LAPORAN SEGMENTAL
Disusun Oleh
Kelompok 10
Kelas A Reguler
Dosen Pengampum:
1. Dr. Jufri Darma, SE., M.Si., Ak., CA
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
bimbingan dan petunjuknya, kami dapat menyelesaikan Tugas Rutin Akuntansi
Internasional ini yang berjudul “Laporan Segemental”, dengan baik. Judul
Tugas Rutin ini merupakan judul yang telah diberikan oleh dosen pengampu
untuk memenuhi tugas rutin kelompok Akuntansi Internasional.
Dalam penyusunan Tugas Rutin ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Jufri Darma.,M.Si.,Ak.,karena telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas Tugas Rutin Akuntansi Internasional.
2. Orang tua kami masing-masing, yang selalu memberi kami semangat dan waktu
untuk mengerjakan Tugas Rutin Akuntansi Internasional.
3. Teman-teman dan pihak pihak yang turut serta membantu kami dalam
menyelesaikan tugas Tugas Rutin ini.
Semoga Tugas Rutin ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Kami mohon maaf jika ada penulisan kata atau kalimat yang tidak
sesuai. Kami juga mengharapkan kritik dan saran atau masukan dari semua pihak,
agar kedepannya saat ada tugas Tugas Rutin kelompok, kami mampu memberikan
hasil tugas yang lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Masa sekarang ini dunia bisnis sudah semakin berkembang. Hal ini ditandai
dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang berkembang dengan
berbagai aktivitas bisnisnya masing-masing dan ditujukan untuk menghasilkan
keuntungan atau laba. Seiring dengan pencapaian tujuan tersebut tentu dibutuhkan
pengelolaan keuangan terhadap setiap aktivitas perusahaan tersebut. Segala
transaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut memerlukan pelaporan yang
akurat, dimana pelaporan inilah yang akan berperan sebagai ujung tombak
perkembangan perusahaan. Sebuah perusahaan akan mampu berkembang dengan
pesat bila memiliki pelaporan yang jelas atas setiap transaksi perusahaan. Hal ini
dikarenakan data yang ditunjukkan dalam laporan keuangan inilah yang akan
menjadi dasar pengambilan keputusan atas strategi atau langkah yang harus
diambil oleh perusahaan. Terutama bagi perusahaan yang besar yang memiliki
banyak devisi atau bahkan anak perusahaan, penyajian laporan keuangan dari
setiap devisi tersebut sangatlah penting atau sering disebut dengan istilah laporan
segmental.
Melihat hal tersebut diatas, penulis terdorong untuk menulis makalah ini agar
melalui isi yang disampaikan dalam makalah ini pebisnis mendapatkan sumber
ilmu yang berguna dalam pengelolaan bisnis yang akan dijalani nantinya.
1
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Yang artinya Segmen adalah sub unit dari perusahaan yang cukup penting
untuk menjamin produksi laporan kinerja. Segmen bisa menjadi divisi,
departemen, lini produk, kelas langganan dan seterusnya.
3
Adapun jenis segmen yang dapat dilaporkan adalah:
4
didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat
pertimbangan yang lebiih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Investor
Kreditor
Pemerintah
Manajemen
Karyawan
Akuntan
Stock market reaction test mempunyai validitas yang lebih tinggi. Jika informasi
mempunyai pengaruh langsung terhadap pasar modal, maka informasi ini harus
digunakan. Dalam penelitian pasar modal terdapat bukti bahwa segmental
disclosure baik secara line of business maupun geographical segment dapat
mengurangi risiko atau kesalahan dalam penaksiran pasar tentang perusahaan
yang diungkapkan.
5
Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead varibel dan overhead
tetap merupakan bagian yang menentukan biaya produk. Menurut perhitungan
full costing, overhead tetap dibebankan pada produk melalui penggunaan tarif
overhead tetap yang ditetapkan diawal dan tidak dibebankan sampai produk
terjual. Berikut merupakan contoh laporan segmen berdasarkan perhitungan
full costing.
Tabel 2.1
6
a) Beban tetap langsung (direct fixed expenses)
Beban tetap langsung merupakan beban tetap yang secara langsung dapat
ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini terkadang disebut sebagai beban tetap
yang dapat dihindari (avoidable fixed expenses) atau beban tetap yang dapat
ditelusuri (traceable fixed expenses) karena beban ini akan hilang jika segmen
ditutup atau dihapus. Sebagai contoh, jika sebuah segmen adalah wilayah
penjualan, beban tetap langsung untuk setiap wilayah penjualan adalah sewa
kantor penjualan, gaji manajer penjualan di setiap wilayah, dan seterusnya.
Jika salah satu wilayah ditutup maka beban tetap tersebut akan hilang.
b) Beban tetap umum (common fixed expenses)
Beban tetap umum merupakan beban yang disebabkan oleh dua atau lebih
segmen secara bersamaan. Beban ini tetap akan ada meskipun salah satu
segmen dihapus. Sebagai contoh, depresiasi gedung kantor pusat dan gaji
CEO.
Tabel 2.2
Segmented Income Statement (in dollars)
7
Net income 110.500
Sumber : Hansen dan mowen (2007:430)
IASC mengeluarkan suatu standar (IAS 14) pada tahun 1981 yang
mendekati persyaratan di Amerika Serikat. Syarat ini mensyaratkan
informasi atau penjualan dengan penyajian pendapatan internal dan
eksternal secara terpisah, hasil-hasil operasi dan aset-aset diidentifikasi,
dalam bentuk absolute dan relatif, ditambah dengan persyaratan
rekonsiliasi atas rekening-rekening yang terkonsolidasi
8
beberapa kasus terdapat bukti bahwa ada dorongan yang kuat untuk memberikan
informasi yang lebih tentang operasi-operasi lini bisnis dan geografis.
Selain itu, masalah lain dalam pelaporan segmental ini adalah kurangnya
bimbingan mengenai identifikasi segmen yang berakibat pada adanya
pemanfaatan dari perbandingan antara keuntungan perusahaan demi relevansi dan
kesempatan untuk memberikan informasi yang berguna dan lebih spesifik untuk
masing-masing perusahaan. Atau dengan kata lain bahwa korporasi dapat
memanipulasi perhitungan untuk menampilkan gambar terbaik operasi mereka
kepada pihak eksternal atas keberhasilan perusahaan. Sebagai contoh, mereka
dapat menyembunyikan kinerja yang buruk dari satu area operasi mereka dengan
menggabungkan dengan rea yang lain yang telah dilakukan dengan baik. Masalah
lainnya Tampak kurangnya konsistensi perhitungan dalam praktek yang terlihat
dari adanya informasi keterbandingan yang telah dikorbankan demi keuntungan
yang mungkin lebih nyata daripada kenyataan.
9
Identifikasi segmen dimana ketidakjelasan pedoman dalam penentuan
segmen.
Munculnya masalah relevansi dan kesempatan untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi perusahaan.
korporasi sering dapat memanipulasi perhitungan untuk menampilkan
gambar terbaik operasi mereka.
Tampak kurangnya konsistensi perhitungan dalam praktek
Sulit untuk mengetahui bagaimana mengatasi masalah identifikasi segmen
10
2. Pengaruh Kinerja Pelaporan Segmen Dan Masa Perikatan Audit
Dalam Penilaian Terhadap Discretionary Accruals Perusahaan Cross
Listed
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Cahyo Indraswono yang berjudul
“Pengaruh Kinerja Pelaporan Segmen Dan Masa Perikatan Audit Dalam
Penilaian Terhadap Discretionary Accruals Perusahaan Cross Listed”
diperoleh hasil penelitian bahwa kinerja pelaporan segmen geografi dan
segmen operasi perusahaan cross listed berpengaruh secara negatif
terhadap discretionary accruals dan variabel masa perikatan audit tidak
berpengaruh terhadap discretionary accruals perusahaan cross listed di
NYSE. Hal ini terjadi karena pasar modal NYSE merupakan pasar modal
besar di dunia sehingga KAP akan menjaga independensi yang baik karena
semua investor besar akan melihat kinerja KAP tersebut.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan segmental adalah laporan yang berisikan informasi keuangan
perusahaan yang dihasilkan oleh setiap segmen yang berguna untuk menilai
kinerja perusahaan. Laporan keuangan segmental ini diperlukan oleh Investor,
Kreditor, Pemerintah, Manajemen, Karyawan, Akuntan. Penggunaan segmental
reporting mempunyai keuntungan yaitu Lebih akurat dalam memprediksi earnings
periode yang akan datang dan lebih akurat dalam menentukan tingkat harga
saham.
Dalam menyusun laporan segmental ini dapat dilakukan dengan dua jenis
pengelolaan baiya yaitu berdasarkan perhitungan full costing dan perhitungan
variable costing. Penyusunan laporan segmental ini berguna bagi perusahaan
sebagai dasar yang lebih akurat dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan.
Namun walaupun demikian penyusunan laporan segmental ini tidak terlepas dari
kendala yang mungkin timbul didalamnya yaitu ketiadaan pedoman yang jelas
yang mengakibatkan auditor dalam menilai apakah segmen memperlihatkan
sesuatu yang wajar sangat sulit, korporasi sering dapat memanipulasi perhitungan
untuk menampilkan gambar terbaik operasi mereka, Tampak kurangnya
konsistensi perhitungan dalam praktek dan sulit untuk mengetahui bagaimana
mengatasi masalah identifikasi segmen.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan makalah ini adalah untuk
mengelola sebuah perusahaan yang sudah cukup besar, pihak perusahaan harus
senantiasa memperhatikan pelaporan keuangannya terkhusus pada pelaporan
segmental demi tercapainya kinerja keuangan yang lebih baik bagi suatu
perusahaan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2007. Manajerial Accounting. 8th
Edition. South-Western: Thomson.
Http://e-journal.uajy.ac.id/6765/3/EA218431
13