Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah: Akuntansi Internasional

LAPORAN SEGMENTAL

Disusun Oleh
Kelompok 10

Ima Lamtiarasi Sinaga 7163142017


Dina Anggraini 7163142011
Lisna Denita Limbong 7161142015

Kelas A Reguler

Dosen Pengampum:
1. Dr. Jufri Darma, SE., M.Si., Ak., CA

Jurusan Akuntansi / Prodi Pendidikan Akuntansi


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
bimbingan dan petunjuknya, kami dapat menyelesaikan Tugas Rutin Akuntansi
Internasional ini yang berjudul “Laporan Segemental”, dengan baik. Judul
Tugas Rutin ini merupakan judul yang telah diberikan oleh dosen pengampu
untuk memenuhi tugas rutin kelompok Akuntansi Internasional.
Dalam penyusunan Tugas Rutin ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Jufri Darma.,M.Si.,Ak.,karena telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas Tugas Rutin Akuntansi Internasional.
2. Orang tua kami masing-masing, yang selalu memberi kami semangat dan waktu
untuk mengerjakan Tugas Rutin Akuntansi Internasional.
3. Teman-teman dan pihak pihak yang turut serta membantu kami dalam
menyelesaikan tugas Tugas Rutin ini.
Semoga Tugas Rutin ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Kami mohon maaf jika ada penulisan kata atau kalimat yang tidak
sesuai. Kami juga mengharapkan kritik dan saran atau masukan dari semua pihak,
agar kedepannya saat ada tugas Tugas Rutin kelompok, kami mampu memberikan
hasil tugas yang lebih baik.

Medan, 19 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Pendahuluan .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Laporan Segmental ...................................................................... 3
2.2 Pemakai dan Pengguna Informasi Segmental ............................................... 4
2.3 Keuntungan Pelaporan Segmental ................................................................. 5
2.4 Biaya Pelaporan Segemetal ........................................................................... 5
2.5 Peraturan-Peraturan tentang Pelaporan Segmental ....................................... 8
2.6 Isi Pengungkapan .......................................................................................... 8
2.7 Masalah-Masalah Pelaporan Segmental ........................................................ 9
2.8 Analisis Jurnal Terkait dengan Pelaporan Segmental ................................. 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Masa sekarang ini dunia bisnis sudah semakin berkembang. Hal ini ditandai
dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang berkembang dengan
berbagai aktivitas bisnisnya masing-masing dan ditujukan untuk menghasilkan
keuntungan atau laba. Seiring dengan pencapaian tujuan tersebut tentu dibutuhkan
pengelolaan keuangan terhadap setiap aktivitas perusahaan tersebut. Segala
transaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut memerlukan pelaporan yang
akurat, dimana pelaporan inilah yang akan berperan sebagai ujung tombak
perkembangan perusahaan. Sebuah perusahaan akan mampu berkembang dengan
pesat bila memiliki pelaporan yang jelas atas setiap transaksi perusahaan. Hal ini
dikarenakan data yang ditunjukkan dalam laporan keuangan inilah yang akan
menjadi dasar pengambilan keputusan atas strategi atau langkah yang harus
diambil oleh perusahaan. Terutama bagi perusahaan yang besar yang memiliki
banyak devisi atau bahkan anak perusahaan, penyajian laporan keuangan dari
setiap devisi tersebut sangatlah penting atau sering disebut dengan istilah laporan
segmental.

Namun walaupun laporan keuangan segmental ini memiliki peran penting


dalam sebuah perusahan, kerap kali banyak kalangan pebisnis ataupun calon
pebisnis yang kurang peduli akan penyajian laporan keuangan segmental ini dan
bahkan tidak mengetahui apa itu laporan segemental. Laporan keuangan
segmental ini seharusnya harus dipahami oleh pebisnis dan bukan hanya pebisnis,
tetapi masyarakat (calon-calon pebisnis) juga perlu untuk mengetahuinya agar
ketika berniat menjalankan bisnis nantinya, ia mampu menjalankan bisnis yang
baik dengan penyajian laporan keuangan yang baik dan benar.

Melihat hal tersebut diatas, penulis terdorong untuk menulis makalah ini agar
melalui isi yang disampaikan dalam makalah ini pebisnis mendapatkan sumber
ilmu yang berguna dalam pengelolaan bisnis yang akan dijalani nantinya.

1
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk memberikan pemahamanan /pengetahuan secara lebih mendalam


kepada masyarakat (pembaca) tentang laporan segmental.
2. Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengelola
perusahaan dengan adanya kompetensi dalam mengelola laporan
segmental.

1.3 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah:

1. Pembaca akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang


laporan segemental.
2. semakin meningkatnya kemampuan perusahaan dalam mengelola
perusahaan dengan adanya kompetensi dalam mengelola laporan
segmental.

1.4 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makaah ini adalah:

1. Apakah pengertian Laporan Segmental?


2. Siapakah Pemakai dan pengguna informasi segmental?
3. Apakah keuntungan pelaporan segmental?
4. Apa sajakah yang termasuk biaya dalam pelaporan segmental?
5. Apa sajakah peraturan peraturan yang terkait dengan pelaporan se
gmental?
6. Apa sajakah masalah-masalah yang timbul dalam pelaporan segmental?
7. Apa sajakah fenomena-fenomena yang terjadi terkait dengan pelaporan
segmental?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 LAPORAN SEGMENTAL


Menurut hansen dan mowen (2007:429), segmen adalah :

“ a segment is a subunit of company of sufficient importance to warrant


the productionof performance reports. Segments can be divisions,
departement, product lines, customer classes, and so on”

Yang artinya Segmen adalah sub unit dari perusahaan yang cukup penting
untuk menjamin produksi laporan kinerja. Segmen bisa menjadi divisi,
departemen, lini produk, kelas langganan dan seterusnya.

Menurut syahrul dan nizar (2000:758), laporan keuangan segmental


merupakan laporan yang berisikan pemisahan antara biaya-biaya yang dapat
dikendalikan dan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh seseorang
didalam posisi organisasinya, sehingga menggambarkan prestasi yang sebenarnya.

Menurut Sulistiyowati (2010:63), laporan keuangan segmen adalah


informasi tentang berbagai produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dari
berbagai wilayah geografis operasi perusahaan dalam rangka membantu
pengguna laporan keuangan dalam memahami kinerja masa lalu perusahaan
secara secara lebih baik, menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik
dan menilai perusahaana secara keseluruhan secara lebih memadai.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka laporan segmental adalah


laporan yang berisikan informasi keuangan perusahaan yang dihasilkan oleh
setiap segmen yang berguna untuk menilai kinerja perusahaan.
Untuk mengukur kinerja segmen, maka manajemen perusahaan
memerlukan informasi yang detail mengenai sebuah segmen. Informasi tersebut
dapat diperoleh dari laporan laba rugi setiap segmen. Atau dengan kata lain
laporan segmen adalah laporan yang menyajikan informasi tentang laba rugi
untuk setiap segmen.

3
Adapun jenis segmen yang dapat dilaporkan adalah:

1. Segmen perusahaan adalah komponen suatu entitas yang aktivitasnya


mewakili kegiatan usaha utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen
dapat berbentuk sebuah anak perusahaan, suatu devisi, suatu departement,
dalam beberapa hal sebuah joint venture atau anak perusahaan lain bukan
investasi. Aktiva, kinerja dan aktivitas segmen tersebut secara jelas dapat
dipisahkan secara fisik dan operasional dari aktiva, kinerja dan aktivitas
yang lain dalam entitas yang sama.
2. Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan
(distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa
sejenis yang berbeda,terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan.
Sebagai misal industi dapat dikelompokan menjadi industri perhotelan dan
pariwisata industri transport, industri pertambangan, industri jasa
professional dan lain-lain.
3. Segmen Geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan
dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok Negara dalam suatu
wilayah geografis tertentu.

2.2 PEMAKAI DAN PENGGUNA INFORMASI SEGMENTAL


Syarat pelaporan menurut segmen adalah cara pemilihan (disaggregation)
informasi spesifik telah dikumpulkan dan dikonsolidasikan kedalam laporan
keuangan tahunan dimana informasi dibutuhkan untuk dapat mengungkapkan
setiap segmen: segmen pendapatan, laba atau rugi operasi, dan aktiva yang dapat
diidentifiikasi. Selain itu informasi yang dapat disegmentasi adalah merupakan
suatu rekonsiliasi uuntuk mengkonsolidasikan pendapatan, operasi-operasi yang
menguntungkan dan untuk mengidentifikasi keuntungan yang disediakan kepada
investor, kreditor, dan pengguuna lainnya untuk mengevaluasi kemampuan
memperoleh laba (profitability) resiko dan pertumbuhan potensial.

Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah menyediakan informasi bagi


para pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusa laba, dan tren
pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang

4
didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat
pertimbangan yang lebiih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan.

Para pemakai inforasi pada laporan keuangan segmental:

 Investor
 Kreditor
 Pemerintah
 Manajemen
 Karyawan
 Akuntan

2.3 KEUNTUNGAN PELAPORAN SEGMENTAL


Predictive ability test dilakukan dengan cara membandingkan keakuratan dalam
meramalkan penjualan atau earnings periode yang akan datang, dengan
menggunakan data yang dikonsolidasi dengan data yang tidak dikonsolidasi.
Karena earnings yang akan menjadi variabel pokok dalam minat investor, maka
informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang dapat digunakan untuk
memprediksi earnings.

Stock market reaction test mempunyai validitas yang lebih tinggi. Jika informasi
mempunyai pengaruh langsung terhadap pasar modal, maka informasi ini harus
digunakan. Dalam penelitian pasar modal terdapat bukti bahwa segmental
disclosure baik secara line of business maupun geographical segment dapat
mengurangi risiko atau kesalahan dalam penaksiran pasar tentang perusahaan
yang diungkapkan.

Penggunaan segmental reporting mempunyai keuntungan:

 Lebih akurat dalam memprediksi earnings periode yang akan datang.


 Lebih akurat dalam menentukan tingkat harga saham.

2.4 BIAYA PELAPORAN SEGMENTAL


1) Laporan segmental berdasarkan perhitungan full costing

Menurut Hansen dan mowen (2007) Full costing merupakan metode


perhitungan biaya yang membebankan seluruh biaya manufaktur ke produk.

5
Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead varibel dan overhead
tetap merupakan bagian yang menentukan biaya produk. Menurut perhitungan
full costing, overhead tetap dibebankan pada produk melalui penggunaan tarif
overhead tetap yang ditetapkan diawal dan tidak dibebankan sampai produk
terjual. Berikut merupakan contoh laporan segmen berdasarkan perhitungan
full costing.

Tabel 2.1

Absorption Costing Income Statement (In Thousand Of Dollars)

Segmen A Segmen B Total


Sales 1.500 1.000 2.500
Cost of good sold (1.050) (700) (1.750)
Gross margin 450 300 750
Selling and (87,5) (75) (162,5)
administration
expenses
Operating income 362,5 225 587,5
Sumber : hansen dan mowen (2007)

2) Laporan segmental berdasarkan perhitungan variable costing

Variable Costing merupakan salah satu metode perhitungan biaya yang


hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk. Biaya-biaya ini
meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak termasuk
dalam penentuan biaya produk. Menurut perhitungan biaya variabel, overhead
tetap dari suatu periode akan habis pada akhir periode dan dibebankan secara total
terhadap pendapatan periode tersebut. Perhitungan biaya variabel berguna dalam
menyiapkan laporan segmen karena menyediakan informasi mengenai beban
variabel dan tetap. Menurut Hansen dan Mowen (2007: 429-430), laporan laba
rugi segmen dengan perhitungan biaya variabel membagi beban tetap dalam dua
kategori, yaitu:

6
a) Beban tetap langsung (direct fixed expenses)
Beban tetap langsung merupakan beban tetap yang secara langsung dapat
ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini terkadang disebut sebagai beban tetap
yang dapat dihindari (avoidable fixed expenses) atau beban tetap yang dapat
ditelusuri (traceable fixed expenses) karena beban ini akan hilang jika segmen
ditutup atau dihapus. Sebagai contoh, jika sebuah segmen adalah wilayah
penjualan, beban tetap langsung untuk setiap wilayah penjualan adalah sewa
kantor penjualan, gaji manajer penjualan di setiap wilayah, dan seterusnya.
Jika salah satu wilayah ditutup maka beban tetap tersebut akan hilang.
b) Beban tetap umum (common fixed expenses)
Beban tetap umum merupakan beban yang disebabkan oleh dua atau lebih
segmen secara bersamaan. Beban ini tetap akan ada meskipun salah satu
segmen dihapus. Sebagai contoh, depresiasi gedung kantor pusat dan gaji
CEO.

Tabel 2.2
Segmented Income Statement (in dollars)

Segmen A Segmen B Total


Sales 400.000 290.000 690.000
Variable cost of good sold (200.000) (150.000) (350.000)
Variable selling expenses (20.000) (14.500) (34.500)
Contribition margin 180.000 125.500 305.500
Less direct fixed expenses :
Direct fixed overhead (30.000) (20.000) (50.000)
Direct selling and (10.000) (15.000) (25.000)
administrative
Segment margin 140.000 90.500 230.500
Less common fixed expenses :
Common fixed overhead (100.000)
Direct selling and (20.000)
administrative

7
Net income 110.500
Sumber : Hansen dan mowen (2007:430)

2.5 PERATURAN-PERATURAN TENTANG PELAPORAN SEGMENTAL


Persyaratan di Amerika Serikat Persyaratan di Negara-negara Lain
 SEC mensyaratkan  Kanada dan Australia
pengungkapan segmen lini memiliki persyaratan yang
bisnis sejak 1969. sama dengan Amerika
 Sejak 1976 FASB Serikat.
memperkenalkan  Di Eropa, EC Fourth dan
persyarartan yang lebih EC Seventh Directives.
koprehensif didalam SFAS  Di Jepang diperkenalkan
no. 14 “Financial Reporting persyaratan pelaporan
for Segmen os A Business segmental pada tahun 1990.
Enterprise.
 Di London SSAP 25
dikeluarkan 1990 mengenai
Segmental Reporting.

The International Accounting Standards Committee (IASC)

IASC mengeluarkan suatu standar (IAS 14) pada tahun 1981 yang
mendekati persyaratan di Amerika Serikat. Syarat ini mensyaratkan
informasi atau penjualan dengan penyajian pendapatan internal dan
eksternal secara terpisah, hasil-hasil operasi dan aset-aset diidentifikasi,
dalam bentuk absolute dan relatif, ditambah dengan persyaratan
rekonsiliasi atas rekening-rekening yang terkonsolidasi

2.6 ISI PENGUNGKAPAN


Perusahaan multinasional mengungkapkan 3 sampai 9 segmen dengan
rata-rata 6 segmen. Karena banyak perusahaan memakai pendekatan minimum
dalam pelaksanaan pemberian pengungkapan pada laporan segmental, dalam

8
beberapa kasus terdapat bukti bahwa ada dorongan yang kuat untuk memberikan
informasi yang lebih tentang operasi-operasi lini bisnis dan geografis.

2.7 MASALAH-MASALAH PELAPORAN SEGMENTAL


Masalah dalam pelaporan segmental ini, dilihat dari segi penilaian
penyajian laporan segmental. Dalam hal ini terdapat masalah utama yang dihadapi
auditor dalam pelaporan segmental yaitu identifikasi segmen. Dalam ketiadaan
pedoman yang jelas, tugas auditor dalam menilai apakah segmen memperlihatkan
sesuatu yang wajar sangat sulit. Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, hukum
perusahaan Inggris identifikasi segmen pada kebijaksanaan masing-masing
direktur perusahaan dengan alasan bahwa apa yang relevan dan dapat dilaporkan
akan tergantung pada karakteristik unik dari masing-masing perusahaan.
Sebaliknya, FASB di Amerika Serikat sekarang memerlukan segmen harus
diidentifikasi secara konsisten dengan cara mengatur manajemen perusahaan
dengan tujuannya mampu membuat keputusan operasi dan dapat menilai
performa.

Selain itu, masalah lain dalam pelaporan segmental ini adalah kurangnya
bimbingan mengenai identifikasi segmen yang berakibat pada adanya
pemanfaatan dari perbandingan antara keuntungan perusahaan demi relevansi dan
kesempatan untuk memberikan informasi yang berguna dan lebih spesifik untuk
masing-masing perusahaan. Atau dengan kata lain bahwa korporasi dapat
memanipulasi perhitungan untuk menampilkan gambar terbaik operasi mereka
kepada pihak eksternal atas keberhasilan perusahaan. Sebagai contoh, mereka
dapat menyembunyikan kinerja yang buruk dari satu area operasi mereka dengan
menggabungkan dengan rea yang lain yang telah dilakukan dengan baik. Masalah
lainnya Tampak kurangnya konsistensi perhitungan dalam praktek yang terlihat
dari adanya informasi keterbandingan yang telah dikorbankan demi keuntungan
yang mungkin lebih nyata daripada kenyataan.

Singkatnya kendala dalam pelaporan segmental ini dapat diuraikan seperti


dibawah ini:

 Melibatkan alokasi biaya, transfer dalam perusahaan, dan harga transfer.

9
 Identifikasi segmen dimana ketidakjelasan pedoman dalam penentuan
segmen.
 Munculnya masalah relevansi dan kesempatan untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi perusahaan.
 korporasi sering dapat memanipulasi perhitungan untuk menampilkan
gambar terbaik operasi mereka.
 Tampak kurangnya konsistensi perhitungan dalam praktek
 Sulit untuk mengetahui bagaimana mengatasi masalah identifikasi segmen

2.8 ANALISIS JURNAL TERKAIT DENGAN PELAPORAN


SEGMENTAL
1. Penerapan Laporan Keuangan Segmental Sebagai Alat Penilaian
Prestasi Manajer Pada Pt. Adikarya Distriboga (Divisi Terigu Dan
Gula)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Michelle Desire Tamara


(2013), yang berjudul Penerapan Laporan Keuangan Segmental Sebagai
Alat Penilaian Prestasi Manajer Pada Pt. Adikarya Distriboga (Divisi
Terigu Dan Gula) diperoleh hasil bahwa penelitian sebagai berikut:
1. Laporan yang dibuat perusahaan berupa laporan laba rugi divisi bersifat
konvensional, dimana belum dipisahkan antara biaya-biaya yang dapat
dikendalikan dan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan sehingga
belum dapat dijadikan alat ukur untuk prestasi manajer divisi terigu dan
gula sesuai dengan konsep laporan keuangan segmental.
2. Penilaian manajer pusat PT.Adikarya Disrriboga terhadap prestasi manajer
divisi terigu dan gula masih bergantung pada laba atau rugi yang
dihasilkan divisi tanpa melihat kontribusi yang dihasilkan divisi.

10
2. Pengaruh Kinerja Pelaporan Segmen Dan Masa Perikatan Audit
Dalam Penilaian Terhadap Discretionary Accruals Perusahaan Cross
Listed
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Cahyo Indraswono yang berjudul
“Pengaruh Kinerja Pelaporan Segmen Dan Masa Perikatan Audit Dalam
Penilaian Terhadap Discretionary Accruals Perusahaan Cross Listed”
diperoleh hasil penelitian bahwa kinerja pelaporan segmen geografi dan
segmen operasi perusahaan cross listed berpengaruh secara negatif
terhadap discretionary accruals dan variabel masa perikatan audit tidak
berpengaruh terhadap discretionary accruals perusahaan cross listed di
NYSE. Hal ini terjadi karena pasar modal NYSE merupakan pasar modal
besar di dunia sehingga KAP akan menjaga independensi yang baik karena
semua investor besar akan melihat kinerja KAP tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laporan segmental adalah laporan yang berisikan informasi keuangan
perusahaan yang dihasilkan oleh setiap segmen yang berguna untuk menilai
kinerja perusahaan. Laporan keuangan segmental ini diperlukan oleh Investor,
Kreditor, Pemerintah, Manajemen, Karyawan, Akuntan. Penggunaan segmental
reporting mempunyai keuntungan yaitu Lebih akurat dalam memprediksi earnings
periode yang akan datang dan lebih akurat dalam menentukan tingkat harga
saham.

Dalam menyusun laporan segmental ini dapat dilakukan dengan dua jenis
pengelolaan baiya yaitu berdasarkan perhitungan full costing dan perhitungan
variable costing. Penyusunan laporan segmental ini berguna bagi perusahaan
sebagai dasar yang lebih akurat dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan.
Namun walaupun demikian penyusunan laporan segmental ini tidak terlepas dari
kendala yang mungkin timbul didalamnya yaitu ketiadaan pedoman yang jelas
yang mengakibatkan auditor dalam menilai apakah segmen memperlihatkan
sesuatu yang wajar sangat sulit, korporasi sering dapat memanipulasi perhitungan
untuk menampilkan gambar terbaik operasi mereka, Tampak kurangnya
konsistensi perhitungan dalam praktek dan sulit untuk mengetahui bagaimana
mengatasi masalah identifikasi segmen.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan makalah ini adalah untuk
mengelola sebuah perusahaan yang sudah cukup besar, pihak perusahaan harus
senantiasa memperhatikan pelaporan keuangannya terkhusus pada pelaporan
segmental demi tercapainya kinerja keuangan yang lebih baik bagi suatu
perusahaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cahyo Indraswono ( ). Pengaruh Kinerja Pelaporan Segmen Dan Masa Perikatan


Audit Dalam Penilaian Terhadap Discretionary Accruals Perusahaan Cross Listed.
Jurnal MODUS , Vol 30, No. 2 .212-230

Eko Suwardi. 2000. Akuntansi Internasional, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE-


Yogyakarta

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2007. Manajerial Accounting. 8th
Edition. South-Western: Thomson.

Http://e-journal.uajy.ac.id/6765/3/EA218431

Margareta Heti (2016). Pengungkapan Pelaporan Keuangan Segmen dan


Pelaporan Keuangan Interim PT. Millenium Pharmacon Internasional, Tbk.
Jurnal FinAcc, Vol. 1 No. 8, 1321-1336

Michelle Desire Tamara (2013). Penerapan Laporan Keuangan Segmental Sebagai


Alat Penilaian Prestasi Manajer Pada Pt. Adikarya Distriboga (Divisi Terigu
Dan Gula). Jurnal EMBA, Vol. 1 No. 4, 1983-1992

Syahrul dan muhammad afdi nizar. 2000. Kamus istilah-istilah akuntansi.


Cetakan pertama, jakarta : citra harta prima

Rr. Sri Pancawati Martiningsih (2011). Pengungkapan Segmen (Kajian Terhadap


SFAS No. 131 dan PSAK No. 5). Jurnal GaneC Swara, Vol. 5 No. 1, 79-86

13

Anda mungkin juga menyukai