mediasi. signifikan terhadap
Kepuasan Kerja 2. Motivasi kepuasan kerja dan
sebagai Variabel prestasi kerja. Kepuasan
Intervening kerja tidak berpengaruh
terhadap prestasi kerja.
Kepuasan kerja tidak
memediasi pengaruh self
efficacy dan motivasi
terhadap prestasi kerja.

8 (Prasiwi et al., 2022) Persamaan Metode penelitian ini Hasil dari penelitian ini
Pengaruh Motivasi dan dengan menggunakan metode menunjukan adanya
Beban Kerja Terhadap penelitian ini kuantitatif. pengaruh motivasi dan
Loyalitas Karyawan terdapat pada beban kerja terhadap
Melalui Kepuasan variabel yang kepuasan kerja karyawan
Kerja Karyawan diteliti yaitu: dan kepuasan kerja
Sebagai Variabel 1. Motivasi karyawan berpengaruh
Intervening Pada PT. 2. Loyalitas terhadap loyalitas
Wangta Agung Karyawan karyawan.
Surabaya.
9 (Nuryatin, 2020) Persamaan Metode penelitian Hasil penelitian
Pengaruh Motivasi dengan yang digunakan menunjukan bahwa (1)
Kerja dan Disiplin penelitian ini adalah metode motivasi kerja
Kerja Terhadap Kinerja terdapat pada kuantitatif, dengan berpengaruh positif
Karyawan dengan variabel yang teknik pengambilan terhadap kepuasan kerja
Kepuasan Kerja diteliti yaitu: sampel berdasarkan karyawan, (2) disiplin
Sebagai Variabel 1. Motivasi Slovin. kerja berpengaruh positif
Intervening Pada PT Kerja terhadap kepuasan kerja
Astron Optindo 2. Disiplin karyawan, (3) motivasi
Industries. Kerja kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan, (4) disiplin
kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja
kaaryawan, (5) kepuasan
kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan, (6) kepuasan
kerja berperan sebagai
variabel mediasi antara
motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan, (7)
kepuasan kerja berperan
sebagai variabel mediasi
antara disiplin kerja
terhadap kinerja
karyawan. Dalam
penelitian ini disiplin
kerja paling berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan.
10 (Sadat et al., 2020) Persamaan Penelitian ini Hasil penelitian
Disiplin Kerja dan dengan merupakan penelitian menunjukkan bahwa
Motivasi Terhadap penelitian ini deskriptif kuantitatif. terdapat pengaruh secara
44

Kinerja Karyawan. terdapat pada Teknik analisis data simultan pada variabel
variabel yang digunakan untuk disiplin kerja dan
diteliti yaitu: regresi linear motivasi terhadap kinerja
1. Disiplin berganda, koefisien karyawan. Disiplin kerja
Kerja determinasi. berpengaruh positif
2. Motivasi terhadap kinerja
karyawan. Motivasi
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan.

2.3 Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Loyalitas Pegawai (Z)

Self Efficacy menurut Galuh dkk (2020) merupakan penilaian individu

terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan tugas, mencapai

suatu tujuan, dan menghasilkan sesuatu.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eko dkk (2018) dengan judul

penelitian Pengaruh Karakteristik Individu Karakteristik Pekerjaan Dan Self

Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Rayon Manado

Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakteristik Individu

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Rayon

Manado Selatan.

2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Loyalitas Pegawai (Z)

Motivasi kerja menurut Nuriyah (2021) merupakan keinginan untuk

bertindak. Dengan adanya motivasi yang dapat merangsang pegawai untuk

lebih menggerakkan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan

perusahaan.
45

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lola dan Muhammad (2019)

dengan judul penelitian Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan

Motivasi Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan. Hasil penelitian menunjukkan

Kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap loyalitas karyawan PT

Perkebunan Nusantara (Persero) IV, Kepuasan Kerja tidak memiliki pengaruh

terhadap loyalitas karyawan PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV, Motivasi

memiliki pengaruh terhadap loyalitas karyawan PT Perkebunan Nusantara

(Persero) IV dan Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi secara

bersama-sama memiliki pengaruh terhadap loyalitas karyawan PT

Perkebunan Nusantara (Persero) IV.

3. Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

Self Efficacy menurut Jeniy (2020) merupakan salah satu aspek

pengetahuan diri yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alifa dan Marsudi (2020)

dengan judul penelitian Studi Tentang Self Efficacy Dan Kompensasi Dan

Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa self efficacy berpengaruh signifikan positif

terhadap disiplin kerja. Kompensasi berpengaruh signifikan positif terhadap

disiplin kerja. Self efficacy berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

karyawan. Kompensasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

karyawan. Disiplin kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

karyawan.
46

4. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

Motivasi kerja menurut Hasanah (2018) merupakan alur yang

menerangkan segala sesuatu mengenai intensitas, arah, dan ketekunan

seseorang dalam meraih apa yang menjadi tujuannya.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Said dan Radiman (2019)

dengan judul penelitian Pengaruh Motivasi, Pengawasan, dan Kepemimpinan

Terhadap Disiplin Kerja Pegawai. Hasil penelitian menunjukkan motivasi

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap disiplin kerja.

Pengawasan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja.

Kepemimpinan memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap

disiplin kerja Pegawai. Motivasi, pengawasan dan kepemimpinan secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja Pegawai.

5. Pengaruh Loyalitas pegawai (Z) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

Loyalitas pegawai menurut Anjelika (2018) merupakan salah satu unsur

yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan

terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yesi dkk (2018) dengan judul

penelitian Pengaruh Kompensasi Finansial dan Kepuasan Serta Disiplin Kerja

Terhadap Loyalitas Sopir Rental Mobil di Lumajang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara parsial maka kompensasi finansial tidak

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan, kepuasan berpengaruh


47

signifikan terhadap loyalitas karyawan, dan disiplin kerja berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas karyawan.

6. Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y) dengan

Loyalitas Pegawai (Z) sebagai variabel intervening

Self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan

dirinya melakukan sesuatu atau pekerjaan spesifik yang menjadi tanggung

jawabnya. Disiplin kerja adalah sebagai sikap mental tercermin dalam

perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang

ditetapkan pemerintah atau etik norma dan kaidah yang berlaku dalam

masyarakat untuk tujuan tertentu. Loyalitas karyawan merupakan sikap

positif karyawan terhadap perusahaan tempat dia bekerja. Pegawai dengan

sikap loyalitas yang tinggi dapat bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri

tetapi juga untuk kepentingan perusahaan (Ramadhani & Lestariningsih,

2020).

7. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

dengan Loyalitas Pegawai (Z) sebagai variabel intervening

Motivasi menurut (Nuryatin, 2020) merupakan suatu keinginan

melakukan kesediaan mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan

organisasi untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Loyalitas adalah

pengabdian seorang karyawan kepada tempat kerjanya untuk terus bekerja

dalam periode yang lama.


48

2.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan self

efficacy dan motivasi kerja terhadap kedisiplinan pegawai maka kerangka

pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Dari

masalah diatas, maka dapat dibuat suatu hipotesis atau dugaan sementara yang

mendukung pemecahan masalah tersebut.

H1 : Diduga Self Efficacy (X1) Berpengaruh secara signifikan Terhadap

Loyalitas Pegawai (Z)

H2 : Diduga Motivasi Kerja (X2) Berpengaruh secara signifikan Terhadap

Loyalitas Pegawai (Z)


49

H3 : Diduga Self Efficacy (X1) Berpengaruh secara signifikan Terhadap

Kedisiplinan Pegawai (Y)

H4 : Diduga Motivasi Kerja (X2) Berpengaruh secara signifikan Terhadap

Kedisiplinan Pegawai (Y)

H5 : Diduga Loyalitas Pegawai (Z) Berpengaruh secara signifikan Terhadap

Kedisiplinan Pegawai (Y)

H6 : Diduga self efficacy (X1) Berpengaruh secara signifikan terhadap

Kedisiplinan pegawai (Y) melalui Loyalitas Pegawai (Z) sebagai variabel

intervening.

H7 : Diduga Motivasi Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap

kedisiplinan pegawai (Y) melalui loyalitas pegawai (Z) sebagai variabel

intervening.
50

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai

dengan pendapat (Fitri & Haryanti, 2020) mendefinisikan objek penelitian

sebagai berikut: “Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan

reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Objek penelitian ini adalah Kantor

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam menyusun proposal ini

menggunakan desain penelitian deskriptif dan kausal. Desain penelitian deskriptif

adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subyek atau objek penelitian.

Penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang

diperoleh saat penelitian dilakukan (Fadli, 2021).

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut (Fitri & Haryanti, 2020) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari atas atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
51

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek

atau subyek yang dipelajari. Tetapi juga karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah 45 pegawai Kantor

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung.

3.3.2 Sampel

Menurut (Fitri & Haryanti, 2020) Sampel adalah bagian kecil dari suatu

populasi atau yang digunakan mewakili populasi sekaligus menggambarkan

populasi itu sendiri. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.

Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability

Sampling dan Nonprobability Sampling. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode Nonprobability Sampling, sedangkan cara pengambilan

sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh.

Menurut (Fitri & Haryanti, 2020) yang dimaksud dengan teknik

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus,
52

dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel (Fitri & Haryanti,

2020).

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh pegawai pada

Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sijunjung sebanyak 45 orang.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan data penelitian yang diambil secara langsung oleh sumber asli

tanpa perantara. Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari

pengisian kuesioner oleh responden.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mendatangi langsung tempat yang menjadi objek yang bersangkutan melalui

kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab tentang variabel yang diteliti.

2. Penelitian Perpustakaan (Library Research)


53

Library research adalah pengumpulan data dengan bahan–bahan yang

berkaitan dengan penelitian pustaka yang berasal dari jurnal-jurnal, literatur-

literatur serta skripsi yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Sumber

data dari penelitian ini adalah kepala desa, seluruh staf kantor Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung

3.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat dilihat dari dua sudut yaitu dari sudut peran dan

sifat (Janna, 2020). Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya

dalam kelompok itu, Dilihat dari segi perannya, variabel ini dapat dibedakan ke

dalam dua jenis yaitu:

1. Variabel dependen (Y)

Ialah variabel yang dijadikan sebagai faktor yang dipengaruhi oleh

sebuah atau sejumlah variabel lain, yang menjadi variabel dependen dalam

penelitian ini adalah:

Y = Kedisiplinan Pegawai

2. Variabel independen (X)

Ialah variabel yang berperan memberi pengaruh kepada variabel lain.

yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini diberi notasi X:

X1 = Self Efficacy
54

X2 = Motivasi Kerja

3. Variabel Intervening

Menurut variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan

diukur. Variabel ini merupakan penyela/antara yang terletak di antara variabel

independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak

langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah:

Z = Loyalitas Pegawai

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan petunjuk tentang bagaimana

suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya

pengukuran tersebut. Berikut ini adalah definisi operasional variabel dan indikator

masing-masing variabel yaitu:

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel


No Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
1 Kedisiplinan Kedisiplinan 1. Tujuan 1. Tujuan dan Interval
Pegawai (Y) adalah kesadaran Kemampuan Kemampuan
dan kesediaan 2. Tingkat 2. Teladan
seseorang Kewaspadaan Pimpinan
mentaati semua Pegawai 3. Balas Jasa
peraturan 3. Ketaatan pada 4. Keadilan
perusahaan, Standar kerja 5. Waskat
badan atau (Pengawasan
55

organisasi dan 4. Etika Kerja melekat)


norma-norma 5. Ketaatan pada 6. Sanksi Hukuman
sosial yang Peraturan 7. Ketegasan
berlaku. (Rialmi, Kerja 8. Hubungan
2020) kemanusiaan

2 Self efficacy Self efficacy 1. Dimensi tingkat 1. Magnitude Interval


(X1) adalah keyakinan 2. Dimensi 2. Generality
yang dimiliki kekuatan 3. Strength
seseorang bahwa 3. Dimensi
dirinya memiliki generalisasi
kemampuan
dalam
melakukan suatu
pekerjaan dan
mencapai tujuan
tertentu sesuai
dengan hasil
yang diharapkan.
(Erawati &
Wahyono, 2019)
3 Motivasi Motivasi kerja 1. Faktor 1. Tanggung Jawab Interval
Kerja (X2) adalah keadaan Motivasi 2. Prestasi Kerja
atau kondisi 2. Faktor 3. Peluang Untuk
yang mendorong, Pemeliharaan Maju
merangsang atau 4. Pengakuan Atas
menggerakkan Kinerja
seseorang untuk 5. Pekerjaan yang
melakukan suatu menantang
tugas kerja yang
diamanatkan
kepadanya
sehingga ia dapat
mencapai tujuan
organisasinya
4 Loyalitas Loyalitas kerja 1. Taat terhadap 1. Taat Interval
Pegawai (Z) atau kesetiaan peraturan menjalankan
merupakan salah 2. Bertanggung aturan.
satu unsur yang jawab 2. Sanggup bekerja
digunakan dalam 3. Menyumbangk dengan baik.
penilaian an pemikiran 3. Tepat pada
pegawai yang dan tenaga waktu.
mencakup 4. Jujur 4. Berani ambil
kesetiaan resiko.
terhadap 5. Memberi ide
pekerjaannya, tanpa paksaan.
jabatannya dan 6. Menjalankan
organisasi. tugas tanpa
(Tamba et al., paksaan.
2018) 7. Menyerahkan
hasil kerja
kepada
pemimpin.
56

3.6 Instrumen Penelitian dan Kisi-kisi Instrumen

3.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang diajukan kepada seluruh

pegawai di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sijunjung dengan

tujuan untuk memberikan tanggapan dan jawaban dengan cara memilih salah satu

pertanyaan yang disediakan untuk di check list. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Skala likert dalam penelitian ini terdiri atas lima skala, dimana

masing-masing penilaiannya dapat dilihat pada tabel (Fitri & Haryanti, 2020).

Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian

No Keterangan Bobot
1 Sangat setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak setuju (STS) 1

3.6.2 Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan landasan teori diatas didapat kisi-kisi instrumen dari variabel

bebas Self Efficacy, Motivasi Kerja, variabel terikat Kedisiplinan Pegawai dan

Loyalitas Pegawai sebagai variabel intervening dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Variabel Penelitian

Butir Jumlah
No Variabel Sumber Indikator
Soal Butir
1. Kedisiplinan (Mappatompo, 1. Tujuan 1-2 2
Pegawai 2019) Kemampuan
(Y) 2. Tingkat 3-4 2
Kewaspadaan
Pegawai
3. Ketaatan pada 5-6 2
Standar kerja
57

4. Etika Kerja
5. Ketaatan pada 7-8 2
Peraturan Kerja 9-10 2
1-2 2
1. Magnitude
Self Efficacy (Izzaty et al., 3-4 2
2 2. Generality
(X1) 2017) 5-6 2
3. Strength
1. Tanggung Jawab 1-2 2
2. Prestasi Kerja 3-4 2
3. Peluang Untuk 5-6 2
Motivasi
(Nur Azizah, Maju
3 Kerja
2019) 4. Pengakuan Atas 7-8 2
(X2)
Kinerja
5. Pekerjaan yang 9-10 2
menantang
1-2 2
1. Taat menjalankan
aturan.
2. Sanggup bekerja 3-4 2
dengan baik.
3. Tepat pada waktu. 5-6 2
4. Berani ambil
Loyalitas resiko.
7-8 2
4. Pegawai (Iswati, 2022) 5. Memberi ide
(Z) tanpa paksaan.
9-10 2
6. Menjalankan
tugas tanpa
paksaan. 11-12 2
7. Menyerahkan
hasil kerja kepada
pemimpin. 13-14 2

40
Total

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan kunjungan dan

pengamatan secara langsung di lokasi penelitian. Dengan melakukan ini data

yang didapat adalah data primer. Data primer yaitu data atau informasi yang

diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel

untuk tujuan spesifik studi. Seperti hasil pengisian kuisioner yang dilakukan

oleh peneliti dan mewawancarai pihak-pihak terkait (Fitri & Haryanti, 2020).
58

2. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Fitri & Haryanti, 2020).

3.7 Teknik Analisis Data

Menurut Junianto & Sabtohadi, (2019) Pendekatan yang dilakukan pada

saat menganalisa penelitian ini adalah Structural Equation Model Partial Least

(SEM-PLS) dengan menggunakan software SMART PLS 3.0. Alasan

menggunakan program ini karena penelitian ini lebih bersifat memprediksi dan

menjelaskan variabel laten dari pada menguji suatu teori dan jumlah sampel dalam

penelitian tidak besar. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah uji

validitas, uji realibilitas, dan uji hipotesis dengan SEM-PLS terhadap 4 (empat)

variabel. Pembentukan variabel laten dalam penelitian ini kesemuanya bersifat

reflektif, yang berarti keempat variabel laten mempengaruhi indikator.

3.7.1 Uji Validitas

Menurut (Yuwono et al 2020) Tahap pengujian model pengukuran

meliputi pengujian validitas konvergen, validitas diskriminan. Uji validitas

dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian mengukur apa

yang seharusnya diukur. Sementara untuk menguji reliabilitas konstruk digunakan

nilai cronbach’s alpha dan composite reliability. Dalam penelitian ini, uji

validitas yang digunakan adalah validitas konvergen dan validitas diskriminan.


59

Tabel 3. 4 Parameter Uji Validitas Dalam Model Pengukuran Smart PLS


Uji Validitas Parameter Rule Of Thumbs
Faktor loading
Lebih dari 0,6
Konvergen Average variance
Lebih dari 0,6
extracted (AVE)
Akar AVE dan korelasi Akar AVE >
Diskriminan
variabel laten Korelasi variabel

Hasil analisis PLS dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian jika

seluruh indikator dalam model PLS telah memenuhi syarat validitas konvergen,

validitas diskriminan dan uji reliabilitas.

3.7.2 Uji TCR (Tingkat Capaian Responden)

Menghitung nilai Tingkat Capaian Responden (TCR) masing-masing

kategori dari data deskriptif variabel. Rumus uji TCR (Handri & Fernos, 2019)

Rata-rata Skor
TCR= X 100%
5
Keterangan:

TCR = Tingkat Capaian Responden

Menurut (Handri & Fernos, 2019), mengemukakan kriteria jawaban

responden untuk Tingkat Capaian Responden (TCR) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Rentang Skala TCR

NO Angka Keterangan
1 0% - 54.9% Tidak Baik
2 55% - 64.9% Kurang Baik
3 65% - 79.9% Cukup Baik
4 80% - 89.9% Baik
5 90% - 100% Sangat Baik
Sumber: (Handri & Fernos, 2019)
60

3.7.3 Uji Reliabilitas

Dalam PLS uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s alpha dan

nilai Composite reliability. Cronbach’s alpha mengukur atas bawah nilai

reliabilitas suatu konstruk sedangkan Composite reliability mengukur nilai

sesungguhnya reliabilitas suatu kontruks. Uji realiabilitas untuk alternatif jawaban

lebih dari dua menggunakan uji cronbach’s alpha, yang nilainya akan

dibandingkan dengan nilai koefisien reliabialitas minimal yang dapat diterima.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai cronboach alpha > 0,7 maka instrumen penelitian reliabel.

2. Jika nilai cronboach alpha < 0,7 maka instrumen penelitian tidak

reliabel.

3.7.4 Uji Hipotesis (Structural Model atau Inner model)

Menurut (Yuwono et al., 2020) Pengujian hipotesis dalam PLS disebut

juga sebagai uji inner model. Uji ini meliputi uji signifikansi pengaruh langsung

dan tidak langsung serta pengukuran besarnya pengaruh variabel eksogen

terhadap variabel endogen.

Uji pengaruh dilakukan dengan menggunakan uji t-statistik dalam model

analisis partial least square (PLS) dengan menggunakan bantuan software

SmartPLS 3.0. Dengan teknik bootstrapping, diperoleh nilai R Square dan nilai

uji signifikansi.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Model

(SEM) dengan menggunakan software Partial Least Square (PLS) yaitu software
61

Smart PLS. Dalam analisis dengan menggunakan PLS ada beberapa hal yang

dilakukan yaitu:

1. Evaluasi Model Pengukuran (outer model)

Evaluasi model pengukuran pada SEM-PLS perlu dilakukan dua

pengujian, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Pada uji validitas dapat

dilakukan dengan melihat convergent validity dan discriminant validity dari

indikatornya.

2. Menilai Inner Model atau Structural Model

Menganalisis pengaruh antar variabel laten disebut model struktural

(inner model). Evaluasi terhadap inner model dapat dilakukan dengan melihat

besarnya R2 (R-square). Semakin besar nilai R2 maka semakin besar pula

pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel endogen.

3. Mengkonstruksi diagram jalur

4. Estimasi

Signifikansi hubungan dapat diperoleh dengan prosedur Bootstrapping.

Nilai yang dihasilkan berupa nilai T statistik yang kemudian dibandingkan

dengan t tabel. Apabila nilai t statistik > t tabel maka nilai estimasi koefisien

jalur tersebut signifikan.


62

5. Goodness of fit

Evaluasi goodness of fit model struktural diukur dengan melihat nilai

koefisien parameter dan melihat nilai R2 yang diperoleh pada setiap variabel

laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi.

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur

(Path analysis). Pengaruh masing-masing variabel akan dilihat dari hasil uji t.

Sebelum dilakukan uji t akan diuji terlebih dahulu fit model dengan uji F dan

koefisien determinasi dengan adjusted R2.

Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada pengujian inner model yaitu:

1. T statistik

Variabel eksogen dinyatakan signifikan pada variabel endogen apabila

hasil t statistik lebih besar dari t tabel.

2. Path coefficients

Nilai path coefficients menunjukkan koefisien hubungan antara variabel

laten dengan variabel laten lainnya.

3. Pengujian variabel intervening

Pengujian variabel intervening ini dapat dilihat dari perbandingan

pengaruh langsung dengan perhitungan bootstrap ting.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten

Sijunjung

Dinas komunikasi dan informatika kabupaten Sijunjung merupakan bagian

dari pemerintahan yang berdiri pada awal 2017, ditetapkan dengan peraturan

Bupati Sijunjung Nomor 53 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi,

tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Komunikasi dan Informatika.

Seiring dengan berjalannya waktu pada awal tahun 2010 Dinas

Komunikasi dan Informatika mengalami perubahan SOTK yang ditetapkan

berdasarkan peraturan Bupati Nomor 45 tahun 2019 tentang kedudukan, susunan

organisasi, tugas dan fungsi serta tat kerja pada Dinas Komunikasi dan

Informatika.

Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan perangkat daerah yang

melaksanakan tugas dan fungsi di bidang komunikasi dan informatika, statistik

dan persandian. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut, Dinas

Komunikasi dan Informatika menyediakan layanan sistem pemerintahan berbasis

elektronik.

63
64

4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika

Kabupaten Sijunjung

Dalam suatu organisasi, struktur organisasi sangat diperlukan dimana

tujuannya untuk memudahkan pimpinan dalam melaksanakan tugas-tugas dan

menentukan bagian-bagian pekerjaan serta merupakan suatu alat untuk

memberikan wewenang dan tanggung jawab seseorang atas pekerjaan yang


Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Sijunjung
diberikan kepada bawahannya.

Sumber: Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung


65

4.1.3 Visi dan Misi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Sijunjung

4.1.3.1 Visi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung

Terwujudnya pelayanan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik)

untuk mendukung pelayanan publik yang prima.

4.1.3.2 Misi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Sijunjung

1. Meningkatkan Layanan Publik Secara Elektronik.

2. Meningkatkan Administrasi Pemerintahan Secara Elektronik.

4.2 Gambaran Umum Responden

Dalam melakukan penelitian analisa ini sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai, maka penulis akan menggunakan Descriptive Statistics yang

dikelompokkan dalam karakteristik atau gambaran umum responden berdasarkan

atas kriteria-kriteria sebagai berikut.

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, karakteristik responden yang

diteliti dilihat dari jenis kelamin dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah
No Jenis Kelamin
Responden Persentase
1 Laki-laki 20 44,4%
2 Perempuan 25 55,5%
Jumlah 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2023
66

Dari tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 45 responden, yang

berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar

44,4%, yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 23 orang dengan

persentase sebesar 55,5%. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas jenis kelamin

pada penelitian ini adalah perempuan.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, karakteristik responden

berdasarkan usia dapat disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jumlah
No Usia
Responden Persentase
1 20-25 Tahun 12 26,6%
2 26-35 Tahun 17 37,7%
3 >35 Tahun 16 35,5%
Jumlah 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Dari tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 45 responden, responden

yang berumur 20-25 tahun adalah sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar

26,6%, yang berumur 26-35 tahun adalah sebanyak 17 orang dengan persentase

sebesar 37,7% dan yang berumur > 35 tahun adalah sebanyak 16 orang dengan

persentase sebesar 35,5%. Hal ini menunjukan bahwa responden pada penelitian

ini dominan berumur 26-35 tahun, yang menunjukkan bahwa pegawai Kantor

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung rata-ratanya sudah

cukup dewasa karena pada usia tersebut seorang pegawai sudah matang dalam

bekerja.
67

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir dapat disajikan dalam tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah


Responden Persentase
1 SMA/SMK 10 22,2%
2 D3 4 8,8%
3 S1 24 53,3%
4 S2 7 15,5%
Jumlah 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Dari tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 45 responden, responden

berpendidikan SMA sebanyak 10 responden atau 22,2%, responden berpendidikan

D3 sebanyak 4 responden atau 8,8%, responden berpendidikan S1 sebanyak 24

responden atau 53,3% dan responden berpendidikan S2 sebanyak 7 responden

atau 15,5%. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden

pada penelitian ini adalah S1.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjabat

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, karakteristik responden

berdasarkan lama bekerja dapat disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjabat

Jumlah
No Lama Menjabat
Responden Persentase
1 1-5 Tahun 24 53,5%
2 6-10 Tahun 15 33,3%
3 >10 Tahun 6 13,3%
Jumlah 45 100%
68

Dari tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa dari 45 responden lama

bekerja 1-5 tahun sebanyak 24 responden atau sekitar 53,5%, responden lama

bekerja 6-10 tahun sebanyak 15 responden atau sekitar 33,3% dan responden lama

bekerja > 10 tahun sebanyak 6 responden atau sekitar 13,3%. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas lama bekerja responden pada penelitian ini adalah

1-5 tahun.

4.3 Distribusi Frekuensi Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel self efficacy dan motivasi kerja sebagai

variabel bebas, sedangkan variabel kedisiplinan pegawai sebagai variabel terikat,

dan variabel loyalitas pegawai sebagai variabel intervening. Berikut ini akan

dideskripsikan jawaban responden terhadap masing-masing variabel penelitian

sebagai berikut.

4.3.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen

Pernyataan Variabel Self Efficacy (X1)

Dalam penelitian ini, variabel self efficacy dioperasionalisasikan dengan

menggunakan 6 (enam) instrumen pernyataan, instrumen pernyataan tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen


Pernyataan Variabel Self Efficacy (X1)
T T X SL TCR Kriteria
Kode N Total
STS TS N S SS 1 2 3 4 5 % TCR
X1.P1 0 0 9 19 17 0 0 27 76 85 45 188 83,55556 Baik
X1.P2 0 1 11 22 11 0 2 33 88 55 45 178 98,88888 Sangat Baik
X1.P3 0 0 13 21 11 0 0 39 84 55 45 178 98,88889 Sangat Baik
X1.P4 0 1 8 22 14 0 2 24 88 70 45 184 97,8261 Sangat Baik
X1.P5 0 0 14 20 11 0 0 42 80 55 45 177 98,3333 Sangat Baik
X1.P6 0 0 7 26 12 0 0 21 104 60 45 185 102,7778 Sangat Baik
69

Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden terhadap instrumen

pertanyaan variabel self efficacy terlihat bahwa mayoritas responden penelitian

memberikan jawaban dengan kategori “Setuju”.

4.3.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen

Pernyataan Variabel Motivasi Kerja (X2)

Dalam penelitian ini, variabel Motivasi Kerja dioperasionalisasikan

dengan menggunakan 10 (sepuluh) instrumen pernyataan, instrumen pernyataan

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen


Pernyataan Variabel Motivasi Kerja (X2)
Kode T T X SL N Total TCR Kriteria
STS TS N S SS 1 2 3 4 5 % TCR
X2.P1 0 0 11 22 12 0 0 33 88 60 45 181 99,44751 Sangat Baik
X2.P2 0 0 13 23 9 0 0 39 92 45 45 176 102,2727 Sangat Baik
X2.P3 0 1 7 23 14 0 2 21 92 70 45 185 97,2973 Sangat Baik
X2.P4 0 1 11 16 17 0 2 33 64 85 45 184 122,2826 Sangat Baik
X2.P5 0 0 10 25 10 0 0 30 100 50 45 180 100 Sangat Baik
X2.P6 0 0 7 26 12 0 0 21 104 60 45 185 97,2973 Sangat Baik
X2.P7 0 0 11 19 15 0 0 33 76 75 45 184 97,82609 Sangat Baik
X2.P8 0 0 9 24 12 0 0 27 96 60 45 183 98,36066 Sangat Baik
X2.P9 0 0 13 16 16 0 0 39 64 80 45 183 122,9508 Sangat Baik
X2.P10 0 0 5 28 12 0 0 15 112 60 45 187 96,25668 Sangat Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden terhadap instrumen

pertanyaan variabel motivasi kerja terlihat bahwa mayoritas responden penelitian

memberikan jawaban dengan kategori “Setuju”.


70

4.3.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen

Pernyataan Variabel Kedisiplinan Pegawai (Y)

Dalam penelitian ini, variabel Kedisiplinan Pegawai dioperasionalisasikan

dengan menggunakan 10 (sepuluh) instrumen pernyataan, instrumen pernyataan

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen


Pernyataan Variabel Kedisiplinan Pegawai (Y)
T T X SL TCR Kriteria
Kode N Total
STS TS N S SS 1 2 3 4 5 % TCR
Y.P1 0 0 9 20 16 0 0 27 80 80 45 187 83,11111 Baik
Y.P2 0 0 7 24 14 0 0 21 96 70 45 187 103,8889 Sangat Baik
Y.P3 0 1 16 18 10 0 2 48 72 50 45 172 95,55556 Sangat Baik
Y.P4 0 0 12 24 9 0 0 36 96 45 45 177 98,33333 Sangat Baik
Y.P5 0 1 8 20 16 0 2 24 80 80 45 186 82,66667 Baik
Y.P6 0 0 11 17 17 0 0 33 68 85 45 186 82,66667 Baik
Y.P7 0 1 11 18 15 0 2 33 72 75 45 182 80,88889 Baik
Y.P8 0 0 10 20 15 0 0 30 80 75 45 185 102,7778 Sangat Baik
Y.P9 0 1 8 21 15 0 2 24 84 75 45 185 102,7778 Sangat Baik
Y.P10 0 1 6 22 16 0 2 18 88 80 45 188 104,4444 Sangat Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden terhadap instrumen

pertanyaan variabel kedisiplinan pegawai terlihat bahwa mayoritas responden

penelitian memberikan jawaban dengan kategori “Setuju”.

4.3.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen

Pernyataan Variabel Loyalitas Pegawai (Z)

Dalam penelitian ini, variabel Loyalitas Pegawai dioperasionalisasikan

dengan menggunakan 14 (empat belas) instrumen pernyataan, instrumen

pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:


71

Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Instrumen


Pernyataan Variabel Loyalitas Pegawai (Z)
T T X SL TCR Kriteria
Kode N Total
STS TS N S SS 1 2 3 4 5 % TCR
Z.P1 0 1 10 21 13 0 2 30 84 65 45 181 99,44751 Sangat Baik
Z.P2 0 0 9 24 12 0 0 27 96 60 45 183 98,36066 Sangat Baik
Z.P3 0 0 8 23 14 0 0 24 92 70 45 186 96,77419 Sangat Baik
Z.P4 0 0 11 21 13 0 0 33 84 65 45 182 98,9011 Sangat Baik
Z.P5 0 0 11 21` 13 0 0 33 84 65 45 182 98,9011 Sangat Baik
Z.P6 0 1 6 21 17 0 2 18 84 85 45 189 119,0476 Sangat Baik
Z.P7 0 0 4 25 16 0 0 12 100 80 45 192 93,75 Sangat Baik
Z.P8 0 0 10 21 14 0 0 30 84 70 45 184 97,82609 Sangat Baik
Z.P9 0 0 13 26 6 0 0 39 104 30 45 173 104,0462 Sangat Baik
Z.P10 0 2 6 20 17 0 4 18 80 85 45 187 120,3209 Sangat Baik
Z.P11 0 1 7 24 13 0 2 21 96 65 45 184 97,82609 Sangat Baik
Z.P12 0 1 7 19 18 0 2 21 76 90 45 189 119,0476 Sangat Baik
Z.P13 0 0 8 25 12 0 0 24 100 60 45 184 97,82609 Sangat Baik
Z.P14 0 2 10 18 15 0 4 30 72 75 45 181 124,3094 Sangat Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden terhadap instrumen

pertanyaan variabel loyalitas pegawai terlihat bahwa mayoritas responden

penelitian memberikan jawaban dengan kategori “Setuju”.

4.4 Analisis Data Penelitian

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode SEM

berbasis Partial Least Square (PLS) 3.3 memerlukan 2 tahap untuk penilaian dari

sebuah model penelitian yaitu outer model dan inner model. Tahap-tahap tersebut

adalah sebagai berikut:

4.4.1. Menilai Outer Model atau Measurement Model

Pengujian outer model dilakukan berdasarkan hasil uji coba kuesioner

yang telah dilakukan untuk seluruh variabel penelitian. Terdapat tiga kriteria di

dalam penggunaan teknik analisa data untuk menilai outer model yaitu
72

Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability. Dalam

tahap pengembangan korelasi 0,50 sampai 0,6 dianggap masih memadai atau

masih dapat diterima. Dalam penelitian batasan nilai nilai convergent validity di

atas 0,5.

4.5 Pengujian Outer Model (Structural Model) Sebelum Eliminasi

Berdasarkan hasil pengujian outer model dengan menggunakan Smart

PLS, diperoleh nilai korelasi item pernyataan variabel penelitian sebagai berikut:

Gambar 4. 2 Outer Loadings Sebelum Eliminasi


73

Dalam tahap pengembangan korelasi 0,6 sampai 0,8 dianggap memadai

atau dapat diterima. Dalam penelitian batasan nilai-nilai convergent validity di

atas 0,6.

4.5.1 Pengujian Outer Model (Structural Model) Setelah Eliminasi

Berdasarkan hasil pengujian outer model dengan menggunakan Smart

PLS, diperoleh nilai korelasi antara item pernyataan-pernyataan variabel

penelitian sebagai berikut:


Gambar 4. 3 Outer Loadings Setelah Eliminasi

Dalam tahap pengembangan korelasi 0,6 sampai 0,8 dianggap memadai

atau dapat diterima. Dalam penelitian batasan nilai-nilai convergent validity di


74

atas 0,6. Terdapat beberapa indikator yang tereliminasi dari variabel self efficacy,

motivasi kerja terhadap kedisiplinan pegawai melalui loyalitas pegawai.

4.5.1.1 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Self Efficacy (X1)

Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut:

Gambar 4. 4 Outer Loading Self Efficacy (X1)

Dari gambar diatas dapat dilihat nilai outer loading yang valid sesuai

dengan nilai convergent validity pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 9 Outer Loading Self Efficacy

Nilai Convergent
Indikator Keterangan
Validity

X1.1 0,738 Valid

X1.2 0,807 Valid


Self Efficacy (X1)
X1.3 0,692 Valid

X1.4 0,722 Valid

X1.5 0,801 Valid

Sumber: Olahan SmartPLS


75

Dalam penelitian ini batasan nilai-nilai convergent validity >0,60 dengan

demikian seluruh indikator Self Efficacy valid karena memiliki nilai-nilai

convergent validity >0,60.

4.5.1.2 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Motivasi Kerja (X2)

Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut:

Gambar 4. 5 Outer Loading Motivasi Kerja (X2)

Dari gambar diatas dapat dilihat nilai outer loading yang valid sesuai

dengan nilai convergent validity pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 10 Outer Loading Motivasi Kerja

Motivasi Kerja (X2) Nilai Convergent


Indikator Keterangan
Validity

X2.1 0,739 Valid

X2.2 0,734 Valid

X2.3 0,796 Valid

X2.4 0,813 Valid


76

X2.6 0,830 Valid

X2.8 0,836 Valid

X2.10 0,810 Valid

Sumber: Olahan SmartPLS

Dalam penelitian ini batasan nilai-nilai convergent validity >0,70 dengan

demikian seluruh indikator Motivasi Kerja valid karena memiliki nilai-nilai

convergent validity >0,70.

4.5.1.3 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Kedisiplinan Pegawai


(Y)

Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut:

Gambar 4. 6 Outer Loading Kedisiplinan Pegawai (Y)

Dari gambar diatas dapat dilihat nilai outer loading yang valid sesuai

dengan nilai convergent validity pada tabel dibawah ini:


77

Tabel 4. 11 Outer Loading Kedisiplinan Pegawai

Nilai Convergent
Indikator Keterangan
Validity

Y.1 0,814 Valid

Y.3 0,791 Valid

Kedisiplinan Pegawai Y.5 0,810 Valid


(Y)
Y.6 0,771 Valid

Y.7 0,768 Valid

Y.8 0,809 Valid

Y.9 0,769 Valid

Sumber: Olahan SmartPLS

Dalam penelitian ini batasan nilai-nilai convergent validity >0,70 dengan

demikian seluruh indikator Kedisiplinan Pegawai valid karena memiliki nilai-nilai

convergent validity >0,70.

4.5.1.4 Pengujian Outer Model (Convergent Validity) Loyalitas Pegawai (Z)

Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut:


78

Gambar 4. 7 Outer Loading Loyalitas Pegawai (Z)

Dari gambar diatas dapat dilihat nilai outer loading yang valid sesuai

dengan nilai convergent validity pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 12 Outer Loading Loyalitas Pegawai

Nilai Convergent
Indikator Keterangan
Validity

Z.1 0,747 Valid

Z.3 0,727 Valid

Z.4 0,826 Valid

Z.6 0,758 Valid


Loyalitas Pegawai (Z)
Z.8 0,780 Valid

Z.10 0,805 Valid

Z.11 0,753 Valid

Z.12 0,875 Valid

Z.14 0,832 Valid


79

Sumber: Olahan SmartPLS

Dalam penelitian ini batasan nilai-nilai convergent validity >0,70 dengan

demikian seluruh indikator Loyalitas Pegawai valid karena memiliki nilai-nilai

convergent validity >0,70.

4.5.2 Hasil Uji Average Variance Extracted (AVE)

Kriteria validity suatu konstruk atau variabel juga dapat dinilai melalui

nilai Average Variance Extracted (AVE) dari masing konstruk atau variabel.

Konstruk dikatakan validitas yang tinggi jika nilainya berada diatas 0,5.

Gambar 4. 8 Nilai Average Variance Extracted (AVE)

Selain dari gambar diatas untuk menilai nilai Average Variance Extracted

(AVE) harus lebih dari 0,5 sebagai tabel berikut:


80

Tabel 4. 13 Report Hasil Pengujian AVE

Cronbach’ Reliabilitas
Variabel Rho_A AVE
s Alpha Komposit
Self Efficacy (X1) 0,809 0,821 0,867 0,568
Motivasi Kerja (X2) 0,902 0,904 0,923 0,632
Kedisiplinan Pegawai (Y) 0,900 0,902 0,921 0,625
Loyalitas Pegawai (Z) 0,925 0,929 0,937 0,625
Sumber: Hasil Uji Inner Model SmartPLS, 2023

Berdasarkan gambar 4.8 dan tabel 4.13 diatas dapat disimpulkan bahwa

semua konstruk atau variabel di atas memenuhi kriteria validitas yang baik. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai Average Variance Extracted (AVE) di atas 0,5

sebagaimana kriteria yang direkomendasikan.

4.5.3 Hasil Uji Reliabilitas

Penilaian ini dengan melihat nilai composite reliability dan nilai cronbach

alpha. Nilai suatu konstruksi dikatakan reliabel jika memberikan nilai composite

reliability >0,70.
81

Gambar 4. 9 Nilai Composite Reliability

Berdasarkan output SmartPLS pada gambar 4.9 di atas, telah ditemukan

nilai composite reliability masing-masing konstruksi atau variabel besar dari 0,70.

Dengan demikian juga dapat disimpulkan bahwa tingkat keandalan data telah baik

atau reliable.
82

Gambar 4. 10 Cronbach Alpha

Berdasarkan output SmartPLS pada Gambar 4.10 di atas, telah ditemukan

nilai Cronbach Alpha masing-masing konstruk atau variabel besar dari 0,70.

Dengan demikian juga dapat disimpulkan bahwa tingkat keadalan data telah baik

atau handal.

4.6 Pengujian Inner Model (Structural Model)

Proses pengujian selanjutnya adalah pengujian inner model atau model

struktural yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar konstruk

sebagaimana yang telah dihipotesiskan. Model struktural dievaluasi dengan

memperhatikan nilai R-Square untuk konstruk endogen dari pengaruh yang

diterimanya dari konstruk eksogen. Berikut model struktural hasil uji dengan

menggunakan Smart PLS:


83

Gambar 4. 11 Struktural Model Inner

Berdasarkan gambar 4.11 model struktur diatas dapat dibentuk Persamaan

Model sebagai berikut:

a. Model Persamaan I, merupakan gambaran besarnya pengaruh konstruk Self

Efficacy dan Motivasi kerja terhadap Loyalitas Pegawai dengan koefisien

yang ada ditambah dengan tingkat error yang merupakan kesalahan estimasi

atau yang tidak bisa dijelaskan dalam model penelitian.

Z = 0,367X1 + 2,088X2

b. Model Persamaan II, merupakan gambaranbesarnya pengaruh konstruk Self

Efficacy, Motivasi Kerja dan Loyalitas Pegawai terhadap Kedisiplinan

Pegawai dengan masing-masing koefisien yang ada untuk masing-masing

konstruk ditambah dengan error yang merupakan kesalahan estimasi.


84

Y= 2,094X1 + 1,927X2 + 3,038Z

4.6.1 Hasil Uji Analisis Varian (R2)

Berikutnya sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya penilaian inner

model akan dievaluasi melalui nilai R-Squared untuk menilai pengaruh konstruk

laten eksogen tertentu terhadap konstruk laten endogen apakah mempunyai

pengaruh yang substantive, berikut estimasi R-Square:

Gambar 4. 12 Evaluasi Nilai R Square

Tabel 4. 14 Nilai R-Square

Variabel R Square Adjusted R


85

Square
Kedisiplinan Pegawai (Y) 0,818 0,805
Loyalitas Pegawai (Z) 0,407 0,378
Sumber: Olahan SmartPLS

Pada Gambar 4.12 dan Tabel 4.14 terlihat nilai R-Square konstruk

Kedisiplinan Pegawai sebesar 0,818 atau sebesar 81,8%, yang menggambarkan

besarnya pengaruh yang diterimanya oleh konstruk Kedisiplinan Pegawai dari

konstruk Self Efficacy dan Motivasi Kerja dan Loyalitas Pegawai. Sementara nilai

R-Square untuk konstruk Loyalitas Pegawai sebesar 0,407 atau sebesar 40,7%

menunjukkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh konstruk Self Efficacy dan

Motivasi Kerja dalam menjelaskan atau mempengaruhi Loyalitas Pegawai.

4.7 Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini, dapat dinilai dari besarnya nilai t-

statistik atau t-hitung dibandingkan dengan t-tabel 1,96 pada alpha 5%. Jika t-

statistik/t-hitung < t-tabel 1,96 pada alpha 5%, maka Ho ditolak dan Jika t-

statistik/t-hitung > t-tabel 1,96 pada alpha 5%, maka Ha diterima. Berikut hasil

output SmartPLS, yang menggambarkan output estimasi untuk pengujian model

struktural:

Gambar 4. 13 Hasil Uji Hipotesis


86

Selain gambar diatas untuk mendeskriptifkan hasil pengujian hipotesis ada

juga tabel yang mampu melihat nilai T statistic dan P-Value sebagai berikut:

Tabel 4. 15 Hasil Uji T statistic dan P-Value

Sampe Standar T P
Sampel
Variabel l Mean Deviasi statisti value Ket
asli (O)
(M) (STDEV) c s
Self Efficacy
(X1)  Hipotesis
0,298 0,295 0,142 2,094 0,018
Kedisiplinan Diterima
Pegawai (Y)
Self Efficacy
(X1)  Hipotesis
0,086 0,125 0,236 0,367 0,357
Loyalitas Ditolak
Pegawai (Z)
Motivasi
Kerja (X2)  Hipotesis
0,320 0,335 0,166 1,927 0,027
Kedisiplinan Diterima
Pegawai (Y)
87

Motivasi
Kerja (X2)  Hipotesis
0,560 0,534 0,268 2,088 0,019
Loyalitas Diterima
Pegawai (Z)
Loyalitas
Pegawai (Z)
Hipotesis
 0,398 0,385 0,131 3,038 0,001
Diterima
Kedisiplinan
Pegawai (Y)
Sumber: Hasil Uji Inner Model SmartPLS, 2023

Berdasarkan hasil pengujian SmartPLS pada tabel 4.15 terlihat hasil

pengujian nilai T-statistic dan P-Value. Penelitian dimulai dari hipotesis pertama,

ketiga, keempat, kelima yang merupakan pengaruh langsung konstruk Self

Efficacy dan Motivasi Kerja terhadap Kedisiplinan Pegawai dan pengaruh

konstruk Self Efficacy dan Motivasi Kerja dan Kedisiplinan Pegawai terhadap

Loyalitas Pegawai.

4.7.1 Analisis Jalur

Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan alat bantu program

SmartPLS didapatkan hasil analisis jalur yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4. 16 Result Path Analysis

Sampe Sampel Standar T P


Variabel l asli Mean Deviasi statisti value Ket
(O) (M) (STDEV) c s
Self Efficacy
(X1) 
Loyalitas Hipotesis
0,034 0,047 0,101 0,342 0,366
Pegawai (Z)  Ditolak
Kedisiplinan
Pegawai (Y)
Motivasi Kerja 0,223 0,202 0,131 1,696 0,045 Hipotesis
(X2)  Diterima
Loyalitas
Pegawai (Z) 
88

Kedisiplinan
Pegawai (Y)
Sumber: Hasil Uji Inner Model SmartPLS, 2022

Berdasarkan diagram jalur nilai t-statistik atau t-hitung berguna untuk

menilai diterima atau ditolaknya hipotesis, dengan membandingkan nilai t statistik

atau t hitung dengan t-tabel pada 1,96 (pada kesalahan menolak data sebesar 5%).

Nilai t-statistik > t-tabel 1,96 atau 0,342<1,96 nilai P-Value 0,366>0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 diterima dan H6 ditolak,

dengan kata lain terdapat pengaruh yang tidak signifikan Self Efficacy terhadap

Kedisiplinan Pegawai melalui Loyalitas Pegawai.

Nilai t-statistik < t-tabel 1,96 atau 1,696<1,96 nilai P-Value 0,045> 0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 diterima dan H7 ditolak,

dengan kata lain terdapat pengaruh yang tidak signifikan Motivasi Kerja terhadap

Kedisiplinan Pegawai melalui Loyalitas Pegawai.

4.8 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat

mengimplementasikan hal-hal sebagai berikut:

4.8.1 Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Loyalitas Pegawai (Z)

Hasil pengujian data dengan menggunakan alat bantu program SmartPLS

menemukan nilai koefisien Self Efficacy sebesar 0,367 yang merupakan besarnya

pengaruh yang diberikan konstruk ini terhadap Loyalitas Pegawai. Selanjutnya

untuk menilai apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, maka perbandingan
89

antara nilai t-statistik atau t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha 5%. Dimana

nilai t-statistik > t-tabel 1,96 pada alpha 5% atau 0,367< 1,96 nilai P-Value

0,357>0,05 oleh karena itu H0 diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain terdapat

pengaruh yang tidak signifikan Self Efficacy terhadap Loyalitas Pegawai. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lukiastuti, 2021

terdapat pengaruh yang tidak signifikan Self Efficacy terhadap Loyalitas Pegawai.

4.8.2 Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Loyalitas Pegawai (Z)

Dari hasil pengujian data dengan program SmartPLS ditemukan nilai

koefisien Motivasi Kerja sebesar 2,088 yang merupakan besarnya pengaruh yang

diberikan konstruk ini terhadap Loyalitas Pegawai. Selanjutnya untuk menilai

apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, maka dibandingkan antara nilai t-

statistik atau t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha 5%. Dimana jika nilai t-

statistik > t-tabel 1,96 pada alpha 5% atau 2,088>1,96 nilai P-Value 0,019<0,05

maka hipotesis dapat diterima atau H0 diterima dan H2 ditolak, dengan kata lain

terdapat pengaruh positif yang signifikan Motivasi Kerja terhadap Loyalitas

Pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Citra

& Fahmi, 2019 terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi Kerja terhadap

Loyalitas Pegawai.

4.8.3 Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

Dari hasil pengujian data dengan program SmartPLS ditemukan nilai

koefisien Self Efficacy sebesar 2,094 yang merupakan besarnya pengaruh yang

diberikan konstruk ini terhadap Kedisiplinan Pegawai. Selanjutnya untuk menilai

apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, maka dibandingkan antara nilai t-
90

statistik atau t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha 5%. Dimana jika nilai t-

statistik > t-tabel 1,96 pada alpha 5% atau 2,094>1,96 nilai P-Value 0,018<0,05

maka hipotesis dapat diterima atau H0 diterima dan H3 ditolak, dengan kata lain

terdapat pengaruh positif yang signifikan Self Efficacy terhadap Kedisiplinan

Pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ramadhani & Lestariningsih, 2020 terdapat pengaruh yang signifikan Self

Efficacy terhadap Kedisiplinan Pegawai.

4.8.4 Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

Hasil pengujian data dengan program SmartPLS ditemukan nilai koefisien

Motivasi Kerja sebesar 1,927 yang merupakan besarnya pengaruh yang diberikan

konstruk ini terhadap Kedisiplinan Pegawai. Selanjutnya untuk menilai apakah

hipotesis ini diterima atau ditolak, maka dibandingkan antara nilai t-statistik atau

t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha 5%. Dimana jika nilai t-statistik > t-tabel

1,96 pada alpha 5% atau 1,927<1,96 nilai P-Value 0,000<0,05 maka hipotesis

dapat diterima atau H0 diterima dan H4 ditolak, dengan kata lain terdapat pengaruh

positif yang signifikan Self Efficacy terhadap Kedisiplinan Pegawai. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal & Radiman,

2019 terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi Kerja terhadap Kedisiplinan

Pegawai.

4.8.5 Pengaruh Loyalitas Pegawai (Z) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

Berdasarkan hasil pengujian data dengan program SmartPLS ditemukan

nilai koefisien Loyalitas Pegawai sebesar 3,038 yang merupakan besarnya

pengaruh yang diberikan konstruk ini terhadap Kedisiplinan Pegawai. Selanjutnya


91

untuk menilai apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, maka dibandingkan

antara nilai t-statistik atau t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha 5%. Dimana

jika nilai t-statistik > t-tabel 1,96 pada alpha 5% atau 3,038>1,96 nilai P-Value

0,001<0,05 maka hipotesis dapat diterima atau H0 diterima dan H5 ditolak, dengan

kata lain terdapat pengaruh positif yang signifikan Loyalitas Pegawai terhadap

Kedisiplinan Pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Prasiwi et al., 2022 terdapat pengaruh yang signifikan Loyalitas

Pegawai terhadap Kedisiplinan Pegawai.

4.8.6 Pengaruh Self Efficacy (X1) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

melalui Loyalitas Pegawai (Z)

Nilai t-statistik > t-tabel 1,96 atau 0,342<1,96 nilai P-Value 0,366> 0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 diterima dan H6 ditolak,

dengan kata lain terdapat pengaruh yang tidak signifikan Self Efficacy terhadap

Kedisiplinan Pegawai melalui Loyalitas Pegawai. Maka Kedisiplinan Pegawai

akan menurun melalui Loyalitas Pegawai, Kedisiplinan Pegawai semakin

meningkat apabila langsung dipengaruhi oleh Self Efficacy.

4.8.7 Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kedisiplinan Pegawai (Y)

melalui Loyalitas Pegawai (Z)

Nilai t-statistik > t-tabel 1,96 atau 1,696<1,96 nilai P-Value 0,045< 0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 ditolak dan H7 diterima,

dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi Kerja terhadap

Kedisiplinan Pegawai melalui Loyalitas Pegawai. Maka Kedisiplinan Pegawai


92

akan menurun melalui Loyalitas Pegawai, Kedisiplinan Pegawai semakin

meningkat apabila langsung dipengaruhi oleh Motivasi Kerja.


93
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian, hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Self Efficacy terhadap Loyalitas

Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung.

2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan Motivasi Kerja terhadap

Loyalitas Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung.

3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan Self Efficacy terhadap

Kedisiplinan Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung.

4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan Self Efficacy terhadap

Kedisiplinan Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung.

5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan Loyalitas Pegawai terhadap

Kedisiplinan Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung.

6. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Self Efficacy terhadap

Kedisiplinan Pegawai melalui Loyalitas Pegawai Dinas Kominfo

Kabupaten Sijunjung.

7. Terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi Kerja terhadap Kedisiplinan

Pegawai melalui Loyalitas Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten

Sijunjung.

94
95

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis mengemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung

a. Untuk lebih memperhatikan Loyalitas Pegawai sehingga tetap

meciptakan Kedisiplinan yang baik. Dengan adanya Loyalitas

Pegawai yang baik, maka akan mampu meningkatkan Kedisiplinan

Pegawai. Untuk itu perusahaan memang harus benar-benar

menciptakan Loyalitas Pegawai yang berorientasi pada tim, karena

terbukti dapat meningkatkan Kedisiplinan pegawai.

b. Perusahaan harus memperhatikan disiplin kerja pegawai akan

tingkat ketaatan pada standar kerja, agar setiap pegawai yang

berada dalam kantor memiliki usaha dan upaya untuk mencapai

atau melebihi standar kerja yang ditetapkan. Bagi pegawai yang

dapat mencapai atau melebihi standar kerja yang ditetapkan oleh

kantor, maka akan mendapatkan reward (penghargaan) dalam

bentuk hadiah sesuai dengan kesepakatan yang disetujui oleh

kantor.

c. Pentingnya meningkatkan suasana lingkungan kerja yang baik dan

kondusif dalam membantu meningkatkan Kedisiplinan Pegawai,

terutama dalam hal ketersediaan fasilitas di tempat kerja dalam

membantu meningkatkan produktivitas pegawai. Hal lain yang

harus diperhatikan juga adalah suhu udara di tempat kerja,


96

keamanan serta penerangan perlu adanya pengawasan supaya

setiap pegawai merasa aman dan nyaman tanpa merasa terganggu

dan khawatir dalam menggunakan peralatan yang ada di kantor.

d. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Self Efficacy memberikan

pengaruh terhadap Loyalitas Pegawai di Kantor Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Sijunjung. Oleh karena itu hendaknya

pemimpin harus memberikan perhatian khusus pada para pegawai

dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan jabatan yang

diembannya. Keberhasilan loyalitas pegawai adalah salah satu

unsur dalam meningkatkan kinerja organisasi. Diharapkan dengan

tercapainya Self Efficacy yang baik maka loyalitas pegawai pun

akan semakin baik.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan untuk

mengembangkan hasil penelitian ini dengan melibatkan variabel–

variabel independen yang berkaitan dengan Loyalitas Pegawai seperti

Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja ataupun

menambahkan variabel moderating. Dengan harapan sampel dan objek

penelitian lebih besar lagi, mengingat masih banyaknya keterbatasan

dalam penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Adha, R. N., Qomariah, N., & Hafidzi, A. H. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja,

Lingkungan Kerja, Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Sosial

Kabupaten Jember. Jurnal Penelitian IPTEKS, 4(1), 47.

https://doi.org/10.32528/ipteks.v4i1.2109

Agusmiati, D., & Wahyudin, A. (2019). Pengaruh Lingkungan Keluarga,

Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, Dan Motivasi, Terhadap Minat

Berwirausaha Dengan Self Efficacy Sebagai Variabel Moderating. Economic

Education Analysis Journal, 7(3), 878–893.

https://doi.org/10.15294/eeaj.v7i3.28317

Aisyiyah, N., Turnip, K., & Siregar, N. S. S. (2022). Pengaruh Self-Efficacy dan

Motivasi Kerja Terhadap kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kota Medan.

Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(3), 1584–

1594. https://doi.org/10.34007/jehss.v4i3.912

Ardian, N. (2019). Pengaruh Insentif Berbasis Kinerja, Motivasi Kerja, Dan

Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai UNPAB. Jurnal Kajian

Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 4(2), 119–132.

Ary, I. R., & Sriathi, A. A. A. (2019). PENGARUH SELF EFFICACY DAN

LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada

Ramayana Mal Bali). E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(1), 30.

https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i01.p02

97
98

Astuti, P. B., & Prayoga, S. S. (2021). Pengaruh Iklim Organisasi,

Kepemimpinan, Dan Kompensasi Terhadap Loyalitas Pegawai. Jurnal Fokus

Manajemen Bisnis, 11(2), 200. https://doi.org/10.12928/fokus.v11i2.4482

Azkiah, F., & Sundayana, R. (2022). Kemampuan Representasi Matematis Siswa

SMP Berdasarkan Self-Efficacy Siswa. Plusminus: Jurnal Pendidikan

Matematika, 2(2), 221–232. https://doi.org/10.31980/plusminus.v2i2.1829

Citra, L. M., & Fahmi, M. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan

Motivasi Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah

Magister Manajemen, 2(2), 214–225.

https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i2.3776

Deni, M. (2018). Kedisiplinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pelayanan

Publik. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 16(1), 31–43.

https://doi.org/10.29259/jmbs.v16i1.6245

Dian Sudiantini. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan: Kepuasan Kerja,

Loyalitas Pegawai dan Komitmen di PT Lensa Potret Mandiri. Formosa

Journal of Sustainable Research, 1(3), 467–478.

https://journal.formosapublisher.org/index.php/fjsr/article/view/873

Eka Stephani, S. (2020). Jurnal Ilmiah Kohesi Vol. 3 No. 1 Januari 2019. Jurnal

Ilmiah Kohesi, 4(1), 124–128.

Ekawati, F. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan Di Smpit. Jurnal Isema : Islamic Educational


99

Management, 3(2), 1–22. https://doi.org/10.15575/isema.v3i2.5006

Erawati, A., & Wahyono, W. (2019). Peran Komitmen Organisasi Dalam

Memediasi Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Dan Self Efficacy

Terhadap Kinerja Pegawai. Economic Education Analysis Journal., 8(1), 1–

15.

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika,

21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075

Firman, N., Mustari, N., & Tahir, N. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Transformasional Terhadap Kedisiplinan Pegawai Di Kantor Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Takalar. JPPM: Journal of

Public Policy and Management, 2(2), 110–120.

https://doi.org/10.26618/jppm.v2i2.4567

Fitri, agus zaenul, & Haryanti, N. (2020). Variabel dan skala pengukuran

statistik. Madani Media, 115.

Handri, M. H., & Fernos, J. (2019). Pengaruh Suasana Toko Dan Lokasi Terhadap

Minat Beli Konsumen Pada Mini Market Xmart Ulak Karang Padang.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP, 1–14.

Hariyanti, M. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap

Loyalitas Kerja dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada

Karyawan. Journal of Business and Economics (JBE) UPI YPTK, 7(1), 40–

46. https://doi.org/10.35134/jbeupiyptk.v7i1.144
100

Hastady, Gacia, D. R., & Wahyuni, S. (2021). Pengaruh prestasi kerja dan

pengalaman kerja serta loyalitas terhadap promosi pegawai PT Baru Indah

Kariangau Balikpapan. Jurnal Feb Unmul, 17(2021), 158–164.

https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI/article/view/9246%0Aht

tps://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI/article/download/

9246/1151

Hendriana, H., & Kadarisma, G. (2019). Self-Efficacy dan Kemampuan

Komunikasi Matematis Siswa SMP. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan

Matematika), 3(1), 153. https://doi.org/10.33603/jnpm.v3i1.2033

Indrawati, Fiqi Annisa, & Wardono. (2019). Pengaruh self efficacy Terhadap

kemampuan literasi matematika dan pembentukan kemampuan 4C. Prisma,

Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 247–267.

Irvan Trang. (2022). Pengaruh Profesionalisme dan Kepribadian Terhadap

Loyalitas Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumer

Daya Manusia di Kota Bitung. Jurnal EMBA: Jurnal …, 10(1), 373–382.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/37973

Iswati, R. N. (2022). MILENIAL DI KOTA SURAKARTA. 7(2).

Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (2017). Efikasi Diri terhadap

Perkembangan karir. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–

952., 1997, 5–24.

Janna, N. M. (2020). Variabel dan skala pengukuran statistik. Jurnal Pengukuran


101

Statistik, 1(1), 1–8.

Jhuji, E. a. (2020). Pengertian, Ruang Lingkup Manajemen, dan Kepemimpinan

Pendidikan Islam. Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara, 1(2), 113.

Jufrizen, J., & Sitorus, T. S. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora, 1(1),

841–856.

Junianto, D., & Sabtohadi, J. (2019). Pengaruh budaya organisasi dan lingkungan

organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Jurnal Ilmu-

Ilmu Ekonomi, 12(2), 12–22.

Khairuddin, K. (2021). Komitmen Organisasi Ditinjau Dari Status Pernikahan.

Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(1), 480–

484. https://doi.org/10.34007/jehss.v4i1.679

Kurnia, R., & Nugroho, A. T. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi

Terhadap Komitmen Organisasional Serta Dampaknya Pada Kedisiplinan

Karyawan. Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 21(3), 223.

https://doi.org/10.33370/jpw.v21i3.363

Kurniawan, R. (2022). Manajemen Sumber Daya Manusia pada Kaderisasi

anggota ansor. In Magnum pustaka utama (Vol. 1, Issue 69).

Lukiastuti, F. (2021). Pengaruh Self Efficacy dan Motivasi terhadap Prestasi

Kerja Penyuluh Keluarga Berencana di Kabupaten Temanggung dengan


102

Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Solusi, 19(2), 1–14.

https://doi.org/10.26623/slsi.v19i2.2957

Mappatompo, A. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Pt. Pln (Persero) Distribusi Makassar. 8, 92–106.

Muis, M. R., Nasution, M. I., Azhar, M. E., & Radiman. (2018). Pengaruh

Kepemimpinan Dan Self-Efficacy Terhadap Kelelahan Emosional Serta

Dampak Terhadap Kepuasan Kerja Dosen. Jurnal Riset Sains Manajemen,

2(3), 131–142. https://doi.org/10.5281/zenodo.1477532

Nasution, N. L. (2019). Analisis Loyalitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan

Kabupaten Labuhanbatu. Ecobisma (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan

Manajemen), 6(2), 1–13. https://doi.org/10.36987/ecobi.v6i2.1

Nia Ainin Hidaya, A. B. K. F. H. (2021). Pengaruh Reward Dan Punishment

Terhadap Kedisiplinan Pegawai. Jurnal Ekonomi, 26(1), 50.

https://doi.org/10.24912/je.v26i1.717

Nur Azizah. (2019). Analisis Penempatan, Motivasi Kerja, dan Pengembangan

Karier Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Angkasa Pura II (PERSERO)

Bandara Husain Sastra Negara Bandung. Doctoral Dissertation, Universitas

Komputer Indonesia, 30–32.

Nuryatin, B. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening

Pada PT Astron Optindo Industries. Jurnal Manajemen Bisnis Dan


103

Kewirausahaan, 4(6), 309. https://doi.org/10.24912/jmbk.v4i6.9832

Prasiwi, Y., Santoso, B., & Iriyanti, E. (2022). Pengaruh Motivasi dan Beban

Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan

Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Wangta Agung Surabaya. Briliant:

Jurnal Riset Dan Konseptual, 7(2), 280.

https://doi.org/10.28926/briliant.v7i2.878

Rahman, Y. A. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia. Tsaqofah; Jurnal

Pendidikan Islam, 4(2), 1–23.

Ramadhani, A. K., & Lestariningsih, M. (2020a). Pengaruh Self Efficacy Dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja Laksmi

Muslimah Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 9(5), 1–19.

Ramadhani, A. K., & Lestariningsih, M. (2020b). Studi Tentang Self efficacy Dan

Kompensasi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin

Kerja. Prosiding BIEMA, 1, 119–132.

Rialmi, Z. (2020). Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Bhakti Karya Distribusi Indonesia. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen

Sumber Daya Manusia), 3(3), 286. https://doi.org/10.32493/jjsdm.v3i3.4866

Rismawati, D., Hadian, D., Manik, E., & Titi, T. (2021). Pengaruh Kompensasi

Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Majalah Bisnis & IPTEK,

14(2), 83–93. https://doi.org/10.55208/bistek.v14i2.234

Rizal, S. M., & Radiman, R. (2019). Pengaruh Motivasi, Pengawasan, dan


104

Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah

Magister Manajemen, 2(1), 117–128.

https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i1.3649

Saajidah, L. (2018). Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Kurikulum.

Madrasa: Journal of Islamic Educational Management, 1(2), 16–22.

https://doi.org/10.32940/mjiem.v1i0.71

Sadat, P. A., Handayani, S., & Kurniawan, M. (2020). Disiplin Kerja dan

Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. Inovator, 9(1), 23.

https://doi.org/10.32832/inovator.v9i1.3014

Sausan, N. S., Nasution, A. M. U., & Sabrina, H. (2021). Pengaruh Kepuasan

Kerja dan Loyalitas Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT . Asia Sakti

Wahid Foods Manufacture Medan Effect of Job Satisfaction and Employee

Loyalty on Employee Performance at PT . Asia Sakti Wahid Foods

Manufacture Medan. Economics, Business and Management Science

Journal, 1(1), 6–13.

Septirahmah, A. P., & Hilmawan, M. R. (2021). Faktor-Faktor Internal yang

Mempengaruhi Kedisiplinan: Pembawaan, Kesadaran, Minat dan Motivasi,

serta Pola Pikir. JMPIS: Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial,

2(2), 618–622.

Sihombing, E. P., Sendow, G. M., Uhing, Y., Manajemen, J., Sam, U., & Manado,

R. (2018). PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU

KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN SELF EFFICACY TERHADAP


105

KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) RAYON MANADO

SELATAN. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan

Akuntansi, 6(4), 2858–2867.

Sinambela, E. A., Al Hakim, Y. R., & Irfan, M. (2019). Pengaruh Kedisiplinan

Dan Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Relasi : Jurnal

Ekonomi, 15(2), 308–320. https://doi.org/10.31967/relasi.v15i2.314

Sudiartha Athar, H. (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Kedisiplinan Dan

LingkunganKerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor KecamatanSelong

Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB)

Fakultas Ekonomi UNIAT, 5(1), 57–64.

http://jrmb.ejournal-feuniat.net/index.php/JRMB/article/view/367

Susan, E. (2019). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Eri Susan 1.

Jurnal Manajemen Pendidikan, 9(2), 952–962.

Tamba, A., Pio, R., & Sambul, S. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Loyalitas

Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Columbindo Perdana

Cabang Manado. Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), 7(001), 33–41.

Trisnatio, & Pustikaningsih. (2018). Pengaruh Ekspektasi Return , Persepsi

Terhadap Risiko , the Influence of Expectation of Return , Perception of Risk

, and Self Efficacy of Faculty of Economic ’ S Student At Yogyakarta.

Jurnal Fakultas Ekonomi, 2(1), 1–15.

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/profita/article/view/13790
106

Wastuti, S. N. Y. (2018). Efikasi Diri terhadap Kinerja Karyawan PDAM

Tirtanadi Unit Instalasi Pengolahan Air Sunggal. Biblio Couns : Jurnal

Kajian Konseling Dan Pendidikan, 1(2), 35–42.

https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v1i2.2076

Yuwono, T., Novitasari, D., Hutagalung, D., & Sasono, I. (2020). Peran

Organizational Justice terhadap Komitmen Organisasional : Analisis Mediasi

Kepuasan Kerja Dosen Perguruan Tinggi Swasta. Journal of Education,

Sychology and Counseling, 2(1), 582–599.


LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Kepada: Yth. Responden Penelitian

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Universitas


Putra Indonesia “YPTK” Padang.

Nama : Frendly Sukma

NIM : 19101155310311

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dalam rangka mencari data guna menyusun laporan penelitian dengan


judul “PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KEDISIPLINAN PEGAWAI DENGAN LOYALITAS PEGAWAI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR DINAS KOMINFO
KABUPATEN SIJUNJUNG”, maka Peneliti memohon kesediaan Bapak/Ibu
untuk mengisi kuesioner ini. Peneliti berharap bahwa kuesioner dibawah ini diisi
dengan jujur dan sesuai dengan fakta, sehingga dapat menghasilkan hasil data
yang relevan.

Peneliti sangat berterima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi


kuesioner ini. Hasil kuesioner ini hanya akan kami gunakan untuk kepentingan
ilmiah semata dan kerahasiaan kuesioner yang Bapak/Ibu isi akan terjamin
sepenuhnya.

Hormat saya

Frendly Sukma

107
108

A. Identitas Responden

Bapak/Ibu dimohon memberikan jawaban atas pertanyaan umum

mengenai latar belakang sebagai berikut:

1. Nama :

2. Nama Instansi :

3. Jenis Kelamin : Pria Wanita

4. Usia :

5. Pendidikan : SMA/SMK Diploma

S1 S2

..............

6. Jabatan : Kabag Kabid

Kasubag Kasubid

Kasi ..............

7. Lama Menjabat : < 5 tahun 5-10 tahun

11-15 tahun > 15 tahun

B. Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu diminta untuk memberi tanda silang (X) pada salah satu

jawaban untuk setiap pertanyaan yang menurut Bapak/Ibu paling tepat. Pada

setiap pertanyaan tersedia kriteria/pilihan jawaban. Hasil jawaban Anda tidak

akan dipublikasikan karena hanya untuk kepentingan akademik saja. Setiap

pertanyaan hanya untuk satu jawaban. Keterangan kriteria/pilihan:


109

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian mengenai hal-hal berikut dengan

memberi tanda silang (X) pada setiap pernyataan sesuai dengan skala menurut

Bapak/Ibu pada kolom yang sudah disediakan.

1. Self-Efficacy (X1)

Jawaban
No
Pernyataan STS TS N S SS

Magnitude

Saya memiliki pandangan yang positif terhadap tugas


1
yang diberikan

Saya yakin terhadap kemampuan yang saya miliki


2 untuk mengatasi hambatan dalam tingkat kesulitan
pekerjaan

Generality

Saya menjadikan pengalaman hidup sebagai


3
pengetahuan untuk mencapai keberhasilan

Saya mampu menyikapi situasi dan kondisi yang


4
beragam dengan sikap profesional

Strength

Saya mempunyai keyakinan yang kuat terhadap potensi `


5
diri dalam menyelesaikan pekerjaan
110

Saya memiliki semangat kerja keras dan pantang


6 menyerah jika terjadi adanya hambatan dalam
menyelesaikan tugas

2.
111

2. Motivasi Kerja (X2)

Jawaban
No
Pernyataan STS TS N S SS

Tanggung Jawab

Saya mampu bekerja dengan penuh rasa tanggung


1
jawab

Saya siap lembur apabila pekerjaan saya belum selesai


2
tepat waktu

Prestasi Kerja

Saya merasa puas menerima bonus sesuai dengan


3
penilaian hasil kinerja pribadi

Setiap pegawai yang memiliki prestasi kerja yang tinggi


4 akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
karir

Peluang Untuk Maju

Pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti `


5
pendidikan dan pelatihan untuk menunjang prestasi

Pegawai memiliki kewenangan dan tanggung jawab


6
terhadap keberhasilan kantor

Pengakuan Atas Kinerja

Dalam mengerjakan pekerjaan setiap pegawai ingin


7 mendapat pengakuan terhadap pekerjaannya dari
masyarakat

Saya merasa puas menerima bonus sesuai dengan


8
penilaian hasil kinerja pribadi

Pekerjaan Yang Menantang

Saya merasa senang menerima tantangan kerja yang


9
diberikan oleh perusahaan

Saya tidak menyerah bila mendapat teguran dari atasan,


10
melainkan semakin termotivasi
112

3. Kedisiplinan Pegawai (Y)

Jawaban
No
Pernyataan STS TS N S SS

Tujuan Kemampuan

Saya selalu mengerjakan tugas saya dengan tepat


1
waktu dan sesuai dengan ketentuan yang ada

Pekerjaan yang menjadi tugas & tanggung jawab


2
pegawai dapat dipertanggung jawabkan

Tingkat Kewaspadaan Pegawai

Jam kerja pegawai dilakukan seoptimal mungkin


3 oleh pegawai dengan tidak menggunakannya untuk
kepentingan pribadi

Setiap pegawai yang melakukan pelanggaran dan


4 aturan yang ditetapkan di kantor akan diberikan
peringatan yang bersifat positif

Ketaatan pada Standar kerja

Saya selalu mengenakan pakaian kerja atau seragam `


5
yang telah ditetapkan perusahaan

Saya selalu menggunakan tanda pengenal pada saat


6
bekerja sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan

Etika Kerja

Saya pulang sesuai jam pulang kerja yang ditentukan


7
perusahaan

Saya taat dalam bertingkah laku sesuai dengan


8
norma yang berlaku bagi setiap karyawan

Ketaatan pada Peraturan Kerja

9 Saya mentaati aturan jam masuk kerja perusahaan

Saya melakukan tugas-tugas kerja sampai selesai


10
setiap harinya
113

Loyalitas Pegawai (Z)

Jawaban
No
Pernyataan STS TS N S SS

Taat menjalankan aturan

1 Saya selalu menaati aturan dan tata tertib perusahaan

Saya selalu memegang teguh visi, misi perusahaan


2
dan melaksanakannya dalam tugas sehari-hari

Sanggup bekerja dengan baik

Saya dapat bekerja sama dengan rekan kerja atau


3
pegawai lain

Saya dan sesama rekan kerja selalu bekerja sama


4 dalam menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan
atasan

Tepat pada waktu

Saya selalu mentaati peraturan meskipun tanpa `


5
pengawasan yang ketat

Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan baik


6
dan tepat waktu

Berani ambil resiko

Saya bersedia bekerja lembur demi menyelesaikan


7
pekerjaan

8 Saya bersedia menjaga rahasia perusahaan

Memberi ide tanpa paksaan

Saya akan menyampaikan ide dan saran dengan


9
sukarela

Saya akan melakukan usaha ekstra untuk


10
memajukan perusahaan

Menjalankan tugas tanpa paksaan

Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan senang


11
hati dan inisiatif
114

Saya selalu berusaha memiliki hubungan sosial yang


12
baik dengan sesama karyawan

Menyerahkan hasil kerja kepada pemimpin

Saya selalu berusaha memberikan segala


13 kemampuan dan keahlian saya untuk memajukan
dan melindungi citra perusahaan

Sebagai karyawan saya akan tetap bertahan dalam


14
perusahaan walaupun dalam keadaan apapun
115

Lampiran 2: Tabulasi Data

Self Efficacy
No X1.P X1.P
X1.P2 X1.P3 X1.P5 X1.P6 Total
1 4
1 5 5 4 4 5 4 27
2 4 4 3 3 4 5 23
3 5 4 5 5 5 5 29
4 3 3 3 4 4 4 21
5 3 2 3 2 3 3 16
6 4 5 4 4 4 5 26
7 3 3 4 4 3 4 21
8 4 4 5 5 4 4 26
9 5 5 4 5 4 5 28
10 4 5 4 5 5 4 27
11 4 4 5 4 5 4 26
12 4 5 4 5 5 4 27
13 4 3 4 4 3 4 22
14 5 4 5 4 5 4 27
15 4 3 4 3 4 4 22
16 5 4 5 5 4 4 27
17 4 4 3 4 3 4 22
18 5 5 4 5 5 4 28
19 5 4 4 4 4 5 26
20 4 4 4 5 5 4 26
21 4 4 3 4 3 3 21
22 5 3 3 4 3 4 22
23 5 4 4 5 5 4 27
24 4 3 4 3 4 4 22
25 4 3 4 3 3 4 21
26 5 5 4 5 4 5 28
27 5 5 5 4 4 5 28
28 3 3 3 4 3 4 20
29 3 4 3 5 4 3 22
30 5 4 5 5 3 4 26
31 5 4 4 4 4 5 26
32 4 3 4 4 3 3 21
33 5 5 4 5 5 5 29
34 4 4 5 4 4 4 25
35 3 4 4 3 3 3 20
36 4 3 3 4 3 4 21
37 3 4 4 4 4 3 22
38 4 4 3 4 3 4 22
116

39 4 3 3 3 4 4 21
40 4 5 4 4 4 5 26
41 5 4 5 3 4 4 25
42 5 5 5 5 5 5 30
43 5 4 5 4 4 5 27
44 3 4 3 4 3 3 20
45 3 4 3 3 4 4 21

Motivasi Kerja
No X2.P1
X2.P1 X2.P2 X2.P3 X2.P4 X2.P5 X2.P6 X2.P7 X2.P8 X2.P9 Total
0
1 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 44
2 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 39
3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 47
4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 36
5 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 28
6 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 46
7 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 36
8 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 46
9 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 44
10 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 47
11 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 44
12 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 45
13 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 35
14 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 43
15 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 36
16 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 44
17 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37
18 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 45
19 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 45
20 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47
21 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 36
22 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33
23 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 44
24 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33
25 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 34
26 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 47
27 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 45
28 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 35
29 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 35
30 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 44
31 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 47
117

32 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 34
33 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 47
34 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 47
35 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 37
36 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 33
37 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
38 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 34
39 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 37
40 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48
41 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 43
42 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 43
43 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 47
44 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 36
45 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 34

Kedisiplinan Pegawai
No Y.P Y.P Y.P Y.P Y.P
Y.P2 Y.P4 Y.P6 Y.P8 Y.P10 Total
1 3 5 7 9
1 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 44
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 45
4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 36
5 3 4 2 3 2 3 2 3 2 2 26
6 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 45
7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32
8 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 47
9 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
10 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48
11 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 46
12 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 46
13 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 36
14 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 44
15 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 35
16 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 46
17 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 34
18 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
19 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 45
20 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 47
21 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 34
22 3 4 3 4 4 5 3 4 4 4 38
23 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 45
24 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37
118

25 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 34
26 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
28 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 36
29 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 39
30 4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 39
31 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 46
32 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 34
33 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 44
34 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 46
35 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 36
36 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 33
37 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 34
38 4 4 4 3 3 4 3 3 3 5 36
39 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 44
40 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 45
41 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 45
42 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 47
43 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 47
44 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 43
45 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 37

Loyalitas Pegawai
No Z.P Z.P Z.P1 Z.P1 Z.P1
Z.P1 Z.P3 Z.P4 Z.P5 Z.P7 Z.P8 Z.P9 Z.P11 Z.P13 Total
2 6 0 2 4
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 59
2 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 65
3 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 65
4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 45
5 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 36
6 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 63
7 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 51
8 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 62
9 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 53
10 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 63
11 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 62
12 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 61
13 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 54
14 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 61
15 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 48
16 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 60
17 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 49
119

18 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 61
19 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 65
20 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 64
21 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 51
22 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 63
23 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 62
24 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 50
25 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 49
26 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 47
27 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 63
28 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 52
29 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 65
30 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 48
31 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 65
32 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 62
33 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 62
34 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 66
35 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 46
36 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 48
37 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 3 3 54
38 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 47
39 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 62
40 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 66
41 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 66
42 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 59
43 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 64
44 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 63
45 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 50

Lampiran 3: Hasil Olah Data

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


120

Jumlah
No Jenis Kelamin
Responden Persentase
1 Laki-laki 20 44,4%
2 Perempuan 25 55,5%
Jumlah 45 100%

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jumlah
No Usia
Responden Persentase
1 20-25 Tahun 12 26,6%
2 26-35 Tahun 17 37,7%
3 >35 Tahun 16 35,5%
Jumlah 45 100%

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

No Pendidikan Jumlah
Terakhir Responden Persentase
1 SMA/SMK 10 22,2%
2 D3 4 8,8%
3 S1 24 53,3%
4 S2 7 15,5%
Jumlah 45 100%

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjabat

Jumlah
No Lama Menjabat
Responden Persentase
1 1-5 Tahun 24 53,5%
2 6-10 Tahun 15 33,3%
3 >10 Tahun 6 13,3%
Jumlah 45 100%

Skema Model Partial Least Square

Uji Validitas
121

Sebelum Eliminasi

Setelah Eliminasi
122
123

Varians Diekstrak (AVE)


124

Composite Reliability
125

Cronbach Alpha
126

Inner
127

R Square
128

Uji Hipotesis
129
130

Lampiran 4: Kartu Bimbingan

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA MAHASISWA : FRENDLY SUKMA

NOMOR BP : 19101155310311

PROGRAM STUDI : S-1 MANAJEMEN

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH SELF EFFICACY DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP
KEDISIPLINAN PEGAWAI MELALUI
LOYALITAS PEGAWAI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA DINAS
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN SIJUNJUNG.

DOSEN PEMBIMBING:

1. VIVI NILA SARI, S.E., M.M

2. BAYU PRATAMA AZKA, S.E., M.M


131

KETENTUAN:

1. Konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 5 (lima) kali

2. Setiap konsultasi harus membawa kartu bimbingan

3. Kartu yang hilang atau tidak dibawa saat konsultasi tidak dilayani

4. Jika tidak memenuhi kriteria diatas, SKRIPSINYA dibatalkan


132

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA MAHASISWA : FRENDLY SUKMA

NOMOR BP : 19101155310311

PROGRAM STUDI : S-1 MANAJEMEN

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH SELF EFFICACY DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP
KEDISIPLINAN PEGAWAI MELALUI
LOYALITAS PEGAWAI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA DINAS
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN SIJUNJUNG.

DOSEN PEMBIMBING:

1. VIVI NILA SARI, S.E., M.M

2. BAYU PRATAMA AZKA, S.E., M.M


133

KETENTUAN:

1. Konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 5 (lima) kali

2. Setiap konsultasi harus membawa kartu bimbingan

3. Kartu yang hilang atau tidak dibawa saat konsultasi tidak dilayani

4. Jika tidak memenuhi kriteria diatas, SKRIPSINYA dibatalkan


134

Lampiran 5: Dokumentasi
135

Anda mungkin juga menyukai